DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
PERBANKAN SYARIAH INDONESIA : KINERJA KEUANGAN, PROSPEK DAN TANTANGAN DALAM MENYONGSONG MEA 2015 Rory Handriano
[email protected] STIE NASIONAL BANJARMASIN Abstract, The purpose of this study was to analyze about financial performance, prospects, and challenges Indonesian Islamic banking in facing the AEC 2015. The method used in this research is the study of literature and observations of Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI Syariah), BNI Syariah, Bank Muamalat Indonesia and Bank IFI. Results of this study that the Islamic Bank is a bank that has a financing system that is different from conventional banks, namely the sale and purchase (murabaha, salam, and Istishna), leasing (Ijara) and profit sharing (Musharaka and mudaraba). Opportunities and challenges shows that the hard efforts of all stakeholders of the Islamic financial industry is needed. Necessary integration steps of practitioners, academics and associations in order to development of more effective and efficient because it can avoid redundancy. Keywords : Financial Performance Abstrak, Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang kinerja keuangan, prospek, dan tantangan perbankan syariah Indonesia dalam menyongsong MEA 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan dan observasi terhadap Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI Syariah), BNI Syariah, Bank Muamalat Indonesia dan Bank IFI. Hasil penelitian ini bahwa Bank Syariah merupakan bank yang mempunyai sistem pembiayaan yang berbeda dengan bank konvensional, yaitu jual beli (murabahah, salam, dan Istishna), sewa (ijarah) dan bagi hasil (musyarakah dan mudharabah). Berbagai peluang dan tantangan menunjukkan bahwa upaya keras dari seluruh stakeholders industri keuangan syariah sangat dibutuhkan. Perlu langkah dari para praktisi, akademisi maupun asosiasi agar pengembangan menjadi lebih efektif dan efisien karena dapat menghindari terjadinya redundancy. Kata Kunci : Kinerja keuangan
122
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
Dewasa
ini
lembaga
islam tumbuh dengan sangat pesat.
berlabel
syariah
Sesuai dengan analisa Prof. Khursid
besar
Ahmad dan laporan International
produk-
Association of Islamic Bank, hingga
produknya yang beraneka ragam
akhir 1999 tercatat lebih dari dua
dengan
ratus lembaga keuangan islam yang
keuangan berkembang dengan
dalam
skala
menawarkan
istilah-istilah
Arab. Banyak
berbahasa
masyarakat
yang
beroperasi di seluruh dunia, baik di
masih bingung dengan istilah-istilah
negara-negara berpenduduk muslim
tersebut dan masih ragu apakah
maupun
benar semua produk tersebut adalah
Amerika. Satu hal yang paling patut
benar-benar jauh dari pelanggaran
juga dicatat adalah saat ini banyak
syariah
nama
ataukah
hanya
rekayasa
Eropa,
besar
Australia
dalam
dan
keuangan
semata. Sejak awal kelahirannya,
internasional yang telah membuka
perbankan syariah dilandasi dengan
cabang
kehadiran dua gerakan renaissance
berdasarkan syariah. Dalam dunia
islam modern : neorevivalis dan
pasar modal pun, Islamic Fund kini
modernis.
dari
ramai diperdagangkan, suatu hal
keuangan
yang mendorong “penguasa” pasar
berlandaskan etika ini adalah tiada
modal dunia Dow Jones untuk
lain sebagai upaya kaum muslimin
menerbitkan Islamic Dow Jones
untuk
Index. Oleh karenanya tak heran jika
Tujuan
pendirian
utama
lembaga
mendasari
segenap
aspek
kehidupan ekonominya. Upaya
dalam
dan subsidiaries
yang
Scharf, mantan direktur utama Bank penerapan
Islam Denmark menyatakan bahwa
sistem profit dan loss sharing tercatat
bank islam adalah partner baru dalam
di Pakistan dan Malaysia sekitar
pembangunan.
tahun 1940-an, yaitu adanya upaya
Para teoritisi perbankan islam
mengelola dana jamaah haji secara
beragumen bahwa perbankan islam
non-konvesional. Islamic Rural Bank
harus didasarkan pada profit dan loss
di desa Mit Ghamr pada tahun 1963
sharing (PLS), bukan berdasarkan
di Kairo, Mesir. Setelah dua rintisan
bunga. Namun dalam praktiknya,
awal yang cukup sederhana itu bank
bank-bank islam sejak awal telah
123
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
menemukan
bahwa
perbankan
Perkembangan perbankan di
berdasarkan PLS adalah sulit untuk
Indonesia
diterapkan karena penuh dengan
perekonomian
resiko dan tidak pasti. Problem-
Islam, dengan kinerja sistem yang
problem praktis yang terkait dengan
berbasis
pembiayaan ini telah mengakibatkan
perkembangan syariah mempunyai
penurunan terhadap penggunaannya
potensi dan peluang yang lebih besar
dalam
dalam perannya
sebagai
pembiayaan
bagi
perbankan
islam,
mengakibatkan
dan
peningkatan
terbuka
era
dengan
baru
ekonomi
syariah.
Dalam
sumber hasil
pembiayaan “mirip bunga”. Salah
perekonomian. Dalam kinerja dan
satu mekanisme “mirip bunga” itu
sistem
adalah murabahah,
standar kesehatan menurut ketentuan
pembiayaan perbankan
mekanisme
terpenting
harus
memenuhi
Bank Indonesia, dan juga untuk
saat
sekarang.
menjalankan
prinsip
penyaluran dana perbankan syariah.
syariahnya, bank syariah juga harus
Sehingga proporsi pembiayaan yang
menjunjung
keadilan,
berpola jual beli dan bagi hasil
amanah, kemitraan, transparansi dan
seperti yang telah dilakukan pada
saling menguntungkan baik bagi
studi banding dari
bank maupun bagi nasabah yang
pola, dapat diketahui secara relevan
merupakan pilar dalam melakukan
dan objektif. Dari informasi-informasi
aktivitas muamalah. Oleh karena itu,
yang ada didalam industri perbankan
produk layanan perbankan harus
syariah kita perlu mengetahui sejauh
disediakan
mana
Dalam
islam
dalam
syariah
nilai-nilai
untuk
mengetahui
mampu
analisis
terhadap
memberikan nilai tambah dalam
struktur
pembiyaan
masing-masing
laporan
kinerja
keuangan
pada
bank
syariah. Dimana hal ini juga diperlukan
meningkatkan kesempatan kerja dan
untuk
kesejahteraan ekonomi masyarakat
menambah
pengetahuan
kita
dalam melihat Prospek dan Tantangan
yang berlandaskan pada nilai-nilai
Perbankan Syariah Indonesia dalam
Islam.
Menyongsong MEA 2015.
124
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
proporsi pembiayaan yang berpola
METODE Penelitian ini menggunakan
jual beli dan bagi hasil dengan
studi kepustakaan dan observasi
membandingkan
dengan cara :
masing pembiayaan dengan total
1.
Melakukan penelitian kepada
keseluruhan pembiayaan (%), dan
bank syariah melalui internet
untuk menguji pengaruh struktur
serta berusaha mengulas dan
pembiayaan
mengupas permasalahan yang
keuangan dilakukan analisis regresi
ada.
berganda. Kinerja keuangan diukur
2.
Pengumpulan
3.
masing-
dengan
kinerja
sekunder
dengan rasio Pofitabilitas dengan
dengan
menggunakan rumus ROA, ROE,
mendownload data dari media
Rasio Biaya Operasional terhadap
internet
pendapatan
dilakukan
data
jumlah
langsung
di
Directory
Bank
operasional
Indonesia dan situs beberapa
kemudian
selanjutnya
bank terkait.
analisis/kesimpulan hasil.
(BOPo) dilakukan
Laporan keuangan tahunan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
pernah dipublikasikan. 4. Menggunakan keuangan
analisa dengan
Bank Syariah yang diolah
rasio
dalam penelitian ini adalah Bank
rasio
Syariah
profitabilitas (ROE). Untuk
Menyongsong
dan
BNI
Bank
IFI. Dalam
sistem
jenis pembiayaan (disebut kredit
2015,
dalam sistem konvensional) antara
sebelumnya perlu kita bahas terlebih
lain jual beli (murabahah, salam, dan
dahulu secara singkat bagaimana
Istishna), sewa (ijarah) dan bagi hasil
struktur pembiayaan pada perbankan syariah dilakukan
Syariah),
perbankan syariah, terdapat sejumlah
dalam
MEA
(BRI
Rakyat
Syariah, Bank Muamalat Indonesia
Prospek, dan Tantangan Perbankan Indonesia
Bank
Indonesia
menjawab rumusan
masalah tentang Kinerja Keuangan,
Syariah
Mandiri,
(musyarakah
perhitungan
125
dan
mudharabah).
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
Tabel 1. Struktur Pembiayaan dan Kinerja Keuangan Bank 2012 Nama Bank BNI Syariah Bank IFI BRI Syariah Bank Syariah Mandiri Bank Muamalat Indonesia
ROA
ROE
BoPo
0,25 0,41 4,02 1,83 2,12
1,26 37,25 43,41 4,29 4,26
95,67 95,04 91,82 69,68 49,54
Murabahah (Jual beli) 97,25 100 84,5 0 100
Mudharabah (Bagi hasil) 3,6 0 15,46 7,15 0
Musyarakah (Bagi hasil) 0 0 0 92,85 0
Sumber : Muhammad (2015) Tabel 2. Struktur Pembiayaan dan Kinerja Keuangan Bank 2013 Nama Bank BNI Syariah Bank IFI BRI Syariah Bank Syariah Mandiri Bank Muamalat Indonesia
ROA
ROE
BoPo
0,83 1 1,83 2,33 1,04
1,27 39,48 38,81 4,59 8,04
88,56 98,03 89,82 85,86 91,35
Murabahah (Jual beli) 95,23 100 98,24 77,23 90,7
Mudharabah (Bagi hasil) 4,8 0 1,76 1,07 9,3
Musyarakah (Bagi hasil) 0 0 0 21,69 0
Sumber : Muhammad (2015) Tabel 3. Struktur Pembiayaan dan Kinerja Keuangan Bank 2014 Nama Bank BNI Syariah Bank IFI BRI Syariah Bank Syariah Mandiri Bank Muamalat Indonesia
ROA
ROE
BoPo
Murabahah (Jual beli)
Mudharabah (Bagi hasil)
Musyarakah (Bagi hasil)
3,58 1,67 4,02 2,87 2,52
7,22 41,85 49,41 5,42 16,42
66,31 99,95 91,82 85,75 82,33
91,25 100 5,12 0 94,50
4,99 0 94,87 16,20 0
3,75 0 0 83,80 5,5
Sumber : Muhammad (2015) Analisa Kinerja Keuangan Perbankan Syariah
BNI Syariah Kinerja keuangan Bank BNI
Kinerja keuangan perbankan
Syariah berdasarkan ROA-BoPo di
Syariah tahun 2011 sampai dengan
tahun 2014, dengan kinerja ROA
2014 rata-rata terjadi kenaikan, jika
3,58% dan BoPo 66,31% masuk ke
dilihat dari ROA dan ROEnya.
dalam
Berarti kinerja ROA dan ROE
mengungguli Bank Syariah Mandiri
semakin bagus.
dan
kuadran
Bank
I
(high
Muamalat
Kondisi
ini
keunggulan
BNI
profit)
Indonesia.
mencerminkan Syariah
dalam
mencetak laba sekaligus keunggulan dalam
126
efisiensi
perusahaan.
Itu
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
menggambarkan mempunyai
BNI
kinerja
Syariah
menjadi
profitabilitas
16,42%,
berarti
ada
peningkatan sebesar 100% termasuk
yang paling bagus diantara Bank
peningkatan
yang
signifikan
Syariah.
sehingga masuk dalam kuadran I (high profit).
Bank IFI Syariah Kinerja ROE sudah diatas
Bank Syariah Mandiri
15% artinya masuk dalam kuadran I
Kinerja profitabilitas BSM
(high profit). Dengan asset Rp.
berdasarkan ROA-ROE meningkat
33.499 miliar pada tahun 2011 dan
dari kuadran 3 ke kuadran 2.
meningkat
37.315
Peningkatan ROE dari 4,29% pada
(11%) pada tahun 2012 mampu
tahun 2011 menjadi 4,59% pada
meningkatkan
sebesar
tahun 2012 dan pada tahun 2013
144% dan di tahun 2013 ke tahun
menjadi 5,42%. Untuk kinerja ROA
2014 peningkatan asset sebesar 20%
tahun 2014 adalah kedua dibawah
mampu meningkatkan ROA tahun
BNI Syariah, dan kinerja ROEnya
2013 sebesar 1,00% menjadi 1,67%
nomor tiga setelah BMI dan BNI
di
Syariah.
tahun
menjadi
Rp.
ROAnya
2014,
berarti
ada
peningkatan sebesar 67%. BRI Syariah Kinerja
Bank Muamalat Indonesia
profitabilitas
BRI
Kinerja ROA, dari tahun ke
Syariah terlihat pada ROA-ROE
tahun Bank Muamalat Indonesia
maupun ROA-BoPo. Pertumbuhan
masih belum optimal. ROA tahun
biaya operasional yang meningkat
2012 sebesar 2,12%, tahun 2013
lebih besar daripada pertumbuhan
sebesar 1,04 dan tahun 2014 sebesar
pendapatan
2,52%. Sedangkan kinerja ROE dari
pembiayaan pada bank-bank Syariah
tahun ke tahun mengalami pengkatan
dalam kurun waktu 2012 sampai
yang cukup besar, yaitu pada tahun
dengan 2014 menunjukkan bahwa
2012
jenis
sebesar
4,26%
mampu
operasional. Struktur
murabahah
(jual
beli)
ditingkatkan menjadi 8,04% pada
menduduki porsi tertinggi yaitu 75%
tahun 2013 dan pada tahun 2014
dari total pembiayaan dan jenis 127
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
mudharabah dan musyarakah (bagi
fundamental ekonomi yang solid;
hasil)
total
(iii) peningkatan sovereign credit
pembiayaan. Sebagai negara dengan
rating Indonesia menjadi investment
penduduk muslim terbesar, sudah
grade
selayaknya
menjadi
minat investor untuk berinvestasi di
pelopor dan kiblat pengembangan
sektor keuangan domestik, termasuk
keuangan syariah di dunia. Hal ini
industri keuangan syariah; dan (iv)
bukan
memiliki sumber daya alam yang
hanya
25%
dari
Indonesia
merupakan
„impian
yang
yang
akan
meningkatkan
mustahil‟ karena potensi Indonesia
melimpah
untuk
player
sebagai underlying transaksi industri
besar,
keuangan syariah. Dalam penilaian
diantaranya: (i) jumlah penduduk
Global Islamic Financial Report
muslim yang besar menjadi potensi
(GIFR)
nasabah industri keuangan syariah;
menduduki urutan keempat negara
(ii) prospek ekonomi yang cerah,
yang memiliki potensi dan kondusif
tercermin dari pertumbuhan ekonomi
dalam
yang relatif tinggi (kisaran 6,0%-
keuangan
syariah
6,5%)
Malaysia
dan
menjadi
keuangan
syariah
yang
global sangat
ditopang
oleh
128
yang
tahun
dapat
2011,
dijadikan
Indonesia
pengembangan setelah Saudi
industri Iran, Arabia.
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
Dengan
melihat
beberapa
regulasi,
penempatan
dana
aspek dalam penghitungan indeks,
pemerintah dan perusahaan milik
seperti jumlah bank syariah, jumlah
negara
lembaga keuangan non-bank syariah,
syariah
maupun
ukuran
meningkat signifikan, terlebih ketika
syariah
yang
terbesar,
aset
keuangan
memiliki
maka
diproyeksikan
bobot
lembaga
membuat
keuangan
total
negara-negara tersebut
Indonesia
akan
pada
asetnya
menikmati
windfall profit dari kenaikan harga
menduduki
minyak dan komoditas.
peringkat pertama dalam beberapa
Keunggulan
struktur
tahun ke depan. Optimisme ini
pengembangan keuangan syariah di
sejalan
Indonesia lainnya adalah regulatory
dengan
laju
kelembagaan
ekspansi
dan
akselerasi
regime
yang
dinilai
lebih
baik
pertumbuhan asset perbankan syariah
dibanding dengan negara lain. Di
yang sangat tinggi, ditambah dengan
Indonesia kewenangan mengeluarkan
volume penerbitan sukuk yang terus
fatwa
meningkat.
terpusat
keuangan oleh
syariah
bersifat
Dewan
Syariah
keuangan
Nasional (DSN) – Majelis Ulama
syariah di Indonesia yang lebih
Indonesia (MUI) yang merupakan
bersifat market driven dan dorongan
institusi yang independen. Sementara
bottom
di
Pengembangan
up
dalam
memenuhi
negara
lain,
fatwa
dapat
kebutuhan masyarakat sehingga lebih
dikeluarkan oleh perorangan ulama
bertumpu pada
sehingga
sektor
menjadi
keunggulan
Berbeda
dengan
riil
juga
peluang
tersendiri.
perbedaan sangat besar. Di Malaysia,
perkembangan
struktur organisasi lembaga fatwa ini
keuangan syariah di Iran, Malaysia,
berada di
dan
Malaysia
Arab
Saudi,
dimana
bawah Bank Negara (BNM),
perkembangan keuangan syariahnya
sendiri
lebih
Peningkatan
bertumpu
terjadinya
pada
sektor
tidak
secara
berdiri
independen.
peranan
industri
keuangan, bukan sektor riil, dan
keuangan syariah Indonesia menuju
peranan pemerintah sangat dominan.
global
Selain
meningkatnya ranking total aset
dalam
bentuk
dukungan
129
player
juga
terlihat
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
keuangan syariah dari urutan ke-17
13 pada tahun 2010 dengan nilai aset
pada tahun 2009 menjadi urutan ke-
sebesar US$7,2 miliar.
Dengan perkembangan
melihat pesat
Perkembangan Perbankan Syariah
keuangan
Selaku
regulator,
memberikan
Bank
syariah, terutama perbankan syariah
Indonesia
dan penerbitan sukuk, total aset
yang serius dan bersungguh-sungguh
keuangan syariah Indonesia pada
dalam
tahun 2011 diyakini telah melebihi
perbankan syariah. Semangat ini
US$20 miliar sehingga rankingnya
dilandasi oleh keyakinan
akan meningkat signifikan.
perbankan syariah akan membawa
mendorong
perhatian
perkembangan
bahwa
‘maslahat’
bagi
peningkatan
ekonomi
dan
pemerataan
kesejahteraan masyarakat. Pertama,
130
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
bank syariah lebih dekat dengan
jaringan
sektor
yang
kantor yang tersebar di hampir
dalam
seluruh penjuru nusantara (Tabel 2).
riil karena produk
ditawarkan,
khususnya
pembiayaan,
senantiasa
Total
kantor
aset
mencapai
perbankan
2.380
syariah
menggunakan underlying transaksi di
mencapai Rp149,3 triliun (BUS &
sektor riil sehingga dampaknya lebih
UUS Rp145,6 triliun dan BPRS
nyata
Rp3,7 triliun) atau tumbuh sebesar
dalam
mendorong
pertumbuhan ekonomi. Kedua, tidak
51,1%
terdapat produk-produk yang bersifat
sebelumnya.
spekulatif
syariah
(gharar)
sehingga
(yoy)
dari
posisi
Industri
mampu
tahun
perbankan menunjukkan
mempunyai daya tahan yang kuat
akselerasi pertumbuhan yang tinggi
dan teruji ketangguhannya dari direct
dengan
hit krisis keuangan global. Secara
pertahun dalam lima tahun terakhir
makro,
dapat
(2007-2011),
sementara
rata-rata
memberikan daya dukung terhadap
pertumbuhan
perbankan
nasional
terciptanya
hanya sebesar 16,7% pertahun. Oleh
perbankan syariah
keuangan
stabilitas dan
sistem
perekonomian
karena
rata-rata
itu,
sebesar
industri
40,2%
perbankan
nasional. Ketiga, sistem bagi hasil
syariah dijuluki sebagai ‘the fastest
(profit-loss sharing) yang menjadi
growing industry’.
ruh
perbankan
syariah
akan
Akselerasi
pertumbuhan
membawa manfaat yang lebih adil
perbankan syariah yang jauh lebih
bagi semua pihak, baik bagi pemilik
tinggi dari pertumbuhan perbankan
dana selaku deposan, pengusaha
nasional berhasil meningkatkan porsi
selaku debitur maupun pihak bank
perbankan syariah dalam perbankan
selaku pengelola dana.
nasional menjadi 4,0%. Jika tren
Sampai
dengan
bulan
pertumbuhan yang tinggi industri
Februari 2012, industri perbankan
perbankan syariah tersebut dapat
syariah telah mempunyai jaringan
dipertahankan, maka porsi perbankan
sebanyak 11 Bank Umum Syariah
syariah diperkirakan dapat mencapai
(BUS), 24 Unit Usaha Syariah
15%-20% dalam kurun waktu 10
(UUS), dan 155 BPRS, dengan total
tahun ke depan.
131
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
Sumber : Baly Wahid Abdus Salam (2012) dapat disejajarkan dengan layanan
Faktor Pendukung Perkembangan Perbankan Syariah Terdapat yang
pendorong
konvensional.
Salah
faktor
satunya adalah pemanfaatan akses
signifikan
menjadi
teknologi informasi, seperti layanan
peningkatan
kinerja
Anjungan Tunai Mandiri (ATM),
secara
beberapa
perbankan
industri perbankan syariah,
baik
mobile banking maupun internet
dalam kegiatan penghimpunan dana
banking. Untuk mendukung hal ini,
maupun
secara
penyaluran
pembiayaan.
khusus
Bank
Indonesia
Pertama, ekspansi jaringan kantor
mendorong bank konvensional yang
perbankan
mengingat
menjadi induk bank syariah agar
kedekatan kantor dan kemudahan
mendorong pengembangan jaringan
akses menjadi salah satu faktor yang
teknologi informasi bagi BUS dan
mempengaruhi
UUS yang menjadi anak usahanya.
syariah
pilihan
nasabah
dalam membuka rekening di bank
Faktor
keempat
syariah. Kedua, gencarnya program
pengesahan
beberapa
edukasi
perundangan
yang
dan
sosialisasi
kepada
adalah produk
memberikan
masyarakat mengenai produk dan
kepastian hukum dan meningkatkan
layanan perbankan syariah semakin
aktivitas pasar keuangan syariah,
meningkatkan kesadaran dan minat
seperti: (i) UU No.21 tahun 2008
masyarakat.
upaya
tentang Perbankan Syariah; (ii) UU
peningkatan kualitas layanan (service
No.19 tahun 2008 tentang Surat
excellent) perbankan syariah agar
Berharga Syariah Negara (sukuk);
Ketiga,
132
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
dan (iii) UU No.42 tahun 2009
pertumbuhan dan mempertahankan
tentang Amandemen Ketiga UU
akselerasi secara berkesinambungan
No.8 tahun 1983
dalam jangka pendek (immediate)
tentang
PPN
Barang dan Jasa. Lahirnya UU
antara lain:
Perbankan
1. Pemenuhan gap sumber daya
peningkatan
Syariah
mendorong
jumlah
BUS
dari
insani
(SDI),
baik
sebanyak 5 BUS menjadi 11 BUS
kuantitas
dalam kurun waktu kurang dari dua
Ekspansi perbankan syariah yang
tahun
Sementara
tinggi ternyata tidak diikuti oleh
pemerintah
penyediaan SDI secara memadai
(2009-2010).
penerbitan
sukuk
oleh
maupun
secara kualitas.
sebagai implementasi dari UU Sukuk
sehingga
menambah
outlet
diperkirakan menimbulkan gap
perbankan
syariah
pengelolaan
penempatan dana dalam
likuiditas.
rangka
‘tax
neutrality4’
dikarenakan
perbankan
syariah
masih
sedikitnya
lembaga pendidikan (khususnya
atas
perguruan tinggi) yang membuka
transaksi murabahah yang dilakukan oleh
akumulasi
mencapai 20.000 orang. Hal ini
Sedangkan
pemberlakukan UU No.42 tahun 2009 merupakan
secara
program studi keuangan syariah.
dimana
sebelumnya dikenakan pajak dua kali
Selain itu, kurikulum pendidikan
(double tax). Perlakuan pajak tersebut
maupun
sangat merugikan perbankan syariah
bidang keuangan syariah juga
karena membuat pembiayaan dengan
belum
akad murabahah menjadi lebih mahal,
baik
sementara
kualitas lulusannya. Untuk itu
pembiayaan
murabahah
mempunyai porsi yang dominan dengan rata-rata
56,8% dalam
lima
untuk
di
dengan
mempertahankan
dukungan
kalangan
akademis termasuk Kementrian Pendidikan
untuk
pembukaan
Tantangan Pengembangan Perbankan Syariah tantangan
pelatihan
terstandarisasi
perlu
tahun
terakhir.
Beberapa
materi
keuangan
program syariah.
perbankan
yang
harus diselesaikan agar perbankan
bersama-sama
syariah dapat meningkatkan kualitas
melakukan
133
mendorong
syariah juga penelitian
studi Industri secara dapat untuk
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
mengidentifikasi jenis keahlian
semacam working group yang
yang dibutuhkan sehingga dapat
beranggotakan praktisi perbankan
‘link
dilakukan
and
match’
syariah untuk memikirkan secara
dengan dunia pendidikan.
bersama-sama
2. Inovasi pengembangan produk
yang
inovasi
dapat
produk
dikembangkan.
dan layanan perbankan syariah
Mekanisme
yang kompetitif dan berbasis
diambil untuk mendorong inovasi
kekhususan
produk
kebutuhan
lain
dan
yang
dapat
layanan
adalah
patent
selama
masyarakat. Kompetisi di industri
memberikan
perbankan sudah sangat ketat
beberapa tahun agar tidak ditiru
sehingga bank syariah tidak dapat
oleh bank yang lain.
lagi
sekedar
produk-produk
mengandalkan standar
3. Kelangsungan
untuk
program
sosialisasi dan edukasi kepada
menarik nasabah. Pengembangan
masyarakat.
Kegiatan
produk dan layanan perbankan
menggugah
ketertarikan
syariah tidak boleh hanya sekedar
minat
„mengimitasi‟ produk perbankan
memanfaatkan
konvensional. Bank syariah harus
layanan perbankan syariah harus
berinovasi
terus dilakukan. Namun disadari
produk
untuk
untuk dan
bahwa kegiatan ini merupakan
mengedepankan uniqueness dari
cost center bagi bank syariah.
prinsip syariah dan kebutuhan
Selama ini kegiatan sosialisasi
nyata dari masyarakat. Namun
dan edukasi perbankan syariah
disadari bahwa lifecycle dari
didukung oleh Bank Indonesia
suatu inovasi produk dan layanan
melalui program ‘iB Campaign’
perbankan syariah sangat pendek
baik melalui media masa (iklan
karena dengan mudah dan segera
layanan
dapat
expo,
ditiru
layanan
produk
dan
yang
lainnya
dan
menciptakan
masyarakat
untuk
oleh
sehingga
bank-bank mengurangi
masyarakat),
syariah
penyelenggaraan
workshop/seminar,
dsb.
Peran
minat bank untuk berinovasi.
Bank Indonesia dalam hal ini
Untuk
akan berkurang seiring dengan
itu,
perlu
dibentuk
134
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
pengalihan pengaturan sektor
dan
kewenangan
menimbulkan
pengawasan
interpretasi
perbankan
perbedaan karena
perbedaan
(termasuk
mazhab (lack of convergence of
kepada
sharia interpretation). Untuk itu,
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
perlu semacam kompilasi hukum
Untuk itu, industri perbankan
ekonomi/keuangan islam yang
syariah
disepakati
perbankan
syariah)
perlu
meningkatkan
bersama
untuk
„kemandirian‟, baik dalam hal
dijadikan rujukan dan disahkan
formulasi
oleh
program
pembiayaannya
maupun
negara.
Upaya
sehingga
penyempurnaan kerangka hukum
program ‘iB Campaign’ dapat
ini juga perlu dilakukan dalam
terus
skala global untuk menyelesaikan
berlangsung
secara
berkelanjutan.
perselisihan
Selain itu, tantangan yang
yang
mungkin
terjadi dalam transaksi keuangan
harus diselesaikan dalam jangka
syariah
panjang antara lain :
Penyempurnaan kerangka hukum
1. Perlunya kerangka hukum yang
akan memberikan suasana yang
mampu
menyelesaikan
kondusif
antar
bagi
negara.
pengembangan
permasalahan keuangan syariah
keuangan syariah, baik secara
secara
nasional maupun global.
komprehensif.
Penyelesaian
perselisihan
transaksi
syariah
2. Perlunya modifikasi produk dan
dapat
standar regulasi yang bersifat
menggunakan jalur pengadilan
nasional
agama, namun tatanan peradilan
menjembatani perbedaan dalam
agama
dapat
‘fiqh muammalah’. Jika kita
transaksi
perhatikan secara jeli dalam
keuangan juga dinilai belum
pengembangan keuangan syariah
memadai.
Penyelesaian
di beberapa negara, kita dapat
perselisihan transaksi keuangan
melihat adanya perbedaan yang
syariah
dengan
menggunakan
nyata dalam pemahaman ‘fiqh
‘hukum
fiqh’
masih
muammalah’. Perlu dukungan
untuk
menyelesaikan
dapat
135
dan
global
untuk
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
dan peran serta dari kalangan
dari
akademisi dan asosiasi para
tersebut tidak beralasan jika memang
pakar
kita mampu menunjukkan daya saing
seperti
IAEI
untuk
negara
lain.
Kekhawatiran
melakukan kajian lebih lanjut
(competitiveness)
yang
tinggi.
dan komprehensif mengenai hal
Apakah industri perbankan syariah
ini.
Indonesia siap menghadapi MEA 2015 ?. Bank syariah terbesar di
Perbankan Syariah Menghadapi
Indonesia saat ini baru mampu
MEA 2015
membukukan aset sekitar US$5,4
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 ancaman
miliar sehingga belum ada yang
merupakan sebuah
karena
pasar
masuk ke dalam jajaran 25 bank
potensial
syariah dengan aset terbesar di dunia.
domestik akan diambil oleh pesaing
136
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
Sementara tiga bank syariah
Indonesia
masih
dalam
tahap
Malaysia mampu masuk ke dalam
ekspansi yang membutuhkan biaya
daftar tersebut. Hal ini menunjukkan
investasi infrastruktur yang cukup
bahwa skala ekonomi bank syariah
signifikan.
Indonesia masih kalah dengan bank
indikator rasio biaya operasional
syariah Malaysia yang akan menjadi
terhadap
kompetitor
(BOPO) pada tiga bank sampel untuk
utama.
Belum
Dengan
menggunakan
pendapatan
operasional
tercapainya skala ekonomi tersebut
masing-masing
membuat operasional bank syariah di
bahwa bank syariah masih kalah
Indonesia
efisien
kalah efisien,
terlebih
sebagian besar bank syariah di
kategori
dibanding
dengan
terlihat
bank
konvensional.
Sumber : Muslehuddin, Muhammad (2010) Namun operational
dari margin
sisi
net
dibandingkan dengan bank syariah di
(NOM),
Malaysia
dan
Kawasan
Timur
beberapa bank syariah lebih unggul.
Tengah, terlihat bahwa indikator
Dari sisi profitabilitas, return on
BOPO bank syariah di Indonesia
asset (ROA) bank syariah lebih kecil
juga lebih tinggi atau masih kalah
dari bank konvensional, namun dari
efisien. Hal ini juga terlihat dari
sisi return on equity (ROE) lebih
indikator net operational margin
besar. Hal ini menunjukkan bahwa
(NOM) bank syariah di Indonesia
kondisi permodalan bank syariah
yang masih sangat bervariasi dan
relatif lebih kecil dibanding bank
secara rata-rata lebih tinggi dari bank
konvensional. Kemudian apabila tiga
syariah di Malaysia dan Kawasan
sampel
Timur Tengah. Namun demikian,
bank
syariah
tersebut
137
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
bank syariah di Indonesia lebih
Kawasan Timur Tengah, terlihat dari
profitable dibanding dengan bank
tingginya indikator ROA maupun
syariah
ROE.
di
Malaysia
maupun
Sumber : Arifin, Zainul (2015) Tak
heran
banyak
berbeda dengan negara lain yang
investor asing yang tertarik untuk
peranan produk-produk di sektor
mendirikan
bank
keuangan (pasar uang dan pasar
syariah di Indonesia. Profitabilitas
modal) lebih dominan. Secara esensi,
yang
struktur
atau
tinggi
jika
membeli
ini
tentunya
mempercepat
akan
akselerasi
pengembangan
syariah di Indonesia akan lebih kuat
pertumbuhan aset bank syariah di
dibanding
Indonesia sehingga dapat mencapai
Kekurangan
skala
efisien.
keuangan
syariah
dalam
berdampak
pada
adalah
likuiditas
ekonomi
Kelemahan
yang lainnya
menghadapi
MEA
2015
keuangan
dengan
negara
instrumen
di
lain. pasar
tersebut pengelolaan
perbankan
syariah.
likuiditas
perbankan
diferensiasi produk keuangan syariah
Pengelolaan
di Indonesia yang dinilai masih
syariah
kurang. Hal ini disebabkan oleh
mekanisme Pasar Uang Antar Bank
faktor
Syariah
bisnis
keuangan
model
syariah
mengandalkan
(PUAS)
dengan
Indonesia,
menggunakan instrumen Sertifikat
khususnya perbankan syariah, yang
Investasi Mudharabah (SIMA), dan
lebih
melakukan penempatan di instrumen
fokus
di
industri
masih
pada
pemenuhan
kebutuhan di sektor riil dan sangat
yang
menjaga „maqasid syariah’. Hal ini
Indonesia, yakni FASBI Syariah dan
138
diterbitkan
oleh
Bank
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
SBI Syariah. Masih sedikit sekali
kondisi
portofolio
perbankan syariah domestik.
penempatan
pada
instrumen sukuk. Tingginya porsi pengelolaan
likuiditas
pasar
keuangan
dan
Kendala lainnya yang perlu
perbankan
mendapat perhatian serius adalah
syariah pada instrumenbank sentral
upaya untuk memenuhi gap SDI dari
menyebabkan pengembangan pasar
tenaga kerja domestik agar tidak diisi
keuangan syariah menjadi terkendala
oleh tenaga kerja asing. Perlu disaari
dan
bahwa salah satu butir kesepakatan
mekanisme
self
adjustment
menjadi kurang optimal.
dalam MEA 2015 adalah freedom of
Penerbitan Perbendaharaan
Surat Negara
movement for skilled and talented
Syariah
labours.
Hal
ini
merupakan
(SPNS) dan mekanisme transaksi
tantangan yang serius, mengingat
„komoditi murabahah‟ dapat menjadi
pusat-pusat pendidikan dan pelatihan
suatu
yang
keuangan dan perbankan syariah
dapat digunakan oleh perbankan
berada di luar negeri seperti Bahrain,
syariah
melakukan
Uni Emirat Arab, dan Malaysia.
likuiditasnya.
Pelaku industri perbankan syariah
Ketersediaan instrumen pengelolaan
dapat bekerjasama mendirikan „pusat
likuiditas menjadi sangat penting
pendidikan dan pelatihan perbankan
dalam mencegah terjadinya krisis
syariah‟ untuk mencetak tenaga ahli
yang berkelanjutan pada industri
guna
keuangan syariah. Para pakar yang
daripada
tergabung
dapat
melakukan „pembajakan pegawai‟.
membantu industri dalam melakukan
IAEI tentunya dapat berperan dalam
inovasi produk keuangan syariah,
menyediakan
khususnya untuk perbankan syariah.
mengajar di pusat pendidikan dan
Agar jangan sampai kekurangan
pelatihan tersebut. Agar lebih terarah
instrumen keuangan syariah tersebut
dan tepat guna, IAEI juga dapat
diisi oleh instrumen dari negara lain
membantu
yang belum tentu sesuai dengan
untuk mengidentifikasi jenis-jenis
terobosan
dalam
pengelolaan
dalam
instrumen
IAEI
memenuhi
keahlian
139
saling
gap
bersaing
tenaga
melakukan
yang
tersebut
ahli
dan
untuk
penelitian
dibutuhkan
oleh
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.8 No.2 September 2015
industri perbankan syariah sehingga
global, khususnya dalam menyambut
strategi „link and match’ dapat
MEA
dijalankan.
diharapkan agar industri Perbankan
2015.
Dari
tulisan
ini
Syariah dapat lebih berkembang baik SIMPULAN DAN SARAN
bank
Bank
Syariah
yang
mempunyai
dalam
merupakan
kinerjanya,
sistem
kepercayaaan
pembiayaan yang berbeda dengan bank konvensional, yaitu jual
sistem
dan
karena
maupun
simpati
masyarakat
dan tidak
terlepas dari kedua hal tersebut.
beli
(murabahah, salam, dan Istishna),
DAFTAR PUSTAKA
sewa
Anonim,1996, “Perhitungan Distribusi Bagi Hasil Dana Pihak III”, Jurnal Bank Syariah: Pendidikan dan Informasi Bank Bagi Hasil, Edisi-5/III/2012, Jakarta.
(ijarah)
(musyarakah
dan
bagi
dan
hasil
mudharabah).
Berbagai peluang dan tantangan di atas keras
menunjukkan dari
bahwa
seluruh
upaya
stakeholders Arifin, Zainul, 2010, Memahami Bank Syariah, Lingkup, Peluang, Tantangan, dan Prospek, Jakarta.
industri keuangan syariah sangat dibutuhkan.
Perlu
keterpaduan
langkah dari para praktisi, akademisi maupun asosiasi agar pengembangan
Baly Wahid Abdus Salam, 2009, Dialog ilmiah Bank Syariah VS Bank Konvensional, Darul Falah, Jakarta.
menjadi lebih efektif dan efisien karena dapat menghindari terjadinya redundancy dan suaranya menjadi
Muhammad, 2012, Perhitungan Bagi Hasil di Bank Syariah, UII Pres, Yogyakarta.
lebih didengar. Untuk itu, peran IAEI dalam mempelopori dan mendorong keterpaduan menjawab
langkah berbagai
untuk
Muslehuddin, Muhammad, 2010, Sistem perbankan Bagi Hasil dalam Islam, Rineka Cipta, Jakarta.
tantangan
tersebut sangat diperlukan sehingga industri keuangan syariah nasional semakin
berkualitas,
Antonio, Muhammad Syafi‟i. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Gema Insani. Jakarta : 2009.
berkembang
secara berkelanjutan dan mampu bersaing dalam kancah persaingan
140
Rory Handriano. Perbankan Syariah Indonesia : Kinerja Keuangan, Prospek ...
Azmi,
Sabahuddin. Menimbang Ekonomi Islam. Penerbit Nuansa. Bandung : 2005.
http://ekonomisyariat.com/fikihekonomi-syariat/mengenaljual-beli-murabahah.html
Basir, Cik. Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah. Kencana Prenada Media Group. Jakarta : 2009. Hasan, Ahmad. Mata Uang Islami. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta : 2005.
http://narsismoergosum.blogspot.co m/2010/05/sejarah-danlandasan-hukum-banksyariah.html. http://id.wikipedia.org/wiki/Perbanka n_syariah.
Huda, Nurul dan Nasution, Mustafa Edwin. Lembaga Keuangan Syariah. Kencana Pranada Media Group. Jakarta : 2009. Ilmi, Makhalul. Teori dan Praktik Lembaga Mikro Keuangan Syariah. UII Press Yogyakarta. Yogyaka rta : 2002. Iqbal,
Zamir dan Mirakhor, Abbas. Pengantar Keuangan Islam. Kencana Pranada Media Group. Jakarta : 2008.
Muhammad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta : 2005. Saeed,
Abdullah. Menyoal Bank Syariah. Paramadina. Jakarta : 2006.
Warde,
Ibrahim. Islamic Finance. Pustaka Pelajar. Yogyakarta : 2009.
Wirdyaningsih, dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Kencana Pranada Media
141