perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERBANDINGAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN DASAR COST UNTUK MEMPEROLEH LABA YANG MAKSIMAL PADA MINI MARKET TANIA
TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh: ELISA NUR AZIZA NIM F3309044
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Hidup tidak akan menghadiahkan sesuatupun kepada manusia tanpa kerja keras.
Kalau tidak karena semalam kita telah berusaha, bersungguh, bersabar, dan berdoa, belum tentu hari ini kita akan berada disini.
Jangan biarkan dirimu menyesal (Super Junior Donghae)
I’ll do my best to get the best (penulis)
Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini kepada: 1. Kedua Orang Tuaku 2. Kedua Adikku 3. Keluarga besarku 4. Sahabat dan teman-temanku 5. Pembaca
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Perbandingan Metode Penilaian Persediaan Dengan Dasar Cost Untuk Memperoleh Laba Yang Maksimal Pada Mini Market Tania” ini dengan baik, lancar, dan tepat waktu. Penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak, selaku Ketua Program Studi D3 Akuntansi. 3. Bapak Drs. Eko Arif S, M.Si., Ak, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir. 4. Papa, mama, Reza, Aldi, budhe, mas Jonet, mbak fatma dan semua keluarga di rumah atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan pada penulis. 5. Song eonni dan Lee eonni yang selalu memberikan semangat dan bantuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Teman-teman dan sahabat yang telah mendukung dan memberikan semangat untuk dapat. Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Demikian Tugas Akhir ini dibuat, semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Surakarta, 29 Juni 2012
Elisa Nur Aziza
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i ABSTRAK...............................................................................................................ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................v KATA PENGANTAR............................................................................................vi DAFTAR ISI.........................................................................................................viii DAFTAR TABEL....................................................................................................x DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xi DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................xii BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.....................................................1 B. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................14 C. PERUMUSAN MASALAH......................................................................15 D. TUJUAN PENELITIAN............................................................................16 E. MANFAAT PENELITIAN........................................................................16 F. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA..............................................17 BAB II LANDASAN TEORI DAN ANALISIS DATA A. LANDASAN TEORI.................................................................................20 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. ANALISIS DATA.....................................................................................33 BAB III TEMUAN A. KELEBIHAN.............................................................................................40 B. KEKURANGAN........................................................................................40 C. TEMUAN DAN SOLUSI IV PENUTUP A. KESIMPULAN..........................................................................................41 B. SARAN......................................................................................................43
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TABEL
Halaman
II.1 Perbandingan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik...............................26 II.2 Pengaruh Kesalahan Penilaian Persediaan Terhadap Laporan Laba Rugi......32 II.3 Pengaruh Kesalahan Penilaian Persediaan Terhadap Neraca..........................33 II.4 Ringkasan Laporan Laba Rugi Mini Market Tania.........................................38
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
Halaman
I.1 Struktur Organisasi Mini Market Tania........................................................... 5 II.1 Rumus Harga Pokok Barang Terjual.............................................................27 II.2 Rumus Biaya Rata-Rata Per Unit..................................................................28 II.3 Persamaan Akuntansi....................................................................................32
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT PERBANDINGAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN DASAR COST UNTUK MEMPEROLEH LABA YANG MAKSIMAL PADA MINI MARKET TANIA ELISA NUR AZIZA F3309044
Inventories are an important barometer of business activity. Inventories affect both the balance sheet and the income statement. In the balance sheet of merchandising companies, inventory is frequently the most significant current asset. In the income statement, inventories will affects by the cost of goods sold. Cost of goods sold is determined by costing the inventories. We can use the cost flow assumptions to determines the cost of inventory. There are three assumption of cost flow, they are FIFO (First In First Out), LIFO (Last in First Out), and Average Cost. Mini Market Tania is a modern market with inventory system. They also determines the cost of inventories to compute thecost of goods sold. The purpose of this research is to compare the three assumptions of the inventory costing flow and to know which assumptios that produces the highest gross profit. The result of this research are FIFO method will produces the highest gross profit, LIFO method will produces the lowest gross profit, and Average Cost method is in the middle of FIFO and LIFO. Keywords
: Inventory, Cost Method
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.
Sejarah Berdiri Mini Market Tania merupakan laboratorium Pendidikan Tata Niaga FKIP UNS. Pada awal berdirinya Tania mempunyai konsep pasar tradisional atau traditional market yang bentuknya adalah toko kelontong bernama Toko Tania. Namun dengan adanya perkembangan pada dunia ritel dan tuntutan dari stakeholders, konsep dari laboratorium inipun berubah dari traditional market menjadi modern market atau pasar modern. Perubahan konsep ini mengakibatkan perubahan bentuk dari sebuah toko kelontong bernama Toko Tania menjadi sebuah mini market bernama Mini Market Tania. Pada tanggal 15 November 2005, Laboratorium Pendidikan Tata Niaga FKIP UNS secara resmi mengalami perubahan konsep dari tradisional market menjadi modern market dengan nama Mini Market Tania. Perubahan ini mencakup penerapan aplikasi sistem ritel yang terintegrasi, adanya rak display standar mini market, struktur organisasi modern market, dan pengadaan perlengkapan mini market seperti komputer dan printer POS, scanner barcode, printer barcode label, dan sebagainya. commit to user
1
2 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dalam rangka pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi yang menekankan pada pemberian kemampuan pada mahasiswa khususnya kemampuan yang bersifat praktek, maka BKK – PTN menyediakan laboratorium yang sesuai dengan bidang keahlian BKK-PTN. Laboratorium tersebut berupa : Laboratorium Perniagaan „Mini Market Tania‟. Mahasiswa dapat mempraktikan teori yang ada diperoleh dalam perkuliahan, sehingga sebelum terjun ke dunia kerja mahasiswa sudah memperoleh bekal yang cukup. Keberadaan Mini Market Tania ini sebagai sarana praktik bagi mahasiswa dalam meningkatkan kompetensinya. Seperti kemampuan mendisplay produk, kemampuan mengaplikasikan sistem ritel yang terintegrasi, kemampuan mengaplikasikan SOP Toko, dan sebagainya. Keseluruhan kompetensi ini sudah tercover pada JobDes struktur organisasi Mini Market Tania. Program Pendidikan Ekonomi Tata Niaga memfokuskan pada disiplin ilmu ekonomi dengan keahlian khusus di bidang pemasaran dan ritel. Sarana laboratorium niaga mewadahi dua unit niaga yaitu Unit Modern Market yang bernama Mini Market TANIA dan Unit Training & Consultant. Unit Modern Market memfokuskan pada pengembangan ritel sedangkan Unit Training & Consultant memfokuskan pada pengembangan keterampilan di bidang niaga. Melalui sarana dan prasarana yang memadai, keberadaan laboratorium ini sangat menunjang bagi kegiatan praktikum peserta didik dalam berwiraniaga sekaligus sebagai ajang pengembangan bakat wirausaha dan peningkatan kompetensi peserta didik.
commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Tujuan Adapun tujuan dari diadakannya laboratorium pendidikan Mini Market Tania adalah untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam unjuk kompetensi baik secara teori maupun praktik sebagai bekal dalam bersaing di pasar kerja.
3.
Visi dan Misi a. Visi Menjadi Program studi penghasil tenaga pendidik yang memiliki kompetensi unggul dibidang Pendidikan Ekonomi di Asia Tenggara yang berkarakter kuat dan cerdas. b. Misi - Menyelenggarakan pendidikan, pembelajaran, dan bimbingan secara efektif untuk menghasilkan lulusan dibidang pendidikan ekonomi (Bidang keahlian khusus pendidikan Akuntansi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Admiministrasi Perkantoran) yang unggul, berdaya saing tinggi, mandiri, dan kepribadian. - Melaksanakan penelitian dan pengembangan yang mendukung pelaksanaan
pendidikan
dan
pembelajaran
agar
mampu
menghasilkan berbagai inovasi dalam bidang pendidikan ekonomi. - Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang pendidikan ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
- Memperluas jaringan kerjasama baik dalam negeri maupun luar negeri dalam bidang tri dharma perguruan tinggi - Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang pengembangan bidang pendidikan ekonomi 4.
Aktivitas Mini Market Tania memiliki beberapa aktivitas, antara lain: a. Menjalankan Standar Operasional Prosedur Toko b. Proses menjual dan transaksi produk c. Proses pembelian atau pengadaan produk d. Proses display dan layout e. Proses stock opname f. Proses promosi dan pelayanan pelanggan g. Proses administrasi
5.
Fasilitas Adapun fasilitas yang dimiliki oleh Mini Market Tania adalah: a.
Laboratorium Praktik dengan konsep Modern Market
b.
Program Aplikasi Sitem Ritel
c.
Model rak/gondola dengan layout modern market
d.
POS Kasir (computer, scanner, printer)
e.
Cash register
f.
Cool Box
g.
AC & Sound system ruangan
h.
Keragaman produk lebih dari 800 item commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
6.
Program Beberapa program yang dimiliki oleh Mini Market Tania antara lain:
7.
a.
Program pelatihan
b.
Program pemagangan peserta didik
c.
Konsultas Manajemen ritel
d.
Pengadaan fasilitas modern ritel
e.
Pengadaan aplikasi sitem POS kasir
Struktur Organisasi Ketua BKK PTN Ketua Laboratorium Asisten Laboratorium Direktur \\\
Divisi Keuangan
Divisi IT
Divisi store
Ass. Manstore 1
Divisi Buyer
Divisi S&D
Sekretaris
Divisi HRD
Divisi Perpustakaan
Ass. Manstore 2
Divisi Promosi
Divisi OS
commit to user Gambar I.1 Struktur Organisasi Mini Market Tania
Divisi Kasir
perpustakaan.uns.ac.id
8.
6 digilib.uns.ac.id
Deskripsi Jabatan a. Direktur - Bertanggung jawab atas kemajuan Mini Market Tania dan pemegang wewenang tertinggi pada Mini Market Tania. - Memanage seluruh bagian organisasi Mini Market Tania - Melakukan koordinasi dengan pembimbing/asisten laboratorium. - Menyusun program kerja organisasi Mini Market Tania - Melakukan pelaporan bulanan aktivitas Mini Market Tania - Menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus Mini Market Tania - Melakukan tertib administrasi & mendokumentasikan file-file penting - Terlibat langsung terhadap keseluruhan aktivitas Mini Market b. Sekretaris - Melakukan koordinasi antara sekretaris untuk kemajuan Mini Market Tania - Menerima surat masuk dan segera membuat surat balasan. - Mengumpulkan LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban) dari masingmasing divisi maksimal tanggal 2 tiap bulannya. - Melaporkan LPJ kepada Direktur Mini Market tiap bulannya. - Melakukan koordinasi dengan Direktur, Manager dan Koordinator di Mini Market Tania dengan baik. - Mencatat semua hasil rapat yang dilakukan. c. Divisi Keuangan commit to user - Penertiban Administrasi Keuangan Tania (PERDATA)
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Laporan Pertanggung Jawaban Keuangan Bulanan
Mini Market
Tania (LPKB) - Estimasi Dana Mini Market Tania (ESDANA) - Temu Anggota Keuangan Tania (Temu AKUNTAN) - Mendokumentasikan Pencairan Dana - Evaluasi Kerja (Anggota Keuangan) d. Divisi IT - Menyediakan seluruh kebutuhan Tania yang berhubungan dengan IT. - Pengamanan Listrik, pengamanan computer kasir (Server Kasir) , pengecekan system (Maintenance System) - Perbaikan kerusakan-kerusakan inventory IT. - Penambahan kebutuhan-kebutuhan inventory IT (harus disesuaikan). - Pelaksanaan SOP SO. - Pengelolaan web/blog tania. e. Divisi Store - Bertanggungjawab kepada Direktur dan sebagai pemimpin
pada
operasional toko Mini Market Tania - Memanage seluruh bagian operasional toko Mini Market Tania - Melakukan koordinasi dengan pembimbing/asisten laboratorium, direktur, manajer keuangan, dan manajer HRD. - Menyusun program kerja operasional toko Mini Market Tania - Melakukan pelaporan bulanan aktivitas operasional toko Mini Market Tania
commit to user
8 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Membantu direktur dalam menyusun laporan pertanggungjawaban pengurus Mini Market Tania - Melakukan tertib administrasi & mendokumentasikan file-file penting - Terlibat langsung terhadap keseluruhan aktivitas Mini Market - Merencanakan dan melakukakan stock opname, stock pastial, dan adjustment produk - Membuat jadwal petugas jaga Mini Market Tania f. Divisi HRD - Melaksanakan segala ketentuan yang ditetapkan dalam rapat HRD sesuai persetujuan manajer HRD, divisi litbang dan divisi personal audit Mini Market Tania. - Membuat susunan organisasi Mini Market Tania. - Membuat jadwal jaga kasir,end of month, stock opname (SO) dan jadwal kerja bakti Tania, Perpustakaan dan Gudang. - Melaksanakan tugas jaga piket HRD. - Mendokumentasikan file–file penting. - Membuat buku komunikasi HRD dan presensi kasir. - Membuat ID Card mahasiswa PTN 2010. - Mengontrol keaktifan mahasiswa PTN 2010 dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan Mini Market Tania. - Membuat dan menyebarkan angket untuk mengukur pelayanan Mini Market Tania kepada konsumen. commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Memberi nasehat sebelum memberi surat peringatan kepada mahasiswa PTN yang kurang aktif menjalankan tugas. - Membuat rekap presensi peserta SO dan rekap keaktifan mahasiswa PTN 2010. - Membuat MoU kerjasama dengan pihak luar bersama divisi lain yang terkait. - Membuat jadwal penempatan untuk adik-adik magang di Mini Market Tania - Membuat laporan pertanggungjawaban Mini Market Tania. g. Assisten Manstore 1 - Bertanggung jawab langsung kepada Store Manager - Membantu keseluruhan tugas Sore Manager khususnya pada divisi buyer dan divisi S&D - Melakukan koordinasi dengan divisi buyer dan divisi S&D - Melakukan pengabsenan shift 1 dan shif 2 pada anggota piket buyer dan S&D - Mengingatkan buyer dan S&D untuk mengumpulkan laporan bulanan pada asmen maks tanggal 30 - Melakukan pengevaluasian terhadap laporan bulanan buyer dan S&D - Menyerahkan laporan bulanan bayer dan S&D max tanggal 2 ke sekertaris - Membuat buku komunikasi antara buyer, S&D dan asmen h. Assisten Manstore 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
10 digilib.uns.ac.id
- Tertib admisntrasi - Berkoordinasi dengan Manajer Store dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan Divisi Kasir, Divisi Operating Support, dan Divisi Promosi. - Berkoordinasi dengan Divisi Kasir, Divisi Operating Support, dan Divisi Promosi dalam mengelola Mini Market TANIA, seperti : presensi rutin divisi, penyerahan LPJ per bulan maksimal tanggal dua, evaluasi bulanan per divisi, dan membantu komunikasi lintas divisi dari Divisi Kasir, Divisi Operating Support, dan Divisi Promosi. i. Divisi Buyer - Menerapkan sistem penjagaan buyer. - Melakukan koordinasi aktif antar staff. - Melakukan koordinasi dengan Ass. Manstore 1 dalam mengambil keputusan. - Mengadakan kontrol terhadap setiap kegiatan yang berhubungan dengan buyer. - Melakukan survei harga di pasaran. - Mengupdate barang kebutuhan mahasiswa. - Bekerjasama dengan divisi promosi untuk membuat promosi bulanan. - Mengaktifkan buku komunikasi. - Membuat buku konsinyasi, rekap pembelian barang dan laporan penginputan barang. to userpembelanjaan barang. - Membuat PO sebelumcommit mengadakan
perpustakaan.uns.ac.id
11 digilib.uns.ac.id
- Membuat MOU untuk barang konsinyasi. - Mengadakan pengarsipan untuk setiap file-file buyer. - Mengadakan evaluasi setiap akhir bulan tepatnya hari jumat. j. Divisi S&D - Menyusun program kerja selama 1 ( satu ) semester. - Menerima serah terima barang dari divisi buyer. - Mendisplay barang sesuai dengan SOP pendisplayan barang. - Meletakkan dan merapikan over stock barang di storage. - Mengecek stock barang yang habis / expired date serta mencatat dan melaporkannya ke divisi buyer. - Mengisi rak yang kosong dengan stock barang yang ada. - Mengecek price tag produk yang tidak ada dan membuatkannya untuk ditempel pada produk. - Melakukan taking order. - Menerima dan mengantar pesanan barang dari pelanggan. - Melakukan tertib administrasi dan mendokumentasikan file – file penting. - Melakukan survey harga. - Membuat laporan bulanan. - Membuat buku khusus untuk divisi S & D. k. Divisi Promosi - Membuat Standar Operational Procedure ( SOP ) baru. commit to user - Membuat Buku Komunikasi Divisi Promosi.
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Membuat buku ide. - Membuat komunikasi visual Mini Market. - Membuat papan “Costumer Service”. - Melakukan pengadaan brosur untuk promosi parcel Tania ke organisasi dan dosen FKIP ( bekerjasama dengan buyer ). - Melakukan promosi produk terbaru Mini Market Tania. - menyambut mahasiswa baru Tania. l. Divisi Operating Support - Mendata inventaris barang-barang yang ada di TANIA dan Perpustakaan BKK PTN. - Berkoordinasi dengan Ass. Manager 2 dalam menjalankan tugas. - Merawat dan menjaga barang-barang inventaris yang ada di TANIA. - Merawat dan menjaga gudang TANIA. - Menukar uang receh untuk pengembalian uang pembelian konsumen TANIA. - Menyediakan perlengkapan untuk semua divisi. - Mengganti atau memperbaiki peralatan dan perlengkapan di TANIA yang sudah rusak. - Menjalankan piket jaga harian divisi OS di TANIA dan jika sewaktuwaktu di butuhkan harus ada. - Mengecek kebersihan TANIA setiap harinya. - Mengumpulkan dan menjual sisa kardus yang sudah tidak terpakai di TANIA.
commit to user
13 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
- Membuat laporan hasil kerja divisi OS tiap bulannya. - Melaporkan hasil kerja divisi OS kepada Ass. Manager 2. - Menjalankan SOP divisi OS dengan sebagaimana mestinya. m. Divisi Kasir - Membuat jadwal harian untuk anggota divisi kasir. - Mengadakan rapat koordinasi diantara semua divisi kasir minimal satu bulan sekali. - Melakukan evaluasi setiap minggu terhadap anggota divisi kasir. - Melakukan komunikasi dengan seluruh anggota divisi kasir untuk bisa menjalankan kinerja secara optimal. - Menyediakan buku absen untuk anggota divisi kasir yang sedang bertugas agar mampu mendisiplinkan diri dengan melihat presensi kehadirannya. - Menyediakan buku kasir untuk membuat laporan harian tentang hasil penjualan. - Menyediakan buku manual untuk mencatat transaksi manual. - Memberikan peringatan kepada anggota divisi kasir yamg tidak aktif. - Memberikan peringatan kepada kasir jaga apabila tidak menaati SOP. - Ikut membantu dalam melaksanakan kegiatan divisi lain untuk memperbanyak pengetahuan (sesuai dengan izin dari divisi terkait). - Melakukan koordinasi dengan Ass. Manstore 2 dalam mengambil keputusan. commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. LATAR BELAKANG MASALAH Menurut PSAK 14, persediaan adalah “asset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, baik barang dagang dalam usaha dagang maupun barang jadi untuk manufaktur, barang dalam proses produksi (barang dalam proses manufaktur dan pekerjaan dalam proses untuk kontraktor) dan dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (bahan pembantu) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah asset yang dimiliki oleh perusahaan yang fungsinya adalah untuk dijual kembali kepada konsumen dan bukan untuk dimiliki secara terus menerus oleh perusahaan. Persediaan diklasifikasikan berdasarkan jenis perusahaannya. Persediaan pada perusahaan dagang adalah persediaan barang dagang, sedangkan persediaan pada perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Pencatatan untuk persediaan ada dua metode, yaitu metode periodik dan metode perpetual. Pencatatan persediaan dengan metode periodik tidak mencatat perubahan saldo persediaan akibat transaksi, sehingga penentuan nilali persediaannya dilakukan dengan cara perhitungan fisik di akhir periode. Sedangkan pencatatan persediaan dengan metode perpetual akan mencatat setiap perubahan saldo persediaan akibat transaksi sehingga penentuan nilai persediaan dapat dilakukan tanpa harus melakukan perhitungan secara fisik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
15 digilib.uns.ac.id
Persediaan juga harus dihitung nilainya. Penilaian persediaan ada dua dasar, yaitu dasar kos dan dasar non kos. Dasar kos dibagi lagi menjadi empat, yaitu FIFO (first in first out), LIFO (last in first out), average, dan identifikasi khusus. Dari keempat dasar kos ini yang biasanya dipakai adalah FIFO dan average. Sedangkan untuk dasar non kas dibagi menjadi empat, yaitu LCM (Low of Cost or Market), sales relative value, gross profit method, dan retail method. Mini Market Tania termasuk ke dalam jenis usaha dagang yang mempunyai persediaan yaitu persediaan barang dagang. Setiap bulannya bagian akuntansi dari Mini Market Tania akan membuat laporan keuangan untuk pertanggungjawaban dan melihat kinerja operasinya dari laporan laba yang dihasilkan tiap periodenya. Salah satu komponen dari laporan laba rugi dalam laporan keuangan adalah persediaan barang dagang. Nilai akhir dari persediaan akan sangat mempengaruhi perolehan laba yang dihasilkan tiap periodenya. Berdasarkan alasan tersebut, maka penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan judul: “PERBANDINGAN METODE PENILAIAN PERSEDIAAN DENGAN DASAR COST UNTUK MEMPEROLEH LABA YANG MAKSIMAL PADA MINI MARKET TANIA”.
C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
16 digilib.uns.ac.id
1. Bagaimana penilaian persediaan barang dagang pada Mini Market Tania dengan menggunakan metode penilaian persediaan dengan dasar cost? 2. Apakah kebijakan yang sebaiknya diambil untuk penilaian persediaan barang dagang untuk menghasilkan laba yang maksimal?
D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan objektif yang hendak penulis capai dalam penelitian yang penulis lakukan terhadap penilaian persediaan barang dagang pada Mini Market Tania adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui nilai persediaan akhir pada Mini Market Tania apabila penilaian dilakukan dengan metode dasar cost. 2. Untuk mengetahui kebijakan yang sebaiknya diambil untuk penilaian persediaan barang dagang untuk menghasilkan laba maksimal.
E. MANFAAT PENELITIAN 1.
Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk menambah pengetahuan dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan, terutama materi mengenai Persediaan. b. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada, serta sebagai landasan untuk pengadaan penilitian yang lebih lanjut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2.
17 digilib.uns.ac.id
Manfaat Praktis a. Bagi Mini Market Tania, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan pertimbangan mengenai kebijakan untuk penilaian barang dagang agar laba yang yang dihasilakn maksimal. b. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan penulis mengenai analisis penilaian persediaan. c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu, pengetahuan, dan wawasan, serta dapat dijadikan referensi untuk penulisan Tugas Akhir di masa yang akan datang.
F. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA 1.
Ruang Lingkup Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan oleh penulis di Mini Market Tania Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian terhadap masalah ini adalah selama penulis melakukan penyusunan laporan Tugas Akhir ini.
3.
Jenis Data a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh penulis secara langsung dari lokasi penelitian, yaitu Mini Market Tania FKIP UNS. Data yang diambil adalah data yang berhubungan dengan masalah yang penulis bahas dalam commit to user
18 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
penelitian ini. Data yang penulis ambil adalah data stock opname persediaan, list penjualan, dan daftar pembelian barang di Mini Market Tania FKIP UNS. b. Data Sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh penulis dari lokasi penelitian, yaitu Mini Market Tania FKIP UNS. Data-data yang penulis pakai untuk mendukung data primer diatas adalah struktur organisasi instansi, tugas dan wewenang masing-masing fungsi, dan dokumen pendukung yang digunakan dalam sistem persediaan. 4.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian yang dilakukan di Mini Market Tania FKIP UNS adalah sebagai berikut: a. Observasi Teknik pengumpulan data ini dilakukan penulis dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung di Mini Market Tania FKIP UNS terhadap objek yang diteliti, yaitu persediaan barang dagang. Dengan teknik pengumpulan data ini penulis mendapatkan informasi dan data secara lengkap mengenai data stock opname, list penjualan, dan pembelian barang. b. Dokumentasi Teknik pengumpulan data ini dilakukan oleh penulis dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang berhubungan dengan commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
persediaan di Mini Market Tania FKIP UNS. Data-data yang didokumentasikan antara lain adalah struktur organisasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI DAN ANALISIS DATA
A. LANDASAN TEORI 1.
Dasar-Dasar Persediaan Persediaan merupakan harta perusahaan yang dimiliki dengan tujuan untuk dijual kembali kepada konsumen. Persediaan umumnya mempunyai nilai yang signifikan dalam harta lancar perusahaan. Menurut PSAK 14, persediaan adalah “asset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, baik barang dagang dalam usaha dagang maupun barang jadi untuk manufaktur, barang dalam proses produksi (barang dalam proses manufaktur dan pekerjaan dalam proses untuk kontraktor) dan dalam bentuk bahan baku atau perlengkapan (bahan pembantu) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa”. Menurut Soemarso S.R (2003:384), “Persediaan barang dagang (merchandise inventory) adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual kembali. Untuk perusahaan pabrik, termasuk dalam persediaan adalah barang-barang yang akan digunakan untuk proses produksi selanjutnya. Persediaan dalam perusahaan pabrik terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan dalam proses, dan persediaan barang jadi”. commit to user
20
21 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari kedua pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa persediaan diklasifikasikan berdasarkan bentuk dari usaha perusahaan, yaitu perusahaan dagang atau perusahaan manufaktur. Persediaan pada perusahaan dagang hanya satu, yaitu persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang ini dapat terdiri dari beberapa jenis barang, seperti makanan kaleng, produk susu, minuman, dan lain-lain. Sedangkan pada perusahaan manufaktur persediaan yang dimiliki dibagi menjadi tiga kategori, yaitu persediaan bahan baku (bahan mentah), persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Persediaan pada umumnya mempunyai dua karakteristik, yaitu dimiliki oleh perusahaan dan memiliki bentuk siap jual. Persediaan barang dagang pada perusahaan dagang mempunyai dua karakteristik tersebut. Sedangkan perusahaan manufaktur persediaan juga merupakan milik perusahaan, tetapi beberapa barang merupakan barang yang belum siap untuk dijual, yaitu persediaan bahan baku yang masih akan diproses dalam proses produksi dan persediaan barang dalam proses yang masih ada dalam proses produksi sebelum akhirnya menjadi persediaan barang jadi yang siap untuk dijual. Salah satu karakteristik persediaan seperti yang disebutkan diatas adalah persediaan merupakan barang milik perusahaan. Perusahaan harus dengan jelas membedakan antara persediaan yang merupakan milik perusahaan maupun yang bukan milik perusahaan. Hal ini menjadi penting karena perusahaan perlu memastikan bahwa barang yang bukan milik perusahaan tidak dimasukkan dalam perhitungan persediaan perusahaan. Berikut ini commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
adalah barang yang menjadi perhatian dalam menentukan hak kepemilikan oleh perusahaan: a. Barang dalam perjalanan Barang dalam perjalanan merupakan barang yang masih berada dalam proses pengangkutan. Barang dalam perjalanan ini diakui oleh perusahaan berdasarkan pada syarat dalam penjualan maupun pembelian, yaitu: a. FOB shipping point: kepemilikan barang berpindah pada pembeli setelah barang berada diatas kendaraan angkut dan akan dikirimkan dari gudang penjual ke gudang pembeli. b. FOB destination: kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli saat barang sudah sampai pada gudang pembeli. b. Barang konsinyasi Barang konsinyasi merupakan barang titipan dari konsinyor pada perusahaan yang menjadi konsinyi. Hak kepemilikan tetap menjadi milik konsinyor sampai barang tersebut dijual, karena itu perusahaan konsinyi tidak akan memasukkan barang konsinyasi tersebut pada persediaannya. 2.
Sistem Akuntansi Persediaan Menurut Mulyadi (2001:3) mengemukakan bahwa, “Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi, alat-alat pencatatan,
laporan-laporan, dan prosedur-prosedur commit to user
yang
digunakan
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
perusahaan untuk mencatat transaksi-transaksi serta melaporkan hasilhasilnya (Al. Haryono Jusup, 2001:395). Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi adalah penyediaan informasi keuangan kepada pihak yang membutuhkan, dalam hal ini adalah manajemen perusahaan, melalui formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian mungkin agar dapat memberikan informasi untuk proses pengambilan keputusan. Sistem akuntansi memudahkan bagian keuangan suatu perusahaan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dan para pengguna laporan keuangan lain untuk proses pengambilan keputusan. Sistem teersebut juga dapat membantu manajemen dalam merencanakan, mengatur dan mengendalikan operasi perusahaan. Ada banyak sistem akuntansi yang biasanya digunakan dalam sebuah perusahaan. Salah satu sistem akuntansi tersebut adalah sistem akuntansi persediaan. Sistem akuntansi persediaan ini dibuat oleh perusahaan untuk mengendalikan persediaan yang dimiliki perusahaan. Tujuan pokok dari akuntansi terhadap persediaan adalah: a. Penentuan jumlah persediaan yang disajikan dalam neraca (penilaian persediaan). b. Penentuan laba-rugi periodik, yaitu dengan mempertemukan kos barang dengan hasil penjualan.
commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Sistem akuntansi persediaan meliputi proses pencatatan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Pencatatan ini dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui aliran barang yang dibeli maupun barang yang sudah dijual. Menurut Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel (2007:261), “Sebuah perusahaan dagang mencatat perubahan dalam persediaannya untuk menentukan apa yang tersedia untuk dijual dan apa yang telah dijual. Salah satu dari dua sistem yang digunakan untuk mencatat persediaan adalah sistem persediaan perpetual atau sistem persediaan periodik” a. Sistem perpetual Sistem perpetual (perpetual inventory system) atau metode perpetual merupakan metode pencatatan persediaan yang mencatat setiap perubahan saldo persediaan akibat transaksi sehingga penentuan nilai persediaan dapat dilakukan tanpa harus melakukan perhitungan secara fisik. b. Sistem periodik Sistem periodik (periodic inventory system) atau metode periodik atau metode fisik merupakan metode pencatatan persediaan yang tidak mencatat perubahan saldo persediaan akibat transaksi, sehingga penentuan nilai persediaannya dilakukan dengan cara perhitungan fisik di akhir periode. Berikut ini adalah tabel perbandingan kedua sistem pencatatan persediaan berdasarkan transaksi yang terjadi: commit to user
25 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No. Transaksi
Sistem Perpetual
Sistem Periodik
1.
Persediaan
Pembelian
2.
Pembelian
Retur
Kas/ Utang
Kas/ Utang
Dagang
dagang
Kas/ Utang Dagang
Kas/ Utang Dagang
Pembelian 3.
Pelunasan
Persediaan Utang Dagang
Utang
(jika
Retur Pembeliaan Utang Dagang
Persediaan
Pot. Pembelian
Kas
Kas
dalam
periode
potongan) 4.
Penjualan
Kas/ Piutang Dagang
Kas/ Piutang Dagang
Penjualan
Penjualan
HPP Persediaan 5.
Retur Penjualan
Retur Penjualan
Retur Penjualan
Kas/ Piutang
Kas/ Piutang
dagang
dagang
Persediaan HPP 6.
Pelunasan
Kas
Kas
Piutang
Pot. Penjualan commit to user
Pot. Penjualan
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Piutang Dagang 7.
Beban angkut
-Pembelian
Piutang Dagang
(shipping -Pembelian
point)
point)
Persediaan
Beban Angkut
Kas
(shipping
Kas
-Penjualan (destination) Beban Angkut Kas Tabel II.1 Perbandingan Sistem Pencatatan Perpetual dan Periodik
3.
Penilaian Persediaan dengan Dasar Kos Seluruh pengeluaran yang dibutuhkan dalam memperoleh barang sampai dengan barang siap untuk dijual merupakan biaya perolehan persediaan. Biaya perolehan persediaan ini terkait dengan dua unsur, yaitu biaya persediaan awal (cost of the beginning inventory) dan harga pokok pembelian (cost of goods purchased). Jumlah dari kedua biaya tersebut merupakan harga pokok barang yang tersedia untuk dijual (cost of goods available for sale). Pada sistem periodik, persediaan pada akhir periode perlu diketahui nilainya untuk pelaporan pada laporan keuangan. Penilaian persediaan ini juga digunakan untuk menentukan HPP atau harga pokok barang terjual (cost of goods sold).
commit to user
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Harga pokok barang terjual (HPP) adalah nilai beli yang dikeluarkan untuk barang yang dijual. Harga pokok barang terjual dapat ditentukan dengan rumus: HPP = persediaan awal + pembeliaan – persediaan akhir Gambar II.1 Rumus Harga Pokok Barang Terjual Ada dua dasar yang digunakan untuk menilai persediaan, yaitu: a.
Dasar kos Dasar kos ini mengasumsikan arus biaya yang mungkin tidak berkaitan dengan arus fisik barang. Penilaian persediaan dengan dasar kos ini ada tiga metode, yaitu: i. Metode FIFO Metode FIFO (First-In, First-Out Method) adalah metode yang mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli adalah barang yang pertama kali dijual. Metode FIFO ini lebih logis
untuk
menilai
persediaan
akhir
karena
dapat
menggambarkan nilai sekarang. Dengan metode FIFO biaya persediaan akhir ditentukan dengan pembelian paling akhir dan dihitung ke belakang setelah setelah seluruh unit persediaan dihitung biayanya. ii. Metode LIFO Metode LIFO (Last-In, First-Out Method) adalah metode yang mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli adalah commit to user
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
barang yang pertama dijual. Metode LIFO ini kurang logis untuk
menilai
persediaan
akhir
karena
tidak
dapat
menggambarkan nilai sekarang. Dengan metode LIFO biaya persediaan akhir ditentukan dengan mengambil biaya per unit atas barang paling lama dan dihitung ke depan setelah seluruh unit dihitung biayanya. iii. Metode Rata-Rata Metode rata-rata (average method) adalah metode yang mengasumsikan bahwa barang yang tersedia untuk dijual memiliki biaya per unit yang sama (rata-rata). Pada dasarnya barang yang dijual adalah identik. Dengan metode rata-rata ini harga pokok barang tersedia untuk dijual dialokasikan pada dasar biaya rata-rata tertimbang per unit. Rumus perhitungan dari biaya rata-rata per unit adalah sebagai berikut:
Harga Pokok BTUD
Biaya Rata-Rata = Tertimbang Per Unit
Total Unit BTUD
Gambar II.2 Rumus Biaya Rata-Rata Per Unit
b.
Dasar non kos Dasar non kos ini tidak mengasumsikan arus biaya yang mungkin berkaitan dengan arus fisik barang. Penilaian persediaan dengan dasar non kos ini adacommit tiga metode, to useryaitu:
perpustakaan.uns.ac.id
29 digilib.uns.ac.id
i. LCM (Low of Cost or Market) ii. Sales Relative Value iii. Gross Profit Method iv. Retail Method. 4.
Pengaruh Penilaian Persedian dengan dasar Kos terhadap Laporan Keuangan Persediaan akan disajikan dalam laporan keuangan, baik dalam laporan laba rugi maupun neraca. Persediaan barang dagang dalam neraca mencerminkan nilai barang dagang yang tersedia pada tanggal neraca. Persediaan barang dagang pada laporan laba rugi akan muncul sebagai harga pokok penjualan (HPP). Menurut Jerry J. Weygandt, Donald E. Kieso, dan Paul D. Kimmel (2007:341), perusahaan menerapkan penilaian persediaan dengan dasar kos dengan berbagai alasan. Biasanya alasan tersebut terkait dengan pengaruhnya terhadap laporan keuangan. Penilaian persediaan akan berpengaruh pada laporan laba rugi, neraca, dan pajak. a. Pengaruh terhadap laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah laporan keuangan yang melaporkan pendapatan dan beban selama suatu periode tertentu. Nilai persediaan akhir pada setiap metode yang digunakan untuk menilai persediaan akan berbeda. Perbedaan nilai persediaan akhir tersebut akan berpengaruh pada harga pokok barang yang terjual. Dan setiap perbedaan pada nilai persediaan akhir akan berpengaruh pada perolehan laba sebelum pajak. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
30 digilib.uns.ac.id
Hasil penerapan metode penilaian persediaan FIFO akan berbanding terbalik dengan metode penilaian persediaan LIFO jika terjadi kanaikan harga. Sedangkan metode penilaian persediaan rata-rata berada di tengahtengah. b. Pengaruh terhadap neraca Neraca adalah laporan keuangan yang melaporkan aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu. Neraca dibuat berdasarkan judul-judul kolom dan data akhir periode yang disajikan. Penilaian persediaan dengan menggunakan metode FIFO mempunyai keuntungan yaitu nilai persediaan yang dilaporkan sesuai dengan nilai pada saat ini. Sedangkan penilaian dengan metode LIFO pelaporan nilai persediaan akhir tidak sesuai dengan harga yang berlaku pada saat ini. c. Pengaruh terhadap pajak Seperti telah dibahas diatas, antara penilaian persediaan dengan metode FIFO, LIFO, dan rata-rata akan menghasilkan jumlah laba yang berbeda. Apabila trjadi kenaikan harga maka metode FIFO akan menghasilkan laba yang paling besar, diikuti dengan metode rata-rata dan terakhir adalah metode LIFO. Saat terjadi kenaikan harga maka perusahaan akan cenderung melaporkan persediaan dengan metode LIFO. Hal ini dikarenakan LIFO menghasilkan laba yang paling rendah. Karena laba yang dihasilkan rendah, maka akan menghasilkan pajak penghasilan yang lebih rendah selama periode tersebut. Hal ini mengakibatkan kewajiban utang pajak commit to user
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
akan lebih rendah. Sebaliknya dengan metode FIFO laba yang dihasilkan akan lebih tinggi dan pajak penghasilan juga akan lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan kewajiban utang pajak akan lebih tinggi. 5.
Kesalahan Penilaian Persediaan Kesalahan juga sering terjadi pada perhitungan biaya persediaan. Hal ini dikarenakan karena penentuan harga pada persediaan tidak tepat. Kesalahan juga dapat terjadi karena kesalahan dalam pengakuan hak milik barang dalam perjalanan. Kesalahan yang terjadi akan berpengaruh pada laporan keuangan, baik laporan laba rugi maupun neraca. a. Pengaruh pada laporan laba rugi Nilai persediaan akhir pada akhir periode akan menjadi nilai persediaan awal pada periode berikutnya. Jika terjadi kesalahan pada penilaian persediaan maka akan berpengaruh pada penentuan harga pokok barang terjual dan laba bersih yang diperoleh. Jika persediaan awal dilaporkan terlalu rendah, harga pokok barang terjual juga dilaporkan terlalu rendah. Dan jika persediaan akhir dilaporkan terlalu rendah, maka harga pokok barang terjual akan dilaporkan terlalu tinggi. Pengaruh kesalahan penilaian persediaan terhadap laporan laba rugi ditunjukkan sebagai berikut:
Kesalahan Persediaan
HPP
Laba Bersih
Persediaan awal disajikan terlalu rendah
Kurang saji
Lebih saji
Persediaan awal disajikan terlalu tinggi commit to user
Lebih saji
Kurang saji
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Persediaan akhir disajikan terlalu rendah
Lebih saji
Kurang saji
Persediaan akhir disajikan terlalu tinggi
Kurang saji
Lebih saji
Tabel II.2 Tabel Pengaruh Kesalahan Penilaian Persediaan Terhadap Laporan Laba Rugi
Pelaporan nilai persediaan akhir yang salah pada periode berjalan akan memberikan pengaruh yang berlawanan pada pelaporan periode berikutnya. b. Pengaruh pada neraca Kesalahan penilaian persediaan akhir yang dilaporkan juga akan berpengaruh terhadap laporan keuangan yang lain, yaitu neraca. Pengaruh kesalahan ini ditentukan dengan persamaan akuntansi dasar, yaitu:
Aset
=
Kewajiban
+
Ekuitas Pemilik
Gambar II.3 Persamaan Akuntansi Pengaruh
Dasar kesalahan
penilaian
persediaan
terhadap
neraca
ditunjukkan sebagai berikut: Kesalahan Persediaan Aset
Kewajiban Ekuitas Pemilik
Akhir Lebih saji
Lebih saji commit to user
Tidak ada
Lebih saji
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Kurang Saji
Kurang saji
Tidak ada
Kurang saji
Tabel II.3 Tabel Pengaruh Kesalahan Penilaian Persediaan Terhadap Neraca Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kesalahan penilaian persediaan akhir dalam neraca akan memiliki pengaruh yang sama pada total aset dan total ekuitas pemilik, serta tidak memiliki pengaruh pada kewajiban.
B. ANALISIS DATA 1.
Penilaian Persediaan Jenis usaha dagang mempunyai persediaan yaitu persediaan barang dagang. Persediaan harus dinilai untuk dapat dilaporkan pada laporan keuangan. Selain itu persediaan juga dinilai untuk menentukan harga pokok barang terjual (HPP). Apabila pencatatan persediaan menggunakan metode perpetual, maka nilai persediaan dapat diketahui tanpa harus melakukan perhitungan fisik. Namun apabila pencatatan persediaan menggunakan metode periodik, maka nilai persediaan ditentukan dengan melakukan perhitungan fisik pada akhir periode. Penilaian persediaan dapat dilakukan dengan dasar kos atau dengan dasar non kos. Penilaian persediaan dengan dasar kos ini mengasumsikan arus biaya yang mungkin tidak berkaitan dengan arus fisik barang. Sedangkan penilaian persediaan dengan dasar non kos tidak mengasumsikan terhadap commit to user
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
arus biaya namun terhadap arus fisik barang. Metode penilaian persediaan dengan dasar kos ada tiga, yaitu FIFO, LIFO, dan Average. Sedangkan metode penilaian persediaan dengan dasar non kos ada tiga, yaitu LCM (Low of Cost or Market), sales relative value, gross profit method, dan retail method. Mini Market Tania dalam melakukan pencatatan terhadap persediaan menggunakan metode periodik atau metode fisik atau metode stock opname. Mini Market Tania melakukan perhitungan fisik setiap akhir periode untuk mengetahui nilai persediaannya dan harga pokok barang terjualnya. Berikut adalah salah satu data pembeliaan dan penjualan terhadap produk ULTRAMILK COKLAT 250ML yang dilakukan oleh Mini Market Tania pada bulan Mei: ULTRAMILK COKLAT 250ML Harga Barang Tersedia Untuk Dijual Tanggal
Keterangan
Unit
Harga Per Unit
Jumlah
01/05/2012
Persediaan Awal
57
Rp 3.225,00
Rp 183.825,00
09/05/2012
Pembelian
72
Rp 3.225,00
Rp 232.200,00
27/05/2012
Pembelian
72
Rp 3.317,00
Rp 238.824,00
Total
201
Rp 654.849,00
Selama bulan Mei 2012, penjualan untuk produk Ultramilk Coklat 250 ml adalah 184 unit dengan nilai Rp 662.400,00. Dan jumlah persediaan yang ada di tangan pada tanggal 31commit Mei 2012 adalah 17 unit. to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari data di atas, nilai persediaan produk Ultramilk Coklat 250 ml apabila dihitung dengan menggunakan metode penilaian dengan dasar kos adalah sebagai berikut: a. Metode FIFO (First In First Out) Langkah 1 Persediaan Akhir Tanggal
Unit
Harga per Unit
Jumlah
27/05/2012
17
Rp 3.317,00
Rp56.389,00
Langkah 2 Harga Pokok Barang Terjual (HPP)
Harga Barang Tersedia Untuk Dijual
Rp 658.161,00
Persediaan akhir
(Rp 56.389,00)
HPP
Rp 601.772,00
Dari perhitungan di atas diperoleh persediaan akhir sebesar 17 unit dengan nilai Rp 56.389,00. Selain itu, dari perhitungan di atas diperoleh HPP sebesar Rp 601.772,00.
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b. Metode LIFO (Last in First Out) Langkah 1 Persediaan Akhir Tanggal
Unit
Harga per Unit
Jumlah
01/05/2012
17
Rp 3.225,00
Rp 54.825,00
Langkah 2 Harga Pokok Barang Terjual (HPP)
Harga Barang Tersedia Untuk Dijual
Rp658.161,00
Persediaan akhir
(Rp54.825,00)
HPP
Rp603.336,00
Dari perhitungan di atas diperoleh persediaan akhir sebesar 17 unit dengan nilai Rp 54.825,00. Selain itu, dari perhitungan di atas diperoleh HPP sebesar Rp 603.336,00.
c. Metode Rata-Rata (Average) Langkah1 Persediaan Akhir Harga per Unit Rata-Rata Tertimbang Harga Barang Tersedia
Harga per Unit :
Untuk Dijual
Total Unit
commit to user
= Rata-Rata Terimbang
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Rp
654.849,00
:
201
=
Rp
3.257,96
Tanggal
Unit
Harga per Unit
Jumlah
01/05/2012
17
Rp3.257,96
Rp55.385,24
Langkah 2 Harga Pokok Barang Terjual (HPP)
Harga Barang Tersedia Untuk Dijual
Rp 658.161,00
Persediaan akhir
(Rp 55.385,24)
HPP
Rp 602.775,76
Dari perhitungan di atas diperoleh persediaan akhir sebesar 17 unit dengan nilai Rp 55.385,24. Selain itu, dari perhitungan di atas diperoleh HPP sebesar Rp 602.775,76.
2.
Pengaruh Penilaian Persediaan terhadap Laba Dari perhitungan harga pokok barang terjual (HPP) di atas, berikut adalah pengaruhnya terhadap laba kotor yang diperoleh Mini Market Tania terhadap penjualan produk Ultramilk Coklat 250 ml:
commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mini Market Tania Ringkasan Laporan Laba Rugi
FIFO
LIFO
Average
Penjualan
Rp 662.400,00
Rp 662.400,00
Rp 662.400,00
Persediaan Awal
Rp 183.825,00
Rp 183.825,00
Rp 183.825,00
Pembelian
Rp 474.336,00
Rp 474.336,00
Rp 474.336,00
Harga Pokok BTUD
Rp 658.161,00
Rp 658.161,00
Rp 658.161,00
Persediaan Akhir
Rp 56.389,00
Rp 54.825,00
Rp 55.385,24
HPP
Rp 601.772,00
Rp 603.336,00
Rp 602.775,76
Laba Kotor
Rp 60.628,00
Rp 59.064,00
Rp 59.624,24
Tabel II.4 Tabel Ringkasa Laporan laba Rugi Mini Market Tania
Dari data diatas dapat dilihat bahwa dengan metode FIFO laba kotor yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan laba yang dihasilkan dengan menggunakan metode LIFO maupun metode rata-rata. Metode LIFO menghasilkan laba kotor paling rendah, sedangkan metode rata-rata menghasilkan laba kotor ditengah-tengah metode FIFO dan metode LIFO. Metode FIFO menghasilkan laba yang tinggi saat terjadi kenaikan harga karena persediaan akhir yang dinilai adalah dari persediaan yang dibeli terakhir, yaitu saat terjadi kenaikan harga. Nilai persediaan akhir akan berbanding terbalik dengan harga pokok barang terjual dan berbanding lurus commit to user dengan laba kotor. Apabila nilai persediaan akhir tinggi, maka harga pokok
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
barang terjual yang diperoleh rendah. Harga pokok barang terjual yang rendah akan menghasilkan laba kotor yang tinggi. Namun apabila terjadi penurunan harga, maka metode LIFO akan menghasilkan laba kotor paling tinggi. Hal ini dikarenakan persediaan akhir yang dinilai adalah barang yang pertama kali dibeli, yaitu saat belum terjadi penurunan harga, sehingga nilai persediaannya tinggi. Berbeda dengan metode FIFO dan metode LIFO, metode rata-rata akan selalu berada ditengah-tengah. Hal ini karena nilai persediaan dihitung berdasarkan nilai rata-rata persediaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III TEMUAN
A. KELEBIHAN Mini Market Tania menggunakan sistem pencatatan persediaan barang dagang secara manual dan terkomputerisasi dengan mengggunakan software master barang. Dari dua sistem yang digunakan tersebut dapat dilakukan pencocokan data sehingga kemungkinan kesalahan dalam menghitung stock opname dapat diminimalisir. B. KEKURANGAN 1. Software yang digunakan untuk mencatat persediaan terkadang mengalami gangguan (error), sehingga saat menginput data inventory terjadi kesalahan jumlah unit yang mengakibatkan perbedaan pada nilai persediaan akhirnya. 2. Internal Control terhadap persediaan kurang sehingga terkadang terjadi barang yang hilang dan lupa melakukan pencatatan transaksi saat terjadi mati listrik.
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari analisis perhitungan yang telah dilakukan oleh penulis terhadap persediaan barang dagang Ultramilk Coklat 250 ml pada Mini Market Tania, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode FIFO akan menghasilkan laba kotor lebih tinggi disaat terjadi kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena persediaan barang yang dinilai adalah persediaan barang yang dibeli terakhir, yaitu pada saat harga naik. Karena nilai persediaan akhirnya tinggi, maka harga pokok barang terjual akan berbanding terbalik yaitu cenderung lebih rendah. Harga pokok barang terjual yang rendah akan menghasilkan laba kotor yang tinggi. Produk Ultramilk Coklat 250 ml mengalami kenaikan harga pada pembelian terakhir bulan Mei, dan nilai persediaan yang dihitung dengan menggunakan metode FIFO adalah persediaan dengan harga beli yang terakhir, yaitu saat terjadi kenaikan harga, sehingga nilai persediaan Ultramilk Coklat 250 ml menjadi tinggi. Karena nilai persediaan akhirnya tinggi, maka harga pokok barang terjual untuk produk Ultramilk Coklat 250 ml menjadi rendah dan menghasilkan laba yang tinggi. commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
42 digilib.uns.ac.id
2. Metode LIFO akan menghasilkan laba kotor paling rendah disaat terjadi kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena persediaan barang yang dinilai adalah persediaan barang yang dibeli paling awal. Karena nilai persediaan akhirnya rrendah, maka harga pokok barang terjual akan berbanding terbalik yaitu cenderung lebih tinggi. Harga pokok barang terjual yang tinggi akan menghasilkan laba kotor yang rendah. Produk Ultramilk Coklat 250 ml mengalami kenaikan harga pada pembelian terakhir bulan Mei, dan nilai persediaan yang dihitung dengan menggunakan metode LIFO adalah persediaan dengan harga beli paling awal, sehingga nilai persediaan Ultramilk Coklat 250 ml menjadi rendah. Karena nilai persediaan akhirnya rendah, maka harga pokok barang terjual untuk produk Ultramilk Coklat 250 ml menjadi tinggi dan menghasilkan laba yang rendah. 3. Metode rata-rata akan menghasilkan laba kotor ditengah-tengah antara metode FIFO dan metode LIFO disaat terjadi kenaikan harga. Hal ini disebabkan karena persediaan barang yang dinilai adalah persediaan barang dengan harga rata-rata dari persediaan awal dan pembelianpembelian yang dilakukan. Produk Ultramilk Coklat 250 ml mengalami kenaikan harga pada pembelian terakhir bulan Mei, dan nilai persediaan yang dihitung dengan menggunakan metode rata-rata adalah persediaan dengan harga rata-rata dari persediaan awal dan pembelian-pembelian yang dilakukan, sehingga nilai persediaan Ultramilk Coklat 250 ml menjadi lebih rendah dibandingkan dengan commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
metode FIFO dan lebih tinggi dibandingkan dengan metode LIFO. Harga pokok barang terjual untuk produk Ultramilk Coklat 250 ml menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan metode FIFO dan lebih rendah dibandingkan dengan metode LIFO. Hal ini mengakibatkan laba kotor yang dihasilkan dengan metode rata-rata akan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan metode FIFO dan lebih tinggi dibandingkan dengan metode LIFO.
B. SARAN Dari kesimpulan yang penulis dapat diatas, maka penulis memberikan saran pada Mini Market Tania, yaitu apabila Mini Market Tania ingin memperoleh laba yang maksimal pada pelaporan keuangan periode berjalan, maka saat terjadi kenaikan harga Mini Market Tania lebih baik menggunakan metode FIFO untuk penilaian persediaannya. Namun juga perlu diketahui bahwa pada saat terjadi penurunan harga, maka metode LIFO yang paling tepat digunakan untuk menghasilkan laba yang maksimal.
commit to user