PERENCANAAN KAPAL CATAMARAN CONVERTIBLE (NELAYANPENUMPANG) PELAT DATAR 5M Shidqy Rhaditya Program Studi Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia Mahasiswa Teknik Perkapalan, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia E-mail :
[email protected]
Abstrak Nelayan tradisional pengguna kapal kayu hampir tidak mendapatkan penghasilan dari hasil laut pada bulan Januari, Februari, dan Desember diakibatkan oleh cuaca yang kurang mendukung serta musim ikan yang sepi. Keunggulan catamaran convertible pelat datar 5m adalah memiliki daya muat yang lebih banyak dibandingkan perahu nelayan tradisional dan dapat dengan mudah berubah fungsi dari kapal nelayan menjadi kapal wisata. Perencanaan ini bertujuan menciptakan cara agar nelayan tradisional mendapatkan penghasilan yang lebih menentu, dengan menciptakan sistem operasi kapal dual fungsi. Kapal hasil desain dengan beberapa software, jenis catamaran pelat datar yang memiliki deck convertible dari flat deck menjadi seat deck. Perbandingan dilakukan antara penghasilan nelayan tradisional pengguna perahu nelayan sesuai hasil survei, dengan estimasi penghasilan nelayan jika menggunakan kapal catamaran convertible. Kesimpulan, penghasilan bersih nelayan dapat bertambah 280.72% menggunakan catamaran convertible. Penggunaan kapal catamaran convertible hanya untuk menangkap ikan saja, tanpa penggunaan jasa penyeberangan, menghasilkan penurunan pendapatan sebesar 63.11%.
Abstract Traditional fishermen using their conventional wooden boat mostly don’t get income from fishing in january, february, and december. The main cause of the problem is bad weather, which then causes fishermen to have severe dificulties in catching fish. The 5m flat hull convertible catamaran can hold more load on its deck compared to the fishermen’s conventional wooden boat, and it is able to be easily converted from fishing boat mode to tour boat mode. The motive of this planning is to find a way for the traditional fishermen to get more stable income by creating a dual-functioned ship operating system. The prototype is designed on several softwares, it is a flat hull catamaran with convertible deck; from flat deck to seat deck. Comparison is done between the income of a fisherman using the conventional fishing boat, calculated with survey data, and the estimated income of a fisherman using the convertible catamaran. The conclusion is; the fisherman using the convertible catamaran could gain up to 280.72% of profit compared to the conventional operation use. Usage of the boat for fishing only causes profit decline of 63.11%. Keywords: catamaran, convertible, traditional fishermen, tour boat, income, profit gain.
1.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Penggunaan perahu kayu nelayan tradisional sudah tidak lagi efektif, dikarenakan bahan dasar pembuatan dari kapal sudah mulai langka. Ditambah penghasilan nelayan yang merugi pada bulan Januari, Februari, dan Desember membuat penghasilan nelayan semakin tidak tentu. Kapal catamaran convertible pelat datar 5m dirancang menggunakan pelat baja hitam HSPC 2mm sehingga
mudah didapatkan, lebih kuat dibandingkan kayu, dan lebih ramah lingkungan dibandingkan fiber. Dilengkapi dengan deck yang lebar untuk mengangkut ikan dalam jumlah yang lebih banyak dan dilengkapi fitur alih fungsi deck, dari deck nelayan menjadi deck penumpang. 1.2 Tujuan Penulisan Tujuan dari perencanaan adalah agar terciptanya sistem operasi kapal dual fungsi; nelayan dan wisata, sehingga nelayan dapat memperoleh penghasilan yang lebih pasti.
Perencanaan Kapal Catamaran Convertible..., Shidqy Rhaditya, FT UI, 2014
Selain itu desain propulsi as vertikal terhubung rantai menggunakan mesin multifungsi dapat menjadi pengganti rancangan propulsi perahu nelayan dengan as lurus panjang yang sulit untuk bermanuver. fitur convertible deck yang dimiliki kapal ini selain membuka peluang nelayan memiliki 2 profesi, bertujuan untuk menarik minat investor agar berinvestasi di kapal ini, sehingga nelayan tidak perlu membeli kapal, dan hanya mengoperasikannya saja. Hasil analisa diharapkan dapat membuahkan cara agar nelayan tradisional menjadi lebih produktif.
2.
itu, sehingga nelayan mengalami kerugian pada bulanbulan tersebut. 2.6 Wisata Air Jakarta Pusat wisata air di Jakarta adalah Kepulauan Seribu. Sebuah gugusan pulau di laut Jakarta yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung. Setidaknya setiap hari ada sekitar 100 orang yang berangkat ke Pulau Tidung, dan 100 orang berangkat dari Pulau Tidung menuju Muara Angke. Penyeberangan dapat dilakukan menggunakan transportasi laut, ada dua jenis kapal yang digunakan, yaitu kapal ferry kayu, dan speedboad fiber, tentu dengan harga yang berbeda.
Landasan Teori
2.1 Catamaran Catamaran adalah jenis kapal multihull yang terdiri dari dua lambung paralel berukuran sama yang terhubung oleh struktur bridging. Sebuah catamaran bersifat geometry-stabilized yang memperoleh stabilitasnya dari beam. Kapal ini tidak memiliki ballast dan lebih ringan dibandingkan kapal monohull, membuat draft dari kapal sangat dangkal. Kedua hull yang ramping membuat hambatan berkurang sehingga menghasilkan speed yang lebih efektif. 2.1.1 Catamaran Convertible Catamaran convertible nelayan-penumpang adalah kapal catamaran yang memiliki fitur convertible deck. Deck yang luas memiliki dua fungsi, sebagai tempat ikan dan sebagai tempat duduk wisatawan. Kursi wisata dapat dengan mudah didirikan dan direbahkan ketika sedang penangkapan ikan. 2.2 Kapal Pelat Datar Kapal pelat datar adalah kapal dengan desain lambung yang tidak streamline, melainkan flat hull. Prof. Gallin lah yang pertama kali merancang kapal pelat datar pada tahun 1977-1979, dengan kapal bernama “Pioneer”. Pembuatan kapal jenis ini lebih murah dibandingkan kapal streamline.
3.
Metode Penelitian
3.1 Penghasilan Nelayan Kapal Kayu Konvensional Nelayan tradisional yang dimaksud adalah nelayan yang menggunakan perahu bermuatan ikan 200kg. Kapal yang dipakai biasanya adalah kapal milik pribadi, sehingga tidak bergantung pada pemodal. Nelayan berangkat dari Muara Angke untuk melaut pada jam 04.00 dan tiba kembali di Muara Angke di hari ke 5 pada jam yang sama untuk menjual hasil lautnya. Dengan hasil rata-rata penangkapan ikan sebanyak 150kg per dinas pada musim panen (April hingga September), sedangkan pada musim peralihan (Maret, October, dan November) hanya mencapai 40% dari hasil tangkap musim panen. Musim paceklik ikan (Desember, Januari, Februari) nelayan mengalami kerugian sebesar 20% dari modal dinasnya. Harga jual ikan di pasar ikan grosir Muara Angke rata-rata adalah Rp. 18.000,-, sehingga nominal tersebut akan dipakai pada perhitungan estimasi pendapatan. Berikut tabel modal dan penghasilan nelayan: BBM subsidi Perbekalan
2.3 Hambatan Kapal Hambatan adalah gaya yang menahan kapal ketika melaju dengan kecepatan dinasnya. Diperlukan gaya dorong dari mesin dengan besar daya tertentu sesuai besar hambatan yang dihasilkan. Hambatan kapal terdiri dari 6 jenis hambatan, yaitu; hambatan gesek, hambatan gelombang, hambatan bentuk, hambatan udara, hambatan tambahan, dan hambatan sisa. 2.4 Ekologi Laut Jakarta Laut Jakarta dikaruniai buah laut yang sangat bervariasi, dengan hasil tangkap mulai dari udang, cumi, hingga ikan tuna kualitas ekspor. Namun pada bulan Desember, Januari, dan Februari cuaca di laut tergolong buruk, ditambah populasi ikan yang menurun pada bulan-bulan
Es Balok
30 liter Nasi, gula, rokok, dll
Rp195,000.00 Rp500,000.00
30 x 50kg
Rp600,000.00
Total
Rp1,295,000.00
10%
Rp129,500.00
Modal Total
Rp1,424,500.00
Biaya Tak Terduga
Tabel modal melaut nelayan sehari
Perencanaan Kapal Catamaran Convertible..., Shidqy Rhaditya, FT UI, 2014
Hasil Tangkap
150kg
Rp2,700,000.00
Retribusi TPI
3%
Rp81,000.00
Modal Dinas
Tampak Samping
Rp1,424,500.00 Laba
Rp1,194,500.00
Tabel penghasilan musim panen Hasil Tangkap
60kg
Rp1,620,000.00
Retribusi TPI
3%
Rp48,600.00
Modal Dinas
Rp1,424,500.00 Laba
Tampak Depan
Rp146,900.00
Tabel penghasilan musim peralihan Pada musim paceklik hasil tangkap sangat tidak dapat diprediksi, namun menurut survei, nelayan mengalami kerugian sebesar 20% dari modal dinasnya. Dalam kata lain, nelayan merugi sebesar Rp. 284.900,- untuk setiap dinasnya. 3.2 Desain Kapal 3.2.1 Ukuran Kapal
LOA B H T
5,6 m 2,5 m 0,822 m 0,4 m
Tampak Belakang (Nelayan)
3.2.2 Gambar Desain Tampak Proyeksi
Seperti yang terlihat di gambar atas, pada mode nelayan tersedia paparan deck seluas 9,44m2. Dengan ini dapat mengangkut box ikan berukuran 40x26x17cm (panjang x lebar x tinggi) sebanyak 180 box, dengan masing masing kapasitas box adalah 5kg tuna.
Perencanaan Kapal Catamaran Convertible..., Shidqy Rhaditya, FT UI, 2014
Tampak Belakang (Wisata)
Pada tampilan di atas papan kayu yang tadinya rebah sekarang sudah tersusun sebagai kursi penumpang dengan ukuran 40x390cm, mampu mengangkut hingga 20 penumpang. General Arrangement
(dari atas ke bawah: lambung, bridging, deck nelayan, deck penumpang)
Pada GA lambung terlihat konstruksi gading, deck beam, side girder, dan lunas. Pada GA bridging terlihat konstruksi dari bridging yang menggunakan ukuran tulang yang lebih besar, dikarenakan bridging merupakan titik penopang kapal sehingga harus sangat kuat. Selanjutnya adalah GA deck mode nelayan dan mode penumpang, terdapat komponen yang sama, yaitu mesin, kursi pengemudi, dan papan kursi. Yang membedakan hanyalah pada mode nelayan terdapat box-box ikan dan papan dalam posisi rebah, sedangkan pada mode penumpang terlihat papan sudah didirikan menjadi kursi. 3.3 Hambatan Kapal Dalam perhitungan hambatan kapal dalam air digunakan software Hullspeed, dari desain yang telah dirangcang sebelumnya di software Maxsurf. Vmax yang ditentukan adalah 13 knots.
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 8 8,5
Holtrop resistance (N) -3,52 12,35 25,85 43,74 65,85 92,19 123,25 160,46 208,33 276,27 338,1 380,77 427,09 477,02 530,52 602,3 677,16
Holtrop Power (W) -0,91 6,35 19,95 45 84,69 142,28 221,92 330,2 482,28 710,63 956,63 1175,32 1428,15 1717,8 2046,93 2478,78 2961,06
9 9,5
752,3 828,34
3483,17 4048,29
Knots
10
906,22
4662
10,5 11
986,72 1070,33
5329,92 6056,9
11,5 12 12,5 13
1157,33 1247,84 1341,9 1439,49
6846,92 7703,35 8629,14 9627,01
13,5 1540,61 10699,51 Tabel hasil hitung hambatan Holtrop
Perencanaan Kapal Catamaran Convertible..., Shidqy Rhaditya, FT UI, 2014
Holtrop resistance (N) 2000 1500 1000 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
500
Bagian hull yang terkena bending
Kurva hambatan vs kecepatan
5. Pengeplongan
Power vs Resistance 20000 15000 10000
1540,61
1247,84
986,72
752,3
530,52
380,77
208,33
92,19
25,85
0
-‐-‐
5000
Kurva daya vs hambatan
Baut sudah terpasang pada hull
Dari hasil perhitungan maka didapatkan hambatan sebesar 1439.49 N di saat kapal melaju dengan kecepatan 13knots, sehingga membutuhkan daya sebesar 9627.01Watt. 3.4 Pembuatan Kapal Pembuatan kapal dilaksanakan di PT. RODA, Jalan Raya Serang KM 12, Cikupa. Berikut tahapan pembuatan kapal sesuai pelaksanaan di PT. RODA:
Melakukan pembolongan pada material yang membutuhkan lubang untuk masuknya baut. Pada hull dilakukan pembolongan sebanyak 9 titik, yang kemudian dipasang baut untuk disambungkan ke bridging. 6. Pengelasan
1. Pemahaman gambar Gambar yang telah didesain dipahami sehingga dapat mengestimasi material yang diperlukan. 2. Pemilihan material Memilih material yang spesifikasi yang diajukan.
sesuai
dengan
3. Cutting Melakukan pemotongan pada material sesuai dengan gambar perintah. 4. Bending Melakukan tekukan pada pelat, khususnya pada bagian lambung, untuk menghindari kebocoran dari las.
Hasil las pada bridging Melakukan proses las untuk menyambung material. Las yang digunakan adalah Shield Metal Arc Welding.
Perencanaan Kapal Catamaran Convertible..., Shidqy Rhaditya, FT UI, 2014
7. Pengecatan
Perubahan deck dari deck nelayan menjadi deck penumpang cukup dengan mengangkat susunan papan kayu yang dalam posisi rebah di atas deck. Susunan papan tersambung oleh engsel pintu.
Pengeringan cat Pengecatan dilakukan 7 kali, dengan 4 kali menggunakan cat anti karat, dan 3 kali menggunakan cat warna utama.
Gambar papan rebah
8. Setting
Setting Men-setting komponen kapal, sebelum dirakit, sehingga lubang dan baut sudah pas ketika hendak dipasang. 9. Erection Merakit kapal dari komponen terbentuklah kapal secara utuh.
4.
sehingga
Gambar kursi lipat Untuk sistem pengamanan kursi digunakan slot sebanyak 5 buah yang tertanam pada railing yang akan memasuki tiap lubang di sepanjang kursi, sehingga sandaran kursi terkunci dengan railing kapal, menjaganya agar minim gerakan.
Pembahasan
4.1 Convertibility Dengan fitur convertibility nelayan-penumpang maka ada kemungkinan dua sistem operasional kapal berdasarkan jumlah pengelola kapal. 1. Pengoperasian satu pihak berprofesi ganda: Penggunaan kapal oleh satu orang/pihak dengan menjalani dua profesi; sebagai nelayan dan transporter penyeberangan. 2. Pengoperasian dua pihak dengan masing-masing profesi: Penggunaan kapal oleh dua pihak dengan satu pihak sebagai nelayan, dan satu lagi sebagai transporter penyeberangan. Perawatan kapal dilakukan bersama.
Gambar lubang untuk masuknya slot
Perencanaan Kapal Catamaran Convertible..., Shidqy Rhaditya, FT UI, 2014
Recommended Power Output Ignition System Starting System Fuel Tank Capacity Aircleaner
Gambar slot tertanam pada railing
Gambar susunan slot sepanjang railing 4.2 Mesin & Propulsi Dari perhitungan hambatan didapatkan kebutuhan daya mesin sebesar 9627.01Watt, atau setara dengan 12.9hp. Mesin yang digunakan pada kapal ini adalah mesin Honda GX390 13hp.
11.7 hp/3600rpm Transistored Magneto Recoil; Electric/Recoil 6.5 litres Semi-‐dry; Oil bath; Dual; Silent; Cyclone 1.1 litres
Oil Capacity Fuel 230g/hp-‐hr Consumption Dimensions (L x 405 x 450 x 443mm H x W) Dry Weight (kg) 31kg Spesifikasi mesin
Dari spesifikasi diketahui konsumsi bahan bakar sebesar 230g/hp-jam, atau setara dengan 0,32liter/hp-jam. Dengan anggapan grafik rpm vs hp adalah linear, maka telah ditentukan daya mesin pada kecepatan dinas 10knots adalah 9,6hp, sehingga konsumsi bahan bakar per jamnya adalah 3,1 liter. Dilakukan perancangan propulsi dengan mesin tersebut, menggunakan konsep as yang terhubung dengan rantai secara vertikal. Digunakan dua gear berukuran sama. Satu terhubung ke crankshaft dan yang satu lagi terhubung ke as propeller. Dudukan mesin dilengkapi pelat putar sehingga dapat bergerak sebagai rudder.
Sistem propulsi kapal nelayan konvensional
GX390 multipurpose engine
Engine Type Bore x Stroke Displacement
Air-‐Cooled 4-‐stroke OHV 25o inclined single cylinder 88 x 64mm 389cc
Compression Ratio
8:01
Maximum Power Output
13 hp/3600rpm
Propulsi as terpisah terhubung secara vertikal
Perencanaan Kapal Catamaran Convertible..., Shidqy Rhaditya, FT UI, 2014
Perancangan ini menawarkan konsep mesin tempel namun dengan harga yang lebih murah. 4.3 Investor Investor dapat dihadirkan sebagai pemegang hak milik kapal, sehingga terjadi hubungan bisnis yang baik antara pemodal dengan nelayan tradisional. Nelayan dapat menggunakan kapal untuk menjalankan profesinya namun tidak perlu membeli kapal. Tugas nelayan adalah merawat kapal sang investor dan dilakukan bagi hasil dari pendapatan menggunakan catamaran convertible tersebut. 4.4 Estimasi Penghasilan Nelayan Berdasarkan hasil survei mengenai hasil tangkap tiap musim, berikut perhitungan estimasi pendapatan menggunakan catamaran convertible pelat datar: • Pengeluaran BBM subsidi
43.4 liter
Rp282,100.00
Perbekalan
Rp500,000.00
Es Balok
Rp600,000.00
Biaya Tak Terduga
Total
Rp1,382,100.00
10%
Rp138,210.00
Modal Total Rp1,520,310.00 Tabel estimasi modal nelayan • Laba di musim panen Hasil Tangkap
150kg
Rp2,700,000.00
Retribusi TPI
3%
Rp81,000.00
Modal Dinas
Rp1,520,310.00 Laba Rp1,098,690.00 Tabel laba di musim panen
• Laba di musim peralihan Hasil Tangkap
60kg
Rp1,080,000.00
Retribusi TPI
3%
Rp32,400.00
Modal Dinas
Rp1,520,310.00
Laba -Rp472,710.00 Tabel laba di musim peralihan •
Laba di musim paceklik Seperti pada kapal nelayan konvensional, pada musim paceklik pengguna kapal catamaran convertible mendapatkan rugi sebesar 20% dari modal, yakni Rp. 304.062,- per dinas.
•
Laba hasil ikan dalam satu tahun
Laba Musim Panen Musim Peralihan Musim Paceklik
Per Dinas
Per Musim
Rp1,098,690.00
Rp28,565,940.00
-Rp472,710.00
-Rp6,145,230.00
-Rp304,062.00
-Rp3,952,806.00
Laba Per Tahun Rp18,467,904.00 Tabel pendapatan dalam setahun Dari hasil kalkulasi laba penghasilan profesi nelayan menggunakan catamaran convertible dinyatakan bahwa terjadi penurunan pendapatan sebesar 63.11% dari laba nelayan menggunakan kapal kayu per tahun. Terjadi penurunan pendapatan diakibatkan oleh konsumsi bahan bakar yang lebih banyak dibandingkan kapal kayu konvensional. 4.5 Estimasi Penghasilan Kapal Penyeberangan Sesuai survei didapatkan setidaknya ada 100 penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan dari Muara Angke ke Tidung, dan 100 penumpang dari Tidung ke Muara Angke, sehingga dianggap catamaran convertible mendapat 30 penumpang pulang-pergi. Berikut adalah estimasi penghasilan dari jasa transportasi laut. Penyeberangan menggunakan kapal catamaran convertible ditentukan hanya pada hari sabtu dan minggu selama satu tahun, dengan dua hari off dalam setiap bulan untuk perawatan. • Penghasilan Harga penyeberangan
Rp30,000.00
15 orang Muara Angke-Tidung
Rp450,000.00
15 orang Tidung-Muara Angke
Rp450,000.00
Total Rp900,000.00 Tabel estimasi penghasilan dari penyeberangan • Pengeluaran BBM Jarak PP 92km Waktu tempuh 5 jam PP konsumsi BBM 16 liter Rp104,000.00 Tabel konsumsi bahan bakar •
Laba Dari kalkulasi di atas maka didapatkan laba dari penyeberangan sebesar Rp. 796.000,- per hari. Sedangkan dalam setahun dilakukan 80 kali penyeberangan, sehingga laba dalam setahun adalah Rp. 63.680.000,-.
Perencanaan Kapal Catamaran Convertible..., Shidqy Rhaditya, FT UI, 2014
4.6 Laba Total Dalam Setahun Laba total adalah hasil jumlah dari laba hasil laut dalam setahun dengan laba hasil penyeberangan dalam setahun. Sehingga dihasilkan jumlah penghasilan bersih sebesar Rp. 82.147.904,-. Dengan ini dinyatakan bahwa penggunaan kapal catamaran convertible dengan dua fungsi kapal sebagai kapal nelayan dan kapal wisata dapat menambah penghasilan nelayan sebesar 280.72%.
5.
Kesimpulan dan Saran
5.1 1.
2.
3.
5.2 1.
2.
6.
[7] https://www.hondashop.com.au/Product/119G X390K1QXU_13hp_1_Straight_Shaft
Kesimpulan Dengan mengunakan kapal catamaran convertible hanya untuk keperluan nelayan, maka didapatkan penurunan laba sebesar 63.11% dari laba kapal kayu konensional dalam setahun. Kerugian diakibatkan konsumsi bahan bakar mesin yang lebih besar. Penggunaan kapal catamaran convertible sebagai kapal penyeberangan Muara AngkeTidung dan sebaliknya menambah laba setahun sebesar 280.72% dari laba setahun menggunakan kapal nelayan konvensional. Fitur convertible pada kapal sebagai kapal penyeberangan menjadi solusi penghasilan nelayan yang tidak tentu. Saran Sebaiknya untuk mode kapal wisata ditambah daya mesinnya sehingga dapat melaju lebih cepat dibandingkan kapal penumpang tradisional yang menuju Tidung. Sebaiknya dipilih mesin diesel sehingga konsumsi bahan bakar dapat ditekan dan daya mesin lebih besar. Dengan konsumsi bahan bakar yang ditekan maka laba dari nelayan semakin besar.
Daftar Pustaka [1] http://id.wikipedia.org/wiki/Penjaringan,_Jakar ta_Utara [2] http://en.wikipedia.org/wiki/Catamaran [3] http://webbeta.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat =1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=56¬ab= 5 [4] http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Admin istrasi_Kepulauan_Seribu#Transportasi [5] http://kkp.go.id/index.php/arsip/c/9822/KEAN EKARAGAMAN-HAYATI-LAUTINDONESIA-TERBESAR-DIDUNIA/?category_id [6] http://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_penangkap_ ikan#Kapal_nelayan_tradisional
Perencanaan Kapal Catamaran Convertible..., Shidqy Rhaditya, FT UI, 2014