April 2014
Kontributor Tetap
Ekonomi Global Ruddy N. Sasadara Riset Bisnis & Ekonomi
………………………………………………………………..
Ryan Kiryanto Chief Economist BNI Telp: 0812-1079864 Ruddy N. Sasadara AVP Riset Bisnis & Ekonomi Telp: 0818-955033 Dedi Arianto AVP Investor Relations Telp: 0818-904400 Dr. Ir. Parulian Simanjuntak, MA Regional Chief Economist Wil. Medan Telp: 0811-604094 Prof. Dr. Didik Susetyo, SE, Msi Regional Chief Economist Wil. Palembang Telp: 0812-7840422
PEREKONOMIAN CINA PADA KUARTAL PERTAMA 2014 DIPREDIKSI MELEMAH, EROPA BERPELUANG KUCURKAN STIMULUS MONETER Tapering off dan kondisi tingkat pengangguran masih menjadi topik hangat di Amerika Serikat (AS). Barubaru ini bank sentral AS, The Fed, kembali mengurangi stimulus bulanannya, setelah dua kali berturutturut pada Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Desember 2013 dan akhir Januari 2014 lalu. Pengurangan stimulus (tapering off) sebesar 10 miliar dolar AS menjadi 55 miliar
Prof. Dr. Rina Indiastuti, SE, MSIE Regional Chief Economist Wil. Bandung Telp: 0812-2379092
dolar AS akan berlaku mulai bulan April 2014 ini. Pengurangan stimulus tersebut dilakukan oleh The Fed den-
Dr. Alimuddin Rizal Riva’i Regional Chief Economist Wil. Semarang Telp: 0813-25359081
gan keyakinan bahwa pasar tenaga kerja mampu mendukung perbaikan kondisi ekonomi AS.
Dr. Rudi Purwono, SE, MSE Regional Chief Economist Wil. Surabaya Telp: 0815-9407311 Dr. Marsuki, SE, DEA Regional Chief Economist Wil. Makassar Telp: 0878-80999444 Prof. Dr. I Wayan Ramantha, MM, Ak,CPA Regional Chief Economist Wil. Denpasar Telp: 0812-3801880 Dr. Ahmad Alim Bachri, SE, MSi Regional Chief Economist Wil. Banjarmasin; Telp: 0813-55499568 Dr. Agus Tony Poputra, SE, Ak, MM, MA Regional Chief Economist Wil. Manado Telp: 0811-4301999
Selain itu, pada FOMC terakhir minggu ketiga Maret 2014 lalu, The Fed juga tidak lagi memasukkan target angka pengangguran tertentu dalam menentukan perubahan tingkat suku bunga acuan. Namun, perkembangan mengenai kondisi ekonomi, pasar tenaga kerja, dan tingkat inflasi masih menjadi pantauan The Fed. Target angka pengangguran tidak lagi menjadi pertimbangan untuk menentukan waktu pelaksanaan perubahan
tingkat suku bunga acuan. Dalam beberapa bulan terakhir, tingkat pengangguran tidak berubah secara signifikan, atau dengan kata lain stagnan pada level 6,6-6,7 persen. Angka ini tak lagi menjadi indikator karena data yang dimunculkan dapat saja menjadi bias. Menurut Gubernur The Fed, Janet Yellen, tidak menurunnya tingkat pengangguran akhir-akhir ini secara signifikan, bukan disebabkan oleh tidak tersedianya lapangan kerja di AS, namun lebih pada berhentinya usaha para pencari kerja. Sementara itu, suku bunga acuan masih akan dipertahankan pada level rendah untuk jangka waktu tertentu, seiring pemangkasan yang lebih besar pada stimulus bulanan. Para pejabat The Fed memperkirakan target tingkat suku bunga acuan akan menjadi 1 persen pada akhir 2015 dan 2,25 persen setahun kemudian, lebih tinggi dari proyeksi bulan Desember 2013 lalu, yakni masing-masing 0,75 persen dan 1,75 persen, karena mereka menaikkan proyeksi keuntungan pada pasar tenaga kerja. Di Eropa, bank sentral (ECB) telah memberi isyarat bahwa risiko deflasi mereda, karena perekonomian zona euro membaik. Gubernur ECB, Mario Draghi, juga menegaskan bahwa risiko deflasi di zona Euro masih terbatas. Pada pertemuan awal Maret lalu, ECB memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 0,25 persen. Keyakinan ECB akan membaiknya perekonomian zona Euro juga
April 2014
tercermin dari proyeksi pertumbuhan
tahun 2014 ini berpeluang gagal ter-
yang dikhawatirkan akan mengham-
ekonomi tahun ini yang dinaikkan menjadi 1,2 persen, dari sebelumnya 1,1 persen.
bat pemulihan ekonomi Jepang. Kekhawatiran tersebut menguat setelah
Bank sentral siap mengambil tinda-
wujud. Melambatnya perekonomian sepanjang Januari hingga Maret, memunculkan kemungkinan adanya guyuran stimulus dalam waktu dekat.
kan tegas jika ekspektasi tingkat inflasi bergeser ke bawah. Ekspektasi
Perdana Menteri Cina, Li Keqiang, juga menegaskan Cina mungkin akan
tingkat inflasi dalam jangka menengah dan jangka panjang tetap pada level ≤ 2 persen. ECB juga menyata-
menghadapi kesulitan mencapai target pertumbuhan 7,5 persen tahun ini tanpa stimulus. Perlambatan ekonomi
dirilis awal Maret lalu, hanya sebesar 0,2 persen, lebih rendah dari perkiraan 0,3 persen. Tak hanya itu, rilis data neraca perdagangan untuk bulan Februari 2014 menunjukkan
kan telah mempersiapkan langkahlangkah tambahan kebijakan moneter non-standar, yang mengindikasikan bahwa bank sentral akan menggunakan cara-cara lain selain suku bunga. Setiap risiko material akibat ekspektasi inflasi dapat diatasi dengan lang-
Cina ini salah satunya disebabkan adanya kontraksi pada sektor manufaktur. Hal tersebut nampak pada rilis indeks PMI awal di sektor manufaktur untuk bulan Maret 2014 yang merosot dalam tiga bulan berturut-turut pada awal tahun ini, yang menunjukkan
kah-langkah kebijakan moneter tambahan.
angka 48,1 (di bawah 50 menunjukkan kontraksi). Besaran indeks tersebut merupakan level terendah dalam delapan bulan terakhir.
Dalam satu hingga dua bulan terakhir, Mario Draghi memberi isyarat setelah pertemuan bulan Maret lalu akan memiliki informasi yang cukup untuk menilai kebutuhan stimulus. Rilis yang didapat pada awal Maret lalu, besaran stimulus sekitar 175 miliar euro, yang akan membantu menurunkan suku bunga kredit antar bank. Langkah tersebut juga menandai pergeseran filosofi besar seperti gaya pelonggaran kuantitatif (quantitative easing/QE) milik AS. Dari wilayah Asia, perekonomian Cina diperkirakan melambat pada kuartal pertama tahun ini. Beberapa ekonom memperkirakan perekonomian Cina pada kuartal pertama ta-
Sementara itu, pada pertengahan Maret lalu, Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk mempertahankan laju stimulus moneter. BOJ berpandangan bahwa perekonomian Jepang dan harga konsumen saat ini masih berada pada jalur yang tepat. Namun, BOJ juga tetap mencermati kinerja ekspor saat ini yang sedang melemah, akibat perlambatan ekonomi Asia dan negara berkembang lainnya. Pelemahan ekspor dinilai hanya bersifat sementara, sehingga pelonggaran kuantitatif belum dibutuhkan dalam waktu dekat.
hun ini hanya akan tumbuh 7,4 persen (year on year). Hal ini mengindikasi-
Sebaliknya, pasar finansial mengharapkan adanya penambahan stimulus karena adanya kenaikan pa-
kan bahwa target pertumbuhan eko-
jak penjualan pada bulan April ini
nomi Cina untuk sebesar 7,5 persen
melihat data pertumbuhan ekonomi Jepang kuartal keempat 2013 yang
defisit sebesar 800 miliar yen, melebihi perkiraan semula 600 miliar yen. Kondisi neraca perdagangan tersebut menjadi kabar berat bagi Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengingat rencana pemerintah Jepang yang menaikkan pajak penjualan pada April ini dari 5 persen menjadi 8 persen. Kebijakan menambah stimulus moneter mungkin akan dilakukan apabila dampak dari kenaikan pajak penjualan tersebut lebih buruk dari perkiraan. Beberapa ekonom juga telah memperkirakan bahwa kemungkinan besar pemerintah Jepang harus menambah stimulus moneter tahun ini. (*) Relatif membaiknya ekonomi global yang dimotori AS dan wilayah Eropa tentunya akan membawa dampak positif bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia yang berpotensi meningkatkan arus perdagangan. Namun, hal ini juga akan berdampak pada melemahnya aliran investasi portofolio asing akibat membaiknya ekonomi AS yang selanjutnya akan cenderung meningkatkan tekanan pada nilai tukar rupiah dan suku bunga perbankan.
2
April 2014
Berita Domestik Ryan Kiryanto Chief Economist FUNDAMENTAL EKONOMI MULAI KOKOH, DAMPAK WACANA KENAIKAN SUKU BUNGA AS TIDAK BERLANJUT Efek pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Janet Yellen, yang akan menaikkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate dari 0,25% menjadi 1% pada pertengahan tahun 2015 dan 2,5% di akhir tahun 2016, ternyata tak berlanjut. Buktinya, sepanjang pekan terakhir Maret ini kurs rupiah berada di rentang Rp 11.300 –Rp 11.400 per dolar AS. Pernyataan Yellen pekan lalu memang sempat membuat rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah. Namun, efek pernyataan Yellen hanya terasa jangka pendek. Setelah itu, pasar kembali normal. Fundamental ekonomi Indonesia mulai kokoh. Kebijakan moneter Bank Indonesia yang fokus menurunkan defisit transaksi berjalan (DTB) untuk menahan kejatuhan rupiah mulai menampakkan hasil. Impor sepanjang tahun lalu mampu diturunkan hingga 2,64% dibanding tahun 2012. Sepanjang tahun 2013, Indonesia memperoleh surplus neraca perdagangan sebanyak lima bulan. Betul, pada Januari lalu neraca perdagangan menderita defisit. Namun, pada Februari kembali surplus sebesar 760 juta dolar AS.
Demikian pula halnya cadangan devisa terus membesar. Pada akhir Februari 2014, cadangan devisa naik sebesar 2,09 miliar dolar AS menjadi 102,74 miliar dolar AS. Cadangan devisa dipastikan kembali naik karena arus wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia tahun lalu tumbuh dua digit. Menurut The World Travel & Tourism Council (WTTC) yang merupakan otoritas global untuk industri
global. Namun, untuk tahun ini, pihaknya akan menjalankan kebijakan ekonomi ketat. Pandangan BI tetap tidak berubah bahwa secara umum ekonomi Indonesia di tahun 2014 masih ketat. Pada tahun ini perekonomian di tingkat global masih akan terjadi risk on dan risk off. Gubernur BI juga mengapresiasi forward guidance yang dinyatakan oleh Chairman The Fed, karena secara jelas men-
pariwisata, pertumbuhan pariwisata di Indonesia merupakan yang tertinggi di antara negara lain yang tergabung dalam G20. Ekonomi Indonesia juga masih mampu tumbuh 5,78% tahun 2013, meskipun kucuran kredit perbankan diperlambat dan likuiditas diperketat. Pertumbuhan sebesar ini merupakan kedua tertinggi di kelompok negara ekonomi terbesar dunia, G20, setelah China. Jika investor mencari yield di Asia, maka pergilah
yampaikan kalau nanti tapering off sudah selesai, maka enam bulan kemudian tingkat bunga Fed akan disesuaikan. Diperkirakan, Fed Rate pada akhir 2015 akan mencapai 1%, sedang-
ke Indonesia atau India. Di Indonesia, investor asing lebih mudah masuk pasar.
Sebelumnya, The Fed kembali me-
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) belum menetapkan kebijakan tertentu untuk merespons rencana Bank Sentral Amerika The Fed yang akan
kan pada akhir 2016 bisa mencapai 2,5%. Maka, BI akan memperhatikan perkembangan global dan domestik, lalu akan merespon dalam bentuk kebijakan yang meliputi semua instrumen moneter, termasuk makroprudensial. mangkas program stimulusnya sebesar 10 miliar dolar AS pada Rabu (19/3), meskipun ekonomi AS baru-baru ini
menaikkan suku bunga setelah kebijakan penghentian stimulus moneter
melambat. Sementara itu, Bank Pembangunan Asia (ADB) memprediksikan pengurangan stimulus moneter yang dilakukan The Fed tak akan kembali memengaruhi pasar modal Indonesia.
(tapering off) usai. Yang jelas BI memiliki banyak instrumen, antara
The Fed baru saja kembali mengurangi pengurangan stimulus
lain instrumen nilai tukar dan tingkat bunga atau policy rate kata Gubernur BI Agus Martowardojo. Dijelaskan, kebijakan yang akan ditempuh BI terkait kebijakan moneter maupun di-
moneternya menjadi 55 miliar dolar AS per bulan. Kepala Kantor Integrasi Ekonomi Regional ADB Iwan Jaya Azis mengatakan, pengurangan stimulus moneter tersebut menandakan tingkat suku bunga di AS akan naik. Hal
namika perekonomian domestik dan
itu dapat memicu larinya modal dari
makroprudensial,
tergantung
3
April 2014
negara-negara berkembang ke negara
menyumbang inflasi, namun tetap
pekan lalu yang mencapai Rp487.000
maju. Namum apakah akan memengaruhi Indonesia, jawabannya sejauh ini hingga Maret adalah tidak. Hingga Maret 2014, aliran modal asing atau
diperkirakan kalau bulan ini Sumut akan deflasi. Perkiraan deflasi ini juga melihat kondisi Februari 2014 yang juga mengalami deflasi 0,69%.
per gram, namun minat masyarakat membeli emas sangat minim. Hal itu berbanding terbalik dengan yang menjual emasnya. Padahal, biasanya,
capital inflow yang masuk ke Indone-
Bahkan, seluruh kota dengan indeks
kalau
sia cukup besar. Aliran dana asing yang masuk pada Januari hingga minggu pertama Maret tercatat sebesar Rp38 triliun, lebih besar dibandingkan aliran dana yang masuk pada
harga konsumen (IHK) di Sumut mengalami deflasi, yaitu Sibolga 2,43%, Pematangsiantar sebesar 0,76%, Medan sebesar 0,59% dan Padangsidempuan sebesar 0,99%.
pembelian akan meningkat karena memang untuk investasi.
keseluruhan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp28 triliun. Selain itu, imbal hasil atau yield juga mengalami penurunan. (*)
Penyumbang deflasi adalah turunnya harga cabai merah sekitar 30,79% dan bawang merah 31,89%. Deflasi juga disumbang penurunan harga bahan bakar rumah tangga 3,57%, jeruk 9,77%, ikan gembung sekitar 4,38%, tomat turun sekitar 19,91% dan sawi hijau sekitar 9,31%.
Pojok Regional Parulian Simanjuntak RCE Wilayah Medan ISU STRATEGIS EKONOMI DAN BISNIS DI SUMATERA UTARA Mulai stabilnya harga bahan pokok di Sumatera Utara (Sumut) khususnya Kota Medan, membuat daerah ini diperkirakan mengalami deflasi pada bulan Maret ini. Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah IX Sumut dan Aceh, Difi A Johansyah, mengatakan, perkiraan deflasi pada bulan Maret 2014 berasal dari bawang merah
dan
cabai
merah
serta
harga
emas
turun,
maka
Selain digunakan untuk dana pemilu, melemahnya pembelian emas juga karena pengusaha menahan investasinya sembari menunggu hasil
Sementara itu, jumlah kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan jumlah uang beredar mengalami
pemilu. Kabag Humas PT Pegadaian Kanwil Sumut-Aceh, Lintong Panjaitan, mengatakan, jumlah nasabah yang menggadaikan emas pada Maret meningkat. Nasabah yang menggadaikan emasnya memang meningkat dibandingkan bulan Februari. Hal itu karena didorong kebutuhan dana terutama menjelang pemilu dan pileg pada bulan April
penurunan di Sumut menjelang Pemilu April 2014. Banyak lembaga
mendatang. Masyarakat yang berinvestasi emas semakin memahami
keuangan
pasar sehingga selalu mempertimbangkannya saat akan melakukan pembelian emas. Apalagi
bukan
bank
yang
mengurangi kegiatannya dalam melakukan transaksi sehingga mengakibatkan kondisi seperti berlakunya tight money policy dalam ekonomi moneter. Begitu juga dengan investasi emas di Sumut yang mengalami penurunan. Mendekati pemilihan umum legislatif (pileg) 9 April 2014, minat masyarakat
ini mendekati pemilu sehingga investor emas masih bersikap wait and see. (*)
Didik Susetyo RCE Wilayah Palembang UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS SAWIT SUMATERA SELATAN
Karena harga bahan pokok yang selama ini jadi penyumbang utama
berinvestasi emas sedikit menurun. Penyebabnya, kebanyakan masyarakat atau calon legislatif justru menjual emas untuk biaya dan dana kampanye serta keperluan
inflasi, terpantau stabil. Meski ada
lainnya. Bahkan meski harga emas
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2013 relatif stabil sebesar 6.0% (yoy). Terjadi
kemungkinan
turun hingga Rp10.000 dibandingkan
peningkatan pada konsumsi rumah
beberapa sayuran, yang harganya mulai stabil. Harapan deflasi 0,2%.
komoditas
lain
4
April 2014
tangga dan ekspor, namun terjadi
dapat digunakan sebagai salah satu
mulai dari hulu sampai hilir. Hendra
penurunan pada investasi. Meskipun sektor pertanian dan perdagangan, hotel dan restoran sedikit menurun, sektor pertambangan dan penggalian
solusi untuk meningkatkan produktivitas. Menurut VP Lintasarta, Hendra Prayogi, dalam Diskusi Tantangan dan Solusi Industri Sawit 2014, implemen-
Prayogi menjelaskan, solusi teknologi informasi dapat membantu untuk
serta sektor industri pengolahan men-
tasi teknologi informasi harus berko-
galami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan meningkat pada triwulan IV 2013 didorong oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor. Peningkatan rumah
relasi dengan peningkatan produktivitas di kebun dan investasi IT yang baik hanya berkisar 8% sampai 15% dari hasil lonjakan produktivitas baru.
menekan tingkat penyimpangan (fraud) dalam perusahaan sawit, membantu peningkatan produktivitas sawit, dan meningkatkan pendapatan perusahaan. Perusahaan sawit sebai-
tangga didorong oleh harga komoditas yang berangsur membaik sehingga kinerja sektor utama Sumsel terutama sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian membaik. Kegiatan pembangunan di Sumatera Selatan berdampak pada perbaikan NTP yang membuktikan adanya peningkatan daya beli masyarakat seiring adanya perbaikan harga karet dan harga kelapa sawit di tingkat petani. Terkait dengan fluktuasi harga karet dan sawit di Sumatera Selatan ada upaya untuk melakukan peningkatan produktivitas lahan sawit dan pembangunan industri hilir sawit. Program hilirisasi komoditi sawit dan CPO yang digalakkan pemerintah harus mendapat respon dari para pengusaha dan investor yang terkait kawasan ekonomi khusus. Upaya meningkatkan produktivitas industri sawit dapat ditempuh melalui kolaborasi (tribunsumsel.com, 25-32014). Tahun 2014, industri kelapa sawit nasional diproyeksikan akan lebih baik seiring dengan membaiknya harga buah sawit sampai awal tahun. Demikian juga, teknologi informasi
Berdasarkan data Kementerian Pertanian sampai tahun 2013, luas lahan kelapa sawit diperkirakan 10 juta hektar dan produksi minyak sawit sebanyak 27,7 juta ton, dengan ratarata produktivitas sawit 3,8 ton per hektare per tahun. Erwin Nasution, Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV, mengatakan, perusahaan kelapa sawit perlu meningkatkan produktivitasnya untuk menjadi industri yang unggul. Selama ini, industri kelapa sawit mendapatkan keuntungan dari tingginya harga CPO yang bersifat ‘windfall profit’. Pengembangan sawit sebaiknya dilakukan sampai kepada produk hilir sehingga akan memberikan nilai tambah tinggi. Salah satu kolaborasi adalah kerjasama dengan PT Pertamina dan Pelindo II untuk pengembangan teknologi ‘green diesel’. Teknologi ini dapat menghasilkan biodiesel dengan kandungan 100% yang langsung bisa dipakai kendaraan. Upaya meningkatkan produktivitas kelapa sawit dapat dibantu lewat aplikasi teknologi informasi. Saat ini, PT Aplikanusa Lintasarta telah menyediakan fitur dan solusi yang digunakan dalam kegiatan industri sawit
mengakselerasi bisnis kelapa sawit. Ini akan memberikan manfaat dalam
knya juga perlu mempertimbangkan beberapa aspek dalam pemilihan partner di bidang solusi teknologi informasi. Investasi IT harus berhubungan dengan business outcome dan aplikasinya harus mudah dioperasikan. Upaya-upaya peningkatan produktivitas sawit dengan teknologi informasi diharapkan akan sejalan dengan perkembangan bisnis perbankan dan pembiayaan. Kinerja perbankan di Sumatera Selatan mengalami peningkatan dari sisi kredit investasi yang disalurkan, tetapi terjadi perlambatan kredit modal kerja dan kredit konsumsi. Juga penghimpunan DPK mengalami penurunan untuk dana giro dan deposito. Beberapa perusahaan pembiayaan di Sumatera Selatan sering mengalami kesulitan dalam menentukan track record (rekam jejak) calon nasabah yang akan meminjam dananya. Hal ini dikarenakan tidak adanya sistem yang terintegrasi antara perusahan pembiayaan satu dengan yang lain. Dewan Pembina Himpunan Perusahaan Pembiayaan Sumsel, Iwan, mengakui ada beberapa perusahaan pembiayaan yang akhirnya harus terjebak pada
5
April 2014
risiko nasabah yang menunggak pembayaran. Hal itu dikarenakan perusahaan tersebut tidak melihat karakter dari nasabahnya. Ada kemungkinan nasabah itu memiliki kredit macet di perusahaan pembiayaan lain karena tidak terdeteksi lantaran tidak adanya sistem yang memperlihatkannya. Hal ini berbeda dengan bisnis perbankan, dimana karakter calon debiturnya dapat dilihat melalui sistem "BI Checking", sehingga risiko kredit bermasalah dapat diminimalisir. Oleh sebab itu ke depan, peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan mampu menciptakan sistem yang terintegrasi sehingga perusahaan pembiayaanpun memiliki kemampuan untuk melihat karakter calon nasabah sebelum memberikan pinjaman. Beberapa dampak bagi perbankan dan institusi pembiayaan antara lain: (1) potensi kredit perbankan untuk peningkatan produktivitas sawit masih terbuka luas; (2) potensi pembiayaan investasi untuk hilirisasi industri sangat prospektif; (3) upaya relokasi
Rina Indiastuti RCE Wilayah Bandung TINGKAT INFLASI MENDORONG
kabupaten
Majalengka
menjadi
daerah dengan nilai UMK terendah sebesar Rp1.000.000. Hal ini menyebabkan Majalengka menjadi daerah yang prospektif dan menarik
KENAIKAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA
bagi investor, karena selain UMK-nya r e n da h j u g a a k a n m e m i l i k i infrastruktur pelabuhan udara internasional dan akan membangun kawasan industri TPT, sehingga
Perkembangan investasi yang mulai melirik daerah baru untuk dikembangkan dengan level UMK yang bervariasi menjadi prospek sekaligus tantangan perekonomian di wilayah Bandung. Ketetapan Gubernur Jawa Barat telah memutuskan UMK 2014 tertinggi di Kabupaten Karawang sebesar Rp2.447.445, sedangkan
menjadi pusat keunggulan industri TPT selain area Bandung. Salah satu faktor pertimbangan penetapan UMK adalah tingkat inflasi.
Tabel 1. Upah Minimum Kabupaten/Kota dan Inflasi di Jawa Barat Kabupaten/Kota di Jawa Barat
UMK 2014 (Rp)
Kenaikan UMK Inflasi 2014 Thd 2013 2013 (%) (%)
Klaster Bandung dan sekitarnya Kota Bandung
2.000.000
29
Kota Cimahi
1.735.473
25
Kab Bandung
1.735.473
25
Kab Bandung Barat
1.738.476
25
Kab Sumedang
1.577.959
26
Kab Subang
1.577.959
29
6,89
Klaster Sukabumi dan sekitarnya Kota Sukabumi
1.350.000
29
industri hilir yang mengolah sawit
Kab Purwakarta
2.100.000
24
sebagi alternatif yang menarik jangka pendek; (4) fasilitasi kemudahan dan
Kab Sukabumi
1.565.922
30
Kab Cianjur
1.500.000
55
insentif bagi investor yang membangun hilirisasi industri di Kawasan Ekonomi Khusus di Sumatera Selatan. (*)
Klaster Cirebon dan sekitarnya Kota Cirebon
1.226.500
13
Kab Majalengka
1.000.000
18
Kab Cirebon
1.212.750
12
Kab Kuningan
1.002.000
17
Kab Indramayu
1.276.320
13
Kota Tasikmalaya
1.237.000
18
Kota Banjar
1.025.000
8
Kab Garut
1.085.000
12
Kab Tasikmalaya
1.279.329
24
Kab Ciamis
1.040.928
22
6,88
7,2
Klaster Tasikmalaya dan sekitarnya 5,99
6
April 2014
Tabel 1 menunjukkan data inflasi dan
untuk direalisasikan adalah ekspansi
memiliki
UMK kota dan kabupaten di Jawa Barat yang menjadi wilayah kerja BNI Wilayah Bandung. Kenaikan UMK praktis jauh melebihi tingkat inflasi
ke area Cirebon dan sekitarnya, selain minimal mempertahankan prospek bisnis area Bandung dan sekitarnya. (*)
antara lain:
Alimuddin Rizal Riva’i RCE Wilayah Semarang MEMBANGUN INFRASTRUKTUR UNTUK KEMAKMURAN JAWA
▪ Pertumbuhan
yang tercatat rata-rata di Jawa Barat sebesar 8,38%. Hanya kenaikan UMK kota Banjar yang satu digit, yaitu 8%. Jika dikelompokan klaster daerah menjadi 4 klaster dan menghitung rata-rata UMK, maka urutannya menjadi sama dengan urutan tingkat inflasi: 1. UMK rata-rata Bandung dan sekitarnya Rp1.727.557 2. UMK rata-rata Sukabumi dan sekitarnya Rp1.628.981 3. UMK rata-rata Cirebon dan sekitarnya Rp1.143.514 4. UMK rata-rata Tasikmalaya dan sekitarnya Rp1.133.451 Implikasinya, ada dugaan bahwa klaster Bandung dan Sukabumi yang mempunyai ekspektasi inflasi lebih tinggi dibandingkan klaster Cirebon dan Tasikmalaya, akan membentuk tingkat UMK pada tahun 2015 yang lebih tinggi pula. Tingkat kenaikan UMK pada klaster Bandung dan sekitarnya tetap tinggi, diikuti oleh klaster Sukabumi. Ekspansi usaha ke area Cirebon dan sekitarnya menjadi se sua tu y ang logi s karen a menawarkan nilai UMK relatif rendah dengan
kenaikan
antara 12%-18%,
bandingkan dengan kenaikan nilai UMK klaster Bandung antara 25-29%. Sebagai penutup, dari analisis diatas, potensi ekonomi di wilayah kerja BNI Bandung yang prospektif
TENGAH Secara makro ekonomi, ketersediaan infrastruktur yang terintegrasi dan handal akan berdampak pada berbagai penghematan biaya: biaya bahan bakar, pungutan liar, kerusakan barang secara massal, kelebihan tonase, ketidakseimbangan pemanfaatan moda transportasi, ketidakoptimalan pemanfaatan energi, dan masalah biaya tinggi lainnya. Pada akhirnya, potensi-potensi ekonomi daerah yang seharusnya dapat mensejahterakan masyarakat menjadi tidak dapat bersaing dengan wilayah lain karena biaya tinggi dan nilai tambah dari suatu komoditi tidak dapat dinikmati secara proporsional oleh masing-masing pelaku usaha, dan biasanya pelaku ekonomi yang paling menderita adalah yang paling hulu. Ini adalah salah satu dari sekian banyak alasan mengapa pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara terpadu, simultan, dan segera. Berdasarkan kajian MP3EI, koridor ekonomi Provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu pendorong industri dan jasa nasional. Secara umum, koridor ekonomi Provinsi Jawa Tengah masih
▪ Masih
beberapa relatif
kekurangan,
tingginya
tingkat
kesenjangan PDRB dan kesenjangan kesejahteraan antar kabupaten di dalam koridor; tidak
merata
sepanjang rantai nilai (Supply Chain), kemajuan sektor/sub sektor manufaktur belum seimbang dan tidak diikuti kemajuan sektorsektor yang lain;
▪ Masih relatif rendahnya investasi domestik maupun asing diberbagai wilayah di Jateng;
▪ Infrastruktur dasar masih kurang memadai;
▪ Beberapa peraturan RTRW antar wilayah yang masih belum sejalan dengan gerakan perubahan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, Jawa Tengah bukanlah daerah yang tidak memiliki daya tarik investasi, karena Jateng memiliki kekuatan dengan ekonomi,
yang aspek
terkait fiskal,
kelenturan pasar tenaga kerja, perencanaan pemerintah, dan institusi yang komprehensif dan transparan. Di samping itu, Jawa Tengah juga termasuk provinsi yang memiliki peringkat daya saing tinggi ke lima setelah Jawa Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur dan DKI yang ada di peringkat pertama. Jadi, tantangan bagi provinsi ini adalah bagaimana meningkatkan performa ekonomi yang efisien, produktif, dan terintegrasi sehingga
7
April 2014
menarik bagi para investor. Berdasarkan peta investasi koridor ekonomi Pulau Jawa, investasi koridor ekonomi Provinsi Jawa Tengah terdapat
di
Selatan
Jawa
Tengah
(makanan, minuman, tekstil), tol trans Jawa, rel Kereta Api (KA) dan KA cepat. Sementara, investasi infrastruktur pemerintah terkait proyek MP3EI di Jawa Tengah adalah:
▪ Pembangunan
bendungan
jati
barang (2011 - 2014)
▪ Penyediaan SPAM Kota Semarang Barat (2011 - 2014)
▪ Pembangunan PLTU Cilacap Baru/ Adipala (2011 - 2014)
▪ Pembangunan jalan tol Semarang Ungaran (Seksi I); Ungaran - bawen - Solo (Seksi II - V) total 72 km (2011 - 2014)
▪ Pembangunan transmisi di Jawa Tengah (2011 - 2015)
▪ Penambahan armada kapal Ferry Roro LDF (Long Distance Ferrys) 10 unit untuk mengurangi beban jalan pantura.
▪ Modernisasi
Pelabuhan
▪ Pembangunan Kawasan Industri di
intah Jawa Tengah telah mempri-
beberapa tempat, seperti: Kendal,
oritaskan pembangunan infrastruktur pada tahun 2014 ini. Pemerintah
dan Boyolali. Hampir semua pembangunan Infrastruktur tersebut pada awalnya mengalami masalah-masalah yang berkaitan dengan tata ruang, amdal, masalah pembebasan lahan, serta masalah dengan lingkungan sosial lainnya. Ada yang terselesaiakan dan sudah dibangun, ada yang sampai saat ini masih terkendala seperti PLTU Batang. Jika dipetakan, masih banyak pembangunan infrastruktur yang digagas dalam MP3EI maupun yang termaktub dalam RPJP dan RPJMD yang masih belum berjalan mulus di lapangan. Namun, jika masyarakat Jawa Tengah berkomitmen untuk memajukan Jawa tengah agar sejajar dengan provinsi lain di Jawa, maka sangat mungkin capaian hasil pembangunan ini relatif cepat dan akan mendongkrak perekonomian rakyat. Untuk memicu dan mendukung program-program tersebut, maka pemer-
Jawa Tengah bertekad untuk memberdayakan seluruh kekuatan ekonomi daerah dengan cara menyiapkan infrastuktur yang terpadu, handal dan tepat sasaran sampai ke titik-titik kekuatan ekonomi, sehingga dapat diwujudkan misi ke tujuh dari RPJMD Jateng
Tahun
2013-2018,
yaitu:
“Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan”. Adapun anggaran yang telah disediakan oleh pemerintah provinsi untuk tahun 2014 yang berasal dari APBD dapat dilihat pada Grafik 1. Untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur ini, pemerintah provinsi tidak dapat menjalankannya sendirian; perlu mendapat dukungan dari pemerintahan kabupaten/kota, pelaku usaha, para cerdik-cendikia, dan pemerintah pusat. Koordinasi antar instansi pemerintah, para penyedia
Tanjung
Emas Semarang (2011 - 2013), pembangunan pelabuhan di Kendal dan Wonogiri.
▪ Pembangunan double track KA dan
Grafik 1. Alokasi Anggaran Infrastruktur Jawa Tengah 2014 (Rp Ribu) JalanBankeu Ke Desa 435.320.000 19%
Jembatan 906.489.821 39%
fasilitas penunjang prasarana Lintas Pekalongan - Semarang – Bojonegoro (270 km) (2012 - 2014)
▪ Pembangunan PLTU di Batang yang sudah mundur tiga tahun, diperkirakan tahun ini dimulainya, tetapi masih banyak kendala sosial yang belum selesai.
Bankeu ke Kab/Kota (khusus infrastruktur) 755.430.000 33%
Irigasi 143.831.054 6% Keciptakaryaan 61.068.142 3%
Sumber: APBD Jawa Tengah,
8
April 2014
dan pengguna jasa layanan infrastruk-
Jawa Timur lebih banyak mengimpor
ditangkap oleh investor asing untuk
tur menjadi sangat penting. Tanpa koordinasi yang baik dan terpadu, maka infrastruktur yang dibangun akan menjadi tidak optimal peng-
komoditas gandum yang cukup besar. Surplus perdagangan di sektor industri makanan dan minuman menunjukan bahwa industri tersebut masih
mengembangkan industri minuman berkarbonasi di Jawa Timur.
gunaan dan manfaatnya. (*)
menjadi sub sektor potensial bagi
menjadi faktor penarik investor. Salah satu kawasan industri yang dilirik adalah di Mojokerto yang merupakan kawasan industri yang telah mempunyai infrastruktur
Jawa Timur.
Rudi Purwono RCE Wilayah Surabaya MENGGARAP POTENSI PASAR MINUMAN BERKARBONASI DI JAWA TIMUR Pada awal tahun 2014 neraca perdagangan Jawa Timur menikmati surplus. Ekspor non-migas yang didominasi oleh industri pengolahan menjadi pengerak laju ekspor Jawa Timur. Hasil industri pengolahan, seperti lemak, minyak hewani/nabati, bahan kimia dan olahan makanan, minuman menjadi unggulan ekspor non migas tersebut. Industri makanan, minuman dan tembakau menjadi pendukung penguatan industri pengolahan di Jawa Timur. Pada tahun 2013 industri makanan, minuman dan tembakau berkontribusi 35,4% terhadap total industri pengolahan di Jawa Timur. Pertumbuhan sektor industri makanan, minuman dan tembakau masih relatif tinggi, di tengah dinamika perekonomian nasional beberapa tahun terakhir. Industri tersebut tumbuh 7,3% pada tahun 2012 dan 6,2% pada tahun 2013. Pertumbuhan di industri ini sangat didukung oleh produktivitas (supply side) dan permintaan yang relatif tinggi (demand side). Di sisi impor,
Produktivitas industri makanan, minuman dan tembakau terlihat dari pertumbuhannya yang relatif tinggi, hal ini menjadikan ketertarikan investor untuk berinvestasi di sektor ini. Pada tahun 2013 realisasi investasi di sektor industri makanan, minuman dan tembakau mencapai 125 proyek, hal ini meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar 93 proyek. Pada tahun 2013 industri makanan, minuman dan tembakau merupakan industri dengan nilai realisasi investasi terbesar kedua yaitu sebesar Rp12,5 triliun. Realisasi
Dukungan infrastruktur dan mudahnya perizinan investasi di Jawa Timur
industri
makanan
terstandar bagi industri makanan untuk mengarap dengan mendirikan
dan
minuman
berkembanganya dan minuman, pasar domestik pabrik minuman
berkarbonasi. Jawa timur telah lama menjadi salah satu sentra industri gula di Indonesia. Industri gula merupakan industri pendukung bagi industri minuman berkarbonasi. Jawa Timur sebagai salah satu sentra produksi
investasi yang besar tersebut sejalan dengan penyerapan tenaga kerja yang
gula ini terbukti dengan meningkatnya produksi hablur (tebu
tinggi. Hal ini terbukti selama periode
yang di kristalkan) yang meningkat
yang sama, penyerapan tenaga kerja di industri ini merupakan yang tertinggi yaitu sebanyak 19.459 orang. Hal ini tidak berbeda jauh dengan penyerapan tenaga kerja
pada 5 tahun terakhir. Rata-rata peningkatan proses produksi hablur tersebut sekitar 4,5%. Secara ratarata Jawa Timur berkontribusi 43,87%
tahun 2012 yang menyerap tenaga kerja sebanyak 20.803 orang. Melihat kuatnya industri makanan dan minuman tersebut, ternyata
Industri gula Jawa Timur ini juga masih memiliki potensi yang lebih dari kondisi tersebut. Hal ini terkait dengan masih belum optimalnya
masih ada potensi untuk pengembangan lebih lanjut. Konsumsi minuman berkarbonasi perkapita masih relatif rendah, yaitu 2,4 liter per tahun. Hal ini masih relatif rendah jika dibandingkan dengan negara lain di Asia. Potensi tersebut
produktivitas produksi gula di Jawa Timur. Belum optimalnya produksi gula di Jawa Timur ini terkait pada aspek tanaman, pabrik, dan anomali cuaca yang mengakibatkan rendahnya rendeman yang dihasilkan. Namun demikian, masih terbukanya lahan di
dari total produksi nasional.
9
April 2014
Jawa
belum
lebih besar oleh daerah lepas pantai
dan pertanian. Sektor maritim dan
dioptimalkan untuk tanaman tebu seperti di Madura. Pemanfaatan ini dapat menyumbang dalam pemenuhan kebutuhan gula nasional
Timur
yang
masih
dan laut dalam Kawasan Indonesia Timur. Oleh karena itu, segera pemerintah perlu memperhatikan pembangunan wilayah Indonesia bagian
kelautan dibangun sama penting dengan pembangunan daratan. Begitu-
sekitar 2,7 juta ton pada tahun 2014.
timur.
kotanya termasuk desanya.
Tergarapnya potensi industri gula ini akan menguatkan supply chain industri pengolahan makanan dan minuman khususnya industri minuman berkarbonasi. Hal ini meningkatkan efisiensi dari industri makanan dan minuman di Jawa Timur dan nasional. (*)
Marsuki RCE Wilayah Makassar SULSEL PERLU MENJADI PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI KAWASAN INDONESIA TIMUR Pertumbuhan
ekonomi
Indonesia
Dalam kaitan itu, Sulawesi
Selatan perlu dijadikan pusat pembangunan Indonesia timur jika ingin memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan timur umumnya. Untuk merealisasikan hal tersebut maka salah satu kebijakan yg perlu dilakukan pemerintah adalah mempercepat pembangunan infrastruktur jalur Trans-Sulawesi untuk memperkuat keterhubungan antarprovinsi, terutama antara Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo. Dengan demikian Sulawesi Selatan akan mampu menghasilkan snowball effect pembangunan ekonomi di kawasan
yang dinikmati dalam satu dekade terakhir telah menempatkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-16 di dunia dengan PDB
timur.
diperkirakan mencapai Rp9.500 triliun pada awal triwulan I tahun 2014. Tapi secara keseluruhan Indonesia belum
pertanian, perkebunan, perikanan, migas dan pertambangan nasional,
menjelma sebagai kekuatan ekonomi raksasa karena postur geografi Nusantara yang terdiri dari pulau-pulau belum berhasil dijembatani dengan infrastruktur yang memadai. Pembangunan masih memusat di kawasan Indonesia barat. Kue lebih banyak dinikmati Jawa dan Sumatera. Seperti infrastruktur dan Subsidi BBM, 81 persen dinikmati oleh masyarakat Jawa-Bali dan Sumatera. Padahal, produksi migas selama ini disumbang
Dalam rancangan MP3EI, Koridor Ekonomi Sulawesi ditetapkan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil
maka selayaknya perlu memperhatikan keterlibatan para pelaku ekonomi yang terlibat. Disain pembangunan serupa itu akan mampu membangun jembatan-jembatan penghubung antarorang, antarkelompok, antarkawasan, dan antarsektor sehingga semua orang dan semua sektor terlibat sebagai pelaku dan penikmat. Sektor pertanian dan perkebunan bergandengan dengan sektor industri dalam rantai hulu-hilir. Sektor pertambangan menopang sektor industri
pula kawasan barat perlu terhubung dengan kawasan timur, baik antar dengan
desa-
Jika strategi ini dilaksanakan maka Indonesia Timur bisa berdiri sama tinggi dengan Indonesia bagian barat. Sehingga nantinya, kue pembangunan akan dapat lebih merata dan akan menciptakan suasana stabilitas ekonomi, sosial-politik, dan pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. (*)
I Wayan Ramantha RCE Wilayah Denpasar NYEPI DAN PEMILU PENGARUHI INDIKATOR EKONOMI BALI Hari raya Nyepi yang periode ini berdekatan dengan Pemilu Legislatif tentu berdampak nyata terhadap banyak indikator ekonomi Bali. Pertumbuhan ekonomi pasti meningkat di kwartal pertama tahun ini yang didorong oleh konsumsi yang meningkat tajam. Kedua event itu akan menjadikan pertumbuhan ekonomi Bali kembali berada di atas rata-rata nasional. Namun sayangnya, kejadian itu pula yang akan berdampak pada buruknya capaian indikator ekonomi yang lain, seperti inflasi yang meningkat dan selisih neraca perdagangan yang memburuk. Beberapa media cetak dalam dua minggu terakhir mewartakan, bahwa harga kebutuhan pokok di daerah ini
10
April 2014
meningkat tajam. Cabai yang rata-
ditarget naik, namun kontribusinya
untuk
rata di bulan Januari-Februari harganya hanya Rp45-60 ribu per kg, kini meningkat menjadi Rp100 ribu per kg. Begitupula kebutuhan pokok yang
hanyalah sebesar 20,74 persen. Demikian juga pada angka ekspor netto, kontribusinya masih jauh di bawah konsumsi rumah tangga den-
energi, dan ketahanan pangan yang akan dilaksanakan pada 2015. Usulan
lain. Dengan demikian, inflasi pada
gan besaran hanya 26,29 persen pada
periode ini diprediksi akan berada pada kisaran antara 6,5 sampai 7 persen. Sebuah angka yang cukup tinggi kalau dibandingkan dengan angka pertumbuhan ekonomi.
tahun 2014.
total usulan se-Pulau Kalimantan sebesar Rp54,62 triliun. Adapun rincian usulan Pemprov Kaltim terdiri atas konektivitas sebesar Rp11,62 triliun, energi sebesar Rp9,12 triliun
Beberapa hasil penelitian bidang ekonomi lokal, dari tahun-ke tahun menunjukkan bahwa tingkat konsumsi
Melonjaknya harga barang-barang kebutuhan pokok dan sarana upacara ini menyebabkan masyarakat Bali, terutama yang berpenghasilan rendah menjadi kebingungan. Kondisi yang oleh pepatah lama dikatakan “lebih
ritual orang Bali mencapai angka 32 persen dari total rata-rata konsumsi mereka. Bila persentase ini diasumsikan masih berlaku pada tahun ini, maka jumlahnya tidak akan kurang dari Rp12,59 triliun selama tahun 2014. Kalau barang-barang konsumsi
besar pasak daripada tiangnya”, benar-benar dirasakan oleh mereka yang berpenghasilan rendah. Menjelang Nyepi, Galungan dan Kuningan, banyak yang mengeluhkan harga
ritual itu, yang nota bene adalah hasil produk pertanian, setengahnya saja didatangkan dari luar Bali, berarti sektor konsumsi rumah tangga Bali menyumbang sekitar Rp6,30 triliun
bumbu-bumbuan naik sampai tiga kali lipat. Sementara yang lain mengeluhkan harga janur, bunga, buah,
kepada sektor pertanian di luar Bali termasuk dari luar negeri. Sebuah
kelapa, dan bahkan daun pisang naik minimal dua kali lipat. Yang lebih parah lagi, sebagian besar kebutuhan itu datang dari luar daerah bahkan
berdampak pada timpangnya neraca perdagangan Bali. (*)
dari luar negeri seperti buah impor. Konsumsi rumah tangga Bali pada umumnya selama tahun 2014 yang diprediksi tetap naik dengan kontribusi sebesar 42,59 persen pada sisi permintaan, sebetulnya memiliki nilai yang sangat material dengan angka mencapai Rp39,33 triliun. Jumlah itu menjadikan sektor konsumsi rumah tangga selalu dominan setiap tahunnya, karena pada sektor investasi, walaupun tahun ini jumlahnya juga
angka yang cukup besar yang akan
Ahmad Alim Bachri RCE Wilayah Banjarmasin USULAN PRIORITAS MP3EI KALIMANTAN TIMUR 2014 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengusulkan sejumlah program prioritas pembangunan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Kalimantan 2014 senilai Rp20,90 triliun. Usulan prioritas tersebut meliputi tiga hal, yakni infrastruktur
konektivitas,
pemenuhan
program prioritas dari Pemprov Kaltim senilai Rp20,90 triliun dari
dan
ketahanan
pangan
sebesar
Rp155,80 miliar. Usulan program dari Pemprov Kaltim masih menjadi satu dengan Kalimantan Utara (Kaltara) yang baru bergabung dalam Forum Kerja sama Revitalisasi Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan (FKRP2RK). Usulan tersebut merupakan lanjutan dari hasil evaluasi usulan untuk 2014. Usulan program ini disesuaikan dengan tantangan dan permasalahan yang dihadapi Kaltim, yaitu rendahnya konektivitas intrawilayah, rendahnya akses terhadap sumber energi, kuota BBM, ketersediaan listrik, ketersediaan pangan (beras) serta upaya mengembangkan industri, khususnya hilirisasi produk sumber daya alam yang dimiliki Kaltim. Untuk konektivitas yang diproritaskan adalah pengembangan Kawasan Industri Balikpapan dan
Kariangau (KIK) Buluminung di
Penajam Paser Utara (PPU), yang didukung dengan pembangunan Jalan Batu Aji-Kuaro, Kuaro-KademanPenajam-Balikpapan Rp1,15 triliun. Berikutnya adalah pembangunan jalan Balikpapan-Samarinda sebesar Rp450 miliar, pembangunan Jembatan Pulau
11
April 2014
Balang sebesar Rp600 miliar dan
Rp100
pembangunan Jalan Tol BalikpapanSamarinda sebesar Rp1,1 triliun. Selanjutnya adalah pengembangan Kawasan Industri dan Jasa Kota
Pelabuhan Teluk Adang Rp215 miliar.
Samarinda,
tersebar di sejumlah kabupaten dan pembangunan jaringan transmisi SUTT
dengan
didukung
pembangunan Jalan Loa JananTenggarong-Senoni-Kota Bangun-Sp Blusuh sebesar Rp1,54 triliun. Di samping itu pembangunan Jembatan Mahkota II sebesar Rp100 miliar, pembangunan Jembatan Loa Kulu sebesar Rp400 miliar dan pembangunan Pelabuhan Multipurpose Palaran sebesar Rp90 miliar. Program itu, juga termasuk pengembangan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, diantaranya melalui pembangunan jalan ruas Samarinda-BontangSangatta-Sp Perdau-Batu, AmparWahau-Labanan Rp2,27 triliun. Demikian juga pembangunan ruas jalan dalam kawasan Maloy Rp200 miliar, pembangunan pelabuhan CPO Maloy Rp200 miliar dan pembangunan tangki timbun Rp120 miliar. Pengembangan Kawasan Industri Pariwisata melalui Maratua
Kepulauan
Derawan,
pembangunan Bandara Rp150 miliar dan
pembangunan Bandara Juwata, Tarakan sebesar Rp50 miliar. Sementara untuk pengembangan kawasan perbatasan melalui pembangunan jalan perbatasan di kawasan Kutai Barat, Mahulu, Malinau, Nunukan senilai Rp2 triliun, pembangunan bandara perbatasan di Datah Dawai senilai Rp35 miliar, pembangunan Pelabuhan Tana Kuning
miliar
dan
pembangunan
Untuk pemenuhan energi, Pemprov mengusulkan untuk pembangunan pembangkit
tenaga
listrik
yang
150 KV serta pembangunan gardu induk 150 KV di Balikpapan. Sedangkan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemprov Kaltim mengusulkan penyediaan premium bersubsidi sebanyak 865.590 kilo liter, penyediaan solar bersubsidi sebanyak 462.721 kilo liter, pembangunan jaringan gas rumah tangga untuk 8.000 KK (kepala keluarga) dan penambahan kuota elpiji 3kg 100.140.416 kg. Untuk ketahanan pangan, Pemprov tetap mengusulkan untuk melakukan pembangunan infrastruktur irigasi, meningkatkan pencetakan sawah melalui perluasan sawah dan perluasan hortikultura. Selain itu, Pemprov juga berencana mengembangkan lahan, melalui sertifikasi lahan pertanian. Inventarisasi dan verifikasi lahan pertanian, serta melakukan optimalisasi lahan pertanian potensial. Sebagai tindak lanjut Musrenbang ini, Pemprov mengagendakan pembahasan
hasil akan lebih
detil dengan kementerian terkait. Lebih lanjut, pada 2014 ini, Gubernur se-Kalimantan juga akan berupaya untuk dapat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan memanfaatkan momentum 2014 sebagai masa transisi RPJMN tahap II
menuju tahap III, dimana pada 2014 kementerian/lembaga saat tengah menyusun Renstra 2015-2020, maka diharapkan usulan FKRP2RK ini dapat diakomodir dalam Renstra K/L 20152019 sehingga akan membawa dampak positif terhadap perekonomian Kalimantan secara keseluruhan. (*)
Agus Tony Poputra RCE Wilayah Manado LISTRIK KEMBALI BERMASALAH Listrik di beberapa provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) kembali mengalami pemadaman bergilir, bahkan tanpa pemberitahuan. Ini terjadi di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo. Khusus untuk Kota Palu, kejadian ini menjadi sesuatu yang perlu dipertanyakan dikaitkan dengan ketersediaan pembangkit listrik yang cukup berlimpah di Provinsi Sulawesi Tengah. Provinsi ini memiliki dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yaitu Poso 1 dan Poso 2 dengan kapasitas total 240 MW di Kabupaten Poso. Proyek ini dibangun oleh PT Poso Energy yang memanfaatkan air terjun Sulewana dan direncanakan akan dibangun juga PLTA Poso 3 dengan kapasitas yang lebih besar. Kedua PLTA yang telah ada mampu memasok kebutuhan listrik untuk tiga provinsi, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Selatan. Namun kenyataan di lapangan, listrik dari kedua PLTA tersebut baru dialiri ke Sulawesi Selatan dan Sulawesi
12
April 2014
Barat, sedangkan Sulawesi Tengah
pembangunan
yang menjadi lokasi PLTA belum menikmatinya sehingga pemadaman kembali terjadi. Faktor penyebabnya adalah pembangunan transmisi yang
antara Jawa-Bali luarnya.
sangat lama yang menghubungkan
Indonesia, maka keberadaan PLN sebagai satu-satunya perusahaan pe-
PLTA Poso dengan Kota Palu dan kabupaten lain di Sulawesi Tengah.
yang
makin
dan
lebar
daerah
di
Bila melihat wilayah kerja PLN yang
masok listrik bagi masyarakat mungkin perlu ditinjau kembali. Dengan rentang kendali yang sangat luas, PLN
bangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Anggrek selama tiga tahun ikut memberi kontribusi terhadap pemadaman listrik. PLTU ini diperkirakan dapat memasok listrik sebesar 2x10 MW. Saat ini kebutuhan listrik di Gorontalo untuk beban puncak sebesar 60 MW
seolah menjadi tidak fokus sehingga ada wilayah yang menjadi perhatian dan ada yang terabaikan. Oleh sebab itu dibutuhkan perubahan radikal terhadap PLN dimana salah satu caranya adalah dengan melakukan spinoff sehngga terbentuk beberapa peru-
namun kapasitas yang tersedia hanya 40 MW, sisanya dipasok dari Sulawesi Utara. Kebijakan ini menimbulkan dampak negatif bagi ketersediaan listrik di Sulawesi Utara, sebab Pem-
sahaan berdasarkan wilayah kerja seperti halnya yang terjadi pada PT. Angkasa Pura dan PT. Pelindo. Dengan demikian, tiap perusahaan baru bisa lebih fokus pada wilayahnya, dan
bangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Sulawesi Utara harus dibagi ke Gorontalo sehingga Sulawesi Utara men-
kinerjanya dapat lebih mudah diukur. Untuk perusahaan hasil spin-off yang
galami kekurangan listrik. Selain itu, PLN di Sulawesi Utara mengalami masalah dengan pembebasan lahan terkait pembangunan transmisi.
mendapat subsidi karena dapat menciptakan laba sendiri. Sebaliknya yang berada di wilayah yang defisit karena masih terbatasnya perusahaanperusahaan yang menjadi sumber
berskala menengah dan besar di daerah-daerah ini sulit dilakukan. Selain itu, bisnis yang telah ada perlu
ment (AFTA) Plus Three. (*)
sangat luas yang menjangkau seluruh
Lain halnya yang terjadi di Gorontalo, tertahannya pembangunan Pem-
Masalah listrik yang tidak kunjung selesai membuat kegiatan investasi
dalam era Asean Free Trade Agree-
berada di wilayah gemuk tidak perlu
pendapatannya, tetap mendapat subsidi dari pemerintah sehingga kebijakan ini dapat juga menjadi salah satu solusi bagi permasalahan subsidi en-
mengeluarkan biaya ekstra untuk pembelian pembangkit listrik tenaga diesel dan pemenuhan bahan bakar untuk mengoperasikannya, yang biayanya jauh lebih mahal dibanding-
ergi pemerintah. Lebih jauh lagi, kebijakan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah listrik yang dialami daerah di luar Jawa-Bali sehingga dapat mengurangi ketimpangan pem-
kan harga PLN. Persoalan listrik ini menyebabkan terjadi kesenjangan
bangunan antar daerah, serta mampu meningkatkan
kesiapan
Indonesia
13
April 2014
Analisis Pasar Saham & Kinerja BUMN 1 Maret – 28 Maret 2014
INDEKS SAHAM GLOBAL
garuhi oleh berita dan data yang
Sepanjang bulan Maret pergera-
Indeks saham di kawasan global seperti Dow Jones dan S&P Amerika
dirilis sepanjang bulan Maret. Data dari Cina dan Amerika yang berseberangan dimana data ekonomi Cina menunjukkan perlemahan sementara data ekonomi dari Amerika memperlihatkan perbaikan mendorong investor untuk lebih berhati-hati dalam mem-
kan indeks saham baik di kawasan regional maupun global bergerak dalam rentang yang terbatas. Meski demikian beberapa indeks saham bergerak dalam rentang yang cukup berarti dan membentuk pola pergerakan yang menguat.
bergerak statis sementara FTSE Eropa bergerak relatif dalam batasan atas dan bawah yang lebih lebar serta membentuk pola melemah. Nikkei Jepang bergerak dalam batasan yang lebih besar daripada rekannya sekawasan meski secara rata-rata Nikkei masih mendatar. Pergerakan yang terbatas ini dipen-
buat keputusan investasi. Data ekonomi Cina sepanjang tahun 2014 yang baru-baru ini dipublikasi menunjukkan angka yang lebih ren-
Dow Jones
FTSE
S&P
Nikkei
14
April 2014
dah daripada yang diekspektasikan. Data tersebut antara lain adalah data investasi, penjualan retail dan produksi industri. Untuk data produksi industri di Cina untuk kurun waktu dua bulan pertama di tahun ini, para analis memperkirakan akan tumbuh sebesar 9,5% nyatanya hanya tumbuh sebesar 8,6% saja. Penjualan eceran CIna hingga bulan Februari ini hanya mencapai pertumbuhan sebesar 11,8% dari yang diperkirakan sebesar 13,5%. Selain itu, investasi Cina dari awal tahun hingga akhir Februari tumbuh
17,9% dari 19,4% yang diperhitungkan oleh para analis. Data-data ekonomi Amerika yang dipublikasikan pada bulan Maret ini antara lain data perumahan dan pengangguran yang membaik. Permintaan ijin pembangunan perumahan meningkat menjadi 1.018.000 pada bulan Februari dari 945.000 di bulan sementara jumlah kegiatan pembangunan rumah pada bulan Februari ini telah mencapai 907.000 dari sebelumnya hanya 880.000 saja. Kegiatan pembangunan perumahan pribadi ini me-
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Strait Times
munjukkan tingkat konsumsi dan ekonomi masyarakat Amerika telah membaik. Jumlah pemohon tunjangan pengangguran turun dari angka seminggu sebelumnya yaitu menjadi 315.000 orang per 8 Maret 2014 dari 320.000 orang. Pergerakan indeks saham di Amerika dan indeks saham negara lain tersungkur pada hari perdagangan ke empat setelah Ketua The Fed mengindikasikan akan adanya kenaikan suku bunga acuan, Fed Rate, apabila paket quantitative easing telah berhenti be-
Thailand
Hang Seng
15
April 2014
berapa waktu. Meski pada tanggal
bergerak relatif di tempat seperti
di beberapa pemilihan umum yang
yang sama The Fed memutuskan untuk mempertahankan Fed Rate pada level 0,25% dan masih menggelontorkan paket stimulus pada pasar
yang dialami oleh Strait Times Singapore dan Thailand Stock Exchange.
lalu, bisa jadi ini merupakan siklikal. Faktor fundamental lain yang mung-
Pengaruh investor dari kawasan global sepertinya mempengaruhi keputusan investor setempat dalam berinvestasi. Sementara untuk indeks saham di Indonesia dan Hang Seng Hong Kong bergerak dengan volatilitas yang lebih tinggi daripada rekannya sekawasan.
kin mendorong masuknya dana asing ke Indonesia yakni tekanan inflasi yang terbukti dapat terkendali oleh Pemerintah. Dengan terkendalinya tekanan inflasi maka suku bunga acuan Indonesia (BI Rate) dapat diturunkan dari level sekarang 7,5%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bulan Maret ini berhasil membentuk pola uptrend atau menguat. IHSG sempat melejit hingga ke
Sepanjang bulan Maret aliran total pembelian bersih dana asing pada bursa saham Indonesia secara akumulatif mencapai Rp 14,5 triliun
modal,
investor
tampaknya
lebih
meyakini Fed akan segera menaikkan suku bunga acuannya. Selain dari data diatas, The Fed turut mengeluarkan prediksi indikasi utama pertumbuhan ekonomi Amerika yang dirilis oleh The Fed mencapai 0,5% dari sebelumnya 0,25% dan indikasi perindustrian naik menjadi 9.0 dari -6,3 pada bulan Januari. Data yang bervariasi ini mempengaruhi semangat investasi investor di Amerika dan Jepang sehingga pola pergerakan mendatar di bulan Maret. Dari benua Eropa, investor dari Eropa masih dikhawatirkan oleh situasi di Ukraina sehubungan pergolakan politik kelompok yang menentang dan
indeks 4.879 pada pertengahan bulan Maret setelah pengumuman Gubernur DKI Joko Widodo untuk menjadi kandidat presiden dari partai PDIP. Kenaikan yang melejit segera disambut dengan koreksi pada hari berikutnya sebagai aksi ambil untuk dari kenaikan harga yang terbentuk. IHSG pada bulan Maret ini melang-
mendukung penggabungan diri dengan
kah dari titik 4.584 dan menutupnya
Uni Eropa. Pergolakan politik Ukraina kali ini membawa mantan negara induknya, Rusia, turun tangan. Semakin mencekamnya kondisi di Ukraina
pada 4.768 yang mana secara bulanan menguat sebesar 4,0% . IHSG mencapai titik tertinggi pada indeks 4.879 dan menyentuh titik terendah pada
mem ba wa
hari pertama perdagangan di bulan Maret atau pada indeks 4.584. IHSG berhasil membentuk pola uptrend
ke kh awa ti ra n
a k an
berkurangnya posokan komoditas di Eropa seperti gas dan nikel. Investor setempat memilih untuk meninggalkan dulu pasar saham dan meninggalkan indeks FTSE melemah.
INDEKS SAHAM DI REGIONAL Indeks saham di kawasan regional bergerak dengan terbagi dua kelompok dimana beberapa indeks saham
Perbankan Pada bulan ini, saham dalam sektor perbankan berhasil ditutup pada harga yang lebih tinggi daripada awal pergerakannya. Hal ini seiring dengan pergerakan IHSG. Semua saham perbankan telah mengumumkan laporan kinerjanya untuk tahun 2013 yang secara umum membukukan kenaikan yang baik. Performa perbankan telah lama diumumkan dan kenaikan yang terjadi tidak mencerminkan respon investor terhadap laporan keuangan sektor perbankan. Potensi penurunan
Indonesia.
suku bunga acuan merupakan katalis positif bagi saham perbankan. Dengan turunnya suku bunga acuan maka akan suku bunga kredit akan terpangkas. Suku bunga kredit yang lebih
Fenomena aliran dana asing masuk ke pasar modal Indonesia terjadi pada setiap tahun pemilihan umum. Pada tahun ini pemilihan umum legislatif akan digelar pada bulan depan dan
rendah akan mendorong pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dan potensi gagal bayar hutang debitur turun. Sehingga berpengaruh positif pada sektor perbankan.
seiring dengan derasnya dana asing mengalir masuk pada pasar saham
dihubungkan dengan apa yang terjadi
16
April 2014
Kenaikan saham perbankan tertinggi dialami oleh Bank Tabungan Negara (BBTN) dengan kenaikan sebesar 16,8% diikuti oleh Bank Negara Indonesia (BBNI), Bank CIMB Niaga
Infrastruktur
terkoreksi.
Saham dalam sektor ini ditutup dalam teritori yang variatif. Saham
Sementara saham PGAS masih menjadi pilihan investor berkaitan dengan penandatanganan pembelian gas oleh
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dan PT Indosat (ISAT) ditutup melemah dari harga pembukaan sebesar 3,7% dan -1,3%. Sementara untuk saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) masih berhasil ditutup dengan harga yang lebih tinggi 3,7%.
(BNGA), Bank Danamon (BDMN), Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Central Asia (BBCA) sebesar 11,5%, 10,7%, 6,1%, 3,8%, 3,5% dan 3,2%. Kenaikan BBTN juga berkaitan dengan jadwal pencatatan saham yang akan menerima dividen. BBTN menentukan pemilik saham per 18 Maret berhak menerima dividen dari BBTN. Harga saham BBTN menyentuh titik tertinggi pada tanggal 18 Maret 2014.
perusahaan tambang gas, para investor mengharapkan kenaikan pendapatan PGAS sebesar 17%. Berita korporasi ini mendasar para analis saham untuk merekomendasikan PGAS untuk dibeli dengan target harga Rp 6000
Saham sektor telekomunikasi tidak menjadi pilihan investor karena dengan proyeksi suku bunga yang turun maka investor lebih memilih pada
atau memberikan selisih keuntungan sebesar 17% dari harga terakhir. Potensi kenaikan PGAS masih ada setelah perusahaan mengumumkan akan
saham yang tidak defensif dimana saham sektor telekomunikasi merupakan saham defensif. Oleh karenanya, saham sektor ini masih
membagikan dividen Rp 210 per lembar nya atau masih memberikan dividen yield 4% dari harga yang tercatat hari terakhir bulan Maret yang mana
Laporan dan Rasio Keuangan Perbankan 4Q2013
Tier 1
CAR
NPL Gross
NIM
CIR
ROA
ROE
Coverage Ratio
LDR
Cost of Fund
CASA
Credit Cost
(Dalam Rp. Milliar)
BNI
12.3%
15.1%
2.2%
6.1%
46.7%
3.4%
22.5%
128.5%
85.9%
2.4%
69.0%
1.1%
BCA
15.0%
15.7%
0.4%
6.2%
42.9%
3.8%
28.2%
408.7%
76.3%
2.0%
78.9%
0.6%
NIAGA
12.9%
15.4%
2.2%
5.3%
48.0%
2.8%
17.7%
116.5%
95.9%
4.3%
44.0%
0.8%
DANAMON
17.3%
17.9%
1.9%
9.6%
52.5%
2.5%
14.5%
121.0%
122.2%
6.2%
48.0%
2.4%
MANDIRI
13.4%
14.9%
1.9%
5.6%
42.9%
3.7%
22.2%
185.3%
84.9%
3.1%
64.7%
1.0%
BRI
16.1%
17.0%
1.6%
8.6%
42.1%
5.0%
34.1%
225.8%
88.5%
3.7%
59.2%
0.9%
BTN
14.9%
15.6%
4.1%
5.44%
55.6%
1.8%
16.1%
28.0%
104.4%
5.0%
45.1%
0.9%
4Q2013 (Dalam Rp. Milliar)
Total Asset
Loan
DPK
Equity Net Int Inc Fee Based Provision
OPEX
Net Income
EPS (Annualized)
BNI
386,655
250,638
291,890
9.3%
19,058
9,441
(2,708)
(14,573)
9,054
486
BCA
496,305
312,290
409,486
21.1%
26,439
7,288
(2,016)
(14,632)
14,254
579
NIAGA
218,870
156,980
163,740
14.3%
10,121
3,404
(1,203)
(6,490)
4,282
170
DANAMON
184,237
135,383
110,806
9.7%
13,531
4,929
(3,184)
(9,695)
4,042
422
MANDIRI
733,100
472,435
556,342
16.0%
32,777
14,506
(4,856)
(21,501)
18,204
780
BRI
606,370
430,618
486,367
21.6%
42,906
8,165
(3,916)
(21,284)
21,160
858
BTN
131,170
100,467
96,213
7.5%
5,639
798
(441)
(3,860)
1,562
149
17
April 2014
masih menarik. Konstruksi Saham saktor konstruksi bergerak uptrend dan ditutup pada teritori positif. Saham sektor ini bahkan
menutup bulan Maret tertinggi di-
Adhi Karya (ADHI), PT Waskita Karya
bandingkan dengan sektor lainnya. Saham konstruksi yang mengalami
(WSKT) dan PT Wijaya Karya (WIKA) dengan kenaikan 28,0%, 15,2% dan
kenaikan tertinggi dialami oleh PT Pembangunan Perumahan (PTPP) dengan kenaikan 28,9% diikuti oleh PT
10,9%. Sektor ini akan diuntungkan dengan potensi penurunan beban keuangan
Pergerakan Beberapa Harga Saham Perbankan Bank
Closing Price
IHSG / JCI BNI
Mandiri
BRI
BCA
Niaga
Danamon
BTN
3-Mar-2014
4,450
9,100
9,250
10,275
935
4,100
1,100
4,584
4-Mar-2014
4,505
9,125
9,150
10,475
935
4,165
1,105
4,601
5-Mar-2014
4,620
9,400
9,275
10,550
970
4,235
1,110
4,659
6-Mar-2014
4,810
9,400
9,525
10,575
990
4,350
1,175
4,688
7-Mar-2014
4,825
9,250
9,250
10,600
985
4,345
1,195
4,686
10-Mar-2014
4,840
9,200
9,075
10,500
985
4,175
1,165
4,677
11-Mar-2014
4,850
9,375
9,225
10,400
995
4,195
1,200
4,704
12-Mar-2014
4,850
9,225
9,150
10,350
1,010
4,140
1,210
4,684
13-Mar-2014
4,855
9,300
9,325
10,375
1,035
4,240
1,235
4,726
14-Mar-2014
5,175
10,150
10,300
11,075
1,075
4,300
1,300
4,879
17-Mar-2014
5,150
9,975
10,000
10,950
1,085
4,390
1,295
4,876
18-Mar-2014
5,050
9,725
9,700
10,800
1,050
4,400
1,325
4,806
19-Mar-2014
4,980
9,775
9,825
10,700
1,060
4,390
1,300
4,821
20-Mar-2014
4,765
9,350
9,550
10,425
1,030
4,180
1,230
4,699
21-Mar-2014
4,800
9,375
9,300
10,325
1,030
4,220
1,255
4,700
24-Mar-2014
4,810
9,500
9,425
10,275
1,025
4,400
1,255
4,720
25-Mar-2014
4,800
9,525
9,525
10,300
1,025
4,425
1,240
4,703
26-Mar-2014
4,850
9,575
9,450
10,375
1,035
4,400
1,265
4,728
27-Mar-2014
4,900
9,400
9,450
10,350
1,040
4,240
1,275
4,723
28-Mar-2014
4,960
9,450
9,575
10,600
1,035
4,350
1,285
4,768
Growth
11.5%
3.8%
3.5%
3.2%
10.7%
6.1%
16.8%
4.0%
Average Transaction
>> Volume [Thousand]
Valuation Ratio
>> PER
10.2
12.1
11.1
18.3
6.1
10.3
8.7
21.5
>> PBV
1.9
2.5
3.0
4.1
1.0
1.3
1.2
2.6
>> Value [Rp Million]
32,651
37,893
40,169
18,777
1,006
4,875
55,549
24,189
158,990
359,457
380,843
198,066
1,022
20,922
67,792
54,907
18
April 2014
dengan penurunan suku bunga kredit
Pertambangan
dari perbankan. Sektor konstruksi merupakan sektor yang padat modal dan salah satu modal kerja dari sektor ini diperoleh dari pinjaman per-
Saham sektor pertambangan kompak menutup bulan Maret dalam zona
kaitan dengan proyeksi kenaikan harga komoditas yang dibidangi oleh
hijau dengan kenaikan tertinggi dicapai oleh PT Timah (TINS) yang ditutup 18,2% lebih tinggi daripada harga awal bulannya. Kenaikan saham TINS ini diikuti oleh PT Aneka Tambang (ANTM) yang naik sebesar 9,1% sementara saham PT Bukit Asam (PTBA)
kedua emitten tersebut. Harga komoditas timah belakangan ini terus naik yang merupakan buah dari keputusan pemerintah untuk memiliki bursa komoditas timah dalam negeri dan menggunakannya sebagai acuan harga jualnya. Indonesia merupakan
masih ditutup melemah -0,3%.
pensuplai timah terpenting di dunia
bankan. Turunnya suku bunga pinjaman dan beban bunga hutang akan menambah besar keuntungan bersih perusahaan.
Kenaikan saham TINS dan ANTM ber-
Kinerja Emiten BUMN Berbagai Sektor ISAT
TLKM Indikator
Rp. Juta
Penjualan Pendapatan Kotor Pendapatan Operasional Pendapatan sebelum Pajak Pendapatan Bersih
82,967,000 56,971,000 25,996,000 27,149,000 14,205,000 WIKA (Rp. M)
Indikator Penjualan Pendapatan Kotor Pendapatan Operasional Pendapatan sebelum Pajak Pendapatan Bersih
Rp. Juta
7.5% 9.9% 2.7% 12.1% 10.5%
20.0% 18.2% 45.2% 22.0% 19.7%
Rp. Juta 9,799,598 8,935,405 864,194 714,365 405,977
PTBA Indikator Penjualan Pendapatan Kotor Pendapatan Operasional Pendapatan sebelum Pajak Pendapatan Bersih
Rp. M
YoY % ∆
Rp. Juta 11,209,219 9,056,381 2,152,838 2,461,362 1,826,144
YoY % ∆
Rp. M
28.5% 25.0% 80.6% 68.8% 91.9%
-3.3% 10.5% -36.7% -37.1% -37.0%
5,852,453 5,023,401 829,052 772,203 515,076
16.5% 30.9% -6.3% 28.1% -3.4%
WSKT YoY % ∆
11,655,844 10,582,459 1,073,385 766,890 420,708
Rp. M
YoY % ∆
3,002 2,066 936 1,125 861
PTPP
TINS YoY % ∆
USD Jt
23,854,559 6.4% (2,778,219) -840.6%
ADHI
YoY % ∆
11,884,668 10,926,928 957,739 1,016,232 569,940
YoY % ∆
PGAS
45.6% 45.1% 51.0% 40.6% 35.9%
Rp. Juta 9,686,610 910,696 570,512 611,201 368,060
YoY % ∆ 10.0% 24.4% 27.5% 32.9% 44.9%
ANTM YoY % ∆ -25.2% -29.6% 21.4% 19.4% 19.3%
Rp. Juta
YoY % ∆
11,298,322 8.1% 10,877,290 14.3% 421,032 -54.8% (169,247) -104.3% 409,944 -86.3%
19
April 2014
dan mampu mengkontrol harga timah
dunia. Oleh karenanya, potensi harga
yang diproduksinya.
nikel akan menguat dan saham ANTM kembali dikumpulkan.
Kenaikan harga nikel berkaitan dengan potensi penurunan persediaan nikel, yang menjadi basis produk utama pertambangan ANTM. Kericuhan di Ukraina yang membawa serta Rusia, produsen nikel penting dunia, berpotensi mengganggu suplai nikel
Harga PTBA masih bergerak dalam kisaran tipis karena masih belum adanya katalis kenaikan harga komoditas batu bara di pasar internasional. (*)
Pergerakan Beberapa Harga Saham BUMN Berbagai INFRASTRUCTURE
CONSTRUCTION
MINING
Closing Price TLKM
ISAT
PGAS
WIKA
ADHI
PTPP
WSKT
PTBA
TINS
ANTM
3-Mar-2014
2,300
4,000
4,940
2,155
2,340
1,420
660
9,350
1,650
1,040
4-Mar-2014
2,300
4,000
4,945
2,235
2,430
1,510
680
9,525
1,665
1,040
5-Mar-2014
2,320
4,000
5,000
2,280
2,480
1,535
685
9,525
1,735
1,080
6-Mar-2014
2,310
4,000
5,000
2,280
2,520
1,565
720
9,525
1,755
1,130
7-Mar-2014
2,295
4,005
4,960
2,235
2,520
1,575
720
9,425
1,855
1,130
10-Mar-2014
2,185
4,000
4,960
2,255
2,540
1,590
740
9,525
1,785
1,100
11-Mar-2014
2,180
3,995
4,915
2,280
2,695
1,645
755
9,550
1,805
1,115
12-Mar-2014
2,165
3,980
4,985
2,235
2,700
1,645
740
9,275
1,755
1,095
13-Mar-2014
2,190
3,985
5,175
2,280
2,815
1,665
745
9,375
1,760
1,105
14-Mar-2014
2,280
4,000
5,275
2,490
3,050
1,825
800
9,250
1,720
1,105
17-Mar-2014
2,250
4,020
5,300
2,465
3,020
1,810
795
9,275
1,715
1,100
18-Mar-2014
2,210
4,020
5,175
2,410
2,960
1,785
780
9,275
1,735
1,125
19-Mar-2014
2,260
4,010
5,075
2,410
2,960
1,775
780
9,375
1,790
1,180
20-Mar-2014
2,190
3,980
4,880
2,335
2,830
1,735
760
9,150
1,765
1,130
21-Mar-2014
2,160
3,900
5,175
2,360
2,860
1,790
760
9,350
1,750
1,135
24-Mar-2014
2,230
3,895
4,995
2,385
2,940
1,790
775
9,275
1,845
1,155
25-Mar-2014
2,190
3,830
4,950
2,360
2,950
1,790
770
9,200
1,920
1,145
26-Mar-2014
2,210
3,830
5,025
2,405
3,025
1,810
780
9,200
1,915
1,145
27-Mar-2014
2,175
3,830
5,125
2,395
3,010
1,825
770
9,350
1,925
1,135
28-Mar-2014
2,215
3,950
5,125
2,390
2,995
1,830
760
9,325
1,950
1,135
Growth
-3.7%
-1.3%
3.7%
10.9%
28.0%
28.9%
15%
-0.3%
18.2%
9.1%
Average Transaction
>> Volume [Thousand]
143,661
1,453
26,325
38,819
28,344
26,544
70,930
3,453
16,565
58,938
>> Value [Rp Million]
319,531
5,767
133,362
90,423
79,018
44,203
44,874
32,384
29,926
66,185
Valuation Ratio
>> PER
15.0
(7.7)
12.3
25.7
13.3
21.1
20
11.3
19.1
26.4
>> PBV
3.6
1.3
4.0
5.0
3.5
4.5
3.07
2.7
2.0
0.8
20