PERATURAN BUPATI KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU NOMOR :
TAHUN 2014 TENTANG
GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN KABUPATEN KEPAHIANG TAHUN 2013-2035 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPAHIANG, Menimbang
: a. bahwa dalam rangka melaksanakan Grand Design Kependudukan, diperlukan sinergi, sinkronisasi, dan harmonisasi pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas, pembangunan keluarga, penataan persebaran dan pengerahan mobilitas, serta penataan administrasi kependudukan. b. bahwaberdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati Kepahiang tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan.
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 39Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Kepahiang dan Lebong di Provinsi Bengkulu(Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 145, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4349); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47); 3. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 2014 Tentang Grand Design Pembagunan Kependudukan; 6. Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 04 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah DaerahKabupaten Kepahiang (Lembaran daerah Kabupaten Kepahiang tahun 2008 nomor 04). MEMUTUSKAN : Menetapkan
: PERATURAN BUPATI TENTANG DESIGNPEMBANGUNANKEPENDUDUKAN KABUPATENKEPAHIANG TAHUN 2013-2035
GRAND
BAB 1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati Kepahiang ini yang dimaksud dengan : 1. Pembangunan Kependudukan adalah upaya mewujudkan sinergi, sinkronisasi, peningkatan kualitas, pembangunan keluarga, penataan persebaran dan pengarahan mobilitas, serta penataan administrasi kependudukan. 2. Grand Design Pembangunan Kependudukan yang selanjutnya disingkat GPDK adalah arahan kebijakan yang dituangkan dalam program lima tahunan pembangunan Kependudukan Indonesia Untuk mewujudkan target pembangunan kependudukan. 3. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat.
4. Penduduk adalah warga masyarakat Kabupaten Kepahiang dan orang asing yang bertempat tinggal di kabupaten Kepahiang. 5. Kualitas Penduduk adalah Jumlah penduduk akibat dari perbedaan antara jumlah penduduk yang lahir, mati dan pindah tempat tinggal. 6. Kualitas Penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertaqwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan, dan hidup layak. 7. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 8. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri, atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. 9. Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. 10. Persebaran Penduduk adalah kondisi sebaran penduduk secara keruangan. 11. Penataan Persebaran Penduduk adalah upaya menata persebaran penduduk agar serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan serta sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. 12. Pengarahan mobilitas penduduk adalah upaya mengarahkan gerak keruangan penduduk agar serasi, selaras, dan seimbang dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan. 13. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil,pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.
14. Dokumen kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. 15. Pencatatan sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang dalam register pencatatan sipil pada instansi pelaksana. 16. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana disegala bidang untuk menciptakan perbandingan ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya tampung alam dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dn kebutuhan generasi mendatang. 17. Daya dukung alam adalah kemampuan lingkungan alam serta segenap unsur dan sumbernya untuk menunjang perikehidupan manusia serta mahluk lain secara berkenjutan. 18. Daya Tampung Lingkungan adalah kemampuan Lingkungan Hidup buatan manusia untuk memenuhi perikehidupan penduduk. 19. Daya tampung lingkungan sosial adalah kemampuan manusia dan kelompok penduduk yang berbedabeda untuk hidup bersama-sama sebagai satu masyarakat secara serasi, selaras, seimbang, rukun, tertib, dan aman. 20. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah Negara Republik Indonesia sebagai mana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 21. Pemerintah Daerah adalah Gubernur. Bupati/ Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 22. Menteri yang selanjutnya disebut menteri adalah pembantu presiden yang memimpin kementerian. BAB II ARAH KEBIJAKAN, TUJUAN, STRATEGI DANPENYUSUNAN Bagian Kesatu Arah Kebijakan Pasal 2 1. Pembangunan kependudukan menggunakan pendekatan hak azazi sebagai prinsip utama untuk mencapai kaidah berkeadilan.
2. Pembangunan kependudukan mengakomodasikan partisipasi semua pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat, daerah maupun dimasyarakat lansung. 3. Pembangunan kependudukan yang mendasarkan penduduk sebagai titik sentral pembangunan, yaitu penduduk sebagai pelaku (subjek)maupun penikmat (objek) pembangun pembangunan. 4. Pembangunan kependudukan yang mampu menjadi bagian dari usaha untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. 5. Pembangunan kependudukan yang mampu menyediakan data dan informasi kependudukan yang valid dan dapat dipercaya. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 1. TujuanGrand Design pembangunan kependudukan dimaksud untuk : a.Memberikan arah dalam melakukan penyusunan kebijakan bagi pelaksanaan pengendalian kualitas penduduk serta peningkatan kualitas penduduk di kabupaten Kepahiang tahun 20132035. b.Menjadi pedoman bagi penyusunan roadmap pembangunan kependudukan di Kabupaten Kepahiang tahun 2010-2014, 2015-2019, 20202024, 2025-2029, 2030-2035. c. Menjadi pedoman bagi pemerintah daerah maupun masyarakat dalam perencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan. d.Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan melalui rekayasa kondisi penduduk optimal yang berkaitan dengan jumlah, struktur/komposisi, pertumbuhan serta persebaran penduduk. e. Mengendalikan pertumbuhan dan persebaran penduduk sesuai dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan secara nasional melalui pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, dan pengarahan mobilitas penduduk. Bagian Ketiga Strategi Pasal 4 Strategi pelaksanaan GDPK dilakukan melalui : a. Pengendalian kuantitas penduduk b. Peningkatan kualitas penduduk c. Pembangunan keluarga d. Penataan persebaran dan pengarahan mobilitas penduduk.
Bagian Keempat Penyusunan Pasal 5 1. Grand design pembangunan Kependudukan tahun 2013-2035 disusun dalam Dokumen Grand Design Pembangunan Kependudukan Kabupaten Kepahiang dengan sistematika sebagai berikut: BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI BAB VII
: PENDAHULUAN : VISI DAN MISI : KONDISI KEPENDUDUKAN KABUPATEN KEPAHIANG : PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN KEPAHIANG : POKOK-POKOK PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN : ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN : PENUTUP
2. Uraian lebih lanjut mengenai dokumen Grand Design pembangunan Kependudukan sebagai mana dimaksud ayat (1) tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III PELAKSANAAN GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN Bagian Kesatu Umum Pasal 6 1. Untuk mengendalikan kuantitas penduduk sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 huruf a dan pencapaian penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas, pemerintah dan pemerintah daerah melakukan : a. Pengaturan fertilitas. b. Penurunan mortalitas. 2. Pengaturan fertilitas sebagaimana dimaksud pada ayat1(satu) dilakukan melalui program KB. 3. Program Keluarga Berencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : a. Pendewasaan usia perkawinan b. Pengaturan kehamilan yang diinginkan c. Pembinaan kesertaan keluarga berencana d. Peningkatan kesejahteraan berencana e. Pengaturan alat, obat, dan atau cara pengaturan kehamilan f. Peningkatan akses pelayanan keluarga berencana
4. Penurunan mortalitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui: a. Penurunan angka kematian ibu hamil b. Penurunan angka kematian ibu melahirkan c. Penurunan angka kematian pasca melahirkan d. Penurunan angka kematian bayi dan anak. Bagian Kedua Penyelenggaraan dan Koordinasi Pelaksanaan Pasal 7 Penyelenggaraan dan penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Kepahiang dengan melibatkan semua stake holder terkait melalui beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah lintas sektor sesuai dengan program kegiatan yang berhubungan dengan Grand Design Pembangunan Kependudukan Kabupaten Kepahiang. Pasal 8 Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan, rincian tugas, susunan keanggotaan, Tim dan Panitia serta kelompok kerja yang diperlukan dalam penyusunan Grand Design Pembangunan Kependudukan di atur lebih lanjut melalui Keputusan Bupati Kepahiang. Bagian Ketiga Pendanaan Pasal 9 Proses penganggaran dan realisasi pendanaan program dan kegiatan sebagai bagian penjabaran kebijakan daerah untuk pelaksanaan Grand Design Pembangunan Kependudukan ini dibebankan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Kepahiang dan atau sumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi Bengkulu serta Anggaran Pendapatan Belanja Negara dalam periode/skala waktu yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini. BAB IV PENUTUP Pasal 10 Peraturan Bupati diundangkan.
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kepahiang.
Ditetapkan di Pada tanggal
Kepahiang 2014
Ditetapkan di
KATA PENGANTAR Alhamdullilah puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga penyusunan dokumen Grand Design Pembangunan Kependudukan Kabupaten Kepahiang Tahun 2013-2035 dapat diselesaikan. DokumenGrand Design Pembangunan Kependudukan Kabupaten Kepahiang Tahun 2013-2035merupakan hasil KerjaKerasdankerja sama seluruh anggota tim sehingga Kabupaten Kepahiang akhirnya memiliki dokumen yang akan menjadi acuan bagi Pembangunan Kependudukan diKabupaten Kepahiang. Persoalan yang di hadapi Kabupaten Kepahiang saat ini yakni pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, jumlah kematian yang belum seimbang dengan kelahiran sehingga penduduk menjadi stationer, pembangunan keluarga dimana masih banyak keluarga di Kabupaten Kepahiang yang berada dalam kemiskinan atau hampir (rentan) miskin.
Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK) selain diperlukan sebagai panduan dalam menyusun arah kebijakan kependudukan dimasa depan sehingga target yang ditetapkan oleh KabupatenKepahiang dalam masing-masing periode tahun yang direncanakan dapat tercapai. Kedepan, dalam penerapannya kebijakan pembangunan kependudukan Kabupaten Kepahiang harus sinergi dan terkoneksi dengan kebijakankebijakan lainnya yang disusun dalam rangka Pembangunan Ekonomi Nasional serta Penanggulangan Kemiskinan.
Akhirnya dengan selesainya penyusunan dokumen ini, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi secara aktif. Kritik dan saran konstruktif sangat diharapkan dalam rangka penyempurnaan dokumen ini. Semoga Grand Design Pembangunan Kependudukan Kabupaten Kepahiang 2013-2035 dapat memenuhi harapan kita semua dan memberikan manfaat yang optimal bagi pembangunan kependudukan di Kabupaten Kepahiang.
iii | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................ i DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................ii DAFTAR TABEL ...............................……………………………………………………………………………v
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK..............…………………………………………………………………ix BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................... ..……………………1 1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................................1 1.2 DASAR HUKUM ..........................................................................................................................5
1.3 ARAH KEBIJAKAN ….................... ……………………………………………………………………….7 1.4 TUJUAN ………....................………………………………………………………………………………....7
1.5 SASARAN UMUM………… .........………………………………………………………………….9
BAB II. VISI DAN MISI..………… ..... ………………………………………………………………………...10
2.1 VISI GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN……........…………...10
2.2 MISI GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN…… ........….……....10 2.3 VISI RPJMD KABUPATEN KEPAHIANG……….......…………………………………....11
2.4 MISI RPJMD KABUPATEN KEPAHIANG ..................………………………………………...…11
2.5 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 2005-2025.............12
BAB III. KONDISI KEPENDUDUKAN KABUPATEN KEPAHIANG......…..... …………..……..14
3.1 KUANTITAS PENDUDUK ……………………........………………………………………….14 3.2 KUALITAS PENDUDUK ……………………………………....... ………………………...…..19
BAB IV. PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN KEPAHIANG… ......……………………………39 4.1 PROYEKSI PENDUDUK ………….............……………………………………………………39 4.2 ANGKA HARAPAN HIDUP ……………........ ………………………………………………..46
iii | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
4.3 RATA-RATA LAMA BERSEKOLAH …………………………………........ ………………47 4.4 ANGKA PARTISIPASI MURNI …………………………………………......... ……………..48
4.5 GDP PERKAPITA ……………………………………………………………......... …………….48
4.6 KEBUTUHAN BERAS PERTAHUN PERKAPITA …………………… ....................…………50 BAB V. POKOK POKOK PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN …………… ....... ………………52
5.1 PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK ………..........……………………………52 5.2 PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK ………… .........……………………………...55 5.3 PEMBANGUNAN KELUARGA ……… ......... ………………………………………………..57
5.4 PERSEBARAN DAN PENGARAHAN MOBILITAS PENDUDUK ……… ......... ….61 5.5 PEMBANGUNAN DATABASE KEPENDUDUKAN …… ........ ………………………..64
BAB VI. ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN ……………………… ......…………..65 6.1 PENGENDALIAN KUANTITAS ………………… ....... ……………………………………..65 6.2 PENINGKATAN KUALITAS …………… .......…………………………………………...…..73 6.3 PERKEMBANGAN EKONOMI ………………… .......……………………………………….75 6.4 PERKEMBANGAN PANGAN …………… ......………………………………………….…...76
6.5 STRATEGI DALAM PEMBANGUNAN DATABASE KEPENDUDUKAN… ........76 BAB VII. PENUTUP …………………… .... ……………………………………………………………………79
iii | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
DAFTAR TABEL Tabel3.1 Luas Wilayah, JumlahDesa/KelurahanTahun 2013 …………… ..............................15 Tabel3.2JumlahpendudukMenurutJenisKelamindanKelompokUmur..................................16 Tabel3.3 StrukturPendudukKabupatenKepahiang .................. ………………………………… 17
Tabel3.4CBR, CWR, ALH, GFR Tahun 2010 …………… .................……………………………….… 19
Tabel3.5 ASFRdan TFR Kab. KepahiangTahun 2010 …………………… ................ ……….….. 19
Tabel3.6JumlahKematianBayidanBalitaMenurutJenisKelamin . ..........................……………20 Tabel3.7 AngkaHarapanHidupKab. KepahiangTahun 2013 ……......................……………….21
Tabel3.8 Penduduk 7-24 TahunMasihSekolahTahun 2012 dan 2013 … ..................... ……21 Tabel3.9 AngkaMelekHurufper Wilayah,JenisKelamin, SensusPenduduk..........................22 Tabel3.10 Rata-rata Lama SekolahKabupatenKepahiang …………………….................……...22
Tabel3.11 AngkaPartisipasiMurniKepahiang 2010 s/d 2013 ………………… .................…. 23 Tabel3.12 PersentasePeserta KB baru per Mix KontrasepsiTahun 2013 ............... ……...24 Tabel3.13 ProporsiPeserta KB aktifmenurutJenisKontrasepsi, kec, dan
PuskesmasKab. KepahiangTahun 2013 .......................................................................26
Tabel3.14 Mini Survey Pemantauan PUS periode 2006-2011….............……………………..27 Tabel3.15 PersentaseKeinginanHamilwanitaberumur 10 TahunKeatas… .................. .. ..27 Tabel 3.16 TahapanKeluarga Sejahtera menurutKecamatan di Kabupaten
KepahiangTahun 2013 ……… ................. …………………………………………………… ..28
Tabel 3.17Indeks Pembangunan ManusiaKabupatenKepahiang
Tahun 2005 s/d 2013 ……………………………………………………… .............. …..…. …29
Tabel 3.18 Trend ProsentaseKemiskinan di KabupatenKepahiangperiode iii | G D P K
2005 -2013 ………………………… ...............……………………………………………….. …29 KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel 3.19 IndeksKemiskinan 2012 s/d 2013 Kab.Kepahiang ……………............... …… … 30 Tabel 3.20JumlahPengangguran Terbuka Menurut Wilayah Periode
2008-2010 KabupatenKepahiang ……................ ………………………………………….30
Tabel3.21 LuasPanendanProduksiPadidanPalawija di Kab. Kepahiang …… ..................... 31 Tabel3.22JumlahPanenTanamanBuah-buahan di Kab. Kepahiang
Tahun 2011-2012 ……………………………................. …………………………………………32
Tabel3.23 LuasTanaman Perkebunan Rakyat MenurutJenisdanKeadaan
Tanaman di KabupatenKepahiangTahun 2012 ……………………...................…….33
Tabel 3.24 BanyaknyaTernak/Unggas di Kab. KepahiangTahun 2011-2012 .................. ..34
Tabel 3.25BudidayaikanTahun 2011 dan 2012 ………………… ...................………………………35 Tabel 3.26ProduksiHasilHutan di kabupatenKepahiangTahun 2011-2012...................... .36 Tabel 3.27JumlahPendudukAksesBerkelanjutanTerhadap Air MinumLayak
MenurutKecmatandanPuskesmasKab.KepahiangTahun 2013…......................... 37
Tabel 3.28Perkembangan PDRB danLajuPertumbuhanEkonomiKabupaten
Kepahiangtahun 2008 s/d 2013 ……………………....................………………………… 38
Tabel 4.1 ProyeksiLajuPertumbuhanPendudukkabupatenKepahiang …........................… 40 Tabel 4.2 ProyeksiPendudukKab.Kepahiangtahun 2010 -2035 ………...................... ……….41 Tabel4.3ProyeksiPendudukoleh BPS Tahun 2010 -2035 …………… ...................... ………….. 41
Tabel4.4ProyeksiPenurunan TFR tahun 2010-2035 ………………… ......................……………. 42 Tabel4.5 ProyeksiLajuPertumbuhanPenduduk 2015-2035 versiBappenas...................... .43 Tabel4.6ProyeksiPendudukrendah 1,5 ……………………………………… ..................... ………….. 44
Tabel4.7 ProyeksiPendudukModerat 0,2 …………………………………..................………………. 44 Tabel4.8 ProyeksiPendudukTinggi 0,6 ……………………………………… ..................…………….. 45 Tabel4.9 AngkaHarapanHidupKab. KepahiangPeriode 2010-2035 menurut
SkenarioTinggi, Sedang, Rendah ……………………….................………………………… 47
Tabel 4.10 Proyeksi Lama rata-rata sekolahkab. KepahiangPeriode
2010-2035 menurutskenariotinggi, sedang, rendah … ....................………………. 48
Tabel 4.11 ProyeksiAngkaPartisipasiMurniKab.Kepahiangperiode iii | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
2010-2035 menurutskenariotinggi, sedang, rendah … ....................……………… 49
Tabel4.12 Proyeksi PDRB HargaKonstankategorirendah, sedang, dantinggi
Periode 2015-2050 ………………… ....................……………………………………………… 50
Tabel 4.13 KebutuhanBerasPertahun …………………………………………. ..................................... 50 Tabel 6.1.1ProyeksiPenurunan TFR, GRR, NRR dan CWR ……………………… ........................ 65 Tabel 6.1.2Proyeksi CBR, CDR, Birth, Death Tahun 2010-2035 ………………........................ 66 Tabel 6.1.3PendudukKepahiangTahun 2010 ……………………………………….. ......................... 66 Tabel 6.1.4ProyeksiPendudukKepahiangTahun 2015 …………………………............................ 67 Tabel 6.1.5ProyeksiPendudukKepahiangTahun 2010 …………………………............................ 68 Tabel 6.1.6ProyeksiPendudukKepahiangTahun 2025 …………………………............................ 69 Tabel 6.1.7ProyeksiPendudukKepahiangTahun 2030 …………………………............................ 69 Tabel 6.1.8ProyeksiPendudukKepahiangTahun 2035 …………………………............................ 70 Tabel 6.1.9PendudukUmur 0-14 tahun,15-64 tahun, 65+ tahun …………….......................... 71 Tabel 6.1.10Proyeksi TFR, kesertaan KB Periode 2010-2035 …………………. ...................... 71 Tabel 6.1.11ProyeksiPeserta KB aktifKab.Kepahiangperiode 2010-2035. ......................... 72 Tabel 6.1.12ProyeksiPeserta KB Baru, MOW,IUD,MOP,Implant ……………… ....................... 72 Tabel 6.1.13ProyeksiPertumbuhan Cara/metodeKesertaanber-KB ……….......................... 72 Tabel 6.1.14ProyeksiKebutuhancara/metode/alatKontrasepsikab.Kepahiang
Tahun 2010-2025 ………………………………………………………………................................................. 73 Tabel 6.2.1ProyeksiAngkaHarapanHidup ………………………………………….. ............................ 73 Tabel 6.2.2ProyeksiAngkakematianBayidanBalita …………………………… ............................... 73 Tabel 6.2.3ProyeksiKebutuhanDokterdanBidanKabupatenKepahiang
Per 100.000 penduduk ……………………………………………………….................................................. 74 Tabel6.2.4ProyeksiUsiaSekolah SD, SLTP,SLTA kab.Kepahiang
Tahun 2010-2035 ………………………………………………… ..................................................................... 74 Tabel6.2.5 Kebutuhan Guru …………………………………………………………………........................ 74 Tabel6.2.6Proyeksi rata-rata lama sekolah …………………………………………. .......................... 75 Tabel6.2.7ProyeksiAngkaPartisipasiMurni ………………………………………. .............................. 75 Tabel6.2.8Proyeksipra-sejahteradansejahtera I.............................................................................. 75 iii | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel6.3.1Pertumbuhan PDRB HargaKonstanKepahiang …………………................................ 75 Tabel6.4.1ProyeksiKebutuhanSetaraBeras......................................................................................... 76 Tabel 6.5.1ProyeksiKelahiranpendudukusia 17 tahun dan perkembangan
Pasanganusiasuburkab.Kepahiangperiode 2010-2035........................................ 78
iii | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK Gambar 1.1 Tujuan Pembangunan KependudukanSelama 2013-2035 ................................... 8 Gambar 3.1PerkembanganPendudukKepahiang 2010-2013 .................................................... 14 Gambar 3.2LajuPertumbuhanPendudukKepahiang 2007-2013 ……………………… ........... 15 Gambar 3.3PertumbuhanPendudukkabupatenKepahiang …………………………….. ............. 17 Grafik 5.1PiramidaPendudukKabupatenKepahiangJuni 2012 …………………… ................... 18 Gambar 3.5LuasHutan Rakyat di Kab.KepahiangTahun 2009-2012 ………………. ............. 36 Gambar 4.1Bonus DemografidanJendelaPeluang (windows of opportunity)
Di KabupatenKepahiang …………………………………………………………… ............. 51
Gambar 5.1Unsur-unsur Pembangunan SumberDayaManusia …………………….. ............... 56 Gambar 6.1Road Map rancangan yang akancapai ……………………………………….................. 65
iii | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
K
ebijakan pembangunan berkelanjutan merupakan kebijakan pembangunan
yang diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk saat ini sekaligus mempertimbangkan kesejahteraan penduduk dimasa mendatang. Kebi-
jakan pembangunan untuk meningkatkan taraf hidup penduduk saat ini tidak boleh mengorbankan kesejahteraan penduduk generasi mendatang.
Perkembangan pembangunan kependudukan dilakukan untuk mewujudkan keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas, kualitas dan persebaran penduduk. Kondisi yang ideal adalah terwujudnya keseimbangan antara kuantitas maupun kualitas penduduk serta mempertimbangkan daya dukung alam serta daya tampung lingkungan.
Keberhasilan dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan
kualitas penduduk akan mendorong pembangunan berkelanjutan disemua aspek dan
mempercepat terwujudnya masyarakat yang sejahtera. Hal ini mengingat apabila jumlah penduduk yang besar namun kualitasnya rendah serta diiringi laju pertumbuhan penduduk yang cepat akan memperlambat tercapainya tujuan pembangunan nasional serta daerah.
Pembangunan daerah adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambun-
gan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan, baik tujuan pembangunan daerah maupun nasional sebagaimana dirumuskan
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Rangkaian upaya pembangunan tersebut memuat kegiatan pembangunan yang berlangsung
tanpa henti, dengan menikkan tingkat kesejahteraan masyarakat dari generasi demi generasi.
Pembangunan di daerah semakin menggeliat semenjak bergulirnya Undang-Undang
Nomor 32 tahun 2004 yang mengawali lahirnya wacana otonomi daerah. Otonomi daerah
membawa perubahan yang signifikan yaitu adanya pergeseran paradigma dari sentralistik ke desentralistik, dari top down ke bottom up, dari keseragaman menjadi keberagaman, dari budaya petunjuk menjadi budaya prakarsa dan memberi kewenangan yang besar ke 1|GDPK
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
pada daerah untuk menentukan arah kebijakan pembangunan di daerah, yang bermuara
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kewenangan Pemerintah Daerah tersebut dijamin dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan rah.
Dae-
Efektivitas dan efisiensi pelaksanaan otonomi daerah membutuhkan sistim pemerin-
tahan yang baik (good governance) yang selalu mengedepankan prinsip – prinsip profesionalitas, akuntabilitas, transparan, pelayanan prima, demokrasi, efisien, efektif, penegakan
supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal demikian penting sebagai bentuk percepatan pembangunan sehingga manfaat yang ditimbulkan dari pelaksanaan pembangunan di daerah dapat menyentuh segala aspek yang berkenaan langsung dengan pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pasal 26 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah me-
nyatakan bahwa pemerintah daerah wajib menyusun Rencana pembangunan daerah.
RPJPD merupakan suatu dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang daerah yang
bersifat makro serta memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang daerah, di-
mana proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur pelaku pembangunan.
RPJPD Kabupaten Kepahiang adalah dokumen perencanaan pembangunan Kabupa-
ten Kepahiang yang merupakan penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Kabupaten Kepahiang dalam bentuk visi, misi, dan arah pembangunan daerah yang akan dicapai. RPJPD Kabupaten Kepahiang 2005-2025 merupakan pedoman bagi penyusunan do-
kumen-dokumen perencanaan pembangunan di lingkungan Kabupaten Kepahiang, dalam rangka mendukung terciptanya pembangunan berkesinambungan. Di samping itu RPJPD di susun untuk memudahkan koordinasi dan sinkronisasi guna memudahkan tercapainya sasaran dan prioritas pembangunan Kabupaten Kepahiang dalam jangka panjang.
Dalam rangka mempercepat pembangunan Kabupaten Kepahiang sebagaimana yang
diamanatkan pada RPJPD Kabupaten Kepahiang tersebut di atas, diperlukan suatu acuan
2|GDPK
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
bagi pembangunan kependudukan di masa mendatang, baik dari sisi kebijakan umum da-
lam bentuk Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK), hal ini merupakan tindak lanjut atau operasionalisasi Undang-Undang No. 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Usaha untuk menyusun Grand Design Pembangunan Kependudukan diawali oleh
Menteri Koordinasi Kesejahteraan Rakyat dengan melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait dengan kebijakan kependudukan melalui pembentukan kelompok kerja (working group). Melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat No.
27 Tahun 2011 tentang penyusunan Grand Design terkait Pembangunan Kependudukan
Tahun 2011 - 2035 telah terbentuk lima kelompok kerja untuk menyusun Grand Design Pembangunan Kependudukan yang masing-masing bertanggung jawab untuk menyusun
Grand Design termasuk Roadmap Pembangunan Kependudukan. Kelima kelompok kerja tersebut adalah sebagai berikut:
1.1.1. Kelompok Kerja Bidang Pengendalian Kuantitas Penduduk (Kelompok Kerja I); 1.1.2. Kelompok Kerja Bidang Peningkatan Kualitas Penduduk (Kelompok Kerja II); 1.1.3. Kelompok Kerja Bidang Pembangunan Keluarga (Kelompok Kerja III);
1.1.4. Kelompok Kerja Bidang Penataan Persebaran dan Pengaturan Mobilitas Penduduk (Kelompok Kerja IV);
1.1.5. Kelompok Kerja Bidang Pembangunan Database Kependudukan (Kelompok Kerja V).
Grand Design Pembangunan Kependudukan baik tingkat Provinsi dan Kabupa-
ten/Kota di Provinsi Bengkulu merupakan arahan kegiatan dalam tahapan lima tahunan pembangunan kependudukan dengan melihat target pencapaian sampai dengan tahun
2035. Dengan demikian, dalam dokumen ini dicantumkan pula roadmap yang berisi kebijakan yang diperlukan untuk tiap lima tahunan sampai tahun 2035 sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas langkah-langkah yang perlu diambil oleh setiap dinas, instansi atau
lembaga lainnya dalam mendukung implementasi pembangunan kependudukan di Provinsi Bengkulu serta Kabupaten Kepahiang.
3|GDPK
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Selanjutnya berikut ini diuraikan dan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan
informasi, data dan defenisi mengenai Grand Design Pembangunan Kependudukan Kabupaten Kepahiang :
1. Grand Design Pembangunan Kependudukan dimaksudkan untuk :
1.4.1.1 1.4.1.2 1.4.1.3 1.4.1.4 1.4.1.5
Memberikan arah kebijakan bagi pelaksanaan pengendalian kuantitas pendu-
duk serta peningkatan kualitas penduduk di Kabupaten Kepahiang dalam periode tahun 2010-2035;
Menjadi pedoman bagi penyusunan Roadmap Pembangunan Kependudukan di
Kabupaten Kepahiang periode tahun 2010-2014, 2015-2019, 2020-2024, 20252029, dan 2030-2035;
Menjadi pedoman bagi pemerintah daerah maupun masyarakat dalam perencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan;
Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan melalui rekayasa kondisi pen-
duduk optimal yang berkaitan dengan jumlah, struktur/komposisi, pertumbuhan, serta persebaran penduduk;
Mengendalikan pertumbuhan dan persebaran penduduk sesuai dengan daya
dukung alam dan daya tampung lingkungan secara nasional melalui pengenda-
lian angka kelahiran, penurunan angka kematian, dan pengarahan mobilitas penduduk.
2. Pembangunan kependudukan adalah tercapainya kualitas penduduk yang tinggi se-
hingga mampu menjadi faktor penting dalam mencapai kemajuan bangsa. Hal itu dilakukan melalui pencapaian tujuan sebagai berikut.
1.4.2.1 1.4.2.2 1.4.2.3
Mewujudkan tercapainya tahap windows of opportunity melalui pengelolaan kuantitas penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur/komposisi, pertumbuhan, dan persebaran penduduk;
Mewujudkan keseimbangan sumber daya manusia dan lingkungan melalui pengarahan mobilitas penduduk serta pengelolaan urbanisasi;
Mewujudkan keluarga yang berketahanan, sejahtera, sehat, maju, mandiri, dan
harmonis yang berkeadilan dan berkesetaraan gender serta mampu merencanakan sumber daya keluarga.
4|GDPK
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
3. Terwujudnya data dan informasi kependudukan yang akurat (valid) dan dapat dipercaya serta terintegrasi melalui pengembangan sistem informasi data kependudukan.
1.2. DASAR HUKUM Penyusunan Grand Desain Pembangunan Kependudukan Kabupaten Kepa-
hiang disusun dengan berpedoman pada beberapa peraturan perundangundangan yang berlaku sebagai berikut:
1.2.1
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (Pembukaan, Pasal 28 B, pasal 33, dan
1.2.2
Undang-Undang Darurat Nomor 04 Tahun 1956 tentang Pembentukan Dae-
pasal 34);
rah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1956 Nomor
1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.2.6 1.2.7 1.2.8 1.2.9 5|GDPK
55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1091);
Undang-Undang Nomor 09 Tahun 1967 tentang Pembentukan Provinsi
Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2828);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025;
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga;
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional;
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan yang Berkeadilan;
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
1.2.10 1.2.11 1.2.12 1.2.13 1.2.14
Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 4 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bengkulu tahun 2005-2025;
Peraturan Derah Provinsi Bengkulu Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bengkulu tahun 2008-2013;
Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Daerah Kabupaten Kepahiang tahun 2005-2025;
Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Ren-
cana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepahiang Tahun 2010-2015.
Peraturan Daerah Kabupaten Kepahiang Nomor 04 Tahun 2014 Tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2014
1.2.15 1.2.16 1.2.17 1.2.18
Nomor 04);
Peraturan Bupati Kepahiang Nomor 25 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten
2015 (Berita Daerah Kabupaten Kepahiang Tahun 2014 Nomor 25).
Peraturan Bupati Kepahiang Nomor 07 tahun 2009 Tentang Penjabaran tugas, pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Kepahiang.
Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang, Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Organisasi Pemerintahan Kabupaten Kepahiang (Lembaran daerah Kabupaten Kepahiang no 05 tahun 2008);
Keputusan Bupati Kepahiang nomor 470- 175 Tahun 2014 tentang Tim
Penyusun Grang Design Kependudukan Kabupaten Kepahiang Tahun 20132035.
6|GDPK
Kepahiang Tahun
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
1.3 ARAH KEBIJAKAN Kebijakan pembangunan kependudukan di Kabupaten Kepahiang diarahkan pada beberapa hal sebagai berikut. 1.3.1
Pembangunan kependudukan yang menggunakan pendekatan hak asasi
1.3.2
Pembangunan kependudukan yang mengakomodasi partisipasi semua pe-
1.3.3 1.3.4 1.3.5
sebagai prinsip utama;
mangku kepentingan dari semua tingkatan baik di tingkat pusat, daerah maupun di masyarakat langsung;
Pembangunan kependudukan yang mendasarkan penduduk sebagai titik
sentral pembangunan, yaitu penduduk sebagai pelaku (subjek) maupun penikmat (objek) pembangunan;
Pembangunan kependudukan yang mampu menjadi bagian dari usaha untuk mencapai pembangunan berkelanjutan;
Pembangunan kependudukan yang mampu menyediakan data dan informasi kependudukan yang valid dan dapat dipercaya.
1.4. TUJUAN 1.4.1. Grand Design Pembangunan Kependudukan dimaksudkan untuk : 1.4.1.1 1.4.1.2
Memberikan arah dalam melakukan penyusunan kebijakan bagi
pelak-
sanaan pengendalian kuantitas penduduk serta peningkatan kualitas penduduk di Kabupaten Kepahiang tahun 2013-2035;
Menjadi
pedoman
bagi
penyusunan
Roadmap
Pembangunan
Kependudukan di Kabupaten Kepahiang tahun 2010-2014, 2015-2019, 2020-2024, 2025-2029, dan 2030-2034.
1.4.1.3
Menjadi pedoman bagi pemerintah daerah maupun masyarakat dalam pe-
1.4.1.4
Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan melalui rekayasa kondisi
rencanaan pembangunan yang berwawasan kependudukan.
penduduk optimal yang berkaitan dengan jumlah, struktur/komposisi, pertumbuhan, serta persebaran penduduk.
7|GDPK
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
1.4.1.5
Mengendalikan pertumbuhan dan persebaran penduduk sesuai dengan
daya dukung alam dan daya tampung lingkungan secara nasional melalui
pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, dan pengarahan mobilitas penduduk.
1.4.2. Pembangunan kependudukan adalah tercapainya kualitas penduduk yang tinggi sehingga mampu menjadi faktor penting dalam mencapai kemajuan bangsa. Hal itu dilakukan melalui pencapaian tujuan sebagai berikut.
1.4.2.1
1.4.2.2 1.4.2.3
Mewujudkan tercapainya tahap windows of opportunity melalui pengelolaan kuantitas penduduk yang berkaitan dengan jumlah, struktur/komposisi, pertumbuhan, dan persebaran penduduk
Mewujudkan keseimbangan sumber daya manusia dan lingkungan melalui pengarahan mobilitas penduduk serta pengelolaan urbanisasi
Mewujudkan keluarga yang berketahanan, sejahtera, sehat, maju, mandiri, dan harmonis yang berkeadilan dan berkesetaraan gender serta mampu merencanakansumber daya keluarga
Gambar 1.1 Tujuan Pembangunan Kependudukan Selama 2013 - 2035 Penduduk berkualitas sebagai modal pembangunan untuk mencapai Kabupaten Kepahiang yang mandiri, maju, adil dan sejahtera
Peningkatan Kualitas Penduduk
Pembangunan Keluarga
Pengarahan Mobilitas Penduduk
Pengelolaan Kuantitas Penduduk
Pengembangan Sistem Informasi Data Kependudukan yang Berkualitas dan Terintegrasi 8|GDPK
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
1.5 SASARAN UMUM 1.5.1 Terwujudnya pembangunan berwawasan kependudukan yang berdasarkan
pada pendekatan hak asasi untuk meningkatkan kualitas penduduk dalam
1.5.2 1.5.3 1.5.4
9|GDPK
rangka mencapai pembangunan berkelanjutan
Pencapaian windows of opportunity melalui pengelolaan kuantitas penduduk dengan cara pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, dan pengarahan mobilitas penduduk
Keluarga berkualitas yang memiliki ciri ketahanan sosial, ekonomi, budaya tinggi serta mampu merencanakan sumber daya keluarga secara optimal
Pembangunan database kependudukan melalui pengembangan sistem informasi data kependudukan yang akurat, dapat dipercaya, dan terintegrasi.
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
II
VISI DAN MISI
2.1. VISI GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN
T
“
erwujudnya penduduk yang berkualitas sebagai modal pembangunan untuk
mencapai Kabupaten Kepahiang yang mandiri, maju, adil, dan sejahtera”. Penekanan visi pada pembangunan kualitas penduduk adalah jawaban kunci terha-
dap terjadinya “windows of opportunity” sehingga “bonus demografi” dapat dimanfaatkan sebagai modal dasar pembangunan.
2.2. Misi Grand Design Pembangunan Kependudukan 2.2.1 Menempatkan aspek kependudukan sebagai titik sentral pembangunan dan mengintegrasikan kebijakan kependudukan ke dalam kebijakan pembangunan social, budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup;
2.2.2 Mendorong tercapainya jejaring (networking) kebijakan antar pemangku kepentingan, di tingkat pusat maupun daerah dalam membangun tata kelola kependudukan untuk mendukung terciptanya pembangunan berkelanjutan;
2.2.3 Menciptakan sinkronisasi antar berbagai peraturan perundangan dan kebijakan pemerintah di tingkat pusat dan daerah tentang kependudukan;
2.2.4. Memfasilitasi perkembangan kependudukan ke arah yang seimbang antara
jumlah, struktur, dan persebaran penduduk dengan lingkungan hidup, baik
yang berupa daya dukung alam maupun daya tampung lingkungan serta kondisi perkembangan sosial dan budaya;
2.2.5 Mengintegrasikan kegiatan ekonomi secara sinergis antara wilayah pertum10 | G D P K
buhan dengan wilayah perdesaan menjadi suatu sistem wilayah pengemban-
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
gan ekonomi yang mampu menarik gerak keruangan penduduk yang aman, nyaman, cepat, dan terjangkau;
2.2.6. Membangun potensi dan sinergi aktor kependudukan, baik pada level individu, keluarga maupun masyarakat untuk meningkatkan kualitas penduduk yang mendukung pembangunan berkelanjutan;
2.2.7 Membangun keluarga yang sejahtera, sehat, maju, mandiri, dan harmonis yang
berkeadilan dan berkesetaraan gender serta mampu merencanakan sumber daya keluarga dan jumlah anak yang ideal;
2.2.8 Mewujudkan migrasi tenaga kerja internal dan internasional secara terarah, tertib, teratur, dan terlindungi;
2.2.9 Membuka peningkatan partisipasi masyarakat dan transparansi kebijakan da-
lam membangun tata kelola kependudukan yang berpusat pada manusia, termasuk membangun sistem informasi dan data kependudukan yang transparan dan akuntabel;
2.2.10 Membangun
kesadaran,
sikap, dan kebijakan bagi kesamaan hak dan
kewajiban antar kelompok, termasuk kesadaran gender bagi terciptanya kehi-
dupan yang serasi, selaras, dan seimbang demi tercapainya tujuan-tujuan pembangunan.
2.3 VISI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KEPAHIANG Visi Pembangunan daerah dalam rencana Pembangunan jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Kepahiang adalah Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) Tahun sesuai misi yang diembankan.
Terkait hal tersebut, maka visi pembangunan Kabupaten Kepahiang tahun 2011-2015 adalah:
”KABUPATEN KEPAHIANG TERDEPAN DALAM INDUSTRI DAN PARIWISATA BERBASIS PERTANIAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA”. 2.4MISI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN KEPAHIANG 11 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
2.4.1 Menerapkan Pelaksanaan Pemerintah yang bersih dan berwibawa (good Governance)
2.4.2 Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat ; 2.4.3 Melaksanakan
pembangunan
kesejahteraan masyarakat;
ekonomi
dengan
skala
prioritas
untuk
2.4.4 Membangun sarana dan prasarana perekonomian Daerah;
2.4.5 Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia melalui pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan perluasan kesempatan belajar bagi Masyarakat. ;
2.4.6 Memamfaatkan dan mengelolah Sumber Daya Alam (SDA) secara optimal dan berkelanjutan;
2.4.7 Mengembangkan Program Kependudukan sebagai modal utama Pembangunan. 2.4.8 Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat secara berkeadilan.
2.4.9 Membangun kehidupan sosial Budaya Masyarakat yang berkeadilan; 2.4.10 Menyediakan Kesempatan Kerja dan Meningkatkan kualitas Kerja.
2.5 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG PERIODE 2005 - 2025 2.5.1 RPJMD 2005 - 2010 RPJMD I (2005 – 2010) diarahkan untuk mewujudkan masyarakat Ka-
bupaten Kepahiang yang sejahtera melalui peningkatan pertumbuhan dan perekonomian daerah dengan menekankan kepada revitalisasi sektor pertanian, industrialisasi berbasis pertanian (Agroindustri) dan pariwisata berbasis
pertanian (Agrowisata) Peningkatan di sektor pertanian dengan program IKUTT (Ikan Kebun Tanaman Pangan Holtikultura dan Ternak) sebagai penunjang ekonomi kerakyatan dapat meningkatan pendapatan per kapita, meningkatkan taraf hidup memacu peningkatan pendidikan yang menghasilkan kualitas tenaga
kerja yang mendorong peningkatan di sektor industri yang menghasilkan produksi yang dapat di pasarkan melalui peningkatan di bidang ke pariwisataan yang menambah peningkatan perekonomian kabupaten kepahiang. 2.5.2 RPJMD 2010 - 2015
12 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Pada RPJMD II ini diharapkan kesejahteraan rakyat terus meningkat
yang ditunjukkan dengan peningkatan di sektor Industri, Pertanian dan Pariwisata.
Agrowisata sebagai penunjang pasar bagi industri, peningkatan
kualitas dan kuantitas hasil produksi pertanian dengan program IKUTT SELUNA
( Ikan Kebun, Tanaman Pangan Holtikultura dan Ternak serta Pengembangan Sengon , Kopi Luwak dan Buah Naga). Meningkatnya pendapatan per kapita, menurunnya angka kemiskinan dan tingkat pengangguran, meningkatnya
kualitas tenaga kerja yang kompetitif sejalan dengan meningkatnya kualitas pendidikan.
2.5.3 RPJMD 2015 – 2025 Pada bagian terdahulu telah diuraikan gambaran RPJP Daerah per pe-
riode, yaitu RPJMD 2005-2010 yang dilanjutkan dengan RPJMD 2010-2015. Ke-
dua dokumen RPJMD tersebut adalah Dokumen Perencanaan menengah yang sedang berjalan dan berakhir pada TA 2015. Hasil-hasil pelaksanaan program
dan kegiatan selama kurun waktu tersebut menjadi landasan / dasar-dasar pelaksanaan pembangunan periode berikutnya.
Selanjutnya RPJMD Kabupaten Kepahiang periode 2015 s/d 2025 (2
periode RPJMD) tetap diarahkan memiliki dua sasaran pembangunan utama, yakni masyarakat sejahtera, adil dan demokratis yang bertumpu pada sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan perekonomian yang kokoh yang
berbasis Agroindustri dan Agrowisata. Kualitas sumber daya manusia (SDM), infrastruktur yang baik, dan perekonomian yang kokoh yang berbasis
Agrowisata dan Agroindustri serta pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan yang berkelanjutan merupakan empat pilar utama dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Kualitas sumber daya manusia di tunjukkan dari peningkatan di sektor
pendidikan, kesehatan, emosional yang semakin terkontrol serta moral atau keimanan masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Perekonomian daerah
semakin kokoh didukung oleh SDM yang berkualitas dan infrastruktur yang 13 | G D P K
mampu menggerakkan roda perekonomian daerah. KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
KONDISI KEPENDUDUKAN KABUPATEN KEPAHIANG
III
3.1 KUANTITAS PENDUDUK
P
enduduk Kabupaten Kepahiang Tahun 2013 sebesar 129,706 jiwa yang terdiri
dari laki laki berjumlah 66,30 Jiwa dan perempuan berjumlah 63,396 dengan persebaran yang cukup bervariasi. Secara umum tingkat kepadatan penduduk
di daerah Kabupaten Kepahiang masih relatif sangat rendah dibandingkan daerah lainnya,
dikarenakan perbandingan antara jumlah penduduk dan luas wilayah masih sangat kecil
selain itu penyebaran pemukiman penduduk masih terkonsentrasi pada daerah perkotaan atau daerah pusat kegiatan ekonomi.
Bila dilihat jumlah penduduk setiap kecamatan dimana kecamatan yang terbanyak
penduduknya adalah kecamatan Kepahiang dengan jumlah penduduk 42, 460 Jiwa dan terendah adalah kecamatan Seberang Musi dengan jumlah penduduk 6,512 jiwa. Laju
perkembangan jumlah penduduk Kabupaten Kepahiang pada kurun waktu 2010 - 2013 mengalami peningkatan seperti tergambar pada grafik berikut:
Gambar 3.1 Perkembangan Penduduk Kepahiang 2010 - 2013
14 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Dari Grafik diatas menggambarkan bahwa peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Kepahiang selama Tahun 2013 terjadi peningkatan 2.659 jiwa
Gambar 3.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Kepahiang 2007 – 2013
Tabel 3.1 Luas Wilayah, Jumlah Desa/ Kelurahan ,Jumlah Penduduk , Jumlah Rumah Tangga dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten/ Kota Kepahiang Tahun 2013 Kecamatan
Luas
Jumlah
Wilayah (Ha)
Kepahiang Ujan Mas
15 | G D P K
7,192
9,308
Desa
12 16
Kel
7 1
Jumlah Penduduk
Jumlah Rumah Tangga
Desa/Kel
19 17
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
42,460 19,702
9,871 4,631
Rata/rata Jiwa /Rumah Tangga
4,30 4,25
Kepadatan Penduduk Per km
5,90, 2,12
Merigi Kabawetan Seberang Musi Tebat Karai Bermani Ilir Muara Kemumu Jumlah
2,418 6,331 7,655 7,688 16,391 9,507
66,500
7 14 13 17 18 10
107
1 1 0 1 1 0
12
8 15 13 18 19 10
119
Sumber : Kepahiang Dalam Angka, BPS Kab.Kepahiang
10,474 11,065 6,512 13,092 13,828 12,573
129,706
2,412 2,855 1,869 3,014 3,551 3,885
32,088
4,59 3,88 7,00 4,59 3,89 3,24 4,04
4,58 1,75 1,71 1,80 0,84 1,32 1,95
Dari tabel diatas Kecamatan Kepahiang terpadat dibandingkan dengan tujuh keca-
matan lainnya 5.90 jiwa per Ha dilanjutkan Kecamatan Merigi 4.58 jiwa per Ha. Terendah Kecamatan Bermani Ilir 0.84
Tabel 3.2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN /KOTA KEPAHIANG TAHUN 2013
NO
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK
JUMLAH LAKI-
RASIO JENIS
LAKI+PEREMPUAN
KELAMIN
6.152
12.595
105
5.942
12.131
104
UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
0-4
6.433
3
10-14
6.189
5
20-24
2 4 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16 16 | G D P K
5-9
15-19 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75+
6.255 5.870 5.825 5.644 6.224 5.700 4.715 3.842 3.275 2.497 1.496 952 636 747
6.015 5.583 5.505 5.721 5.832 5.409 4.542 3.557 2.907 2.136 1.314 956 801
1.024
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
12.270 11.453 11.330 11.365
104 105 106 99
12.056
107
9.257
104
11.109 7.399 6.182 4.633 2.810 1.908 1.437 1.771
105 108 113 117 114 100 79 73
Jumlah
66.310
63.396
129.706
104.6
Sumber : Profil Kesehatan Tahun 2013 Dari tabel 3.2 pada kelompok umur 45 – 64 tahun sebagai kelompok produktf, pen-
duduk laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan yaitu diatas rata-rata 105, keadaan ini
akan menguntungkan Kabupaten Kepahiang bilamana penduduk laki-laki tersebut produk-
tif (bekerja), sehat dan berpendidikan tinggi, yang memberikan dampak peningkatan PDRB Kabupaten Kepahiang.
Pada kelompok umur 70 – 75 keatas, yang disebut penduduk usia lanjut (Usila), pe-
rempuan lebih tinggi disbanding penduduk laki-laki, rentannya pada kelompok penduduk tersebut perlu ada perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Kepahiang Gambar 3.3 Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Kepahiang
Sumber : Kepahiang Dalam Angka 2013
Terdapat disparitas angka pertumbuhan menurut kecamatan/ kota yang harus
mendapat perhatian setiap pemerintah daerah. Pertumbuhan tertinggi di Kecamatan Kepahiang yaitu 42,46 persen, disusul oleh Kecamatan Ujan Mas Yaitu 19,702 Persen dan Kecamatan terendah adalah Kecamatan Seberang Musi yaitu sebesar 6,512 persen. Tabel 3.3. Struktur Penduduk Kabupaten Kepahiang
17 | G D P K
1 2
NO
USIA 0-4 5-9
L 6.088 7.981
2006 P 6.199 7.229
TOTAL 12.287 15.210
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
L 6.443 6.255
2013 P 6.157 6.015
TOTAL 12.595 12.270
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 15
10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60+ TOTAL
7.915 6.996 4.328 4.137 4.435 4.745 3.223 2.495 2.280 1.182 3.886 59.691
7.298 15.213 6.189 5.942 7.126 14.122 5.870 5.583 3.729 8.057 5.825 5.505 5.050 9.187 5.644 5.721 4.101 8.536 6.224 5.832 4.501 9.246 5.700 5.409 2.825 6.048 4.715 4.542 2.539 5.034 3.842 3.557 1.349 3.629 3.275 2.907 1.413 2.595 2.497 2.136 3.886 7.718 3.831 4.095 57.191 116.882 66.310 63.396
12.131 11.453 11.330 11.365 12.056 11.109 9.257 7.399 6.182 4.633 7.926 129.706
Berdasarkan Hasil Proyeksi Penduduk Tahun 2013, penduduk Kabupaten Kepahiang
berjumlah 129.706 jiwa, dengan penduduk laki-laki sebanyak 66.310 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 63.396 jiwa. Berdasarkan angka ini dapat kita ketahui bahwa seks
rasio di Kabupaten Kepahiang sebesar 104,6. Jika dilihat menurut kelompok umur, dengan
jumlah penduduk terbanyak adalah pada usia 0 – 4 tahun sebanyak 12.595 jiwa, kemudian
5 - 9 tahun sebanyak 12.270 jiwa dan penduduk usia 10 –14 tahun sebanyak 12.131 jiwa. Kelompok umur dengan jumlah penduduk paling kecil adalah pada kelompok usia 70 – 74 tahun sebanyak 1.437 jiwa dan 75 tahun keatas sejumlah 1.771 jiwa. Penduduk Kabupaten
Kepahiang berusia Produktif (15 – 19 tahun) sebesar bahwa 65,37 %, sebesar 28,52 % berusia muda (0-14 tahun ), dan 6,11 % berusia 60 tahun keatas sehingga angka beban
tanggungan (depedency ratio ) penduduk sebesar 52,98 %. Hal ini menunjukkan bahwa
rata-rata penduduk di Kabupaten Kepahiang tergolong penduduk muda, sehingga dengan
demikian ketersediaan potensi tenaga-tenaga produktif untuk menunjang pembangunan cukup besar, sehingga hal ini memerlukan perhatian kita bersama karena penduduk usia
muda ini memerlukan sarana dan kualitas pendidikan yang baik serta sarana kesehatan
yang memadai sehingga pada akhirnya nanti tenaga-tenaga produktif ini akan menjadi asset pembangunan daerah yang handal, berkualitas, mandiri dan berbudi pekerti yang baik. Gambar 3.4. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur, Kabupaten Kepahiang Tahun 2012
18 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
3.2 KUALITAS PENDUDUK 3.2.1 Kesehatan 3.2.1.1 Angka Kelahiran a. Crude Birth Rate (CBR) atau Angka kelahiran kasar adalah banyaknya kelahiran selama setahun per 1000 penduduk.
b. Child Women Ratio (CWR) atau Rasio anak- ibu adalah rasio antara jumlah anak dibawah 5 tahun disuatu tempat pada suatu waktu dengan penduduk wanita 15 -49 Tahun.
c. Angka Lahir Hidup (ALH) adalah banyaknya kelahiran hidup dari sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama masa produksinya
d. General Fertility Rate (GFR) atau angka kesuburan / tingkat kelahiran umum adalah angka yang menunjukan jumlah perempuan yang melahirkan di usia
Tabel.3.4 CBR, CWR, ALH, GFR Tahun 2010 KABUPATEN
CBR
1 Kepahiang
Sumber : BPS Provinsi Bengkulu
19.53
CWR
361.75
ALH
2.88
GFR
70.64
e. ASFR Dan TFR Tahun ASFR/ Angka kelahiran menurut umur adalah banyaknya kelahiran per 1000 wanita pada kelompok usia tertentu antara 15- 49 Tahun
TFR atau angka kelahiran total adalah jumlah rata-rata anak yang dilahirkan dari seorang wanita selama masa produksinya.
Tabel 3.5 ASFR Dan TFR Kabupaten Kepahiang Tahun 2010 DATA ASFR
15-19
20-24
KELOMPOK UMUR 25-29 30-34 35-39
40-44
45-49
TFR
16
145
114
20
7
2,40
101
Sumber : BPS Provinsi Bengkulu 19 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
64
3.2.1.2 Angka Kematian Bayi dan Balita Angka kematian bayi usia dibawah 1 Tahun (0-11 Bulan ) per 1000 kelahiran hidup dalam tahun tertentu.
a. Kematian IMR 0 – 1 th, 1 – 4 th, 0 – 5 th
Tabel.3.6 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN KABUPATEN /KOTA KEPAHIANG TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
1
KEPAHIANG
3
MERIGI
2 4 5 6
7. 8.
LAKI-LAKI 3
UJAN MAS
2 2
SEBERANG MUSI
2
TEBAT KARAI
1
BERMANI ILIR JUMLAH
PEREMPUAN
6
KABAWETAN
MUARA KEMUMU
JUMLAH KEMATIAN
4 3
23
Sumber: Profil Kesehatan Tahun 2013
3
LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN 6
7
13
1
3
3 0 3 5 2
24
5 2 4 9 5
47
Pada tahun 2013 angka kematian Bayi dan Balita 47 per 1.000 kelahiran hidup den-
gan rincian bayi laki-laki 23 per 1.000 kelahiran hidup dan bayi perempuan 24 per 1.000
kelahiran hidup. Kecamatan Ujan Mas tertinggi 13 per 1.000 kelahiran hidup dibadingkan kecamatan lain dan terendah Kecamatan Seberang Musi 2 per 1.000 kelahiran hidup.
20 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
b. ANGKA HARAPAN HIDUP
Angka Harapan Hidup adalah perkiraan rata-rata tambahan umur sesorang yang diharapkan dapat terus hidup.
Tabel 3.7 Angka Harapan Hidup Kabupaten Kepahiang Tahun 2013 Jenis Kelamin
Jumlah Angka Harapan Hidup
Laki- Laki
62,96
Perempuan
sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepahiang.
66,79
3.2.2.PENDIDIKAN 3.2.2.1 Persentase Jumlah Penduduk Kabupaten Kepahiang Umur 7-24 Tahun Masih Sekolah Tabel 3.8 Penduduk 7-24 Tahun Masih Sekolah Tahun 2012 dan 2013 Kelompok Umur (Tahun)
Tahun 2012
Tahun 2013
7-12
37,39
14,60
16-18
12,91
4,71
13-15 19-24
14,62 4,67
Sumber : Badan Statistik Kabupaten Kepahiang
5,81 1,30
Penduduk umur 7 – 24 Tahun yang masih sekolah pada masing-masing tingkatan
tahun 2013 terjadi penurunan signifikan dibandingkan tahun 2012, penurunan sangat ta-
jam pada tingkatan 7 – 12 tahun atau tingkat SD sebesar 22,79 persen, dilanjutkan umur 13 – 15 tahun atau tingkat SLTP sebesar 8.81 persen
21 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
3.2.2.2 ANGKA MELEK HURUF Tabel 3.9 Angka Melek Huruf per wilayah, Jenis Kelamin, Sensus Penduduk 2010, Kabupaten Kepahiang Angka Melek Huruf NO
Kecamatan
1.
Kepahiang
3.
Merigi
2.
Ujan MAS
4.
Kabawetan
5.
Seberang Musi
6.
Tebat Karai
7.
Bermani Ilir
8.
Muara Kemumu Jumlah
2007 Jml
%
15.476 53
15.942 98 9.014
97
6.380
96
8.022
94
10.176 95 13.097 98
17.538 100
95.690 85.9
2009 Jml
%
15.476 52.9 15.942 97.9 9.014
97.2
6.380
96.2
8.022
98.6
10.176 94.8 13.097 97.8 17.583 99.6 95.690 85.9
Sumber : Laporan LP2KD Kabupaten Kepahiang Tahun 2013
3.2.2.3
2010 Jml
%
15.476 52.9 15.924 97.9 9.014
97.2
6.380
96.2
8.022
98.6
10.176 94.8 13.097 97.8 95.690 85.9 95.690 85.9
Rata-rata lama sekolah
Tabel 3.10 Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Kepahiang Tahun 2013 .
Jenis Kelamin
Rata-rata lama Sekolah
Laki-laki
8,35
Perempuan
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepahiang
7,77
Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Kepahiang tahun 2013 untuk Laki-Laki sebesar
8,35 tahun atau tidak tamat SMP dan perempuan sebesar 7,77 tahun. 3.2.2.4 ANGKA PARTISIPASI MURNI
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah Persentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk usia yang sama.
22 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel 3.11 Angka Partisipasi Murni Kepahiang 2010 S/D 2013 APM
2010
2011
2012
2013
APM-SD
94.84
92,53
93,46
94,67
APM-SLTA
54.57
46,61
54,92
51,14
APM –SLTP PT
73.34 -
72,04 -
Sumber : Badan Pusat statistik Kab. Kepahiang
66,41 -
66,21 12,02
Tingkat partisipasi penduduk usia SD pada tahun 2010 – 2013 memberikan gamba-
ran fluktuasi dengan rata-rata diatas 94 persen, berbeda dengan tingkat usia SD pada usia SLTP pada tahun 2010 – 2013 terus turun dari 73,34 persen tahun 2010 menjadi 66,21
persen atau terjadi drop out sebesar 33,79 persen, penduduk usia SLTA yang masih sekolah pada tahun 2013 sebesar 51,14 persen dan terjadi drop out sebesar 48,86 persen.
23 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
3.2.3 Keluarga Berencana a.
Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, dan Puskesmas Kabupaten/ Kota Kepahiang Tabel 3.12 Persentase Peserta Kb Baru Per Mix Kontrasepsi Tahun 2013 PESERTA KB BARU
NO
1.
Kecamatan
Kepahiang Ujan Mas
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAINNYA
%
JUMLAH
%
MKJP +NON MKJP
62
7.4
95
11.3
22
2.6
474
56.2
252
29.9
0
0.0
0
0.0
748
88.7
843
100.0
55
13.4
72
17.6
18
4.4
196
47.8
124
30.2
0
0.0
0
0.0
338
82.4
410
100.0
143
27.7
171
33.1
77
14.9
174
33.7
95
18.4
0
0.0
0
0.0
346
66.9
517
100.0
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PUSKESMAS
IUD % MOP
%
MOW % IMPLAN
ps.Kepahiang
33
4
0
0.0
0
0.0.
Kelobak
17
4
0
0.0
0
0.0
Ujan Mas
28
5
0
0.0
0
0.0
NON MKJP
% MKJP +NON MKJP
Cugung lalang
23 12
0
0.0
0
57
30.5
80
42.8
13
7.0
44
23.5
50
26.7
0
0.0
0
0.0
107
57.2
187
100.0
3.
Merigi
Durian Depun
27 25
0
0.0
0
0.0
23
21.3
50
46.3
8
7.4
37
34.3
13
12.0
0
0.0
0
0.0
58
53.7
108
100.0
4.
Kabawetan
Kabawetan
0
0
0
0.0
0
0.0
2
100.0
2
100.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
0
0.0
2
100.0
Bukit Sari
6
2
0
0.0
0
0.0
72
20.4
78
22.1
11
3.1
156
44.2
108
30.6
0
0.0
0
0.0
275
77.9
353
100.0
5.
Seberang Musi
Talang Babatan 24 14
0
0.0
1
0.6
36
20.8
61
35.3
12
6.9
57
32.9
43
24.9
0
0.0
0
0.0
112
64.7
173
100.0
6.
Tebat Karai
Tebat Karai
19
4
0
0.0
6
2.9
50
24.2
65
31.4
4
1.9
121
58.5
17
8.2
0
0.0
0
0.0
142
68.6
207
100.0
Nanti Agung
10
6
0
0.0
0
0.0
17
10.0
27
15.9
9
5.3
101
59.4
33
19.4
0
0.0
0
0.0
143
84.1
170
1.00
Keban Agung
28 12
0
0.0
0
0.0
121
51.5
149
63.4
77
32.8
8
3.4
1
0.4
0
0.0
0
0.0
86
36.6
235
100.0
Embong Ijuk
2
2
0
0.0
0
0.0
13
9.7
15
11.2
4
3.0
89
66.4
26
19.4
0
0.0
0
0.0
119
88.8
134
100.0
Muara Langkap
5
11
0
0.0
0
0.0
14
31.8
19
43.2
2
4.5
19
43.2
4
9.1
0
0.0
0
0.0
25
56.8
44
100.0
Batu Bandung
9
3
0
0.0
0
0.0
58
19.6
67
22.6
29
9.8
120
40.5
80
27.0
0
0.0
0
0.0
229
77.4
296
100.0
221 6.0
0
0.0
7
0.2
723
19.7
951
25.8
286
7.8
1.596
43.4
846
23.0
0
0
0.0
0
2.728
74.2
3.697
100.0
7.
8.
Bermani Ilir
Muara Kemumu Jumlah
Sumber : Laporan BPMPPKB TAHUN 2013
24 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Pada Tabel diatas, dapat dilihat bahwa Proporsi Peserta KB Baru menunjukkan
peserta yang menggunakan metode jangka panjang sebanyak 951 peserta yang paling
banyak menggunakan kontrasepsi jenis Implan adalah sebanyak 723 Peserta, disusul dengan IUD sebanyak 221 peserta dan MOW sebanyak 7 Orang Peserta.
Peserta yang menggunakan non Metode Kontrasepsi jangka Panjang berjumlah
2.728 dengan rincian Suntik sebanyak 1.596, pil 84, dan disusul dengan kondom sebanyak 286 Jadi jumlah peserta yang mengunakan MKJP dan Non MKJP Sebanyak 3,679 Peserta.
25 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
TABEL .3.13
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/ KOTA KEPAHIANG TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF
NO
1.
Kecamatan
Kepahiang
IUD
%
MOP
%
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAINNYA
%
JUMLAH
%
MKJP +NON MKJP
264
3,8
7
0,1
110
1,6
705
10,1
1.086
15,5
415
5,9
3.214
45,9
2.294
32,7
0
0,0
0
0,0
5.923
84,5
7.009
100,0
119
2,9
6
0,1
50
1,2
829
20,3
1.004
24,6
222
5,4
1.884
46,1
973
23,8
0
0,0
0
0,0
3.079
75,4
4.083
100,0
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
PUSKESMAS
ps.Kepahiang
NON MKJP
% MKJP +NON MKJP
Kelobak 2
Ujan Mas
Ujan Mas Cugung lalang
3.
Merigi
Durian Depun
56
2,2
5
0,2
3
0,1
440
17,1
504
19,5
125
4,8
1.188
46
763
29,6
0
0,0
0
0,0
2.076
80,5
2.580
100,0
4.
Kabawetan
Kabawetan
81
3,6
10
0,4
42
1,9
360
15,9
493
21,8
156
6,9
1.255
55.6
354
15,7
0
0,0
0
0,0
1.765
78,2
2.258
100,0
Bukit Sari 5.
Seberang Musi
Talang Babatan
68
2,7
0,0
1
0,0
294
11,8
363
14,5
174
7,0
966
38,7
995
39,8
0
0,0
0
0,0
2.135
85,5
2.498
100,0
6.
Tebat Karai
Tebat Karai
36
1,2
3
0,1
21
0,7
146
4,8
206
6,8
109
3,6
1.884
61,8
852
27,9
0
0,0
0
0,0
2.845
93,2
3.051
100,0
248
6,0
17
0,4
91
2,2
559
13,5
915
22,1
253
6,1
1.527
36,8
1.449
35,0
0
0,0
0
0,0
3.229
77,9
4.144
100,0
6
0,2
2
0,1
12
0,4
163
5,3
183
5,9
230
7,5
1.569
51,0
1.096
35,6
0
0,0
0
0,0
2.895
94,1
3.078
100,0
878
3,1
50
0,2
330
1,1
3.496
12,2
4.754
16,6
1.684
5,9
13.487
47,0
8.776
30,6
0
0,0
0
0,0
23.947
83,4
28.701
100,0
Nanti Agung 7.
Bermani Ilir
Keban Agung Embong Ijuk Muara Langkap
8.
Muara Kemumu Jumlah
Batu Bandung
Sumber : Dinas BPMPPKB Kabupaten Kepahiang
26 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Pada Tabel diatas Jumlah Peserta KB Aktif Dikabupaten Kepahiang yang
menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang sebanyak 4.754 dengan rincian Implan sebanyak 3.496, IUD 878, dan susul oleh MOW sebanyak 330 orang peserta.
Dan Peserta Yang menggunakan Metode Non MKPJP berjumlah 23.947 dengan
rincian kontrasepsi jenis kondom yaitu sebanyak 1.684, disusul jenis pil sebanyak 8.776
dan suntik 13.478, jadi Proporsi KB AKTIF menurut Kecamatan jumlah peserta yang menggunakan KB Aktif sebanyak 28.701 Peserta. b. Unmeet Need Kepahiang Jumlah pasangan usia subur yang ingin menjarangkan kehamilan atau membatasi jumlah anak tetapi tidak menggunakan kontrasepsi .
Tabel 3.14 Mini survey pemantauan PUS periode 2006-2011 Tahun
Penjarangan
Pembatasan
Jumlah
2006
0,6
3,2
3,8
2008
0
2007
1
0,83
1,83
2009
0,3
1,3
1,6
2011
1,6
2010
1,2
-
1,2
-
-
3,3
Sumber : Survey MS BKKBN Bengkulu Pusat statistik tahun 2011
4,9
Peserta KB Aktif yang tidak ber-KB atau Unmeet Need pada tahun 2011, naik men-
jadi 4,9 persen dari 1,6 persen pada tahun 2009 c. Keinginan hamil
Tabel 3.15 Presentase Keinginan Hamil wanita berumur 10 Tahun keatas,
berstatus kawin, cerai hidup, atau cerai mati yang tidak menggunakan KB Kabupaten Kepahiang Tahun 2012 dan 2013
Keinginan Hamil
Tahun 2012
Tahun 2013
Ya segera (≤ 2 Tahun )
17,2
14,1
Tidak
77,5
77,3
Ya Kemudian (≥ 2 Tahun )
5,3
8,6
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepahiang 27 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
d. Tahapan Keluarga Berencana Tabel 3.16 Tahapan Keluarga Sejahtera menurut Kecamatan di Kabupaten Kepahiang Tahun 2013 NO
Kecamatan
Pra
1.
KEPAHIANG
3.
MERIGI
2. 4. 5. 6. 7. 8.
Keluarga
UJAN MAS
Sejahtera
I
II
III
III Plus
2.895
44
Jumlah
Sejahtera Sejahtera Sejahtera Sejahtera Keluarga 4.011
295
438
298
2.029
1.586
1.081
JUMLAH
Keluarga
175
TEBAT KARAI
MUARA KEMUMU
Keluarga
1.644
2.269
BERMANI ILIR
Keluarga
2.850
KABAWETAN
SEBERANG MUSI
Keluarga
729
2.644 882
12.336
1.415 500 440 549
509 248
9.351
49
3.109
1.203
130
469
1.969
643
876
1.380
269
166
263
2.118
5.347
4.859
98
671
907
2.920 17.314
87
237 2.130
6.449 4.350 2.329 4.711 8.182 3.505
41.496
Sumber : Badan Peberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepahiang
3.2.4
IPM Indeks Pembangunan Manusia adalah ukuran ringkasan pembangunan
manusia. IPM Mengukur prestasi rata-rata di suatu wilayah dalam tiga
dimensi dasar pembangunan manusia yaitu, panjang umur dan sehat (kesehatan ), akses ke pengetahuan (pendidikan) dan standar hidup yang layak (pendapatan).semua indikator memprestasikan ketiga dimensi
pembangunan manusia terangkum dalam satu nilai tunggal yaitu Indeks Pembangunan Manusia
28 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel 3.17:
Indeks Pembangunan manusia Kabupaten Kepahiang
Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2013
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepahiang 3.2.5
Kemiskinan
Tabel.3.18 Trend Prosentase Kemiskinan di Kabupaten Kepahiang Periode 2005 - 2013
Tahun Persen 2005 20.9 2006 20.8 2007 20.9 2008 21.1 2009 20.7 2010 21 2012 15.34 2013 16.13
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Kepahiang dari tahun 2005 terus turun dari 20,9 persen menjadi 16,13 persen pada tahun 2013
29 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel 3.19 Indeks Kemiskinan 2012 s/d 2013 Kabupaten Kepahiang NO. Katagori Kemiskinan
Tahun 2012
Tahun 2013
2.
15,34
16,13
1.
Jumlah Penduduk Miskin
3.
Garis Kemiskinan (Rp/ Kap/Bln)
4. 5.
19,7
Persentase Penduduk Miskin
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Sumber :BPS Kabupaten Kepahiang
21,0
259,131
274,671
2,60
2,43
0,67
0,56
3.2.6 Pengangguran terbuka (TPT) TPT memberikan indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam
kelompok penganggur. TPT diukur sebagai persentase jumlah penganggur terhadap jumlah jumlah angkatan kerja, pengangguran jenis ini adalah pengangguran yang jelas dan tampak ada di sekitar kita, para pencari kerja yang
telah bersusah payah mencari lapangan pekerjaan namin tidak kunjung mendapatkannya. Pengangguran terbuka umumnya diisi oleh mereka yang baru tamat menyelesaikan studi namun tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai.
Tabel 3.20 Jumlah Pengangguran Terbuka Menurut Wilayah Periode 20082010 Kabupaten Kepahiang Pengangguran Terbuka Jumlah Pengangguran Terbuka Kabuapten Kepahiang Tahun 2008 s/d Tahun 2013 Jenis
Pengangguran
Pengangguran Terbuka
JUMLAH PENGANGGURAN TERBUKA
2008
2009
2010
2011
2012
2013
5,53
3,16
3.9
1847
1557
2193
Sumber : Publikasi TNP2K Tahun 2011 dan BPS Kab.Kepahiang
30 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
3.2.7
PERTANIAN
3.2.7.1 Tanaman Pangan Luas Panen padi sawah di Kabupaten Kepahiang selama tahun 2012 seluas 9.747 Ha dengan jumlah produksi 46.873 ton, Gabah Kering Giling (GKG). Sedangkan luas
panen padi ladang di Kabupaten Kepahiang adalah 469 Ha dengan jumlah produksi
975 Ton GKG roduksi padi, sedangkan untuk Produksi palawija di Kabupaten Kepahiang yang terbesar dari jenis tanaman jagung sebesar 16,967 ton dengan luas
panen 3.831 Ha, kemudian yang kedua adalah dari tanaman ubi jalar sebesar 3.014 ton dengan luas panen 311 Ha.
Produksi Padi Kabupaten Kepahiang tahun 2012 sebesar 77.102 ton dibandingkan pada tahun 2011 yaitu 65,386 ton naik sebesar 11.716 ton atau 15,20 persen. Luas panen 16.759 Ha.
Tabel 3.21 Luas Panen dan Produksi padi dan palawija di Kabupten Kepahiang. Jenis Tanaman 1
Luas Panen (Ha) 2
Produksi (Ton)
Padi ladang
469
975
Padi sawah
9.747
3
46.873
Jagung
3.831
16.967
Ubi Jalar
311
3.014
Ubi kayu Kacang Tanah Kedelai
Kacang Hijau Jumlah
196 257 28 1
14.841
2.486 292 28 1
70.636
Sumber :Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang
31 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel. 3.22 Jumlah Panen Tanaman Buah-buahan Di Kabupaten Kepahiang Tahun 2011-2012 Jenis Tanaman
2011 (Batang )
2012 (Batang )
Jeruk
21.067
33.972
Alpokat Durian
Mangga Nanas
Pepaya Pisang
Rambutan Sawo Salak
Manggis Nangka
Jambu air Sirsak
6.119 1.877 616
1.995
23.291 36.211 611 669
5.470 34 -
Belimbing
7.258 3.269 550
1.205
29.244 78.650 935 634
5.800 40
1.895 305 210 310
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kepahiang 3.2.7.2
PERKEBUNAN
Berdasarkan informasi Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten
Kepahiang terdapat 34,552,75 Ha tanaman perkebunan rakyat dengan
terluas tanaman kopi 26,549,25 Ha, Kakao 3.178,95 Ha, lada 2,949 Ha, dan sisanya kemiri, kelapa dan karet.
Pada Tahun 2012 harga kopi di Kabupaten Kepahiang berada pada kisaran
Rp. 16.000- Rp. 20.000,0/ kg. Dimana harga kopi terendah pada bulan
Januari dan Bulan November sedangkan harga tertinggi terjadi pada Bulan Mei.
32 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel 3.23 :Luas Tanaman Perkebunan Rakyat Menurut Jenis dan Keadaan Tanaman Di Kabupaten Kepahiang Tahun 2012 Jenis
Keadaan Tanaman
Tanaman
Muda
Menghasilkan
Tua/ Rusak
Jumlah
Kopi Robusta
776,00
22,819,00
417,00
25.939,00
Kakao
1.409,75
1.756,50
12,70
3.178,95
Cengkeh
1,00
4,00
1,00
6,00
19,00
5,00
1
Kopi Arabika Tembakau
2
407,00 -
3
148,00 -
Kelapa
39,00
128,00
Aren
-
-
Karet
Kayu Manis
91,00 17,00
-
4
55,25 -
5
610,25 -
4,40
171,40
-
-
-
100,00 17,00
Lada
218,00
2.701,00
30,00
2,949,00
Panili
2,00
3,00
4,25
9,25
Kemiri
142,10
1.000,00
Kapik
19,00
45,00
Kelapa Sawit
40,00
53,00
Pinang
16,00
Jarak
42,250
Pala
29,25
Tebu Gula Jahe
-
64,00
78,00 7,00
77,05
-
93,00
2,00
4,00
20,00
4,00
-
-
1.220,10
-
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepahiang
82,00 66,50 -
33,25 -
3.2.7.3 PETERNAKAN Jumlah Ternak yang ada di Kabupaten Kepahiang Tahun 2012 berjumlah 9.863.336 ekor, baik ternak besar, ternak kecil dan unggas. Sementara
produksi daging kambing/ domba 29 ton, daging sapi/ kerbau 1.081 lembar. 33 | G D P K
untuk pemotongan ternak unggas di tahun 2012 secara total mengalami KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu dari 157.024 ekor di tahun 2011 menjadi hanya 182,380 ekor.
Tabel 3.24 banyaknya ternak / unggas di kabupaten kepahiang tahun 2011-2012 JENIS TERNAK
Sapi potong
1
Sapi Perah Kerbau
Kambing Domba Babi
Kuda
Kelinci
Ayam Buras
Ayam Petelur
Ayam Pedaging Itik
Ayam Durel Merpati
Burung Puyuh
TAHUN 2011
2.277
2
55
184
7.304 -
1.135
64.063 300
7.335
11.801 -
390 218
TAHUN 2012
2.597
3
50 88
7.716 -
860
41.030 310
9.794
11.975 -
4.710
Sumber : Dinas Peternakan dan Prikanan Kabupaten Kepahiang 3.2.7.4 PERIKANAN Luas Usaha perikanan darat di Kabupaten Kepahiang Tahun 2012 terutama yang dibudidayakan, kolam air deras 92 buah, kolam air tenang 46,43 Ha,
sawah / mina padi 0,53 Ha, siring / keramba 8 unit dan jaring apung 178 unit, penangkapan di sungai /kuala 165,3 Km, penangkapan di danau / tebat 308 Ha serta pembenihan sebanyak 35 unit . 34 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel. 3.25 Budidaya Ikan Tahun 2011 dan 2012 NO
1
1.
Jenis Usaha
3
4
1. Kolam Air Deras
Buah
92
3. Sawah/mina Padi
Ha
Budidaya:
2
2. Kolam Air Tenang 4. Siring/ Keramba 5. Jaring Apung II III
Satuan Tahun 2011
Penangkapan
1. Sungai / Kuala 2. Danau/ Tebat
Pembenihan:
1. BBI Dinas 2. UPR*
Tahun 2012 5
92
Ha
46,43
46,43
Unit
20
8
Unit
0,53
0,53
98
178
Km
165,3
165,3
Unit
2
2
Ha
Unit
308 33
308 33
Keterangan :UPR yang aktif /berproduksi sebanyak 17 UPR dan UPR Yang tidak aktif sebanyak 16 UPR Sumber Dinas Peternakan dan Prikanan Kabupaten Kepahiang 3.2.7.4 KEHUTANAN Selama tahun 2012, harga produsen berbagai jenis hasil hutan di Kabupaten Kepahiang tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, kecuali madu lebah yang mengalami kenaikan harga.
Selama Tahun 2012, ada kegiatan reboisasi di Kabupaten Kepahiang, untuk penghijauan dalam bentuk pembuatan baru sebanyak 1,86 juta
bibit.
Sedangkan untuk luas hutan rakyat dalam kurun waktu tahun 2009 hingga
2012 terus mengalami kenaikan, tahun 2012 hutan rakyat terluas sebesar 1.920 Ha.
35 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Gambar 3.5 Luas Hutan Rakyat Di Kabupaten Kepahiang Tahun 2009 – 2012
Tabel 3.26 Produksi Hasil Hutan Di Kabupaten Kepahiang Tahun 2011 -2012 Jenis Produksi
Rotan Sego
1
Rotan Manau
Satuan 2
Kg
PRODUKSI HASIL HUTAN
2011 3
2012 4
Harga Produsen
Hasil Hutan (Rp)
2011
2012
1.500
-
5
Batang
15.000
Rotan Cacing Sabut
Kg
3.000
Kemiri
Kg
901.150
M3
163,245
Rotan Sumambu/ Kesur tabutabu
Kulit Kayu Manis
Batang Kg
Kayu Logs
M3
Kayu Olahan
M3
Rimba Campuran Meranti
Rimba Campuran Bambu
Kayu Bakar
Madu Lebah
36 | G D P K
M3 M3
Batang M3
Liter
4.000
8.500
477.807
-
1.109,80
130.596 -
-
-
-
-
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
-
3.500
-
4.500
10.000
21.500
3.000.000
-
25.000
-
60.000
-
2.000.000 30.000
-
3.2.8 Sumber utama air minum Tabel 3.27 Jumlah Penduduk Akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak) menurut kecamatan dan puskesmas Kabupaten / Kota Kepahiang.
1
2
29
30
31
%
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
32
190
12
125
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
32
225
12
KELOBAK
3281 13124 1725 12165
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10
204
10
204
0
0
0
0
0
0
0
UJAN MAS
2137
8502 1342
5368
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
56
7
56
69
400
69
400
543
2172
543
2172
7996
65.61
CUGUNG LALANG
1302
6510 1018
5090
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
50
1
50
0
0
0
0
463
1852
463
1852
6992
89.40
3 MERIGI
DURIAN DEPUN
1503
7010
977
5862
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
451
6
451
0
0
0
0
183
545
183
545
6858
67.73
4 KABAWETAN
KABAWETAN
107
535
107
349
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 1506
4572 1506
4572
4921
83.58
14
270
14
270
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
59
3150
59
3150
3420
66.74
BUKIT SARI
28
JUMLAH
7
1082
27
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
MATA AIR TERLINDUNG
MEMENUHI
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
TERMINAL AIR
4516
PS. KEPAHIANG
5
MEMENUHI SYARAT
6
2 UJAN MAS
4
MEMENUHI SYARAT
4516 1082
1 KEPAHIANG
3
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PUSKESMAS
SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
KECAMATAN
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
SUMUR GALI TERLINDUNG
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
PENDUDUK YANG MEMILIKI PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) AKSES AIR
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUMLAH SARANA
Tahun 2013
32
33
120 2051 10255 2051 10255 15016
61.33
0 12369
91.17
5 SEBERANG MUSI
TLG. BABATAN
445
2205
267
2670
3
18
3
18
0
0
0
0
0
0
0
0
22
150
22
150
0
0
0
0
28
547
28
547
3385
50.82
6 TEBAT KARAI
TEBAT KARAI
665
3567
121
6420
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
45
905
45
1534
7954
78.97
NANTI AGUNG
1091
4346
388
1940
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
210 1050
114
578
83
420
21
138
221
956
156
332
2988
44.06
KEBAN AGUNG
629
3145
267
1285
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
170
640
170
640
0
0
0
0
0
0
0
0
1925
35.43
EMBONG IJUK
501
1067
124
578
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
53
552
53
552
0
0
0
0
0
0
0
0
1130
25.69
M. LANGKAP
400
1542
356
2967
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2987
69.35
1152
5782
748
7248
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
917 3574
532
2660
476
1524
309
2202
0
0
0
0 12110
94.20
14.309 62.121 8.536 56.748
35
208
15
143
0
0
0
0
0
0
0
0 1396 6727
915
5341
660
2569
411
2860 5099 24954 5034 24959 90051
69.43
7 BERMANI ILIR
8 MUARA KEMUMU BATU BANDUNG
JUMLAH (KAB/KOTA)
Sumber Profil Kesehatan tahun 2013
37 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
3.2.9 PDRB Harga Konstan Kepahiang Tabel 3.28 Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepahiang Tahun 2008 sampai Dengan 2013 Tahun 1
PDRB atas Dasar Harga Berlaku 2
PDRB Atas Dasar
Pertumbuhan
(3 Th)
(5 Tahun)
Harga Konstant 3
Ekonomi
2008
1.275.441,00
669.945,00
5,81
2010
1.621.822,00
750,290.00
5,93
2009 2011 2012 2013
1.429.868,00 1.848.382,00 2.109.877,16
708.287,00 797.688.00
848.773.03 899.818.04
5,72 6,13 6,60
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepahiang
38 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Inflasi
4
(3 Tahun) -
9,08 3,96 4,61
PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN KEPAHIANG
IV
4.1 PROYEKSI PENDUDUK 4.1.1 Perhitungan Menurut Bappenas menggunakan Penurunan Laju Pertumbuhan Penduduk
D
alam perkembangannya sistem pemerintah berubah dari sentralisasi menjadi
desentralisasi, pelaksanaan program KB mengalami penurunan dalam dasawarsa 2000-2010. Dalam system pemerintahan desentralisasi tidak ada
keterpaduan dan kesamaan pandangan antara pemerintah pusat dan pemerintah
kabupaten/kota. Padahal ujung tombak pelaksanaan program pengendalian penduduk
berada di tingkat kabupaten/kota. Sementara pandangan pemerintah kabupaten/kota masih belum selaras, masih terdapat pro dan kontra terhadap pentingnya pengendalian
jumlah penduduk. Berdasarkan hal di atas, maka asumsi penurunan pertumbuhan
penduduk sebesar 1,5 persen per tahun dipandang lebih realistis untuk digunakan dalam perhitungan proyeksi penduduk.
Secara matematis penurunan LPP dapat dituliskan sebagai berikut : dimana:
= nilai LPP pada tahun t
b
= nilai LPP pada tahun 2010 = 1,49 (Nasional) = penurunan LPP (- 1,5 per tahun)
LPP tahun 2015 dihitung berdasarkan LPP tahun 2010 dengan menggunakan rumus
formula seperti diatas. Selanjutnya penurunan untuk LPP untuk tahun 2020 dihitung dari tahun 2015 dan demikian seterusnya hingga tahun 2035.
Skenario Rendah menggunakan pendekatan model matematis dengan penurunan 1,5 persen per tahun. Sehingga LPP tahun 2015 diperoleh : 39 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Selanjutnya LPP tahun 2020 dihitung penurunannya dari LPP 2015 dan seterusnya hingga tahun 2035.
Skenario moderat menggunakan model asymptot terhadap LPP negara-negara Eropa
dan Asia Tengah yang mencapai LPP 0,2 per tahun. LPP negara-negara Eropa dan Asia Tengah ini mencerminkan LPP negara maju yang akan dicapai Indonesia dimasa mendatang.
Sedangkan skenario tinggi menggunakan angka asymptot negara-negara Asia Timur dan Pasifik yang memiliki LPP 0,6 per tahun. Model asymptot ini digunakan karena Indonesia
merupakan bagian dari negara-negara Asia Timur dan Pasifik yang memiliki budaya dan
nilai terhadap anak yang relatif sama. Model matematis skenario moderat dan tinggi dapat dituliskan sebagai berikut:
Skenario Moderat : Skenario Tinggi :
LPP tahun 2015 dihitung berdasarkan LPP tahun 2010 dengan menggunakan rumus
formula seperti diatas. Selanjutnya LPP tahun 2020 dihitung penurunannya dari tahun 2015 dan demikian seterusnya hingga tahun 2035.
Tabel 4.1 Proyeksi Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Kepahiang PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN KEPAHIANG TAHUN
RENDAH
MODERAT
TINGGI
2010 1.10 1.10 2015 1.02 1.03 2020 0.95 0.97 2025 0.88 0.92 2030 0.81 0.87 2035 0.76 0.82 Sumber : Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu
40 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
1.10 1.06 1.03 1.00 0.97 0.94
ITRIASI 1.10 1.51 1.25 1.04 0.84 0.65
Tabel 4.2 PROYEKSI PENDUDUK KABUPATEN KEPAHIANG TAHUN 2010 – 2035
4.1.2 Perhitungan Menurut BPS Menggunakan Metode Geometri dengan LPP Stagnan Pt = Po (1 + r)t ......... pers. 1)
r = ((Pt/Po)^1/t) ─ 1) * 100 .... pers. 2)
Data yang dibutuhkan: •
• • •
Penduduk Kabupaten Kepahiang tahun 2000 dan 2010 pertengahan tahun (kondisi Juni)
Penduduk Kabupaten/ menurut jenis kelamin tahun 2010
Laju pertumbuhan penduduk (LPP) penduduk KabupatenKepahiang 2000-2010 Seks rasio tahun 2010
Tabel. 4.3 Proyeksi Penduduk oleh BPS Tahun 2010 - 2035 Tahun 2010 2015 2020 2025 2030 2035
41 | G D P K
Laki-Laki
64,050 67,345 70,767 74,318 78,000 81,815
Perempuan
60,920 64,048 67,294 70,662 74,154 77,771
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Total
124,970 131,392 138,061 144,980 152,154 159,586
4.1.3 SPEKTRUM Program Spectrum merupakan program aplikasi yang dapat membantu melakukan
perhitungan proyeksi, perencanaan program KB dan analisis dampak atas pertumbuhan penduduk yang pesat terhadap berbagai sektor pembangunan sosial ekonomi, pendidikan, kesehatan, urbanisasi dan pertanian.
Program Spectrum merupakan suatu policy model yang berbasis pada system
komputer, yaitu window. Program Spectrum dikembangkan oleh United State Agency International Development (USAID) – Health Policy Intitiave (HPI) agar dapat digunakan pa-
ra pemangku kebijakan untuk memberikan informasi mengenai suatu dampak pembangunan di masa yang akan datang berdasarkan informasi dari pembangunan saat ini. Salah sa-
tu kelebihan policy model Spectrum dari modelmodel sebelumnya yang telah dikembang-
kan adalah policy model Spektrum telah memadukan beberapa modul-modul kedalam satu sistem. Dalam Proyeksi Penduduk digunakan asumsi dengan penurunan TFR disesuaikan dengan kondisi suatu wilayah dan menggunakan metode komponen.
Tabel 4.4 Proyeksi Penurunan TFR tahun 2010 - 2035 dari 2,34 menjadi 1,95
Tahun Total 2010 2015 2020 2025 2030 2035
42 | G D P K
124,865 132,149 139,047 145,411 150,952 155,361
Male
63,996 67,520 70,830 73,828 76,364 78,308
Female
60,869 64,628 68,217 71,583 74,588 77,053
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
4.1.4. Penduduk Menurut Kelompok Umur Perhitungan Bappenas Tabel 4.5 Proyeksi laju pertumbuhan penduduk 2015-2035 versi Bappenas
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Kelp Umur 0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75 - 79 80
2015 8.23 8.5 8.73 8.36 8.47 8.4 8.41 7.91 7.29 6.53 5.52 4.44 3.18 2.21 1.72 1.18 0.92
2020
2025
7.51 7.84 8.12 8.32 7.92 7.99 7.93 7.96 7.47 6.85 6.07 5.06 3.98 2.75 1.81 1.28 1.14
6.92 7.21 7.55 7.8 7.95 7.54 7.6 7.56 7.58 7.08 6.43 5.63 4.6 3.51 2.3 1.38 1.36
2030 6.46 6.69 6.98 7.3 7.51 7.63 7.23 7.3 7.25 7.24 6.71 6.03 5.18 4.12 2.98 1.8 1.59
2035 6.09 6.29 6.52 6.8 7.08 7.26 7.38 7 7.06 6.98 6.92 6.34 5.61 4.7 3.56 2.39 2.02
Dari Tabel tersebut diatas proyeksi laju pertumbuhan penduduk tahun 2015-
2035 Versi BAPPENAS dimana kelompok umur dengan jumlah penduduk terbanyak pada
tahun 2015 adalah pada usia 10-14 Tahun sebanyak 8,73, tahun 2020 kelompok umur 1519 Tahun sebanyak 8,32 jiwa, tahun 2025 kelompok umur 20-24 yaitu sebanyak 7.95,
tahun 2030 kelompok umur 25-29 sebanyak 7.63 dan pada tahun 2035 jumlah penduduk kabupaten kepahiang terbanyak pada umur 30-34 tahun.
43 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel 4.6 Proyeksi Penduduk Rendah 1,5 Proyeksi Penduduk dengan skenario Rendah 1,5 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80+ Total
2015 10,814 11,169 11,471 10,985 11,130 11,038 11,051 10,394 9,579 8,581 7,253 5,834 4,179 2,904 2,260 1,551 1,209 131,402
2020 10,347 10,801 11,187 11,463 10,912 11,008 10,925 10,967 10,292 9,437 8,363 6,971 5,483 3,789 2,494 1,763 1,571 137,772
2025 9,962 10,379 10,869 11,229 11,445 10,854 10,941 10,883 10,912 10,192 9,256 8,105 6,622 5,053 3,311 1,987 1,958 143,957
2030 9,686 10,031 10,466 10,946 11,261 11,441 10,841 10,946 10,871 10,856 10,061 9,042 7,767 6,178 4,468 2,699 2,384 149,944
2035 9,483 9,795 10,153 10,589 11,025 11,305 11,492 10,900 10,994 10,869 10,776 9,873 8,736 7,319 5,544 3,722 3,145 155,720
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk dengan skenario rendah 1,5 penduduk
Kabupaten Kepahiang tahun 2015 berjumlah 131,402 jiwa, tahun 2020 berjumlah 137,772, Tahun 2025 berjumlah 143,957, Tahun 2030 berjumlah 149,994 dan pada Tahun 2035 proyeksi penduduk Kabupaten Kepahiang Berjumlah 155,720 jiwa Tabel 4.7 Proyeksi Penduduk Moderat 0,2 Proyeksi Penduduk dengan skenario Moderat 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34
2015 10,822 11,177 11,480 10,993 11,138 11,046 11,059
44 | G D P K
2020 10,369 10,824 11,211 11,487 10,935 11,031 10,948
2025 10,003 10,422 10,914 11,275 11,492 10,899 10,986
2030 9,752 10,099 10,537 11,020 11,337 11,518 10,914
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
2035 9,577 9,892 10,253 10,694 11,134 11,417 11,606
35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80+ Total
10,401 9,586 8,587 7,259 5,838 4,182 2,906 2,262 1,552 1,209
131,497
10,990 10,313 9,457 8,380 6,986 5,495 3,797 2,499 1,767 1,574
138,063
10,928 10,957 10,234 9,295 8,138 6,649 5,074 3,325 1,995 1,966
144,553
11,020 10,944 10,929 10,129 9,103 7,819 6,219 4,498 2,717 2,400
150,955
11,008 11,103 10,977 10,883 9,970 8,822 7,391 5,599 3,759 3,177
157,262
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk dengan skenario moderat jumlah penduduk
Kabupaten Kepahiang berdasarkan kelompok umur tahun 2015 berjumlah sebanyak
131,497, Tahun 2020 berjumlah 138,063, Tahun 2020 berjumlah 144,553, Tahun 2025
berjumlah 150,955 dan pada Tahun 2030 jumlah Penduduk Kabupaten Kepahiang berjumlah 157,262 Jiwa.
Tabel 4.8 Proyeksi Penduduk tinggi 0,6 Proyeksi Penduduk dengan skenario Tinggi 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75-79 80+ Total
2015 10,838 11,193 11,496 11,009 11,154 11,062 11,075 10,416 9,600 8,599 7,269 5,847 4,188 2,910 2,265 1,554 1,211
45 | G D P K
131,687
2020 10,413 10,870 11,258 11,536 10,981 11,078 10,995 11,036 10,357 9,497 8,416 7,016 5,518 3,813 2,510 1,775 1,581
138,649
2025 10,086 10,509 11,004 11,369 11,587 10,990 11,077 11,019 11,048 10,319 9,372 8,206 6,705 5,116 3,352 2,011 1,982
145,752
2030 9,884 10,236 10,679 11,169 11,490 11,674 11,062 11,169 11,092 11,077 10,266 9,226 7,925 6,304 4,559 2,754 2,433
152,998
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
2035 9,768 10,089 10,457 10,907 11,356 11,644 11,837 11,227 11,324 11,195 11,099 10,169 8,998 7,538 5,710 3,833 3,240
160,390
Proyeksi Penduduk Kabupaten Kepahiang dengan skenario tinggi dimana pada Tahun 2015 Penduduk berjumlah 131,687, Tahun 2020 berjumlah 138,649, Tahun 2025 Berjumlah 145,752, Tahun 2030 Berjumlah 152,998 dan Pada Tahun 2035 Penduduk Kabupaten Berjumlah 160,390 Jiwa. 4.1.4 ANGKA HARAPAN HIDUP Dalam skenario proyeksi indikator Angka Harapan Hidup (AHH) 2015-2050 menggu-
nakan metode matematis dengan asumsi laju pertumbuhan peningkatan Angka Hidup Ha-
rapan sejak tahun 2011 hingga 2050 berkisar 0,75 persen per tahun. Laju peningkatan Angka Hidup Harapan sebesar 0,75 persen akan sulit dijangkau sehingga dibutuhkan
asumsi proyeksi rendah dan sedang. Skenario tinggi menggunakan pendekatan model matematis dengan laju penurunan yang konstan berdasarkan tren historis. Kondisi Angka Hi-
dup Harapan terkait dengan strategi peningkatan kualitas berdasarkan life cycle approach. Jika seluruh kebutuhan di setiap siklus terpenuhi maka diharapkan Angka Hidup Harapan yang lama dan sehat tercapai. Karena upaya peningkatan Angka Hidup Harapan dapat
mengalami kendala dan harus dilakukan dengan sinergi yang baik antar pemangku kepen-
tingan maka ada 2 skenario lain yang dibuat, yaitu skenario sedang dan rendah menggunakan asymptot yang cukup logis.
Secara matematis kenaikan Angka Hidup Harapan dapat dituliskan sebagai berikut: Skenario tinggi : AHHt = AHH2011 * ℮ rt
Skenario sedang : pt = (83,4) – (83,4-AHH2011)* ℮ rt dimana:
Skenario rendah : pt = (80) – (80-AHH2011)* ℮ rt
AHHt = Angka Harapan Hidup pada tahun t r t
46 | G D P K
= laju peningkatan AHH = 0.007468 = tahun ke-t
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel 4.9 Angka Harapan Hidup Kabupaten Kepahiang Periode 2010 – 2035 menurut Skenario Tinggi, Sedang, Rendah Tahun
Tinggi Laki-Laki Perempuan Sedang Laki-Laki Perempuan Rendah Laki-Laki Perempuan
2010
2015
2020
2025
2030
2035
62.41 66.23
64.78 68.75
67.25 71.37
69.81 74.08
72.46 76.90
75.22 79.82
62.41 66.23
63.37 67.19
64.34 68.16
65.30 69.12
66.26 70.08
67.23 71.05
62.41 66.23
63.37 67.19
64.34 68.16
65.30 69.12
66.26 70.08
67.23 71.05
4.1.5 RATA-RATA LAMA BERSEKOLAH (Mean Years of Schooling) Kenaikan rata-rata lama sekolah atau mean years of schooling (MYOS) sejak tahun
2011 hingga 2050 berkisar 1,63 persen per tahun. Untuk memproyeksikan rata-rata lama sekolah digunakan tiga skenario yang menggunakan asymptot masing-masing 16 tahun (S1), 18 tahun (S2) dan 22 tahun (S3).
Secara matematis kenaikan MYOS dapat dituliskan sebagai berikut: Skenario Tinggi: MYt = (22) – (22 - MY2010)* ℮ -rt
Skenario Sedang : MYt = (18) – (18 - MY2010)* ℮ -rt dimana:
MYt r t
Skenario Rendah : MYt = (16) – (16 - MY2010)* ℮ -rt = Angka Mean Years of Schooling (MYOS) pada tahun t = laju peningkatan MYOS = 0.016317 = tahun ke-t
MYOS tahun 2015 dihitung berdasarkan MYOS tahun 2010 dengan menggunakan
rumus formula seperti di atas. Selanjutnya MYOS tahun 2020 dihitung kenaikannya dari tahun 2015 dan demikian seterusnya hingga tahun 2050.
47 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel 4.10 Proyeksi Lama Rata-Rata Sekolah Kabupaten Kepahiang Periode 2010 – 2035 menuruty scenario tinggi, sedang, rendah Tahun
Tinggi Laki-Laki Perempuan Sedang Laki-Laki Perempuan Rendah Laki-Laki Perempuan
2010
2015
2020
2025
2030
2035
8.05 7.21
9.1429 8.3687
10.15 9.4367
11.079 10.421
11.934 11.328
12.723 12.164
8.05 7.21
8.6728 7.8987
9.2469 8.5334
9.776 9.1183
10.264 9.6575
10.713 10.154
8.05 7.21
8.8295 8.0553
9.548 8.8345
10.21 9.5525
10.82 10.214
11.383 10.824
4.1.6 ANGKA PARTISIPASI MURNI Skenario proyeksi angka partisipasi murni (APM) ini agak berbeda dari skenario yang
lain. Skenario ini menggambarkan target-target 5 tahunan yang harus dicapai apabila Indonesia ingin memiliki rencana jangka panjang yaitu pencapaian 100 persen Angka
Partisipasi Murni pada tahun 2050. Angka-angka diatas masih dihitung dari rumus dasar yang sama, namun penghitungannya sedikit berbeda yaitu menaruh asumsi 100 persen
pada tahun 2050. Sehingga hasil APM yang berada diantara tahun 2010-2050 didapat dengan menyesuaikan target 100 persen pada tahun 2050.
Secara matematis kenaikan APM dapat dituliskan sebagai berikut: Skenario Tinggi : APMt = APM2010 * ℮ rt
Skenario Sedang : APMt = 100 - (100 - APM2010)* ℮ -r*1,5*t dimana:
Skenario Rendah : APMt = 100 - (100 - APM2010)* ℮ -rt
APMt = Angka Partispasi Murni (APM) pada tahun t r t
48 | G D P K
= laju peningkatan APM = 0,02184 = tahun ke-t
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel 4.11 .Proyeksi Angka Partisipasi Murni Kabupaten Kepahiang Periode 2010 – 2035 menurut scenario tinggi, sedang, rendah Tahun 2010 2015 2020 2025 2030 2035
Tinggi Sedang Rendah 64.94 64.94 64.94 72.43 70.24 68.57 80.79 74.73 71.82 90.11 78.55 74.73 100.51 81.79 77.35 112.11 84.54 79.69
4.1.7. GDP PERKAPITA PPP$
Kenaikan GDP per kapita PPP$ sejak tahun 2009 hingga 2050 berkisar 3,6 persen per tahun, laju kenaikan GDP ini akan dianggap sebagai skenario tinggi. Untuk mencapai skenario
tinggi ini diperlukan upaya besar dan mungkin akan mengalami beberapa hambatan sehingga dibutuhkan asumsi proyeksi pencapaian kenaikan GDP per kapita PPP$ skenario rendah dan sedang.
Secara matematis kenaikan GDP per kapita PPP$ dapat dilihat dalam rumus berikut: Skenario Tinggi : GDPt =GDP2009 * ℮ rt
Skenario Sedang : GDPt = 14.244 - (14.244 -GDP2009)* ℮ -rt dimana:
Skenario Rendah : GDPt = 10.715 - (10.715 -GDP2009)* ℮ -rt
GDPt = Nilai GDP per Kapita PPP$ pada tahun t r t
= laju peningkatan GDP, yang dalam hal mempunyai nilai 0,036 = tahun ke-t
GDP per kapita PPP$ tahun 2011– 2050 dihitung berdasarkan GDP per kapita PPP$ tahun 2009 dengan menggunakan rumus formula seperti di atas.
49 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel.4.12 Proyeksi PDRB Harga Konstan Kategori Rendah, Sedang dan Tinggi periode 2015 - 2050
4.1.8 KEBUTUHAN BERAS PERTAHUN PERKAPITA Tabel 4.13 Kebutuhan Beras Pertahun KEBUTUHANBERAS PERTAHUN
TAHUN BPS
RENDAH
MODERAT
TINGGI
TFR2,0
TFR2,1
2015
20,989,939.78
20,401,512.35
20,416,259.09
20,445,784.55
20,511,225.00
20,520,270.00
2020
22,786,087.75
21,482,775.55
21,528,270.12
21,619,548.50
21,727,035.00
21,760,110.00
2025
24,720,929.69
22,537,090.48
22,630,368.39
22,818,083.99
22,937,175.00
23,011,425.00
2030 2035
26,803,841.14 29,044,731.76
23,561,440.09 24,553,362.50
23,720,356.83 24,796,389.34
24,041,413.13 25,289,683.22
24,057,945.00 25,008,885.00
24,194,025.00 25,231,365.00
Kebutuhan setara beras di Kabupaten Kepahiang terus naik seiring dengan pertambahan penduduk, tertinggi proyes dari BPS kebutuhan setara beras 29.004.731.176 kg, terendah proyeksi dari Bappenas
50 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
4.1.9 Bonus Demografi dan Jendela Peluang (Windows of Opportunity) di Kabupaten Kepahiang Gambar 4.1 Bonus Demografi Dan Jendela Peluang di Kabupaten Kepahiang
Sumber. Hasil penghitungan spectrum di Kepahiang, 2013.
Hal ini adalah sebuah kesempatan untuk memicu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kepahiang. Persiapan untuk menyambut momen emas ini harus dimulai dari sekarang
dengan memperkuat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi mendorong
pertumbuhan ekonomi sebelum rasio ketergantungan meningkat kembali karena peningkatan populasi tua. Terdapat beberapa syarat memanfaatkan jendela peluang untuk memicu pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kepahiang. •
•
Angkatan kerja yang melimpah dengan tenaga kerja produktif akan meningkatkan penghasilan per kapita.
Peningkatan tabungan rumah tangga diarahkan pada investasi produktif untuk
•
membuka lapangan pekerjaan baru
•
pasar kerja sehingga akan meningkatkan penghasilan rumah tangga.
Keluarga kecil juga memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memasuki Sumber daya manusia yang berkualitas dalam jumlah besar dan berdaya saing adalah sebuah aset untuk pertumbuhan ekonomi.
51 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
V
P
POKOK-POKOK PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN rinsip mengenai integrasi kebijakan kependudukan ke dalam kebijakan pembangunan harus menjadi prioritas, karena hanya dengan menerapkan prinsip
tersebut pembangunan kependudukan akan berhasil. Untuk itu strategi per-
tama yang harus dilakukan adalah melakukan population mainstreaming. Semua kebijakan
pembangunan harus dilakukan dengan mendasarkan pada prinsip people centered development untuk mencapai pembangunan yang berwawasan kependudukan. Pelaksanannya
harus mendasarkan pada pendekatan hak asasi. Untuk itu langkah pertama adalah melakukan capacity building untuk seluruh pemangku kepentingan, Baik di tingkat pemerintah provinsi, maupun kabupaten. Langkah berikutnya adalah melakukan integrasi kebijakan
kependudukan dengan kebijakan pembangunan sejak tahap perumusan, implementasi sampai dengan evaluasi dan monitoring.
Dengan memerhatikan bahwa kondisi dari semua aspek di Kabupaten Kepahiang ti-
dak homogen, dan terjadi disparitas yang terjadi antar kecamatan dan desa, maka harus menjadi pertimbangan utama dalam merumuskan strategi. Strategi yang dirumuskan tidak
harus bersifat tunggal, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan di setiap daerah. Oleh karena itu, dalam menyusun strategi diperlukan mekanisme yang saling melengkapi antara bottom-up dan top-down.
5.1. PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK Pengendalian kuantitas penduduk dilakukan melalui pengaturan dua komponen
utama kependudukan, yaitu pengaturan fertilitas dan penurunan mortalitas. 5.1.1 Pengaturan Fertilitas
Pengaturan fertilitas dilakukan melalui program KB yang mengatur (1) usia ideal
perkawinan, (2) usia ideal melahirkan, (3) jarak ideal melahirkan, dan (4) jumlah ideal anak yang dilahirkan. 52 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Kebijakan pengaturan fertilitas melalui program KB pada hakikatnya dilaksanakan
untuk membantu pasangan suami istri mengambil keputusan dan memenuhi hak-hak
reproduksi yang berkaitan dengan hal berikut. (1) Pengaturan kehamilan yang diinginkan, (2) penurunan angka kematian bayi dan angka kematian ibu, (3) peningkatan akses dan kualitas pelayanan, (4) peningkatan kesertaan KB pria, serta (5) promosi pemanfaatan air susu ibu.
Pengaturan fertilitas melalui program KB juga dilakukan dengan cara berikut. (1)
Peningkatan akses dan kualitas KIE serta pelayanan kontrasepsi di daerah, (2) larangan pemaksaan pelayanan KB karena bertentangan dengan HAM, (3) pelayanan kontrasepsi
dilakukan sesuai dengan norma agama, budaya, etika, dan kesehatan, serta (4) perhatian
bagi penyediaan kontrasepsi bagi penduduk miskin di daerah terpencil, tertinggal, dan perbatasan.
5.1.2 Penurunan Mortalitas Penurunan angka kematian bertujuan untuk mewujudkan penduduk tumbuh seim-
bang dan berkualitas pada seluruh dimensinya. Penurunan angka kematian ini diprioritaskan pada upaya (1) penurunan angka kematian ibu hamil, (2) penurunan angka kema-
tian ibu melahirkan, (3) penurunan angka kematian pasca melahirkan, serta (4) penurunan angka kematian bayi dan anak.
Upaya penurunan angka kematian diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerin-
tah daerah, dan masyarakat melalui upaya-upaya proaktif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai peraturan perundang-undangan dan norma agama. Di samping itu, upaya penurunan angka kematian difokuskan pada (1) kesamaan hak reproduksi
pasangan suami istri (pasutri), (2) keseimbangan akses, kualitas KIE, dan pelayanan, (3)
pencegahan dan pengurangan risiko kesakitan dan kematian, serta (4) partisipasi aktif keluarga dan masyarakat.
5.1.3 Strategi Pengendalian Kuantitas Penduduk. Dalam mencapai pertumbuhan penduduk yang terkendali dan pencapaian windows of
opportunity, diperlukan pengendalian angka kelahiran diperlukan revitalisasi program KB 53 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
melalui pendekatan pelaksanaan program KB diubah orientasinya dari supply ke demand side approach.
Strategi yang dikembangkan adalah melakukan integrasi, desentralisasi, kemitraan,
dan pemberdayaan serta fokus pada penduduk miskin: (1)
Integrasi adalah implementasi program KB ke dalam program pembangunan
(2)
Dentralisasi dilakukan melalui lima cara yaitu :
sosial, budaya, dan ekonomi. (2).1
Pertama memberikan otoritas yang lebih besar kepada provinsi dan kabupaten/kota dalam implementasi program KB, salah satunya adalah dengan memperkuat kelembagaan. Tujuannya adalah melakukan sinkronisasi dan menghindarkan overlap fungsi dan peran antara pemerintah
pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Seperti telah diamanatkan dalam
UU Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga, BKKBD (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah) perlu segera dibentuk.
Pemerintah memfasilitasi pembentukan BKKBD dengan merevisi regulasi, khususnya yang terkait dengan otonomi daerah, yang menghambat (2).2 (2).3 (2).4 (2).5
terbentuknya lembaga tersebut.
Kedua, melakukan pemberdayaan SDM di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dalam rangka capacity building.
Ketiga, memperkuat komitmen politik, khususnya di Provinsi dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan program KB.
Keempat, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan program KB di tingkat kabupaten/kota.
Kelima, mendelegasikan kewenangan operasional di tingkat kabupaten/kota untuk memberikan otoritas yang lebih besar pada kabupaten/kota dalam rangka mengembangkan program dan melaksanakannya
(3)
berdasarkan kondisi spesifik setiap daerah.
Kemitraan dilakukan dengan cara memperkuat kerja sama antara pemerintah,
swasta, dan masyarakat sipil. Tujuan strategi ini adalah untuk lebih mengembangkan keterlibatan pihak swasta dan masyarakat sipil dalam pelaksanaan
54 | G D P K
program KB.
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
(4)
Pemberdayaan dilakukan melalui peningkatan kapasitas kelembagaan untuk
memperkuat jejaring antar pemangku kepentingan, baik secara vertikal maupun horizontal, nasional.
5.2 . PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK 5.2.1. Dimensi Kesehatan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam rangka menurunkan angka kematian dan meningkatkan angka harapan hidup 5.2.2. Dimensi Pendidikan
Meningkatkan kompetensi dan daya kompetisi melalui pendidikan formal, nonformal maupun informal dalam rangka memenuhi kebutuhan pembangunan Bengkulu.
Mengurangi kesenjangan pendidikan menurut jenis kelamin melalui peningkatan akses perempuan untuk memperoleh pendidikan
5.2.3. Dimensi Ekonomi •
•
Meningkakan status ekonomi penduduk melalui perluasan kesempatan kerja dan pengurangan pengangguran dan setengah pengangguran.
Mengurangi kesenjangan ekonomi sebagai salah satu usaha untuk menurunkan angka kemiskinan
5.2.4. Strategi Peningkatan Kualitas Strategi peningkatan kualitas penduduk merupakan aspek yang sangat penting dalam pembangunan kependudukan. Di samping itu, strategi peningkatan kualitas
penduduk merupakan bagian integral dari strategi pengendalian kuantitas penduduk, pembangunan keluarga, dan pengarahan mobilitas penduduk.
Penduduk merupakan pelaku, pelaksana, dan penikmat pembangunan, dengan kualitas yang tinggi, penduduk akan lebih banyak berperan sebagai pelaku dan pelaksana pembangunan, selain itu, pembangunan tidak hanya bergantung pada sumber
daya alam dan teknologi, tetapi justru lebih bergantung pada kualitas penduduknya, dengan tersedianya sumber daya manusia yang memadai dalam arti kuantitas dan
55 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
kualitas, maka tantangan di masa yang akan datang dapat diatasi dengan baik. Kualitas sumber daya manusia yang ada sekarang masih perlu ditingkatkanagar tantangan tersebut diatasi dengan baik.
Gambar 5.1 Unsur – Unsur Pembangunan Sumber Daya Manusia
PEMBANGUNAN EKONOMI
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Pembangunan kualitas penduduk ditentukan oleh tiga yaitu Pembangunan, Ekonomi,
Pembangunan Kesehatan, dan Pendidikan. Oleh karena itu, kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan kualitas penduduk tahun 2035 adalah penduduk yang sehat, cerdas, pro-
duktif, dan berakhlak mulia serta berkarakter. Kondisi inilah yang harus dicapai oleh seluruh penduduk di Kabupaten Kepahiang.
Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik meliputi
kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian,
dan kecerdasan. Hal itu dianggap sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan, dan hidup layak.
Penduduk yang sehat tidak hanya berumur panjang sejalan dengan bertambahnya
usia harapan hidup, tetapi juga produktif, cerdas, dan berdaya saing dan dapat mengatasi
arus pasar global yang semakin menguat. Dengan memerhatikan unsur-unsur tersebut, maka strategi peningkatan kualitas penduduk harus fokus pada tiga dimensi, yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. 56 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Strategi di bidang kesehatan dilakukan untuk menurunkan angka kematian bayi dan
anak serta kematian maternal. Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia mengalami pergeseran pola penyakit dari penyakit infeksi pada penyakit kronis dan degeneratif. Strategi
utama yang harus dilakukan adalah melakukan pencegahan dan treatment penyakit infeksi, khususnya pada bayi dan anak-anak, meningkatnya penyakit kronis dan degeneratif sebagai penyebab kematian orang dewasa, maka alokasi sumber daya kesehatan harus juga diarahkan untuk pencegahan dan treatment penyakit tersebut.
Sementara itu, strategi penurunan kematian maternal sangat erat kaitannya dengan
program KB sehingga strategi yang dijalankan untuk pelaksanaan program KB juga akan
memberikan kontribusi terhadap penurunan angka kematian maternal. Hal tersebut harus ditopang dengan pengembangan pelayanan prenatal maupun antenatal.
Untuk pendidikan, strategi yang harus dilakukan adalah memberikan akses yang se-
besar-besarnya kepada kelompok rentan, khususnya penduduk miskin, untuk memperoleh pendidikan. Penurunan gender gap dalam hal akses terhadap pelayanan pendidikan juga penting sebagai prioritas, khususnya untuk mengatasi masalah di berbagai daerah yang
masih lebar kesenjangan pendidikan antara laki-laki dan perempuannya. Angka melek hu-
ruf masih rendah, maka untuk pendidikan nonformal maupun informal perlu memperoleh prioritas. Kebijakan pendidikan juga harus disusun berdasarkan kebutuhan kualifikasi SDM terutama dari segi kualitas, kebijakan pendidikan harus dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan tersebut.
5.3. PEMBANGUNAN KELUARGA Pembangunan keluarga memuat kegiatan membangun keluarga yang bertaqwa kepa-
da Tuhan yang maha Esa; membangun iklim berkeluarga berdasarkan perkawinan yang
sah; membangun keluarga berketahanan, sejahtera, sehat, maju, mandiri, dan harmonis
yang berkeadilan dan berkesetaraan gender; membangun keluarga yang berwawasan na-
sional dan berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara; serta membangun keluarga yang mampu merencanakan sumber daya keluarga.
Sasaran dari pokok kegiatan pembangunan keluarga tersebut adalah seluruh keluar-
ga yang terdiri dari keluarga dengan siklus keluarganya; keluarga yang memiliki potensi dan sumber kesejahteraan sosial; keluarga rentan secara ekonomi, sosial, lingkungan, 57 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
maupun budaya; serta keluarga yang bermasalah secara sosial ekonomi dan sosial psikologis.
5.3.1 Strategi Pembangunan Keluarga 5.3.1.1 Membangun keluarga yang bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa a.
Strategi Dalam upaya membangun keluarga yang bertakwa kepada Tuhan yang
Maha Esa, strategi yang disuguhkan adalah pembangunan keluarga melalui Pendidikan Etika, Moral, dan Sosial Budaya secara formal maupun informal.
b. Indikator keberhasilan Pembangunan keluarga yang bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa •
• •
mempunyai indikator keberhasilan yang dilihat dari hal berikut.
Keluarga yang menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing
Keluarga yang menaati nilai, norma, dan aturan agama
Keluarga yang memelihara kerukunan antarumat beragama
5.3.1.2 Membangun iklim berkeluarga berdasarkan perkawinan yang sah a.
Strategi Strategi untuk membangun iklim berkeluarga berdasarkan perkawinan
•
Meningkatkan pelayanan lembaga penasihat perkawinan
•
Meningkatkan peran kelembagaan keluarga
•
tara laki-laki dan perempuan
•
•
58 | G D P K
yang sah dilakukan dengan hal berikut.
Komitmen Pemerintah Indonesia yang hanya mengakui perkawinan anPerkawinan yang dilakukan menurut hukum agama dan negara
Perkawinan yang mensyaratkan diketahui oleh keluarga dan masyarakat
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
b. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan dalam membangun iklim berkeluarga berdasarkan perkawinan yang sah adalah.
•
Keluarga dibangun dari perkawinan menurut hukum agama dan negara.
•
kan perkawinan dengan sejenis kelamin.
•
masyarakat.
•
Keluarga dibangun dari perkawinan antara laki-laki dan perempuan, buKeluarga dibangun dari perkawinan yang diketahui oleh keluarga dan Setiap perkawinan tercatat di lembaga yang berwenang dengan dibuktikan oleh kepemilikan akta nikah.
5.3.1.3 Membangun keluarga harmonis, sejahtera, sehat, maju, dan mandiri a.
Strategi Beberapa strategi untuk membangun keluarga harmonis, sejahtera, sehat, maju, dan mandiri adalah sebagai berikut.
1. Peningkatan ketahanan keluarga berwawasan gender berbasis kelembagaan lokal. Strategi ini dijalankan melalui kegiatan konsultasi dan
advokasi keluarga, pendampingan keluarga rentan, pengembangan ni-
lai keluarga dan keadilan gender, pembagian peran gender yang berkeadilan dan berkesetaraan, serta optimalisasi fungsi keluarga menuju kesejahteraan dan ketahanan keluarga.
2. Pengembangan perilaku hidup sehat pada keluarga (sehat fisik/reproduksi, sehat psikologis, sehat sosial, dan sehat lingkungan).
3. Pendidikan dan pengasuhan anak agar berkarakter baik.
4. Pengembangan ketahanan keluarga dan ketahanan pangan keluarga.
Strategi ini dilaksanakan dengan pemanfaatan pekarangan dan dukungan sosial lingkungan.
b. Indikator keberhasilan
1. Keluarga berketahanan (kuat, bertahan hidup, beradaptasi).
2. Keluarga sejahtera (pendapatan per kapita/bulan tidak miskin, rumah 59 | G D P K
layak huni, mempunyai tabungan).
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
3. Keluarga sehat (kecukupan pangan dan gizi, morbiditas rendah, tidak berpenyakit, sehat psikologis).
4. Keluarga maju (partisipasi pendidikan, partisipasi kerja). 5. Keluarga mandiri (kemandirian sosial ekonomi).
6. Keluarga harmonis (tidak bercerai, penurunan tingkat kekerasan dalam rumah tangga, penurunan tingkat perdagangan manusia, penurunan tingkat kenakalan anak).
5.3.1.4 Membangun keluarga yang berwawasan nasional dan berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara a.
Strategi Strategi yang digunakan adalah penyadaran melalui pendidikan, pembi-
naan, dan penyuluhan. Strategi ini dilakukan melalui kegiatan Komunikasi,
Informasi, dan Edukasi (KIE) keluarga, seperti penguatan kapasitas keluarga, pembangunan sebuah keluarga berketahanan sosial, pemilihan keluarga pionir, dan peningkatan peran serta keluarga dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
b. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilannya adalah keluarga yang berketahanan sosial,
berwawasan ke depan (menguasai iptek), serta berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan negara (berperan serta dalam kegiatan sosial kemasyarakatan).
60 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
5.3.1.5 Membangun keluarga yang mampu merencanakan sumber daya keluarga a.
Strategi Strategi yang dapat dilakukan adalah untuk membangun keluarga yang
mampu merencanakan sumber daya dengan pendampingan manajemen sumber daya keluarga.
Kegiatan lainnya adalah dengan konsultasi perkawinan, pengasuhan anak,
manajemen keuangan rumah tangga, manajemen stres, serta manajemen waktu dan pekerjaan keluarga. b. Indikator keberhasilan Indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah.
1. Keluarga mampunyai perencanaan berkeluarga.
2. Keluarga mempunyai perencanaan investasi anak.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi sekolah wajib belajar, tabungan/asuransi pendidikan anak, dan angka drop-out menurun.
3. Keluarga mempunyai perencanaan keuangan.
Hal ini dapat diukur dari tabungan keluarga, partisipasi keluarga menabung di bank, dan perencanaan membeli rumah.
5.4 PERSEBARAN DAN PENGARAHAN MOBILITAS PENDUDUK Pokok-pokok Pembangunan Kependudukan pada penataan persebaran dan pengerahan mobilitas, dapat diuraikan sebagai berikut,
1. Pengarahan mobilitas penduduk yang didorong dan mendukung pembangunan pembangunan daerah yang berkeadilan;
2. Pengelolaan urbanisasi yang mengarah pada pembangunan perkotaan yang berkelanjutan;
3. Pencegahan munculnya faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya IDPs;
4. Pemberian perlindungan kepada tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri secara maksimal.
61 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
a.
Strategi Pengarahan Mobilitas dan Distribusi Penduduk Strategi mencapai tujuan-tujuan kebijakan pengarahan mobilitas pendu-
•
duk sebagai berikut.
Menumbuhkan kondisi kondusif bagi terjadinya migrasi internal yang harmonis;
•
Melindungi penduduk yang terpaksa pindah karena keadaan (pengungsi);
•
migrant internasional dan keluarganya;
•
• • • • • • •
Memberikan kemudahan, perlindungan, dan pembinaan terhadap para Menciptakan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan daya dukung dan daya tampung lingkungan;
Mengendalikan kuantitas penduduk di suatu daerah/wilayah tertentu; Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru; Memperluas kesempatan kerja produktif;
Meningkatkan ketahanan dan pertahanan nasional;
Menurunkan angka kemiskinan dan mengatasi pengangguran;
Meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia;
Meningkatkan infrastruktur permukiman, meningkatkan daya saing wilayah baru, meningkatkan kualitas lingkungan, dan meningkatkan penyediaan pangan bagi masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pengarahan mobilitas penduduk perlu dilakukan dengan beberapa strategi sebagai berikut.
1) Mengupayakan peningkatan mobilitas nonpermanen dengan cara menyediakan berbagai fasilitas sosial, ekonomi, budaya, dan administrasi di beberapa daerah yang diproyeksikan sebagai daerah tujuan mobilitas penduduk;
2) Mengurangi mobilitas penduduk ke kota megapolitan, seperti Jakarta dan supaya hal itu tidak terulang di luar Jawa, dengan adanya penataan wilayah pe-
nyangga untuk mengembangkan daerah tujuan transmigrasi yang secara khu-
sus diintegrasikan dengan kota besar sekitarnya. Transmigrasi seharusnya ti-
dak terkesan membuang penduduk ke wilayah terpencil, tetapi benar-benar menonjolkan napas distribusi penduduk.
Untuk tujuan ini, perlu tiga pendekatan dalam kebijakan pengarahan mobilitas penduduk.
62 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
1) Mengurangi peran pusat dan meningkatkan promosi daerah-daerah tujuan baru sehingga penduduk berkeinginan untuk melakukan perpindahan secara spontan;
2) Membuat regulasi yang menguntungkan bagi daerah tujuan dengan sasaran
menghambat/mengurangi minat penduduk yang tidak berkualitas berpindah
ke daerah lain (mobilitas bukan sekadar pemindahan kemiskinan). Penduduk miskin adalah tanggung jawab daerah asal/kelahiran;
3) Membuat kebijakan yang berskala nasional dan berujung pada kepentingan
nasional, misalnya transmigrasi ke pulau terdepan, peningkatan kualitas pra-
sarana dan sarana ekonomi, serta peningkatan akulturasi dan asimilasi kultural antara pendatang dan penduduk asli.
Berbicara tentang pengerahan penduduk, maka dalam jangka pendek maupun me-
nengah dan panjang, perlu dirumuskan beberapa sasaran pengarahan mobilitas penduduk yang antara lain meliputi hal berikut. 1
Pemodelan rekayasa sosial yang memungkinkan integrasi antara penduduk
2
Pengembangan kebijakan lokal yang pro masyarakat asli tanpa mengurangi
3 4 5 6 7
pendatang dan penduduk asli; hak hidup pendatang;
Pengembangan regulasi yang memungkinkan adanya migration selection berdasarkan kapasitas pendidikan dan keterampilan, aspek politik, dan kelembagaan;
Penguatan peran elemen masyarakat sipil (CSO, NGO, dan universitas) dalam capacity building permukiman baru hasil kebijakan mobilitas formal;
Pengembangan forum komunikasi antarwarga di daerah-daerah tujuan mobilitas;
Penguatan kelembagaan keluarga migran dalam konteks kebijakan kesehatan reproduksi;
Strategi pengembangan daerah penyangga perkotaan dan pengembangan
ekonomi perdesaan sehingga mengurangi minat penduduk desa melakukan urbanisasi;
63 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
8 9
10 11
Pemodelan pengembangan ekonomi makro dan distribusi kesejahteraan
yang merata sehingga semakin mengurangi distorsi biaya hidup antarwilayah;
Memikirkan kembali keterkaitan antara pendidikan dan kesempatan kerja; Desentralisasi kewenangan pengarahan mobilitas penduduk;
Pengembangan kajian akademis terkait pemodelan mobilitas penduduk dan
dikaitkan dengan kepentingan nasional (sesuai dengan dokumen perundangan), dengan tujuan pengembangan dan mengonstruksikan proposisi/teori menengah terkait dengan proses-proses migrasi yang berhasil diidentifikasi dari studi terkait kondisi masyarakat Indonesia untuk menjawab tantangan
tujuan-tujuan pengerahan penduduk, mengaitkan kebijakan pengerahan
mobilitas penduduk dengan konteks perkembangan ekonomi, politik, bu-
daya, dan lingkungan fisik migran, baik lokal, regional maupun global, membangun kerangka konseptual baru yang memungkinkan untuk menjawab
tantangan pengarahan mobilitas penduduk, serta pengembangan strategistrategi baru terkait dengan pengarahan mobilitas penduduk, baik internal maupun internasional.
5.5 PEMBANGUNAN DATABASE KEPENDUDUKAN Salah satu aspek penting dalam penyusunan strategi adalah menyikapi isu-isu strate-
gis (strategic issues) di lingkungan nasional maupun global serta pengembangan berbagai ukuran atau indikator kinerja untuk mengakui keberhasilan implementasi untuk setiap rencana aksi. Penahapan strategi yang dimaksud adalah sebagai berikut.
64 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
ROADMAP PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN
VI
S
ebuah perencana yang dilakukan secara sistematis dan diketahui sasaran-sasaran yang harus dicapai pada setiap periode serta kebijakan, strategi, dan program yang
perlu dilakukan. Roadmap Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk ini
mencakup kurun waktu 2010 sampai dengan 2035 dengan periode lima tahunan. Roadmap dibuat untuk mengetahui sejauh mana sasaran-sasaran pengendalian kuantitas penduduk telah dapat dicapai, baik yang mencakup fertilitas maupun mortalitas. Dibawah ini alur dari
rencana pencapaian dalam Grand Design Pembangunan Kependudukan tahun 2010 – 2035 yang dijabarkan dalam Road Map
Gambar 6.1 Road Map rancangan yang akan dicapai
6.1. PENGENDALIAN KUANTITAS
Tabel. 6.1.1 Proyeksi Penurunan TFR, GRR, NRR dan CWR Variabel
Total Fertility Rate Gross Reproduction Rate Net Reproduction Rate Child Women Ratio
65 | G D P K
2010
2.34 1.14 1.04 36
2015
2.25 1.1 1.01 32
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
2020
2.16 1.06 0.98 30
2025
2.08 1.01 0.95 30
2030
1.99 0.97 0.92 29
2035
1.9 0.93 0.88 28
Total Fertility Rate dengan memperhatikan kondisi sekarang dan scenario yang diinginkan
diturunkan dari 2,34 rata-rata anak dilahirkan oleh WUS pada tahun 2010 menjadi 1,9 ra-
ta-rata anak oleh WUS, dengan dapat diturunkan TFR tersebut Angka kelahiran murni (GRR) turun dari 1,14 menjadi 0,93 dan NRR dari 1,04 menjadi 0,88
Tabel 6.1.2 Proyeksi CBR, CDR, Birth, Deaths Tahun 2010 – 2035 Kabupaten Kepahiang Crude Brith Rate per 1000 Crude Death Rate per 1000 Births Deaths
20.2 8.3 2,521 1,032
18.6 7.8 2,455 1,033
Tabel. 6.1.3 Penduduk Kepahiang Tahun 2010 KLP UMUR 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +
TOTAL 12,494 12,429 12,576 11,123 11,029 11,468 11,682 10,248 8,478 6,837 5,487 3,662 2,410 1,678 1,365 1,899
124,865
LAKI-LAKI 6435 6350 6431 5689 5636 5678 6134 5229 4355 3591 2971 2009 1241 833 596 818
63,996
PEREMPUAN 6059 6079 6145 5434 5393 5790 5548 5019 4123 3246 2516 1653 1169 845 769 1,081
60,869
17.5 7.8 2,440 1,091
16.4 8.1 2,391 1,177
15.4 8.6 2,325 1,293
14.2 9.2 2,202 1,427
SEX RATIO 106.21 104.46 104.65 104.69 104.51 98.07 110.56 104.18 105.63 110.63 118.08 121.54 106.16 98.58 77.50 75.67 105.14
Penduduk Kabupaten Kepahiang pada Tahun 2010 berjumlah 124,865 jiwa dengan
penduduk laki2 sebanyak 63,996 dan penduduk perempuan sebanyak 60,869 jiwa, berdasarkan angka ini dapat kita ketahui bahwa sex ratio di Kabupaten Kepahiang sebesar
105,14. Jika dilihat menurut Kelompok umur dengan jumlah penduduk terbanyak adalah 66 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
pada usia 0-4 Tahun sebanyak 12.429 Jiwa. Dan penduduk yang paling kecil adalah pada kelompok umur 70-74 Tahun sebanyak 1,365 jiwa.
Tabel. 6.1.4 Proyeksi Penduduk Kepahiang Tahun 2015 KLP UMUR TOTAL 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +
12,440 12,636 12,252 12,243 11,461 11,549 11,435 11,741 10,286 8,383 6,588 5,081 3,425 2,008 1,402 1,682
134,613
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
6,353 6,515 6,229 6,232 5,839 5,934 5,677 6,116 5,278 4,281 3,446 2,718 1,827 1,012 665 676
6,088 6,121 6,024 6,011 5,622 5,615 5,758 5,625 5,009 4,102 3,142 2,364 1,599 996 737 1,005
68,795
65,818
SEX RATIO 104.35 106.44 103.40 103.66 103.85 105.66 98.60 108.74 105.37 104.34 109.67 114.98 114.27 101.53 90.25 67.29 104.52
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Kabupaten Kepahiang tahun 2015
berjumlah 134,613 jiwa dengan penduduk laki-laki berjumlah 68,795 dan penduduk perempuan berjumlah 65,818 jiwa. Berdasarkan angka proyeksi ini diketahui bahwa sex
ratio di kabupaten Kepahiang 104,52 dan sex ratio ini mengalami penurunan dari tahun
2010, jika dilihat berdasarkan kelompok umur jumlah penduduk terbanyak adalah pada usia 5-9 tahun sebanyak 12.636. jiwa kemudian kelompok umur 0-4 tahun sebanyak
12.440 jiwa dan penduduk yang paling kecil jumlahnya berada pada kelompok umur 70-74 Tahun yaitu berjumlah sebanyak 1.402 jiwa.
67 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel. 6.1.5 Proyeksi Penduduk Kepahiang Tahun 2020 KLP UMUR TOTAL 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +
12,189 12,495 12,703 12,235 12,194 11,529 11,685 11,469 11,637 10,056 8,056 6,175 4,581 2,909 1,560 1,734 143,206
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
720
1,014
6,226 6,348 6,552 6,224 6,209 5,868 6,015 5,716 6,067 5,156 4,096 3,202 2,403 1,505 753
73,060
5,963 6,147 6,152 6,011 5,985 5,661 5,670 5,753 5,569 4,900 3,960 2,974 2,178 1,404 807
70,146
Dari tabel tersebut diketahui bahwa proyeksi
SEX RATIO
104.41 103.28 106.50 103.54 103.76 103.66 106.08 99.35 108.95 105.22 103.45 107.66 110.31 107.25 93.32 71.00 104.15
jumlah penduduk Kabupaten
Kepahiang Tahun 2020 berjumlah 143,206 dengan penduduk laki-laki berjumlah 73,060 dan penduduk perempuan berjumlah 70,146 jiwa, berdasarkan angka proyeksi ini diketahui bahwa sex ratio di kabupaten Kepahiang sebesar 104,15 dan rex ratio ini
mengalami perubahan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,37.Jika dilihat berdasarkan kelompok umur , jumlah penduduk yang paling tinggi pada tahun 2020 didominasi oleh
penduduk yang ber umur 10-14 tahun sebesar 12,703 terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 6,552 dan penduduk perempuan berjumlah 6,152 jiwa, dan penduduk yang paling sedikit jumlahnya pada kelompok umur 70-74 tahun sebesar 1,560.
68 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel. 6.1.6. Proyeksi Penduduk Kepahiang Tahun 2025 KLP UMUR TOTAL 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +
11,934 12,258 12,561 12,679 12,168 12,270 11,648 11,693 11,353 11,378 9,671 7,559 5,581 3,906 2,262 1,878
150,802
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
76,769
74,033
6,099 6,257 6,398 6,541 6,181 6,242 5,944 6,034 5,660 5,933 4,937 3,807 2,834 1,986 1,117 801
5,836 6,002 6,163 6,139 5,986 6,028 5,705 5,659 5,693 5,445 4,734 3,753 2,747 1,920 1,145 1,078
SEX RATIO
104.51 104.25 103.82 106.55 103.26 103.54 104.19 106.64 99.42 108.96 104.27 101.44 103.18 103.42 97.49 74.28 103.70
Pada tabel diatas diketahui bahwa Penduduk Kabupaten Kepahiang berdasarkan
hasil proyeksi berjumlah 150,802 dengan penduduk laki-laki sebanyak 76,769 dan penduduk perempuan sebanyak 74,033 jiwa dengan kenaikan dari tahun 2020 sebanyak 7,596 jiwa. Dan sex ratio 103,70.bila dilihat dari kelompok umur penduduk yang paling
banyak pada usia 15-19 tahun dengan penduduk laki-laki berjumlah 6,541 dan penduduk perempuan 75+ sebanyak 1.878 terdiri dari laki-laki 801 jiwa dan perempuan 1,078 jiwa. Tabel. 6.1.7 Proyeksi Penduduk Kepahiang Tahun 2030 KLP UMUR 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39
69 | G D P K
TOTAL
11,700 12,006 12,305 12,545 12,607 12,222 12,389 11,654
LAKI-LAKI PEREMPUAN 5,978 6,130 6,280 6,414 6,491 6,206 6,313 5,957
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
5,723 5,876 6,025 6,131 6,116 6,017 6,076 5,697
SEX RATIO
104.45 104.32 104.23 104.62 106.14 103.14 103.89 104.57
40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +
11,572 11,101 10,937 9,081 6,853 4,774 3,059 2,442
157,248
5,977 5,527 5,673 4,589 3,387 2,347 1,482 1,079
79,829
5,595 5,574 5,264 4,492 3,466 2,427 1,577 1,363
77,419
106.82 99.14 107.76 102.17 97.73 96.68 94.01 79.14 103.11
Berdasarkan hasil proyeksi Jumlah penduduk Kabupaten Kepahiang pada Tahun
2030 berjumlah sebanyak 157,248 jiwa dengan penduduk laki-laki berjumlah 79,829 dan penduduk perempuan berjumlah 77,419 jiwa berdasarkan angka ini diketahui bahwa sex ratio di Kabupaten Kepahiang sebesar 103,11. Jika dilihat berdasarkan kelompok umur
penduduk yang paling banyak pada kelompok umur 20-24Tahun sebanyak 12,607,terdiri dari laki-laki sebanyak 6,491 dan perempuan sebanyak 6,116 jiwa. Dan penduduk yang
paling sedikit jumlah nya pada kelompok umur 75 + sebanyak 2,442 laki-laki bebanyak 1,079 dan Perempuan sebanyak 1,363 jiwa.
Tabel. 6.1.8 Proyeksi Penduduk Kepahiang Tahun 2035 KLP UMUR 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 75 +
70 | G D P K
TOTAL
11,458 11,781 12,051 12,268 12,448 12,670 12,349 12,404 11,543 11,315 10,674 10,280 8,247 5,881 3,755 3,305
162,430
LAKI-LAKI PEREMPUAN 5,856 6,017 6,152 6,261 6,333 6,523 6,284 6,335 5,910 5,841 5,289 5,289 4,096 2,810 1,769 1,463
82,227
5,602 5,764 5,899 6,007 6,115 6,146 6,065 6,069 5,634 5,475 5,386 4,991 4,151 3,070 1,987 1,842
80,203
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
SEX RATIO
104.55 104.38 104.30 104.23 103.55 106.13 103.61 104.38 104.90 106.68 98.20 105.95 98.67 91.53 89.03 79.46 102.52
Dari tabel diatas hasil proyeksi Jumlah penduduk Kabupaten Kepahiang pada Tahun
2035 berjumlah sebanyak 162,430 jiwa dengan penduduk laki-laki berjumlah 82,227 dan penduduk perempuan berjumlah 80,203 jiwa berdasarkan angka ini diketahui bahwa sex ratio di Kabupaten Kepahiang sebesar 102.52 Jika dilihat berdasarkan kelompok umur
penduduk yang paling banyak pada kelompok umur 25-29 Tahun sebanyak 12,670, terdiri dari laki-laki sebanyak 6,523 dan perempuan sebanyak 6,146 jiwa. Dan penduduk yang
paling sedikit jumlah nya pada kelompok umur 75 + sebanyak 3,305, laki-laki bebanyak 1,463 dan Perempuan sebanyak 1,842 jiwa.Jumlah penduduk Kabupaten Kepahiang ini mengalami kenaikan sebanyak 5,182 dari proyeksi Tahun 2030.
Tabel. 6.1.9 Penduduk Umur 0 - 14 Tahun, 15 - 64 Tahun, 65 + Tahun, Rasio Ketergantuangan Variabel
0 -14 15 – 64 65 + RASIO KETERGANTUNGAN
2010
2015
2020
30.03 27.73 26.11 66.01 68.49 69.56 3.96 3.78 4.33 51.49 46.01 43.76
2025
24.37 70.29 5.34 42.26
2030
2035
22.90 21.73 70.56 70.31 6.5 7.97 41.71 42.23
Penurunan TFR dari 2,34 tahun 2010 menjadi 1,90 pada tahun 2035, mempengaruhi di-
namika penduduk dengan perubahan komposisi penduduk 0 – 14 tahun turun dari 30,03 persen tahun 2010 menjadi 21,73 persen, penduduk 15 – 64 tahun sebagai penduduk pro-
duktif dari 66,01 persen tahun 2010 menjadi 70,31 persen, dan penduduk 65 tahun sebagai penduduk lanjut usia naik dari 3,96 persen tahun 2010 menjadi 7,97 persen tahun 2035.
Tabel.6.1.10 Proyeksi TFR, Kesertaan KB, Wanita Usia Subur, Pasangan Usia Subur, Hamil Kabupaten Kepahiang Periode 2010 - 2035 Variabel TFR Prevalensi Wanita Usia Subur Pasangan Usia Subur Kehamilan Diinginkan Tidak Diinginkan
71 | G D P K
2010 2015 2020 2025 2030 2035 2.34 2.25 2.16 2.08 1.99 1.9 70.97 71.91 72.85 73.8 74.76 75.72 34,553 36,984 38,581 39,352 39,448 39,336 21,320 22,820 23,805 24,281 24,340 24,271 2,898 2,822 2,805 2,748 2,672 2,531 2,665 2,590 2,569 2,511 2,436 2,301 233 232 236 237 236 230
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Salah satu factor penentu penurunan TFR dari kesertaan ber-KB (Prevalensi) pada tahun
2010 TFR Kabupaten Kepahiang sebesar 2,34 dengan kesertaan ber-KB 70,97, bilamana kesertaan ber-KB dapat ditingat menjadi 75,72 persen pada tahun 2035 maka TFR dapat
diturunkan menjadi 1,90, Perkembangan Wanita Usia Subur terus meningkat diiringi dengan perkembangan Pasangan Usia Subur.
Pada Tahun 2010 terdapat 2.898 dengan rincian 2.665 diinginkan, dan tidak diinginkan 233 pada tahun 2035 terus menurun.
Tabel.6.1.11 Proyeksi Peserta KB Aktif Kabupaten Kepahiang Periode 2010 - 2035 Variabel Peserta KB Aktif Kondom MOW Suntikan IUD MOP Implant Pil
2010 2015 2020 2025 2030 2035 15,130 16,409 17,343 17,920 18,196 18,377 244 291 337 379 416 452 100 160 224 289 352 415 10,035 10,648 11,003 11,109 11,014 10,854 525 606 681 745 798 849 64 121 182 244 305 366 1,523 1,762 1,979 2,166 2,323 2,471 2,639 2,821 2,937 2,989 2,988 2,970
Variabel Peserta KB Baru MOW IUD MOP Implant
2010 2015 2020 2025 2030 2035 687 793 881 957 1,025 1,104 22 30 37 43 50 58 166 189 208 224 238 253 17 25 32 38 44 52 482 550 605 652 693 739
Variabel
2010
72 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel.6.1.12 Proyeksi Peserta KB Baru, MOW, IUD, MOP, Implant
Tabel.6.1.13 Proyeksi Pertumbuhan Cara/Metode Kesertaan ber-KB Peserta KB Aktif Kondom MOW Suntikan IUD MOP Implant Pil
15,130 3.74 7.31 1.25 3.05 8.57 3.07 1.4
2015
16,409 3.22 4.81 0.88 2.11 5.61 2.12 1.04
2020
17,343 2.55 3.73 0.34 1.65 4.23 1.66 0.49
2025
17,920 2.03 3.01 -0.08 1.32 3.36 1.32 0.09
2030
18,196 1.72 2.59 -0.3 1.14 2.84 1.14 -0.13
2035
18,377 1.73 5.04 -0.23 1.28 4.77 1.47 -0.06
Tabel. 6.1.14 Proyeksi Kebutuhan Cara/Metode/Alat Kontrasepsi Kabupaten Kepahiang Tahun 2010 – 2025 Variabel Peserta KB Aktif Kondom MOW Suntikan IUD MOP Implant Pil
2010 2015 2020 2025 2030 2035 15,130 16,409 17,343 17,920 18,196 18,377 29,272 34,965 40,422 45,422 49,903 54,291 22 30 37 43 50 58 40,140 42,592 44,013 44,436 44,057 43,415 166 189 208 224 238 253 17 25 32 38 44 52 482 550 605 652 693 739 39,582 42,308 44,054 44,834 44,823 44,556
6.2 PENINGKATAN KUALITAS
Tabel. 6.2.1 Proyeksi Angka Harapan Hidup Variabel 2010 2015 2020 2025 2030 2035 Total 64.3 65.2 66.3 67.4 68.4 69.4 Laki-Laki 62.4 63.4 64.4 65.5 66.5 67.5 Perempuan 66.2 67.2 68.2 69.3 70.3 71.3
Dampak dari peningkatan kesehatan dan npenurunan TFR memberikan dampak dari ke-
naikan dari Anga Harapan Hidup terus naik, khususnya penduduk perempuan Angka Harapan Hidup lebih tnggi dibandingkan dengan laki-laki dan total.
Tabel.6.2.2 Proyeksi Angka Kematian Bayi dan Balita Variabel 2010 2015 2020 2025 2030 2035 IMR 41.8 38.8 35.7 32.9 30.2 27.6 U5MR 53.7 49.4 45 40.9 37.2 33.8
Meningkatnya kesehatan selain meningkat Angka Harapan Hidup, juga memberikan kon-
tribusi secara signifikan terhadap kematian bayi dibawah satu tahun turun dari 41,8 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 menjadi 27,60 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2035 dan kematian bayi umur 0 – 5 tahun dari 53,70 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 menjadi 33,80 per 1.000 kelahiran hidup. 73 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel.6.2.3 Proyeksi Kebutuhan Dokter dan Bidan Kabupaten Kepahiang per 100.000 pdk Variabel Dokter (Persen) Bidan (persen)
2010
60 60
2015 2020 2025 2030 2035 80 80 100 100 100 80 80 100 100 100
Tabel.6.2.4. Proyeksi Usia Sekolah SD, SLTP, SLTA Kabupaten Kepahiang Tahun 2010 2035
Tahun 7 – 12 2010 15,119 2015 14,831 2020 14,490 2025 13,987 2030 13,922 2035 13,699
13 - 15 16 – 18 7,250 6,618 7,504 7,580 7,401 7,372 7,181 7,376 6,962 7,009 6,948 6,951
Dampak dari Penurunan TFR memberikan dampak terhadap perubahan dinamika penduduk dimana penduduk anak 0 – 14 tahun turun termasuk penduduk usia sekolah SD umur
7 – 12 tahun turun dari 15.119 tahun 2010 menjadi 13.699 pada tahun 2035, terjadi juga
pada penduduk usia sekolah SLTP usia 13 – 15 tahun pada tahun 2010 sebesar 7.250 turun menjadi 6.948 pada tahun 2035, sedangkan penduduk usia sekolah SLTA umur 16 – 18 tahun naik dari 6.618 than 2010 menjadi 6.951 tahun 2035 Tabel.6.2.5 Kebutuhan Guru
2010 2015 2020 2025 2030 2035
74 | G D P K
756
363
331
699
359
369
742 725 696 685
375 370 348 347
379 369
350 348
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel.6.2.6 Proyeksi Rata-Rata Lama Sekolah Jenis Kelamin
2010
Laki-Laki Perempuan Total
8.05 7.21 7.63
2015
9.14 8.37 8.76
2020
10.15 9.44 9.79
2025
Tabel. 6.2.7 Proyeksi Angka Partisipasi Murni Total Kepahiang
11.08 10.42 10.75
2030
11.93 11.33 11.63
12.72 12.16 12.44
2010 2015 2020 2025 2030 2035 64.94 72.43 80.79 90.11 100.51 112.11
6.2.8 Proyeksi Pra Sejahtera dan Sejahtera I
6.3. PERKEMBANGAN EKONOMI Tabel. 6.3.1 Pertumbuhan PDRB Harga Konstan Kepahiang
TAHUN 2011 TAHUN 2015 TAHUN 2020 TAHUN 2025 TAHUN 2030 TAHUN 2035 TAHUN 2040 TAHUN 2045 TAHUN 2050
75 | G D P K
2035
80,323,100,000 92,763,871,737 111,058,517,914 132,961,185,970 159,183,440,464 190,577,178,845 228,162,307,528 273,159,876,183 327,031,746,674
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
6.4. PERKEMBANGAN PANGAN Tabel.6.4.1 Proyeksi Kebutuhan Setara Beras
6.5 STRATEGI DALAM PEMBANGUNAN DATABASE KEPENDUDUKAN 6.5.1
Periode 2010-2015: Pemantapan layanan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) untuk instansi pemerintah terkait lainnya atau lebih dikenal dengan konsep Government to Government (G2G), layanan SAK untuk masyarakat
atau dikenal dengan istilah Government to Citizen (G2C), layanan Sistem Administrasi Kependudukan (SAK) untuk dunia bisnis (G2B), dan Pemantapan
Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK) dengan berbagai penyempurnaan dan penyesuaian fitur agar sesuai dengan amanat UU No. 23 Tahun 2006.
Pada periode ini juga mulai dikembangkan sistem identifikasi pengenal 76 | G D P K
tunggal dengan teknologi biometrik. Pendekatan pengembangan dan pene-
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
rapan, baik sisi fitur teknologi maupun dari sisi implementasi di lapangan di6.5.2
lakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Periode 2016-2020: SAK dapat memberikan layanan prima untuk mendu-
kung hubungan sesama instansi pemerintah (G2G), hubungan kepada masyarakat (G2C) dan hubungan dengan dunia bisnis, atau dikenal dengan Goverment to Business (G2B). Pada periode ini, ditargetkan database kependudukan untuk menjadi acuan bagi perencanaan pemerintah secara nasional
dan pemanfaatan dunia bisnis, seperti untuk kebutuhan marketing research, 6.5.3
e-payment, e-commerce, dan transaksi bisnis berbasis elektronik lainnya.
Periode 2021–2025: Pemantapan fungsi dan peranan Database Kependudu-
kan Nasional yang berlandaskan pada tertib administrasi kependudukan dan layanan prima administrasi kependudukan, diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada pemerintah, dunia bisnis. Pada periode ini Database Kependudukan Nasional telah memiliki tingkat kepercayaan (trust) yang tinggi dan
diakui dalam mendukung kerja sama bidang pertahanan dan keamanan, seperti cross border cyber crime, bidang perekonomian dan bidang lainnya. Pada periode juga diharapkan peranan SAK menjadi faktor daya saing bangsa
dan sebagai akselerator dalam mewujudkan iklim masyarakat informasi (In-
formation Society) dan masyarakat berpengetahuan (Knowledge base society). 6.5.4
Periode 2026-2030: Mengembangkan database yang ada terintegrasi dengan
data lain terkait. Hal itu dilakukan dengan mengembangkan sistem yang terhubung dengan data lain yang berasal dari berbagai lembaga dan sesuai dengan data yang telah ada. Sistem ini dikembangkan agar mudah diakses oleh 6.5.5
pemangku kepentingan.
Periode 2031-2035: Strategi yang dilakukan adalah mengembangkan sistem
yang telah terbangun menjadi bagian dari DSS (Decision Support System) yang terintegratif, tujuannya adalah memfasilitasi pengambil kebijakan un-
tuk menggunakan data dan informasi yang tersedia untuk pengambilan keputusan atau penanganan suatu permasalahan secara cepat.
77 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Tabel.6.5.1 Proyeksi Kelahiran, Penduduk Usia 17 Tahun dan Perkembangan Pasangan Usia Subur Kabupaten Kepahiang Periode 2010 - 2035 Pdk O Pdk 17 Tahun Th Th Pertumbuhan PUS 2010 2,530 2,195 21,320 2015 2,375 2,541 22,820 2020 2,366 2,452 23,805 2025 2,323 2,459 24,281 2030 2,264 2,336 24,340 2035 2,149 2,317 24,271
78 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
VII
T
PENUTUP
antangan besar persoalan kependudukan di Kabupaten Kepahiang di masa depan adalah bagaimana memanfaatkan bonus demografi dan jendela peluang secara maksimal. Dengan tren perubahan komposisi penduduk menurut umur di masa
lalu, diperkirakan Kabupaten Kepahiang akan mencapai tahap windows of opportunity tahun 2020-2025 dengan asumsi bahwa jika pengelolaan kuantitas penduduk, khususnya
fertilitas dilakukan dengan benar. Selain itu, kunci utama meraih bonus demografi ini terletak pada kualitas SDM sebagai modal dasar pembangunan. Oleh karena itu, visi GDPK ini
diarahkan pada terwujudnya penduduk yang berkualitas sebagai modal dasar dalam pembangunan untuk tercapainya masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan sejahtera.
Terwujudnya penduduk yang berkualitas ini harus ditopang oleh upaya yang terarah
dan terencana hingga tahun 2035 melalui komponen peningkatan kualitas penduduk baik dari sisi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Pembangunan kualitas penduduk ini tidak dapat berdiri sendiri jika tidak ditopang oleh tiga komponen besar GDPK yang lain yakni
pengendalian kuantitas penduduk, pembangunan keluarga, dan pengarahan mobilitas penduduk. Sebagai dasar perencanaan dan pengembangan dari semua komponen GDPK di atas adalah tersedianya sistim data dan informasi kependudukan yang memadai.
Permasalahan utama kualitas penduduk Indonesia adalah masih rendahnya kualitas
yang dapat diukur dari angka HDI yang masih rendah dibandingkan dengan beberapa Ne-
gara tetangga di kawasan ASEAN. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan nonfisik yang meliputi derajat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk men-
gembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, ber-
budaya, berkepribadian, berkebangsaan, dan hidup layak (UU No. 52 Tahun 2008 Pasal 1
ayat 5). Pengembangan kualitas penduduk dilakukan untuk mewujudkan manusia yang sehat jasmani dan rohani, cerdas, mandiri, beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, pembangunan kualitas pendu-
duk difokuskan pada peningkatan kapasitas pendidikan, terjaminnya kesehatan, serta kapasitas perekonomian. 79 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
Permasalahan utama kuantitas penduduk adalah pertumbuhan yang masih cukup
tinggi, dalam jangka panjang, kondisi kependudukan yang diinginkan adalah tercapainya
penduduk stabil dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Dari kondisi ini diharapkan bahwa jumlah bayi yang lahir diharapkan sama (seimbang) dengan jumlah kematian sehingga
penduduk menjadi stasioner. Untuk mencapai kondisi penduduk tumbuh seimbang (PTS), laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Kepahiang tahun 2010 berada pada angka 1.2
persen diharapkan pada akhir tahun proyeksi yakni tahun 2035 LPP di Kepahiang bisa berada pada angka 0,84 persen.
Selanjutnya secara berlanjut angka fertilitas total menjadi 2,0 anak per wanita usia
subur pada tahun 2035 yang sebelumnya pada tahun 2010 sebesar 2,58 anak per wanita usia subur.
Permasalahan utama pembangunan keluarga adalah masih banyaknya keluarga yang
berada dalam kemiskinan atau hampir (rentan) miskin. Kondisi yang diinginkan melalui
pembangunan keluarga adalah terwujudnya keluarga Indonesia yang berkualitas, sejahtera, dan berketahanan sosial yang mampu melaksanakan fungsi keluarga secara maksimal.
Persoalan lain yang masih menjadi kendala besar dalam pembangunan kependudu-
kan adalah tidak tersebarnya mobilitas penduduk secara merata. Lebih banyak penduduk
yang terkonsentrasi di kota dan kota kabupaten. Ketidakmerataan ini berdampak pada lambatnya perkembangan ekonomi antar daerah sehingga terjadi ketimpangan ekonomi
antar daerah. Dari aspek mobilitas penduduk, kondisi yang diinginkan adalah terjadinya
persebaran penduduk yang lebih merata padakecamatan lainnya pada setiap kabupaten/kota. Demikian juga halnya dengan urbanisasi, diharapkan agar penduduk tidak berbondong-bondong datang ke daerah perkotaan yang pada gilirannya menimbulkan masalah baru. Kondisi persebaran penduduk yang diinginkan adalah persebaran penduduk yang merata dan pengaturan mobilitas sesuai dengan potensi daerahnya.
Tentunya yang diharapkan adalah adanya penataan dan persebaran yang proporsial
sesuai daya dukung alam dan lingkungan, sebagai penopang dari keempat komponen kependudukan di atas adalah tersedianya sistem data dan informasi kependudukan yang memadai. Namun sayangnya kualitas sistem ini belum tercapai oleh sebab adanya berbagai
kendala baik dari regulasi, kelembagaan, kapasitas SDM maupun kewenangan pusat daerah
pasca diterapkannya otonomi daerah. Seharusnya dikembangkan sistem survei dan pengumpulan data kependudukan yang sesuai dengan kebutuhan lembaga pemerintah terkait 80 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035
dan pihak non-pemerintah seperti swasta dan kelompok masyarakat sipil lainnya yang
membutuhkan. Selain itu, kebijakan seharusnya diarahkan pada tersusunnya sistem data-
base kependudukan sehingga diharapkan dapat diperoleh data dan informasi kependudukan yang andal, akurat, riil, dan dapat digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan secara cepat
81 | G D P K
KABUPATEN KEPAHIANG 2013-2035