PERANCANGAN TELEAKSES SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS LAYANAN PESAN PENDEK Abdul Muis Mappalotteng1
ABSTRAK Penggunaan telepon selular lebih fleksibel karena dapat digunakan dimana-mana selama masih terjangkau jaringan pemberi layanan, dapat digunakan sebagai alat komunikasi suara, ataupun teks, gambar, faks, data dan sebagainya. Pemakai yang memanfaatkan layanan teks dengan layanan pesan pendek/SMSnya merupakan layanan dari telepon selular yang paling banyak digunakan orang, baik itu untuk pooling, komunikasi biasa, kuis, akses perbankan, akses reservasi tiket, dan lain sebagainya. Pada penelitian, sms dimanfaatkan untuk mengakses database akademik untuk memperoleh informasi nilai, pengumuman, jadwal kuliah dan lain-lain. Dengan metode peneletian pengembangan, perancangan ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada fakultas teknik UNM Makassar. Hasil penelitian menunjukkan (1) Perancangan sistem informasi akademik berbasis layanan pesan pendek dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic dipadukan dengan database Microsoft Access dan SQL; (2) Pembuatan prototype layanan pesan pendek untuk mengakses nilai mahasiswa, dapat menggunakan Terminal Modem (TM), atau telepon cellular biasa, seperti Siemens; (3) Pengamatan menunjukkan bahwa secara internal, program aplikasi ini tidak membuat kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan (bugs). Keyword: SMS, teleakses, Data Akademik A. LATAR BELAKANG Telepon selular saat ini bukan lagi merupakan suatu barang mewah, telepon selular tersebut telah menjadi perangkat yang dibutuhkan oleh setiap orang. Baik sebagai alat komunikasi yang handal, mobile, maupun hanya sekedar menjaga prestise. Pengguna telepon selular diindikasikan telah lebih banyak dari pengguna telepon tetap (fixed telephone). Kenyataan ini dapat dilihat dari pemilikan telepon selular dalam sebuah rumah lebih dari satu, setiap orang atau bahkan mungkin seorang dapat memiliki lebih dari satu telepon selular. Penggunaan telepon selular lebih fleksibel karena dapat digunakan dimana-mana selama masih terjangkau jaringan pemberi layanan, dapat 1
Dosen pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar
1
digunakan sebagai alat komunikasi suara, ataupun teks, gambar, faks, data dan sebagainya. Pemakai yang memanfaatkan layanan teks dengan layanan pesan pendek/SMSnya merupakan layanan dari telepon selular yang paling banyak digunakan orang, baik itu untuk pooling, komunikasi biasa, kuis, akses perbankan, akses reservasi tiket, dan lain sebagainya. Berawal dari gagasan yang tersebut, layanan pesan pendek dapat pula diterapkan dalam dunia pendidikan. Dengan pemikiran yang sederhana untuk mengoptimalkan penggunaan telepon selular oleh sivitas akademika, maka telekakses informasi akademik ini dapat memberikan manfaat lebih banyak lagi bagi sivitas pengguna, dunia pendidikan dan dunia bisnis, maupun masyarakat pada umumnya. Bagi sivitas pengguna, tentu saja layanan sistem teleakses informasi akademik ini telah memberikan kemudahan untuk mendapatkan dengan cepat informasi-informasi pokok yang diperlukan dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar yang dijalaninya. Apalagi fasilitas layanan ini dapat diakses secara fleksibel melalui peralatan yang telah dimilikinya. Mobilitas pengguna tidak lagi menjadi suatu hambatan untuk mendapatkan informasi-informasi yang dapat menunjang manajemen diri selama mengikuti proses pendidikannya. Sementara itu, bagi dunia pendidikan secara umum, eksplorasi-eksplorasi semacam ini tentu akan meningkatkan citra ilmiah lembaga serta memacu dan menggiatkan sivitasnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Hasil eksplorasi teknologi ini juga akan dinikmati oleh dunia bisnis telekomunikasi
baik
penyediaan
layanan
jalur
telekomunikasi
maupun
peralatannya, karena meningkatnya konsumsi terhadap peralatan-peralatan tersebut. Peningkatan konsumsi dapat terjadi karena pengguna merasa dapat memperoleh manfaat yang lebih dari sekedar komunikasi personal, yaitu berupa layanan akses suatu system informasi. Masyarakat umum juga dapat menikmati hasil dari rencana penelitian ini. Khususnya bagi orang tua atau pihak penyandang dana bagi peserta didik, dapat memperoleh informasi-informasi yang berkaitan dengan hasil belajar peserta didik tanpa melalui birokrasi administrasi yang rumit.
2
Di masa yang akan datang masyarakat akan lebih bergantung pada teknologi. Oleh karena itu kajian teknologi tentu saja semakin akan dibutuhkan agar pemanfaatan teknologi dapat lebih optimal. B. PERUMUSAN MASALAH Arah kajian dalam penelitian ini adalah perancangan teleakses sistem informasi akademik berbasis layanan pesan pendek. Dengan demikian masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana perancangan sistem informasi akademik berbasis layanan pesan pendek pada pengguna telepon selular?; (2) Bagaimana pembuatan prototype layanan pesan pendek untuk mengakses nilai mahasiswa? C. KAJIAN TEORI a. Perkembangan Teknologi Telepon Selular (Ponsel) Seiring
dengan
perjalanan
waktu
dan
meningkatnya
kebutuhan
komunikasi bergerak, maka tingkat kepemilikan ponsel juga melonjak cukup tinggi. (Budi Sutedja, 2003). Salah satu indicator yang dapat dijadikan acuan atas meningkatnya pengguna tersebut dapat dilihat dari angka pengguna fasilitas SMS pada hari Raya Idul Fitri dan Natal tahun 2002 yang mencapai 50-70 juta SMS dalam sehari. Besarnya pasar pengguna ponsel ini mendorong sejumlah produsen untuk berlomba merebut peluang tersebut, disamping pihak-pihak mengeksplorasi layanan seperti SMS sebagai media informasi dan transaksi
seperti adanya
Mobile Banking, pooling SMS dan sebagainya. Secara umum, inovasi ponsel dilakukan dengan mengembangkan protocol, koneksi dan aplikasinya. Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, mengirim pesan, data, informasi atau file yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima agar suatu sesi komunikasi data dapat berlangsung dengan baik dan benar. Didalam ponsel dikenal adanya protocol Wireless Aplication Protocol (WAP), yang memiliki fungsi mirip dengan HTTP di segmen internet. WAP merupakan suatu protokol yang ditulis dengan mempergunakan Wireless Markup Language (WML)
3
Teknologi Telepon Selular, merupakan suatu teknologi komunikasi yang menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Dimana gelombang radio frekuensi tinggi tersebut dipancarkan dari suatu stasiun ke satsiun lain. Penggunaan frekuensi ini sudah sangat pada, dimana untuk telepon selular menempati jalur frekuensi antara 824 – 849 Mhz dan 869 – 894 Mhz. Sedangkan untuk layanan komunikasi 3G terdapat pada jalur frekuensi 1710 – 1855 Mhz, 2110 – 2150 MHz dan 2500 – 2690 Mhz (Williams, 2003). Perkembangan teknik koneksi antar peralatan telekomunikasi bergerak dalam mentransmisikan data telah melahirkan teknik-teknik seperti: Circuit Switched Data (CSD), Hight Speed Circuit Switched Data (HSCSD), General Packet Radio System (GPRS), dan Wide Carrier Detect Multiple Acces (WCDMA). Aplikasi merupakan fasilitas yang disediakan dan bias digunakan oleh telepon selular.
Pada umumnya ponsel yang digunakan banyak orang telah
dilengkapi dengan aplikasi untuk mengirim pesan. Aplikasi tersebut berkembang secara pesat dalam beberapa tahun terakhir ini. Mulai dari Short Message Service (SMS), kemudian Enhanced Message Service (EMS) dan terakhir Multimedia Message Service (MMS). SMS merupakan aplikasi ponsel yang menyediakan layanan untuk mengirim dan menerima pesan pendek berupa teks dengan panjang pesan 120 – 160 huruf bahkan ada yang sampai 765 huruf. b. Karakteristik SMS Selain sebagai media mengirim dan menerima pesan alfanumeris, SMS juga dapat digunakan sebagai pengangkut muatan biner (binary payload) dan mengimplementasikan tumpukan (stack) WAP lewat SMS Center (SMSC). SMS point to point menyediakan mekanisme untuk mengirimkan pesan pendek (short message) ked an dari piranti bergerak. Layanan ini menggunakan SMSC yang bertindak sebagai system simpan dan terusan (store and forward) untuk pesan pendek. Jaringan wireless akan menangani pengiriman pesan pendek antara SMSC dan piranti bergerak. Ada beberapa karateristik pesan SMS yang penting, yakni (Budi Sutedja, 2003): (1) Pesan SMS dijamin sampai atau tidak sama sekali, sehingga jika terjadi kegagalan sistem, time out, atau hal lain yang menyebabkan pesan SMS tidak diterima, akan diberikan informasi (report) yang menyatakan pesan SMS
4
gagal dikirimkan; (2) Sekalipun saat mengirimkan SMS ponsel tujuan tidak aktif, bukan berarti pengiriman SMS akan gagal. Namun SMS akan masuk ke antrian dulu selama belum time out, SMS akan segera dikirimkan jika ponsel aktif; (3) Bandwidth yang digunakan rendah. c. Keuntungan SMS Setelah layanan dasar seperti telepon suara telah berhasil, maka SMS akan dapat memberikan alternative yang sangat baik bagi diferensiasi layanan. Pada tingkat minimum, keuntungan yang dapat diberikan oleh SMS bagi pemakai meliputi: pengiriman notifikasi dan peringatan (alert), penyampaian pesan yang terjamin, handal, mekanisme komunikasi dengan biaya rendah, kemampuan untuk menyaring pesan dan menanggapi panggilan secara selektif, serta meningkatnya produktifitas pelanggan. Untuk fungsionalitas yang lebih canggih, SMS memberikan beberapa keuntungan tambahan bagi pelanggan: pengiriman pesan ke beberapa pelanggan
sekaligus,
kemampuan
menerima
informasi
yang
beragam,
pembangkitan e-mail, pembuatan user roup, integrasi dengan aplikasi data dan aplikasi berbasis internet lainnya Jadi secara umum keuntunhan SMS bagi pelanggan adalah kenyamanan, fleksibilitas, dan integrasi yang tak kentara antara layanan pesan dan akses data.. Berdasar pandangan ini, keuntungannya adalah dapat menggunakan piranti bergerak ebagai ekstensi dari computer. SMS juga menghilangkan kebutuhan akan berbagai piranti yang terpisah karena layanan-layanan yang ada dapat diintegrasikan ke dalam satu piranti Wireless, yaitu mobile telepon. d. Struktur Dasar Jaringan SMS Layanan SMS diimplemantasikan dengan SMS center (SMSC) Secara fisik SMSC ini dapat berwujud sebuah PC biasa yang mempunyai interkonektivitas dengan jaringan GSM. Arsitektur dasar jaringan SMS dapat dilihat pada gambar berikut ini.
5
SME
HLR
VLR
SME SMSC
SME
SMC GTW/ MSC
BSS
SS7
SME
SME SME
Gambar 1. Elemen Jaringan dan Arsitektur (NewNet, 1999) Gambar 1 tersebut, terlihat bahwa di bagian kiri gambar SMSC memiliki interkonektivitas dengan SME (Short Message Entity) yang dapat berupa jaringan email, web, dan voice email. SMSC inilah yang akan melakukan manajemen pesan SMS, baik untuk pengiriman, pengaturan antrian SMS, atau penerimaan SMS.
Short Messaging Entity (SME) adalah suatu piranti yang dapat menerima atau mengirim pesan pendek. SME dapat berada pada jaringan fixed, sebuah piranti bergerak, atau pusat layanan (service centre) seperti VMS, Web, Email, dan lain-lain. Short Message Srvice Centre (SMSC) adalah kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak yang bertanggungjawab memperkuat, menyimpan dan meneruskan pesan pendek antara SME dan piranti bergerak. SMSC
harus
memiliki kehandalan, kapasitas pelanggan, throughtput pesan yang tringgi. Selain
itu,
SMSC
juga
harus
dapat
diskalakan
dengan
mudah
untuk
mengakomodasi peningkatan permintaan SMS dalam jaringan yang ada. Faktor pengoperasian
lain
yang
harus
dan
pemeliharaan
dipertimbangkan aplikasi,
dan
adalah
juga
kemudahan
fleksibilitas
untuk
mengaktifkan layanan baru dan meng-upgrade perangkat lunak versi terbaru. SMS Gateway dan SMS Interworking Mobile Switching Centre (SMSGMSC) adalah sebuah aplikasi MSC yang mampu menerima pesan pendek dari SMSC, menginterogasi home location register (HLR) untuk informasi routing, dan
6
mengirimkan pesan pendek tersebut ke MSC dari piranti bergerak yang dituju. SMS interworking mobile Switching Centre (SMS-IWMSC) adalah aplikasi MSC yang
mampu
mengirimkannya
menerima ke
pesan
pendek
dari
jaringan
bergerak
dan
SMSC yang tepat. SMS-GMSC/SMS-IWMSC biasanya
terintegrasi dengan SMSC. Home Location Register (HLR) adalah basis data yang digunakan untuk menyimpan permanent, pengelolaan, langganan dan profil lyanan. Ketika diinterogasi oleh SMSC, HLR memberikan informasi routing mengenai pelanggan yang ingin dituju. HLR juga dapat membantu SMSC, yang sebelumnya mengalami kegagalan usaha pengiriman pesan pendek ke piranti bergerak tertentu, bahwa sekarang piranti moboile tersebut telah dikenali oleh jaringan bergerak, dan dengan demikian pesan telah dapat dikirimkan.
Mobile Switching Centre (MSC) melakukan fungsi penyaklaran system dan mengendalikan panggilan ked an dari system telepon dan data lain. MSC akan mengirimkan pesan pendek ke pelanggan tertentu melalui base station yang sesuai. Visitor Location Register (VLR) adalah basis data yang berisi informasi temporal mengenai pelanggan yang berasal dari suatu HLR yang roaming ke HLR lainnya. Informasi ini dibutuhkan oleh MSC untuk melayani pelanggan yang berkunjung.
Base
Station
System
(BSS)
adalah
suatu
piranti
yang
akan
mentransmisikan sinyal radio elektromagnetis antara MSC dan piranti bergerak. BSS terdiri dari Base Station Controllers (BSSc) dan Base Tranceiver Station (BTSs), juga dikenal dengan wilayah sel/sel. SMSC juga dapat digunakan untuk memberikan data nirkabel yang pendek (Short). Data nirkabel ini dapat berupa layanan interaktif di mana panggilan suara juga terlibat. Beberapa contoh dari jenis layanan semacam ini adalah flee dispatch,
inventory, management, itinerany confirmation, sales order processing, asset tracking, automatic vechile location, dan customer contact management. Contoh lain adalah interactive gaming, instant messaging, mobile chat, query services,
mobile banking, dan lain sebagainya. SMSC juga dapat digunakan untuk mengirimkan data biner yang dapat diiterpretasikan oleh piranti bergerak tanpa ditampilkan kepada pengguna. Kemampuan ini memungkinkan operator mengatur pelanggannya dengan
7
menyediakan mekanisme untuk memprogram piranti bergerak milik para pelanggan. e. Pensinyalan dan pelayanan
European
Telecommunication
Standard
Institute
(ETSI)
dan
Telecommunication Industry Association (TIA) telah menetapkan standar dari lapisan Mobile Application Part (MAP) yang menggunakan layanan dari system pensinyalan No. 7 pada bagian kemampuan transaksinya. MAP yang bertugas mendefenisikan operasi yang dibutuhkan untuk mendukung layanan pesan pendek tersebut oleh ETSI ditetapkan sebagai standar yang dikenal dengan sebutan GSM-MAP sedangkan TI menetapkan standar MAP sebagai IS-41 (Budi Setedja, 2003). Adapun operasi dasar MAP yang diperlukan untuk membentuk layanan pesan pendek secara point to point adalah sebagai berikut: Routing Information Request Sebelum mencoba mengirim pesan pendek, SMSC harus mengambil informasi routing untuk menentukan MSC mana yang melayani piranti bergerak yang sedang dituju. Hal ini dilakukan menggunakan
mekanisme
SMS
dengan menginterogasi HLR dengan
request
(IS41)
dan
SendRoutingInfo
ForShortMsg (GSM). Pengiriman Pesan Pendek Point to Point Mekanisme ini memungkinkan SMSC mengirimkan pesan pendek ke MSC yang sedang melayani piranti bergerak yang dituju dan mencoba mengirimkan pesan ke MS, kapan saja MS itu terdaftar, bahkan ketika MS sedang melakukan panggilan suara atau data. Operasi pengiriman pesan pendek memberikan layanan pengiriman yang terkonfirmasi. Operasi ini bekerjasama dengan subsistem base station ketika pesan sedang dikirimkan dari MSC ke MS. Oleh karena itu, hasil dari operasi tersebut bias berhasil tetapi bisa juga gagal. Indikasi Penagguhan Pesan Pendek Operasi ini diaktifkan ketika usaha pengiriman pesan pendek oleh SMSC gagal karena memberikan kesempatan bagi SMSC untuk meminta HLR menambahkan alamat SMSC ke daftar SMSC yang akan diberitahu ketika piranti bergerak yang dituju tadi telah dapat dihubungi. Indikasi penangguhan pesan
8
pendek ini direalisasikan melalui penggunaan mekanisme SMS notification
indicator (IS-41) dan set message waiting data (GSM). Notifikasi Service Centre Operasi
ini
memungkinkan
HLR
menginformasikan
SMSC,
yang
sebelumnya mengalami kegagalan dalam usaha pengiriman pesan pendek ke piranti tertentu, bahwa piranti bergerak tersebut sekarang telah dapat diakses oleh jaringan bergerak. Notifikasi service center ini dicapai dengan menggunakan mekanisme SMS notification (IS-41) dan alert service (GSM). Sistem SMS memiliki dua layanan dasar point to point bagi pelanggan, yaitu: (1) Mobile –Originated Short Message; (2) Mobile – Terminated Shor
Message. Mobile Originated (MO) Short Message dikirimkan dari handset yang MO-Capable ke SMSC dan dapat ditujukan ke pelanggan bergerak lainnya atau pada pelanggan di jaringan fixed seperti jaringan penyeranta atau jaringan
Internet Protocol (IP). Pada layanan MO-SM selalu ada laporan yang dikirimkan ke handset, baik mengkonfirmasikan
pengiriman
pesan
pendek
ke
SMSC
maupun
menginformasikan kegagalan pengiriman dan mengidentifikasi penyebabnya. Adapun scenario proses dari MO-SM adalah sebagai berikut: SMC
SMSC
HLR
MSC
VLR
MS Access request and Authentification
1. Message transfer 2. sendinfo forMO-SMS 3. fordward short message 4. Submit-SM 5. Delivery Report 6. Delivery report
Pemanggilan operasi atau transfer pesan Pemanggilan operasi yang sukses atau transfer pesan
Gambar 2. Skenario MO-SM (NewNet, 1999)
9
Untuk MT-SM, juga selalu ada laporan yang diebrikan kepada SMSC yang isinya bias berupa konfirmasi pengiriman pesan pendek ke hanset maupun informasi kegagalan pengiriman pesan dan mengidentifikasikan penyebab kegagalan tersebut (cause code). Adapun skenario proses MT-SM adalah sebagai berikut:
SMC
SMSC
HLR
MSC
VLR
MS
1. Submit-SM 2. sendRoutingInfo forShortMsg message 4.a. sendinfo forMT-SMS
3. forwardshortmessage
page 4.b.sendinfo forMT-SMS (ack)
Authent
5. Message transfer 7. status report
6. Delivery report
Pemanggilan operasi yang sukses atau transfer pesan Pemanggilan operasi atau transfer pesan
Gambar 3. Skenario MT-SM yang sukses pada GSM (NewNet, 1999) f. Aplikasi Berbasis SMS Layanan pesan pendek poit to point dapat mengirimkan sampai 190 karakter ke suatu SME. Hal tersebut tergantung dari metode akses dan encoding pada pembawa data. Untuk pesan yang segera dikirimkan, hanya dilakukan satu kali pengiriman untuk setiap permintaan layanan. Untuk pesan yang tidak membutuhkan lpengiriman dengan segera, dapat dilakukan satu kali atau lebih pengiriman sampai suatu acknowledgment diterima. Dalam jaringan GSM, jenis layanan pesan diidentifikasikan dengan
protocol identifier information element, yang membedakan antara protocol tingkat tinggi atau interworking yang sedang digunakan. Misalnya telex, group 3
telefax, X.400 messaging, European Radio Messaging (ERMES), dan telepon suara.
10
Dalam jaringan IS-41, jenis layanan dibedakan dengan menggunakan
teleservice identifier, seperti: Cellular Messaging Teleservice (CMT),
Cellular
Paging Teleservice (CPT), Voice mail Notification (VMN). g. Penelitian dan Hasil yang Relevan Penelitian dan hasil-hasil yang telah ada sehubungan dengan usulan ini tidak dapat dipisahkan dengan aplikasi berbasis SMS seperti: (1) Notificatiuon service. Jenis layanan aplikasi SMS yang meliputi hal-hal yang bias dinotifikasikan melalui SMS, seperti reminder, alerting jika ada email masuk atau jika ada fax yang masuk; (2) E-mail Internetworking. Jenis aplikasi yang memungkinkan penggunaan SMS dalam jaringan email; (3) Web Internetworking. Jenis aplikasi yang memungkinkan pengaksesan layanan Web dengan SMS. Misalnya layanan SMS-Satelindo dengan DetikCom, layanan informasi kurs dan sebagainya; (4) Mobile Banking. Seperti Mobile banking BCA, mobile banking Mandiri dimana layanan SMS digunakan untuk mengirimkan informasi password/pin, jenis transaksi dan sebagainya; (5) Tracking. Umumnya digunakan oleh perusahaan jasa transfortasi pemaketan seperti DHL, FedEx untuk melacak lokasi barang yang sedang dikirim; (6) Pooling SMS, yakni pooling melalui SMS tentang suatu issue dan sebagainya; (7) Sehubungan dengan usulan yang diajukan ini, studi pendahuluan yang telah dilaksanakan antara lain pembangunan jaringan sistem Informasi Akademik, dimana didalamnya terdapat database yang merupakan sumber informasi utama dalam system yang akan dibangun. Database tersebut yang akan diakses sehingga diperoleh suatu informasi yang dibutuhkan. 6. METODE PENELITIAN Metodologi Lokasi
penelitian
ini
di
Laboratorium
Komputer
Fakultas
Teknik
Universitas Negeri Makassar, berlangsung dari Februari 2006 hingga Oktober 2006. Subyek penelitian adalah basis data dalam sistem Informasi Akademik, yang
diinformasikan
melalui
permintaan
melalui
SMS,
Service/Layanan Pesan Pendek, SMS gateway dan Server SMS.
11
Short
Message
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eksploratif yang bersifat rekayasa daur hidup, dimana akan dirancangbangun suatu layanan akademik berbasis SMS melalui telepon selular. Dengan demikian akan diadakan langkah
penelitian
dengan
tahap
Perencanaan,
tahap
analisis,
tahap
perancangan, tahap penerapan, tahap evaluasi, serta tahap penggunaan dan evaluasi. Rancangan Sistem
Komputer sebagai server PONSEL Terminal
SMS Gate Way
OLE
Program aplikasi teleakses informasi akademik
Jaringan GSM
SQL
DataBase PONSEL Pengguna
Keterangan: Pengguna
melakukan
permintaan
layanan
informasi
akademik
dengan
mengirimkan SMS melalui telepon selularnya. Hasil dan Pembahasan A. Pengembangan basis data Desain dan model data yang baik adalah yang memenuhi kriteria berikut: (1) Model data yang baik harus sederhana. Sesuai dengan aturan yang sudah berlaku, atribut data terdiri dari entitas yang hanya menggambarkan entitas tersebut. Entitas adalah segala sesuatu, baik nyata maupun abstrak, yang ingin disimpan datanya (untuk implementasi dikenal dengan istilah Tabel). Sedangkan atribut data adalah karakteristik yang umum dari bagian tertentu entitas. (2) Model data yang baik tidak berulang (tidak ada duplikasi data). Ini berarti bahwa
12
tidak ada atribut data selain kunci, yang menggambarkan lebih dari satu entitas. (3) Model data yg baik harus fleksibel dan dapat beradaptasi untuk kebutuhan mendatang. Model data dirancang se-independen mungkin terhadap aplikasi yang menggunakannya. Normalisasi merupakan metode analisis data yang mengatur atribut data sedemikian rupa sehingga data tersebut dikelompokkan menjadi satu dalam bentuk entitas yang stabil, fleksibel dan dapat beradaptasi. Normalisasi terdiri atas tiga langkah yang membuat model data menjadi bentuk normal satu, bentuk normal dua dan bentuk normal tiga Pertama-tama tentukan kunci-kunci tabel tersebut. Dikenal adanya tiga istilah tentang kunci suatu tabel, yaitu: (1) Kunci Primer (Primary key) mengacu pada atribut atau beberapa atribut yang secara unik mengidentifikasi satu dan hanya satu kemunculan dari entitas; (2) Kunci Kandidat (Candidate key) merupakan alternatif primary key yang juga digunakan untuk mengidentifikasi secara unik satu dan hanya satu kemunculan dari entitas. Atau sering disebut juga secondary key; (3) Kunci Gabungan (Concatenated key) merupakan primary key gabungan lebih dari satu atribut data. Kata lainnya adalah Kunci Kombinasi/komposit (combination key). Setelah menentukan kunci-kunci yang diperlukan, maka dibentuk basis data ternormalisasi sebagai berikut: (1) Pada susunan basis data di atas, tabel Jadwal tidak normal 1 karena terdapat perulangan sebanyak jumlah peserta. Untuk satu mata kuliah, akan terdapat sejumlah n peserta. Maka akan terjadi perulangan atribut yang tidak perlu sebanyak n kali. Misalkan untuk suatu mata kuliah terdapat 15 peserta, maka akan ada penulisan atribut yang sama sebanyak 15 kali; (2) Atribut yang berulang ini ialah KdMatakul, NamaMataKul, Kelas, KdDosen, NamaDosen, Alamat-Dosen, Hari, Waktu, Ruang, JmlPeserta. Hal ini akan mempengaruhi ukuran file tabel tersebut dan untuk jangka waktu yang lama dapat menimbulkan masalah penyimpanan. Basis data yang digunakan untuk simulasi penelitian ini adalah simulasi sistem layanan akademik berbasis SMS dianggap sudah tersedia sebelumnya. Untuk mempermudah simulasi hanya digunakan 5 buah tabel, yaitu: (1) jadwal; (2) Jadwal Kuliah; (3) KHS; (4) logging; (5) Pengumuman.
13
Berikut ini pengolahan data dengan perintah Select terhadap Tabel Mhs: Tabel Mhs ini terdiri dari lima field, yaitu KdMhs, NamaMhs, jeniskel, AlamatMhs dan Jurusan. Perintah yang digunakan adalah select dengan bentuk umum: SELECT
FROM WHERE <syarat/kondisi> B. Perangkat lunak aplikasi Program aplikasi dibuat dengan Microsoft Visual Basic 6.0 dan mempunyai dua fungsi utama. Fungsi pertama adalah sebagai OLE automation client yang akan menangani penerimaan dan pengiriman SMS dari dan ke mobile terminal melalui SMS Gateway. Sedangkan fungsi yang kedua adalah untuk melakukan query basis data. Koneksi dengan SMS Gateway dilakukan dengan membuat objek
SMSGateway.SMS dan mereferensikannya ke variabel objek SMSGatewayObject. Sebelum dapat mcngambil SMS dari SMS Gateway, program aplikasi harus mendaftarkan diri dahulu sebagai aplikasi yang berhak menerima SMS dari SMS Gateway. Apabila selama waktu tertentu (dapat diatur melalui SMS Gateway) program aplikasi tidak melakukan permintaan pengambilan pesan, maka izin penerimaan pesannya akan dicabut. Pendaftaran dapat ditolak apabila SMS Gateway tidak terkoneksi ke mobile terminal atau jika ada aplikasi lain yang telah terdaftar. Koneksi dengan basis data menggunakan perintah program. Nama basis data yang akan digunakan adalah Databases.mdb, yang terletak di direktori di mana aplikasi diletakkan. Masing-masing tabel didefinisikan koneksi basis datanya. Untuk memerintahkan SMS Gateway agar memberikan SMS pertama yang ada dalam antriannya, digunakan perintah Retrieve Message. Apabila dalam antrian SMS Gateway belum ada SMS yang masuk, atau program aplikasi belum terdaftar maka Retrieve Message akan mengembalikan string kosong (empty string). Namun jika ternyata ada, dan program aplikasi telah terdaftar maka akan dikembalikan ke string yang berisi field field. Perintah
14
Retrieve Message hanya akan mengambil satu buah SMS pada satu saat, sehingga untuk dapat mengambil semua SMS yang mungkin ada dalam antrian SMS Gateway, diperlukan mekanisme perulangan dimana dalam hal ini digunakan sebuah timer. Timer ini di-set untuk melakukan perulangan setiap 2000 mili detik. Dari string yang diberikan oleh Retrieve Message, dapat diketahui asal dan teks pesan dari SMS yang diambil. Variabel Asal, Terima, Tipelnf merupakan variabel yang digunakan untuk membal,i data yang diterima untuk diproses lebih lanjut oleh program. Semua variabel tersebut diambil dart data SMS yang diterima, yang dipotong-potong sesuai dengan tabel di atas. Variabel Asal akan berisi nomor ponsel asal SMS yaitu data SMS diambil dari field ke-6 sebanyak 15 bit (langkah 1), sedangkan variabel Terima berisi teks pesan SMS yaitu data SMS diambil dan field ke-40 sebanyak panjang total data dikurangi 39 (langkah 2) dan variabel Tipelnf berisi jenis layanan yang diminta yaitu diambil dari teks pesan SMS (variabel terima) mulai dari field ke-1 sebanyak 2 bit (langkah 3). Jika pengguna mengirimkan SMS berisi "JKSenin", maka Tipelnf yang diambil pada langkah pembacaan SMS akan berisi string Teks pesan dari SMS tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menentukan jenis layanan yang diminta. Program akan mencocokan variabel Tipelnf dengan jenis layanan yang diminta. Program akan mencocokan Tipelnf dengan string "JK" (langkah 2), "JU" (langkah 6), "NP" (langkah 10), atau "PU" (langkah 14) dan selain itu adalah Bantuan (langkah 17). Pada langkah pembacaan SMS sebelumnya, Tipelnf berisi string JK, maka program akan menjalankan langkah langkah 3, 4, dan 5. Untuk pengolahan lebih lanjut, variabel Tipelnf ini akan berubah isinya menjadi "Senin", yang diambil dari bit ke-3 sepanjang data variabel Terima (langkah 3). Untuk kesamaan pemrosesan nanti, maka variabel Tipelnf ini akan diubah menjadi huruf besar semua (langkah 4). Setelah itu, program akan menjalankan fungsi JadwalKuliah (langkah 5). Setelah jenis layanan yang diminta diketahui maka dilakukanlah query basis data yang sesuai. Pada langkah sebelumnya, variabel Tipelnf berisi "SENIN". Program mencocokan apakah Tipelnf berisi hari (langkah 2) atau berisi kode matakuliah (langkah 17). Karena Tipelnf berisi "SENIN" maka program akan
15
menjalankan langkah 3 sampai 15. Langkah 3 mengosongkan variabel Balas. Langkah 4 dan 5 mendefinisikan perintah SQL yang akan digunakan, yang menghasilkan data jadwal kuliah hari Senin. Setelah itu program akan menjalankan SQL tersebut dengan perintah pada langkah 20 dan 21. Pada langkah selanjutnya (langkah 22 - 29), informasi hasil query basis data akan dipecah berdasarkan kolom dan baris, dan pemberian tanda ">" untuk setiap pergantian kolom, tanda "," untuk setiap pergantian baris dan tanda "." untuk menandakan akhir query (data). Maka variabel Balas akan berisi hasil query ditambah dengan tanda-tanda “>”.”,” dan “.”. Sebelum hasil query basis data dikirimkan ke mobile terminal, akan dilakukan pengecekan terhadap panjang datanya, apakah melebihi 118 karakter atau tidak. Jika melebihi maka hasil query tersebut akan dipecah menjadi bagianbagian yang lebih kecil yang panjangnya tidak lebih dari 118 karakter. Pembatasan jumlah karakter yang hanya 118 ini disebabkan karena versi SMS Gateway yang digunakan di sini adalah versi tidak terlisensi. Bagi versi yang tidak terlisensi, SMS Gateway mengalokasikan 42 karakter untuk menyisipkan pesan signature “(Sent using SMS Gateway www.winsms.com)” yang akan ikut dikirimkan ke ponsel tujuan. Fungsi menerima variabel Pesan yang berisi pesan hasil query berserta tanda pemisahnya. Untuk menjalankan fungsi ini, dibutuhkan beberapa variabel baru yang didefinisikan pada langkah 2 dan 3 serta diberi nilai awal pada langkah 4 - 7. Langkah 8 mendefinisikan judul label balas adalah Balas. Langkah 9 - 13 merupakan program untuk menghitung banyaknya pecahan pesan jika panjang pesan melebihi 118, yang hasilnya akan disimpan pada variabel jmlkirim. Jika tidak, maka program akan mcngecek keberadaan isi pesan dari panjang pesan (langkah 14 - 18). Jika pesan ada isinya maka tampilkan isi Pesan pada objek txtBalas(1), jika tidak maka ditampilkan text "Data tidak ditemukan". Langkah 24-48 merupakan program perulangan yang akan mengirimkan pesan sebanyak pecahan pesan, sampai semua pesan terkirim. Setelah melewati tahap pengecekan panjang data, barulah hasil query dikirimkan ke ponsel yang meminta layanan informasi, yaitu dengan perintah
Send_Message. Baris program akan memerintahkan SMS Gateway untuk
16
mengrimkan pesan yang ada dalam variabel Balas (dengan panjang maksimun 118 karakter), ke alamat ponsel dalam variabel Asal. Apabila panjang pesan sesungguhnya lebih dari 118 karakter maka proses pengiriman pesan tersebut akan diulang sebanyak pecahan pesan yang dihasilkan oleh proses pengecekkan panjang data. C. Implementasi Sistem Dalam
pengembangan
prototype
ini
ini
menggunakan
Komputer
Notebook Nec VersaPro R VA70H yang memiliki port serial RS232. GSM Terminal Modem yang digunakan adalah Cellular Phone Siemens C35 (selanjutnya disingkat TM). Apabila notebook dan ponsel telah dapat terhubung dengan baik maka langkah selanjutnya adalah mengeksekusi SMS Gateway. Kemudian untuk menghuhungkan SMS Gateway dengan ponsel perlu dilakukan setting komunikasi pada SMS Gateway. Jika semua parameter telah diisi dengan benar maka tombol OK di-klik untuk menghubungkan SMS Gateway dengan ponsel. Setelah
semua
persiapan
selesai,
langkah
selanjutnya
adalah
mengeksekusi program aplikasi teleakses database pendidikan berbasis ponsel. Tombol Start mempunyai dua fungsi, yaitu mengaktifkan dan menghentikan program. Pada saat diaktifkan, program akan menjalin hubungan dengan SMS Gateway, dan jika berhasil maka indikator berwarna hijau yang bertuliskan "CONNECTED" akan menyala berkedip-kedip. Sebaliknya apabila gagal maka indikator tadi akan berubah warna menjadi merah dan bertuliskan "ERROR". Jika hubungan berhasil dijalin, selanjutnya program akan melakukan polling ke SMS Gateway untuk melihat apakah ada SMS yang masuk dan kalau ada, maka SMS tersebut akan diproses untuk menghasilkan informasi pendidikan yang diinginkan. Adanya SMS yang masuk ini akan ditandai dengan menyalanya indikator berwarna kuning yang bertuliskan "QUERY". Ketika program sedang aktif, tombol Start akan berubah menjadi tombol Stop dan jika di-klik maka program akan menghentikan kegiatannya. Tombol Tulis Pengumuman memungkinkan operator menuliskan pengumuman secara praktis dan real time, yaitu bahwa apa yang la
17
tulis pada suatu saat akan langsung dapat diakses oleh pengguna yang menginginkan layanan pengumuman. Ketika tombol Tulis Pengumuman di-klik maka text box untuk menuliskan pengumuman yang diinginkan akan dienable, dan tombol Tulis Pengumuman akan menjadi tombol OK. Panjang pengumuman yang dapat dituliskan di sini dibatasi sebanyak 236 karakter, di mana sisa karakter yang masih dapat dituliskan, tertera di atas text box. D. Pengamatan Sistem Untuk mengetahui kinerja sistem beserta kekurangannya, maka selama simulasi dilakukan beberapa pengamatan terhadap proses menghubungkan PC dengan ponsel, proses menghubungkan SMS Gateway dengan ponsel, query basis data, penggunaan penyedia layanan, kinerja sistem secara keseluruhan dan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Dalam simulasi ini, koneksi yang digunakan untuk menghubungkan antara PC dengan ponsel adalah koneksi melalui serial com RS232. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa proses koneksi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah karena baik pada PC maupun pada ponsel sudah terdapat perangkat lunak yang dapat menkonfigurasikan serial port. nPada SMS Gateway terdapat fasilitas Auto Connect to Mobile Terminal sehingga ketika SMS Gateway dieksekusi maka akan langsung melakukan hubungan dengan ponsel. Namun demikian, dari basil pengamatan ternyata fasilitas ini kurang dapat berfungsi dengan baik sehingga masih diperlukan setting komunikasi secara manual pada SMS Gateway untuk dapat menghubungkannya dengan ponsel. Proses pencarian data pada basis data dilakukan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan SQL. Waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh data yang diinginkan adalah relatif singkat (kurang dari satu detik) mengingat jumlah data yang digunakan juga relatif kecil. Jika dibandingkan dengan interval waktu untuk melakukan polling ke SMS Gateway (setiap 2000 milidetik = 2 detik) maka sebenarnya yang membatasi kecepatan pelayanan program aplikasi ini adalah waktu tunda untuk melakukan polling ke SMS Gateway. Adapun selang waktu 2 detik ini dipilih dengan alasan
18
agar
proses
polling
tidak
terlalu
membebani
sistem
komputer
secara
keseluruhan. Selama simulasi, dilakukan pengamatan terhadap dua jenis penyedia layanan yaitu Telkomsel (Simpati dan kartuHalo) dan Satelindo (Matrix). Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam keadaan normal (tidak ada gangguan pada penyedia layanan), waktu layanan dari Telkomsel dan Satelindo kurang lebih adalah sama. Pengiriman SMS dari satu ponsel sampai diterima oleh ponsel tujuan (dan kemudian oleh program aplikasi), kurang lebih hanya memakan waktu selama sebelas detik. Berikut ini adalah tampilan program untuk setiap jenis query beserta dengan waktu yang dibutuhkan oleh pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkannya, dihitung mulai dari mengirimkan query sampai dengan menerima balasan query tersebut di ponselnya. Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan dan penelitian dapat disimpulkan: (1) Perancangan sistem informasi akademik berbasis layanan pesan pendek dapat dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic dipadukan dengan database Microsoft Access dan SQL; (2) Pembuatan prototype layanan pesan pendek untuk mengakses nilai mahasiswa, dapat menggunakan Terminal Modem (TM), atau telepon cellular biasa, seperti Siemens; (3) Pengamatan menunjukkan bahwa secara internal, program aplikasi ini tidak membuat kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan (bugs). Namun tidak menutup kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi disebabkan oleh: SMS Gateway yang belum terhubung ke ponsel, SMS Gateway sedang digunakan oleh proses lain, Kesalahan pada penyedia layanan, Kesalahan dalam pengetikkan baik pemilihan jenis layanan maupun input lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Antonius Aditya Hartanto & Onno W. Purbo. 2002. Teknologi e-learning berbasis PHP dan MySQL. Jakarta: Elexmedia Komputindo. Budi Setedja Dharma Oetomo & Yosia Handoko, 2003. Seri Mobile Sellular: telekases database pendidikan berbasis ponsel. Yogyakarta: Andi Offset.
19
Dyah
Darma Andayani, Abdul Muis Mappalotteng, Syamsurijal. (2006). Perancangan teleakses sistem informasi akademik berbasis layanan pesan pendek. Laporan hasil Penelitian Dosen Muda. Makassar: UNM Edi S. Mulianta. 2003. Kupas tuntas telepon selular. Yogyakarta: Andi Ofset. Jakarta: Elexmedia Ferry Gunamawn. 2003. Membuat SMS gateway. Komputindo. GPA Technology.2001. SMS Gateway Manual. www.winsms.com IEC. 2000. Wireless SMS Tutorial. http. www.iec.org. NewNet. 1999. Wireless short message service tutorial. ADC Telecommunication. Paulus Andi Nalwan. 2003. Panduan praktis dan teknik pemrograman mikrokontroler AT 89c51. Jakarta: Elexmedia Komputindo. Riyanto. 2003. Koneksi data melalui Borlan Delphi dengan database MySQL. Jakarta: Elexmedia Komputindo. WAP Forum, 2000. Wireless application protocol white paper. WAPWhite_pages.pdf. www.Wapforum.org.
20