Perayaan Kristmas 25 Disember Antara Dogma dan Toleransi Oleh : Hjh. Irena Handono Alih Bahasa Malaysia : Thoriq Ahmad versi 1.0, 26/12/2010
Download edisi kemaskini di http://dakwah.info Email maklum balas penambahbaikan ke
[email protected]
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
PENDAHULUAN JESUS DALAM SEJARAH BANGSA YAHUDI JESUS DAN KONTROVERSI KELAHIRANNYA SEJARAH KRISTMAS PANDANGAN TIGA AGAMA TENTANG JESUS MENATA SIKAP LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN Perayaan Kristmas, sungguh wah dan gemerlap, dengan pohon-pohon cemara lengkap digantungkan hiasanhiasan, kerlap-kerlip lampu, dan hadiah-hadiah dibawahnya. Malamnya, tepat pukul 12 malam dilakukan upacara yang dinamakan kebaktian. Rumah-rumah pun dihias pohon cemara, juga kedai dan plaza mall, gedung dan pejabat. Acara-acara televisyen marak dengan rancangan yang bernuansa Kristmas. Institusi-institusi juga secara rasmi merayakannya. Begitu semaraknya perayaan tersebut, sampai-sampai, paling tidak, membawa tiga kesan: pertama : perayaan Kristmas yang jatuh pada tanggal 25 Disember adalah sebuah upacara keagamaan yang berlandaskan nilai kebenaran. Kedua: perayaan Kristmas telah mencapai “maqam” yang terhormat, sebuah simbol status sosial. Sebuah simbol yang membanggakan bagi orang yang merayakannya atau bagi mereka yang tidak “menyambut” perayaan Kristmas, terkesan dengan prestijnya. Ketiga: seolah-olah majoriti penduduk negeri ini adalah kaum Nasrani. Padahal secara statistik, jumlah mereka tidak lebih dari 15 %. Berbeza dengan realiti perayaannya yang gemerlapan, sejarah Kristmas 25 Disember sendiri cukup samar. Hampir dapat dipastikan bahwa tidak banyak orang termasuk dikalangan kaum Kristian sendiri yang paham tentang sejarah perayaan Kristmas yang ditetapkan pada tanggal 25 Disember tersebut. Salah satu sebabnya adalah tidak adanya literature yang menjelaskan dengan rinci tentang Kristmas. Jikalau ada hanya memuat keterangan bahwa Kristmas adalah perayaan orang Nasrani yang jatuh pada tanggal 25 Disember sebagai peringatan hari kelahiran JESUS. Langkah literature tentang Kristmas sebenarnya cukup menjadi alasan untuk bersikap kritis. Benarkah JESUS dilahirkan pada tanggal 25 Disember? Jika tidak bagaimana sejarah penetapan 25 Disember sebagai hari kelahiran JESUS, yang akhirnya diperingati sebagai perayaan Kristmas?
JESUS DALAM SEJARAH BANGSA YAHUDI Sebelum membahas tentang perayaan Kristmas dan segala konfrontasi yang menyertainya, terlebih dahulu perlu saya jelaskan latar belakang sejarah JESUS itu sendiri. Bahwa JESUS memang lahir dan hidup dikalangan bangsa Yahudi. Oleh kerana itu, untuk bisa memahami kepribadian JESUS, harus paham terlebih dahulu bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi berkeyakinan bahwa mereka adalah “bangsa pilihan” Tuhan. Tuhan menciptakan alam semesta beserta isinya untuk kepentingan dan kesejahteraan mereka. Dan mereka merasakan seolah bahwa mereka adalah watak utama, sedangkan bangsa lain cukup sebagai pelengkap derita kehidupan di dunia. Lebih lanjut hanya diri mereka yang dianggap manusia, sedangkan bangsa lain hanyalah pembantu, budak, bahkan anjing. Keyakinan seperti itulah yang membuat mereka lebih dari bangsa lain, sombong, pongah, keras kepala bahkan kejam. Pernyataan-pernyataan seperti tersebut diatas bukan sebuahlah sebuah rekaan drama belaka, melainkan bersumber dari Bibel sendiri, diantaranya: ”Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan iman dan bangsa yang kudus. Inilah semunya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.” (Keluaran 19:6). ”Engkau akan diberkati lebih daropada segala bangsa” (Ulangan 7:14). ”Engkau harus melenyapkan segala bangsa yang diserahkan kepadamu oleh Tuhan, Allahmu: janganlah engkau merasa sayang kepada mereka....” (Ulangan 7:16). ”Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro Fenesia. Ia memohon kepada JESUS untuk mengusir syaithan itu dan anaknya. Lalu JESUS berkata kepadanya : ”Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing. ”Tetapi perempuan itu menjawab: ”Benar Tuhan. Tetapi anjing yang dibawah meja juga makan sisa-sisa makanan yang dijatuhkan anak-anak. ”Maka kata JESUS kepada perempuan itu: ” Kerana kata-katamu itu pergilah sekarang sebab syaithan itu sudah keluar dari anakmu.” (Markus 7:26-29). Pernyataan-pernyataan Bibel tersebut di atas menjelaskan betapa bangsa Yahudi menganggap diri mereka istimewa, yaitu ”bangsa pilihan Tuhan”. Oleh kerana itu mereka boleh berbuat apa saja terhadap bangsa lain, termasuk membantai (melenyapkan). Dan semua itu dilakukan atas nama Tuhan. Namun adakah suatu bangsa yang rela terus menerus ditindas dijajah ataupun diperbudak?. Demikian pula dengan bangsa Palestin, penduduk asli negeri itu, yang setelah melalui perjuangan berat akhirnya bangsa Palestin menang. Kemenangan bangsa Palestin tersebut membuat keadaan menjadi terbalik. Bangsa Yahudisang penindas- kini dalam bayang-bayang tertindas. Maka mereka memohon agar Yahwe (Tuhan Israel) segera mengutus seorang Al-Masih (Penyelamat) agar mereka beroleh kejayaan dan berkuasa semula. Sederetan Al-Masih Dari Bibel, khususnya dalam perjanjian lama, akan kita dapatkan bahwa Al-Masih itu bukan hanya JESUS, mereka antara lain adalah: 1.
Saul Al-Masih
Saul yang berhasil mengalahkan Filistin diangkat sebagai Al-Masih: ”Bukankan Tuhan telah mengurapi engkau menjadi Raja atas umatnya Israel? Engkau akan memegang Tampuk Pemerintahan atas umat Tuhan, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh disekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa Tuhan telah mengurapi engkau menjadi Raja atas miliknya sendiri (I Samuel 10:1)
2.
Harun Al-Masih
Setelah Saul menjadi Al-Masih maka Harun (saudara Musa) juga diangkat sebagai Al-Masih. ”Kemudian ditungkannya sedikit dari minyak urapan itu ke atas kepala Harun dan di urapinya1lah dia untuk menguduskannya”. (Imamat 8:12) 3.
Elisa Al-Masih
Kehadiran seorang Al-Masih untuk masa ini ternyata tidak cukup, maka setelah Harun menjadi Al-Masih, Elisa pun diangkat menjadi Al-Masih. ”Juga Yehu, cucu Nimzi, haruslah kau urapi menjadi Raja atau Israel, dan Elisa bin Safat dari Abel Mahola, harus kau urapi menjadi Nabi mengggantikan engkau” (I Raja-Raja 19;16) 4.
Daud Al-Masih
Setelah Saul meninggal dunia maka sesepuh suku-suku Israel menggangkat Daud sebagai Al-Masih. ”Maka datanglah semua tua-tua Israel menghadap Raja, lalu Raja Daud mengadakan perjanjian dengan mereka di Hebron, di hadapan Tuhan; kemudian mereka mengurapi Daud menjadi Raja atas Israel” (II Samuel 5:3) 5.
Salomo Al-Masih
Setelah Daud meninggal dunia, maka Salomo putra Daud diangkat sebagai tercantum dalam I Raja-Raja 1:39 ”Imam Zadok telah membawa tanduk berisi minyak dari dalam kemah, lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup, dan seluruh rakyat berseru” Hidup Raja Salomo”. 6.
Koresy Al-Masih
Raja Syrus penyembah berhala ini diangkat sebagai Al-Masih setelah meninggalnya Salomo. ”Beginilah firman Tuhan : Inilah firmanku kepada orang yang kuurapi, kepada Koresy yang tangan kananya kupegang supaya aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti Raja-Raja, supaya aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu gerbang tidak tinggal tertutup.” (Yesaya 45:1) Ayat ini dialamatkan Raja Syrus yang pagan, untuk memenuhi kerinduan akan datangnya penyelamat, walaupun pada kenyataannya ayat tersebut adalah alamat nibuwwah dari nabi Yesaya akan datangnya seorang Koresy (Quraisy) sebagai nabi akhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Amatlah mustahil jika Tuhan menyayangi seorang kafir untuk diurapi. Apabila ternyata bahwa belum lama bangsa Yahudi dipimpin oleh Al-Masih yang kafir, situasi keamanan dan politik berubah kembali dengan datangnya serbuan pasukan Romawi. Maka kembali lagi seperti pada peristiwa sebelumnya, yakni ketika bangsa Israel menangis, meraung dan memohon kepada Yahwe untuk diturunkan Al-Masih atau seorang penyelamat untuk membebaskan mereka dari cengkraman bangsa Romawi. Maka mereka berangan-angan dan menyusun kriteria Al-Masih. Orang-orang Israel akhirnya mengadakan kesepakatan bahwa Al-Masih adalah seorang yang merupakan: 1.
Raja-raja terdahulu yang dianggap ”Bangkit” dari kuburnya, antara lain : Daud Yesekhiel, Yosafat, atau
2.
Nabi yang ”dibangkitkan ”, misalnya Elia atau Elisa.
3.
(Harus) keturunan Daud dan Sulaiman.
1
disiram dengan minyak
Disamping tiga kriteria tersebut, bangsa Israel mempunyai penghayatan bahwa kelahiran seorang pahlawan (Juru Selamat) haruslah lahir dari seorang perawan, sebagaimana pahlawan-pahlawan bangsa terdahulu yang juga trelahir dari seorang perawan. JESUS Keturunan Daud? Bibel selalu mengatakan bahwa JESUS adalah anak Daud. Bukti nubuwwah tentang keturunan Daud akan berkuasa antara lain: II Samuel 7:12-13 dan I Tawarikh 17:11-12 ”Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapatkan perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan aku akan mengokohkan kerajaannya. Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama Ku dan Aku akan mengokohkan tahta kerajaannya untuk selama-lamanya” Demikian pula Kisah Para Rasul 2:30 ”.....Bahwa ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri diatas tahtanya”. Padahal, dengan garis keturunannya (silsilah), terbukti bahwa JESUS bukan keturunan Daud, kerana Maryam bukan keturunan Daud. Yang merupakan keturunan Daud adalah Yusuf, yang oleh Bibel disebut tunagan Maria (Mariam), silsilah itu juga mengandung perbedaan. Matius (1:6-16) menurut 28 orang sedangkan Lukas (3:2331) 43 orang. Jadi terdapat selisih 15 generasi perhatikan silsilah JESUS pada lampiran. Lantas mengapa Bibel membuat kekeliruan seperti itu? Sejarah mengatakan bahwa bangsa Israel merasa dirinya sebagai ”bangsa pilihan” telah berabad-abad mengalami penindasan dan penjajahan bangsa-bangsa Bobilonia, Yunani, Siria dan Romawi. Oleh kerana itu mereka selalu terkenang pada zaman keemasan dibawah pimpinan Daud dan berharap datangnya ”Raja Israel” dari keturunan Daud yang akan melepaskan mereka dari kesengsaraan. Jelas bahwa keterkaitan antara Isa-Yusuf-Daud adalah suatu rekaan semata untuk membenarkan bahwa JESUS adalah keturunan Daud, Al Masih yang dinanti-nantikan sebagai juru selamat.
JESUS DAN KONTROVERSI KELAHIRANNYA JESUS dalam tradisi sejarah umat Islam sebenarnya Isa Al Masih putera Maryam. Sebutan ”Isa” (Bhs Arab) berasa dari bahasa Ibrani dari kata ”Esau”. Dalam bahasa Latin nama itu menjadi “JESUS”. Munculnya nama JESUS terjadi pada peristiwa pengadilan Isa Al-Masih oleh meraka yang hadir dengan menambahkan huruh “J” pada awal dan “S” pada akhir kata “Esau” sehingga menjadi JESUS. Nama JESUS baru populer pada abad ke 2. Populernya nama JESUS akhirnya menenggelamkan nama Esau dikalangann Kristian. Sedangkan Al-Quran dan umat Islam tetap mempertahankan nama Esau (Isa dalam dialeg Arab). Sedangkan kata Masyiakh, Messiah, atau Mesyah berasal dari bahasa Arab dari kata Masaha. Dengan tiga huruf mati yang terkandungnya yaitu M-S-H, yang berarti mengusap. Dalam perkembangan selanjutnya orang Yunani mengubah sebutan Messiah bagi Isa menjadi Kristos yang berarti yang disiram dengan minyak (diurapi). Oleh orang eropah JESUS disebut Christ atau Krist, yaitu sang penyelamat atau sang penebus dosa. Perdebatan Seputar “Ayah” JESUS Keajaiban kelahiran JESUS menjadi bahan aktual dalam perbincangan. Sebagian ada yang mengatakan bahwa JESUS adalah darah daging Yusuf tunang Maria (Mariam). Oleh kerana itu-seperti sudah dijelaskan (kekeliruannya) di depan-JESUS memiliki silsilah dari Yusuf, dengan nenek moyang Daud. Bibel sendiri masih bingung terhadap status “Ayah” JESUS. Pada suatu kesempatan JESUS itu diakui sebagai tunang Mariam (Matius 1:18), tapi dilain kesempatan juga diakui sebagai suami Maryam (Matius 1:19). Terhadap persoalan ini sebagian orang Yahudi yang sangat ekstrim dengan menuduh bahwa JESUS adalah anak haram, hasil hubungan gelap Maryam dan Yusuf. Sebagian lagi ada yang berpendirian bahwa JESUS dilahirkan secara murni suci, tanpa campur tangan (unsur jantan) manusia. Oleh kerana itu JESUS adalah “Anak Tuhan”. Tetapi pihak yang berpendapat demikian juga bertentangan dengan memahami dan menafsirkan kata “Anak Tuhan” tersebut. Disatu pihak memahaminya secara harfiah (literal), bahwa JESUS adalah anak “Biologi”, yakni anak yang dijadikannya memerlukan campur tangan Tuhan secara langsung kepada Maryam melalu roh yang suci. Pemikiran tersebut akhirnya melahirkan konsep ketuhanan “Triniti”: Tuhan Bapak, Tuhan Anak dan Tuhan Roh Suci. Akan tetapi sebagian pihak memahaminya secara kiasan (Metafora). Bahwa anak bukan dalam pengerian ”biologi” atau nasab, melainkan kiasan saja. Pendapat seperti ini didasarkan oleh adanya penyebutan anak yang bukan hanya kepada JESUS, sebagaimana penjelasan bibel dibawah ini: ”Maka anak-anak Allah melihat bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka” (Kejadian 6:2) ”Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka.” (Kejadian 6:4). ”Aku mahu menceritakan tentang ketetapan Tuhan: Ia berkata kepadaku: ”AnakKu engkau! Engkau telah kuperankan pada hari ini.” (Mazmur 2:7). ”Dengan mengais mereka akan datang, dengan hiburan Aku akan membawa mereka; Aku akan memimpin mereka ke sungai-sungai, dijalan yang rata, dimana mereka tidak akan tersandung sebab Aku talah menjadi bapa israel. Efraim adalah anak sulungku.” (Jeremia 31:9). ”Anak Eros, anak Set, anak Adam, Anak Allah” (Lukas 3:38). ”Semua orang yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”(Roma 8:14) ”Berbahagialah orang yang membawa damai, kerana mereka itu akan disebut anak-anak Allah”. (Matius 5:9). ”Aku sendiri telah berfirman: ”Kamu adalah Allah dan anak-anak yang Maha Tinggi kamu sekalian.” (Mazmur 82:6).
Dari paparan ayat-ayat tersebut diatas, jelaslah bahwa istilah ”anak Allah” adalah ungkapan khas orang Yahudi kepada umatnya, dan jumlahnya banyak bukan hanya JESUS. Islam Tentang Isa dan Maryam Islam dengan tegas menolak semua tuduhan yang tidak benar mengenai Maryam dan putranya. Islam bahkan menjunjung tinggi keduanya. Marilah kita telaah penjelasan Allah SWT dalam Al Quran: ” Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya kesuatu tempat disebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu kami mengutus ruh Kami (jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. Maryam berkata: Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang maha Pemurah, jika kamu seorang bertaqwa. Ia (Jibril) berkata: Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci. Maryam berkata: bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorangpun manusia menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina. Jibril berkata: Demikianlah, Tuhanmu berfirman: Hal itu mudah bagiKu; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ketempat yang jauh.” (Surah Maryam\ 19:16-22) ”Dan (ingatlah) ketika malaikat (Jibril) berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)”. (Surah Ali Imron\ 3:42). ”Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina. Maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: Bagaimana kami berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan? Berkata Isa: Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan Zakat selama aku hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putra maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantahbantahan tentang kebenarannya. Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya; Jadilah, maka jadilah ia. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.” (Surah Maryam\ 19:27-36).
SEJARAH KRISTMAS Kata Kristmas berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Kristmas berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristian untuk memperingati hari kelahiran Isa Al Masih- yang mereka sebut Tuhan JESUS. Peringatan Kristmas baru tercetus antara tahun 325-354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Disember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari, yang terkadang juga diperingati pada tanggal 6 Januari, 18 Oktober, 28 April atau 18 Mei. Akhirnya Raja Konstantin mengesahkan pada tanggal 25 tersebut, Disember sebagai kelahiran JESUS (Kristmas). Kelahiran JESUS Menurut Bibel Untuk menyingkap tabir Kristmas pada tanggal 25 Disember yang diyakini sebagai Hari Kelahiran JESUS, marilah kita semak apa yang diberitakan oleh Bibel tentang kelahiran JESUS sebagaimana dalam Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1,10,11 (Markus dan Yohanes tidak menuliskan kisah kelahiran JESUS). Lukas 2:1-8: ”Pada waktu itu Maharaja Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galelilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, kerana ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud- supaya didaftarkan bersama dengan Maria, tunangannya yang sedang mengandung. Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lapin dan dibaringkannya di dalam palungan, kerana tidak ada tempat bagi mereka dirumah penginapan. Di daerah itu ada pengembala-pengembala yang tinggal di padang menjanga kawanan ternak mereka pada waktu malam.” Jadi, menuru Bibel, JESUS lahir pada masa kekuasaan Maharaja Agustus yang saat itu yang sedang melaksanakan sensus penduduk (7M=579 Romawi). Yusuf, tunang Maryam ibu JESUS berasal dari Betlehem, maka mereka bertiga ke sana, dan lahirlah JESUS di Betlehem, anak sulung Maria. Maria membungkusnya dengan kain lampin dan membaringkannya dalam palungan (tempat makan sapi, domba yang terbuat dari kayu). Peristiwa itu terjadi pada malam hari dimana pengembala sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang rumput. Menurut Matius 2:1, 10, 11 Sesudah JESUS dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Herodus, datanglah orang-orang Majusi dari Timur ke Yerusalem. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersuka citalah mereka. Maka masuklah mereka kedalam rumah itu dan melihat anak itu bersama Maria, ibunya. Jadi menurut Matius, JESUS lahir dalam masa pemerintahan raja Herodus yang disebut Herodus Agung yang memerintah tahun 37 SM- 4 M (749 Romawi), dengan bintang-bintang yang terlihat sebagai petanda kepada orang-orang Majusi dari Timur. Cukup jelas pertentangan kedua Injil tersebut (Lukas 2:1-8 dan Matius 2:1, 10, 11) dalam menjelaskan kelahiran JESUS. Namun begitu keduanya menolak kelahiran JESUS tanggal 25 Disember. Penggambaran kelahiran yang ditandai dengan bintang-bintang di langit dan penpengembala yang sedang menjaga kawanan domba yang dilepas bebas di padang rumput beratapkan langit dengan bintang-bintangnya yang gemerlapan, menunjukkan
keadaan musim panas sehingga penpengembala berdiam di padang rumput dengan domba-domba mereka pada malam hari untuk menghindari sengatan matahari. Sebab jelas 25 Disember adalah musim dingin. Sedang suhu udara di kawasan Palestin pada bulan Disember itu sangat rendah sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Bagi yang memiliki wawasan luas, hati terbuka dan lapang dalam mencari kebenaran, kitab suci Al-Quran telah memberikan jawaban tentang kelahiran JESUS (Isa alaihssalam). ”Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (Maryam) bersandar pada pangkal pohon kurma, ia berkata: ”Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan”. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah. ”Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai dibawahmu (untuk minum). Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu” (Surah Maryam\ 19: 2325) Jadi menurut Al Quran JESUS dilahirkan pada musim panas disaat pohon-pohon kurma berbuah dengan lebatnya. Untuk itu perlu kita cermati pendapat sarjana Kristian Dr. Arthus S. Peak, dalam Commentary on the Bible – seperti dikutip buku Bible dalam Timbangan oleh Soleh A. Nahdi (hal 23): JESUS lahir dalam bulan Elul (bulan Yahudi), bersamaan dengan bulan Ogos-September. Sementara itu Uskup Barns dalam Rise of Christianity – seperti juga dikutip oleh Soleh A. Nahdi berpendapat sebagai berikut: ”Kepercayaan, bahwa 25 Disember adalah hari lahir JESUS yang pasti tidak ada buktinya. Kalau kita percaya cerita Lukas tentang hari lahir itu dimana penpengembala-pengembala waktu malam menjaga di padang di dekat Betlehem, maka hari lahir JESUS tentu tidak di musim dingin di saat suhu di negeri pegunungan Yudea amat rendah sekali sehingga salju merupakan hal yang tidak mustahil. Setelah terjadi banyak perbantahan tampaknya hari lahir tersebut diterima penetapannya kira-kira tahun 300 Masehi” Pada Tahun Berapa JESUS Lahir? Umat Kristian beranggapan bahwa JESUS dilahirkan pada tahun 1, kerana penanggalan Masehi yang dirancang oleh Dionysius justru dibuat dan disesuaikan dengan tahun kelahiran JESUS. Namun Injil Lukas 2:1 (telah dikutip sebelumnya) menyatakan JESUS lahir dalam masa pemerintahan Maharaja Agustus jadi antara tahun 27 Sebelum Maseh -14 Sesudah Masehi. Sedangkan Matius: 2:1 (Juga telah dikutip) menyatakan JESUS lahir dalam masa pemerintahan raja Herodes Agung: tahun 37 Sebelum Masehi-4 Sesudah Masehi. Ternyata antara pemahaman yang beredar di kalangan umat Kristian tentang kelahiran JESUS dengan berita yang disampaikan oleh Injil, Lukas maupun Matius, tidaklah menunjukkan suatu kepastian, sehingga ilmuwanilmuwan mereka ada yang menyatakan JESUS lahir tahun 8 Sebelum Masehi, tahun 6 Sebelum Masehi, tahun 4 sesudah Masehi. Antara lain di kutip dari buku tulisan Rev. Dr. Charles Francis Petter, MA. . B.D., S.T.M. yang berjudul, The Lost Years of Jesus Revealed hal 119 sebagai berikut: Pada abad ke-19 setelah terbukti dan akhirnya diakui bahwa Herodes telah mati 4 tahun sebelum masehi dan setelah ditetapkan, bahwa menurut cerita Matius (2:16) raja Herodes memerintahkan pembunuhan kanak-kanak umur/dibawah umur dua tahun untuk membinasakan JESUS harus dipinda kebelakang, paling sedikit 4 tahun sebelum masehi. Masa kini para sarjana lebih condong meminda tanggal lahirnya JESUS itu 5 sampai 6 tahun kebelakang tahun Masehi. Kesulitan menentukan tanggal kelahiran JESUS, kehidupannya, dan kematiannya terpaksa ditimbulkan kembali kerana adanya keterangan-keterangan yang banyak terdapat dalam helaian-helaian Essene (yang terdapat di gua Qamran) malah soal-soal yang berhubungan dengan ketuhanan juga harus dibangkitkan kembali. Jadi sampai hari ini pun tidak ada sesuatu yang jelas tentang bilakah JESUS dilahirkan. Asal Usul Perayaan Kristmas 25 Disember Perintah untuk menyelenggarakan peringatan Kristmas tidak ada dalam Bibel dan JESUS tidak pernah memberikan contoh ataupun memerintahkan pada muridnya untuk menyelenggarakan peringatan kelahirannya.
Perayaan Kristmas baru masuk dalam ajaran Kristian katolik pada abad ke-4 M. Dan peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi yang paganis politheisme. Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka tidak mampu meninggalkan adat/budaya pangannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk memperingati hari Sunday (sun=matahari: day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Disember. Maka supaya agama Katolik dapat diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyembahan berhala), dengan cara menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God (Anak Tuhan=JESUS). Maka pada penetapan umum tahun 325, Konstantin memutuskan dan menetapkan tanggal 25 Disember sebagai hari kelahiran JESUS. Juga diputuskan, Pertama, hari minggu (Sunday=hari matahari) dijadikan pengganti hari Sabat yang menurut hitungan jatuh pada Sabtu. Kedua, lambang dewa matahari yaitu sinar yang bersilang dijadikan lambang Kristian. Ketiga, membuat patung-patung JESUS untuk menggantikan patung Dewa Matahari. Sesudah Maharaja Kontantin memeluk agama Katolik pada abad ke-4 masehi, maka rakyat pun beramai-ramai ikut memeluk agama Katolik. Inilah prestasi gemilang hasil proses sinkretisme Kristian oleh Maharaja Konstantin dengan agama panganisme politheisme nenek moyang. Demikian asal-usul Christmas atau Kristmas yang dilestarikan oleh orang-orang Kristian di seluruh dunia sampai sekarang. Demikian kepercayaan panganis politheisme mendapat ajaran tentang Dewa Matahari yang diperingati tanggal 25 Disember. Mari kita telususri melalui Bibel mahupun sejarah kepercayaan panganis yang dianut oleh bangsa Babilonia kuno didalam kekuasaan raja Nimrod (Namrud). H.W. Amstrong dalam bukunya The Plain Truth About Christmas, Worlwide Chrch of God, California USA, 1994, menjelaskan: Namrud cucu Ham, anak nabi Nuh adalah pendiri sistem kehidupan masyarakat Babilonia kuno. Nama Nimrod dalam bahasa Hebrew (Ibrani) berasal dari kata “Marad” yang artinya: “Dia membangkang atau Murtad antara lain dengan keberaniaannya mengahwinkan ibu kandungnya sendiri bernama “Semiramis”. Namun usia Namrud tidak sepanjang ibu sekaligus isterinya. Maka setelah Namrud mati, Semiramis menyebarkan ajaran: bahwa roh Namrud tetap hidup selamanya, walaupun jasadnya telah mati. Maka dibuatlah olehnya perumpamaan pohon “Evergreen” yang tumbuh dari sebatang kayu mati. Maka untuk memperingati kelahirannya dinyatakan bahwa Namrud selalu hadir di pohon Evergreen dan meninggalkan bingkisan yang digantungkan di ranting-ranting pohon itu. Sedangkan kelahiran Namrud dinyatakan tanggal 25 Disember. Inilah asal usul pohon Kristmas. Lebih lanjut Semiramis dianggap sebagai “Ratu Langit” oleh rakyat Babilonia, kemudian Namrud dipuja sebagai “anak suci dari surga”. Putaran zaman menyatakan bahwa penyembahan berhala versi Babilonia ini berubah menjadi “Mesiah palsu”, berupa dewa “Ba-al” anak dewa matahari dengan objek penyembahan ‘Ibu dan Anak (Semiramis dan Namrud) yang lahir kembali. Ajaran tersebut menjalar ke negara lain: Di mesir berupa “Isis dan Osiris”, di Asia bernama “Cybele dan Deoius”. Di Roma disebut Fortuna dan Yupiter. Bahkan di Yunani, “Kwan Im” di Cina, Jepang dan Tibet, India, Persia, Afrika, Eropa dan Meksiko juga ditemukan adat pemujaan terhadap dewa “Madonna” dan lain-lain.
Dewa-dewa berikut dimitoskan lahir pada tanggal 25 Disember, dilahirkan oleh gadis perawan (tanpa bapak), mengalami kematian (salib) dan dipercaya sebagai Juru Selamat (Penebus Dosa): 1. Dewa Mithras (Mitra) di Iran, yang juga dinyatakan dilahirkan dalam sebuah gua dan mempunyai 12 orang murid. Dia juga disebut sebagai Sang Penyelamat, kerana ia pun mengalami kematian dan dikuburkan, tapi bangkit kembali. Kepercayaan ini menjalar hingga Eropa. Konstantin termasuk salah seorang pengkagum sekaligus penganut kepercayaan ini. 2.
Apollo, yang terkenal memiliki 12 jasa dan menguasai 12 bintang/planet.
3.
Hercules yang terkenal sebagai pahlawan perang tak tertandingi.
4. Ba-al yang disembah orang-orang Israel adalah dewa penduduk asli tanah Kana’an yang terkenal juga sebagai dewa kesuburan. 5. Dewa Ra, sembahan orang-orang Mesir Kuno; kepercayaan ini menyebar hingga ke Romawi dan diperingati secara besar-besaran dan dijadikan sebagai pesta rakyat. Demikian juga Serapsis, Attis, Issis, Horus, Adonis, Bacchus, Krisna, Osiris, Syamas, Kybele dan lain-lain. Selain itu ada lagi tokoh/pahlawan pada suatu bangsa yang oleh mereka diyakini dilahirkan oleh perawan, antara lain Zorates (bangsa Persia) dan Fo Hi (bangsa Cina). Demikian pula pahlawan-pahlawan Helenisme: Agis, Celomenes, Eunus, Soluius, Aristonicus, Tibarius, Grocecus, Yupiter, Minersa, Easter. Jadi konsep bahwa Tuhan itu dilahirkan seorang perawan pada tanggal 25 Disember disalib/dibunuh kemudian dibangkitan, sudah ada sejak zaman purba. Konsep/dogma agama bahwa JESUS adalah anak Tuhan dan bahwa Tuhan mempunyai tiga pribadi dengan sangat mudahnya diterima oleh kalangan masyarakat Romawi kerana mereka telah memiliki konsep itu sebelumnya. Mereka tinggal mengubah nama-nama dewa menjadi JESUS. Maka dengan jujur Paulus mengakui bahwa dogma-dogma tersebut hanyalah KEBOHONGAN yang sengaja dibuatnya. Kata Paulus kepada Jemaat Roma: Tetapi jika kebesaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaannya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai seorang berdosa? (Roma 3:7) Mengenai kemungkinan terjadinya pendustaan itu, JESUS telah mensinyalir lewat pesannya: Jawab JESUS kepada mereka: Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai namaku dan berkata Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. (Matius 24:4-5). Pandangan Bibel Tentang Upacara Kristmas. Untuk mengetahui pandangan Bibel tentang perayaan Kristmas yang diwarisi oleh tradisi paganisme, baiklah kita telaah Yeremia 10:2-4: ”Beginilah firman Tuhan: ”Janganlah biasakan dirimu dengan tingkah langkah bangsa-bangsa, janganlah gentar terhadap tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa gentar terhadapnya. Sebab yang disegani bangsa-bangsa adalah kesia-siaan. Bukanlah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu supaya jangan goyang”. Demikianlah pandangan Bibel tentang upacara Kristmas yaitu melarang orang Kristian mengikuti kebiasaaan bangsa-bangsa penyembah berhala. Selanjutnya mari kita semak penjelasan Yeremia 10:5
”Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun. Tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baik pun dia tidak dapt.” Sumber-sumber Kristian yang Menolak Kristmas 1.
Catolic Encyclopedia, edisi 1911 tentang Christmas:
” Kristmas bukanlah upacara gereja yang pertama... melainkan ia diyakini berasal dari Mesir, perayaan yang diselenggarakan oleh para penyembah berhala dan jatuh pada bulan Januari., kemudian dijadikan kelahiran JESUS. Dalam buku yang sama, tentang ” Kristmas Day” dinyatakan sebagai berikut: ”Di dalam kitab suci tidak ada seorang pun yang mengadakan upacara atau penyelenggaraan perayaan untuk merayakan hari kelahiran JESUS. Hanyalah orang-orang kafir saja (seperti Firaun dan Herodes) yang berpesta pora merayakan hari kelahirannya ke dunia ini.” 2.
Encyclopedia Britanica, edisi 1946 menyatakan:
”Kristmas bukanlah upacara gereja abad pertama, JESUS Christ atau para muridnya tidak pernah menyelenggarakan dan Bibel juga tidak pernah menyelenggarakannya. Upacara ini diambil oleh gereja dari kepercayaan kafir penyembah berhala.” 3.
Encyclopedia Americana, edisi tahun 1944 menyatakan:
”Menurut para ahli, pada abad-abad permulaan, Kristmas tidak pernah dirayakan oleh umat Kristian. Pada umumnya umat Kristian hanya merayakan hari kematian orang-orang terkemuka saja, dan tidak pernah merayakan hari kelahiran tersebut.......”. (Majlis jamuan suci, yang termaktub dalam kitab Perjanjian Baru hanyalah untuk mengenang kematian JESUS Kristus)..... Perayaan Kristmas yang dianggap sebagai hari kelahiran JESUS, mulai dirasmikan pada abad ke-4 M. Pada abad ke-5 M. Gereja Barat memerintahkan kepada umat Kristian untuk merayakan hari kelahiran JESUS, yang diambil dari hari pesta bangsa Roma yang merayakan hari ”Kelahiran Dewa Matahari”. Sebab tidak seorangpun mengetahui hari kelahiran JESUS.”
PANDANGAN TIGA AGAMA TENTANG JESUS Yahudi 1.
JESUS lahir dari perbuatan zina; mengaku menjadi Mesias yang dinantikan Bani Israil.
2.
JESUS layak mati disalib sebagai hukuman terhadap pengakuannya sebagai Mesias.
Kristian 1.
JESUS adalah Tuhan Putra, peribadi kedua Tuhan.
2.
JESUS mengalami kematian di kayu salib untuk menebus dosa warisan umat manusia.
Islam 1. JESUS lahir kerana ketentuan Allah ( kalimat Allah ), dilahirkan oleh ibundanya Siti Maryam binti Imran dalam keadaan suci ( fitrah ). 2.
JESUS adalah seorang utusan Allah, bukan Tuhan sebagaimana penjelasan Surah Al Maidah/ 5:73.
” Sesunguhnya kafirlah orang –orang yang mengatakan bahwasannya Allah salah satu dari tiga, padahal sekali-kali tiddak ada Tuhan ( yang berhak disembah ) selain Tuhan Yang Maha Esa . Jika mereka Tidak berhenti dari apa yamg mereka katakan itu, pasti orang – orang kafir diantara mereka akan tertimpa siksaan yang pedih.” 3.
JESUS diselamatkan Allah dari kematian di kayu salib.
MENATA SIKAP Dengan menyadari segala kekeliruan dogma seperti yang telah saya paparkan di atas, maka sepantasnya jika memperbaharui keyakinan kita. Pertama, bahwa JESUS” bukan anak tuhan”, dan” bukan Tuhan” itu sendiri. Kedua, JESUS ( Isa Al masih putra Maryam ), tidak dilahirkan pada tanggal 25 Disember. Penetapan kelahiran beliau pada tanggal tersebut hanyalah hasil adopsi ajaran paganisme politheisme. Ketiga, sikap toleransi terhadap agama – agama bukan bererti menyakini, apalagi mengikuti, ajaran agama – agama tersebut. Maka, selalu relevan untuk memahami Fatwa Majlis Ulama Indonesia tentang Perayaan Kristmas Bersama. Keempat, oleh kerana itu, keyakinan bahwa ”25 Disember adalah hari lahir Tuhan JESUS ”, yang terbukti sesat itu, tidak sah dijadikan propaganda toleransi. Ertinya arti toleransi menjadi salah jika masuk pada wilayah membenarkan keyakinan agama lain. Maka aplikasi dari sikap ini adalah bahwa umat Islam sama sekali tidak berhak ikut, bahkan menyambut atau menyertai, terhadap perayaan Kristmas yang di besar–besarkan sambutannya setiap Disember.
FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Tentang Perayaan Kristmas bersama Memperhatikan : 1. Perayaan Kristmas bersama pada akhir–akhir ini disalah ertikan oleh sebagian umat Islam dan disangka sama dengan umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. 2. Kerana salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam yang ikut dalam perayaan Kristmas dan duduk dalam kepanitiaan Kristmas. 3.
Perayaan Kristmas bagi orang – orang Kristian adalah merupakan ibadah.
Menimbang : 1.
Umat Islam perlu mendapatkan petunjuk yang jelas tentang perayaan Kristmas bersama.
2.
Umat Islam agar tidak mencampuradukkan Aqidah dan ibadahnya dengan Aqidah dan ibadah agama lain.
3.
Umat Islam harus berusaha untuk menambah iman dan taqwanya kepada Allah SWT.
4.
Tanpa mengurangi usaha umat Islam dalam kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
Meneliti kembali : Ajaran –ajaran agama Islam, antara lain : A. Bahwa umat Islam diperbolehklan untuk bekerjasama dan bergaul dengan umat agama –agama lain dalam masalah – masalah yang berhubungan dengan masalah keduniaan, berdasarkan atas: 1.
Al-Qur`an Surah Al Hujarat ayat 13 :
” Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki – laki dan seorang perempuan dan Kami menjadikan kamu sekalian berbangsa – bangsa dan besuku – suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesunguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa (kepada Allah). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” 2.
Al-Qur`an Surah Lukman ayat 15 ;
” Dan kedua orang tuamu memaksakan unutuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang kamu tidak ada pengetahuan tentang ini, maka janganlah kamu mengikutinya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepadaKu. Kemudian kepadaKulah kembalimu, maka akan kuberitakan kepadamu yang telah kamu kerjakan.” 3.
Al-Qur`an Surah Mumtahanah ayat 8 :
”Allah tidak melarang kamu ( umat Islam ) untuk berbuat baik dan berlaku terhadap orang – orang (beragama Lain) yang tidak memerangi kamu kerana agama dan tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang – orang yang berlaku adil.” B. Bahwa umat Islam tidak boleh mancampuradukkan agamanya dengan Aqidah dan peribadatan agama lain, berdasarkan : 1.
Al-Qur`an Surah al Kafirun ayat 1-6 :
” Katakanlah hai orang – orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu tidak pernah pula menjadi penyembahan Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku.” 2.
Al-Qur`an Surah Al Baqarah ayat 42:
“ Dan janganlah kamu campuradukkan yang berhak dengan yng bathil, dan jangan kamu sembunyikan yang hak itu, sedangkan kamu mengetahuinya.” C. Bahwa umat Islam harus mangakui kenabian dan kerasulan Isa Al Masih bin Maryam sebagaimana pengakuan mereka kepada Nabi dan Rasul yang lain, berdasarkan ayat ; 1.
Al-Qur`an Surah Maryam ayat 30-32 ;
“ Berkata Isa : sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Al Kitab ( Injil ) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan dia menjadikan aku seorang yang diberkahi dimana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku mendirikan shalat dan menunaikan zakat selama aku masih hidup ( dan Dia memerintahkan aku ) berbakti kepada ibuku (Maryam) dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” 2.
Al- Qur`an Surah Al maidah ayat 75 :
“Al Masih putra Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul dan ibunya seorang yang sangat benar. Kedua – duanya biasa memakan makanan ( sebagai manusia ). Perhatikanlah sebagaimana Kami menjelaskan kepada mereka ( Ahli Kitab ) tanda – tanda kekuasaan Kami) , kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling ( dari memperhatikan ayat – ayat Kami itu ),” 3.
Al-Qur`an Surah Al Baqarah ayat 285 :
“ Rasul ( Muhammad ) telah beriman kepada Al-Qur`an yang telah diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang –orang yang beriman kepada Allah, malaikat – malaikatNya, Kitab –kitabNya, dan Rasul – rasulNya ( mereka mengatakan ): kami tidak membeza-bezakan antara seseorang pun ( dengan yang lain ) dari Rasul – rasulNya dan mereka mengatakan : kami mendengar dan kami taat. (mereka berdo`a) ampunilah ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. “ D. Bahwa barang siapa berkeyakinan bahwa Tuhan itu lebih dari satu, Tuhan itu mempunyai anak dan Isa Al Masih itu anaknya, maka orang itu kafir dan musyrik, berdasarkan atas : 1.
Al Qur`an Surah Al maidah ayat 72 :
“ Sesunguhnya telah kafir orang –orang yang berkata sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putra Maryam. Padahal Al Masih sendiri berkata : Hai bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu, Sesungguhnya orang yang mempersekutukan ( sesuatu dengan ) Allah, maka pasti Allah mangharamkan kepadnya syurga dan tempatnya ialah neraka, tidak adalah bagi orang zalim itu seorang penolongpun.” 2.
Al-Qur`an Surah Al Maidah ayat 73 :
“ Sesungguhnya kafirlah orang –orang yang mengatakan : Bahwa Allah itu adalah salah satu dari yang tiga ( Tuhan itu ada tiga ), padahal tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Mah Esa. Jika mereka tidak berhanti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang – orang kafir itu akan disentuh siksaan yang pedih.” 3.
Al-Qur`an Surah At Taubah ayat 30 :
“ Orang – orang Yahudi berkata Uzair itu anak Allah dan orang – orang Nasrani berkata Al Masih itu anak Allah. Demikian itulah ucapan dengan mulut mereka, mereka meniru ucapan/perkataan orang – orang kafir yang terdahulu, dilaknati Allah mereka, bagaimana mereka sampai berpaling.”
E. Bahwa Allah pada hari kiamat nanti akan menayakan Isa, apakah dia pada waktu di dunia menyuruh kaumnya agar mereka mengakui Isa dan ibunya ( Maryam ) sebagai Tuhan. Isa menjawab: Tidak. Hal itu berdasarkan atas Al-Qur`an suray Al Maidah ayat 116-118 : “ Dan ( ingatlah ) ketika Allah berfirman : Hai Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia (kaumku): jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah? Isa menjawab : Maha Suci Engkau ( Allah ), tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku ( mengatakannya ). Jika aku pernah mengatakannya tentu Engkau telah mengetahuinnya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku sedangkan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku ( mengatakannya ), yaitu: sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu dan aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada diantara mereka. Engkaulah pengawas dan saksi atas segala sesuatu. Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba – hambaMu dan jika Engkau mengampunkan mereka, maka sesunguhnya Engkau Maha Kuasa Lagi Maha Bijaksana.” F.
Islam mengajarkan bahwa Allah SWT itu hanya satu berdasarkan atas Al Qur`an Surah Al Ikhlas :
“ Katakanlah : Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang segala sesuatu bergantung kepadaNya. Dia tidak beranak dan tidak pula di peranakkan. Dan tidak ada seorangpun/sesuatu yang setara dengan Dia.” G. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjauhkan diri dari hal – hal yang syubhat dan dari larangan Allah SWT untuk mendahulukan menolak kerusakan daripada menarik kemaslahatan, berdasarkan atas : 1.
Hadist Nabi dari Nu`man bin Basyir :
” Sesungguhnya apa –apa yang halal itu telah jelas dan apa – apa yang haram pun telah jelas, akan tetapi di antara keduanya itu banyak yang syubhat ( sebagian halal sebagian haram ). Barangsiapa yang memelihara diri dari yang syubhat itu, maka bersihlah agamanya dan kehormatannya, tetapi barangsiapa jatuh pada yang syubhat maka berarti ia telah jatuh kepada yang haram, misalnya semacam orang yang menpengembalakan binatang di sekitar daerah larangan itu. Ketahuilah bahwa setiap raja mempunyai larangan Allah ialah apa – apa yang diharamkanNya ( oleh kerana itu yang haram jangan didekat).” 2.
Kaidah Usul Fikih
”Menolak kerusakan–kerusakan itu didahulukan daripada menarik kemaslahatan–kemaslahatan (jika tidak demikian sangat mungkin nafasid-nya yang diperoleh, sedangkan mashalih-nya tidak dihasilkan).” Majelis Ulama Indonesia menfatwakan : 1. Perayaan Kristmas di Indonesia meskipun tujuannya merayakan dan menghormati Nabi Isa as, akan tetapi Kristmas itu tidak dapat dipisahkan dari soal – soal yang ditegaskan di atas. 2.
Mengikuti upacara Kristmas bersama bagi umat Islam hukumnya haram.
3. Agar umat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan Allah SWT dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan – kegiatan perayaan Kristmas.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Al Qur'an dan Terjemahannya, Departemen Agama RI, 1995. 2. Al Kitab, Lembaga Al Kitab, 1992 3. Amstrong, Herbert W. dan Masyhud S.M., Misteri Natal, Sebuah 4. 5.
6. 7. 8.
Kritik dari Tokoh Kristen Internasional, Pustaka Da'i Surabaya, 1994. Deedat, Ahmed, Siapa Pewaris Yesus, Muhammad ataukah Rohul Kudus, Pustaka Da'i, Surabaya, 1995 Al Masih dalam Al Qur'an, Gema Insani Press,Jakarta, 1995 Mengungkap tentang Bibel versi Islam dan Kristen, Pustaka Da'i. Surabaya, 1993 Jamil, Ar Roddul, Yesus dalam Pandangan Al Ghazali, Pustaka Da'i, Surabaya, 1994 Nahdi, Saleh A., Bibel dalam Timbangan, Arista Brahmatysa, Jakarta, 1994 Sou'yb, H.M. Joesoef, Isa Al Masih Sudah Mati, Kajian Kritis Sekitar Nabi ha as. Berdasarkan Dalil Naqli, Aqli. dan Historis, Al Husna Zikra, Jakarta, 1997