KULIAH KE 7 PAI2 PERBANKAN DALAM ISLAM A. Pengertian Bank Islam B. Fungsi Bank Islam 1). Manajemen Investasi 2). Investasi a). Investasi tidak terbatas (general Investment) b). Investasi Terbatas (Restricted Investment) 3). Jasa-jasa Keuangan 4). Jasa Sosial C. Keunggulan dan Kelemahan Bank Islam 1). Keunggulan Bank Islam 2). Kelemahan Bank Islam D. Bank Islam Vs Bank Konvensional
A.Pengertian Bank Islam. Istilah bank berasal dari bahasa Italia Banco yang berarti meja. Rupanya berasal dari kebiasaan yang berlaku di zaman dulu, ada orang yang ingin menukar uang, dan dilayani dipinggir jalan dengan satu meja, dan orang yang duduk menghadapi meja disebut Bancherii, kemudian menjelma menjadi bankir. Bank sudah ada sejak kerajaan Babilonia, zaman Yunani, zaman Romawi, bankirnya adalah para pendeta-pendeta, uangnya disimpan dicandicandi yang terjamin keamanannya.
Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Prinsip syariah adalah aturan perjanjian yang berdasarkan hukum Islam (al-Quran dan al-Sunnah) antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah, antara lain: pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil, penyertaan modal, jual beli, sewa menyewa, pengiriman uang dan berbagai jasa bank lainnya
Bank Islam adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariat Islam, yang mengacu kepada ketentuanketentuan al-Qur’an dan al-Hadis. Khususnya yang menyangkut tata cara muamalah secara yang menjauhi praktek-praktek riba serta mengisi dengan kegiatan-kegiatan investasi atas dasar bagi hasil dan pembiayaan perdagangan • Undang-undang No. 21 tahun 2008 tentang Perbangkan Syari’ah, BAB I, pasal 1 poin 7
Atau juga Bank Islam adalah bank yang tata cara operasinya mengikuti suruhan dan larangan yang ada dalam al-Qur’an dan alHadis. Untuk menjamin operasi bank Islam tidak menyimpang dari tuntunan syariah, maka akan diangkat manajer atau pemimpin yang sedikit banyak menguasai prinsip muamalah Islam. Dan dibentuk juga dewan pengawas syari’ah yang bertugas mengawasi operasionalnya bank dari sudut syariah
Mengapa Bank Syariah? 1) Penghindaran bisnis yang tidak sesuai syariah 2) Sistem riba dan gharar (spekulatif) telah menjadikan uang sebagai komiditi, dan terbukti menghancurkan ekonomi keuangan dunia 3) Menggerakkan sektor riil
Prinsip Operasional 1) Prinsip Bagi (musyarakah/mudharabah) 2) Prinsip Jual (Murabahah/Salam/Istishna’) 3) Prinsip Sewa (Ijarah) 4) Prinsip Jasa (Ju’alah)
Hasil
Beli
Skema Operasional Bank Syariah
Sumber Dana: •Giro Wadiah •Tabungan Wadiah •Tabungan Mudharabah •Deposito Mudharabah
Pembiayaan/Jual Beli •Murabahah angsuran •Murabahah kontani
Pooling Dana
Margin
Bagi Hasil •Mudharabah •Musyarakah Sewa Beli Ijarah Muntahiya Bit Tamlik
Profit Distribution
Bagi Hasil
PORSI NASABAH Jasa-Jasa: Kiriman Uang Inkaso Garansi Bank Gadai
PORSI BANK
B.Fungsi Bank Islam. Dalam paradigma akuntansi Islam, Bank Islam memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Manajemen Investasi Bank Islam dalam melaksanakan fungsi berdasarkan kontrak mudharobah atau kontrak perwakilan
2. Investasi Bank Islam menginvestasikan dana yang ditempatkan pada dunia usaha dengan menggunakan alat-alat investasi yang konsisten dengan syariah. Contohnya, kontrak almurabahah, al-musyarakah dan lain-lain. Rekening Investasi dapat dibagi menjadi 2: a. Rekening Investasi tidak terbatas (general Investment) Pemegang rekening jenis ini memberi wewenang kepada bank Islam untuk menginvestasikan dana dengan cara yang dianggap paling baik dan feasible, tanpa menerapkan pembatasan jenis, waktu dan bidang usaha investasi.
b.Rekening Investasi Terbatas (Restricted Investment) Pemegang rekening jenis ini menerapkan pembatasan tertentu dalam hal jenis, bidang dan waktu bank menginvestasikan dananya. Lebih jauh lagi bank Islam dapat dibatasi dari mencampurkan dananya sendiri dengan dana rekening investasi terbatas untuk tujuan investasi, bahkan bisa juga ada pembatasan lain yang diterapkan pemegang rekening investasi.
3. Jasa-jasa Keuangan. Bank Islam dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan lainnya berdasarkan upah (fee based) dalam sebuah kontrak perwakilan atau penyewaan. Misalnya; garansi, transfer dan lain sebagainya. 4. Jasa Sosial. Bank Islam melaksanakan jasa sosial melalui dana qard hasan (pinjaman kebajikan), zakat, dana sosial yang sesuai dengan ajaran Islam.
Undang-undang No. 21 tahun 2008, perbankan syari’ah, Pasal 4, ayat 1, Bank Syari’ah dan UUS wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat; ayat 2, bahwa Bank Syari’ah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial dalam bnetuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat; ayat 3, bahwa Bank Syari’ah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif)
C. Keunggulan dan Kelemahan Bank Islam. 1. Keunggulan Bank Islam. a) Adanya ikatan emosional keagamaan antara personil bank, nasabahnya, yang diharapkan dapat menjamin lancarnya usaha perbankan ini. b) Membuktikan bahwa bank Islam itu baik, masingmasing orang terlibat terdorong untuk selalu berbuat jujur. c) Dengan adanya berbagai fasilitas kerjasama yang Islami, akan memberikan ketenangan usaha bagi para pengusaha. d) Tidak ada diskriminasi antar nasabah, karena semua mendapat perlakuan yang sama, dalam bagi hasil dan kesepakatan lainnya.
2. Kelemahan Bank Islam. a) Bank Islam sangat rawan terhadap kecurangan, sebab bank Islam selalu berprasangka baik terhadap nasabahnya, jika banyak nasabah tidak jujur, dapat mengancam kelancaran usaha bank ini. b) Membutuhkan perhitungan yang super teliti dalam menghitung kemungkinan laba yang diperoleh. Berdasarkan laba itu akan dihitung bagi hasilnya. Lemahnya kesalahan menghitung. c) Bank memerlukan tenaga ahli yang banyak dalam segala bidang bisnis yang akan dibiayai, sedangkan tenaga ahli ini sangat kurang. d) Bagi pengusaha yang lagi mengalami masa jaya, maka sistem bagi hasil, tidak akan menarik bagi mereka, karena jika dibandingkan dengan bank konvensional, maka beban pinjaman akan menjadi lebih mahal
Bank Islam Vs Bank Konvensional. Perbedaan Konsepsi dan Mekanisme Kerja Bank Syariah. • Berdasarkan margin keuntungan atau bagi hasil. • Profit dan falah oriented. • Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan dan tolong menolong • Users of real fonds • Melakukan investasi-investasi yang toyyibat • Pengerahan dan penyaluran dana harus sesuai dengan pendapat melalui dewan pengawas syari’ah (DPS) dan dewan syari’ah Nasional (DSN). Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah: Suatu Pengenalan Umum, Edisi Khusus,(Tazkiyah Institut, Jakarta, 2000), hal 199
Bank Konvensional • Memakai perangkat bunga. • Profit oriented • Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitur-kreditur. • Creator of money supply • Melakukan investasi yang halal dan yang haram. • Tidak terdapat dewan pengawas sejenis.
Perbedaan antara imbalan yang berdasarkan Bagi Hasil dan Bunga • Bagi Hasil. a) Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat sewaktu perjanjian dengan berdasarkan pada untung rugi. b) Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. c) Bagi hasil tergantung pada hasil proyek, jika tidak mendapat keuntungan/mengalami kerugian, maka resikonya ditanggung oleh kedua belah pihak. d) Jumlah pemberian hasil keuntungan meningkat sesuai dengan peningkatan keuntungan yang didapat. e) Penerimaan / pembagian keuntungan adalah halal.
Ibid., hal 88
Bunga; a) Penentuan bunga dibuat sewaktu akad perjanjian tanpa didasarkan kepada untung rugi. b) Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang ada/dipinjamkan. c) Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi. d) Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat ganda atau keadaan ekonomi sedang booming. e) Pengambilan / pembayaran bunga adalah haram.
TAHUN BERDIRI PERBANKAN SYARIAH • • • • • • • • •
Mit Ghamir Bank di Mesir pada dekade 1960-an Islamic Bank for Trade and Development tahun 1970 Dubai Islamic Bank tahun 1975 Kuwait Finance House tahun 1977 Faisal Islamic Bank di Mesir tahun 1978 Faisal Islamic Bank di Ciprus tahun 1983 Bank Islam Malaysia Berhard tahun 1983 Daar al-Maal al-Islami di Turki tahun 1984 PT Bank Muamalat Indonesia tahun 1992
UKURAN KEMASLAHATAN 1. Adanya kesesuaian dengan prinsip-prinsip umum syari’ah 2. Rasional, dalam arti meraih kemaslahatan dan menolak kemafsadatan atau mendahulukan kemaslahatan yang lebih besar di antara kemaslahatan yang ada atau menolak kemafsadatan yang lebih besar di antara kemafsadatan yang ada
UKURAN KEMASLAHATAN 3. Memberikan manfaat yang nyata bagi kehidupan. Dalam hubungannya dengan bank syariah, dirasakan manfaatnya oleh para nasabah dan umat 4. Dapat dilaksanakan Dalam sistem perbankan syariah ukuranukuran tersebut sedang dilakukan dan tampaknya akan terus disempurnakan.