TUGAS AKHIR – RC09 1380
PERENCANAAN DAN EVALUASI KINERJA GEDUNG A RUSUNAWA GUNUNGSARI MENGGUNAKAN KONSTRUKSI BAJA BERBASIS KONSEP KINERJA DENGAN METODE PUSHOVER ANALYSIS
Oleh : RANGGA PRADIKA 3107.100.032 Dosen Pembimbing : 1. BUDI SUSWANTO, ST., MT., Ph.D 2. Ir. R. SOEWARDOYO, M.Sc
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG Dewasa ini, Indonesia mengalami perubahan zona gempa Tuntutan akan Vertical Living di kota besar/metropolitan yang tahan gempa Dalam bidang konstruksi ada 3 jenis material struktur yang digunakan Masih banyaknya bangunan yang didominasi oleh beton Baja merupakan suatu alternatif material yang bisa digunakan dan juga menguntungkan dalam pembangunannya Konsep perencanaan gedung berbasis pada kinerja struktur yang akan dievaluasi dengan Pushover Analysis
PENDAHULUAN
PERUMUSAN MASALAH Bagaimana memodifikasi Gedung A Rusunawa Gunungsari Surabaya ini menggunakan baja sebagai material konstruksi utama berbasis konsep kinerja (Performance Based Design) yang dievaluasi menggunakan evaluasi kinerja dengan Pushover Analysis di zona gempa 6 Bagaimana perencanaan ulang pada denah dan penataan ruang setelah mengalami modifikasi total Bagaimana memperkirakan dan menentukan dimensi profil serta gaya-gaya yang bekerja pada struktur rangka tersebut Bagaimana merencanakan sambungan Bagaimana melakukan analisa dan permodelan struktur dengan program bantu ETABS v.9.7.1 Bagaimana menuangkan hasil perancangan ke dalam gambar teknik
PENDAHULUAN
TUJUAN Mampu memodifikasi Gedung A Rusunawa Gunungsari Surabaya ini menggunakan baja sebagai material konstruksi utama berbasis konsep kinerja (Performance Based Design) yang dievaluasi menggunakan evaluasi kinerja dengan Pushover Analysis di zona gempa 6 Untuk mendapatkan dimensi profil serta gaya-gaya yang bekerja pada struktur tersebut Untuk mendapatkan sambungan yang sesuai pada komponen baja tersebut Mampu mengetahui tingkat kinerja struktur tersebut Mampu menuangkan hasil perancangan ke dalam gambar teknik
PENDAHULUAN
BATASAN MASALAH
Desain dan evaluasi struktur mengacu pada AISC-LRFD Pembebanan dihitung berdasarkan PPIUG 1983 Beban gempa dihitung berdasarkan RSNI 03-1726-2010 Peraturan yang dipakai untuk penentuan tingkatan kinerja gedung tersebut mamakai Federal Emergency Managemen Agency (FEMA273/356/440) Struktur terletak di zona gempa 6 sehingga dalam perencanaan dan perhitungan menggunakan SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus) Bangunan terdiri dari 15 lantai dan difungsikan sebagai tempat tinggal Menggunakan program bantu ETABS v.9.7.1 Struktur pondasinya menggunakan tiang pancang Wika Pile Tidak memperhitungkan aspek biaya pada pelaksanaan dan perhitungan struktur
PENDAHULUAN
MANFAAT
Kita dapat mengevaluasi serta mengetahui hasil kinerja dari struktur suatu gedung bertingkat dari konstruksi baja apabila diberi beban lateral (gaya gempa) yang ditingkatkan secara bertahap hingga maksimum tertentu dan gedung mengalami keruntuhan (Collaps) dalam menerima beban akselerasi tersebut sehingga perencana bisa memilih tipe dan perencanaan struktur yang tepat, hemat, kuat serta tahan gempa
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
UMUM Struktur baja dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok berdasarkan proses fabrikasinya yaitu : 1. Hot Rolled Shapes (baja canai panas), yaitu profil baja yang dibentuk dengan cara blok-blok baja yang panas diproses melalui rol-rol dalam pabrik 2. Cold Formed Steel (baja canai dingin), yaitu profil baja yang dibentuk dari lembaran baja yang sudah jadi menjadi profil baja dalam keadaan dingin.
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA Kriteria standar desain gempa adalah : 1. Tidak terjadi kerusakan sama sekali pada gempa kecil 2. Ketika terjadi gempa sedang, struktur diperbolehkan terjadi kerusakan arsitektural bukan kerusakan yang bersifat struktural 3. Struktur diperbolehkan terjadi kerusakan struktural dan non-struktural pada gempa kuat, namun kerusakan yang terjadi tidak sampai menyebabkan bangunan runtuh
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA BERBASIS KINERJA Perencanaan bangunan tahan gempa berbasis kinerja merupakan proses perencanaan dengan pemahaman yang realistik terhadap resiko keselamatan, kesiapan pakai dan kerugian harta benda yang mungkin terjadi akibat gempa yang akan datang. Dimulai dengan membuat model rencana bangunan kemudian melakukan simulasi kinerjanya terhadap berbagai kejadian gempa. Setiap simulasi memberikan informasi tingkat kerusakan, ketahanan struktur, sehingga dapat memperkirakan berapa besar keselamatan, kesiapan pakai dan kerugian harta benda yang akan terjadi
TINJAUAN PUSTAKA
KRITERIA KINERJA Level Kinerja Operasional (Operational)
Penempatan Segera (Immediate Ocupancy)
Keselamatan Jiwa (Life Safety)
Mencegah keruntuhan (Collapse Prevention)
Penjelasan Tidak ada kerusakan berarti pada struktur dan non-struktur, bangunan tetap berfungsi. Tidak ada kerusakan yang berarti pada struktur, dimana kekuatan dan kekakuannya kira-kira hampir sama dengan kondisi sebelum gempa. Komponen non-struktur masih berada ditempatnya dan sebagaian besar masih berfungsi jika utilitasnya tersedia. Bangunan dapat tetap berfungsi dan tidak terganggu dengan masalah perbaikan. Terjadi kerusakan komponen struktur, kekakuan berkurang, tetapi masih mempunyai ambang yang cukup terhadap keruntuhan. Komponen non-struktur masih ada tetapi tidak berfungsi. Dapat dipakai lagi jika sudah dilakukan perbaikan. Kerusakan yang berarti pada komponen struktur dan non-struktur. Kekuatan struktur dan kekakuannya berkurang banyak, hampir runtuh. Kecelakaan akibat kejatuhan material bangunan yang rusak sangat mungkin terjadi.
TINJAUAN PUSTAKA
ANALISA STATIK NON-LINIER ( PUSHOVER ) Tujuan : Untuk memperkirakan gaya maksimum dan deformasi yang terjadi serta untuk memperoleh informasi bagian mana saja yang kritis dengan memberikan suatu pola beban lateral statik pada struktur, yang kemudian secara bertahap ditingkatkan dengan faktor sampai satu target perpindahan lateral dari suatu titik acuan tercapai. Selanjutnya dapat diidentifikasi bagian-bagian yang memerlukan perhatian khusus untuk pendetailan atau stabilitasnya. Biasanya titik tersebut adalah titik pada atap, atau lebih tepat lagi adalah pusat massa atap.
METODOLOGI
METODOLOGI BAGAN ALIR TUGAS AKHIR
METODOLOGI
PENGUMPULAN DATA
Data Umum Bangunan Nama Gedung
: Gedung A Rusunawa Gunungsari
Lokasi Fungsi Jumlah Lantai Tinggi Gedung Zona Gempa Struktur Utama
: Jl. Gunungsari Raya, Surabaya : Rumah Susun : 5 lantai : 25,80 meter :2 : Beton Bertulang
METODOLOGI
PENGUMPULAN DATA
Data Modifikasi Bangunan Nama Gedung
: Gedung A Rusunawa Gunungsari
Lokasi Fungsi Jumlah Lantai Tinggi Gedung Zona Gempa Struktur Utama
: Jl. Gunungsari Raya, Surabaya : Rumah Susun : 15 lantai : 57,00 meter :6 : Struktur Baja
20.00
2.901.10
4.00 8.00
RUSUNAWA GEDUNG - C 8.00 UNIT HUNIAN UNIT HUNIAN
8.00 UNIT HUNIAN
8.00
6.00
RUSUNAWA GEDUNG - B
RUSUNAWA - GUNUNGSARI - Surabaya
SITE PLAN
UNIT HUNIAN UNIT HUNIAN
1.102.90
4.00 8.00
6.00 0.50 8.00 3.00 8.00
4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
KOR IDOR 3.00
H ALL 6.00
4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
8.00
UNIT HUNIAN
20.00
50.00
4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
2.90 4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
8.00
JEMBATAN PENGHUBUNG UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
K O R I D O R
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
0.50
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
2.90 4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
K O R I D O R
UNIT HUNIAN
H ALL
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
0.50
4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
4.00
UNIT HUNIAN
K O R I D O R
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
K O R I D O R
UNIT HUNIAN
4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
4.00
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BRAWIJAYA
METODOLOGI
JL. GUNUNG SARI RAYA
40.00
20.00
0.50
RUSUNAWA GEDUNG - A OBYEK TUGAS AKHIR
U
METODOLOGI B2
7
B1
4.00
4.00 8.00
BALAI RW
6
GUDANG
8.00
2.00
PUSKESMAS
POS JAGA
4.00
S E LA S A R
3.00
3.00
KANTOR PENGELOLA
1.50
6.50
3.00
3.00
8.00
5
A3
SHAF
SHAF
BALKON
BALKON
SHAF
BALKON
BALKON
SHAF
BALKON
BALKON
0.50
8.00
A3
SHAF
BALKON
BALKON
BALKON
4
3A
BALKON
50.00
8.00
PARKIR (Sepeda Motor / dll) 8.00
PARKIR (Sepeda Motor / dll)
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN 3
A2 8.00
KORIDOR
20.00
A2
3.00
2B
2A
2 1.00
3.00
2.50
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
8.00 BALKON
BALKON
SHAF 1.10 1.10
BALKON
BALKON
BALKON
SHAF
BALKON
1A
SHAF
2.90
RUMAH POMPA
A1 1
(dgn tandon air bawah)
4.00 8.00
8.00
G
F
8.00
H
8.00
I
8.00
8.00 8.00
BALKON
SHAF
4.00
4.00
E
BALKON
J GARDU PLN
4.00
2.90
MUSHOLLAH
BALKON
SHAF
0.50
BALKON
A1
4.00
8.00
8.00
1.50
R. GENSET
40.00 0
3.00
19.00 8.00 A
6.47
3.00 B
6.50
19.00
8.00 C
8.00 D
K
B1
DENAH Lt - 1 (dasar) RUSUNAWA - GUNUNGSARI - Surabaya
5.00
3.00 L
8.00 M
B2
N
1.50
A
7.00 8.00 3.00
B
7.00 8.00
C
20.00 E
1.10 1.10
2.90
F
B1 2.90 SHAF
G
6.00 BALKON BALKON
1.10 1.10
2.90 2.90
SHAF
H BALKON BALKON
1.10 1.10 2.90 2.90 SHAF
I UNIT HUNIAN
SHAF
BALKON
2.90
40.00
SHAF
1.50
D
B1 1A
J
1.50
K
SHAF
1.10 1.10
SHAF SAMPAH
6.00 7.00 8.00 3.00
L
7.00 8.00
M
4.00 8.00
VOID
6.00
4.00
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
SHAF
SHAF
SHAF
1.50
8.00
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
K O R I D O R
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
SHAF
SHAF
8.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
SHAF
8.00
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
B1
SHAF
50.00
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
SHAF
8.00
UNIT HUNIAN
HALL
4.00
SHAF UTILITY 2A
BALKON
K O R I D O R
BALKON
2B
2.90 4.00
SHAF UTILITY
UNIT HUNIAN
KWH METER
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
3A
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
4.00 SHAF
8.00 7.00
BALKON
SHAF BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
3.00
8.00
2.90 UNIT HUNIAN
BALKON
1.10
2.90 UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
1.10
1.10 1.10 BALKON
UNIT HUNIAN
SHAF
8.00 7.00
2.90 4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
BALKON
2.90 0.50
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
20.00
BALKON
BALKON
UNIT HUNIAN
BALKON
2.90
K O R I D O R
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
SHAF
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
2.90
BALKON
UNIT HUNIAN
BALKON
2.90
UNIT HUNIAN
SHAF UNIT HUNIAN
SHAF
1.10 1.10
UNIT HUNIAN
BALKON
BALKON
2.90
4.00
40.00
BALKON
UNIT HUNIAN
BALKON
2.90
4.00
4.00
SHAF
BALKON
UNIT HUNIAN
SHAF
4.00
BALKON
2.90 1.10 1.10
4.00
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
SHAF
UNIT HUNIAN
2.90
2.90
1.10 1.10
8.50
8.00
SHAF
3.00 20.00
2.90 1.10 1.10
2.90
8.00
4.00
1.10 1.10
8.50
JEMBATAN PENGHUBUNG
8.00
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
1.50
UNIT HUNIAN
SHAF
8.50
4.00
SHAF
8.00
HALL 20.00
SHAF
8.50
4.00
SHAF
1.10 1.10
4.00
BALKON
UNIT HUNIAN
K O R I D O R
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
1.50
BALKON
2.90
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00 SHAF
1.10 1.10
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00 SHAF
2.90
2.90
A1 BALKON
VOID
8.00 7.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00 SHAF
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
6.00
3.00
BALKON
UNIT HUNIAN
SHAF
K O R I D O R
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
8.00 7.00
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
BALKON
4.00
1.50
UNIT HUNIAN
2.90
A2
BALKON
1.10 1.10
A3
BALKON
2.90
METODOLOGI 20.00
B2
1.50
SHAF 7
6
5
A3
2.90 4
SHAF UTILITY
KWH METER 3
A2
SHAF UTILITY 2
1
A1
SHAF SAMPAH
0.50 0
20.00 N
92.00
B2
DENAH Lt - 2 s/d 5
RUSUNAWA - GUNUNGSARI - Surabaya
B2 7
METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI
METODOLOGI U A
5000 7
6
400
5
800 400
400
4
800 400
400
400
2
3
800 400
600
1
800 400
400
0
800 400 300
400 300
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
BALKON
BALKON
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
BALKON
BALKON
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
BALKON
BALKON
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
BALKON
BALKON
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
BALKON
150
BALKON
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
650
UNIT HUNIAN
800
BALKON
VOID
1200 650
150
A KAMAR MANDI
TANGGA
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
1900
300 UNIT HUNIAN
UNIT HUNIAN
650
UNIT HUNIAN
C
800
UNIT HUNIAN
K O R I DOR
HALL
450
K O R I DOR
800 650 KAMAR MANDI
BALKON
400
BALKON
400
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
BALKON
400
BALKON
400
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
BALKON
400
BALKON
400
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
BALKON
400
BALKON
A
400
DENAH Lt - 2 s/d 15 RUSUNAWA - GUNUNGSARI - SURABAYA SKALA 1:400
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
BALKON
400
BALKON
KAMAR MANDI
KAMAR MANDI
300 100100
BALKON
300
150
LIFT 150
B
1900
B
D
METODOLOGI
POTONGAN A ~ A RUSUNAWA - GUNUNGSARI - SURABAYA SKALA 1:400
METODOLOGI
PERENCANAAN STRUKTUR SEKUNDER
METODOLOGI
PERENCANAAN PELAT LANTAI
Pelat lantai direncanaka menggunakan bondeks dengan tebal pelat lantai 11 cm
Pelat atap direncanaka menggunakan bondeks dengan tebal pelat lantai 9 cm
PERENCANAAN TANGGA
Data Perencanaan : Mutu baja (BJ 41) Tinggi per lantai Tinggi bordes Panjang bordes Lebar bordes Panjang tangga Lebar tangga Tebal pelat anak tangga Lebar injakan (i) Tinggi injakan (t)
: fy = 2500 kg/cm2 : 380 cm : 190 cm : 600 cm : 150 cm : 250 cm : 200 cm : 3 mm : 30 cm : 17,5 cm
Sudut kemiringan (α)
: 32,350
METODOLOGI A Balok tumpuan tangga Balok utama tangga
150
Bordes
250
+ 3.80
800
VOID
200
200
+ 1.90
200
Balok induk
Balok induk
A
± 0.00
250 600
150
METODOLOGI
PERENCANAAN BALOK LIFT (BF) balok induk
800
balok anak
balok induk
balok induk
230
230
balok anak
LIFT
balok penggantung lift (BF1) balok penumpu lift (BF2)
LIFT
300
212.5
balok penggantung lift (BF1) balok penumpu lift (BF2)
balok penumpu lift (BF2)
300
300
Profil balok lift direncanakan sebagai berikut : Balok penggantung lift (BF1) : WF 400 x 200 x 7 x 11 Balok penumpu lift (BF2) : WF 400 x 200 x 8 x 13
METODOLOGI
PERENCANAAN BALOK ANAK (BA) 5000 7
6
5
800
400
400
4
800
400
400
400
400
2
3
800 400
1
800
600
400
0
800
400
400
400
A
BI
KL
BA1 BI
BA1
KL
BI
BI
KL
BA1 BI
KL
BA1 BI
BI
KL
BA1 BI
KL
BA1 BI
BI
TANGGA
BA1 BI
KL
BA1 BI
BI
KL
KL TANGGA
BA2
BI
BI
BI
KL
BA1
BA2 KL
BI
KL
BI
KL
BA1 BI
BA1 BI
800
KL
BI BA1
KL
BI
KL
KL
BI
BI KL
BI
BI KL
BI
BI KL
BI BI
KL
BI KL
BI
BI
BI KL
300
BI
BI BI
KL
1900
B
BI
BI BA1
BA1
BA1 BI
BA1 BI
BI BA1
BI
BA1 LIFT
KL
BI
KL
BI
KL
BI
KL
BA1
BA2
BI
BA2
BA1
BI
KL
300
DENAH PEMBALOKAN
BI
BI BA1
LIFT
BF1 BF1 KL BF2 BF2 BF2 KL BI
300
BA1
267 800
BA1
Profil balok anak direncanakan sebagai berikut : BA1 : WF 450 x 300 x 11 x 18 BA2 : WF 450 x 200 x 8 x 12
BI
KL
267
BA1
267
C
D
PERENCANAAN STRUKTUR PRIMER
ANALISA STRUKTUR PRIMER
METODOLOGI
Pemodelan struktur dengan ETABS v.9.7.1
METODOLOGI
PERIODE FUNDAMENTAL STRUKTUR
Periode fundamental struktur diperoleh dari ETABS v.9.7.1
METODOLOGI
BATASAN SIMPANGAN ANTAR LANTAI
Besarnya batasan simpangan sebagaimana ditetapkan pada tabel 16 RSNI 03-1726-2010 yaitu sebesar 2%
Arah X
Arah Y
METODOLOGI
PERENCANAAN BALOK INDUK
Balok induk direncanakan menggunakan : Profil : WF 600 x 200 x 12 x 20
PERENCANAAN KOLOM
Kolom direncanakan menggunakan : Profil : K 950 x 450 x 16 x 38
PERENCANAAN BALOK TANGGA Balok utama tangga Balok penumpu tangga
: WF 400 x 200 x 7 x 11 : WF 400 x 200 x 8 x 13
EVALUASI KINERJA DENGAN ANALISA PUSHOVER
METODOLOGI
Menentukan target perpindahan : Arah X
Te
= 2,567 detik ; lebih besar dari 1 detik maka C1 = 1
C0
= 1,5 (Tabel 3.2 FEMA 356 untuk bangunan lebih dari 10 lantai)
C2
= 1,1 (Tabel 3.3 FEMA 356 untuk bangunan sebagai rangka type 1 dan level kinerja yang dipilih adalah LS (Life Safety).
C3
= 1 (Perilaku pasca leleh adalah positif)
Sa
= 0,144 (didapat dari ETABS)
g
= 9,81 m/det2
Maka untuk mencari δ menggunakan rumus berikut :
δX
= C0.C1.C2.C3.Sa.
δX
= 2,567 . 1,5 . 1 . 1,1 . 1 . 0,133 . 9,81 .
δX
= 0,397 m
METODOLOGI
Hasil perhitungan ETABS v.9.7.1 untuk arah X :
METODOLOGI
Hasil kinerja struktur arah X :
METODOLOGI
Menentukan target perpindahan : Arah Y
Te
= 2,567 detik ; lebih besar dari 1 detik maka C1 = 1
C0
= 1,5 (Tabel 3.2 FEMA 356 untuk bangunan lebih dari 10 lantai)
C2
= 1,1 (Tabel 3.3 FEMA 356 untuk bangunan sebagai rangka type 1 dan level kinerja yang dipilih adalah LS (Life Safety).
C3
= 1 (Perilaku pasca leleh adalah positif)
Sa
= 0,141 (didapat dari ETABS)
g
= 9,81 m/det2
Maka untuk mencari δ menggunakan rumus berikut :
δX
= C0.C1.C2.C3.Sa.
δX
= 2,567 . 1,5 . 1 . 1,1 . 1 . 0,141 . 9,81 .
δX
= 0,4140 m
METODOLOGI
Hasil perhitungan ETABS v.9.7.1 untuk arah Y :
METODOLOGI
Hasil kinerja struktur arah Y :
PERENCANAAN SAMBUNGAN
METODOLOGI
Perencanaan Sambungan Balok Anak dengan Balok Induk
Perencanaan Sambungan Balok Tangga dengan Balok Induk
METODOLOGI
Perencanaan Sambungan Balok Induk Melintang dengan Kolom
Perencanaan Sambungan Balok Induk Memanjang dengan Kolom
METODOLOGI
Perencanaan Sambungan Antar Kolom
PERENCANAAN PONDASI
PERENCANAAN PONDASI • Pondasi gedung rusunawa ini menggunakan pondasi tiang pancang produksi PT Wika dengan spesifikasi sebagai berikut : Diameter = 600 mm Tebal = 100 mm Kelas = A1 Allowable axial = 235,4 ton Bending momen crack = 17 tm Bending momen ultimate = 25,5 tm Direncanakan menggunakan tiang pancang diameter 60 cm dengan kedalaman 26 meter
PENUTUP
KESIMPULAN 1. Dimensi – dimensi dari struktur yang digunakan adalah sebagai berikut : Dimensi kolom • Profil : K 950 x 450 x 16 x 38 Profil balok induk : WF 600 x 200 x 12 x 20 Profil balok anak • BA1 : WF 450 x 300 x 11 x 18 • BA2 : WF 450 x 200 x 8 x 12 Profil balok lift • BF 1 : WF 400 x 200 x 7 x 11 • BF 2 : WF 400 x 200 x 8 x 13 Profil balok tangga • Utama : WF 200 x 100 x 5,5 x 8 • Penumpu : WF 250 x 125 x 6 x 9
KESIMPULAN 2. Dari hasil evaluasi, portal arah X (memanjang) dan arah Y (melintang) sama - sama berperilaku elastis pada gempa rencana, tetapi perilaku pasca leleh portal arah Y secara keseluruhan bersifat kurang daktail dibanding portal arah X.
3. Struktur bangunan bawah menggunakan pondasi dalam tiang pancang berdiameter 60 cm sedalam 26 meter.
berupa
SARAN • Perlu dilakukan studi yang lebih mendalam untuk menghasilkan perencanaan struktur dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi, estetika serta kinerja struktur yang juga penting untuk dilakukan sehingga diharapkan perencanaan dapat dilaksanakan mendekati kondisi sesungguhnya di lapangan dan hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan perencanaan dan apa yang sudah ditargetkan.