Sekretariat Negara Republik Indonesia
PERESMIAN PEMBUKAAN MUKTAMAR BESAR AL KHAIRAAT IX, DI PONPES AL KHAIRAAT, SULAWESI TENGAH, 26-08-08 Selasa, 26 Agustus 2008
SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERESMIAN PEMBUKAAN MUKTAMAR BESAR AL KHAIRAAT IX PADA TANGGAL 26 AGUSTUS 2008 DI PONDOK PESANTREN AL KHAIRAAT, SULAWESI TENGAH
Bismillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,
Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,
Bapak, Ibu, hari ini ada sejumlah Menteri yang mendampingi saya dalam kunjungan ke Sulawesi Tengah ini, pertama adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, yang kedua, Menteri Agama, yang ketiga, Menteri Pendidikan Nasional, yang keempat, Menteri Sosial, yang kelima, Sekretaris Kabinet. Beliau-beliau tentu telah mencatat apa yang disampaikan oleh Al Mukarrom, Ketua Utama Al Khairaat tadi, termasuk yang disampaikan oleh Saudara Gubernur Sulawesi Tengah untuk tindak lanjut di waktu yang akan datang.
Yang saya hormati Saudara Gubernur Sulawesi Tengah, Gubernur Gorontalo, dan para Pimpinan dan Pejabat Negara yang bertugas di Sulawesi Tengah, baik dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun TNI dan Polri,
Yang saya muliakan Ketua Utama Al Khairaat dan para Pengurus Besar Al Khairaat,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 January, 2017, 03:27
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Yang saya hormati para Pimpinan Organisasi Keagamaan, Organisasi Massa, Organisasi Politik,
Yang saya hormati dan saya muliakan para ulama, para tokoh masyarakat, para pemuka adat, para pimpinan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga pendidikan se-Sulawesi Tengah, khususnya keluarga besar Al Khairaat dan beserta Muktamar Besar Al Khairaat ke-9,
Hadirin, hadirat yang dimuliakan Allah Subhaanahu wa Ta'aala,
Marilah sekali lagi pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta'aala karena kepada kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, dan semoga senantiasa kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.
Pada kesempatan yang baik ini pula, atas nama negara, atas nama Pemerintah, dan selaku pribadi, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Al Khairaat yang sudah 78 tahun berjuang, berkontribusi, memberikan pengabdian terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. Perjuangan dan pengabdian lembaga yang kita cintai ini tercatat abadi dalam sejarah bangsa kita. Saya juga tentu mengucapkan selamat ber-Muktamar Besar pada tahun 2008 ini dan semoga Muktamar Besar ini menghasilkan sesuatu yang membawa kebaikan, baik bagi Al Khairaat maupun bagi umat, bagi masyarakat, dan tentunya juga bagi bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai.
Hadirin, hadirat yang berbahagia,
Kita sama-sama mengetahui bahwa Al Khairaat, sekali lagi, telah memberikan peran dan pengabdian yang luar biasa di wilayah ini dan di negara kita. Lembaga ini juga telah tumbuh berkembang menjadi lembaga yang kuat dan besar, yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan usaha sosial. Oleh karena itu, mengingat peran dan sumbangan yang luar biasa dari Al Khairaat, baik kepada kehidupan umat, masyarakat, dan daerah, dan tentunya bangsa dan negara tadi, maka saya instruksikan kepada para Menteri terkait untuk, termasuk para Gubernur, di mana AL Khairaat berada, menjadikan Al Khairaat sebagai partner atau mitra dalam melaksanakan pembangunan, utamanya di bidang pendidikan, dakwah, dan usaha sosial. Berikanlah bantuan kepada Al Khairaat karena bantuan ini akan digunakan bukan untuk apaapa tetapi untuk meningkatkan pendidikan, melaksanakan dakwah, dan menjalankan usaha sosial, yang semuanya itu sesungguhnya juga untuk membantu umat dan rakyat kita.
Dan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi Sulawesi Tengah pasca konflik yang lalu, yang sekaligus saya sampaikan dalam kesempatan ini, Pemerintah Pusat telah menuangkannya dalam Instruksi Presiden, Inpres No.7, yang telah saya tanda tangani beberapa hari setelah 17 Agustus yang lalu, yang menjadi kebijakan, program beserta anggaran yang dipadukan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Saya meminta agar Al Khairaat juga diperankan dan dijadikan bagian dalam proses percepatan pembangunan Sulawesi Tengah ini. Saya akan memantau pelaksanaannya nanti dan silakan http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 January, 2017, 03:27
Sekretariat Negara Republik Indonesia
disampaikan kepada saya, apa yang dilakukan dan ikut diperankan oleh lembaga yang sama-sama kita cintai ini.
Hadirin, hadirat yang saya hormati,
Pada tanggal 20 Mei yang lalu, bertepatan dengan 100 tahun Kebangkitan Nasional, saya menyampaikan pidato di Jakarta. Dalam pidato itu, saya ingatkan, saya ajak seluruh rakyat Indonesia agar Indonesia, di abad 21 ini, benar-benar menjadi negara yang maju, bermartabat, dan sejahtera. Maka kita semua, seluruh rakyat Indonesia, harus bersatu, bekerja keras, dan membangun pilar-pilar kehidupan yang baik.
Ada tiga pilar kehidupan yang harus sama-sama kita bangun ke depan ini agar Indonesia benar-benar menjadi negara maju di abad 21 ini adalah yang pertama, kita harus meningkatkan kemandirian sebagai bangsa. Yang kedua, kita juga harus meningkatkan daya saing kita sebagai bangsa. Dan yang ketiga, kita harus membangun peradaban bangsa yang terhormat dan mulia. Kalau kita berbicara pada tiga pilar kehidupan itu, saya yakin dan saya berharap Al Khairaat dapat berperan lebih aktif lagi, lebih kontributif lagi, di mana Al Khairaat bertugas dan menjalankan misinya agar apa yang dilakukan oleh Al Khairaat ini menjadi bagian dari upaya seluruh bangsa Indonesia untuk membangun kemandirian, daya saing, dan peradaban bangsa yang mulia tadi.
Saudara-saudara,
Bicara pendidikan maka kita membicarakan dimensi, dimensi pendidikan yang lebih luas. Pertama, pendidikan berdimensi keimanan. Yang kedua, berdimensi keilmuan. Yang ketiga, berdimensi keterampilan, bukan hanya mengerti teori tapi bisa menjalankan dalam praktek. Dan yang keempat, berdimensi kepribadian, karakter, akhlak, budi pekerti, dan hal-hal yang berkaitan dengan itu. Manusia yang maju adalah manusia yang beriman dan berakhlak, dan kemudian manusia yang berilmu atau mereka-mereka yang rasional. Lembaga-lembaga Pendidikan Al Khairaat yang jumlahnya sangat besar tadi, dari yang paling dini sampai ke tingkat universitas, saya harapkan benar-benar bisa mencapai tujuan dan sasaran pendidikan dengan dimensi-dimensi yang saya sampaikan tadi. Manusia paripurna, manusia yang lengkap segalanya untuk menjalani kehidupan yang positif di negeri tercinta ini.
Saya berikan contoh, hadirin, hadirat yang saya muliakan. Kalau kita bicara bencana alam, bicara gempa bumi, bicara tsunami, bicara banjir dan tanah longsor akan kelihatan berbeda mereka yang beriman dan berilmu dengan mereka yang tidak memiliki, mungkin salah satu, atau tidak memiliki dua-duanya. Bagi orang yang beriman, maka melihat peristiwa alam seperti gempa bumi dan bencana-bencana alam yang lainnya, semuanya itu tentu dalam kekuasaan Allah SWT. Tuhan Sang Pencipta Alamlah yang mengatur segalanya. Kita kembalikan ke situ, tidak boleh kita khayalkan, dimistikkan, dibawa ke ajaran-ajaran yang sesat yang tidak semestinya. Itu penjelasan dari manusia yang beriman menyangkut bencana alam. Bagi yang berilmu, gempa bumi itu terjadi, tsunami itu terjadi karena ada benturan lempeng tektonik yang lempeng tektonik bagian dari bumi. Konon, terjadinya benturan-benturan itu justru menjaga keseimbangan dari bumi itu sendiri untuk mencegah kerusakan yang lebih dahsyat.
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 January, 2017, 03:27
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Ilmuwan menjelaskan seperti itu, dimensi keimanan menjelaskan yang sama, berarti semua itu atas kehendak dan kekuasaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Manusia yang berilmu menjelaskan mengapa ada banjir, mengapa ada tanah longsor. Pertama, manusia bersalah, menebang hutan-hutan dengan seenaknya, hutan-hutan digunduli, dicuri kayunya, untuk keuntungan pribadi. Akibatnya, tanah longsor. Akibatnya, banjir. Bisa dijelaskan secara ilmiah, menggunakan nalar, menggunakan ilmu, dan semuanya secara rasional. Ada perubahan iklim yang sekarang sedang dibicarakan di tingkat dunia. Iklim berubah, kemarau jadi panjang, hujan, kalau hujan luar biasa jadi banjir, dan sebagainya, dan sebagainya.
Itu karena proses pencemaran udara, pemanasan global, karena manusia bersalah, serakah dalam menggunakan bahan bakar sehingga mengotori udara. Itu juga dijelaskan dan bisa dijelaskan secara ilmiah. Saya mengajak, melihat sesuatu peristiwa, lihatlah dari kedua perspektif itu, keimanan dan keilmuan. Kalau itu yang kita gunakan, tidak akan terpengaruh kita dengan berita-berita, ramalan, takhayul, mistik, dan sebagainya, yang mencemari jiwa dan nurani kita.
Hadirin yang saya muliakan,
Bicara anggaran pendidikan, alhamdulillah mulai tahun depan, meskipun dunia sedang gonjang-ganjing, harga bahan bakar, harga minyak, meroket, harga pangan ikut meningkat, ekonomi dunia mengalami pelambatan, negara kita pun juga ada masalah-masalah dengan APBN. Tapi, insya Allah dengan niat yang baik, tahun depan kita memenuhi amanah konstitusi mencapai 20% dari anggaran pendidikan kita. Saya dengar yang disampaikan oleh Al Mukharom, Bapak Saggaf Al-Jufri, tadi. Ini Mendiknas di sini, Menteri Agama di sini, mudah-mudahan kecipratan.
Biaya pendidikan yang 20% itu tentu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Tujuannya, sekali lagi, pendidikan makin bermutu, pendidikan itu mudah dijangkau semua akhirnya bisa ikut sekolah dan kemudian murah, tidak boleh mahal karena biayanya sudah makin besar. Dan untuk memastikan anggaran itu betul-betul digunakan dengan baik, maka Pemerintah, saya sudah mengeluarkan instruksi agar semua anggaran pendidikan yang jumlahnya besar, besar sekali dibandingkan anggaran yang lain. Itu betul-betul tepat guna dan tepat sasaran. Dikelola dengan baik, jangan ada yang bocor, menguap, atau masuk kantong-kantong orang-orang tertentu. Kemudian disinergikan antara anggaran pusat, anggaran provinsi, anggaran kabupaten dan kota. Saya berharap Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota juga memenuhi anggaran 20% untuk pendidikan dalam APBD-nya masing-masing.
Saya berharap memang kita tidak boleh buruk sangka, ah pasti kalau anggarannya banyak, pasti belok ke sana, ke mari, dikorupsi, belum tentu. Mungkin digunakan dengan baik. Hanya saya mengingatkan janganlah anggaran itu tidak digunakan dengan sebaik-baiknya. Mari kita kembangkan seperti itu, sifat baik sangka sambil melakukan pengawasan agar semuanya bisa berjalan dengan baik.
Hadirin, hadirat yang saya muliakan,
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 January, 2017, 03:27
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Berkenaan dengan dakwah yang menjadi pilar kegiatan Al Khairaat, saya berharap, mohon kepada para ulama agar dakwah itu betul-betul mengajarkan ajaran Islam yang benar, ajaran yang bersumber dari Al Qur’an dan Al Hadits atau Sunnah. Luruskan praktek-praktek ibadah atau penyebaran ajaran yang menyimpang. Membiarkan umat kita menganut ajaran yang tidak benar adalah satu kekeliruan. Bimbinglah mereka kembali ke jalan yang benar untuk menjalankan ajaran yang benar, sekali lagi sesuai dengan Al Qur’an dan Sunnah. Tentu saja cara membimbingnya dilakukan dengan cara-cara yang penuh dengan kearifan dan rasa persaudaraan di antara sesama kaum umat Islam. Kita harus menegakkan yang baik dan mencegah yang tidak baik, amar ma’ruf nahi munkar. Tetapi marilah kita mengurangi kemungkaran dengan cara-cara yang tidak mungkar. Dengan demikian, tujuannya akan tercapai dengan baik.
Masalah sosial, usaha sosial, saya berharap Al Khairaat dan kita semua, bicara sosial ini, terus membantu kaum dhuafa dan fakir miskin. Mari kita tunjukkan kesetiakawanan sosial yang tinggi. Memberikan bantuan sosial tidak selalu dengan menggunakan anggaran yang besar. Anggaran yang terbatas pun, yang cukup pun kalau dilaksanakan dengan baik, insya Allah, hasilnya akan baik.
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, bulan yang kita tunggu-tunggu kehadirannya, dan kita semua akan kembali menjalankan ibadah puasa, saya berharap, di samping kita memperbanyak zikir dan doa dalam bulan suci tersebut, saya juga berharap kita mampu memperbanyak amal. Dalam kaitan inilah, usaha sosial, bantuan sosial, bakti sosial, dapat kita lakukan secara bersama.
Pesan dan harapan saya kepada Saudara-saudara umat Islam, kaum muslimin dan muslimat, kalau pada bulan suci Ramadhan kita bisa menahan diri, kita bisa mencegah dan menghindarkan diri kita dari perbuatan yang tidak terpuji, tutur kata yang tidak baik, perilaku yang tidak baik, maka janganlah itu hanya kita lakukan pada bulan Ramadhan saja. Mari kita lakukan sepanjang tahun ketika kita menjalankan ibadah, ketika kita berkomunikasi menjalankan kehidupan bersama masyarakat luas. Saya yakin apabila kehidupan di negeri ini kita jalankan sebagaimana kita bersama-sama menghormati dan berperilaku pada bulan suci Ramadhan maka akan membawa kebaikan yang luar biasa.
Hadirin, hadirat yang saya hormati,
Islam adalah rahmat bagi semesta alam, rahmatan lil’alamin. Bicara Islam sebagai rahmat bagi semesta alam di tingkat dunia, banyak sekali negara-negara sahabat yang mengharapkan peran aktif, peran yang kontributif dari bangsa Indonesia. Harapan ini terus terang berasal dari negara-negara Islam maupun negara-negara non Islam. Selama 4 tahun saya mengemban tugas dan amanah, sangat sering saya bertemu, berdiskusi, berdialog dengan para pemimpin dunia. Banyak sekali para pemimpin dunia Islam dan para pemimpin dunia non Islam, mereka secara jernih dan serius sungguh mengharapkan peran Indonesia yang penduduknya adalah penduduk beragama Islam terbesar di dunia, untuk terus memberikan sumbangan bagi penciptaan dunia yang aman, yang adil, dan yang sejahtera. Saya berharap tugas ini dapat kita emban secara bersama-sama.
Bulan Maret yang lalu, saya bersama Menteri Agama dan Menteri-menteri terkait menghadiri pertemuan puncak Organisasi Konferensi Islam yang dilaksanakan di Dakar, Senegal, Afrika. Dalam pertemuan itu, telah kita adopsi, telah kita terima Piagam OKI yang menjadi kelanjutan dari Piagam Mekkah. Beberapa hal yang saya ingin sampaikan ke hadapan hadirin, hadirat sekalian adalah kita sebagai negara-negara anggota OKI bersepakat bahwa kita harus terus http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 January, 2017, 03:27
Sekretariat Negara Republik Indonesia
menjalankan ajaran Islam yang adil. Ajaran yang menaburkan kasih sayang, yang membawa perdamaian, menghadirkan kerukunan, harmoni, dan toleransi, dan yang menggunakan pendekatan-pendekatan yang baik, civilized approach. Di samping itu, dalam piagam, dalam kesepakatan, juga disampaikan bahwa kita semua negara-negara anggota OKI harus terus menjalankan kehidupan bernegara dan kehidupan berpemerintahan yang baik. Disebutkan di situ, dalam piagam, dengan jelas yaitu yang kita hendak bangun tata pemerintahan yang baik atau good governance, pranata hukum yang baik atau rule of law, keadilan sosial, partisipasi politik, memerangi korupsi, ini amanah dari kita semua termasuk negaranegara anggota OKI yang menghormati hak-hak asasi manusia.
Kalau kita bicara Piagam OKI dan Piagam Mekkah itu, hadirin, hadirat, maka alhamdulillah arah kehidupan, arah perjalanan bangsa ini termasuk agenda keumatan telah berada pada arah yang benar. Mari kita jalankan bersamasama, mari kita sukseskan bersama-sama sehingga membawa kemaslahatan bagi umat, bangsa, dan negara tercinta.
Itulah yang saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Dan sekali lagi, sebelum saya mengakhiri sambutan ini, Instruksi Presiden Nomor 7 yang menyangkut percepatan pembangunan Sulawesi Tengah telah saya keluarkan. Dan semoga dengan Inpres itu percepatan pembangunan betul-betul dapat dilaksanakan lebih baik sekarang dan di masa depan. Nanti para Menteri, para Gubernur, Bupati, Walikota, segera bertemu untuk mengaturkan semuanya, rencananya, programnya, dan juga pelaksanaannya.
Yang terakhir sekali, tadi Al Mukharom, Pimpinan atau Ketua Utama Al Khairaat mengatakan berkaitan dengan tahun 2009 yang akan datang. Saudara-saudara, Pemilihan Umum itu bagian dari kehidupan demokrasi yang baik. Pemilihan Umum itu biasa, tidak seram, yang penting mari kita jalankan dengan sebaik-baiknya, bebas, rahasia, jujur, adil, aman, tertib, dan damai. Silakan Saudara-saudara menggunakan hak pilihnya, memilih partai politik manapun yang cocok dengan hati nuraninya. Ada 38 partai politik, silakan memilih calon-calon anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota atau Kabupaten yang juga cocok dengan hati nuraninya. Dan nanti, insya Allah, dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, gunakan hak pilih Saudara memilih siapa saja yang cocok dengan hati nuraninya. Tidak boleh ada paksaan dari siapapun. Mari kita jalankan amanah demokrasi ini dengan sebaik-baiknya.
Ini yang ingin saya sampaikan, saya sebagai Kepala Negara tentu berharap Pemilihan Umum tahun 2009 bisa berjalan dengan baik sehingga membawa citra baik bangsa dan negara kita di tanah air maupun di dunia. Itulah pesan dan harapan saya, dan akhirnya dengan terlebih dahulu memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhaanahu wa Ta'aala, dan dengan mengucapkan bismillaahirrahmaanirrahiim, Muktamar Besar ke-9 Al Khairaat tahun 2008, dengan resmi saya nyatakan dibuka. Sekian.
Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
Biro Naskah dan Penerjemahan, Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan, http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 January, 2017, 03:27
Sekretariat Negara Republik Indonesia
Sekretariat Negara RI
Â
http://www.setneg.go.id
www.setneg.go.id
DiHasilkan: 29 January, 2017, 03:27