Pengaturan Pompa Sirkulasi Air Kolam Via SMS Gateway Berbasis Mikrokontroler Sugeng Agus Prayitno1, Ir. Sutedjo, MT2, Endro Wahjono, S.ST, MT3. Mahasiswa Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia1*
[email protected] Dosen Pembimbing 1, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia2 Dosen Pembimbing 2, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya, Indonesia3
ABSTRAK Pengiriman pesan menggunakan teknologi selular dipercaya menjadi trend terbaru. Karena popularitasnya, sehingga diaplikasikan pada tiap-tiap sektor. Handphone yang dulu digunakan untuk menerima dan mengirimkan sms berupa teks. Sekarang bisa dimanfaatkan untuk mematikan dan menghidupkan suatu alat. Pada Proyek akhir ini, suatu alat dapat menghidupkan dan mematikan motor pompa air via SMS. Ketika user mengirim sebuah SMS dan diterima oleh modem maka mikrokontroler akan memproses karakter SMS yang di kirim oleh user dan mentrigger relay untuk menghdupkan motor jika motor sudah hidup maka relay sensor tegangan akan mengirim sinyal untuk mereport sms jika motor sudah on, dan sebaliknya apabila tidak sesuai dengan karakter SMS yang sudah ditentukan, mikrokontroler tidak akan merespon . Dengan demikian lebih efisien untuk mengontrol motor pompa dari jarak jauh menggunakan SMS. Kata kunci:AVR Atmega16, Handphone,Modem,Pompa air.
ABSTRACT Delivery of messages using mobile technology is believed to be the latest trend. Because of its popularity, so it was applied to each sector. Mobile once used to receive and send sms text. Now can be used to turn off and turn on an appliance. At the end of this project, a tool can turn on and off the water pump motor via SMS. When a user sends an SMS is received by the modem and the microcontroller will process the character of SMS sent by the user and triggers a relay to menghdupkan motor if the motor has been living, then relay the voltage sensor will send a signal to mereport sms if the motor is on, and vice versa if inappropriate SMS to a predetermined character, the microcontroller will not respond. There by more efficient to time to control motor pump from long distance used SMS. Keywords: AVRAtmega16,Handphone,Modem,Water Pump.
I.
PENDAHULUAN Perkembangan teknologi yang sangat pesat dari setiap tahun mempunyai dampak yang sangat besar bagi masyarakat di seluruh negara maju dan berkembang. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri bertujuan untuk membantu manusia dalam melakukan aktifitas maupun komunikasi, serta memenuhi seluruh kebutuhan hidup sehari-hari. Penerapan teknologi pada sirkulasi air kolam ikan menggunakan aplikasi kendali mikrokontroller AVR untuk menghidupkan dan mematikan motor pompa air yang digunakan pada kolam ikan yang tidak bergantung pada jarak yaitu dengan mengoptimalkan SMS pada Handphone.
II.1
KONFIGURASI SISTEM Pada Proyek akhir akan dirancang dan dibuat suatu alat (Modul Mikrokontroller) untuk mengontrol pompa menggunakan ATmega16 dengan Short Message Service (SMS).Dari sms yang dikirim oleh user dan diterima oleh modem, maka sms tersebut akan diproses, apabila sesuai dengan teks sms yang telah di tentukan, jika sesuai maka mikrokontroler akan merespon sms tersebut, sebaliknya jika sms tidak sesuai dengan teks sms yang telah ditentukan maka mikrokontroler tidak akan merespon atau tidak bekerja. Proses kerja sistem dapat dilihat pada blok diagram, gambar 3.1.
5. 6.
Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem II.1.2 Perencanaan dan Pembuatan Perangkat Keras. Perencanaan perangkat keras pada proyek akhir ini menggunakan ATMega16 sebagai pusat sistem. Empat port yang dimiliki oleh chip ini yang digunakan sebagai jalur bi-directional dengan pilihan internal pull-up. Untuk saluran komunikasi modem dengan mikrokontroller menggunakan konektor default. Modem terhubung ke power supply, kemudian satunya terhubung ke mikrokontroller menggunakan komunikasi serial RS232 yang menggunakan DB9 sebagai konektornya. II.1.2.1 Perencanaan dan Pembuatan Input dan Output pada Mikrokontroller.
Port D.6 Port D.7
No. 1. 2. 3. 4. 1.
Sensor umpan balik motor1 Sensor umpan balik motor2
Output Keterangan Port B.3 Driver motor 1 Port B.6 Driver motor 2 Port C LCD Port D.1 TXD transmitter dari modem Port input. Port A.4 sensor untuk mendeteksi ketika air pada kolam kosong. Port A.5 sensor untuk mendeteksi ketika air pada kolam setengah. Port A.6 sensor untuk mendeteksi ketika air pada kolam penuh. Port D.0 port input sebagai penerima data dari modem. Port D.6 port input sebagai sensor umpan balik motor 1 untuk mendeteksi kerja motor. Port D.7 port input sebagai sensor umpan balik motor 2 untuk mendeteksi kerja motor.
2. Port output. Port B.3 di gunakan sebagai trigger untuk driver motor 1. Port B.6 di gunakan sebagai trigger untuk driver motor 2. Port C di gunakan untuk lcd display. Port D.1 port output sebagai pengirim data dari mikro. II.1.2.2 Perencanaan dan Pembuatan Pengubah Level Tegangan.
Gambar 3.2 Rangkaian Keseluruhan Tabel 3.1 Tabel input dan output port mikrokontroler No. 1. 2. 3. 4.
Input Port A.4 Port A.5 Port A.6 Port D.0
Keterangan Sensor level air (Minimal) Sensor level air (Medium) Sensor level air(maksimum) RXD reciver dari modem
Pembuatan proyek akhir ini menggunakan IC MAX232 sebagai pengubah level tegangan. IC MAX232 mempunyai 2 receivers yang berfungsi sebagai pengubah level tegangan dari level RS232 ke level Transistor Transistor Logic (TTL) dan mempunyai 2 drivers yang berfungsi mengubah level tegangan dari level TTL ke level RS232. Pasangan driver/receiver ini digunakan untukTX dan RX, sedangkan pasangan yang lainnya digunakan untuk CTSd an RTS. Dalam pembuatan rangkaian, IC MAX232 memerlukan beberapa kapasitor. Kapasitor yang digunakan sebesar 0.1 µF dengan tegangan 16 Volt pada beberapa kaki pin. IC ini memerlukan input +5 Volt.
Gambar 3.2 Rangkaian Pengubah Level Tegangan Ada 4 kapasitor yang digunakan dalam rangkaian ini yaitu pada pin 1 (+) dengan pin 3 (-), pin 4 (+) dengan pin 5 (-), pin 2 (+) dengan pin 16 (-). Untuk pin 6, karena bertegangan -10 Volt maka terhubung dengan kaki kapasitor (-) sedangkanGro und (+). Koneksi antara ICMAX2 32 denganRS 232 terhubung melalui pin 14 (driver 1 output) yaitu sebagai Tx (transmitter) dengan DB9 pin2 (received data) dan pin 13 (receiver 1 input)sebagai Rx (receiver) dengan DB9 pin 3 (transmitted data). Sedangkan pin 12 dan pin 13 menuju ke mikrokontroler. Tabel 3.1 Konfigurasi Pin IC MAX232 No
Name
Purpose
Signal Voltage
1
C1+
+Connector for capacitor C1
Capacitor should stand at least 16V
2
V+
Output of voltage pump
+10V
3
C1-
-Connector for capacitor C1
Capacitor should stand at least 16V
4
C2+
+ Connector for capacitor C2
Capacitor should stand at least 16V
5
C2-
-Connector for capacitor C2
Capacitor should stand at least 16V
6
V-
Output of voltage pump/ inverter
-10V
7
T2out
Driver 2 Output
RS-232
8
R2in
Receiver 2 Input
RS-232
9
R2out
Receiver 2 Output
TTL
10
T2in
Driver 2 Input
TTL
11
T1in
Driver 1 Input
TTL
12
R1out
Receiver 1 Output
TTL
13
R1in
Receiver 1 Input
RS-232
14
T1out
Driver 1 Output
RS-232
15
GND
Ground
0V
16
Vcc
Power Supply
+5V
1.1.1. Perencanaan dan Pembuatan Driver Motor AC Secara teoritis, sebuah motor AC tidak dapat digerakkan langsung oleh mikrokontroller. Arus dan tegangan yang dikeluarkan oleh mikrokontroller terlalu kecil untuk menggerakkan sebuah motor AC. Gerbang-gerbang Transistor Transistor Logic (TTL) mikrokontroller hanya mampu mengeluarkan arus dalam orde mili-ampere dan tegangan antara 2 sampai 2,5 Volt. Sementara itu untuk menggerakkan motor AC diperlukan arus yang lebih besar (dalam orde ampere) dan tegangan berkisar 220 Volt. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka digunakan sebuah piranti tambahan yang memenuhi kebutuhan arus dan tegangan yang cukup besar. Rangkaian driver motor dengan komponen utama transistor,optocoupler dan Relay. Relay digunakan untuk menyalakan dan mematikan motor AC yang diaktifkan oleh transistor.
Vin = 4,8 Volt Av = 1 Iout = 0,5 Amp
Vout = Vin * Av = 4,8 * 1 = 4,8 Volt
Gambar 3.4 Rangkaian common emitter1
1
http://en.wikipedia.org/wiki/Common_emitter
programnya dapat dilihat pada gambar 3.5. Pertamatama setelah start program kemudian diinisialisasi program serial mikrokontroller. Kemudian dilakukan proses kontroling, yaitu cek ke modem apakah ada SMS baru yang masuk atau tidak, jika ya maka mikrokontroler akan memproses SMS tersebut untuk mengontrol motor pompa.
1.1.2. Perencanaan dan Pembuatan Antarmuka (Interface) dengan Mikrokontroler ATMega16 Dalam proyek akhir ini digunakan ATMega16 sebagai interface antara Mobile phone server dengan memanfaatkan pin Tx, Rx yang ada pada ATMega16 sebagai komunikasi serial. 1.2. Perencanaan dan Pembuatan Perangkat Lunak Perangkat Lunak diperlukan sebagai protokol antara Hand phone dengan mikrokontroller. Mikrokontroller dalam proses pengenalan SMS dari dan ke Handphone menggunakan protokol PDU (Protocol Data Unit). Artinya mikrokontroller harus mengikuti protocol PDU pada device seluler yang digunakan, dalam hal ini Siemens C45. Sistem komunikasi antara Handphone dengan mikrokontroller terjadi dua arah yaitu receive dan transmit (deliver dan submit). Pengiriman pesan atau SMS Submit dari Handphone server ke Handphone user menggunakan jalur serial (serial port) dari mikrokontroller. Mikrokontroller menyesuaikan baud rate Handphone, yaitu 19200 bps (bit per second). 1.2.1. Program Utama Main program atau program utama menunjukkan proses mikrokontroller secara global. Alur
Gambar 3.4 Flowchart Utama 1.2.2. Kontroling Proses kontroling mikrokontroller merupakan proses dimana mikrokontroller akan scanning ke modem apakah ada SMS baru yang masuk atau tidak dari operator. Jika terdapat SMS baru maka informasi ini akan diolah oleh mikrokontroller untuk dikenali sebagai penerus perintah untuk mematikan atau menghidupkan pompa. Tetapi disini SMS yang bisa dikontrol hanyalah SMS yang berasal dari nomor operator tertentu dan isi dari perintah kontrol juga telah ditentukan dan sudah diset didalam program mikrokontroller. Jadi apabila ada SMS baru yang bukan berasal dari nomor operator yang diseting sebelumnya maka SMS tidak akan diproses. Begitu juga jika isi bukan perintah kontrol yang sudah diset, maka akan diabaikan meskipun berasal dari nomor operator yang sudah diseting sebelumnya . Didalam proses kontrolling mikrokontroller melakukan cek/scanning ke modem menggunakan perintah AT-Command AT+CMGL=0. Proses kontroling ditandai dengan dimulainya pengiriman perintah ATCommand AT+CMGL=0. Ini merupakan perintah
pembacaan pesan (Command Message List) yang baru datang yang belum pernah dibaca. Modem kemudian mengirimkan jawaban dan dicek oleh mikrokontroller apakah jawabannya Motor_1=ON atau tidak.
2.
#define RXB8 1 #define TXB8 0 #define UPE 2 #define OVR 3 #define FE 4 #define UDRE 5 #define RXC 7 #define FRAMING_ERROR (1<
1.2.3. Perangkat Lunak Mikrokontroler untuk Pergerakan Motor AC Perangkat lunak ini digunakan untuk pengontrolan motor AC untuk menghidupkan dan mematikan pompa. Motor AC yang digunakan adalah motor AC satu fasa.Pertama kali program akan menginisialisasi Handpone Server ketika ada SMS maka akan di cek input karakter on /off dari Handpone Server. Adapun flowchart pengontrolan motor AC terdapat pada Gambar 3.6.
3.
Gambar 3.6 Flowchart Mikrokontroler untuk Pergerakan Motor AC. 1.2.3.1. Program untuk Pergerakan Motor AC 1. Pencarian file dilakukan pada direktori khusus (direktori fileinclude, yang bisa disetel melalui kompiler). #include <mega16.h> #include <delay.h> #include <string.h> #include
Deklarasi Variabel Global.
Membuat fungsi untuk mengirim laporan menghidupkan atau mematikan dari mikrokontroler ke handphone user.
void Laporan() { printf("at+cmgs=08563438656"); putchar(13); delay_ms(500); if(Mtr1==1) { printf("Motor_1=ON"); putchar(13); } if(Mtr1==0) { printf("Motor_1=OFF"); putchar(13); } if(Mtr2==1) { printf("Motor_2=ON"); putchar(13); } if(Mtr2==0) { printf("Motor_2=OFF"); putchar(13); } if((S1==1 && S2==1) || (S1==0 && S2==1)) { printf("Level=MIN"); putchar(13);
if(S1==1 && S2==0) { printf("Level=MID"); putchar(13); } if(S1==0) { printf("Level=MAX"); putchar(13); } putchar(0x1a); delay_ms(1000); }
2. Membuat fungsi untuk transmitter komunikasi serial.
interrupt [USART_TXC] void usart_tx_isr(void) { if (tx_counter) { --tx_counter; UDR=tx_buffer[tx_rd_index]; if (++tx_rd_index == TX_BUFFER_SIZE) tx_rd_index=0; }; }
1.2.4. Pengaturan Baudrate pada Komunikasi Serial Baud rate yang digunakan dalam komunikasi serial ini adalah 19200 bps. Penentuan baud rate sangat bergantung pada crystal yang digunakan,crysta l ini adalah sebagai oscillator.Crystal yang digunakan adalah 11,500 MHz. Penghitungannya adalah sebagai berikut : … … … … … … . . (3.3.4.1) 16( + 1) 11,500 19200 = … … … … … … . . (3.3.4.2) 16( + 1) 19200 =
3. Membuat fungsi untuk membaca sms.
printf("at+cmgf=1"); putchar(13); delay_ms(1000); printf("at+cnmi=2,2,2,0,0"); putchar(13); delay_ms(1000);
Dengan frekwensi oscillator sebesar 11,500 MHz, UBRR adalah 64 atau dalam format heksa 040Hz. 1. Membuat fungsi untuk receiver komunikasi serial. #define _ALTERNATE_GETCHAR_ #pragma used+ char getchar(void) { char data; while (rx_counter==0); data=rx_buffer[rx_rd_index]; if(++rx_rd_index==RX_BUFFER_SIZE) rx_rd_index=0;
#asm("cli") --rx_counter; #asm("sei") return data; } #pragma used#endif
4. Membuat fungsi untuk mengirim sms.
printf("at+cmgs=08563438656"); putchar(13); delay_ms(500); 5.
Membuat fungsi untuk mengontrol motor dengan sms.
void Set_Motor() { if(strstrf(sms,"MTR1_ON")>1) Mtr1=1; if(strstrf(sms,"MTR1_OFF")>1) Mtr1=0; if(strstrf(sms,"MTR2_ON")>1) Mtr2=1; if(strstrf(sms,"MTR2_OFF")>1) Mtr2=0; 6. Membuat fungsi untuk mengetahui kondisi motor dengan sms.
printf("at+cmgs=08563438656"); putchar(13); delay_ms(500); if(Mtr1==1){ printf("Motor_1=ON"); putchar(13); }
if(Mtr1==0){ putchar(13); } if(Mtr2==1){ putchar(13); } if(Mtr2==0){ putchar(13); }
printf("Motor_1=OFF"); printf("Motor_2=ON"); printf("Motor_2=OFF");
7. Membuat fungsi untuk mengetahui kondisi level air dengan sms.
printf("at+cmgs=08563438656"); putchar(13); delay_ms(500); if((S1==1 && S2==1) || (S1==0 && S2==1)){ printf("Level=MIN"); putchar(13); } if(S1==1 && S2==0){ printf("Level=MID"); putchar(13); } if(S1==0){ printf("Level=MAX"); putchar(13); }
4.1. Pengujian Perangkat Keras Pengujian perangkat keras dilakukan dengan cara pengecekan dan pengukuran jalur rangkaian serta menguji komponen penunjangnya secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui peralatan yang ada pada perangkat keras yang dibuat (baik buruknya kondisi alat dan kinerjanya). 4.1.1. Pengujian Port Mikrokontroler Pengujian Port mikrokontroller dimaksudkan untuk mengecek apakah data yang dimasukkan (input) dan dikeluarkan (output) mikrokontroller sesuai dengan deskripsi kerja sistem. Untuk simulasi awal pengecekan I/O menggunakan simulasi nyala Led dengan menggunakan program sederhana menyalakan led di port 1. Berikut ini merupakan listing program menyalakan led di port 1: --------------------------------------------------------------------------while (1) {PORTA=PORTA-1; delay_ms(300); }; } ---------------------------------------------------------------------------
Berdasarkan program diatas maka tampilan yang didapatkan pada nyala led yaitu pada saat program pertama kali dijalankan maka led akan menyala yaitu led yang dihubungkan dengan P1.0 sampai dengan P1.3 kemudian setelah selang waktu yang telah ditentukan pada delay maka nyala led akan berjalan dari awal hingga akhir kemudian diulang lagi mulai awal hingga akhir begitu seterusnya. 4.1.2. Pengujian Komunikasi Serial RS232 Komunikasiasin kron driver RS232 merupakan piranti yang sangat vital karena apabila driver ini tidak di uji kinerjanya mengakibatkan kesalahan pengiriman atau penerimaan data. Satu hal yang sangat penting sebelum melakukan pengujian pada IC ini adalah mematuhi ketentuanketentuan yang sesuai dengan karakteristik pada data sheet RS232. Peralatan bantu utama untuk melakukan pengujian diantaranya PC dengan fasilitas hyper terminal, sistem minimum mikrokontroller, dan kabel serial RS232. Hasil pengamatan program komunikasi serial RS232 pada hyper terminal dengan menggunakan baud rate sebesar 19200 dapat dilihat pada Gambar 4.1. Sedangkan hasil pengujiannya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Gambar 4.1 Pengujian Komunikasi Serial pada Hyper Terminal.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Komunikasi Serial
Dari hasil pengamatan di ketahui bahwa data karakter yang dikirim adalah sama dengan huruf yang kita masukkan. Dengan demikian konverter RS232 telah dapat mengirim data atau menerima data dengan baik pada kecepatan data 19200 bps, dan pada percobaan diatas tidak terdapat karakter yang rusak atau error. 4.1.3.
Pengujian Rangkaian Driver Tanpa Beban. Pengujian rangkaian driver tanpa beban dilakukan untuk mengetahui apakah rangkaian driver yang dibuat sudah dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan atau belum. Peralatan yang digunakan : a. Rangkaian Driver tanpa dihubungkan dengan beban b. Power Supply c. Multitester
Langkah – langkah pengujian rangkaian driver adalah sebagai berikut : a. Memastikan bahwa semua jalur telah tersambung dengan benar dan semua komponennya telah terpasang dengan sempurna. b. Menyiapkan power supply dengan output tegangan ± 5Volt sebagai pengganti output dari Mikrokontroler AVR ATMega16. Ketika power supply yang dihubungkan dengan rangkaian driver memiliki keluaran 0 Volt maka LED yang merupakan indikator dari beban masih dalam keadaan mati dan ketika power supply dinaikkan sampai mencapai ± 5 Volt maka LED akan menyala, yang mengindikasikan bahwa beban bekerja (ON). Tabel 4.2 Hasil Pengujian Driver Output No
Input
1 2
FF H (ON) 00 H (OFF)
LED 1 ON OFF
Relay 2 OFF ON
1 ON OFF
2 OFF ON
Berdasarkan Tabel diatas maka dapat di analisa bahwa ketika diberi input FFH atau karakter opened maka LED 1 akan menyala sehingga mengkondisikan relay 1 motor menyala. Dan sebaliknya jika diberi input 00H atau karakter closed maka LED 2 akan menyala sehingga mengkondisikan relay 2 motor mati. 4.1.4. Gambar 4.2 Pengujian Rangkaian Driver Tanpa Beban.
Pengujian Rangkaian Driver Dengan Beban. Pengujian rangkaian driver dengan beban untuk mengetahui apakah rangkaian driver yang telah terhubung dengan beban dapat bekerja dengan baik atau belum.Peralatan yang digunakan :
a.
Rangkaian Driver yang telah dihubungkan dengan beban dan jalajala PLN 220V b. Power supply c. Multitester
Gambar 4.3 Pengujian Rangkaian Driver dengan Beban. Setelah semua langkah – langkah pada pengujian driver tanpa beban selesai dilaksanakan, selanjutnya dilakukan langkah – langkah sebagai berikut : a. Memastikan bahwa semua jalur telah tersambung dengan benar dan semua komponennya telah terpasang dengan sempurna. b. Menyiapkan power supply dengan output tegangan ± 5Volt sebagai pengganti output dari Mikrokontroler AVR ATMega16. c. Menghubungkan beban (Motor AC) dan tegangan output dari jala-jala PLN 220V dengan rangkaian driver. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Driver dengan Beban (Motor AC) No Input Output 1. FFH On 2. 00H Off Berdasarkan Tabel diatas maka dapat di analisa bahwa ketika diberi input FFH atau karakter
on maka pompa menyala. Dan sebaliknya jika diberi input 00H atau karakter off maka motor akan mati. Apabila semua langkah sudah terpenuhi maka rangkaian driver sudah siap untuk dihubungkan dengan ATmega16 4.1.5. PengujianSistem(Kontrol Motor AC Menggunakan SMS) Pengujian sistem dilakukan dengan proses sebagai berikut : a. Pesan yang dikirim dari HP user ke modem adalah dalam bentuk huruf biasa (yaitu : on, off, has been on, dan has been off) dan diterima oleh mikrokontroler. Pesan dalam format Teks dikirim oleh mikrokontroler ke modem kemudian diterima oleh HP user dalam bentuk huruf biasa. b. Didalam mikrokontroler sendiri terdapat program untuk menerima data perintah kontrol. Kemudian data tersebut diubah ke bentuk desimal untuk dibandingkan dengan data reverensi yang telah ditentukan didalam mikrokontroler. Dari hasil perbandingan tersebut, maka mikrokontroler akan mengaktifkan beban secara otomatis hingga perintah control diubah kembali c. Mengirim SMS (Mtr_X=ON OKX) ke modem, kemudian karakter diteruskan ke mikrokontroller, apabila beban (motor AC) dapat diaktifkan, maka mikrokontroller akan memberikan aksi yang berupa instruksi kepada modem untuk mengirim laporan berupa SMS (Motor _X=ON) ke HP user. d. Begitu juga untuk mengirimS MS (Mtr_X=OFF OKX) ke HP server, kemudian karakter diteruskan ke mikrokontroller, apabila beban (motor AC) dapat diaktifkan, maka mikrokontroller akan memberikan aksi
yang berupa instruksi kepada HP server untuk mengirim laporan berupa SMS (Motor _X=OFF) ke HP user.
Berdasarkan Tabel diatas maka dapat di analisa bahwa ketika Handphone User mengirimkan SMS dengan karakter Mtr_1=ON OKX atau Mtr_2=ON OKX ke modem yang kemudian karakter tersebut akan diproses oleh mikrokontroller untuk menyalakan motor AC . Setelah motor berputar maka mikrokontroller akan mengirimkan laporan(report) berupa karakter Motor _1=ON atau Motor _2=ON ke Handphone User. Dan sebaliknya ketika Handphone User mengirimkan SMS dengan karakter Mtr_1=OFF OKX atau Mtr_2=OFF OKX ke modem yang kemudian karakter tersebut akan diproses oleh mikrokontroller untuk mematikan motor AC. Setelah motor mati maka mikrokontroller akan mengirimkan laporan (report) berupa karakter Motor _1=OFF atau Motor _1=OFF ke Handphone User. Tabel 4.5 Waktu Pengiriman dan Report SMS. Pengiriman Karakter SMS Waktu (s) Mtr_1=ON OKX 4.25 Mtr_1=OFF OKX 4.55 Mtr_2=ON OKX 4.06 Mtr_2=OFF OKX 4.35
Berdasarkan table diatas di dapatkan data, untuk pengiriman dibutuhkan rata-rata waktu sebesar 4.301 second dan sms balasan yang di respon dari kerja alat di dapatkan rata-rata waktu sebesar 5.268 second.
Gambar 4.4 Pengujian Sistem
No.
User
Report Motor _2=ON
Kondisi Motor ON
Level air
1.
Mtr_2=ON OKX
2.
Mtr_2=OFF OKX
Motor _2=OFF
OFF
Minimum
3.
Mtr_1=ON OKX
Motor _1=ON
ON
Minimum
4.
Mtr_1=OFF OKX
Motor _1=OFF
OFF
Maksimum
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Sistem Keseluruhan
Report Karakter SMS Waktu(s) Motor _1=ON 5.22 Motor _1=OFF 5.45 Motor _2=ON 5.15 Motor _2=OFF 5.25
Maksimum
I.
KESIMPULAN Setelah melakukan proses pengujian dan analisa terhadap sistem yang telah dibuat dapat diambil kesimpulan bahwa: 1.
2.
Pada komunikasi serial, penginisialisasian baudrate dilakukan pada mikrokontroller AVR ATMega16 (mikrokontroller menyesuaikan baud rate modem) dan kabel serial RS232. Kedua inisialisasi ini harus sama. Pada sistem ini digunakan baudrate sebesar 9600 bps. Pengujian Perangkat Keras terdiri atas : Pengujian pengiriman SMS dengan karakter Mtr_1=ON OKX, Mtr_2=ON OKX, Mtr_1=OFF OKX dan Mtr_2=OFF OKX membutuhkan waktu ratarata sebesar 4,301 second. Pengujian pengiriman SMS dengan karakter Motor _1=ON, Motor _2=ON, Motor _1=OFF dan Motor _2=OFF membutuhkan waktu rata-rata sebesar 5,268 second. Sms juga bergantung pada kualitas dari pemrosesan dari setiap provider, karena semakin banyak yang menggunakan provider tersebut ,maka pengolahan sms juga bergantung seberapa cepat proveider mengolah sms.
II.
Saran Pada Sistem pengontrolan motor pompa memiliki banyak kekurangan, maka perlu pengembangan lebih lanjut pada waktu yang akan datang. Adapun saran-saran untuk proyek akhir ini adalah: 1. 2. 3.
4.
5.
Menggunakan seluruh jaringan yang ada, baik GSM maupun CDMA. Pelayanan setiap provider semoga terus berkembang dan membaik. Menggunakan kolam asli / sesungguhnya sehingga kedepan dapat langsung diaplikasikan ke masyarakat. Pengontrolan alat dari jarak jauh,semoga dapat dikembangkan dengan memakai device yang sederhana,dan tidak tergantung pada provider. Pengontrolan alat dari jarak jauh semoga dapat memanfaatkan peralatan yang sudah ada,seperti melalui sinyal, jaringan atau frekuensi dari pesawat televisi dan peralatan lainnya.