PERATURAN DAERAII KABTJPATEN BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2OO7 TENTANG
PENETAPAN DAN PENEGASAI\ BATAS DESA DENGAI{ RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG" Menimbans
bahwauntuk melaksanakan ketentuanPasal106PeraturanPemerintahNomor 72 Tahun 2005 tentansDesa,perlu menetapkanPeraturanDaerahtdltut g Penetapan danPenegasan BatasDesa; I
Mengingat
1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah KabupatenDalamLingkunganJawaBarat(BeritaNegaratuh* 1950); 2. Undang-undangNomor 10 Tahun 2004 tentang Pember{*ukanPeraturan (LembaranNegara Republik IndoneqiaTahun 2004 PerUndang-undangan Nomor 53, TambahanLembaranNegara RepublikIndonesiaJt{omor 4389); 3. Undang-undangNomor 32 Tahun 2004 tentang PemepintahanDaerah (LembaranNegaraRepublik IndonesiaTahun2004 Nomoltlzs, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sepagaimanatelah diubah denganUndang-UndangNomor 8 Tahun 2005 tefitang Penetapan PeraturanPemerintahPenggantiUndang - Undang Nomof 3 Tahun 2005 tentang PerubahanUndang * Undang Nomor 32 Tahurt 2004 tentang PemerintahanDaerahMenjadi Undang-undang(LembaranJrflegara Republik lndonesiaTahun 2005 Nomor 108, TambahanLembaranfiegara Republik IndonesiaNomora5a\; I 4. PeraturanPemerintahNomor 72 Tahun 2005 tentangDesa (Lembaran NegaraRepublik lndonesiaTahun 2005 Nomor 158, Tam[ahanLembaran Il NegaraRepublik IndonesiaNomor a587); lfembinaan 5. PeraturanPemerintahNomor 79 Tahun 2005 tentang dan Pengawasan PenyelenggaraanPemerintah Daerah (Leflrbaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 156, TambahanL,$mbaranNegara RepubliklndonesiaNomor 4503); 6. PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahwr 2006 teftang Penetapan 1 danPenegasan BatasDesa; 7. PeraturanDaerahNomor 6 Tahun 2004 tentangTransparan$idan Partisipasi dalam PenyelenggaraanPemerintahan Daerah di Kabupaten Bandung (LembaranDaerahKabupatenBandungTahun2004Nomor fl9 Seri D).
DenganPersetuj uanBersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANqUNG I
dan
i
BUPATI BANDUNG
MEMUTUSKAN: MenetapKan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENETAPAN DAN PENqPASAN BATAS DESA I
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1.
Daerah adalah KabupatenBandung;
2.
PemerintahanDaerah adalah Penyelengaraanurusan pemerintahan oleh PemerrjntahDaerah dan DPRD menurut asasotonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi sehiasJuasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik lndonesia sebagaimanadimaksufl dalam Undangundang DasarNegara Republik IndonesiaTahun 1945;
3.
Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggarcan Pemerintah Daerah;
4.
Bupati adalah Bupati Bandung;
5.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lerybaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagaiunsur penyelenggaraPemerintahanDaerah;
6.
Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagaiperangkat daerah Kabupaten Bapdung;
7.
Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah Kesptuanmasyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatrlr dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem prinsip Negara KesatuanRepublik Indonesia;
8.
Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraanurusan pemerintahan oleh Pemgrintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan ma$yarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalpm sistem prinsip Negara KesatuanRepublik Indonesia;
9.
Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dap Perangkat Desa sebagaiunsur penyelenggaraPemerintahanDesa; i
10. Batas adalah Tanda pemisah antaraDesa yang bersebelahanbaik berupabatasalam, maupun batas buatan; 11. Batas Alam adalah Unsur-unsur alami seperti gunung, sungai pantai, danau da4 sebagainyayang dinyatakan atau ditetapkan sebagaibatas desa;
12. BatasBuatanadalahUnsur-unsurbuatanmanusiasepertipilar desajalan,rel fpreta api, saluran irigasi, dan sebagainyayangdinyatakanatauditetapkansebagaibatasdesa; 13. Batas Desa adalah Batas wilayah yurisdiksi pemisah wilayah penyelgnggaraan urusan pemerintahanyang menjadi kewenangansuatu desadengandesalain; 14. PenetapanBatas Desa adalah Proses penetapanbatas desa secara kartometrik diatas suatu peta dasaryang disepakati;
15. PenegasanBatas Desa adalah Proses pelaksanaan di lapangan dengan membeflkan tanda batas desa berdasarkanhasil penetapan; I 16. Penataanadalah Suatukegiatanperbaikan,penyesuaiandan penyempurnaanbatlp-batasdesa; 17. Peta Dasar adalah Peta yang menyajikan unsur-unsuralam dan atau buatan maqpsia, yang berada di permukaan bumi digambarkan pada suatu bidang datar dengan skala penomdian, proyeksi dan georeferensi tertentu; 18. Skala adalah Perbandingan ukuran jarak suatu unsur diatas peta dengan jarak unsur dimuka bumi dan dinyatakan dengan besaranperbandingan; 19. Peta Desa adalah Peta yang menyajikan semuaunsur batas desa yang telah ditegaskandan unsur lainnya, seperti pilar batas, garis batas, toponimi perairan dan transportasi; I
20. PetaBatasDesaadalahPetamenyajikansemuaunsurbatasdan unsurlainnya, gppertipilar batas, garisbatas,toponimi perairandantransportasi; 21. Prinsip-prinsip Geodesi adalah Hal-hal yang meliputi pengukuran (pe4gambilan data), penghitungan(prosesdari unsur pengukuran),penggambaran(penyajianinfonirasi hasil ukuran dan perhitungan),untuk kegiatanpengukuranGPS, poligon, situasi detil, wat${pas,penampang melintangdanmemanjangpadapenyelenggaraarrbatas wilayah. , 22. Dokumenadalahbataslainnyayang perlu disiapkanantaralain : a. petaadministrasidesayangtelahada; b. petadesayangsudahada; c. peta lainnya, seperti : peta rupa bumi, peta topografi, peta pajak bumi dap bangunan,peta pendaftarantanah,petalaut dan citra satelit; I d. datalainnyadandokumensejarah.
BAB II PENETAPANDAN PENEGASANBATAS BagianPertama Tujuan Pasal 2 Penetapandan penegasanbatas desa untuk memberikankepastianhukum terhadppbatas desa di wilayah daratdan sebagaiacuandalammelaksanakan kegiatanpenetapandan penfigasan batasdesa secaratertib danterkoordinasi. li BagianKedua TataCaruPenetapan danPenegasan BatasDesa Pasal3 (1)
PenetapanBatasDesadiwujudkanmelalui tahapanpenelitiandokumen,penpntuanpeta dasar yang dipakai,dan deliniasi garisbatassecarakartometrikdiataspetadasar; ]
(2)
Dokumensebagaimana dimaksudayat(l), diperolehdari Instansiyang berwenipg. l1 Pasal4
(1)
PenegasanBatas Desa diwujudkan melalui tahapanpenentuandokumen penetapanbatas, pelacakangaris batas, pemasanganpilar disepanjanggaris batas, pengukur4pdan penentuan posisipilar batassertapembuatanpetagarisbatasdengankoridor tertentu; lf
(2)
Pembuatanpeta garis batas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila kedua desa yang berbatasanmenganggapperlu; ll
{3)
Tahapan penegasan batas desa sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dilakpkan berdasarkan prinsip-prinsip Geodesi; il
(4)
Setiap tahapan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam berita gcara kesepakatan antar desa yang berbatasan. I
Pasal5 Prosedur Penegasan Batas Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 tercanturn dalam lampiran peraturan ini.
BAB III TIM PENETAPAN DAN PENEGASANBATAS DESA Pasal6
(1)
Untuk menentukanbatasdesa,dibentuktim penetapandan penegasan batasdeqayangterdiri dari unsur instansi teknis terkait yang menangani bidang : a. pemerintahan; b. perencanaanDaerah; c. pertanahan; d. pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan; e. ketataruangandan Pekerjaan Umum. ditambah dengan unsur yang berasal dari : 1. kecamatan; 2. pemerintahan desa; dan 3. tokoh daridesa-desayangberbatasan.
I
(2)
Tim penetapan dan penegasanbatas desa sebagaimanadimaksud pada ayat (|) ditetapkan oleh Bupati; i
(3)
Tim penetapan dan penegasan batas desa sebagaimana dimaksud padq ayat (1) wajib berkoordinasi dengan tim penegasanbatas daerah Kabupaten.
Pasal7 Tim penetapandan penegasanbatasdesasebagaimanadimaksuddalam Pasal6 aypt (1) mempunyai tugas: a. menginventarisasidasarhukum terhrlis maupun sumberhukum lainnya yang perkaitan dengan iI batasdesa; b.
melakukan pengkajian terhadap dasar hukum tertulis maupun sumber hql.* menentukangarisbatassementaradiataspeta; I
c.
merencanakandan melaksanakanpenetapandan penegasanbatas desa;
d.
melakukan supervisi teknis/ lapangan dalam penegasanbatas desa;
e.
melaksanakansosialisasipenetapandan penegasanbatasdesa;
f.
mengusulkan dukungan dana dalam anggaran dan belanja daerah Kabupaten qptuk pelaksanaan penetapandan penegasanbatasdesa;dan ll
g.
melaporkan semua kegiatan penetapandan penegasanbatas desa kepada Bupati.
lain untuk
BAB TV PENGESAI{AN BATAS DESA Pasal 8 (1) Desa yang telah melakukan penegasan batas desa membuat berita acara kesppakatan bersama antar desa yang berbatasandan disaksikan oleh tim penetapandan penegasanba!4s desa; @
Berita acara kesepakatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) beserta lampir4p peta batas desa dan dokumen lainnya disampaikan kepada Bupati melalui Camat; ll
(3) Pilar Batas dan Peta Garis Batas Desa yang telah diverifikasi oleh tim penetagan dan penegasan batas desa dan disetujui oleh Kepala Desa yang berbatasan diserahkan mendapatkan "4t"t i pengesahandari Bupati; (4) Bupati menetapkan keputusantentang Batas Desa.
BAB V PENYELESAIANPERSELISIHAN Pasal9 tl)
Perselisihanbatasdesaantar desa dalam satu kecamatandiselesaikansecaramusyawarahyang difasilitasioleh Camat;
(2) Perselisihanbatasdesaantardesapadakecamatanyang berbedadiselesaikansgparamusyawarah yangdifasilitasioleh unsurpemerintahkabupaten; f (3) Perselisihanbatas desa antar desa pada kecamatandan kabupaten yang ber$edadiselesaikan secaramusyawarahyang difasilitasi oleh unsurpemerintahpropinsi; (4) Apabila upaya musyawarahsebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (P) tidak tercapai penyelesaianperselisihanditetapkanoleh Bupati dankeputusannyabersifat fina|,
r
BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal10 (1) Pembinaandan pengawasanterhadap penetapandan penegasanbatas desp dilakukan oleh PemerintahKabupaten; {2) Pembinaandan pengawasandilakukan melalui pemberianpedomanumum, bffiingan, pelatlhan dansupervisi. I
BAB VII PEMBIAYAAN Pasal11 Pelaksanaankegiatan penetapandan penegasanbatas desa dibiayai dmi Anggaran Pendapatandan Belanja DaerahKabupaten.
BAB VIII KETENTUAN LAIN _ LAIN ,'
-.:'.q
Pasal12 (1) Desayang berbatasandenganwilayah DanaudapatditetapkandenganKeputusa4Bupati; (2) KeputusanBupati sebagaimanadimaksud pada ayat (1) memperhatikanhak apal usul dan adat ' istiadatmasyarakatsetempat. BAB tX KETENTUAN PENUTUP Pasal13 Hal-hal yffig belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang pengenai teknis I pelaksanaannya diaturlebih lanjut olehBupati Pasal14 '
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Qaerah ini dengan '1 penempatannyadalam Lembaran Daerah Kabupaten Bandung.
Ditetapkan di Soreang
padatanggal$$ Sht$h$r
Diundanekandi
SWs* zool padatanigal&'g '4\\
ATEN BANDUNG.
Yd ):
AB
sx--_$
LEMBARAN D TAHUN 2OO7NOMOR ?*
PATEN BANDT]NG
LAMPIRAN NOMOR TANGGAL
I
: PERATURAN DAERAH TENTAIYG PENETAPAN BATASDESA : 14 TAHTJN2OO7 : 29 OKTOBER 2OO7
D+N I
PENEGASAN
PROSEDUR PENETAPAN DAN PENEGASAN BATAS DESA
I. Tim Penetapan dan Penegasan Batas Desa (selanjutnya dalam peraturan ini dipebut tim) adalah tim yang dibentuk oleh Bupati. Tim ini berfugasmelaksanakanpenetapandan penepasanbatasdesa. II. Prinsip Penetapan Batas Desa Penetapanbatas desa adalah proses penetapan batas dilakrkan secara kartometrik diatas suatu peta dasar yang disepakati, proses penetapanini terdiri atas tiga tahapan kegiatan antara fain : a. penelitian dokumen batas; i b. Penenfuanpetadasar; j c. Pembuatanpeta desasecarakatometrik diataspeta dasar. A. Tahap Kesatu : Penelitian Dokumen Batas. 1. Dokumen batas yang perlu disiapkan adalah perundang-undangan dan pgraturan-peraturan lainnya, baik yang tertulis maupun yang tidak terfulis tentang pembentuka,nbatas desa yang bersangkutan; 2. Selain ketentuan pada butir 1 (satu) di atas, dokumen batas lainnya yan$ perlu disiapkan I antaralainadalah' a. Peta administrasi desa yang telah ada; b. Peta desayang sudahada; c. Peta lainnya, seperti : peta rupa bumi, peta topografr, petapajak bumi d6n bangunan,peta pendaftaran tanah, peta laut dan citra satelit; ] d. Data lainnya dan dokumen sejarah. B. Tahap kedua : PenentuanPeta Dasa. 1. Peta Dasar yang dapat digunakan untuk menggambarkan batas desa secara|<artometrik dapat menggunakan peta rupa bumi, peta topografi, peta pajak bumi daql 6uot,mutt, peta pendaftaran tanah, peta laut dan citra satelit; 2. sebagaikesepakaanpenggunaanpeta desa secarakartome*ik dibuat berita Taru. C.
Tahap Ketiga : PembuatanPeta Desa Secarakartometrik. 1. Pembuatan peta desa secara kartometrik dibuat sesuai spesifikasi tgknis yang telah ditentukan; 2. Peta penetapan batas desa akhir yang dihasilkan mempunyai spesifikasi pemetaan seperti table dibawah ini. abe fikasi Teknis PemetaanW Desa No Jenis Persyaratan I DatumHorisontal DGN 95 2. Elipsoid referensi wGS 1984 3. Skala Peta 1:1.000 1:10.000 4. SistemproyeksiPeta TransverseMercator (rM) 5. SistemGrid Universal Transverse Mercator (rM) dengan Grid geografis dan metrik I
3. Penentuangaris batas sementaradiatas peta. Penentuan garis batas sementara adalah menentukan garis batas desa diata{ peta yang sudah disepakati yang dilaksanakan pada: 1. Tanda atau simbol batas yang tertera diatas peta, baik batas administrpsi maupun batas kenampakan detail lain di peta; I
2. Koordinat titik batas yang tercantum dalarn dokumen batas deseu 3. Nama - nama dan unsur geografis sepanjang garis batas baik unsur alam, buatan manusia" mauppun unsur anministratif; 4. Jika tidak ada tanda - tanda batas yang tertera sebelumya maka penqntuan garis batas sementaradiatas peta ini dilakukan melalui kesepakatan. III. Prinsip PenegasanBatas
a. batasdesaterdiri atasbatasalam danbatasbuatanmanusia; b. Jika dasar hukum untuk penegasanbatas desa belum ada atau belum jelas maka dapat I diterapkanprinsip - priasip sebagaiberikut: l. menggunakanbatasalam Menggunakan bentuk alam sebagai batas desa memudahkanpe4egasanbatas di lapangankarena tidak perlu memasangbanyak pilar batas.Bentuk $lam yang umum digunakansebagaibatasdesaadalahsungai,water sheddan danau. l1 a. Sungai 1) Garis bataspadasungaiadalahgaris imajiner (garis putus- pulps sepertigambar 1) yang beradadi tengah sungai yang membagi dua saura!{sar lebar sungai tersebutdijadikansebagaigarisbatas.
Desa A
tt \
(
_ - - ? ? -
Sungai
[
TI
(PKB) Pilar Kontrol Batas
I
I
I
,I I
Desa B
Gambar 1
Batasyang berpotongandengansungaisepertipadagambar1, yaitu P| dan P2 dipasang pilar untuk mengetahuiawal atauakhir berpotongangaris batasdengqlrsungaitersebut. Pemasanganpilar harus pada lokasi stabil. Pilar batas tidak dappt dipasang tepat diperpotongangaris tengah sungai dengan pinggir sungai karena rlmumnya kondisi knahnya labil. Jarak dari pilar Pl diukur ke tepi sungai terdekat dpn ke tepi sungai terjauhsertaarahnyajuga diukur.Demikianpula untuk pilarP2. 2) Dalam kondisi tanahyang labil, pilar dipasangcukupjauh d4n pinggir sungai sehingga pilar tersebut bukan merupakan pilar batas tetBpi sebagai Pilar Kontrol Batas(PKB). 3) Dalamcontohsepertigambar1, perlu dilakukanpengukura4situasi,termasuk pengukuranuntuk penentuangaris batas sepanjangsungai unuk pembuatan padagarisbatasskala1 : 1000. Wateshed(GarisPemisahAir) Pada umumnya batas yang menghubungkan antara gunung menssunakan pnnslp watershed(lihat gambar2)
I
Jalan Watershed WilayahA
GunungB GunungA
Wilavah B
Gambar2 Garis bataspadawater shedmerupakangaris imajiner yang dimulai dari puncak suatu gunung (a), mengikuti punggung gunung bukit yang ke puncak gunung jelas berikutnya (b). pada gambar 2 dapat dilihat dengan garis pemisah air yang terpendekadalahgaris putus* putus yang menghubungkangunungA - Q - GunungB, Watershedyangterputus dengangaris lurus ataudisepakatibersama. Ketentuanuntuk menetapkangarisbataspadawatershedsebagaiberikut: 1) garistersebuttidak boleh memotongsungai. 2) jika terdapat lebih dari satu garis pemisah air maka garis baksnya adalah garis pemisahur yangterpendek. c. Danau Danaudapatdibagi dalamduawilayah, yaitu wilayah daratdanwilayah air. 1) WilayahDarat Yang masihdianggapwilayah daratadalahbatasair surutterendah. 2) WilayahAir Pembagianyilayah air dapatdilakukansebagaiberikut : a. seluruhdanaumasuk ko salah satu des4 dengandemikian tepi danauyang merupakanbatas,atau; b. danaumerupakanbatasantaradua desa.
/
T)anarr
-/
DesaB Gambar3
Garis batasnyaadalah garis lurus yang menghubungkanPl dan P2. Pl danP2 adalah pilar batas yang dipasang di perpotongan garis batas dengan tepi dafiau, atau terdapat lebih dari dua desa yang berbatasan dengan danau tersebut, berlaku illenurut peraturan daerah atau kesepakatanyang telah ada di antara desa yang berbatasan, 2. Menggunakan batas buatan Unsur buatan yang umum digunakan sebagai batas desa arrtaralain : jplan, jalan kereta api, saluran irigasi, dan kanal, dapat digunakan as atau tepinya sefragai tanda batas wilayah antara dua desa yang berbatasan sesuai kesepakatan antaid dua desa yang berbatasan. a. Jalan 1) Asjalan
GarisBatas /
DesaC perpotongan bltas tiga desa
Gambar 4.
Untuk jalan yang digunakansebagaibatassepertipada gambar4, mq$a garis batasnya adalahpadaperpotonganaslsumbujalan tersebut.Untuk mengetahuiai jalan makaperlu dipasangpilar kontrol batas(PKB) terutamapadabelokanjalan, ataufiada perpotongan jalan untuk menentukanposisi garisbatas(asjalan) tersebut,kemudiagdiukur ke kedua , tepi jalan untuk mengetahuilebarjalan. , 2)Pinggir jalan
;-1'
Pilar Batas
Pl : Garis gprpotongan tigaidesa Gambar5. titik Pl merupakanperpotongan garisbatas3 desa.
l(husus untuk batasyarg terfetakpr selotarpertlgaanJalanseperbgaqpar 5, makaperlu ditempatkanPilar Kontrol Batas dan pilar Batas untuk menentukdirposisi batas di pertigaanjalan tersebutpenempatanpilar - pilar harus memperhati$ankemungkinan adanyapelebaranjalan.Selanjutnyadilakukanpengukuranjarakdan pudutketigapilar jarak tersebutke titik perpotongangaris batasantaradesaA, desaB {An DesaC di titik Pl dalam contoh sepertigambar4 dan 5 perlu dibuatkan peta situflsi dengan skala petaI : 1000. b. JalanKeretaApi Untuk jalan keretaapi digunakanprinsip yang samadenganpenetapan/ pemasangan tandabataspadajalan ( lihat gambar6 ). DesaA
I
PKB ( PilarKontrolBebas)
Ir t l
I
I
"nfs
Batas Desa
PKB ( Pilar Kontrpl Bebas) tl DesaB
Gambar6 JalanKeretaApi sebagaiBatasDesa c. SaluranIrigasi Untuk saluranirigasi prinsip penegasanbatassamadenganprinsip penegasanpada sungai. I fV.
Tahap Kegiatan PenegasanBatasDesa A.
Tahap Kegiatan penegasanbatas desa di lapangandilakukan oleh tiflr penetapandan penegasanbatasdesa.Padapelaksanaannya di lapangantim dapatmenrifrjukatau dibantu ll olehtim teknis.
B.
Tahapankegiatanpenegasan desameliputi: 1. Penggunaan dokumenpenegasan batas. 2. Pelacakan batasdesa. pilar batasdesa. 3. Pemasangan 4. pengukurandanpenentuanposisi pilar batasdesa. petadesa. 5. pembuatan Setiapkegiatantersebutperlu di dokumentasikandalm formulir yang diflpioleh pelaksana dandisahkanolehpejabatyangberwenang.
C. Apabila tidak diperolehkesepakatanterhadaphasil setiaptahapkegiata4penegasanbatas, akandiselesaikanoleh Camatdan Bupati sesuaidengantingkat permasafphan yang timbul ll di wilayahtersebut. i' l. TahapKesatu : Penggunaan DokumenPenetapan Batas. a) Tim beranggotakandari pemerintah Kabupaten,Kecamatapdan Desa serta 11 masyarakat.
b) Tim ini melalrukanpngkajian terhadapdasar huhlm tertulis maupun dasar hukumtidak tertulis yangberkaitandenganbatasdesa. c) Jika tidak ada sumberhukum tertulis maka anggotatim berrqusyawarah untuk membuatkesepakatan baru dalammenentukanbatasdesa. I d) Menentukan metode pelacakan, pemasanganpilar batas, pengukuran dan penentuanposisi pilar batasdan pembuatanpetadesa. e) Menyiapkanformulir - formulir dan peta kerja sertapenentugnkoordinatpilar batasdi ataspetakerja. I pengkajian Berdasarkan hasil dokumen dibuatkan berita ,acara penelitian 0 dokumenbatasdesa(Lihat Form 1). Dalam hal tidak terdapptdokumenbatas desa. 2. TahapKedua: Pelacakan BatasDesa. Pelacakan batas dilapangan (Reconnaissance)adalah kegi lapangan untuk menentukan batas daerah secara nyata di lokasi sepanjangbatas berdasarkan batas garis sementara pada peta atau berdasarkan hasil penelitian dokumen dan penetapan sebelumnya. Kegiatan pelacakan garis batas di lapangan meliputi: a) Menentukan letak batas secara nyata di lokasi berdasarkan garis batas sementaraatau berdasarkanhasil kesepakatan; b) Kegiatan pelacakan dimulai dari titik awalyangdiketahui, kemudian menyusuri garis batas sampai titik akhir sesuaidengan peta kerja; c) Sesuai kesepakatan, pada jarak tertentu dapat dipasang tand4 batas sementara berupa patok kayu yang di cat wama merah untuk memudalhkanpemzxangan ' pilar batas sebagaibatas tetapi , d) Dalam melakukan pelacakanbatas desa di lapangantim teknis dapat mengikut sertakan aparat desa antara lain tokoh masyarakat dan Bfp dari masing masingDesa; e) Berdasarkansurvey batas di lapangan ( Form 2) dibuatkan'perita acara hasil pelacakan batas desa yang ditanda tangant oleh Kepala Desf yang berbahsan dan Ketua Tim. I
3. TahapKetiga: Pemasangan Pilar BatasDesa. a) Pembuatandan pemasanganpilar batas desa ditujukan u+ltuk memperoleh kejelasandan ketegasanbatasantaradesasesuaidengankese$hkatan yang telah ditetapkansebelumnya. b) Jenis- jenis pilar batasdesa. 1) Pilar batasUtama(PBU). 2) Pilar batasAntara (PBA). 3) Pilar Kontrol Batas(PKB). c) Ketentuan untuk kerapatanpemasanganPBU, PKB dan PBA disesuaikan dengankondisi dankebutuhandilapangan. pilar batasharusmemenuhikriteria sebagaiberi$pt: d) Pemasangan 1) Ditempatkanpadakondisi tanah yang stabil, terhinilar dari erosi dan abrasi. 2) Mudahditemukandanmudahdijangkau. 3) Aman dari gangguanaktivitasmanusiaataupunbinaigng. 4) Punyaruangpandangke langit yang relatif terbuka(U"tok pilar batas yang akandiukur denganmetode). e) Ketentuanpemasangan pilar adalahsebagaiberikut: l) sebagaitandapemisahbatasdesadipasangpilar tipe D denganukuran 20 cm panjang,20 cm lebar dan 25 cm tinggi di atastanah dengan kedalaman75 cm dibawahtanah. 2) Jika dipandangperlu diantara dua PBU dapat dippsangPBA pada batasdesadipasangdenganukuran20 cm panjang]PO cm Lebar dan permukaan 20 cm diatas tanahseratakedalamantanahsedalam40 cm. 3) Padasetiappilar harus dipasangbrasstablet pada]lbagian ataspilar sebagaiidentitas dari pilar, selain itu harus dipasangsatu buah plak
pada salah satu dinding pilar yang menghadap fre utara sebagai keterangan tentang pilar batas wilayah 2 atau lebili desa. Pada plak harus dihrlis nama - nilma desa yang berbatasan. i 4) Hasil pemasanganpilar batas dituangkan dalam beritp acara penetapan dan pemasanganpilar batas desa (lihat form.4) ya$g ditandatangani Kepala Desa yang berbatasandan diketahui oleh KettpaTim. : 4. Tahap Keempat : Pengukuran dan PenentuanGaris Batas Desa. a) Pengukuran garis batas desa. 1) Apabila diperlukan dilakukan pengukuran garis bata6, 2) Pengukuran garis batas yang dimaksud adalah ppngukuran situasi detail sepanjang garis batas dengan koridor tertentu., 3) Pengukurandetail dilakukan denganmetode poligon Santachimeki. 4) Data yang berupa deskripsi pilar - pilar batas dan titik - titik pada garis batas didokumentasikan bersama buku ukur dan Berita Acara Kesepakatan Batas Desa yang ditandatangani oleh pihak - pihak yang berbatasan. b) PenentuanPosisi Pilar Batas Desa 1) Setelah pemasangan pilar batas desa selesai dilpksanakan segera dilakukan pengukuran penentuan posisi. 2) Standar ketelitian koordinat pilar batas desa (simpangan Baku) adalah: - untuk PBU dan PKBU 5 cm I - Untuk PBA dan PKBA 5 cm 5. Tahap Kelima: PembuatanPeta Desa. a) Peta harus dapat menyajikan informasi dengan benar sesuai dengan kebutuhannva. 1) Aspek kartografis; a) Jenis peta ( penyajian) peta photo, peta garis. b) Sistem simbolisasi i legendadan warna. c) Isi peta dan tema. d) Ilkuran peta. e) Bentuk penyajian hard copy ataudigital. 2) Aspek Geometris; a) skala / resolusi. b) Sistem proyeksi peta yang digunakan. c) Ketelitian planimetris (x,y) dan tinggi diatas per;pukaa laut. 3) Metode pemetaanbatasdesa; li a) Diambil dari peta yang sudah ada. b) Pemetaansecaraterestris. c) Pemetaandengan metode yang lain.
V.
Spesifikasi Teknis Pilar Batas Desa A.
Bentuk dan ukuran pilar batas. Pilar batasdesaberukuran panjang:20 cm, lebar:20 cm, tinggi dari pprmukaantanah: 25 cm dengan kedalaman 75 cm. Uraian bentuk, ukuran, kontruksi dan rangkaian besi / tulang dapat dilihat pada gambar 8 berikut ini.
_
^l
Y r ' 4
---l
?---
Pr
I
-L
TampakMuka
TampakBelakang
KONSTRUKSI l-*-
20 -*-l
-1
r2\\
lt\
Betonl:2:3 Bars 12mm
Pasirdan Kerikil SatuandalarnCm (a) KonstnrksiPilar Gambar8 Pilar Tipe D-Batasdesa
'I (b) Ranekaianbesi B. BrassTabletdanPlak Setiap pilar harus dilengkapi dengan bras tablet dan plak. Bras Tablet dan plak merupakanidentitasdan kelengkapanpilar sepertiterlihat padagambar9 dan 10. ukuran plak tergantungpadatipe pilar batas.
PBtrJ 10,5
7101.li1185 I MILIKNEGAR+DILARANG MERUSAK DAN ]VPTVGGANGGU T^Nr)fl rNr
-<|-_-
satuan dalam cm tampak samping Gambar 9. Brass Tablet ( terbuat dari kuningan )
Plak untuk pilar BatasDesa
Batas l)esa Kd Waringin - Kd Jaya
Tampakmuka
t
3.5
Gambar 10. Plak, terbuat dari kuningan.
C.
Jenis bahan&Iatenal Jenis bahan-bahan yang dipergunakanuntuk membuat Pilar Batas Tipe D adalah sebasai t'berikut: I 1).
Material Beton a). Semen b). Pasir c). Batu Pecah
d). Besi Beton,diameter6 mm
I
I sak 1/6Kubik % Kubik 23 meter
2).
Cetakan/Begeztng Kayu yang diperlukan adalah berukuran 2A cm x 400 cm dan tebal 3 cm, masing-masing sebanyak: 1 buah.
Cara pembuatan Pilar Batas Tipe D adalah sebagai berikut ; 1). Buatkan lobang dengan ukuran 60 cm x 60 cm dengan kedalaman f5 cm. Pembuatan lobang tersebut harus disesuaikan dengan wilayah yang berbqtasan. Perhatikan Gambar 11, Gambar 12, dan Gambar l3 berikut ini. \
clinUartt Dua wilayah yang berbatasan
Gambar12 TigSwilayah yang berbatasan
D Gambar13 Empatwilayahyangberbatasan, masing-masing DesaA, DesaB, DesaC daqDesaD Keterangan ll A, B, C, D ffi
: Wilayahmasing-masing : BenfukGalianLubang Khususuntuk kondisi tanahyang labil sepertir&wa,maka padadasp lobangtersebut dipancangkan kayu atauparalonagarposisipilar yangakandicor leb{frkuat. I rl
2). Campurlahsemuakerikil dan pasir ( perhatian: jangan dahuludicamgiurdengansemen )
3). Buatlah rangkaianbesi beton yang telah dipotong denganbentuk {an ukuran seperti I Gambar8.
D. SistempenomoftrnPilarBatasDesa, Sistempenomoranpilar untuk satuKabupatenmengacupadakodg Kabupatenyang telah diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), dilanjutkan denganL penomoranPilar Batas,dimulai dari angka00001sampai99999,sebagaiberikut : l). BatasDesadalamsatuKabupaten Carapenomoranadalahsebagaiberikut :
)oaoo( kodenomgl Kabupaten
1l NP : NomorPilar 1-99999
i--------->
2). Pilar Batas Desa yang langsung berbatasan dengan Deqa terluas dad Kecamatan/I(abupaten otomatis menjadi Pilar Batas Anta/@ (PBA) dari Kecamatan/Kabupaten tersebut. 3). Untuk lokasi yang tidak dimungkinkan pemasanganPBU seperti pada sungai,jalan dan lain-lain maka PBU diganti menjadi PKB. 4). Untuk pilar perapatanpenamaannyadisesuaikan (PBA,PKBA). VI.
Metode Pengukuran Pilar Batas Desa Setelah selesai pemasangan seluruh Pilar Batas Desa perlu dilakukan pengukuran untuk memperoleh nilai koordinat definitif yang mengacu pada sistem referensi kpordinat nasional. Teknologi yang umum dilalrukan saat ini untuk pengukuran posisi Pilm Batas adatah dengan menggunakanmetodepoligon atau dapatjuga menggunakanteknologi Global Positioning Sistem (GPS). Agar nilai posisi Pilar-pilar Batas mengacu kesuafu sistem nasional, maka pengukuran pilar-pilar batas harus terikat pada titik kontrol yang secara teknis mempunyai tingkat ketelitian yang memadai.Titik-titik kontrol ini dapat diperoleh dari instansi-instansi tekniq pemetaan, antara lain BAKOSURTANAL, BPN, Departemen ESDM dan Departemen Kehutdnan. Dua metode penentuanposisi Pilar Batas yang direkomendasikanadalahmetode Poligon dafr metode GPS. A.
Metode Poligon Peralatan yang digunakan adalah theodolit dan alat ukur j-uk elektronik @DM:Electronik Distance measurement). Pada metode poligon hal yangrdilakukan adalah pengukuran sudut dan jarak hoizantal seperti pada Gambar 14. I PILARREPERENSI
ol'"" \\ a
DesaB
"-""".. -.,- s1
S3
\a
s2
t t l
PBU I
'.
r
r-d""
S5 i
.,t.t''-- ; ' PBU3
lD3
a 't
-r}ru 2
.--a'i"""'-""""'---.-
S4
\
-'
1 -t"
..
--f
s
;FBU D6 r-l
'" garis batasDesa '.
t 't--
PBU4
DesaA PILARREFERENSI
Keterangan: Pilar referensi(nilai koordinatdiketahui PBU I s.dPBU 5 adalahpilar desa Dl s.dD6 adalahjarak mendaftarantarpilar batas Sl s.d 55 adalahzudutpoligon padapilar batas Gdr batasdesa -..rr
Gambar14. PoligonTerbuka
PadaGambar 14, diperlukandua'titik referensi(Titik lkat) yang sudahdiketahui nilai jarakkoordinatnya.Sudut-sudut51, S2, 53, 54 dan 55 diukur dengantheodolit,sedangkan jarak D1, D2, D3, D4, D5 dan D6 diukur denganmenggunakanalat u$rn jarak (missal denganEDM). Dari hasil ukuran sudut dan jarak dapatdihitung nilai koq{dinat setiapPBU yaitu dengan cara melakukan pengikatan ketitik refensi yang suda\ diketahui nilai I koordinatnya. B.
MetodeGlobalPositioningSyem (GPS) Metode ini memanfaatkansatelit GPS untuk menentukanposisi dari Pilar Batas. Beberapahal yang harus diperhatikan dalam penentuanposisi Pilar Batas Desa adalah sebagaiberikut : 1). PengamatanGPS menggunakanmetoderelatif. Dapat dilakukan secaflaradial dari titik referensi yang nilai koordinatnya telah diketahui dalam sistem koordinat nasional kepilar batasyang dimaksud. 2). Minimal2 (dua)unit receiverGPStipe geodetic,singleprequensyataqdual prequency. 3). Lama pengamatan: tergantungpada panjangbaseline 6arak antatalPeU d"ttgan titik ikat) sepertitable2 di bawahini : Tabel2, LamaPengamatan panjangbaseline. GPSberdasarkan
PanianeBaseLine
Lama Pensamatanuntuk Rece ver GPS
ll DuaFrekuansi [0 menit 15menit 20 menit 1 iam 2 iarrt 3 iam
SatuFrekuensi 1-3Km 3-5Km 5-10Km 10- 20 Km 20 - 100Km 100- 200 Km 4.
l5 menit
20 menit 30 menit
2 am 4 am 6 irm
Apabila jarak titik refensi nasionalcukup jauh dari lokasi batas sepprtidiilustrasikan pada Gambar 15, maka titik refensi tambahan dapat diadakanllterlebihdahulu. Kemudiantitik-titik batasdapatdiikatkan dari titik refensiyang baru. PBU 5
Titik ikat GPSnasional
Pengikatansecararadial (baselinependek)darititik ikat gps PBU 4
Titik ikar GPS
Pengikatansecararppial (baselinepanjangk)dari tidk ikat nasional I l
Gambar15. Pembuatan titik refensibaru VII. Hitungan Koordinat A).
Apabila metode poligon yang digunakan, maka perhitungan data ukqpn menggunakan metode hitungan perataansederhanaseperti metode Bowdith. ll
B).
Apabila menggunakan metode GPS, maka perhitungan dilalcukan dengaji metode perataan menggunakan perangkat hitungan yang dikeluarkan oleh pabriil peralatan GPS (Commersial software).
C).
Hasil Hitungandiberikandalamdua sistemkoordinat yaitu : 1).
Koordinat Geodetik(lintang bujur dantinggi ellipsoid) dannilai deviasistandarsetiap komponenkoordinatnya.
2).
Koordinat UTM ( Utarq Timw) dan nilai deviasi standaruntuk setiap komponen koordinatnya.
PengukuranSituasi A.
MetodeTachimetri Apabila dianggapperlr:, sepanjanggaris batas dapat dilakukan pengukurangaris batas denganlebar koridor batas50 meterke sebalahkiri dan 50 meterke sebelahkanandari garis batas.Dilanjutkan denganpembuatanpetawilayah desadenganskalaantaraI : 1.000s.d 1 : 10.000. Salah satu metode pengukuran untuk pembuatanpeta situagi adalah metode tachimetri dimanaobjek-objekdiukur menggunakantheodolit dan pengukuranjarak secara optis atauelektronis.
Koridor 50 m kesebelahkiri dan kanan
Garisbatasdesa
Gambar16. Pengukurantachimetrisepanjanggarisbatas Keterangan: I daZ
: Titik poligon (tempatberdirinyainstrument)
aob, c, d, ...
: Tempatberdirinyarambu
garisbatasdan koridor batas50 meterke sebelahkiri dan 50 meterke sebelahkanan. Yang diukur/dibaea: - Suduthorizontal(mendatar). - Benangtengahrambu. - Sudutvertical. - Jarakantaratempatberdirinyainstrumendenganmasing-masingposisi rambu.
/
Gambar17. PengukuranTachimetri B.
SpesifikasiTeknis PengukuranPoligon Spesifikasipengukuranpoligon sepertipadatable 3 di bawahini. Tabel3. SpesifikasiPengukuran Poligon
Uraian Selisih bacaan biasa (B) dan Luar Biasa (LB) dalam pengukuran sudut
Jumlah seri pengamatan suatu (minimum) Selisihukuransudutantarsesi Pengecekankesalahan kolimasi
Ketentuan Persvaratan < 10"
sudut 2 ser <5" Sebelumpengamatan
Jumlah pembacaanuntuk satu ukuran jarak 5 kali (minimum) Sudutiurusan(minimum) Di awal dan akhir iaringan jurusan Teknikpengadaan sudut Pengamatanmenggunakan ti4ggi matahari atau dari 2 titik koordinat referpnsi dari Badan PertanahanNasional (BPN), lBadao Ptanologi Kehutanan dll.
VIII. PetaWilayah Desa A.
JenisPetaWilayah Jenispetawilayah desadibuat berdasarkanprosedurpembuatannya terdi{ dari : I
l).
PetaHasil PenetapanBatas. Peta hasil penetapan batas adalah peta batas wilayah yang dibuat gp"-a kartometrik dari peta dasar yang telah ada dengan tidak melakukan pengukurail di lapangan. Hal ini biasanya dibuat pada waktu pemekaran desa.
2).
PetaHasil PenegasanBatas. Peta hasil penegasanbatas adalah peta batas wilayah yang dibuat f,engan peta dasar yang ada ditambah dengan data yang diperoleh dari hasil pengukurfln dilapangan.
3).
Peta Hasil Verifikasi. l Peta hasil verifikasi adalah peta batas wilayah yang telah dibqpt oleh desa dan hasilnya dilakukan verifikasi (penelitian dan penyesuaian) oleh T[m Penetapandan PenegasanBatas Daerah Kabupaten, sebelum ditanda tangani oleh funati. I
B.
ProsesPembuatanPeta Desa Proses pembuatan peta desa dapat dilakukan dengan berbagai cara, q4ttaralain dengan cara pembuatan peta situasi atau dari peta yang sudah ada (diturunkan daff peta dijital) 1).
Dari Peta yang sudahada a).
Peta desa didapat dari hasil survei penegasan batas, sedangkan isi peta diperoleh dari peta-peta yang sudah ada seperti petapeta dasar, peta pendaftaran tanah, peta blok, atau berdasarkan fhoto udar4f citra satelit dan sumber data lairurya;
b).
Prosesnya dapat dilakukan secara kartografis manual ataq digital, dan jika perlu diadakan penyesuaian skala dengan peralatan (mis{} Pantograf) atau ' metode yang sesuai) Detil yang digambar adalah unsur-unsur yang berkaitan 4F g* batas desa seperti lokasi pilar desa, jaringan jalan, perairan dan det{il lainnya sesuai dengan keperluan desa; Pada cara digital, peta dasar tersebut didigitasi dan dipifih melalui layar komputer untuk digambarkan kembali oleh alat cetak (plottefltau printer).
c).
d). 2).
PembuatanPeta Situasi Pengukuran untuk pembuatan peta situasi secarateristris dapat Aifa|ut*. Skala peta yang disarankan adalah skala 1:1.000 pengukuran-pengukuranlyang diperlukan adalah: a). b).
3). C.
Pengukuran kerangka kontrol horizontal menggunakan metode poligon denganspesifikasi seperti pada table 3. Pengukuran situasi menggunakan metode tachhimetri, diryana objek-objek detil yang dimabil sesuaidenganpembuatanpeta teknis skalp 1:1.000 sampai denganl:10.000.
Seluruhnilai koordinat definitif dari pilar batas,baik PBU, PB,\ atau PKB harus dicantumkandalampetadasar.
PengesahanPeta Desa Peta desa yang telah diverifikasi oleh Tim Kabupaten dan disetujui gleh Kepala Desa yang berbatasan dicetak dalam jumlah rangkap tertentu untuk mendapdtkan pengesahan dari Bupati. Peta antar desa yang merupakan batas antar Kabupatgn pengesahannya dilakukan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturaq Menteri Dalam Negeri No. I Tahun 2006 tentangPedomanPenetapandan PenegasanBaltasDaerah.
D.
Penyimpanan Dokumen Seluruh dokumen yang terkait dengan penataan wilayah desa dibuat dBlam jumlah yang cukup dan salah satunya harus diserahkan ke instansi pengelola arsiprl(Arsip Daerah ). Dokumen terdiri dari: 1). 2). 3). 4). 5).
Berita acarapenelitiandokumen batasdesa. Data survei pelacakan. Berita acara penetapan/pemasanganpilar batas desa. Petadesa. Dokumen lainnya yang berkaitan denganbatasdesa.
F'ormat Peta Desa Produk akhir dari pekerjaan pemetaandesa adalah peta desa, yaitu suafp peta skala besar (skala 1:1.000 s/d 1:10.000). Peta actuuxyang dapat dipakai untuk pembuatfn peta ini dapat berasal dari peta pendaftaran tanah yang dibuat oleh BPN atau Peta Bumi dan Bangunan yang dibuat oleh Direktorat Pajak Bumi dan Bangunan dengan spesifikasi peta sebqgaimanatersebut padaTabel1. l Berikut contoh format sebuahpeta desa.
A ( isi peta)
E U E il il
trl
n
Simbol Kabuqpten Judul, skala,nftmaKab, Kec danDesa 1 Diagramlokasi Info ttg {ptum, Sistemgrid, koptur
proyeksi
Legendadanriwayatdesa
Daftar koordi4fl Pengesahan
Gambar 18. Tata Letak Peta desa.
A.
Petadasarnyaformat dantataletak petatersebutmasihbersifatumum.Dalqp hal-haltertentu dapatberubah,misalnyaberubahkarenabentukgeografiswilayah desayangisedemikianrupa i sehinggabentangnyamemerlukanbentukkerangkayangkhusus.
B.
Jika jumlah koordinat pilar batascukup banyakmaka penempatankoordinat titik dari pilar l tersebutdisesuaikandenganmuka petayang kosong.
C. Legendapetabataswilayah umunnya berupasimbol seperti: Simbol
Arti Sungai
I
Jalan Raya Jalan Kereta Api
BatasPropinsi Batas Kabupaten Batas Kecamatan Batas Desa
Gariskontur r*ii:5:.s*\
NOMOR
PERATURAI{DAERAH TE]TTAIIG PEIIETAPA]I BATASDESA 14 TAHUN2007
TANGGAL
29 oKTOBER2007
ITiIPIRAN
II
*T
PE]IEGASA]I
Form 1. BERITAACARA PENELMANDOKUMEN BATASDESA Nomor .......(1) Nomor .......(1) lt
(2) tanggal Padahariini ............... .-...(3) bulan . (4) fahun......(5) (6) Kecamatan bertempatdi Desa ......(71 Kabupaten penelitian Bandung(B) Propinsi JawaBarat(9) telahdilaksanakan dokurien-dokumen (10) dengandesa batas,antaradesa....... (10) denganfrasilsebagai berikut: 1. Dokumen-dokumen (10)yang batasdesa...................(10) dengandesa disepakatiadalah:
a.
11) 11) 11)
c. dst.......... Peta desa antara desa ...(10) dengan desa ..r!!......rr., (10) disepakati adalahi a. L2) 12) garis Tltiki-titik 3. dan batasantaradesa...................(10) dengandgpa (10)yangakandilacak li pilaradalah: danakandipasang 1. 2. 3. 4, 5. danseterusnya.
yang
13) 13) 13) 13)
Yaitudenganmenandailokasi-lokasi dimaksudpadapeta kerjatipta berwarna merah.Datalebihrinci mengenai hasilpenelitian dokumenbataslldesa nomor (14),terlampir TIM PENETAPAN DANPENEGASAN BATASDESA
. ls)
2, Menyetujui.-..16) Kepala Desa................... 10)
Menyetujui....16) Kepala Desa................... 10)
Trmpenetapan danpenegasan batasdesa Kabupaten Bandung L7) r7)
PENUNJUI(AHPEIIGISIAI{ BERITAACARA PENETITIANDOKUMEil BATASDESA
(1) Diisinomoragendadesayangberbatasan. (2) Cukupjelas (3) Cukupjelas jelas (4) Cukup jelas (5) Cukup (6) Diisi namadesayang berbatasan, dimanapenelitiandokumen-doffumen batas dilakukan. dimanapenelitian dokumenbatasdilakukan. {7) DiisinamaKecamatan, (B) DiisinamaKabupaten, dimanapenelitian dokumen batasdilakukan. (9) DiisinamaPropinsi, dimanapenelitian dokumen batasdilakukan. jika lebihdariduadesayangberbntasan, (10) Diisinamadesayangberbatasan, harus dicantumkan semuadesanya. (11) Diisinamadanjenisdokumen batasdesayangdisepakati (12) Diisinamadanjenispetadasaryangdisepakati. (13) Diisinomor-nomor dananama-nama titik batasyangakandilacak dipasang f,an batas. Sistem penomoranharus sudah ditentukansecara silfematis dan 1 terintegrasi lihatsistempenomoran Pilar,butirV, D, Lampiran I ). (14) DiisidengannomorSuratDatahasilpenelitian dokumenbatasdesa,contoh: No . (seluruh dokumen harusdiarsipkan secrrabaikdanbenarl). (15) Ditandangani oleh pihak-pihakyang terkaitpadajajaranmasing-[nasing desa, tokohmasyarakat keduadesa. (16) Disetujui olehKepalaDesayangberbatasan. (17) Diisi namajelas dan tanda tanganKetuadan AnggotaTim Pqrnetapan dan Penegasan BatasDesa.
DATASURVEIPELACAKAN LOKASIPENETAPAN/PEMASANGAN PIISR DESA
AntaraDesa DenganDesa
I.
(2)
LOKASI
Terletakdi : Desa Kecamatan Kabupaten Propinsi
Pelaksanaan Suruei
yangdigunakan Peta/Data
| / | I
. - . . - . . . - . . . - . . . . .(.3. .). . . , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. .4. ). . . : , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. .5. ). . . . , . """"""""""""t:'(6)
(B)
(9) .............,,..
Situasi ( bilaadadata) 1. LetakGeografis - Lintang - Bujur - Tinggi
(10) (10) (10)
2. Kondisi tanah - JenisTanah : Karang/Pasir/tanah ( 11 ) Liat/Gambutx) - BentukTanah x) : SegiEmpat/trapesiunffak ( 11 ) Beraturan - Keadaan tanah : datar/Miring/Bergelombang/Bukit ( 11 ) - Tanahdidugabekas:sawah/Ladang/Rawafl-anag Bangunan/Hutan Lebat*) ( 11 ) - TanahuntukBangunan : Baik/Kurang BaiffiidakBaiktetapiLereng x) TerlaluTerjal/Curam ( 11 ) LetakLokasi - larakdenganjalanterdekat - Jarakdengansungaiterdekat - larakdengan perkampungan : .............. Terdekat - Disekitar tanahlokasi terdekat: ..............
(12) (12) .(12) ................(12)
4. Statustanah
: tanahNegaraflanah MilikPeroranganfl-anah adatistfgdatx)
Pemesans n* ntisii;; ; ............... . . ...........:.....::........ . .............::. [il] II. DATALOGISTIK
(15)keIbuKotaKabupaten 1 . DariIbu KotaPropinsi : ............... Menggunakan sarana transportasi ............. ...,.(L7)lamanya
...(16) ,......(18)
DariIbu KotaKabupaten (19)keIbu KotaKecamatan.........,...... : ............... (20) Menggunakan (21)lamanya sarana transportasi .................. (18) :1...... 3 . DariIbuKotaKecamatan : .............. . (22)keDesa Menggunakan sarana transpoftasi ............. .....{24)lamanya (25)kePerbatasan 4. DariDesa: ............... Menggunakan sarana transpoftasi ......_...... .....(27)lamanya UI 1.
::T:"T'::*::11&T"T:T:*
(23) ........ (1B) ,r...... ............i,......(26) (18) il.._...
(2e)
IV MATERI,AL BANGUNAN Diperoleh di
V. BURUH LOKAT 1. Ongkos buruhharian 2. Ongkos buruhtukang VI SOSIAL BUDAYA penduduk Masyarakafl di sekitarlokasi Pemuka masyarakat disekitar lokasi: a. Nama Jabatan
(30) .....ir.......
(31) (31)
""""""(32) (33) (34)
b. Nama Jabatan
(33) (34)
c. Nama Jabatan
(33) (34)
i-
Keadaan EkonomiMasyarakat : perlu lainyangdianggap Keterangan ...'..".......'. I
...............,,..........(36) il r?7\
KetuaTim Pelacakan' I I l
i I
/\
*) Coretyangtidakperlu
\ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . r?R\ \-rv,, .........-.----.l
PETUNJUKPENGISIAN DATA SURVEI PEI.ACAKAN LOIGSI PENETAPANIPEMASANGAN PILAR BATASDESfi '
(1) Diisinomoragendasuratdi kantordesayangberbatasan (2) Diisinamalokasiyangdihcak (3) Diisinamadesayangberbatasan (4) DiisinamaKecamatan yangbersangkutan yangbersangkutan (5) DiisinamaKabupaten (6) DiisinamaPropinsi yangbersangkutan jelas (7) Cukup (8) Diisipetugas surueidanjabatannya (9) Diisibilamana namaldatayangdigunakan (10) Diisi bilamanaada data posisigeografiyang menyatakan hal terpebut.Posisi pendekatan yangbelumakurat.Posisiyangdefinitifsetelahdilakukart pengukuran posisisesuaispesifikasi teknis jelas, jenis pilih (11)Cukup tanahyangsesuai jarak lokasirencanapemasangan (12) Sebutkanbeberapaperkiraan pilprdari jalan, rr yangterdekat sengaiatauperkampungan (13)Diisidengan penempatan pilar statuskepemilikan tanahrencana (14) Sebutkan namapemegang hakatastanahtersebut (15)CukupJelas (16)CukupJelas (17)CukupJelas jam atauharitergantung jarak (18)Dalamhitungan (19)Cukup Jelas (20) CukupJelas (21)CukupJelas (22)CukupJelas (23)CukupJelas (2a)Cukup Jelas (25)CukupJelas (26)CukupJelas (27) CukupJelas (28)CukupJelas (29)CukupJelas (30)CukupJelas (31)CukupJelas jikaadamasyarakat (32) Sebutkan di sekitarlokasi (33)CukupJelas jabatanjika ada (34) Sebutkan (35) Sebutkan keadaan ekonomimasyarakat secaraumumdi sekitarlokasf (36) Jikaadainformasi lainyangperluditulis I (37) Lokasidantanggalpembuatan data (38) NamadantandatanganKetuaTimPelacak
Form.3 ACARA BERITA DESA PELACAKAN BATAS Nomor Nomor
...............(1) .............-.(1)
(2)tanggal . (4)fahun......(5) .....(3) bulan Padahariini ............... (6) .......(7)Kabupaten Kecamatan bertempatdi Desa lokasi-lokasi JawaBarat(9) menyatakan bahwatelahdilakukanl Bandung(B) Propinsi pilarbatasdesadi : untukpemasangan 1. 2, 3. 4. 6 . danseterusnya.
10) 10) 10) 10)
yangdicat merah,pilar Denganmenandai lokasidenganpotokkayusementara lokasi batas, dan lainnya. Data lebih rinci mengenaihasil suruei pilarbatasdesa,Nomor (11)T penetapan/pemasangan
Tim penetapan danpenegasan batasdesa (15) Kabupaten Bandung 16) L7)
PETUNJUKPEilGISIAN BERITAACARAPELACAI(ANBATASDESA
(1) Diisinomoragenda yangbersangkutan wilayah (2) CukupJelas (3) Cukuplelas (4) Cukuplelas (5) Cukuplelas (6) Diisinamadesayangberbatasan, dimanapilarbatasdesatersebutdi pasang (7) DiisinamaKecamatan, dimanapilarbatasdesatersebutdipasang (B) DiisinamaKabupaten, dimanapilarbatasdesatersebutdipasang (9) DiisinamaPropinsi, dimanapilarbatasdesatersebutdipasang (10)Diisinamalokasiyangdilacak, denganmenyebutkan namadusun,Lir;pkunOan dan namadesa (11) DiisidengannomorsuratDataSurueiLokasipenetapan/Pemasanga4 TandaBatas Desacontoh: No (12)Diisinamadesayangbersangkutan (13)Ditandatangani yangterkaitpadajajaranmasing-;pasing olehpihak-pihak desa, tokohmasyarakat keduadesa (14) DiisinamajelasdantandatanganKepalaDesayangbersangkutan jelas (15)Cukup (16) Diisinamajelasdantandatangandari KetuadananggotaTim Batqsyangtelah : dibentuk
Form, 4 BERITAACARA PENETAPAN PEMASANGAN PIIAR BATASDESA
.(r Padahariini ........... ...-(2)tanggal .....(3) bulan . (4)fahun......(5) (6) Kecamatan bertempatdi Desa .......(7)Kabupaten (8) Propinsi Bandung lawa Barat(9) berdasarkan beritaacaraPelacakan $ataswilayah (10) Nomor .. (13), telah diadakanllkesepakatan penetapan/pemasangan tanda bataswilayahantaradesa ,......(1a)dan .(15),dalambentukbatasbuatandengan nomornilarsellgaiberikut: 1.
2. 3 . danseterusnya.
16) 16)
DemikianBeritaAcaraini dibuatuntukdipergunakan semestinya dan lpsing-masing pihakharusmentaatinya.
Ditetapkan ( 17) di .....................".... P a d taa n g g a. .l. . . . . . . . . . . . . . . .(.1. .8,). . . . . TIM PENETAPAN DANPENEGASAN BATASDESA 1. 2.
3. 4.
. . . . . . . . . . .2. .0. .) . .. 20)
2.
20)
Menyetujui....21) Kepala desa.................., 19)
Timpenetapan danpenegasan batasdesa Kabupaten (22) Bandung 23) 23)
PETUNJUKPENGISIAN BERITAACARAPEBETAPAN/ PEMASANGAN PIIAR BATASWII.AYAH DESA
(1) Diisinomoragendawilayahdesayangbersangkutan jelas (2) Cukup (3) Idem (4) Idem (5) Diisinamadesadimanapilarbatasdipasang (6) DiisinamaKecamatan dimanapilarbatasdipasang (7) DiisinamaKabupaten dimanapilarbatasdipasang (8) DiisinamaPropinsi dimanapilarbatasdipasang (9) DiisinomorBeritaAcaraPelacakan BatasDesa jelas (10)Cukup jelas (11)Cukup jelas (12)Cukup jelas (13)Cukup jelas (14)Cukup jelas (15)Cukup jumlahpifprnya (16)Diisinomor-nomor pilarbatasyangdipasang sesuai dengan l jelas (17)Cukup jelas (18)Cukup (19) Diisinamadesayangbersangkutan (20)Ditandatanganiolehpihak-pihak yangterkaitpadajajaranmasing-Jnasing desa, I tokohmasyarakat keduadesa (21) Diisidanditandatangani KepalaDesayangbersangkutan jelas (22)Cukup (23) DiisinamadantandatanganKetuadanAnggotaPenetapan danPenpgasan Batas Desa