Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
Perbedaan Efektifitas Kompres Hangat Basah Dan Plester Kompres Terhadap Penuruan Suhu Tubuh Anak Demam Typhoid Dede Mahdiyah1, Topan Aditya Rahman1, Aulia Dewi Lestari2 1
Akademi Kebidanan Sari mulia Banjarmasin
2
Program Studi DIV Bidan Pendidik STIKES Sari Mulia Banjarmasin
*Korespondensi Penulis. Telepon: 087814449088, E-mail:
[email protected] ISSN : 2086-3454 ABSTRAK
Latar Belakang : Mengatasi demam berbagai upaya nonfarmakologik telah dilakukan seperti kompres hangat basah dan plester kompres, untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian perbedaan efektifitas kompres hangat dan plester kompres. Tujuan : Mengetahui perbedaan efektifitas kompres hangat dan plester kompres terhadap penuruan suhu tubuh pada anak demam typhoid di RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Metode : quasi eksperiment design dengan rancangan separate sample pretest posttest. Populasi jumlah anak yang dirawat diruang alexsandri bulan September-November 2014 berjumlah 741 anak. Tehnik pengambilan sampel secara accidental sampling. Sampel penelitian berjumlah 30 orang. Analisis data menggunakan Uji t-dependent dengan batas kemaknaan α= 0,05. Hasil : Ada perbedaan penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres hangat basah dan plester kompres dengan nilai p-value=0,000. Nilai rata-rata suhu tubuh sebelum kompres hangat 38,14˚C dan plester kompres 38,02˚C. Selisih suhu tubuh setela h dilakukan kompres hangat yaitu 1,10 dan plester kompres yaitu 0,42. Sehingga kompres hangat basah lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh pada anak demam typhoid di RSUD dr. H. MOCH. Ansari Saleh Banjarmasin Kesimpulan: Ada perbedaan penurunan suhu tubuh setelah dilakukan kompres hangat basah dan plester kompres.
Kata Kunci : Suhu tubuh, demam typhoid, kompres hangat basah, plester kompres
35
Dinamika Kesehatan, Vol.5 No.1 Juli 2015
ditemukan dalam kehidupan masyarakat kita,
PENDAHULUAN Visi
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
Departemen
Kesehatan
yaitu
baik
diperkotaan
maupun
di
pedesaan.
masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat
Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan
dan untuk mewujudkan derajat kesehatan
sanitasi lingkungan yang kurang, hygiene
yang
pribadi serta perilaku masyarakat yang tidak
optimal
bagi
masyarakat,
maka
diselenggarakan upaya kesehatan dengan
mendukung untuk
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,
typhoid masih merupakan masalah kesehatan
yang
penting di negara berkembang (Saraswati,
dilaksanakan
terpadu
dan
secara
menyeluruh,
berkesinambungan
dan
hidup. dan demam
2010).
diselenggarakan bersama antara pemerintah
Demam Typhoid salah satu penyebab
dan masyarakat. Masyarakat harus berperan
kematian utama di dunia yang ditandai
aktif dalam mengupayakan kesehatannya
dengan demam salah satunya demam typhoid,
sendiri. Upaya masyarakat untuk mengobati
dengan angka kematian sebesar 12,6 juta
dirinya
kasus
sendiri
swamedikasi.
dikenal
dengan
Swamedikasi
ini
istilah menjadi
dan
kematian
diperkirakan tiap
terjadi
tahunnya.
Abro,
600.000 2009
alternative yang diambil masyarakat untuk
mengatakan Hampir 80% dari kasus tersebut
meningkatkan keterjangkauan pengobatan.
terjadi di Asia. Nasrudin, 2007 mengatakan
Swamedikasi
untuk
kejadian demam typhoid di Indonesia sekitar
mengatasi keluhan-keluhan penyakit yang
1100 kasus per 100.000 penduduk per
banyak dialami masyarakat, seperti demam
tahunnya dengan angka kematian 3,1-10,4%.
(Rahayuningsih, 2011).
Balitbangkes, 2008 Menurut Departemen
biasanya
dilakukan
Demam adalah keadaan ketika suhu
Kesehatan RI penyakit ini menduduki urutan
tubuh mengalami peningkatan melebihi suhu
kedua sebagai penyebab kematian pada
tubuh normal diatas 37,5˚C pada temperatur
kelompok umur 5-14 tahun di
aksila. Peningkatan suhu tubuh ini pula
perkotaan dan prevalensi penyakit ini di
sebagai
Kalimantan Selatan masih cukup tinggi yaitu
respon
terhadap
infeksi
atau
peradangan, dimana demam sering menjadi alasan mengapa orang tua membawa anaknya kepelayanan kesehatan (Sodikin, 2012).
daerah
sebesar 1,95% (Arifin, 2009). RSUD dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2013 angka kejadian
Demam merupakan salah satu tanda
demam typhoid yaitu 193 kasus yang terjadi
gejala klinik pada pasien yang mederita
pada anak umur <1 tahun-14 tahun. Data di
demam typhoid. Demam typhoid adalah salah
ruangan anak Alexandri RSUD DR. H. Moch.
satu penyakit menular yang disebabkan oleh
Ansari Saleh Banjarmasin pada tahun 2014
Salmonella typhi. Demam typhoid (typhoid
angka kejadian demam tyhpoid mengalami
fever
peningkatan yaitu 273 kasus.
atau
tifus
abdominalis)
banyak
36
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
Seringnya demam terjadi pada berbagai penyakit,
banyak
dari
orang tua
yang
dengan kandungan paraben dan menthol yang dapat
menurunkan
suhu
tubuh
melalui
langsung memberikan obat penurun panas
evaporasi (Sodikin, 2012). Keefektifitasan
saat
ini
plester kompres dalam menurunkan suhu
kemungkinan disebabkan karena kemudahan
tubuh demam sudah terbukti, diketahui pada
dalam mencari obat penurunan panas, atau
penelitian yang sudah dilakukan di RSUD
mereka
bila
Banyumas bahwa rata-rata suhu sebelum
dibandingkan dengan cara-cara yang lain,
dilakukan kompres plester adalah 38,14˚C,
seperti
sedangkan rata-rata suhu tubuh sesudah
anak
mereka
berpikir
demam.
lebih
memberikan
Hal
praktis
kompres
hangat
dilakukan kompres plester adalah 38,01˚C.
(Rahayuningsih, 2011). Kompres
hangat
adalah
melapisi
Setelah dilakukan kompres rata-rata selisih
permukaan kulit dengan handuk yang telah
suhu yang turun adalah 0,13˚C. Hal ini
dibasahi air hangat. Potter dan Perry (2005)
menunjukan bahwa kompres plester ini dapat
mengungkapkan pemberian kompres hangat
digunakan untuk menurunkan suhu tubuh
pada aksila sebagai daerah dengan letak
pada anak dengan demam (Djuwariyah,
pembuluh darah besar merupakan upaya
2011).
memberikan rangsangan pada area preoptik
Beberapa cara telah dilakukan dalam
hipotalamus agar menurunkan suhu tubuh, hal
pemberian kompres seperti
tersebut dikuatkan dari beberapa penelitian
maupun
tentang pengaruh kompres hangat dalam
hangat dan plester kompres. Kompres hangat
menurunkan suhu anak yang dilakukan oleh
maupun
Purwanti (2006) dan Valita (2008) ada
keunggulan dan kekurangan masing-masing,
pengaruh pemberian kompres
hangat pada
namun untuk keefektifan penurunan panasnya
daerah aksila terhadap penurunan suhu tubuh
belum dapat di pastikan bahwa plester
anak
(2002)
kompres akan lebih efektif dari pada kompres
menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa
hangat maupun sebaliknya terhadap penderita
kompres hangat pada daerah aksila lebih
demam typhoid. Maka peneliti tertarik untuk
efektif dalam menurunkan suhu tubuh demam
membuktikan secara teliti tentang perbedaan
(Hamid, 2011).
efektifitas pemberian kompres hangat basah
demam.
Triredjeki
tradisional,
plester
cara modern
contohnya
kompres
kompres
memiliki
Selain kompres hangat, masih ada
dan plester kompres terhadap penuruan suhu
kompres yang dianggap lebih praktis, modern
tubuh pada anak umur 1–14 tahun yang
dan saat ini sudah beredar secara luas di
demam typhoid di RSUD DR. H. Moch.
masyarakat yaitu plester kompres, dimana
Ansari Saleh Banjarmasin.
plester ini dibuat dari bahan hydrogel yang
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
mengandung hydrogel on polyacrylate-basis
perbedaan efektifitas kompres hangat dan 37
Dinamika Kesehatan, Vol.5 No.1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
plester kompres terhadap penuruan suhu
Tabel 1 menunjukan responden pada
tubuh pada anak demam typhoid di RSUD
penelitian ini
berjumlah 30 orang, dimana
DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
untuk kelompok umur yang yang mempunyai presentasi tertinggi pada umur 6 tahun dan 11 tahun
BAHAN DAN METODE Desain
penelitian
yang
digunakan
dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment
yaitu
dengan
presentasi
16,6%.
presentasi terendah pada umur 2-7 tahun yaitu 3,3%.
design dengan rancangan separate sample Tabel
pretest posttest. Sampel pada penelitian ini
2 Distribusi Frekuensi Karakteristi Dilihat Dari Jenis Kelamain Anak Yang Mengalami Demam Typhoid Kompres
Plester
Hangat
Kompres
Basah (n=15)
(n=15)
Laki-laki
11 (73,4%)
15(100%)
Perempuan
4 (26,6%)
0
untuk kelompok perlakuan kompres hangat Kelompok
maupun kelompok perlakuan plester kompres masing-masing
berjumlah
15
responden,
sehingga total seluruh sampel adalah sejumlah
Total (n=30)
Jenis Kelamin 26 ((86,7%) 4 (13,3%)
30 orang, serta tehnik pengambilan sampel secara accidental sampling. Analisa data
Tabel 2 menunjukan responden pada
penelitian ini menggunakan Uji t-dependent
penelitian ini berjumlah 30 orang, untuk jenis
batas kemaknaan α= 5%.
kelamin dimana presentasi tertinggi untuk HASIL
penderita demam typhoid yaitu jenis kelamin
1.
laki-laki terdiri 26 (86,7%), dan 4 (13,3%)
Analisis Univariat
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Karakteristi Dilihat Dari Umur Anak Yang Mengalami Demam Typhoid
Tabel 3 Uji Analisis Suhu Tubuh Sebelum Dan Setelah Di Berikan
Kompres
Plester
Hangat Basah
Kompres
(n=15)
(n=15)
1 Tahun
1 (6,6%)
1 (6,6%)
2,4 Tahun
1 (6,6%)
(3,3%)
3 Tahun
1 (6,6%)
(3,3%)
3,5 Tahun
1 (6,6%)
(3,3%)
Kelompok
Kompres Hangat Basah Dan Plester Kompres
Total (n=30)
Umur
Kelompok
Variabel
N
mean
SD
Kompres hangat
15
38,14
0,087
Plester kompres
15
38, 02
0,073
Kompres hangat
15
37, 04
0,128
15
37, 60
0,071
Sebelum
3,6 Tahun 4 Tahun
untuk jenis kelamin perempuan.
1 (6,6%) 1 (6,6%)
5 Tahun 1 (6,6%)
6 Tahun
4 (26,6%)
6,5 Tahun 7 Tahun
1 (6,6%)
8 Tahun
1 (6,6%)
basah
Sesudah
basah Plester kompres
(3,3%) (3,3%)
2 (13,3%)
5,6 Tahun
(6,6%)
Tabel 3 menunjukkan rata–rata suhu
(6,6%) (3,3%)
tubuh sebelum dilakukan
1 (6,6%)
(16,6%)
kompres hangat
1 (6,6%)
(3,3%)
basah yaitu 38,14 °C dengan standar deviasi
1 (6,6%)
(6,6%)
0,087 dan rata–rata suhu tubuh setelah dilakukan kompres hangat basah adalah 37,
3 (20%)
(13,3%)
9 Tahun
1 (6,6%)
(3,3%)
10 Tahun
1 (6,6%)
(3,3%)
04°C dengan standar deviasi 0,128. Rata–rata
2 (13,3%)
(16,6%)
1 (6,6%)
(3,3%)
suhu
11 Tahun 12 Tahun
3 (20%)
tubuh
sebelum
dilakukan
plester 38
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
kompres adalah 38,02°C dengan standar
Variabel
deviasi 0,073 dan rata–rata suhu tubuh setelah
Kompres
dilakukan plester kompres adalah 37,60°C
hangat basah Plester
dengan standar deviasi 0,071.
2.
kompres
Tabel 4 Perbedaan penurunan suhu tubuh
setelah pemberian
kompres hangat basah Klmpk
N
mean
SD
t
15
1,10
0,34
12,43
0,00
15
0,42
0,05
7,92
0,00
value
Nilai selisih rata-rata suhu tubuh setelah
Analisis Bivariat
Variabel
p-
n
dilakukan kompres hangat basah dan plester kompres adalah kompres hangat basah yaitu
mean
SD
t
pvalue
Kompres
Sebelum
15
38,14
0,087
hangat
Sesudah
15
37, 04
0,128
basah
Penurunan
15
1,10
0,345
1,10 dan plester kompres yaitu 0,42. Sehingga kompres hangat basah lebih efektif dalam
12,430
0,000
menurunkan suhu tubuh pada anak yang mengalami demam typhoid di RSUD DR.
Hasil
perhitungan
pada
tabel
4
Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
menunjukkan bahwa nilai t hitung yaitu 12,430 dan nilai p-value=0,000 dengan
PEMBAHASAN
α=0.05, dimana p < α sehingga terdapat
1.
Perbedaan
perbedaan penurunan suhu tubuh setelah
Setelah
dilakukan kompres hangat basah pada anak
Basah
yang mengalami demam typhoid di RSUD
Penurunan
Diberikan
Suhu
Tubuh
Kompres
Hangat
Hasil penelitian pada 15 anak
yang
DR. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin.
mengalami demam terhadap pasien demam
Tabel 5 Perbedaan penurunan suhu tubuh setelah pemberian plester
typhoid di ruang Alexandri yang dapat dilihat
kompres Variabel
Kelompok
n
mean
SD
t
pvalue
Sebelum Plester kompres
15
38, 02
0,073
Sesudah
15
37, 60
0,071
Penurunan
15
0,42
0,05
7,921
0,000
pada tabel 4.2 untuk karakteristik kelompok kompres hangat basah dilihat dari jenis kelamin
dimana
laki-laki
berjumlah
11
(74,4%), sedangkan perempuan berjumlah 4 (26,6%), dengan hal ini dapat disimpulkan
Hasil
perhitungan
pada
tabel
5
bahwa rata-rata yang menderita demam
menunjukkan bahwa nilai t hitung yaitu 7,921
typhoid untuk kelompok kompres hangat
dan nilai p-value=0,000 dengan α=0.05,
basah yaitu laki-laki. Berdasarkan pendapat
dimana p < α sehingga terdapat perbedaan
Wong (2008) laki-laki merupakan kelompok
penurunan suhu tubuh setelah dilakukan
berisiko mengalami masalah angka kesakitan
plester kompres pada anak yang mengalami
salah satunya demam, hal ini dikarenakan
demam typhoid di RSUD DR. Moch. Ansari
anak laki-laki lebih aktif bermain dan
Saleh Banjarmasin.
beraktifitas (Permatasari, 2013). Sedangkan
Tabel 6 Perbedaan efektifitas pemberian kompres hangat basah dan plester kompres
dilihat dari tabel 1 untuk karakteristik umur 39
Dinamika Kesehatan, Vol.5 No.1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
kelompok kompres hangat basah, dimana
menunjukkan bahwa ada perbedaan suhu
penderita demam typhoid presentasi tertinggi
tubuh pada anak usia 1-14 tahun yang
terjadi pada umur 6 tahun yaitu 26,6% dan
mengalami demam pada pasien demam
terendah pada umur 1-5,6 tahun yaitu 6,6%.
typhoid setelah diberikan kompres hangat
Arifianto
demam
basah dengan selisih rata-rata penurunan suhu
sering terjadi pada anak dikarenakan anak
tubuh yaitu 1,10. Tubuh dapat melepaskan
masih rentan terhadap infeksi (Djuwariah,
panas melalui empat cara yaitu radiasi,
2011).
konveksi, konduksi, evaporasi (penguapan).
(2007)
mengutarakan,
Penelitian ini didapatkan hasil rata-rata
Pada kompres air hangat basah merupakan
suhu tubuh sebelum diberikan kompres
pelepasan panas melalui penguapan dari kulit
hangat basah yaitu 38,14°C dan rata-rata suhu
(Djuwariyah, 2011).
tubuh setelah diberikan kompres hangat basah
Hasil penelitian ini didukung oleh
yaitu 37,04°C. Peningkatan suhu tubuh pada
penelitian yang dilakukan Mohamad (2011)
anak
yaitu
terjadi
mekanisme
karena
ketidakmampuan
kehilangan
kompres
hangat
dalam
untuk
menurunkan demam pada pasien typhoid
mengimbangi produksi panas yang berlebihan
abdominalis di ruang G1 Lt.2 RSUD Prof. Dr.
dan bisa juga disebabkan dari faktor lain salah
H. Aloei Saboe kota Gorontalo dengan hasil
satunya
p-value=0,0318, dimana p < α =0,05.
yaitu
perpindahan
suhu
suhu
panas
efektifitas
ruangan,
dan
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho
lingkungan ataupun suhu ruangan terjadi
ditolak, yang artinya peryataan tindakan
sebagian besar melalui kulit (Tamsuri, 2012).
kompres hangat basah dapat menurunkan
Pada Anak yang mengalami demam diruang
demam pada pasien demam thypoid dapat
Alexandri yang di diagnosa demam typhoid,
diterima. Hasil penelitian ini juga sesuai
dimana hal ini dapat terjadi karena adanya
dengan penelitian Nurwahyuni (2010) yang
virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh
bejudul Perbedaan efek teknik pemberian
manusia yaitu Salmonella enterica serotipe
kompres pada daerah axilla dan dahi terhadap
typhi yang merupakan basil gram negatif.
penurunan suhu tubuh pada klien demam di
Penularan bakteri ini terjadi secara fecal oral
ruang
melalui
terkontaminasi
Sudirohusodo Makasar dalam Djuwariyah
kemudian timbulah gejala klinis seperti
(2011), menyatakan bahwa kompres air
demam (Arifin, 2010).
hangat basah pada daerah axial menurunkan
makanan
antara
dimana
yang
manusia
Hasil perhitungan dalam penelitian ini menggunakan uji t-dependent dan didapatkan
rawat
inap
RSUP
dr
Wahidin
suhu tubuh dengan hasil p value=0,000, yang artinya p < α.
hasil t hitung=12,430 p-value=0,000 dengan
Nurwahyuni (2009) dalam Mohamad
α=0.05 dimana p < dari α, yang artinya
(2011) Pemberian kompres hangat pada 40
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus
dirangsang,
2. Perbedaan Penurunan Suhu Tubuh Setelah Diberikan Plester Kompres. Hasil penelitian pada 15 anak
yang
efektor
mengalami demam terhadap pasien demam
memulai
typhoid di ruang Alexandri dapat dilihat pada
perifer.
tabel 2 untuk karakteristik kelompok pleter
Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh
kompres dilihat dari jenis kelamin dimana
pusat vasomotor pada medulla oblongata dari
keseluruhan responden 15 (100%) orang
tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik
bejenis kelamin laki-laki. Wong (2008) dalam
bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Permatasari (2013) mengutarakan laki-laki
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
merupakan kelompok berisiko mengalami
pembuangan/kehilangan energi/ panas melalui
masalah
kulit meningkat (berkeringat), diharapkan
demam, hal ini dikarenakan anak laki-laki
akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga
lebih aktif bermain dan beraktifitas. Namun
mencapai keadaan normal kembali. Jika suhu
Saraswati
tubuh meningkat, maka pusat pengaturan
penelitianya
suhu berusaha menurunkannya begitu juga
tersangka demam typhoid pasien rawat inap di
sebaliknya. Pada penelitian ini kompres
RS Muhammadiyah Palembang, dengan hasil
hangat dilakukan di daerah axila dengan
dimana peneliti belum bisa menyimpulkan
frekuensi 1 kali pengompresan dengan durasi
bahwa memang ada pengaruh jenis kelamin
waktu 20 menit. Hamid (2011) dalam
dalam insidensi demam typhoid, peneliti juga
penelitiannya
mengatakan
mengeluarkan berkeringat
sinyal dan
sistem
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
yang
vasodilatasi
mengatakan
penanganan
angka
kesakitan
(2010) yang
salah
mengutarakan berjudul
bahwa
satunya
dalam
karakteristik
menurut
beberapa
demam pada anak dengan terapi fisik dapat
literatur, jenis kelamin sama sekali tidak
dilakukan dengan kompres hangat. Beberapa
berpengaruh
penelitian tentang pengaruh kompres hangat
typhoid.
terhadap
kejadian
demam
dalam menurunkan suhu anak yang dilakukan
Tabel 1 dapat dilihat untuk karakteristik
oleh Purwanti (2006) dan Valita (2008) ada
kelompok plester kompres dari umur dimana
pengaruh pemberian kompres
hangat pada
penderita demam typhoid presentasi tertinggi
daerah aksila terhadap penurunan suhu tubuh
terjadi pada umur 8 tahun yaitu 20%, dan
anak
(2002)
terendah terjadi pada umur 1-3,6 tahun, 7
menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa
tahun, dan 12 dengan presentasi 6,6%.
kompres hangat pada daerah aksila lebih
Penelitian Ismoedijanto (2004) yang berjudul
efektif
metode diagnostik demam typhoid pada anak
demam.
demam.
dalam
Triredjeki
menurunkan
suhu
tubuh
dalam permatasi (2010) menyebutkan usia pasien demam typhoid kebanyakan terjadi 41
Dinamika Kesehatan, Vol.5 No.1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
pada kelompok umur 3-19 tahun, dan pada
value=0,000 dengan α=0.05 dimana p < dari
penelitian
plester
α, yang artinya menunjukkan bahwa ada
kompres kebanyakan terjadi pada rentang
perbedaan suhu tubuh pada anak usia 1-14
umur 5-12 tahun, tetapi apabila dicermati
tahun yang mengalami demam pada pasien
dilihat dari penelitian Ismoedijanto maka hasil
demam typhoid setelah diberikan plester
penelitian tersebut memperlihatkan usia-usia
kompres. Hasil penelitian ini juga didukung
sekolah, usia remaja dan dewasa muda
dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
dimana
Bardu (2014)
ini
pada
mempunyai
untuk
kelompok
kelompok
usia
ruang lingkup
tersebut
yang tinggi,
sponging
perbandingan efektifitas tepid
dan
plester
kompres
dalam
sehingga sering melakukan aktivitas di luar
menurunkan suhu tubuh pada anak usia balita
rumah, sehingga berisiko untuk terinfeksi
yang
salmonell typhi, seperti mengenal jajanan
Salaman 1 Kabupaten Magelang
diluar rumah, sedangkan tempat jajan tersebut
hasil
belum tentu terjamin kebersihannya, dan bisa
tabel=2.048,nilai
juga dikarenakan linkungan rumah yang
ɑ=0.05,
kurang bersih.
penurunan suhu tubuh pada anak usia balita di
Pada penelitian ini dilihat dari tabel 5 didapatkan rata-rata suhu tubuh sebelum
mengalami
nilai
t
demam
di
puskesmas
hitung=3.429,
dengan nilai
p-value=0.002
sehingga
terdapat
t-
dengan perbedaan
setelah dilakukan plester kompres Penatalaksanaan demam menggunakan
diberikan plester kompres yaitu 38,02°C, rata-
kompres
rata suhu tubuh setelah diberikan
plester
menempelkan plester dibagian tubuh tertentu,
kompres yaitu 37,60°C. Potter dan Perry
seperti dahi, ketiak dan lipatan paha. Pada
(2010) dalam Bardu (2014) mengutarakan,
penelitian ini peneliti menempelkan plester
bahwa peningkatan suhu tubuh pada pasien
kompres dibagian axila dengan ferkuensi 1
demam
titik
kali pengompresan dengan durasi waktu 20
pengaturan hipotalamus, sehingga tubuh akan
menit. Hal ini dikarenakan pada daerah
menghasilkan
panas.
tersebut merupakan daerah yang mempunyai
Pirogen bertindak sebagai antigen yang
pembuluh-pembuluh darah besar. Kompres
memicu respons sistem imun, seperti bakteri
plester membantu pembuluh darah tepi di
atau virus yang dapat meningkatkan suhu
kulit melebar hingga pori-pori jadi terbuka
tubuh salah satunya bakteri
Salmonella
yang selanjutnya memudahkan pengeluaran
enterica serotipe typhi yang menyebabkan
panas dari dalam tubuh, sehingga tubuh dapat
demam typhoid.
mengalami
terjadi
akibat
serta
perubahan
menyimpan
Hasil perhitungan menggunakan uji t-
plester
yaitu
penurunan
dengan
suhu
cara
tubuh
(Djuwariyah, 2011).
dependent didapatkan hasil selisih rata-rata
Plester kompres siap pakai saat ini
penurunan suhu tubuh yaitu 0,42˚C, p-
sudah beredar secara luas di masyarakat 42
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
dengan kemasan sekali pakai. Plester kompres ini
dibuat
dari
bahan
hydrogel
on
polyacrylate-basis dengan kandungan paraben
3.
Perbedaan
Efektivitas
Pemberian
Kompres Hangat Basah Dan Plester Kompres
dan mentol yang diformulasikan sehingga
Tabel 4 dapat diketahui bahwa rata-rata
mampu mempercepat proses pemindahan
suhu tubuh sebelum diberikan kompres air
panas dari tubuh ke plester kompres. Paraben
hangat basah yaitu 38,14˚C terjadi penurunan
adalah serbuk Kristal putih, yang mudah larut
setelah diberikan kompres air hangat basah yaitu
dalam methanol, ethanol dan sulit larut dalam
menjadi
air yang mempunyai sifat antibakteri. Adanya
penurunan suhu yaitu 1,10˚C, setelah dilakukan
kandungan air yang besar dalam struktur
perhitungan
hidrogel
untuk
diperoleh, dimana p-value=0,000 < 0,05, maka
penyerapan
dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan
panas (energi) dari bagian tubuh yang demam
suhu tubuh sebelum dan sesudah diberikan
serta menguapkannya (Darwis dkk, 2010).
kompres air hangat basah. Kompres air hangat
dapat
menurunkan
dimanfaatkan
demam
melalui
Pengujian kemampuan hidrogel dalam menurunkan
suhu
dilakukan
37,04˚C
dengan
menggunakan
selisih
uji
rata-rata
t-dependent
basah mempunyai fungsi untuk memperlebar
dengan
pembuluh
darah
(vasodilatasi),
menggunakan suatu model dimana hidrogel
tambahan
nutrisi
ditempelkan pada botol yang dirancang
membantu meningkatkan suplai darah ke area-
khusus dan telah berisi air dengan suhu 40˚C,
area tubuh, sehingga dapat menurunkan suhu
ke dalam botol khusus (Tepid water) yang
tubuh (Djuwariyah,2011).
dan
memberi
oksigen
untuk
sel,
telah diberi termometer, ditambahkan air
Pada penelitian ini hasil rata-rata suhu
suling (akuades) hangat dengan suhu 40˚C
tubuh sebelum diberikan plester kompres
.Plester hidrogel ditempelkan pada permukaan
yaitu 38,02˚C terjadi penurunan setelah
botol
posistif
diberikan plester kompres yaitu menjadi
digunakan hidrogel komersial (Bye Bye Fever,
37,60˚C dengan selisih rata-rata penuruan
produk
Co.,
suhu tubuh sebesar 0,42˚C yang dapat dilihat
Japan). Kontrol negatif dilakukan dengan
pada tabel 5 Setelah dilakukan perhitungan
mengamati penurunan suhu air dalam botol
menggunakan uji t-dependent diperoleh
tanpa
value=0,000
tersebut.
Sebagai
Hisamitsu
diberi
kontrol
Pharmaceutical
plester
hidrogel.
Adapun
<
α=0,05,
maka
p-
dapat
kecepatan penurunan suhu air dari 40˚C
disimpulkan bahwa terdapat penurunan suhu
menjadi 37˚C hidrogel komersial (Bye Bye
tubuh sebelum dan sesudah diberikan plester
Fever) yaitu dalam waktu 12 menit (Darwis
kompres.
dkk, 2010).
dilakukan menggunakan plester kompres yang
menurunkan
kandungannya
demam
hidrogel.
dapat
Hidrogel
merupakan polimer dengan struktur ikatan 43
Dinamika Kesehatan, Vol.5 No.1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
silang (crosslink) yang mengandung air dalam
menurunkan suhu tubuh. Pada penelitian ini
jumlah besar (> 70%), serta tidak larut dalam
untuk pengompresan dilakukan di daerah
air.
aksila selama 20 menit untuk masing-masing Efektifitas antara kompres air hangat
kelompok.
basah dan plester kompres dapat dilihat pada
Hamid
(2011)
pemberian
kompres
tabel 6 dimana selisih rata-rata penurunan
hangat pada aksila sebagai daerah
suhu tubuh menggunakan kompres air hangat
letak pembuluh darah besar merupakan upaya
basah yaitu sebesar 1,10˚C. Sedangkan selisih
memberikan rangsangan pada area preoptik
rata-rata penurunan suhu tubuh dengan
hipotalamus agar menurunkan
menggunakan plester kompres yaitu sebesar
sinyal hangat yang dibawa oleh darah ini
0,42˚C. Hal ini membuktikan bahwa kompres
menuju hipotalamus akan merangsang area
hangat basah lebih efektif untuk menurunkan
preotik mengakibatkan pengeluaran sinyal
suhu
oleh
tubuh
pada
terdiagnosa
pasien
demam
demam
typhoid.
yang
Jauhnya
sistem
efektor.
dengan
suhu tubuh.
Sinyal
ini
akan
menyebabkan tejadinya pengeluaran panas
perbedaan rata-rata penurunan suhu tubuh
tubuh
pada plester kompres bisa juga disebabkan
mekanisme yaitu dilatasi pembuluh darah
dari faktor lain salah satunya suhu ruangan,
parifer dan berkeringat. Hal ini juga dikuatkan
dimana
mengalami
dari beberapa penelitian terdahulu tentang
ataupun
pengaruh kompres hangat dalam menurunkan
lingkungan, artinya panas tubuh dapat hilang
suhu anak yang dilakukan oleh Purwanti
atau berkurang akibat suhu ruangan atau
(2006) dan Valita (2008) ada pengaruh
lingkungan yang lebih dingin. Begitu juga
pemberian kompres
sebaliknya (Tamsuri, 2012). Keefektifitasan
daerah aksila terhadap penurunan suhu tubuh
kompres hangat basah pada hasil penelitian
anak
ini didukung dari penelitian yang dilakukan
menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa
Djuwariah (2011) efektivitas penurunan suhu
kompres hangat basah pada daerah aksila
tubuh menggunakan kompres air hangat dan
lebih efektif dalam menurunkan suhu tubuh
kompres plester pada anak dengan demam di
demam.
ruang Kanthil rumah sakit umum daerah
4.
suhu
pertukaran
tubuh
dengan
dapat ruangan
Banyumas, dimana penurunan suhu tubuh
yang lebih
banyak
demam.
melalui
dua
hangat basah pada
Triredjeki
(2002)
Keterbatasan Penelitian ini mempunyai beberapa
menggunakan kompres air hangat yaitu
keterbatasan,
dimana
peneliti
memiliki
sebesar 0,71˚C. Sedangkan penurunan suhu
kendala untuk mengatasi factor-faktor lain
tubuh dengan menggunakan kompres plester
yang dapat mempengaruhi suhu tubuh seperti
yaitu sebesar 0,13˚C. Hal ini membuktikan
suhu ruangan, pakaian yang digunakan serta
bahwa kompres air hangat efektif dapat 44
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
kendala lainnya yaitu pemberian antipiretik
Usia Balita yang Mengalami Demam di
sebelum dilakukannya pengompresan.
Puskesmas
Salaman
1
Kabupaten
Magelang. DAFTAR PUSTAKA Aguspairi. (2009) Pengaruh ekstrak daun kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis) dalam menurunkan suhu anak demam. Jambi:
Jurnal
Ilmiah
Universitas
Batanghari Jambi Vol.11 No.2. Tersedia
JawaTengah:
STIKES
Ngudi
Waluyo.
Tersedia dalam: http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/docume nts/3589.pdf> [Diakses 24 Oktober 2014]
dalam: http://jurnal.unbari.ac.id/images/stories/
Brooker,
Chris.
(2008)
Ensiklopedia
Vol.11%20No.2%20Juli%202011/agus
keperawatan. Jakarta: buku kedokteran
pairi%20stikes.pdf
ECG
>
[Diakses
24
Oktober 2014] Budiman. Arifin, Syamsul. (2010) Hubungan Tingkat
2011.
Penelitian
Kesehatan.
Bandung: Refika Aditama.
Demam Dengan Hasil Pemeriksaan Hematologi Pada Penderita Demam Tifoid.
Banjarmasin:
Darwis dkk. (2010) Pengembangan Hidrogel
Lambung
Berbasis Polivinil Pirolidon (Pvp) Hasil
Mangkurat University.Tersedia dalam:
Iradiasi Berkas Elektron Sebagai Plester
http://fkunlam.ac.id/modules/download/
Penurun
file/Jurnal%20Tipoid%202010.pdf
Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi.
>[Diakses 24 Oktober 2014]
Tersedia
Demam.
Jakarta:
Pusat
dalam:
http://download.portalgaruda.org/article Arikunto,
Suharsimi.
(2013)
Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Asmadi.
(2008)
keperawatan
Tehnik konsep
ngembangan%20hidrogel%20berbasis%
prosedural
dan
.php?article=81798&val=4552&title=pe
20polivinil%20pirolidon%20(pvp)%20h
applikasi
asil%20iradiasi%20berkas%20elektron
kebutuhan dasar klien. Jakarta: Salemba
%20sebagai%20plester%20penurun%2
medika.
0demam > [Diakses 24 Oktober 2014] Djuwariah. (2011) Efektifitas penurunan suhu
Bardu,
Syltami
Tito.
(2014).
tubuh menggunakan kompres air hangat
Efektifitas
Tepid
dan kompres plester pada anak dengan
Sponging dan Plester Kompres dalam
demam di ruang kanthil rumah sakit
Menurunkan Suhu Tubuh pada Anak
umum dearah Banyumas. Jawa Timur:
Perbandingan
Yunita
45
Dinamika Kesehatan, Vol.5 No.1 Juli 2015 Universitas
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
Muhammadiyah
Purwokerto. Tersedia dalam:
Maryunani, Anik. (2010) Ilmu Kesehatan Anak Dalam Kebidanan. Jakarta: CV
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/16/jhptump -a-djuwariyah-758-1-efektivi-.pdf
trans invo media/
>
[Diakses 24 Oktober 2014]
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Hastono, Susanto Priyo dan Luknis Sabri.
Cipta.
(2013) Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajagrafindo persada
Permatasari, Karina Indah. (2013) Perbedaan Efektivitas Kompres Air Hangat dan
Hamid,
Mohammad
Ali.
(2011)
Kompres
Air
Biasa
Terhadap
Keefektifitasan Kompres Tepid Sponge
Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak
Yang
Dengan Demam Di RSUD Tugurejo
Dilakukan
Menurunkan
Ibu
Demam
Dalam
Pada
Randomized
Control
Puskesmas
Mumbulsari
Anak:
Trial
Di
Semarang.
Jawa
Tengah:
STIKES
Telogorejo. Tersedia dalam:
Kabupaten
http://pmb.stikestelogorejo.ac.id/ejournal/inde
Jember. Surakarta: Universitas Sebelas
x.php/ilmukeperawatan/article/view/126
Maret.
> [Diakses 04 Februari 2015]
Tersedia
dalam:
http://eprints.uns.ac.id/7020/1/2112118 12201107501.pdf
>
[Diakses
28
Oktober 2010].
Pranadi, Paulus. (2012) Terhindar Dari Penyakit
Dengan
Obat
Herbal.
Yogyakarta: Nusa medika. Mohamad,
Fatmawati
(2012)
Efektifitas
Kompres Hangat Dalam Menurunkan Demam
Pada
Pasien
Prawirohardjo, Sarwono. (2008) Buku Acuan
Thypoid
Nasional
Abdominalis Di Ruang G1 Lt.2 RSUD
Maternal
Prof. Dr. H. Aloei Saboe. Gorontalo:
Kelima. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Politeknik
Sarwono Prawirohardjo.
Kesehatan
Gorontalo.
Kemenkes
Tersedia
Februari 2015]/
Dan
Neonatal
Kesehatan Cetakan
dalam:
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JHS/a rticle/view/931/871>
Pelayanan
[Diakses
3
Rahayuningsih,
Ike.
(2011)
Efektifitas
penurunan suhu tubuh menggunakan pres air hangat dan kompres daun kembang sepatu pada anak dengan demam di ruang cempaka RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata
Kabupaten 46
Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015
Mahdiyah et al., Efektifitas Kompres Hangat....
Purbalingga. Jawa tengah. Tersedia dalam:
Sodikin. (2012) Prinsip Perawatan Demam
http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/16/jh
Pada Anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
ptump-a-ikerahayun-757-1-efektiviu.pdf > [Diakses 24 Oktober 2014.
Susanti, Nurlaili. (2011) Efektifitas Kompres Dingin
Saraswati, Nia Ayu (2010) Karakteristik
Dan
Penataleksanaan
Hangat Demam
Pada Fakultas
Tersangka Demam Tifoid Pasien Rawat
Sains dan Teknologi. Malang: UIN
Inap Di Rumah Sakit Muhammadiyah
Maliki Malang Tersedia dalam:
Palembang. Sumatra Selatan: Fakultas Kedokteran
Universitas
http://download.portalgaruda.org/article.php?
Muhammadiyah Palembang. Tersedia
article=115578&val=5285> [Diakses 24
dalam:
oktober 2014]
http://www.umpalembang.net/jurnal.fk.ump/F
Tamsuri, Anas. (2012) Tanda-tanda Vital
ile/Nia%20Ayu%20S%20_%20Jurnal%
Suhu tubuh. Jakarta: Buku kedokteran
20Syifa%E2%80%99MEDIKA,%20Vo
ECG
l.%203%20%28No.1%29,%20Sept%20 2012.pdf > [Diakses 3 Februari 2015]
47