PERENCANAAN STRATEGIS DAN ANALISIS BIAYA-MANFAAT PENGEMBANGAN PROGRAM DIPLOMA-4 BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI POLITEKNIK CALTEX RIAU *Syaifuddin Abdullah, **Aris Tjahyanto *Mahasiswa MMT ITS **Dosen Fakultas Teknologi Informasi - ITS Abstrak Dari laporan Asian Development Bank dan Japan International Collaboration Agency secara eksplisit dinyatakan bahwa politeknik sangat dibutuhkan di Indonesia. Namun membangun suatu politeknik perlu dana besar sementara minat siswa rendah. Menarik untuk dikaji bagaimana Politeknik Caltex Riau dikembangkan oleh PT Caltex Pacific Indonesia melalui program Community Development dengan dana USD 7.5 juta dan dikerjakan dengan metodologi dan pola kerja yang berorientasi pada keunggulan. Setelah tiga tahun berdiri, jumlah calon mahasiswa menurun. Dari analisis SWOT diketahui bahwa ada dua tantangan utama. Yaitu, paradigma calon siswa bahwa sekolah di politeknik itu merupakan sekolah tinggi yang belum selesai dan sekolah pada sistem pendidikan politeknik biayanya relatip lebih mahal.. Dalam lima tahun terakhir tumbuh lebih dari 20 perguruan tinggi di Riau. PTN juga mendirikan program D3. Sungguh, harus ada kiat canggih yang mampu merubah paradigma masyarakat ini. Dan karena perubahan kebijakan pemerintah hampir mustahil, maka politekniklah yang harus meramu strateginya agar mampu bersaing. Salah satu strategi agar politeknik dapat bersaing adalah dengan mengembangkan program studi kearah strata yang lebih tinggi. Oleh karena itu PCR akan membuka program Diploma 4 berbasis Teknologi Informasi. Bagaimana perencanaan strategis PCR agar menjadi pilihan calon mahasiswa? Bagaimana strategi pembangunan dan strategi pengelolaannya agar dapat meminimalkan biaya investasi dan biaya operasional dengan mutu tinggi. Bagaimana strategi pembangunan infrastruktur teknologi informasi untuk kepentingan civitas akademikanya. Thesis ini menganalisis Perencanaan Strategi Pengembangan Politeknik Caltex Riau. Analisis dimulai dari SWOT, kemudian dianalis jurusan apa yang potensial untuk dikembangkan. Analisis biaya manfaat dengan asumsi sederhana akan diuraikan juga. Hasilnya dapat digunakan sebagaii referensi bagi pengembangan politeknik yang baik. Uraian thesis ini menggunakan metodologi Chevron Project Development and Execution Process. Metodologi ini dibagi atas 5 phase proses pengembangan, yaitu: Define Opportunity, Develop Alternatives, Select Alternative, Implementation, dan Operation/ Maintenance. Thesis ini konsentrasi pada tiga phase pertama yang disebut sebagai front-end loading Kata kunci: Perencanaan Strategis, Community Development, CPDEP, Transfer Teknologi ____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-2
PENDAHULUAN Latar Belakang Dari sisi manapun pendidikan di Indonesia saat ini sangat kedodoran. Benang kusut sistem pendidikan nasional Indonesia telah membuat kualitas SDM Indonesia menjadi bahan olok-olokan. Laporan penelitian dari Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Asian Development Bank (ADB) secara jelas menyatakan kebutuhan tenaga kerja lulusan politeknik sangat dibutuhkan. Dalam Progress Report, BCIT in association with LAPI ITB, 1998 dinyatakan “…., the distribution of engineers, technicians, and skill workers is such that the proportion of technicians is much too small as a results of too few polytechnics”. Menurut Final Report CRC Research Institute, Inc, in March 1996, di Indonesia pada tahun 1980 hanya ada 6 politeknik. Tahun 1996 ada 26 politeknik dengan usia yang masih sangat dini. Dalam presentasi material yang diberikan oleh Direktur Sarana Akademis, Prof. Dr. Soeprojo, sampai tahun 2003 sekalipun jumlah politeknik di Indonesia masih sangat tidak memadai Pemerintah Provinsi Riau, melalui Gubernur Riau, Saleh Djasit, SH mengumandangkan Visi Riau 2020, yaitu “Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan batin di Asia Tenggara Tahun 2020”. Salah satu pilarnya adalah membangun pendidikan yang berbasis teknologi. PCR dibangun tanpa menggunakan konsultan pendidikan dengan biaya investasi 7.5 juta dollar dan berkembang dengan tambahan program Mekatronika dan Akuntansi pada tahun 2003. SWOT dianalisis pada akhir tahun 2003 di Bukit Tinggi. Dari weaknesses, terdapat hal yang hanya mungkin diperbaiki dengan perubahan radikal sistem pendidikan. Karena merubah kebijakan pemerintah mustahil dilakukan dalam jangka pendek, maka internal PCR harus melakukan penyesuaian dengan mode pasar. Perumusan Masalah Masalah yang dihadapi PCR yang utama adalah kenyataan bahwa jumlah calon mahasiswa menurun. Ada 3 hal merupakan tantangan pendidikan politeknik selevel D3, yaitu: 1. Paradigma masyarakat bahwa menjadi sarjana adalah tujuan pendidikan 2. Undang-undang Pendidikan Nasional yang kurang mendukung potensi ahli madya 3. Biaya pendidikan profesional bagi ahli madya yang relatip tinggi Dua hal pertama merupakan kebijakan dan persepsi diluar jangkauan PCR. Tantangan no.3 sebahagian berada dalam rentang kendali PCR, untuk itu dapat dilakukan efisiensi maksimum.. Dalam thesis ini, permasalahan yang akan dianalisa adalah: 1. Bagaimana Perencanaan Strategis pengembangan PCR yang berbasis teknologi informasi untuk menhadapi tantangan yang dihadapi sekarang? 2. Bagaimana Keadaan PCR dari sudut Ekonomis dengan menggunakan Analisa Biaya-Manfaat pembangunan politeknik? 3. Bagaimana tambahan Insfrastrukur Teknologi Informasi yang sesuai bagi mendukung pengembangan PCR?
_____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-3
Batasan Masalah Thesis ini dibatasi pada penerapan langkah-langkah yang memadukan konsep manajemen proyek dengan pendekatan pengelolaan berdasarkan pengetahuan, suatu bentuk falsafah manajemen dan strategi yang diimplementasikan dengan tepat untuk mencapai keputusan yang tepat. Statistik sederhana untuk melihat perilaku calon mahasiswa dipakai untuk menetapkan pilihan yang tepat. Beberapa asumsi dasar digunakan untuk mempermudah perhitungan tanpa mengurangi makna akademis thesis ini. Tujuan Penelitian Untuk pertama kalinya di Indonesia dibangun suatu politeknik dengan seluruh investasi dari pihak swasta dimana peran pemerintah minimal. Lesson learn yang diperoleh merupakan informasi yang berharga bagi dunia pendidikana. Tujuan penelitian thesis ini antara lain: 1. Bagaimana mendapatkan strategi agar PCR mampu bertahan, berkembang dan mandiri 2. Bagaimana pengembangan akademis PCR mampu menarik calon mahasiswa 3. Bagaimana operasional PCR agar menjadi suatu institusi perguruan tinggi yang efisien Manfaat Penelitian Manfaat yang akan didapatkan dari thesis ini antara lain: a. Membantu CPI membuat dokumentasi pengembangan Politeknik Caltex PCR b. Menghitung manfaat yang diperoleh bagi suatu pengembangan politeknik c. Lesson learn dalam mengembangkan PCR tanpa melibatkan konsultan d. Transfer knowledge metodologi CPDEP kepada institusi pendidikan TINJAUAN PUSTAKA Perencanaan Strategis Dari beberapa literatur seperti pada Bryson {1], Perencanaan Strategis adalah usaha untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana menjadi suatu organisasi, apa yang dikerjakan dan mengapa organisasi mengerjakan sesuatu hal seperti itu. Ia menjadi landasan kenapa dan bagaimana organisasi bekerja. Perencanaan strategis memerlukan infor-masi luas, eksplorasi berbagai alternatip, dan menekankan implikasi masa depan dengan keputusan sekarang. Vincent [4] menyatakan bahwa perencanaan strategis adalah suatu common sence bersifat visionary namun realistik. Untuk mengantisipasi keadaan masa depan yang diinginkan yang dapat dicapai. Perencanaan strategis membe-rikan suatu struktur untuk membuat keputusan praktis dan langkah-langkah yang harus diikuti.. Analisis Biaya Manfaat Secara sederhana analisis biaya manfaatadalah menghitung biaya pengembangan politeknik selama 5 tahun dan manfaat yang diperoleh politeknik dalam kurun waktu yang sama. Analisis sederhana dilakukan untuk mengetahui layak atau tidaknya pengembangan tersebut.
_____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-4
METODE PENELITIAN Sumber Data Pada tahap ini, penulis mengumpulkan data dari berbagai secondary sources. Namun beberapa data primer juga dibangun sendiri oleh tim melalui survey. CPDEP Metodologi CPDEP dipakai Chevron-Texaco. Dalam setiap tahapan ada pihak bekerja, yaitu Project Team, Steering Team, dan Decision Board team. Ada lima tahap CPDEP, yaitu Define Opportunity, Generate and Develop Alternatives, Develop Preferred Alternative, Execute Project dan Operate and Evaluate. Secara grapikal, CPDEP road map: CPDEP ROADMAP
Indonesia Business Unit Computing Infrastructure Upgrade Project
PHASE 1 IDENTIFY AND ASSESS OPPORTUNITIES
PHASE 2 GENERATE AND SELECT ALTERNATIVE(S)
Jan 2003 ST OP, HOLD, or RECY CLE
Endorser: Chris Prattini Decision Executive: Fred Nelson Decision Review Board: Mike Carrell, Mike Birchfield, Kerry Miller, Bernie McCloskey, Amril Fauzi, Mike Reddy
•Approve Phase-2 Del i verabl es
•Proceed wi th Devel opment Of Al ternati ves
•Proceed wi th Devel opment of Preferred Al ternati ve(s)
•Approve Phase-2 Pl an
•Approve Phase 3 Pl an
Eval uate al ternati ve way s forward
1.Frami ng Documents 2.Ri sk A sse ssment 3.Cost E sti mate 4.Busi ness Ca se 5.Stakehol der Anal ysi s 6.Phase-2 Pl an
NEW OPP ORT UNIT IES
Endorser: Chris Prattini Decision Executive: Fred Nelson Decision Review Board: Mike Carrell, Mike Birchfield, Kerry Miller, Bernie McCloskey, Amril Fauzi, Mike Reddy
Agree wi th Proj ect Documentati on
• Proceed wi th PEP • Approve: • Fundi ng • Phase 4 Pl an
PEP Accepted
T o Phase 1
ST OP, HOLD, or RECY CLE
Endorser: Chris Prattini Decision Executive: Fred Nelson Decision Review Board: Mike Carrell, Mike Birchfield, Kerry Miller, Bernie McCloskey, Amril Fauzi, Mike Reddy
Pursue New Opportuni ti es
Proceed wi th: Operati ng Plan and Hand Over Process
Detai l s Busi ness Process Data T ransl ati on Resul t GIL2 Go Li ve !
Proj ect Executi on Pl an (PEP)
Project Manager: ADe Core Team: ESH, PRAS, YFN, WAL, EDW, ISK, PN, DJR, CTOP Resources
Operati ng Pl an
Project Manager: ADe Core Team: ESH, PRAS, YFN, WAL, EDW, ISK, PN, DJR, CTOP Resources, Extended Team, Local Partner
Document
Cl ass-3 Co st Est.
Document
Document
Project Manager: ADe Core Team: ESH, PRAS, YFN, WAL, EDW, ISK, PN, DJR, CTOP Resources
PHASE 5 OPERATE AND EVALUATE May 2004
Refi ne i mpl ementati on pl an & pi lot
•Gaps Anal ysi s •Recommended Al ternati ves •Deci si on Support Package •Phase 3 Funding Request
Document
Project Manager: ADe Core Team: ESH, PRAS, YFN, WAL, EDW, ISK, PN, DJR
ST OP, HOLD, or RECY CLE
Endorser: Chris Prattini Decision Executive: Fred Nelson Decision Review Board: Mike Carrell, Mike Birchfield, Kerry Miller, Bernie McCloskey, Amril Fauzi, Mike Reddy
•Approve Phase-1 Del i verabl e
PHASE 4 EXECUTE Nov 2003
ST OP, HOLD, or RECY CLE
Endorser: Chris Prattini Decision Executive: Fred Nelson Decision Review Board: Mike Carrell, Mike Birchfield, Kerry Miller, Bernie McCloskey, Amril Fauzi, Mike Reddy
Implement Net Ready / Gl obal Informati on Li nk 2 (GIL2) i n CT -IBU
PHASE 3 DEVELOP PREFERRED ALTERNATIVE(S) Sept 2003
March 2003
Measured: System Performance Customer Sati sfacti on Actual deli verabl es
Alliance and IT Groups
Langkah-langkah Analisis Data Penentuan jurusan berdasarkan hasil survey sederhana Minat Siswa Sekolah Menengah Atas untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Benefit akan dihitung dari manfaat yang didapat PCR. Manfaat ada yang bersifat tangible maupun intangible. Manfaat yang tangible antara lain penerimaan PCR dari SPP. KESEMPATAN PENGEMBANGAN Bab ini merupakan Tahap I metodologi CPDEP, Develop Opportunity. Pada bab 4 ini akan dievaluasi keadaan existing PCR dan SWOT analisisnya. Kondisi PCR Sekarang Secara umum PCR berjalan dengan cukup baik. Saat ini ada 657 mahasiswa yang aktip mengikuti seluruh aktivitas akademis. Visi dan misi PCR: Visi Diakui Sebagai Politeknik Unggulan Yang Mampu Bersaing Secara Global Misi Menyelenggarakan Sistem Pendidikan Profesional Untuk Menghasilkan SDM, Barang, dan Jasa Berkualitas Strategy 1. Mampu Menyelenggarakan Pendidikan Profesional Dengan Kualitas Tinggi 2. Mampu Berkembang, Mandiri dan Bersaing Secara Global _____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-5
PCR bercita–cita menjadi market leader pada bidang pendidikan yang berbasis profesional. Outputnya dirancang untuk mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, PCR memerlukan sarana dan prasarana yang terkini serta kualitas dosen dan kurikulum yang tinggi.. PCR mempunyai 5 Program Study dan dikelola oleh 33 dosen, 16 instruktur, 6 Admin, 7 satpam, serta 8 tenaga harian. Jumlah mahasiswa ada 655 orang. Ratio antara dosen dan mahasiswa adalah 1:11. Infrastruktur yang tersedia di Politeknik Caltex Riau sangat baik. Ruang kelas berdimensi, 8,4 x 8,4 m2. Bengkel Mesin berskala industri. Fasilitas mampu menampung sekitar 1500 mahasiswa. Stake holder PCR adalah Pemerintah Provinsi Riau, PT Caltex Pacific Indonesia, Industri yang memerlukan alumni dan expertis PCR, calon mahasiswa dan keluarganya, Departemen Pendidikan Nasional, Perguruan Tinggi lain dan masyarakat disekitar kampus. SWOT PCR adalah sebagai berikut: Strength - Dosen muda, enerjik, dan antusias - Fasilitas cukup, mutakhir, berkualitas - Lokasi kampus sangat strategis - Mahasiswa fokus pada akademis - Link and match dengan industri Weaknesses - Dosen belum berpengalaman - Sistem politeknik belum mantap - Belum mandiri secara finansial Opportunity - Kerjasama dengan industri dan pemda terbuka luas - Menangkap potensi siswa yang melakukan brain drain - Pemanfaatan fasilitas untuk bersaing - Mengembangkan program D4 - Mencari hibah kompetisi (DIKTI) Threat - Siswa lebih memilih program S1 - Ekonomi keluarga tidak mampu mendukung biaya kuliah - Ekspektasi masyarakat sangat tinggi - Jumlah calon siswa menurun Sejalan dengan berkembangnya PCR, kerjasama antar institusi juga berkembang. Sampai saat ini telah selesai 15 buah kerjasama dan 3 lagi dalam penjajakan. Jumlah mahasiswa PCR, Februari 2005, adalah 655 orang. Angkatan perdana sedang menunggu wisuda tanggal sebahagiannya sudah bekerja. Dana dari CPI sebesar USD 5,045,000 untuk pembangunan infrastruktur PCR telah habis pada tahun 2004. Biaya operasional berkisar USD325,000/th. Penghasilan PCR terutama berasal dari SPP. Jadi, jumlah inputan mahasiswa sangat menentukan kelangsungan hidup PCR.
_____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-6
ALTERNATIP PENGEMBANGAN Strategi menghadapi tantangan PCR adalah dengan mengembangkan diri ke strata D4. Hal ini untuk menjawab tantangan calon mahasiswa yang menginginkan PT selevel sarjana.. Kesempatan Mengembangkan PCR Sekalipun ada 40 lebih PT di Riau, umumnya mereka berkiprah dibidang sosial. Ada 4 PT di Pekanbaru dengan perbandingan lulusan berbasis sosial dan berbasis teknologi sekitar 10:1. Dalam buku Riau Dalam Angka 2003, tahun 2000 anak usia 15-19 tahun ada 514 ribu orang. Lulusan SLTA tahun 2001 mencapai 109,862 siswa. Laju pertumbuhan penduduk 1996-2000 mencapai 3,95; tertinggi di Indonsia. Dari hasil pengamatan ribuan siswa Riau pergi menuntut ilmu diberbagai PT di Malaysia dan Jawa. Potensi brain drain ini hanya dapat dicegah dengan adanya PT yang representatip. Dari hasil survey, program D3 kurang diminati mereka yang secara ekonomi mapan. Kompetensi yang dibangun PCR berbeda dengan S1, jadi program studi selevel D4 baru di PCR sangat potensial. Alternatip Pengembangan PCR Ada 5 alternatip, yaitu: 1. Mengembangkan Teknologi Saja 2. Mengembangkan PS Tetap Selevel D3 3. Mengembangkan PS Sampai Level D4 4. Mengembangkan ke Institut Teknologi 5. Mengembangkan ke Universitas Kelima alternatip diatas merupakan output Tahap I Define Opportunity. Alternatip ini akan didetailkan lagi pada Tahap II dan dipilih oleh decision Board mana yang akan diteruskan prosesnya ke Tahap III. PEMILIHAN ALTERNATIP PENGEMBANGAN PCR Bab ini merupakan Tahap II Develop Alternative dari proses metodologi CPDEP. Disini setiap opportunity dianalisa dan alternatip terbaik diteruskan sebagai rekomendasi. Analisis Pemilihan Alternatip Alternatip 1 dan 5 tidak feasible.: DESCRIPTION Paradigma
ALT.2 Poly
ALT. 3 Poly
ALT 4 S1
Tamb. Pro.Stdi Tamb. Dosen Tamb. Gedung Tamb. Fasilitas DayaTarik Mhs DayaTarikDosn Resiko Proses Konversi Biaya – level 0
2 bd 18 Minim 6 Lab Tetap Tetap Minim Sdang 5 mlyr
3 Sama 10 Miniml 2 Lab Tambah tambah Miniml Sedang 7 milyar
3 sm,3bd 10 + 18 2000 m2 2+6 Lab Tambah Tambah Tinggi Sukar 12 mlyr
_____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-7
Dengan analisa tabel diatas, diusulkan untuk memilih alternatip-3. Menentukan Program Studi Dari hasil survey minat siswa Riau 1999 program studi favorit adalah: Informatika 8%, Sipil 4% Elektro 4%, Kmia 3% Mesin 2%, Indsri 2% Untuk mengambil keputusan, dibuat matrik sederhana untuk membandingkan kemudahan relatip terhadap existensi PCR. Perbandinganannya adalah: KEMUDAHAN RELATIF PEMBANGUNAN PROGRAM STUDI D4 POLITEKNIK CALTEX RIAU MINAT
PASAR
KEMUDAHAN MENDAPATKAN BIAYA DOSEN LAB
KETERANGAN
PERENCANAAN SIPIL ARSITEKTUR LINGKUNGAN PLANOLOGI GEODESI
3 2 2 1 1
3 2 1 1 1
2 2 2 2 2
1 1 1 1 1
1 1 1 1 1
NR NR NR NR NR
LK/ UIR/UNRI LK
INDUSTRIAL INFORMATIKA KOMPUTER ELEKTRO MESIN KIMIA INDUSTRI FISIKA
3 3 3 3 3 2 2
3 3 3 3 3 2 2
3 3 3 2 1 3 2
2 2 2 2 1 2 1
3 3 3 2 1 3 1
RC RC RC RC NR RC NR
PCR/UIN PCR/UIN/UIB PCR/LK PCR/UIR/UNRI UNRI PCR/UIN
KEBUMIAN PERMINYAKAN PERTAMBANGAN GEOLOGI GEOFISIKA
2 2 2 1
1 2 2 1
1 1 1 1
2 1 1 1
1 1 1 1
NR RC RC RC
UIR
Nilai >>> Semakin baik, semakin mudah, semakin murah, semakin cepat
Strategi pengambilan putusan penentuan program studi yang akan dibangun adalah: Kembangkan program studi yang belum ada di Riau dan irisan paling kuat dengan program studi yang telah ada di PCR. Program studi yang potential untuk dikembangkan adalah Teknik Informatika, Telekomunikasi, Industri atau Mesin. Teknik Informatika dan Elektro dapat dikembangkan terlebih dahulu. Kemudian Sistem Informasi dan Mesin. Inilah output Tahap II Develop Alternative. Hasil ini disampaikan pada Decision Board untuk diproseske Tahap III Develop Preferred Alternative. PRENCANAAN SRATEGIS PENGEMBANGAN PCR Bab ini merupakan Tahap III metodologi CPDEP Develop Preferred Alternative. Pada bab ini dibicarakan detail preferred alternative. Perencanaan strategis untuk alternative yang dipilih dibuat pada tahap ini. Demikian juga biaya-manfaat analisisnya. Penyusunan Rencana strategis ini akan memberikan beberapa kelebihan bagi PCR. Antara lain sebagai berikut: Mengoptimalkan Resources Resources yang dimiliki PCR dapat dioptimalkan pemakaiannya. Dengan demikian secara ekonomis seluruh resources dapat didayagunakan dan dihasilgunakan dengan optimal. Memberikan Arah Yang Pasti Perencanaan Strategis dapat memberikan arahan yang jelas kemana PCR akan menuju.
_____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-8
Membentuk Budaya Akademis Proses Perencanaan Strategis ini juga akan membangun Budaya Akademis di PCR. Dengan budaya yang dibangun tercipta system Akademis yang sesuai dengan norma-norma masyarakat. Menjaga Kebijakan Tetap Pada Main Stream Dengan adanya perencanaan yang jelas, arah kebijakanyang diambil pimpinan, sekalipun orangnya berganti, akan tetap pada Jalurnya. Hal ini sangat penting mengingat dalam suatu perguruan tinggi banyak kepentingan yang harus diakomodasikan oleh pimpinan. Menjaga Stabilitas dan Fleksibilitas Operasional Stabilitas dan fleksibilitas perguruan tinggi perlu dijaga agar perubahan lingkungan dan tantangan yang dihadapi mampu diantisipasi dengan baik. . Mempermudah Penyusunan Rencana Operasional Dengan adanya perencanaan strategi yang diikuti dengan strategi inten-nya dan kemudian program kerja yang mendukung rencana startegis tadi dapat dibuat anggaran yang lebih rinci dan tingkat ketelitian tinggi. Setelah program studi ditetapkan perlu dianalisa kembali apa yang sudah dipunyai dan apa yang belum dipunyai PCR. Dari data tambahan resources yang diperlukan ini ditentukan perencanaan strategis setiap subjeknya. Selanjutnya dapat ditentukan biaya yang diperlukan. Dari proses CPDEP tahap II atau bab 6, direkomendasikan mengembangkan PCR ke level D4 untuk Program Studi Teknik Elektro dan Informatika. Kedua jurusan mempunyai banyak kesamaan terutama pada laboratorium dan dosen. Strategy pengembangan PCR ke level D4 adalah: Manfaatkan resources yang ada, minimalkan investasi baru. Dengan strategi ini, perencanaan strategis setiap komponen menjadi lebih mudah. Pengembangan SDM Program studi Teknik Informatika dan Teknik Elektro beririsan dengan program D3 yang ada di PCR. Jadi, SDMnya dapat dimanfaatkan bersama. Tambahan SDM: Pengembangan Kurikulum Kurikulum Program D4 mengikuti pola kurikulum ITS dengan penambahan lokal konten yang kuat, seperti sofskill yang menekankan pada integritas, kemampuan komunikasi, kepemimpinan, etika yang akan melengkapi pengetahuan dasar dan keahliannya. Kurikulumnya: 1. Kuliah Keahlian 2. Kuliah Softskill 3. Kuliah Dasar Kuliah keahlian akan dilihat lebih jauh lagi untuk pendalamannya. JABATAN Dosen Tetap Dosen Tetap Staf Administra Staf Perpustakaa Staf SatPam Dosn Tak Tetap
JM 4 4 1 1 2 10
KUALIFKSI T.Inf., T. isInf T. Elk, T. Fisi D3 Akt., Adm D1 Perpusta SMP/SLTA T.Elk., T.Inf,
GAJI/TH 51.000.000 51.000.000 34.000.000 17.000.000 17.000.000 24.000.000
_____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-9
Pengembangan Infrastruktur Masalah infrastruktur simple sebab program studi yang dipilih sesuai dengan karakter eksisting program studi di PCR. Gedung utama PCR dilengkapi ducting system untuk jaringan VoIP. Lab yang menggunakan PC P-II harus diganti.. DESKRIPSI # OF UNIT Laboratorium Komputer Lengkap 1 Pergantian PC satu lab komputer 37 Furniture Ruangan Kelas 6 Furniture Ruang Dosen dan Staff 15 Fasilitas PC dan Telepon Dosen 6 Tambahan Lab Telekom 6 Peralatan Kuliah LCD 4 Peralatan laptop 2 Mobil Kijang Opers 2 Pembiayaan Ada biaya investasi dan operasional: Biaya Investasi Investasi tambahan hanya bagi kegiatan akademis dan laboratorium. Tidak diperlukan gedung tambahan karena PCR sudah dipersiapkan untuk berkembang. Investasi tambahan: DESKRIPSI
BIAYA/UNIT #O TOTAL U Lab Komputer 450.000.000 1 450.000.000 Pergantian PC 10.000.000 37 370.000.000 Furniture kls 30.000.000 6 180.000.000 Furniture Dsn 2.000.000 15 30.000.000 Fasilitas PC 11.000.000 6 66.000.000 Lab Telekom 25.0000.000 6 1.500.000.000 LCD 35.000.000 4 140.000.000 Laptop 20.000.000 2 40.000.000 Mobil Kjng 2 200.000.000 2 400.000.000 TOTAL 3.176.000.000 Benchmarking 4.000.000 5 20.000.000 PembProposal 3.000.000 4 12.000.000 BiayaIzinOper 1 15.000.000 TOTAL D4 47.000.000 Biaya promosi 125.000.000 5 625.000.000 Bila diasumsikan bahwa izin operasional dapat tahun 2005, maka peralatan laboratorium baru diperlukan pada tahun 2008. Yang dibeli tahun 2005 adalah furniture bagi dosen, dan tahun 2006 bagi perkuliahan. Biaya Operasional Diperlukan tambahan karena jumlah staff bertambah. Lab dapat dipakai bersama. Estimasi Pegawai: Biaya operasional lainnya anatara lain biaya pelaksanaan akademis, biaya penelitian dosen, biaya listrik, pengembangan dosen. Tabelnya: _____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-10
Rekrutmen Mahasiswa Karena PCR memposisikan diri pada pangsa pasar siswa dari kalangan ekonomi menengah keatas, dibutuhkan energi yang besar untuk meyakinkan mereka. Jadi diperlukan strategi aggressive untuk promosinya. Sosialisasi PCR secara aggressive di Sumatera. Dengan strategi ini diperlukan Rp. 125.000.000 pertahun. JABATAN Dosen Tetap Dosen Tetap Staf Administrasi Staf Perpustakaan Staf Pengamanan Dosen Tak Tetap TOTAL
JML 4 4 1 1 2 10
GAJI/TH 51.000.000 51.000.000 34.000.000 17.000.000 17.000.000 24.000.000 200000000
DESKRIPSI Biaya Pelaksanaan Akademis Biaya Peningktn Kualitas Dosen Biaya Pelak. Tri Darma PT Biaya Rekrutmen Mahasiswa Biaya Operasional Mobil Biaya Tambahan Listrik Biaya Program S2 Dosen Biaya beli Buku Perpustakaan TOTAL
BIAYA/TH 240.000.000 40.000.000 40.000.000 40.000.000 24.000.000 60.000.000 60.000.000 50.000.000 554.000.000
ANALISIS BIAYA MANFAAT PENGEMBANGAN PCR Dalam bab ini akan dianalisi biaya-manfaat bagi pengembangan PCR. Biaya Yang Diperlukan Biaya selama lima tahun adalah sebagai berikut: Desk. Biaya Inv Tamb. Pengem D4 Sosialisasi Gaji Akademis TOTAL
2005 2006 2007 2008 2009 2010 296 930 450 750 750 0 47 0 0 0 0 0 125 125 125 125 125 125 100 200 200 200 200 200 0 276 554 554 554 554 568 1531 1329 1629 1629 879
TTL 3.176 47 750 1.100 2.492 7.465
Benefit Yang Diperoleh Bagi seorang siswa menjadi mahasiswa politeknik, manfaat yang dia peroleh adalah nilai tambah dia atas ilmu yang didapatkan. Manfaat bersifat tangible dan intangible. Stakeholder mendapatkan manfaat sebagai berikut: PCR 1. Mendapatkan Biaya SPP 2. Terbuka Peluang Bisnis 3. Agent of Social Engineering Pemerintah 1. Bertambah Lapangan Kerja 2. Berkurang Gejolak Sosial 3. Terbuka Areal Kota Masyarakat Sekitar Kampus 1. Kenaikan Harga Tanah 2. Terbukanya Peluang Usaha 3. Perbaikan lingkungan Dosen dan pegawai 1. Penerimaan Gaji 2. Peningkatan kualitas kompetensi _____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-11
Mahasiswa 1. Meningkat daya saing Pribadi 2. Nilai tambah dengan pendidikan Industri 1. Mendapatkan Tenaga Kerja Lokal 2. Berkurangnya Tekanan Sosial 3. Berkurangnya turn over PT CPI 1. Meningkatnya Corporate Image 2. Transfer Teknologi, Values, dan Corporate Identity ke Masyarakat Secara ekonomis maanfaat yang diperoleh adalah sebagai berikut: Manfaat Tangibel Untuk menghitung manfaat tangible, dibuat 3 skenario, yaitu scenario Agresive, Optimistik dan Pesimistik. Ketiga scenario ini dijadikan perkiraan penghasilan yang paling minimal dan paling maksimal dimungkinkan mengingat kondisi sosial masyarakat disekitar Riau. Untuk scenario Aggressive, estimasi jumlah mahasiswa 120. Biaya kuliah Rp. 5 juta/semester dan naik Rp. 500 ribu setiap tahun. Sumbangan perawatan minimal Rp. 5 juta dan selanjutnya naik Rp. 1 juta/tahun. Kelebihan sumbangan 50 juta. Kenaikan ini berkisar antara 7% sampai 10% pertahunnya sesuai dengan inflasi yang terjadi di Indonesia. Dengan estimasi diatas penghasilan skenario Aggressive pertahun: AGRESSIVE Deskripsi 2006 2007 2008 2009 2010 Est. SPP 5 5.5 6 6.5 7 Est. Sumb. 5 6 7 8 9 Est . Siswa 120 240 360 480 480 Peng. SPP 600 1260 1980 2760 3000 Peng. Sumb 600 720 840 960 1080 Peng. Sum+ 50 75 100 125 150 TOTAL 1250 2055 2920 3845 4230 Dalam Juta Rupiah Untuk skenario Optimistik, estimasi jumlah mahasiswa tetap 120, namun kenaikan uang sumbangan lebih kecil. Dengan cara yang sama estimasi penghasilan skenario Optimistik adalah: OPTIMISTIK Deskripsi 2006 2007 2008 2009 2010 TOTAL 1165 1805 2465 3165 3455 Untuk skenario Pesimistik, estimasi jumlah mahasiswa 100 saja. Biaya kuliah persemester Rp. 4.5 juta dan naik Rp. 250 ribu/tahun. PESIMISTIK Deskripsi 2006 2007 2008 2009 2010 TOTAL 975 1510 2070 2655 2815 Dari Tabel Skenario Aggressive vs Optimistik vs Pesimistik terlihat bahwa perubahan jumlah siswa sangat mempengaruhi penghasilan. Dengan demikian faktor jumlah mahasiswa sangat sangat dominan . _____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-12
Estimasi Penghasilan Bagi institusi politeknik penghasilan yang diperoleh berdasarkan bertambahnya jumlah mahasiswa serta terbukanya peluang bisnis. Dengan estimasi pesimistik selama lima tahun diharapkan penghasilan sebesar 10.985.000.000 Rupiah. Angka ini cukup baik untuk mengelola suatu perguruan tinggi.
DESKRIPSI 2005 2006 2007 2008 2009 2010 TTL Dari Mhs 0 975 1.510 2.070 2.655 2.815 10.025 Est. Bisnis 0 10 100 150 200 300 760 Est.lain-lain 0 20 30 40 50 60 200 TOTAL 0 1.005 1.640 2.260 2.905 3.175 10.985 Analisis biaya manfaat Dari perhitungan terlihat bahwa mengembangkan program studi D4 Teknik Informatika dan Elektro memberikan income positip bagi PCR. Program studi baru ini secara ekonomis dapat dibuka dengan layak karena: Sinergi dengan program studi D3 sangat kuat sehingga infrastruktur, dosen, laboratorium, bukubuku dan overhead dapat dipakai bersama. Cash flow dengan skenario Pesimistik: DESKRIPSI 2005 2006 2007 2008 2009 2010 TOTAL Pesimistik
0
1.005
1.640
2.260
2.905
3.175
10.985
Biaya Inv Op
568
1.531
1.329
1.629
1.629
879
7.565
Hasil - Biaya
-568
-556
321
641
1.286
2.296
3.420
Bila PCR didepresiasikan dengan model stright forward, biaya pembangunannya sekitar 2.5 juta dollar, dan biaya peralatan 2.9 juta dollar. Dua jurusan baru ini diasumsikan mengcover 2/7 biaya,.gedung didepresiasikan selama 20 tahun dan nilai konversi Dolar ke Rupiah Rp. 9000/dolar, maka nilai depresiasi gedung Rp 321.428.000,-. Sedangkan peralatan laboratorium usia pakainya 5 tahun, depresiasi pertahunnya Rp 1.491.429.000,Bila depresiasi dimasukkan, maka skenario aggressive belum mampu mengembalikan investasi dalam 5 tahun. DESKRIPSI 2005 2006 2007 2008 2009 2010 TTL Agressive 0 1280 2185 3020 3845 4230 14.300 Biaya InvOp 568 1531 1329 1629 1629 879 7.565 Depres Gdg 322 322 322 322 322 322 1.932 Depres Alat 1492 1492 1492 1492 1492 1492 8.952 hasil - Biaya -2368 -2065 -958 -343 652 1897 -3.189 Dengan perhitungan ini, perguruan tinggi memang akan sukar sekali untuk merenovasi gedung dan peralatan laboratoriumnya. Namun demikian dengan perhitungan optimistik, enam tahun dapat mengembalikan modal awal, dengan demikian secara investasi, pengembangan PCR kearah program D4 layak untuk diteruskan mengingat gedung dan peralatan laboratorium sudah disumbangkan CPI.
_____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
D-14-13
KESIMPULAN Pembukaan program studi selevel D4 layak dilakukan secara ekonomis di PCR dengan memanfaatkan resources yang ada secara maksimal Penghasilan suatu institusi pendidikan sangat bergantung pada jumlah siswa yang membayar dan biaya pendidikannya. Dengan mengembangkan program studi yang sesuai dengan existing program, biaya investasi dan operasional minimal Manfaat intangibel yang diterima para stake holder sangat besar. Bila ditangibelkan mungkin melebihi manfaat yang diterima PCR. Daftar Pustaka Bryson, John M., Perencanaan Strategis bagi Organisasi Sosial, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2003 Ward, John, Griffiths, Pat, Strategic Planning for Information System, John Wiley & Sons, Sin, 1997 Trout, Jack, Trout on Strategy, BIP-Gramedia, Jakarta, 2004 Gaspersz, Vincent, Perencanaan Strategi untuk Peningkatan Kinerja Sektor Publik, Gramedia, Jkt, 2004 ChevronTexaco, CPDEP, Material Presentasi, PT Caltex Pacific Indonesia, Rumbai, 2001 JICA, Final Report, Yhe Study of Engineering Manpower Development Planning in The republics of Indonesia, March 1996 ADB, Progress Report, Indonesian Polytechnics Development Project, BCIT – LAPI ITB, March 1998 BPS dan BAPPEDA Riau, Riau Dalam Angka 1999, 2001
_____________________________________________________________________________ ISBN : 979-99302-0-0 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi I 25-26 Pebruari 2005 Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember