Tinjauan TinjauanTerkini Terkini Perdagangan Indonesia
Perdagangan
Indonesia
Volume 7, September 2010
Volume 7, September 2010
TINJAUAN UMUM: HINGGA JULI 2010 Daftar Isi … Tinjauan Umum Hingga Juli 2010 Ekspor & Impor Beberapa Produk Yang Mengalami Peningkatan Ekspor dan Impor
Pengarah Wamendag BPPK Perdagangan
Penanggung Jawab Kapusdatin Perdagangan
Tim Penulis Yati Nuryati Deasi Natalia Nurozy
Supervisi Sjamsu Rahardja Ernawati Munadi
• Ekspor selama Januari-Juli 2010 telah berhasil mencapai angka US$ 85 miliar atau naik sebesar 42,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2009. • Membaiknya kinerja ekspor pada periode tersebut mengindikasikan sustainability yang kuat dari pemulihan ekspor Indonesia hingga akhir 2010 sebagai refleksi dari proses pemulihan perekonomian dunia. • Menguatnya ekspor juga didukung oleh menguatnya ekspor Indonesia ke Beberapa negara tujuan utama, seperti Uni Eropa, RRT, Jepang, Korea Selatan, India dan Negara-negara Asean . • Neraca Perdagangan Indonesia tetap positif. Total ekspor Indonesia selama periode ini mengalami surplus sebesar US$ 9,4 miliar dengan suplus non migas mencapai US$ 9,6 miliar namun penerimaan dari migas mengalai defisit sebesar US$ 0,19 miliar. • Melemahnya kembali perekonomian AS dan kesulitan yang dihadapi oleh EU dan Jepang harus diwaspadai dengan baik, antara lain dengan terus meningkatkan diversivikasi pasar ekspor.
Ekspor Indonesia selama Januari-Juli 2010 meningkat sebesar 42,3% terutama karena kuatnya kinerja ekspor non migas. Selama bulan Januari-Juli 2010 ekspor Indonesia mengalami peningkatan sebesar 42,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2009 dengan nilai ekspor mencapai US$ 85 miliar. Pertumbuhan sebesar 42,3% tersebut terkontribusi dari ekspor non migas sebesar 82,3% dan migas sebesar 17,7%. Rata-rata nilai bulanan ekspor non migas selama Januari-Juli 2010 sebesar US$ 10,0 miliar. Angka ini masih di atas rata-rata nilai tahun 2008 dimana saat itu mencapai kinerja yang tertinggi sepanjang sejarah. Selama bulan Juli 2010 total ekspor meningkat sebesar 1,3%. Peningkatan total ekspor selama bulan Juli 2010 tersebut ditunjang oleh peningkatan ekspor non migas sebesar 1,8% karena dari sisi migas ekspor mengalami penurunan sebesar 1,1%. Menurunnya ekspor migas selama bulan Juli 2010 terutama dikarenakan oleh penurunan dari sektor gas, yaitu turun sebesar 5,7% atau mengalami pelemahan dari US$ 0,92 miliar menjadi US$ 0,86 miliar (Tabel 1). Neraca Perdagangan Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, total ekspor baik secara periodik maupun bulanan terus menunjukkan penguatan meski imporpun menunjukkan fenomena yang sama.
1
Volume 7, September 2010
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia
Selama periode tersebut surplus perdagangan Indonesia mencapai US$ 9,4 miliar dengan suplus non migas mencapai US$ 9,6 miliar sementara penerimaan dari migas mengalami defisit sebesar US$ 0,19 miliar. Gambar 1. Tren Total Ekspor dan Impor masih terus Menguat Miliar USD
Total Ekspor
Total Impor
Miliar USD
Neraca
Ekspor Nonmigas
12,0
15,0
Impor Nonmigas
Neraca Nonmigas
12,0
9,0 9,0
6,0
6,0 3,0
3,0
0,0 Jan.07
Jul.07
Jan.08
Jul.08
Jan.09
Jul.09
Jan.10
Jul.10
0,0
-3,0
Jan.07
Jul.07
Jan.08
Jul.08
Jan.09
Jul.09
Jan.10
Jul.10
Sumber: BPS (diolah)
Kinerja neraca perdagangan selama periode bulan Juli dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk menguatnya rupiah akibat derasnya aliran modal masuk ke Indonesia, yang tercermin dari posisi cadangan devisa yang terus meningkat (gambar 2). Menguatnya rupiah (Apresiasi rupiah) akan menguntungkan produsen yang mengimpor barang modal dan bahan baku/penolong dan pada gilirannya meningkatkan kapasitas produksi nasional. Kondisi ini yang menyebabkan berkurangnya surplus pada neraca perdagangan, meskipun secara kumulatif (Januari-Juli 2010) kinerja perdagangan Indonesia cukup baik.
Gambar 2. Perkembangan Cadangan devisa dan Kurs Rupiah di Indonesia
Cadangan Devisa
Kurs Tengah
84
81.3 78.8
9,350.0
76.3 76
Rupiah/Dollar
Milyar US$
80
72
9,500.0
74.6 71.8
68
9,348.2 9,183.2
9,173.7
9,200.0
9,148.4 9,049.5
9,027.3
9,050.0
8,971.8
8,900.0
64 Maret
Mei
Juni Tahun 2010
Juli
Agustus
8,750.0 Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Tahun 2010
Sumber: Bank Indonesia (diolah)
2
Volume 7, September 2010
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia Tabel 1. Perdagangan Indonesia Januari-Juli 2010 (Juta USD) Jul-09
Jun-10
DESCRIPTION
Jul-10*
Jul'10 / Jul'09
Juta USD
EKSPOR Total Non Migas Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas IMPOR Total Non Migas Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas NERACA Total Non Migas Migas Minyak Mentah Hasil Minyak Gas
Jan - Jul
Perub (%) 2009
mom (%) 2010*
Jul/Jun
yoy (%) 10/09
9.684,1 8.195,2 1.488,9 568,8 234,4 685,7
12.330,2 10.428,6 1.901,5 752,2 234,1 915,2
12.492,4 10.611,7 1.880,7 783,4 234,7 862,6
29,0 29,5 26,3 37,7 0,1 25,8
59.757,5 51.094,3 8.663,2 3.841,1 1.105,4 3.716,7
85.013,6 69.968,7 15.044,9 5.340,4 2.351,2 7.353,3
1,3 1,8 -1,1 4,1 0,2 -5,7
42,3 36,9 73,7 39,0 112,7 97,8
8.683,3 6.846,5 1.836,8 780,5 1.008,8 47,6
11.760,0 9.370,5 2.389,5 681,1 1.639,2 69,2
12.621,1 10.513,3 2.107,8 584,1 1.445,3 78,4
45,3 53,6 14,8 -25,2 43,3 64,8
50.060,6 40.813,6 9.247,0 3.618,1 5.290,4 338,5
75.558,5 60.327,2 15.231,3 4.807,4 9.996,8 427,1
7,3 12,2 -11,8 -14,2 -11,8 13,3
50,9 47,8 64,7 32,9 89,0 26,2
1.000,8 1.348,7 -347,9 -211,7 -774,4 638,1
570,2 1.058,1 -488,0 71,1 -1.405,1 846,0
-128,7 98,4 -227,1 199,3 -1.210,6 784,2
-112,9 -92,7 -34,7 -194,1 56,3 22,9
9.696,9 10.280,7 -583,8 223,0 -4.185,0 3.378,2
9.455,1 9.641,5 -186,4 533,0 -7.645,6 6.926,2
-122,6 -90,7 -53,5 180,3 -13,8 -7,3
-2,5 -6,2 -68,1 139,0 82,7 105,0
* Angka Sementara Sumber : BPS
Penguatan Ekspor Selama Januari-Juli 2010 diperkirakan akan terus mendorong perbaikan kinerja ekspor ke depan. Menguatnya ekspor selama periode ini dibandingkan dengan awal tahun 2009 menunjukkan akan adanya perbaikan kinerja ekspor. Kinerja ekspor non-migas Indonesia yang kembali mencapai angka diatas US$10 miliar, mengindikasikan pemulihan ekspor Indonesia yang semakin mantap meskipun impor mengalami kenaikan. Kenaikan impor lebih dipicu oleh tingginya permintaan barang modal dan bahan baku/penolong untuk kebutuhan industri dan realisasi investasi di dalam negeri (gambar 3). Selain itu, menguatnya ekspor juga didukung oleh menguatnya ekspor Indonesia ke Beberapa negara tujuan utama, seperti Uni Eropa, RRT, Jepang, Korea Selatan, India dan Negara-negara Asean. Ekspor Indonesia ke Uni Eropa naik sebesar 27,1% dengan pangsa mencapai 13,1%. Ekspor Indonesia ke negara-negara Asean mencapai 21,3% dan terbesar ekspor ditujukan ke Singapura, yaitu US$ 5,3 miliar atau meningkat 7,6%. Ekspansi ekspor Indonesia ke wilayah Asia cukup tinggi, ke RRT mempunyai pangsa 9,97% dan ke India mencapai 7,1%. Selain itu ke Jepang mencapai pangsa 12,9% dan ke Amerika Serikat mencapai 10,8%. Bahkan peningkatan ekspor Indonsia ke negara-negara Asia timur lebih dari 50%. Gambar 3. Hubungan Antara Impor Bahan Baku Penolong dan Modal dengan Investasi di Indonesia Investasi Dengan Lonjakan Impor Barang Modal 180,000
140,000
160,000
120,000
140,000 120,000
100,000
Investasi
Investasi
Investasi Dengan Lonjakan Impor Bahan Baku Penolong 160,000
80,000 60,000
100,000 80,000 60,000
40,000
40,000
20,000
20,000 0
0 0
5,000
10,000
15,000
20,000
Impor Bahan Baku Penolong
25,000
30,000
0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
Impor Barang Modal
Sumber : CEIC (diolah)
3
Volume 7, September 2010
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia
Dari sisi produk yang merupakan pendorong utama ekspor Indonesia, Selama Januari-Juli 2010, meskipun ke depan diperkirakan beberapa produk yang menjadi komoditi ekspor utama Indonesia masih akan mendapat tekanan dari masuknya produk impor asal RRT yang menyebabkan daya saing produk di dalam negeri menjadi tidak kompetitif akibat diberlakukannya AC-FTA. Namun ada beberapa produk yang masih prospektif dalam mendorong ekspor Indonesia. Produk-produk tersebut selalu mengalami pertumbuhan yang positif, diantaranya Karet dan produk karet, Otomotif, Produk hasil hutan, Kakao, Elektronik, Alas kaki, TPT, Sawit dan Udang, masing-masing mengalami peningkatan 110,2%; 44,3%; 37,9%; 28,0%; 26,4%; 26,2%; 18,6%; 15,7% dan 5,0% (gambar 4).
Gambar 4. Nilai dan Pertumbuhan Ekspor 10 Komoditi Utama
Kopi
Kakao
Udang
-23.9
296.6 389.9
Jan-Jun '10
652.7 510.0
1,127.7 781.3
Alas Kaki
1,170.4 927.6
44.3
-45.2 26.2
-0.4
Produk Hasil Hutan
3,166.6
Sawit dan Produk Sawit
TPT
5.0
-25.2
Otomotif
Elektronik
28.0
-10.8
Jan-Jun '09
439.8 418.8
Karet dan Produk Karet
-9.0
4,367.2
4,088.7 2,066.0
4,730.4
15.7
-43.3
4,341.8
3,881.1
37.9
-26.8
110.2
-47.1 4,905.7
4,473.8
5,304.8
0.9 -12.4
26.4 18.6
Sumber : BPS (diolah)
Kinerja ekspor non migas produk diluar 10 (sepuluh) utama semakin menunjukkan peningkatan. Kinerja ekspor non migas yang membaik ditunjang pula oleh semakin terdiversifikasinya produk ekspor yang ditunjukkan oleh menurunnya pangsa 10 produk utama, digantikan oleh produk-produk lainnya. Pada periode Semester I 2009 kontribusi ekspor produk utama dan produk lainnya terhadap total ekspor non migas masing-masing sebesar 48,3% dan 51,7%. Pada Semester I 2010 kontribusi ekspor produk diluar 10 utama dan 10 produk utama masih stabil masing-masing 46,0% dan 54,0% (Gambar 5). Kesepuluh komoditi potensial mengalami peningkatan pangsa pada periode Januari-Juli 2010, dimana komoditi yang paling baik pertumbuhannya adalah tanaman obat, minyak atsiri, dan peralatan medis masing-masing dengan share 46,3%, 43,7% dan 31,1%. Sedangkan komoditi yang paling rendah pertumbuhannya yaitu kulit dan produk kulit dengan pertumbuhan 1.8%.
4
Volume 7, September 2010
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia
Gambar 5 Kontribusi Ekspor 10 Produk Utama Terhadap Ekspor Non Migas
Semester I 2010
Semester I 2009
10 Produk Utama 48%
Produk Lainnya 52%
Produk Lainnya 54%
10 Produk Utama 46%
Sumber : BPS (diolah)
EKSPOR & IMPOR • Periode Januari-Juli 2010, Sektor Industri masih menjadi leading sektor. Hingga Januari-Juli 2010, keberlanjutan ekspor Indonesia masih sangat ditentukan oleh ekspor sektor industri serta sektor pertambangan dan lainnya. Meski selama bulan Juli 2010 ekspor di sektor industri mengalami penurunan, namun karena penurunannya tidak terlalu signifikan yaitu hanya 1,9% sektor ini masih memberikan kontribusi yang relatif cukup tinggi terhadap ekspor non migas (mencapai 74,8%) sehingga ekspor non migas selama bulan ini masih menunjukkan kinerja yang positif. Selama Januari-Juli 2010 sektor industri memberikan kontribusi terhadap ekspor non migas sebesar lebih dari 60% disusul oleh sektor pertambangan dan lainnya yaitu 21,3% dan sektor pertanian 3,9%. • Meningkatnya ekspor diikuti oleh meningkatnya impor khususnya impor bahan baku penolong yang meningkat 55,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2009. Peningkatan impor pada periode Januari-Juli 2010 ini didorong oleh meningkatnya impor seluruh golongan barang. Nilai impor bahan baku dan penolong tetap mendominasi struktur impor diikuti oleh barang modal dan barang konsumsi. Kenaikan impor barang konsumsi juga berkaitan erat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional. Meningkatnya permintaan impor bahan baku/penolong dan barang modal merupakan respon terhadap meningkatnya investasi selama Semester I 2010 yang naik sebesar 7,9%. Selanjutnya peningkatan investasi akan berpengaruh terhadap impor barang modal dan bahan baku yang pada gilirannya akan meningkatkan ekspor sektor industri.Angka tersebut sejalan dengan meningkatnya realisasi investasi yang diterbitkan oleh BPKM, yaitu untuk PMA adalah sebesar 3,8 miliar US dollar dan PMDN sebesar 6,7 triliun Rupiah untuk periode triwulan 1 2010. Gambar 6. Impor Indonesia Berdasarkan Penggunaan Barang Pertumbuhan (%)
Impor Berdasarkan Penggunaan Barang ( Miliar US$)
14,9
Barang Modal
-6,5
53,9
55,1
Bahan Baku & Penolong
Konsumsi
39,9
10,6
35,8
5,6 3,6
-41,6
Jan - Jul 2010 * Jan - Jul 2009
54,3 -32,5
Sumber : BPS (diolah)
5
Volume 7, September 2010
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia
PERDAGANGAN DENGAN MITRA DAGANG UTAMA • Pasar Uni Eropa, Jepang, Amerika Serikat dan RRT merupakan pasar utama ekspor Indonesia. Jepang dan AS menjadi negara tujuan utama ekspor non migas Indonesia, namun peningkatan pangsa ekspor ke RRT jauh lebih cepat. Pangsa ekspor non migas ke negeri panda ini mencapai 10,2% dan selama Januari-Juli 2010 nilainya naik sebesar 56,6% mencapai US$ 6,9 miliar dibanding periode yang sama tahun 2009. Demikian halnya dengan ekspor ke Jepang naik sebesar 50,9% dan ekspor ke Amerika Serikat naik sebesar 30,8%. Meningkatnya ekspor Indonesia ke RRT selama periode ini juga dibantu oleh terimplementasinya skema normal track kerja sama ACFTA. Pangsa pasar Asean hampir 21,3% selama periode Januari-Juli 2010. Berdasarkan negara-negara tujuan utama ekspor tersebut, ekspor Indonesia terkonsentrasi pada 10 pasar ekspor dengan total pangsa mencapai 76,1%. Di antara negara-negara tujuan utama ekspor tersebut, pangsa keempat negara tujuan utama yaitu RRT mencapai 9,97%, India mencapai 7,1%; Jepang dan Amerika masingmasing mencapai 12,9% dan 10,8% (Tabel 2). • Ekspor Indonesia semakin terdiversifikasi. Selama lima tahun terakhir per periode Januari-Juli 2010 sinyal difersifikasi ekspor produk Indonesia mulai nampak. Hal ini telah terlihat pada perubahan pangsa eskpor Indonesia ke Amerika Serikat, Jepang, dan Singapura. Sementara itu, terjadi perubahan peningkatan ekspor ke negara-negara di Asia Timur seperti RRT dan Korea Selatan serta India. (Gambar 7). • RRT masih menjadi negara asal impor utama Indonesia. Seperti halnya periode sebelumnya, RRT masih menjadi asal impor utama produk Indonesia selama Januari-Juli 2010 selain Jepang dan negara-negara Asean. Nilai impor Indonesia dari RRT mencapai 18,2% disusul oleh impor dari Jepang sebesar 15,5%. Selain impor yang berasal dari negara-negara Asia, impor Indonesa juga berasal dari negara-negara Asean dengan pangsa mencapai 22,7%. Tabel 2. Perdagangan Indonesia Dengan Mitra Dagang Utama (Juta USD) No.
Negara
EKSPOR ASEAN 1. Singapura 2. Malaysia 3. Thailand
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jun-10
2009
2,388.7 821.7 614.0 478.3
2,154.0 715.0 645.6 360.1
UNI EROPA
1,168.1
1,243.0
1,524.5
UTAMA LAINNYA Jepang Amerika Serikat RRT India Korea Selatan Taiwan Australia Negara Lainnya Total Non Migas
4,035.9 977.9 917.1 684.5 414.3 606.5 306.8 128.8 1,224.3 8,195.2
5,167.5 1,304.8 1,137.4 1,018.3 805.3 464.2 236.6 201.0 1,629.3 10,428.6
5,359.8 1,366.1 1,279.8 924.2 726.3 606.7 201.0 255.7 1,573.4 10,611.7
1,688.2 851.2 448.3 298.7
2,092.1 849.0 668.7 410.0
2,178.1 909.1 722.8 391.7
UNI EROPA UTAMA LAINNYA Jepang RRT Amerika Serikat Korea Selatan Australia Negara Lainnya Total Non Migas
Jan - Jul
Jul-10*
Juta USD 1,766.9 605.9 493.6 246.5
IMPOR ASEAN 1. Singapura 2. Thailand 3. Malaysia
4. 5. 6. 7. 8.
Jul-09
10,910.7 4,554.4 2,752.3 1,278.8
2010*
mom (%)
yoy (%)
Jul/Jun
10/09
14,874.9 5,344.2 4,161.3 2,313.3
-9.8 -13.0 5.1 -24.7
36.3 17.3 51.2 80.9
7,209.0
9,162.3
22.6
27.1
24,949.8 5,972.2 5,753.1 4,454.0 3,805.8 2,517.8 1,515.0 931.8 8,024.8 51,094.3
35,414.8 9,010.2 7,525.3 6,975.5 4,944.9 3,943.8 1,755.9 1,259.2 10,516.6 69,968.7
3.7 4.7 12.5 -9.2 -9.8 30.7 -15.1 27.2 -3.4 1.8
41.9 50.9 30.8 56.6 29.9 56.6 15.9 35.1 31.1 36.9
9,197.6 4,687.5 2,360.5 1,643.6
13,673.3 5,772.8 4,382.0 2,573.3
4.1 7.1 8.1 -4.5
48.7 23.2 85.6 56.6
939.9
883.2
924.0
5,011.6
5,321.7
4.6
6.2
3,148.2 862.4 1,104.2 533.6 333.8 314.1 1,070.2 6,846.5
4,835.9 1,526.2 1,911.1 631.3 459.6 307.7 1,559.3 9,370.5
5,685.3 1,714.6 1,921.8 1,177.4 494.8 376.7 1,725.9 10,513.3
17,546.3 5,188.8 7,001.3 3,714.6 2,032.8 1,844.8 9,058.1 40,813.6
26,652.6 9,349.0 10,965.8 5,384.6 3,094.2 2,225.2 14,679.6 60,327.2
17.6 12.3 0.6 86.5 7.7 22.4 10.7 12.2
51.9 80.2 56.6 45.0 52.2 20.6 62.1 47.8
* Angka sementara Sumber: BPS
6
Volume 7, September 2010
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia
Gambar 7. Pergeseran Pangsa Negara Tujuan Ekspor Januari - Juli 2009
Januari - Juli 2010*
Uni Eropa 14.1%
Lainnya 22.1% Thailand 2.5%
Jepang 11.7%
Taiwan 3.0%
India 7.4%
Malaysia 5.4%
RRT 8.7%
Jepang 12.9%
Thailand 3.3%
Amerika Serikat 11.3%
Korsel 4.9%
Uni Eropa 13.1%
Lainnya 21.2%
Taiwan 2.5%
Amerika Serikat 10.8%
Korsel 5.6%
Singapura 8.9%
India 7.1%
RRT 10.0%
Singapura 7.6%
Malaysia 5.9%
Sumber : BPS (Diolah)
BEBERAPA PRODUK YANG MENGALAMI PENINGKATAN EKSPOR DAN IMPOR:
• Selama tiga bulan terakhir (Mei-Juli), 56% komoditi untuk HS 2 digit mengalami pertumbuhan positif atau sekitar 55 produk. Adapun ke 55 produk tersebut dibagi ke dalam: 1. Produk dengan pertumbuhan ekspor agak besar tetapi kontribusinya terhadap ekspor non migas sedang. Selama tiga bulan terakhir, produk yang mengalami pertumbuhan lumayan besar dan memiliki kontribusi sedang terhadap total ekspor nonmigas adalah Pakaian Jadi Bukan Rajutan (HS 62); Barang-Barang Rajutan (HS 61); Tembaga (HS 74) dan Kopi, Teh, RempahRempah (HS 09) dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 18,4%; 12,9%; 12,2% dan 18,21% dengan kontribusi keempatnya sebesar 8,7%. 2. Produk dengan pertumbuhan ekspor cukup tinggi tetapi kontribusinya terhadap ekspor non migas kecil. Produk yang memiliki pertumbuhan ekspor yang cukup tinggi dan pangsa sedang selama tiga bulan terakhir ini adalah Kakao/Coklat (HS 18) dengan pertumbuhan sebesar 30,8% dan Benda-Benda dari Besi dan baja (HS 73) dengan pertumbuhan 38,3% dan pangsa keduanya hanya 2,6%. Gambar 8. Produk Ekspor Yang Mengalami Pertumbuhan Positif
Benda-Benda Dari Besi Dan Baja Kapal Laut Kopi, Teh, Rempah-Rempah Kakao/Coklat Tembaga Barang-Barang Rajutan
Jul'10/Jul'09
Pakaian Jadi Bukan Rajutan
Jul'10/Jun'10
Karet Dan Barang Dari Karet Mesin/Perlatan Listrik -75
-50
-25
0
25
50
75
100
125
150
Persen
Sumber BPS (diolah)
7
Volume 7, September 2010
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia
3. Produk dengan pertumbuhan kecil tetapi kontribusinya terhadap ekspor non migas tinggi. pada periode ini, produk yang memiliki pertumbuhan tinggi tetapi kontribusinya kecil Mesin/Perlatan Listrik (HS 85); serta Karet Dan Barang Dari Karet (HS 40) dengan pertumbuhan rata-rata selama Mei-Juli masing-masing hanya sebesar 2,1,% dan 1,1%; tetapi kontribusi masing-masing mencapai 8,1% dan 7,7%. 4. Produk dengan pertumbuhan sangat tinggi tetapi kontribusi terhadap ekspor non migas kecil. Terdapat satu produk yang memiliki pertumbuhan sangat signifikan selama tiga bulan terkhir ini , produk tersebut adalah kapal laut dengan pertumbuhan hampir 300% tetapi kontribusinya terhadap total ekspor non migas hanya 1%. • Berbeda dengan ekspor yang hanya 55 produk saja yang mengalami pertumbuhan positif, untuk produk impor terdapat 80 produk atau hampir 83 % komoditi untuk HS 2 digit yang mengalami pertumbuhan positif selama 3 bulan terakhir ini. Adapun ke 80 produk tersebut dibagi ke dalam: 1. Produk dengan pertumbuhan impor lumayan besar dan kontribusinya terhadap impor non migas tinggi. Mesin-Mesin/Pesawat Mekanik (HS 84) dan Mesin/Perlatan Listrik (HS 85) merupakan dua produk yang memiliki pangsa sangat tinggi dan pertumbuhannya lumayan besar. Pertumbuhan masing-masing kedua produk ini hanya sebesar 16,7% dan 13,4%; serta kontribusi keduanya lebih dari 32% terhadap total impor non migas. 2. Produk dengan pertumbuhan impor lumayan besar tetapi kontribusinya terhadap impor non migas sedang. Produk impor yang lumayan besar pertumbuhannya tetapi kontribusinya sedang adalah impor Kendaraan Dan Bagiannya (HS 87); Benda-Benda dari Besi dan Baja (HS 73); kapas (HS 52); Bubur Kayu/Pulp (HS 47) dan Pebt (HS 98) yang memiliki pertumbuhan masing-masing yaitu 13,7%; 15,7%; 12,4% ; 17,4 serta 24,6% serta kontribusi kelimanya sebesar 13,9%. 3. Produk dengan pertumbuhan tinggi tetapi kontribusinya terhadap ekspor non migas relatif kecil. Kapal Terbang Dan Bagiannya (HS 88); serta Kapal Laut (HS 89) memiliki pertumbuhan tinggi yaitu masing-masing sebesar 135,9% dan 64,6% tetapi pangsanya relatif kecil hanya sebesar 4,8% terhadap keseluruhan ekspor non migas. Tingginya pertumbuhan impor kapal terbang serta kapal laut di duga karena meningkatkan jumlah pengguna (penumpang) di Indonesia, terutama musim liburan panjang dan hari-hari besar (natal, lebaran dan tahun baru) sehingga diperlukan Armada baru. Gambar 9. Produk Impor Yang Mengalami Pertumbuhan Positif
Kapal Laut Pebt Bubur Kayu/Pulp Kapas Benda-Benda dari Besi & Baja Kapal Terbang & Bagiannya Kendaraan & Bagiannya
Jul'10/Jul'09
Mesin/Perlatan Listrik Jul'10/Jun'10
Mesin/Pesawat Mekanik -10
40
90
140
190
240
Persen
Sumber: BPS (diolah)
8
Volume 7, September 2010
Tinjauan Terkini Perdagangan Indonesia
Referensi: Business News. 2010. Longgarnya Kebijakan Impor Memicu Tutupnya Sejumlah Pabrik. Edisi 8 Juli 2010. Jakarta. BPS. Berita Resma Statsitik. 2010 International Trade Center Ragillia, R.Widuri. 2010. Indonesia.com.
Impor Indonesia Melonjak di Kuartal Pertama 2010.
Media
9