JTI, Vol 6 No.2, Desember 2014
Zulphini Reno Saputra
PERANCANGAN IP PBX UNIVERSITAS MUSI RAWAS DENGAN TRI BOX
Zulhipni Reno Saputra Program Studi Sistem Komputer, STMIK Musi Rawas Lubuklinggau Jl. Jend. Besar Soeharto Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau Selatan II Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan Telp : (0733) 452258 E – Mail :
[email protected] ABSTRAK PABX merupakan singkatan dari Private Automatic Branch eXchange. Sebuah PABX pada dasarnya adalah sebuah sistem telepon yang biasa disebut juga dengan switchboard yang digunakan sebagai sistem telepon internal di kantor. IP PABX Adalah PABX yang hanya mengunakan protocol Ip untuk interconneksi ke pesawat pesawatnya, PABX IP mengunakan RJ45 untuk conneksinya. IP PBX server adalah sebuah sistim yang mempunyai fungsi utama menyediakan layanan VoIP (Voice Over IP) mulai dari registrasi user, call routing, call conference, interactive voice response, call forwarding, caller id, voice mail dan sebagainya. Dalam sebuah jaringan VoIP, selain terdapat IP PBX server, juga terdapat beberapa client yang dapat saling berkomunikasi dengan baik dengan perantaraan IP PBX ini. VoIP sebagai alternatif sarana komunikasi suara di Universitas Musi Rawas. Namun, pengembangan lebih lanjut harus dilakukan apabila sistem VoIP hasil implementasi hendak dijadikan pengganti sistem Public Switched Telephone Network (PSTN) dan PBX. Dan Layanan - layanan seperti yang diberikan oleh sistem Penggunaan telepon berbasis VoIP memberi banyak keuntungan terutama dari segi biaya jelas lebih murah dari biaya telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global harus dapat direplikasi oleh sistem VoIP secara keseluruhan, agar transisi dapat berjalan dengan mulus. Kata kunci : IP PABX, VOIP, Tribox
1.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara merupakan satu hal yang akan menjadi bagian yang sangat penting, karena saat ini komunikasi suara dianggap komunikasi yang paling praktis. Hal ini menyebabkan hadirnya teknologi pemrosesan sinyal digital yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet Protocol) yang di integrasikan antara komunikasi data dan suara. VoIP (Voice Over Internet Protokol) adalah teknologi yang mampu STMIK MURA Lubuklinggau
melewatkan panggilan suara, video dan data melalui jaringan IP. Bentuk panggilan analog dikonversikan menjadi bentuk digital dan dijalankan sebagai data oleh internet protokol. Jaringan IP sendiri merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packed – switch, sehingga kita bisa menelepon dengan cara menggunakan jaringan IP atau internet. Jaringan VoIP dapat dibangun dengan menggunakan jaringan nirkabel atau kabel. Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk memanfaatkan Free Open Souce Software untuk membangun system komunikasi pada Sekolah Tinggi Manajemen dan Ilmu Komputer, dalam hal ini penelitian menggunakan Tri Box 22
JTI, Vol 6 No.2, Desember 2014
untuk membangun server IP PBX yang mampu memberikan layanan komunikasi dan menggunakan telpone berbasis IP, X Lite untuk Komputer dan 3CX untuk Smart Phone. X Lite dan 3XC menyediakan layananan instant messaging, video call, video comfernce. 1.2.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini serta dapat lebih terarah, maka pembahasan ini akan dibatasi pada: 1.
2.
3. 4. 5. 1.3.
Melakukan perancangan jaringan komunikasi berbasis VoIP dengan menggunakan 3CX dan X-Lite. Hanya melakukan perencanaan suatu jaringan VoIP dengan menggunakan Tri Box sebagai VoIP Server. Konsep dasar Voice Over Internet Protocol (VoIP). Tidak membahas masalah keamanan rancangan tersebut. Tidak membahas masalah Delay
dan jaringan terhubung.
LANDASAN TEORI
2.1.
Konsep Telekomunikasi
1.
Sumber (source): Membangkitkan data atau informasi yang akan ditransmisikan, contoh: telepon dan PC.
2.
Pengirim (transmitter): Data atau informasi yang dibangkitkan oleh sistem sumber tidak ditransmisikan secara langsung dalam bentuk aslinya. Sebuah transmitter cukup memindahkan dan menandai informasi dengan cara yang sama seperti menghasilkan sinyal-sinyal elektromagnetik yang dapat ditransmisikan melewati beberapa system transmisi berurutan.
3.
Sistem Transmisi (transmission system): Merupakan jalur transmisi tunggal (single transmission line) atau merupakan jaringan kompleks (complex network) yang menghubungkan sumber dan tujuan.
4.
Penerima (receiver): Berfungsi menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan dimengerti oleh tujuan (destination).
5.
Tujuan (destination): Menangkap data yang dihasilkan oleh receiver.
Manfaat
2.
Proses komunikasi dapat berlangsung dengan lebih efektif dan efisien karena ada beberapa cara alternative yang dapat digunakan selain penggunaan pangilan suara.
saling
Kegunaan dasar dari sistem telekomunikasi adalah menjalankan pertukaran data antara dua pihak. Elemen-elemen yang ada didalamnya dapat digambarkan sebagai berikut:
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
komputer
2.
Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang jaringan komunikasi berbasis IP yang dapat menyediakan beberapa layanan komunikasi alternative dengan menggunakan Tri Box , 3CX, XLite dan IP Phone. 1.4.
Zulphini Reno Saputra
Memudahkan panggilan suara karena jaringan telephone analog
STMIK MURA Lubuklinggau
23
JTI, Vol 6 No.2, Desember 2014
Gambar 1. Konsep Telekomunikasi
2.2.
IP PBX
IP PBX atau Internet Protocol Private Branch Exchange adalah PABX yang menggunakan teknologi IP. IP PBX adalah perangkat switching komunikasi telepon dan data berbasis teknologi Internet Protocol (IP) yang mengendalikan ekstension telepon analog (TDM) maupun ekstension IP Phone. Fungsi-fungsi yang dapat dilakukan antara lain penyambungan, pengendalian, dan pemutusan hubungan telepon; translasi protokol komunikasi; translasi media komunikasi atau transcoding; serta pengendalian perangkat-perangkat IP Teleponi seperti VoIP Gateway, Access Gateway, dan Trunk Gateway. Solusi berbasis IP PBX merupakan konsep jaringan komunikasi generasi masa depan atau dikenal dengan istilah NGN (Next Generation Network) yang dapat mengintegrasikan jaringan telepon konvensional STMIK MURA Lubuklinggau
Zulphini Reno Saputra
(PSTN/POTS), jaringan telepon bergerak (GSM/CDMA), jaringan telepon satelit, jaringan Cordless (DECT), dan jaringan berbasis paket (IP/ATM). IP PBX membawa kemampuan multilayanan di jaringan IP ke dunia komunikasi teleponi, sehingga akan memungkinkan semakin banyak layanan komunikasi yang dapat berjalan di atas jaringan IP. Multilayanan tersebut adalah Voicemail & Voice Conference, Interactive Voice Response (IVR), Automatic Call Distribution (ACD), Computer Telephony Integration (CTI), Unified Messaging System (UMS), Fax Server & Fax on Demand, Call Recording System, Billing System, serta Web-based Management System. IP PBX dapat mendukung antarmuka trunk Analog FXO/FXS; Digital E1-MFC R2, ISDN BRI, ISDN PRI; IP (H.323/SIP/IAX); dan Analog Tie Line E&M. Selain itu, IP PBX dapat mendukung antarmuka ekstension Analog FXO/FXS; ekstension Digital; ISDN Interface BRI (2B+D); dan TCP IP (H.323/SIP/IAX). 2.3.
Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel (wire line) atau tanpa kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Klasifikasi jaringan didasarkan pada jaraknya dibagi menjadi 3, yaitu: 24
JTI, Vol 6 No.2, Desember 2014
1.
Lokal Area Networks (LAN) merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer, LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik untuk resource sharing dan saling bertukar informasi.
2.
Metropolitan Area Networks (MAN) merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dengan cakupan kantor perusahaan yang berdekatan atau sebuah kota.
3.
Wide Area Networks (WAN), mencakup daerah geografis yang luas, sering kali mencakup sebuah Negara atau benua dan biasanya dihubungkan dengan menggunakan media satelit atau kabel bawah laut. Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub (konsentrator) dan pengkabelannnya. Topologi star adalah masing-masing workstation ataupun server dihubungkan secara langsung ke konsentrator. Keunggulan dari topologi tipe star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
STMIK MURA Lubuklinggau
Zulphini Reno Saputra
Gambar 2. Topologi Star
2.4.
METODELOGI PENELITIAN
2.4.1. Metodologi Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, penulis membagi menjadi 2 macam data, yaitu: 1.
Data Primer Data primer adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh peneliti atau mewakilinya dimana peneliti melakukan percobaan sendiri.
2.
Data Sekunder Data sekunder yaitu data yang didapat dan digunakan berupa pengetahuan teoritas yang didapat penulis selama ini, buku-buku referensi yang relevan, serta dari hasil penjelajahan (browsing) di internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
2.4.2. Metodologi Sistem
Pengembangan
Dalam penlitian ini, penulis melakukan metode pengembangan dengan metode Network Development Life Cycle (NDLC). Pada metode NDLC terdiri dari 6 tahapan, yaitu Analisis, Desain, Simulasi Prototype, Implementasi, Monitoring, dan Manajemen.
25
JTI, Vol 6 No.2, Desember 2014
Zulphini Reno Saputra
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.
Analisa
Pada tahap ini peneliti menggunakan sebuah tools untuk simulasi jaringan IP PBX Univeritas Musi Rawas yaitu Vm Ware, karena VM ware dapat melakukan simulasi IP PBX dengan berbagi Sistem Operasi.
Permasalahan yang ada pada Univeritas Musi Rawas adalah keterbatasan jarak lokasi, dimana setiap bagian dari univeritas mempunyai gedung sendiri-sendiri dan lokasi yang berjauhan, sehingga untuk komunikasi antar gedung mengalami kesulitan.
3.4.
Setelah simulasi selesai dilakukan maka langkah selanjutnya adalah tahap implementasi, adapun tahapan yang dilakukan pada tahap implementasi dapat dilihat pada table beriku.
Untuk mengatasi masalah yang ada pada Universitas dibutuhkan: 1.
Perlengkapan Jaringan
2.
Aplikasi yang digunakan yaitu Tribox, X-Lite, dan 3CX.
3.
IP Phone dan,
4.
Komputer dan Smart Phone.
3.2.
Implementasi
Tabel 1. Tahapan Implementasi IP PBX No
Tahapan
Sub Tahapan
1.
Konfigurasi Server IP PBX
a) Install Tribox
Konfigurasi Acces Point
a) Konfigurasi Access Point Rektorat
2.
Desain Sistem
Setelah melakukan analisis, tahap selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada NDLC adalah tahap perancangan (desain). Adapun tools yang digunakan dalam melakukan perancangan desain topologi yaitu Microsoft Visio 2007.
b) Konfigurasi Access Point BAA c) Konfigurasi Access Point Teknik
GEDUNG REKTORAT
Server IP PBX UNMURA
Rektor Unmura
GEDUNG BAA
d) Konfigurasi Access Point Ekonomi
Wakil Rektor 1
Wakil Rektor 2 Ka. BAA
Administrator Wakil Rektor 3
Staff BAA
e) Konfigurasi Access Point Pertanian
Bagian Keuangan
GEDUNG TEKNIK Dekan Teknik
b) Konfigurasi Tribox
Ka. Prodi T. Sipil
Bagian Administrasi Wakil Dekan 1 Front Office
f) Konfigurasi Access Point FISIP
Wakil Dekan 2
GEDUNG PERTANIAN Dekan PERTANIAN
Ka. Sub. TU Wakil Dekan 3
Ka. Prodi Ilmu Sosial
Wakil Dekan 1
GEDUNG EKONOMI Dekan Ekonomi
GEDUNG FISIP
Ka. Prodi Manajemen Dekan FISIP
Wakil Dekan 1
Wakil Dekan 1
Wakil Dekan 2
Wakil Dekan 2
Wakil Dekan 2 Ka. Prodi Ilmu Sosial Wakil Dekan 3 Ka. Prodi Agro Teknologi
Ka. Sub. TU Wakil Dekan 3
Wakil Dekan 3 Ka. Prodi Ilmu Pemerintahan
Ka. Prodi Perternakan Ka. Sub. TU
Ka. Prodi Agrobisnis
Gambar 3. Topologi Jaringan IP PBX UNMURA 3.3.
Simulasi Prototype
STMIK MURA Lubuklinggau
Ka. Sub. TU
3.
Konfigurasi Router
a) Konfigurasi Router Rektorat b) Konfigurasi Router BAA c) Konfigurasi Router 26
JTI, Vol 6 No.2, Desember 2014
Teknik d) Konfigurasi Router Ekonomi e) Konfigurasi Router Pertanian f) Konfigurasi Router FISIP 4.
Konfigurasi Komputer
a) Install X-Lite
Konfigurasi Smart Phone
a) Install 3CX
6.
Konfigurasi IP Phone
a) Konfigurasi IP Phone
3.5.
Monitoring
5.
jaringan internet ataupun pada system yang ada.
4.
1.
Penggunaan IP PBX dapat menekan efisiensi pengeluaran dan dapat memanfaatkan PC pada setiap ruangan agar dapat difungsikan sebagai softphone.
2.
Tidak perlu memasang Public Switched Telephone Network (PSTN) untuk komunikasi antar bagian pada Univeritas Musi Rawas, Cukup dengan menggunakan telepon pabx berbasis IP dan Smart Phone.
3.
Pada jaringan IP PBX untuk dapat saling berkomunikasi dengan user lain tidak menggunakan pulsa, karena IP PBX bekerja melalui TCP/IP.
4.
Fitur Instant Messaging Chat, Transfer File, Conference, Video Conference dapat bekerja dengan baik.
5.
Sebagai telepon
b) Konfigurasi 3CX
1.
Pengujian Panggilan Telpone
2.
Pengujian Instant Messaging Chat
3.
Pengujian Transfer File
4.
Pengujian Conference
5.
Pengujian Video Conference
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil perancangan IP PBX dengan Linux Trixbox di Univeritas Musi Rawas yaitu:
b) Konfigurasi X-Lite
Setelah implementasi, tahapan selanjutnya dari 6 tahap yang ada pada metodologi NDLC yaitu monitoring, pada tahap ini peneliti melakukan beberapa tahapan pengujian , yaitu:
3.6.
Zulphini Reno Saputra
Alternatif
penggunaan
Management
Tahap selanjutnya adalah tahap Manajemen, peneliti tidak melakukan tahap ini, karena pada tahap ini seorang administrator jaringan mempunyai otoritas penuh dalam menerapkan kebijakan keamanan, melakukan penambahan user, monitoring aliran data pada lalu lintas jaringan, maupun melakukan modifikasi baik pada struktur STMIK MURA Lubuklinggau
27
JTI, Vol 6 No.2, Desember 2014
Zulphini Reno Saputra
DAFTAR PUSTAKA Yani, Ahmad, “VoIP Nelpon Murah Pakai Internet”, Kawan Pustaka, Jakarta. 2007. Truuberg, Christina, “Understanding Telecommunication”, Ericsson Telecom, Sweden. 1998. Rappaport, Theodore S, “Wireless Communication”, Prentice Hall, New York.1996. Halsall, Fred, “Data Communications, Computer Networks and OSI”, Addison Wesley, Great Britain. 1988.
STMIK MURA Lubuklinggau
28