PERAWATAN BOILER WATER TUBE BOILER
KELOMPOK 1 ABDUL ROZAK KODARIF DEDE DINI RAHMAN KHARISMA PUTRI ADILA NENG SRI WIDIANTI SISKA FIZRI YULIANTIKA
PENGERTIAN BEJANA
Panas
Fluida → Uap/Steam
PRINSIP KERJA
Water Treatment Penjadwalan Perawatan
Blowdown Boiler
Kinerja Boiler
STANDAR KUALITAS AIR UMPAN BOILER Tekanan, psi (Kgf/cm2) Parameter
Satuan
0-150 (0-10,54)
150-250 (10,5517,58)
250-400 (17,59-28,12)
> 400 (> 28,12)
1
Turbiditas
NTU
20
10
5
1
2
Warna
-
80
40
5
2
3
Oksigen terlarut
Mg/l
1,5
0,1
0
0
4
Hidrogen Sulfida
Mg/l
5
3
0
0
5
Kesadahan (CaCO3)
Mg/l
80
40
10
2
6
Silica (SiO2)
Mg/l
40
20
5
0
7
Bicarbonat (HCO3-)
Mg/l
50
30
5
0
8
Carbonat (CO32-)
Mg/l
200
100
40
20
9
Hidroksida (OH-)
Mg/l
50
40
30
15
10
Total padatan
Mg/l
3000-500
2500-500
1500-100
50
11
Minimum pH
-
8,0
8,4
9,0
9,6
No
Total
PERSYARATAN KUALITAS AIR BOILER Tekanan boiler (psi) No
Parameter
Satuan
150
300
600
900
1
pH (kondensat)
-
8,2-8,5
8,2-8,5
8,2-8,5
8,2-8,5
2
Alkalinitas P
ppm CaCO3
250-500
100-250
75-200
75-125
3
Alkalinitas M
ppm CaCO3
< 2p
< 2p
< 2p
< 2p
4
Phospat
ppm CaCO3
30-60
30-60
20-40
15-20
5
Besi
ppm Fe3+
10
5
3
2
6
TDS
ppm
4000
3500
3000
2000
7
Silika
ppm SiO2
100
50
30
10
PERSYARATAN AIR KONDENSAT Parameter
satuan
nilai
micromhos/cm
10
Total Dissolved solid
ppm
5
Total Solid
ppm
0,5
Total Silica
ppm
0,05
Total Besi
ppm
0,1
Total Copper
ppm
0,02
CO2
ppm
1
Cloride
ppm
0,01
organik
ppm
0,01
Konduktifitas Suspended
INTERNAL WATER TREATMENT
INTERNAL TREATMENT a.
Penambahan bahan kimia agar bereaksi dengan kesadahan air umpan dan mencegah pembentukan kerak/scale di tube boiler
b.
Penambahan sludge conditioner baik sintetis atau alami untuk mencegah padatan tersuspensi melekat di logam-logam tube boiler
c.
Penambahan oxygen scavenger untuk menghilangkan sisa oksigen
d.
Penambahan bahan kimia untuk mencegah korosi saluran kondensat
BAHAN KIMIA UNTUK MENCEGAH PEMBENTUKAN KERAK/SCALE • Trisodium phospat (TSP) Alkalinitas air boiler tidak berubah dengan penambahan trisodium phospat 3 CaCO3
+
alkalinitas sebelum pengolahan
2Na3 PO4 trisodium phosphat
--->
Ca3(PO4)2 non scaling sludge
+
3 Na2CO3 alkalinitas setelah pengolahan
• Disodium phospat (DSP) nilai alkalinitas air setelah pengolahan akan berkurang sebanyak 1/3 - nya 3 CaCO3 alkalinitas sebelum pengolahan
+
2Na2 HPO4 disodium phosphat
---> Ca3(PO4)2 + 2Na 2CO3 + CO2 + H2O non scaling sludge
alkalinitas setelah pengolahan
BAHAN KIMIA UNTUK MENCEGAH PEMBENTUKAN KERAK/SCALE Monosodium phospat (MSP) nilai alkalinitas air setelah pengolahan akan berkurang sebanyak 2/3 - nya 3 CaCO3 alkalinitas sebelum pengolahan
+
2NaH2 PO4
---> Ca3(PO4)2 + Na 2CO3 + 2H2O + 2CO2
monosodium phosphat
non scaling sludge
alkalinitas setelah pengolahan
SLUDGE CONDITIONER Fungsi : sludge yang terbentuk dari reaksi air boiler tidak terendapkan dan menempel di tube boiler tapi merupakan sludge yang tersuspensi.
Sludge conditioner : tannins, lignins, kanji, dan koloid reaktif
Contoh chelating chemicals: EDTA (ethylene diamine triacetic acid) NTA (Nitrilo Triacetic Acid)
OXYGEN SCAVENGER
Oxygen Scavenger merupakan bahan kimia yang digunakan untuk menyingkirkan oksigen terlarut dalam air.
OXYGEN SCAVENGER NATRIUM SULFIT Reaksi : 2 Na2SO3 + O2 2 Na2SO4
HIDRAZIN Reaksi : N2H4 + O2 2 H2O + N2
KARBONHIDRAZIDA Reaksi : CO(NHNH2)2 + 2 O2 CO2 + 2 N2 + 3 H2O
PROSES NEUTRALISASI Merupakan proses pengendalian Korosi dengan mengendalikan pH kondensat.
Contoh Senyawa : Ammonia, Cyclohexylamine (C6H8ONH), dll. Reaksi : NH3 + CO2 + H2 NH4+ + HCO3C6H11NH2 + CO2 + H2O C6H11NH3+ + HCO3C4H9ONH + CO2 + H2O C4H9NH2+ + HCO3-
PROSES FILMING Membentuk suatu lapisan film pada permukaan metal untuk mencegah kontak langsung dengan substansi korosi seperti oksigen dan karbon dioksida.
Senyawa yang bisa digunakan octa decylamine acetate (ODA) dan ethoxylated soya amine (ESA)
BOILER MAINTENANCE
DAILY MAINTENANCE Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 1 jam •
Water level dari tanki condensate
•
Fuel oil level dari dari service tank dan strong tank
•
Cooling Water
•
Suhu dan tekanan minyak pelumas dari seluruh peralatan katel
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SETIAP 4 JAM Buka drain valve tanki penampungan udara, pemanas udara dan tank compressor Analisa boiler feed Water dan boiler Water tiap 2 jam sekali Ganti Burner dan bersihkan Burner tip (bila menggunakan Burner) Lakukan damping stocker Lakukan Soot blowing.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SETIAP 8 JAM Lakukan Blow Down lower drum Lakukan pembersihan total diseluruh area boiler Penggantian/pemberian chemical baru untuk boiler Water
WEEKLY MAINTENANCE Pembersihan saringan (screen) pada masing-masing bagian atau alat
Check kekencanan rantai dan belt Lakukan blow pada bagian bawah Lakukan pelumasan-pelumasan pada bearing
MONTHLY MAINTENANCE Lakukan blow pada header Keluarkan abu dari dalam ketel Check pelumasan pada coupling-coupling
Check I.D.F impeller dan Dust collector.
PEMELIHARAAN SELAMA MASA OPERASI Pengoperasian harus sesuai dengan SOP Penggunaan air umpan harus memenuhi persyaratan Pemasangan system control pada boiler
contoh : pemasangan pH control pada condensate water.
STANDAR LIMIT UNTUK BOILER WATER PH
10,8-11,3
Conduktifity (mhs)
3000
Dissolved solid (ppm)
2250
Total hardness (ppm)
tracess
O alkalinity (ppm)
200
Phosphate (ppm)
30-70
Sulphite (ppm)
20-40
Silica as SiO2 (ppm)
0,25 x O Alk
PEMELIHARAAN SETELAH MASA OPERASI
Jika boiler akan disimpan setelah pemakaian maka harus dilakukan chemical cleanin dan mechanical cleaning.
PENGINJEKSIAN CHEMICAL KEDALAM BOILER UNTUK PROSES CHEMICAL CLEANING Dua hari sebelum boiler dimatikan, maka jenis chemical yang telah ditentukan serta dosisnya mulai diinjeksikan dengan memonitor PH air boiler tidak boleh lebih dari 13. Secara rutin dilakukan Blow Down lower drum, Setelah dua hari di injeksikan chemical, maka boiler dimatikan dan selanjutnya dilakukan sirkulasi air/penggantian air pengisi.
PENGINJEKSIAN CHEMICAL KEDALAM BOILER UNTUK PROSES CHEMICAL CLEANING Setelah boiler dalam keadaan dingin, maka air boiler dikosongkan Diadakan pemeriksaan oleh pihak depnaker, untuk menentukan hal-hal yang perlu dilaksanakan pada langkah selanjutnya Setelah diadakan pembersihan baik bagian luar maupun dalam, maka akan dilakukan pengecekan ulang oleh pihak depnaker, untuk menentukan apakah masih perlu dilakukan pembersihan ulang atau tidak