ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
PERANCANGAN OTOMATISASI KONTROL POMPA SIRKULASI AIR DINGIN GEDUNG MEDIA ENERGY SUPPLY(MES) IRM Darma Adiantoro
ABSTRAK PERANCANGAN OTOMATISASI KONTROL POMPA SIRKULASI AIR DING IN GEDUNG MES IRM. Telah dilakukan perancangan otomatisasi kontrol pompa sirkulasi air dingin gedung MES untuk mengatasi kegagalan pada operasi pompa yang tidak diketahui dengan cara memindahkan operasi pompa yang rusak ke pompa redudan yang diharapkan didapat suatu kontrol otomatis terhadap operasi pompa pendingin. Pelaksanaan perancangan dilakukan dengan melihat skema kelistrikan pada rangkaian kelistrikan pompa untuk mencari titik konektor input dan konektor output yang dihubungkan dengan rangkaian mikrokontrol sebagai sistem kontrol otomatis. Mikrokontrol dirancang untuk mengoperasikan pompa sebanyak 2 buah pompa dan 2 buah pompa yang lain stanby. Hasil perancangan berupa gambar rangkaian kelistrikan pompa yang ditambah dengan rangkaian kontrol menggunakan mikrokontrol AT89C52 sebagai pengendali operasi pompa secara otomatis. Kata kunci: Otomatisasi, Kontrol, Pompa sirkulasi.
PENDAHULUAN Pompa sirkulasi air dingin PU.01, PU.02, PU.03, PU.04, merupakan bagian utama sistem penunjang yang berfungsi untuk mengalirkan air dingin dari mesin pendingin (chillier) ke gedung Instalasi Radiometalurgi (IRM) untuk pemenuhan pengkondisisan sistem tata udara pada sistem sarana dukung Bidang operasi sarana penunjang (BOSP). Pelaksanaan pengoperasian pompa tersebut cukup 2 buah pompa yang pengaturan pengoperasian dilakukan oleh operator VAC. Walaupun dilakukan pengawasan oleh operator, terkadang pergantian pompa terlambat dan bila terjadi kerusakan pada pompa yang sedang beroperasi khususnya malam hari tidak ada yang mengganti ke pompa cadangan (redudan). Untuk mempermudah pelaksanaan pengoperasian dan pergantian pompa diperlukan yang dapat bekerja secara otomatis, sehingga saat pergantian normal dan pergantian karena adanya kegagalan berlangsung secara otomatis. Otomatisasi dilakukan dengan menggunakan rangkaian elektronika berbasis mikrokontrol sebagai pengendali utama rangkaian kelistrikan pompa. Mikrokontrol yang digunakan adalah AT89C52 yang memiliki 40 pin dimana ada 4 pin digunakan sebagai input dan 4 pin sebagai output. Empat pin input ini berfungsi sebagai pengindera yang terpasang pad a komponen kontaktor pompa dan empat pin output yang lain berfungsi sebagai penggerak (Switch ON/Off) yang terpasang pad a rangkaian koil kontaktor. Fungsinya adalah bila terjadi kegagalan rangkaian overload akan berkerja yang kemudian dibaca oleh pin input mikrokontrol kemudian mikrokontrol menggerakan rangkain relay untuk mematikan pompa yang mengalami kegagalan operasi dan kemudian melalui pin output menghiduokan pompa redudan.
TEORI Sistem pengkondisian udara dilingkungan laboratorium dan office di gedung IRM menggunakan sistem pendinginan udara melalui cooling coil yang mengalir didalam nya air dingin. Air dingin tersebut didapat dari hasil pendinginan mesin pending in (Chiller) yang disirkulasi oleh
366
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
mampu mengatasi kebocoran minyak pelumas yang keluar melalui celah seal tabung, namun untuk tujuan pemeliharaan penggantian dengan seal yang baru harus dilakukan. Pengertian pemeliharaan tidak hanya sekedar reparasi, tetapi mencakup semua kegiatan yang bertujuan mengefektifkan fungsi instrumen, komponen dan seluruh peralatan secara terpadu. Komponen utama CO 230 terdiri atas beberapa komponen : Saringan udara masuk I air filter Motor dan kompresor Tabung pemisah minyak dan pemisah minyak / separator Saringan minyak lumas / oil filter Pipa pendinginan Saluran penghubung fleksibel / hose Saluran buang air kondensasi / trap Pengatur tekanan udara / pressure switch Panel kontrol KESIMPULAN Analisa kerusakan pad a sistem catu udara tekan CO 230 telah dilakukan melalui metode penelusuran / pengamatan langsung dan beberapa langkah tindakan perbaikan berhasil menemukan bagian-bagian atau komponen yang teridentifikasi rusak. Kerusakan ditemukan pada komponen pressure switch, separator, seal dan kekencangan baut-baut penutup tabung yang tidak dapat menunjukkan fungsi sebagaimana mestinya. Pemeliharaan dan perawatan yang terjadwal sesuai prosedur, bila dijalankan akan memberi fungsi maksimal pad a peralatan ketika diperlukan dan memperkecil jumlah perbaikan yang mahal.
DAFT AR PUST AKA [1] SULARSO, HARUO TAHARA, Pompa & Kompresor pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, . Cetakan Ketujuh Tahun 2000 [2] Truba Jurong Eng, PT, Prosedur Test Individual Main Air Compressor, RMI-BATAN Serpong,1990 [3] HARYONO.I, Identifikasi Kerusakan UPS 30 KVA Gedung IRM P2TBDU-BATAN, STTN-BATAN Yogyakarta, 2003.
365
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
pompa dari chiller menuju gedung IRM. Sistem sirkulasi dilakukan oleh empat buah pompa ( PU 01, PU 02, PU 03, PU 04) yang dipasang secara parallel seperti gambar berikut
ke Chiller
dari IRM
Gambar 1. Pompa Air Pendingin Air kembali dari IRM masuk ke pompa kemudian oleh pompa didorong ke Chillier untuk didinginkan kembali setelah dikirim kembali ke IRM.
Kelistrikan Pompa Motor pompa air pendingin disupply melalui sambungan normal PLN melewati panel PCHN ( PA 307 ); Daya yang diberikan pad a motor pompa menggunakan catu 3 phasa (RST) dengan tegangan 380 Volt AC dengan arus maksimum 43,5 A (data nameplate). Pengkabelan menggunakan kontaktor sebanyak 3 buah (K1, K2, K3) dengan sistem rangkaian delta dan rangkaian bintang. Pad a saat tombol On ditekan kontaktor K1 dan K2 bekerja (delta) pada saat yang sama delay kontaktor (D) bekerja selama 10 detik. Setelah 10 detik kemudian kontaktor yang bekerja berpindah ke sistem bintang (K1 dan K3). Berikut gambar kelistrikan
pompa
L1 L2 L3
N ~tomC Off
Ls /k2 On
Gambar 2. Rangkaian listrik pompa
367
Vdc
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
IC Mikrokontrol AT89C52 Banyak aplikasi kontrol atau kendali yang dikerjakan oleh IC AT89C52 yang bisa dibuat seperti a/at pengontrol suhu ,tekanan, kecepatan , counter dan sebagainya. Disini IC AT89C52 akan digunakan dalam perancangan untuk mengendalikan operasi pompa serta penanganan operasi karena kegagalan. IC AT89C52 adalah IC 40 pin yang mempunyai 4 x 8 bit jalur data yang dapat dipergunakan sebagai input maupun output. Adapun fungsi -fungsi yang dapat dikerjakan diantaranya adalah : 1. 2. 3. 4.
Kompatibel dengan mikrokontroler MCS-51 8 Kbyte Downloadable Flash Memori 3 level program memory lock 256 x 8 bit RAM internal.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
32 jalur input/output (4 Port 8 bit) 3 buah timer/counter 16 bit 8 buah sumber interrupt Serial port (Programable UART) Frekuensi kerja dari 0 sampai 24 MHz Tegangan operasi 2,7 sampai 6 volt Berikut gambar AT89C52, dimana tata letak pin-pin ini masih mengacu pad a mikrokontroler
MCS-51.
vcc
(T2) PI f., (T2 EX) P 1.1
PI.2 PL3 .:5"5) PI.4 (MOSI) Plh
A).O !I
A).I !J\DI) PO.2 \'\ 02)
0 [j
(MISO) PHi (St;';K) P 1 :J
RST (RXD) P3.Q (TXD) P3.1 ,mm) P3.2
F'O"3
\.",1->3)
A t~4I)4;~ 1'1)h (AD!,) 1'1)<1 (AD6) A).1 !I«7) (;A,vpp loLEl~ PO
fk'kN P2.1 (AlE.)
iTlm) P.3.3 (1D) P;M (1 I) P3.5
P2.6 (A14) 1';'.25 (A 13)
1.'i>'N) P3.6
P2A !I< 12)
(RD) P3.7 X1AL2 X1ALI GilD
P2.3(AII) P''''.2
!-,\1i))
P"2.1 (AL~ P2.Q ?",B)
Gambar 3. Mikrokontroler AT89C52
Penggerak Relay Sebuah rangkaian yang dibangun dari 2 Buah transistor penguat arus dan sebuah relay yang digunakan sebagai penggerak, dalam hal ini digunakan untuk menghidupkan dan mematikan kontaktor. Salah satu penguat arus yang umum digunakan adalah model Darlington. Besarnya arus yang dihasilkan adalah :
IE=
VCC - 2VBE RE
368
(1 )
Hasil-hasil Penelitian ESN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
Ib
Gambar 4. Rangkaian Darlington
Rangkaian penggerak relay yang digunakan adalah produk pasar yang merupakan rangkaian 8 relay yang dilengkapi dengan transistor penguat arus dengan konfigurasi Darlington bisa digunakan sebagai sistim kontrol.
Liquid Crystal Display Liquid Cristal Dysplay (LCD) merupakan suatu modul display, yang berfungsi sebagai tampilan. LCD tersusun dari susunan dot matrik kristal cair. Suatu LCD tersusun dari dot matrix LCD Controller, segment driver, serta LCD Panel. Dimana controller LCD telah terintegrasi dengan CGRAM/CGROM pembangkit karakter dan DDRAM data display. Semua fungsi display dikendalikan oleh instruksi-instruksi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroler. Modul LCD ini memiliki 16 kaki pin dim ana fungsi dan letak pin tersebut ditunjukkan pada gambar 5.
~ LED BJd·;-li2ht
, 6 (Common) Dot Matrix
LCD
40 Segment
Controller
v
DB7-DBO
Gambar 5. Siok diagram modul LCD 16 x 2 Fungsi pin -pin LCD lebih lanjut dijelaskan lagi dalam Tabel 1.
369
A
K
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
No.
Tabel1. Fungsi pin -pin LCD OV untuk LCD +5V Lampu background (+) A va DB7 K DB3 DB4 DB5 DB6 Vdd DB2 R/W E DBa DB1 RSH/L H H-Read /L dan L-Write Vss Simbol Level H,H-L Register Lampu Power Select: Supply H-Data, (-) L-Instruksi Fungsi Enable Signal Data busbackground untuk transfer 4 atau 8 bit data 8 bit data
-0
10 14 8 11 15 12
TATA KERJA Dalam Perancangan rangkaian otomatis dilakukan tahapan kegiatan yang meliputi: Pemilihan komponen, Penentuan Pin-pin mikrokontrol, perancangan gambar dan Pembuatan perangkat lunak
Pemilihan Komponen Dalam dunia mikrokontrol telah dijual modul mikrokontrol yang sudah jadi yang dapat dirangkai dengan modul lain sehingga tidak perlu membuat PCB (Printed Circuit Board). Komponen yang digunakan adalah Low cost micro system yaitu produk mikrokontrol dari MCS berbentuk PCB dengan komponen yang dapat diprogram dan mempunyai 4 port I/O yang dapat digunakan sebagaia input maupun output.
370
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
Gambar 6. Low Cost Micro System modul Spesifikasi OT -51 Low Cost Micro System: >-
>-
>-
>>-
Mendukung varian MCS-51® 40 pin antara lain: AT89S52, AT89S53, AT89S8252, AT89C51, dan AT89C52 Memiliki fasilitas In-Syster:n Programming untuk IC yang mendukung Memiliki hingga 32 pin jalur inpuUoutput Lengkap dengan osilator 1 1,0592 MHZ dan memiliki kemampuan komunikasi Serial UART RS-232 Lengkap dengan rangkaian reset dan manual reset Menggunakan tegangan input 9 - 12 VOC dan memiliki tegangan output 5 VOC
Keluaran dari mikrokontrol memiliki arus yang sangat kecil sehingga tidak dapat digunakan untuk menggerakan kontaktor. Untuk itu dibutuhkan rangkaian driver yang berfungsi menerima input dari mikrokontrol dan menggerakan kontaktor atau relay. Produk pasar yang berfungsi sebagai driver relayadalah Relay board
Gambar 7. Relay Board
371
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
Relay board merupakan suatu modul output yang terdiri dari 8 relay. Relay board sering digunakan baik pad a industri, otomotif, ataupun peralatan elektronika lainnya. Relay board berfungsi untuk menghubungkan atau memutus aliran arus listrik yang dikontrol dengan memberikan tegangan dan arus tertentu pada koilnya. Pad a relay board ini digunakan relay DC dengan tegangan koil 12V DC, arus yang diperlukan sekitar 20-30mA. Karena itu pad a umumnya kita tidak bisa langsung menghubungkan output suatu IC logic (TTL/CMOS ) atau komponen lain seperti J.1C89C51 , PPI 82C55 dengan relay karena arusnya tidak cukup besar. Karena itu perlu digunakan driver untuk penguat arus yang biasanya berupa transistor, di sini digunakan "Darlington Array" ULN 2803A yang merupakan sekumpulan transistor dengan konfigurasi Darlington sehingga mempunyai penguatan aru.s yang besar. Setiap output pada ULN 2803A dapat dibebani sampai 500mA, serta dilengkapi dengan 'supression diode'. Diode ini berfungsi untuk mencegah 'kickback' yaitu transient yang terjadi pada koil relay (beban induktif) saat relay dimatikan. Tegangan balik 'kickback'ini sangat besar, dan dapat mengakibatkan kerusakan pada transistor. Problem lain yang sering terjadi pada kontak relay adalah loncatan bunga api listrik yang dapat memperpendek umur kontak. Bunga api ini terutama terjadi pad a beban induktif seperti motor, solenoid, dll. Untuk mencegah hal ini digunakan MOV ( Metallic Oxide Varistor ) yang dipasang secara paralel dengan kontak. Varistor bersifat seperti resistor dengan nilai resistansinya tergantung pada tegangan.
vcc
Gambar 8. Skema rangkaian relay Ketika kontak terbuka, beban induktif menghasilkan tegangan balik yang cukup besar akibat perubahan medan magnet. Pada saat ini nilai resistansi varistor menjadi sang at kecil dan arus akan mengalir melalui MOV, sehingga transient dapat diredam. Pada sa at keadaan normal resistansi MOV sangat besar dan hanya menarik arus yang sangat kecil. Bunga api juga menyebabkan sinyal Radio Frequency Interference (RFI) yang dapat mengganggu peralatan - peralatan sensitif. Karena itu komponen peredam transient seperti MOV sangat diperlukan terutama pad a beban induktif.
LCD 2 X 16 M-162A LCD yang digunakan yaitu M-162A dim ana LCD ini memiliki fasilitas sebagai berikut:
Gambar 9. LCD type M-162A 1. Mem iliki 16 karakter dan 2 baris (LCD 16 x 2) 2. Perbandingan kerja 1:16 tugas 3. RAM pembangkit karakter untuk 192 tipe karakter (5 x 7 dot matrix) 4. Mudah dihubungkan dengan mikroprosesor/mikrokontroler 5. DDRAM dan CGRAM dapat diambil dari mikrokontroler. 6. Temperatur operasi antara 0° C to 50° C. Terdapat rangkaian reset automatis sa at power on
372
ISSN 0854 - 5561 Penentuan
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
Pin-Pin
Menentukan Input dan Output IC AT89C52 Didalam Pelaksanaan pemrograman pin-pin IC terlebih dahulu ditentukan input dan output yang akan digunakan, agar memudahkan dalam pembuatan program. Untuk menentukan input dan output harus melihat perangkat keras yang sudah dibuat. Dibawah ini adalah mikrokontroler AT89C52. 1.
Pin Pin Pin Pin Pin
Input P3.0 P3.1 P3.2 P3.3
Kontaktor input dari input dari input dari input dari
pin- pin
tediri dari kontaktor2 kontaktor6 kontaktor9 kontaktor12
pompa pompa pompa pompa
yang
untuk
input
PU.01 PU.02 PU.03 PU.04
1
J LCD Ou4>ut
k2
Input kontaktol
difungsikan
kG
k9 k12
Tomhol
}
Gambar 10. Fungsi Pin-pin ,2.
Pin Input Kontaktor tediri dari Pin Pin Pin Pin 3.
dari dari dari dari
kontaktor2 kontaktor6 kontaktor9 kontaktor12
pompa pompa pompa pompa
PU.01 PU.02 PU.03 PU.04
P2.0 P2.1 P2.2 P2.3
input input input input
dari dari dari dari
tombol tombol tombol tombol
set waktu set naik set turun reset
Pin output kontaktor tediri dari Pin Pin Pin Pin
5.
input input input input
Pin Input tombol tediri dari Pin Pin Pin Pin
4.
P3.0 P3.1 P3.2 P3.3
P1.0 P1.1 P1.2 P1.3
output output output output
ke ke ke ke
kontaktor kontaktor koniaktor kontaktor
untuk untuk untuk untuk
PU.01 PU.02 PU.03 PU.04
Pin output Liquid Crystal Display (LCD) Pin Pin Pin Pin Pin Pin
PO.1 PO.3 PO.4 PO.5 PO.6 PO.7
output output output output output output
ke ke ke ke ke ke
reset (RS) Enable (E) data bit LCD data bit LCD data bit LCD data bit LCD
Db4 Db5 Db6 Db7
373
Input
IC AT89C52
dan
output
pada
IC
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 PEMBUATAN
ISSN 0854 - 5561
PERANGKAT LUNAK
Untuk membuat sebuah program terlebih dahulu harus diketahui prinsip kerja sistem yang akan dibangun. Perangkat lunak harus mengikuti sistem operasi pompa yang berjalan disesuaikan dengan jadwal rutin operasi yang sudah dibuat. Dalam pembuatan perangkat lunak yang berhubungan dengan operasi pompa meliputi : >Program waktu 24 jam >Pergantian operasi setiap minggu >Pergantian operasi bila terjadi kegagalan. Tahapan pemrograman terdiri dari 2 tahap yaitu pembuatan flowchart ( diagram alir) dan pembuatan pemrograman. Flowchart waktu Pergantian operasi pompa dalam pelaksanaanya setiap satu minggu, artinya komponen waktu harus dibuat. Dalam hal ini waktu yang dibuat meliputi hari , jam dan menit. Putaran program berjalan dari waktu yang terkecil yaitu dimulai dari menit setelah tercapai waktu 60 menit komponen jam bertambah, kemudian komponen menit berjalan kembali setelah tecapai komponen jam bertambah dnseterusnya. Begitu juga waktu untuk jam bertambah jika sudah tercapai angka 24 maka komponen hari bertambah. Kemudian kembali putaran program ke menit lagi dn seterusnya. Berikut ini adalah flowchart waktu mulai dari menit ,jam kemudian ke hari. Flowchart waktu
MULAI
lrrisialisasi
Dim hari As Byte Dim jam As Byte Dim menit As Byte
Hari Jam Mfmit
=0 =0 =n
Gambar 11. Flowchart waktu
374
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
Flowchart Operasi Pompa Dalam flowchart yang dibuat menjelaskan bahwa pompa yang beroperasi pada sa at program dijalankan adalah pompa Pu 01 dan Pu 02 setelah tujuh hari maka pompa berpindah ke pompa Pu 03 dan Pu 04. Berikut ini adalah gambar flowchart operasi alat dan pergantian operasi yang dibuat untuk pergantian operasi setiap 7 hari.
MULAI
Pu01 = 1, Pu02 = 1 Pu 03 = 0, Pu 03 = 0 Hari
= 0, A= 1
Hari = Hari
+1
tidak tidak PuO! = 0, Pu02 = 0 Pu 03 = 1 , Pu 03 = 1 H~ri = n A= n
Gam bar 12. Flowchart Operasi Pompa
Flowchart Kegagalan Operasi Dalam flowchart ini dijelaskan bahwa saat pompa PU.01 dan PU.02 operasi pada input kontaktor k2 dan k6 memberikan tegangan yang dibaca sebesar 5 Vdc sebagai sinyal input bahwa pompa PU.01 dan PU.02 sedang beroperasi, maka jika tegangan itu hilang mikrokontrol menganggap bahwa pompa tersebut mati atau mengalami kegagalan operasi. Untuk pompa PU.01 bila terjadi kegagalan maka kontaktor k2 akan terbuka dan hilangnya tegangan dan ini dibaca kontrol sehingga kontrol menghidupkan pompa Pu 03, sedangkan untuk pompa PU.02 jika terjadi kegagalan maka akan digantikan pompa PU.04 Berikut ini adalah flowchart kegagalan operasi alat dan penanganan redudan untuk·menggganti operasi pompa yang rusak.
375
operasi ke pompa
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
TrOl=l, Tr02=1 Tr 03 = 0, Tr 03 = 0
Pu 01 = 1 (TrOl = 1)
Pu 02 = 1
(Tr02 = 1)
Sel.esai
Gambar 13. Flowchart Kegagalan Operasi Pompa
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Perancangan dibuat dengan menggabungkan antara rangkaian kontrol dan sistem kelistrikan pompa .. Skema rangkaian menggabungkan rangkaian mikrokontrol , relay board, LCD dan tombol (Gambar 14 dan 15).
376
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
,
\
uC
,
L
,uC
uC
L
k2 5 Vdc
,uC
L
\
\ kg 5 Vdc
\ k6 5 Vdc
L
k125 Vdc
On
. PU 01
PU03
PU02
PU04
Gambar 14: Rangkaian listrik Pompa sirkulasi air dingin
'~u:
L.J
Gambar 15: Skema rangkaian kontrol Pompa sirkulasi
Perancangan Otomatisasi Kontrol Pompa Sirkulasi Air dingin gedung MES (Media Energy supply) dapat dibuat dengan menggunakan mikrokontrol AT89C52 (low Cost Micro system) sebagai kendalL Perintah yang diberikan IC Mikrokontrol untuk mengaktifkan tombol ON melalui pinpin IC ( p1.0, p1.1, p1.2, p1.3) dengan cara memberi output Low (rendah) . Empat output dari mikrokontrol disambungkan ke pin-pin IC ULN 2803A (Relay board) sebagai penggerak relay. Kontak kontak pada relay board dengan tegangan 220 Vac digunakan untuk mengaktifkan kontaktor pompa, dan memberikan tegangan catu 3 fasa sehingga motor pompa sirkulasi air dingin bekerja ..
377
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
ISSN 0854 - 5561
Empat pin yang lain (p3.0, p3.1, p3.2, p3.3) digunakan sebagai input indikator yang datang dari kontaktor pompa yaitu input yang memberi tanda bila terjadi kegagalan operasi sehingga dapat mengaktifkan pompa redudan. Besarnya tegangan input adalah 5 Vdc.
Motor Listrik
Gambar 16. Diagram control otomatisasi pompa sirkulasi air dingin
Untuk tampilan (LCD) digunakan port 0, dimana kegiatan yang ada ditampilkan oleh LCD baik sa at operasi pompa maupun saat terjadinya kegagalan. Dalam rangkaian kontrol terdapat tombol yang digunakan sebagai tombol seting waktu p2.0, tombol seting naik p2.1, tombol seting turun p2.2, tombol reset p2.3 .Ke empat tombol ini menggunakan pin-pin pada port 2.
PEMBAHASAN Pada operasi normal pompa pu 01 dan pu 02 hidup melalui relay 1 dan relay 2 (Rly1 dan Rly2), setting waktu untuk operasi kedua pompa misalnya dua hari, maka program waktu dalam mikrokontrol akan menjalankan pompa selama dua hari, Kemudian hari berikutnya pompa pu 01 dan pu 02 di matikan oleh mikrokontrol kemudian pompa pu 03 dan pu 04 beroperasi melalaui relay 3 dan relay 4 (Rly3 dan Rly4) menggantikan operasi pompa pu 01 dan pu 02. Pada operasi karena adanya kegagalan jika pompa pu 01 mati kontak NO (normally open) pada kontaktor k2 akan terhubung, kemudian tegangan 5vdc akan terkirim ke mikrokontrol sebagai indikator kegagalan operasi, kemudian mikrokontrol akan mematikan pompa pu 01 dan mengaktifkan relay rly3 untuk menghidupkan pompa pu 03. Begitu pula jika keadaan sebaliknya. Sedangkan pada operasi kegagalan pada pompa pu 02 mati, kontak NO (normally open) pada kontaktor k6 akan terhubung, kemudian tegangan 5vdc akan terkirim ke mikrokontrol sebagai indikator kegagalan operasi, kemudian mikrokontrol akan mematikan pompa pu 02 dan mengaktifkan relay rly4 untuk menghidupkan pompa pu 04. Begitu pula jika keadaan sebaliknya. Semua keadaan baik operasi normal maupun operasi karena adanya kegagalan ditampilkan pada Icd sebagai indikator yang dapat dibaca oleh operator.
378
ISSN 0854 - 5561
Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009
KESIMPULAN Setelah dilakukan pemilihan komponen untuk keperluan perancangan dapat dihasilkan sebuah gambar rangkaian kontrol pompa sirkulasi pendingin yang menggunakan IC AT89C52 sebagai kendali. Relay board sebagai penggerak kontaktor dengan IC penguat arus yaitu ULN 2803A. LCD M-162A sebagai tampilan dan tombol -tombol sebagai seting waktu dan reset pad a program mikrokontrol. Perangkat lunak untuk kontrol pompa sirkulasi terdiri dari satu buah program utama dan dua buah sub program. Perangkat lunak yang dibuat terdiri dari program waktu. program pergantian pompa dan program pergantian pompa karena kegagalan.
DAFT AR PUST AKA [1] D CHRISTIANTO, K. PUSPORINI "Panduan Dasar Mikrokontroler Keluarga MCS - 51 .. "@Innovative Elektronics tahun 2004. [2] D. ADIANTORO ,"Rancang Bangun Prototipe Kontrol Chiller York model YCHA 150 Berbasis Mikrokontroler .... STTN Yogjakarya tahun 2005. [3] ANON 1M "Mikrokontroler AT89C52 ..http://www.Atmel.com [4] ANONIM "Liquid Cristal Dysplay (LCD) M-162A .. http://www.delta-electonic.com .
379