PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP
NASKAH PUBLIKASI
Diajukanoleh : APRIYANDER YUDHO N S F100070124
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
ABSTRAKSI PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PADA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SISWA SMP APRIYANDER YUDHO N S Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Prestasi belajar matematika adalahperubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, penilaian terhadap sikap pengetahuan tentang mata pelajaran matematika yang telah dicapai oleh siswa setelah dilaksanakan program kegiatan belajar mengajar di sekolah pada periode tertentu yang hasilnya dapat dilihat dari simbol angka, huruf, maupun nilai raport.Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika, salah satunya dengan mengikuti lembaga bimbingan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang ikut serta dalam lembaga bimbingan belajar dengan yang tidak ikut serta.Hipotesis yang diajukan yaitu terdapat perbedaan prestasi belajar matematika ditinjau dari keikutsertaan pada lembaga bimbingan belajar siswa SMP, siswa yang ikut serta dalam lembaga bimbingan belajar memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada yang tidak ikut serta dalam lembaga bimbingan belajar. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 1 Sukoharjo kelas VIII berjumlah 108 siswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan kuesioner dan dokumentasi prestasi belajar. Teknik analisis data menggunakan independent sample t test. Berdasarkan analisis t tes diperoleh nilai t sebesar7,331dengan p=0,00 (p<0,01). Hasil ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar matematika pada siswa SMP yang ikutserta pada lembaga bimbingan belajar dengan yang tidak ikut serta dalam lembaga bimbingan belajar. Dan dari hasil analisis data diperoleh rerata prestasi belajar matematika pada siswa SMP yang ikutserta pada lembaga bimbingan belajar sebesar 85,22 sedangkan yang tidak ikutserta dalam lembaga bimbingan belajar sebesar 79,16. Hasil ini berarti prestasi belajar matematika pada siswa SMP yang ikutserta pada lembaga bimbingan belajar lebih tinggi dari pada yang tidak ikutserta dalam lembaga bimbingan belajar.
Kata Kunci : prestasi belajar matematika, lembaga bimbingan belajar.
citakan
BAB I
Pada
A. Latar Belakang Masalah
merupakan
suatu proses
berlangsung
terus
menerus.
PENDAHULUAN
Pembangunan
dan
kenyataannya
output
bangsa
pendidikan belum mampu berjalan
yang
seimbang dengan tuntutan zaman,
berkesinambungan dan melibatkan
hal
keseluruhan
penguasaan terhadap disiplin ilmu
lapisan
masyarakat.
ini
disebabkan
Generasi muda sebagai salah satu
yang
unsur lapisan masyarakat merupakan
pendidikan. Menurut Ahmadi dan
potensi yang besar artinya bagi
Supriyono (2004), Aktivitas belajar
pembangunan bangsa (Fitri, 2008).
bagi setiap individu, tidak selamanya
Menurut Ahmadi dan Nur Uhbiyanti
dapat
(2001),
Kadang-kadang
maju
mundurnya
suatu
diperoleh
minimnya
melalui
berlangsung secara lancar,
proses
wajar. kadang-
bangsa sebagian besar ditentukan
kadang tidak, kadang-kadang dapat
oleh maju mundurnya pendidikan di
cepat
negara itu.
dipelajari,
menangkap
apa
yang
kadang-kadang
terasa
Pendidikan merupakan sarana
amat sulit. Dalam hal semangat
mutlak yang dipergunakan untuk
terkadang semangat tinggi, tetapi
mewujudkan
juga
masyarakat
mampu mengembangkan,
yang
terkadang
sulit
untuk
menguasai,
mengadakan konsentrasi. Demikian
mengendalikan
kenyataan yang sering kita jumpai
dan memanfaatkan ilmu pengetahuan
pada
dan teknologi. Menurut Ahmadi dan
kehidupan
Nur Uhbiyanti (2001), pendidikan
kaitannya dengan aktivitas belajar.
pada hakekatnya suatu kegiatan yang
Setiap individu memang tidak ada
secara sadar dan disengaja, serta
yang sama, perbedaan individual ini
penuh
yang
tanggung
jawab
yang
setiap
anak
didik
sehari-hari
menyebabkan
dalam dalam
perbedaan
dilakukan oleh orang dewasa kepada
tingkah laku belajar di kalangan anak
anak sehingga timbul interaksi dari
didik. Dalam keadaan dimana anak
keduanya
tersebut
didik atau siswa tidak dapat belajar
mencapai kedewasaan yang dicita-
sebagai mana mestinya, itulah yang
agar
anak
dinamakan
kesulitan
belajar.
saja yang belum pernah sama sekali
Masalah-masalah pendidikan secara
ikut serta pada lembaga bimbingan
terinci yang kerap kali dihadapi
belajar.
peserta didik antara lain ialah pada awal
sekolah,
mereka
kerap
Dari
22
siswa
di
kelas
tersebut yang pernah ikut serta pada
menghadapi kesulitan menyesuaikan
lembaga
diri dengan pelajaran, para guru, tata
sebanyak lima belas siswa masih ikut
tertib sekolah, lingkungan sekolah
serta
dan
belajar.
sebagainya.
Dalam
proses
bimbingan
dalam
belajar,
lembaga
Tujuh
bimbingan
siswa
sisanya
menjalani program disekolah peserta
sekarang tidak ikut dalam lembaga
didik
bimbingan belajar.
tidak
jarang
menghadapi
kesulitan berupa keraguan memilih
Sebanyak lima belas siswa
bidang studi yang sesuai, memilih
yang ikut serta dalam lembaga
mata pelajaran yang cocok. Pada
bimbingan
tahun-tahun terakhir mereka dalam
pelajaran
suatu sekolah sering kali menghadapi
lembaga bimbingan belajar, yang
kesulitan-kesulitan berupa konflik
banyak diikuti oleh para siswa yaitu
dalam
lanjutan,
mata pelajaran matematika dengan
memilih tempat bimbingan tes yang
sembilan siswa. Sedangkan sisanya
memadai. Alternatif keikutsertaan
memilih mata pelajaran umum.
pilihan
sekolah
bimbingan belajar merupakan salah
belajar, yang
di
dari
mata
tawarkan
di
Menurut para siswa di kelas
satu persiapan yang biasa dilakukan
tersebut
oleh siswa
lembaga bimbingan belajar, tujuan
dalam meningkatkan
prestasi belajar. Dari
yang
ikut
serta
dalam
mereka mengikuti bimbingan belajar telah
di lembaga bimbingan belajar ialah
lapangan,
bahwa dengan keikutsertaan mereka
diperoleh data bahwa pada siswa
dalam lembaga bimbingan belajar
SMP,
yang
akan meningkatkan prestasi belajar
hampir
mereka di sekolah. Dengan alasan
semuanya pernah mengikuti lembaga
meningkatkan prestasi belajar dan
bimbingan belajar. Hanya satu orang
didukung
peneliti
survey
lakukan
dalam
berjumlah
22
yang di
satu
kelas
orang,
oleh
kepercayaan
masyarakat akan lembaga bimbingan
2.
Tingkat
belajar, maka pantaslah jika hasil
matematika
dari
penelitian
survey terhadap
bimbingan
prestasi
belajar
pada
subjek
belajar tentang jumlah siswa yang
C. Manfaat Penelitian
menunjukkan
siswa
1.
Bagi Kepala Sekolah
yang mengikuti bimbingan belajar
2.
Bagi Guru Kelas
tiap tahunnya.
3.
Bagi Siswa-siswi
4.
Bagi Fakultas Psikologi
5.
Bagi Peneliti Selanjutnya
peningkatan
Perkembangan bisnis LBB tampaknya
tak
lepas
menurunnya masyarakat
dari
kepercayaan terhadap
pendidikan
BAB II
formal. Orang tua merasa tidak puas
LANDASAN TEORI
terhadap kemampuan yang dicapai
A. Prestasi Belajar Matematika
anaknya dari belajar di sekolah.
1. Pengertian
Namun apakah dengan bimbingan
Menurut
Wingkel
belajar prestasi siswa akan lebih
(Segal, 2000) mengemukakan
baik? Dengan latar belakang bahwa
bahwa
dengan
merupakan hasil pengukuran
adanya
penetapan
nilai
prestasi
belajar
minimal kelulusan peserta didik yang
mengenai
ditentukan oleh pemerintah dan juga
perubahan yang dialami oleh
persaingan prestasi belajar antar
siswa
siswa, dengan demikian para orang
pembelajaran. Prestasi belajar
tua
dapat berupa nilai Pekerjaan
serta
siswa
merasa
perlu
perubahan-
setelah
menambah jam belajar di luar jam
Rumah
belajar di sekolah formal.
Sekolah (PS), tugas-tugas dan ulangan
B. Tujuan Penelitian 1.
Perbedaan
prestasi
(PR),
periode
belajar
matematika pada siswa SMP ditinjau dari keikutsertaan pada lembaga bimbingan belajar.
Pekerjaan
harian
yang
terangkum dalam nilai raport. 2. Faktor
-
Faktor
Mempengaruhi Belajar
yang
Prestasi
Menurut
Azwar
(1999),
prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersumber dari :
B. Keikutsertaan pada Lembaga Bimbingan Belajar 1. Pengertian Bimbingan
a. Faktor internal
proses
bantu terhadap individu untuk
1. Fisik
mencapai pemahaman diri (self
Meliputi
panca
indera
dan kondisi fisik umum. 2. Psikologis Meliputi
adalah
variable
non
knowledge), supaya melakukan penyesuaian
diri
secara
maksimal
kepada
sekolah,
keluarga,
dan
masyarakat.
kognitif, seperti minat,
Secara singkat Walgito (2010)
motivasi, dan variable-
mengemukakan
variabel
kepribadian.
bimbingan dapat diberikan, baik
Dan
kemampuan
untuk menghindari kesulitan-
kognitif,
seperti
kesulitan
kemampuan
khusus
mengatasi
pada
bahwa
maupun
untuk
persoalan-persoalan
(bakat), dan kemampuan
yang dihadapi oleh individu di
umum (intelegensi).
dalam kehidupannya.Ini berarti
b. Faktor eksternal
bahwa
1. Fisik
bimbingan
dapat
diberikan bukan hanya untuk
Meliputi kondisi tempat
mencegah agar kesulitan itu
belajar,
tidak atau jangan timbul, tetapi
sarana
dan
perlengkapan
juga
belajar,materi pelajaran,
mengatasi kesulitan-kesulitan di
dan kondisi lingkungan
dalam
belajar.
individu
2. Faktor sosial Meliputi sosial, budaya.
dan
dapat
diberikan
kehidupannya atau
untuk
agar
sekumpulan
individu-individu
itu
dukungan
mencapai
kesejahteran
pengaruh
hidupnya. Shofiani mengemukakan
dapat
(2004) lembaga
bimbingan belajar merupakan
Bimbingan
salah satu institusi bisnis yang
Prestasi Belajar Matematika
terus
melakukan
Keberhasilan
di
dilihat
dari
sekolah
dapat
kualitas
prestasi
belajarnya
layanan
pendidikan
dengan
siswa
kinerja dengan meningkatkan
(Azwar,
yang ada dalam upaya untuk
1999). Dalam hal ini, pengertian
mengetahui tingkat keinginan
prestasi belajar siswa di sekolah
siswa didik.
adalah hasil dari kegiatan proses
Berdasarkan dapat
uraian
diambil
bahwa
diatas
kesimpulan
keikutsertaan
lembaga
bimbingan
pada belajar
belajar selama periode tertentu yang
kemudian
dirumuskan
dalam raport. Selain raport, hasil dari
prestasi
belajar
dapat
merupakan keikutsertaan atau
dioperasionalkan dalam bentuk
keterlibatan
dalam
indikator-indikator
belajar
indeks prestasi
lembaga untuk
2.
perbaikan
Belajar
individu bimbingan
mengatasi
berupa studi, angka
kesulitan-
kelulusan, predikat keberhasilan,
kesulitan dalam pendidikannya
dan semacamnya. Oleh karena
agar individu tersebut dapat
itu prestasi belajar merupakan
mencapai
hal yang sangat penting karena
kesejahteraan
hidupnya.
dengan adanya prestasi belajar
Tujuan Pelayanan Bimbingan
berarti ada gambaran yang jelas
Belajar
tentang tingkat keberhasilan dari
Walgito mengungkapkan
(2010)
kegiatan siswa selama mengikuti
tujuan
pelajaran.
bimbingan belajar ialah agar
Alternatif
keikutsertaan
individu yang dibimbing dapat
bimbingan belajar merupakan
mencapai
salah satu persiapan yang bisa
perkembangan
dan
kebahagiaan secara optimal. C. Hubungan
antara
Keikutsertaan pada Lembaga
dilakukan oleh siswa dalam meningkatkan prestasi belajar. Peranan konseling
bimbingan dalam
dan dunia
pendidikan khususnya lembaga
matematika
ditinjau
bimbingan belajar memiliki arti
keikutsertaan
pada
penting
bimbingan belajar siswa SMP”.
dalam
kualitas
meningkatkan
pendidikan
dari lembaga
dan
kesejahteraan siswa. Hal ini
BAB III
sesuai dengan hasil beberapa
METODE PENELITIAN
penelitian
yang
pernah
dilakukan di sekolah-sekolah, baik
SMP
maupun
SMU
A. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas : Keikutsertaan pada lembaga
menunjukkan pengaruh positif
bimbingan belajar.
bimbingan
a.Ikut serta pada lembaga
khususnya dengan
dan
konseling
bimbingan
belajar
kesejahteraan
serta
prestasi belajar siswa (Walgito, 2004).
dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan
keikutsertaan bimbingan prestasi
b.Tidak
Ikut
serta
antara
pada
lembaga
belajar
dengan
belajar
matematika,
pada
lembaga bimbingan belajar 2. Variabel tergantung
Berdasarkan uraian di atas
ada
bimbingan belajar
:
Prestasi belajar matematika B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Keikutsertaan pada Lembaga Bimbingan Belajar Keikutsertaan
pada
dalam hal ini keikutsertaan pada
bimbingan belajar merupakan
lembaga
keikutsertaan
bimbingan
belajar
atau
dapat membantu meningkatkan
keterlibatannya dalam lembaga
prestasi belajar matematika.
bimbingan
belajar
menghindari
atau
D. Hipotesis Berdasarkan
uraian
yang
kesulitan-kesulitan
telah dikemukakan di atas, maka
kehidupannya
peneliti
menarik
hipotesis
pendidikannya
sebagai
berikut:
“Terdapat
perbedaan
prestasi
belajar
atau
untuk mengatasi
di
dalam atau
agar
sekumpulan
individu individu
tersebut
dapat
mencapai
kesejahteraan hidupnya.
Prestasi belajar matematika adalah hasil dari kegiatan proses matematika
semala
periode tertentu yang kemudian dirumuskan
dalam
Prestasi
belajar
tersebut
disimbolkan
raport.
matematika
Teknik sampel
yang
Untuk dalam
ini
adalah
memperoleh penelitian
data ini
menggunakan kuesioner dan data
matematika.
matematika
menentukan
D. Metode Pengumpulan Data
bentuk huruf ataupun angka.
tersebut
VIII
cluster random sampling.
dokumentasi
belajar
untuk
penelitian
dalam
Prestasi
kelas
berjumlah 108 orang.
2. Prestasi Belajar Matematika
belajar
Sukoharjo
prestasi
belajar
E. Validitas dan Reliabilitas
diperoleh
dari
prestasi
belajar
Validitas berasal dari kata
matematika siswa di sekolah.
validity yang mempunyai arti
Prestasi
matematika
sejauhmana
siswa diambil dari nilai rata-rata
kecermatan
raport pada satu semester.
dalam melakukan fungsi alat
dokumentasi
belajar
Populasi dalam penelitian ini siswa-siswi
ketepatan suatu
ukurnya.Suatu
C. Subjek Penelitian
adalah
1. Validitas
instrumen
alat
dan ukur
tes
atau
pengukur
dapat
SMP
dikatakan mempunyai validitas
NEGERI 1 SUKOHARJO kelas
yang tinggi apabila alat tersebut
VIII yang berjumlah 241 orang.
menjalankan
fungsi
ukurnya,
Sampel dalam penelitian ini
atau memberikan hasil ukur,
bersifat cluster sampel yaitu
yang sesuai dengan maksud
dimana sampel yang digunakan
dilakukannya
dalam penelitian ini didasarkan
tersebut (Azwar, 2009).
pada cluster atau kelompok yang terdapat dalam populasi. Antara lain siswa-siswi SMP Negeri 1
pengukuran
2. Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu alat yang
memberikan
konsistensi
hasil
pengertian ukur,
sejauhmana dapat
suatu
alat
ukur
Penelitian dilaksanakan
hasil
pada tanggal 1 Maret 2012
konsisten.
terhadap siswa SMP Negeri
memberikan
pengukuran
yang
Reliabilitas pada prinsipnya menunjukkan
sejauh
1
mana
Sukoharjo.
Untuk
menentukan
sampel
pengukuran dapat memberikan
penelitian
hasil yang relatif sama bila
dengan
teknik
pengukuran dilakukan kembali
random
sampling,
terhadap subyek
memberi peluang yang sama
yang sama
(Azwar, 2009).
pada
setiap
dilakukan cluster yaitu
kelompok
penelitian yang diperoleh
F. Metode Analisis Data Teknis
ini
analisis
yang
berdasarkan kelompok atau
menguji
kelas-kelas yang ada untuk
hipotesis yang diajukan adalah
dijadikan sampel penelitian.
dengan
Setelah
digunakan
untuk
uji
t
independen
(independent samples t test).
dilakukan
pengundian
yang
pada
akhirnya diperoleh empat kelas
BAB IV
sebagai
sampel
penelitian yang berjumlah
LAPORAN PENELITIAN
108 siswa.
A. Orientasi Kancah Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMP Negeri 1 Sukoharjo.
2.
Pengumpulan
data
penelitian Pengumpulan
B. Persiapan Penelitian Alat ukur yang digunakan
dalam
penelitian
data ini
untuk mengumpulkan data pada
dilaksanakan pada tanggal 1
penelitian ini adalah kuesioner
Maret 2012 di SMP Negeri
dan data dokumentasi.
1
lembar
C. Pelaksanaan Penelitian 1.
Penentuan penelitian
Sukoharjo.
subjek
Dari
kuesioner
241 yang
dibagikan kepada seluruh siswa kelas VIII. Setelah selesai diisi oleh para siswa,
kuesioner
tersebut
prestasi belajar matematika
kepada
diperoleh dari rata-rata nilai
peneliti. Selanjutnya peneliti
rapor yang telah diberikan
memeriksa
oleh pihak sekolah.
dikembalikan
kuesioner-
kuesioner tersebut. Dari 214
D. Analisis Data penelitian
kuesioner yang dibagikan,
1. Uji Asumsi
diperoleh
data
bahwa
sebanyak 111 siswa ikut serta
dalam
bimbingan Selanjutnya teknik
Uji
normalitas sebaran
lembaga
inidilakukan
belajar.
mengetahui
berdasarkan
cluster
a. Uji normalitas
random
atau
dalam populasi. Hasil uji normalitas
yang
diperoleh
sampel
normal
tidaknya variabel penelitian
sampling diperoleh 4 kelas dijadikan
untuk
sebaran menggunakan
penelitian dengan jumlah
tehnik statistik dengan one-
keseluruhan
sample K S. Berdasarkan
adalah
108
siswa yang selanjunya akan
hasil
di analisis.
belajar
terkumpul
data
maka
selanjutnya skoring
langkah
melakukan
untuk
keperluan
smirnovz
prestasi
matematika
(KS-Z)
sebesar
0,60 dengan p > 0,05 yang berarti sebarannya normal. b. Uji Homogenitas
analisis data yaitu uji t independent
untuk
diperoleh nilai kolmogorof
3. Pelaksanaan Skoring Setelah
uji
Uji homogenitas ini
(independent
dilakukan untuk mengetahui
samples t test). Kuesioner
perbedaan prestasi belajar
digunakan
matematika
untuk
antara
ikutserta
siswa
mengetahui siswa yang ikut
yang
dan tidak ikut serta dalam
lembaga bimbingan belajar
lembaga bimbingan belajar.
dan
Adapun data dokumentasi
homogenitas menunjukkan
yang
tidak.
dalam
Hasil
angka
levene
Statistic
tinggi dibanding yang tidak
sebesar 3,827 dan p sebesar
ikutserta. Hal ini terbukti
0,53 dengan p > 0,05. Ini
dari rerata hasil prestasi
berarti
belajar
varians
subjek
mengikuti
prestasi belajar matematika
lembaga bimbingan belajar
antara siswa yang ikutserta
sebesar
dalam lembaga bimbingan
yang
belajar dan yang tidak ikut
lembaga bimbingan belajar
serta
sebesar 79,16.
dalam
lembaga
bimbingan belajar adalah homogen. 2.
yang
85,22
sedangkan
tidak
mengikuti
3. Kategorisasi Berdasarkan
hasil
analisis
Analisis data Uji Hipotesis
diketahui rerata empirik sebesar
a.
81,96
Uji Hipotesis Berdasarkan analisis t test diperoleh nilai t = 7,331 dengan p=0,00 ( p <0,01). Hasil
ini
berarti
prestasi
belajar pada subjek penelitian tergolong baik. E. Pembahasan
ada
Berdasarkan analisis t tes
perbedaan prestasi belajar
diperoleh nilai t sebesar 7,331
matematika
siswa
dengan p = 0,00 (p<0,01). Hasil
dalam
ini menunjukkan bahwa ada
yang
berarti
yang
antara
ikutserta
lembaga bimbingan belajar
perbedaan
dan yang tidak ikutserta
signifikan antara prestasi belajar
dalam lembaga bimbingan
matematika pada siswa SMP
belajar.
yang ikut serta pada lembaga
b. Rerata
bimbingan belajar dengan yang
Berdasarkan rerata
dapat
bahwa
prestasi
matematika ikutserta bimbingan
sangat
hasil
tidak ikut serta dalam lembaga
diketahui
bimbingan belajar. Dan dari
belajar
hasil analisis data diperoleh
siswa
dalam
yang
yang
lembaga
belajar
lebih
rerata
prestasi
belajar
matematika pada siswa SMP yang ikut serta pada lembaga
bimbingan belajar sebesar 85,22
Selain
sedangkan yang tidak ikut serta
seringnya
dalam
latihan
lembaga
bimbingan
itu
dengan
siswa
lebih
mengerjakan
soal-soal
matematika
belajar sebesar 79,16. Hasil ini
yang diberikan di bimbingan
berarti
belajar
belajar, membuat siswa lebih
matematika pada siswa SMP
dapat menguasai materi tersebut
yang ikut serta pada lembaga
dengan baik.
prestasi
bimbingan belajar lebih tinggi
Berdasarkan hasil penelitian
dari pada yang tidak ikut serta
yang
dalam
diketahui bahwa rerata empirik
lembaga
bimbingan
belajar.
telah
sebesar
Hasil
penelitian
ini
dilakukan
81,96.
menunjukkan
Hal
bahwa
ini
ini
prestasi
mendukung
hasil
beberapa
belajar pada subjek penelitian
penelitian
yang
pernah
tergolong baik. Seperti yang
dilakukan di sekolah-sekolah,
dikemukakan Slameto (2003)
baik itu SMP maupun SMU
faktor-faktor
menunjukkan pengaruh positif
mempengaruhi prestasi belajar
bimbingan
antara lain faktor kematangan
khususnya dengan
dan
konseling
bimbingan kesejahteraan
belajar serta
atau
yang
pertumbuhan,
kecerdasan
atau
faktor
intelegensi,
prestasi belajar siswa (Walgito,
motivasi, pribadi, keluarga, cara
2004). Dapat diinterpretasikan
mengajar guru, dan faktor alat-
bahwa
alat yang dipergunakan. Syah
keikutsertaan
lembaga dapat
pada
bimbingan
belajar
meningkatkan
prestasi
(2003) yang
menambahkan mempengaruhi
faktor prestasi
belajar siswa, dalam hal ini
belajar antara lain fisiologis,
matematika. Di dalam lembaga
psikologis,
dan
bimbingan
lingkungan
sosial.
memperoleh tambahan waktu
keikutsertaan
pada
lembaga
untuk lebih memahami materi
bimbingan
belajar
hanyalah
yang telah diajarkan di sekolah.
salah satu faktor dari sekian
belajar,
siswa
faktor Jadi
banyak
faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar. Hasil
penelitian
menunjukkan
adanya
intervensi
matematika
ini
perbedaan
ditinjau
dari
keikutsertaan siswa dalam lembaga bimbingan
belajar,
beberapa
namun
kelemahan
ada dalam
penelitian ini, yaitu : 1.
Generalisir
nilai-nilai
murni yang dilakukan oleh guru.
BAB V
yang sangat signifikan antara prestasi belajar
(katrol)
PENUTUP A. Kesimpulan 1. Ada
perbedaan positif yang
signifikan
terhadap
prestasi
belajar matematika pada siswa SMP ditinjau dari keikutsertaan
dari
penelitian
ini
populasi
tempat
hasil–hasil
terbatas
pada
penelitian
pada
lembaga
bimbingan
belajar. Dalam hal ini berarti prestasi
belajar
matematika
dilakukan sehingga penerapan
siswa yang ikut serta dalam
pada ruang lingkup yang lebih
lembaga bimbingan belajar lebih
luas dengan karakteristik yang
baik daripada yang tidak ikut.
berbeda kiranya perlu dilakukan
2. Prestasi belajar pada subjek
penelitian
lagi
dengan
menggunakan atau menambah variabel-variabel belum
lain
disertakan
yang dalam
penelitian tergolong baik. B. Saran 1. Bagi Kepala Sekolah Diharapkan kepala sekolah dapat
penelitian ini ataupun dengan
mempertahankan
menambah
sekolah
dan
memperluas
ruang lingkup penelitian. 2. Metode prestasi
pengumpulan belajar
yang
telah
dicapai
sampai saat ini dan untuk lebih data
matematika
menggunakan dokumentasi nilai raport yang diproses oleh guru
lagi
meningkatkan
belajar
siswa
khususnya
2. Bagi Guru Kelas Diharapkan
memberi
mempertahankan
adanya
prestasi
matematika.
menjadi nilai baku, hal ini peluang
kualitas
senantiasa
para
guru serta
meningkatkan
kualitas mengajar yang dimiliki
teratur,
menambah
jadwal
sehingga membatu siswa dalam
belajar,
mengikuti
kursus
meningkatkan prestasi belajar
tambahan
khususnya matematika. Hal lain
belajar, dan belajar kelompok
yang dapat dilakukan antara lain
bersama
: Menyarankan siswa mengikuti
secara aktif bertanya pada guru
les tambahan diluar jam sekolah,
mengenai
memberi dorongan agar siswa
sulit dipahami
benar-benar
bisa
menguasai
atau
bimbingan
teman-teman,
materi-materi
dan
yang
4. Bagi Fakultas Psikologi
materi pelajaran dengan baik,
Diharapkan
dan lebih sering memberikan
hasil
soal-soal dengan materi yang
mengadakan
telah diajarkan sebelumnya.
meningkatkan prestais belajar
3. Bagi Siswa-siswi Diketahui
menindaklanjuti
penelitian
dengan
program
untuk
khususnya matematika, misalnya
bahwa
terdapat
seminar, dan uji coba soal-soal
perbedaan yang positif antara
matematika agar siswa lebih
siswa
dapat memahami dan materi
yang
lembaga
ikutserta
bimbingan
pada belajar
dengan yang tidak ikutserta,
pelajaran dengan lebih jelas. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya
meskipun demikian diharapkan
Bagi
siswa tidak tergantung pada
melakukan
lembaga
tema yang sama diharapkan agar
bimbingan
belajar
peneliti
yang
penelitian
ingin dengan
untuk membantu meningkatkan
memperhatikan
faktor-faktor
prestasi belajar. Hal lain yang
lain yang mempengaruhi prestasi
dapat
dilakukan
ialah:
belajar baik faktor dari dalam
materi
pelajaran
misalkan intelegensi, motivasi
yang telah diajarkan di sekolah
maupun faktor dari luar seperti
sesaat setelah pulang sekolah,
kondisi lingkungan sekitar dan
mengerjakan
lain-lain. Selain itu juga dapat
Mengulang
soal,
dan
latihan-latihan mengatur
jadwal
belajar dengan lebih tertib dan
memperluas memperbanyak
populasi
dan
sampel
agar
ruang lingkup dan generalisasi
Kesiapan Psikologis Sebelum
penelitian menjadi lebih luas.
Menghadapi
Ujian
Akhir
Nasional Pada Siswa SMP. Skripsi
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, A dan Supriyono, W. 2004. Psikologi Revisi.
Belajar. Jakarta:
Surakarta. Segal,
Ilmu pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
J.
2000.
Meningkatkan
Kecerdasan Emosi. Jakarta: Citra Aksara. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-
Azwar, S. 1999. Pengantar Psikologi Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset
Cetakan
faktor
yang
Mempengaruhinya.
Jakarta:
Rineka Cipta.
. 2009. Reliabilitas Dan Validitas.
Universitas Muhammadiyah
Rineka
Ahmadi, A dan Uhbiyati, N. 2001.
Intelegensi.
Surakarta : Fakultas Psikologi
Edisi
Cipta.
(tidak diterbitkan).
IX.
Walgito, B. 2004. Bimbingan dan Konseling
di
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Pendidikan.
Jakarta:
Offset
Gramedia
Fitri, M. F. 2008. Hubungan antara
Institusi PT
Widiasarana
Indonesia.
Persepsi
terhadap
. 2010. Bimbingan dan
Keikutsertaan
Lembaga
Konseling (Studi dan Karier).
Bimbingan Belajar dengan
Yogyakarta: Andi Offset