PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMUNGUTAN SUARA KEPALA DESA STUDI KASUS PADA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KELURAHAN BAE KUDUS
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh : ANIS KRISTINA
07.02.6741
SEPTRIONO PAMBUDI UTOMO
07.02.6755
MOCH. YOFAN GUSTAMA
07.02.6762
VICKY TRI WICAKSONO Y
07.02.6794
kepada
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER “AMIKOM” YOGYAKARTA 2010
i
DESIGN OF INFORMATION SYSTEM MAYOR VOTE CASE STUDY ON THE SELECTION OF VILLAGE HEAD IN BAE KUDUS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMUNGUTAN SUARA KEPALA DESA STUDI KASUS PADA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KELURAHAN BAE KUDUS
Anis Kristina Septriono Pambudi Utomo Mochamad Yofan Gustama Vicky Tri Wicaksono Y Jurusan Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT In the current era of globalization, the use of computer technology was popular in the community in every aspect of human life, including businesses, goverment, ect. Thus, the system of Vote is required by the organization as on of collection vote on Village Head Vote. At Villege Cief of Bae, Kudus, System of Vote passed of manually system. Therefore,We attempt to make the System Vote by computer for Mayor Vote. In this thesis, the author tries to analyze the main points of discussion and the results are intended to build a new information system to replace the system manually in System Vote with that of system vote.
Keywords : Information system, System Vote
ii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang sangat modern, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat maju dan berkembang pesat. Manusia saat ini dimudahkan dengan adanya komputer. dengan adanya komputer.
Hampir semua bidang pekerjaannya dibantu
Dengan adanya komputer, pekerjaannya dapat selesai
dengan cepat sehingga dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Di Negara maju saat ini, komputer telah menyatu dengan kehidupan manusia dan bahkan menjadi teman dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya. Kemajuan teknologi komputer saat ini, mendorong munculnya berbagai inovasi yang baru dan berbagai penemuan baru yang sangat membantu kebutuhan manusia. Komputer adalah teknologi yang berkembang sangat pesat dibandingkan teknologi lain dan hampir merata di semua kehidupan manusia.
Dahulu teknologi
komputer merupakan suatu inovasi dari para pendahulu untuk menciptakan teknologi komputer. Dan sekarang teknologi komputer tersebut telah merata hampir di semua bidang kehidupan. Bukan tidak mungkin masa depan, komputer sebagai kebutuhan pokok semua lapisan kehidupan. Di era trend komputer saat ini segala bidang pekerjaan sangat dibantu dengan adanya komputer tidak terkecuali proses pemilihan kepala desa (Vote Collection of Village Headman).
Oleh karena sistem pemungutan suara merupakan sistem yang
penting dalam menentukan Kepala Desa yang akan terpilih dengan kaidah dan syarat yang ditentukan agar diperoleh Kepala Desa yang sesuai dengan pilihan masyarakat. Pada sistem yang sudah ada ditemukan berbagai macam kekurangan baik dari sistem itu sendiri maupun dari keamanan sistem tersebut.
Sebagai contoh, banyak
terjadi suara ganda yang disebabkan adanya pembagian atau alokasi kertas suara yang tidak sesuai jumlah pemilih maupun terjadinya pemilih ganda yang melakukan pemilihan lebih dari satu kali, ini tidak sesuai dengan asas pemungutan suara yang jurdil. Sistem Informasi yang baik hendaknya dapat mengatasi masalah yang ada pada sistem yang sebelumnya dan dapat menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Komputer merupakan sarana sistem informasi yang tepat dengan akses kerja pada manusia.
Dengan adanya teknologi komputer, diharapkan Panitia Pemilihan
Kepala Desa dapat bekerja secara efektif dan efisien dan mempercepat pada proses perhitungan sehingga menghasilkan hasil pemilihan yang akurat.
1
Maka dari uraian tersebut, penulis mengambil topik mengenai “Perancangan Sistem Informasi Pemungutan Suara Kepala Desa, Studi Kasus pada Pemilihan Kepala Desa di Kelurahan Bae Kudus ”. 1.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Metode Observasi Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
cara
melakukan
pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk memperoleh informasi sebagai bahan penulisan. 2. Metode Wawancara Dalam metode ini penulis mengadakan wawancara langsung dengan beberapa pihak dalam hal ini dengan bagian-bagian yang berkaitan dan terlibat langsung dengan obyek yang diteliti.
Penulis
mengajukan beberapa pertanyaan dan kemudian dijawab oleh pihak yang berkaitan. 3. Metode Kepustakaan Metode ini menekankan pada telaah buku, dalam hal ini pustaka tentang sistem informasi. Selain itu pembahasan yang dilakukan baik yang dilakukan berdasarkan buku-buku baik literatur maupun buku-buku lain yang mendukung sebagai landasan dalam pemecahan masalah. Buku merupakan sumber yang relevan dalam menggali pengetahuan, oleh karena itu penulis juga menggunakan buku sebagai landasan teori dan pembelajaran.
2
LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian Pemilihan Umum Pemilihan umum merupakan sarana untuk mewujudkan asas kedaulatan di tangan rakyat sehingga pada akhirnya akan tercipta suatu hubungan kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. 2.1.2. Tujuan Pemilihan Umum Adapun tujuan diadakannya pemilihan umum adalah untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga eksekutif maupun legislatif dan dalam rangka membentuk pemerintahan yang demokratis dan kuat, serta memperoleh dukungan sebesar-besarnya dari rakyat sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. 2.1.3. Kualitas Pemilu Pemilihan umum dapat memenuhi kualitas dan berjalan dengan baik apabila memenuhi beberapa criteria sebagai berikut: a. Jaminan derajat kompetisi yang sehat, partisipasif, mempunyai derajat keterwakilan
yang
lebih
tinggi
dan
memiliki
mekanisme
pertanggungjawaban yang jelas. b. Terlaksananya jadwal tahapan pemilu sesuai waktu yang telah ditetapkan. c. Terlaksananya pemilu yang berasaskan LUBER, JURDIL, dan dipatuhinya seluruh peraturan perundang-undangan yang mengatur pemilu. 2.1.4. Pemilu yang Luber dan Jurdil Pemilu yang LUBER dan Jurdil mengandung pengertian bahwa pemilihan umum harus diselenggarakan secara demokratis dan transparan, berdasarkan pada asaas-asas pemilihan yang bersifat langsung, umum, bebas dan rahasia, serta 1
jujur dan adil:
1
) Abhan Misbah.http://gsj.tripod.com/pantau1.htm
3
1. Langsung berarti rakyat pemilih mempunyai hak untuk secara langsung memberikan suaranya sesuai dengan kehendak hati nuraninya, tanpa perantara. 2. Umum berarti pada dasarnya semua warganegara yang memenuhi persyaratan minimal dalam usia , yaitu sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah/pernah kawin berhak ikut memilih dalam pemilihan umum. Warganegara yang sudah berumu 21 (dua puluh satu) tahun berhak dipilih. Jadi, pemilihan yang bersifat umum mengandung makna menjamin kesempatan yang berlaku menyeluruh bagi semua warga negara yang telah memenuhi persyaratan tertentu tanpa diskriminasi (pengecualian) berdasar acuan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, kedaerahan, dan status social. 3. Bebas
berarti
setiap
warganegara
yang
berhak
memilih
bebas
menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warganegara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya. 4. Rahasia berarti dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pemilihnya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan papun. Pemilih memberikan suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada suaranya diberikan. Asas rahasia ini tidak berlaku lagi bagi pemilih yang telah keluar dari tempat pemungutan suara dan secara sukarela bersedia mengungkapkan pilihannya kepada pihak manapun. 5. Jujur berarti dalam menyelenggarakan pemilihan umum; penyelenggaraan atau pelaksana, peserta, pengawas dan pemantau, termasuk pemilih, serta semua pihak yang terlibat secara tidak langsung, harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 6. Adil berarti dalam menyelenggarakan pemilu, setiap pemilih dan partai politik peserta pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
4
TINJAUAN UMUM DAN ANALISIS SISTEM 3.1 Ringroad Pets Kelurahan Bae berada di kaki gunung Muria. Jarak kelurahan Bae dengan kabupaten kudus kurang lebih berjarak 5 km. Kecamatan ini mempunyai wilayah seluas 233.275 Ha (2,3 km²) dengan keadaan tanah sebagian besar dataran rendah. Dan memiliki 5 Rukun warga (RW) yang terdiri dari 25 Rukun Tetangga (RT). Kelurahan Bae mempunyai jumlah penduduk kurang lebih 6.000 jiwa dengan komposisi 50 % antara yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Tingkat kepadatan penduduknya 300 jiwa/km². Mayoritas penduduk kelurahan bae menganut agama islam dengan mata pencaharian sebagai pengusaha, petani, pegawai negeri, swasta, pedagang dan lainnya. 3.2 Visi dan Misi Adapun visi dan misi dari Ringroad Pets adalah sebagai berikut : 3.2.1. Visi “Terpilihnya Kepala Desa yang berrtanggungjawab dan sesuai dengan hati nurani rakyat “. 3.2.2. Misi 1. Menciptakan kenyamanan dan keamanan proses pemilihan. 2. Melaksanakan pemilihan Kepala Desa dengan peraturan dan sistem yang berlaku. 3. Memberikan pelayanan yang baik kepada pemilih dalam rangka mewujudkan pemilihan Kepala Desa yang Jujur, Yurdil, Rahasia.
3.3 Analisis Sistem 3.3.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis
kebutuhan
sistem
sangat
dibutuhkan
guna
menunjang
penerapan sistem baru, apakah sistem baru yang akan diterapkan itu sesuai dengan kebutuhan apnitia atau belum, apakah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh panitia. Fungsi dari sistem baru ini adalah untuk membantu proses pencatatan data, pemungutan serta perhitungan dengan labih cepat, tepat dan akurat sehingga kualitas dan efektivitas kerja meningkat.
5
3.3.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Untuk menjalankan sistem informasi pemungutan suara pada pemilihan kepala desa dibutuhkan sistem perangkat keras (hardware) yang mampu mendukung pengoperasian program. Sistem perangkat keras tersebut harus memenuhi spesifikasi minimal dari kebutuhan hardware dari sistem yang akan diterapkan. Adapun spesifikasi minimal hardware yang dibutuhkan oleh sistem ini adalah : 1. Komputer Server Perangkat Keras MotherBoard
Disesuaikan dengan prosesor
Processor
Intel Core 2 Duo
RAM
DDR 2048 MB 800 Mhz
Harddisk
320 GB 7200 RPM ATA
VGA
256 MB
CD – RW
DVD – RW Asus
FloppyDisk
-
Monitor
LCD 16’
Speaker
Standard
Mouse
PS2 Standard
Keyboard
PS2 Standard
Stabiliser
Standard
UPS
600 VA
Printer
InkJet
6
2. Komputer Client Perangkat Keras MotherBoard
Disesuaikan dengan prosesor
Processor
Intel Celleron
RAM
DDR 512 MB 400 Mhz
Harddisk
80 GB 7200 RPM ATA
VGA
-
CD – RW
-
FloppyDisk
-
Monitor
LCD 16’
Speaker
Standard
Mouse
PS2 Standard
Keyboard+Numpad
PS2 Standard
Stabiliser
Standard
UPS
600 VA
Printer
-
3.3.1.2. Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk menerapkan sistem informasi akuntansi pemungutan suara kepala desa tidak terlalu banyak membutuhkan perangkat lunak (software) karena pada file setup dari system sudah dilengkapi dengan file *.dll dari software yang digunakan dalam pembuatan system. Adapun software yang dibutuhkan oleh sistem baru ini antara lain: Jenis Perangkat Lunak SO Windows XP Profesional With SP3 Microsoft SQL SERVER 2000 Cristal Reports 8.5
3.3.1.3. Kebutuhan Pengguna Sistem (Brainware) Sistem informasi pemungutan suara merupakan sistem dengan akses terbatas. Dalam pengoperasiannya sistem ini membutuhkan 3 jenis user, yaitu: 1. Admin User ini memiliki hak penuh untuk melakukan pengaturan sistem. Dalam sistem ini tidak setiap orang memiliki hak yang sama. Hal tersebut dilakukan demi keamanan sistem.
7
2. Data Entry User ini bertugas menginputkan data, seperti data pemilih Calon Kepala Desa dan data Petugas. 3. Petugas User ini mempunyai hak untuk menangani proses autentifikasi dan absensi.
8
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Rancangan Model Perancangan model adalah gambaran yang menjelaskan suatu bentuk sistem, salah satunya adalah logika model yang digambarkan dengan diagram arus data. Diagram Arus Data (DAD) yang pertama kali digambar adalah yang level teratas (top 2
level) dan diagram ini disebut dengan diagram konteks (context diagram) . Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan aliran data secara umum dari suatu entitas luar ke dalam sistem maupun sebaliknya dari sistem ke suatu entitas luar. Melalui diagram konteks ini diharapkan dapat memperoleh gambaran umum secara garis besar apa saja entitas luar yang terlibat dalam sistem. Diagram konteks hanya mempunyai satu proses saja, proses ini mewakili dari seluruh sistem. Diagram Konteks
Gambar Diagram Konteks
Gambar diagram konteks menunjukkan bahwa sistem ini berinteraksi dengan empat external entity, yaitu Admin, Pemilih, Petugas, Ketua Panitia dan Calon Kepala Desa. Seorang Admin sistem ini dapat memasukkan semua data pemilihan dan memiliki tanggung jawab terhadap sistem, admin juga mengawasi laju sistem dan mengatur login panitia yang bersangkutan. Admin Dapat melakukan segala sesuatu karena sistem adalah tanggung jawab admin.
Sedangkan Ketua Panitia hanya dapat memeriksa
berkas laporan yang dihasilkan. Petugas mempunyai hak untuk melakukan proses pada
9
pemilihan baik menginputkan data pemilih dan mengautentifikasi.
Sedangkan Calon
Kepala Desa merupakan objek pemilihan. 4.2 Implementasi Program Kegiatan Implementasi Program Kegiatan implementasi
dilakukan dengan
dasar
kegiatan yang telah
direncanakan dalam rencana implementasi sistem. Kegiatan ini mencakup proses pemograman dan pengetesan program selama 6 minggu, pemilihan dan pelatihan personil selama 1 minggu dan instalasi hardware dan software selama 1 minggu. Untuk lebih detail kegiatan implementasi program dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Kegiatan Implementasi WAKTU KEGIATAN IMPLEMENTASI
Bulan I I
1.Pemrograman
dan
II
Bulan II III
IV
I
II
Bulan III III
IV
I
II
III
Pengetesan
Program 2. Pemilihan dan Pelatihan Personil 3. Instalasi Hardware dan Software
4.3 Pemrograman dan Pengetesan Program 4.3.1 Pemrograman Proses pemograman merupakan proses implementasi terhadap pembuatan sistem dengan malakukan pengkodean berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dibuat sehingga berbentuk sistem baru yang sedemikian rupa seperti yang telah
direncanakan.
Pengkodean
ini
dilakukan
dengan
menggunakan
bahasa
pemrograman Visual Basic versi 6.0, database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server, sedangkan untuk laporan menggunakan Cristal Report.
10
IV
4.3.2 Implementasi Program Implementasi program merupakan bentuk program yang dijalankan pada sistem yang dikembangkan. Secara otomatis pengguna aplikasi ini akan dihadapkan dengan form Aplikasi utama yang mempunyaio fasilitas untuk input data, pengautentifikasian.
Untuk form
Suara, pemilih dihadapkan oleh form tempat melakukan pemilihan. Sedangkan untuk proses perhitungan pada form Perhitungan. Berikut adalah tampilan utama:
Gambar Tampilan Halaman Utama Aplikasi Utama
Gambar Tampilan Halaman Utama Form Suara
11
Gambar Tampilan Halaman Utama Form Perhitungan
12
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan analisis sistem pemungutan suara Kepala Desa
Kelurahan Bae. Dapat diketahui bahwa sampai saat ini masih dilakukan secara manual. Maka sistem yang berjalan mempunyai kekurangan antara lain: -
Sistem peungutan suara masih dilakukan secara manual, sehingga
sistem tersebut
mempunyai
banyak
kelemahan
diantaranya kurang efektif dan efisien terhadap waktu dan biaya. -
Pada Proses Perhitungan, dibutuhkan waktu yang lama sehingga waktu yang dihasilkan kurang maksimal dan efisien.
-
Pada proses perhitungan sering ditemukan kertas suara yang rusak atau tidak sah sehingga suara terbuah tidak sah.
-
Kesulitan dalam penulisan laporan, karena pendataan disimpan secara manual dalam lembar-lembar buku berbentuk arsip, dalam pembuatan laporan juga lama, karena harus mencari dan mengumpulkan data-data yang akan dilaporkan.
Pada sistem pengolahan data yang ada pada sistem pemungutan suara, selain mempunyai kelemahan juga mempunyai kelebihan yaitu: “ Sistem dapat lebih menyesuaikan jika terjadi perubahan secara mendadak ”. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut di atas adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini yaitu dengan membuat software aplikasi pemungutan susrs kepala desa. Kelebihan dari sistem aplikasi ini adalah : -
Dengan adanya sistem baru yang diusulkan, pelayanan terhadap pemilih dapat ditingkatkan baik dari segi kuantitas dan kualitas yang tentunya akan berdampak pada berjalannya proses pemungutan suara yang sesuaidengan asas demokrasi.
-
Kemampuan komputer mengolah data pemilih secara cepat dan tepat meningkatkan efektifitas waktu.
-
Kualitas suara yang dihasilkan tentunya lebih berkualitas karena sistem menyimpan suara sesuai dengan pilihan pemilih.
Selain
mempunyai
kelebihan
komputer
juga
mempunyai
kelemahan
diantaranya adalah : “Tidak dapat secara cepat untuk menyesuaikan situasi jika terjadi perubahan”.
13
5.2.
Saran Adapun saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut : -
Dengan mempertimbangkan sistem pemungutan suara yang masih mamual, maka sudah saatnya menggunakan sistem baru yang lebih efisien dan menghemat waktu..
-
Dalam penerapan baru ini hal yang perlu diperhatikan adalah adanya perawatan hardware dan software yang baik dan benar.
-
Untuk kelancaran proses pengolahan data diperlukan pelatihan personil yang akan terlibat dalam sistem baru tersebut.
-
Kecepatan informasi sangat berpengaruh pada tingkat kualitas informasi atau suara. Oleh karena itu, untuk menghadapi hal-hal tersebut penulis memberi saran pada pihak terkait, dalam hal ini Panitia Pemilihan Kepala Desa, agar memperbaiki sistem pengolahan data pemilih yang masih belum optimal, menjadi sistem komputerisasi yang lebih optimal.
-
Penulis menyadari bahwa program yang dibuat belum sempurna apabila sistem yang diusulkan belum bisa memenuhi kebutuhan maka hendaknya instansi bisa mengembangkan.
-
Untuk mengembangkan sistem yang telah ada, sebaiknya menggunakan alat input suara yang lebih modern seumpamanya layar Touchscreen.
14
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Penerbit Andi. Arief, Rudyanto M. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Penerbit Andi. Darmayuda, K. 2007. Program Aplikasi Client Server Pengolahan data Akademik dan sistem Penjualan Terpadu dengan Visual Basic 6.0 dan Borland Delphi 7.0 . Bandung: Penerbit Informatika. Kusrini, M.Kom dan Andri Koniyo. 2007. Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi
Akuntansi
dengan Visual
Basic dan Microsoft
SQL Server.
Yogyakarta: Penerbit Andi. Kusumo, Ario S.
2002 . Pemrograman Database denganVisual Basic 6.0.
Jakarta:Penerbit Elex Media Komputindo Mishbah, Absah. http://gsj.tripod.com/pantau1.htm. Mekanisme Pengawasan Pemilu Tahun 2009. Sunyoto, Andi. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta: Penerbit Andi. Tim KPU. 2009. Buku Pintar KPPS. Jakarta: Elctrions-MDP. Tim KPU. 2009. Rekapiltulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara di Kecamatan. Kudus: Tim KPU.
15