PERENCANAAN ULANG DINDING PENAHAN TANAH DI RUMAH SAKIT JIWA PROF. HB SAANIN PADANG Jerry Okta Frandika, Hendri Warman, Taufik Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung Hatta Padang E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Tanah sebagai material konstruksi sekaligus sebagai tanah pondasi dari suatu konstruksi/struktur seperti bendungan urugan, tanggul sungai, tembok penahan, konstruksi pekerjaan jalan, gedung dan jembatan, memerlukan suatu persyaratan tertentu baik dari segi kekuatan maupun ekonomis. Untuk meningkatkan stabilitas lereng, ada beberapa metode yang bisa digunakan, salah satunya adalah dengan menggunakan konstruksi dinding penahan tanah. Dinding penahan tanah adalah konstruksi yang berfungsi untuk menahan tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh tanah dibelakang dinding penahan tanah. Perhitungan tekanan tanah dihitung dengan menggunakan teori Rankine serta perhitungan stabilitas terhadap keruntuhan kapasitas daya dukung tanah dihitung berdasarkan persamaan Hansen dan Vesic berdasarkan data-data karakteristik keteknikan (c dan ø). Ada dua jenis dinding penahan tanah yang sering digunakan di lapangan, yaitu type gravitasi dan type kantilever. Studi ini bertujuan untuk merencanakan dimensi dinding penahan tanah dan perbandingan penggunaan kedua type dinding penahan tanah tersebut pada ketinggian yang sama. Hasil perhitungan stabilitas dinding penahan tanah menunjukkan bahwa pada ketinggian lereng 5.85 m, angka keamanan pada type kantilever lebih tinggi dari type gravitasi, baik untuk stabilitas terhadap penggulingan, penggeseran maupun keruntuhan kapasitas daya dukung tanah.
Kata kunci : Stabilitas lereng, dinding penahan, dimensi, gravitasi, kantilever
REPEAT DESIGN RETAINING WALL IN THE LAND OF MENTAL HOSPITAL PROF. HB SAANIN PADANG
Jerry Okta Frandika, Hendri Warman, Taufik Civil Engineering Department, Faculty of Civil Engineering and Planning, Bung Hatta University Padang E-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstract
Soil as a construction material as well the foundation from structure or construction such as dams, river embankments, retaining walls, construction work of road, building and bridge, need a specific requirement in terms of side strength and economically. To increase the stability the slope, there are some methods that can be used, one of them is using retaining wall construction. The retaining wall is construction that has a fuction to resist pressure of lateral soil that is surfaced by soil behind the retaining wall. The pressure of soil calculation is counted using Rankine theory and also stability calculation concern with the collapse of the soil bearing capacity is counted based on the equation Hensen and Vesic based data engineering charateristic (c and ø). There are two of retaining walls are often used in the field, they are gravity and cantilever type. This study aimed to project retaining wall dimensions and comparison using two type of retaining wall the same height. The result of stability calculations indicate that the retaining wall in height slope was 5.85 m, the safety numbers cantilever type is higher than gravity type, this is good for stability toward overthrow, shifting or collapse of soil bearing capacity.
Keywords : slope stability,
retaining walls, dimensions, gravity, cantilever
struktur penahan tanah dalam berbagai jenis
1. PENDAHULUAN Dewasa ini perencanaan konstruksi sipil di
sesuai dengan kondisi tersebut.
Indonesia berkembang dengan begitu pesat,
Dalam penulisan tugas akhir ini penulis
seperti pondasi, bendungan tanah atau dinding
mengambil data pada lokasi Rumah Sakit Jiwa
penahan tanah. Dimana tanah merupakan
Prof. HB Saanin Padang. Pada lokasi ini
bahan dari suatu konstruksi atau tempat dimana
struktur penahan tanah menggunakan struktur
suatu konstruksi itu diletakan. Semua struktur
beton bertulang. Dengan demikian penulis
yang berada di atas tanah akan didukung oleh
melakukan perencanaan ulang dinding penahan
tanah dan batuan yang menopangnya. Dalam
tanah type gravitasi dan kantilever, sehinga
hal ini, tekanan tanah yang bekerja yang pada
akan didapatkan perbandingan kedua type
dinding penahan yang berasal dari
tanah
dinding penahan meliputi spesifikasi teknis
dibelakangdinding, mempunyai kecenderungan
yaitu angka keamanan dan dinding penahan
untuk menggeser atau yang lebih sering dengan
yang efektif digunakan serta perhitungan
cara rotasi (berputar) terhadap dasar tembok.
kapasitas daya dukung tanah menggunakan
Pembangunan dinding penahan tanah harus
metode Hansen.
benar-benar
berdasarkan
perhitungan
a. Dinding Penahan Tanah
kestabilan dan faktor keselamatan karena
Dinding penahan tanah adalah suatu
kesalahan yang terjadi dalam pembangunan
konstruksi yang dibangun untuk menahan tanah
dinding penahan tanah dapat berakibat fatal
yang mempunyai kemiringan/lereng dimana
yaitu kerugian harta benda dan hilangnya
kemantapan tanah tersebut tidak dapat dijamin
korban jiwa. Dinding penahan dapat dikatakan
oleh tanah itu sendiri. Bangunan dinding
aman apabila dinding penahan tersebut telah
penahan tanah digunakan untuk menahan
diperhitungkan
baik
tekanan tanah lateral yang ditimbulkan oleh
dan
tanah urugan atau tanah asli yang labil akibat
terhadap
faktor
bahaya
keamanannya,
guling,
pergeseran,
penurunan daya dukung tanah. Stabilitas dinding
penahan
tanah
dipengaruhi
oleh
kondisi topografinya. Dalam
penggunaannya
di
lapangan,
beberapa faktor, seperti dimensi, berat isi
dikenal beberapa jenis atau type dinding
tanah(γ),
penahan tanah, antara lain :
sudut
geser
(φ),
kemiringan
permukaan tanah dan tinggi lereng. Banyak alternatif mengatasi
yang atau
dapat
dilakukan
setidaknya
dinding penahan yang dibuat dari beton
untuk
tak bertulang atau pasangan batu.
mengurangi
kerugian yang ditimbulkan akibat longsor yang
Dinding penahan beton type gravitasi :
Dinding penahan type kantilever :
terjadi didaerah pinggiran lereng. Salah satunya
dinding yang terdiri dari kombinasi
dengan melakukan usaha dengan cara membuat
dinding beton bertulang yang berbentuk huruf T. Dinding kantilever lebih tinggi
gaya tekan terhadap tanah cendrung untuk
menggulingkan
dinding.
Umumnya dinding mempunyai bagian pada dasar yang memanjang dibawah urugan tanah dan berat diatas bagian dasar
membantu
mencegah
tergulingnya bangunan.
Adapun proses dalam perencanaan dinding penahan tanah baik type gravitasi maupun type kantilever adalah sebagai berikut : 1. Menentukan dimensi dinding penahan tanah 2. Menghitung tekanan tanah, dalam hal ini menggunakan teori Rankine.
Dinding counterfort : dinding yang
Ka = tan² (45 - )
terdiri dari dinding beton bertulang tipis
Kp = tan² (45 + )
yang di bagian dalam dinding pada jarak
tertentu
plat/dinding
didukung
vertikal
yang
Pa = 0.5H²Ɣ Ka – 2cH
oleh
Pp = 0.5H²Ɣ Kp – 2cH
disebut
counterfort (dinding penguat). Ruangan
Dimana : = sudut geser dalam tanah
di atas plat pondasi, diantara counterfort
diisi dengan tanah urugan.
H = tinggi dinding
Dinding penahan tembok batu yang
Pa = tekanan tanah aktif
berupa balok : terdiri dari balok-balok
Pp = tekanan tanah pasif
beton yang disusun menjadi dinding
penahan.
momen terhadap kaki depan pondasi .
Dinding penahan tanah bertulang :
Pada perhitungan ini akan diperoleh
dinding yang terdiri dari dinding yang
berat dinding (W) dan jumlah gaya
berupa timbunan tanah yang diperkuat
momen (ΣMw) dari setiap bagian
dengan bahan-bahan tertentu, seperti
dinding dan tanah diatas plat pondasi
geosintetik ataupun baja.
yang
b. Perencanaan
Dinding
Penahan
Analisa stabilitas dinding penahan tanah
dimasukkan
dalam
perhitungan stabilitas dinding.
guling. Tekanan tanah lateral yang diakibatkan
harus meninjau hal-hal sebagai berikut :
akan
4. Menghitung stabilitas terhadap bahaya
Tanah
3. Menghitung gaya vertikal dan gaya
Faktor aman terhadap guling, dan geser
oleh tanah urugan di belakang dinding
harus memenuhi syarat.
penahan
cenderung
menggulingkan
dasar
dinding dengan pusat rotasi pada ujung
pondasi harus tidak boleh melebihi
kaki depan pondasi. Momen guling ini,
kapasitas dukung izin.
dilawan oleh momen akibat berat
Tekanan
yang
terjadi
pada
Stabilitas lereng secara keseluruhan harus memenuhi syarat.
sendiri dinding penahan dan momen akibat berat tanah diatas plat pondasi.
Faktor
keamanan
terhadap
guling
adalah :
c. Turap Dinding turap adalah dinding vertikal relative tipis yang berfungsi untuk
≥2
Fk =
menahan
Dimana : ƩMW = momen yang melawan guling ƩMgl = momen yang mengakibatkan
masuknya
Faktor aman bergantung pada jenis
lubang galian. Adapun tipe-tipe dinding turap antara
Dinding turap kantilever Cocok untuk menahan tanah
tanah yaitu : Fk ≥ 1.5 tanah dasar berbutir
dengan
Fk ≥ 2 tanah dasar kohesif
mengandalkan
5. Menghitung stabilitas terhadap bahaya geser.
ketinggian
sedang,
tahanan
tanah
didepan dinding.
Dinding turap diangker Bisa menahan tebing galian
Faktor aman terhadap bahaya geser
yang dalam, menahan beban
adalah :
lateral dengan tahanan tanah dan
≥ 1.5
Fk =
angker, Dimana :
stabilitas
bergantung
pada kedalaman penetrasi turap,
ƩFR = B . C + ƩV tan Ø
kemudahmampatan tanah, kuat
ΣFD = jumlah gaya horizontal 6. Menghitung
stabilitas
dukung
ultimit
menggunakan
geser
terhadap
kapasitas dukung tanah.
dengan
kedalaman
lain :
guling
Kapasitas
air
dihitung
Dinding turap dengan landasan
dibantu oleh tiang-tiang, diatas tiang dibuat landasan kedudukan
qu = dc ic CNc + dq iq Df Ɣ Nq + dƔ iƔ 0.5 B Ɣ NƔ
bangunan, tiang-tiang berfungsi
Faktor keamanan terhadap keruntuhan
mengurangi beban lateral pada
kapasitas dukung adalah :
Bila dihitung dengan berdasarkan lebar
turap
Bendungan elak seluler Merupakan
turap
pondasi efektif, yaitu tekanan tanah pondasi ke
berbentuk sel-sel
tanah dasar terbagi rata secara sama, maka :
pasir,
e ≤ B/6
keluluhan
Mampu menahan tekanan yang
persamaan
≥3
dan
angker.
Hansen yaitu :
F=
tanah
tekanan
dinding
ini
tanah
yang
yang diisi menahan dengan
mengandalkan berat sendiri.
d. Tekanan
Tanah
Pada
Dinding
lateral sangat dipengaruhi oleh perubahan letak
Penahan Tanah
strukrur penahan tanah. Besarnya tekanan tanah
dibagian
dari dinding penahan tanah dan sifat-sifat
belakang dinding merupakan timbunan tanah
tanahnya. Agar dapat merencanakan konstruksi
yang
penahan tanah dengan benar, maka kita perlu
selalu
penahan
yang
diletakkan
diendapkan
tersebut
setelah
dibuat.
dinding
Sementara
mengetahui
gaya-
gaya
horizontal
yamg
penimbunan dilakukan, kemungkinan yang
bekerja antara konstruksi penahan tanah dan
terjadi dinding akan mengalami deformasi
massa
(perubahan) akibat dari tekanan tanah. Khusus
tekanan tanah lateral, ada 3 macam tekanan
mengenai tekanan tanah ini, maka perlu
tanah lateral yang harus diketahui yaitu :
diketahui tentang:
1.
yang
ditahan.
Untuk
menganalisa
Tekanan tanah dalam keadaan diam (at
1.
Besarnya tekanan tanah
rest)
2.
Letak titik tangkap gayanya
Tekanan tanah yang terjadi akibat massa
3.
Arahnya
tanah pada dinding penahan tanah dalam
4.
Pembagian tekanan
keadaan seimbang (statis)
Untuk mengetahi tentang besarnya tekanan dan arah tekanan tanah pada suatu dinding penahan, dapat
diuraikan seperti
gambar
berikut :
Gambar (2) Diagram Tekanan Tanah Diam Batas nilai Ko untuk tanah granular (berbutir) Ko = 1- sin Dimana : Gambar (1) Diagram tekanan tanah
= Sudut geser dalam tanah
e. Teori Tekanan Tanah Lateral Analisa tekanan tanah lateral digunakan untuk perancangan dinding penahan tanah dan struktur lainya seperti pangkal jembatan, terowongan,
dan
lain-lainnya.
Konstruksi
penahan tanah tersebut biasanya digunakan untuk menahan massa tanah lereng vertikal. Tekanan tanah lateral merupakan gaya yang ditimbulkan akibat dorongan tanah dibelakang
Tabel (1) Harga Ko untuk Bermacammacam Tanah No 1 2 3 4 5
Macam tanah Pasir lepas Pasir padat Pasir dipadatkan demi lapis Lempung lunak Lempung lepas
Ko 0.40 0.60 0.80 0.60 0.50
2.
Tekanan tanah aktif Tekanan
yang
Rumus Tekanan Tanah Pasif : berusaha
mendorong
dinding penahan tanah tersebut untuk
Kp = tan² (45 + ) Dimana :
bergerak ke depan.
= sudut geser dalam tanah H = tinggi dinding Pp = tekanan tanah pasif f. Sifat-sifat Tanah Sifat-sifat tanah yang terhubung erat dalam perhitungan tekanan tanah lateral adalah sebagai berikut:
Berat isi tanah (Ɣ) Berat
isi
tanah
adalah
Gambar (3) Diagram Tekanan Tanah Aktif
perbandingan antara berat tanah
Rumus Tekanan Tanah Aktif :
seluruhnya dengan isi tanah
Ka = tan² (45 - )
selurunhya:
Pa = 0.5H²Ɣ Ka – 2cH
Dimana :
3.
Dimana :
= Sudut geser dalam tanah
H
= tinggi dinding
Pa
= tekanan tanah aktif
Tekanan tanah pasif Tekanan
Gs (1 w) w 1 e
tanah
mengimbangi/menahan
yang
berusaha
tekanan
=
berat isi air
W
=
kadar air
E
=
angka pori
Gs
=
berat
butiran
tanah.
tanah
aktif.
γ
Berat isi tanah dapat berubah dengan berubahnya angka pori dan kadar air dari massa tanah.
Besarnya
berat
ini
tanah
harus
ditentukan dengan mengadakan percobaan di laboratorium dibawah ini diberikan harga-harga berat isi tanah.
Gambar (4) Diagram Tekanan Tanah Pasif
rongganya akan terisi tanah dan dapat
Tabel (2) Berat Isi Tanah
terjadi kerusakan geser akibat geseran sepanjang permukaan tanah (δ = ø). 2. METODOLOGI Dalam literatur ini didapatkan teori-teori untuk
menghitung
perencanaan
dinding
penahan tanah serta peraturan atau standar yang ada, yaitu data-data yang digunakan didapat dari data teknis di lapangan. Adapun rincian dari metodologi penulisan sebagai berikut : 1. Studi literatur Mengetahui
teori
dasar-dasar
perencanaan dinding penahan tanah. 2. Pengumpulan data-data di lapangan untuk perencanaan dinding penahan
Sudut geser dalam (ø)
tanah (Dinding type gravitasi dan
Parameter ini tergantung kepada
kantilever)
kepadatan tanah, jenis tanah dan
Pengumpulan data dilakukan dengan
kandungan airnya, pada tanah
cara
yang
terkait,yaitu
lembab
mengurangi
air
cendrung
besarnya
konsultan
sudut
data
data dan
ke
instansi
penunjang kontraktor,
dari serta
geser dalam, maka tanah dapat
melakukan survey lapangan di wilayah
dianggap
studi.
tidak
mempunyai
sudut geser dalam (kekuatan
meminta
3. Metode Analisis
geser mendekati = 0).
Analisa kelongsoran
Sudut Geseran Antara Dinding
Merencanakan dimensi dinding
dan Tanah (δ) Parameter
ini
penahan tanah sangat
sukar
ditentukan karena tergantung pada sifatsifat tanah, arah penggerakkan dinding dan kondisi permukaan antara dinding dan tanah, apabila bagian belakang dinding licin, maka δ = 0 dan apabila permukaan dinding kasar sekali, maka
Perhitungan Stabilitas dinding penahan tanah
3. PERHITUNGAN DINDING PENAHAN
Data Lapangan Data Tanah
Dari data lapangan didapat parameter tanah seperti nilai kohesi, berat isi tanah dan
Dalam
sudut geser tanah antara lain :
Sudut geser
kemantapan
lereng
sebagai lengkung lingkaran, maka gaya yang
Ɣd = 1.11 t/m³ Nilai kohesi tanah C = 2 t/m²
analisa
dengan permukaan gelincir yang diasumsi
Berat isi tanah Ɣt = 1.60 t/m³
Analisa Kelongsoran
mendorong massa tanah diatas lengkungan lingkaransehingga
ø = 20º
menggelincir
harus
dibandingkan dengan gaya geser sepanjang
Data Lereng
lengkungan lingkaran yang menahan longsoran
Dari data lapangan didapat ketinggian
itu. Karena gaya dorong dan gaya tahan
dan sudut lereng antara lain :
berbeda sehubungan dengan kedudukan dan jari-jari lengkungan lingkaran, maka harus
Elv.
dengan mengubah-ubah kedudukan dan jari-jari
150.00
6.40
8.95
149.350
149.657
161.193
157.042
BP. 145.00 Elevasi (m) Elevation (m) Jarak (m) Distance (m)
156.572
Bidang Persamaan Refereence Level
5.73
Skala V : H = 1 : 1
Gambar (5) Pengukuran Lereng
lengkungan lingkaran untuk beberapa harga
24.26
Analisa Beban
dengan cara mencoba-coba. Faktor keamanan terhadap gelincir dengan
Beban yang bekerja baik pada sisi tanah ataupun pada sisi galian akan menyebabkan tambahan tekanan lateral pada dinding. Beban yang bekerja dapat berupa : beban merata, beban jalur, beban garis dan beban terpusat.
persamaan : F= Nilai faktor keamanan : F ≥ 1 Lereng tidak stabil (terjadi longsor) F ≥ 1.5 Lereng stabil (aman)
q
H
R = 13.96 M
P1 P2
48
W1
Gambar (6) Tekanan tanah akibat beban merata
5.85
36
28
-3 12
W7
4
W6
19
W2
W5 W4
W3
Gambar (7) Penampang Tebing
Tabel (3) Perhitungan Stabilitas Lereng
Type Gravitasi
F= F= F = 1.470 ≥ 1.5 ………(Tidak Aman) 4. PERENCANAAN DIMENSI DINDING PENAHAN TANAH
Type Kantilever
Gambar (9) Dimensi Dinding Type Gravitasi Dimana : Tinggi (H) = 3.5 m Tanah diatas pondasi (D) = 1.15 m Lebar bagian puncak (a) = 0.3 m Tebal tumit (d) = 0.44 m Lebar Plat Lantai (B) = 2.5 m 5.HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa kestabilan lereng tidak stabil,lereng akan mengalami kelongsoran, untuk itu perlu dibuat perkuatan lereng dengan merencanakan
Gambar (8) Dimensi dinding type kantilever
suatu dinding penahan tanah. Angka keamanan
Dimana :
yang
didapat
setelah
melakukan
analisis
Tinggi (H) = 3.5 m
sebesar F = 1.470 ≥ 1.5 yaitu lereng tidak stabil
Tanah diatas pondasi (D) = 1.15 m
(terjadi longsor).
Lebar bagian puncak (a) = 0.3 m
Hasil dari perhitungan antara dinding
Tebal tumit (d) = 0.35 m
penahan tanah tipe kantilever dan gravitasi
Lebar Plat Lantai (B) = 2.5 m
ditabelkan beserta nilai dan syarat faktor keamanan terhadap guling, geser, dan daya dukung.
Sakit Jiwa PROF. HB SAANIN Padang
Tabel (4). Hasil Perhitungan Stabilitas
1
H (m) = 3.5m Fgl > 2
2
Fgs > 2
No
Tipe Dinding Kantilever Gravitasi 10.56 9.83 5.75
didapat hasil analisis lereng yaitu lereng dinyatakan tidak stabil (terjadi longsor) nilai faktor keamanan
F = 1.470 kecil dari yang
disyaratkan.
2.01
Pada perencanaan dinding penahan tipe 3
F>3
5.41
4.81
kantilever dan tipe gravitasi dengan tinggi yang
4
Eksentrisitas (m) < B/6
-0.1
-0.44
sama H = 3.5 m dan lebar yang sama didapatkan bahwa faktor
Berdasarkan tabel di atas terlihat hasil perhitungan
menunjukkan
bahwa
faktor
keamanan yang diperoleh berada diatas faktor keamanan yang telah disyaratkan. Sehingga dinding penahan tanah yang direncanakan dengan H = 3.5 m dan lebar yang sama b = 2.5 m
perencanaan
masing–masing
dimensi
diperoleh berada diatas faktor keamanan yang telah disyaratkan dan perencanaan masing– masing dimensi tembok penahan sudah mampu untuk menahan gaya guling, geser dan daya dukung. Akan tetapi dinding tipe kantilever yang lebih baik untuk digunakan berdasarkan hasil perhitungan faktor keamanan diperoleh :
tembok penahan sudah mampu untuk menahan
Stabilitas
guling
kantilever
(Fgl
gaya guling, geser dan daya dukung. Namun
gravitasi
lebih
kecil
atau
Stabilitas kantilever
tipe dinding kantilever. Diantara kedua tipe
gravitasi
dimana
tipe
gravitasi
nilai
pada
dengan menggunakan data yang ada dan data tanah hasil uji laboratorium pada lokasi Rumah
gravitasi
nilai
menahan daya dukung tanah.
tidak mampu menahan daya dukung tanah.
penahan tipe kantilever dan tipe gravitasi
tipe
syarat sehingga tidak mampu
keamanan memang diatas persyaratan namun
Berdasarkan hasil perencanaan dinding
=2.16)
eksentrisitas tidak memenuhi
faktor
6.KESIMPULAN DAN SARAN
(Fgs
tipe
kantilever (F = 3.73) sedangkan
faktor keamanan yang disyaratkan, akan tetapi dinding
(Fgs)
Stabilitas daya dukung (F) tipe
faktor
keamanan yang didapat memang berada diatas
pada
geser
1.95)
tipe kantilever yang sangat efektif digunakan tipe
3.36)
sedangkan tipe gravitasi (Fgs =
dinding penahan tanah terlihat bahwa dinding
pada
=
tipe
2.68)
tidak
memenuhi syarat daripada syarat eksentrisitas
dari
(Fgl)
sedangkan tipe gravitasi (Fgl =
pada syarat eksentrisitas terlihat bahwa tipe dinding
keamanan yang
Untuk
pengembangan
selanjutnya
sebaiknya perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam merencanakan dinding penahan tanah terlebih dahulu harus mengetahui apa saja data yang diperlukan.
dibangun
dinding
penahan
sebagai
penyokong nya. 3.Untuk
pengembangan
perencanaan
dinding penahan tanah selanjutnya sebaiknya dilakukan perbandingan kedua tipe dinding penahan tersebut untuk ketinggian melebihi 3.5 meter 4.Dalam merencanakan dinding penahan tanah kalau dapat sampai dengan pembahasan rencana
anggaran
biaya
sehingga
akan
didapatkan perbandingan yang bukan hanya dari sisi teknis, tapi juga nilai ekonomi dari kedua tipe dinding penahan tanah tersebut. .DAFTAR PUSTAKA Bowles. 1993. Analisis dan Desain Pondasi Jilid 1 dan 2. Diterjemahkan oleh Pantur
Tadulako, Palu. Zakaria, Zufialdi. 2000. Analisis Kestabilan
2.Mengetahui kemantapan lereng yang akan
Akhir. Fakultas Teknik Universitas
SilabanPhD. Erlangga,
Jakarta. Das, B. M. 1993. Mekanika Tanah (Prinsipprinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1. Erlangga, Jakarta. Das, B. M. 1994. Mekanika Tanah (Prinsipprinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 2. Erlangga, Jakarta. Sosrodarsono, Suyono. Nakazawa, Kazuto. 1990. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Jakarta : Pradnya Paramita. Setiawan, Hendra. Perbandingan Penggunaan Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever dan Tipe Gravitasi – Tugas
Lereng Tanah. Bandung.