“PEREMPUAN, LINGKUNGAN DAN MEDIA” (STUDI ANALISIS WACANA HALLIDAY MENGENAI PERAN PEREMPUAN DALAM RANAH DOMESTIK DAN PUBLIK YANG DIGAMBARKAN DALAM FILM “ERIN BROCKOVICH”)
Disusun Oleh :
CITRA KHAERANI PUTRI D1211013
JURNAL Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret Surakarta
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
PEREMPUAN, LINGKUNGAN DAN MEDIA (Studi Analisis Wacana Halliday Mengenai Peran Perempuan dalam Ranah Domestik dan Publik yang Digambarkan dalam Film “Erin Brockovich”) Citra Khaerani Putri Prahastiwi Utari Alexius Ibnu Muridjal Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstract Women, wherever they stay are always associated with the feminine side in the domestic sector. Some of feminists were desperately putting off her feminine attributes in order to get into the public sector, now they never want to lose her feminine attributes again. The greatness nature of women are powerful to save the earth from getting damaged. The purpose of this study was to describe the discourse on women's issues on both the domestic and the public as represented in the Erin Brockovich movie. The analysis technique done by the analysis of discourse Trilogy Context Situation belongs to Halliday, by analyzing who’s taking a part on the text, how’s the situation on the text and mode of discourse. Based on the results of the research, it can be seen that the discourse on women can be seen through the theories of nature and nurture. Women who are in domestic and public sector will continue to wear the feminine attributes . Even if they are in the public sector, they are placed in fields closely related to women's jobs, as is commonly done in the domestic sector. Advice from the author are women should still maintains their feminine side and they do not have to be masculine to go into the public sector, as expressed by the ecofeminists . Then, hopefully there would be another studies about this movie with a different analysis and methods, just to see any improvement of the later analysis. Keywords : Woman, discourse, domestic and public, environment, ecofeminism.
1
Pendahuluan Kerusakan lingkungan sudah menjadi isu yang ramai diperbincangkan sepuluh tahun belakangan ini. Saat ini, kehadirannya bahkan bukan lagi menjadi isu semata, melainkan sudah menjadi fakta. Kita dapat dengan jelas merasakan perubahan cuaca yang begitu
ekstrem, pergantian musim tidak lagi teratur,
sulitnya mendapat air bersih, udara yang kita hirup pun ikut tercemar oleh asap knalpot kendaraan di jalanan, dan masih banyak kejadian lain yang menegaskan bahwa bumi tempat kita hidup ini tak lagi sehat. Bumi ibarat ibu bagi umat manusia di dalamnya. Kerusakan lingkungan yang terjadi di bumi membuat para perempuan yang juga memiliki ikatan erat dengan kata “ibu” tidak tinggal diam. Perempuan selalu diidentikan dengan sosok yang penuh belas kasih, penyayang dan pandai merawat sesuatu. Di India, ada perempuan bernama Vandhana Shiva yang mempelopori gerakan ibu-ibu untuk menyelamatkan hutan disana dari ancaman eksploitasi industri. 74 orang perempuan di Kota Reni, India Utara, berhasil menghentikan penebangan pohon seluas 12.000 km areal hutan pada tahun 1974. Mereka memeluk erat-erat pohon yang akan ditebang, gerakan ini dinamai Chipko, gerakan ini mempunyai makna bahwa hutan merupakan tempat sakral yang harus dilindungi dan pohon merupakan kebutuhan rumah tangga yang diperlukan para ibu.1 Media massa sebagai salah satu alat penyebaran informasi memiliki peranan penting untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kegiatan pelestarian dan pengelolaan lingkungan. Melalui berbagai cara informasi tentang lingkungan disebarkan, mulai dari artikel di surat kabar, iklan layanan masyarakat, kampanye-kampanye terbuka dan film. Film merupakan salah satu media yang dapat digunakan, dengan mengangkat tema-tema tentang lingkungan, film menjadi salah satu media yang digemari karena saat ini kebanyakan masyarakat, terutama generasi muda, mereka lebih suka menonton daripada membaca. Film
1
Husnul Khatimah. Perempuan dan Penyelamatan Lingkungan. ( Jakarta: Swara Rahima). Hal. 37.
2
diharapkan mampu menyadarkan masyarakat mengenai betapa pentingnya menjaga lingkungan yang semakin tua ini. Kejadian-kejadian yang telah dijabarkan sebelumnya berkaitan dengan pembahasan skripsi yang ditulis. Perjuangan perempuan untuk melestarikan dan mengelola lingkungan telah dikemas secara cerdas dalam sebuah film yang tayang perdana pada tahun 2000 berjudul Erin Brockovich. Film berdurasi 130 menit ini diangkat dari kisah nyata seorang perempuan bernama Erin Brockovich yang lahir di Amerika Serikat, 22 Juni 1960. Steven Soderbergh selaku sutradara film yang dibintangi Julia Roberts sebagai Erin Brockovich ini, melihat ada sesuatu yang menarik dalam cerita yang dialami sendiri oleh Erin Brockovich. Melalui film ini ia ingin menunjukkan bahwa sesungguhnya perempuan memiliki kekuatan untuk melakukan hal besar yang bermanfaat bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga orang banyak, bahkan lebih besar dari itu, apa yang telah dilakukan oleh Erin Brockovich sangat berarti besar bagi kelestarian lingkungan. Ia sangat menonjolkan peran perempuan dalam pengelolaan lingkungan jauh di luar rumahnya, namun tidak lupa untuk tetap menjalankan tugas domestiknya sebagai ibu yang harus mengasuh anak-anaknya. Film Erin Brockovich dinominasikan untuk lima piala Oscar pada tahun 2001, yaitu Best Director, Best Picture, Best Writing, Screenplay Written, Directly for the Screen, Best Actor in a Supporting Role dan Julia Roberts selaku pemeran utama dari film Erin Brockovich memenangkan award dalam kategori Best Actress in Leading Role.2 Pesan yang ingin Soderbergh melalui film ini adalah sebuah niat baik yang dilanjutkan dengan usaha yang gigih akan menghasilkan sesuatu yang baik. Ia juga ingin menyampaikan pada dunia bahwa perempuan, meskipun sering diberi label sebagai makhluk yang lemah ternyata mampu melakukan hal yang begitu besar yang belum tentu dapat dilakukan oleh laki-laki. Tatapan miring yang dilemparkan padanya tidak membuat Erin menjadi pribadi yang mudah putus asa, ia justru semakin bertekad untuk membuktikan pada orang-orang yang selalu 2
IMDB. Awards for Erin Brockovich. http://www.imdb.com/title/tt0195685/awards?ref_=tt_ql_4 (diakses pada 18 Maret 2013 pukul 11.00 WIB)
3
meremehkannya bahwa ia dengan usahanya sendiri akan membongkar kelicikan sebuah pabrik yang begitu besar dengan omset milyaran di Amerika. Keinginan Soderbergh adalah menyadarkan kaum perempuan bahwa mereka pun dapat berperan serta dalam kegiatan di luar rumah, misalnya pengelolaan dan pelestarian lingkungan yang biasanya lebih banyak melibatkan laki-laki, tanpa harus berubah menjadi maskulin, namun justru bertahan dengan sifat keperempuanan yang memang sudah secara alamiah melekat dalam diri mereka. Perbedaan biologis pria dan wanita adalah alami, begitu pula sifat maskulin dan feminin yang dibentuknya.3 Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Nature dan Nurture. Teori ini mengemukakan perihal asal-usul lahirnya sifat feminin dan maskulin pada manusia. Teori nature menyebutkan bahwa sifat maskulin dan feminin ada hubungannya dengan, bahkan tidak lepas dari, pengaruh perbedaan biologis (seks) pria dan wanita. Teori lain yang juga digunakan untuk melengkapi analisis ini adalah ekofeminisme. Ekofeminisme yang dikenalkan oleh Francoise d’Eaubonne dalam bukunya yang berjudul Le’Feminisme ou La Mort. 4 Menurut teori ini, ada hubungan langsung antara penindasan terhadap perempuan dan penindasan terhadap alam. Metode yang akan digunakan untuk menganalisis pesan-pesan dalam film Erin Brockovich ini adalah Analisis Wacana dengan Perspektif Halliday yang biasa disebut Trilogi Konteks Situasi. Halliday melalui teori analisis wacananya menyatakan bahwa bahasa memiliki tiga fungsi utama, yakni mengkomunikasikan proses terjadinya peristiwa di dunia dan semua yang terlibat di dalamnya (fungsi ideasional), mengekspresikan sikap penutur terhadap proposisi yang sudah disusun dan mengekspresikan relasi antara penutur dan mitra tutur (fungsi interpersonal) dan menyajikan ekspresi tersebut secara koherensif dan memadai melalui teks (fungsi tekstual).5
3
Ratna Megawangi. Membiarkan Berbeda? Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender. (Bandung: Penerbit Mizan). Hal. 94. 4 Rosemarie Putnam Tong. Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminis. (Yogyakarta: Jalasutra). Hal. 366. 5 Ajeng. Sekilas Tentang Analisis Wacana Kritis. http://bahasa.kompasiana.com/2012/11/17/sekilas-tentang-analisis-wacana-kritis-509087.html (diakses pada 02 Juli 10.21 WIB)
4
Hal yang diteliti berupa isu-isu yang paling dominan muncul sepanjang film, yaitu isu mengenai peran perempuan dalam ranah domestik dan publik, tentang keikutsertaannya di ranah publik namun tidak mengenyampingkan kodrat domestiknya. Isu tersebut kemudian dikaji sesuai dengan metode Trilogi Konteks Situasi milik Halliday dengan melihat dari berbagai sisi agar dapat dipahami maknanya. Trilogi Konteks Situasi mencakup siapa saja pelibatnya, medan wacana yang seperti apa dan apa modusnya. Analisis yang dilakukan semoga dapat menemukan makna pesan dengan tepat sesuai dengan yang ingin disampaikan oleh sang Sutradara. Perumusan Masalah Seperti apa wacana mengenai isu-isu tentang peran perempuan baik dalam ranah domestik maupun publik yang direpresentasikan dalam film Erin Brockovich? Tujuan Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wacana mengenai isu-isu tentang peran perempuan baik dalam ranah domestik maupun publik yang direpresentasikan dalam film Erin Brockovich.
Tinjauan Pustaka a.
Film sebagai Komunikasi Massa Film bioskop merupakan salah satu media dari komunikasi massa. Film dianggap dapat menyampaikan pesan pada khalayak yang menontonnya. Kita juga tahu bahwa penonton sebuah film memiliki variasi umur, pekerjaan, jenis kelamin yang berbeda. Film sebagai alat komunikasi massa yang kedua muncul di dunia, mempunyai masa pertumbuhannya pada akhir abad ke-19, dengan perkataan lain pada waktu unsur-unsur yang merintangi perkembangan surat kabar sudah dibikin lenyap. Ini berarti bahwa dri permulaan sejarahnya film dengan lebih mudah dapat menjadi alat komunikasi yang sejati, karena ia tidak mengalami unsur-unsur teknik, politik, ekonomi, sosial dan demografi yang
5
merintangi kemajuan surat kabar pada masa pertumbuhannya dalam abad ke18 dan permulaan abad ke-19. Film, kata Oey Hong Lee, mencapai puncaknya di antara Perang Dunia I dan Perang Dunia II, namun kemudian merosot tajam setelah tahun 1945, seiring dengan munculnya medium televisi.6 Kekuatan dan kemampuan film menjangkau banyak segmen sosial, lantas membuat parah ahli bahwa film memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya7 Sejak saat itu, berbagai penelitian yang hendak melihat dampak film terhadap masyarakat mulai bermunculan. Dapat dilihat dari sejumlah penelitian film yang mengambil berbagai topik seperti; pengaruh film terhadap anak, film dan agresivitas, film dan politik, dan seterusnya. Film biasanya berisi banyak tanda. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja sama dengan baik dalam upaya mencapai efek yang diharapkan. Hal yang dianggap paling penting dalam film adalah gambar dan suara: kata yang diucapkan (ditambah dengan suara-suara lain yang serentak mengiringi gambar-gambar) dan musik film. b. Wacana Pendekatan analisis wacana milik Michael Halliday digunakan terutama untuk menganalisis fungsi pragmatis elemen linguistik.8 Penelitian ini menggunakan salah satu analisis wacana milik Halliday yang biasa di sebut Trilogi Konteks Situasi. Trilogi Konteks Situasi ini mencakup pengkajian dari aspek pelibat, medan wacana dan modus wacana. Halliday sendiri memiliki nama lengkap Michael Alexander Kirkwood Halliday, berkebangsaan Inggris, juga lahir di Inggris pada 13 April 1925, namun kini tinggal di Australia. Menurutnya, bahasa itu tidak berisi kalimat-kalimat, tetapi bahasa itu berisi teks atau wacana, yakni pertukaran makna (exchange of meaning) dalam konteks interpersonal. Mengkaji bahasa hakikatnya mengkaji teks atau wacana. 6
Alex Sobur. Semiotika Komunikasi. (Bandung: PT Rosda Karya). Hal. 126. Ibid, hlm. 127-128. 8 Mehdi Mahdiyan. Applying Critical Discourse Analysis in Translation of Political Speeches and Interviews. (Rome: University of Rome). Hal. 3. 7
6
Situasi adalah lingkungan tempat teks beroperasi. Konteks situasi adalah keseluruhan lingkungan, baik lingkungan tutur (verbal) maupun lingkungan tempat teks itu diproduksi (diucapkan atau ditulis). Untuk memahami teks dengan sebaik-baiknya, diperlukan pemahaman terhadap konteks situasi dan konteks budayanya. Dalam pandangan Halliday (1978:110), konteks situasi terdiri atas tiga unsur, yakni (i) medan wacana, (ii) pelibat wacana, dan (iii) modus wacana.9 Trilogi Konteks Situasi menganalisis sebuah wacana melalui pelibat, medan wacana dan modus wacananya. Pelibat atau tenor of discourse adalah partisipan yang terlibat di dalam sebuah wacana yang sedang berlangsung, jumlahnya lebih dari satu orang. Cara untuk mengetahui siapa saja pelibatnya kita bisa mengajukan pertanyaan, misalnya “siapa yang berperan dalam wacana itu?”. Medan wacana atau field of discourse adalah aktivitas yang sedang terjadi dan latar yang menjadi lokasi ketika sebuah wacana sedang berlangsung. Untuk menganalisis medan wacana, kita dapat mengajukan pertanyaan “what is going on?”. Selanjutnya modus wacana atau mode of discourse. Modus wacana merujuk pada bagian bahasa yang dimainkan dalam situasi, termasuk saluran apa yang dipilih, baik tulisan maupun lisan. c.
Peran Perempuan Teori peran (role theory) mendefinisikan “peran” atau “role” sebagai “the boundaries and sets of expectations applied to role incumbents of a particular position, which are determined by the role incumbent and the role senders within and beyond the organization’s boundaries (batas-batas dan sekumpulan harapan yang diberikan pada posisi dengan kewajiban tertentu, yang ditentukan oleh kewajiban peran dan penyampai peran baik di dalam dan di luar batas-batas organisasi)”. Selain itu, Robbins mendefinisikan peran sebagai “a set of expected behavior patterns attributed to someone occupying a given position in a social unit (seperangkat pola perilaku yang
9
Anang Santoso. Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis. (Malang: Universitas Negeri Malang). Hal. 3-4.
7
diharapkan dan dikaitkan dengan seseorang yang menduduki posisi tertentu dalam unit sosial)”. Peran wanita adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang diberikan kepada wanita. Peran menerangkan pada apa yang harus dilakukan wanita dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan mereka sendiri dan harapan orang lain.10 d. Ranah Domestik dan Publik Ranah domestik akrab dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan di dalam rumah tangga. Sosok yang dekat dengan ranah ini adalah perempuan. Hadirnya perempuan di ranah domestik ini seolah sudah menjadi kodrat alamiahnya. Mengapa dikatakan alamiah? Karena proses untuk menjadi seorang perempuan yang berada dalam lingkungan domestik berkaitan dengan sifat alami perempuan yang berkaitan dengan teori nature, yaitu sifat dasar manusia yang terbentuk karena faktor biologis. Perempuan yang telah menikah dan punya anak menjadi begitu lekat dengan ranah ini. Kegiatan yang berlangsung dalam ranah domestik ini bisa berupa apapun, asal terjadi di dalam lingkungan rumah, misalnya; berbagai pekerjaan rumah tangga, mulai dari membersihkan rumah hingga mengurus keperluan keluarga. Ranah publik adalah kebalikan dari ranah domestik. Jika ranah domestik dikaitkan dengan sifat feminin pada perempuan, maka ranah domestik justru dikaitkan dengan sifat maskulin pada laki-laki. Kita sudah bisa menarik sedikit gambaran mengenai ranah publik ini. Laki-laki pada umumnya mendominasi pekerjaan-pekerjaan yang di ranah publik. Pekerjan itu sangat beragam, bisa apa saja, asal ruang lingkupnya berada di luar lingkungan rumah. e.
Ekofeminisme Ekofeminisme adalah varian yang relatif baru dari etika ekologis. Sebenarnya, istilah ekofeminisme muncul pertama kali pada tahun 1974
10
Endah Purnasari. 2010. Status Sosial Wanita. http://endahpurnasari.blogspot.com/2010/08/statussosial-wanita.html. (diakses pada 16 Juli 2013 pukul 14.26 WIB).
8
dalam buku Françoise d’Euabonne yang berjudul Le Féminisme Ou La Mort. Dalam karya ini ia mengungkapkan pandangan bahwa ada hubungan langsung antara perempuan dan alam. Ia mengklaim bahwa pembebasan salah satu dari keduanya tidak dapat terjadi secara terpisah dari yang lain. Menurut para ekofeminis, dengan masuknya para wanita ke dunia publik umumnya, telah menyebabkan peradaban modern semakin dominan diwarnai oleh kualitas maskulin. Akibatnya adalah munculnya kompetisi, self-centered,
dominasi
dan
meningkatnya
kriminalitas,
eksploitasi. menurunnya
Semakin solidaritas
rusaknya sosial,
alam, semakin
banyaknya perempuan yang menelantarkan anak-anaknya, adalah contoh nyata dari cerminan memudarnya kualitas feminin. Kualitas feminin itu sendiri berupa cinta, pengasuhan dan pemeliharaan dalam masyarakat. Banyak feminis yang sebelumnya tergabung dalam kelompok feminisme kultural (kelompok yang ingin mengubah sistem patriarkat dengan masuk ke dunia maskulin dan mempertahankan kualitas feminin perempuan), menjadi lebih realistis. Mereka menyadari bahwa dengan semata-mata masuk ke dunia maskulin tidak dapat mengubah masyarakat menjadi lebih baik. Diskusi mereka beralih pada bagaimana wanita dengan kualitas femininnya dapat mengubah dunia melalui perannya sebagai ibu, pengasuh dan pemelihara di dalam keluarga dan lingkungan sekitarnya. Para feminis ini menamakan dirinya ekofeminis.
Sajian dan Analisis Data Analisis terhadap film “Erin Brockovich” yang menjadi obyek penelitian ini dilakukan dengan mengartikan wacana-wacana yang muncul dalam film dan menggambarkan peran perempuan dalam ranah domestik dan publik. Proses pemaknaan wacana dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat scene apa saja yang dirasa sesuai dengan rumusan masalah, kemudian dengan metode analisis wacana Halliday dilihat isu-isu penting apa saja yang paling sering muncul dalam film, lalu melihat siapa saja pelibat dalam scene tersebut, bagaimana medan wacana di dalam scene yang dipilih dan apa modusnya. Scene
9
yang akan dipilih sebelumnya dikelompokkan terlebih dahulu menjadi beberapa bagian, meliputi wacana tentang peran perempuan dalam ranah domestik; yaitu kehidupan pribadi pelaku utama, kemudian wacana peran perempuan dalam ranah publik yang berkaitan dengan pelaku utama dan pekerjaannya, serta peran pelaku utama dalam kegiatan penyelamatan lingkungan. a.
Wacana Peran Perempuan dalam Ranah Domestik Domestik disini maksudnya adalah ruang lingkup kegiatan perempuan yang berhubungan dengan kegiatan di rumah dan kodratnya sebagai seorang perempuan, misalnya menjadi ibu yang bertanggung jawab dalam hal pengasuhan anak dan urusan rumah tangga lainnya, seperti membersihkan rumah, juga memasak. Berikut ini adalah potongan-potongan adegan yang menunjukkan peran perempuan dalam ranah domestik yang direpresentasikan dalam obyek penelitian, sesuai dengan pengelompokkan yang telah dibuat dan batasan-batasan yang telah ditentukan, yaitu yang berhubungan dengan peran perempuan dalam ranah domestik, bagaimana sifat dari pelaku utama, baik sifat alamiahnya sebagai perempuan maupun sifat yang terbentuk karena lingkungan tempat tinggalnya dan bagaimana pelaku utama dimarjinalkan dan mendapat perlakuan diskriminasi karena status single parent yang disandangnya. Bagian ini berisi tentang berbagai wacana mengenai perempuan dalam ranah domestik, itu berarti wacana yang ditampilkan hanya seputar peran Erin Brockovich di rumah sebagai seorang perempuan dan ibu dari ketiga anaknya. Terdapat dua wacana dalam bagian ini, yaitu Nature VS Nurture. Nature akan berisi tentang scene yang merepresentasikan sosok pelaku utama sebagai perempuan dan ibu dengan sifat alami dalam dirinya yang melakukan kegiatan di ranah domestik, berarti hanya di sekitar rumah, bukan di lingkungan pekerjaan. Nurture berisi scene yang merepresentasikan pelaku utama dan hal-hal yang terbentuk dari luar dirinya, maksudnya apa yang ditampilkan bukanlah sesuatu yang alami ada dalam diri pelaku utama sebagai perempuan dan ibu, melainkan apa yang terbentuk dari lingkungan dimana si Pelaku Utama berada, sebagai menjadi seorang Single Parent
10
contohnya. Wacana yang ditemukan dalam poin nature cenderung lebih positif daripada yang ditemukan dalam poin nurture. Nature akan jelas menggambarkan bagaimana peran Erin sebagai perempuan dan ibu. Sedangkan dalam poin nurture, yaitu pelaku utama sebagai Single Parent lebih kepada wacana tentang stereotip orang-orang di sekitar pelaku utama terhadap dirinya yang berstatus janda. Pembahasannya mengenai pemberian labeling pada janda tersebut yang cenderung pada penilaian negatif. b. Wacana Perempuan dan Lingkungan dalam Ranah Publik Poin sebelumnya telah membahas bagaimana peran pelaku utama dalam ranah domestik. Telah dijelaskan sebelumnya yang dimaksud dengan ranah domestik adalah ruang lingkup kegiatan pelaku utama sesuai perannya sebagai ibu dan perempuan. Itu berarti hanya seputar kesibukannya di rumah bersama anak-anaknya. Poin kedua dalam penelitian ini mengenai perempuan, dalam penelitian ini yaitu pelaku utama dalam film Erin Brockovich, dalam ranah publik. Ranah publik berarti segala jenis kegiatan yang dilakukan pelaku utama di luar rumah dalam upaya pencarian nafkah, yaitu lingkungan pekerjaannya dan segala macam hal yang berkaitan dengan kesibukannya sebagai seorang staf di kantor hukum milik Ed Masry. Pembahasan dalam poin ini dihubungkan dengan sebuah teori dalam paham feminisme, yaitu Ekofeminisme. Ekofeminisme pertama kali diperkenalkan oleh seorang feminis asal Prancis bernama Francoise d’Eaubonne. Teori ini dikenalkan pada tahun 1974, melalui bukunya yang berjudul “Le Feminisme ou La Mort”. Francoise d’Eaubonne melalui bukunya mencoba menggugah kesadaran manusia, khususnya kaum perempuan, untuk melakukan sebuah revolusi ekologis dalam menyelamatkan lingkungan hidup. Hubungan antara Ekofeminisme dan pembahasan dalam poin ini cukup erat. Erin Brockovich bekerja di luar rumah, tepatnya di kantor pengacara, ia bekerja dalam sebuah kasus besar mengenai pencemaran lingkungan, khususnya air tanah, yang dilakukan sebuah pabrik besar bernama Pasific Gas & Electric Company (PG&E). Ekofeminisme selalu dikaitkan dengan
11
perempuan yang terjun ke ruang publik, terutama berkaitan dengan hal-hal penyelamatan lingkungan namun tidak meninggalkan kodrat alaminya sebagai perempuan. Usaha penyelamatan lingkungan yang mereka lakukan tidak terlepas dari sifat-sifat feminin yang melekat pada dirinya. Pembahasan mengenai pelaku utama dan upaya penyelamatan lingkungan akan dibahas secara utuh pada poin selanjutnya setelah poin Pelaku Utama dan Pekerjaannya. 1.
Pelaku Utama dan Pekerjaannya Semakin banyak wanita yang bekerja di luar rumah, namun pekerjaan stereotip gender tidak pernah hilang, dimana perempuan cenderung melakukan pekerjaan “feminin”. Jenis pekerjaan yang dipilih oleh perempuan memang selalu dikaitkan dengan kemudahan untuk menjalankan peran keibuannya.11 Erin Brockovich mulai memasuki ranah publik ketika bekerja di kantor hukum milik Ed Masry. Erin bekerja sebagai staf di bagian arsip. Tugasnya merapikan arsip-arsip para klien Ed. Suatu hari, Erin diminta Ed untuk merapikan tumpukan berkas milik seorang klien bernama Donna Jensens. Erin menemukan ada yang janggal dalam berkas tersebut, kemudian ia meminta izin pada Ed untuk mencari tahu lebih dalam tentang berkas-berkas tersebut. Erin menemukan fakta yang mengejutkan ketika turun langsung ke lapangan, ternyata air tanah di daerah tempat tinggal Donna Jensens telah tercemar oleh zat yang bernama Chromium Hexavalent (Cr6). Zat tersebut digunakan untuk menghilangkan karat pada alat kompresor milik PG&E yang ditanam di tanah. Efek yang ditimbulkan oleh zat tersebut ternyata sangat berbahaya, selain mencemari air tanah, zat itu juga menjadi racun yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup yang mengonsumsi air yang telah tercemar oleh zat Cr6. Air yang telah tercemar dan dikonsumsi oleh makhluk hidup di sekitarnya dapat memicu tumbuhnya tumor, kanker dan berbagai penyakit mematikan lainnya.
11
Ratna Megawangi, Op.Cit, hlm 31.
12
Erin diberi kepercayaan oleh atasannya, Ed Masry, untuk mencari informasi dan bukti sebanyak-banyaknya tentang pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PG&E. Warga Hinkley yang menjadi korban dari tercemarnya air tanah di lingkungan tempat tinggalnya banyak yang menderita tumor dan kanker. Erin tidak bisa melepaskan sifat alami yang dimilikinya sebagai seorang perempuan dan ibu dalam menjalankan pekerjaannya. Namun tidak jarang Erin juga memunculkan sifat-sifat bentukan yang ia miliki ketika sedang bekerja. 2.
Pelaku Utama dan Lingkungan Poin pelaku utama dan lingkungan khusus membahas potonganpotongan scene yang menunjukkan usaha yang dilakukan Erin Brockovich dalam menyelamatkan lingkungan dan warga Hinkley dari pencemaran air tanah yang dilakukan oleh PG&E. Perempuan yang berjuang di ranah publik dengan mengedepankan sifat femininnya disebut Ekofeminis. Paham yang dianut oleh para ekofeminis adalah Ekofeminisme. Ekofeminisme yaitu aliran feminisme yang justru ingin menonjolkan keagungan sifat wanita sebagai pelindung dan pengasuh.12 Istilah Ekofeminisme muncul pertama kali pada tahun 1974 dalam buku Françoise d’Eaubonne yang berjudul Le Féminisme Ou La Mort.13 Teori ekofeminisme digunakan dalam menganalisis scene yang dipilih, karena dirasa sesuai dengan apa yang dilakukan oleh Erin Brockovich.
Erin
Brockovich
berjuang
begitu
keras
untuk
menyelamatkan warga Hinkley dari aksi pencemaran lingkungan dengan menonjolkan sifat seorang perempuan. Usaha yang Erin lakukan yaitu mengajak lebih dari 600 warga Hinkley untuk mengajukan gugatan ke pengadilan agar kasus pencemaran ini dapat disidangkan, selain itu Erin juga terjun langsung mengumpulkan banyak bukti kejahatan PG&E. Erin selalu menggunakan sifat-sifat femininnya dalam melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan kasus PG&E. Ia bersikap begitu halus 12 13
Ratna Megawangi, Op.Cit, hlm 102. Rosemarie Putnam Tong, Op.Cit, hlm 366.
13
pada semua klien, sangat terlihat jelas bahwa Erin memang memiliki sifat pelindung dan pengasuh, seperti yang telah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya. Kesimpulan 1.
wacana dalam film Erin Brockovich adalah tentang seorang perempuan berstatus janda dengan tiga anak yang masih kecil, ia berusaha keras untuk memperbaiki hidup keluarganya.
2.
Pelaku utama yang semula hanya berperan di ranah domestik sebagai ibu bagi anak-anaknya, seketika berubah setelah ia memasuki ranah publik dan terlibat dalam sebuah kasus pencemaran air tanah di kota Hinkley.
3.
Film ini secara keseluruhan bukan hanya menceritkan tentang perjuangan seorang ibu untuk menghidupi anak-anaknya, tapi juga mengenai seorang perempuan yang berusaha keras menyelamatkan lingkungan yang dihuni oleh lebih dari 600 penduduk.
4.
Pelaku utama dalam film harus membagi perannya dalam dua ranah yang berbeda, yaitu domestik dan publik. Namun, sebagai seorang perempuan yang telah menjadi ibu, pelaku utama tetap tidak bisa melepaskan sisi femininnya ketika memasuki kedua ranah tersebut.
5.
Perannya sebagai seorang ibu di ranah domestik jika dilihat melalui nature memiliki sifat-sifat seperti; khawatir pada anak, peduli pada keluarga, serta melayani keluarga. Pelaku utama dan perannya sebagai ibu dari tiga anak bertanggung jawab penuh atas kehidupan tiga anaknya. Nurture dalam poin domestik menemukan bahwa seorang perempuan yang memiliki peran sebagai single parent sering mendapat penilaian yang cenderung negatif dari orang lain, diantaranya; single parent adalah perempuan yang teledor, memiliki peran ganda, dan memiliki sedikit waktu untuk keluarga.
6.
Perempuan di ranah publik akan tetap berperan layaknya seorang perempuan dan ibu yang memiliki figur penolong, karena pada kenyataannya pekerjaan yang mereka kerjakan dikaitkan sebagai pekerjaan perempuan, selain itu pekerjaannya juga dikaitkan dengan peran sebagai
14
ibu, dan pekerjaan yang dilakukan cenderung berkaitan dengan kegiatan membantu orang lain. Saran 1.
Kepada para perempuan hendaknya mempertahankan sifat feminin, sekalipun sudah banyak perempuan yang memasukin ranah publik yang sering pula disebut sebagai dunia maskulin. Tidak perlu menjadi maskulin untuk bertahan di dunia publik, keagungan sifat feminin justru akan menyelamatkan para perempuan dari persaingan di ranah publik yang begitu keras. Bahkan untuk melindungi bumi yang sudah tua ini dibutuhkan kelembutan dari para perempuan, ini bisa dilihat dari kerja keras para ekofeminis di berbagai belahan dunia.
2.
Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat penelitian mengenai studi gender dalam film perempuan dengan sisi analisis yang berbeda dan metode analisis yang berbeda pula, misalnya secara fenomenologi atau pragmatisme. Jika perlu metode yang digunakan selanjutnya lebih kompleks, agar terlihat ada peningkatan analisis dari yang telah ada lebih dulu. Film yang dipilih selanjutnya tentu harus film-film yang menarik dan mampu memberi pengetahuan yang baru bagi pembacanya, misalnya film dengan tema kritik sosial atau bertemakan tentang perjuangan kaum minoritas di tengah kaum mayoritas.
Daftar Pustaka Megawangi, Ratna. (1999). Membiarkan Berbeda? Sudut Pandang Baru tentang Relasi Gender. Bandung: Penerbit Mizan. Putnam Tong, Rosemarie. (2010). Feminist Thought: Pengantar Paling Komprehensif kepada Arus Utama Pemikiran Feminis. Yogyakarta: Jalasutra. Sobur, Alex. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Rosda Karya. Khatimah, Husnul. Perempuan dan Penyelamatan Lingkungan. SUPLEMEN No. 24 Th VIII April 2008. Jakarta: Swara Rahima. Mahdiyan, Mehdi. Applying Critical Discourse Analysis in Translation of Political Speeches and Interviews. Academic Journal of Interdisciplinary Studies. Vol 2 No 1 March 2013. Rome: University of Rome.
15
Santoso, Anang. Jejak Halliday dalam Linguistik Kritis dan Analisis Wacana Kritis. BAHASA DAN SENI Tahun 36 Nomor 1 Februari 2008. Malang: Universitas Negeri Malang. Purnasari, Endah. (2010). Status Sosial Wanita. http://endahpurnasari.blogspot.com/2010/08/status-sosial-wanita.html. Diakses pada 16 Juli 2013 pukul 14.26 WIB. IMDB.
(2001) Awards for Erin Brockovich. http://www.imdb.com/title/tt0195685/awards?ref_=tt_ql_4. Diakses pada 18 Maret 2013 pukul 11.00 WIB. Ajeng, (2012). Sekilas Tentang Analisis Wacana Kritis. http://bahasa.kompasiana.com/2012/11/17/sekilas-tentang-analisis-wacana-kritis509087.html. Diakses pada 02 Juli 10.21 WIB.
16