Perancangan Peningkatan Kapasitas Jaringan Metro Ethernet PT. Telkom Surul Saputra Binus University, Jakarta, 085268736363,
[email protected]
Aranditio Dimas Pratama Binus University, Jakarta, 083808545460,
[email protected]
Rhezaldy Pranayana Binus University, Jakarta, 085730006385,
[email protected]
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini ialah mengembangkan kapasitas jaringan metro ethernet pada PT. Telkom yang saat ini sudah overload seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk yang sangat pesat. Penelitian ini diawali dengan menganalisa jaringan yang sudah berjalan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data detail dan akurat,studi pustaka dengan pengumpulan pengumpulan bahan-bahan ,artikel,dan buku referensi yang sudah membahas metro ethernet,kemudian merancang sistem dan menguji cobanya dengan mengimplementasikan secara langsung.Dari Hasil uji coba,sistem sudah berjalan dengan baik sesuai dengan fungsinya dan kapasitasnya meningkat sehingga dapat mengatasi permasalahan yang ada di PT. Telkom. Kata Kunci: PT.Telkom, Kapasitas Jaringan, Jaringan Ethernet, Metro Ethernet.
LATAR BELAKANG
PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan service provider Sistem seperti Internet speedy,telpon rumah,serta layanan IPTV seperti Groovia,Telkomvision yang menggunakan basis satelit dan fiber optik. Teknologi Metro Ethernet merupakan salah satu perkembangan dari teknologi ethernet yang dapat menempuh jarak yang luas berskala perkotaan dengan dilengkapi berbagai fitur seperti yang terdapat pada jaringan ethernet umumnya yang saat ini sedang digunakan oleh PT. Telkom, sehingga jaringan berskala metro dapat dibentuk dengan menggunakan teknologi ethernet biasa Perusahaan ini yang daerah operasinya mencakup seluruh Jakarta ada beberapa daerah yang mengalami kendala untuk daerah Tegal Alur dan JIA dimana untuk daerah ini ,dalam melayani kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan akses jaringan karena 1
sistem yang sudah tidak mencukupi. Untuk itu perlu dikembangkan sistem baru dengan menggunakan Metro Ethernet yang memiliki kapasitas lebih besar. TUJUAN 1. Merancang sistem jaringan untuk meningkatkan kapasitas untuk daerah Tegal Alur – JIA. 2. Mengimplementasikan sistem yang sudah di buat diharapkan penganalisaan metro ethernet ini nantinya mudah dikembangkan untuk kedepannya khususnya jika perusahaan ingin merubah maupun merancang ke dalam sistem yang baru. PERMASALAHAN Berdasarkan analisa yang telah kami lakukan, topologi yang menghubungkan dari TGA ke JIA sangat tidak memungkinkan menggunakan perangkat Metro Ethernet TYPE B di karenakan akan membuat jaringan overload jika adanya permintaan layanan komunikasi dari konsumen yang terus meningkat. karena sebelum menggunakan topologi ini ada masalah yang mengakibatkan overload yang mengakibat aktifitas Internet putus dan gangguan yang berakibat fatal pada link-link jaringan ke tempat tertentu sehingga menggunakan metode LAG untuk menyelesaikan masalah saat itu. namun hal ini dapat terjadi lagi dengan berkembangnya daerah tersebut maka pelanggan akan semakin terus meningkat sehingga membebani kapasitas. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah : •
Analisa sistem Analisa sistem menggunakan teknik studi lapangan untuk mengumpulan data dengan cara turun langsung dan terlibat secara aktif ke lapangan atau tempat di mana masalah itu didapat dan mempelajari topologi metro ethernet yang lama dan mengumpulkan data-data yang nantinya digunakan untuk topologi metro ethernet yang baru.
•
Studi pustaka Teknik pengumpulan data dari bahan-bahan bacaan atau artikel yang berkenaan dengan masalah yang berkenaan dengan pemilihan spesifikasi switch atau router yang akan digunakan dalam analisa sistem. Selain itu pemilihan, Hal ini dilakukan agar dapat menggali informasi selengkap-lengkapnya mengenai metro ethernet di PT. Telkom yang akan digunakan dalam topologi metro ethernet yang baru sehingga nantinya dapat berjalan dengan lancar.
•
Merancang Sistem Melakukan perancangan sistem setelah melakukan analisa sistem yang sudah di gunakan kemudian di rancang sistem yang baru kemudian di lakukan studi pustaka yang menganalisa dengan teori yang sudah pernah di buat kemudian mengetahui 2
perancangan topologi yang baru dan penggunaan perangkat jaringan untuk digunakan. •
yang baru
Uji Coba Sistem: Uji coba sistem yang sudah di rancang menggunakan topologi baru dan perangkat jaringan yang baru agar mengetahui letak kelemahan atau kekurangan yang ada atau memberikan kelebihan dan perancangan kapasitas yang gunakan agar dapat di integrasikan dengan perangkat jaringan lain yang berada di PT. Telkom.
HASIL BAHASAN Berdasarkan analisa dan uji penelitian, dimana topologi yang menghubungkan dari TGA ke JIA sangat tidak memungkinkan menggunakan perangkat Metro Ethernet TYPE B dikarenakan akan membuat jaringan overload jika adanya konsumen yang terus meningkat. Sewaktu-waktu permintaan konsumen akan semakin meningkat untuk menggunakan layanan PT TELKOM karena di daerah JIA tidak hanya perusahaan penerbangan yang menggunakan jasa layanan PT TELKOM namun di daerah tersebut semakin berkembang. dengan berkembangnya daerah tersebut maka pelanggan akan semakin terus meningkat.hal ini dapat berakibat device down karena memiliki beban berat untuk mentransfer data yang membuat seluruh aktifitas Internet putus dan gangguan yang berakibat fatal pada link-link jaringan ke tempat tertentu. contoh kasus ketika sebelum menggunakan metode teknologi LAG dimana di daerah tersebut sangat memungkinkan adanya permintaan konsumen yang meningkat dan meminta layanan yang lebih. Tidak hanya dengan menggunakan perangkat type B yang memungkinkan pemborosan port pada perangkat dan adanya keterbatasan jumlah core pada optic TGAJIA. belum lagi untuk menambah kabel core pada optic banyak persyaratan yang harus dipenuhi dari menggali tanah, surat izin dll.
3
3.2 Topologi yang Baru
4
HASIL UJI COBA Berikut merupakan hasil dari konfigurasi pada interface perangkat Metro Ethernet TYPE A pada daerah TGA dan JIA. sehingga kita dapat mengetahui hasil dari konfigurasi yang telah di buat pada setiap perangkat. Fungsi Interface TGA Dengan adanya hasil dari konfigurasi pada interfacedi daerah TGA. kita dapat mengetahuiinfo port pada interface yang telah kita konfigurasi pada perangkat. Hasil dari konfigurasi port pada TGA sebagai berikut :
Gambar Uji Coba port TGA
Info status port setelah dikonfigurasi sebagai berikut:
Gambar Status Port TGA
Gambar diatas menunjukan bahwa kapasitas port sudah memiliki kapasitas 10Gbps dan semua link up atau terhubung. Hasil dari Konfigurasi Interface di TGA sebagai berikut:
Gambar Info Interface TGA
Hasil dari router interface-nya sebagai berikut:
5
GambarHasil Interface TGA
Fungsi Interface JIA Dengan adanya hasil dari konfigurasi pada interface di daerah JIA kita dapat mengetahui info port pada interface yang telah kita konfigurasi pada perangkat.
Hasil konfigurasi port pada JIA sebagai berikut:
Gambar UjiCoba port JIA
Informasi status port setelah dikonfigurasi berikut:
sebagai
Gambar Status Port JIA
6
Gambar diatas menunjukkan interface 1/1/2 yang berada di JIA yang memiliki IP address 10.10.10.66/30
Hasil dari konfigurasi interface di JIA sebagai
berikut:
Gambar Info Interface JIA
Hasil dari router interface-nya sebagai berikut:
Gambar Hasil Interface JIA
Pada percobaan ini menunjukkan bahwa sudah terkoneksi dengan link kedua interface di TGA dan di JIA sehingga mereka sudah saling terhubung dan saling mengenal assigned IP address yang ada. PercobaanKonektifitas Ping antar JIA - TGA *A:METRO-A-JIA# ping 10.10.10.66 rapid count 1000 PING 10.10.10.6656 data bytes !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! ---- 10.10.10.66PING Statistics ---100 packets transmitted, 100 packets received, 0.00% packet loss round-trip min = 0.390ms, avg = 1.27ms, max = 18.5ms, stddev = 2.46ms
Gambar Uji Coba Ping
Percobaan ini menunjukkan tidak adanya loss packet dengan menggunakan PING ip address yang berada pada interface 7
TGA - JIA. Tanda seru (!) yang menunjukkan bahwa jumlah paket yang dikirim dan yang diminta tidak ada loss packet. Percobaan Kapasitas Menggunakan Type A Percobaan ini di lakukan untuk melihat banyaknya Bandwidth yang terpakai setelah menggunakan type A di metro TGA di port 1/1/1. Berikut informasi secara interval 3 detik sekali : :
Gambar Percobaan Kapasitas Type A
Percobaan pada gambar di atas menunjukkan kapasitas atau bandwidth yang digunakan sudah memiliki rata-rata 6% keluar dan 6% masuk dari 10Gbps ke interface antara TGA – JIA. PercobaanMenggunakan Type B Percobaan ini di lakukan untuk melihat banyaknya Bandwidth yang terpakai pada saat menggunakan type B di Metro TGA.
8
Gambar Percobaan Kapasitas Type B
Percobaan pada gambar diatas menunjukkan perbandingan kapasitas pada percobaan di gambar sebelumnya. Pada percobaan di tipe B menunjukkan kapasitas atau bandwidth yang digunakan sudah memiliki rata-rata 55% keluar dan 60% masuk dari 1Gbps ke interface antara TGA – JIA. Jika kapasitas sudah 60% akan ada alarm pertama yang menunjukkan hampir overload. Percobaan Routing Protocol Berikut merupakan hasildari semua konfigurasi Routing Protocol pada perangkat Metro Ethernet TYPE A pada daerah TGA dan JIA sehingga kita dapat mengetahui hasil dari konfigurasi semua Routing Protokol yang telah dibuat pada setiap perangkat. PercobaanOSPF Hasil dari konfigurasi OSPF di TGA sebagai
berikut:
9
Gambar Uji Coba OSPF TGA
Pada gambar diatas OSPF yang berjalan pada metro di TGA sudah berjalan dan berada pada ospf area 29 sudah up.
Hasil dari konfigurasi OSPF di JIA sebagai berikut:
Gambar Uji Coba OSPF JIA
Pada gambar diatas juga menjelaskan bahwa JIA berada pada ospf area 29 dimana kedua metro tersebut sudah berada pada ospf area 29 dan sudah up.
10
PercobaanRSVP Hasil dari konfigurasi RSVP di TGA sebagai berikut:
Gambar Uji Coba RSVP TGA
Hasil dari konfigurasi RSVP di JIA sebagai berikut:
Gambar Uji Coba RSVP JIA
Percobaan ini hanya menjelaskan sudah terhubungnya routing protocol RSVP di TGA maupun di JIA yang dapat dilihat nama interface tersebut.
11
Percobaan MPLS Hasil dari konfigurasi MPLS di TGA sebagai berikut :
Gambar Uji Coba MPLS JIA
Hasil dari konfigurasi MPLS di JIA sebagai berikut :
Gambar Uji Coba MPLS JIA
Percobaan ini menjelaskan sudah terhubungnya routing protocol MPLS di TGA maupun di JIA yang dapat di lihat path diatas.
Percobaan LDP Hasil dari konfigurasi LDP di TGA sebagai berikut:
12
Gambar Uji Coba LDP TGA
Hasil dari konfigurasi LDP di JIA sebagai berikut :
Gambar Uji Coba LDP JIA
Percobaan ini menjelaskan sudah terhubungnya routing protocol LDP di TGA maupun di JIA yang dapat di lihat interface tersebut. Percobaan SDP Hasil dari konfigurasi SDP di TGA sebagai berikut:
Gambar Uji Coba SDP TGA
13
Hasil dari konfigurasi SDP di JIA sebagai berikut:
Gambar Uji Coba SDP JIA
Kedua gambar diatas memperlihatkan status SDP yang ada pada metro di TGA dan JIA . Hasil
dari
info
service
yang
ada
di
JIA
dan
TGA
: Gambar Info Service JIA dan TGA
Percobaan ini menjelaskan sudah terhubungnya routing protocol SDP di TGA maupun di JIA yang dapat dilihat interface tersebut dan terdapat unicast IPTV yang berada di daerah Cengkareng dan JIA.
14
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari uji coba dan evaluasi yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penggunanaan alat-alat elektronik yang menggunakan bandwidth besar seperti salah satunya IPTV membuat beban kerja perangkat Metro Ethernet terjadi overload hingga setiap portnya memakan bandwidth sebesar 30%. kemudian membuat perangkat Metro Ehternet menjadi status down. 2. Hasil dari Uji coba Kapasitas menunjukan bahwa pada saat menggunakan Perangkat Alcatel-Lucent 7745 (Tipe B) yang hanya dedicated Link port 1Gb sudah mencapai 60% lebih yang masuk ke perangkat tersebut dan hampir 60% keluar dari perangkat tersebut sehingga di karenakan 60% adalah batas dari alarm yang mengakibatkan penurunan kecepatan pengiriman paket maka harus di ambil tindakan dalam masalah tersebut agar tidak terjadi overload pada perangkat kemudian menjadi down. 3. Hasil dari analisis dan rancangan sistem yang baru menunjukkan bahwa penggunaan topologi yang baru mengurangi beban hingga 10 kali lipat penggunaan dari perangkat jaringan tersebut. 4. Penggunaan perangkat metro ethernet Alcatel-Lucent 7750 (Tipe A) yang sudah di uji coba setelah menggunakan topologi baru menunjukkan peningkatan yang signifikan hingga 1000% dalam kapasitas jaringannya.
1. 2.
Saran Beberapa ide pengembangan yang dapat di kembangkan lebih lanjut adalah : Perkembangan daerah yang di nilai akan berkembang pesat harusnya sudah memiliki persiapan untuk terburuknya agar tidak terjadi overload terus-menerus di kemudian hari. Penggunaan Perangkat Alcatel-Lucent 7745 (Tipe B) yang berada pada daaerah berkembang pesat sebaiknya di rubah menjadi Alcatel-Lucent 7750 (Tipe A) agar peningkatan costumer yang pesat pada daerah Tegal Alur - JIA bisa teratasi dan dapat pemeliharaan yang lebih mudah.
REFERENSI Downes, K. Ford, M., Lew, H. K, Spanier, S., dan Stevenson, T. (1998).Internetworking Technologies Handbook. (2nd edition). Indianapolis: Macmillan Technical Publishing Forouzan, B. A. (2003). Local Area Networks. (1st edition). New York: McGraw-Hill Companies Inc. Halabi, Sam. (2003). Metro Ethernet. Indianapolis: Cisco Press. Harrington, Jan. L. (2007). Ethernet Networking for the Small Office and Professional Home Office. California: Morgan Kauffman Elsevier Inc. 15
Rafiudin, R.(2004). Panduan Membangun Jaringan Komputer untuk Pemula. (3rd edition). Jakarta : Elex Media Komputindo Tanenbaum, Andrew.S . (2003). Computer Networks. (4th edition). Michigan: Prentice Hall PTR. Referensi dari Internet : Anonim. 2007. Macam Macam Kabel Jaringan. 23 November 2011 dari http://servas.wordpress.com/2007/12/08/macam-macam-kabel-jaringan-lan/ Anonim. 2011. Transmision Control Protocol (TCP). 21 Desember 2011 dari http://www.omnisecu.com/tcpip/transmission-control-protocol-tcp.htm, Fadel. 2005. Jaringan Komputer. 24 November 2011 dari http://fadel05.tripod.com/network/jaringan.html Hamim, Mahfudin. 2012. Cara Kerja Metro Ethernet. 1 Oktober 2012 http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=97 6:cara-kerja-metro-ethernet&catid=10:jaringan&Itemid=14
dari
Nicolas Guerin and Alexandre Villoing. 2006. Metro-Ethernet: State of the Art. 19 November 2011 dari http://www.villoing.net/dossiers/MetroEthernet.pdf Poegoeh Adhie. 2011. Perangkat Jaringan Komputer. 6 November 2011 dari http://cintasegilima.wordpress.com/2011/07/29/perangkat‐jaringan‐komputer/ Riyadi, Kristanta. 2012. Mengenal Metro Ethernet. 1 Oktober 2012 dari http://kuliah.wikidot.com/metroethernet Rizal, Irul. 2010. Metro Ethernet Transport. 13 Oktober 2012 dari http://irulrizal.blogspot.com/2010/03/metro-ethernet_4826.html Tito. 2010. Konfigurasi Metro Ethernet pada Jaringan Speedy. 13 Oktober 2012 dari http://thisismybox.blogspot.com/ Tito. 2010. Keuntungan Metro Ethernet. 2 November 2011 dari http://thisismybox.blogspot.com/2010/03/keuntungan‐metro‐ethernet.html Tristiyanto,Eri 2010. Macam Macam Kabel. 19 November 2011 dari 16
http://eritristiyanto.wordpress.com/2010/01/08/macam-macam-kabel
RIWAYAT PENULIS
Surul Saputra lahir di Palembang pada 8 Juli 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Computer Science pada 2013.
Aranditio Dimas Pratama lahir di Palembang pada 18 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Computer Science pada 2013
Rhezaldy Pranayana ahir di Surabaya pada 6 Februari 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Computer Science pada 2013.
17