Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA Bayu Sigit Gutomo (2012 66 125) Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul, Jakarta
ABSTRAK Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan efektifitas antara latihan Zig-zag run dengan latihan Carioca untuk meningkatkan agility pada pemain bulutangkis pemula. Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental dengan bentuk 2 kelompok, dimana agility diukur dengan menggunakan T-test agility dengan menggunakan stopwatch dan empat buah cone, letakan dan bentuk empat buah cone tersebut menjadi huruf ‘T’. Sampel diminta untuk start dari titik A lalu ke titik B dengan lari sprint lalu ke titik C setelah itu ke titik D dengan shuffle run, kembali lagi ke titik B dan A dengan backpedal run. Sampel terdiri dari 34 orang dan berdasarkan rumus Poccock. Sampel dikelompokan menjadi 2 kelompok yang mana terdiri dari 17 orang, kelompok perlakuan I dengan latihan Zigzag run dan kelompok perlakuan II dengan latihan Carioca. Hasil: Uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test didapatkan data berdistribusi normal sedangkan uji homogenitas dengan Levene’s Test didapatkan data memiliki varian homogen. Hasil uji hipotesa pada kelompok perlakuan I dengan Paired Sample T-Test, didapatkan nilai peningkatan agility p=0,000 yang berarti pemberian latihan Zig-zag run efektif dalam meningkatkan agility. Pada kelompok perlakuan II, didapatkan nilai peningkatan agility p= 0,000 yang berarti pemberian latihan Carioca efektif dalam meningkatkan Agility. Pada hasil T-Test Independent menunjukan nilai peningkatan agility p=0,001 yang berarti ada perbandingan efektifitas antara latihan Zig-zag run dengan latihan Carioca untuk meningkatkan agility pada pemain bulutangkis pemula. Kesimpulan: ada perbandingan efektifitas antara latihan Zig-zag run dengan latihan Carioca untuk meningkatkan agility pada pemain bulutangkis pemula. Kata Kunci : Zig-zag run, carioca, agility, bulutangkis pemula. individu, berlawanan dengan orang lain,
PENDAHULUAN Olahraga merupakan aktivitas yang dilakukan
tubuh
aktivitas fisik yang memiliki tujuan
seseorang, yang tidak hanya berupa
tertentu dan dilakukan dengan aturan-
olahraga jasmani tetapi juga rohani.
aturan tertentu secara sistematis seperti
Baik olahraga jasmani maupun olahraga
adanya aturan waktu, target denyut
rohani sama-sama memberikan dampak
nadi, jumlah pengulangan dan lain-
positif bagi
lain(1).
Olahraga
untuk
melatih
dan juga berkelompok. Olahraga adalah
kesehatan
bisa
tubuh
dilakukan
kita. secara
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
Setiap
jenis
olahraga
memiliki
Diantara seluruh komponen kondisi
fungsi dan manfaat masing-masing bagi
fisik
tubuh manusia. Rutin berolahraga juga
bulutangkis yang akan dibahas di sini
harus
rutin
adalah kelincahan atau agility. Karena
mengkonsumsi makanan sehat agar
setiap pemain yang akan melakukan
kesehatan tubuh terus terjaga. Ada
pukulan,
banyak
shuttlecocks dengan langkah kaki yang
diimbangi
jenis
dengan
olahraga
yang
bisa
teknik
dalam
mereka
dan
lincah
permainan
harus
mengejar
dijalani, ada yang berupa permainan,
ringan
kesemua
sudut
pertandingan, dan sebagainya.
lapangan, itulah yang menjadi fungsi
Bulutangkis merupakan salah satu
agility terhadap pemain bulutangkis.
cabang olahraga yang digemari di
Pada pemain bulutangkis pemula usia
Indonesia, baik oleh kalangan ekonomi
17-22 tahun harusnya sudah mulai
bawah
laki-laki,
dilatih serta dibuatkan program untuk
perempuan, anak-anak sampai orang
meningkatkan agility seorang pemain
tua.
bulutangkis.
sampai
atas,
Prestasi olahraga tidak terlepas
Semakin
dini
seorang
pemain
dari unsur fisik, peningkatan kondisi
bulutangkis dapat menguasai langkah
fisik atlet bertujuan agar kemampuan
kaki dengan kelincahan yang tinggi
fisik
akan
menjadi
prima
dan
berguna
semakin
baik
menunjang aktivitas olahraga dalam
mengantisipasi
rangka mencapai prestasi prima. Untuk
datang. Untuk dapat menguasai teknik
mendapatkan
langkah kaki yang baik, selain kondisi
hendaknya
prestasi ditunjang
yang kondisi
tinggi, fisik
fisik,
shuttlecocks
dalam
dibutuhkan
pula
yang
kemampuan
seperti kelincahan, kecepatan, kekuatan,
untuk mengontrol gerak bagian-bagian
koordinasi, daya tahan, waktu reaksi,
tubuh bawah maupun gerak tubuh
dan lain-lain. Komponen kondisi fisik
secara keseluruhan, dengan kata lain
meliputi: kekuatan (strength), kecepatan
dibutuhkan gerak otomatisasi yang baik
(speed), daya tahan (endurance), daya
untuk dapat melakukan langkah kaki
ledak otot (muscular explosive power),
dengan kelincahan tinggi(2).
kelincahan
(agility),
keseimbangan
Tidak sedikit macam latihan
(balance), kelentukan (flexibility), dan
yang di program untuk meningkatkan
koordinasi (coordination).
agility
contohnya
seperti
carioca
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
exercise dan zig-zag run. Latihan zig-
power
zag run adalah suatu macam bentuk
mempengaruhi kecepatan bergerak atlit
latihan yang dilakukan dengan gerakan
sehingga akurasi dapat tercapai, karena
berkelok-kelok melewati pembatas yang
semakin tinggi kekuatan otot dan
telah disiapkan, dengan tujuan untuk
power, kecepatan bergerak dan akurasi
melatih
semakin
kemampuan
berubah
arah
dan
daya
koordinasi
meningkat.
yang
Dengan
dengan cepat(3). Tujuan latihan ini
meningkatnya
adalah untuk menguasai keterampilan
mempengaruhi agility seperti koordinasi
lari,
neuromuskular,
menghindari
dari
berbagai
faktor
yang
kecepatan
reaksi,
halangan baik orang maupun benda
kekuatan, fleksibilitas, kecepatan, dan
yang ada disekeliling(4). Latihan zig-zag
keseimbangan
run nantinya sangat membantu mereka
menyebabkan terjadinya peningkatan
bergerak dengan lincah, cepat, dan
agility.
membalas pukulan dari lawan.
Carioca
Pada saat latihan zig-zag run ini,
hal
atau
ini
akan
Grapvines
adalah
latihan seperti side-to-side exercise
melibatkan berlari secara sprint yang
dimana
akan membuat kontraksi eksentrik-
menyilang
kosentrik oleh otot ekstensor yang
Carioca
dikenal dengan stretch-shortening cycle
keseimbangan
(SSC)
menghasilkan
kelincahan. Tujuan latihan carioca ini
lebih
kuat
adalah dapat meningkatkan fleksibilitas
kontraksi
hip, dapat mengubah arah gerakan serta
gerakan
olah kaki atau footwork dengan cepat
yang
kontraksi
akan
kosentrik
dibandingkan kosentrik
dengan
tanpa
adanya
eksentrik sebelumnya(5). Latihan ini dapat
meningkatkan
kecepatan
seseorang
mengolah
kaki
berulang-ulang(6).
dan
menuntut dan
koordinasi, juga
tentunya
dan lincah. Latihan
Carioca
dapat
kecepatan
reaksi,
konduktifitas saraf dan meningkatkan
meningkatkan
koordinasi neuromuskular yang akan
stabilisasi, kekuatan dan daya tahan
menyebabkan terjadinya peningkatan
otot, keseimbangan, fleksibilitas,
kecepatan
koordinasi
reaksi,
hal
ini
akan
neuromuskular,
dan serta
membentuk suatu gerakan yang efektif
meningkatkan ruang lingkup sendi.
dan
kekuatan
Dalam latihan ini, otot-otot bekerja
merupakan salah satu faktor selain
bersama untuk membentuk kekuatan
efisien.
Selain
itu
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
yang tujuannya akan meningkatkan pula
Cone letakan dan bentuk empat
komponen agility lainnya. Ketika tubuh
buah cone tersebut menjadi huruf ‘T’,
bergerak secara efektif dan efisien, hal
sebutlah cone pertama sebagai titik A,
ini dapat mengurangi risiko terjadinya
lalu dari titik A ke titik B yang berjarak
cidera serta meningkatkan kemampuan
9,14m dan terletak antara titik C dan D,
olahraga seperti kekuatan, kecepatan
dari titik B ke titik C maupun D
dan
berjarak 4,57m. Sampel diminta untuk
fungsional
serta
memberikan
support pada tubuh.
start dari titik A lalu ke titik B lalu ke
Dalam menilai agility yang telah
titik C setelah itu ke titik D kembali lagi
diberikan pada kedua latihan tersebut di
ke titik B dan A dengan shuffle run.
atas, maka untuk membuktikan apakah
Tugas penguji adalah mecatat waktu
ada perbedaan efektifitas dari kedua
hasil dari sampel tersebut. Jika hasil
latihan tersebut terhadap peningkatan
sudah didapat, maka kita bisa melihat
agility yang dilakukan dengan metode
skor dari sampel dan menilai dari score
T-test
ratting table.
agility
dengan
alat
ukur
stopwatch dalam satuan detik atau second.
METODE
T-test
ialah
alat
ukur
yang
Sampel sebanyak 34 orang yang
ditujukan untuk mengetes seberapa
dipilih melalui pemberian quisioner dan
kelincahan
berdasarkan
seseorang
dengan
kriteria
yang
telah
menggunakan empat kerucut (cone)
ditentukan yakni pemain bulutangkis
berbentuk seperti huruf T, satu kerucut
pemula yang berusia 17-22 tahun.
(cone) dengan jarak sepuluh meter, dua
Pemilihan sampel dilakukan secara
dan tiga kerucut (cone) dengan masing-
random dan dibagi kedalam 2 kelompok
masing jarak lima meter. Dengan ruang
dengan
berlari yang cukup disekitarnya dan
berjumlah 17 orang. Dimana kelompok
sebuah
aplikasi
perlakuan I diberikan latihan Zig-zag
dengan
run
stopwatch.
pengukuran
ini
Pada
dilakukan
menilai waktu yang ditempuh pada saat melakukan start sampai finish dengan menggunakan stopwatch.
dan
masing-masing
kelompok
kelompok
perlakuan
II
diberikan latihan Carioca. Sebelum
diberikan
perlakuan,
peneliti melakukan pengukuran tingkat agility dengan metode T-test agility
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
dengan alat ukur stopwatch dalam
agility dengan alat ukur stopwatch
satuan detik atau second. Selanjutnya
dalam satuan detik atau second pada
sampel diberikan perlakuan sebanyak
minggu
18 kali dengan frekuensi tiga kali
dilakukan untuk menentukan tingkat
seminggu
keberhasilan dari perlakuan yang telah
selama
Kemudian
enam
dilakukan
minggu.
pengukuran
terakhir
latihan,
diberikan.
tingkat agility dengan metode T-test
Tabel 1: Desain latihan Zig-zag run Minggu
Frekuensi
Set
Waktu
Repetisi
Istirahat
1
3x1 minggu
3 set
1 menit
8 kali
2 menit
2
3 x 1 minggu
3 set
1 menit
8 kali
2 menit
3
3 x 1 minggu
3 set
1 menit
10 kali
2 menit
4
3 x 1 minggu
3 set
1 menit
10 kali
2 menit
5
3 x 1 minggu
3 set
1 menit
12 kali
2 menit
6
3 x 1 minggu
3 set
1 menit
12 kali
2 menit
Sumber : Data Pribadi Tabel 2: Desain latihan Carioca Minggu
Frekuensi
Set
Waktu
Repetisi
Istirahat
1
3x1 minggu
3 set
1 menit
8 kali
2 menit
2
3x1 minggu
3 set
1 menit
8 kali
2 menit
3
3x1 minggu
3 set
1 menit
10 kali
2 menit
4
3x1 minggu
3 set
1 menit
10 kali
2 menit
5
3x1 minggu
3 set
1 menit
12 kali
2 menit
6
3x1 minggu
3 set
1 menit
12 kali
2 menit
Sumber : Data Pribadi
hal
ini
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
stopwatch dalam satuan detik atau
HASIL Pengukuran
tingkat
agility
dengan
metode T-test agility dengan alat ukur
second pada saat sebelum dan sesudah diberikan latihan Zig-zag run
Tabel 3: Nilai tingkat agility kelompok perlakuan I Latihan Zig-zag run Sebelum Sesudah Selisih 13.36 11.06 2.3 12.86 11.02 1.84 12.23 10.42 1.81 12.12 10.86 1.26 11.42 10.32 1.1 12.23 11.02 1.21 11.92 10.56 1.36 13.4 10.22 3.18 12.73 10.42 2.31 13.05 11.1 1.95 13.7 11.21 2.49 12.94 11.46 1.48 11.15 9.54 1.61 12.79 10.72 2.07 11.72 11.07 0.65 13.54 11.26 2.28 11.86 10.41 1.45 12.5306 10.7453 1.7853 0.76858 0.48442 0.61853 Sumber : Data Pribadi
Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Mean SD
Berdasarkan tabel 3 di atas, data
peningkatan
kelompok
agility
perlakuan
I
pada
sebelum
diberikan latihan didapatkan nilai mean 12.5306±0.76858, sedangkan nilai
akhir
didapatkan 10.7453±0.48442. menandakan
sesudah nilai Data bahwa
latihan mean tersebut terjadi
penurunan waktu pada saat T-test agility
sebelum
dan
sesudah
perlakuan yang berarti bahwa agility meningkat.
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
Grafik 1: Nilai tingkat agility kelompok perlakuan I
Zig-zag run
15 10 5 0 1 2
3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Sebelum Sesudah
Sumber: Data Pribadi Pengukuran
tingkat
agility
dengan
metode T-test agility dengan alat ukur
second pada saat sebelum dan sesudah diberikan latihan Carioca.
stopwatch dalam satuan detik atau
Tabel 4: Nilai tingkat agility kelompok perlakuan II Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Mean SD
Latihan Carioca Sebelum Sesudah 12.56 11.02 11.84 10.86 11.76 11.71 13.08 11.41 13.42 12.81 12.72 11.46 12.15 10.89 13.42 12.02 12.24 10.46 11.78 11.02 12.87 11.47 12.06 11.57 11.08 10.02 14.02 13.06 11.64 10.48 11.72 10.28 12.03 10.74 12.3759 11.2518 0.78011 0.83115 Sumber : Data Pribadi
Selisih 1.54 0.98 0.05 1.67 0.61 1.26 1.26 1.4 1.78 0.76 1.4 0.49 1.06 0.96 1.16 1.44 1.29 1.1241 0.44885
Berdasarkan data dari tabel 4 di
perlakuan II sebelum diberikan latihan
atas, data peningkatan agility kelompok
didapatkan nilai mean 12.3759±0.78011
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
sedangkan nilai akhir sesudah latihan
waktu pada saat T-test agility sebelum
didapatkan
dan sesudah perlakuan yang berarti
nilai
11.2518±0.83115.
mean
Data
tersebut
bahwa agility meningkat.
menandakan bahwa terjadi penurunan Grafik 2: Nilai tingkat agility kelompok perlakuan II
Carioca
20
10
0 1
2
3
4
5
6
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Sebelum Sesudah
Sumber : Data Pribadi
Adapun selisih pada nilai agility terhadap kelompok perlakuan I dan
kelompok II, dapat deilihat pada table 5 berikut:
Tabel 5: Selisih Peningkatan Agility pada Perlakuan I dan Perlakuan II
Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Mean SD
Selisih Nilai Agility Perlakuan I Perlakuan II 2.3 1.54 1.84 0.98 1.81 0.05 1.26 1.67 1.1 0.61 1.21 1.26 1.36 1.26 3.18 1.4 2.31 1.78 1.95 0.76 2.49 1.4 1.48 0.49 1.61 1.06 2.07 0.96 0.65 1.16 2.28 1.44 1.45 1.29 1.7853 1.1241 0.61853 0.44885 Sumber: Data Pribadi
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
Berdasarkan tabel 5 di atas,
Sehingga terlihat adanya peningkatan
perbandingan nilai rata-rata selisih yang
disetiap
didapat dari kelompok perlakuan I
tetapi dari hasil peningkatan agility nilai
dengan nilai 1.7853, sedangkan nilai
rata-rata perbedaan selisih terbesar pada
rata-rata selisih yang didapat kelompok
kelompok perlakuan I dengan nilai
perlakuan
1.7853.
II dengan nilai 1.1241.
masing-masing
kelompok,
Grafik 3: Selisih Mean Peningkatan Agility pada Perlakuan I dan Perlakuan II
13 12.5 12
Kelompok Perlakuan I
11.5 11
Kelompok Perlakuan II
10.5 10 9.5 Sebelum
Sesudah
Sumber: Data Pribadi Untuk mengetahui apakah pada awal
penelitian
antara
kelompok
Sedangkan homogenitas
untuk varian
mengetahui dari
kelompok
perlakuan I dan kelompok perlakuan II
perlakuan I dan kelompok perlakuan II,
ada peningkatan agility, maka peneliti
maka dilakukan uji homogenitas dengan
melakukan uji normalitas dan antara
menggunakan uji Levene’s Test.
dua
kelompok
perlakuan
dengan
menggunakan uji Shapiro-Wilk Test.
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
Tabel 6: Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Test dan uji homogenitas Levene’s Test Levene’s Test
Kolmogorov-Smirnov test
Perlakuan
p-value
Keterangan
p-value
Keterangan
Sebelum 1
0.200
Normal
0.564
Homogen
Sesudah 1 Sebelum 2 Sesudah 2 Selisih 1 Selisih 2
0.124 0.200 0.200 0.200 0.200
Normal Normal Normal Normal Normal
Sumber: Data Pribadi Berdasarkan tabel 6 didapat p-
hipotesis sebagai berikut, Ho diterima
value kelompok perlakuan I adalah
jika nilai p > α (0,05) dan Ho ditolak
0.200
jika nilai p < α (0,05). Adapun hipotesis
dimana
normal,
dan
sampel p-value
berdistribusi kelompok
yang akan diuji adalah sebagai berikut:
perlakuan II adalah 0.200 dimana
Ho : Tidak ada perbedaan tingkat agility
sampel berdistribusi normal. Dan p-
pemain bulutangkis pemula sebelum
value pada uji Levene’s Test adalah
dan sesudah latihan Zig-zag run.
0.564 dimana sampel homogen.
Ha : Ada perbedaan tingkat agility
Uji
hipotesis
pada
kelompok
perlakuan I dengan Paired Sample T-
pemain bulutangkis pemula sebelum dan sesudah latihan Zig-zag run.
Test. Dengan ketentuan hasil pengujian Tabel 7: Uji Hipotesis I Variabel
Mean ± SD
Sebelum
12.5306 ± 0.76858
Sesudah
10.7453 ± 0.48442
P-value 0.000
Sumber : Data Pribadi
Berdasarkan dari tabel 7 diatas, berdasarkan hasil T-test Of Related dari data tersebut didapatkan nilai p = 0.000
bahwa terdapat peningkatan agility yang signifikan pada latihan Zig-zag run. Uji
hipotesis
pada
kelompok
dimana p < 0,05 hal ini berarti Ho
perlakuan II dengan Paired Sample T-
ditolak. Sehingga dapat disimpulkan
Test. Dengan ketentuan hasil pengujian hipotesis sebagai berikut, Ho diterima
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
jika nilai p > α (0,05) dan Ho ditolak
Ha
jika nilai p < α (0,05). Adapun hipotesis
pemain bulutangkis pemula sebelum
yang akan diuji adalah sebagai berikut:
dan sesudah latihan Carioca.
: Ada perbedaan tingkat agility
Ho : Tidak ada perbedaan tingkat agility pemain bulutangkis pemula sebelum dan sesudah latihan Carioca Tabel 8: Uji Hipotesis II Variabel
Mean ± SD
P-value
Sebelum
12.3759 ± 0.78011
Sesudah
11.2518 ± 0.83115
0.000
Sumber : Data Pribadi Berdasarkan data dari tabel 8 di
Independent. Dengan ketentuan hasil
atas, didapatkan hasil uji related t-test
pengujian hipotesis Ho diterima jika
menunjukan bahwa p-value 0.000 yang
nilai p > α (0,05) dan Ho ditolak jika
berarti Ho ditolak dan Ha diterima,
nilai p < α (0,05). Adapun hipotesis
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
yang ditegakkan adalah :
terdapat
Ho : Tidak ada perbedaan efektifitas
peningkatan
agility
yang
signifikan pada latihan Carioca.
antara latihan Zig-zag run dan latihan
Uji hipotesis III untuk menguji
carioca
terhadap peningkatan agility
signifikansi hipotesis komparatif dua
pemain bulutangkis pemula.
sampel independent yang berdistribusi
Ha : Ada perbedaan efektifitas antara
normal, atau mencari beda antara dua
latihan Zig-zag run dan latihan carioca
kelompok perlakuan I dengan kelompok
terhadap peningkatan agility pemain
perlakuan II menggunakan uji T-test
bulutangkis
pemula.
Tabel 9: Uji Hipotesis III Variabel
Mean ± SD
Selisih I
1.7853 ± 0.61853
Selisih II
1.1241 ± 0.44885
P-value
0.001
Sumber : Data Pribadi
Keterangan Ho ditolak
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
Berdasarkan tabel 9 di atas,
(<0,05), yang berarti Ho ditolak dan Ha
dengan
sampel
masing-masing
diterima, sehingga dapat disimpulkan
kelompok
perlakuan
berjumlah
17
bahwa ada perbedaan efektifitas antara
orang, pada kelompok perlakuan I,
latihan Zig-zag run dan latihan carioca
mean
terhadap peningkatan agility pemain
selisih
latihan
sebesar
1.7853±0.61853 dan pada kelompok perlakuan
II
sebesar
Setelah diberikan latihan antara
T-test
kelompok perlakuan I dan kelompok
Independent didapat p-value = 0,001 Ho
perlakuan II. Dengan masing-masing
ditolak
dapat
kelompok sampel yang berbeda dan
perbedaan
tingkat yang berbeda pula, hal ini
efektifitas antara latihan Zig-zag run
berkaitan dengan tingkat usia, tinggi
dan
terhadap
badan, berat badan serta aktivitas
peningkatan agility pemain bulutangkis
sampel yang berbeda-beda. Dari semua
pemula.
sampel dari tiap kelompok pada minggu
1.1241±0.44885.
mean
bulutangkis pemula.
Pada
(p<0,05),
disimpulkan
sehingga
bahwa
latihan
hasil
ada
carioca
ke 6 hasil pengukuran menunjukkan adanya peningkatan.
PEMBAHASAN Berdasarkan penelitian ini peneliti membuktikan bahwa ada perbedaan efektifitas antara latihan Zig-zag run dan
latihan
carioca
terhadap
peningkatan agility pemain bulutangkis pemula. Dalam penelitian ini sampel di bagi menjadi dua kelompok perlakuan yaitu kelompok perlakuan I dengan latihan Zig-zag run dan kelompok perlakuan II dengan latihan carioca. Hasil uji hipotesis III melalui uji T-test Independent hasil setelah latihan antara kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II diperoleh p-value =0.001
Hal
ini
menyebabkan
ketika
diberikan latihan, maka akan lebih mudah beradaptasi, sehingga terjadi peningkatan koordinasi intermuscular, peningkatan kekuatan otot-otot tungkai (peningkatan power) pada latihan Zigzag run akan menyebabkan terjadinya peningkatan kecepatan, daya ledak dan stabilitas pada tungkai. Sehingga dapat menyebabkan terjadinya peningkatan yang lebih tinggi. Hasil yang didapat pada penelitian ini
adalah
peningkatan
terdapat agility
pada
perbedaan pemain
bulutangkis pemula antara kelompok
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
perlakuan I yang diberikan latihan Zig-
yang
zag run dan kelompok perlakuan II
perlakuan I dan kelompok perlakuan II.
yang diberikan latihan Carioca. Dimana
Berdasarkan hasil yang peningkatan
pemberian
agility yang diperoleh
latihan
berpengaruh
lebih
Zig-zag besar
run
daripada
bermakna
antara
kelompok
dari
kedua
kelompok tersebut, memiliki perbedaan
latihan Carioca terhadap peningkatan
hasil dengan nilai p = 0.001(p<0,05).
agility
KESIMPULAN
pemula.
pada
pemain
bulutangkis
Hal ini berdasarkan tabel 5
Berdasarkan uraian dari hasil
dengan statistik deskriptif dengan nilai
penelitian dan pembahasan, maka dapat
mean untuk nilai selisih peningkatan
diambil kesimpulan yaitu ada perbedaan
agility pada kelompok perlakuan I
efektifitas antara latihan Zig-zag run
1.7853 dengan standar deviasi 0.61853
dan
dan nilai mean untuk nilai selisih
peningkatan agility pemain bulutangkis
peningkatan agility kelompok perlakuan
pemula.
II
1.1241
dengan
standar
deviasi
0.44885.
carioca
terhadap
REFERENSI 1.
Hal tersebut di akibatkan karena
Lesmana, Syahmirza Indra. 2011. Fisikal
carioca exercise merupakan latihan yang kurang populer dan memiliki
latihan
Training,
dalam
Mata
Kuliah Gizi Olahraga. 2.
Eklund, R. C, et al. 2007. The
gerakan yang sulit, sehingga sampel
Psychosocial Aspect of a Return to
harus mahir untuk melakukan gerakan
Sport Following Serious Injury.
tersebut, karena apabila melakukan
Psychology of Sport and Exercise.
gerakan yang salah maka hasil yang di
3.
dapatkan akan kurang maksimal. Namun
secara
Peningkatan
4.
Saputra. 2002. Tujuan Latihan Lari Zig-zag. Depdiknas. Jakarta.
5.
Hennessy
L,
Kilty
terjadinya peningkatan performa atau
Relationship
kemampuan untuk bermain bulutangkis.
shortening
cycle
performance
in
Sehingga pada akhir penelitian ini terlihat bahwa terdapat perbedaan nilai
dan
Semarang: Effhar dan Dahara Prize.
kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II, hal ini akan menyebabkan
2002.
Pembinaan Kekuatan kondisi fisik.
keseluruhan
dengan terjadinya peningkatan pada
Sajoto.
of
J.
the to
trained
2001. stretchspring female
Perbedaan Efektifitas Latihan Zig-Zag Run dengan Carioca Exercise Untuk Meningkatkan Agility pada Pemain Bulutangkis Pemula
athletes. Journal of Strength and Conditioning Research. 6.
Araújo M. de,
2004.
Textos e
cotextos, Nossa Historia, Rio de Janeiro.