PERANCANGAN PEMBELAJARAN LITERASI INFORMASI BERBASIS WEB DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
INDAH KURNIANINGSIH
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Perancangan Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tugas akhir ini.
Bogor, Oktober 2012 Indah Kurnianingsih NRP G652090025
ABSTRACT INDAH KURNIANINGSIH. Web-based Information Literacy Learning Design in School. Under direction of MEUTHIA RACHMANIAH, PUDJI MULJONO, and YUYU YULIA. ABSTRACT Information Literacy (IL) Program is a library program that aims to improve the ability of library users to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use effectively the needed information. Information literacy learning is essential to be taught and applied in education from the beginning of the school so that students are able to find and organize information effectively and efficiently particularly regard to the school assignment and learning process. At present, various educational institutions began to implement online learning model to improve the quality of teaching and research quality. Due to the advancement of information technology, the information literacy program should be adjusted with the needs of library users. The purpose of this study was to design web-based information literacy learning for school library. This research conducted through several stages which are: identifying the needs of web-based IL, designing web-based IL, determining the model and the contents of a web-based IL tutorial, creating a prototype webbased IL, testing, and usage tutorial prototype IL. The results showed that 77% of respondents stated the need of web-based learning IL. The prototype of web-based learning IL is consisted of six main units using combination of the Big6 Skills model and 7 Concept of Information Literacy by Shapiro and Hughes. The main sixth units are Library Values, Literacy Resource, Literacy Research, Organization of Information, Critical Literacy and Publishing Literacy. In testing phase the prototype of IL web-based worked properly. After passing the test, the prototype of IL web-based could be used through hyperlink in web school network. This prototype web-based information literacy is expected to support the information literacy learning in a holistic approach. Keywords : information literacy, web, school, library, learning.
RINGKASAN INDAH KURNIANINGSIH. Perancangan Pembelajaran Literasi Informasi (LI) Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah. Dibimbing oleh MEUTHIA RACHMANIAH, PUDJI MULJONO, dan YUYU YULIA. Program literasi informasi merupakan salah satu program perpustakaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan pemustaka (pengguna perpustakaan) dalam mencari, mengolah, dan mengevaluasi informasi secara efektif dan efisien. Pembelajaran literasi informasi sangat penting untuk dimulai sejak sekolah agar siswa mampu mencari dan mengolah informasi secara efektif dan efisien khususnya berkaitan dengan tugas-tugas dan pelajaran di sekolah. Saat ini berbagai institusi pendidikan mulai menerapkan berbagai bentuk model pembelajaran online sebagai upaya peningkatan kualitas pengajaran dan juga peningkatan kualitas penelitian. Oleh sebab itu dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi informasi maka program literasi informasi pun harus disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka. Penelitian ini dimaksudkan untuk membuat rancangan pembelajaran literasi informasi yang berbasis web di perpustakaan sekolah agar pemustaka dapat mengakses LI berbasis web secara online. Metode untuk perancangan literasi informasi berbasis web dimulai dengan tahap identifikasi kebutuhan pembelajaran literasi informasi yang berbasis web melalui kuesioner online yang diberikan kepada 115 siswa-siswi sekolah menengah atas Madania selaku responden untuk mengetahui tingkat kebutuhan pembelajaran LI yang berbasis web. Tahap berikutnya adalah penentuan model pembelajaran LI berbasis web yang menggunakan kombinasi model The Big6 Skills dan 7 Konsep Literasi Informasi yang dikembangkan oleh Shapiro dan Hughes. Kemudian tahap berikutnya adalah perancangan LI berbasis web yang terdiri dari tahap pembuatan diagram pohon isi website dan pembuatan sketsa tampilan website. Tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan prototipe LI berbasis web hingga tahap pengujian untuk dapat digunakan sebagai media pembelajaran literasi informasi secara online. Hasil tahap identifikasi kebutuhan pembelajaran LI yang berbasis web menunjukkan bahwa dari 37 responden yang menjawab, 77% diantaranya menyatakan perlunya pembelajaran LI yang berbasis web. Hasil perancangan pembelajaran LI berbasis web berupa protipe pembelajaran LI berbasis web yang terdiri dari enam unit utama. Keenam unit tersebut terdiri dari unit ke-1 Library Values, unit ke-2 Resource Literacy, unit ke-3 Research Literacy, unit ke-4 Organization of Information, unit ke-5 Critical Literacy, dan unit ke-6 Publishing Literacy. Perancangan LI berbasis web ini masih berupa prototipe yang dapat dikembangkan lagi oleh para pustakawan maupun para pendidik literasi informasi untuk memaksimalkan pembelajaran LI. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah prototipe pembelajaran LI berbasis web yang telah dirancang ini dapat menjadi media yang mendukung proses pengajaran dan pembelajaran keterampilan LI tanpa kendala tempat dan waktu. Kata kunci : literasi informasi, web, perpustakaan, sekolah.
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.
PERANCANGAN PEMBELAJARAN LITERASI INFORMASI BERBASIS WEB DI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
INDAH KURNIANINGSIH
Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Teknologi Informasi untuk Perpustakaan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tugas Akhir : Drs. Badollahi Mustafa, M.Lib.
Judul Penelitian
: Perancangan Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah.
Nama
: Indah Kurnianingsih
NRP
: G652090025
Program Studi
: Teknologi Informasi Perpustakaan
Disetujui Komisi Pembimbing
Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc. Ketua
Dr. Ir. Pudji Muljono, M.Si.
Ir. Yuyu Yulia, M.Si.
Anggota
Anggota
Diketahui
Ketua Program Studi MTP
Dekan Sekolah Pascasarjana
Aziz Kustiyo, S.Si. M.Kom
Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc, Agr
Tanggal Ujian :
Tanggal Lulus :
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga tugas akhir ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak September 2011 ini adalah Literasi Informasi atau Information Literacy, dengan judul Perancangan Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah. Tugas akhir ini dapat diselesaikan atas dukungan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Ir. Meuthia Rachmaniah, M.Sc, selaku ketua komisi pembimbing, yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama pembuatan tugas akhir dengan penuh kesabaran. 2. Dr. Ir. Pudji Muljono, M.Si. dan Ir. Yuyu Yulia, M.Si. selaku anggota komisi pembimbing yang telah memberikan saran serta perbaikan pada tugas akhir ini dengan penuh kesabaran. 3. Bapak Nafis selaku Principal Sekolah Madania 4. Kepala Perpustakaan dan Tim Pustakawan Sekolah Madania 5. Bapak/Ibu Guru serta siswa/i sekolah Madania yang telah membantu pengumpulan data. 6. Tim IT sekolah Madania, khususnya Bapak Faried Irmansyah dan Saudara M. Sulthon Aminudin yang telah membantu penyelesaian tesis ini. 7. Teman-teman seperjuangan di Megister Teknologi Informasi untuk Perpustakaan angkatan III tahun 2009. 8. Keluarga besar yang selalu memberikan motivasi dan doa tulusnya. Bapak (alm), ibu, suami, anak-anak dan kakak-kakakku serta adikku tercinta. Bogor, Oktober 2012
Indah Kurnianingsih
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Kebumen, Jawa Tengah pada 17 Januari 1981 dari Ayah Drs. Sewojo (alm) dan ibu Siti Muniroh, SH. Penulis merupakan anak ke-9 dari sembilan bersaudara. Tahun 1999 penulis lulus dari SMA Insan Cendekia yang saat ini berubah menjadi MAN Insan Cendekia Serpong Banten. Sempat menempuh pendidikan D1 jurusan Akuntansi di Universitas Jendral Soedirman Purwokerto Jawa Tengah, selanjutnya di tahun 2000 penulis melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Penulis terdaftar sebagai mahasiswa S2 Program Magister Teknologi Informasi Perpustakaan (MTP) IPB pada tahun 2009. Saat ini penulis bekerja sebagai Guru-Pustakawan (TeacherLibrarian) di sekolah Madania Indonesian School with World Class Standard.
i
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ................................................................................... DAFTAR GAMBAR .............................................................................. DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... I PENDAHULUAN .......................................................................... 1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1.2 Tujuan Penelitian ............................................................... 1.3 Manfaat Penelitian ............................................................. 1.4 Ruang Lingkup .................................................................... II
iii iv v 1 1 3 3 3
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 2.1 Literasi Informasi ...................................................................... 2.2 Model Literasi Informasi (LI) ................................................. 2.2.1 The Big6 Skills .............................................................. 2.2.2 Empowering 8 ................................................................ 2.3 Standar Kompetensi LI ............................................................ 2.3.1 The Association for College and Research Libraries (ACRL ............................................................ 2.3.2 American Association of School Librarians (AASL ) .... 2.3.3 Jeffco Public School Colorado ..................................... 2.4 Pendidikan Pemakai .................................................................. 2.5 Rancangan ................................................................................. 2.6 Web ........................................................................................... 2.7 Langkah-Langkah Perancangan Website ................................ 2.8 Eleme-Elemen Desain ............................................................... 2.9 Metode Pengujian Black-Box .................................................... 2.10 Content Management System (CMS) .......................................
4 4 5 5 5 8 8 8 9 10 10 11 12 12 13 13
III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 3.1 Kerangka Pemikiran ................................................................. 3.2 Alur Tahapan penelitian .......................................................... 3.3 Identifikasi Kebutuhan .............................................................. 3.4 Penentuan Model Pembelajaran LI ........................................... 3.5 Perancangan LI Berbasis Web .................................................. 3.6 Pembuatan Prototipe ................................................................. 3.7 Rencana Penggunaan Sistem .................................................... 3.8 Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................
16 16 16 17 18 18 19 20 20
ii
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 4.1 Identifikasi Kebutuhan ................................................................. 4.1.1 Kebutuhan Responden Terhadap LI Berbasis Web........... 4.1.2 Tingkat Kepahaman Responden Terhadap LI ................... 4.1.3 Kemampuan Siswa dalam Menerapkan Keterampilan LI .............................................................. 4.1.4 Kemahiran Siswa Dalam Mengevaluasi Sumber Informasi ............................................................ 4.1.5 Kemahiran Siswa Dalam Penyajian Informasi Secara Etis dan Legal ....................................................... 4.2 Penentuan Model LI Berbasis Web .......................................... 4.3 Perancangan LI Berbasis Web .................................................. 4.3.1 Perancangan Diagram Pohon Isi Website......................... 4.3.2 Pembuatan Sketsa ............................................................. 4.3.3 Sketsa Tampilan Website LI ............................................. 4.4 Pembuatan Prototipe LI Berbasis Web ..................................... 4.4.1 Tahap Analisis .................................................................. 4.4.2 Tahap Pembuatan ............................................................. 4.4.2.1 Tampilan Antarmuka LI Berbasis Web................ 4.4.2.2 Kategori User ....................................................... 4.4.2.3 Pengisian Konten Materi ...................................... 4.5 Tahap Pengujian........................................................................... 4.5.1 Metode Pengujian .............................................................. 4.5.2 Hasil Pengujian .................................................................. 4.6 Rencana Penggunaan Sistem .....................................................
21 21 22 23
V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 5.1 Kesimpulan ................................................................................ 5.2 Saran ........................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. LAMPIRAN ............................................................................................
67 51 52 53 55
24 27 28 30 35 35 36 38 39 39 40 40 44 44 46 46 48 50
iii
DAFTAR TABEL Halaman 1 Jawaban Responden tentang Tipe Dokumen Untuk Gambar…………
27
2 Jawaban Responden tentang Sumber Website yang Terpercaya..…....
27
3 Daftar Materi Literasi Informasi Berbasis Web yang Dibutuhkan Oleh Siswa……………………………………………………………
30
4 Tujuan dan Topik Materi LI Berbasis Web…………………………...
34
5 Prinsip Perancangan Literasi Informasi Berbasis Web………………..
37
6 Rencana Pengujian…………………………………………………….
47
7 Hasil Pengujian Fungsional....................................................................
48
8 Tingkat Kecukupan Topik Materi …………………………………….
49
iv
DAFTAR GAMBAR Halaman 1
Model Empowering 8…..………………………………………………
6
2
Design Cycle…………………………………………………................
11
3 Tampilan Halaman Depan Instalasi Joomla...…………………………...
15
4
Alur Tahapan Penelitian………………………………………………...
16
5
Persentase Kebutuhan Siswa terhadap Pembelajaran LI Berbasis Web
22
6 Persentase Pilihan Bentuk Informasi pada Saat Mencari Informasi…....
23
7
Persentase Kepahaman Siswa terhadap Literasi Informasi…………….
24
8
Persentase Langkah Awal dalam Kegiatan Penelusuran Informasi……
25
9 Persentase Penggunaan Katalog Online………………………………..
25
10 Persentase Pemahaman Siswa Tentang 10 Klasifikasi DDC…………..
26
11 Persentase Siswa dalam Mencantumkan Sumber Tulisan Orang Lain...
28
12 Persentase Pemahaman Siswa tentang Cara Penulisan Daftar Pustaka
29
13 Bagan Rancangan Model Literasi Informasi …………………………..
31
14 Diagram Pohon Isi Website Halaman Utama………….………………
35
15 Diagram Pohon Website Unit 1-6……………………………………...
35
16 Sketsa Tampilan Halaman Utama Website LI ………………………..
38
17 Tampilan Antarmuka Halaman Utama .……………………………….
40
18 Tampilan Halaman Sub Unit 1………………………………………...
41
19 Tampilan Halaman Sub Unit Denah Lokasi Material….……………....
41
20 Tampilan Tampilan Sub Unit 1 Klasifikasi Material Perpustakaan DDC
42
21 Tampilan Halaman Tampilan Sub Unit 1 Tips Merawat Buku .……….
42
22 Tampilan Halaman Video Merawat Buku Langka ,…………………....
43
23 Contoh Tampilan Halaman Quiz …………………………………….....
43
24 Halaman Login Administrator …….……………………………………
45
25 Tampilan Halaman Panel Add Article …..……………………………...
45
26 Tampilan Halaman Panel Article Manager............................................... 27 Hyperlink Literasi Informasi di e-library Sekolah Madania…………….
47 50
v
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Standar Kompetensi LI oleh AASL ……………………………………
55
2 Kuesioner LI ……………………………………………………………
57
3 Tampilan Kuesioner Online……………………………………………..
60
4 Materi Denah Lokasi Material ………………………………..………...
61
5 Materi Mengenal Klasifikasi DDC ……………………………………..
63
6 Materi Tips Merawat Buku……………………………………………...
65
7 Contoh Soal Quiz Bab Evaluasi Informasi……………………………...
67
8 Soal Pengujian…………………………………………………………...
70
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu program perpustakaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan pemustaka (pengguna perpustakaan) adalah program Information Literacy (IL) Skill atau keterampilan literasi informasi yakni sebuah keterampilan dalam mencari, mengolah, dan mengevaluasi serta memanfaatkan informasi. Konsep literasi informasi pertama kali dikenalkan pada tahun 1974 oleh Paul Zurkowski (President of Information Industry Association). Manfaat literasi informasi adalah membentuk sikap dan perilaku pemustaka untuk mencari dan mengolah informasi secara efektif dan efisien berkaitan dengan tugas-tugas dan pelajaran di sekolah (Darmono 2007). Selain itu dengan pembudayaan literasi informasi sejak di bangku sekolah dasar dan menengah maka diharapkan saat siswa memasuki perguruan tinggi, siswa mempunyai bekal dalam memanfaatkan sarana perpustakaan di perguruan tinggi secara efektif dan efesien. Secara khusus keterampilan tersebut mencakup kemampuan untuk mengenal kapan informasi itu diperlukan; mengidentifikasi informasi apa yang diperlukan; mengidentifikasi sumber-sumber informasi; menemukan dan mengakses informasi secara efektif dan efisien; mengevaluasi informasi secara kritis; mengorganisasikan dan mengintegrasikan
informasi
dengan
pengetahuan
yang
telah
dimiliki;
menggunakan informasi secara etis dan legal; serta mengkomunikasikan informasi secara efektif. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi serta ledakan informasi mempengaruhi siswa dalam memanfaatkan dan mengelola informasi. Saat ini berbagai institusi pendidikan mulai menerapkan berbagai bentuk model pembelajaran online sebagai upaya peningkatan kualitas pengajaran dan juga peningkatan kualitas penelitian. Contoh nyata perkembangan teknologi informasi telah meningkatkan pembelajaran partisipatif adalah ketika sebuah portofolio elektronik ditempatkan di web, dengan tujuan agar dapat berbagi karya-karya
2
orang lain. Namun demikian keragaman bentuk dan tipe informasi mendorong siswa agar lebih selektif dan mampu memaksimalkan penggunaan hasil kemajuan teknologi informasi. Sebagai contoh penerapan e-learning di berbagai institusi pendidikan telah mempengaruhi pola keterampilan siswa dalam mencari, memanfaatkan, dan mengolah informasi yang semakin berlimpah (Wahyudin 2011). Agar sejalan dengan perkembangan kemajuan teknologi informasi maka program literasi informasi pun harus disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka. Beberapa penelitian literasi informasi yang telah dilakukan sebelumnya di beberapa institusi pendidikan masih mengulas tentang pengaruh penerapan literasi informasi dan pentingnya manfaat literasi informasi. Sebagai contoh beberapa penelitian berikut ini antara lain yang dilakukan oleh Joner Hasugian tahun 2008 berjudul Urgensi Literasi Informasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi, Nabila Azhar tahun 2007 dengan judul Pengaruh Program Information Literacy Dalam Penulisan Esai: Studi Kasus di Sekolah Internasional Stella Maris. Masing-masing berisi tentang program LI beserta manfaatnya pada proses pembelajaran. Sekolah Madania merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan pembelajaran literasi informasi baik melalui jam khusus yang terjadwal maupun jam insidental yang diperlukan sesuai kebutuhan. Dalam pelaksanaannya pembelajaran literasi informasi di sekolah Madania untuk tingkat SD diberikan alokasi waktu 80 menit atau dua periode per minggunya menggunakan model tatap muka atau kelas klasikal. Sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA pembelajaran literasi informasi tidak melalui kelas terjadwal melainkan dengan program khusus yang dapat disampaikan sesuai permintaan atau sesuai kebutuhan siswa, seperti menjelang pengerjaan karya tulis bagi siswa-siswi SMU setiap tahunnya, atau pada saat orientasi masuk tahun ajaran baru. Oleh sebab itu penelitian ini dimaksudkan untuk membuat rancangan pembelajaran literasi informasi yang berbasis web agar dapat meningkatkan pemahaman pengguna informasi dalam penelusuran informasi sekaligus memaksimalkan penggunaan teknologi informasi melalui pembelajaran literasi informasi secara online.
3
1.2 Tujuan 1) Mengetahui tingkat kebutuhan pembelajaran literasi informasi berbasis web di SMA Madania. 2) Merancang pembelajaran literasi informasi berbasis web 3) Membuat prototipe website pembelajaran literasi informasi. 1.3 Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Siswa/i lebih memahami program literasi informasi melalui jaringan internet yang tersedia. 2) Siswa/i menerapkan literasi informasi dalam kehidupan dalam kegiatan pembelajaran secara mandiri. 3) Siswa/i dapat lebih mudah mengakses literasi informasi secara online 4) Meningkatkan citra perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber pembelajaran. 1.4 Ruang Lingkup 1)
Rancangan berupa literasi informasi berbasis web yang diperuntukkan bagi siswa yang berada di sekolah tingkat menengah atas. Dalam hal ini studi kasus yang digunakan di Sekolah Madania.
2)
Model literasi informasi yang akan diterapkan ialah The Big6 Skills dengan menggabungkan 7 konsep LI Shapiro dan Hughes (1996).
3)
Rancangan
akan
diimplementasikan
dengan
menggunakan
content
management system yang tersedia secara open source yakni Joomla. 4)
Rancangan web yang dihasilkan masih berupa prototipe yang berisi menu utama. Adapun isi modul atau materi di tiap menu akan diserahkan kepada staf pengajar program literasi informasi atau pustakawan yang diberikan tugas mengajar literasi informasi di masing-masing institusi sesuai dengan kreativitas, kemampuan pengajar dalam mendesain pembelajaran literasi informasi.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Literasi Informasi (Information Literacy) American Library Association (ALA 2000) mendefinisikan Information Literacy sebagai berikut : a set of abilities requiring individuals to "recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate, and use effectively the needed information." ALA also states that "Information Literacy is a survival skill in the Information Age." "Information Literacy forms the basis for lifelong learning. It is common to all disciplines, to all learning environments, and to all levels of education. It enables learners to master content and extend their investigations, become more selfdirected, and assume greater control over their own learning." Berdasarkan definisi literasi informasi (LI) yang diuraikan di atas maka disimpulkan bahwa LI adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mencari, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan informasi dalam memecahkan berbagai masalah secara efektif. Shapiro dan Hughes (1996) menjelaskan 7 keterampilan LI meliputi : 1) Tool Literacy, yakni kemampuan memahami dan menggunakan alat teknologi informasi secara konseptual maupun praktikal, termasuk di dalamnya kemampuan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras, dan multimedia. 2) Resource Literacy, yakni kemampuan memahami bentuk, format, lokasi dan cara mendapatkan sumberdaya informasi. 3) Social-Structure Literacy, yakni kemampuan memahami tentang bagaimana informasi dihasilkan dalam suatu masyarakat. 4) Research Literacy, yakni kemampuan menggunakan peralatan berbasis teknologi informasi sebagai alat riset. 5) Publishing Literacy, yakni kemampuan menyusun dan menerbitkan publikasi dan ide ilmiah ke kalangan luas dengan memanfaatkan komputer dan internet. 6) Emerging Technology Literacy, yakni kemampuan yang memungkinkan seseorang untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi. 7) Critical Literacy, yakni kemampuan mengevaluasi informasi secara kritis.
5
2.2. Model Literasi Informasi Di tahun 1990-an, seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi, maka model LI mulai bermunculan. Dalam perkembangannya literasi informasi melahirkan berbagai jenis model literasi informasi yang diterapkan mulai dari pendidikan dasar, perguruan tinggi dan tempat kerja. Ada berbagai model literasi informasi yang dikembangkan untuk mengajarkan literasi informasi kepada peserta didik diantaranya yaitu The Big6 Skills dan Empowering 8. 2.2.1. The Big6 Skills The Big6 Skills adalah model literasi informasi yang dikembangkan oleh dua pakar yang bernama Bob Berkowitz dan Mike Eisenberg pada tahun 1990. Mereka menamakan model ini dengan The Big6 Skills karena terdiri dari enam keterampilan, yaitu : 1)
Merumuskan masalah, yaitu merumuskan masalah dan mengidentifikasikan informasi yang dibutuhkan.
2)
Mengembangkan strategi pencarian informasi, yaitu menentukan dan memilih sumber terbaik.
3)
Lokasi dan akses, yaitu mengalokasikan sumber secara fisik dan virtual serta menemukan informasi di dalam sumber-sumber tersebut.
4)
Memanfaatkan informasi, yaitu membaca, mendengar, dan memilih informasi yang relevan.
5)
Mensintesis informasi, yaitu mengorganisasikan informasi dari berbagai sumber serta mempresentasikan informasi tersebut.
6)
Mengevaluasi informasi, yaitu mengevaluasi efektivitas dan efisiensi dari seluruh proses yang telah dilakukan. 2.2.2.
Empowering 8
Pada tahun 2004 Indian Library Association mengadakan lokakarya tentang literasi informasi yang dilanjutkan dengan lokakarya yang kedua tahun 2005. Lokakarya ini dihadiri oleh sepuluh negara, yakni; Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Maldiva, Nepal, Pakistan, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand. Hasil dari kedua lokakarya tersebut menghasilkan sebuah konsep yang disebut
6
“Empowering8”. Konsep Empowering8 (Wijetunge 2005) mengembangkan keterampilan belajar (learning skill) dengan menggunakan sumber-sumber belajar (learning resources). Model literasi informasi Empowering8 terdiri dari delapan keterampilan literasi yang harus dikuasai, yakni: identifikasi, eksplorasi, seleksi, penataan, penciptaan, penyajian, pengkajian, dan penerapan (Gambar 1).
Gambar 1 Model Empowering 8 (Wijetunge 2005) Penjelasan rinci dari keterampilan yang dimaksud adalah seperti berikut ini: 1) Identifikasi a. Menentukan topik/subyek. b. Menentukan dan mengenal audience. c. Menentukan format yang cocok untuk hasil akhir. d. Mengidentifikasi kata kunci. e. Merencanakan strategi penelusuran. f. Mengidentifikasi jenis-jenis sumber lain dimana informasi dapat ditemukan. 2) Eksplorasi a. Menempatkan hasil temuan secara tepat guna pada topik yang dipilih. b. Menemukan informasi yang tepat guna dengan topik yang dipilih. c. Apabila perlu lakukan wawancara, studi lapangan atau riset di luar sekolah (outside research).
7
3) Seleksi a. Memilih informasi yang relevan. b. Menentukan sumber-sumber mana saja yang mudah, biasa, dan sulit. c. Mencatat informasi yang relevan dengan membuat catatan – visual organizer seperti tabel-grafik atau outline. d. Mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam proses penelitian. e. Mengumpulkan kutipan-kutipan yang sesuai. 4) Organisasi a. Menyeleksi informasi. b. Membedakan antara fakta, pendapat, fiksi. c. Memeriksa “bias” yang berasal dari sumber. d. Menggunakan alat bantu visual untuk membandingkan atau mengkontraskan informasi. 5) Sintesis a. Menuliskan informasi dengan menggunakan kata-kata sendiri. b. Merevisi atau mengedit sendiri atau dengan teman. c. Membuat daftar pustaka. 6) Penyajian a. Melakukan latihan untuk mempresentasikan hasil penemuan. b. Mempresentasikan informasi kepada audience dengan tepat. c. Menyajikan informasi disesuaikan dengan audience. d. Mempersiapkan perlengkapan presentasi dengan baik. 7) Pengkajian a. Menerima masukan dari orang lain. b. Merefleksikan sudah seberapa baik tugas atau penelitian yang telah dikerjakan. c. Mengungkapkan keterampilan baru yang telah dipelajari dalam proses penelitian. d. Memperhatikan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan dengan lebih baik lagi di waktu mendatang.
8
8) Penerapan a. Memperhatikan masukan dan penilaian yang telah diberikan. b. Menggunakan masukan dan penilaian untuk tugas selanjutnya. c. Menerapkan pengetahuan baru dalam berbagai situasi (lessons learned). 2.3 Standar Kompetensi Literasi Informasi (LI) 2.3.1. The Association for College and Research Libraries (ACRL 2000 ) ACRL merupakan asosiasi bagi komunitas pustakawan akademik dan penelitian. Melalui keanggotaan di ACRL maka setiap anggota memiliki akses ke beragam manfaat yang meningkatkan pengetahuan dan keahlian pustakawan. Standar kompetensi LI yang ditetapkan oleh The Association for College and Research Libraries (ACRL 2000 ) adalah : 1) Menentukan batasan informasi yang diperlukan. 2) Mengakses informasi yang diperlukan dengan efektif dan efisien. 3) Mengevaluasi informasi dan sumber-sumbernya dengan kritis. 4) Menggabungkan sejumlah informasi yang terpilih untuk menjadi dasar pengetahuan seseorang. 5) Menggunakan informasi dengan efektif untuk mencapai tujuan tertentu. 6) Mengakses dan menggunakan informasi secara etis dan legal. 2.3.2. American Association of School Librarians (AASL 1998 ) AASL merupakan asosiasi bagi para pustakawan sekolah di Amerika Serikat. AASL menetapkan empat standar kompetensi literasi informasi di tingkat sekolah dengan penjelasan di Lampiran 1. Keempat standar tersebut adalah peserta didik mampu menggunakan keterampilan, sumber dan alat informasi untuk: 1) Bertanya, berpikir kritis, dan memperoleh pengetahuan. 2) Membuat kesimpulan, menerapkan dan menciptakan pengetahuan baru. 3) Berbagi pengetahuan secara etis dan produktif sebagai anggota masyarakat yang demokratis. 4) Meraih perkembangan diri yang beretika.
9
2.3.3. Standar Kompetensi LI Jeffco Public School Colorado Jeffco Public School merupakan sekolah yang didirikan pada tahun 1860 di distrik Colorado. Saat ini merupakan sekolah terbesar di distrik tersebut dengan memiliki 86.000 siswa dan 12.000 karyawan. Sejak tahun 2000, Jeffco Public School Colorado telah membuat standar kompetensi literasi informasi bagi siswa di kelas 9-12 dengan merujuk pada standar kompetensi yang ditetapkan ACRL. Standar kompetensi literasi informasi yang ditetapkan sebagai berikut (Jeffco Public School 2000) : Standar Kompetensi 1 : Siswa sebagai Pencari Informasi Berdasarkan standar 1, maka siswa dapat menunjukkan kemampuan untuk: 1) Mengembangkan atau mengikuti rencana penelitian tertentu. 2) Mengembangkan pertanyaan penting terkait dengan suatu topik 3) Mengidentifikasi kata kunci dalam pencarian. 4) Menggunakan bahan referensi yang tercetak maupun yang non cetak. 5) Menggunakan internet dalam kegiatan penelusuran 6) Membuat catatan, dan mensintesis informasi menjadi hasil yang bermakna. 7) Mengevaluasi informasi dari sisi konten, akurasi, dan relevansi dengan topik. 8) Menunjukkan kemampuan untuk menyusun sebuah bibliografi formal Standar Kompetensi 2: Siswa sebagai Penyusun Informasi Berdasarkan standar 2, maka siswa dapat menunjukkan kemampuan untuk: 1) Memahami kriteria produk yang berkualitas. 2) Memahami dan menerapkan rubrik atau metode penilaian yang ditetapkan. 3) Menggunakan berbagai media dan bahan untuk memproduksi sebuah produk. 4) Menyajikan informasi dengan menggunakan teknologi dan bentuk presentasi yang tepat. Standar Kompetensi 3: Siswa sebagai Pembelajar Mandiri Berdasarkan standar 3, maka siswa dapat menunjukkan kemampuan untuk: 1) Mencari sumber bahan jenis fiksi dan semua jenis aliran sastra. 2) Mencari sumber non-fiksi dengan klasifikasi Dewey Decimal. 3) Mencari dan menggunakan bahan referensi sesuai dengan kebutuhan
10
Standar Kompetensi 4 : Siswa sebagai Kontributor dalam Kelompok Berdasarkan standar 4, maka siswa dapat menunjukkan kemampuan untuk: 1) Berpartisipasi secara aktif sebagai anggota kelompok 2) Menghormati pendapat orang lain. 3) Mempertahankan pendapat 4) Memberikan kritik yang membangun. 5) Memahami bahwa perbedaan dalam suatu kelompok mencerminkan sinergi kelompok. Standar
Kompetensi
5:
Siswa
sebagai
Pengguna
Informasi
yang
Bertanggung Jawab Berdasarkan standar 5, maka siswa dapat menunjukkan kemampuan untuk: 1) Respek, mengembalikan pinjaman koleksi dengan tepat waktu. 2) Membuat bibliografi dari sumber-sumber yang telah digunakan. 3) Memahami konsep dan konsekuensi dari plagiarisme. 4) Memiliki pemahaman terhadap hak cipta. 2.4 Pendidikan Pemakai Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2004) “Pendidikan pemakai adalah usaha bimbingan atau petunjuk kepada pemakai tentang cara pemanfaatan koleksi bahan pustaka yang disediakan secara efektif dan efesien” dalam kaitannya terhadap kebutuhan informasi.
Melalui
penyelenggaraan
pendidikan
pemakai,
diharapkan
perpustakaan dapat meningkatkan jasa informasinya. 2.5
Rancangan Rancangan menurut Webster New World Dictionaryof American English
(1994) adalah: “the arrangement of parts, details, form, color, etc. so as to produce an artistic or skillful invention.” Proses desain diawali dari pengumpulan ide, visualisasi bentuk, pembuatan desain dan pengujian. Seperti yang dituangkan oleh Horenstein (1999), design cycle adalah beberapa tahapan yang menuntun suatu ide hingga menjadi produk jadi. Tahapan tersebut meliputi penentuan tujuan
11
rancangan secara keseluruhan; pemilihan strategi rancangan, pengumpulan informasi; pembuatan potongan rancangan; pembuatan prototipe; dokumentasi; perbaikan; dan tahap pengujian dimana akan menentukan apakah produk akhir sudah memenuhi perencanaan yang terperinci atau tidak (Gambar 2).
SIKLUS RANCANGAN
Penentuan tujuan rancangan Pemilihan strategi Pengumpulan informasi Pembuatan potongan rancangan
Dokumentasi
Pembuatan prototipe Perbaikan
Inti Siklus
TIDAK
Pengujian Sesuai dengan spesifikasi? YA Selesai
Gambar 2 Siklus Rancangan ( Horenstein 1999) 2.6
Web World Wide Web (www) atau web adalah aplikasi berbasis internet yang
menggunakan protokol Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Dokumen web ditulis dalam format Hypertext Markup Language (HTML). Dokumen ini diletakkan dalam server web dan diakses oleh pengguna informasi melalui web browser. Web browser adalah software atau perangkat lunak yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web server. Adapun web browser populer antara lain adalah Internet Explorer, Mozilla, Opera ( Brown 2010).
yang
12
2.7
Langkah-Langkah Perancangan Website Untuk membangun sebuah website, diperlukan suatu langkah-langkah
persiapan yang secara umum dibagi dalam empat tahap, yakni (Isac 2001): 1) Merumuskan tujuan membuat website Berdasarkan isi maupun tujuan, suatu website dapat digolongkan sebagai berikut: website marketing yang berfungsi sebagai media presentasi dan pemasaran; website customer service yang berfungsi sebagai media untuk melayani konsumen; website e-Commerce yang berfungsi sebagai media transaksi online, dan website informasi yang berfungsi sebagai media informasi berita. 2) Menentukan isi website Faktor yang paling penting dalam suatu website adalah isi dari website itu sendiri. Hal tersebut berkaitan dengan manfaat yang akan diperoleh pengunjung dari sebuah website. 3) Menentukan target pengunjung Meskipun suatu website mempunyai sifat terbuka atau bebas dikunjungi oleh semua orang, dalam pembuatan website perlu dilakukan gambaran target yang akan dituju oleh sebuah website. 4) Menentukan struktur website Struktur website diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam mengelola suatu website yang harus disesuaikan dengan isi dari website itu sendiri. 2.8 Elemen-Elemen Desain Desain grafis khususnya dalam halaman-halaman web terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut (Sutopo 2002): 1) Teks adalah bagian yang paling utama untuk menampilkan informasi. 2) Grafik atau gambar merupakan elemen yang dapat membantu menjelaskan informasi. 3) Animasi selain merupakan sarana untuk menampilkan informasi dengan baik, juga sebagai daya tarik yang mudah diingat pengunjung.
13
4) Video dapat merupakan hasil suatu rekaman dengan kamera video maupun hasil pengolahan dengan komputer. 5) Suara melengkapi desain web, memberikan efek khusus pada suatu tampilan animasi
yang
kenyamanan
memberikan
bagi
pengunjung
yang
mendengarkannya. 6) Interactive link dapat menggunakan tombol yang berupa teks, simbol, grafik, maupun image, yang berfungsi untuk memudahkan pengunjung dalam menelusuri suatu website. 2.9
Metode Pengujian Black Box Menurut Simarmata (2010) pengujian adalah sebuah proses terhadap
aplikasi program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan. Metode pengujian black box merupakan pengujian pada perangkat lunak yang berfokus pada persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi sudah berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya yang terdiri dari beberapa kategori, yaitu : 1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2) Kesalahan antarmuka. 3) Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data internal. 4) Kesalahan tampilan. 2.10 Content Management System (CMS) : Joomla! Content Management System (CMS) atau sistem manajemen dokumen adalah sebuah aplikasi komputer yang digunakan untuk mengatur proses alur dokumen
diantaranya
membuat
dokumen
baru,
mengkoreksi
dokumen,
mempublikasi dokumen, menghapus dokumen, mencari dan mengurutkan dokumen serta berbagai fungsi lainnya (Campbell 2001). CMS
merupakan
perangkat
menambah,
lunak yang
memungkinkan
seseorang
untuk
14
memanipulasi
atau
mengubah
isi
dari
suatu
situs
web.
Saat
ini
terdapat banyak sekali CMS yang bersifat open source seperti Drupal, Joomla dan Wordpress. Masing-masing CMS secara umum memiliki fitur dan keunggulan tersendiri.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan CMS Joomla yang
memiliki fitur keunggulan pada ukuran paket dan file yang terpasang memiliki kapasitas yang lebih besar. Dengan asumsi rancangan pembelajaran literasi informasi berbasis web ini akan membutuhkan kapasitas memori yang besar terutama untuk tampilan visualnya yang membutuhkan perangkat multimedia lainnya. Joomla adalah salah satu produk web yang mulai dikembangkan sejak tahun 2005 (Solusindo 2008). Joomla merupakan software gratis yang dapat digunakan untuk membuat web yang paling sederhana hingga paling kompleks sekalipun seperti web portal. Joomla disebut sebagai open source CMS karena pengguna dapat memodifikasi, menghapus, maupun menambah script yang disertakan dalam software tersebut asal tetap mencantumkan hak cipta dan mentaati peraturan yang telah disepakati bersama-sama. Fitur-fitur Joomla! diantaranya adalah sistem caching untuk peningkatan kinerja, Really Simple Sindicatio (RSS) yakni suatu sistem yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan artikel terbaru dari situs-situs favorit secara otomatis, blog, pooling. Joomla! menggunakan lisensi General Public License (GPL). Lisensi GPL yakni, lisensi yang memberikan penerima salinan perangkat lunak hak dari perangkat lunak bebas dan menggunakan copyleft untuk memastikan kebebasan yang sama diterapkan pada versi berikutnya dari karya tersebut. Copyleft merupakan praktik penggunaan undang-undang hak cipta untuk meniadakan larangan dalam pendistribusian salinan dan versi yang telah dimodifikasi dari suatu karya kepada orang lain dan mengharuskan kebebasan yang sama diterapkan dalam versi-versi selanjutnya. Secara garis besar, Joomla! terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu server web (web server), skrip Hypertext Preprocessor (PHP), dan basisdata MySQL. Server web diasumsikan terhubung dengan internet atau intranet yang berfungsi sebagai penyedia layanan situs. Skrip PHP terdiri dari kode program dalam bahasa PHP.
15
Untuk basisdatanya Joomla menggunakan Apache sebagai server web dan MySQL untuk basis datanya.
Gambar 3 Tampilan Halaman Depan dari Instalasi Joomla!
16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil pengamatan dan hasil wawancara serta bagaimana perancangan pembelajaran LI berbasis web. Adapun analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis identifikasi kebutuhan pembelajaran LI, kemampuan penerapan LI siswa, serta hasil pengujian fungsional terhadap prototipe yang telah dirancang. 3.2 Alur Tahapan Penelitian Berikut ini alur tahapan penelitian rancangan pembelajaran literasi informasi berbasis web yang akan dibangun (Gambar 4). Mulai Identifikasi Kebutuhan Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web Penentuan Model Pembelajaran Literasi Informasi berbasis Web Perancangan Literasi Informasi Berbasis Web a. Pembuatan Diagram Pohon Isi Website b. Pembuatan Sketsa Tampilan Website Pembuatan Prototipe Literasi Informasi Berbasis Web a. Tahap Analisa b. Tahap Pembuatan Pengujian prototipe
Tidak
Prototipe diterima
Ya
Rencana Penggunaan Sistem Literasi Informasi Berbasis Web Selesai
Gambar 4 Alur Tahapan Penelitian
17
3.3. Identifikasi Kebutuhan Pembelajaran LI Berbasis Web Tahap identifikasi kebutuhan literasi informasi berbasis web di perpustakaan sekolah dilaksanakan dengan kegiatan berikut ini : 1) Melakukan pengamatan langsung terhadap proses pembelajaran LI sedang berlangsung di
SMA Madania
dan kemampuan
yang
penerapan
keterampilan LI siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah, serta mempelajari standar kompetensi keterampilan LI bagi siswa SMA. 2) Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian yaitu kepala perpustakaan, kepala ICT, administrator web sekolah dan guru. Adapun aspek-aspek dari wawancara tersebut adalah mengkaji kesiapan sekolah dalam hal sarana prasarana yang menunjang untuk pembelajaran literasi informasi berbasis web. 3) Pemberian kuesioner untuk siswa yang bertujuan mengetahui kebutuhan pembelajaran LI berbasis web, kemampuan keterampilan literasi informasi siswa, serta materi yang dibutuhkan berkaitan dengan bahan isi web literasi informasi. Pada pemberian kuesioner untuk siswa, peneliti menggunakan kuesioner online yang berisi tentang kebutuhan pembelajaran literasi informasi berbasis web. Pembuatan kuesioner online menggunakan media google docs. Kuesioner online tentang LI berjumlah empat belas (14) pertanyaan. Isi pertanyaan dari kuesioner ini terdapat pada Lampiran 2. Sebelum dipublikasikan ke responden, kuesioner literasi informasi online ini terlebih dahulu diujicobakan terhadap sepuluh (10) siswa tingkat menengah atas Sekolah Madania. Uji coba ini bersifat non tes. Menurut Arikunto (2010) bahwa tujuan uji coba non tes terhadap angket atau kuesioner tidak dimaksudkan untuk mengetahui validitas, melainkan untuk mengetahui tingkat kepahaman responden terhadap instrumen dan untuk mengetahui ketepatan penyelenggaraan sekaligus mengindentifikasi kemungkinan kekurangan sarana penunjang yang masih harus dipersiapkan sebelumnya. Populasi penelitian pada tahap identifikasi kebutuhan adalah siswa SMA Madania tahun ajaran 2011/2012. Adapun jumlah responden ditentukan
18
berdasarkan teknik sampling proporsional 40% dari setiap tingkat dengan jumlah total 115 siswa. Perincian dari setiap responden adalah sebagai berikut : Kelas 10 : 40/100 x 101 siswa = 40.4 ≈ 40 siswa Kelas 11 : 40/100 x 99 siswa = 39.6 ≈ 40 siswa
Kelas 12 : 40/100 x 88 siswa = 35.2 ≈ 35 siswa
Untuk publikasi link kuesioner online kemudian dikirimkan melalui e-memo masing-masing siswa yang ada di jaringan intranet sekolah dan dapat diakses siswa baik dari sekolah maupun di rumah masing-masing siswa. Tampilan dari publikasi link kuesioner online terdapat di Lampiran 3. 3.4. Penentuan Model Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web Model pembelajaran literasi informasi yang digunakan adalah perpaduan antara model The Big6 Skills dan Tujuh keterampilan dalam literasi informasi oleh Shapiro dan Hughes (1996) dengan menggunakan standar kompetensi LI yang ditetapkan oleh ACRL. Peneliti menganggap model Big6 Skills jika digabungkan dengan konsep Tujuh Keterampilan LI menurut Shapiro dan Hughes yang paling dapat mewakili kebutuhan literasi informasi bagi siswa sekolah menengah di era informasi ini. Model The Big6 Skills telah dikembangkan di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura (APISI 2007). Selain itu The Big6 Skills cocok untuk diterapkan bagi siswa dari segala usia yakni sejak usia TK hingga kelas 12 Berkowitz dan Eisenberg (1996). Sedangkan Tujuh keterampilan LI Shapiro dan Hughes mengakomodir keterampilan dalam menggunakan komputer dan mengakses informasi dengan terlebih dahulu mengkritisi informasi itu sendiri dalam konteks budaya, sosial, dan filosofi. 3.5. Perancangan Literasi Informasi Berbasis Web 1) Membuat Diagram Pohon Isi Website Diagram pohon isi website menggambarkan ruang lingkup isi literasi informasi yang berbasis web dengan menyesuaikan kebutuhan di tingkat perpustakaan sekolah menengah.
19
2) Membuat Sketsa Tampilan Website Sebelum membuat ide desain web dengan komputer, maka langkah persiapan yang dilakukan adalah membuat desain di sebuah kertas kerja tentang sketsa tampilan website tersebut dengan dilanjutkan membuat story board website literasi informasi. Pembuatan sketsa tampilan website ini harus memperhatikan prinsip-prinsip yang ada dalam pembuatan desain web. 3.6. Pembuatan Prototipe Literasi Informasi Berbasis Web Prototipe merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan agar pengembang sistem dan pengguna dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Pembuatan prototipe literasi informasi berbasis web dengan content management system Joomla!. Tahapan - tahapan dalam pembuatan prototipe ini adalah (Vaughan 2004) : 1) Tahap Analisis Tahap ini merupakan identifikasi dan pengumpulan kebutuhan bahan-bahan yang diperlukan dalam perancangan sistem meliputi model, isi, sasaran, dan teknologi yang akan digunakan. 2) Tahap Pembuatan Pembuatan prototipe literasi informasi berbasis web dengan membuat perancangan sementara, mendesain bentuk antar muka, kemudian dilanjutkan dengan membuat story board dan skenario cerita final, dilanjutkan dengan pembuatan gambar, suara dan video jika diperlukan. 3) Tahap Pengujian Prototipe Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah prototipe yang sudah dibuat sudah sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat menyelesaikan permasalahan mendasar yang menjadi tujuan dibuatnya suatu produk. Uji coba yang dilakukan menggunakan metode pengujian black box terhadap web LI yang dikembangkan. Responden pengujian melibatkan guru, pustakawan dan siswa sekolah Madania untuk melakukan serangkaian pengujian pada prototipe yang telah dibuat. Instrumen yang digunakan dalam pengujian ini adalah angket yang berisi pengujian fungsional dari prototipe yang telah dibuat.
20
3.7. Rencana Penggunaan Sistem LI Berbasis Web Saat ini perpustakaan sekolah Madania sudah berbasis web yang beralamat di www.madania.net. Hasil rancangan literasi informasi berbasis web yang sudah lolos tahap pengujian akan dapat digunakan dengan dipertautkan (hyperlink) dalam jaringan website sekolah sehingga dapat memandu pengguna perpustakaan secara online. 3.8.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini berjalan diantara rentang waktu dari September 2011 hingga
Juli 2012 dan lokasi penelitian ini adalah Sekolah Madania, yang terletak di JL Raya Parung Telaga Kahuripan Bogor Jawa Barat.
21
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Kebutuhan Perancangan Pembelajaran LI Berbasis Web Identifikasi kebutuhan terhadap keberadaan pembelajaran LI berbasis web selain didasari oleh kondisi riil bahwa pembelajaran LI di Sekolah Madania masih menggunakan model tatap muka, juga diperkuat melalui pembuatan kuesioner online kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Madania melalui media
google
docs
yang
dapat
diakses
pada
alamat
https://docs.google.com/spreadsheet/viewform?formkey=dDNuSXh2NHByQldf WXpiY3Q0ZUV3NXc6MA. Tahap ini dimaksudkan juga untuk mengetahui kebutuhan perancangan pembelajaran literasi informasi yang berbasis web serta kompetensi literasi informasi yang dimiliki siswa dengan disesuaikan standar yang dibuat oleh Tool for Real Time Assessment of Information Literacy Skill (TRAILS). TRAILS merupakan proyek Kent State University Libraries Amerika Serikat sebagai alat yang akan memberikan gambaran tentang pemahaman terhadap konsep literasi informasi dasar bagi siswa SMA. TRAILS telah digunakan oleh lebih dari 8.900 pustakawan di seluruh Amerika Serikat dan 30 negara serta diberikan kepada lebih dari 288.000 siswa. Sistem berbasis web ini dikembangkan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keterampilan siswa dalam informasi secara gratis. Selain TRAILS, beberapa pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner online juga mengadopsi pertanyaan yang diajukan oleh Nasution (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Literasi Informasi Mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan (S1) Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Dari 115 responden, terdapat 37 siswa atau sekitar 32% dari jumlah total responden yang mengisi kuesioner literasi informasi online. Setelah jawaban dari responden terkumpul terdapat dua butir pertanyaan yakni no 4 dan 5 yang dianulir. Hal ini dikarenakan 7 dari 37 responden tidak menjawab pertanyaan no 4 dan 5. Kedua pertanyaan tersebut pada awalnya bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai strategi Bolean. Setelah dianalisa penyebabnya adalah pertanyaan yang diajukan memiliki makna yang bias sehingga membuat
22
responden ragu untuk menjawab. Secara umum jawaban para responden tersebut dapat dijadikan bahan masukan dalam penentuan kebutuhan literasi informasi berbasis web di perpustakaan sekolah serta penentuan penentuan topik materi literasi informasi itu sendiri. 4.1.1. Kebutuhan Responden terhadap t Literasi Informasi Berbasis Web Perkembangan sumber daya elektronik dan peningkatan penggunaan internet sebagai sumber informasi membuat pembelajaran literasi informasi bagi siswa di sekolah menjadi semakin penting. Dengan kemajuan teknologi informasi, sumber daya informasi rmasi digital sangat melimpah setiap setiap orang bebas untuk memasukkan informasi di dunia maya tanpa batasan. Disebutkan dalam istilah digital native bahwa generasi muda saat in hidup di era digital, dimana internet menjadi bagian dari keseharian dalam hidupnya. Saat ini siswa sangat bergantung pada mesin pencarian seperti google oogle dalam
mencari informasi.. Hal ini mengakiba mengakibatkan
berkurangnya penggunaan sumber daya berkualitas yang tersedia di perpustakaan erpustakaan. Pada Gambar 5 disebutkan bahwa 77% siswa menyatakan perlunya dibuatkan literasi informasi yang berbasis web. Sedangkan sisanya sebayak 23% menjawab tidak perlu, karena merasa sudah cukup dengan pendidikan pengguna perpustakaan yang ada sekarang ini. Kebutuhan Siswa terhadap Pembelajaran LI Berbasis Web 23%
Ya (28 siswa)
77%
Tidak, cukup dengan pendidikan pengguna perpustakaan yang ada sekarang ini. (9 siswa)
Gambar 5 Persentase Kebutuhan Siswa terhadap Pembelajaran LI Berbasis Web
23
Kebutuhan ebutuhan terhadap literasi informasi berbasis web ini juga didasarkan pada jawaban responden tentang bentuk dan jenis informasi yang dipilih pada saat mencari informasi. Berdasarkan Gambar 6 di d atas 50% siswa memilih informasi baik dalam bentuk tercetak (buku, majalah, koran, kliping) maupun bentuk non cetak (file digital dan audio visual). Artinya bahwa siswa tidak membatasi bentuk infomasi yang dipilih sebagai sumber iinformasi dalam berbagai bentuk. Pilihan Bentuk Informasi pada Saat Mencari Informasi a. Informasi tercetak (5 siswa)
13% 37%
50%
b. Digital/Elektronik (14 siswa) c. Audio Visual (0)
0%
d. Bentuk a, b, dan c (18 siswa)
Gambar 6 Persentase Pilihan Bentuk Informasi pada Saat Mencari Informasi 4.1.2. Tingkat Kepahaman Siswa terhadap Literasi Informasi (LI) Pada dasarnya konsep dasar literasi informasi sudah sejak lama muncul dalam kehidupan manusia. Kerangka dasar literasi informasi didefinisikan dengan pemahaman dan kemampuan seseorang dalam menyadari kapan informasi itu dibutuhkan, dimana mendapatkan informasi tersebut, serta kemampuan untuk mengevaluasi asi dan menggunakan secara efektif kebutuhan informasinya. Namun pada pelaksanaannya istilah literasi informasi belum terlalu dikenal oleh masyarakat banyak khususnya dalam hal ini siswa. Berikut ini merupakan grafik kepahaman responden terhadap literasi informasi yang disajikan kan pada Gambar 7.
24
Kepahaman Siswa terhadap Literasi Informasi 20%
40%
Paham (7 siswa)
40%
Kurang paham (15 siswa)
Gambar 7 Persentase Kepahaman Siswa terhadap Literasi Informasi Sesuai dengan Gambar 7, 7 sebanyak 40% responden menyatakan tidak memahami emahami apa yang dimaksud dengan literasi informasi,, 40% kurang paham, dan 20% memahami ami apa yang dimaksud dengan literasi informasi. Oleh sebab itu dalam perancangan literasi informasi berbasis web ini terlebih dahulu akan menyajikan definisi literasi informasi serta mengapa perlu mempelajari literasi informasi. Dengan engan mengetahui definisi dan manfaat dari ketersediaan literasi informasi berbasis web diharapkan siswa lebih termotivasi untuk memahami dan mempelajari literasi informasi. 4.1.3 Kemampuan Siswa dalam Menerapkan Keterampilan LI Dalam menentukan rancangan topik literasi informasi ini disesuaikan dengan
kemampuan
literasi
informasi
siswa
sebagai
responden. responden
Pada
kenyataannya, masih banyak siswa yang kurang mampu dalam membuat laporan ilmiah yang benar, penyajian sitasi yang tidak tepat, dan belum pahamnya siswa terhadap strategi egi penelusuran informasi. Kondisi ini juga menjadi tantangan baru bagi pustakawan untuk
memainkan peranan yang lebih penting dalam
mengarahkan siswa mencari sumber-sumber informasi yang berkualitas dan mendidik mereka untuk mengevaluasi sumber daya web melalui penerapan pembelajaran literasi informasi. Berikut ini akan disajikan beberapa kemampuan siswa dalam menerapkan keterampilan literasi informasi (Gambar 8).
25
Langkah Awal Siswa dalam Kegiatan Penelusuran Informasi 60%
30%
Merumuskan terlebih dahulu langkah untuk memperoleh informasi (11 siswa)
10%
Meminta bantuan kepada pihak lain (4 siswa) Langsung melakukan penelusuran (22 siswa)
Gambar 8 Persentase Langkah L Awal dalam Kegiatan Penelusuran Informasi Dari 37 responden, hanya 30% para siswa yang menyatakan untuk merencanakan erencanakan dan menyusun terlebih dahulu langkah untuk memperoleh informasi,, 10% meminta bantuan pihak lain, dan 60% langsung melakukan penelusuran. Hal ini mengindikasikan mengindikasikan masih kurangnya kemampuan siswa dalam merencanakan dan merumuskan jenis dan batasan informasi yang diperlukan. Karena arena salah satu indikator seorang siswa yang mampu dalam menentukan batas dan jenis informasi dalam mencari informasi seharusnya adalah mere merencanakan dan menyusun terlebih dahulu langkah untuk memperoleh informasi Tingkat Penggunaan Katalog Online 3%
24%
Sering (1 siswa) Kadang-kadang (9 siswa)
.
73%
Tidak Pernah (27 siswa)
Gambar 9 Persentase Penggunaan Katalog Online Adanya fasilitas Online Public A Access Catalog (OPAC) atau Katalog Online sebagai sistem temu kembali informasi sangat memudahkan pemustaka dalam mencari informasi atau bahan pustaka yang dibutuhkan. OPAC di sekolah Madania dapat diakses melalui e-library yang ada di website sekolah Madania
26
atau melalui Sistem Informasi Madania (SIM) yakni sebuah aplikasi yang terdapat dalam jaringan sekolah Madania. Penguasaan pengguna dalam menggunakan OPAC serta pemahaman an informasi yang ada dalam katalog sangatt menentukan proses penelusuran informasi secara efektif. Pada Gambar 9 menunjukkan bahwa hanya 3% siswa sering menggunakan OPAC, 24% menjawab kadang-kadang, kadang, dan 73% % menjawab tidak pernah. Hal ini menunjukkan perlunya materi tentang penggunaan OPAC beserta maksud informasi yang tercantum tercantu dalam OPAC tersebut sehingga memudahka memudahkann siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Pemahaman Siswa tentang 10 Klasifikasi DDC Gambar 10 Pemahaman Siswa Tentang 10 Klasifikasi DDC 13% 19%
Paham (25 siswa) Kurang Paham (7 siswa)
68%
Tidak Paham (5 siswa)
Gambar 10 Persentase Pemahaman Siswa Tentang 10 Klasifikasi DDC Deweyy Decimal Classification (DDC) merupakan pakan salah satu standar pengklasifikasian koleksi perpustakaan. perpustak an. Manfaat dari pengelompokan tersebut adalah pengguna dapat memperoleh informasi bahan pustaka yang dibutuhkannya secara mudah dan cepat. Kurang pahamnya pengguna terhadap pemanfaatan DDC akan mempengaruhi kecepatan pengguna dalam mencari informasi bahan pustaka yang dibutuhkan. Sesuai Gambar 10, walaupun 68% % siswa menyatakan paham dengan klasifisikasi DDC, namun masih ada 19% % siswa yang kurang paham, dan 13% tidak memahami dengan maksud klasifikasi klasifi buku menurut DDC. Oleh sebab itu materi petunjuk penggunaan klasifikasi DDC perlu disampaikan dalam pembelajaran literasi informasi berbasis web ini agar memudahkan siswa sebagai pemustaka sekolah dalam mencari bahan pustaka yang dibutuhkan.
27
4.1.4 Kemahiran Siswa dalam Mengevaluasi Dokumen dan Sumber Sumber Informasi Salah satu hasil kemajuan teknologi informasi internet atau pangkalan data elektronik adalah banyaknya sumber-sumber informasi dalam berbagai
jenis
dokumen elektronik. Hal ini menuntut kemahiran penggunanya untuk dapat menentukan dan mengolah jenis dokumen informasi yang dibutuhkan. Pengguna perlu mengetahui jenis format file yang sedang diunduh, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan perangkat lunaknya untuk membuka, mengunduh , serta mencetak file tersebut. Tabel 1 merupakan contoh penerapan terhadap kemampuan siswa untuk mengevaluasi dokumen yang telah ditentukan ketika diminta menjawab tipe dokumen gambar atau image. Tabel 1 Jawaban Responden tentang Tipe Dokumen Untuk Gambar Kategori Jawaban a. Jpg, gif dan tif b. Ppt, pps, dan doc
Jumlah Responden 37 0
Persentase 100% 0%
c. Mp3, waf, dan wmf
0
0%
d. Pdf
0
0%
Total
37
100%
Jawaban yang benar dari pertanyaan di atas adalah point a, yakni jpg, gif, dan tif yang merupakan 3 huruf terakhir yang menunjukkan format bagi tipe dokumen gambar. Sesuai hasil dari Tabel 1 seluruh responden atau 100% responden dapat menjawab dengan benar.
Hal ini menunjukkan responden
memiliki kemampuan untuk menentukan jenis-jenis dokumen yang dibutuhkan. Tabel 2 Jawaban Responden tentang Sumber Website yang Terpercaya Kategori Jawaban a. www.whitehouse.gov b. www.whitehouse.com c. www.usgovernment.com d. www.whitehouse.edu Total
Jumlah Responden 23 4 7
Persentase 63% 10% 20%
3 37
7% 100%
28
Informasi di internet sangat berlimpah. limpah. Pengguna internet dapat dengan mudah untuk mengakses informasi yang tersedia. Namun demikian tidak semua informasi berguna, dapat dipertanggungjawabkan dipertanggung atau dibuat oleh orang yang kompeten di bidangnya. Pada Tabel 2 responden diminta untuk menjawa menjawab situs manakah yang akan digunakan untuk mencari informasi tentang pemerintahan emerintahan Amerika Serikat-Gedung Gedung Putih yang resmi. Jawaban Jawaban yang tepat situs resmi pemerintahan Amerika Serikat adalah opsi a yakni www.whitehouse www.whitehouse.gov. Sebanyak 63% menjawab dengan benar sedangkan 37% 3 % lainnya belum menjawab dengan tepat. Walaupun mayoritas sudah dapat menjawab dengan dengan benar, namun dalam hal ini pengguna informasi perlu dibekali dengan kemampuan mengevaluasi evaluasi sumber informasi di internet agar pengguna mampu mendapatkan informasi yang dapat dipercaya serta sesuai dengan kebutuhan informasinya. informasinya 4.1.5 Kemahiran Siswa dalam alam Penyajian Informasi Secara Etis dan Legal Salah satu indikator untuk mengukur tingkat literasi siswa adalah kemampuan siswa dalam menyajikan informasi secara etis dan legal. Kemampuan tersebut dapat dilihat pada jawaban responden dalam mencantumkan sumber bahan orang lain yang digunakan pada kutipan karya tulisnya (Gambar Gambar 11 11), serta pengetahuan siswa tentang cara penulisan pe daftar pustaka (Gambar 12). Jawaban Siswa dalam Mencantumkan Sumber Tulisan 26%
37%
(14 siswa) a.Selalu Selalu (14 siswa) b.Sering Sering kadang (8 siswa) c.(Kadang-kadang Kadang-Kadang
37%
Gambar 11 Persentase Siswa dalam Mencantumkan Sumber Tulisan Orang Lain Sesuai data dalam Gambar 11, 37% responden menyatakan selalu mencantumkan daftar pustaka, 37% sering mencantumkan daftar pustaka, dan 26% kadang-kadang kadang mencantumkan daftar pustaka dalam karyanya. Data ini juga didukung dari pengamatan peneliti terhadap pencantuman sumber bahan tulisan
29
orang lain yang digunakan sebagai sumber rujukan terutama terhadap hasil karya tulis siswa di kelas 11 di sekolah Madania yang disebut dengan final paper paper. Masih banyak siswa yang belum mencantumkan sumber pustaka yang digunakan dalam penulisan karya tulis siswa. Untuk itu diperlukan materi pembahasan tentang plagiarisme dan teknik penyajian hasil karya yang baik dan benar. Pemahaman Siswa tentang Cara Penulisan Daftar Pustaka 33%
3%
(24 siswa) a.Paham Paham Paham (12 siswa) b.Kurang Kurang Paham Paham (1 siswa) c.Tidak Tidak Paham
64%
Gambar 12 Persentase Pemahaman Siswa tentang Cara Penulisan Daftar Pustaka Gambar 12 menunjukkan kepahaman siswa dalam membuat daftar rujukan sesuai ai dengan aturan yang berlaku. Ketika responden
diberikan pertanyaan
mengenai kepahaman tentang cara dan aturan penulisan daftar pustaka, 64% menjawab paham, 33% menjawab kurang paham, dan 3% menjawab tidak paham. Meskipun 64% responden menjawab paham tentang cara dan aturan penulisan daftar pustaka, namun dari hasil pengamatan langsung penulis terhadap karya tulis siswa masih menemukan banyak kesalahan dalam menuliskan daftar pustaka. Oleh sebab itu materi tentang pedoman aturan pencantuman daftar pustaka perlu dicantumkan dalam pembelajaran literasi informasi ini agar siswa dapat memahami dan membuat cantuman sumber bahan pustaka sesuai dengan aturan yang berlaku.
30
Tabel 3 Daftar Materi Literasi Informasi Berbasis Web yang Dibutuhkan oleh Siswa (Jawaban Boleh Lebih Dari Satu) Peringkat Kategori Jawaban 1 Orientasi tentang perpustakaan. Meliputi jenis koleksi dan tata letaknya 2 Teknik penggunaan bahan rujukan 3 Teknik penggunaan katalog online 4 5
Teknik-teknik dalam penelusuran informasi Tata cara penulisan bibliografi atau daftar pustaka
Di pertanyaan terakhir responden diberikan pilihan beberapa daftar materi pembelajaran literasi informasi yang dibutuhkan dalam proses penelusuran informasi. Pada Tabel 3 tertera lima materi teratas yang dipilih oleh responden dalam perancangan literasi informasi berbasis web yakni orientasi tentang perpustakaan meliputi jenis koleksi dan tata letaknya, teknik penggunaan indeks , bahan rujukan, teknik penggunaan katalog online, teknik-teknik dalam penelusuran informasi, serta tata cara penulisan bibliografi atau daftar pustaka. 4.2. Penentuan Model Pembelajaran LI berbasis Web Sesuai dengan penentuan model pembelajaran LI yang diuraikan pada Bab III, bahwa model yang digunakan merupakan perpaduan antara model Big6 Skills dengan konsep 7 Konsep LI Shapiro dan Hughes. Perpaduan antara model Big6 Skills dengan 7 Konsep LI Shapiro dan Hughes menjadi dasar pengembangan perancangan pembelajaran LI berbasis web ini. Hasil dari penggabungan kedua konsep LI tersebut disajikan
pada Gambar 13.
Penggabungan model Big6 Skills dengan konsep Tujuh Keterampilan LI Shapiro dan Hughes dinilai paling dapat mewakili kebutuhan literasi informasi bagi siswa sekolah menengah di era informasi ini serta dapat mengakomodir kebutuhan responden terhadap materi LI seperti yang tertera di Tabel 3. Model The Big6 Skills telah dikembangkan di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura dan cocok untuk diterapkan bagi siswa dari segala usia yakni sejak usia TK hingga level kelas 12 (Berkowitz & Eisenberg 1990). Sedangkan 7 Konsep LI Shapiro dan Hughes mengakomodir keterampilan
31
dalam menggunakan komputer dan mengakses informasi dengan terlebih dahulu mengkritisi informasi itu sendiri dalam konteks budaya, sosial, dan filosofi. Standar Kompetensi LI ACRL
Model Big6 Skills
Task Definition Information Seeking Strategies Location and Access Use Information Synthesis Evaluation
Tujuh Keterampilan LI Shapiro dan Hughes
Resource Literacy Research Skill Social-structure literacy Tool Literacy Publishing Literacy Emerging Technology Literacy Critical Literacy
Model Literasi informasi Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah Unit 1. Orientasi Perpustakaan atau Library Values Unit 2. Sumber-Sumber Informasi atau Resource Literacy Unit 3. Penelusuran Informasi atau Research Literacy Unit 4. Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi atau Organization of Information Unit 5. Penyajian Informasi atau Publishing Literacy Unit 6. Evaluasi Informasi atau Critical Literacy Gambar 13 Bagan Rancangan Model Literasi Informasi
32
Berikut ini penjelasan penerapan masing-masing unit dalam model Pembelajaran LI Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah : Unit 1. Orientasi Perpustakaan atau Library Values Unit1 merupakan menu yang berisi panduan dalam menggunakan berbagai fasilitas perpustakaan dan koleksinya. Dari penggabungan kedua konsep LI oleh Big6 Skills dan Shapiro Hughes peneliti menambahkan menu utama Library Values dalam perancangan pembelajaran LI di perpustakaan sekolah. Hal ini penting karena setiap perpustakaan memiliki aturan, prosedur dan program tersendiri. Melalui menu Library Values ini perpustakaan dapat mensosialisasikan aturan, prosedur dan program perpustakaan kepada para siswa sehingga siswa memiliki wawasan yang baik tentang bagaimana menjadi pemustaka yang baik. Unit 2. Sumber-Sumber Informasi atau Resource Literacy Unit 2 merupakan menu yang berisi panduan untuk memahami bentuk, format, lokasi dan cara mendapatkan sumber daya informasi. Pada pembelajaran LI berbasis web, konsep tahap ke-1 model Big6 Skills diterapkan dalam istilah resource literacy yang merupakan konsep LI Shapiro Hughes. Tahap ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui permasalahan yang dibahas dalam penyelesaian tugasnya sehingga siswa dapat mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan. Unit 3. Penelusuran Informasi atau Research Literacy Unit 3 merupakan menu yang berisi materi tentang keterampilan dalam penelusuran informasi. Konsep di unit ke-3 merupakan penggabungan tahap ke-2 dan ke-3
model Big6 Skills dengan menggunakan istilah research literacy
Shapiro dan Hughes. Penggabungan tersebut karena menurut penulis tahap ke-2 dan ke-3 dalam model Big6 Skills memiliki persamaan proses kegiatan yakni pencarian informasi. Unit ke-3 merupakan pembelajaran LI yang membahas bagaimana mencari dan menilai sumber-sumber informasi yang diperlukan berdasarkan identifikasi masalah serta bagaimana mendapatkan informasi tersebut.
33
Unit 4. Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi atau Organization of Information Unit 4 merupakan menu yang berisi panduan untuk mengolah dan memanfaatkan informasi. Setelah mendapatkan sumber dan isi informasi, maka siswa harus mengetahui bagaimana cara memanfaatkan dan mengolah informasi tersebut untuk menjawab permasalahan yang ada. Pada unit 4 pembelajaran LI berbasis web menggunakan istilah tersendiri yaitu organization of information. Pada tahap ini siswa diharapkan mampu mengolah informasi yang sudah didapatkan dengan mengidentifikasi topik utama dari sebuah informasi, menyeleksi informasi yang relevan, membuat catatan dan kesimpulan. Unit 5. Evaluasi Informasi atau Critical Literacy Unit 5 merupakan menu yang berisi materi tentang petunjuk untuk mengembangkan kemampuan mengevaluasi informasi secara kritis. Unit 5 menggunakan konsep tahap ke-6 model Big6 Skill yang berisi tentang tahapan kegiatan evaluasi terhadap proses yang dilakukan dan hasil akhir suatu produk, apakah sudah sesuai dengan ketentuan atau rubrik yang ditetapkan. Tahap ini diadaptasikan dalam unit ke-5 pembelajaran LI pada penelitian ini dengan menggunakan istilah critical literacy Shapiro dan Hughes yang merupakan kemampuan untuk mengevaluasi informasi secara kritis serta proses dan hasil suatu karya. Unit 6. Penyajian Informasi atau Publishing Literacy Unit 6 merupakan menu yang berisi panduan dalam menyusun dan menerbitkan publikasi dan ide ilmiah ke kalangan luas dengan memanfaatkan teknologi informasi secara etis dan legal. Pada unit ke-6 menggunakan konsep tahap ke-5 model Big6 Skills yakni synthesis dengan menggunakan istilah yang diajukan oleh Shapiro dan Hughes yakni publishing literacy. Keterampilan LI pada
unit
ke-6
merupakan
kemampuan
untuk
menampilkan
dan
mengkomunikasikan hasil informasi yang dimiliki dalam suatu format baru secara etis dan legal serta menggunakan teknik presentasi yang tepat.
34
Setiap unit memiliki tujuan dan penjabaran topik materi masing-masing. Berikut ini adalah Tabel 4 yang merinci tujuan dan materi masing-masing unit. Tabel 4 Tujuan dan Topik Materi LI Berbasis Web No Unit Unit 1 Library Values
Tujuan 1. Memahami lokasi dan denah koleksi perpustakaan 2. Memahami aturan dan prosedur di perpustakaan 3. Mengetahui cara merawat material koleksi perpustakaan
Unit 2 Resource Literacy
1. 2. 3.
4. Unit 3 Research Literacy
1. 2. 3. 4.
Unit 4 Organization of Information Unit 5 Critical Literacy
Unit 6 Publishing Literacy
1. 1. 2. 3. 1. 2. 3.
Topik Materi 1. Denah lokasi material 2. Peraturan dan prosedur di perpustakaan 3. Tips merawat koleksi perpustakaan 4. Klasifikasi material perpustakaan dan DDC 1. Perumusan masalah 2. Jenis dan bentuk informasi 3. Informasi di internet
Merumuskan masalah Memahami jenis, bentuk dan sumber-sumber informasi Memilih bahan referensi (ensiklopedi, kamus, atlas, CDROM dan jasa layanan on-line) sesuai dengan kebutuhan Mengembangkan pertanyaan penting terkait dengan suatu topik Mengetahui strategi penelusuran 1. Strategi penelusuran informasi 2. Kata kunci Mengidentifikasi kata kunci 3. Indeks dalam pencarian 4. Katalog online Memahami penggunaan indeks dan glosari dalam penelusuran informasi Memahami informasi dalam katalog 1. Teknik mencatat Membuat catatan, dan meramu 2. Teknik meringkas informasi dari berbagai sumber menjadi hasil yang bermakna. 3. Teknik membaca Cepat Mengevaluasi informasi dari sisi 1. Evaluasi Informasi konten, akurasi, tingkat, dan 2. Evaluasi Web relevansi dengan topik. 3. Evaluasi karya tulis Mengevaluasi informasi dari sebuah web. Mengevaluasi hasil karya. 1. Teknik penyajian Memahami konsep dan konsekuensi dari plagiarisme. informasi Menyusun sebuah bibliografi 2. Plagiarisme formal dalam kegiatan 3. Teknik pengkutipan dan pengutipan sitasi Menyajikan informasi dengan menggunakan teknologi dan bentuk presentasi yang tepat.
35
4.3 Perancangan Literasi Informasi Berbasis Web Berdasarkan alurr tahapan penelitian dalam tahap perancangan pembelajaran literasi informasi berbasis web ini terdiri dari dua tahap yakni pembuatan diagram pohon isi website dan pembuatan pem sketsa tampilan website. Dari hasil tahap identifikasi kebutuhan pembelajaran berbasis web di perpustakaan sekolah, ekolah, maka didapatkan perancangan diagram pohon isi website dan sketsa sebagai berikut. berikut 4.3.1 Pembuatan Diagram Pohon Isi Website Pada tahap ini dimaksudkan untuk menggambarkan ruang lingkup isi pembelajaran literasi informasi yang berbasis web dengan menyesuaikan kebutuhan di tingkat perpustakaan sekolah menengah. Menu utama isi pembelajaran literasi informasi berbasis web ini terdiri dari definisi dan manfaat LI; unit LI 1 hingga 6; serta final paper info (Gambar 14). Pada masing sing-masing unit topik utama dibagi lagi menjadi tiga sub menu yakni; tujuan; sub topik materi; dan quiz (Gambar 15). Home
Definisi LI
Manfaat LI
Final Paper Info
Unit 1-6
Gambar 14 Diagram Pohon Website Halaman Utama Unit 1-6
Unit 4
Unit 5
Unit 6
Tujuan
Tujuan
Tujuan
Tujuan
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Sub Topik
Quiz
Quiz
Quiz
Quiz
Quiz
Unit 1
Unit 2
Unit 3
Tujuan
Tujuan
Sub Topik Quiz
Gambar 15 Diagram Pohon Website Unit 1-6
36
4.3.2 Pembuatan Sketsa Tampilan Website Untuk membangun sebuah web yang memiliki tujuan yang jelas maka diperlukan prinsip dalam perancangan web tersebut dengan memperhatikan prinsip fungsional dan prinsip estetika atau keindahan. Perancangan pembelajaran literasi informasi berbasis web dengan menggunakan prinsip-prinsip perancangan sebagai berikut : 1) Prinsip Fungsional Prinsip fungsional adalah pedoman pembangunan web yang mengutamakan penerapan fungsi dan penggunaan fitur-fitur seperti bahasa, pooling, forum dan galeri yang sesuai dengan tujuan web itu dibangun. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi prinsip fungsional perancangan literasi informasi berbasis web ini adalah: a. Tujuan Web Tujuan web adalah memberikan informasi tentang literasi informasi secara online. Dengan adanya literasi informasi yang berbasis web ini diharapkan dapat menjadi media komunikasi berbasis web bagi pengguna perpustakaan sekolah. b. Target Segmentasi Pengunjung Web Target segmentasi pengunjung web ini adalah para pengguna perpustakaan siswa di sekolah menengah. c. Informasi yang Ingin Disampaikan Informasi yang ingin disampaikan dalam web ini adalah materi-materi dalam literasi informasi sebagai bekal siswa dalam melakukan kegiatan penelusuran, penelitian dan pengorganisasian informasi yang efektif dan efisien. 2) Prinsip Estetika Prinsip estetika merupakan pedoman keindahan dalam sebuah web, yang dibuat sesuai dengan fungsional yang telah ditentukan sebelumnya. Prinsip estetika ini mencakup tiga faktor yaitu :
37
a. Tema Web Tema yang ditentukan dalam rancangan literasi informasi ini adalah “Research Skill” atau keterampilan riset. Karena dari sisi informasi yang ingin ditampilkan berhubungan dengan kegiatan riset. b. Karakteristik Warna Warna yang akan digunakan yaitu hijau, dan biru. Ide ini mengambil dari warna seragam sekolah di Sekolah Madania. Warna hijau terkait dengan alam, menyejukkan dan fleksibel. Adapun biru melambangkan keterbukaan serta kecerdasan. c. Tipe Font Tipe font yang akan digunakan adalah jenis font yang sesuai dengan karakter pembaca utamanya yakni San Serif. Font ini dinilai sesuai dengan karakter pembaca utamanya yakni kategori siswa yang dinamis dan fleksibel. Berikut ini merupakan tabel matrik dan gambar yang menjelaskan prinsip dalam perancangan literasi informasi berbasis web di perpustakaan sekolah Madania. Tabel 5
Prinsip Perancangan Literasi Informasi Berbasis Web
A. Prinsip Fungsional Tujuan web Target Pengunjung Web Informasi yang ingin disampaikan
Fitur-Fitur Penunjang Web B.Prinsip Estetika Tema Web Karakteristik Warna
Menyajikan informasi mengenai materi-materi LI yang mudah dipahami bagi pengguna perpustakan sekolah Siswa di sekolah menengah 1. Definisi Literasi Informasi 2. Manfaat Literasi Informasi 3. Materi-Materi Literasi Informasi : a.Library Values b.Resource Literacy c.Research Literacy d.Organization of Information e.Publishing Literacy f. Critical Literacy Quiz Final Paper Info Kegiatan Penelitian Hijau dan Biru.
38
4.3.3
Sketsa Tampilan Website Pembelajaran LI Sketsa tampilan website pembelajaran literasi informasi terdiri dari
halaman utama dengan tampilan menu materi literasi informasi yang terdiri dari enam unit. Di halaman utama ditampilkan definisi literasi informasi dan manfaat literasi informasi
serta menu final paper info yang menampilkan informasi
seputar final paper. Final Paper adalah istilah lain untuk tugas penulisan karya ilmiah bagi siswa yang menjadi salah satu prasyarat kelulusan. Adapun untuk mengukur kemampuan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran LI maka dibuatkan menu quiz. Model quiz yang disajikan adalah model self test yang bertujuan sebagai alat ukur pribadi bagi peserta
apakah peserta didik sudah
memahami materi yang disajikan dalam pembelajaran LI. Gambar sketsa tampilan website pembelajaran LI disajikan pada Gambar 16.
HEADER
Gambar
LITERASI INFORMASI (INFORMATION LITERACY Home Unit 1. Orientasi dan Nilai Perpustakaan (Library Values)
e-library
Intranet
Madania.net
Apakah Literasi Informasi ?
Unit 2. Sumber-Sumber Informasi (Resource Literacy) Unit 3. Penelusuran Informasi (Research Literacy) Unit 4. Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi (Organization of Information)
Apakah Manfaat Keterampilan Literasi Informasi ?
Final Paper Info
Unit 5. Penyajian Informasi (Publishing Literacy) Unit 6. Evaluasi Informasi (Critical Literacy)
Gambar 16 Sketsa Tampilan Halaman Utama Website LI
39
4.4
Pembuatan Prototipe Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web 4.4.1. Tahap Analisis Pada tahap pembuatan prototipe dilakukan analisis kebutuhan fungsional.
Keberhasilan dalam melakukan analisis kebutuhan fungsional diperlukan agar perangkat yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. 1) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam perancangan layanan pembelajaran literasi informasi berbasis web ini harus didukung oleh perangkat lunak yang digunakan agar sistem dapat berjalan sebagaimana mestinya. Perangkat lunak yang dibutuhkan adalah : a. Sistem Operasi. Contoh : Window XP, Vista, Windows7. b. Web browser adalah browser internet sederhana yang dirancang untuk menampilkan halaman PHP, HTML. Misalnya Opera, Mozilla, dan Internet Explorer. c. Server lokal. Agar komputer dapat berfungsi sebagai localhost, maka dibutuhkan program yang harus diinstal seperti AppServ dan Xampp. d. Content Management System (CMS) Joomla 2.5.2 e. Quiz Creator 3.0 2) Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Agar layanan pembelajaran literasi informasi berbasis web ini dapat digunakan, maka dibutuhkan perangkat komputer yang berfungsi menjalankan instruksi-intruksi dan menampilkan secara visual informasi-informasi yang dibutuhkan. Perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : a.
Processor Intel Pentium IV atau setara
b.
Harddisk 40 GB.
c.
RAM 128 MB.
d.
Jaringan Komputer Lokal (LAN)
e.
Perangkat Jaringan (Ethernet card atau wifi)
f.
VGA 128 MB.
g.
Perangkat masukan (mouse dan keyboard)
h.
Perangkat keluaran (monitor)
40
4.4.2. Tahap Pembuatan Dalam merancang dan membangun layanan literasi informasi berbasis web ini, penulis sebagai
menggunakan jaringan lokal yakni komputer penulis (localhost
local
server) sehingga penulis dapat bekerja secara offline. Proses
pengerjaan pembuatan website pembelajaran LI dibantu oleh tenaga informasi dan teknologi (IT) profesional yang bergerak di bidang jasa pengembangan desain web. 4.4.2.1. Tampilan Antarmuka LI Berbasis Web Implementasi antar muka halaman utama dari perancangan literasi informasi berbasis web di perpustakaan sekolah disajikan pada Gambar 17. Pada tampilan awal menu utama yang ditampilkan adalah enam unit utama pembelajaran literasi informasi yang terdiri dari Orientasi dan Nilai Perpustakaan atau Library Values; Sumber Informasi atau Resource Literacy; Penelusuran Informasi atau Research Literacy; Pengolahan Informasi atau Organization of Information; Penyajian Informasi atau Publishing Literacy; dan Evaluasi Informasi atau Critical Literacy. Pada masing-masing unit terdapat sub unit dengan komponennya terdiri dari yang berkaitan dengan topik utama pembahasan di setiap unitnya (Gambar 18).
Gambar 17 Tampilan Antarmuka Halaman Utama
41
Gambar 18 Tampilan Halaman Sub Unit 1 Berikut ini merupakan contoh isi sub unit 1 yakni sub unit denah lokasi material (Gambar 19) dan klasifikasi material dan DDC (Gambar 20). Adapun materi secara lengkap tentang denah lokasi terdapat di Lampiran 4. Sedangkan materi Klasifikasi DDC selengkapnya terdapat di Lampiran 5. Keduanya merupakan contoh materi pembelajaran LI yang termasuk dalam kategori Unit 1 Library Values yang bertujuan untuk mengenalkan tata letak koleksi material dan fasilitas
lainnya
di
perpustakaan
sekolah
Madania
serta
penjelasan
pengklasifikasian koleksi material perpustakaan berdasarkan aturan DDC.
Gambar 19 Tampilan Halaman Sub Unit Denah Lokasi Material
42
Gambar 20 Tampilan Sub Unit 1 Klasifikasi Material Perpustakaan DDC Isi materi dapat berupa informasi dalam bentuk teks, gambar dan video. Berikut disajikan contoh tampilan isi materi pada Unit 1 tentang Tips Merawat Buku (Gambar 21) serta penyajian materi LI dengan memuat link yang menghubungkan materi dalam format file video, atau pun format dokumen dalam bentuk ppt (power point), doc (word), dan pdf (Gambar 22). Pembahasan mengenai cara merawat buku selengkapnya ada di Lampiran 6.
Gambar 21 Tampilan Sub Unit 1 Tips Merawat Buku
43
Gambar 22 Tampilan Halaman Video Merawat Buku Langka Salah satu fitur tambahan yang dirancang adalah quiz. Berikut ini merupakan salah satu contoh tampilan quiz online pada unit 5 (Gambar 23). Adapun soal quiz selengkapnya terdapat di Lampiran 7.
Gambar 23 Contoh Tampilan Halaman Quiz
44
4.4.2.2. Kategori User Penjelasan kategori user merupakan panduan bagi user dalam menggunakan sistem. Kategori user dibagi menjadi tiga level user yakni super admin sebagai user tertinggi, administrator sebagai pengelola sistem, dan user siswa sebagai pengguna sistem. Berikut ini merupakan penjelasan pembagian ketiga level user tersebut. 1) User Siswa Pada user siswa yang merupakan target pengunjung website hanya disediakan halaman untuk mencari dan menemukan materi pembelajaran literasi informasi dan memanfaatkan materi sesuai kebutuhan. Siswa dapat membaca tulisan atau artikel yang ada pada web literasi informasi ini setelah melakukan login terlebih dahulu di halaman e-library di situs sekolah Madania. 2) Administrator Pada user administrator disediakan halaman untuk dapat mengatur informasi dan data yang ada pada pembelajaran LI berbasis web ini. Administrator dalam hal ini hanya memiliki akses untuk mengunggah berkas media, menerbitkan tulisan materi LI, serta menambah, menyunting, dan menghapus tulisan. Administrator tidak memiliki akses untuk mengubah apapun yang terdapat dalam menu tema dan plugin. 3) Super Admin Super admin merupakan level tertinggi pada tingkatan user. Super admin memiliki kewenangan dan kendali penuh untuk mengelola akses dan tingkat tanggung jawab dari semua pengguna pada situs literasi informasi ini. Diantaranya meliputi pengelolaan fitur jaringan dan situs, pengaturan privasi, mengedit posting, mereset password dan mengubah rincian profil pengguna. 4.4.2.3. Pengisian Konten Materi Pengisian materi literasi informasi dilakukan oleh tim penanggung jawab materi literasi informasi. Setiap sekolah dapat menunjuk Guru-Pustakawan atau yang dikenal dengan istilah Teacher Librarian sebagai administrator untuk mengisi modul IL tersebut.
Seorang Teacher Librarian
(TL) selain harus
45
menguasai hal-hal yang berhubungan dengan perpustakaan, seperti katalogisasi, call Number, dan Dewey Decimal Classification (DDC) juga memiliki peran dalam usaha meningkatkan minat baca, serta bertugas untuk membekali murid dengan keterampilan menggunakan sumber informasi yang tersedia, baik berupa buku di perpustakaan maupun tulisan di internet, guna mendukung siswa dalam pembelajaraan seumur hidup atau life long learning. Berikut ini penjelasan teknis pengisian konten dalam website : 1. Buka halaman administrator pada yang terinstal pada
Joomla. Kemudian
login menggunakan akun administrator (Gambar 24).
Gambar 24 Halaman Login Administrator 2. Halaman yang muncul akan seperti ini di bawah ini (Gambar 25). Klik add new article. Akan muncul tampilan seperti Gambar 26.
Gambar 25 Tampilan Halaman Panel Add Article
46
Gambar 26 Tampilan Halaman Panel Article Manager 3. Isi bagian yang dibutuhkan seperti title, section, category, author/author Alias. Pada bagian parameter dapat ditentukan kapan dipublikasikan dan kapan selesai dipublikasikan. Untuk membagi artikel, dapat dipilih pagebreak dan readmore. 4. Klik save untuk menyimpan dan kembali ke control panel. Apabila ingin melanjutkan menyunting, klik apply untuk menyimpan namun masih di halaman editor. Klik cancel jika ingin membatalkan. 4.5
Tahap Pengujian 4.5.1 Metode Pengujian Pengujian prototipe dilakukan
untuk memeriksa keselarasan antar
komponen sistem yang akan diimplementasikan, mengidentifikasi permasalahan, serta mengetahui respon pengguna terhadap aplikasi yang dibuat. Metode pengujian meliputi metode Black Box, yakni metode uji coba yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya yang terdiri dari beberapa kategori, diantaranya fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan antarmuka, kesalahan dalam struktur data atau akses basis data internal dan kesalahan tampilan. Adapun hal-hal yang akan diuji melalui teknik pengujian Black Box adalah sebagai berikut :
47
Tabel 6 Rencana Pengujian No
Task
1 2 3 4 5 6
Tampil data unit utama Tampil data sub unit Pencarian data materi Download materi Tampil video Tampil quiz online
Butir Uji
Klik menu unit Klik menu submateri Klik menu search Klik start download Klik video Klik quiz
Penjelasan dari masing-masing task adalah sebagai berikut : Task 1. Menampilkan data unit utama Task ini meminta user membuka halaman utama untuk menampilkan informasi apa saja yang ada di unit utama dengan cara mengakses salah satu unit utama. Task 2. Menampilkan data salah satu sub unit Task ini meminta user untuk mengakses salah satu contoh ini materi yang telah diisi yakni pada unit 1 tentang Tips Merawat Buku. Task 3. Pencarian data Task ini meminta user untuk mencari dan memilih salah satu informasi yang telah dimasukkan ke dalam web hingga mengklik masuk dalam bagian artikel dan dapat membaca informasi yang ada dengan jelas. Task 4. Mengunduh Materi Task ini meminta user untuk mengunduh salah satu materi yang telah diunggah di website yakni materi plagiarisme. Task ini dapat diterima ketika user berhasil mengunduh materi dan data dapat dibaca. Task 5. Menampilkan video Task ini meminta user untuk menampilkan data video yang telah diunggah di website hingga user dapat melihat isi video dengan lancar. Task 6. Menampilkan quiz online Task ini meminta user untuk mengakses contoh halaman quiz dan mengerjakan quiz tersebut hingga pada tahap penghitungan skor dari jawaban yang telah diberikan user.
48
Selain pengujian fungsional, pengujian juga dilakukan terhadap tingkat kecukupan topik materi yang dirancang dalam LI berbasis web. Dalam hal ini tim penguji yang terdiri dari Kepala Perpustakaan selaku Koordinator Kurikulum Literasi Informasi, Pustakawan sekolah Madania yang memiliki keterkaitan tugas dengan pengembangan materi LI serta Koordinator Tugas Akhir siswa sekaligus Koordinator wali kelas. Pengujian yang dilakukan adalah dengan memberikan kuesioner kepada para responden yakni guru dan pustakawan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kecukupan topik materi yang dirancang dalam web pembelajaran LI tersebut. Soal pengujian disajikan pada Lampiran 8. Tim penguji kemudian diminta untuk menilai dalam skala nilai 5 tingkat kecukupan topik materi yang disajikan dalam website LI tersebut. Skala tersebut terdiri dari : a. Nilai 1 jika Sangat Tidak Cukup b. Nilai 2 jika Tidak Cukup c. Nilai 3 jika Cukup d. Nilai 4 jika Lengkap e. Nilai 5 jika Sangat Lengkap 4.5.2 Hasil Pengujian Untuk hasil pengujian Black Box terdapat pada Tabel 7. Berdasarkan hasil pengujian tersebut sistem pembelajaran LI berbasis web berjalan dengan baik. Tabel 7 Hasil Pengujian Fungsional Oleh User (n = 7 orang) Nama Bagian
User
Kelas Uji
Butir Uji
Hasil
Tampil data unit utama
Klik menu unit
Diterima
Tampil data sub unit
Klik menu submateri
Diterima
Pencarian data materi
Klik menu search
Diterima
Download materi
Klik start download
Diterima
Tampil video
Klik video
Diterima
Tampil quiz online
Klik quiz
Diterima
49
Adapun untuk hasil pengujian tingkat kecukupan topik materi disajikan pada Tabel 8. Secara umum rancangan topik materi LI berbasis web dinilai sudah lengkap. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan akan adanya usulan topik materi tambahan pada masing-masing unit untuk perbaikan di masa mendatang. Tabel 8 Tingkat Kecukupan Topik Materi Berdasarkan Standar LI ACRL (n= 3 ) Unit Materi Nilai 1 Orientasi dan Nilai Perpustakaan
2 Sumber Informasi 3 Strategi Penelusuran
1. Denah lokasi material 4.6 2. Peraturan dan prosedur di perpustakaan 3. Tips merawat koleksi perpustakaan 4. Klasifikasi material perpustakaan dan DDC 4.3 1. Perumusan masalah 2. Jenis dan bentuk informasi 3. Informasi di internet 1. Strategi penelusuran 4.3 2. Kata kunci 3. Katalog online
4 Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi 5 Evaluasi Informasi
6 Penyajian Informasi
1. Teknik Mencatat 4 2. Teknik Meringkas 3. Teknik Membaca cepat 1. Evaluasi Informasi
4.3
2. Evaluasi Web 3. Evaluasi Karya Tulis 1. Teknik Penyajian informasi 2. Plagiarisme 3. Teknik pengkutipan dan sitasi
4.6
50
4.6
Rencana Penggunaan Sistem Tahapan penggunaan merupakan tahapan dimana sistem informasi yang
telah dirancang dan
diuji, dilanjutkan untuk digunakan oleh pihak sekolah
Madania. Untuk dapat diunggah di webserver Madania maka langkah pertama yang dilakukan dengan menyalin database beserta folder htdoc rancangan website literasi informasi di htdoc webserver sekolah Madania. Htdocs folder adalah suatu folder di dalam directory instalan xampp yang berfungsi untuk menyimpan seluruh file rancangan web agar dapat diakses dalam suatu browser. Kemudian halaman website literasi informasi ini dipertautkan (hyperlink) dalam jaringan website sekolah. Hyperlink adalah sebuah fungsi khusus untuk menghubungkan setiap masing-masing halaman website satu sama lainnya atau ke website yang lain. Setelah ditautkan ke jaringan intranet sekolah Madania, website LI ini dapat diakses di intranet/lib/literasi-informasi (Gambar 27).
- Literasi- Informasi
Gambar 27 Hyperlink Literasi Informasi di e-Library Sekolah Madania Setelah tautan e-literasi informasi terpasang di e-library sekolah Madania maka untuk memaksimalkan penggunaan pembelajaran LI berbasis web ini perlu disosialisasikan kepada siswa dan guru secara menyeluruh sehingga baik siswa maupun guru dapat mengakses informasi pembelajaran LI untuk mendukung proses pembelajaran dan penyelesaian tugas-tugas sekolah.
51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut : 1)
Dari hasil identifikasi kebutuhan melalui pengamatan langsung dan penyebaran kuesioner literasi informasi secara online dihasilkan
bahwa
77% responden menyatakan perlu dibuatkan literasi informasi tutorial yang berbasis web, 60% responden belum mampu merencanakan dan menyusun terlebih dahulu langkah dalam memperoleh informasi, serta 33% responden belum memahami aturan pencantuman daftar rujukan. Hal ini menandakan perlunya adanya pembelajaran LI berbasis web yang menjembatani siswa untuk dapat memperoleh keterampilan literasi informasi secara online. 2)
Lima materi teratas yang dipilih oleh responden dalam kebutuhan topik perancangan literasi informasi berbasis web meliputi orientasi tentang perpustakaan, jenis koleksi dan tata letaknya, teknik penggunaan bahan rujukan, teknik penggunaan katalog online, teknik-teknik dalam penelusuran informasi, teknik penulisan bibliografi atau daftar pustaka.
3)
Model pembelajaran LI berbasis web ini mengacu pada model Big6 Skills dan Konsep LI Shapiro dan Hughes dengan menggunakan standar kompetensi LI menurut ACRL. Model yang dihasilkan terdiri dari enam unit utama yang terdiri dari unit ke-1 yakni Orientasi dan Nilai Perpustakaan atau Library Values, unit ke-2 yakni Sumber Informasi atau Resource Literacy, unit ke-3 yakni Strategi Penelusuran atau Research Literacy, unit ke-4 yakni Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi atau Organization of Information, unit ke-5 yakni Evaluasi Informasi atau Critical Literacy, dan unit ke-6 yakni Penyajian Informasi atau Publishing Literacy.
4)
Pembuatan protipe pembelajaran LI berbasis web ini dapat menjadi media yang mendukung proses pengajaran dan pembelajaran keterampilan literasi informasi secara online.
.
52
5.2.
Saran
1)
Pengembangan penelitian tentang literasi informasi berbasis web ini dapat dilanjutkan dengan beberapa topik penelitian lanjutan seperti Pengujian Efektifitas Pembelajaran LI Berbasis Web.
2)
Pembelajaran literasi informasi sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi, oleh sebab itu agar metode pembelajaran literasi informasi berbasis web ini terus mengikuti perkembangan teknologi yang ada maka perlu adanya pemeliharaan secara berkala dengan memperbaharui informasi atau isi materi pembelajaran LI dan penggunaan teknologi informasi dengan teknologi yang mutakhir.
3)
Keterampilan literasi informasi hendaknya sudah diberikan sejak dini berawal dari tingkat sekolah. Sehingga ketika memasuki jenjang yang lebih tinggi seorang siswa lebih siap dan mampu untuk mengolah berbagai sumber informasi yang ada secara efektif, efisien, dan beretika.
53
DAFTAR PUSTAKA [AASL] American Association of School Librarians.1998. Standards for the 21st-Century Learner. http://www.weblink.scsd.us/~liblinks/AASLstandards.pdf [23 Juni 2011] [ACRL] The Association for College and Research Libraries). 2000. Information Literacy Competency Standards for Higher Education. http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/acrl/standards/informationliteracycompet ency.cfm#stan [25 Februari 2011] [ALA] America Library Association. 2000. Introduction to Information Literacy. http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/acrl/standards/informationliteracycompet ency.cfm. [25 Februari 2011] [APISI] Asosiasi Pekerja Informasi Indonesia. Indonesian Workshop of Information Literacy. Bogor 8-12 Juli 2007 Ariesto HS. 2002. Pengantar Grafika Komputer. Yogyakarta : Gava Media. Arikunto S. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azhar N. 2007. Pengaruh program information literacy dalam penulisan esai: studi kasus di sekolah internasional stella maris [skripsi]. Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia. Beck S, Manuel K. 2008. Practical Research Methods for Librarians and Information Professionals. New York : Neal-Schuman. Brown CB.2010. How To Use The Internet to Advertise, Promote and Market Your Bussiness or Website. Florida : Atlantic Publishing Group. Campbell A. 2001. Interface Design. United Kingdom : Cassell & Co. Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo. [Kemendikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Rumusan Gagasan Pola Pengembangan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Eisenberg M, Berkowitz B. 1990. What is the big6? http://www.big6.com/what-is-the-big6/ [10 Februari 2012] Hasugian J. 2008. Urgensi Literasi Informasi dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi di Perguruan Tinggi. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi 4:34-44. Horenstein M. 1999. Design Concept For Engineers. New Jersey: Prentice Hall Isaac R. 2001. Dasar Pemrograman Berorientasi Objek dengan Java 2 (JDK 1.4). Yogyakarta : Andi Offset. Jeffco Public School. 2000. Information Literacy Standards. http://jeffco.k12.co.us/isu/itech/library/infolit/il9_12/9_12standard2.html#9_ 12st2competencies[ 14 April 2012] Kentie P. 2002. Web Design Tools and Techniques.Unites States : Peachpit Press [Kent State University Libraries]. 2012. Assessment of Information Literacy Skills. http://www.trails-9.org/adminTips2.php?page=works [14 Februari 2012] Nasution FR. 2009. Literasi informasi mahasiswa program studi ilmu perpustakaan (S1) fakultas sastra universitas sumatera utara [skripsi]. Medan: Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara.
54
Shapiro J, Hughes S. 1996. Information Literacy as a Liberal Art. http://net.educause.edu/apps/er/review/reviewarticles/31231.html.[01 Maret 2011]. Simarmata J. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi Offset. Solusindo. 2008. Cara Gampang Membuat Website Dengan Joomla Bagi Pemula. Jakarta : PT Elex Media. Sutopo AH. 2002. Analisis dan Desain Berorientasi Objek,. Yogyakarta : J&J Learning. Vaughan, T. 2004. Multimedia : making it works. New York: McGraw-Hill Wahyudin M. 2011. Pengaruh Teknologi Informasidalam Pendidikan. http://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/21/pengaruh-teknologi-informasidalam-pendidikan/. [akses 17 Juli 2012]. Neufeld V et al. 1994. Webster’s New World Dictionary of American English. New York: Prentice Hall. Wijetunge P. 2005. Empowering 8: The Information Literacy Model Developed in Srilanka to Underpin Changing Education Paradigms of Sri lanka. Sri Lanka Journal of Librarianship & Information Management Volume 1, No. 1 pp.3141.[ diakses berkala]. http://www.sljol.info/index.php/SLLIM/article/view/430 [01Maret 2011].
55
Lampiran 1. Standar Kompetensi LI oleh AASL Standar kompetensi LI di tingkat sekolah yang telah ditetapkan AASL adalah peserta didik mampu : 1. Memahami bahwa informasi yang akurat dan komprehensif merupakan dasar dari pengambilan keputusan yang cerdas. 2. Memformulasi pertanyaan berdasarkan kebutuhan informasi. 3. Mengidentifikasi variasi sumber informasi potensial. 4. Mengembangkan dan menggunakan strategi yang berhasil untuk mencari informasi. 5. Menentukan akurasi, relevansi, dan komprehensifitas sebuah sumber informasi. 6. Membedakan fakta, sudut pandang dan opini. 7. Memilih informasi yang sesuai dengan masalah atau pertanyaan yang ada. 8. Mengorganisasi informasi untuk aplikasi praktis. 9. Mengintegrasikan pengetahuan baru kepada pengetahuan yang sudah ada. 10. Menggunakan informasi dalam pemikiran yang kritis dan pemecahan masalah. 11. Menghasilkan dan mengkomunikasikan informasi dan ide-ide dalam bentuk yang sesuai. 12. Mencari informasi yang berhubungan dengan dimensi kebaikan personalnya seperti karier interest, keterlibatan masyarakat, kesehatan, dan hal-hal rekreasional 13. Merancang dan mengembangkan produk informasi yang berkaitan dengan minat pribadinya. 14. Memiliki kompetensi dan memotivasi diri sendiri untuk membaca 15. Mengambil makna dari informasi yang disajikan dalam bentuk yang kreatif 16. Mengembangkan produk informasi kreatif yang bervariasi.
56
17. Menilai kualitas proses dan produk pencarian informasi mandiri. 18. Menemukan
strategi
untuk
merevisi,
meningkatkan,
dan
memutakhirkan proses pencarian informasi secara mandiri. 19. Mencari informasi dari sumber, konteks, disiplin, budaya yang berbeda. 20. Menghormati prinsip keadilan dalam memperoleh informasi. 21. Menghormati prinsip intelektual freedom 22. Menggunakan teknologi informasi yang bertanggung jawab. 23. Membagikan informasi kepada orang lain. 24. Menghomati ide, latar belakang, dan mengakui kontribusi orang lain. 25. Berkolaborasi baik melalui perseorangan maupun melalui teknologi untuk mengidentifikasi informasi dan mencari solusinya. 26. Berkolaborasi baik melalui perseorangan maupun melalui teknologi untuk merancang, mengembangkan, dan mengevaluasi informasi.
57
Lampiran 2 Kuesioner Literasi Informasi KUESIONER ON LINE LITERASI INFORMASI SISWA PERPUSTAKAAN SEKOLAH MADANIA Petunjuk pengisian : -Mohon kesediaan untuk mengisi kuesioner dengan cara meng klik jawaban sesuai pendapat Anda Terima kasih atas kesediaannya 1. Apa anda sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan Information Literacy / Literasi Informasi ? a. Ya b. Pernah mendengar, namun kurang paham c. Tidak Paham 2. Ketika mencari informasi, hal yang pertama kali Anda lakukan adalah : a. Merencanakan dan menyusun dan terlebih dahulu langkah untuk memperoleh informasi b. Meminta bantuan kepada pihak lain c. Tidak melakukan apapun hingga ada yang membantu d. Langsung melakukan penelusuran 3. a. b. c. d.
Bentuk informasi apa yang Anda pilih, pada saat mencari informasi? Informasi tercetak (Buku, Majalah, Koran, Kliping) Digital/Elektronik (File dalam format doc, pdf, mp3) Audio Visual (CD ROM, DVD, VCD) Bentuk a, b, dan c
4. Apakah Anda pernah mendengar strategi penelusuran informasi BOLEAN ? a. Ya b. Tidak Jika jawaban no 4 adalah “ Ya”, maka lanjutkan ke pertanyaan 5. Jika jawabab no 4 adalah “Tidak”, maka abaikan pertanyaan nomor 5, dan lanjutkan ke pertanyaan no 6 5. Apakah yang dimaksud dengan strategi penelusuran Bolean? a. Penggunaan tanda and, or dan not b. Pencarian dengan kata kunci c. Pencarian dengan cara memotong kata d. Pencarian dengan menggunakan tanda (“)
58
6. Apakah Anda menggunakan Katalog online / OPAC (Online Public Acess Cataloging) dalam menelusur informasi di perpustakaan ? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 7. Berikut ini merupakan Sepuluh (10) Kelas Utama Klasifikasi Subjek Perpustakaan menurut DDC (Dewey Decimal Classification). - 000 Generalities (Karya Umum) - 100 Philosopy and Psychology (Filsafat dan Psikologi) - 200 Religion (Agama) - 300 Social Science (Ilmu-ilmu Sosial) - 400 Language (Bahasa) - 500 Natural Science and Mathematics (Ilmu-ilmu Alam dan Matematika) - 600 Technology and Applied Science (Teknologi dan Ilmu-ilmu Terapan) - 700 The Art, Fine and Sport (Kesenian, Hiburan dan Olahraga) - 800 Literature and Rhetoric (Kesusastraan) - 900 Geography and History (Geografi dan Sejarah) Apakah anda memahami klasifikasi subjek koleksi perpustakaan yang ada di atas? a. Ya b. Kurang Paham c. Tidak Paham 8. Tipe dokumen dapat diketahui dari tiga huruf terakhir di belakang nama file atau dokumen. tipe dokumen A. Manakah tiga huruf terakhir yang menunjukkan gambar/image adalah : a. Jpg, gif dan tif b. Ppt, pps, dan doc c. Mp3, waf, dan wmf d. Pdf B. Manakah tiga huruf terakhir yang menunjukkan tipe dokumen suara atau video adalah : a. Jpg, gif dan tif b. Ppt, pps, dan doc c. Mp3, waf, dan wmf d. Pdf
59
9. Bila Anda mendapat tugas membuat tulisan tentang Pemerintahan Amerika Serikat-Gedung Putih, maka sumber web site resmi/terpercaya manakah yang akan Anda gunakan? a. www.whitehouse.gov b. www.whitehouse.com c. www.usgovernment.com d. www.whitehouse.edu 10. Apakah Anda selalu mencantumkan sumber bahan orang lain yang anda gunakan dalam kutipan karya tulis Anda? a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 11. Apakah anda memahami cara penulisan daftar pustaka yang anda gunakan dalam karya tulis Anda? a. Ya b. Tidak paham 12. Apakah saat ini Information Literacy (pendidikan pengguna perpustakaan dalam mencari, mengolah, dan mengevaluasi informasi) yang berbasis web sudah Anda butuhkan? a. Ya. b. Tidak,cukup dengan pendidikan pengguna perpustakaan yang ada sekarang ini. 13. Berilah ceklist materi Information Literacy di bawah ini yang menurut anda diperlukan dalam penelusuran informasi (Jawaban boleh lebih dari satu) Orientasi tentang Perpustakaan. Meliputi jenis koleksi dan tata letaknya Teknik penggunaan Bahan rujukan Teknik penggunaan Katalog Online Teknik-teknik dalam penelusuran informasi Tata cara penulisan bibliografi Teknik pencatatan Lainnya......................................................................................................
60
Lampiran 3. Tampilan Kuesioner Online
61
Lampiran 4 Materi Denah Lokasi Material
5 4 7 9
6
8
1
2
3
Keterangan Denah Ruang perpustakaan SMA Sekolah Madania: 1. Ruang Sign in Ruang sign in merupakan ruang bagi pengunjung perpustakaan untuk melakukan pencatatan secara on line akan kunjungan pemustaka di perpustakaan. 2. Teacher Resourches Area teacher resources merupakan deretan rak yang berisi buku-buku khusus bagi guru-guru sebagai sumber bahan ajar. 3. Non Fiction Area non fiction merupakan deretan rak yang berisi buku dengan jenis kategori non fiksi yang diklasifikasikan menurut sistem DDC. 4. Fiction Area
fiction merupakan deretan rak yang berisi buku dengan jenis
kategori fiksi. Cara penyusunannya berdasarkan urutan abjad nama kedua pengarang. Contoh: Nama Pengarang adalah Andrea Hirata. Nama kedua pengarang adalah Hirata. Maka buku karya Andrea Hirata berada di deretan abjad H.
62
5. Reference Book Merupakan area bagi buku-buku rujukan seperti kamus, ensiklopedia, dan almanak. Buku-buku pada area ini hanya diijinkan untuk dibaca di tempat atau di perpustakaan. 6. New Arrival Merupakan area bagi semua buku terbitan dan menjadi bagian dari koleksi perpustakaan sekolah Madania. 7. Sirkulasi Area sirkulasi merupakan area bagi pengunjung perpustakaan untuk melakukan kegiatan peminjaman dan pengembalian buku. 8. Audio Visual Merupakan ruang tambahan di perpustakaan yang dilengkapi dengan sarana
multimedia
yang
berfungsi
untuk
menunjang
kegiatan
pembelajaran. 9. Library Computer Perpustakaan juga menyediakan sejumlah komputer yang dilengkapi dengan fasilitas internet serta wifi sehingga dapat digunakan oleh pengunjung untuk melakukan kegiatan riset atau penelusuran informasi di dunia maya.
63
Lampiran 6 Materi Tips Merawat Buku 1. Cara Merawat Buku Buku adalah aset indah untuk hidup kita, untuk mengisi
rasa
ingin
tahu
kita
terhadap
pengetahuan. Ada baiknya kita tahu bagaimana merawat buku sehingga
keawetannya terjaga
selama bertahun-tahun dan dapat diwariskan bagi generasi mendatang. Berikut ini langkahlangkah untuk merawat dan menjaga buku : a. Jagalah bagian punggung buku dengan baik. Punggung buku
merupakan
daerah pertama yang dapat menunjukkan tingkat keusangan sebuah buku. b. Biasakan untuk segera memberi sampul plastik pada buku. c. Sediakan pembatas buku untuk menandai batasan buku yang sedang dibaca. Hindari menandai halaman buku dengan melipat halaman buku. d. Buatlah label buku yang berisi identitas pemilik buku. e. Simpan buku pada posisi yang tegak dan pada suhu yang stabil. f. Hindarkan buku dari air, minyak, makanan, tanaman, debu dan panas matahari langsung atau lampu yang berkekuatan tinggi. g. Gunakan tangan yang bersih dan kering ketika menggunakan buku. h. Buatlah
inventarisasi koleksi
buku. Lakukan pencatatan
jika
buku
dipinjamkan i. Untuk mempermudah pencarian, klasifikasikan buku beradasarkan subjek pembahasan. 2. Cara Memperbaiki Kerusakan Buku Tingkat kerusakan sebuah buku dibagi menjadi tiga : 1. Rusak ringan. a. Ciri-ciri : halaman tengah lepas, cover lepas, halaman sobek . b. Penanganan : cara memperbaiki dengan memberi lem dan menempel pada bagian halaman yang lepas dengan jarak 3-4 mm dari pinggir kertas. Cover yang lepas dapat di lem kembali dengan melihat jenis kertas cover tersebut, jika ada
64
lapisan mengkilat dari cover itu dapat dibuang terlebih dahulu lapisan itu, untuk memperkuat daya lekat dari lem. 2. Rusak sedang a.
Ciri-ciri : beberapa halaman lepas, cover sobek, staples lepas.
b.
Penanganan : cara memperbaikinya dengan menstaples buku tersebut atau
lebih baik lagi menjahit buku tersebut dengan benang nilon. Untuk cover sobek dapat dibuatkan cover dari kertas Brief Card (BC) dan cover aslinya ditempel, lebih baik lagi jika cover aslinya di foto kopi warna atau foto kopi biasa pada kertas BC. 3. Rusak berat a. ciri-cirinya : semua halaman lepas untuk koleksi lem punggung, satuan bendel lepas untuk koleksi jahit, hard cover lepas dan jahitan lepas, beberapa halaman buku lepas untuk buku tebal di atas 500 halaman. b. Penanganan : cara memperbaiki buku yang rusak berat dapat dibedakan hard cover dan soft cover. Untuk soft cover halaman yang terlepas semua dapat dibor dan dijahit kemudian cover yang rusak diperbaiki terlebih dahulu dan dilem pada bagian punggung buku setelah kering dilem. Kemudian cover depan belakang ditekan atau dipress, sedangkan untuk hard cover harus dilepas terlebih dahulu dan dijahit satu per satu dengan bagian lain, hingga menyatu, kemudian lem punggung buku sampai tepi buku sekitar dengan jarak 3,4 mm. Langkah berikutnya ditekan dengan alat atau ditekan dengan buku yang tebal. Alat yang diperlukan seperti alat potong, dan alat press.
65
Lampiran 7
Soal Quiz Bab Evaluasi Informasi
1. Disebut apakah pencantuman daftar sumber informasi yang digunakan dalam sebuah tulisan? a. Ringkasan b. Tesis c. Bibliografi d. Hak cipta 2. Apakah yang dimaksud dengan Plagiarisme ? a. Mengutip karya orang lain. b. Menulis cerita pendek. c. penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. d. Mengembangkan buku pegangan tentang hukum hak cipta. 3.Siswa jurusan jurnalistik ingin menggunakan tayangan dari siaran berita lokal yang disiarkan di saluran akses umum setempat sebagai salah satu sumber informasi. Langkah apa yang harus diambil, agar menaati hukum hak cipta? a. Menyalin siaran berita dan memutar ulang itu secara keseluruhan. b. Menuliskan nama stasiun berita dan meminta izin tertulis untuk menggunakan sebagian informasi dari program berita. c. Memotong program berita dan hanya menggunakan bagian tertentu dari program. d. Mengunakan siaran berita dan membayar sejumlah biaya ke stasiun. 4. Manakah pilihan berikut ini yang tidak dibutuhkan dalam pembuatan kutipan untuk artikel cetak baik surat kabar, majalah, atau jurnal ? a. Penulis b. Judul artikel c. URL atau alamat situs d. Nomor halaman
66
5. Bagaimana cara mengevaluasi informasi yang telah diperoleh? a. Membaca dokumen secara lengkap b. Hanya melihat judul dan daftar isi c. Hanya membaca abstraknya d. Hanya melihat daftar pustakanya 6. Jika anda sedang mencari informasi yang dapat dipercaya tentang penanganan sakit kepala dari sebuah artikel di majalah kesehatan. Apakah hal yang terpenting untuk menentukan sumber yang sedang digunakan tersebut dapat dipercaya? a. Kemutakhiran artikel yang diterbitkan b. Pengalaman yang dimiliki penulis artikel c. Mencari informasi kredibilitas penerbit majalah tersebut d. Semua hal di atas. 7. Jika diminta untuk menulis sebuah makalah tentang produksi listrik di Indonesia, manakah sumber informasi berikut ini yang dapat dipercaya? a. www.listrik-indo.org b. Perusahaan listrik yang menetapkan tarif listrik c.Sebuah perusahaan batubara di Indonesia d. Perusahaan Listrik Negara (www.pln.co.id) 8. Untuk menilai akurasi sebuah website, manakah pilihan berikut ini yang merupakan hal-hal tidak perlu diperiksa? a. Iklan b. Kebenaran dari fakta yang disajikan c. Bibliografi atau daftar sumber yang digunakan d. Apakah informasi tersebut bebas dari kesalahan 9. Bacalah kutipan di bawah ini yang berasal dari sebuah koran: (1) Pemkot Depok telah menertibkan 700 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggelar dagangannya di pinggir jalan. (2) Hal ini dinilai sebagai penyebab kemacetan. (3) Di samping itu, keberadaan PKL juga dianggap menimbulkan kesan semrawut. (4) Penertiban yang berlangsung tanggal 26 Desember itu disambut dengan senang oleh para pengguna jalan.
67
Dua kalimat yang menyatakan opini atau pendapat pada teks tersebut ditandai dengan nomor ? a. (1) dan (2) b. (1) dan (4) c. (2) dan (3) d. (3) dan (4) 10. Untuk menilai objektivitas sebuah website, manakah dari pilihan berikut ini yang tidak perlu untuk diperiksa? a. Target pembaca yang dituju website b. Iklan c. kemutakhiran website untuk membuat link dengan website lain d. Apakah situs tersebut sedang mensponsori suatu perusahaan atau organisasi
68
Lampiran 8
Soal Pengujian Tingkat Kecukupan Topik Materi Angket Penelitian
Tingkat Kecukupan Topik Materi Pada Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web Judul Data Responden Nama Jabatan
: Perancangan Pembelajaran Literasi Informasi Berbasis Web di Perpustakaan Sekolah : : :
Petunjuk pengisian : -Mohon kesediaan untuk mengisi angket dengan cara memberi tanda check berkaitan dengan tingkat kecukupan topik materi yang dirancang berdasarkan standar kompetensi literasi informasi yang ditetapkan oleh ACRL. - Berilah tanda check list pada kolom yang disediakan dengan skala penilaian : a. Nilai 1 jika Sangat Tidak Cukup b. Nilai 2 jika Tidak Cukup c. Nilai 3 jika Cukup d. Nilai 4 jika Lengkap e. Nilai 5 jika Sangat Lengkap Terima kasih atas kesediaannya. Unit
Materi
Nilai 1
1 Orientasi dan Nilai Perpustakaan
1. Denah lokasi material 2. Peraturan dan prosedur di perpustakaan 3. Tips merawat koleksi perpustakaan 4. Klasifikasi material perpustakaan dan DDC
2
3
4
5
69
Unit
Materi
Nilai 1
2 Sumber Informasi
3 Strategi Penelusuran
1. Perumusan masalah 2. Jenis dan bentuk informasi 3. Informasi di internet 1. Strategi penelusuran 2. Kata kunci 3. Katalog online
4 Pengolahan dan Pemanfaatan Informasi 5 Evaluasi Informasi
1. Teknik mencatat 2. Teknik meringkas 3. Teknik membaca cepat 1. Evaluasi Informasi 2. Evaluasi Web
3. Evaluasi karya tulis 1. Teknik 6 penyajian Penyajian Informasi informasi 2. Plagiarisme 3. Teknik pengkutipan dan sitasi
2
3
4
5