Pergeseran Dan Perubahan Makna Pada Kolom “PIYE JAL” Di Harian Suara Merdeka Qorinta Shinta Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas AKI
Abstract The study is aimed at describing the shifting and changing of meanings and references in “Piye Jal” column in Suara Merdeka Daily News. This column accomodates public compaints, critiques, and opinions concerning public services, government officials, and events recently happened in the society sent through Short Message Services. The data were taken from January – Februari 2009 edition. The findings inidicate that the majority of words or phrases being analyzed become extended in meanings even though there were some which were restricted in meanings, for example words like : bonek and demo.Most of phrases which were expanded in meanings have negative connotations since these words used to express compaints, critiques, and advice to public officials. The phrases were usually in Indonesia and Javanese languages because it is believed that Javanese language can express the complaints more accurately.
Key Words : Shifting and changing of meaning, Piye Jal Column.
untuk menampung saran, kritik dan keluhan
Pendahuluan Short
Message
(SMS)
dari masyarakat secara langsung lewat pesan
merupakan pesan singkat berupa teks yang
singkat (SMS). Opini masyakarat dapat
dikirim dan diterima antar sesama pengguna
disampaikan lewat nomor tertentu yang
telepon
dengan
disediakan. Pesan singkat yang menarik dan
berkembangnya teknologi pesan tersebut
menggelitik serta yang mengulas topik yang
bisa dilakukan melalui komputer atau
sedang hangat dengan
telepon rumah. Bahkan sekarang ini SMS
dalam kolom tersebut.
selular,
Service
namun
sudah merambah ke dunia junalistik.(www. Kamus Komputer.co.id)
akan ditampilkan
“Piye Jal” memuat saran, kritik dan opini seputar pelayanan publik di kota
Harian Suara Merdeka adalah harian
Semarang dan sekitarnya. Dengan kata lain,
yang menyediakan kolom khusus: “Piye Jal”
kolom ini digunakan untuk menjembatani
-66-
Pergeseran dan Perubahan Makna pada Kolom “PIYE JAL” di Harian Suara Merdeka (Qorinta S)
pendapat masyarakat awam kepada para
kedua adalah pengetahuan arbiter tentang
pemimpin masyarakat (gubernur, walikota,
simbol-simbol
bupati, dll), aparat kepolisian, dan pejabat
masyarakat.
pelayanan publik ( direktur PDAM, PLN,
merefleksikan kebiasaan pervasif manusia
PU, dll) agar ada tindakan yang segera
dalam mengidentifikasi dan menciptakan
diambil bekenaan dengan masalah yang
simbol-simbol yaitu membuat suatu simbol
disampaikan.
mewakili yang lain (signification) (Saeed,
yang
dipakai
dalam
Penggunaan-penggunaan
ini
Dalam menyampaikan saran, kritik,
1997:5). Saussure memperkenalkan konsep
dan keluhan pada pesan singkatnya (SMS),
signifiant dan signifie tentang tanda bahasa.
para pembaca seringkali menggunakan kata-
Signifiant
kata yang memiliki referen ganda yang
psikologis bunyi yang timbul dalam pikiran
mengalami perubahan makna. Misalnya :
kita, sedangkan signifie adalah pengertian
frasa “ biaya administrasi” yang mempunyai
atau kesan makna dalam pikiran kita.
makna harafiah sebagai biaya pendaftaran
Signifiant dan signifie tidak dapat dipisahkan
dalam konteks pesan singkat ini bermakna
karena
“pungutan
psikologis
liar.‟
sehingga
mengalami
perubahan makna yang bersifat meluas.
(citra
keduanya yang
bunyi)
adalah
kesan
merupakan
kesatuan
berdwimuka
(Saussure
dalam Pesona Bahasa, 2005:201).
Hal – hal tersebut diatas membuat penulis
tertarik
untuk
menganalisis
pergeseran dan perubahan makna yang terdapat dalam kata-kata atau frasa di kolom
2. Pergeseran Makna dan Perubahan Makna Mengacu
pada
keberagaman
“Piye Jal” sehingga batasan masalah yang
pemakaian makna dalam penggunaannya di
dianalisis adalah kata-kata dalam kolom
masyarakat, maka dirasa perlu membedakan
“Piye Jal” yang mengalami pegeseran dan
dua kecenderungan dalam perkembangan
perubahan makna.
pemahaman dan pemakaian makna, yaitu : pergesean makna dan perubahan makna. Pergeseran makna adalah gejala
Landasan Teori
perluasan,
1. Konsep Makna Istilah memiliki
makna
beberapa
dalam
pengertian,
semantik
penyempitan,
penyinnestesiaan,
dan
pengonotasian, pengasosiasian
pertama
sebuah makna kata yang masih hidup dalam
adalah inferensi berdasarkan sebab-akibat,
satu medan makna (Parera, 2004:107). -67-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 1, Januari 2010
Dalam pergeseran makna rujukan awal tidak
Berbeda dengan pergeseran makna
berubah atau diganti melainkan mengalami
yang
perluasan rujukan atau penyempitan rujukan.
perubahan
Sedangkan perubahan makna adalah gejala
Misalnya
pergantian rujukan dari simbol bunyi yang
bemakna banyak cakap, suka mengganggu,
sama dengan kata lain dalam perubahan
ribut (KLBI,2006:145). Sedang pada saat ini
makna
makna kata canggih lebih berhubungan
terjadi
perubahan
rujukan
dari
rujukan awal.
rujukan
awalnya
makna kata
tetap,
rujukannya
canggih
pada
dalam berubah. awalnya
dengan hal yang rumit dan modern yang
Pergeseran makna bisa dilihat dari
berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan
contoh dibawah ini. Misalnya dalam bahasa
teknologi
yang
sepadan
dengan
kata
Indonesia kata bapak dan ibu pada awalnya
sophisticated ( bahasa Inggris). Dalam hal
menunjukkan anggota keluarga batih (bapak,
ini makna rujukan awal dan makna baru
ibu, dan anak)
telah meluas maknanya
tidak dalam satu medan makna. Karena
menjadi keluraga besar pada sapaan “
makna awal kata canggih sudah tidak
Selamat siang, Bapak-bapak dan Ibu-ibu
dipakai lagi oleh pengguna bahasa Indonesia
sekalian.” Perluasan makna dari keluarga
( Parera, 2004:107)
batih menjadi keluarga yang lebih luas (yang tidak sedarah)
ternyata tidak mengubah
rujukan awal yakni orang laki-laki dan
3. Faktor Pemudah Pergeseran dan Perubahan Makna
perempuan yang lebih tua. Demikian juga kata saudara,
Pada kenyataannya makna tidak
yang awalnya bemakna
bersifat statis. Makna biasanya berubah
“orang yang seibu dan seayah, adik atau
sejalan dengan dinamika perkembangan
kakak” kemudian meluas menjadi sapaan
manusia dan IPTEK. Ada beberapa faktor
bagi
yang menentukan pergeseran makna dan
semua
sekandung)
orang pada
(
meskipun
kalimat
“
tidak
Saudara-
saudaraku yang terkasih,” telah mengalami
perubahan makna: a.
Bahasa itu dialihkan secara turun
pegeseran makna Dalam hal ini rujukan
temurun secara tak berkesinambungan
awalnya juga tidak berubah yaitu laki-laki
dari
atau perempuan yang lebih tua atau muda
berikutnya ( Meillet dalam Stephen
(Pateda, 2001:184).
Ullmann, 1977:248). Setiap anak harus
satu
generasi
ke
generasi
belajar bahasa sebagai barang baru, jadi -68-
Pergeseran dan Perubahan Makna pada Kolom “PIYE JAL” di Harian Suara Merdeka (Qorinta S)
mereka bisa saja terjadi kesalahan
makna aslinya, yang terjadi melalui tiga
pesepsi dan tanggapan akan makna akan
cara yaitu:
makna kata yang tidak diperbaiki yang
1) Perubahan bunyi.
akhinya menimbulkan pegeseran makna ( Parera:2004, 109). b. Sumber perubahan makna yang lain adalah
kekaburan
makna,
yang
disebabkan oleh sifat generik kata,
sebagai
gejala
motivasi
morfologis,
tersebut
mengaburnya jika
menggantikan
kata kata
matahari.
banyaknya aspek dalam kata, kurangnya
2) Tidak dipakainya salah satu unsur
keakraban, tidak adanya batas makna
dalam kata majemuk dan derivatif
yang
juga
jelas
(
Ullman,
1977:248).
Misalnya, pasca pemilu 1999 kata
akan
membuat
hilangnya
motivasi.
koalisi dan aliansi marak dipakai dalam
Contoh : dari tujuh nama hari dalam
kegiatan bepolitik antar partai. Koalisi
bahasa Inggris, hanya Sunday dan
berasal dari bahasa Belanda yang
Monday
bermakna “ permufakatan antara dua
dianalisis (dari sun dan moon plus
partai atau bangsa untuk menghadapi
day). Yang lain menjadi kabur
musuh yang sama”, sedang aliansi (dari
karena hilangnya nama-nama dewa
bahasa
pujaan yang menjadi nama dasar
Perancis)
bermakna
“persekutuan militer untuk menghadapi musuh bangsa”. Sedang di Indonesia
yang
betul–betul
bisa
nama-nama hari. 3) Jika ada jarak makna yang terlalu
kalimat “ Koalisi dan aliansi antar partai
lebar
peserta pemilu untuk memenangkan
derivatifnya
pemilu” tidak mengacu pada tindakan
unsurnya.
untuk
Contoh : dalam bahasa Indonesia
apalagi
c.
Contoh : kata mentari dianggap
menghadapi
musuh
menyangkut
bersama
militer
(
antara
majemuk dengan
dan unsur-
majemuk maha raja lela berarti
Parera:2004:109)
gelar kepala menteri yang dalam
Hilangnya motivasi juga menyebabkan
upacara kerajaan berdiri memegang
perubahan makna. Hal ini bisa terjadi
pedang terhunus, siap memenggal
apabila
kepala
makna
berkembang
tak
terkendali dan bergerak menjauh dari
orang
yang
bersalah
terhadap raja. Sekarang kata meraja -69-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 1, Januari 2010
lela mempunyai arti “sewenang-
karena berkonotasi negatif. Kata ini
wenang”. ( Ullman: 1977, 120).
sekarang diganti dengan kata “mantan”
d. Adanya polisemi yang menunjukkan
yang lebih netral.
kelenturan bahasa, dimana sebuah kata
g. Faktor salah kaprah juga mempemudah
bisa memperoleh makna baru, atau
pegeseran dan perubahan makna. Salah
sejumlah makna baru tanpa kehilangan
kaprah adalah kesalahan pemahaman
makna
secara
yang terjadi karena kebiasaan akan
gramatikal kata pemukul bisa bermakna
sesuatu yang salah tetapi dibiarkan terus
alat yang digunakan untuk memukul
tanpa adanya perbaikan dari pengguna
dan orang yang memukul. Orangtua
ataupun
dapat bermakna ayah/ibu atau orang
terlambat karena kesalahpahaman tadi
yang sudah tua. ( Pateda, 2001:214)
sudah
aslinya.
Contoh
:
e. Perubahan makna juga bisa berasal dari
usaha
perbaikan
mengakar.
pertanda
sudah
Misalnya
kata
menurut Kamus Lengkap
adanya konteks yang ber- makna ganda
Bahasa
Indonesia
(
2006
:
415)
(ambigous contexts) dimana sebuah kata
sebenarnya bemakna “ algojo”, tetapi
tertentu dipakai dalam dua makna,
kata pertanda selama ini dipahami
sementara ujaran secara keseluruhan
bemakna “alamat, gelagat”.Akibat salah
tidak terpengaruh. Misalnya, kalimat
kaprah ini, makna kedua akhirnya
“Istri polisi yang nakal itu ditangkap”
dimasukkan sebagai homonimi terhadap
bisa bermakna polisinya yang nakal atau
makna “algojo‟ ( KBBI edisi kedua
si istri polisilah yang nakal?
dalam Parera, 2004:110).
f. Struktur kosakata. Kosakata merupakan unsur dari bahasa yang paling longgar
4. Faktor-faktor penyebab Pergeseran
jika dibandingkan dengan unsur–unsur
dan Perubahan Makna
lainnya seperti sistem fonologi dan
Ada beberapa faktor yang menjadi
gramatika yang lebih ketat (closely
penyebab pergeseran dan perubahan makna
organized). Oleh karena itu unsur kata
dalam suatu kata atau phrasa, diantaranya
maupun makna dapat lebih bebas
adalah :
ditambahkan ataupun sebaliknya hilang
a. Linguistik
dengan mudahnya bila tidak dipakai. Contoh : kata “ eks” tidak dipakai lagi -70-
Kemunculan
dua
makna
kata
besama-sama dapat menyebabkan terjadinya
Pergeseran dan Perubahan Makna pada Kolom “PIYE JAL” di Harian Suara Merdeka (Qorinta S)
perubahan dan pergeseran makna, karena
parlement sendiri berasal dai verba
adanya pengalihan makna suatu kata pada
parler yang berarti “ berbicara”. Jadi
kata lainnya. Hal ini oleh Breal disebut
parlemen adalah lembaga dimana wakil
sebagai contagion atau penularan makna
rakyat bebicara untuk mempejuangkan
(.Parera,
kata
nasib rakyat. Namun yang terjadi di
meninggal dunia sekarang sering hanya
jaman orde baru parlemen ( DPR) justru
dikatakan meninggal saja. Contoh lain,
lebih
dalam suatu pertandingan ada berita “
“berbicara.”
2004:110).
Misalnya
Indonesia mendapat dua emas” dalam
banyak
diam
dari
pada
3) Penemuan Ide-ide baru
tunamen bulu tangkis. Kata emas disini
Timbulnya ide-ide atau gagasan baru
sama dengan medali emas. Makna kata
sudah pasti memerlukan kata untuk
medali masuk dalam emas ( Ullman,
mewadahi makna ide tersebut. Proses
1977:252).
ini
b. Historis
pergeseran
Dinamika sejalan
perkembangan
dengan
akan
menyebabkan dan
terjadinya
peubahan
makna.
bahasa
Misalnya kata dwifungsi ABRI pada
ilmu
masa orde baru mempunyai makna
perkembangan
pengetahuan dan kebudayaan. Perubahan-
literal
perubahan tesebut dapat dilihat dari :
dengan rakyat. Tetapi kemudian terjadi
1).
pegeseran makna dimana dwifungsi
Penciptaan dan penemuan benda
sebagai
menyatunya
tentara
lebih mengacu pada adanya kontol
baru Kata car (bahasa Inggris) berasal dari
disemua
bahasa Latin carrus yang mengambil
aparat ABRI.
dari Bahasa Keltik yang bearti “ kereta
lini
kemasyarakatan
oleh
4) Konsep-konsep Ilmiah
beroda empat”. Pada masa kini kata
konsep-konsep dalam ilmu pengetahuan
yang mengacu pada mobil tidak ada
juga seing mengalami pergeseran atau
hubungannya dengan makna awalnya :
perubahan
makna
kereta ( Ibid, 253).
kebutuhan.
Misalnya
sesuai kata
dengan listrik
sebenarnya berasal dari bahasa Latin
2) Penamaan Institusi di
ęlectrum yang berarti “ember,” dimana
Indonesia pernah disebut parlemen (dari
makna yang timbul sekarang sebagai
Lembaga
bahasa
perwakilan
Perancis
rakyat
parlement)
Kata -71-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 1, Januari 2010
c.
sumber tenaga penerangan tidak ada
perhatian. Karena subyek dan obyek itu
kaitan dengan makna awal.
akan menjadi centres of expansion “
Sosial
pusat pengembangan
Sebuah kata yang pada awalnya
attraction
“
pusat
dan centres of ketertarikan
(
dipakai dalam arti umum kemudian dipakai
pendekatan Freud). Contoh para petani
dalam bidang yang khusus, maka akan
di Indonesia membandingkan “betis
memperoleh makna terbatas ( spesialisasi)
yang
Misalnya kata kitab sebenanya berarti buku,
psikologisnya “ betisnya seperti padi
tapi di kalangan penganut agama kitab
bunting.” Ibid, 114)
mengacu pada kitab suci. Sebaliknya ada
2.
indah”
dengan
pengalaman
Faktor tabu
juga gejala perluasan makna ( generalisasi),
Tabu bisa berarti “sesuatu yang suci dan
misalnya pada kata virus yang makna
perlu dihormati”, tapi juga bisa berarti
awalnya sesuatu yang berhubungan dengan
“larangan, pembatasan, berbahaya, tidak
penyakit, sekarang kata itu bemakna “semua
bersih, aneh, gaib, luar biasa” ( Ibid,
yang
menghambat
115). Sedang menurut Cook (dalam
kelancaran dalam mengerjakan sesuatu”,
Ullman, 1977:258) tabu mengacu pada
dalam
sesuatu yang dilarang. Tabu pada
mengganggu
konteks
dan
virus
komputer,
virus
masyarakat ( Parera, 2004:113).
dasarnya dibagi menjadi tiga tegantung
d. Psikologis
apa yang melatarbelakanginya : tabu
Faktor psikologis/mental seseorang
karena ketakutan, tabu karena perasaan
juga dapat mempengaruhi pergeseran dan
nyaman, dan tabu karena rasa hormat
perubahan makna. Faktor – faktor tersebut
dan sopan.
antara lain :
e.
Penyerapan kosakata antar bahasa
1. Faktor-faktor emotif. Perasaan dan kondisi mental banyak
pasti akan menyebabkan pergeseran dan
mempengaruhi
dan
peubahan makna. Contoh kata : Kapal ( alat
jika
angkutan
perubahan
-72-
Pengaruh Asing
pergeseran
makna.
Misalnya
laut)
mendapat
makna
baru
seseorang sangat tertarik pada suatu
sebagai “alat angkutan laut dan udara”
obyek dan subyek maka dia biasanya
dalam kapal laut, kapal udara karena
akan menghubungkan apa saja dengan
adanya pengaruh kata aeoplane ( bahasa
subyek
Inggris).
dan
obyek
yang
menarik
Pergeseran dan Perubahan Makna pada Kolom “PIYE JAL” di Harian Suara Merdeka (Qorinta S)
f.
(dalam
Adanya kebutuhan Kemajuan
Dengan
berjalannya waktu, wilayah makna dari kata
pengetahuan memerlukan kosakata baru,
ini menyempit dan hanya menunjuk pada
inovasi kata baru, inovasi kata lama dengan
makna “ bertamasya lewat laut atau air.”
baru,
perluasan
dan
Perancis).
ilmu
makna
budaya
bahasa
makna
serta
Faktor
penyebab
terjadinya
metafora-metafora baru untuk merujuk pada
penyempitan makna sebagian besar karena
temuan dan pikiran baru tersebut. Misalnya
pengkhususan atau spesialisasi makna dalam
kata Huricane, Spitfire digunakan untuk
suatu kelompok sosial tertentu. Contoh kata
nama pesawat terbang. Di Indonesia nama
jatuh mempunyai makna umum „(terlepas
mobil juga menggunakan metafor misalnya :
dan) bergerak turun dengan cepat.‟ Namun
Kijang, Kuda, Taruna.
di lingkungan bisnis kata tersebut bermakna
g.
“bangkrut.”;
Kekuasaan Kekuasaan politik juga berperan
dalam pergeseran dan perubahan makna sesuai dengan tujuan politik yang hendak
Perluasan
makna
penyempitan
menjadi
mahasiswa
b. Perluasan makna
mekanisme
digeser
kalangan
bermakna “tidak lulus.” (Ullman, 1977:282)
dicapai. Misalnya pada masa orde baru indoktrinasi
di
yang
makna berkebalikan
makna.
Apabila
memiliki dengan dalam
penataran seperti dalam “Penataran P4
penempitan makna terjadi karena faktor
(Ibid, 116-117).
spesialisasi makna, maka dalam perluasan makna pengkhususan ini tidak ada. Suatu
5.
Konsekuensi atas Pergeseran dan
kata bisa mengalami perluasan makna ketika
Perubahan Makna
kata-kata ini digunakan dalam konteks lain
Ada dua kategori dalam Perubahan
yang menyebabkan timbulnya referensi baru
Wilayah Makna yaitu : Perluasan (extension)
bagi kata tersebut. Contoh, pada kata
dan pembatasan (restriction) yang sering
“canggih” yang dulunya digunakan untuk
disebut penyempitan.
menggambarkan seseorang yang cerewet,
a.
bawel, namun sekarang karena didekatkan
Pembatasan makna Mekanisme
pembatasan
atau
pada kata “teknologi”, maka kata canggih itu
penyempitan makna dapat diilustrasikan
memiliki referensi baru yaitu “modern”.
dengan kata dalam bahasa Inggris voyage “
c. Parera (2004:125) menambah kategori
berlayar”
lagi yaitu kelompok netral yang tidak
semula
berarti
“bertamasya”
-73-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 1, Januari 2010
mengalami perluasan ataupun penyempitan
kata penjara mengalami peyorasi menjadi
makna atau kelompok aneka ragam yaitu
lembaga pemasyarakatan. Faktor kedua
kelompok yang melipatgandakan rentang
adalah asosiasi. Tokoh novel, wayang, film
makna. Seperti kata uncle ( dari bahasa
yang
Latin avunculus) bermakna “saudara laki-
menimbulkan asosiasi tetentu. Nama Hitler
laki dari ibu‟, sedangkan saudara laki-laki
menimbulkan
ayah disebut “ patruus”, kata ini tidak
tindakannya dalam perang dunia kedua.
dipakai dalam pergaulan sehingga makna
Faktor ketiga adalah prasangka manusia.
kata uncle dilipatgandakan menjadi semua
Misalnya di Indonesia pernah ada dua
saudara laki-laki dari pihak ayah dan ibu.
konsep yang dipertentangkan yakni pribumi dan
6.
bekarakter
non
asosiasi
pribumi.
Perubahan Penilaian : Arah Peyorasi
mengandung
dan Arah Ameliorasi
prasangka tertentu.
Pergeseran dan perubahan makna
kasar,
makna
jahat
akan
peyoratif
Kata
karena
nonpribumi
peyorasi
karena
b. Ameliorasi
dapat membawa akibat tehadap penilaian
Gejala yang mengarahkan makna
pada makna kata. Penilaian negatif terhadap
kearah positif disebut amelioasi. Misalnya
makna
(bersifat
kata ceramah semula berarti „suka bercakap-
peyoratif) dan penilaian positif terhadap
cakap, cerewet, banyak mencela. Sekarang
makna disebut ameliorasi atau ( bersifat
kata itu mendapat makna baru yang bersifat
amelioratif).
positif
a. Peyorasi
pengetahuan,
kata
disebut
Menurut
Breal
peyorasi
(dalam
Ullman,
1977:285) eufemisme atau psudo eufemisme adalah
satu
faktor
pidato dan
tentang
sesuatu
lain-lain
(
hal,
Ullman,
1977:287). Makna kata-kata yang yang bersifat
mendorong
netral sering mengarah kepada makna positif
timbulnya peyorasi. Yaitu usaha untuk
bukan negatif. Misalnya kata nasib dapat
menjadi bijaksana dan menghindakan orang
mengarah
dari goncangan. Pada umumnya kata-kata
tergantung
yang cenderung ke arah peyorasi adalah
mendapat
kata-kata yang termasuk tabu misalnya
mengatakan “memang nasib dia‟, sedang
tentang penyakit, kebohongan, penjahat,
jika mendapatkan kemalangan, maka dia
seks, pelacuran, dan sebagainya. Misalnya
mengatakan “yah, sudah nasib‟.
-74-
salah
“
ke
peyoasi
konteks.
atau
ameliorasi
Jika
seseorang
keberuntungan
maka
dia
Pergeseran dan Perubahan Makna pada Kolom “PIYE JAL” di Harian Suara Merdeka (Qorinta S)
dalam kolom tersebut untuk mengumpulkan data yang berupa kata-kata yang mengalami
Metode Data diambil dari kolom “Piye Jal” di harian “Suara Merdeka” edisi Januari –
pegeseran
atau
perubahan
makna
(Sudaryanto, 1988:2).
Febuari 2009. Pengumpulkan data dilakukan dengan metode simak yaitu dengan cara
Analisis Dari sumber data yang berupa SMS
menyimak sumber data yang berupa pesan singkat
(SMS) di
kolom
“Piye Jal”.
Sedangkan metode catat digunakan untuk memilih dan menyortir data yang berupa kata–kata yang mempunyai dua referen
Kata/ Frasa
yang termuat dalam kolom Piye Jal di Harian Suara merdeka, didapatkan data tentang kata – kata atau frasa – frasa yang mengalami pergeseran
dan
Rujukan akhir
Pergeseran /perubahan makna
Pulau
Daratan yang dikepung air
Kumpulan air yang dikepung daratan ( lubang jalan)
Lintah Darat
Binatang air penghisap darah
Manusia penghisap/perampas uang orang lain
Bengakbengok ( bahasa Jawa)
Berteriak-teriak dengan suara keras
Mengekspresikan keluhan
Preman
Swasta, partikelir, pemeintah
* Orang jahat ( suka memeras dan melakukan kejahatan) * Kuli penggarap sawah Usaha memperkenalkan sesuatu yang baru pada orang
Tejadi perubahan makna karena terjadinya perubahan rujukan awal dan akhir. Terjadi pergeseran makna karena masih dalam satu medan makna yaitu makluk penghisap Terjadi perubahan makna karena ada perubahan rujukan. Rujukan awal fokus pada kwalitas suara yang keras sedang rujukan kedua pada isi/keluhan. Terjadi perubahan makna karena perubahan rujukan dari swasta menjadi penjahat
Sosialisasi
Usaha mengubah milik pibadi menjadi milik umum
makna
sebagai
berikut:
Rujukan awal
non
perubahan
Terjadi pergeseran makna karena rujukan awal dan akhir masih dalam
Makna : meluas, menyempit, netral atau lainnya meluas
Peyorasi (-)/ Ameliorasi (+) /netral
Penilaian negatif/ peyorasi
menyempit
Penilaian negatif/peyorasi
meluas
netral
menyempit
Penilaian negatif : peyorasi
menyempit
netral
-75-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 1, Januari 2010
Kata/ Frasa
Rujukan awal
Rujukan akhir
banyak dipahami
agar
Digalakkan
Kata dasar galak bemakna : Buas, kejam, keji. Menggalakkan : membuat menjadi lebih galak/buas.
Usaha untuk mengaktifkan/ membangkitkan gairah masyarakat untuk melakukan sesuatu
Formalitas
Peraturan / tata cara yang berlaku
Basa-basi
Virus
Microorganisme yang menyebabkan dan menularkan penyakit
Segala hal yang bersifat merusak /merugikan ( virus komputer, vius masyarakat)
Modal dengkul
Asetnya dengkul ( bagian tubuh)
Tidak punya aset/uang
Birokrasi
Sistem pemerintahan berdasarkan hirarki/jenjang kepangkatan
Prosedur yang berbelit belit di instansi pemerintah
Ranjau
Jebakan untuk melukai atau membunuh orang
Lubang-lubang di jalan raya yang berpotensi menyebabkan kecelakaan penguna jalan
Guantanamo
Nama penjara pemerintah AS
Tindakan polisi yang kejam
-76-
Pergeseran /perubahan makna
satu medan makna yaitu usaha yang berkaitan dengan masyarakat Terjadi perubahan makna karena adanya perubahan rujukan dai membuat menjadi galak/buas menjadi membuat menjadi mengeti Terjadi perubahan makna karena adanya perubahan rujukan dari peatuan menjadi basa-basi. Terjadi pergeseran makna karena rujukan awal dan akhir masih dalam satu medan makna yaitu sesuatu yang bersifat merusak//merugikan. Terjadi perubahan makna karena perubahan rujukan dari bagian tubuh menjadi tidak punya uang sama sekali. Terjadi pergeseran makna karena rujukan awal dan akhir masih dalam satu medan makna sistem yang tejadi di pemerintah/instansi pemerintah. Terjadi pegeseran makna karena rujukan awal dan akhi masih dalam satu medan makna yaitu sesuatu yang mencelakakan orang. Terjadi perubahan makna karena
Makna : meluas, menyempit, netral atau lainnya
Peyorasi (-)/ Ameliorasi (+) /netral
menyempit
Penilaian positif : ameliorasi
menyempit
Penilaian negatif : peyoratif
meluas
Penilaian negatif : peyoratif
netral
Penilaian negatif : peyoratif
menyempit
Penilaian negatif : peyoratif
meluas
netral
meluas
Penilaian negatif : peyoratif
Pergeseran dan Perubahan Makna pada Kolom “PIYE JAL” di Harian Suara Merdeka (Qorinta S)
Kata/ Frasa
Rujukan awal
di Kuba untuk tahanan politik/teroris dimana para penjaganya tekenal kejam.
Rujukan akhir
tehadap yang tangkap
orang salah
Pergeseran /perubahan makna
Makna : meluas, menyempit, netral atau lainnya
Peyorasi (-)/ Ameliorasi (+) /netral
adanya perubahan rujukan dari nama tempat menjadi tindakan polisi yang diasosiasikan dengan tempat tersebut.
Kesimpulan Mulyono Slamet. 2008. Kamus Pepak Basa Jawa. Yogyakarta : Pustaka Widyatama.
Dari hasil analisis di atas maka dapat disimpulkan : 1.
Sebagian
besar
dari
kata-kata
yang
dianalisis mengalami perubahan makna yang sifatnya meluas tetapi ada juga yang mengalami penyempitan makna seperti kata bonek dan demo. 2.
Kata-kata
yang
mengalami
perluasan
makna tersebut sebagian besar berkonotasi negatif karena kata-kata ini digunakan untuk menyampaikan keluhan, kritik dan
Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Edisi Kedua. Jakarta : PT Rineka Cipta. Parera, J.D. 2004. Teori Semantik : Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Erlangga. Saeed, John I. 1997. Semantics. USA : Blackwell Publishers. Sudaryanto. 1988 Metode Linguistik Bagian Kedua : Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
saran kepada petugas pelayanan publik. 3.
Bahasa yang digunakan dalam kolom “Piye Jal” adalah campuran dari bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, karena bahasa Jawa dirasa lebih tepat digunakan
4.
untuk
menyampaikan
Ullman, Stephen. 1977. Semantics, An Introduction to the Science of Meaning ( diadaptasi oleh Sumarsono : Pengantar Semantik). Basil Blackwell : Oxford. www. Kamus Komputer.co.id
makna
yang
dimaksud (keluhan dan kritik), seperti kata bonek dan bancakan.
Daftar Pustaka Muda, Ahmad, A.K. 2006 : Kamus Lengkap Bahasa Indonesia : Dilengkapi dengan Ejaan Yang disempurnakan (EYD). --: Reality Publisher. -77-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 1, Januari 2010
Lampiran
(0817339776) Suara Merdeka Edisi
1.
Rabu 28012009
Pulau Mau lihat kota kumuh, becek kalau
2.
Lampu di jalan Pramuka Gunungpati
Karangayu. Jan rak mutu blas.
bau dipasang kok sudah gelap lagi, apa
(02470327206) Suara Merdeka Edisi
hanya fomalitas?
13012009
(08157754868) Suara Merdeka Edisi
Lintah Darat
Kamis 29012009
masyarakat disuuh bayar tambahan
ganti KTP baru karena di komputer
biaya administrasi.
nama saya tidak ada/hilang. Padahal
(08164886746) Suara Merdeka Edisi
KTP lama masih berlaku. Emangnya
Sabtu 17012009
saya virus?
Bengak-bengok
(081370155218) Suara Merdeka
Apa perlu rakyat urunan beli teh-kopi
Edisi Kamis 29012009 8.
Modal Dengkul
bengak-bengok. Perjuangkan dulu nasib
Banyak caleg dan partai modal dengkul.
rakyat.
Tempelin atribut kok di pohon. Gitu kok
(0817241766) Suara Merdeka Edisi
mau jadi pemimpin.
Jumat 23012009
(0888695844) Suara Medeka Edisi
Preman
Jumat 30012009 9.
Birokrasi
instansi, sangat meresahkan. Memaksa
Betapa sulitnya mendapatkan kamar di
membeli taplak meja,
RS Kariadi, padahal pasien sakitnya
kaos/kalender/buku/tiket tinju Rp.
sudah parah, harus dengan birokrasi
50.000 – Rp. 150.000.
bertele-tele dan selalu alasan tidak ada
(081325003735) Suara Merdeka
kamar.
Edisi Selasa 27012009
(081902001881) Suara Merdeka
Sosialisasi - digalakkan
Edisi Rabu 04022009
Kapan sosialisasi pengolahan tempat
10.
Ranjau
sampah dalam rumah tangga di
Kepada kontraktor galian kabel optik,
Semarang digalakkan? Kok sepertinya
kalau nguuk galian mbok yang bener!
semakin kotor saja kota ini. -78-
Virus Kata pegawai kelurahan, saya tidak bisa
Banyak preman meminta sumbangan ke
5.
7.
sendiri tempat pembayaran listrik tapi
untuk DPRD. Ngaca dulu, pejabat kok
4.
Formalitas
banyak pulaunya, datang saja ke Pasar
PLN kok seperti lintah darat, buka
3.
6.
Pergeseran dan Perubahan Makna pada Kolom “PIYE JAL” di Harian Suara Merdeka (Qorinta S)
Kok gawe ranjau nang dalan. Mobil, tuk
(085727217859) Suara Merdeka
banyak yang terperosok.
Edisi Senin 09022009
(08128259890) Suara Merdeka Edisi
11.
12.
Pulau
Kamis 05022009
Mau lihat kota kumuh, becek kalau
Guantanamo
banyak pulaunya, datang saja ke Pasar
Polsek Ngalian kayak Guantanamo,
Karangayu. Jan rak mutu blas.
salah tangkap diajar. Bar diantemi mung
(02470327206) Suara Merdeka Edisi
dikei duit pijet Rp.100.000. Tegel
13012009.
banget.
-79-