PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMELIHARAAN ALAT-ALAT DI DALAM MOBIL PEMADAM DINAS PEMADAM KEBAKARAN JAKARTA SELATAN
Dwi Febriyanti 1200960524 Defianti Utami 1301045034
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat sistem basisdata untuk menampilkan fasilitas penjadwalan pemeliharaan alat-alat di dalam mobil pemadam yang dilengkapi dengan aplikasi ‘sistem alert’ berupa kotak dialog dan suara, yang menjadi reminder kapan alat harus diganti atau dirawat sehingga mencegah terjadinya disfungsi alat-alat di dalam mobil pemadam pada saat proses penanggulangan kebakaran sedang berlangsung. Metode pengumpulan data dan metode perancangan. Metode pengumpulan data meliputi Studi Pustaka, Wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, dan Observasi secara langsung proses kerja yang terjadi. Metode Perancangan yang digunakan berdasarkan metodologi konseptual, logikal, dan fisikal. Hasil yang dicapai adalah sebuah sistem basisdata yang terimplementasi di dalam sebuah website dan didukung oleh aplikasi ’sistem alert’ sebagai pengingat (reminder). Simpulan yang dapat diambil adalah dengan diterapkannya sistem basisdata yang baru ini, maka seluruh data yang berkaitan dengan penjadwalan pemeliharaan alat-alat di dalam mobil pemadam telah terintegrasi dengan baik Kata Kunci : Perancangan, Basisdata, website, ‘sistem alert’, Pengingat
The purpose of this research is to design and create a database system for displaying facility maintenance scheduling tools in the fire trucks are equipped with applications 'system alert' a dialog box and sound, a reminder that when equipment must be replaced or treated so as to prevent the occurrence of dysfunction tool -extinguishing equipment in the car at the time of the fire fighting process is underway. Methods of data collection and methods of design. Methods of data collection include Library Studies, interview with related parties, and direct observation of work processes that occur. The design method used is based on the methodology of conceptual, logical, and physical. The result achieved is a database system that implemented within a website and are supported by the application 'alert system' as reminders (reminders). The conclusions that can be drawn is the implementation of a new database system, all data pertaining to maintenance scheduling tools in the fire engines have integrated well Keywords: Design, Databases, websites, 'alert system', Reminders.
PENDAULUAN Penanganan bencana kebakaran yang sigap dan cekatan, dapat mempersempit langkah kobaran api ke daerah yang lebih luas lagi. Kualitas alat-alat pemadaman api yang baik sangat berperan penting dalam mendukung keberhasilan penanganan bencana kebakaran. Pengadaan alat-alat tersebut seharusnya dilakukan dengan sangat cermat sehingga memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan. Selain itu, memelihara peralatan pemadaman api perlu dilakukan secara berkala dan terjadwal guna menjaga kehandalan fungsi yang dimiliki oleh masing-masing alat tersebut. Untuk mewujudkan pemeliharaan alat-alat di dalam mobil pemadam kebakaran yang bermutu serta tepat guna, dibutuhkan sistem basisdata yang mampu menampung data-data peralatan tersebut. Kemudian sistem dibuat untuk menyempurnakan fungsi suatu website yang didukung oleh aplikasi ‘sistem alert’, kapan alat-alat tersebut harus mendapatkan perawatan. Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan merupakan salah satu instansi pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang bergerak dalam menangani bencana kebakaran yang terjadi di wilayah Jakarta Selatan. Telah dilakukan penelitian terhadap basisdata instansi pemerintahan ini. Hasil penelitian terhadap basisdata Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan adalah perlunya dilakukan penambahan sistem Penjadwalan untuk pemeliharaan alat-alat di dalam mobil pemadam. Instansi ini belum memiliki sisem basisdata yang sesuai dengan kebutuhan untuk menyimpan dan mengelola datadata peralatan, termasuk sistem penjadwalan pemeliharaan peralatan tersebut. Sistem penjadwalan masih dilakukan secara manual, di mana data peralatan disimpan pada beberapa file terpisah. Apabila terdapat penambahan dan perubahan pada data tersebut, akan memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan operasional.Selain itu, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, harus dilakukan pencarian dari file ke file sehingga menyita banyak waktu. Melalui perancangan sistem tersebut, akan diperoleh suatu website yang sesuai dengan kebutuhan Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, terutama bagi pegawai-pegawai bidang sarana dan operasional. Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah : 1. Menciptakan sistem basisdata baru yang terkandung dalam sebuah website, yang mana website tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat memperlancar proses kerja Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan berdasarkan wawancara dengan pegawai seksi sarana. 2. Merancang sistem basisdata untuk menampilkan fasilitas penjadwalan pemeliharaan alat-alat dalam mobil pemadam yang disertai dengan aplikasi dekstop yang berupa ‘sistem alert’ sebagai pengingat, kapan alat harus diganti atau dirawat sehingga mencegah terjadinya disfungsi alat-alat di dalam mobil pemadam pada saat proses penanggulangan kebakaran sedang berlangsung. Pada aplikasi ’sistem alert’ tersebut ditandai dengan tampilnya pesan dari kotak dialog dan menghasilkan suara. Manfaat dari penyusunan skripsi ini adalah : 1. Adanya aplikasi ‘sistem alert’ tersebut diperuntukkan untuk mengingatkan semua pegawai bagian sarana/logistik dan bagian operasional, yang posisinya bertanggung jawab langsung terhadap alat-alat pemadaman api di dalam mobil pemadam kebakaran. 2. Meningkatkan pemahaman pentingnya teknologi informasi untuk mendukung suatu kerja kepada seluruh pegawai Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan. 3. Mencegah terjadinya disfungsi alat-alat di dalam mobil pemadam pada saat proses penanggulangan kebakaran sedang berlangsung, sehingga dapat menghindari jatuhnya korban jiwa dan kerugian materiil.
METODE PENELITIAN Dalam Penyusunan skripsi ini, digunakan beberapa metodologi, yaitu : 1. Metode Pengumpulan Data : a. Studi Lapangan (Field Research) Merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meninjau keadaan dan kinerja sebenarnya yang terjadi pada suatu perusahaan. Metode ini mampu membuktikan sinkronisasi antara asumsi atau ide Penulis dengan kenyataan yang sebenarnya. Metode ini dilaksanakan melalu beberapa cara, di antaranya : Pengamatan (Observation) merupakan kegiatan untuk mengamati secara langsung proses kerja dan prosedur sistem yang sedang berjalan. Selain itu, kegiatan ini dilakukan untuk menemukan kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh sistem.
b.
2.
Wawancara (Interview) merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi melalui komunikasi verbal, yaitu memberikan sejumlah pertanyaan seputar topik bahasan kepada beberapa pihak yang terkait secara langsung. Dokumentasi (Documetation), yaitu mencari beberapa bukti tertulis yang terkait dengan kegiatan seluruh pegawai dari suatu perusahaan. Studi Pustaka (Literature Study) merupakan kegiatan mengumpulkan dan menelusuri beberapa teori atau informasi dari kumpulan jurnal penelitian sebelumnya, artikel, bukubuku teori yang terkait dengan topik bahasan, browsing internet, dan banyak sumber yang lainnya.
Metode Perancangan Metode perancangan basisdata yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini berdasarkan teori yang dijabarkan oleh Conolly & Begg, yaitu : a. Perencanaan Basisdata (Database Design) Melalui metode ini, akan dilakukan identifikasi perencanaan dan tujuan perusahaan dengan menetapkan sistem informasi yang dibutuhkan dan mengevaluasi sistem informasi saat ini untuk menentukan kelebihan dan kekurangan yang ada. b. Definisi Sistem (Sistem Definition) Melalui metode ini, akan dilakukan penentuan batasan-batasan dari sistem yang sudah diperiksa dan bagaimana interface pada bagian yang lain dari sistem informasi suatu perusahaan. Hal terpenting yang termasuk dalam batasan sistem tidak hanya untuk pengguna dan aplikasi yang sedang berjalan saat ini, tetapi juga untuk pengguna dan aplikasi yang akan datang. c. Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirement Collection and Analysis) Melalui metode ini, akan dilakukan pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian dari perusahaan yang akan dilayani oleh basisdata. Ada banyak teknik untuk mengumpulkan informasi ini, yang disebut dengan fact-finding techniques. d. Metodologi Perancangan Basisdata Konseptual (Conceptual Database Design) Melalui metode ini, akan dilakukan pembuatan model data konseptual atau konsepkonsep dihasilkan dari penelusuran kebutuhan-kebutuhan suatu perusahaan. Dalam tahap ini tidak tergantung pada rincian implementasi seperti target DBMS, program aplikasi, bahasa pemrograman, platform perangkat keras, peformance issues, dll. e. Metodologi Perancangan Basisdata Logikal (Logical Database Design) Melalui metode ini, akan dilakukan pemetaan model konseptual ke dalam model logikal yang dipengaruhi oleh model data untuk basisdata target. Tahap logikal ini merupakan sumber informasi bagi tahap perancangan fisik dan menyediakan sarana atau mesin penggerak yang sangat penting dalam perancangan fisik basisdata secara efisien. f. Metodologi Perancangan Basisdata Fisik (Physical Database Design) Melalui metode ini, memungkinkan seorang perancang / designer membuat keputusan bagaimana suatu basisdata diimplementasikan. Perancangan fisik diperuntukkan untuk DBMS tertentu. Terdapat umpan balik antara perancangan logik dan perancangan fisik karena apabila terjadi perbaikan pada model data fisik, maka hal tersebut akan berpengaruh jg pada model data logik. g. Perencangan Aplikasi (Application Design) Melalui metode ini, akan dilakukan perancangan user interface dan program aplikasi yang menggunakan dan memproses basisdata. h. Implementasi (Implementation) Melalui metode ini, akan dilakukan realisasi fisik dari perancangan basisdata dan aplikasi. i. Data Conversion and Loading Melalui metode ini, akan dilakukan transfer data yang ada ke dalam basisdata baru dan mengkonversi setiap aplikasi yang ada untuk dijalankan pada basisdata baru. j. Pengujian (Testing) Melalui metode ini, akan dilakukan proses menjalankan sistem basisdata. Pengujian ini mencakup kegunaan dari sistem basisdata. k. Pemeliharaan Operasional (Operational Maintanance) Melalui metode ini, akan dilakukan proses pemantauan dan pemeliharaan sistem basisdata yang sudah terpasang.
HASIL DAN BAHASAN 1.
Perancangan Database a.
Perancangan Database Konseptual 1) Mengidentifikasi Tipe Entitas Langkah awal untuk membangun model data konseptual adalah mengidentifikasi tipe-tipe entitas utama yang dibutuhkan oleh pengguna. 2) Mengidentifikasi Tipe Relasi Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan hubungan yang terjadi antara tipe-tipe entitas yang telah diidentifikasi. Mengidentifikasi Tipe Relasi
Nama Entitas
Multiplicity
Hubungan Antar Entitas
Pegawai
1..1
Membuat
Mobil
1..*
Pegawai
1..1
Membuat
Alat
1..*
Pegawai
1..1
Membuat
Keluhan
0..*
Pegawai
1..1
Membuat
Jadwal
1..*
Pegawai
1..1
Membuat
SPKPengadaan
1..*
Pegawai
1..1
Memiliki
User
0..1
User
1..1
Menerima
Pemberitahuan
0..*
Mobil
1..1
Memiliki
Keluhan
0..*
Mobil
1..*
Memiliki
Jadwal
1..1
Alat
1..*
Memiliki
Keluhan
0..1
Jadwal
1..1
Memiliki
Keluhan
0..*
SPKPengadaan
1..1
Memiliki
Keluhan
1..*
SPKPengambilan
1..1
Memiliki
SPKPengadaan
1..*
BuktiPengambilan
1..1
Memiliki
SPKPengambilan
1..*
Nama Entitas
Multiplicity
Entity Relationship Diagram Konseptual Awal 3) Mengidentifikasi Tipe, Menggabungkan Atribut dan Mengidentifikasi Atribut Domain Tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi dan menggabungkan atribut yang dibutuhkan entitas atau relasi serta mengidentifikasi batasan nilai yang valid bagi atribut tersebut. 4) Menentukan Domain Atribut Domain atribut adalah kumpulan nilai yang diperoleh untuk satu atau lebih atribut. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menentukan domain untuk setiap atribut pada model data konseptual. 5) Mengidentifikasi Atribut Candidate Key dan Primary Key Tahap ini bertujuan untuk menentukan candidate key dan primary key pada beberapa field tabel.
Entity Relationship Diagram konseptual dengan Primary Key
6) Mempertimbangkan Pengguna Konsep Enchanced Modelling Tujuan dari tahap ini adalah untuk mempertimbangkan konsep enchanced modelling, seperti spesialisasi atau generalisasi, agregasi, dan komposisi. 7) Memeriksa Model dari Redundancy Pada tahap ini, diperiksa apakah terdapat redundancy dan menghilangkan redundancy yang ada.. 8) Validasi Model Konseptual dengan Transaction Validasi model konseptual dengan user transaction dapat digunakan untuk memastikan bahwa rancangan konseptual dari basisdata yang sedang dibangun dapat mendukung transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Entity Relationship Diagram konseptual dengan jalur-jalur transaksi
b.
Perancangan Database Logikal Perancangan database logikal adalah proses membangun model informasi yang digunakan oleh suatu perusahaan berdasarkan spesifik dan model data, tetapi perancangan ini dapat berdiri sendiri dari DBMS tertentu dari pertimbangan fisik lainnya. 1) Menentukan Relasi-Relasi untuk Model Data Logikal Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuat relasi model data logikal yang digunakan untuk menampilkan entitas, relasi, dan atribut yang telah diidentifikasi pada tahap konseptual. 2) Validasi Relasi Dengan Normalisasi Tujuan dari tahap ini adalah untuk membuat relasi model data logikal yang digunakan untuk menampilkan entitas, relasi, dan atribut yang telah diidentifikasi pada tahap konseptual. 3) Memvalidasi Relasi terhadap Transaksi Pengguna Tujuan dari langkah ini adalah memvalidasi model data logikal lokal. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin bahwa model tersebut mendukung seluruh transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna. 4) Menentukan Batasan Integritas Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan kendala integritas pada tampilan sehingga dapat melindungi dari keadaan yang tidak konsisten.
c.
Perancangan Database Fisikal Basisdata fisikal adalah proses pembuatan gambaran dari implementasi basisdata pada tempat penyimpanan kedua (secondary storage). Proses ini menjelaskan relasi dasar, organisasi file, dan indeks yang digunakan untuk memperoleh akses yang efisien terhadap data dan batasan integritas yang berhubungan serta ukuran keamanan lainnya. Tahapan perancangan basisdata fiskal mengijinkan perancang untuk membuat keputusan atas bagaimana basisdata pada DBMS yang lebih spesifik. 1) Menerjemahkan Global Logical Data Model dengan DBMS yang Digunakan Langkah ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah skema basisdata relasional dari global logic data model yang dapat diimplementasi pada DBMS yang sedang digunakan. 2) Merancang Representasi Fisikal Tujuan dilaksanakannya langkah ini adalah untuk menentukan organisasi fileyang optimal untuk menyimpan relasi dasar dan indeks-indeks yang dibutuhkan untuk mencapai tampilan yang diharapkan, dengan cara seperti relasi dan tupledisimpan dalam tempat penyimpanan kedua 3) Merancang Mekanisme Keamanan Sebuah basisdata merepresentasikan sumber daya yang penting bagi perusahaan. Oleh karena itu, keamanan dari sumber daya ini harus diutamakan. Terdapat dua tipe keamanan basisdata, yaitu keamanan sistem dan keamanan data.
Pengguna
Pegawai
Kepala Dinas
Admin
Relasi I
R
U
D
I
R
U
D
I
R
U
D
Pegawai
X
X
X
X
X
X
User
X
X
X
X
X
X
Alat
X
X
X
X
X
Jenis_alat
X
X
X
X
Jenis_mobil
X
X
X
X
Bukti
X
X
X
Jadwal
X
X
X
X X
X
X
Keluhan
X
X
X
X
X
Merk_mobil
X
X
X
X
X
Mobil
X
X
X
X
X
Pemberitahuan
X
X
X
X
Spk_pengadaan
X
X
X
X
X
X
Spk_pengambilan
X
X
X
X
X
X
Matriks Referensi Silang antara User dengan Relasi
2.
Perancangan Aplikasi Perancangan aplikasi merupakan perancangan antarmuka pengguna dengan program aplikasi yang menggunakan dan memproses basisdata.
Subbab ini berisi tentang perancangan pembuatan website penjadwalan, seperti : Menentukan struktur menu, membuat rancangan aplikasi, dan membuat STD. Struktur Menu 1. Struktur Menu Admin
Rancangan Struktur Menu Admin 1.
Struktur Menu Pegawai
Gambar 4.6 Rancangan Struktur Menu Pegawai 2.
Struktur Menu Kepala Dinas
Gambar 4.7 Rancangan Struktur Menu Kepala Dinas
3.
Implementasi dan Evaluasi Pada sub-bab ini akan menjelaskan tentang implementasi program, mulai dari menentukan spsesifikasi minimal hardware dan software, jadwal implementasi, petunjuk pemakaian program dan evaluasi sistem.
Tabel Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat Keras
Server
Client
Processor
Pentium Intel P6200
Pentium Intel P6200
2.13 GHz
2.13 GHz
Main Memory (RAM)
3 GB
3 GB
Hard Disk
Minimum 40 GB
Minimum 40 GB
Spesifikasi Perangkat Lunak Spesifik piranti lunak / software yang digunakan untuk implementasi aplikasi basisdata pada Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan adalah :
Tabel Spesifikasi Perangkat Lunak Peranti Lunak
Server
Client
Sistem Operasi
Windows 7 Ultimate
Windows 7 Ultimate
32-bit
32-bit
Aplikasi Pendukung
Microsoft Visual Studio 2010
Microsoft Visual Studio 2010
DBMS
MYSQL
-
Web Browser
-
Google Chrome Internet Explorer
Web Server
4.1.3
APACHE
Petunjuk Pemakaian Sistem Petunjuk pemakaian sistem dilampirkan dan dijelaskan, sebagai berikut : 1. Layar Login
Tampilan Layar Menu Awal
Pada halaman ini, muncul menu utama, yaitu Beranda, Galeri, dan Daftar. Menu Sejarah, Visi dan Misi, Tupoksi, Lokasi Rawan, dan Kontak merupakan menu tambahan yang memberikan informasi pendukung terkait Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan. Halaman login pada website Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan ini akan ditemui oleh user ketika pertama kali memasuki situs ini. Agar user dapat mengakses website lebih lanjut, maka user harus melakukan login terlebih dahulu sebagai admin, member, atau pegawai. Apabila, user belum memiliki akun, maka dibuat terlebih dahulu pada menu Daftar. Layar Home Admin ini akan tampil setelah user berhasil melakukan login sebagai Admin. Menu utama yang ada pada halaman ini adalah Beranda, Data, dan Logout. Pada menu Data, terdapat submenu Data Mobil, Data Alat, Data Pegawai, dan Data Keluhan, yang masing-masing halamannya memiliki menu insert. Menu Logoutdipilih jika useringin keluar dari hak akses website Admin. 2. Layar Data Mobil
Tampilan Layar Data Mobil Layar Data Mobil menampilkan tabel yang menjelaskan tentang spesifikasi mobil milik Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, seperti Kode Mobil, Nama Pegawai, Jenis Mobil, Merk Mobil, No. Polisi, Keterangan STNK, dan Action (tindakan). 3. Layar Data Alat
Tampilan Layar Data Alat Layar Data Alat menampilkan tabel yang menjelaskan tentang spesifikasi alat-alat milik Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, seperti Kode Alat, Nama Pegawai, Jenis Alat, Jumlah Baik, Jumlah Buruk, Keterangan, dan Action (tindakan). 4. Layar Data Pegawai
Tampilan Layar Data Pegawai Layar Data Pegawai menampilkan tabel yang menjelaskan rincian informasi pegawai Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, seperti Kode Pegawai, TeleponPegawai, Jabatan, Nama Pegawai, Alamat Pegawai, dan Action (tindakan). 5. Layar Keluhan
Tampilan Layar Data Keluhan Layar Data Keluhan menampilkan tabel yang menjelaskan tentang rincian keluhan apabila terjadi kerusakan atau disfungsi alat-alat dan mobil milik Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, seperti Kode Keluhan, Nama Alat, No. Mobil, Nama Pegawai, Keterangan Keluhan, dan Action (tindakan). 6. Layar SPK Pengadaan
Tampilan Layar SPK Pengadaan Halaman SPK Pengadaan menampilkan tabel yang berisi rincian keterangan Surat Perintah Kerja, yaitu tentang Kode SPK Pengadaan, Nama Pegawai, Nama SPK Pengadaan, Tgl SPK Pengadaan, Status, Keterangan, File, dan Aksi. Pada halaman ini, terdapat fitur upload download SPK Pengadaan yang bertujuan sebagai fasilitas pengiriman SPK antar pegawai. Kolom Status menjelaskan apakah SPK diterima atau ditolak. Terdapat pula menu Insert SPK Pengadaan. 7. Layar SPK Pengambilan
Tampilan Layar SPK Pengambilan Halaman SPK Pengambilan menampilkan tabel yang berisi rincian keterangan Surat Perintah Kerja, yaitu tentang Kode SPK Pengambilan, Nama Pegawai, Nama SPK
Pengambilan, Tgl SPK Pengambilan, Status, Keterangan, File, dan Aksi. Pada halaman ini, terdapat fitur upload download SPK Pengambilan yang bertujuan sebagai fasilitas pengiriman SPK antar pegawai. Kolom Status menjelaskan apakah SPK diterima atau ditolak. Terdapat pula menu Insert SPK Pengambilan. 8. Layar Jadwal
Tampilan Layar Jadwal Pada halaman ini akan ditampilkan jadwal pemeliharaan alat-alat dan mobil pemadam yang dapat dilihat oleh seluruh pegawai. Aplikasi ‘Sistem Alert’ akan berjalan sesuai data yang ada pada halaman Jadwal ini. 9. Layar Pemberitahuan
Tampilan Layar Pemberitahuan Pada layar pemberitahuan ini, akan ditampilkan detail keterangan mengenai pemberitahuan kapan alat atau mobil harus diservis, diganti atau mendapatkan tindakan yang lainnya, yang akan dijelaskan pada kolom Isi. Terdapat 5 kolom pada tabel pemberitahuan, yaitu : Kode Pemberitahuan, Status, Isi, Tanggal, dan Action. 10. Layar Sistem Alert
Tampilan Layar Sistem Alert Aplikasi Sistem Alert ini diterapkan pada desktop beberapa pegawai yang terkait dengan proses pemeliharaan alat dan mobil Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan. Pada Layar Sistem Alert, pegawai dapat menetapkan atau memasukkan jadwal servis alat dan mobil dengan mengesetwaktu, tanggal dan bulan. Sistem alert ini juga dapat muncul tanpa harus mengeset secara manual jadwal servisnya, tetapi secara otomatis muncul. 11. Layar Cek Jadwal Apabila ada jadwal servis, maka akan muncul kotak dialog dan suara yang berfungsi untuk mengingatkan pegawai, yang muncul seminggu sebelum tindakan servis harus dilakukan.
Gambar 4.27 Tampilan Layar Isi Alert
SIMPULAN DAN SARAN 1.
2.
Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem basisdata pengaturan jadwal pemeliharaan alat-alat di dalam mobil pemadam kebakaran milik Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, yang dilengkapi dengan ‘sistem alert’ sebagai pengingat, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut : a. Dengan dihasilkannya sistem basisdata baru untuk pengaturan jadwal pemeliharaan alat-alat di dalam mobil pemadam, maka seluruh data yang berkaitan dengan jadwal dapat terintegrasi dengan baik, mengurangi kerumitan dalam pengorganisasian data, dan mengurangi terjadinya kesalahan dalam pencatatan data. b. Dengan diterapkannya sistem basisdata yang baru ini, maka dapat menurunkan resiko disfungsi alat dan mobil pemadam yang dapat berdampak pada bertambah banyaknya korban jiwa dan kerugian materiil saat alat dan mobil tersebut digunakan dalam proses penanggulangan kebakaran. Dengan adanya sistem basisdata yang baru ini, maka komunikasi antar pegawai yang memiliki fungsi berkaitan dengan pengaturan jadwal, seperti pegawai Seksi Sarana Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan, Kepala Seksi Sarana Dinas Pemadam Kebakaran Jaksel, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Jaksel, pegawai Seksi Sarana Pemadam Kebakaran Jakarta (Pusat), dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pusat menjadi lebih praktis karena dilengkapi fasilitas upload dan download. Manfaat Agar dapat mendukung keberhasilan proses implementasi sistem basisdata pengaturan jadwal pemeliharaan alat-alat di dalam mobil pemadam kebakaran, maka terdapat beberapa saran : a. Memperhatikan sistem security pada website agar keamanan dan validitas data tetap terjaga dan tidak sembarang pihak dapat mengakses data tersebut. b. Melakukan pengembangan selanjutnya pada aplikasi ‘sistem alert’ agar tampilan lebih menarik dengan penambahan warna dan logo perusahaan.
REFERENSI Connoly, T.M. dan Begg C.E. (2010). Database System : A Practical Approach to Design, Implementation, and Management. Fifth Edition. Addison-Wesley, Massachussets, USA. Indrajani. (2011). Pengantar dan Sistem Basis Data. Penerbit : Gramedia. Jakarta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D ). Penerbit : Alfabeta. Bandung.
RIWAYAT PENULIS Dwi Febriyanti lahir di kota Jakarta pada tanggal 1 Februari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013. Delfianti Utami lahir di kota Cirebon pada tanggal 10 Juni 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2013.