PERENCANAAN MODEL BISNIS RISING THE MARKET COMPETITIVENESS OF LIFESTYLE READY TO DRINK FROM PAPUA Hendro, Rizki Dharma Putra, David Jeustifen dan Ahdia Amini
Laporan Teknis
Jakarta, 22/02/2015 Disetujui :
Ahdia Amini, MBA
1.1.
Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis sehingga sumber daya alamnya cukup berlimpah, hal ini yang membuat Indonesia memiliki beraneka ragam macam sumber daya alam. Salah satu sumber daya alam dari jenis tumbuhan tropik adalah buah merah. Buah merah (pandanus conoideus lam) merupakan buah tropis yang banyak tumbuh dan berkembang di papua, buah ini termasuk kedalam tanaman keluarga pandan-pandanan dengan pohon menyerupai pandan, tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5 sampai 8 meter. Buah merah mempunyai panjang buah mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot rata-rata 2-3 kg. Menurut hasil penelitian pertama yang dilakukan oleh Dr. I Made Budi M.S diketahui bahwa buah merah banyak sekali mengandung antioksidan dan beberapa zat lain yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh manusia seperti asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, omega 3 dan omega 9 sehingga memiliki banyak khasiat bagi tubuh manusia. Hal ini diperkuat juga oleh penelitian dari Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Volume 2, No.1, Agustus 2009 yang menyebutkan bahwa buah merah sangat kaya akan kandungan karotenoid yang berfungsi sebagai antioksidan dan sebagai provitamin A yang sangat dibutuhkan untuk mencegah berbagai macam penyakit. Beberapa potensi pasar dari buah merah adapun potensi pasar tersebut adalah sebagai berikut : Market Opportunity Penjualan Produk Kesehatan di Indonesia Dengan jumlah penduduk sebanyak 253,66 juta jiwa menurut sumber detik.finance.com (Purnomo, 2014) Indonesia termasuk 5 besar Negara dengan jumlah penduduk terbanyak. Dari hal tersebut jelas terlihat bahwa peluang pasar dari total penduduk Indonesia yang ada saat ini cukup besar, hal ini diperkuat dengan adanya berita yang bersumber dari brandongile.com yang menyebutkan bahwa Indonesia masuk dalam 10 besar Negara yang berpontesi menjadi target market untuk penjualan produk kesehatan dan kesejahteraan Market Opportunity Penjualan Produk Minuman Ready To Drink Minuman ready to drink merupakan suatu peluang besar dalam bisnis saat ini, hal ini dibuktikan dengan adanya semakin banyaknya beberapa toko ritel minuman yang memproduksi minuman ini dalam jumlah banyak, seperti contoh yang dilakukan oleh 7eleven (Kusuma, 2014) dimana perusahaan tersebut akan memproduksi 5 juta minuman ready to drink dari jus anggur. Market Opportunity Untuk Bisnis Retail Makanan dan Minuman Menurut data yang diperoleh dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) (Aprindo, 2011) pertumbuhan gerai ritel makanan di hypermarket rata-rata 30% pertahun , supermarket 7% pertahun dan convenience store / mini market sekitar 17% pertahun. Hal ini merupakan sebuah peluang bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis ini. Belum lagi market opportunity dari beberapa lembaga pemerintah seperti Kementerian Agama, dimana salah satu target pasar B2B dari produk ini adalah para calon jema’ah haji Indonesia, yang pada tahun ini mencapai 168.800 orang, ini merupakan pasar yang potensial apabila perusahaan mampu memperoleh pasar tersebut.
Market Opportunity Kekayaan Sumber Daya Alam Papua Dengan luas daratan papua yang 90% masih terdiri dari hutan membuat suatu peluang tersediri bagi bisnis ini. Karena masih cukup banyak lahan yang dapat dijadikan perkebunan untuk memproduksi buah merah. Dengan banyaknya petani buah merah diharapkan supply buah merah tidak akan terganggu. Sehingga apabila demand cukup tinggi ,kapasitas produksi kedepannya dapat ditingkatkan lagi.
1.2.
Manfaat Buah Merah Dengan meneliti kandungan komposisi gizinya, ternyata dalam wujud sari Buah Merah itu banyak mengandung antioksidan (kandungan rata-rata): • Karoten (12.000 ppm) • Betakaroten (700 ppm) • Tokoferol (11.000 ppm) Seperti yang diketahui, antioksidan berfungsi sebagai pencegah penyakit dan meningkatkan stamina serta juga kekebalan tubuh sehingga dapat menjadikannya suplemen untuk peningkat stamina. Di samping beberapa zat lain yang meningkatkan daya tahan tubuh, antara lain: asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dekanoat, Omega 3 dan Omega 9 yang semuanya merupakan senyawa aktif penangkal terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Betakaroten berfungsi memperlambat berlangsungnya penumpukan flek pada arteri. Jadi aliran darah ke jantung dan otak berlangsung tanpa sumbatan. Interaksinya dengan protein meningkatkan produksi antibodi. Ini meningkatkan jumlah sel pembunuh alami dan memperbanyak aktivitas sel T Helpers dan limposit. Suatu kutipan studi membuktikan konsumsi betakaroten 30-60 mg/hari selama 2 bulan membuat tubuh dapat memperbanyak sel-sel alami pembasmi penyakit. Bertambahnya sel-sel alami itu menekan kehadiran sel-sel kanker karena ampuh menetralisasikan radikal bebas senyawa karsinogen penyebab kanker.
1.3.
Business Model Canvas Pada bagian ini akan dibahas mengenai seluruh lini model bisnis infused water. Pendekatan yang digunakan menggunakan business model canvas dengan nine building blocks.
1.3.1. Custumer Segment Tahap awal yang harus dilakukan sebelum memulai suatu bisnis adalah menjadi pelanggan dari produk yang akan dijual. Dengan mengetahui customer segment yang akan dipilih Red Fruiterience bisa lebih mengerti dan menangkap kebutuhan-kebutuhan khusus dan sifat-sifat dari target konsumennya. Dalam hal ini customer segment dari usaha yang direncanakan mengacu pada dua segmen, yaitu konsumen bisnis dan konsumen individu. Business Customer terbagi kedalam beberapa segment antara lain sebagai berikut : • Business Customer
• • •
Pada bagian ini, perusahaan merencanakan untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang telah memiliki merek yang cukup dikenal oleh masyarakat, antara lain sebagai berikut : Perusahaan yang memiliki target pasar yang sama Menjalin mitra aliansi strategis dengan perusahaan untuk membantu tercapainya visi dan misi perusahaan (CSR Project) Individual Customer Pada bagian ini, perusahaan bermaksud untuk melakukan segmentasi berdasarkan karakteristik konsumen perindividu yang dapat terbagi kedalam beberapa segmen antara lain sebagai berikut:
• letak geografis PT. Fruiterience Indonesia mesegmentasi pasar khusus daerah Jabodetabek. Hal ini dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari badan pusat statistik yang meyebutkan bahwa terdapat 10 besar kota tujuan fovorit wisatawan asing salah satunya adalah Jakarta sebagai ibu kota Negara Republik Indonesia. • status sisal, status pendidikan dll. PT. Fruiterience Indonesia menetapkan segmentasi dengan rata-rata usia customer 15-64 tahun dengan persebaran tingkat pendidikan antara SMU – S3. Hal ini diperoleh berdasarkan data dari BKKBN dan hasil survey / kuesioner yang dilakukan oleh PT. Fruiterience Indonesia • karakteristik konsumen dari PT. Fruiterience Indonesia yaitu adalah orang-orang yang rutin mengunjungi supermarket atau sejenis, kalangan menengah atas, orang-orang dengan kebutuhan yang ingin cepat dan praktis serta orang /komunitas yang peduli terhadap kesehatan.
1.3.2. Value Proposition Apabila Red Fruiterience sudah menentukan segmentasi dari produk / jasa yang akan dijual pada tahap selanjutnya adalah bagaimana kita menawarkan produk kita dengan semua keunggulan yang dimiliki agar dapat menyelesaikan masalah pelanggan atau semaksimal mungkin memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal itu merupakan nilai yang dianut oleh Red Fruiterience. Sehingga diharapkan nantinya lebih besar manfaat yang diterima pelanggan dibandingkan dengan pengorbanan yang dilakukan untuk membeli produk / jasa yang kita tawarkan. Value proportion yang perusahaan tawarkan adalah sebagai berikut : • Lifestyle Beverages Lifestyle Beverages adalah sebuah konsep menghadirkan minuman atau makanan yang mampu memenuhi gaya hidup konsumen saat ini seperti memperlambat penuaan dini, menghaluskan kulit menigkatkan daya tahan tubuh, dan membuat badan lebih segar dan semua tren gaya hidup saat ini. Red Fruiterience melihat peluang yang sangat besar, dikarenakan saat ini tren kehidupan berubah-ubah, dan Red Fruiterience yakin dengan menjalankan bisnis
•
•
•
•
Preventive & Promotive Health Product Produk minuman yang perusahaan buat bersifat preventive dan promotive maksudnya adalah dengan minum Red Fruiterience diharapkan konsumen dapat selalu terjaga kesehatannya bahkan dapat meningkatkan kesehatan tubuh, sehingga meningkatkan daya tahan tubuh konsumen. Apabila daya tahan tubuh meningkat dapat mengurangi resiko terserangnya penyakit. Scientific Base Formula Formula dari produk minuman yang perusahaan hasilkan merupakan hasil dari penelitian sehingga khasiat dan manfaatnya dapat dipertanggung jawabkan. Nutritious, Instant & Premium Quality Product Minuman Red Fruiterience mengandung senyawa aktif dan zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh seperti antioksidan, omega 3, omega 9, betakaroten, vitamin, protein, energy dan zat besi sehingga produk kami tergolong produk yang memiliki nilai gizi yang tinggi, dapat langsung dikonsumsi tanpa harus membuatnya terlebih dahulu dan salah satu produk dengan kualitas yang terbaik. New Customer Experience Product Red Fruiterience menawarkan sebuah minuman dengan sensasi yang unik ketika diminum yaitu dengan adanya bulir-bulir dan cara mengkonsumsi sebelum diminum dengan cara dilakukan “Shake” atau dikocok terlebih dahulu.
1.3.3. Customer Relationships Dalam tahap ini produk minuman Red Fruiterience memiliki 2 pendekatan yaitu Customer Engagement dan B2B Engagement adapun penjelasannya sebagai berikut : • B2B Engagement Untuk memastikan bahwa hubungan perusahaan-perusahaan yang menjadi pelanggan Red Fruiterience tetap terjaga dengan baik, maka Red Fruiterience berusaha untuk merancang program benefit yang diperuntukan kepada Business to Business, yaitu dengan cara membuat program diskon besar-besaran apabila ada pembelian dalam skala besar, bonus kendaraan bermotor apabila telah berhasil menjual produk Red Fruiterience sebanyak jumlah tertentu, implementasi program CRM (Customer Relationship Management) guna membantu memahami masalah pada perusahaan pelanggan, serta memberikan 24 jam untuk pelaporan masalah atau pertanyaan (call center) • Customer Engagement Dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan konsumen agar tetap membeli produk, perusahaan akan membangun hubungan yang baik dengan konsumen-konsumen. Untuk menjaga hubungan yang baik perlu ada strategi yang dilakukan oleh Red Fruiterience agar mampu mengungguli pesaing-pesaing di industri. Beberapa program-program benefit kepada customer akan perusahaan lakukan antara lain seperti pengadaan program undian setiap pembelian botol yang akan diundi pada
akhir bulan, pembelian buy one get one untuk menaikan penjualan dan brand awareness Red Fruiterance. Implementasi untuk Customer Relationship Management akan menjadi tugas kedepannya dari Red Fruiterience untuk lebih mengenal konsumen dari produk ini. Selanjutnya program di media sosial seperti Facebook dan Twitter, akan diadakan guna menjangkau kalangan muda, serta pengangkatan Brand Ambassador seperti artis-aktor dalam negri maupun Internasional.
1.3.4. Channels Adapun dalam menyalurkan produk kepada konsumen, Red Fruiterience melakukan dua cara melalui B2B maupun B2C. • B2B Channel Untuk saluran produk B2B diperkenalkan dengan cara menjalin kerja sama atau mitra dengan beberapa perusahaan ternama seperti Starbuck’s, Garuda Indonesia, atau Hotel Indonesia Kempinski. Dengan begitu pemasaran produk buah merah dan pembangunan merek akan berjalan lebih cepat. Pada proses pengenalan di saluran B2B dilakukan dengan cara proposal proyek & B2B Sales Force maksudnya disini adalah dimana produk olahan buah merah tersebut diperkenalkan atau ditawarkan kepada beberapa perusahaan seperti perusahaan retail F&B, perusahaan penerbangan, lembaga nirlaba, lembaga milik pemerintah (Kementerian) maupun hotel berbintang. • B2C Channel Selain saluran B2B yang perusahaan gunakan adalah dengan cara B2C. untuk saluran B2C perusahaan membuat label / merek tersendiri terhadap produk olahan buah merah yang dijual, sehinnga perusahaan juga bisa langsung menjangkau konsumen secara langsung melalui saluran ini. Agar lebih mudah diperkenalkan pada saluran B2C dilakukan dengan bantuan media social & online community development seperti Linkedin, twitter, dan media sosial lainnya. Saat ini jenis media sosial yang cukup terkenal dikalangan professional adalah linkedin, dimana tidak hanya sebagai media sosial professional di linkedin memungkinkan pengguna untuk dapat menjual atau menawarkan produknya ke perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam media sosial di linkedin. Untuk menjual secara langsung, kita akan menggunakan saluran retail seperti hero, foodhall, ranch market dan jaringan distribusi lainnya.
1.3.5. Cost Structure Rincian biaya yang diperlukan untuk membuat usaha ini adalah : Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods sold) Yang termasuk dalam biaya ini adalah biaya bahan baku, biaya produksi, biaya persediaan dan biaya merek label. Biaya ini merupakan biaya wajib yang dikeluarkan untuk menunjang operasi sehari-hari. Sebagai contoh, biaya produksi wajib dimiliki perusahaan untuk tetap menunjang kegiatan produksi produk dari perusahaan tersebut. Biaya produksi perusahan
dalam hal ini adalah biaya produksi minuman Red Fruiterience, produksi dari botol yang digunakan dimana perusahaan bekerja sama dengan supplier pemasok dalam memproduksi hal-hal diatas. Sedangkan bagi biaya persediaan perusahaan, digunakan untuk membiayai perssediaan dari barang-barang yang akan dijual dari private label. Beban Operasional (Operational Expense) Biaya yang termasuk dalam hal ini adalah biaya listrik, biaya telepon, biaya pemasaran, biaya penjualan, biaya gaji pegawai, biaya perlengkapan operasional dan biaya pengiriman. Biaya-biaya diatas merupakan biaya wajib yang terus-menerus dikeluarkan pada saat operasi berjalan. Biaya tersebut harus terus menerus dikeluarkan agar bisa menunjang jalannya operasional. Sebagai contoh, biaya gaji pegawai pasti terus dikeluarkan selama pegawai tersebut masih kerja diperusahaan serta perusahaan terbut masih berjalan. Sama halnya dengan biaya pengiriman, sangat vital dan pasti selalu digunakan berkelanjutan terlebih sebagai perusahaan pemasaran yang menerima orderan dari rekanan yang memesan barang. Beban lain-lain (Other expense) Biaya-biaya ini merupakan biaya tambahan sebagai penunjang produksi. Biaya ini ada yang bersifat variable cost maupun fix cost. Yang termasuk biaya tetap adalah Biaya Izin Legalitas Pajak, Lisensi/royalty maupun biaya R&D. Sedangkan, yang termasuk variable cost adalah biaya desain dari produk.
1.3.6. Revenue Streams Adapun pendapatan dan keuntungan yang mampu diperoleh dari ide produk Red Fruiterience akan dijelaskan dengan detail dibawah : •
Penjualan ke retailer dari merek sendiri (Red Fruiterience) Penjualan dari merek sendiri akan menjadi arus pendapatan utama dari produk ini, dalam hal ini adalah penjualan produk melalui saluran penjualan dari Red Fruiterience merupakan inti daripada pendapatannya, adapun saluran yang dimaksud antara lain Hero, Ranch market, 7 eleven , dan Foodhall , dan jaringan retail kecil lainnya.
•
Penjualan dengan Private Company Apabila pada bagian diatas, telah dijelaskan bagaimana Red Fruiterience mendapatkan keuntungan dari penjualan ke retail dan bisnis menggunakan merek sendiri, pada bagian ini Red Fruiterience juga bisa mendapatkan keuntungan dari para organisasi atau perusahaan yang menggunakan merek mereka sendiri dari produk kita. Pendapatan yang didapatkan akan berdasarkan kontrak (royalty) beserta penjualan per produknya.
Adapun penjualan lainnya diperoleh melalui kerjasama dengan Kementrian Agama dimana produk yang dijual dapat digunakan sebagai salah satu produk standar dalam perjalanan haji. Red Fruiterience juga tidak
menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan institusi yang lainnya yang terkait.
1.3.7. Key Activities Aktivitas-aktivitas dibawah ini merupakan aktivitas penting yang harus diperhatikan dan dilakukan dalam menghasilkan produk Red Fruiterience ini antara lain: •
Research and Development (Proses Penelitian)
Penelitian adalah nafas dari produk Red Fruiterience karena tanpa proses penelitian yang benar, tidak mungkin ada produk Red Fruiterience. Peneliti dalam proses ini ditugaskan untuk meneliti formula buah merah, dan menghasilkan ekstrak buah merah yang digunakan untuk menghasilkan produk Red Fruiterience. Selain penelitian untuk menghasilkan ekstrak buah merah, peneliti juga bertugas untuk meningkatkan kandungan ekstrak buah merah agar lebih memiliki kandungan gizi, dan vitamin serta menambah khasiat yang terdapat dalam produk Red Fruiterience. •
Pre-Production (Tahap sebelum proses produksi)
Pada aktivitas ini dilakukan beberapa kegiatan untuk mempersiapkan proses produksi untuk berjalan dengan lancar, yaitu dimulai dari masalah perijinan operasional kemudian berkoordinasi dengan pemasok baik pemasok botol, pemasok kemasan dan pemasok minuman Red Fruiterience. Berkoordinasi dengan pemasok agar memastikan bahwa proses produksi memiliki cukup bahan baku. Proses ini juga mencakup pengawasan terhadap distributor bahan baku hingga kualitas bahan baku. •
Production (Proses Produksi)
Merupakan aktivitas dimana sebagai perusahaan manufacturing akan lebih fokus dalam mengawasi kinerja produksi serta alur produksi mulai dari penjadwalan, jumlah pesanan serta juga kualitas dari produk Red Fruiterience. Proses produksi juga mencakup proses QA (Quality Assurance) untuk menjamin produk ini tidak memiliki defect/cacat dalam proses produksi. •
Post Production (Proses setelah produksi)
Proses setelah produksi adalah proses yang dilakukan setelah produksi, seperti pengemasan produk (packaging), memberikan label, hingga bagaimana produk dapat sampai ke tangan konsumen. Disini juga akan dilihat apakah setelah dikemas secara keseluruhan terdapat kecacatan barang. Red Fruiterience menerapkan double Quality Assurance untuk memastikan kualitas produk telah memenuhi standar. •
Marketing and Sales (Proses Pemasaran)
Selanjutnya apabila Red Fruiterience telah siap dijual, maka langkah selanjutnya adalah penetapan harga, penetapan profit margin untuk tiap
produknya, penentuan target pasar dan konsumen, lalu menentukan strategi untuk memasarkan produk, serta langkah-langkah lainnya yang berkaitan dengan penjualan ke konsumen seperti melakukan follow-up ke klien-klien sebelumnya.
1.3.8. Key Partners Beberapa key partner yang dimiliki dalam membuat produk Red Fruiterience antara lain: • Perusahaan Ekspedisi Key partner yang cukup penting untuk PT. Fruiterience Indonesia adalah perusahaan ekspedisi, dimana perusahaan ini membantu proses pengiriman ekstrak mulai dari wamena hingga sampai ke Jakarta. • Institusi Penelitian (Research and development) Tanpa institusi riset penelitian tidak akan mungkin bisa berjalan, formula yang dihasilkan untuk menjadi sari buah yang dipergunakan di minuman akan menjadi nyawa dari produk ini. Untuk terus menerus mengembangkan Red Fruiterance, baik dalam kandungan gizi dan kualitas, Red Fruiterience akan menjalin kerja sama antara universitas dan badan riset untuk menciptakan dan mengembangkan formula buah merah yang menjadi inti daripada produk ini. • Penyedia Packaging (Supplier Botol) Penyedia Packaging juga menjadi key partner yang tidak kalah penting, tanpa penyedia pembungkus/wadah, tidak mungkin Red Fruiterience dapat diciptakan tepat waktu dan disampaikan ke pasar. Penyedia pembungkus di Indonesia telah sangat banyak, hal ini membantu Red Fruiterience untuk memilih pemasok yang tepat. • Media Partner Media Partner dalam hal ini adalah orang-orang yang akan bekerja dalam melakukan desain terhadap gambar, ikon, video maupun iklan dari Red Fruiterance. Hal ini sangat penting karena tanpa desain yang biak Red Fruiterience tidak akan masuk ke dalam pasar. Oleh karena itu seleksi terhadap Media Partner akan menjadi sangat penting dan vital untuk membangun Brand Awareness pada produk Red Fruiterance.
1.3.9. Key Resources Red Fruiterience menyadari bahwa ide bisnis ini tidak akan jalan apabila Red Fruiterience tidak memiliki sumber daya yang cukup. Sumber daya dari Red Fruiterience merupakan komponen yang sangat penting dalam operasionalnya perusahaan. Sumber daya dari Red Fruiterience termasuk yang dapat dirasakan (tangible) dan tidak dapat dirasakan (intangible). Adapun sumber daya-sumber daya utama dalam menghasilkan produk ini adalah : • Buah Merah (dan juga ekstrak buah merah) Buah Merah Papua merupakan bahan pokok yang digunakan untuk memproduksi produk ini, selain Buah Merah Papua, sumber daya yang tidak kalah penting yang menjadi bagian dari buah ini adalah ekstrak dari Buah Merah itu sendiri. Ekstrak Buah Merah merupakan inti daripada produk Red Fruiterience. Ekstrak dari Buah
Merah ini nantinya akan digunakan untuk menghasilkan produk minuman Red Fruiterience dan produk-produk yang akan dikembangkan kedepannya. • Research and Development ( Peneliti ) Para RnD yang merupakan seorang ahli/peneliti ini merupakan sesuatu yang vital dimana mereka yang akan melakukan penelitian serta bertanggung jawab dalam mengecek komposisi atau kandungan zat yang terdapat dalam satu botol minuman Red Fruiterience. Untuk mendapatkan kemampuan ahli-ahli ini, Red Fruiterience akan bekerja sama dengan insitut-institut yang memiliki kewenangan dalam meneliti hal-hal seperti ini. Kerjasama ini dilakukan untuk mendapatkan beberapa syarat memperoleh izin legalitas yang terkait dengan produk yang aman dikonsumsi, sehat, serta bebas dari bahan-bahan yang berbahaya/ beracun. • Product Designer (Desainer Produk) Desainer produk disini merupakan orang yang merancang kemasan produk yang akan dijual nantinya baik secara langsung maupun dari permintaan dengan perusahaan-perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan secara regular atau disesuaikan permintaan konsumen. Desainer Produk ini akan dicari dari orangorang yang berpengalaman yang mampu mendongkrak Brand Awareness dari merek Red Fruiterience. • Marketing Specialist (Spesialis Pemasaran) Spesialis pemasaran dibutuhkan dalam memasarkan produk yang dimiliki baik kepada perusahaan mitra maupun konsumen. Spesialis pemasaran menjadi sumber daya yang penting, karena Marketing Specialist akan merancang strategi pemasaran yang mampu membuka pangsa pasar baru dan menawarkan produk Red Fruiterience ke distributor. • Brand Expertise ( Spesialis merek ) Spesialis merek merupakan salah satu komponen yang penting dan diperlukan organisasi untuk mendorong strategi pemasaran yang ada dan mengenalkan merek kepada konsumen dan masyarakat banyak agar mereka bisa mengingat merek Red Fruiterience. Brand Awareness atau kesadaran akan merek menjadi strategi yang sangat penting untuk membuat produk Red Fruiterience ini laris. • Legal Specialist ( Spesialis Hukum ) Spesialis Hukum akan bertugas untuk mengurus perijinan usaha dalam pengoperasian secara umum. Pengurusan hal ini dimaksudkan dalam masalah hukum terhadap perijinan. Adapun produk Red Fruiterience memerlukan cukup banyak izin antara lain izin BPOM, izin perdagangan, izin sertifikasi halal dan izin-izin lainnya. • Mesin Produksi Untuk memproduksi ekstrak buah merah PT. Fruiterience Indonesia memproduksi sendiri dengan bantuan mesin. Adapun mesin-mesin yang digunakan untuk memproduksi minuman Red Fruiterience adalah sebagai berikut : o Mesin Pencampur Ekstrak o Mesin Pengisi Botol o Mesin Strealisasi Botol o Mesin Pengunci Tutup Botol o Mesin Penghasil Air Bersih
1.4
Company Profile PT. Fruiterience Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufacturing company yang berusaha memperkenalkan serta menyalurkan produk buah khas asli Indonesia. Namun pada saat ini PT. Fruiterience Indonesia masih memfokuskan pada buah asli Papua, yaitu buah merah dalam bentuk healthy drink yang dikemas menarik sehingga memberikan experience baru dalam mengkonsumsi minuman sehat. Konsep yang diusung oleh perusahaan ini adalah manufacturing company, dimana perusahaan membuat suatu konsep pemasaran yang saling terintegrasi terhadap penjualan produk minuman buah merah, seperti diketahui produk buah merah saat ini masih kurang dikenal baik di Indonesia maupun dunia, sehingga proses pemasaran wajib dikemas sebaik mungkin agar menarik minat konsumen. Tujuan utama perusahaan ini berdiri bukan semata-mata hanya untuk mencari keuntungan saja melalui penjualan produk, melainkan juga meningkatkan kesejahteraan petani buah merah di Papua serta juga meningkatkan value dari pulau Papua itu sendiri sehingga secara tidak langsung bisa mempromosikan pulau tersebut di dunia internasional. Berikut ini adalah visi dan misi dari PT. Fruiterience Indonesia : Visi : menjadi market leader dalam manufacturing company yang berbasis pada healthy beverages dengan menampilkan produk khas Indonesia, yaitu buahbuahan asli Indonesia yang dikemas dengan mengikuti perkembangan lifestyle yang ada. Misi : • Memperkenalkan salah satu varian produk kesehatan khas Indonesia yang dapat membantu konsumen dalam menjalankan pola hidup sehat. • Mengangkat citra buah-buah lokal Indonesia yang selama ini masih belum dikenal masyarakat luas. • Meningkatkan taraf hidup petani buah merah melalui melalui pengembangan dan pembudidayaan produksi terhadap buah merah yang merupakan bahan baku dari produk perusahaan ini • Mempromosikan Pulau Papua yang merupakan pulau tempat buah merah berasal sehingga dapat menarik minat konsumen maupun wisatawan yang ingin lebih mengetahui salah satu pulau dari Indonesia tersebut. .
1.5
Marketing Plan Strategi marketing merupakan strategi yang cukup penting ketika menjalankan sebuah bisnis. Strategi pemasaran yang digunakan oleh Red Fruiterience mencakup 2 hal yang pertama membangun brand awareness terhadap buah merah itu sendiri serta produk Red Fruiterience dan yang kedua adalah menciptakan value dengan cara membangun jaringan atau networking dengan supplier, stakeholders, partnership, distributor sehingga diharapkan dapat menciptakan demand dan supply yang saling terintegrasi.
1.5.1
Marketing Program Beberapa marketing program yang dilakukan PT. Fruiterience Indonesia pada market own brand (merk sendiri) adalah sebagai berikut : • Innovation Product Program Untuk mempertahankan eksistensi dari produk Red Fruiterience perlu adanya pengembangan produk secara berkala salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melakukan inovasi terhadap produk minuman Red Fruiterience. Inovasi yang dapat dilakukan PT. Fruiterience Indonesia adalah dari sisi inovasi produk dan desain kemasan. Dari sisi inovasi produk PT. Fruiterience Indonesia kedepannya akan melakukan inovasi dalam hal buah yang digunakan sebagai extract, buah-buah yang akan digunakan harus merupakan buah lokal Indonesia. Selain itu dari sisi desain kemasan harus selalu di update mengikuti perkembangan zaman. Saat ini bentuk kemasan untuk produk minuman yang premium berbentuk jam pasir. • Supply Chain Program Salah satu faktor penting yang dalam bisnis adalah supply chain management hal ini sesuai dengan pendapat dari Bpk. Ir. Firdaus Alamsjah sebagai pengamat sekaligus Executive Dean Binus Business School pada “Expert Session” yang mengatakan bahwa “supply chain di Indonesia sedang berkembang pesat. Supply chain meliputi perencanaan dan manajemen dari semua aktivitas dalam sumber pengadaan, konversi, semua kegiatan manajemen logistic, mencakup koordinasi dan kerjasama dengan mitra saluran yang dapat menjadi pemasok, perantara, penyedia layanan pihak ketiga dan pelanggan. Mengingat pentingnya supply chain bagi perusahaan maka PT. Fruiterience Indonesia membuat suatu program marketing untuk dapat meningkatkan supply chain yang ada, program tersebut antara lain adalah dengan memberikan reward kepada supply chain PT. Fruiterience Indonesia. Program tersebut dapat berupa program “free of charge” jika mengambil barang pada suatu kuantitas tertentu. Misalnya jika distributor mengambil produk minuman Red Fruiterience dalam jumlah 200 karton box maka akan mendapatkan 1 karton box gratis. Selain itu program marketing lainnya untuk supply chain management adalah distributor get rewards tour, dimana distributor yang terpilih akan berkesempatan untuk dapat langsung melihat perkebunan buah merah yang ada di Papua sekaligus menikmati keindahan alam Papua. • Customer Relationship Management Program Untuk dapat mempertahankan pelanggan yang ada beberapa strategi marketing yang dilakukan oleh PT. Fruiterience Indonesia, salah satunya adalah layanan customer service baik secara online via website sampai dengan customer service via telephone. Selain itu PT. Fruiterience Indonesia juga mengadakan beberapa event
seperti video contest, dimana konsumen diajak berinteraksi untuk meceritakan pengalamannya ketika meminum Red Fruterience event video contest tersebut bertema “Tell Us Yours Shake Off Story”. Program lainnya berupa mini games yang ada dibeberapa event, pengadaan event tersebut bekerja sama dengan pusat-pusat perbelanjaan yang ada di DKI Jakarta, event dapat berupa seminar mengenai kesehatan, lomba senam dan aerobik, dan foto contest. Hal ini dilakukan untuk memberitahukan Informasi terbaru mengenai produk terbaru yang dihasilkan PT. Fruiterience Indonesia dan sekaligus menjaga hubungan baik antara PT. Fruiterience Indonesia dengan konsumen agar terciptanya loyalitas pelanggan. Jika loyalitas tercipta maka yang diharapkan adalah pelanggan melakukan pembelian untuk yang ke dua kalinya (repeated buyer) atau dapat merekomendasikan produk Red Fruiterience ke kosumen lainnya. Sedangkan untuk private label maupun CSR project, marketing programnya adalah : • Co-Marketing Program Pada segment B2B marketing program yang dibuat untuk menjaga hubungan yang baik dengan private label & special project adalah sistem co-markting maksudnya adalah melakukan kegiatan marketing dengan cara bekerja sama dengan perusahaan lain. Salah satu contohnya adalah misalnya PT. Fruiterience Indonesia bekerja sama dengan Airlines Company lokal seperti Garuda Indonesia. Dalam hal ini PT. Fruiterience Indonesia memberikan sebuah artikel tentang kekayaan budaya / alam indonesia yang nantinya dimuat di dalam majalah Garuda Indonesia. hal ini dapat juga bertujuan untuk mempromosikan minuman Red Fruiterience di dunia internasional. • Profit Sharing and Incentive Program Pada program marketing ini private label atau perusahaan yang ingin melakukan special project seperti CSR akan mendapatkan profit yang diperoleh dari sharing hasil penjualan minuman ready to drink Red Fruiterience kemudian setiap minuman yang laku terjual private label tersebut juga memperoleh incentive berupa potongan diskon ketika membeli kembali produk Red Fruiterience dalam kuantitas tertentu.
1.5.2
Branding Strategy a.
Brand Equity Tantangan yang cukup penting untuk sebuah produk baru agar dapat dikenal dan diterima oleh masyarakat adalah bagaimana produk tersebut dapat dengan mudah di ingat, dibedakan, dan dikenal oleh konsumen sehingga diharapkan dapat terciptanya pembelian ulang yang berdampak pada loyalitas pelanggan terhadap suatu merk tertentu (Brand Loyalty). Berikut ini merupakan gambar dari Customer Best Brand Equity :
Gambar 1.1 Customer Based Brand Equity 1.
2.
3.
4.
5.
Saliance Red Fruiterience merupakan minuman ready to drink yang berbahan baku dari ekstrak buah merah yang dikhususkan kepada semua elemen masyarakat dimana didalam produk ini terkandung gizi yang banyak yang dapat menambah stamina serta meningkatkan daya tahan tubuh bagi konsumennya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu, produk ini menawarkan experience, quality, serta packaging yang terbaik dan berbeda dengan produk lainnya dipasar. Tagline dari produk ini adalah “Love Your Body, Love Your Soul”. Imagery Red Fruiterience dikenal sebagai produk asli Indonesia yang mengambil bahan baku dari buah asli Indonesia dan memperkenalkan ke masyarakat luas dengan mengutamakan kualias dari kandungan yang dimilikinya. Performance Produk Red Fruiterience menawarkan produk minuman dengan kualitas yang baik dengan kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, sehingga bahan baku yang digunakan pun merupakan kualitas terbaik. Agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat PT. Fruterience Indonesia menawarkan dalam 2 jenis produk yang berbeda yaitu minuman umum dan minuman dengan desain dan konsep yang lebih premium. Feelings Produk Red Fruiterience menawarkan ke masyarakat dengan 2 tipikal produk yang berbeda jenis tetapi tetap memiliki kualitas serta kandungan gizi yang baik. Keduanya berbeda diukuran serta tampilan produk tetapi memiliki bahan dasar yang sama. Judgement Secara keseluruhan, masyarakat dapat menilai bahwa produk Red Fruiterience merupakan produk yang memiliki kualitas yang baik serta juga kandungan gizi yang memadai sehingga layak dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat.
6.
b.
Resonance Agar konsumen dapat loyal terhadap merk Red Fruiterience perlu adanya suatu kegiatan atau wadah yang dapat menampung seluruh aspirasi mereka. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh PT. Fruiterience Indonesia untuk mempertahankan loyalitas pelanggan adalah membuat suatu komunitas pencinta buah yang disponsori oleh PT. Fruiterience Indonesia. Selain itu membuat suatu event agar konsumen ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh PT. Fruiterience Indonesia. Brand Element Criteria 1. Memorable Red Fruiterience merupakan nama brand yang unik dan mudah di ingat sehingga menimbulkan kesan yang menarik bagi konsumen. Apabila dapat menarik minat konsumen maka nama brand tersebut lebih menjual dan cepat mendapat respon yang cukup baik dimata pelanggan. Pemilihan bahasa menggunakan bahasa inggris dikarenakan saat ini bahasa inggris sudah merupakan bahasa global yang digunakan di banyak negara hingga di dunia international. Sehingga diharapkan merk / brand ini dapat dengan mudah diterima konsumen. 2. Meaningfull Red Fruiterience berasal dari Bahasa Inggris yang diambil dari kata red fruit dan experience. Yang keduanya diartikan buah merah serta juga pengalaman. 3. Likable Produk ini memiliki logo warna biru, tulisan Red Fruiterience, serta gambar buah merah diharapkan dapat menarik minat konsumen dalam memperkenalkan produk ini. 4. Transferable “Fruiterience” merupakan sebuah nama brand yang dapat dengan mudah untuk dikembangkan karena masih banyak buah-buah asli Indonesia yang bisa diolah secara ekstraksi. 5. Adoptable Brand Red Fruiterience dikhususkan untuk produk yang berasal dari buah merah sehingga tidak menutup kemungkinan dapat beradaptasi dengan perubahan jika menggunakan bahan baku dengan buah yang berbeda. karena pada dasarnya buah-buah lokal di indonesia cukup banyak. 6. Protectable Sebuah merk harus dilindungi secara hukum, oleh karena itu Red Fruiterience mendaftarkan nama brand / merknya di ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Ham Republik Indonesia. hal ini bertujuan agar merk Red Fruiterience tidak dapat ditiru atau diakusisi oleh perusahaan lainnya.
c.
d.
Filosofi Nama Brand Nama brand yang perusahaan gunakan adalah Red Fruiterience yang diambil dari 3 kata, yaitu red,fruit, & experience. Red & fruit merupakan kesatuan yang berarti buah merah dimana buah tersebut merupakan bahan baku dari produk perusahaan. Sedangkan experience memiliki makna, yaitu pengalaman/sensasi. Jadi red fruiterience dapat berarti perusahaan mencoba memberikan suatu pengalaman baru dengan menghadirkan sensasi dari produk buah merah yang merupakan buah asli Indonesia dengan memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan konsumen serta memberikan suatu variasi yang berbeda dari sebelumnya yang pernah ada di pasaran. Logo Perusahaan
Gambar 1.2 Logo Perusahaan Arti dari logo produk diatas terdiri dari 3 bagian, yaitu : 1. Pemilihan warna hijau sebagai logo perusahaan karena warna hijau berkaitan dengan alam. Karena produk yang dihasilkan PT. Fruiterience Indonesia merupakan produk minuman buah organik. Selain itu warna hijau dianggap sebagai warna yang menenangkan dan santai. 2. Kata Fruiterience merupakan penggabungan dari kata fruit dan experience. Dimana ini memiliki arti bahwa minum minuman buah dari perusahaan memiliki sensasi yang berbeda. 3. Sementara kata Indonesia dipilih karena PT. Fruiterience Indonesia memiliki konsep menjual minuman ready to drink dari hasil olahan buah-buah asal Indonesia
1.5.3
Marketing Mix Berikut adalah 4P ( Product, Price, Promotion, Place) dari PT. OBS INDONESIA, antara lain : 1. Product Produk yang ditawarkan oleh Red Fruiterience berupa minuman ready to drink yang berkonsep life style beverage dengan berbahan baku hasil ekstraksi dari buah merah. Agar menarik konsumen sekaligus memberikan suatu experience tersendiri ketika meminum minuman tersebut Red Fruiterience memberikan efek bulir-bulir yang berasal dari buah merah, selain itu bulir-bulir tersebut dipisah dari ekstrak jus buah merah dengan menggunakan wadah atau botol yang berbentuk jam pasir. Pemilihan desain botol yang berbentuk jam pasir dikarenakan kami ingin memberikan efek pemisahan antara bulir-bulir buah merah dengan ekstrak jus buah merah itu sendiri, sehingga konsumen ketika ingin meminum jus tersebut harus melakukan pengocokan terlebih dahulu agar bulir buah
merah dan jus tercampur secara merata, dengan begitu diharapkan konsumen mendapatkan suatu experience tersendiri ketika mengkonsumsi produk Red Fruiterience. Konsep ini hanya akan dilakukan dengan penjualan yang bersifat own brand (menggunakan merk sendiri), tidak berlaku pada penjualan dengan skala private label atau CSR Project. Kecuali ada pemesanan / request khusus dari private label yang bersangkutan. Untuk memperluas segmentasi pasar Red Fruiterience memproduksi minuman dengan dua jenis kategori produk, yaitu produk premium dengan produk umum, yang bedakan antara dua produk ini adalah dari kemasan dan ukuran produk. Untuk produk dengan jenis premium dikemas dengan ukuran botol kemasan 350 ml dan menggunakan desain yang lebih elegant serta penggunaan botol dari kaca. Sementara itu untuk produk jenis umum dikemas dengan ukuran botol kemasan 300 ml serta penggunaan botol dari kaca. 2. Price Metode penetapan harga yang digunakan oleh Red Fruiterience adalah dengan menggunakan penetapan harga berdasarkan Cost Plus Pricing Method (harga berdasarkan orientasi biaya) dimana dalam menentukan harga jual per unit perlu menghitung jumlah seluruh biaya perunit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengetahui respon dari pasar sekaligus menganalisa besarnya keuntungan dari setiap penjualan produk, apabila respon dari pasar baik dan produk yang ditawarkan sudah cukup dikenal oleh masyarakat strategi harga dapat diubah menjadi Target Return / Profit Pricing yaitu menetapkan target penjualan tertentu yang harus dicapai dalam satu kali periode penjualan untuk mendapatkan laba yang di inginkan. Seperti yang sudah dibicarakan diatas karena produk Red Fruiterience memiliki 2 jenis produk yang berbeda maka harga produk minuman yang ditawarkan oleh Red Fruiterience dibagi kedalam dua jenis yaitu untuk produk premium harga yang ditawarkan adalah Rp. 50.000/botol sementara itu untuk produk umum harga yang ditawarkan adalah Rp. 27.000/ botol 3. Promotion Dalam bauran pemasaran, promosi merupakan hal yang cukup penting yang harus dilakukan agar barang atau produk yang dijual dapat dikenal di konsumen, ada beberapa cara yang dilakukan Red Fruiterience dalam melakukan promosi antara lain sebagai berikut : Media cetak seperti brosur dan banner Melalui media elektronik seperti website, internet, dan radio Ikut aktif dalam event Car free day 4. Place Lokasi tempat usaha yang dipilih oleh Red Fruiterience berada di wiliayah Jakarta Utara yaitu tepatnya di Kelapa Gading yang merupakan salah satu pusat kawasan bisnis diwilayah Jakarta Utara. Pemilihan lokasi di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara didasarkan oleh banyak dan berkembangnya industri di wilayah tersebut.
1.6
Financial Analysis
1.6.1
Financial Plan Dalam membuat bisnis sangat diperlukan sebuah rencana keuangan. Tujuan dari rencana keuangan adalah untuk memberikan asumsi apakah bisnis tersebut dapat menghasilkan profit atau tidak. Selain itu dengan menggunakan rencana keuangan kita dapat mengetahui jumlah pengeluaran, pendanaan dan pendapatan yang diperlukan untuk mencapai Break Event Point.
1.6.2
Asumsi Laporan Laba Rugi Asumsi laporan laba rugi diperlukan untuk mengetahui keuntungan dan kerugian yang didapatkan oleh perusahaan selama jangka waktu tertentu. Selain itu perusahaan juga dapat mengetahui jumlah biaya yang mereka hasilkan. Biaya utama dari bisnis ini adalah biaya operasional dan sales, biaya pemasaran, dan biaya sumberdaya manusia. Berikut ini adalah asumsi laporan laba rugi yang dibuat selama 5 tahun :
Pendapatan
Tahun 1
Laba Bersih
IDR IDR IDR IDR IDR 727,152,517.39 722,817,799.70 1,173,124,281.88 1,659,970,549.86 3,103,124,156.24
1.6.3
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Financial Ratio
Rasio keuangan merupakan perbandingan data keuangan yang terdapat pada suatu laporan keuangan terhadap laporan keuangan lainnya 1. Net Present value Net Present value (NPV) bertujuan untuk melihat seberapa besar keuntungan yang didapat berdasarkan selisih antara cash flow yang dihasilkan dimasa mendatang terhadap investasi yangdikeluarkan pada saat ini. Berikut tabel NPV :
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
Rp Rp Rp Rp Rp EBIT 1,008,326,183 1,184,375,066 1,823,855,709 3,121,306,626 4,291,694,455 Rp Rp Rp Rp Rp Depresiasi 87,957,048 164,260,847 298,173,699 464,262,025 697,847,609 Rp Rp Rp Rp Rp Rp CAPEX 863,060,000 110,000,000 746,285,000 1,531,712,500 2,581,653,750 4,136,805,625 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Pesimis FCF (863,060,000) 986,283,231 602,350,913 590,316,909 1,003,914,902 852,736,440 Rp Rp Rp Rp Rp Rp NPV (863,060,000) 857,637,592 455,463,829 388,142,950 573,991,603 423,960,719 Rp NPV 1,836,136,693
2. Payback Period Payback period bertujuan untuk seberapa cepat pengembalian modal yang diinvestasikan.
Payback Period
1.63
Rp 450,041,420.59 Rp 1,024,033,023.98 Rp 47,832,633.62 9.408669073
Dari kedua tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa periode yang dibutuhkan untuk dana yang diinvestasikan berbeda. Pada skema low demand, waktu yang diperlukan adalah kurang lebih 1,63 tahun (1 tahun 8 bulan), sedangkan yang skema high demand adalah 0,31 tahun ( 4 bulan).
1.7
Resiko Bisnis Dalam sebuah bisnis tentu memiliki beberapa resiko, resiko tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar organisasi. Dengan adanya manajemen resiko dapat membantu mengelola unsure-unsur ketidakpastian yang dapat muncul dalam bisnis proses. Proses manajemen resiko diawali dengan tahapan identifikasi terhadap resiko, dan mendefinisikan langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk mengurangi resiko-resiko tersebut. berikut ini adalah beberapa resiko yang dapat terjadi pada PT. Fruiterience Indonesia : 1. IDENTIFIKASI TERHADAP RESIKO Berikut ini beberapa kemungkinan kategori resiko berserta jenis resikonya yang berhasil di identifikasi oleh PT. Fruiterience Indonesia : 1. 2.
3. 4.
Safety Risk : Pencurian barang dan perampokan asset, Kebakaran akibat konsleting listrik, pemadaman listrik, rusaknya bangunan Business Risk :Adanya produk minuman dengan konsep yang sama (produk tiruan) : produk tidak laku, gagal produksi, botol minuman pecah, fluktuasi jumlah permintaan (demand), pemutusan kerja sama Financial Risk : Kenaikan biaya premi asuransi, Account Receivable yang sudah lewat jatuh tempo dari dealer Operational Risk : Kenaikan biaya pengiriman, kendaaraan pengiriman yang rusak, kenaikan biaya jasa ekstraksi, stok inventory yang kurang, kenaikan biaya jasa produksi, tidak berjalannnya program marketing.
2. PENANGGULANGAN RESIKO Berikut ini beberapa penanggulangan dari resiko-resiko yang mungkin terjadi selama PT. Fruiterience Indonesia beroperasional : 1. Safety Risk : Penyediaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada lokasi kerja yang rawan kebakaran, asuransi bangungan dan beberapa peralatan berharga, pemasangan CCTV dan jasa security, penyediaan genset apabila terjadi pemadaman listrik, maintenance building yang dilakukan secara berkala 2. Business Risk : Terus melakukan inovasi terhadap produk, inovasi terhadap kemasan, evaluasi produk disetiap market, melakukan pengecekan secara keseluruhan dengan QC, sistem forecasting yang dapat dipantau untuk mengurangi bullwhip effect, evaluasi vendor secara berkala 3. Financial Risk : mengurangi klausul pertanggungan yang terdapat dalam premi asuransi atau mengganti asuransi lain, denda setiap keterlambatan pembayaran 4. Operational Risk : maintenance kendaraan secara berkala, pemanfaatan lahan produksi untuk meningkatkan kapasitas produksi, evaluasi program marketing yang dilakukan secara berkala
1.8
Strategi Jangka Panjang Untuk pengembangan kedepannya PT. Fruiterience Indonesia akan terus berinovasi dalam mengembangkan produk yang dimilikinya agar tetap bersaing dengan produsen lainnya dalam mengikat pasar konsumen. Pengembangan inovasi dari perusahaan tidak terlepas dari misi perusahaan untuk menggunakan buah-buah asli Indonesia. Hal ini yang membuat target pengembangan perusahaan awalnya dimulai dari inovasi berbagai rasa dari buah-buah asli Indonesia sehingga dapat juga mempromosikan buah-buah lokal asli Indonesia. Pada pengembangan selanjutnya perusahaan menitik beratkan pada inovasi pada desain serta bentuk kemasan dikarenakan hal ini sangat berkembang mengikuti perkembangan lifestyle dari konsumen. Untuk inovasi yang menjadi target berikut dari perusahaan adalah pada jenis kategori produk yang berbeda yang akan coba dikembangkan, yaitu pada produk-produk fermentasi seperti pembuatan yogurt dan wine.
1.9
Bentuk Produk Bentuk produk Red Fruiterience yang akan konsumen dapatkan adalah sebagai berikut :
Gambar 1.3 Prototype tampilan produk premium (kiri) dan general (kanan) Red Fruiterience
Gambar 1.4 Prototype tampilan produk private label Red Fruiterience