AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Volume1, No 3, Oktober 2013
PERANG SUKSESI JAWA II 1719-1723 (SIASAT AMANGKURAT IV MELAWAN PANGERAN BLITAR DAN PANGERAN PURBAYA) M. ANANG AL FAIZ Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya E-mail:
[email protected]
Aminuddin Kasdi Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Surabaya Abstrak Pada Februari 1719, Paku Buwana I wafat sebagai raja di Kartasura dan digantikan oleh Amangkurat IV. Pengangkatan Amangkurat IV menimbulkan konflik dan pemberontakan di Kartasura. Pada Juni 1719, kedua adiknya, Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya melancarkan serangan terhadap istana namun, mereka dapat dipukul mundur oleh garnisun VOC yang ada di istana. Mereka akhirnya mengambil tempat pemberontakan di Kartasari. Amangkurat IV meminta bantuan kepada VOC yang ada di semarang untuk mengirim serdadunya ke Kartasura. Patih Cakrajaya dan Admiral Bergman dikirim untuk memimpin pasukan gabungan VOC-Kartasura. Mereka bertugas untuk merebut Kartasari dari tangan Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya, karena merasa terdesak, Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya akhirnya memindahkan perlawanan ke arah timur Jawa, yaitu Madiun, Panaraga, dan Malang. Pada tahun 1721, Pangeran Blitar meninggal karena sakit dan perlawanan dilanjutkan oleh Pangeran Purbaya. Perang Suksesi Jawa II baru berakhir setelah pasukan VOC-Kartasura menangkap Pangeran Purbaya dan pengikutnya dengan cara diberi janji oleh komisaris Jacob W. Dubbeldekop bahwa mereka akan diampuni oleh raja, namun pada tahun 1723 mereka tetap dijatuhi hukuman oleh Amangkurat IV dengan di asingkan di Tanjung Harapan dan Sri Lanka sedangkan Pangeran Purbaya diasingkan di Tangerang dibawah pengawasan VOC. Perang Suksesi Jawa II ini menyebakan kerajaan Kartasura terjerat tunggakan hutang yang sangat besar kepada VOC, melebihi tunggakan hutang pada masa Paku Buwana I. Kata Kunci : Amangkurat IV, Pangeran Blitar dan Purbaya, VOC Abstract On February 1719, Paku Buwana I died as king in Kartasura and replaced by Amangkurat IV. Appointment Amangkurat IV appears conflict and rebellion in Kartasura. On June 1719, his brothers, Prince Blitar and Prince Purbaya attack the palace, however, were repulsed by the VOC's garrison in the palace. They finally took rebellion place in Kartasari. Amangkurat IV have recourse to existing VOC in Semarang to send soldiers to Kartasura. Patih Cakrajaya and Admiral Bergman sent to lead the combined forces of VOC-Kartasura. They are tasked to snatch Kartasari from Prince Blitar and Prince Purbaya, because they feel pressured, Prince Blitar and Prince Purbaya resistance eventually move eastward of Java, Madiun, Panaraga, and Malang. In 1721, Prince Blitar died of illness and resistance followed by Prince Purbaya. Javanese War of Succession II ended after VOC-Kartasura troops capture Prince Purbaya and his followers by way of a promise by the commissioner Jacob W. Dubbeldekop that they will be pardoned by the king, but in 1723 they still were sentenced by the IV Amangkurat in exile at the Cape of Good Hope and Sri Lanka while Prince Purbaya exiled in Tangerang under the supervision of VOC. Javanese war of succession II caused the Kartasura kingdom entangled huge debt arrears to the VOC, delinquent debt exceeds during Paku Buwana I. Keywords: Amangkurat IV, Prince Blitar and Purbaya, VOC
357
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Volume1, No 3, Oktober 2013
Amangkurat
A. Pendahuluan
Jawa
Senopati
Ingalaga
Setiap pergantian raja yang terjadi di
Ngabdurahaman Sayidin Panata gama.1 Pada
Jawa, sering terjadi perang perebutan tahta
Awal Pemerintahanya digambarkan oleh VOC
atau Perang Suksesi. Hal tersebut bisa dilihat
sebagai penguasa yang ditinggalkan oleh
dari banyaknya pergatian raja yang terjadi di
seluruh rakyatnya dan mendapati hampir
lingkungan kerajaan. Suksesi ini tidak lain
seluruh dunia Jawa memusuhinya. 2 Naiknya
disebabkan
diantara
Amangkurat IV menjadi raja tidak mendapat
bangsawan maupun keluarga keturunan raja.
dukungan dari adik-adiknya, Pangeran Blitar
Peristiwa-peristiwa penting tentang perang
dan Pangeran Purbaya. Pada Juni 1719 mereka
perebutan tahta
di
bersekutu dengan pangeran lain, yaitu dengan
lingkungan kerajaan Mataram, yaitu Perang
putra-putra Surapati untuk berperang melawan
Suksesi Jawa I terjadi tahun 1704-1708 antara
Amangkurat IV. Bahkan, Mangku Negara,
Amangkurat III melawan Paku Buwana I,
putra Amangkurat IV, juga ikut bergabung
Perang Suksesi Jawa II terjadi tahun 1719-
untuk melawan ayahnya sendiri.
perebutan
tahta
yang
pernah terjadi
1723 antara Amangkurat IV melawan saudara-
Penelitian ini dilakukan karena belum
saudaranya, dan Perang Suksesi Jawa III
adanya penelitian tentang Perang Suksesi Jawa
terjadi tahun 1749-1757 antara Paku Buwana
II (1719-1723) secara mendetail. Di dalam
II
buku-buku sejarah pada umumnya hanya
dan
Paku
Buwana
III
melawan
Hamengkubuwana I dan Mangkunegara I.
menjelaskan Perang Suksesi Jawa II secara
Pembahasan dalam karya ini lebih
singkat. Peneliti tertarik untuk menggali
memfokuskan pada Perang Suksesi Jawa II,
informasi
lebih
banyak
karena pada perang suksesi ini, prabu atau
mengapa
terjadi
pemberontakan
sang raja mampu bertahan dari serangan –
keturunan Paku
serangan
pemberontak
kekuasaan
raja,
Buwana
tentang
I
yang
alasan diantara masih
yang
menggangu
bersaudara, selain itu peneliti juga tertarik
serta
mampu
untuk menggali informasi tentang siasat dari
memepertahankan tahta kerajaanya. Wafatnya
Amangkurat
Paku Buwana I pada tahun 1719 meninggalkan
mempertahankan tahta kerajaan sampai wafat.
putra yang cukup banyak, dengan demikian
B. Metode Penelitian
maka perebutan tahta untuk menggantikan sang
raja
yang
telah
meninggal
IV
sehingga
mampu
Penelitian ini menggunakan metode
akan
sejarah yang meliputi heuristik, kritik intern,
menimbulkan konflik di dalam kerajaan.
interpretasi, serta historiografi dengan merujuk
Amangkurat IV yang naik tahta
sumber utama yaitu, Laporan VOC yang telah
menggantikan Paku Buwana I, Nama aslinya
dibukukan dalam De Opkomst IX dan Sejarah
adalah Raden Mas Suryaputra, yang lahir dari
Pangiwo, Sejarah Panengen, serta dari bahan-
permaisuri
Ratu Mas
bahan pustaka dan referensi lain yang relevan.
Pangeran
Juminah,
Senopati
dengan
Balitar putra
Retno
(keturunan Panembahan
Dumilah
C. Latar Belakang Perang Suksesi Jawa II
putri 1
Madiun). VOC menobatkan R.M. Suryaputra
Purwadi. 2010. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Ragam Media. hlm: 336 2 Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern (1200-2008), Jakarta : Serambi. hlm:192
menjadi raja Mataram. R.M. Suryaputra mendapatkan
gelar
Susuhunan
Prabu
358
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Volume1, No 3, Oktober 2013
Kartasura pada masa akhir Paku
marang sira mangkoewa ing tanah wiwit
Buwana I berkuasa, sebelum ia wafat pada
goenoeng lawoe sapangetantekan ing
1719,
pemberontakan-
blambangan. sira wengkoewa wong loro,
pemberontakan yang besar. Perjanjian baru
nanging aja kongsi njolok sakoelon
yang telah dibuat oleh raja pada tahun 1705
goenoeng lawoe “.
mengalami
dengan VOC dinilai terlalu memberatkan
artinya:
daerah-daerah kekuasaan wilayah Kartasura,
“ ananda Jayapuspita, saya memberimu
walaupun pihak VOC telah menghapuskan
teman, yaitu adikmu Dipanagara. saya
segala hutang Mataram sebelum tahun 1705.
mengijinkan kepadamu untuk menguasai
Hal ini karena raja meminta wilayah-wilayah
negeri
yang ada di bawah kekuasaanya untuk
blambangan. kuasailah untuk dua orang,
membantu
akan tetapi jangan sampai mengusik ke
VOC.
membayar
hutangnya
kepada
3
dari
Gunung
Lawu
sampai
sebelah barat Gunung Lawu”. 5 Selain itu didalam istana juga muncul
Dipanagara membuka surat
yang
persekongkolan dan rasa benci yang semakin
diterima dari ayahnya. Setelah dibaca surat itu
berkembang. Pada tahun 1709, Jangrana II
kemudian
yang
Jayapuspita.
dibunuh
atas
saran
VOC
karena
diberikan Surat
kepada tersebut
Adipati mempunyai
penghianatannya pada perang tahun 1706 di
maksud agar Dipanagara diangkat menjadi
dalam istana, mengakibatkan saudara yang
raja. Maka diangkatlah Dipanagara menjadi
menggantikannya,
yaitu Arya Jayapuspita
raja dan bergelar Panembahan Herucakra.6
tidak mau menghadap lagi ke istana dan
Jayapuspita lalu diangkat menjadi adipati
berkeinginan untuk memisahkan diri dari
bergelar Adipati Panatagama.
Kartasura. Jayapuspita menaklukan daerah
Sunan Paku Buwana I yang wafat
Kediri, Madiun, Jagarana, Kaduwang dan
pada Februari 1719, digantikan oleh putranya
bahkan ke sebelah timur bengawan Solo. Perkembangan
ini
4
yang bergelar Amangkurat IV. Selama masa
sangat
Pemerintahan
Amangkurat
IV
ini,
ia
mengejutkan Paku Buwana I, ia pun mengirim
dihadapkan pada pemberontakan saudara-
putranya,
saudaranya sesama putra Pakubuwana I, antara
Pangeran
Dipanagara
untuk
menemani kaum pemberontak. Ia diakui
lain Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya.
sebagai raja oleh para pemberontak. Dalam
Pengangkatan
Pangeran
Adipati
Babad Tanah Jawi diceritakan kalau Paku
Anom Mas Suryaputra menjadi raja Kartasura
Buwana I memberikan surat kepada pangeran
sebagai
Dipanagara
menimbulkan
untuk
diberikan
kepada
Jayapuspita. Isi surat tersebut adalah:
marang
sira,
adinira
Paku
kontroversi.
Buwana
I
Setelah
Amangkurat IV dinobatkan menjadi raja
“ koeloep djajapoespita ingsoen maringi kanti
pengganti
Mataram yang baru, ia mulai memegang
si 5
J.J. Ras. 1987. Babad Tanah Jawi, De Prozaversie van Ng Kertpradja, Dordrecht Holland / Providence USA : Foris Publications, hlm: 332 6 Moelyono Sastronaryatmo. 1981. Babad Kartasura II. Jakarta : Depdikbud, hlm:113
Dipanagara, sarta ingsoen wis nglilani 3
M.C Ricklefs. 2009. (a). Sejarah Indonesia Modern (1200-2008). Jakarta: Serambi, hlm: 190 4 Ibid. 359
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
kendali
kerajaan.
Sang
prabu
Volume1, No 3, Oktober 2013
mengatur
sekitarnya),
Pangeran
Blitar-purbaya
keadaan para pangeran dan memutuskan
(Kartasari), sunan kuning atau pangeran Arya
menurunkan pangkat dua orang adiknya, yaitu
Mataram (pati), pangeran dipanagara atau
Pangeran Blitar dan Pangeran Purbaya serta
herucakra (panonan, daerah sukawati), dan
menarik kembali prajurit jagasura (pasukan
pangeran jayapuspita atau adipati panatagama
khusus Mataram) yang bermarkas di Tegal.
7
(timur gunung lawu-blambangan).11
Dengan demikian kedudukan mereka tinggal
D. Siasat Amangkurat IV Mempertahankan
sebagai
Kekuasaan
Pangeran-Sentana.
Tindakan
itu
karena raja menganggap kedudukan dua orang
Kartasura saat itu dihadapkan dengan
adiknya terlalu besar.
para pemberontak. Amangkurat IV yang
Pada Juni 1719, Pangeran Blitar dan
menjadi raja baru di Kartasura tentu saja tidak
Pangeran Purbaya melancarkan serangan ke
bisa berbuat banyak. Satu hal yang bisa ia
Kartasura. Mereka didukung oleh seluruh
lakukan adalah meminta bantuan kepada VOC.
pemimpin Islam di istana dan mendapat
Posisi VOC di Kartasura sangat penting. VOC
simpati terang-terangan dari ibu mereka (Ratu
mempunyai peran dalam mendukung dan
8
Pakubuwana). Namun pasukan pemberontak
melegitimasi pengangkatan Amangkurat IV
dapat dipukul mundur oleh VOC. Karena
menjadi raja Mataram Kartasura menggantikan
merasa terdesak, pasukan Pangeran Blitar dan
ayahnya, Paku Buwana I.
Pangeran Purbaya melarikan diri. Mereka
Pada
awal
berdirinya
dinasti
dengan para pengikutnya yang bersenjata
Mataram, setiap pergantian raja baru pasti akan
kemudian mengambil tempat pemberontakan
dimaklumkan oleh sesepuh yang berpengaruh
di Mataram, di Bale Kajenar, bekas tempat
dan dihormati oleh orang banyak, baik dari
kedudukan Sultan Agung, yakni kota Karta
kalangan keluarga kerajaan Mataram maupun
yang diganti namanya menjadi Kartasekar atau
dari kalangan rakyat, Akan tetapi pengaruh
Kartasari.
9
dari sesepuh ini dalam melegitimasi seorang
Sementara
itu,
pangeran
Arya
raja baru mulai berkurang ketika bangsa asing
Mataram yang pada awalnya menolak untuk
(VOC) mulai menanamkan pengaruhnya di
memberontak terhadap Kartasura, akhirnya
Mataram.
ikut memberontak. Ia meninggalkan istana menuju
ke
dan
Semarang mulai berdatangan ke Kartasura.
memproklamasikan dirinya disana sebagai raja
Tugas pokoknya adalah melindungi sang raja.
tandingan. Ia memakai nama Sunan Kuning
Mereka berasal dari orang Makassar, Ambon,
atau Sunan Panutup di daerah pati dan
Sumbawa, Bugis, dan prajurit-prajurit luar
sekitarnya.
10
pesisir
utara
Prajurit-prajurit VOC yang ada di
Dengan demikian pada tahun
daerah lainya (Sabrang). Mereka dikirim untuk
1719, wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur
berjaga-jaga di sekitar pagelaran (panangkilan)
terpecah belah di bawah beberapa penguasa.
Kartasura. Amangkurat IV juga mengirim
Yaitu
surat ke Surabaya, isinya adalah meminta agar
Amangkurat
IV
(Kartasura
dan
Cakrajaya dan Admiral Bergman (Amral
7
J.K.J De Jonge, op. cit., hlm: 45 8 M.C. Ricklefs. (a). loc. cit. 9 Sri Soeharini, op. cit., hlm:207 10 M.C. Ricklefs. (a). Ibid, hal: 192
Baritman) datang ke Kartasura. mereka beserta 11
360
Aminuddin Kasdi., ibid, hal: 29
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
para pasukanya berangkat
Volume1, No 3, Oktober 2013
langsung dari
Serdadu
Surabaya menuju Kartasura, namun terlebih dahulu singgah di Semarang.
VOC
menyerang
dari
sebelah samping dan berhasil memojokkan
12
Pangeran Blitar, hingga akhirnya memaksa
Cakrajaya dan Admiral Bergman kini
sang pangeran mundur meninggalkan medan
telah tiba di Semarang. Raja Kartasura pun
pertempuran, sedangkan Pangeran Purbaya dan
mengirimkan
Pangeran
utusan
ke
Semarang
dan
Arya
tetap
bertahan
melawan
memberikan surat kepada Admiral Bergman
gabungan pasukan Kartasura-VOC. Namun,
yang berisi bahwa, Tumenggung Cakrajaya
kekuatan memang tidak berimbang. Pasukan
dianggap
raja
gabungan Kartasura-VOC lebih kuat dan
Kartasura. Cakrajaya pun akhirnya dimasukan
unggul bila dibandingkan pasukan Pangeran
ke dalam penjara oleh VOC atas perintah raja.
Purbaya. Kraton Kartasari pun tidak bisa
Namun, Admiral Bergman yang menjadi
dipertahankan
teman baik Cakrajaya mengatakan bahwa
melarikan diri di daerah Kedu. Pangulu
dirinya ketika sampai di istana Kartasura akan
Kartasari tidak dapat lari dan tertangkap.
mencoba berunding dengan sang raja untuk
Mereka digantung di dalam keraton kemudian
melepaskan Cakrajaya.
daerah di sekitar kraton dibakar. Kartasari
berbuat
kesalahan kepada
Admiral Bergman
lagi,
para
pangeran
telah
jatuh dan dibakar habis oleh VOC.14
merasa kalau ini hanyalah sebuah kesalah pahaman antara Amangkurat IV terhadap
Adipati
Cakrajaya.
mangkupraja
berdiskusi
dengan Admiral Bergman tentang langkah-
Setibanya di Kartasura pada desember
langkah yang harus diambil setelah jatuhnya
1719, Admiral Bergman berunding dengan
Kartasari. Mangkupraja mengajak Admiral
sang
Bergman untuk mengejar para pangeran yang
prabu
untuk
merencanakan
siasat
menggempur Kartasari yang menjadi basis
telah
kekuatan pemberontak. Admiral Bergman
Admiral
membawa kurang lebih 2000 pasukan dari
adipati. Ia merasa bahwa tugasnya hanya untuk
Surabaya, 600 dari Semarang dan Jepara.
menyerbu dan merebut Kartasari dari para
Prajurit Kartasura dengan ditambah prajurit
pemberontak. Sekarang Kartasari telah sudah
dari VOC bertolak menuju Kartasari.
13
melarikan Bergman
diri
dalam
menolak
penyerbuan. ajakan sang
Kedua
jatuh ke tanganya, jadi tugasnya sudah selesai.
pasukan ini berhasil menduduki Dresana,
Masalah pengejaran terhadap para pangeran
setelah Ki Lumarap panglima prajurit Kartasari
yang melarikan diri akan dilaporkan dulu
terbunuh.
yang
kepada sang prabu Amangkurat IV. Namun,
memimpin
ini hanyalah alasan dari Admiral Bergman
sendiri prajuritnya melawan serdadu VOC.
saja. Ia sebenarnya takut terjebak dengan biaya
Pertempuran sangat sengit di desa Tangkisan
ekspedisi yang semakin membengkak.
Pangeran
mendampingi
(dekat
Pangeran
Prambanan).
Purbaya Blitar
Prajurit
Kartasari
Setibanya
di
Kartasura,
Admiral
menghadapi gabungan pasukan Kartasura-
Bergman menceritakan kemenanganya kepada
VOC sekaligus.
sunan prabu Amangkurat IV. Ia berhasil merebut Mataram Kartasari seperti yang telah diperintahkan Sunan. Namun, Pangeran Blitar
12 13
J.K.J De Jonge, op. cit., hlm: 54 J.K.J De Jonge, op. cit., hlm: 55-58
14
361
Sri Soeharini, op. cit., hlm: 238
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Volume1, No 3, Oktober 2013
dan Pangeran Purbaya berhasil melarikan diri.
Marebung
Admiral Bergman juga menceritakan bahwa ia
secara diam-diam pada malam hari dan menuju
tidak berani untuk mengejar para pangeran
ke timur. Pasukan Kartasura dan VOC yang
pemberontak karena ia beralasan Sunan Prabu
mengetahui keadaan benteng sudah kosong
tidak
menyambutnya dengan suka cita.17
memerintahkanya
untuk
melakukan
pengejaran terhadap pemberontak.
meninggalkan
Pangeran
Amangkurat IV akhirnya memberi
Blitar
tempat
tersebut
dan
Pangeran
Purbaya mundur meninggalkan Marebung
perintah kepada Admiral Bergman untuk
menuju
mengejar dan menangkap Pangeran Blitar dan
kemudian beristirahat di Pamenyaran. Patih
Pangeran Purbaya, namun, Admiral Bergman
Danureja mendapat laporan dari penduduk
terlebih dahulu meminta syarat kepada sunan.
tentang mundurnya Pangeran Blitar. Admiral
Ia bersedia melakukan perintah yang diberikan
Bergman
segera
sunan asalkan patih Cakrajaya yang di penjara
mengejar
Pangeran
di Semarang dibebaskan.
15
ke
selatan
lewat
Kebonagung,
mengerahkan Blitar
pasukanya
dan Pangeran
Usul itu pun
Purbaya, tidak ketinggalan Patih Danureja dan
disetujui oleh Sunan Prabu. Segera pada 31
Adipati Mangkupraja beserta pasukanya. Para
Desember 1719, Admiral Bergman bertolak ke
pemberontak akhirnya dapat dipukul mundur
Semarang. Sementara itu, Pangeran Blitar dan
di Magetan. Ketika di Magetan, Pangeran
Pangeran Purbaya yang mendengar kabar
Blitar dan Pangeran Purbaya telah bertemu
bahwa serdadu VOC telah meninggalkan
dengan
Kartasari ,mereka segera kembali ke sana dan
panembahan
membuat pemukiman di desa Mresana.
menghadapi Admiral Bergman dan pasukan
Panembahan pun
Herucakra.18
mengalami
Sang
kekalahan
Sunan prabu memerintahkan untuk
Kartasura, sehingga turut juga mengungsi
menyerang Mataram Kartasari kembali. Sang
bersama-sama Pangeran Blitar dan Pangeran
prabu juga menambah pasukan dari Malang,
Purbaya. Dalam penyerangan di Magetan, para
Brebes,
memperkuat
pemberontak berhasil lolos menuju arah timur.
diperbantukan
Kota Madiun dan Panaraga menjadi tempat
berangkat menuju ke Kedu. Yasasudira juga
pemberhentian Pangeran Blitar dan Pangeran
diperintahkan untuk menenteramkan daerah
Purbaya selanjutnya.
Bagelen
C. Akibat Perang Suksesi Jawa II
Dan
pasukan.
Tegal
Pasukan
yang
Gabungan
untuk yang
telah
pasukan
diambil
Mataram.
Patih
Danureja,
Pada bulan Oktober 1719 pihak
Mangkupraja, prajurit dari pantai, dan serdadu
Kartasura
VOC berangkat menuju Kartasari.
Mereka
Amangkurat IV lebih dahulu, yaitu Arya
mengambil jalan disebelah timur Gunung
Mataram yang memberontak di Pati. Admiral
Merapi. Di beberapa tempat pasukan Kartasari
Bergman (Amral Baritman) ditugasi oleh sang
mulai terdesak, akhirnya Pangeran Blitar dan
raja untuk meredam pemberontakan Arya
Pangeran Purbaya memusatkan pertahananya
Mataram.
di desa Marebung.
16
Namun, Sementara itu,
Admiral
para pemberontak yang bertahan di benteng 15 16
dan
VOC
menumpas
Bergman
paman
setelah
menyelesaikan tugasnya di jepara, segera ia 17
Ibid., hlm:240 Ibid.
18
362
Sri Soeharini, op. cit., hlm: 262 Ibid.
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Volume1, No 3, Oktober 2013
memerintahkan pasukanya untuk kembali ke
pengejaran
Kartasura. Isteri Arya Mataram, putra-putranya
dilanjutkan. Sunan meminta bantuan bupati
yang masih kecil dan abdi dalem dibawa serta
yang ada di Semarang dan Pesisir Pantai.
kembali ke Kartasura. Setibanya di Kartasura, Admiral
Bergman
terhadap
Pangeran
Purbaya
Semua bala bantuan telah berangkat
menceritakan
ke Kediri. Sedangkan komisaris Jacob W.
keberhasilanya kepada prabu Amangkurat IV.
Dubbeldekop
Sang prabu mengucapkan terimakasih sebesar-
pasukan Kartasura menuju Surabaya lewat
besarnya atas jasa-jasa yang telah dilaksanakan
Jipang. Sementara itu, Pasukan Pangeran
oleh Admiral Bergman ( Admiral Bergman).
Purbaya berkekuatan kurang lebih empat ratus
Namun, ada versi lain yang mengatakan bahwa
orang, mereka berbaris di Lumajang sambil
pangeran Arya Mataram memang sengaja
berharap bala bantuan dari Bali yang masih
menyerah kepada VOC. Pada November 1719,
ditunggu kedatanganya.
ia diserahkan ke grobogan beserta anak dan pengikut-pengikutnya.
Disana
ia
telah
mendahului
Dalam babad Kartasura diceritakan
dilucuti
bahwa
sebagai tanda penyerahan kemudian baru ditusuk dengan keris.
(Dulkub)
komisaris
mendahului
19
Dulkub
pasukan
yang
Kartasura
datang meminta
Tohjaya agar menghubungi Pangeran Purbaya.
Satu per satu kekuatan pemberontak
Dalam menyampaikan surat kepada Pangeran
berkurang. Jayapuspita meninggal karena sakit tahun 1720 sebelum jatuhnya Kartasekar.
Purbaya,
20
tohjaya
ditemani
Surapati
dan
Suradilaga. Isi dari surat tersebut antara
Pada bulan November 1720 gabungan pasukan
lain,yaitu :
Kartasura dan VOC menyerang Mataram. Kota
1.
Komisaris Dulkub sangat berharap
Kartasekar dihancurkan sehingga kelompok
bahwa Pangeran Purbaya berkenan
Pangeran Blitar menyingkir ke timur. Akibat
untuk menghentikan peperangan ini.
terdesak pasukan gabungan Kartasura- VOC
Karena peperangan ini tidak ada
yang terus menghujami dengan peluru dan
ujung-pangkalnya.
meriam,
Pangeran
keterlibatan pangeran dalam perang
Purbaya mundur dan mengungsi sampai ke
ini semata karena ajakan Pangeran
Panaraga. Disana mereka bertemu dengan
Blitar.
Pangeran Blitar
anak-anak
Surapati
serta
kemudian
ikut
2.
menggabungkan diri.
Selain
itu,
Jika pangeran kembali ke Kartasura maka akan dihadiahi sawah.
Waktu dalam pengejaran, Pangeran
3.
Namun,
apabila
pangeran
tidak
Blitar sedang menderita sakit keras, ketika itu
pulang ke Kartasura, maka dianggap
ia sedang menetap di malang. Akhirnya pada
sebagai pemberontak dan hukumanya
tahun 1721 ia meninggal dan jenazahnya
adalah mati.
22
dibawa pulang ke Kartasura.21 Sunan prabu
Selanjutnya
Amangkurat IV memerintahkan kembali agar
memberikan Jawaban kepada komisari Dulkub
Pangeran
Purbaya
juga
atas surat ini, ia mengatakan bahwa dirinya 19
J.K.J De Jonge., op. cit., hlm: 61 lihat juga M.C. Ricklefs. (b). op. cit., hlm:192 20 M.C. Ricklefs. (b). op. cit., hlm: 195 21 J.K.J De Jonge., op. cit., hlm: 72
akan kembali ke Kartasura jika seluruh punggawanya, termasuk putranya, Natapura, 22
363
Ibid., hlm: 289
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Volume1, No 3, Oktober 2013
Citrasoma dan Panembahan Herucakra diberi
mempertahankan
pengampunan.
Kartasura
tahta
dirayakan
kerajaan
Mataram
dengan
diadakan
Tidak lama setelah Pangeran Purbaya
syukuran di Batavia pada 10 Juli 1723,
tinggal di Semarang, prabu Amangkurat IV
sedangkan di Kartasura sendiri perayaan
menjatuhkan hukuman kepada pangeran dan
dilakukan oleh Amangkurat IV dengan ritual
para pengikutnya. Sebenarnya, Amangkurat IV
memotong
menginginkan
pangeran.
dilakukan sebagai tanda telah berakhirnya
23
pemberontakan. 26 Amangkurat IV sendiri jatuh
Hal ini dikarenakan keterlibatan Pangeran
sakit bulan Maret 1726 karena diracun.
Purbaya sebagai pemberontak tidak lain karena
Sebelum sempat menemukan pelakunya, ia
ajakan saudaranya,Pangeran Blitar, sedangkan
lebih dulu meninggal dunia pada tanggal 20
Pangeran Purbaya sendiri tidak ada niatan
April 1726. Ia kemudian dimakamkan di
untuk menjadi raja menggantikan Amangkurat
Imogiri. Amangkurat IV digantikan putranya
IV.
yang
kematian
sang
Namun, pihak VOC berhasil mencegahnya.
pendek
baru
Pada tahun 1723, sang prabu pun
Pakubuwana
menjatuhkan hukuman bagi para pemberontak.
selanjutnya.
Panembahan
Herucakra
yang
terbukti
rambutnya,
berusia II
16
tahun
sebagai
Kemenangan
ritual
raja
ini
bergelar Kartasura
Amangkurat
IV
melakukan pemberontakan terhadap Kartasura
melawan para pemberontak, tidak bisa lepas
dan ikut memberi restu Pangeran Blitar untuk
dari campur tangan VOC. Sekali lagi, hanya
memberontak, dijatuhi hukuman dibuang ke
VOC-lah yang dapat menyelamatkan raja.
Kaap, Tanjung Harapan. Adipati Natapura,
Satu-persatu pemberontak berhasil ditumpas,
Raden Surapati, dan Suradilaga dibuang ke Sri
namun, keterlibatan VOC dalam penumpasan
Langka. Pangeran Purbaya sendiri diizinkan
pemberontak
untuk hidup di bawah pengawasan VOC di
kerajaan harus membayar biaya selama perang
Tangerang
Batavia.
melawan para pemberontak. Pada pertengahan
Sedangkan putra angkat Pangeran Purbaya,
tahun 1723, Amangkurat IV menghadapi
atau anak kandung sang prabu, pangeran Arya
hutang yang sangat besar kepada Perusahaan
Mangkunegara diampuni dan dibawa pulang
Hindia Belanda Timur. Hal ini menyebabkan
di
ke Kartasura.
sebelah
barat
24
Pada
di
Kartasura
menyebabkan
hutang kerajaan kepada VOC menumpuk 2 sisa-sisa
kali lipat dibandingkan dengan perjanjian
pemberontak menyerahkan diri kepada prabu
hutang kerajaan yang dibuat pada tahun 1705,
Amangkurat IV, hingga akhirnya peperangan
yaitu masa Paku Buwana I.
perebutan
tahun
tahta
dianggap selesai.
1723,
Mataram 25
Kartasura
itu
VOC sendiri juga mendapat dampak
Kemenangan Amangkurat
dari
IV melawan pemberontak dan keberhasilanya
keterlibatanya
pemberontakan
dalam
terhadap
penumpasan
Amangkurat
IV
dalam Perang Suksesi Jawa II. Peran VOC 23
200
dalam kemenangan Amangkurat IV tidak
M.C. Ricklefs. (b). op. cit., hlm:
memberi keuntungan atau kekuasaan yang 24
Ibid., hlm: 201 lihat juga Ardian Kresna, op. cit., hlm:100 25 M.C. Ricklefs. (b). op. cit., hlm: 199
mereka cari, bahkan perusahaanya mengalami 26
364
Ibid., hlm: 201
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
kerugian
akibat
tunggakan
hutang
Volume1, No 3, Oktober 2013
yang
Satu per satu kekuatan pemberontak
dilakukan oleh kerajaan Kartasura. Berikut ini
berkurang. Jayapuspita meninggal karena sakit
adalah tabel kerugian yang dialami VOC
tahun 1720 sebelum jatuhnya Kartasekar.
selama keterlibatanya dalam Perang Suksesi
Pangeran Blitar sendiri juga meninggal tahun
Jawa II.
1721 akibat wabah penyakit saat dirinya berada di Malang. Perjuangan dilanjutkan
D. Kesimpulan Latar Belakang Perang Suksesi Jawa
Pangeran Purbaya, Namun kekuatan musuh
II terjadi bermula ketika Sunan Paku Buwana I
jauh lebih besar. Perang akhirnya berhenti
meninggal dunia pada tahun 1719. Yang
tahun
menggantikannya
ditangkap. Pangeran Purbaya dibuang ke
sebagai
raja
Kartasura
1723.
Kaum
dapat
selanjutnya adalah putranya, yang bergelar
Tangerang,
Amangkurat IV. Pemerintahan Amangkurat IV
Herucakra dibuang ke Tanjung Harapan,
ini kemudian dihadapkan pada pemberontakan
sedangkan Panji Surengrana (adik Jayapuspita)
saudara-saudaranya sesama putra Paku buwana
dan beberapa keturunan Untung Suropati
I, antara lain Pangeran Blitar, Pangeran
dibuang ke Srilangka.
Purbaya, dan Pangeran Dipanegara Madiun.
Akibat
Pada bulan Oktober 1719 pihak Kartasura
dan
VOC
menumpas
Pangeran
pemberontak
dari
Dipanegara
atau
pemberontakan
ini,
kerajaan Kartasura terlilit hutang yang sangat
paman
besar
jumlahnya
kepada
VOC,
bahkan
Amangkurat IV lebih dahulu, yaitu Arya
melebihi tunggakan hutang pada masa Paku
Mataram yang memberontak di Pati. Putra
Buwana I. Raja Amangkurat IV sendiri jatuh
Amangkurat I ini ditangkap dan dijatuhi
sakit bulan Maret 1726 karena diracun.
hukuman di Jepara. Pada bulan November
Sebelum sempat menemukan pelakunya, ia
1720 gabungan pasukan Kartasura dan VOC
lebih dulu meninggal dunia pada tanggal 20
menyerang
April 1726 dan dimakamkan di Imogiri
Mataram.
Kota
Kartasekar
dihancurkan sehingga kelompok Pangeran Blitar menyingkir ke timur.
365
AVATARA, e-Journal Pendidikan Sejarah
Volume1, No 3, Oktober 2013
Dordrecht Holland / Providence USA : Foris Publications.
E. Daftar Pustaka
Revolta, Raka. 2008. Konflik Berdarah Di
Arsip : J.K.J. De Jonge. ______. De Opkomst van het
Tanah Jawa (Kisah Para Pemberontak
Nederlandsch Gezag in Oost-Indie Deel IX
(1877),
„s-Gravenhage:
Jawa). Jogjakarta : Bio Pustaka
Martinus
Ricklefs, M. C. 1993. War, Culture and Economy in Java 1677 – 1726; Asian
Nijhoff / Amsterdam: Rederik Muller. Sejarah Pangiwo Sejarah Panengen. Koleksi
and European Imperialism in the Early
Rekso Pustoko Istana Mangkunegaran,
Kertasura Period. Sydney : Allen &
Solo. Nomor panggil (B107)
Unwin. ------------------.
Modern (1200-2008). Jakarta : Serambi.
Buku : Brandes, J.L.A. 1900. “Register op de Proza-
Sastronaryatmo,
Omzetting van de Babad Tanah Djawi”
Genootschap
van
Wetenschappen
Deel
Kunsten LI,
Batavia
en
Metodologi
:
Soeharini, Sri. 1987. Babad Kartasura III. Jakarta: Depdikbud Suyono,Capt.
Sejarah.
Kerajaan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ardian.
Mataram
2011.
Sejarah
(Menengok
Babad
Jakarta : Depdikbud
Kartodirjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Dalam
1981.
-------------------. 1981. Babad Kartasura II.
Albrecht & Co., ‟s-Hage/ M. Nijhof.
Sosial
Moelyono.
Kartasura I. Jakarta : Depdikbud
Verhandelingen van het Bataviaasch
Kresna,
2009. Sejarah Indonesia
R.P. di
Kepustakaan
Panjang
2004.
Peperangan
Nusantara:Penelusuran Sejarah.
Jakarta:
PT
Grasindo
Berdirinya
Kesultanan Yogyakarta). Jogjakarta :
Skripsi dan Karya Ilmiah :
Diva Press
Aminuddin Kasdi. 1999. Geger Surabaya 1718 – 1723 (Awal Abad XVIII), tidak
-----------------------. 2005. Memahami Sejarah. Surabaya : Unesa University Press.
diterbitkan
Moedjanto, G. 1987. Konsep kekuasaan Jawa,
Afendy Widayat. 2005. Suksesi Dalam Sastra
Penerapannya oleh Raja-raja Mataram,
Jawa Modern, Dimuat dalam buku
Yogyakarta : Kanisius, Purwadi. 2010. Sejarah Raja-Raja Jawa. Yogyakarta: Ragam Media. Ras, J.J. 1987. Babad Tanah Jawi, De Prozaversie
van
Ng
Kertpradja.
366