Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)
Andri Gunawan e-mail :
[email protected] Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan tingkat stres kerja pada pekerja bagian operator SPBU di kabupaten Ciamis. Populasi dalam penelitian ini adalah 6 SPBU yang tersebar di kabupaten Ciamis, sedangkan untuk sampel penelitian adalah karyawan SPBU bagian operator di Kabupaten Ciamis yaitu sebanyak n orang dengan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian dengan menggunakan kuesioner diketahui bahwa karyawan operator SPBU di Kabupaten ciamis yang bekerja pada shift pagi mengalami keluhan stres ringan yaitu 10 orang, stres sedang 13 orang, dan stres berat sebanyak 5 orang. Sedangkan pada shift malam karyawan yang mengalami keluhan stres ringan yaitu 12 orang, stres sedang 14 orang, dan stres berat sebanyak 8 orang. Berdasarkan uraian diatas, disimpulkan bahwa karyawan di bagian operator SPBU sebagian besar responden mengalami stres kerja pada shift malam yaitu sebanyak 32 responden. Hal ini menunjukan bahwa bekerja pada shift malam mempunyai kemungkinan sebagai penyebab stres. Oleh karena itu pekerja disarankan untuk lebih disiplin untuk menggunakan waktu istirahat dan menjaga kondisi kesehatan
Kata Kunci
: Stres kerja, shift kerja
Differences in Work Stress Levels SPBU operator in terms of Shifts (Studies in SPBU Ciamis District 2014)
Andri gunawan e-mail :
[email protected] Public Health Studies Program Faculty of Health Sciences University Siliwangi Jl. Siliwangi No. 24 City of Tasikmalaya
ABSTRACT This study aims to identify and analyze the differences in the level of work stress on the part of workers filling station operators in Kudat district. The population in this study was 6 gas stations scattered in Kudat district, whereas for sample gas station employee research is part of the operator in Ciamis as many as n people with sampling using purposive sampling technique. The results using the questionnaire in mind that employees in the District ciamis gas station operators who work on the morning shift had complaints of mild stress that is 10 people, stress were 13 people, and severe stress as much as 5 people. While on the night shift employees who experience mild stress complaints that 12 people, the stress being 14 people, and severe stress as much as 8 people. Based on the description above, it was concluded that the employee at the gas station operator majority of respondents experiencing job stress on the night shift as many as 32 respondents. This shows that the work on the night shift has possibilities as a cause of stress. Therefore, it is advisable to be more disciplined workers to use the time off and maintain health condition
Key Words : Job stress, shift work
PENDAHULUAN Manusia pada masa bekerja tidak semua berjalan dengan lancar, terkadang muncul stres dalam bekerja. Stres merupakan suatu kondisi dinamik (selalu berubah) pada individu yang diharapkan pada suatu peluang, kendala dengan tuntutan yang dikaitkan dengan apa yang diinginkan serta serta hasilnya di persepsikan sebagai tidak pasti dan penting (robbins, 2008). Hampir setiap kondisi pekerjaan dapat menyebabkan stres, tergantung reaksi karyawan bagaimana menghadapinya. Kondisi kerja yang dapat menyebabkan stres (Davis & Newstrom, 1985), antara lain: beban kerja yang berlebihan, tekanan waktu, konflik dan ambiguitas peran, perbedaan nilai perusahaan dan karyawan, termasuk lingkungan kerja, rekan kerja dan waktu kerja (shift kerja). Kondisi kerja yang tidak teratur umumnya membawa dampak antara lain adalah munculnya stress kerja. Kerja shift merupakan sumber utama dari stress para pekerja. Para pekerja shift malam lebih sering mengeluh tentang kelelahan dan gangguan perut dari pada para pekerja pagi, siang dan dampak parapekerja shift terhadap kebiasaan makan yang mungkin menyebabkan gangguan perut (Sunyoto, 2001). Menurut survey awal yang dilakukan peneliti di SPBU Ciamis setiap karyawan mengungkapkan berbagai gangguan yang dirasa ketika karyawan bekerja di setiap shiftnya. Pada karyawan shift pagi (07.00-19.00), selain waktu kerja yang dikeluhkan yaitu 12 jam per- hari karyawan SPBU juga mengeluhkan dengan melihat jumlah pelanggan pada pagi terutama pada jam masuk kantor dan masuk sekolah. Hal tersebut berbeda lagi dengan yang dihadapi oleh karyawan shift malam (19.0007.00), karyawan juga dihadapkan pada jam kerja yang menyimpang dari jam kerja yang normal. Karyawan akan mudah mengalami gangguan terutama gangguan kesehatan dan kelelahan fisik maupun psikis.
Pada masing-masing shift kerja, stres kerja yang ditimbulkan akan berbedabeda namun seberapa besar perbedaannya hal itulah yang akan dilihat, terlebih dalam penelitian ini subyek yang dipilih adalah karyawan SPBU bagian operator dimana karyawan memiliki beban kerja yang sangat berat dan risiko yang besar pula, dimana karyawan harus bekerja diluar ruangan dan lingkungan luarlah yang sangat berpengaruh terhadap stres yang dialaminya oleh karyawan. Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang apakah ada tingkat stres kerja yang dialami karyawan SPBU bagian operator yang bekerja berdasarkan shift kerja.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SPBU Kabupaten Ciamis pada bulan September sampai Oktober 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan desain penelitian menggunakan pendekatan cross Sectional, Populasi dalam penelitian ini adalah semua SPBU di Kabupaten Ciamis yang berjumlah 18 SPBU, dan yang diteliti hanya 8 SPBU hal ini disebabkan karena masalah perijinan yang tidak di dukung oleh pihak management SPBU di Kabupaten ciamis. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan SPBU bagian operator di kabupaten ciamis yaitu sebanyak n orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Proses analisis data dilakukan dengan dua cara yakni melalui analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan program analisis data yang telah tersedia dalam aplikasi SPSS 16.0, kemudian disajikan dalam bentuk table dan narasi.
HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur Pada Operator SPBU Di Kabupaten Ciamis Tahun 2014 No
Umur
1 2
20 – 40 tahun 41 – 60 tahun Jumlah
F 28 6 34
Frekuensi Persentase (%) 82,4 17,6 100.0
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa umur responden paling banyak adalah 20-40 tahun sebanyak 28 orang (82,4%) umur responden paling sedikit adalah 41-60 tahun sebanyak 6 orang (17,6%). Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Lama Kerja Pada Operator SPBU Di Kabupaten Ciamis Tahun 2014 No
Lama Kerja
1 2
1 - 4 tahun 5 - 8 tahun Jumlah
F 26 8 34
Frekuensi Persentase (%) 76,5 23.5 100.0
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa lama kerja responden paling banyak adalah 1-4 tahun sebanyak 26 orang (76,5%) lama kerja responden paling sedikit adalah 5-8 tahun sebanyak 8 orang (23,5%).
Tabel 3 Skor Responden Berdasarkan Hasil Kuesioner Stres Kerja Pada Operator SPBU Di Kabupaten Ciamis Tahun 2014
No
Skor
Responden Shift Pagi
Shift Malam
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34
26 33 73 82 51 71 77 22 81 86 70 48 20 79 15 68 46 68 44 53 66 49 82 23 32 35 32 93 28 93 92 91 94 93
37 62 42 93 78 32 98 53 92 35 97 80 53 88 54 96 88 81 38 34 83 90 36 67 87 71 70 97 52 96 57 64 63 102
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa pada shift pagi skor tertinggi 94 dan skor terendah adalah 20, sedangkan pada shift malam skor tertinggi 102 dan skor terendah 32. Rata - rata skor stres kerja di shift pagi adalah 59,29 sedangkan pada shift malam rata – rata skor stres kerja adalah 69,59.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Kategori Stres Kerja Pada Operator SPBU Di Kabupaten Ciamis Tahun 2014
No 1 2 3 4
Skor Stres Kerja Tidak stres Stres ringan Stres sedang Stres berat Jumlah
F 6 10 13 5 34
Shift Kerja Pagi Malam % F % 17,6 0 0 29,4 12 35,3 38,2 14 41,2 14,7 8 23,5 100.0 34 100.0
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa pada shift pagi responden paling banyak mengalami stress sedang yaitu 13 orang (38,2%), sedangkan pada shift malam responden paling banyak mengalami stress sedang sebanyak 14 orang (41,2%).
2. Analisis Bivariat Tabel 6 Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU Di Tinjau Dari Shift Kerja Di Kabupaten Ciamis Tahun 2014
No
Kategori Stres Kerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17
Skor 26 33 73 82 51 71 77 22 81 86 70 48 20 79 15 68 46
Skor Stres Kerja Pagi Malam Persentase (%) Skor Persentase (%) 2,9 37 2,9 2,9 62 2,9 2,9 42 2,9 2,9 93 2,9 2,9 78 2,9 2,9 32 2,9 2,9 98 2,9 2,9 53 5,9 2,9 92 2,9 2,9 35 2,9 2,9 97 5,9 2,9 80 2,9 2,9 53 5,9 2,9 88 5,9 2,9 54 2,9 5,9 96 5,9 2,9 88 5,9
P value
0,046
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 Jumlah
68 44 53 66 49 82 23 32 35 32 93 28 93 92 91 94 93
5,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 5,9 2,9 5,9 8,8 2,9 8,8 2,9 2,9 2,9 8,8 100.0
81 38 34 83 90 36 67 87 71 70 97 52 96 57 64 63 102
2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 2,9 5,9 2,9 5,9 2,9 2,9 2,9 2,9 100.0
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa pada shift pagi skor stres kerja responden paling tinggi yaitu 94 (2,9%), sedangkan pada shift malam skor stres kerja responden paling tinggi yaitu 102 (2,9%). Berdasarkan uji statistik uji beda dua mean dependen (paired sampel) diperoleh nilai p=0,046 (p value kurang dari 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat stress kerja pada operator SPBU ditinjau dari shift kerja.
PEMBAHASAN Hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner stres kerja, diketahui bahwa operator SPBU di Kabupaten Ciamis yang mengalami keluhan gejala stres pada shift pagi sebanyak 10 orang (29,4%) mengalami stres ringan, 13 orang (38,4%) mengalami stres sedang, 5 orang (14,7%) mengalami stres berat. Sedangkan pada shift malam 12 orang (35,3%) mengalami stres ringan, 14 orang (41,2%) mengalami stres sedang, dan 8 orang (23,5%) mengalami stres berat. Rata - rata skor stres kerja di shift pagi adalah 59,29 sedangkan pada shift malam rata – rata skor stres kerja adalah 69,59.
Pada shift pagi gejala stres yang sering dirasakan oleh responden adalah sering bermusuhan sebanyak 18 responden dan sering melakukan kesalahan sebanyak 17 responden, sedangkan pada shift malam gejala yang sering dirasakan oleh respondenden adalah susah berkonsentrasi sebanyak 19 responden, sering melamun 22 responden, dan mendiamkan orang lain sebanyak 23 responden. Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa karyawan di bagian operator SPBU sebagian besar responden mengalami stres kerja pada shift malam yaitu sebanyak 32 responden. Hal ini menunjukkan bahwa bekerja pada shift malam mempunyai kemungkinan sebagai penyebab stres. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada responden di SPBU Kabupaten Ciamis, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Pada shift pagi 6 orang (17,6%) tidak mengalami stress kerja, 10 orang (29,4%) mengalami stress kerja ringan, 13 orang (38,2%) stress kerja sedang, dan 5 orang (14,7%) mengalami stress kerja berat.
2.
Pada shift malam 12 orang (35,3%) mengalami stress kerja ringan, 14 orang (41,2%) stress kerja sedang, dan 8 orang (23,5%) mengalami stress kerja berat.
3.
Ada perbedaan tingkat stress kerja pada operator SPBU ditinjau dari shift kerja di SPBU Kabupaten Ciamis dengan nilai pvalue=0,046.
SARAN 1. Bagi Pihak Manajemen a.
Pihak manajemen lebih memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan karyawannya dengan membuat system 3 shift yaitu pagi, siang, dan malam (8 jam kerja) sesuai dengan peraturan pemerintah.
b.
Pihak manajemen tidak boleh melebihi ketentuan waktu kerja yaitu 40 jam per minggu seuai dengan pasal 77 ayat 2 UU no. 13/2003.
2. Bagi Pekerja a.
Pekerja harus lebih disiplin menggunakan waktu istirahat dan menjaga kondisi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA Davis, K., & Nestrom, J.W. 1985. Human Behavior at Work Organizational. New York: Mc Graw – Hill. Co. Robbins, Stephen.P dan Judge, Timothy. A, 2008, Perilaku Organisasi. Jakarta :Salemba Empat Sunyoto Munandar, 2001, Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta.