PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN BERDASARKAN PERBEDAAN TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF
SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh
MOHAMAD F0305079
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul
PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN BERDASARKAN PERBEDAAN TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF
Telah disetujui dan diterima oleh pembimbing untuk diajukan kepada tim penguji skripsi.
Surakarta, 24 Juli 2009 Disetujui dan diterima oleh Pembimbing
Dra. Muthmainah, M.Si., Ak. NIP 195711241985032003
iv
HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Surakarta,
Agustus 2009
Tim Penguji Skripsi 1.
Dr. Bandi, M.Si., Ak.
Ketua
NIP 196411201991031002 2.
Dra. Muthmainah, M.Si., Ak.
Pembimbing
NIP 195711241985032003 3.
Dra. Yasmin Umar Assegaf, MM., Ak. NIP 195511261985032001
v
Anggota
(………………..)
MOTTO “ Sungguh bersama kesukaran pasti ada kemudahan. Dan bersama kesukaran pasti ada kemudahan. Karena itu, bila selesai suatu tugas, mulailah tugas yang lain dengan sungguh-sungguh. Hanya kepada Tuhanmu hendaknya kau berharap.” ( Q.S. Asy Syarh : 5 – 8 )
“Berdamailah dengan keadaanmu, karena apapun
keadaanmu sekarang adalah keadaan dimana engkau akan mencapai semua kecemerlanganmu.” (Mario Teguh)
vi
PERSEMBAHAN
I dedicate this research for my family, my friends, and all the people who care if I life or die...
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, segala nikmat, dan kekuatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang
berjudul
“PERBANDINGAN
PENGUKURAN
KINERJA
AKUNTANSI PERUSAHAAN BERDASARKAN PERBEDAAN TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF”, sebagai tugas akhir guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Drs. Jaka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 3. Ibu Dra. Muthmainah, M.Si., Ak. selaku pembimbing skripsi atas semua kritik, saran, dan perhatianya yang sangat membantu penulis untuk mencapai hasil yang terbaik. Makasih sudah mempercayai saya dan menerima permintaan konsultasi saya di sela-sela jadwal Ibu yang sangat padat menjelang mengikuti program doktoral. 4. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen, serta karyawan FE UNS, terimakasih penulis ucapkan atas ilmu dan pengalaman tak terlupakan selama berada di
viii
kampus. Bapak Dr. Bandi, M.Si., Ak. untuk pelajaran statistik singkatnya di saat-saat yang krusial, dan Ibu Dra. Yasmin Umar Assegaf, MM., Ak. yang telah memberikan memberikan pencerahan pada saya di awal-awal periode pembuatan skripsi. 5. Keluarga dan kerabatku (Mamah, Ati, Elil, Ima dan keluarga di Sragen) yang selalu memberikan dukungan, kepercayaan, dukungan finansial, dan doa-doa yang selalu mengiringi langkahku. Semoga ini bisa menjadi awal dari pengabdianku membalas semua kebaikan kalian. 6. Atininah, yang ditengah sakitnya dulu masih berjuang membelikan bukubuku
kuliahku,
dan
Riza,
yang
telah
memberikan
pengalaman
menyenangkan di lingkungan sekitar kampus menjelang hari-hari akhirnya. Semoga kalian bahagia di sisi-NYA. 7. Temen2ku, para cecengoh akuntansi ’05, terutama Indro yang udah ngajari banyak banget dan Munawir, temen seperjuanganku. Mochi dan Manchu, kedua temanku yang ajaib dan penuh misteri, Jon Surip temenku berdebat soal hal-hal yg ga jelas, Hendy, tukang donlot seperjuangan, Dindoel yang nggak pernah bisa aku kalahin dalam berdebat, Aio’ yang super jaim, Begug pembimbing spiritual komedi, Yoga & Novrian sbg benchmark pembentukan rival dari semester 2 dulu, Bintang yang selalu menerima pendapat nylenehku, juga Fijri si korti cengoh. Anggota cengoh lainnya, seperti Elick yang tetap tidak bisa menyebut namanya sendiri, Feby, Karjo, Sapto, Ahmad, Donny ”Temon”, Professor, Pokil, Bebek, Sogol, Poah, Susilo, dll, yang masing- masing punya ciri yang aneh2.
ix
8. Mari, Mieke, Putri, dan Angga atas benchmarkingnya. 9. Genknya Adjenk, Rita, dkk untuk bimbingan berkelas cumlaudenya. Anggota wonder women belakang kampus, terutama Nelly yang sering menjawab
pertanyaanku,
dan
Laras,
yang
mengajariku
cara
mempertahankan pendapat. Genknya Laura, Keket, dkk yang membuat suasana semakin semarak.. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan demi perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan di kemudian hari. Terima kasih. Alhamdulillahirobbil’alamin.
Surakarta,
Juli 2009
Mohamad
x
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAKSI ………………………………………………………….
ii
ABSTRACT ………………………………………………………......
iii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………..................
iv
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………...........
v
HALAMAN MOTTO …………………………………………….......
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………….......
vii
KATA PENGANTAR ……………………………………………......
viii
DAFTAR ISI ……………………………………………………….....
xi
DAFTAR TABEL …………………………………………………….
xiv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………........
xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………......
xvi
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………........
1
A. Latar Belakang Masalah ………………………………......
1
B. Perumusan Masalah ………………………………………
6
C. Tujuan Penelitian …………………………………………
6
D. Manfaat Penelitian ………………………………………..
6
E. Sistematika Laporan …………………………………........
7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...............................................................................
xi
9
A. Landasan Teori………………………….............................
9
1. Strategi Kompetitif …………………...........................
9
2. Konsep Siklus Hidup…………………………………..
11
3. Prospector dan Defender………………………………
14
4. Kinerja Akuntansi.…………………………………......
16
5. Hubungan Antar Konsep………………………………
17
B. Kerangka Pemikiran................................................................
18
C. Perumusan Hipotesis…...........................................................
18
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………….....
22
A. Ruang Lingkup.......................................................................
22
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel...............
22
1.
Populasi......................................................................
22
2.
Sampel........................................................................
23
3.
Teknik Pengambilan Sampel...........................................
23
C. Teknik Pengumpulan Data....................................................
25
D. Indikator, Variabel Penelitian dan Pengukurannya...............
26
1.
Indikator......................................................................
26
2.
Variabel.......................................................................
28
E. Teknik Analisis Data...........................................................
29
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ……………...................
33
A. Deskripsi Data........................................................................
33
1. Seleksi Sampel.................................................................
33
2. Statistik Deskriptif...........................................................
34
xii
B. Pengujian Asumsi Model Analisis......................................
35
1. Uji Normalitas................................................................
35
2. Uji T-Test........................................................................
38
BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN...........
41
A. Kesimpulan.........................................................................
41
B. Keterbatasan.......................................................................
43
C. Saran.....................................................................................
43
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
45
LAMPIRAN...........................................................................................
48
xiii
DAFTAR TABEL TABEL II.1
Halaman Prediksi Perbedaan Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender...........................
17
III.1
Prosedur Pemilihan Sampel...........................................
25
III.2
Communalities...............................................................
30
III.3
Total Variance Explained..............................................
30
III.4
Component Matrix.........................................................
31
IV.1
Populasi Perusahaan yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2007.....................................................................
34
IV.2
Statistik Deskriptif..........................................................
35
IV.3
Uji Normalitas Data Sebelum Mengalami Perubahan....
36
IV.4
Uji Normalitas Data Setelah Di-transform....................
37
IV.5
Hasil Perbandingan Mean Pada Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender...........
xiv
38
DAFTAR GAMBAR GAMBAR II.1
Halaman Kerangka Pemikiran.....................................
xv
18
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Perusahaan Sampel
Lampiran 2
Hasil Uji Normalitas
Lampiran 3
Hasil Common Factor Analysis
Lampiran 4
Hasil T-Test
xvi
PERBANDINGAN PENGUKURAN KINERJA AKUNTANSI PERUSAHAAN BERDASARKAN PERBEDAAN TIPOLOGI STRATEGI KOMPETITIF ABSTRAKSI MOHAMAD F0305079 Miles dan Snow (1978) membagi tipologi strategi kompetitif perusahaan menjadi empat, dengan prospector dan defender sebagai tipologi yang ekstrim. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengukuran kinerja akuntansi perusahaan pada dua tipologi strategi kompetitif yang ekstrim, yaitu prospector dan defender. Penelitian dilakukan dengan memisahkan perusahaan bertipologi prospector dan defender dengan life cycle theory, selanjutnya kinerja akuntansi yang diwakili oleh pertumbuhan penjualan dan laba, dividend pay out dan return on investment (ROI) kedua tipologi perusahaan itu dibandingkan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 70 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2004 sampai dengan 2007. Sampel ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Pemisahan perusahaan dari kedua tipologi dilakukan dengan menggunakan common factor analysis. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan laba kedua tipologi perusahaan tidak berbeda secara signifikan. Pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi prospector lebih kecil dibanding dengan ratarata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi defender. Rata-rata dividend pay out ratio dan ROI kedua tipologi perusahaan tidak berbeda secara signifikan. Kata Kunci: Defender, prospector, kinerja akuntansi, strategi kompetitif, Ketersediaan Data: JSX Statistics, Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)
xvii
FIRM'S ACCOUNTING PERFORMANCE MEASUREMENT COMPARISON BASED ON DIFFERENCES OF COMPETITIVE STRATEGY'S TYPOLOGY ABSTRACT MOHAMAD F0305079
Miles and Snow (1978) devide firm’s competitive strategy into four types, with prospector and defender as the two extremes. The objective of the study is to obtain empirical evidence of significant difference in firm’s accounting performance measurement in two extreme typology of competitive strategy, prospector and defender. This research separate prospector and defender with life cycle theory, and then the accounting performance, which is represented by sales and profit growth, dividend pay out and return on investment (ROI), are being compared. This research used 70 sample which is listing from 2004 to 2007 at Indonesian Stock Exchange. Sample in this research was selected using purposive sampling method. Common factor analysis used to devide the two typologies. The results show that average income are not significantly difference between prospector and defender firms. Sales growth of prospector firms are lower than sales growth of defender firms. Dividend pay out and ROI, however, are not significantly difference between prospector and defender firms.
Keyword: Defender, prospector, accounting performance, competitive strategy Data Avaibability: JSX Statistics, Indonesian Stock Exchange’s Homepage (www.idx.co.id)
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi banyak perubahan dalam dunia bisnis, khususnya di Indonesia. Berbagai macam peristiwa ekonomi telah terjadi dan mampu mengubah komposisi persaingan antar perusahaan. Untuk itu, perusahaan dituntut untuk dapat bertahan, menjaga daya saing dan kelangsungan usahanya. Manajemen perusahaan dituntut untuk menentukan strategi yang sesuai dengan core competencies dan kondisi eksternal perusahaan. Memilih strategi yang digunakan bukan merupakan hal yang mudah bagi suatu perusahaan karena harus melihat setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan dan dari segi lain seperti jenis produk yang akan ditawarkan, target pasar, kondisi finansial guna menunjang promosi, dan harus dapat mengenal pesaing dengan baik, artinya perasahaan harus dapat mengerti tentang eksistensi pesaing selama ini. Banyak macam strategi yang bisa dipilih untuk menjalankan bisnis guna mencapai kesuksesan sesuai dengan target yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan (Purmiranti dan Sopamena, 2003) Salah satu strategi yang paling penting adalah strategi kompetitif. Miles dan Snow (1978) membagi empat tipologi strategi kompetitif, yaitu prospector, defender, analyzer dan reactor. Begitu pula Olson et al. (2005) yang membaginya menjadi empat macam, yaitu prospectors, analyzers, low cost defenders dan differentiated defenders. Miles dan Snow (1978) mendefinisikan prospector sebagai:
1
organizations which almost continually search for market opportunities, and they regularly experiment with potential responses to emerging environmental trends. Thus, these organizations often are the creators of change and uncertainty to which their competitors must respond. However, because of their strong concern for product and market innovation, these organizations usually are not completely efficient.
Sementara defender sebagai: organizations which have narrow product-market domains. As a result of this narrow focus, these organizations seldom need to make major adjustments in their technology, structure, or methods of operation. Instead, they devote primary attention to improving efficiency of their existing operations.
Keduanya mengartikan prospector dan defender sebagai strategi yang ekstrim berbeda. Prospector merupakan strategi yang mengidentifikasi dan mengembangkan produk baru serta memanfaatkan peluang pasar, sedangkan defender adalah strategi yang cenderung mempertahankan pasar yang telah dicapai dan produk yang stabil dengan harga yang murah (low cost leadership) (Saraswati dan Atmini, 2007). Perusahaan defender membatasi jenis produksinya atau melakukan pembatasan pasar. Kinerja perusahaan dinilai berdasarkan keuangan, produksi dan perekayasaan teknis dengan menekan pengeluaran untuk pemasaran dan riset dan pengembangan (R & D). Perusahaan prospector secara kontinyu mengawasi peluang pasar dan melakukan kreasi terhadap perubahan dan ketidakpastian untuk merespon pesaing. Fungsi pemasaran dan R & D menjadi lebih dominan. Kinerja tidak hanya berdasarkan laba dan efisiensi tetapi yang lebih penting adalah menjadi leader dalam inovasi produk (Faisal dan Prabowo, 2006)
2
Ittner et al. (1997) mengungkapkan bahwa perusahaan dengan strategi prospector memiliki karakter inovasi produk-produk baru, variasi dan diversifikasi produk. Untuk menjalankan strategi tersebut, investasi di bidang pengembangan tenaga kerja, pengeluaran riset dan pengembangan, dan pengeluaran modal relatif lebih tinggi dibanding perusahann defender. Ittner et al. (1997) juga mengungkapkan bahwa strategi yang berbeda akan menghasilkan rata-rata pertumbuhan laba dan penjualan yang berbeda pula. Ratarata pertumbuhan perusahaan bertipe prospector lebih besar dibanding dengan rata-rata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipe defender. Demikian pula ratarata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi prospector lebih besar dibanding dengan rata-rata pertumbuhan laba pada perusahaan bertipe defender. Anthony dan Ramesh (1992) dalam Habbe dan Hartono menemukan bahwa dalam fase pertumbuhan (tipologi perusahaan prospector), terjadi pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan pada fase kematangan dan penurunan (tipologi perusahaan defender), Selain itu, pembayaran dividen relatif lebih kecil, karena pada fase pertumbuhan laba ditanamkan kembali ke perusahaan. Alat ukur finansial yang sering digunakan untuk mengukur tingkat laba adalah Return on Investment (ROI). ROI (Return on Investment) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian), yang akan digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan (Yuniawan, 2006). Penelitian Ittner et al. (2003) dan Anderson dan Zeithaml (1984) menemukan bahwa ROI perusahaan bertipologi
3
prospector relatif lebih kecil dibandingkan dengan ROI perusahaan bertipologi defender. Sesuai dengan penjelasan di atas, maka variabel bebas yang hendak dibandingkan dalam penelitian ini adalah pengukuran kinerja akuntansi. Pengukuran kinerja akuntansi dapat diukur dengan berbagai macam indikator, misalnya mengukur dengan rasio EPS, PER, DER, ROI, ROA, maupun ROE. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pengukuran kinerja akuntansi yang terdiri dari pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, pembayaran dividen, dan return on investment (ROI). Variabel-variabel tersebut dipisahkan berdasarkan tipologi strategi kompetitifnya, dalam penelitian ini hanya mengambil tipologi yang berbeda secara ektrim, yaitu prospector dan defender dengan menggunakan metode yang digunakan Habbe dan Hartono (2001), yaitu dengan menggunakan empat macam indikator, yaitu KARPEN, PBV, CETA, dan CEMVE. Dalam penelitian ini, penulis berusaha menjawab pertanyaan yang sama dengan dua penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Habbe dan Hartono (2001) dan Saraswati dan Atmini (2007), yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengukuran kinerja akuntansi perusahaan pada dua tipologi strategi kompetitif ekstrim, yaitu prospector dan defender. Perbedaan terletak pada periode waktu yang diteliti, dan juga penambahan variabel lain untuk indikator pengukuran kinerja, yaitu ROI, seperti yang dilakukan Ittner et al. (2003). Periode waktu yang hendak diteliti penulis dimulai dari tahun 2004 hingga 2007. Pemilihan periode tersebut karena antara tahun 2004 hingga 2007, tidak terjadi gejolak ekonomik yang cukup signifikan, sebagaimana terjadi pada tahun 1997-
4
1998, ketika terjadi krisis moneter yang melanda dunia, khususnya Asia. Penulis juga sengaja tidak memasukkan tahun 2008 ke dalam penelitiannya, karena dikhawatirkan akan mengubah hasil penelitian secara signifikan, dimana pada tahun tersebut mulai terjadi krisis finansial yang sangat mempengaruhi dunia bisnis. Pada penelitian Habbe dan Hartono (2001), data yang digunakan adalah periode waktu sebelum krisis moneter, yaitu tahun 1992-1996, sedangkan penelitian Saraswati dan Atmini (2007) mengambil data tepat setelah krisis berakhir, yaitu dimulai pada tahun 1999 hingga 2005. Maka dari itulah penulis mengambil sampel data dari periode waktu yang cukup jauh dari waktu terjadinya krisis, dengan harapan tidak terjadi bias sebagaimana dikhawatirkan atas penelitian Saraswati dan Atmini (2007). Penentuan perusahaan prospector dan defender dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsep siklus hidup (life cycle concept) seperti yang digunakan oleh Habbe dan Hartono (2001) serta Kallapur dan Trombley (1999). Setiap fase dalam life cycle berhubungan dengan strategi, kompetisi dan kinerja organisasi. Oleh karena prospector merupakan tipe strategi yang lebih menekankan produk yang unik dan perluasan pasar, maka lebih dekat dengan strategi differentiation. Strategi defender yang menawarkan produk yang murah lebih berkaitan dengan strategi low cost leadership (Porter, 1985)
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini berjudul:
5
“Perbandingan
Pengukuran
Kinerja
Akuntansi
Perusahaan
Berdasarkan Perbedaan Tipologi Strategi Kompetitif”
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini dirumuskan dengan pertanyaan riset sebagai berikut: Apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengukuran kinerja akuntansi perusahaan pada dua tipologi strategi kompetitif yang ekstrim, yaitu prospector dan defender?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam pengukuran kinerja akuntansi perusahaan pada dua tipologi strategi kompetitif yang ekstrim, yaitu prospector dan defender.
D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, di antaranya adalah sebagai berikut: 1.
Dapat memberikan kontribusi terhadap literatur penelitian akuntansi khususnya mengenai karakteristik perusahaan terhadap pengukuran kinerja akuntansi.
2.
Bagi perusahaan, dapat memberikan masukan dalam penentuan kebijakan mengenai tipologi strategi kompetitif yang lebih tepat dipilih.
6
3.
Bagi investor, kreditor dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya, dapat menjadi acuan tambahan dalam menganalisis keinformatifan terkait dengan pengukuran kinerja akuntansi perusahaan.
4.
Bagi regulator, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan perannya untuk memenuhi kepentingan pihak pemakai informasi.
5.
Bagi kalangan akademisi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan literatur dalam bidang ilmu akuntansi, khususnya keuangan dan pasar modal.
E. Sistematika Laporan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi dalam 5 bab, yaitu:
Bab I
Pendahuluan, bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka dan Pengembangan Hipotesis, bab ini membahas landasan teori yang diantaranya berupa tinjauan pustaka, kerangka teoritis, dan dilanjutkan dengan penelitian terdahulu yang dikembangkan (hipotesis). Bab III Metodologi Penelitian, bab ini berisi desain penelitian, populasi, sample dan teknik sampling, pengukuran variable, instrumen penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data. Bab IV Analisis Data dan Pembahasan, bab ini membahas mengenai data yang digunakan, pengolahan data tersebut dengan alat analisis yang diperlukan dan hasil dari analisis data. Bab V Kesimpulan dan Saran, bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis data yang telah dilakukan, saran-saran yang diajukan dari hasil penelitian, dan rekomendasi bagi penelitian selanjutnya.
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori 1.
Strategi Kompetitif Perusahaan dalam memasuki persaingan yang semakin ketat akan menetapkan strategi
bersaing agar tetap dapat bertahan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah pemilihan strategi yang diterapkan disesuaikan dengan core competencies yang dimiliki serta kondisi eksternal perusahaan (Habbe dan Hartono, 2001).
8
Strategi kompetitif menurut Miles dan Snow (1978) terdiri atas empat tipologi, yaitu prospector, analyzer, reactors dan defender. Pengertiannya adalah sebagai berikut: a.
Prospector adalah tipe organisasi yang hampir setiap saat secara terus menerus mengamati peluang pasar, dan secara reguler melakukan percobaan-percobaan untuk memunculkan kecenderungan dalam lingkungan konsumen. Organisasiorganisasi ini sering rnembuat perubahan-perubahan dan ketidakpastian. Namun karena konsentrasinya sangat kuat pada inovasi produk dan pasar, maka biasanya organisasi-organisasi ini kurang efisien.
b.
Defender adalah tipe organisasi yang mempunyai domain product market yang sempit. Manajer puncak dalam organisasi tipe ini sangat ahli dalam membatasi daerah operasinya karena tidak cenderung mencari peluang baru yang keluar dari domainnya. Sebagai suatu hasil yang berfokus sempit, perusahaan-perusahaan ini jarang membutuhkan penyesuaian penting dalam teknologi, struktur, atau metode operasinya. Sebagai gantinya mereka mencurahkan perhatian utamanya kepada peningkatan efisiensi operasi.
c.
Analyzer adalah tipe organisasi yang beroperasi dalam dua tipe yakni domain product market yang relatif stabil dan tetap melakukan perubahan-perubahan. Dalam areanya yang stabil, organisasi-organisasi ini beroperasi secara rutin dan efisien
melalui
terformulasi.
penggunaan
Dalam situasi
struktur-struktur yang
lebih
dan
tidak
proses-proses
pasti,
manajer
yang puncak
memperhatikan secara dekat ide-ide baru pesaingnya dan kemudian secara cepat mengadopsinya. d.
Reactors
adalah
tipe
organisasi
yang
manajer
puncaknya
seringkali
mempersepsikan bahwa telah terjadi perubahan dan ketidakpastian dalam lingkungan organisasionalnya, tetapi tidak dapat meresponnya secara efektif. Karena tipe organisasi ini kurang konsisten mengenai hubungan antara strategi dan struktur, maka jarang rnembuat penyesuaian yang dapat memberi kekuatan untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh lingkungannya.
9
2.
Konsep Siklus Hidup Konsep siklus hidup (life-cycle theory) menjelaskan bahwa ada empat fase dalam siklus
hidup suatu perusahaan, yaitu dimulai dari fase perkenalan (introduction/pioneering), pertumbuhan (growth/expansion), kematangan (mature/harvest), dan fase penurunan (decline). Beberapa literatur juga menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan dan capital expenditure, yang merupakan indikator utama untuk strategi perusahaan, serta strategi cost yang efektif adalah fungsi dari tahap siklus hidup organisasi (Saraswati dan Atmini, 2007). Tiap fase evolusi akan berpengaruh terhadap strategi, kompetisi, dan kinerja perusahaan. Oleh karena itu pembahasan strategi organisasional tidak dapat dipisahkan dengan Konsep siklus hidup (Habbe dan Hartono, 2001). Pashley dan Philppatos (1990) menjelaskan konsep siklus hidup perusahaan yang dikaitkan dengan penjualan, pembayaran dividen dan capital expenditure. Perusahaan yang berada pada fase perkenalan, market share dan market power-nya sangat tinggi, sedangkan volume penjualan rendah dan kemungkinan rugi dikarenakan biaya permulaan (start up costs) yang tinggi dengan adanya bisnis baru. Dana perusahaan lebih banyak tergantung pada dana pinjaman, sehingga likuiditas perusahaan rendah dan tidak ada pembayaran dividen. Pada fase perkenalan sampai kepada fase pertumbuhan, diferensiasi produk merupakan key success factor. Untuk itu, pemilikan teknologi dan pengetahuan serta dukungan dana merupakan aspek penting dalam pencapaian key success factor tersebut. Pengembangan pada fase ini membutuhkan dana yang sangat banyak untuk penyempurnaan permodalan, pencapaian kemampuan produksi, pemasaran, dan distribusi (Grant, 1995 dalam Habbe dan Hartono, 2001). Pembelanjaan Modal (Capital Expenditure) dalam penelitian ini adalah pengeluaran yang digunakan untuk mendapatkan atau menyempurnakan aktiva modal, seperti bangunan dan peralatan. Atau pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan yang diharapkan menghasilkan manfaat selama periode waktu yang lebih dari satu tahun.
10
Dalam hal kinerja, Porter (1980) mengemukan bahwa perusahaan yang berada pada fase pertumbuhan mempunyai margin dan profit serta pertumbuhan penjualan yang relatif lebih tinggi dibanding pada fase kematangan dan fase penurunan. Namun return atas investasi (ROI) pada fase ini relatif lebih kecil dibanding perusahaan yang berada pada fase kematangan (Anderson dan Zeithaml, 1984). Hal ini disebabkan pada fase perkenalan dan pertumbuhan, perusahaan masih dalam taraf membangun (build) yang terus masih melakukan investasi, sedangkan pada fase kematangan dan penurunan, perusahaan sudah berada pada taraf panen (harvest). Dari sisi sistem pengendalian manajemen, Shank dan Govindarajan (1993) secara implisit mengemukakan bahwa perusahaan yang berada pada fase perkenalan dan pertumbuhan (build) menerapkan sistem pengendalian yang tidak ketat, tetapi bila sudah mencapai pada fase kematangan (harvest) dan penurunan, maka akan menerapkan sistem pengendalian yang ketat. Lebih lanjut dikatakan bahwa pada fase perkenalan dan pertumbuhan, penggunaan standar kos sebagai penilaian kinerja dan penggunaan konsep penganggaran untuk manufacturing cost control relatif lebih rendah. Pada fase expansion (growth), perusahaan akan mengalami kenaikan dalam penjualan, laba dan likuiditas. Perusahaan mulai membayar dividen. Equity relatif terhadap debt financing meningkat karena laba dikembalikan lagi ke perusahaan dan sebagian hutang terbayar. Market power dan market share turun dengan adanya kompetisi. Oleh karena pada fase perkenalan dan pertumbuhan, peluang pasar yang tinggi, memperkenalkan produk dan biaya awal perusahaan juga tinggi, kedua fase ini bisa dikatakan menerapkan strategi prospector. Perusahaan dengan fase mature mempunyai karakteristik pasar mature product dan kompetisi. Penjualan memuncak dan likuiditas tinggi sehingga pembayaran dividen juga tinggi. Dalam fase decline, penjualan turun secara signifikan perusahaan mengalami kerugian dan mungkin tidak ada pembayaran dividen. Transformasi dari fase pertumbuhan ke fase kematangan dan penurunan berdampak pada competitive advantage, yaitu berkurangnya kesempatan untuk melanggengkan competitive advantage dan bergesernya kesempatan tersebut dari differentiation based factor ke cost based
11
factor. Dengan demikian, strategi yang tepat dalam fase kematangan dan penurunan adalah cost leadership atau strategi defender (Habbe dan Hartono, 2001).
3.
Prospector dan Defender Prospector dan defender adalah dua jenis tipe organisasi yang berada pada dua titik
ekstrim. Karakter dan strateginya sangat bertolak belakang. Perusahaan prospector dalam melakukan persaingan lebih mengutamakan aspek produk sebagai senjata atau competitive advantage, sehingga perusahaan prospector memiliki karakter inovasi produk-produk baru, variasi dan diversifikasi produk. Untuk menopang strategi tersebut, investasi dibidang pengembangan tenaga kerja, penganggaran di bidang riset dan pengembangan (R&D) dan capital expenditure relatif lebih tinggi dibandingkan perusahaan defender (Ittner et al., 1997). Karakter lainnya dalam strategi prospector adalah pengejaran pertumbuhan penjualan dan peningkatan pangsa pasar. Karakter ini sangat logis karena dengan adanya produk-produk baru serta variasi produk tersebut akan membuka peluang pasar baru yang berkonsekuensi pada peningkatan penjualan dan peningkatan pangsa pasar. Miles dan Snow (1978) mengemukakan bahwa ada dua karakteristik pertumbuhan perusahaan bertipologi prospector, yaitu: a.
Pertumbuhan sebagai hasil dari lokasi pasar baru dan pengembangan produk.
b.
Pertumbuhan dalam arti rate of growth yang tinggi.
Bila pemilihan strategi dihubungkan dengan Konsep siklus hidup, maka perusahaan bertipologi prospector yang berkarakter inovator memiliki intensitas tinggi pada fase pertumbuhan. Sedangkan perusahaan bertipologi defender yang menekankan pada aspek efisiensi berada pada fase kematangan, sebab pada fase ini sangat beralasan untuk diterapkannya kebijaksanaan pengontrolan biaya secara ketat. Pada fase pertumbuhan, Anthony dan Ramesh (1992) menemukan pertumbuhan penjualan yang tinggi dibanding pada fase kematangan dan fase penurunan. Pada fase itu pula ditemukan dividend payout yang relatif kecil dibanding pada fase kematangan. Hal ini dapat
12
dijelaskan bahwa perusahaan prospector memberikan dividen kepada pemegang saham relatif lebih kecil karena mangantisipasi reinvestasi dan pengembangan produk. Sebaliknya pada perusahaan yang menerapkan strategi defender menekankan pada efisiensi dan kos rendah, lebih rendah dari pesaingnya. Penekanan pada efisiensi terlihat pada pengontrolan biaya secara ketat, misalnya biaya-biaya riset dan pengembangan, pelayanan, dan biaya promosi diminimalisir (Habbe dan Hartono, 2001). Dalam hal produk, perusahaan defender berusaha menyediakan produk yang stabil di pasaran. Pengembangan produk biasanya disesuaikan product line yang sudah ada, dan pengembangan pemasaran disesuaikan dengan area yang tidak jauh dengan area yang sudah ada (Miles dan Snow 1978). Perusahaan ini tidak secara cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan ekstemal, oleh karena itu perusahaan ini tidak menerapkan strategi first-to-market sebagaimana perusahaan bertipologi prospector (Ittner et al., 1997).
4.
Kinerja Akuntansi Kinerja akuntansi dalam penelitian ini diwakili oleh variabel pertumbuhan laba,
perumbuhan penjualan, dividend payout, dan return on assets (ROI). a.
Pertumbuhan Laba Pertumbuhan laba adalah tingkat persentase perubahan laba sebelum pajak yang diperoleh selama periode tertentu.
b.
Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Penjualan adalah tingkat prosentase penjualan bersih yang diperoleh selama periode tertentu.
c.
Dividend Payout Ratio Dividend Payout Ratio adalah persentase tertentu dari laba perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen kas kepada pemegang saham.
13
d.
Return on Investment (ROI) ROI adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian).
Dari uraian literatur tersebut di atas dapat disimpulkan implikasi strategi prospector dan defender terhadap pengukuran kinerja akuntasi seperti di tabel II.1 berikut ini:
Tabel II.1 Prediksi Perbedaan Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender
Income
Sales Growth
Growth Prospector
Relatif
Dividend
ROI
Payout Relatif Tinggi
Tinggi
Relatif
Relatif
Rendah
Rendah
Relatif
Relatif
Tinggi
Tinggi
Relatif Defender
Relatif
Rendah
Rendah
5.
Hubungan Antar Konsep Miles dan Snow (1978) memetakan empat tipologi strategi organisasional. Untuk
menentukan tipologi tersebut digunakan variabel jumlah karyawan dibagi total penjualan (KARPEN), price to book value (PBV), capital expenditure dibagi dengan market value (CEMVE), dan capital expenditure dibagi dengan total asset (CETA) (Habbe dan Jogiyanto, 2001). Namun dalam penelitian ini hanya dua tipologi yang dianalisa untuk mencari perbedaan yang bertolak belakang yaitu prospector dan defender.
14
B. Kerangka Pemikiran Prospector
· · · ·
Kinerja Akuntansi: · Pertumbuhan laba · Pertumbuhan penjualan · Dividend payout · ROI
KARPEN PBV CETA CEMVE
Defender
C. Perumusan Hipotesis Perumusan hipotesis berikut ini didasarkan pada simpulan prediksi di tabel 1 di atas dengan kembali menguraikan secara singkat landasan teori yang digunakan. Semua hipotesis yang dirumus-kan adalah hipotesis alternatif. Intensitas perusahaan bertipologi prospector yang tinggi pada fase pertumbuhan dalam siklus hidup produk berdampak terhadap kemampuan menciptakan margin dan pertumbuhan laba yang relatif lebih tinggi. Sementara perusahaan yang bertipologi defender yang intensitasnya lebih besar pada fase kematangan memperoleh margin dan pertumbuhan laba yang relatif lebih kecil. Pendapat ini cukup beralasan karena pada fase pertumbuhan, produk-produk baru yang dikeluarkan oleh perusahaan belum mendapat saingan dalam jangka pendek, aspek produk differentiation masih lebih dominan dan produknya masih dapat dijual dengan harga yang relatif lebih tinggi. Sedangkan perusahaan defender yang domainnya adalah cost advantage, harus mampu bersaing melalui persaingan harga yang ketat.
15
Anthony dan Ramesh (1992) menemukan pertumbuhan unexpected earnings lebih besar pada fase pertumbuhan daripada fase kematangan dan fase penurunan. Perbedaan pengukuran kinerja pertumbuhan laba sebagai implikasi strategi organisasional akan diuji dengan perumusan hipotesis sebagai berikut: H1 : Rata-rata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi prospector lebih besar dibanding dengan rata-rata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi defender. Perusahaan prospector mempunyai karakter pengejaran pertumbuhan penjualan dan peningkatan pangsa pasar melalui inovasi-inovasi produk baru yang berbeda dengan para pesaingnya (Miles dan Snow 1978). Penciptaan pasar yang luas dilakukan dengan penciptaan selera baru terhadap konsumen melalui produk-produk yang berbeda. Karakter penciptaan produk baru bagi perusahaan bertipologi prospector menjadikan perusahaan ini lebih sering berada pada fase pertumbuhan dalam konsep siklus hidup. Sementara perusahaan bertipologi defender yang menekankan efisiensi lebih cenderung berada pada fase kematangan, sebab pada fase inilah dapat diterapkan pengontrolan biaya secara ketat. Selain itu pada fase ini pula telah terjadi persaingan yang ketat. Secara empiris Anthony dan Ramesh (1992) menemukan pertumbuhan penjualan yang tinggi pada fase pertumbuhan dibanding pada fase kematangan dan fase stagnasi. Merujuk pada telaah literatur di atas, maka perbedaan pengukuran kinerja pertumbuhan penjualan sebagai implikasi dari strategi prospector dan defender akan diuji dengan rumusan hipotesis sebagai berikut: H2 :
Rata-rata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi prospector lebih besar
dibanding dengan rata-rata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi defender.
Perusahaan bertipologi prospector membagikan dividen kepada investor atau pemegang saham relatif lebih kecil dibanding perusahaan bertipologi defender. Hal ini dikarenakan perusahaan prospector mengantisipasi reinvestasi dalam capital expenditure, riset pengembangan produk baru, dan pengembangan tenaga kerja (Ittner et al., 1997).
16
Perusahaan yang masih berada pada fase pertumbuhan akan memberikan dividen yang lebih kecil kepada pemegang saham dan akan membesar bila telah mencapai fase kematangan. Anthony dan Ramesh (1992) menggunakan dividend payout ratio sebagai prediktor dalam membagi siklus kehidupan perusahaan. Mereka menemukan secara signifikan rasio dividen yang lebih kecil pada fase pertumbuhan dibanding pada fase kematangan dan penurunan. DeAngelo et al. (2006) menguji pembayaran dividen yang dikaitkan dengan siklus hidup, dan menemukan bukti adanya hubungan yang kuat antara pembayaran dividen dengan tahapan siklus hidup. Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun hipotesis sebagai berikut: H3 :
Rata-rata dividend payout perusahaan bertipologi prospector lebih kecil
dibanding dengan rata-rata dividend payout perusahaan bertipologi defender. Return On Investment (ROI) merupakan alat ukur finansial yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat laba perusahaan, atau dengan kata lain ROI merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. ROI umumnya digunakan investor sebagai pedoman dalam membuat kepututsan investasi. Anderson dan Zeithaml (1984) dan Ittner et al. (1997) menemukan perbedaannya secara signifikan, yaitu bahwa ROI pada perusahaan bertipologi prospector relatif lebih kecil daripada perusahaan bertipologi defender. Berdasarkan uraian tersebut, maka disusun hipotesis sebagai berikut: H4 : Rata-rata ROI perusahaan bertipologi prospector lebih kecil dibanding dengan ratarata ROI perusahaan bertipologi defender.
17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing), yang biasanya digunakan dalam menjelaskan suatu hubungan tertentu (Sekaran, 2000). Dalam penelitian ini hipotesis yang diuji adalah apakah terdapat perbedaan yang signifikan pengaruh kinerja akuntansi yang diwakili dengan variabel pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dividend payout, dan return on investment perusahaan-perusahaan yang dipisahkan dalam dua golongan berdasarkan tipologinya, yaitu prospector dan defender.
B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1.
Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek yang karakteristiknya hendak diduga
(Djarwanto, 1993). Sekaran (2000) mendefinisikannya sebagai kumpulan atau kelompok orang, peristiwa atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang merupakan satu-satunya bursa efek di Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan sampel yang diambil bisa merepresentasikan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, karena menurut peraturan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK, setiap perusahaan yang telah go public diwajibkan mengeluarkan laporan tahunan. Perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 ada 393 perusahaan (Institute for Economic and Financial Research, 2008).
2.
Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri dari elemen–elemen yang diharapkan memiliki karakteristik yang sama dengan populasi (Sekaran, 2000). Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi,
18
jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasi (Djarwanto dan Pangestu 1998, p. 107). Sampel dalam penelitian ini adalah hasil seleksi dari populasi, yaitu semua perusahaan yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia, dengan teknik penyeleksian seperti dijelaskan di poin berikutnya.
3.
Teknik Pengambilan Sampel Pemilihan sampel penelitian berdasarkan metode purpossive sampling dengan tujuan
untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memenuhi syaratsyarat berikut: a. Sampel merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berturutturut selama tahun 2002 sampai dengan 2007. b. Sampel adalah perusahaan manufaktur menurut klasifikasi Indonesian Capital Market Directory 2007. Perusahaan manufaktur dipilih dengan alasan terdapat unsur perhitungan capital expenditure yang dipakai sebagai salah satu kriteria pemilihan sampel prospector dan defender. Selain itu, jumlah perusahaan manufaktur yang cukup banyak dianggap bisa mewakili dari keseluruhan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. c. Sampel adalah perusahaan yang telah menerbitkan laporan keuangan auditan berturut-turut selama tahun 1998 sampai 2004. d. Mempunyai laporan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember dan melaporkannya dalam mata uang rupiah (Rp). Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya bias karena perbedaan tanggal laporan keuangan dan perbedaan mata uang. e. Data sampel perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang dibutuhkan dalam penelitian ini harus tersedia lengkap selama periode tahun 2002 sampai dengan 2007. f.
Perusahaan
manufaktur
yang digunakan sebagai
sampel
merupakan
perusahaan manufaktur yang tidak melakukan aktivitas luar biasa, misalnya
19
aktivitas merger dan akuisisi. Alasan penggunaan syarat ini adalah untuk menghindari
terdapatnya
bias
dalam
hasil
penelitian
ini,
karena
dikhawatirkan aktivitas tersebut menjadi faktor penentu lain yang lebih kuat. Prosedur pemilihan sampel selengkapnya adalah seperti tampak dalam tabel III.1 berikut:
Tabel III.1 Prosedur Pemilihan Sampel Keterangan Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perusahaan bukan manufaktur
Jumlah 393 (242)
Tanggal tutup buku bukan 31 Desember
(1)
Laporan keuangan tidak dinyatakan dalam rupiah
(6)
Perusahaan mulai terdaftar di BEI sesudah tahun 2002
(13)
Data tidak lengkap atau tidak tersedia
(10)
Terdapat faktor penentu lain
(17)
Tidak termasuk kriteria perusahaan prospector dan defender
(34)
Perusahaan yang terpilih sebagai sampel
70
(masing-masing 35 perusahaan prospector dan 35 perusahaan defender)
C. Teknik Pengumpulan Data Data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah data sekunder (archival). Data sekunder merupakan data yang bukan diusahakan sendiri atau data yang diperoleh dan disusun dari pihak lain dan atau publikasi. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Data akuntansi yang diambil dari laporan keuangan perusahaan sampel selama tahun 2002 sampai dengan 2007, yaitu penjualan bersih, capital expenditure, total aktiva, jumlah karyawan dan laba sebelum pajak.
2.
Dividend payout dan earnings per share, yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2002 sampai dengan 2008.
20
Tahun pengamatan yang diambil adalah dari tahun 2004 sampai tahun 2007. Pengamatan dimulai tahun 2004 karena tahun tersebut dapat dianggap sebagai awal periode setelah krisis. Data tahun 2001 dan 2002 diperlukan untuk mendapatkan angka pertumbuhan.
D. Indikator, Variabel Penelitian dan Pengukurannya Sekaran (2000) menyatakan bahwa variabel merupakan sesuatu yang mempunyai nilai yang dapat berbeda atau berubah. Nilai ini dapat berbeda dalam waktu yang lain untuk objek atau orang yang sama atau dapat juga berbeda pada waktu yang sama untuk orang atau objek yang berbeda. Penelitian ini menggunakan variabel moderasi untuk memisahkan perusahaan yang diteliti menjadi dua macam tipologi, yaitu prospector dan defender. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan dua variabel utama, yaitu variabel independen dan dependen. Definisi dan pengukuran masing-masing variabel adalah sebagai berikut: 1.
Indikator Indikator adalah alat ukur berupa statistik yang dapat menunjukkan perbandingan, kecenderungan atau perkembangan. Ada 4 indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk memisahkan perusahaan berdasar tipologi strategi kompetitifnya. a.
KARPEN Merupakan hasil bagi antara total karyawan tahun yang bersangkutan dengan total penjualan pada akhir tahun yang sama. KARPEN = KAR/PENJ
b.
Price to Book Value (PBV) Merupakan hasil bagi antara harga pasar per lembar saham pada akhir tahun tahun yang bersangkutan dengan nilai buku per lembar saham pada akhir tahun yang sama. PBV = MV/BV
21
c.
CEMVE Dihitung dengan cara mengurangkan capital expenditure (CE) tahun yang bersangkutan dengan CE tahun sebelumnya, kemudian hasilnya dibagi dengan nilai pasar ekuitas akhir tahun sebelumnya. CEMVE = (CEt – Cet-1)/MVEt-1
d.
CETA Dihitung dengan cara mengurangkan capital expenditure (CE) tahun yang bersangkutan dengan CE tahun sebelumnya, kemudian hasilnya dibagi dengan nilai total assets akhir tahun sebelumnya. CETA = (CEt – Cet-1)/TAt-1 Setelah diperoleh hasil perhitungan dari KARPEN, PBV, CETA, dan CEMVE
maka melakukan common factor analysis atau analisa faktor untuk menentukan tipologi perusahaan prospector dan defender.
2.
Variabel Variabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah variabel bebas. Variabel bebas menurut Sekaran (2000) merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik pengaruh itu secara positif maupun negatif. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel pengukuran kinerja akuntansi yang diprediksi terimplikasi oleh strategi organisasional, yaitu pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dividend payout, dan return on investment. Keempat variabel tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut: dIBED = (IBED – IBEDt-1)/MVEt-1 dSG = (SGt – SGt-1)/SGt-1 DP = DPS/EPS ROI = EAT/TA x 100% Keterangan: dIBED = Pertumbuhan Laba
22
IBEDt = Laba sebelum pajak, tidak termasuk extraordinary items, dan discontinued operations pada tahun t. IBEDt-1 = Laba sebelum pajak, tidak termasuk extraodinary items, dan discontinued operations pada tahun t-1 MVEt-1 = Nilai Pasar Ekuitas pada akhir tahun t-1 dSG = Pertumbuhan Penjualan SGt = Total Penjualan Bersih pada tahun t SGt-1 = Total Penjualan Bersih pada tahun t-1 DP = Dividend Payout Ratio DPS = Dividen per lembar Saham EPS = Laba per lembar Saham EAT = Pendapatan setelah pajak TA = Total Aktiva
E. Teknik Analisis Data Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji beda dua sampel independen (two independent samples). Sebelum dilakukan analisis data, dilakukan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test. Untuk mendapatkan dua sampel independen tersebut dilakukan uji common factor analysis terhadap empat indikator atau proksi strategi kompetitif. Common factor analysis adalah model faktor dimana faktor-faktor didasarkan pada suatu pengurangan matrik korelasi. Menurut Hair et al. (1995) dalam Habbe dan Hartono (2001), communality adalah jumlah varian variabel-variabel asli yang terbagi kepada semua variabel yang termasuk dalam analisis.
23
Tabel III.2 Communalities Initial
Extraction
KARPEN
1.000
.563
PBV
1.000
.556
CETA
1.000
.887
CEMVE
1.000
.887
Tabel III.3 Total Variance Explained Initial Eigenvalues Component
Total
% of Variance
Cumulative %
1
1.775
44.365
44.365
2
1.118
27.950
72.315
3
.882
22.047
94.362
4
.226
5.638
100.000
Di dalam tabel III.2 diatas ini terlihat bahwa jumlah nilai communalities tersebut adalah sebesar 2.893. untuk mencapai nilai tersebut dibutuhkan hanya dua faktor saja yang mempunyai nilai eigenvalues di atas satu (tabel III.3), yaitu faktor satu (1,775) dan faktor dua (1,118) dengan jumlah 2.893. Hal ini sesuai dengan the rule of thumb bahwa jumlah faktor yang digunakan sebagai variabel representasi adalah sebanyak faktor yang memiliki nilai eigenvalues sama dengan atau lebih dari satu (Habbe dan Hartono, 2001). Maka dari itu, dua faktor dibutuhkan untuk menjelaskan hubungan timbal balik di antara indikator. Faktor satu berkaitan dengan capital expenditure perusahaan. Loading atas CETA dan CEMVE secara berturut-turut adalah 0,937 dan 0,942 (lihat tabel 6C). Faktor kedua berkaitan
24
dengan KARPEN dan PBV. Loading masing-masing indikator adalah 0,745 dan 0,744 sebagaimana diperlihatkan dalam tabel III.4 berikut.
Tabel III.4 Component Matrix Component 1
2
KARPEN
-.087
.745
PBV
-.051
.744
CETA
.937
.096
CEMVE
.942
.014
Penentuan perusahaan bertipologi prospector atau defender didasarkan pada penjumlahan indeks kedua faktor tersebut. Penjumlahan indeks ini kemudian diperingkat. Sepertiga peringkat pertama diidentifikasi sebagai perusahaan bertipologi defender dan sepertiga terakhir diidentifikasi sebagai perusahaan bertipologi prospector. Dengan prosedur ini diidentifikasi masing-masing 35 perusahaan bertipologi defender dan prospector dari 104 perusahaan.
F. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paired-samples t-test. Pengujian ini dipergunakan untuk membandingkan dua jenis data yang telah dikelompokkan dan dihitung rata-rata (mean)-nya. Penjelasan teknis pengujian hipotesis lebih lanjut akan dibahas di bab IV.
25
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengukuran kinerja akuntansi perusahaan berdasarkan tipologi strategi kompetitifnya. Pengukuran kinerja akuntansi diwakili empat indikator, yaitu KARPEN, PBV, CETA, dan CEMVE. Tipologi strategi kompetitif yang dibandingkan adalah tipologi strategi kompetitif prospector dan defender. Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis, pembahasan, serta perbandingan dengan penelitian sebelumnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS release 17.0
A. Deskripsi Data Deskripsi mengenai data dalam penelitian ini meliputi seleksi sampel dan analisis statistik deskriptif.
1.
Seleksi Sampel
26
Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan emiten tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 yang dipublikasikan oleh situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2008, maupun situs resmi masing-masing perusahaan. Ada 393 perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007, seperti tercantum dalam ICMD 2008 (lihat Tabel IV.1). Tabel IV.1 Populasi Perusahaan yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2007
No
Tipe Industri
Jumlah
1
Manufaktur
151
2
Keuangan
72
3
Jasa
62
4
Lainnya
108
Total
393
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan sebagaimana telah disebutkan cara penyeleksian datanya pada bab sebelumnya. Setelah dilakukan penyeleksian, diperoleh sampel akhir sebanyak 70 perusahaan yang memenuhi kriteria untuk digunakan dalam penelitian ini. Nama-nama perusahaan sampel dapat dilihat pada (lampiran 1).
2. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan standar deviasi variabel-variabel yang akan diuji. Deskripsi statistik selengkapnya disajikan dalam Tabel IV.2 berikut ini.
27
Tabel IV.2 Statistik Deskriptif
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
DIBED Prospector
35
-.2005
.4901
.031646
.1206407
DIBED Defender
35
-4.2763
.7610
-.150897
.8516181
DSG Prospector
35
-.1779
1.0485
.124820
.2010952
DSG Defender
35
-.0624
1.0803
.210929
.2027953
DP Prospector
35
-5.2625
58.2425
8.707000
15.7307766
DP Defender
35
-4.3325
78.8450
14.035786
21.5745758
ROI Prospector
35
-14.1425
12.5725
.613286
5.5083024
ROI Defender
35
-85.6625
37.8950
2.551000
18.4553168
Valid N (listwise)
35
Sumber: Hasil olah data dengan SPSS 17.0
B. Pengujian Asumsi Model Analisis Pengujian asumsi model analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas. Model analisis yang dimaksud adalah pengujian t-test.
1.
Uji Normalitas Pengujian normalitas menggunakan metode Kolmogorov–Smirnov. Dengan pengujian ini
dapat diketahui sampel yang diamati terdistribusi normal atau tidak. Kriteria pengujian yang digunakan adalah pengujian dua arah (2 tailed test) yaitu dengan membandingkan nilai p yang diperoleh dengan nilai signifikansi yang sudah ditentukan. Jika data tersebut mempunyai level of significance sama atau diatas 5% (α≥ 0,05) maka data tersebut terdistribusi dengan normal. Sedangkan jika data kurang dari 5% (α< 0,05) maka data tersebut tidak terdistribusi dengan normal. Data hasil pengujian normalitas Kolmogorov-Smirnov test ini dapat diamati pada Tabel IV.3 berikut:
Tabel IV.3
28
Uji Normalitas Data Sebelum Mengalami Perubahan Variabel
Kolmogorov-Smirnov
Keterangan
Kolmogorov-Smirnov Z
Sig
DIBED Prospector
1.026
.243
normal
DIBED Defender
2.500
.000
tidak normal
DSG Prospector
1.082
.193
normal
DSG Defender
1.088
.187
normal
DP Prospector
2.172
.000
tidak normal
DP Defender
1.856
.002
tidak normal
ROI Prospector
.822
.508
normal
ROI Defender
1.488
.024
tidak normal
. Dari hasil pengujian normalitas tersebut, dapat diamati bahwa nilai DIBED defender, DP prospector, DP defender, dan ROI defender berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu, Penulis mencoba untuk mentransform data mentah yang ada menggunakan model transformasi ln (logaritma natural) dengan harapan memperoleh hasil yang lebih baik dan selain itu untuk mengatasi data spread yang dominan negatif. Hasil dari pengujian ini dapat dilihat dalam Tabel IV.4.
Tabel IV.4 Uji Normalitas Data Setelah Ditransform Variabel
Kolmogorov-Smirnov
Keterangan
Kolmogorov-Smirnov Z
Sig
DIBED Prospector
1.026
.243
normal
DIBED Defender
.337
.999
normal
DSG Prospector
1.082
.193
normal
DSG Defender
1.088
.187
normal
DP Prospector
.429
.993
normal
DP Defender
.604
.858
normal
29
ROI Prospector
.822
.508
normal
ROI Defender
.853
.461
normal
Hasil dari data yang sudah ditransform ternyata dapat mengatasi masalah normalitas pada DIBED defender, DP prospector, DP defender, dan ROI defender. Walaupun hasilnya sudah normal, penulis juga mencoba berbagai alternatif lain untuk menormalkan data DIBED defender, DP prospector, DP defender, dan ROI defender. Menggunakan logaritma 10 juga didapat hasil yang sama dengan menggunakan logaritma natural pada nilai Z dan signifikansinya (dapat dilihat pada lampiran 2). Selain itu penulis juga mencoba menambahkan angka tertentu agar nilai nol dapat dihilangkan, akan tetapi hasil DP Prospector dan DP Defender tetap tidak normal. Hal ini dapat dimaklumi karena variabel yang diteliti adalah dividend payout, dimana perusahaan yang tidak memberikan dividen dinotasikan dengan angka 0 (nol). Dalam sampel penelitian ini, jumlah perusahaan yang tidak memberikan dividen cukup banyak. Selain itu besaran nilai dividen yang dibayarkan tergantung manajemen perusahaan yang bersangkutan, tidak terdapat formula yang seragam untuk menentukan nilainya. Secara statistik, uji parametrik dapat pula dilakukan dengan menggunakan asumsi bahwa jika sampel yang digunakan n ≥ 30 maka distribusi sampling dapat dianggap mendekati distribusi normal (Djarwanto 1993, p. 130). Gujarati (2003) juga menyatakan bahwa jika sampel yang digunakan cukup besar (n>30) maka distribusi sampling diasumsikan mendekati normal. Dengan dasar ini, maka dalam penelitian ini diasumsikan berdistribusi normal karena jumlah sampelnya ≥ 30.
2.
Uji T-Test Hasil pengujian t-test atas keempat variabel bebas disajikan dalam tabel IV.5 sebagai
berikut: Tabel IV.5 Hasil Perbandingan Mean Pada Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender Variabel
Strategi
Mean
t-value
Sig.
30
DIBED
DSG
DP
ROI
Prospector
0,31646
Defender
-3,36110
Prospector
0,124820
Defender
0,210929
Prospector
3,074100
Defender
3,385500
Prospector
0,613286
Defender
1,609600
1,706
0,125
-2,091
0,044
-0,938
0,401
-1,771
0,091
Hasil tabel di atas menunjukkan bahwa rata-rata DIBED (pertumbuhan laba) yang dihipotesiskan H1 pada perusahaan bertipologi prospector (0,31646) lebih besar daripada perusahaan bertipologi defender (-3,36110), namun nilai perbedaan itu tidak signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 5%. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Anthony dan Ramesh (1992) serta Habbe dan Hartono (2001), tetapi tidak sesuai dengan hasil penelitian Saraswati dan Atmini (2007). Hasil penelitian ini, karena tidak berbeda secara signifikan, maka hipotesis pertama (H1) ditolak. Sedangkan untuk pengujian rata-rata penjualan (DSG) yang dihipotesiskan H2 pada perusahaan bertipologi prospector yaitu sebesar 0,1214820 lebih kecil daripada perusahaan yang bertipologi defender yaitu sebesar 0,210929, dan nilai perbedaan di antara keduanya signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya kurang dari 5%. Hasil ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Anthony dan Ramesh (1992), Habbe dan Hartono (2001), dan Saraswati dan Atmini (2007). Hasil penelitian ini, walaupun ditemukan perbedaan secara signifikan, akan tetapi tidak searah dengan perumusan hipotesis kedua (H2) yang merumuskan rata-rata penjualan (DSG) pada perusahaan bertipologi prospector lebih besar daripada perusahaan yang bertipologi defender. Karena itu hipotesis kedua (H2) ditolak. Untuk pengujian rata-rata Dividend Payout (DP) yang dihipotesiskan dalam H3 pada perusahaan yang bertipologi prospector yaitu sebesar 3,074100 lebih kecil daripada perusahaan yang bertipologi defender yaitu sebesar 3,3855000. Akan tetapi nilai perbedaan itu tidak signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 5%. Hasil ini konsisten dengan hasil
31
penelitian Anthony dan Ramesh (1992) namun tidak konsisten dengan hasil penelitian Habbe dan Hartono (2001). Hasil penelitian Saraswati dan Atmini (2007) menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hasil penelitian ini, karena tidak berbeda secara signifikan, maka hipotesis ketiga (H3) ditolak. Hasil pengujuan rata-rata ROI yang dihipotesiskan H4 pada perusahaan yang bertipologi prospector yaitu sebesar 0,613286 lebih kecil daripada perusahaan yang bertipologi defender yaitu sebesar 1,609600. Akan tetapi nilai perbedaan itu tidak signifikan secara statistik, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 5%. Hasil ini tidak konsisten dengan penelitian Ittner et al. (2003) yang menemukan perbedaannya secara signifikan. Hasil penelitian ini, karena tidak berbeda secara signifikan, maka hipotesis keempat (H4) ditolak.
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini menguji signifikansi perbedaan pengukuran kinerja akuntansi perusahaan berdasarkan strategi kompetitifnya, yang diwakili dua golongan saja, yaitu prospector dan
32
defender. Kinerja akuntansi diwakili oleh empat variabel, yaitu pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dividend pay out, dan return on investment. Hasil pengujian menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi prospector lebih besar dibanding dengan rata-rata pertumbuhan laba perusahaan bertipologi defender. Namun, perbedaan tersebut tidak signifikan. Bukti ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Saraswati dan Atmini (2007). Sebaliknya hasil ini mendukung hasil penelitian Anthony dan Remesh (1992), Habbe dan Hartono (2001) yang mengambil data sebelum periode krisis moneter. Temuan ini dapat dijelaskan, bahwa periode waktu penelitian ini, yang dimulai dari tahun 2004 hingga 2007, telah tercapai kestabilan ekonomi sebagaimana terjadi pada periode sebelum krisis, yang diwakili oleh penelitian Anthony dan Remesh (1992) dan Habbe dan Hartono (2001). Sebaliknya penelitian Saraswati dan Atmini (2007) mengambil data pada tahun 1999-2003, dimana saat itu sangat dimungkinkan belum tercapai kestabilan ekonomi karena 2 tahun sebelumnya dihantam krisis moneter. Akan tetapi pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi prospector ternyata lebih kecil dibanding dengan rata-rata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi defender. Hasil ini bertolak belakang dengan penelitian Porter (1980), Anthony dan Remesh (1992), Habbe dan Hartono (2001), yang secara signifikan menyatakan bahwa bahwa rata-rata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi prospector lebih besar dibanding dengan rata-rata pertumbuhan penjualan perusahaan bertipologi defender. Saraswati dan Atmini (2007), mendapat hasil yang sama dengan ketiga penelitian terdahulu di atas, tetapi tidak signifikan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dalam periode penelitian ini, masyarakat tersegmentasi pada kepercayaan produk yang telah memiliki nama besar. Kejenuhan pasar juga diduga berpengaruh terhadap hasil ini. Jika digambarkan dalam grafik menurut waktu, maka penelitian-penelitian terdahulu bergerak ke arah yang sama dengan penelitian ini. Rata-rata dividend pay out ratio kedua tipologi perusahaan tidak berbeda secara signifikan. Bukti ini sejalan dengan temuan Habbe dan Hartono (2001), akan tetapi tidak sejalan dengan hasil penelitian Saraswati dan Atmini (2007) yang menyatakan bahwa perusahaan yang berkesempatan untuk tumbuh mempunyai free of cash flow yang lebih kecil dan membayar
33
dividen lebih rendah. Hal yang dapat dijelaskan atas tidak signifikannya variabel dividend pay out ini adalah kemungkinan perusahaan prospector maupun defender lebih menganut signaling theory daripada contracting theory, sehingga membayar dividen yang relatif sama. Kemungkinan yang lain adalah baik perusahaan prospector maupun defender mengalami kesulitan free of cash flow untuk membayar dividen yang berbeda (Habbe dan Hartono, 2001) ROI perusahaan bertipologi prospector lebih kecil dari ROI perusahaan bertipologi defender, akan tetapi tidak berbeda secara signifikan. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Ittner et al. (2003), dan Anderson dan Zeithaml (1984) yang menyatakan perbedaannya secara signifikan. Hal ini dapat dijelaskan karena kondisi pasar di Indonesia yang dipergunakan dalam penelitian ini sangat berbeda dengan kondisi pasar di Amerika Serikat yang dipakai dalam dua penelitian sebelumnya. Di Amerika Serikat telah tercapai kestabilan dan kepastian dalam pasarnya, yang tidak ditemui dalam pasar Indonesia.
B. Keterbatasan Penelitian ini mempunyai keterbatasan yang dapat dijadikan perhatian oleh peneliti yang akan datang, yaitu masih belum dapat menemukan dua variabel penting sebagaimana yang dipergunakan oleh Ittner et al. (1997), yaitu biaya penelitian dan pengembangan, dan jumlah produk baru yang diluncurkan selama tiga tahun terakhir. Keterbatasan ini dapat membuat kelemahan dalam mengidentifikasi perusahaan bertipologi prospector dan defender.
C. Saran Mempertimbangkan keterbatasan penelitian, maka penelitian yang akan datang dapat melakukan perbaikan yaitu dengan menyertakan biaya penelitian dan pengembangan, dan jumlah produk baru yang diluncurkan selama tiga tahun terakhir dalam mengidentifikasi berusahaan bertipologi prospector dan defender. Mengingat tidak tersedianya data tersebut dalam bursa efek dalam negeri, maka sebaiknya peneliti selanjutnya mencari data dari bursa efek luar negeri yang menyediakan data tentang kedua variabel ini.
34
DAFTAR PUSTAKA Anthony, Joseph H. dan K. Ramesh. 1992. Association Between Accounting Performance Measures and Stock Prices. Journal of Accounting and Economics Vol.15: 203-227. Anderson, Carl R. dan Carl P. Zeithaml. 1984. Stage of the Product Life Cycle, Business Strategy, and Business Performance. The Academy of Management Journal, Vol.27: 5-24 DeAngelo, Harry; Linda DeAngelo; dan Rene M. Stulz. 2006. Dividend Policy and the Earned/Contributed Capital Mix: A Test of the Life-Cycle Theory. Journal of Financial Economics, Vol.81: 227-254. Djarwanto, P. S. 1993. Statistik Induktif. Yogyakarta: BPFE. Djarwanto, P. S. dan Singgih Pangestu. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
35
Fahlevi, Ali Riza; Fuad; Dwiarso Utomo; Ira Septriana; Yusserrie Zainuddin; dan Raman Noordin. 2007. Dampak Volatilitas Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Strategi Unit Bisnis, Evaluasi Kinerja Berbasis Informasi Akuntansi dan Kesenjangan Anggaran. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Faisal dan Tri Jatmiko Wahyu Prabowo. 2006. Pengaruh Intensitas Persaingan Pasar, Strategi dan Ketidakpastian Lingkungan yang Dirasakan Terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2003. Buku Pedoman Penyusunan Skripsi. FE UNS Surakarta. Filson, Darren. 2000. Product And Process Innovations in The Life Cycle of an Industry. Journal of Economic Behavior & Organization, Vol.49: 97-112. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS Edisi 3. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometrics 4th Edition. Singapore: Mac Graw-Hill.
Habbe, Abdul Hamid dan Jogiyanto Hartono. 2001. Studi terhadap Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender dan Hubungannya dengan Harga Saham: Analisis dengan Pendekatan Life Cycle Theory. Jurnal Akuntansi dan Riset Indonesia, Vol.4: 111-132. Hakim, Rahman. 2006. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metode EVA, ROA, dan Pengaruhnya Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung Dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Yogyakarta. Ittner, Christopher D.; David F. Larcker; dan Taylor Randall. 2003. Performance Implications of Strategic Performance Measurement in Financial Services Films. Accounting, Organization and Society, Vol 28: 715-741. Ittner, Christopher D.; David F. Larcker; dan Madhav V. Rajan. 1997. The Choice of Performance Measure In Annual Bonus Contract. The Accounting Review, Vol.72: 231-255. Juanda, Ahmad. 2007. Pengaruh Risiko Litigasi dan Tipe Strategi Terhadap Hubungan Antara Konflik Kepentingan dan Konservatisma Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Kallapur, Sanjay dan Mark Trombley. 1999. The Association Between Investment Opportunity Set Proxies and Realized Growth. Journal of Business Finance and Accounting, Vol.26: 505-519. Miles, R. E. dan C. Snow, 1978, Organizational Strategy, Structure, and Process. The Academy of Management Review, Vol.3: 546-562
36
Olson, Eric M.; Stanley F. Slater; dan G. Tomas M. Hult. 2005. The Importance of Structure and Process to Strategy Implementation. Indiana: Kelley School of Business, Indiana University Pashley, Mary M. dan George C. Philippatos. 1990. Voluntari Divestitures and Corporate Lifecycle: Some Empirical Evidence. Applied Economics vol. 22: 1181-1196. Porter, Michael. 1985. Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries Competitors. New York: Free Press Priyono, Bambang Suko. 2003. Analisis Pengaruh Kesesuaian Hubungan Strategi, Struktur dan Sistem Karir Pada Kinerja Perusahaan Manufaktur. Semarang: STIE Stikubank. Purmiranti, Conie D. dan Lidya A. Sopamena. 2003. Analisis Pengaruh Kinerja Akuntansi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Prospektor dan Defender. Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Petra Surabaya. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Saraswati, Erwin dan Sari Atmini. 2007. Reaksi Pasar Terhadap Pengukuran Kinerja Akuntansi Perusahaan Prospector dan Defender: Bukti Tambahan Untuk Periode Setelah Krisis. Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar. Sekaran, Uma. 2000. Research Methods For Business: A Skill-Building Approach Third Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc. Shank, J.K. dan V. Govindarajan. 1993. Strategic Cost Management: The New Tool For Competitive Advantage. New York: The Free Press. Stathakopoulos, Vlasis. 1998. Enhacing The Performance of Marketing Managers. European Journal of Marketing, Vol.32: 536-558. Yuniawan, Fandi. 2006. Analisis Pengaruh Penilaian Kinerja Dengan ROI, ROE, OCF, dan EVA Terhadap Rate Of Return Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Yogyakarta.
37
Lampiran 1: Daftar Perusahaan Sampel Perusahaan Prospektor NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
NAMA PERUSAHAAN
KODE
Titan Kimia Nusantara Tbk (formerly Fatrapolindo Nusa Industri) Argo Pantes Tbk Karwell Indonesia Tbk Primarindo Asia Infrastructure Tbk Kedaung Indah Can Tbk SMART Tbk Inter Delta Tbk Indal Aluminium Industry Tbk Prima Alloy Steel Tbk Nipress Tbk Berlina Tbk Intanwijaya Internasional Tbk (formerly Intanwijaya Chemical Industry) Trias Sentosa Tbk Asiaplast Industries Tbk Lautan Luas Tbk Perdana Bangun Pusaka Tbk Panasia Indosyntec Tbk Mustika Ratu Tbk Pyridam Farma Tbk Suparma Tbk Ever Shine Textile Industry Tbk Sunson Textile Manufacture Tbk Kageo Igar Jaya (formerly Igarjaya) Tbk Argha Karya Prima Industry Tbk Indo Kordsa (formerly Branta Mulia) Tbk Sumi Indo Kabel Tbk (formerly Iki Indah Kabel Indonesia) Lion Metal Works Tbk Siantar TOP Tbk Delta Djakarta Tbk Roda Vivatex Tbk Intraco Penta Tbk Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (formerly Sorini Corporation) Tira Austenite Tbk Hanson International Tbk (formerly Hanson Industri Utama) Resource Alam Indonesia (formerly Kurnia Kapuas Utama Glue Industries) Tbk
FPNI ARGO KARW BIMA KICI SMAR INTD INAI PRAS NIPS BRNA INCI TRST APLI LTLS KONI HDTX MRAT PYFA SPMA ESTI SSTM IGAR AKPI BRAM IKBI LION STTP DLTA RDTX INTA SOBI TIRA MYRX KKGI
38
Perusahaan Defender No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
NAMA PERUSAHAAN
KODE
Surabaya Agung Industry Pulp Tbk Budi Acid Jaya Tbk Mandom Indonesia Tbk Tembaga Mulia Semanan Tbk Indofarma (Persero) Tbk Indospring Tbk Sugi Samapersada Tbk Voksel Electric Tbk Fajar Surya Wisesa Tbk Aqua Golden Mississippi Tbk Fast Food Indonesia Tbk Ades Waters Indonesia Tbk Indofood Sukses Makmur Tbk Davomas Abadi Tbk Eratex Djaja Tbk Astra International Tbk Holcim Indonesia Tbk Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Merck Tbk Sierad Produce Tbk Colorpak Indonesia Tbk Hexindo Adiperkasa Tbk Daya Sakti Unggul Corporation Tbk Sekar Laut Tbk Multi Bintang Indonesia Tbk Tempo Scan Pacific Tbk Leyand International (formerly Lapindo International) Tbk Indomobil Sukses Internasional Tbk Jakarta Kyoei Steel Works Tbk Sumalindo Lestari Jaya Tbk HM Sampoerna Tbk Delta Dunia Petroindo Tbk (formerly Daeyu Orchid Indonesia) Unilever Indonesia Tbk Schering Plough Indonesia Tbk Pioneerindo Gourmet International (formerly Putra Sejahtera Pioneerindo (CFC)) Tbk
39
SAIP BUDI TCID TBMS INAF INDS SUGI VOKS FASW AQUA FAST ADES INDF DAVO ERTX ASII SMCB INTP MERK SIPD CLPI HEXA DSUC SKLT MLBI TSPC LAPD IMAS JKSW SULI HMSP DOID UNVR SCPI PTSP
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
CODE FPNI ARGO KARW BIMA KICI SMAR INTD INAI PRAS NIPS BRNA INCI TRST APLI LTLS KONI HDTX MRAT PYFA SPMA ESTI SSTM IGAR AKPI BRAM IKBI LION STTP DLTA RDTX INTA SOBI TIRA MYRX KKGI SAIP BUDI TCID TBMS
KARPEN
PBV
CETA
CEMVE
factor 1
faktor 2
Rata2 0.0019 0.0045 0.0113 0.0297 0.0178 0.0025 0.0038 0.0026 0.0015 0.0036 0.0037 0.0015 0.0008 0.0019 0.0010 0.0042 0.0024 0.0111 0.0097 0.0007 0.0054 0.0077 0.0022 0.0007 0.0011 0.0003 0.0050 0.0131 0.0013 0.0092 0.0013 0.0005 0.0050 0.0048 0.0057 0.0032 0.0039 0.0044 0.0003
Rata2 -4.8275 -1.0400 -1.3100 -0.4725 0.2975 -0.7150 -0.2400 0.5300 0.5950 0.3275 0.5000 0.3850 0.4900 0.4275 0.6475 0.6675 0.7550 0.5325 0.4900 0.4875 0.4875 0.9675 0.6350 0.5475 0.7525 0.6050 0.7250 0.8725 0.8700 0.8175 0.6025 0.6600 1.2675 1.3350 0.8800 -0.2100 0.9625 1.8225 0.6500
Rata2 -0.1467 0.0161 0.0922 0.0390 -0.0649 0.1380 0.0088 -0.0180 -0.0421 -0.0116 0.0246 0.0039 -0.0046 0.0202 -0.0114 -0.0003 0.1201 0.0374 0.0453 0.0397 0.0495 -0.0217 0.0450 0.0551 0.0259 0.0440 0.0315 0.0109 0.0025 0.0578 0.0283 0.0978 -0.0046 -0.0572 0.0242 0.0704 0.1510 0.0263 0.0903
Rata2 -0.4386 0.0250 0.3600 0.0201 -0.6325 0.2106 0.1040 -0.4596 -0.4963 -0.1663 -0.1579 0.0462 -0.0365 0.0494 -0.0662 -0.0429 -0.2290 0.0685 0.1078 0.1318 0.1587 -0.2025 0.0741 0.1593 -0.0074 0.1804 0.0851 0.0031 0.0454 0.0647 0.3450 0.2419 -0.2534 -0.2634 0.1692 1.8937 0.7018 0.0367 1.3566
-0.5853 0.0411 0.4522 0.0591 -0.6974 0.3485 0.1128 -0.4775 -0.5385 -0.1778 -0.1333 0.0501 -0.0411 0.0696 -0.0776 -0.0432 -0.1090 0.1059 0.1531 0.1715 0.2082 -0.2243 0.1191 0.2144 0.0185 0.2244 0.1167 0.0139 0.0479 0.1226 0.3734 0.3398 -0.2580 -0.3207 0.1934 1.9641 0.8528 0.0630 1.4469
-4.8256 -1.0355 -1.2987 -0.4428 0.3153 -0.7125 -0.2362 0.5326 0.5965 0.3311 0.5037 0.3865 0.4908 0.4294 0.6485 0.6717 0.7574 0.5436 0.4997 0.4882 0.4929 0.9752 0.6372 0.5482 0.7536 0.6053 0.7300 0.8856 0.8713 0.8267 0.6038 0.6605 1.2725 1.3398 0.8857 -0.2068 0.9664 1.8269 0.6503
40
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
INAF INDS SUGI VOKS FASW AQUA FAST ADES INDF DAVO ERTX ASII SMCB INTP MERK SIPD CLPI HEXA DSUC SKLT MLBI TSPC LAPD IMAS JKSW SULI HMSP DOID UNVR SCPI PTSP
0.0018 0.0026 0.0016 0.0006 0.0012 0.0009 0.0081 0.0165 0.0023 0.0002 0.0068 0.0010 0.0009 0.0012 0.0013 0.0027 0.0004 0.0005 0.0061 0.0046 0.0008 0.0017 0.0051 0.0010 0.0018 0.0045 0.0015 0.0048 0.0003 0.0022 0.0093
1.6700 1.1000 2.4600 0.8750 2.5875 2.6075 2.6175 2.9575 2.4325 2.2025 1.6550 2.8775 3.1050 3.1550 3.5800 4.1400 3.9700 3.8200 4.9600 4.1125 4.9775 4.9750 5.1525 5.3500 -0.0525 6.1175 7.4425 3.7550 16.6375 22.2075 270.6650
0.2151 0.0983 0.0199 0.2005 0.0438 0.0556 0.0696 0.1726 0.2061 0.2128 0.0988 0.0965 0.0078 0.0467 0.0266 0.0196 0.0996 0.1349 -0.0274 0.1355 0.0064 0.0185 0.0199 0.0158 0.1455 0.1050 0.0560 4.8176 0.0249 0.1253 0.0466
0.3262 1.1675 0.0373 1.5589 0.0535 0.0359 0.0465 -0.2856 0.2686 0.5948 1.2859 0.0783 0.0064 0.0379 0.0062 -0.2530 0.0420 0.2774 -0.1958 0.6071 0.0076 0.0101 0.0064 0.0973 5.6275 0.3589 0.0197 7.6678 0.0029 0.2202 0.0590
0.5413 1.6718 1.2657 1.1026 0.0572 2.4616 1.7595 0.8756 0.0974 2.5887 0.0915 2.6084 0.1162 2.6256 -0.1129 2.9740 0.4747 2.4348 0.8077 2.2027 1.3847 1.6618 0.1748 2.8785 0.0142 3.1059 0.0846 3.1562 0.0327 3.5813 -0.2334 4.1427 0.1416 3.9704 0.4122 3.8205 -0.2232 4.9661 0.7426 4.1171 0.0140 4.9783 0.0286 4.9767 0.0263 5.1576 0.1131 5.3510 5.7730 -0.0507 0.4638 6.1220 0.0757 7.4440 12.4854 3.7598 0.0278 16.6378 0.3455 22.2097 0.1056 270.6743
41
Lampiran DIBED Untuk Perusahaan Prospektor NO
CODE 2004
1
FPNI
-0.2972
2
ARGO
-0.8039
3 4
KARW BIMA
0.1301 0.0668
5 6
KICI SMAR
-0.3100 -0.1328
7
INTD
0.3203
8
INAI
1.2236
9
PRAS
0.1478
10
NIPS
-0.4054
11
BRNA
0.1232
12
INCI
0.1099
13
TRST
-0.1189
14
APLI
-0.2207
15
LTLS
16
2005 0.2038 0.2975 0.0292 0.2356 0.3306 0.3282 0.5320 0.1585 0.1119
2006 0.2351 0.4736 0.5876 0.2524 0.2916 0.1441 0.4325 1.0393 0.1367
0.3618 0.2625 0.0006 0.0273
0.2805 0.1428 0.3300
0.2791
0.0763 0.0095
0.1584 0.0542
KONI
-0.0862
0.0642
17
HDTX
0.2324
18
MRAT
0.0283
19 20
PYFA SPMA
0.0178 -0.5362
0.1590 0.0526 0.0050 0.5339
0.0037 0.1005
21
ESTI
0.0895
22
SSTM
-0.6607
23
IGAR
0.0655
24
AKPI
-0.1371
0.0418 0.0037 0.1821 0.0083
25 26
BRAM IKBI
-0.0232 0.2816
0.3132 0.1375
0.0079
0.0201 0.0365 0.1497 0.3592 0.1456 0.0903 0.0480 0.3780 0.2210
Ratarata Dibed
2007 0.2333 0.1275
-0.1248
1.3641 0.0782
0.2193 0.1582
0.8881 0.0841 0.2417 0.1438
0.1543 0.1059
-0.0401
-0.0052 0.4901
0.1498 0.1251
0.0122
0.4200
0.0345
0.1875 0.0104 0.1271
-0.0083
0.1909 0.0089
0.1016 -0.0068
0.0025
0.0734
0.0100 0.0074 0.0033
0.0014
0.4040 0.0507
0.0440 -0.1424
0.1371
-0.0174
0.0047
-0.0232
0.0318 0.1796
-0.0141 0.2049
0.0279
-0.0372 -0.0283
0.0104 0.0377
42
27
LION
0.3667
28
STTP
-0.0215
0.0693 0.1095
29
DLTA
0.0187
0.0934
30
RDTX
0.0316
0.0365
31
INTA
0.0181
32
SOBI
0.0888
33
TIRA
0.0928
34
MYRX
0.2794
35
KKGI
0.0399
0.1889 0.0151 0.0998 0.2683 0.1357
0.0159
0.0611
0.0936
0.0303 0.0318
0.0082
-0.0231
0.0161 0.0057
0.0241
0.0145
0.0184
0.3381 0.0424 0.2558 0.0051
0.0846
0.0689 0.1480 0.0733 0.0063 0.5575 0.4448
0.0328
-0.0139 -0.2005 -0.1364
DIBED Untuk Perusahaan Defender
43
No
CODE
1 2 3
SAIP BUDI TCID
2004 22.6965 -0.1095 0.0810
2005
2006
4.0352 0.0958 0.0356 0.2362 0.0181 0.4541 0.0641 3.2324 0.0001 0.0667 0.0165
3.8723 0.3752 0.0130
4
TBMS
-0.4035
5 6
INAF INDS
0.3695 -0.9646
7 8
SUGI VOKS
0.0025 -4.4872
9
FASW
-0.0427
10 11
AQUA FAST
0.0638 -0.0006
12
ADES
-1.7079
13
INDF
-0.0237
14
DAVO
0.0712
0.0902 0.0565 0.0197
15
ERTX
1.4214
1.1918
16
ASII
0.0480
0.0051
17
SMCB
-0.2279
0.0782
18 19
INTP MERK
-0.1021 0.0287
0.0789 0.0029
20 21
SIPD CLPI
-0.5271 0.0168
0.8975 0.0166
22
HEXA
0.4457
23
DSUC
0.3853
0.0185 0.1925
24
SKLT
-2.0354
25
MLBI
-0.0044
26
TSPC
0.0005
27
LAPD
0.0032
3.9931 0.0003 0.0090 0.0429
28 29
IMAS JKSW
-0.0598 -
0.0531 3.6367
Ratarata Dibed
0.0674 0.6783
2007 2.3159 0.1617 0.0142 0.5530 0.0580 0.8979
0.1251 1.4284
0.1085 0.0681
0.0430 0.0604
0.0553 0.0140 0.0711 0.0463
0.0102
0.0057
0.0111 0.0593 0.1376
-0.0014 0.0366
0.0926
0.0662
0.0197
0.2641
0.0134 1.9205
0.0823
0.0930 0.0106
0.0180
0.7473
0.7804 0.0740 0.1180 0.0165 0.0730 0.2231 0.0006 0.1038 0.4104 2.8825 0.0166 0.0154 0.0325 0.1675 -
-4.2763 0.1308 0.0359 -0.1114 0.0902 0.2664
-0.4504
0.3683
-0.0106
0.0262 0.0052 0.0492 0.0100
-0.0034 0.0275
0.0218 0.5439 0.0136
0.0956
-0.2346
0.0173
-0.0010
0.0078 0.0012
-0.0040
0.1938 -
0.0049 -2.4580
0.1361 0.0110
0.0148
-0.0021
44
10.8277 0.0189 0.0228
30 31
SULI HMSP
3.0304 0.0427
32
DOID
0.0511
33
UNVR
0.0104
34
SCPI
-0.1209
0.0087 0.0017 0.0169
35
PTSP
0.0128
0.0531
0.0017
2.6392
0.0222 0.0415 0.0023
0.0101 0.0000
0.7610 0.0268
0.0160
0.0184
0.0123 0.0402 0.0934
0.0071
0.0070
0.2157
0.0094
0.0355
0.0020
Lampiran
45
DSG Untuk Perusahaan Prospektor NO
2007 0.0931
Ratarata DSG 0.1521
0.1261
0.0064
0.2450 0.7762 0.1469 0.7161 0.0073 0.0781 0.1180 0.5597 0.2260
-0.0075 1.0485
0.0430 0.2398
-0.0366 0.1729
0.1953 0.1240 0.0843
0.0826 0.2159 -0.0157
0.1655
-0.0098
0.1137 0.4126 0.1844
0.0291 0.3433 0.1488
0.0617
0.0841
0.1719
0.0489
0.1400 0.1559
0.0685 0.1231
0.0241 0.1692 0.2533
0.0677
0.0813
-0.0341
0.1086
0.1044
0.0095 0.1723
-0.0539 0.1379
CODE
1
FPNI
2004 0.1784
2
ARGO
-0.0451
2005 0.2235 0.0507
3 4
KARW BIMA
0.1111 0.3414
0.2344 0.4834
5 6 7
KICI SMAR INTD
0.0433 0.2828 0.0897
0.0594 0.0894 0.0219
2006 0.1135 0.0045 0.6207 2.5932 0.1938 0.0111 0.0035
8
INAI
0.4992
0.0063
0.1776
9 10 11
PRAS NIPS BRNA
0.3839 0.3805 0.2473
12 13
INCI TRST
0.0773 0.1383
0.2711 0.3010 0.0467 0.0092 0.1966
14 15
APLI LTLS
0.4296 0.3553
0.0958 0.2703
16
KONI
0.0253
17
HDTX
0.0976
18 19 20
MRAT PYFA SPMA
0.0614 0.2463 0.1623
21
ESTI
0.2945
0.0479 0.2112 0.1467 0.1669 0.0600 0.0175
0.0836 0.1888 0.0950 0.2574 0.1169 0.3904 0.1139 0.0517 0.0911
22
SSTM
0.0416
0.0355
23 24
IGAR AKPI
0.0262 0.1209
0.1706 0.1079
25
BRAM
0.1921
0.1985
26 27
IKBI LION
0.6764 0.2627
28
STTP
0.0164
0.4588 0.1595 0.0994
29
DLTA
0.1680
30 31
RDTX INTA
0.0000 0.4872
0.2242 0.1133 0.1208
0.0879 0.5474 0.1884 0.0022 0.0534 0.0630 0.1075 0.1441 0.3444 0.1120 0.1348 0.0832 0.1117 -
-0.0595 0.2748 0.0306 0.1513 0.1552 0.3575 0.1538
0.3276 0.1969
46
32 33
SOBI TIRA
0.1723 -0.4724
0.2353 0.4593
34
MYRX
0.2254
35
KKGI
0.0271
0.0864 0.3603
0.2289 0.1342 0.1660 0.0123 0.5196
0.2924 0.1050 0.2645
0.2086 0.0645
0.1413
-0.1779
0.0087
DSG Untuk Perusahaan Defender
47
NO
CODE
1 2 3
SAIP BUDI TCID
2004 -0.1754 0.4659 0.2565
2005 0.4073 0.1023 0.1301
2006 0.0622 0.0471 0.0518
4
TBMS
0.7868
0.3639
5
INAF
0.3840
0.5737 0.0080
6
INDS
0.4104
7 8 9 10 11
SUGI VOKS FASW AQUA FAST
-0.1205 0.3874 0.1815 0.2376 0.1184
0.4178 0.2745 0.3563 0.0557 0.1725 0.1562
12 13 14 15
ADES INDF DAVO ERTX
-0.2568 0.0026 0.2073 0.0897
0.1449 0.0472 0.0859 0.2394
16
ASII
0.4256
0.3741
17 18 19
SMCB INTP MERK
0.0572 0.1101 0.2599
0.2741 0.2116 0.0348
20 21
SIPD CLPI
0.2014 1.0977
0.0529 0.8102
22
HEXA
0.5041
23 24 25 26
DSUC SKLT MLBI TSPC
0.0303 -0.0908 0.2631 0.1165
27
LAPD
1.3419
0.4296 0.0688 0.2144 0.1993 0.0533 0.1013
28 29
IMAS JKSW
0.5642 -0.1753
0.0691 0.2617
30 31 32 33
SULI HMSP DOID UNVR
0.1217 0.2025 2.8384 0.1060
0.0718 0.3974 0.6496 0.1121
34 35
SCPI PTSP
-0.0462 0.0443
0.1850 -
0.5009 0.0956 0.1324 0.1447 0.1239 0.0771 0.2412 0.0606 0.1693 0.4779 0.0999 0.0976 0.0081 0.1311 0.2621 0.2203 0.3753 0.0194 0.1824 0.1593 0.0450 0.0926 0.0290 0.3578 0.1422 0.1509 0.1981 0.1799 0.1344 0.0676 -
2007 0.5346 0.2585 0.0701 0.0129
Ratarata DSG 0.2072 0.2185 0.1271 0.4279
0.2401
0.2793
0.4437
0.2941
0.4751 0.4775 0.5686 0.1594 0.2454 0.0259 0.2697 0.6903 0.0880
-0.0131 0.3415 0.2324 0.1617 0.1903
0.2598
0.2405
0.2545 0.1578 0.1223
0.1444 0.1527 0.1698
0.4690 0.3099
0.1258 0.6483
0.3078 0.0288 0.2224 0.0983 0.1447 0.2668
0.3055 -0.0624 0.1263 0.1514 0.1018
0.7476 0.0432
0.2558 0.0679
0.5254 0.0082 0.6535 0.1067
0.1420 0.2016 1.0803 0.1148
0.3765 0.1261
0.1119 0.0192
-0.0496 0.1222 0.3654 0.1293
0.2507
48
0.0495
0.0442
Lampiran
49
DP Untuk Perusahaan Prospektor NO
CODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
FPNI ARGO KARW BIMA KICI SMAR INTD INAI PRAS NIPS BRNA INCI TRST APLI LTLS KONI HDTX MRAT PYFA SPMA ESTI SSTM IGAR AKPI BRAM IKBI LION STTP DLTA RDTX INTA SOBI TIRA MYRX KKGI
2004 0.00 0.00 0.00 0.00 -21.05 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 38.26 48.47 0.00 25.54 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 20.28 0.00 26.52 29.19 22.08 0.00 14.48 0.00 48.38 20.51 0.00 0.00 0.00
2005 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 31.24 51.27 0.00 25.29 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 38.11 0.00 15.06 27.06 27.34 0.00 19.87 0.00 14.52 0.00 0.00 0.00 0.00
2006 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 46.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 54.12 0.00 21.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 31.61 0.00 29.49 24.14 25.20 0.00 0.00 0.00 0.00 193.54 0.00 0.00 0.00
2007 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 79.11 0.00 30.47 0.00 0.00 19.23 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 72.42 39.50 25.70 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Ratarata DP 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -5.2625 12.7500 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 17.3750 58.2425 0.0000 25.5825 0.0000 0.0000 4.8075 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 22.5000 0.0000 35.8725 29.9725 25.0800 0.0000 8.5875 0.0000 15.7250 53.5125 0.0000 0.0000 0.0000
DP Untuk Perusahaan Defender
50
NO
CODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
SAIP BUDI TCID TBMS INAF INDS SUGI VOKS FASW AQUA FAST ADES INDF DAVO ERTX ASII SMCB INTP MERK SIPD CLPI HEXA DSUC SKLT MLBI TSPC LAPD IMAS JKSW SULI HMSP DOID UNVR SCPI PTSP
2004 0.00 0.00 37.82 -47.34 0.00 -4.93 26.62 0.00 0.00 16.95 22.40 0.00 44.96 0.00 0.00 20.22 0.00 0.00 54.79 0.00 28.19 39.52 0.00 0.00 73.25 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 60.51 0.00 41.57 0.00 0.00
2005 0.00 0.00 36.96 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 16.98 21.61 0.00 38.08 0.00 0.00 32.64 0.00 24.88 54.35 0.00 14.80 39.52 0.00 0.00 76.64 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 36.78 0.00 63.56 0.00 0.00
2006 0.00 0.00 45.19 30.01 0.00 0.00 203.57 0.00 0.00 0.00 12.95 0.00 49.99 0.00 0.00 31.63 0.00 18.63 51.77 0.00 19.97 36.22 0.00 0.00 75.60 40.98 0.00 0.00 0.00 0.00 18.00 0.00 55.40 0.00 0.00
2007 0.00 10.53 0.00 0.00 0.00 0.00 18.97 0.00 0.00 19.97 19.58 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 14.99 57.57 0.00 31.39 35.62 0.00 0.00 89.89 40.32 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 64.94 0.00 0.00
Ratarata DP 0.0000 2.6325 29.9925 -4.3325 0.0000 -1.2325 62.2900 0.0000 0.0000 13.4750 19.1350 0.0000 33.2575 0.0000 0.0000 21.1225 0.0000 14.6250 54.6200 0.0000 23.5875 37.7200 0.0000 0.0000 78.8450 20.3250 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 28.8225 0.0000 56.3675 0.0000 0.0000
51
Lampiran ROI Untuk Perusahaan Prospektor NO
CODE 2004
2005
2006
2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
FPNI ARGO KARW BIMA KICI SMAR INTD INAI PRAS NIPS BRNA INCI TRST APLI LTLS KONI HDTX MRAT PYFA SPMA ESTI SSTM IGAR AKPI BRAM IKBI LION STTP DLTA RDTX INTA SOBI TIRA
-7.97 -13.26 0.09 -37.09 -10.69 -2.72 0.60 0.57 2.74 -1.52 3.94 6.57 1.52 -2.40 3.64 -4.19 -1.49 4.47 2.03 -5.86 -2.72 -5.26 9.13 0.47 2.48 1.65 16.05 6.08 8.50 3.59 0.70 6.58 6.26
-17.19 -10.96 0.28 -14.54 -6.30 6.62 -4.57 -4.36 0.82 1.61 0.83 6.47 0.78 -1.49 3.26 -1.05 8.39 2.93 1.74 0.62 -1.56 -5.61 5.01 0.77 6.99 4.33 11.53 2.23 10.49 5.79 2.07 5.96 1.64
-9.74 -0.91 -23.17 4.76 -10.57 11.82 1.77 2.26 -0.47 3.47 -1.33 -2.68 1.28 0.02 1.62 -1.25 0.03 3.12 2.08 1.69 -9.70 -1.77 3.43 1.00 1.20 7.52 11.00 3.09 7.58 6.48 0.85 4.33 2.58
-21.67 -9.60 2.03 10.61 19.61 12.26 1.67 0.07 0.51 2.22 2.68 2.15 0.83 -1.55 3.36 -2.35 0.11 3.52 1.83 1.82 -2.83 0.23 4.68 1.48 2.52 13.15 11.71 3.01 7.99 5.97 1.10 11.18 1.06
34 35
MYRX KKGI
0.39 -0.20
-1.92 -1.72
-13.76 -13.62
-26.14 14.06
Ratarata ROI 14.1425 -8.6825 -5.1925 -9.0650 -1.9875 6.9950 -0.1325 -0.3650 0.9000 1.4450 1.5300 3.1275 1.1025 -1.3550 2.9700 -2.2100 1.7600 3.5100 1.9200 -0.4325 -4.2025 -3.1025 5.5625 0.9300 3.2975 6.6625 12.5725 3.6025 8.6400 5.4575 1.1800 7.0125 2.8850 10.3575 -0.3700
52
ROI Untuk Perusahaan Defender NO
CODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SAIP BUDI TCID TBMS INAF INDS SUGI VOKS FASW AQUA FAST
2004 -17.24 0.27 17.46 -0.55 1.38 -5.41 2.33 -9.07 0.18 13.66 11.11
2005 -28.34 0.23 17.02 -2.06 1.85 -1.27 -17.09 6.48 0.20 8.79 10.93
2006 0.83 2.22 14.89 2.56 2.22 0.44 0.68 7.54 2.97 6.14 14.25
2007 7.66 3.11 15.34 0.17 1.10 1.65 6.59 6.67 3.24 7.39 16.29
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
ADES INDF DAVO ERTX ASII SMCB INTP MERK SIPD CLPI HEXA
-144.04 2.41 6.27 -8.44 13.81 -7.09 1.19 28.55 -12.31 12.34 14.37
-56.77 0.84 5.16 -5.50 8.92 -4.56 7.02 26.46 -10.58 7.30 9.14
-55.22 4.06 7.25 -1.97 6.41 2.49 6.18 30.61 3.68 5.75 3.27
-86.62 3.32 5.39 -0.86 10.26 2.35 9.81 27.03 1.64 5.82 3.58
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
DSUC SKLT MLBI TSPC LAPD IMAS JKSW SULI HMSP DOID UNVR SCPI PTSP
-1.43 -37.93 15.45 15.15 2.55 -1.66 -13.40 14.05 17.23 0.11 40.08 -0.57 -24.69
-12.81 96.94 15.12 12.65 -7.43 0.83 3.67 1.03 19.97 0.37 37.49 -1.17 6.10
-7.47 2.86 12.05 10.99 2.25 0.03 2.11 -3.49 27.89 0.27 37.22 -2.52 -2.44
-22.86 3.14 13.57 10.04 0.26 0.03 -12.06 1.46 23.11 0.46 36.79 2.00 0.22
Ratarata ROI -9.2725 1.4575 16.1775 0.0300 1.6375 -1.1475 -1.8725 2.9050 1.6475 8.9950 13.1450 85.6625 2.6575 6.0175 -4.1925 9.8500 -1.7025 6.0500 28.1625 -4.3925 7.8025 7.5900 11.1425 16.2525 14.0475 12.2075 -0.5925 -0.1925 -4.9200 3.2625 22.0500 0.3025 37.8950 -0.5650 -5.2025
Lampiran 2 : Hasil Uji Normalitas
53
Hasil KS Test Sebelum ditransform One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test DIBED Prospektor N a,,b
Normal Parameters
35
35
35
.031646
-.150897
.124820
.1206407
.8516181
.2010952
Absolute
.174
.423
.183
Positive
.174
.282
.183
Negative
-.162
-.423
-.151
Kolmogorov-Smirnov Z
1.026
2.500
1.082
.243
.000
.193
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
DIBED Defender DSG Prospektor
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
DSG Defender N Normal Parametersa,,b
DP Defender
35
35
35
.210929
8.707000
14.035786
.2027953
15.7307766
21.5745758
Absolute
.184
.367
.314
Positive
.184
.367
.314
Negative
-.152
-.261
-.211
Kolmogorov-Smirnov Z
1.088
2.172
1.856
.187
.000
.002
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
DP Prospektor
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
ROI Prospektor
ROI Defender
54
N Normal Parametersa,,b
35
35
.613286
2.551000
5.5083024
18.4553168
Absolute
.139
.251
Positive
.094
.143
Negative
-.139
-.251
Kolmogorov-Smirnov Z
.822
1.488
Asymp. Sig. (2-tailed)
.508
.024
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil KS Test Setelah ditransform menggunakan logaritma natural One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LNDIBDEF N Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
LNDPPROS
24
12
Mean
-3.3611
3.0399
Std. Deviation
1.45612
.72273
Absolute
.069
.124
Positive
.069
.078
Negative
-.057
-.124
.337
.429
0.999
.993
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
LNDPDEFE
LNROIDEF
55
N Normal Parametersa,,b
Most Extreme Differences
15
22
Mean
3.2569
1.6096
Std. Deviation
.82761
1.61868
Absolute
.156
.182
Positive
.090
.105
Negative
-.156
-.182
Kolmogorov-Smirnov Z
.604
.853
Asymp. Sig. (2-tailed)
.858
.461
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil KS Test Setelah ditransform menggunakan logaritma 10 (Tambahan) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test logdibdef N Normal Parametersa,,b
logdpdefe
logroidef
24
12
15
22
-1.4597
1.3202
1.4145
.6991
.63239
.31388
.35943
.70298
Absolute
.069
.124
.156
.182
Positive
.069
.078
.090
.105
Negative
-.057
-.124
-.156
-.182
.337
.429
.604
.853
0.999
.993
.858
.461
Mean Std. Deviation
Most Extreme Differences
logdppros
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Lampiran 3: Hasil Common Factor Analysis Descriptive Statistics
56
Mean KARPEN
Std. Deviation
Analysis N
.0035
.00427
104
4.3680
26.53618
104
CETA
.1080
.47242
104
CEMVE
.3157
.98890
104
PBV
Correlation Matrix KARPEN Correlation
KARPEN
PBV
CETA
CEMVE
1.000
.119
.005
-.070
PBV
.119
1.000
-.004
-.027
CETA
.005
-.004
1.000
.771
-.070
-.027
.771
1.000
.115
.480
.239
.483
.393
CEMVE Sig. (1-tailed)
a
KARPEN PBV
.115
CETA
.480
.483
CEMVE
.239
.393
.000 .000
a. Determinant = .395
Inverse of Correlation Matrix KARPEN
PBV
CETA
CEMVE
KARPEN
1.027
-.118
-.145
.181
PBV
-.118
1.015
-.024
.038
CETA
-.145
-.024
2.485
-1.926
.181
.038
-1.926
2.498
CEMVE
KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure
.492
of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
93.762
57
df
6
Sig.
.000
Anti-image Matrices KARPEN Anti-image Covariance
KARPEN
CETA
CEMVE
.973
-.113
-.057
.071
PBV
-.113
.985
-.010
.015
CETA
-.057
-.010
.402
-.310
.071
.015
-.310
.400
a
-.115
-.091
.113
a
-.015
.024
a
-.773
CEMVE Anti-image Correlation
PBV
KARPEN
.357
PBV
-.115
.513
CETA
-.091
-.015
.495
.113
.024
-.773
CEMVE
.495
a
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Communalities Initial
Extraction
KARPEN
1.000
.563
PBV
1.000
.556
CETA
1.000
.887
CEMVE
1.000
.887
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total Variance Explained Initial Eigenvalues
Compo nent 1
Total 1.775
% of Variance 44.365
Extraction Sums of Squared Loadings
Cumulative % 44.365
Total 1.775
% of Variance
Cumulative %
44.365
44.365
58
2
1.118
27.950
72.315
3
.882
22.047
94.362
4
.226
5.638
100.000
1.118
27.950
72.315
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Component Matrix
a
Component 1
2
59
KARPEN
-.087
.745
PBV
-.051
.744
CETA
.937
.096
CEMVE
.942
.014
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 2 components extracted.
Reproduced Correlations KARPEN Reproduced Correlation
KARPEN PBV
Residual
b
.563
PBV a
.559
CETA
CEMVE
.559
-.010
-.072
a
.024
-.038
a
.883
.556
CETA
-.010
.024
CEMVE
-.072
-.038
.883
-.440
.015
.001
-.028
.011
KARPEN PBV
-.440
CETA
.015
-.028
CEMVE
.001
.011
.887
.887
a
-.113 -.113
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. Reproduced communalities b. Residuals are computed between observed and reproduced correlations. There are 2 (33.0%) nonredundant residuals with absolute values greater than 0.05.
60
Component Score Coefficient Matrix Component 1
2
KARPEN
-.049
.666
PBV
-.029
.665
CETA
.528
.086
CEMVE
.531
.012
Extraction Method: Principal Component Analysis.
61
Component Score Covariance Matrix Compo nent
1
2
1
1.000
.000
2
.000
1.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Lampiran 4: Hasil T-Test T-Test Sebelum Data Normal T-Test
62
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
DIBED Prospektor - DIBED
Std. Deviation
.1825429
Std. Error Mean
.8338092
.1409395
Defender Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower Pair 1
DIBED Prospektor - DIBED
Upper
-.1038806
.4689663
Defender Paired Samples Test
t Pair 1
DIBED Prospektor - DIBED
df 1.295
Sig. (2-tailed) 34
.204
Defender
T-Test
Paired Samples Test Paired Differences
63
Mean Pair 1
DSG Prospektor - DSG
Std. Deviation
-.0861086
Std. Error Mean
.2436292
.0411809
Defender Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower Pair 1
DSG Prospektor - DSG
Upper
-.1697981
-.0024190
Defender Paired Samples Test
t Pair 1
DSG Prospektor - DSG
df
-2.091
Sig. (2-tailed) 34
.044
Defender
T-Test
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
DP Prospektor - DP
-5.3287857
Std. Deviation 24.8697575
Std. Error Mean 4.2037563
Defender
64
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower Pair 1
DP Prospektor - DP
Upper
-13.8718463
3.2142749
Defender Paired Samples Test
t Pair 1
DP Prospektor - DP
df
-1.268
Sig. (2-tailed) 34
.214
Defender
T-Test
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
ROI Prospektor - ROI
-1.9377143
Std. Deviation 19.4033446
Std. Error Mean 3.2797638
Defender Paired Samples Test Paired Differences
65
95% Confidence Interval of the Difference Lower Pair 1
ROI Prospektor - ROI
Upper
-8.6029964
4.7275678
Defender Paired Samples Test
t Pair 1
ROI Prospektor - ROI
df -.591
Sig. (2-tailed) 34
.559
Defender
T-Test Sesudah Data Normal T-Test
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
DIBED Prospektor -
Std. Deviation
3.3900654
1.4187994
Std. Error Mean .2896112
LNDIBDEF Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference
66
Lower Pair 1
DIBED Prospektor -
Upper
2.7909589
3.9891718
LNDIBDEF Paired Samples Test
t Pair 1
DIBED Prospektor -
df
11.706
Sig. (2-tailed) 23
.125
LNDIBDEF
T-Test
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
DSG Prospektor - DSG
Std. Deviation
-.0861086
Std. Error Mean
.2436292
.0411809
Defender Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower Pair 1
DSG Prospektor - DSG
-.1697981
Upper -.0024190
Defender
67
Paired Samples Test
t Pair 1
DSG Prospektor - DSG
df
-2.091
Sig. (2-tailed) 34
.044
Defender
T-Test
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
LNDPPROS - LNDPDEFE
Std. Deviation
-.31144
Std. Error Mean
.74245
.33204
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower Pair 1
LNDPPROS - LNDPDEFE
-1.23332
Upper .61044
Paired Samples Test
68
t Pair 1
LNDPPROS - LNDPDEFE
df -.938
Sig. (2-tailed) 11
.401
T-Test
Paired Samples Test Paired Differences
Mean Pair 1
ROI Prospektor -
Std. Deviation
-1.5337231
Std. Error Mean
4.0618887
.8659976
LNROIDEF Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Lower Pair 1
ROI Prospektor -
Upper
-3.3346636
.2672175
LNROIDEF Paired Samples Test
t
df
Sig. (2-tailed)
69
Paired Samples Test
t Pair 1
ROI Prospektor -
-1.771
df
Sig. (2-tailed) 21
.091
LNROIDEF
70