Adipandang Yudono SSi, SSi MURP
Outline Perangkutan Darat Perangkutan Laut Perangkutan Udara Perangkutan Pipa
PERANGKUTAN DARAT 1.
PERANGKUTAN JALAN RAYA
JALAN :
prasarana transportasi darat yang meliputi segala l bagian b i jalan, j l t termasuk k bangunan b pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan perm kaan tanah, tanah di atas permukaan perm kaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, api jalan lori, lori dan jalan kabel; ( UU No 38 Tahun 2004)
Bagian Jalan: 1 DIMENSI JALAN / POLA PENAMPANG MELINTANG JALAN 1.
DAMAJA : Daerah Manfaat Jalan yang dibatasi oleh:
Batas ambang pengaman konstruksi jalan di kedua sisi jalan Tinggi minimum 5 m diatas permukaan perkerasan pada sumbu jalan Kedalaman minimum 1,5 m dibawah permukaan perkerasan jalan
DAMIJA : Meliputi daerah manfaat jalan dan sejalur tanah tertentu diluar DAMAJA DAMAJA.
DAWASJA : Daerah Pengawasan Jalan diukur dari tepi jalur luar (perkerasan) dengan batasan:
Jalan Arteri minimum 20 meter. Jalan Kolektor minimum 7 meter Jalan Lokal minimum 4 meter
Sumber : RSNI Standard Geometrik jalan perkotaan 2004
Skema DAMIJA, DAMAJA, DAWASJA
2.
BAHU JALAN :
Bagian jalan raya antara ujung luar lajur lalu lintas dan ujung dalam pinggiran pembatas j l jalan, atau t kelandaian. k l d i
LEBAR bahu jalan MINIMUM = 1.50 – 2.00 m ; Untuk jalan perkotaan biasanya diambil 2.50 m dan untuk keperluan parkir biasanya diambil 3.00 m.
3.
MEDIAN JALAN :
Bagian jalan raya yang memisahkan antara arus lalu lintas yang berlawanan (untuk jalan bebas hambatan). hambatan)
LEBAR median MINIMUM = 1.50 m (untuk ruas luar kota : daerah datar / perbukitan); LEBAR median di MINIMUM = 1.50 1 50 – 2.00 2 00 m (untuk jalan raya dalam kota).
Klasifikasi Jalan:
MENURUT PERANAN-NYA
1 1.
JALAN ARTERI : Melayani M l i angkutan k t utama t yang menghubungkan h b k diantara di t pusatt pusat kegiatan dengan ciri-ciri: perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk sangat dibatasi secara efisien.
2.
JALAN KOLEKTOR : Melayani angkutan penumpang cabang dari pedalaman ke pusat kegiatan dengan ciri-ciri : perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk sangat dibatasi secara efisien.
3.
JALAN LOKAL : Melayani angkutan setempat, dengan ciri-ciri : perjalanan jarak d k t kecepatan dekat, k t rata-rata t t rendah, d h dan d jalan j l masuk k tidak tid k dibatasi. dib t i
4.
JALAN AKSES : Melayani angkutan pedesaan dengan ciri-ciri : perjalanan jarak sangat dekat, kecepatan sangat lamban, dan banyak jalan masuk persimpangan.
5.
JALAN SETAPAK : Melayani pejalan kaki, sepeda dan sepeda motor, serta umumnya belum beraspal.
BERDASAR YANG MEMBINA JALAN RAYA
1 1.
JALAN UMUM : Jalan J l yang diperuntukkan di t kk untuk t k kepentingan k ti l l lintas lalu li t umum. * Jalan yang dibina oleh Pusat merupakan: JALAN NEGARA; * Jalan yang dibina oleh Pemda Tingkat I disebut: JALAN PROPINSI; * Jalan yang dibina oleh Pemda Tingkat II disebut: JALAN KABUPATEN; * Jalan yang dibina oleh Lurah disebut: JALAN DESA
2.
JALAN KHUSUS : Jalan untuk kepentingan p g tertentu,, yang y g dibina oleh badan hukum/instansi tertentu. Seperti: * Jalan Pengairan * Jalan Perkebunan * Jalan Kehutanan * Jalan Kompleks * Jalan Pelabuhan
PERALATAN PENGENDALI LALU LINTAS :
1 1.
RAMBU PENGHALANG yang dapat dipindahkan LAMPU LALU LINTAS
2. 3.
¾
ALAT PENGENDALIAN LALU LINTAS BERFUNGSI : Menjamin keamanan dan keefisienan persimpangan dengan cara memisahkan aliran kendaraan yang saling bersinggungan pada waktu yyang g tepat. p
RAMBU LALU LINTAS RAMBU LALU LINTAS & MARKA JALAN digunakan: untuk membangun sistem jalan atau jalan raya yang DIPAHAMI sepenuhnya oleh pengguna jalan, yaitu pengemudi dan pejalan kaki : (peraturan lalu lintas misalnya: batas kecepatan; larangan memutar; memberi peringatan kepada pengemudi dan pejalan kaki mengenai kondisi jalan; dan memandu lalu lintas agar tetap pada rute yang benar. benar
KLASIFIKASI FUNGSIONAL RAMBU LALU LINTAS BERDASARKAN PENGGUNAAN-NYA :
1.
2.
Rambu Pengaturan (regulatory sign) : DIGUNAKAN UNTUK menerapkan aturan hukum yang berlaku untuk lokasi tertentu (memberikan informasi kepada pengemudi tentang hukum dan peraturan tertentu, yang apabila dilanggar terkena sanksi. EMPAT KELOMPOK rambu pengaturan (tidak termasuk yang untuk pejalan kaki) : 1. Rambu hak-prioritas-jalan, yang paling umum adalah rambu berhenti 2. Rambu kecepatan 3. Rambu pergerakan, seperti rambu membelok atau rambu satu arah 4 Rambu parkir 4. Rambu Peringatan (warning sign) : DIGUNAKAN UNTUK meningkatkan kewaspadaan tentang kondisi bahaya, baik potensial maupun kondisi nyata, nyata yang tidak akan terlihat jika tidak diperingatkan terlebih dahulu. Antara lain pada : zona konstruksi jalan raya dan jalan-jalan menuju persimpangan, daerah penggabungan jalur, penyeberangan jalan, dan zona sekolah.
Rambu Petunjuk (Rambu Informasi) : DIGUNAKAN UNTUK menyediakan arah bagi pengemudi dan ke berbagai tujuan. DILETAKKAN relatif jauh di depan persimpangan atau interchange untuk memberikan waktu yang memadai bagi pengemudi untuk t k memutuskan t k rute t yang akan k dipilih. di ilih 3.
Rambu Pengarahan (direction sign) : DIGUNAKAN PADA jalan raya dengan kecepatan tinggi, pada interchange yang 4.
berhubungan dengan jalan tol. tol
LAMPU LALU LINTAS LAMPU
LALU LINTAS ADALAH sebuah alat elektrik (dengan sistem pengatur waktu) yang memberikan hak jalan pada satu arus lalu lintas atau lebih sehingga aliran lalu lintas bisa melewati persimpangan p p g dengan g aman dan efisien.
TUJUAN LAMPU LALU LINTAS : g keamanan sistem secara keseluruhan 1. Untuk meningkatkan 2. Untuk mengurangi waktu tempuh rata-rata di sebuah persimpangan, sehingga meningkatkan kapasitas. 3. Untuk menyeimbangkan y g kualitas p pelayanan y di seluruh aliran lalu lintas.
KENDARAAN : Dalam perangkutan jalan raya, KENDARAAN adalah : Segala kendaraan d t yang ditarik darat dit ik oleh l h binatang& bi t & manusia, i seperti: ti sepeda, d becak, b k dan d gerobak dorong/tarik ataupun yang digerakkan oleh mesin (kendaraan bermotor). KENDARAAN ANGKUTAN JALAN RAYA terdiri dari 2 bagian pokok, yaitu: 1. Unit tenaga atau mesin penggerak 2 Unit pengangkut atau tempat penumpang dan barang 2. JENIS KENDARAAN : 1 Kendaraan Barang : untuk mengangkut jenis barang tertentu. 1. tertentu 2. Kendaraan Penumpang : a) sepeda motor : mengangkut tidak lebih dari 2 orang b) kendaraan roda 4 : mengangkut tidak lebih dari 10 orang c) bus : untuk mengangkut lebih dari 10 orang
2. PERANGKUTAN KERETA API SISTEM ANGKUTAN KERETA API (rel/baja) : Meliputi atas alat angkut (vehicles) yaitu lokomotif, kereta penumpang, gerbong barang dan gerbong peti kemas, jalan (ways) yaitu jalan/rel, bantalan/track, jembatan, signals, navigasi, i i ttelekomunikasi, l k ik i ruang kkontrol t ld dan palang l pintu, i t tterminal i l yaitu it stasiun, gudang dan depo (bengkel).
BANTALAN : FUNGSI UTAMA ¾ Memberikan dukungan dan meneruskan beban dari rel ke balas dengan bidang sebaran beban yang lebih luas sehingga dapat memperkecil tekanan yang dipikul oleh balas, ¾ Pengikat rel (dengan penambat rel), ¾ Memberikan stabilitas kedudukan sepur p dalam balas ¾ Menghindarkan kontak langsung antara rel dengan air tanah
2. PERANGKUTAN KERETA API SISTEM ANGKUTAN KERETA API (rel/baja) : Meliputi atas alat angkut (vehicles) yaitu lokomotif, kereta penumpang, gerbong barang dan gerbong peti kemas, jalan (ways) yaitu jalan/rel, bantalan/track, jembatan, signals, navigasi, i i telekomunikasi, t l k ik i ruang kontrol k t l dan d palang l pintu, i t terminal t i l yaitu it stasiun, gudang dan depo (bengkel).
BANTALAN : FUNGSI UTAMA ¾ Memberikan dukungan dan meneruskan beban dari rel ke balas dengan bidang sebaran beban yang lebih luas sehingga dapat memperkecil tekanan yang dipikul oleh balas, ¾ Pengikat rel (dengan penambat rel), ¾ Memberikan stabilitas kedudukan sepur p dalam balas ¾ Menghindarkan kontak langsung antara rel dengan air tanah
BALAS : Terletak di atas lapisan tanah dasar (sub grade). FUNGSI UTAMA ¾ Memberikan dukungan dan meneruskan beban yang diterima oleh bantalan ke tanah dasar, ¾ Menahan kemungkinan pergeseran bantalan dan rel baik arah melintang dan membujur, ¾ Meloloskan air di sekitar bantalan dan rel, ¾ Mendukung bantalan dengan dukungan yang kenyal.
RUANG BEBAS : Ruang di atas sepur yang harus selalu bebas, dari rintangan dan halangan, sehingga setiap saat dapat dilalui kereta api dengan aman. TIDAK DIPERBOLEHKAN adanya bagian-bagian dari k t (gerbong, kereta ( b l k lokomotif) tif) yang keluar k l d i ruang bebas. dari b b
RUANG BANGUN : Ruang di sisi sepur yang harus selalu bebas dari bangunan tetap, seperti: pagar, tiang listrik, tiang rambu, tiang sinyal elektrik, dan lain-lain.
Bantalan Rel
Balas atas Balas bawah
Skema Jalan Kereta Api
KLASIFIKASI JALAN REL BERDASARKAN KECEPATAN MAKSIMUM : Kelas
Kecepatan Maksimum (km/jam)
I
120
II
110
III
100
IV
90
V
80
BERDASARKAN JUMLAH JALUR : 1. SINGLE TRACK ATAU JALUR TUNGGAL : Yaitu hanya satu jalur yang digunakan untuk melayani kereta api dari dua arah. 2. DOUBLE TRACK ATAU JALUR GANDA : Yaitu dua jalur yang masing-masing jalur digunakan untuk melayani kereta api dari satu arah saja.
CIRI-CIRI
PERANGKUTAN LAUT
1.
JUMLAH MUATAN barang maupun penumpang yang diangkut dalam jumlah yang besar dan jarak yang jauh. jauh
2.
BIAYA angkutan relatif lebih murah atau rendah.
3.
KECEPATAN berlayar rendah atau lambat, hanya mencapai 15 - 20 mil laut/jam.
4.
BANYAK-NYA HANDLING CARGO yang mengalami beberapa kali pengalihan pada waktu dimuat ke kapal sampai dengan tujuan. tujuan
JALUR Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)
Legenda : ALKI
DILIHAT DARI PENGGUNAANNYA, KAPAL DIBEDAKAN MENJADI : 1. KAPAL PENUMPANG : Kapal yang digunakan untuk mengangkut penumpang 2 KAPAL BARANG : Kapal yang digunakan untuk mengangkut barang 2. barang. KAPAL BARANG : Kapal Barang terdiri atas ruang palka yang dapat memuat berbagai jenis barang dan dilengkapi dengan peralatan bongkar muat barang. Jenis Kapal Barang : 1. Kapal General Cargo : * Kapal Container * Kapal Ro-Ro ( Roll on and Roll of) * Kapal Lash (Lighter abroad the ship) atau Kapal Tongkang * Kapal K l Dry D b bulk lk cargo 2. Kapal Tanker 3. Kapal Bulk Cargo (Kapal Barang-barang Curah) p Serba Guna (Multi ( purpose p p vessel)) 4. Kapal
KAPAL CONTAINER Mempunyai RUANG DATAR yang luas untuk MEMUAT PETI KEMAS yang diangkut dari dan ke dermaga dengan menggunakan truck dan menggunakan crane khusus serta dilengkapi dengan komputer agar penyusunan di ruang kapal dapat disesuaikan dengan tujuan dari setiap peti kemas. KAPASITAS sekitar 25.000 DWT, dengan PANJANG rata-rata 180 - 210 meter , KECEPATAN sekitar 33 knots/jam. DAYA ANGKUT mencapaii 4 kkalili d daya angkut k t kkapall b barang bi biasa (konvensional) dan proses bongkar muat barang lebih cepat. Jika kecepatan bongkar muat pada kapal biasa selama 4 hari, maka kapal container dapat diselesaikan dalam 24 jam. j
KAPAL RO-RO Merupakan penyempurnaan dari kapal container, DILENGKAPI peralatan d dengan RODA untuk t k memudahkan d hk pengaturan t container t i di dalam d l kkapal. l P Petiti kemas dimasukkan dan dikeluarkan melalui ruang depan atau samping kapal dengan pintu yang bisa dibuka dan ditutup.
PRINSIP-NYA : Barang-barang yang DIANGKUT ditempatkan di atas trailer atau rolling stock lainnya, dan trailer rolling stock berikut barang di atasnya (biasanya barang dalam container) DITARIK oleh sebuah traktor ke dalam kapal dan sebaliknya melalui sebuah tramp pada bagian belakang dari kapal. KEUNTUNGAN : Waktu muat/bongkar dapat dipersingkat.
KAPAL LASH Merupakan kapal container yang dapat beroperasi sendiri setelah dilepas dari kapal induknya berupa tongkang-tongkang. HAL INI DISEBABKAN karena kapal tidak dapat merapat ke dermaga karena keadaan dermaga yang bersangkutan tidak memungkinkan. Dari sistem angkutan tongkang, terdapat beberapa sistem, yaitu: Sistem LASH (Lighter Abroad Ship) yang dikembangkan oleh LASH Inc. dari New Orleans USA Sistem Seabee, dirancang oleh J.J. Henry co. Inc. dari New York, USA. Sistem BACAT, dirancang oleh Frederikshan Shipyard dan G. Drockse, Denmark.
KAPAL DRY BULK CARGO (Kapal Barang Kering Curah)Merupakan kapal yang MENGANGKUT BARANG-BARANG CURAH, seperti: batu bara, biji besi, dan hasil tambang lainnya.
SIFAT / KARAKTERISTIK :
PRODUKSI yang dihasilkan tidak dapat disimpan dan dipegang, tetapi dapat ditandai dengan adanya pemanfaatan waktu dan tempat.
PERMINTAAN bersifat elastis , permintaan jasa angkutan udara bersifat derived demand , yaitu sebagai akibat adanya permintaan atau kebutuhan di lokasi lain. Karena tarif angkutan udara relatif mahal, maka bila terjadi perubahan harga maka permintaan menjadi elastis.
SELALU MENYESUAIKAN TEKNOLOGI MAJU : Perusahaan penerbangan pada dasarnya bersifat dinamis yang dengan cepat menyesuaikan perkembangan teknologi pesawat udara. Penyesuaian teknologi maju tidak hanya di bidang teknik permesinan pesawat terbang saja saja, tetapi juga di bidang-bidang bidang bidang lainnya lainnya, seperti sistem informasi manajemen, metode-metode, peraturan-peraturan dan prosedur serta kebijakan.
Rute Salah satu Perusahaan Penerbangan di Indonesia
SELALU ADA CAMPUR TANGAN PEMERINTAH , seperti pada umumnya kegiatan-kegiatan transportasi menyangkut hajat hidup orang banyak. Selain itu, juga untuk menjaga keseimbangan antara penumpang dan operator (dalam hal ini menyangkut pentarifan), jumlah yang besar, dan menjamin keselamatan penerbangan.
FUNGSI JASA ANGKUTAN UDARA : Pada prinsipnya terdapat beberapa fungsi produk jasa angkutan udara yang harus tercapai, yaitu : A. Melaksanakan penerbangan dengan AMAN (Safety) Pesawatnya harus memenuhi syarat, seperti laik terbang yang dibuktikan dengan certificate of airworthiness dari yang berwenang. Release sheet oleh dinas teknik perusahaan tersebut (crew qualified) Membuat flight planning yang mencakup arah penerbangan kemana, bahan bakar yang dibawa, ketinggian terbang, dan lain lainnya. Air traffic control yang baik pada stasiun Bandar udara tertentu. Adanya peta-peta dan navigation bag yang lengkap.
B. Melaksanakan penerbangan dengan TERTIB dan TERATUR (Regularity) Dalam mengoperasikan pesawat udara harus dilaksanakan sesuai dengan jadwal penerbangan yang telah ditentukan secara tepat dan teratur serta sesuai dengan waktu yang diinginkan oleh penumpang. Untuk itu diperlukan koordinasi dan disiplin antara bagian produksi/operasi dengan bagian pemeliharaan pesawat, pemasaran dan bagian lainnya. C. Melaksanakan penerbangan dengan NYAMAN (Comfortable) Perusahaan berusaha memberikan pelayanan sebaik mkungkin kepada penumpang, ARTI -nya adalah : pada saat calon penumpang mengadakan hubungan dengan perusahaan sampai penumpang tiba di tempat tujuannya. D. Melaksanakan penerbangan dengan EKONOMIS
PIPA yang biasa dipakai mempunyai diameter berukuran 5 - 120 cm. Pipa
yang berukuran kecil adalah pipa pengumpul (feeder line) dan pipa yang berukuran besar untuk pipa utama (trunk line).
PADA PIPA MINYAK terdapat 3 sistem, yaitu :
1. 2. 3.
1. 2. 3.
Pipa Pengumpul , yaitu pipa dari sumber minyak ke tempat pengumpul dimana terdapat stasiun pompa. Pipa Utama (Trunk line) , yang berfungsi sebagai transmisi jarak jauh ke penyulingan. Pipa Distribusi , yaitu pipa yang menyalurkan ke konsumen.
PROSES angkutan pipa melibatkan 3 hal, yaitu : Banyaknya barang yang disalurkan Diameter dari pipa Daya pompa dari stasiun pipa
Contoh Skema Jaringan Pipa
Terima Kasih