Perancangan Model Enterprise Architecture dengan TOGAF ADM pada sub bisnis penilaian kinerja dosen (Studi Kasus di STT Telematika Telkom Purwokerto) Tenia Wahyuningrum Teknik Informatika, STT Telematika Telkom Purwokerto Jl. DI Panjaitan 128 Purwokerto
[email protected]
Abstract—Teknologi Informasi (TI) tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan organisasi, tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Arsitektur Teknologi Informasi sebuah perusahaan merupakan kerangka untuk membuat keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan. Salah satu kerangka kerja Enterprise Architecture adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF). Framework tersebut digunakan untuk merancang Enterprise Architecture Lembaga Penjaminan Mutu STT Telematika Telkom Purwokerto khususnya pada sub bisnis penilaian kinerja dosen. Makalah ini menghasilkan empat arsitektur domain yang berbasis pada empat pilar yaitu arsitektur bisnis, data, aplikasi, serta teknologi, dengan metodologi fase perancangan pada TOGAF ADM. Kata Kunci - Enterprise Architecture; Teknologi Informasi; TOGAF; ADM I.
PENDAHULUAN
Teknologi informasi (TI) sebagai bagian dari sistem informasi (SI) telah memiliki perubahan peran yang besar dalam sebuah organisasi. TI tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan organisasi, tetapi sudah merupakan bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Yang menjadi masalah adalah bagaimana menyelaraskan antara strategi bisnis dan strategi teknologi. Untuk menjawab tantangan tersebut, organisasi harus merencanakan arsitektur TI perusahaan sebagai kerangka untuk membuat keputusan TI jangka panjang yang tepat dengan mempertimbangkan kepentingan organisasi secara keseluruhan. Sistem informasi dan komunikasi pada sebuah organisasi jika dibangun tidak berdasarkan desain atau rancangan yang jelas pada awal pembangunannya menyebabkan kerusakan dalam sistem tersebut. Upaya untuk menghindari terjadinya gangguan pada keharmonisan sistem, dilakukan dengan perencanaan sistem secara jelas sebelum sistem tersebut dibangun. Perencanaan sistem secara menyeluruh (melingkupi seluruh aspek dalam organisasi) inilah yang dikenal dengan istilah Enterprise Architecture. Enterprise Architecture merupakan satu kesatuan yang utuh dari prinsip, metode dan model yang digunakan dalam perancangan dan realisasi struktur organisasi perusahaan,
proses bisnis, sistem informasi dan infrastruktur [1]. Enterprise Architecture menggambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem [2]. Sebuah sistem yang telah dikembangkan di STT Telematika Telkom Purwokerto adalah Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK). SIMAK tersebut digunakan untuk menjalankan proses bisnis utama dalam layanan administrasi akademik. Diantaranya mencakup proses pengisian KRS, pencetakan KHS, pengisian data dosen dan mahasiswa, serta absensi kehadiran mahasiswa dan dosen. Dalam implementasinya, SIMAK dikelola oleh bagian akademik dan digunakan oleh bagian akademik, mahasiswa dan dosen. Pada proses bisnis pendukung, khususnya pada bagian Lembaga Penjaminan Mutu menginginkan adanya otomatisasi penilaian kinerja dosen yang terintegrasi dengan SIMAK untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan. Solusi yang ditawarkan adalah dengan membangun sistem kinerja dosen online dengan menggunakan arsitektur data yang telah ada dalam SIMAK. Implementasi dari Enterprise Architecture yang dapat digunakan oleh organisasi, sebaiknya mengadopsi dari sebuah metode atau framework yang dapat digunakan, sehingga dapat mengelola sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisnis dan TI yang akan diinvestasikan[3]. Oleh karena itu dipilih TOGAF sebagai framework Enterprise Architecture, yang memiliki kelebihan pada sifatnya yang flexible dan bersifat open source. Makalah ini membahas tentang bagaimana perancangan model Enterprise Architecture dengan TOGAF ADM pada sub bisnis penilaian kinerja dosen. II.
PEMBAHASAN
Metode pemodelan arsitektur yang digunakan dalam makalah ini adalah Architecture Development Method (ADM) yang merupakan komponen utama dalam The Open Group Architecture Framework (TOGAF). TOGAF adalah sebuah kerangka kerja untuk enterprise architecture yang menyediakan pendekatan luas pada desain, perencanaan, implementasi dan penguasaan dari arsitektur informasi perusahaan [4]. ADM adalah proses iterasi pada setiap proses, diantara tahapan, dan di dalam tahapan. Setiap iterasi mempertimbangkan kembali ruang lingkup, detail, jadwal, dan kejadian-kejadian penting.
Makalah ini menguraikan aktifitas-aktifitas pada lima fase pertama dari ADM, yaitu visi arsitekur, arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi (mencakup arsitektur data dan aplikasi), arsitektur teknologi, serta peluang dan solusi. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) berbasis pada empat pilar, yang disebut arsitektur domain. Arsitektur bisnis atau arsitektur proses bisnis yang mendefinisikan strategi bisnis, penguasaan, organisasi, dan kunci proses bisnis sebuah organisasi. Arsitektur aplikasi menyediakan spesifikasi sistem aplikasi individual untuk disebarkan, interaksi antara sistem aplikasi dan relasi pada inti proses bisnis dari organisasi dengan kerangka kerja untuk layanan sebagai fungsi bisnis untuk interasi. Arsitektur data menjelaskan struktur organisasi secara logikal dan data fisik yang berasosiasi pada sumberdaya management. Arsitektur teknologi, menjelaskan hardware, software dan infrastruktur jaringan yang dibutuhkan untuk mendukung inti penyebaran, misi aplikasi kritikal[5]. Architecture Development Method (ADM) diaplikasikan untuk membangun arsitektur perusahaan yang akan bertemu dengan bisnis dan teknologi informasi yang dibutuhkan dalam organisasi. Hal ini merupakan kebutuhan organisasi untuk mengelola eksekusi aktivitas perencanaan arstektur. ADM merupakan inti dari TOGAF, hasil sumbangan dari banyaknya praktisi arsitektur, khususnya untuk merancang bisnis perusahaan dan Teknologi Informasi dengan menyediakan satu set pandangan arsitektur (bisnis, data, aplikasi, teknologi), petunjuk pada alat pembangunan arsitektur, satu set kemampuan menyampaikan yang direkomendasikan, hubungan dari studi kasus, metode untuk mengelola kebutuhan[6].
Lima tahapan dalam ADM akan digambarkan sebagai berikut. a. Architecture Vision Visi dan Misi STT Telematika Telkom Purwokerto seperti yang telah ditetapkan sebelumnya mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Visi STT Telematika Telkom Purwokerto yaitu menjadi perguruan tinggi yang unggul di bidang teknologi telematika dan membentuk insan yang berkarakter di Indonesia. Karakteristik Sistem Informasi STT Telematika Telkom Purwokerto mengacu pada karakteristik Sistem Informasi Perguruan Tinggi sebagai berikut[7]: Sebagai pendukung lembaga pendidikan tinggi mencapai tujuannya. Memiliki tujuan memberikan layanan yang diperlukan masyarakat akademis secara memuaskan, andal dan terjangkau, menaikkan mutu pelayanan sesuai dengan misi pendidikan tinggi, memberikan informasi yang akurat ke dalam dan luar institusi. Terdiri dari unit-unit sistem informasi yang berdiri sendiri namun tetap sehaluan dengan visi dan misi institusi. Tiap-tiap unit dapat mengelola sendiri sistem informasinya sehingga standar dan aplikasi yang digunakan antar unit berbeda-beda. Diakses oleh berbagai ragam masyarakat akademisi dengan tingkat kebutuhan, peran dan pengetahuan yang berbeda. b. Business Architecture Kegiatan bisnis utama pada STT Telematika Telkom Purwokerto ada pada Bagian akademik. Sedangkan kegiatan pendukungnya adalah kegiatan yang berhubungan dengan Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Bagian Keuangan dan Kepegawaian, Bagian Promosi dan Kerjasama. Rantai nilai model STT Telematika Telkom Purwokerto dapat dilihat pada gambar berikut.
LPM Kegiatan pendukung
LPPM Bagian Keuangan & Kepegawaian Bagian Promosi & Kerjasama Bagian Akademik
Kegiatan Utama Gambar 2. Rantai Nilai Model STT Telematika Telkom Purwokerto Gambar 1. Architecture Development Method
Proses bisnis yang dijalankan oleh STT Telematika Telkom Purwokerto yang utama adalah pemberian
M A R G I N S
layanan akademik kepada mahasiswa atau disebut operasional akademik. Kegiatan operasional akademik dilakukan oleh bagian akademik. Sedangkan salah satu kegiatan pendukungnya adalah pada bagian Lembaga Penjaminan Mutu (LPM). Tugas LPM antara lain menentukan nilai kinerja dosen sebagai acuan manajemen dalam memberikan reward dan punishment terhadap dosen yang bersangkutan demi peningkatan mutu secara terus menerus. Berdasarkan hasil pengamatan, permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat melakukan penilaian kinerja dosen yaitu. a. Petugas LPM mengeluh karena beban kerja menumpuk saat merekap kuesioner kinerja dosen b. Data tidak akurat pada : Data jumlah pertemuan / tatap muka perkuliahan Data keterlambatan pengumpulan nilai Data keterlambatan pengumpulan soal Data penelitian dan pengabdian masyarakat Identifikasi penyebab masalah a. Pada permasalahan Petugas LPM mengeluh disebabkan oleh kegiatan merekap Kuesioner mahasiswa terhadap dosen menyita waktu / berjalan lamban. Hal ini dikarenakan jumlah personil hanya satu orang, sedangkan penyebaran kuesioner dilakukan pada akhir perkuliahan setiap semesternya, sehingga menyebabkan pekerjaan menumpuk. b. Permasalahan data tidak akurat pada data jumlah pertemuan/tatap muka perkuliahan, disebabkan oleh dosen tidak melakukan absensi pada SIMAK. Hal ini dikarenakan dosen kurang mahir menggunakan komputer, lupa, dan sistem yang belum stabil (koneksi terputus, dll). c. Permasalahan data tidak akurat pada data keterlambatan pengumpulan nilai dan pengumpulan soal disebabkan oleh human Error (dari Bagian Akademik maupun LPM). Yaitu kesalahan dalam pencatatan, dan kesalahan dalam pengukuran. d. Permasalahan data tidak akurat pada data penelitian dan pengabdian masyarakat disebabkan oleh human Error (dari LPPM maupun LPM). Identifikasi titik keputusan a. Penyebab masalah rekap Kuesioner mahasiswa terhadap dosen menyita waktu ada pada titik keputusan proses penyebaran dan rekap kuesioner. b. Penyebab masalah dosen tidak melakukan absensi pada SIMAK ada pada titik keputusan proses absensi. c. Penyebab masalah human Error (dari bagian Akademik maupun LPM) ada pada titik keputusan proses rekap keterlambatan nilai dan proses rekap keterlambatan soal. d. Penyebab masalah human Error (dari LPPM maupun LPM) ada pada proses rekap PPM. Analisis dokumen Dokumen-dokumen yang digunakan di sistem ini adalah form nilai, form soal, form absensi, form penelitian dan pengabdian masyarakat, form kuesioner dosen.
Analisis Laporan dan kebutuhan informasi a. Rata-rata nilai masing-masing dosen untuk masingmasing mata kuliah yang diampu berdasarkan kuesioner mahasiswa b. Rata-rata nilai keselurahan dosen berdasarkan kuesioner mahasiswa c. Nilai kinerja dosen tertinggi dan terendah d. Grafik histogram nilai kinerja dosen e. Rekap jumlah pertemuan satu semester (kehadiran dosen) f. Rekap keterlambatan pengiriman soal ujian g. Rekap keterlambatan pengiriman nilai h. Rekap penelitian dan pengabdian masyarakat i. Hasil nilai kinerja masing-masing dosen berdasarkan perhitungan jumlah pertemuan, pengiriman soal dan nilai, nilai kuesioner mahasiswa, serta penelitian dan pengabdian masyarakat. j. Ledger/rekap nilai kinerja dosen keseluruhan per semester. Prosedur penilaian kinerja dosen di STT Telematika Telkom Purwokerto pada sistem yang sedang berjalan adalah sebagai berikut. a. Mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen sesuai dengan mata kuliah yang diikutinya. Daftar mata kuliah yang diikuti mahasiswa dapat dilihat pada Kartu Rencana Studi. b. Dosen melakukan absensi melalui SIMAK pada setiap pertemuan yang dilakukan di dalam kelas. c. Dosen mengirimkan soal dan nilai ke Bagian Akademik. d. Bagian Akademik merekap keterlambatan soal dan nilai yang dikirim oleh dosen. e. Bagian LPPM merekap penelitian dan pengabdian masyarakat yang diikuti oleh masing-masing dosen. f. Bagian LPM merekap kuesioner kinerja dosen yang diisi oleh mahasiswa, serta menghitung perolehan nilai kinerja dosen dengan formula sebagai berikut. Tabel 1. Komponen penilaian kinerja dosen NO
KOMPONEN PENILAIAN
BOBOT
1.
Kehadiran Perkuliahan
30%
2.
Ketepatan Pemasukan Nilai
20%
3.
Penyerahan naskah soal UTS
15%
4.
Penyerahan naskah soal UAS
15%
5.
Evaluasi Kuisioner mahasiswa
10%
6.
Penelitian / Pengabdian masyarakat
10%
c. Information System Architecture Arsitektur Sistem Informasi terdiri dari gambaran arsitektur bisnis, arsitektur data, dan arsitektur aplikasi logikal.
Arsitektur bisnis
D1| Keterlambatan_UTS D2| Keterlambatan_UAS
Pendaftaran ulang + Pengisian KRS + Perubahan Rencana Studi + Pengisian Kuesioner dosen
Mahasiswa
Operasional akademik + Penawaran mata kuliah + Proses rekap nilai dosen + Proses rekap keterlambatan soal UAS & UTS + Proses rekap keterlambatan nilai
Akademik
Bag. akademik
Perkuliahan
1.a Laporan keterlambatan ________________ soal Proses rekap keterlambatan soal UAS/UTS
+ Absensi kuliah + Soal UTS/UAS + Nilai
D3| Keterlambatan_nilai 1.b ________________ 1.c ________________
Form soal
Proses absensi
Dosen
Form nilai
Dosen
D7| Kode_Penelitian
Form absensi Form kuesioner 1.d dosen ________________
PPM
D8| Penelitain_Dosen 1.h ________________
Proses polling Form KRS
LPPM
Proses rekap penilaian kinerja dosen
Proses rekap penelitian Form penelitian
1.g ________________
D5| Kuesioner_Dosen 1.e ________________
D6| KRS
Kinerja dosen
1.f ________________ D9| Pengabdian
Mahasiswa
+ Penelitian dosen + Pengabdian dosen
Form pengabdian
Proses rekap pengabdian
Laporan rekap penilaian kinerja dosen
LPM
LPM
Gambar 3. Arsitektur bisnis penilaian kinerja dosen Arsitektur data
Gambar 4. Arsitektur data penilaian kinerja dosen Arsitektur aplikasi logikal untuk sub bisnis penilaian kinerja dosen Context Diagram atau Diagram Arus Data level nol penilaian kinerja dosen dapat dilihat dari komponenkomponen yang terlibat yaitu, 1. Mahasiswa, 2. Dosen, 3. Bagian akademik, 4. LPM, 5. LPPM. Rekap keterlambatan soal, nilai
Rekap kinerja dosen
Bag. akademik
Gambar 6. DFD Level 1penilaian kinerja dosen Arsitektur informasi merupakan kebutuhan data yang diperlukan untuk menunjang proses bisnis. Dalam hal ini arsitektur informasi yang diperlukan dalam arus informasi penilaian kinerja dosen adalah mahasiswa, dosen, bagian akademik, LPM dan LPPM terhubung dalam suatu jaringan. Dosen mengirimkan soal, nilai dan rekap absensi (jumlah pertemuan dengan mahasiswa di kelas). Bagian akademik menerima rekap keterlambatan pengiriman soal UTS/UAS dan pengiriman nilai untuk masing-masing dosen/mata kuliah. Di awal semester, mahasiswa mengisi KRS dan di akhir semester, mahasiswa mengisi kuesioner kinerja dosen untuk tiap-tiap dosen per mata kuliah, LPPM mengirimkan rekap penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan masing-masing dosen per semester, dan LPM bertugas merekap kuesioner serta menghitung nilai kinerja dosen dan melakukan pelaporan akhir. Kamus data (data dictionary) Tabel 2. Mahasiswa Field
Type
Width
Keterangan
1
Field Name NIM
Character
10
2 3 4 5
Nama Prodi TA Alamat
Character Character Numeric Character
25 3 4 50
Nomor Induk Mahasiswa (primary key) Nama Mahasiswa Tahun Akademik
Tabel 3. Dosen Field
LPM 0 ________________________
Type
Width
Keterangan
1
Field Name NIDN
Character
10
2
Nama
Character
25
Nomor Induk Dosen Nasional (primary key) Nama Dosen
Sistem kinerja dosen online Absensi, soal, nilai
LPPM
Proses KRS
+Rekap kuesioner +Penghitungan nilai kinerja dosen + Pelaporan kinerja dosen /smt
Dosen
D4| Kehadiran
Proses rekap keterlambatan nilai
LPPM Rekap PPM
Tabel 4. Mata_Kuliah Field
Type
Width
Keterangan
1
Field Name Kode_MK
Character
10
2 3
Nm_MK SKS
Character Numeric
50 1
Kode Mata Kuliah (primary key) Nama Mata Kuliah Satuan Kredit Semester
Mahasiswa Kuesioner dosen, KRS
Gambar 5. Context Diagram penilaian kinerja dosen
5
Tabel 5. Jadwal Field
Type
Width
Keterangan
1
Field Name id
Character
5
2 3 4 5
Kode_MK SMT TK SKS
Character Numeric Numeric Numeric
10 2 1 1
6
NIDN
Character
10
Nomor ID jadwal (primary key) Kode Mata Kuliah Semester Tingkat Satuan Kredit Semester Nomor Induk Dosen Nasional
7 8 9 10
Hari Jam Ruang Keterangan
Character Date/Time Character Character
7 4 20
Ruang Kuliah Keterangan Perkuliahan
Tabel 6. KRS Field
Keterangan
Character
100
Tabel 10. Kode_Penelitian Field 1 2 3 4
Field Name Kode Penelitian Jenis Penelitian Tingkat Skor
Type Character
Width 5
Character
50
Character Byte
50 3
Field 1
Field Name NIDN
Type Character
Width 10
2
Judul
Character
50
Type
Width
Keterangan
3
Tempat
Character
50
1
Character
10
4
Keterangan
Character
100
2 3
Kode_MK SKS
Character Numeric
10 1
5
Skor
Byte
3
4 5
SMT TA
Numeric Numeric
2 4
Nomor Induk Mahasiswa Kode Mata Kuliah Satuan Kredit Semester Semester Tahun Akademik
Field 1 2 3 4 5 6
Field Name NIDN
Type
Width
Keterangan
Character
10
Kode_ MK SMT TA NIM Nilai
Character
10
Nomor Induk Dosen Nasional Kode Mata Kuliah
Numeric Numeric Numeric Numeric
1 2 4 2
Satuan Kredit Semester Semester Tahun Akademik Nilai Angka Mahasiswa
Keterangan Kode penelitian (primary key) Jenis penelitian (jurnal, prosiding, dst) Nasional/Internasional Skor penelitian
Tabel 11. Pengabdian
Field Name NIM
Tabel 7. Nilai
Keterangan lain yang mendukung data
Keterangan Nomor Induk Dosen Nasional Judul Pengabdian masyarakat Tempat Pengabdian masyarakat Keterangan lain yang mendukung data Skor pengabdian
Tabel 12. Keterlambatan soal UTS Field 1
Field Name NIDN
Type Character
Width 10
2
Kode_MK
Character
10
3
Tanggal_kirim
Date/Time
-
4
Dead_line
Date/Time
-
5
Keterlambatan
Byte
2
Keterangan Nomor Induk Dosen Nasional Kode Mata Kuliah Tanggal pengiriman soal Tanggal batas pengiriman Tanggal batas pengirimantanggal pengiriman soal
Tabel 13. Keterlambatan soal UAS Tabel 8. Kuesioner_Dosen Field
Type
Width
Keterangan
1
Field Name NIDN
Character
10
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kode_MK V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10
Character Byte Byte Byte Byte Byte Byte Byte Byte Byte Byte
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Nomor Induk Dosen Nasional Kode Mata Kuliah Nilai pertanyaan 1 Nilai pertanyaan 2 Nilai pertanyaan 3 Nilai pertanyaan 4 Nilai pertanyaan 5 Nilai pertanyaan 6 Nilai pertanyaan 7 Nilai pertanyaan 8 Nilai pertanyaan 9 Nilai pertanyaan 10
Tabel 9. Penelitian_Dosen Field 1 2 3 4
Field Name NIDN
Type
Width
Keterangan
Character
10
Kode penelitian Judul
Character
5
Nomor Induk Dosen Nasional Kode penelitian
Character
50
Penyelengg ara
Character
50
Judul publikasi ilmiah/penelitian Penyelenggara publikasi ilmiah/penelitian & kota
Field 1
Field Name NIDN
Type Character
Width 10
2 3
Kode_MK Tanggal_kirim
Character Date/Time
10 -
4
Dead_line
Date/Time
-
5
Keterlambatan
Byte
2
Keterangan Nomor Induk Dosen Nasional Kode Mata Kuliah Tanggal pengiriman soal Tanggal batas pengiriman Tanggal batas pengirimantanggal pengiriman soal
Tabel 14. Keterlambatan nilai Field 1
Field Name NIDN
Type Character
Width 10
2 3
Kode_MK Tanggal_kirim
Character Date/Time
10 -
4
Dead_line
Date/Time
-
5
Keterlambatan
Byte
2
Keterangan Nomor Induk Dosen Nasional Kode Mata Kuliah Tanggal pengiriman soal Tanggal batas pengiriman Tanggal batas pengirimantanggal pengiriman nilai
Tabel15. kehadiran Field 1 2 3
Field Name NIDN
Type
Width
Keterangan
Character
10
Kode_MK Jumlah kehadiran
Character Byte
10 2
Nomor Induk Dosen Nasional Kode Mata Kuliah Jumlah kehadiran/tatap muka dosen dan mahasiswa 1 semester
Tabel 16. Query KHS (untuk cetak KHS) Field 1
Field Name NIM
Type Character
Width 10
2
Kode_MK
Character
10
3
SKS
Numeric
1
4 5 6 7 8
SMT TA NA NH IP
Numeric Numeric Numeric Character Numeric
2 4 1 1 2
Keterangan Nomor Induk Mahasiswa Kode Mata Kuliah Satuan Kredit Semester Semester Tahun Akademik Nilai Angka Nilai Huruf Indeks Prestasi
Hardware yang digunakan pada server Intel Core 2 Duo E8400 @3.0Ghz, ASUS P5Q Pro, HDD WDC 320GB SATA II Blue, VGA On Board, PSU Aopen 700W, RAM Corsair Twin 2x PC6400 Dual Channel, DVD-RW Samsung. Hardware yang digunakan pada client memiliki spesifikasi Processor Pentium IV 1.8 GHz, RAM 128 MB, Harddisk 40 GB, VGA Card yaitu tipe AGP (Intel [R] 82845G/GL Ghrapic Controller), Dua Port PS/2, Dua Port USB, NIC yaitu Realtek 10/100 Mbps, Monitor SVGA yaitu SPC 15", Sebuah Keyboard USB, Sebuah Mouse USB.
Tabel 17. Query Kinerja dosen (untuk cetak Kinerja dosen) Field 1
Field Name NIDN
Type Character
Width 10
2 3 4
Nama Kehadiran Ketepatan_nilai
Character Float Float
10 -
5
Ketepatan UTS
Float
-
6
Ketepatan UAS
Float
-
7 8 9
Kuesioner PPM Total
Float Float Float
-
Keterangan Nomor Induk Dosen Nasional Nama dosen Skor kehadiran Skor ketepatan nilai Skor ketepatan soal UTS Skor ketepatan soal UAS Skor kuesioner Skor PPM Total Skor
d. Technology Architecture Arsitektur teknologi dibuat untuk mendefinisikan kebutuhan teknologi untuk mengolah data, langkah awal yang dilakukan adalah mendefinisikan kandidat teknologi yang akan digunakan berdasarkan katalog teknologi. Untuk mengklasifikasikan teknologi dapat menggunakan Technical Reference Model dari TOGAF. Hasil dari klasifikasi teknologi adalah pemilihan teknologi untuk platform teknologi yang ada dalam aplikasi, mulai dari perangkat lunak aplikasi, sistem operasi, jaringan dan teknologi keamanan, serta arsitektur internet yang mendukung teknologi[8]. Teknologi yang digunakan untuk membangun sistem informasi tersebut adalah 1 CPU untuk server, 5 CPU beserta monitor untuk client, 1 hubs, dan 2 printer, dan 1 modem untuk akses internet. Sistem operasi menggunakan Windows NT untuk server dan Windows OS untuk client. Web Server yang digunakan adalah Apache Web Server. Struktur jaringan yang dipakai STT Telematika Telkom Purwokerto adalah client dan server dengan menggunakan sistem LAN berbasis Star Topology.
Gambar Denah Jaringan LAN e. Opportunities and Solution Pada tahap ini, dilakukan dengan mengidentifikasi peluang pemanfaatan aset TI yang ada dan solusi baru yang harus dikembangkan. Berdasarkan pengamatan di STT Telematika Telkom Purwokerto dan dari hasil analisis sebelumnya, ditemukan hal-hal yang berkaitan dengan sistem informasi yaitu proses yang sudah ada (existing) dan perlu dipertahankan (retain) adalah proses KRS dan proses absensi. Sedangkan proses yang akan dikembangkan (future) adalah proses rekap keterlambatan soal dan nilai, proses polling, proses rekap penelitian, proses rekap pengabdian dan proses rekap kinerja dosen. Sedangkan yang berkaitan dengan teknologi informasi yaitu teknologi yang sudah ada (existing) dan perlu dipertahankan adalah jaringan LAN dengan topologi star dan Apache web server. Teknologi ini sudah mencukupi untuk menjalankan sistem kinerja dosen online. III.
KESIMPULAN
Sebagai penutup dalam penelitian yang dilakukan pada STT Telematika Telkom Purwokerto dengan fokus pada sub bisnis penilaian kinerja dosen menghasilkan : a. Arsitektur bisnis yang menggambarkan 4 kegiatan pendukung dan 1 kegiatan utama. b. Arsitektur data yang mendefinisikan 14 tabel dan 2 query. c. Arsitektur aplikasi yang mendefinisikan 5 entitas yang terlibat dalam proses penilaian kinerja dosen yang tergambarkan dalam data flow diagram level 0 dan 1.
d.
Arsitektur teknologi yang mendefinisikan pemilihan teknologi untuk platform teknologi yang ada dalam aplikasi. REFERENSI
[1] Lankhorst et al., Enterprise Architecture at Work, Third Edition, Springer Heidelberg New York. 2013 [2] Osvalds, G, Definition od Enterprise Architecture, Centric Models for the Systems Engineers, TASC Inc., 2001 [3] Kourdi, H, S, Framework for Enterprise, IEEE, Vol. 9, Issue 5, September, 2007 [4] Open Group., The Open Group Architecture Framework:Architecture Development Method. Diakses pada Tanggal 23 Juli 2013 dari http://www.opengroup.org/architecture/togaf9doc/arch/ [5] Czarnecki, A, Orlowski, C., IT Bussiness Standards as an Ontology Domain. Computational Collective Intelligence. 3rd Intternational Conference, ICCCI, Proceedings, Part 1, Gdynia, Polland, 2011 [6] TOGAF., Introduction to the Architecture Development Method. Diakses Tanggal 23 Juli 2013 darihttp://www.togaf.info/togaf8/togafslides/TOGAF -V8-M3-Intro-ADM.PDF [7] Mutyartini, K, Sembiring, J., Arsitektur Sistem Informasi untuk Institusi Perguruan Tinggi Indonesia, Prosiding Konferensi Nasional Teknologi dan Komunikasi untuk Indonesia, Bandung, 2006 [8] Yunis, R, Surendro, K, Perancangan Model Enterprise Architecture dengan TOGAF Architecture Development Method, Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), 2009