Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE AHP UNTUK MENENTUKAN HASIL PRAKERIN SISWA SMK BERBASIS WEB Mochamad Ainun Najib1, Moch. Saiful Umam2 Program Studi S1 Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5, Malang 65145 Telp. (0341) 7044470, 573090 E-mail:
[email protected] ABSTRACT Industry employment practices (Prakerin) is a compulsory activity for vocational students to know the industry and the business world. It is expected that the industry employment practices will give experiences and learning for the students. Starting from stage registration to stage assessment Industry employment practices required a computerized system well for managing data. For the assessment of the results of industry employment practices is required a decision support system, so that the subjectivity in making the decision to determine the student's graduation in industrial practice can be reduced and replaced with the implementation of all the assessment criteria for all students. The purpose of this design is available a web-based information system that has a decision support system to determine the result of industry employment practices. Decision support system in the form of web pages with AHP method, as well as the design of this system will be developed with software Komodo Edit, Adobephotoshop and XAMPP. Keywords: Industry Employment Practices, Web, Decision Support System, AHP Method ABSTRAK Praktek kerja industri (Prakerin) merupakan kegiatan wajib bagi siswa SMK untuk mengetahui dunia industri dan dunia usaha. Diharapkan praktek kerja industri akan memberi pengalaman dan pembelajaran tersendiri bagi siswa. Mulai dari tahap pendaftaran sampai tahap penilaian praktek kerja industri diperlukan sistem yang terkomputerisasi dengan baik untuk mengelola data-datanya. Untuk penilaian hasil praktek kerja industri dibutuhkan sebuah sistem pendukung keputusan, sehingga subjektivitas dalam pengambilan keputusan untuk menentukan kelulusan siswa dalam praktek kerja industri bisa dikurangi dan diganti dengan pelaksanaan seluruh kriteria penilaian bagi seluruh siswa. Tujuan dari perancangan ini adalah tersedianya sistem informasi berbasis web yang memiliki sistem pendukung keputusan untuk menentukan hasil praktek kerja industri. Sistem pendukung keputusan berupa halaman website dengan metode AHP, serta rancangan sistem ini akan dikembangkan dengan software Komodo Edit, Adobephotoshop dan XAMPP. Kata Kunci: Prakerin, Web, Sistem Pendukung Keputusan, Metode AHP meminimalisir subjektivitas dalam penilaian dan diganti dengan pelaksanaan seluruh kriteria penilaian bagi seluruh siswa. Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan suatu sistem informasi yang mampu mengelola data praktek kerja industri berbasis web agar mampu menjangkau area yang luas untuk diakses dimana saja dengan jaringan internet dan tidak terbatas jam kerja di SMK. Kemudian perlunya sistem pendukung keputusan pada sistem informasi untuk meminimalisir subjektivitas dalam menentukan kelulusan atau nilai siswa yang kemudian diganti dengan pelaksanaan seluruh kriteria penilaian bagi seluruh siswa.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek kerja industri merupakan kegiatan wajib bagi siswa SMK untuk mengenal dunia industri dan dunia usaha. Dengan adanya kegiatan praktek kerja industri, diharapkan siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai dunia usaha dan dunia industri. Kemudian dari kerjasama antara sekolah dengan pihak industri atau dunia usaha diharapkan dapat terjalin dan mampu memberi dampak positif bagi industri dan sekolah, baik berupa lapangan pekerjaan maupun tenaga yang terampil dan terdidik. Mengetahui pentingnya praktek kerja industri bagi siswa-siswi SMK, namun adanya SMK yang menggunakan cara konfensional dalam mengelola data praktek kerja industri maka ditemui beberapa kendala, yakni pelayanan yang dibatasi dengan jam kerja, adanya inkonsistensi data dan penyebaran informasi mengenai praktek kerja industri yang sulit. Pada segi penilaian praktek kerja industri, diperlukan suatu penilaian yang mampu mewakili kemampuan siswa yang sebenarnya, yakni dengan
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam perancangan ini meliputi: a. Bagaimana merancang sistem informasi untuk praktek kerja industri? b. Bagaimana sistem penilaian untuk praktek kerja industri?
61
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
Data adalah keterangan mengenai sesuatu hal yang sudah sering terjadi dan berupa himpunan fakta, angka, grafik, tabel, gambar, lambang, kata, huruf-huruf yang menyatakan sesuatu pemikiran, objek, serta kondisi dan situasi (Carapedia).
1.3
Tujuan Perancangan Berangkat dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari perancangan ini meliputi: a. Merancang sistem informasi berbasis web untuk mengelolah data-data praktek kerja industri. b. Merancang sistem informasi dengan sistem pendukung keputusan untuk menentukan kelulusan siswa.
Sementara untuk definisi informasi menurut beberapa ahli adalah: a. Raymond Mc.leod Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Sarjanaku, 2012). b. Tata Sutabri, S.Kom., MM Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sarjanaku, 2012). c. Jogiyanto HM. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Sarjanaku, 2012).
2. KAJIAN TEORI 2.1 Praktek kerja industri (Prakerin) Praktek kerja industri (Prakerin) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri yang relevan dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya. Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik di dunia usaha maupun di dunia industri. Siswa yang melaksanakan praktek kerja industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia Industri. Alasan utama mengapa para siswasiswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya ialah agar dalam pelaksanaan praktek kerja industri tidak mengalami kendala yang berarti dalam penerapan ilmu pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di lembaga kejuruan terkait.
Dari kajian diatas, sistem informasi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orangorang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi.
2.2
Sistem Informasi Menurut Jogiyanto sistem adalah sebuah tatanan atau keterpaduan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi/ tugas khusus) yang saling berhubungan secara bersamasama bertujun untuk memenuhi suatu proses/ pekerjaan tertentu (Informatiak, 2013). Secara konseptual data dan informasi mempunyai arti yang berbeda. Data merupakan kata jamak dari datum yang berarti gambaran mengenai fakta, statistik, dan lain sebagainya, yang belum memiliki makna. Sedangkan informasi didefinisikan sebagai kumpulan dari fakta, statistik, dan lain-lain yang memiliki “makna”. Berikut ini merupakan definisi data menurut beberapa ahli: a. Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbolsimbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda, dan sebagainya (Carapedia). b. Zulkiffi A. M Data adalah keterangan atau bukti mengenai suatu kenyataan yang masih mentah, masih berdiri sendiri-sendiri, belum diorganisasikan, dan belum diolah (Carapedia). c. Nuzulla Agustina
2.3
Web Word Wide Web (WWW), lebih dikenal dengan web, merupakan salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung ke internet. Pada awalnya web adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi Hyperteks, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan dalam dokumen web yang ditampilkan oleh browser web. (Sidik dan Pohan, 2010) 2.4
Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan manipulasi data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tau secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007).
62
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
e.
2.5
Model Analytical Hierarchy Prosess (AHP) Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahkannya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki.
f.
3.
PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem pendukung keputusan dengan metode AHP untuk menentukan hasil prakerin siswa SMK berbasis web, menggunakan model waterfall yang diadopsi dari Presman (2010) terdiri dari lima tahapan sebagaimana gambar di bawah, tahapan-tahapan tersebut yakni:
g.
h. i. Gambar 1. Tahapan Model Waterfall
j.
3.1
Komunikasi Tahap ini merupakan langkah analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan komunikasi dengan customer (pihak SMK), serta mengumpulkan data-data tambahan baik yang berasal dari jurnal, artikel, buku maupun dari internet.
k. l.
ISSN: 2089-9813
Fasilitas bagi siswa untuk melakukan absensi, melaporkan kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan praktek dan meng-upload laporan praktek kerja industri melalui form yang disediakan untuk memenuhi kriteria kelulusan praktek kerja industri Memiliki fasilitas konsultasi antara siswa dengan guru pembimbing, siswa dengan pembimbing di tempat praktek kerja industri serta fasilitas komunikasi antara guru pembimbing dengan pembimbing di tempat praktek kerja industri. Fasilitas bagi tempat praktek kerja industri (pembimbing di tempat praktek kerja industri) untuk memasukkan data yang berhubungan dengan praktek kerja industri siswa Menampilkan nilai praktek industri setelah melalui proses komputerisasi sistem pendukung keputusan Fasilitas bagi guru pembimbing untuk memberikan kesempatan perbaikan bagi siswa yang dinyatakan tidak lulus oleh sistem Database hanya menampilkan data 2 tahun (tahun sekarang dan satu tahun sebelumnya) Dapat meng-export ke format file (doc, xlsx, atau lainnya) Dapat dicetak sebagai arsip sekolah maupun siswa
3.1.3 Kebutuhan Non Fungsional Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan untuk sistem. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis perangkat keras atau hardware, analisis perangkat lunak atau software, analisis pengguna atau user.
3.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Sistem Tahap spesifikasi kebutuhan merupakan langkah awal dalam penyusunan sistem. Pada tahap ini pihak SMK dan pengembang bersama-sama melakukan identifikasi seluruh kebutuhan dan garis besar perangkat lunak yang dibuat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui batasan dan spesifikasi dari sistem pendukung keputusan untuk menentukan hasil praktek kerja industri. Informasi yang telah didapatkan akan diolah kembali untuk dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan sistem pendukung keputusan yang akan dikembangkan.
Tabel 1. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
3.1.2 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan-kebutuhan fungsional yang harus ada pada sistem pendukung keputusan ini antara lain: a. Memiliki tiga tingkatan pengguna. Ketua jurusan sebagai super admin, koordinator pratek industri sebagai admin, guru pembimbing, pembimbing di tempat prakerin dan siswa sebagai pengguna b. Memiliki fasilitas pendaftaran online (setiap tempat dan setiap saat dengan jaringan internet) c. Memiliki fasilitas bagi admin dan guru pembimbing untuk melihat jumlah siswa yang peraktek disuatu tempat dan lokasi tempat praktek kerja industri d. Memiliki fasilitas layanan informasi (pengumuman mengenai praktek kerja industri)
No 1
Perangkat Keras Processor
2
Harddisk
Kebutuhan Minimal Intel Pentium 4, 1.6 GHz 320 GB
3
RAM
1 GB
4
VGA
5
Monitor
Intel HD Graphics 128 MB dedicated 14 inci
6
Periferal
Mouse, Keyboard, Printer, Akses Internet
Tabel 2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
63
No 1
Perangkat Lunak Sistem Operasi
2
Web Browser
Kebutuhan Minimal Microsoft Windows (XP, 7, 8) dan Linux Mozilla Firefox, Google Chrome
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
3.2
Perencanaan Tahap perencanaan (planning) perangkat lunak yang merupakan lanjutan dari tahap komunikasi (communication) kebutuhan perangkat lunak, dimana pada tahap ini akan dihasilkan data yang berhubungan dengan keinginan pengguna (user) yang ingin diterapkan pada software. Berikut adalah perencanaan hierarki sistem:
Gambar 4. Diagram Blok untuk Fitur Superadmin
Gambar 2. Hierarki Sistem Pendukung Keputusan Dari Gambar 2, dijelaskan bahwa setiap siswa memiliki data untuk masing-masing kriteria. Setiap kriteria memiliki empat subkriteria. Oleh sistem, data kriteria siswa akan diolah hingga diperoleh nilai praktek kerja industri secara keseluruhan. Total nilai diperoleh dari (kriteria1 x Subkriteria1) + (kriteria2 x Subkriteria2) + (kriteria3 x Subkriteria3) + (kriteria4 x Subkriteria4) + (kriteria5 x Subkriteria5). 3.3
Pemodelan atau Desain Sistem dan Perangkat Lunak Tahap desain (Modeling) akan menerjemahkan kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Tahap ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, desain interface, dan detail algoritma. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut kebutuhan perangkat lunak. Berikut ini merupakan fitur-fitur pada sistem yang disajikan dalam bentuk diagram Blok.
Gambar 5. Diagram Blok untuk Fitur Admin
Gambar 3. Diagram Blok Fitur Sistem Pendukung Keputusan
64
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
ISSN: 2089-9813
Gambar 9. Perencanaan Desain Antarmuka Gambar 6. Diagram Blok untuk Fitur Guru Pembimbing
3.4
Kontruksi atau Pengkodean Tahap kontruksi atau pengkodean merupakan penerjemahan desain sistem yang telah disetujui ke dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Tahapan ini merupakan tahapan yang sebenarnya dalam membangun atau mengembangkan perangkat lunak. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan uji coba terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan uji coba adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian dilakukan perbaikan. Jika pada hasil pengujian tidak ditemukan permasalahan maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya 3.5
Penerapan dan Perawatan Produk Tahapan ini merupakan tahap penggunaan sistem oleh pengguna. Pengguna akan mengetahui hasil dari sistem yang telah diinginkan. Setelah itu, dilakukan tahap perawatan. Pemeliharaan suatu sistem informasi diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena sistem informasi yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin masih ada permasalahan yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut.
Gambar 7. Diagram Blok untuk Fitur Pembimbing Prakerin
4.
KESIMPULAN Dengan adanya perancangan sistem pendukung keputusan dengan metode AHP untuk menentukan hasil prakerin siswa SMK berbasis web, diharapkan mampu memberi kemudahan dalam pengelolahan data, penyebaran informasi tanpa adanya batasan jam kerja. Selain itu dengan adanya sistem ini diharapkan mampu meminimalisir subjektivitas dalam pemberian nilai dan diganti dengan penerapan seluruh kriteria untuk seluruh siswa yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan kelulusan siswa praktek kerja industri. PUSTAKA Carapedia. Pengertian dan Definisi Data Menurut Para Ahli . (Online). (http://carapedia.com/pengertian_definisi_data_ menurut_para_ahli_info505.html diakses 19 Januari 2014).
Gambar 8. Diagram Blok untuk Fitur Siswa Untuk perencanaan desain antarmuka sistem adalah sebagai berikut: 65
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2014 (SENTIKA 2014) Yogyakarta, 15 Maret 2014
Kompasiana. 2013. Pengertian Sistem Informasi. (Online). (http://media.kompasiana.com/buku/2013/11/07/ pengertian-sistem-informasi--606067.html, diakses 19 Januari 2014). Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: ANDI. Pressman, R. S. 2010. Software Engineering A Practitioner’s Approach Seven Edition. New York: McGraw-Hill. Sarjanaku. 2012. Pengertian Informasi Menurut Para Ahli Definisi. (Online). http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertianinformasi-menurut-para-ahli.html, diakses 19 Januari 2014). Sidik, B. dan Pohan , H. I. 2010. Pemrograman Web dengan HTML Revisi Ketiga. Bandung: Informatika Bandung. TKJ Club. Pengertian Prakerin, (Online), (http://www.tkjclub.net/tkj/index.php?option=co m_content&view=article&id=63&Itemid=77, diakses 20 Desember 2013).
66
ISSN: 2089-9813