PERENCANAAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK SO KREESH MENGGUNAKAN METODE QSPM (QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX) (STUDI KASUS : CV. KAJEYE FOOD) Marketing Strategies Planning of So Kreesh Product Using QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) Methode (Case Study : CV. Kajeye Food) Ninggar Pramesti1)*, Imam Santoso2), Rizky L. R. Silalahi2) 1)
Alumni Jurusan TIP UB, Jl. Veteran – Malang 65145 Staff PengajarJurusan TIP UB, Jl. Veteran – Malang 65145 *
[email protected]
2)
ABSTRAK Agroindustri kini makin banyak yang tumbuh di dunia bisnis. Perkembangan agroindustri ini menimbulkan persaingan yang ketat. Adanya persaingan ini menuntut perencanaan pemasaran yang efektif agar mampu bersaing dengan UKM lainnya. UKM yang memproduksi kripik buah juga ialah CV Kajeye Food. UKM ini merupakan industri olahan buah dengan produk So Kreesh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan alternatif strategi pemasaran yang tepat dan mendapatkan urutan prioritas strategi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode Quantitative Strategic Planning Matrix. Metode ini dengan melakukan evaluasi pilihan alternatif secara objektif, menetapkan daya tarik lalu memutuskan strategi yang terbaik. Metode ini dilakukan dengan tiga tahap. Tahap pemasukan dengan matriks IFE dan EFE dan dilanjutkan tahap pencocokan yaitu matriks IE. Tahap terakhir dengan QSPM matriks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan sepuluh alternatif strategi dengan tiga prioritas strategi yaitu melakukan inovasi pada varian produk yang diolah, menjaga dan mempertahankan kualitas produk, dan melakukan kerjasama dengan produsen atau pemasok penghasil buah. Kata kunci: Industri, olahan buah, UKM, QSPM ABSTRACT Agroindustry has developed in the business world nowadays. This development of agroindustry intense the competition. The existence of this competition demands an effective marketing plan in order to be able to compete with other SMES. One of them is CV.Kajeye Food. This small scale industry focus on fruit processing with the products of So Kreesh. The significance of study is to get the proper marketing strategy alternatives which can be applied by CV Kajeye Food and get the right priority of marketing strategies with QSPM method. The research use a quantitative strategic planning matrix method. The method will evaluate the alternative choise objectively, assign the attractiveness and decide on the best strategies. This method have three stages. The input stage by IFE and EFE, continued by matching stage which is a IE matrix. The last stage with qspm matrix. The result showed ten alternative strategies with three of priority, that is do an innovation on variant products processed, keep and hold the quality of product, and cooperate with producers/purveyor fruit producing. Keywords : Industry, Processed Fruit, SMES, QSPM
PENDAHULUAN Dari tahun ke tahun agroindustri makin banyak yang tumbuh di dunia bisnis. Hal
tersebut ditandai dengan pertumbuhan UKM yang makin meningkat salah satunya UKM yang bergerak pada olahan buah. UKM ini memiliki peran sebagai penyedia lapangan kerja terbesar, pengembangan perekonomian lokal
dan pemberdayaan masyarakat, berkontribusi terhadap neraca pembayaran, pencipta pasar, dan sumber inovasi (Departemen Koperasi, 2008). Saat ini UKM telah banyak berkembang didaerah kota Malang. UKM tersebut diantaranya memproduksi kripik buah, sari buah, dodol buah, dan jenang buah. Kota Malang merupakan pusat produk kripik buah yang menjadi icon kota Malang tersebut. Kini produk olahan tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan sebagai oleh-oleh khas Malang. Perkembangan agroindustri yang meningkat pesat ini akhirnya menciptakan persaingan yang makin ketat. Setiap perusahaan maupun UKM tentunya memiliki tujuan untuk dapat tetap berkembang pada persaingan bisnis ini. Adanya persaingan ini menuntut perencanaan pemasaran yang efektif karena perusahaan harus terus memantau perbandingan dari segi harga, produk, maupun promosi yang dilakukan oleh pesaing. Perusahaan akan menentukan strategi dari salah satu aspek ataupun dari beberapa aspek. Salah satu UKM yang memproduksi kripik buah tersebut ialah CV. Kajeye Food yang bergerak di bidangan pengolahan buah, khususnya keripik buah ”So Kressh”. Untuk merebut pasar industri perlu dilakukan strategi pemasaran yang lebih optimal, maka perencanaan strategi pemasaran ini dilakukan menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Metode QSPM merupakan metode untuk melakukan evaluasi pilihan alternatif secara objektif, menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak dan memutuskan strategi mana yang terbaik (Siahaan, 2008). menggunakan metode QFD, Balanced Scorecard, dan AHP.
359, Malang. Penelitian dan pengolahan data dimulai pada bulan April 2014 hingga Juni 2014. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Mulai
Identifikasi Masalah
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat
Identifikasi variabel penelitian
Penentuan responden
Penyusunan kuesioner
Uji validitas (Face Validity)
Valid Tidak Ya Penyebaran kuesioner
- Matriks IFE dan EFE - Matriks IE - Matriks SWOT - Matriks QSP
Kesimpulan
Selesai Gambar 1. Prosedur Penelitian
BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di CV. Kajeye Food yang memproduksi produk So Kreesh dengan alamat di Jalan Polowijen Gang II No.
Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan perusahaan dilakukan dengan melaksanakan survey pendahuluan melalui pengamatan secara
langsung untuk mengetahui permasalahan yang ada dan mengidentifikasi penyebab permasalahan tersebut. Perumusan Permasalahan Perumusan masalah harus dilakukan dengan jelas agar dijadikan dasar untuk mengumpulkan data-data yang relevan, dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada pada CV. Kajeye Food dengan merencanakan strategi pemasaran menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Identifikasi Variabel Penelitian Pada tahapan identifikasi variabel dalam penelitian ini terdiri dari beberapa indikator di setiap variabelnya. Variabel dari lingkungan eksternal dan internal perusahaan. Penentuan Data Penentuan data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu: 1. Sumber Data Sumber data yang diperoleh pada penelitian ini terbagi menjadi dua antara lain: a. Data primer, yaitu data yang berasal dari sumber pertama atau belum mengalmi proses pengumpulan dari pihak lain. Data ini dikumpulkan secara langsung yaitu diperoleh dengan wawancara langsung dan memberikan kuesioner pada responden perusahaan. b. Data sekunder, merupakan sumber data kedua sesudah data primer. Sumber data ini berasal dari dokumentasi yang meliputi data penjualan, laporan keuangan, dan lainlain. Penentuan Responden Responden dari pihak perusahaan pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan kriteriakriteria yang telah dibuat terhadap objek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Responden berjumlah lima orang yang terdiri dari: pemilik perusahaan, bagian produksi, bagian pemasaran, dan beberapa pekerja. untuk mendapatkan data berupa faktor strategi internal dan eksternal perusahaan terkait dengan kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman yang tejadi pada CV.
Kajeye Food dan hasil kuesioner dari pihak perusahaan akan digunakan untuk analisis data dalam perencanaan alternatif strategi sebagai prioritas strategi yang tepat kripik buah di CV.Kajeye Food. Penyusunan Kuesioner Sarana yang digunakan pada penelitian berupa kuesioner untuk mendapatkan data yang diperoleh langsung dari responden perusahaan. Penelitian ini menggunakan dua tahap pengisian kuesioner. Kuesioner pertama merupakan kuesioner penilaian bobot dan rating faktor strategis internal dan eksternal. Kuesioner kedua merupakan kuesioner penilaian pembobotan strategi menggunakan metode QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Pengujian Instrumen Tahap selanjutnya yaitu melakukan validasi isi kuesioner dengan pihak yang dianggap mengetahui faktor internal maupun eksternal perusahaan oleh bagian staff pelayanan serta pemilik perusahaan . Validasi ini dilakukan secara face validity. Face validity merupakan kesepakatan penilaian subjektif para pakar mengenai apakah indikator benar-benar merupakan ukuran yang tepat untuk mengukur suatu konstruk (Prasetyo dan Jannah, 2010). Data Primer Kuesioner Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kegiatan dari hasil pengujian. Data primer pada penelitian ini adalah data opini responden dengan menggunakan kuesioner untuk memperoleh tingkat kompetensi harapan dan tingkat kompetensi realistis (Andreani, 2007). Analisis Data Menurut David (2009), dalam penyusunan strategi pemasaran dengan menggunakan metode Quantitative Strategic Planning (QSPM) dilakukan dengan menggunakan tiga tahap pelaksanaan analisis data.
Tahap 1 : The Input Stage Matriks IFE Matriks EFE
Tahap 2 : The Matching Stage Matriks SWOT Matriks IE
Tahap 3 : The Decision Stage Matriks QSP
Gambar 2. Tahapan Analisis Data
Tahapan analisis data dapat dilihat pada Gambar 2. Secara lebih terperinci tahapan analisis data tersebut adalah sebagai berikut : a. Tahap Pemasukan (The Input Stage) Matriks yang digunakan dalam tahap pemasukan ini yaitu Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor Evaluation. Analisis internal dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Matriks External Factor Evaluation (EFE) digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan. Tahapan ini dilakukan dengan penilaian terhadap faktor startegis internal dan eksternal perusahaan oleh responden. Responden adalah orang yang mengerti benar kondisi dan permasalahan perusahaan. Dalam pemberian bobot setiap faktor digunakan skala 1, 2, dan 3. Bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor dengan menggunakan rumus (Dudiagunoviani, 2009) : ɑi = Xi
……………..(1) Keterangan : Ai = Bobot variabel ke-i Xi = nilai variabel ke-i
I = 1,2,3,.......,m m = jumlah variabel Jumlah dari semua bobot yang diberikan harus sama dengan 1.0. lebih lanjut pemberian bobot berdasarkan pada keadaan industri yang sedang terjadi. Rating tiap faktor yang menunjukkan keefektifan strategi suatu organisasi saat ini dalam merespon faktorfaktor tersebut pada kolom ketiga. Untuk matriks IFE ialah 1=kelemahan utama, 2=kelemahan kecil, 3=kekuatan kecil, 4=kekuatan utama. Sedangkan untuk matriks EFE digunakan 1=di bawah rata- rata, 2=ratarata, 3=di atas rata- rata, 4=sangat bagus. Setiap rating digandakan dengan masingmasing bobot untuk memperoleh skor pembobotan. Karena pakar berjumlah lima maka digunakan perhitungan aritmatik. Total skor pembobotan antara 1 sampai dengan 4, dengan nilai 1 pada matriks IFE menunjukkan kondisi internal perusahaan yang sangat buruk, sedangkan nilai 4 mengindikasikan situasi internal perusahaan sangat baik. b. Tahap Pencocokan (The Matching Stage) Teknik-teknik dari dua tahap terdiri dari (Umar, 2007) : a. Matriks Internal dan External (IE) Menurut David (2004), matriks IE terdiri dari dua dimensi: yaitu total skor matriks IFE pada sumbu X dan matriks EFE pada sumbu Y. Matriks IE yang mempunyai sembilan sel strategi dan dapat dikelompokan menjadi tiga sel strategi utama yaitu : 1. Growth and Build (Tumbuh dan Bina) berada pada sel I, II atau IV. Strategi yang cocok adalah intensif (penetrasi pasar, pengembangan produk) atau integrasi (integrasi ke belakang, integrasi depan, dan integrasi horizontal) ...................................(2) 2. Hold and Maintain (Pertahankan dan Pemeliharaan) mencakup sel III, V atau sel VII. Strategi umum yang dipakai
adalah penetrasi pasar, dan pengembangan produk 3. Harvest or Divest (Panen atau Divestasi) mencakup sel VI, VIII, atau IX. Strategi tang dipakai adalah divestasi, strategi diversifikasi konglomerat, dan strategi likuidasi.
10. Kesimpulan Kesimpulan ini yang akan menjawab tujuan dari penelitian dengan mempertimbangkan hasil-hasil yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan teori sesuai literatur yang
b. Matriks SWOT 1. Menyusun daftar peluang dan ancaman eksternal perusahaan serta kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. 2. Menyusun strategi SO (StrenghtOpportunity) dengan cara mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang eksternal. 3. Menyusun strategi WO (WeaknessOpportunity) dengan cara mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal. 4. Menyusun strategi ST (Strenght-Threat) dengan cara mencocokkan kekuatankekuatan internal dan ancaman-ancaman ekstenal. 5. Menyusun strategi WT (WeaknessThreat) dengan mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
c.
Tahap Keputusan (The Decision Stage) Matriks yang digunakan dalam tahap keputusan ini adalah matriks QSP. Analisis matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) digunakan untuk mengevaluasi strategi secara objectiv berdasarkan faktor-faktor sukses utama internal-eksternal yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya. Nilai AS adalah 1 = Tidak menarik, 2 = Agak menarik, 3 = Cukup menarik, 4 = Sangat menarik. Menjumlahkan nilai TAS pada setiap kolom QSPM. Alternatif strategi yang paling baik adalah alternatif strategi yang memiliki nilai TAS paling besar.
Gambaran Umum Perusahaan CV Kajeye Food adalah perusahaan rumah tangga yang di kelola oleh keluarga Ir.Kristiawan. CV Kajeye Food bergerak di bidangan pengolahan buah, khususnya keripik dan manisan buah dengan merk ” SoKressh” & “Kenyil”. Bermacam–macam hasil keripik buah dan manisan, di antaranya adalah keripik nangka, mangga, salak, nanas, apel, jambu merah, pepaya, bengkuang, lengkeng, durian, wortel, sayuran, manisan nangka, nanas, jambu, apel, dll. Latar belakang perusahaan rumah tangga ini adanya pemanfaatan buah dan sayur menjadi produk eksotis dan menstabilkan harga buah dan sayur musiman. Sistem penjualan yang digunakan ini dengan partai atau grosir, pengambilan kontan, selanjutnya bisa titip jual/konsinyasi/negosiasi harga. Perusahaan ini memiliki kapasitas produksi keripik 100 kg/ hari sedangkan kapasitas produksi manisan buah 50 kg /hari. Jumlah tenaga kerja sebanyak 20 orang. Jam operasional yang diberlakukan mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB. Distribusi pemasaran CV Kajeye Food ini melalui pasar modern maupun pasar tradisional, oleh-oleh dan toko-toko grosir. Positioning perusahaan ini yaitu terdepan dalam kualitas, alamiah dan inovatif. Karakteristik Responden Responden perusahaan merupakan karyawan atau pekerja di CV Kajeye Food. Pada penelitian ini yang menjadi responden yaitu pemilik perusahaan, kepala bagian produksi, dan kepala bagian pemasaran, dan
beberapa pekerja. Karakteristik responden perusahaan yang dinilai yaitu identitas responden pada perusahan tersebut dilanjutkan pembobotan dan penentuan rating. Identitas responden bertujuan untuk mengetahui informasi identitas pekerja atau karyawan pada perusahaan tersebut. Karakteristik responden yang dianalisis meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, jabatan, dan masa kerja. Uji validitas pada kuesioner ini dilakukan dengan metode face and content validity untuk mengukur apakah kuesioner yang digunakan dapat mewakili dengan baik objek yang diteliti berdasarkan komponen dari setiap variabel yang diukur (Brink, et.al., 2006). Uji validitas ini dilakukan oleh bagian pelayanan pada CV Kajeye Food. Dari total lima responden perusahaan, jenis kelamin responden terdiri dari tiga orang pria dengan dua orang wanita seperti pada Tabel 1. Pada data karakteristik responden CV. Kajeye Food jumlah pekerja pria lebih banyak karena pada perusahaan diperlukan beberapa pekerjaan yang berat, sedangkan pekerja wanita pada CV. Kajeye Food sebagian besar bertugas di dapur. Tingkat partisipasi kerja wanita pada umumnya memang masih rendah apabila dibandingkan dengan pria. Dimana jumlah tenaga kerja perempuan yang terlibat dalam pasar kerja hanya sekitar separuh dari jumlah pria (Suyanto, 2006). Komposisi penduduk yang bekerja dengan jenis kelamin laki-laki lebih besar daripada perempuan. Persentasi tenaga kerja laki-laki dari tahun 2008 hingga 2010 yaitu 62,1 persen, 61,77 persen dan 61,42 persen sedangkan pada wanita sebesar 37,9 persen, 38,23 persen dan 38,58 persen (Menurut Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 2012). Tabel 1. Identitas Responden Perusahaan No 1
Karakteristik Responden Jenis Kelamin
Kelompok a. Laki-laki b.Perempuan
Angka
%
3 2
60 40
2
Umur
3
Pendidikan Terakhir
4
Masa Kerja
a. 17-20 thn b. 21-30 thn c. 31-40 thn d. 41-50 thn e. > 50 thn a. SD b. SMP c. SMA d. Sarjana e. Lain-lain a. < 3 bulan b. 3-6 bulan c. 7-11 bulan d. 1-2 tahun e. > 2 tahun
1 1 0 3 0 0
20 20 0 60 0 0
2 2 1 0 1 0 0 0 4
40 40 20 0 20 0 0 0 80
Sumber : Data Primer (2014). Responden perusahaan diisi oleh lima pakar seperti pada tabel 4.1 yang mencakup nama, jenis kelamin, dan bagian pekerjaan pada CV Kajeye Food. Masa kerja dari responden perusahaan ini 80 persen selama 2 tahun sedangkan 20 persen bekerja kurang dari 3 bulan. Adanya pekerja yang kurang dari 3 bulan karena baru beberapa bulan yang lalu dilakukan perekrutan tenaga kerja. Disamping itu, CV. Kajeye Food lebih memilih tenaga kerja yang sudah berpengalaman dan sudah terpercaya sehingga lebih banyak pekerja dengan masa kerja lebih dari dua tahun. 60 persen pekerja pada CV. Kajeye Food diantaranya berumur 41-50 tahun. Lainnya terbagi dalam umur 17-20 tahun dan 21-30 tahun. Umur 17-20 tahun berjumlah 20 persen. Sama halnya dengan umur 21-30 tahun yang berjumlah 20 persen. Pada umur 41-50 tahun menurut CV Kajeye Food dianggap masa produktif. Banyaknya pekerja yang berumur dewasa dikarenakan dibutuhkan pekerja yang dapat menentukan keputusan dari problem perusahaan tersebut baik pada bagian produksi maupun pemasaran. Selain itu umur dewasa dianggap telah berpengalaman pada bidangnya. Tiap kepala bagian berdasarkan dari responden dalam perusahaan ini memiliki
tingkat pendidikan lulusan SMA sederajad berjumlah 40 persen. Lulusan SMA dianggap dapat mengetahui teknik dalam menganalisis problem yang ada di perusahaan. Pada bagian pekerja terdapat lulusan SMP sebesar 40 persen. Tingkat pendidikan SMP ini dibutuhkan sebagai pekerja karena tidak membutuhkan banyaknya pengetahuan karena lebih dibutuhkan dari segi fisik dan pribadi kemauan yang keras di pekerjaannya. 20 persen pada tingkat pendidikan sebagai Sarjana yang merupakan pemilik perusahaan ini. Selain itu, penerimaan tenaga kerja sesuai dengan awal tujuan didirikannya perusahaan ini ialah membuka lapangan pekerjaan di lokasi pabrik. Pembobotan Faktor Internal Pada penelitian ini menggunakan kuesioner pembobotan yang bertujuan mengetahui tingkat kepentingan antar masingmasing faktor internal dan eksternal. Pembobotan ini menggunakan metode pairwase comparison dengan membandingkan kekuatan dengan kelemahan dan peluang dengan ancaman. Rata-rata bobot faktor internal terbesar yaitu pada standardisasi pangan dan sertifikasi kehalalan pangan. Rata-rata bobot faktor internal keduanya masing masing bernilai 0,13. Standardisasi pangan ini akan membuat konsumen yang membeli merasa aman karena adanya standardisasi yang diterapkan oleh perusahaan berdasarkan yang ditetapkan oleh pemerintah. Menurut Dani (2004), standar yang berlaku bagi pangan mencakup berbagai persyaratan keamanan pangan gizi, mutu, dan persayaratan lainnya. Hal ini menekankan pada produk pangan atas pertimbangan manfaat, nilai gizi, dan aspek perdagangan harus memenuhi standar mutu tertentu. Sertifikasi kehalalan pangan sangat diperhatikan. Beberapa masyarakat juga beranggapan apabila tidak memiliki sertifikasi kehalalan pangan menunjukkan produk tersebut menggunakan bahan-bahan yang tidak diperkenankan oleh agamanya. Sehingga CV.
Kajeye Food telah memiliki sertifikasi kehalan dari Halal MUI No.07190008860510. Pembobotan Faktor Eksternal Rata-rata bobot faktor eksternal terbesar yaitu UMR diambil dari nilai rata-rata bobot terbesar yaitu 0,13. Apabila adanya kenaikan UMR ini akan menaikan biaya yang dikeluarkan pengusaha untuk upah buruh, dan CV Kajeye Food sebagai pihak yang juga terkena dampak langsung kenaikan UMR akan meningkat secara signifikan. Saat ini CV. Kajeye Food tetap memberikan upah senilai UMR kota Malang tahun 2014 yaitu Rp.1.645.000,-. Kenaikan upah buruh ini akan menyisakan pilihan untuk produsen jika ingin tetap berproduksi, yaitu menekan biaya produksi lain atau menaikan harga barang. Jika menekan biaya produksi akan mengurangi kualitas dari barang yang diproduksi. Penilaian Rating Faktor Internal Selanjutnya mengenai kuesioner rating yang juga diisi oleh perusahaan. Kuesioner rating ini untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang berpengaruh besar hingga berpengaruh kecil. Berdasarkan 5 responden perusahaan ini didapatkan bahwa kekuatan utama yang dinilai berpengaruh besar adalah dari penetapan harga, standardisasi pangan, sertifikat kehalalan pangan yang tersedia, dan penghargaan yang diperoleh. Nilai rating dari kekuatan tersebut masing masing sebesar 4. Kastaman mengatakan (2007), produk yang memenuhi standar akan memiliki posisi tawar yang lebih baik dan bisa bersaing di pasaran karena mutunya terjamin. Produk dalam negeri khususnya di Indonesia, dengan mayoritas masyarakat muslim ini menjadikan sertifikasi kehalalan pangan menjadi penting dan patut untuk dicantumkan. Penetapan harga yang menjadi kekuatan ini berpengaruh karena masyarakat menyukai produk yang baik dengan harga yang sesuai dan terjangkau.
Kelemahan utama dari yang dinilai berpengaruh besar berdasarkan nilai rating adalah media iklan dan kemasan yang sama persis dengan produk sejenis. Media iklan memperoleh nilai rating terkecil yaitu 1, ini dinilai berdampak besar karena dengan adanya iklan maka produk akan dikenal lebih luas, namun media iklan ini membutuhkan biaya sehingga perusahaan cukup kesulitan untuk dapat meminimasi kelemahan ini. Saat ini CV Kajeye Food lebih menggunakan iklan dari media sosial seperti facebook maupun blog. Kelemahan lainnya yaitu dari kemasan yang sama persis dengan produk sejenis dengan nilai 1. Apabila kemasan memiliki kesamaan dengan produk sejenis maka konsumen kemungkinan mudah lupa dengan produk tersebut karena kemasan terlihat sama dengan produk para pesaingnya. Tidak adanya ciri khas yang menonjol pada kemasan tersebut yang menyulitkan konsumen membedakan dengan produk lain serta menjadikan sebagai daya tarik. Dan hal ini akan mempengaruhi segi penjualan produk So Kreesh. Penilaian Rating Faktor Eksternal Berdasarkan penilaian rating pada faktor eksternal produk buah-buahan eksotis dan harga buah yang murah ini merupakan peluang yang sangat baik oleh CV Kajeye Food. Hal ini dilihat dari nilai rating dari keduanya yaitu bernilai 4 sebagai nilai terbesar. Produk buah-buahan yang eksotis tropis memberikan pengaruh yang sangat besar karena negara kita kaya akan berbagai macam buah yang dapat diolah menjadi produk olahan yang mudah dikonsumsi yaitu kripik produk So Kreesh. Menurut Kotler (2003) dalam Yonaldi (2011), harga merupakan satu variabel penting dalam pemasaran dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk, karena berbagai alasan. Ancaman yang memberikan pengaruh yang sangat kuat terhadap perusahaan dilihat dari nilai rating terkecil yaitu bernilai 1 pada
Lampiran 4.c. Ancaman tersebut ialah regulasi pemerintah tidak ada subsidi, UMR yang diterapkan, pesaing sejenis dan keadaan alam yang tidak dapat diprediksi. Regulasi pemerintah tidak ada subsidi yang dianggap kurang memihak pada UKM maupun perusahaan kecil sehingga menyulitkan pihak dalam memasarkan produknya. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Matriks IFE dilakukan berdasarkan matriks IFE (Internal Factor Evaluation). Pada matriks IFE ini untuk mengetahui peranan didalam faktor internal di CV. Kajeye Food. Dapat diketahui dengan menggunakan bobot dan rating pada kekuatan dan kelemahan untuk mendapatkan nilai rata-rata tertimbang. Dari nilai rata-rata tertimbang tersebut dapat ditentukan strategi yang akan digunakan pada perusahaan. Setelah dilakukan perhitungan pada matriks IFE dapat diketahui apabila kekuatan utama pada rata-rata tertimbang terbesar yaitu pada standardisasi pangan dengan nilai 0,52 sebagai rata-rata tertimbang terbesar, sedangkan pada kelemahan utama diketahui dari rata-rata tertimbang terkecil senilai 0,07 yaitu kemasan yang sama persis dengan produk sejenis. Matriks IFE tersebut dapat dilihat berdasarkan Tabel 2. Tabel 2. Matriks IFE
Sumber : Data Primer Diolah (2014)
Standardisasi pangan merupakan kekuatan utama karena dengan adanya standar pangan yang digunakan perusahaan tersebut mampu memikat konsumen. Hal ini karena konsumen merasa aman dengan produk So Kreesh. Berdasarkan standardisasi pangan tersebut konsumen merasa bahwa mutu pada produk terjaga sehingga layak dikonsumsi. Total nilai rata-rata tertimbang pada Matriks IFE yaitu sebesar 2,82 hal tersebut mengindikasikan bahwa internal perusahaan berada pada posisi yang kuat. Jika nilai skor terbobot di atas 2,5 menandakan bahwa secara internal perusahaan berada pada posisi kuat, sebaliknya jika nilai skor terbobor di bawah 2,5 menandakan perusahaan berada pada posisi lemah. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) Berdasarkan matriks EFE dapat diketahui jika peluang utama dilihat berdasarkan dengan rata-rata tertimbang terbesar yaitu pada peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat dapat dilihat pada Tabel 3. Peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat merupakan peluang utama karena hal ini berhubungan dengan kebutuhan hidup masyarakat. Dengan peningkatan pendapatan daerah dan meningkatnya daya beli masyarakat maka akan semakin meningkat daya beli konsumen terhadap sebuah produk. Produk kripik buah So Kreesh ini menjadikan peluang karena keinginan masyarakat pada sebuah produk yang praktis untuk dibawa sebagai oleholeh dengan harga yang sesuai pendapatan masyarakat. Apalagi produk ini terbilang cukup terjangkau untuk semua kalangan. Total nilai rata-rata tertimbang pada Matriks EFE yaitu sebesar 2,14 hal tersebut mengindikasikan bahwa eksternal perusahaan berada pada posisi yang lemah. Jika nilai skor terbobot di atas 2,5 menandakan bahwa secara eksternal perusahaan berada pada posisi kuat, sebaliknya jika nilai skor terbobor di bawah 2,5
menandakan perusahaan berada pada posisi lemah. Matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Matriks EFE
Sumber : Data Primer Diolah (2014) Matriks Internal-Eksternal Berdasarkan matriks IFE dan EFE tersebut didapatkan total rata-rata tertimbang matriks IFE sebesar 2,82 dengan total rata-rata tertimbang matriks EFE sebesar 2,14. Dari kedua titik tersebut ditemukan titik pertemuan dari kedua sumbu yang berada pada sel ke- V. Matriks IE dapat dilihat pada Gambar. Menurut Siahaan (2008), divisi pada sel III, V, VII dapat melaksanakan strategi hold and maintain (jaga dan pertahankan). Strategi yang umum diterapkan adalah penetrasi pasar, dan pengembangan produk.
Gambar 3. Matriks IE
Sumber : Data Primer (2014) Gambar 4. Matriks SWOT
Matriks SWOT Alternatif strategi pengembangan didapatkan melalui Matriks SWOT dengan menformulasikan strategi berdasarkan penggabungan antara faktor internal dan eksternal. Matriks SWOT bertujuan untuk memberikan alternatif strategi utama diantaranya strategi S-O (StrengthOpportunity), W-O (Weakness-Opprtunity), S-T (Strenght-Threat), W-T (Weakness-Threat). Berdasarkan Matriks SWOT telah didapatkan sepuluh alternatif strategi untuk CV. Kajeye Food seperti pada Gambar 4. The Decision Stage Matriks QSPM menggunakan nilai bobot dan nilai Attractive Score (AS) yang dinilai oleh responden perusahaan. Berdasarkan kedua nilai tersebut akan didapatkan nilai Total Attractive Score (TAS). Menurut Umar (2003), strategi dengan nilai TAS terbesar menjadi
pilihan utama strategi prioritas sedangkan strategi dengan nilai TAS terkecil merupakan pilihan terakhir. 1. Strategi Melakukan Inovasi Pada Varian Produk yang Diolah (ST 2) Strategi melakukan inovasi pada varian produk yang diolah ini mendapatkan nilai TAS terbesar yaitu 6,55. 2. Strategi Menjaga dan Mempertahankan Kualitas Produk (ST1) Strategi prioritas kedua yaitu menjaga dan mempertahankan kualitas produk. strategi ini mendapatkan nilai TAS sebesar 5,78. 3. Strategi Melakukan Kerjasama dengan Produsen/Pemasok Penghasil Buah Strategi melakukan kerjasama dengan produsen/pemasok penghasil buah ini mendapatkan nilai TAS terbesar ketiga yang terlihat pada Tabel 4.5 yaitu 5,38. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sehingga alternatif strategi yang didapatkan sebanyak sepuluh alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan yaitu menjaga dan mempertahankan kualitas produk, melakukan inovasi pada varian produk yang diolah, melebarkan pasar ke wilayah lain, menetapkan kuota persediaan tertinggi, membuat kemasan yang unik, mengoptimalkan bahan baku serta minimasi biaya produksi melakukan kerjasama dengan produsen/ pemasok penghasil buah, menetapkan gaji/ insentif, bekerjasama dengan institusi perusahaan/ universitas, dan meningkatkan promosi melaui event-event dengan menonjolkan ciri khas produk. Berdasarkan matriks QSPM diketahui urutan tiga prioritas perencanan strategi yang bisa diterapkan oleh CV Kajeye Food ini ialah melakukan inovasi pada varian produk yang diolah, menjaga dan mempertahankan
kualitas produk, dan melakukan kerjasama dengan produsen/pemasok penghasil buah. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diberikan saran kepada CV Kajeye Food dan untuk penelitian berikutnya. Saran untuk CV. Kajeye Food tersebut ialah dapat melakukan pemasaran dalam wilayah yang lebih luas dan memiliki ciri khas sendiri ataupun sebagai leader dalam usaha pengolahan buah ini. Saran yang bisa diberikan untuk penelitian berikutnya yaitu melakukan perbandingan penelitian perencanaan strategi dengan menggunakan metode lain seperti ANP dan AHP. DAFTAR PUSTAKA Brink, H., Walt, C.V.D dan Rensburg, G.V. 2006. Fundamentals of Research Methodology for Health-Care Professionals. Juta and Company Ltd. South Africa. Dani, A. S. 2004. Himpunan Peraturan Tentang Class Action. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. David, F. R. 2004. Manajemen Strategis (Terjemahan). PT Prenhallindo. Jakarta. David, F. R. 2009. Manajemen Strategis. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Departemen Koperasi. 2008. PDB, Investasi Tenaga Kerja, Nilai Ekspor UKM di Indonesia. Depkop. Jakarta. Kastaman. 2007. Analisis Prospektif Pengembangan Produk Olahan Manggis (Garcinia mangostana) dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Petani (Studi Kasus di Kecamatan Puspahiang Kabupaten Tasikmalaya). http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/ uploads/publikasi d o s e n / N o . 1 5 % 20jurnal%20agrikultura%20vol.18%20no. 1%20april% 202007.pdf. Diakses pada 26November 2014. 22:26.
Prasetyo, B dan Janah, L. M. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasi. Rajawali Pers. Jakarta Siahaan, P. E. 2008. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl. Tugas Akhir Sarjana IPB. Bogor. Suyanto, M. 2006. Analisa Penerapan Strategi Bersaing Restoran Moi Garden dalam Menghadapi Persaingan Bisnis Restoran di Surabaya Timur. Skripsi. Universitas Kristem Petra. Surabaya. Umar, H. 2007. Metodologi Penelitian: Aplikasi dan Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Yonaldi, S. 2011. Analisis Pengaruh Variabel Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Loyalitas Konsumen Produk Minuman Teh Botol Frestea (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Andalas Padang). Jurnal Management dan Kewirausahaan. 2(1) : 79-114.