PERATURAN AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS PA
UMK
FAK. TEKNIK
Revisi
:0
Tanggal
: 8 Januari 2010
Dikaji ulang oleh
: Pembantu Dekan I
Dikendalikan oleh
: Satuan Penjaminan Mutu Fakultas Teknik
Disetujui oleh
: Dekan
Universitas Muria Kudus Revisi ke 1
Tanggal
PERATURAN AKADEMIK
Disetujui oleh:
FAKULTAS TEKNIK
Dekan
8 Januari 2010
© Fakultas Teknik - Universitas Muria Kudus, 2010 – All Right Reserved
PENGANTAR
Penjaminan Mutu Akademik Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus (FT-UMK) merupakan tanggung jawab seluruh sivitas akademika. Agar arah kegiatan Penjaminan Mutu Akademik di FTUMK dipahami dan dilakukan secara mengikat oleh semua unit pelaksana kegiatan akademik, maka perlu disusun Peraturan Akademik. Peraturan Akademik di Bidang Pendidikan Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus ini sebagian besar disusun dengan mengacu pada Peraturan Akademik Universitas Muria Kudus Tahun 2009/2010 dengan beberapa penyesuaian digunakan sebagai acuan akademik bagi Fakultas. Bagian/Program Studi dalam menyelenggarakan kegiatan Akademik di Bidang Pendidikan. Peraturan Akademik ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Dokumen Standard Akademik, dan Manual Mutu Akademik sebagai penjabaran pencapaian visi dan misi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus.
Kudus, Januari 2010 Dekan
Sugeng Slamet, ST, MT
1
DAFTAR ISI
BAB I. Pendahuluan Psl 1. Pengertian Psl 2. Maksud dan Tujuan Psl 3. Acuan Umum BAB II. Program Pendidikan Psl 4. Program Diploma Psl 5. Program Sarjana BAB III. Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Psl 8. Penerimaan mahasiswa program sarjana Psl 9. Penerimaan mahasiswa program ahli madya BAB IV. Registrasi dan Mutasi Psl 10. Status mahasiswa Psl 11. Registrasi administratif Psl 12. Registrasi akademik Psl 13. Cuti akademik (terminal) Psl 14. Pindah studi BAB V. Sistem Penyelenggaraan Pendidikan Psl 15. Maksud dan tujuan sistem kredit semester Psl 16. Sistem Kredit Semester Psl 17. Penyelenggaraan pendidikan Psl 18. Kurikulum Psl 19. Tugas dosen dalam proses pembelajaran Psl 20. Evaluasi kinerja dosen Psl 21. Beban dan penentuan mata kuliah program sarjana Psl 22. Beban dan penentuan mata kuliah program pasca sarjana Psl 23. Penilaian kemampuan akademik Psl 24. Evaluasi kemajuan dan keberhasilan studi Psl 25. Predikat kelulusan BAB VI. Bimbingan akademik Psl 26. Bimbingan akademik Psl 27. Bimbingan penelitian
2
BAB VII. Pelanggaran akademik Psl 28. Pelanggaran dan sanksi akademik BAB VII. Penjaminan mutu akademik Psl 29. Penutup
3
BAB I. PENDAHULUAN Pasal 1 Pengertian Umum Dalam peraturan akademik ini yang dimaksud dengan: (1) Peraturan Akademik Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus adalah semua peraturan yang mengikat elemen elemen di dalam sistem pelaksanaan pendidikan (2) Universitas adalah Universitas Muria Kudus sebagai satuan pendidikan yang menyelenggarakan program studi pendidikan akademik dan profesi. (3) Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi tingkat ahli madya (D3), pendidikan tinggi (S1), yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu. (4) Rektor adalah pimpinan tertinggi Universitas Muria Kudus yang berwenang dan bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelenggaraan Universitas Muria Kudus (5) Dekan adalah pimpinan tertinggi Fakultas dalam lingkungan Universitas Muria Kudus yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan Fakultas (6) Fakultas Teknik adalah satuan struktural Universitas sebagai unsur pelaksana akademik Universitas yang bertugas mengelola Program Studi (Teknik Mesin DIII, Teknik Elektronika DIII, Sistem Informasi S1, Teknik Informatika S1). (7) Dosen Fakultas Teknik adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh Rektor atau pejabat yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk tugas utama mengajar, melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat pada Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus (8) Dosen Pembimbing Akademik adalah dosen tetap yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan, bertugas membimbing dan mengarahkan proses belajar sejumlah mahasiswa. (9) Mahasiswa adalah seseorang yang telah terdaftar dan sedang mengikuti program pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus (10) Mutasi mahasiswa adalah perubahan status akademik dan status administrasi mahasiswa, yang meliputi cuti akademik, mahasiswa tugas belajar, pindah ke Perguruan Tinggi lain, putus kuliah, meninggal dunia, dan pemberhentian sebagai mahasiswa Universitas Muria Kudus (11) Program Studi adalah kesatuan rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan akademik dan/atau profesi yang diselenggarakan atas dasar suatu kurikulum
4
serta ditujukan agar mahasiswa peserta didiknya mampu menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan sasaran kurikulum. (15) Kurikulum Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaian terhadap hasil-hasilnya sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang disusun menurut acuan kurikulum pendidikan tinggi. (16) Kurikulum inti adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berlaku secara nasional untuk setiap program studi yang memuat tujuan pendidikan, isi pengetahuan dan kemampuan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam menyelesaikan suatu program studi. (17) Kurikulum institusional adalah bagian dari kurikulum pendidikan tinggi yang berkenaan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas Fakultas Teknik Universitas Universitas Muria Kudus. (18) Kurikulum Inti adalah Sifatnya nasional, ditentukan secara nasional (given) dari Departemen Pendidikan Nasional, tidak sampai pada bentuk mata kuliah, dan hanya berbentuk kompetensi dan substansi-kajian (19) Kurikulum Institusional adalah Sifatnya lokal, merupakan kekhususan program studi, dikembangkan oleh jurusan, program studi, atau bagian sampai dengan penentuan mata kuliah; pelibatan stakeholder, expert atau trans-expert (20) Format Kurikulum adalah meliputi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator. Format Silabus adalah memuat standar kompetensi, kompetensi-kompetensia dasar, pangalaman belajar, hasil belajar, indikator pencapaian, langkah pembelajaran yang memuat kegiatan peserta didik dan materi, alokasi waktu, sistem evaluasi yang digunakan, serta sarana dan sumber belajar yang digunakan (21) Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah bilangan dengan dua angka di belakang koma yang menunjukkan kualitas belajar dalam satu semester yang dihitung dengan menjumlah hasil perkalian nilai hasil belajar dengan bobot sks dibagi dengan jumlah kredit yang diambil pada semester bersangkutan. (23) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah bilangan dengan dua angka di belakang koma yang menunjukkan kualitas belajar keseluruhan dari materi program studi yang dihitung dengan menjumlah hasil perkalian nilai hasil belajar dengan bobot sks dibagi dengan jumlah kredit yang ditetapkan untuk program studi yang bersangkutan. (24) Tugas Akhir adalah karya tullis ilmiah Teknik Mesin DIII dan Teknik Elektronika DIII yang disusun oleh seorang mahasiswa untuk memperoleh gelar Ahli Madya(A.md),
5
Skripsi adalah karya tulis Sistem Informasi S1 dan Teknik Informatika S1 yang disusun oleh seorang mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom). Teknik Elektro S1 yang disusun oleh seorang mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (ST). (25) Transkrip akademik adalah daftar nilai keseluruhan hasil belajar dan indeks prestasi dari matakuliah program studi yang diberikan sebagai lampiran ijazah kepada mahasiswa yang dinyatakan lulus. (26) Kalender akademik adalah jadual kegiatan akademik tahunan yang ditetapkan oleh Rektor.
Pasal 2 Maksud dan Tujuan (1)
Peraturan akademik Fakultas Teknik ini dimaksudkan sebagai rambu-rambu pelaksanaan kegiatan akademik, bagi pengembangan program, sumberdaya, prosedur kegiatan dan evaluasi akademik dalam rangka penjaminan mutu akademik di Fakultas Teknik.
(2)
Peraturan akademik dalam bidang pendidikan adalah peraturan akademik dalam penjaminan mutu input, proses, dan output belajar-mengajar di Fakultas Teknik.
(3)
Peraturan akademik dibuat oleh Unit Penjaminan Mutu dan disahkan oleh Dekan, serta dilaksanakan oleh sivitas akademika Fakultas Teknik.
Pasal 3 Acuan Umum (1)
Peraturan Akademik ini dibuat berdasarkan Kebijakan Akademik di Fakultas Teknik. Peraturan Akademik Pendidikan di tingkat Fakultas
(2)
Fakultas Teknik mengacu pada Peraturan Akademik Pendidikan yang berlaku di tingkat Universitas, untuk ketentuan tersebut maka disebut Universitas Muria Kudus.
BAB II. PROGRAM PENDIDIKAN Pasal 4 Program Diploma Tujuan umum Program Diploma adalah untuk memberikan keahlian profesional. Program Diploma III berbeban studi 110 sampai 120 sks dengan paket kurikulum 6 semester dan lama studi antara 6 sampai 10 semester.
6
Pasal 5 Program Sarjana (1)
Tujuan program pendidikan sarjana adalah menghasilkan lulusan yang: a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan ketrampilan dalam bidang keahlian bidang teknik sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah sesuai dengan keahliannya. b. Mampu menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya sesuai dengan bidang keahlian teknik dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan tata kehidupan bersama. c. Mampu bersikap dan berperilaku dalam membawakan diri berkarya di bidang keahlian teknik maupun dalam berkehidupan bersama di masyarakat. d. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi .
(2)
Jumlah sks yang harus dikumpulkan oleh mahasiswa untuk menyelesaikan Program Sarjana adalah sebesar 144 sampai 160 sks dengan lama studi kumulatif paling lama 14 semester.
BAB V. SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN Pasal 15 Maksud dan Tujuan Sistem Kredit Semester (1)
Penyelenggaraan pendidikan di Fakultas Teknik menganut sistem kredit semester (SKS), dengan pengertian: a. Sistem kredit semester adalah suatu sistem penghargaan terhadap beban studi mahasiswa, beban kerja dosen dan beban penyelenggaraan program pendidikan yang dinyatakan dalam satuan kredit semester. b. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan. Satu semester setara dengan 12 pertemuan kelas untuk 2 SKS sedangkan 14 pertemuan kelas untuk 3/4 SKS. c. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas usaha kumulatif bagi suatu program tertentu serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan bagi perguruan tinggi dan khususnya bagi dosen.
(2)
Tujuan umum diberlakukannya SKS adalah:
7
a. Penyelenggaraan program pendidikan yang bervariasi
dan fleksibel, sehingga
Perguruan Tinggi dapat lebih memenuhi tuntutan pembangunan; b. Memberi kemungkinan lebih luas kepada dosen untuk menentukan dan mengatur strategi proses belajar mengajarnya sehingga diperoleh hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan rencana dan kondisi masing-masing peserta didik. 3. Tujuan khusus SKS adalah: a. Terciptanya tenaga yang terampil dan berbudi luhur dalam jumlah yang sebanyakbanyaknya b. Memberi kesempatan pada mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk menyelesaikan studinya dalam waktu sesingkat-singkatnya tanpa mengurangi mutu pendidikan c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pendidikan d. Mempermudah penyesuaian kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada e. Memberikan keleluasaan memperbaiki sistem evaluas i terhadap kecakapan dan kemajuan belajar mahasiswa f. Memungkinkan pengalihan (transfer) kredit dan perpindahan mahasiswa antar jurusan, fakultas bahkan antar perguruan tinggi, sesuai aturan yang berlaku.
Pasal 16 Satuan Kredit Semester (SKS) (1)
Satu sks untuk kuliah setara dengan upaya mahasiswa yang meliputi keseluruhan tiga macam kegiatan per minggu, yaitu: a. 1 sks teori adalah 50 menit acara tatap muka teori terjadwal dengan dosen misalnya dalam bentuk kuliah di dalam kelas b. 1 sks praktek adalah 100 menit acara tatap muka praktek terjadwal dengan dosen misalnya dalam bentuk kuliah di dalam laboratorium c. 60 menit acara kegiatan akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri untuk mendalami, mempersiapkan, atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya dalam bentuk membaca buku referensi.
Pasal 17 Penyelenggaraan pendidikan (1)
Setiap tahun akademik dibagi dalam dua semester, masing-masing 16 minggu, sesuai
8
dengan kalender akademik yang berlaku. (2)
Apabila jumlah mahasiswa peminat memenuhi, perkuliahan semester pendek dapat dilaksanakan dengan ketentuan: a. Pelaksanaan semester pendek di antara semester ganjil dan genap atau sebaliknya, b. Satuan kredit semester harus setara dengan beban kegiatan seperti semester ganjil atau genap c. Beban kegiatan tersebut meliputi kegiatan tatap muka dan praktikum (bila mata kuliah tersebut ada praktikumnya), tugas terstruktur, tugas mandiri, dan ujian akhir semester pendek. Tatap muka perkuliahan dilangsungkan 14 kali dan dapat dimampatkan dengan tanpa mengurangi jam perkuliahan, sedangkan ujian akhir semester dilakukan diluar jam tatap muka tersebut. d. Semester pendek berlaku untuk mata kuliah teori dan atau mata kuliah praktek yang mengandung teori, sesuai aturan yang berlaku di program studi. e. Mata kuliah yang dapat diselenggarakan pada semester pendek diikuti sekurangkurang 6 mahasiswa kecuali mata kuliah inti dapat dilaksanakan kurang dari 6 sesuai ketentuan yang diatur pada program studi masing-masing. f. Pembiayaan program semester pendek dibebankan penuh kepada mahasiswa, dan besarnya pembiayaan diatur berdasarkan keputusan Rektor. g. Penyelenggaraan semester pendek dilakukan di Program Studi dibawah koordinasi Pembantu Dekan Bidang I Akademik. h. Kurikulum dan peraturan akademik pada semester pendek tetap mengacu pada kurikulum dan peraturan akademik yang berlaku saat itu, dengan ketentuan tambahan bahwa bagi mahasiswa yang sudah lulus praktikum tidak perlu mengulang praktikumnya.
Pasal 18 Kurikulum (1)
Kurikulum yang berlaku di Fakultas Teknik, baik di tingkat Diploma dan Sarjana adalah Kurikulum
Berbasis
Kompetensi,
berdasarkan
kebutuhan
masyarakat
dan
memperhatikan keunikan dan keunggulan PS yang bersangkutan. (2)
Kurikulum mencakup kurikulum inti dan institusional
(3)
Fakultas membentuk Tim Kurikulum di bawah koordinasi Pembantu Dekan I yang bertanggung-jawab merancang, memonitor dan mengevaluasi kembali setiap 2 tahun, untuk menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan masyarakat dan perkembangan
9
teknologi. (4)
Pelaksanan evaluasi kurikulum menyertakan kelompok disiplin ilmu, praktisi, industri dan Alumni.
Pasal 19 Tugas dosen dalam proses pembelajaran (1)
Dalam proses pembelajaran, dosen diwajibkan melakukan perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran.
(2)
Perencanaan pembelajaran meliputi pembuatan tujuan, RPKPS, kontrak perkuliahan, dan handout serta bahan ajar.
(3)
Proses pembelajaran meliputi perkuliahan, seminar, diskusi, praktikum, simulasi dan lain-lain yang relevan dengan pencapaian tujuan pembelajaran. a. Metoda pembelajaran diupayakan menggunakan metoda yang memaksimalkan keaktifan mahasiswa dalam proses belajar-mengajar (student center learning), b. Dosen diwajibkan memaksimalkan berbagai media/sarana pembelajaran yang bervariasi sehingga menjamin terjadinya proses student center learning c. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan bobot sks mata kuliah terkait
(4)
Monitoring dan evaluasi proses pembelajaran meliputi: a. Pemantauan derajad peningkatan kompetensi b. Pemberian nilai sebagai tolok ukur peningkatan kompetensi mahasiswa c. Evaluasi efektivitas proses belajar mengajar d. Kesuaian antara materi dan RPKPS
(5)
Hasil evaluasi digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran berikutnya
(6)
Melaksanakan pembimbingan kepada mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhir dan tugas akademik lainnya yang diberikan oleh Ketua Jurusan.
Pasal 20 Registrasi Akademik (1)
Registrasi administratif wajib dilakukan oleh seluruh mahasiswa pada setiap awal semester sesuai ketentuan kalender akademik.
(2)
Tata cara dan syarat registrasi administratif secara rinci dijelaskan dalam pedoman administrasi akademik Universitas Muria Kudus.
10
Pasal 21 Beban dan Penentuan Mata Kuliah Pada Program Diploma dan Sarjana (1)
Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu.
(2)
Pada semester pertama, mahasiswa baru diwajibkan mengambil paket beban studi 19-20 SKS. Besarnya beban studi pada semester berikutnya, yang dinyatakan dalam jumlah kredit yang boleh diambil pada setiap semester, didasarkan pada Indeks Prestasi (IP) pada satu semester sebelumnya, dengan ketentuan : a. IP > 3,00 dapat mengambil maksimal 24 SKS. b. 2,50 > IP > 2,99 dapat mengambil maksimal 21 SKS c. 2,00 > IP > 2,49 dapat mengambil maksimal 18 SKS d. 1,50 > IP > 2,00 dapat mengambil maksimal 15 SKS e. IP < 1,5 dapat mengambil maksimal 11 SKS Bagi program studi yang melaksanakan KBK beban SKS diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(3)
Penentuan Mata Kuliah : a. Mata kuliah yang diambil termuat dalam Kartu Rencana Studi (KRS) sesuai dengan jumlah kredit yang diambil. b. Kartu Rencana Studi (KRS) diisi pada awal semester oleh mahasiswa dengan persetujuan dosen pembimbing akademik.
(4)
Perubahan Rencana Studi a. Perubahan rencana studi dapat dilakukan untuk menambah atau mengurangi mata kuliah yang ada dalam KRS tanpa menambah beban kredit yang telah ditentukan. b. Batal tambah dalam KRS dapat dilakukan dengan cara mengajukan perubahan KRS menggunakan Kartu Perubahan Rencana Studi yang disyahkan oleh Pembimbing akademik. c. Waktu Batal tambah KRS ditentukan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh Universitas.
Pasal 22 Pembimbing Akademik (1)
Untuk membantu perencanaan dan pengawasan proses pendidikan pada mahasiswa
11
ditunjuk dosen pembimbing akademik. (2)
Dosen pembimbing akademik/dosen wali mempunyai tugas pokok sebagai berikut : a. Memberikan pengarahan dan pertimbangan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penyusunan dan pengisian Rencana Akademik tiap semester untuk semua jenis kegiatan akademik. b. Ikut bertanggungjawab terhadap tertib administrasi dan hasil studi mahasiswa bimbingannya. c. Mengikuti secara aktif perkembangan studi mahasiswa bimbingannya, khususnya yang bersifat akademik.
Pasal 23 Evaluasi Kinerja Dosen (1)
Evaluasi kinerja dosen dalam proses pembelajaran dilakukan oleh Fakultas atas masukan dari Program Studi
(2)
Monitoring dan evaluasi kinerja dosen dilakukan dengan memonitor dan mengevaluasi ketiga tahapan tugas pembelajaran, yaitu kesesuaian antara perencanaan/RPKPS dan proses, serta hasil yang dicapai.
(3)
Monitoring dilakukan setiap minggu, sedangkan evaluasi dilakukan pada mid dan akhir semester.
(4)
Jurusan melakukan survey/angket tentang pelaksanaan belajar-mengajar terhadap mahasiswa dalam mata kuliah terkait setiap akhir semester, sebagai pertimbangan dalam evaluasi kinerja dosen.
(5)
Fakultas mengatur tatacara dan proses penghargaan/sanksi berdasarkan hasil evaluasi kinerja dosen.
Pasal 24 Etika Kehidupan Kampus (1)
Setiap civitas akademika Fakultas Teknik harus menjaga nama baik almamater Universitas Muria Kudus.
(2)
Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggungjawab serta kesopanan baik dalam tutur kata dan tindakan.
(3)
Menjaga ketertiban, keamanan dan kebersihan lingkungan kampus sehingga tercipta lingkungan kampus yang kondusif untuk proses belajar mengajar.
(4)
Setiap
civitas
akademika
selain
dapat
memanfaatkan
secara
optimal
juga
12
bertanggungjawab akan sarana dan prasarana belajar yang digunakan. (5)
Menjaga kesusilaan dalam upaya mewujudkan kampus yang berakhlakul karimah dan cultur university.
(6)
Setiap pelanggaran atas tindakan yang merugikan kampus akan dikenai sangsi sebagai diatur dalam peraturan akademis ini.
Pasal 25 Penjaminan Mutu Fakultas (1)
Penyelenggaraan akademik di Fakultas Teknik harus berdasarkan sistem penjaminan mutu akademik.
(2)
Masing-masing program studi dalam lingkungan Fakultas Teknik harus melaksanakan sistem penjaminan mutu sesuai manual prosedur yang ditetapkan.
(3)
Sistem penjaminan mutu program studi dilaksanakan oleh Unit Penjaminan Mutu yang dibentuk ditingkat program studi/jurusan.
(4)
Satuan penjaminan mutu Fakultas Teknik melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan akademik setiap tengah semester dan akhir semester.
(5)
Dekan dapat meminta bantuan Badan Penjaminan Mutu Universitas melakukan monitoring dan evaluasi internal jika dipandang perlu.
(6)
Setiap program studi harus melakukan akreditasi untuk mendapatkan sertifikat akreditasi yang diselenggarakan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN ) atau lembaga akreditasi lainnya yang relevan.
Pasal 26 Alumni (1)
Mahasiswa yang telah menyelesaikan studi di Fakultas Teknik dan telah mengikuti wisuda tercatat sebagai alumni Fakultas Teknik.
(2)
Alumni terhimpun dalam wadah Ikatan Alumni Fakultas Teknik ( IKA FT ) Universitas Muria Kudus.
(3)
IKA FT harus selalu menjaga nama baik almamater serta panji-panji UMK dimanapun dia bertugas.
(4)
IKA FT memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus melalui program kerjanya.
13
Pasal 27 Sangsi Pelanggaran Akademik Dan Non Akademik (1)
Bentuk Pelanggaran a.
melalaikan kewajibannya
b.
menggangu penyelenggaraan pendidikan, penalaran, minat, bakat, karier dan kesejahteraan mahasiswa.
c.
melanggar etika akademik seperti plagiartisme, menyontek, memalsu nilai, memalsu tanda tangan, memalsu cap, memalsu ijazah dan/atau perbuatan lain yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d.
melakukan tindakan tidak terpuji yang dapat merusak martabat dan wibawa Universitas.
e.
mengatasnamakan universitas tanpa mandat atau izin dari Rektor dan atau pejabat yang berwenang.
f.
menjadikan kampus sebagai ajang pertarungan kelompok, kepentingan politik dan/atau yang berbau sara.
g.
menginap di lingkungan kampus, kecuali ada izin dari universitas dan atau fakultas yang berkaitan dengan kegiatan proses belajar mengajar.
h.
merokok di ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium, kantor dan tempat lain pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
i.
memasuki, mencoba memasuki atau menggunakan dan memindah tangankan tanpa izin yang berwenang, ruangan, bangunan, dan sarana lain milik atau dibawah pengawasan universitas.
j.
menolak untuk meninggalkan atau menyerahkan kembali ruangan bangunan atau sarana lain milik atau di bawah pengawasan universitas yang digunakan secara tidak sah.
k.
mengotori atau merusak ruangan, bangunan dan sarana lain, milik atau di bawah pengawasan universitas.
l.
menggunakan sarana dan dana yang dimiliki atau di bawah pengawasan universitas secara tidak bertanggung jawab.
m. memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan atau mengedarkan serta membuat maupun mengkonsumsi minuman keras, bila berada di dalam lingkungan kampus. n.
memiliki, membawa, menyimpan, memperdagangkan atau mengedarkan serta
14
membuat maupun mengkonsumsi narkotika atau psikotropika, bila berada di dalam lingkungan kampus. o.
melakukan kegiatan yang dapat dikategorikan sebagai perjudian, bila berada di dalam lingkungan kampus.
p.
membawa, menyimpan, membuat, memperdagangkan, atau mengedarkan serta menggunakan senjata, tanpa ijin yang berwenang, bila berada di dalam Iingkungan kampus.
q.
membawa, menyimpan, membuat, memperdagangkan, atau mengedarkan serta menggunakan bahan peledak, tanpa ijin yang berwenang, bila berada di dalam Iingkungan kampus.
r.
melakukan perbuatan asusila, pelecehan dan atau tindak kejahatan seksual, seperti: - perzinaan; - mengucapkan kata-kata tidak senonoh; - menyakiti seseorang secara seksual; - memperkosa dan melakukan perbuatan asusila lainnya. Tindakan sebagai mana tersebut di atas dilaporkan oleh: - pihak yang langsung terkena atau korban; - pihak yang mempunyai hubungan langsung dengan korban; - saksi yang melihat dan atau yang mendengar terjadinya perbuatan asusila, pelecehan dan pelanggaran seksual tersebut;
Sanksi atas pelanggaran : (2)
(1) Setiap pelanggaran terhadap peraturan tatatertib ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan berat ringannya pelanggaran, yang berupa: a. peringatan lisan; b. peringatan tertulis; c. pencabutan sementara haknya menggunakan fasilitas universitas maupun fakultas; d. larangan melakukan kegiatan akademik dalam periode waktu tertentu (skorsing); e. pencabutan statusnya sebagai mahasiswa. (2) Penetapan dan penjatuhan berat ringannya sanksi diatur dalam peraturan tersendiri.
15
Pasal 28 Penutup (1)
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan , keputusan tersebut akan ditinjau kembali dan diperbaiki sebagaimana mestinya.
(2)
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan kemudian dengan keputusan tersendiri.
16