PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI Marta Dinata 1, Leon Andretti Abdillah 2, Evi Yulianingsih 3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.12 Palembang Email :
[email protected]
Abstrak. PT Mardec Musi Lestari merupakan salah satu perusahaan industri distributor yang bergerak dibidang produksi dan distribusi karet dengan jaringan yang tersebar disumatera selatan. Permasalahan yang sering terjadi pada PT Mardec Musi Lestari yaitu sering mendapatkan keluhan dari pelanggan dalam hal waktu pendistribusian yang tidak sesuai jadwal pengiriman karena pelanggan tidak mengetahui sudah sampai dimana proses distribusi pesanannya. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka perlu dibuat suatu sistem yang dapat memantau dan menganalisa pendistribusian karet yaitu dengan menerapkan Electronic Supply Chain Managment (e-SCM) yang dapat digunakan untuk mengelola aliran informasi menjadi lebih efesien dan efektif. Electronic supply chain management (e-SCM) merupakan suatu konsep manajemen dengan memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasokan barangbarang atau sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan dalam proses pendistribusia. Kata Kunci : Electronic Supply Chain Managment, e-SCM
1.
Pendahuluan
Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi informasi (TI) saat ini, perusahaan dituntut dengan cepat dan tepat secara efektif dan efisien memaksimalkan peranan TI di dalam perusahaan, sehingga dapat meningkatkan persaingan dalam hal produktivitas organisasi. Teknologi informasi di dalam perusahaan yaitu berupa sistem informasi (SI) yang memiliki fungsi yang sangat sentral karena SI mengatur segala informasi yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti aplikasi atau SI pada beberapa jenis kebutuhan usaha yaitu dalam pendistribusian barang pada perusahaan industri distributor. Proses pendistribusian yang efektif akan memperlancar arus atau akses barang dari produsen ke konsumen sehingga dapat diperoleh kemudahan dalam mendistribusikannya. [1]. salah satunya dengan memanfaatkan Electronic supply chain management (e-SCM). e-SCM merupakan suatu konsep manajemen dengan memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasokan barang-barang atau sumber dayasumber daya yang dibutuhkan dalam proses pendistribusian. [2]. Ada tiga aliran yang diterapkan dalam e-SCM yaitu 1) Materials, 2) Information dan 3) Financial. Untuk itu dalam penerapan e-SCM, perusahaan-perusahaan diharuskan mampu memenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkan produk tepat waktu, mengeluarkan biaya yang rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan produk, mengelola industri secara cermat dan fleksibel.
PT Mardec Musi Lestari merupakan salah satu perusahaan industri distributor yang bergerak dibidang produksi dan distribusi karet dengan jaringan yang tersebar di Sumatera Selatan. Permasalahan yang sering terjadi pada PT Mardec Musi Lestari yaitu sering mendapatkan keluhan dari pelanggan dalam hal waktu pendistribusian yang tidak sesuai jadwal pengiriman karena pelanggan tidak mengetahui sudah sampai dimana proses distribusi pesanannya. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka perlu dibuat suatu sistem yang dapat memantau dan menganalisa pendistribusian karet yaitu dengan menerapkan e-SCM yang dapat digunakan untuk mengelola aliran informasi menjadi lebih efesien dan efektif. Supplay Chain Management merupakan suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Manufakturing, dalam penerapan Supply Chain Management (SCM), perusahaan-perusahaan diharuskan mampu memenuhi kepuasan pelanggan, mengembangkan produk tepat waktu, mengeluarkan biaya yang rendah dalam bidang persediaan dan penyerahan produk, mengelola industri secara cermat dan fleksibel. [3].
Gambar 1 Proses Supply Chain Management e-Supply chain management merupakan suatu konsep manajemen dimana perusahaan berusaha memanfaatkan internet dan teknologinya untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan,terutama yang berhubungan dengan sistem pemasokan bahan-bahan atau sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi (sisi supply). [4].
2.
Metodelogi Penelitian
2.1
Metode Pengembangan Sistem
Model waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Fase-fase dalam model waterfall menurut Pressman. [5]: 1. Komunikasi (Communication) Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan software dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan customer, maupun pengumpulan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.
2. Perencanaan (Planning) Prosess Planning merupakan lanjutan dari proses communication (analysis requirement). Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirement atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan software, termasuk rencana yang akan dilakukan. 3. Perancangan (Modeling) Proses ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement. 4. Pengkodean (Construction) Construction merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunakaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki 5. Pemeliharaan (Deployment) Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user. Kemudian software yang telah dibuat harus dilakukan pemeliharaan secara berkala
2.2
Komponen supply chain Management
Ada tiga komponen dalam supply chain. [6] yaitu : 1. Upstream Dimana sumber atau pengadaan dari pemasok eksternal terjadi. Di segmen ini, manajer supply chain (SC) memilih pemasok untuk mengantarkan barang dan jasa perusahaan butuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa mereka. Selanjutnya manajer SC mengembangkan harga, pengiriman, dan proses untuk mengelola persediaan, menerima dan memverifikasi pengiriman, mentransfer barang ke fasilitas manufaktur dan otorisasi pembayaran kepada pemasok. 2. Internal Dimana pengemasan, perakitan, atau produski terjadi. Manajer SC menjadwalkan kegiatan yang diperlukan untuk produksi, pengujian, pengemasan, dan mempersiapkan produk untuk pengiriman. Manajer SC juga memantau tingkat kualitas, hasil produksi dan produktivitas pekerja. 3. Downstream Dimana distribusi berlangsung, sering kali oleh distributor eksternal. Di segmen ini, manajer SC mengkoordinasikan penerimaan pesanan dari pelanggan, mengembangkan jaringan pergudangan, memilih pembawa untuk mengantarkan produk mereka ke konsumen dan mengembangkan sistem penagihan untuk menerima pembayaran dari konsumen
3.
Perancangan
3.1
Use Case Diagram
Use Case Diagram digunakan untuk memperlihatkan hubungan-hubungan yang terjadi antara aktor-aktor dengan use case-use case yang ada dalam perancangan e-SCM PT Mardec Musi Lestari, dimana dalam sistem ini nantinya akan terdapat 4 aktor sebagai pengguna aplikasi e-SCM nantinya: <
>
Entry Produksi Entry Barang
<> <>
Bagian Pabrik
<<extend>>
Melihat Persediaan Cek Persediaan
<<extend>>
Melihat permintaan distributor
<<extend>>
Admin
Login
<<extend>>
Entry DIstributor
<> <>
<>
Melihat Profil <<extend>>
Melihat data pemesanan
<>
Distributor melakukan pemesanan <>
<<extend>>
<<extend>>
Melihat data Pengiriman
<>
Daftar Pemesanan <>
Entry Pengiriman Melihat Jadwal pengiriman
<>
Cetak Laporan
Laporan Produksi
<> <>
<> <>
Laporan Persediaan
<>
Melihat Laporan
Pimpinan
<> <>
Laporan Permintaan Distributor
Laporan Pengiriman
Gambar 2 Use CaseDiagram 3.2
Activity Diagram Pada Activity Diagram dibawah ini menggambarkan aktivitas atau proses pada perancangan e-SCM PT Mardec Musi Lestari, yang digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dibentuk dalam suatu operasi sehingga dapat juga digunakan untuk aktifitas lainnya seperti use case atau interaksi.
Gambar 3 Activity Diagram
4.
Hasil
Berdasarkan tahapan-tahapan perancangan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka pada penelitian ini menghasilkan sistem e-SCM pada PT Mardec musi lestari yang digunakan untuk memudahkan distributor untuk memesan barang ke perusahaan karena terbukanya satu channel informasi, yaitu website sebagai media saling bertukar informasi dan saling mengakses informasi antara perusahaan dengan distributor mengenai informasi pemesanan sampai informasi jadwal pengiriman kepada distributor. Hasil dari penelitian ini akan dituangkan dalam bentuk aplikasi yang mana akan dijalankan dijaringan localhost dengan page database berjumlah 7 page database terdiri dari page user, barang, distributor, produksi, pemesanan, pengiriman dan pengembalian, yang dijalankan pada aplikasi web browser Mozilla Fireofox yang nantinya menghasilkan suatu sistem yang dapat digunakan untuk mempermudah perusahaan dalam mengelola data pendistribusian secara efektif dan efesien, serta dapat menghemat biaya, karena proses pemesanan dan pengiriman bisa dilakukan secara online. hasil dari penelitian ini akan dijabarkan pada pembahasan dibawah ini.
4.1
Halaman Entry Permintaan Pada halaman ini merupakan halaman yang akan digunakan distributor untuk melakukan pemesanan barang secara online, dengan mengisi field-field terdiri dari nama pelanggan, alamat, kota, barang yang akan dipesan, jumlah permintaan dan total harga pembayaran. Berikut Halaman data permintaan yang terdapat pada menu distributor.
Gambar 5 Halaman Entry Permintaan 4.2
Halaman Jadwal Pengiriman Pada halaman ini akan dilakukan setelah terjadi pemesanan oleh distrbutor, kemudian pada menu admin akan menyiapkan pengiriman barang, dengan menentukan waktu dan tanggal serta nama petugas pengiriman, kemudian akan ditampilkan pada menu distributor.
Gambar 6 Halaman Jadwal Pengiriman
5.
Simpulan
Berdasarkan uraian hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Maka penulis menarik beberapa kesimpulan yaitu 1. Pada penelitian ini menghasilkan sistem yaitu sistem e- Supply Chain Management (SCM) pada sistem informasi pendistribusian barang PT Mardec Musi Lestari, dimana pada sistem ini terdapat 3 menu dalam proses suplai chain yaitu menu admin, menu pabrik dan menu distributor dimana masingmasing menu terdapat aliran informasi tentang proses pendistrbusian barang. 2. Dengan adanya aplikasi ini dapat mempermudah perusahaan dalam mengelola data pendistribusian secara efektif dan efesien, serta dapat menghemat biaya, karena proses pemesanan dan pengiriman bisa dilakukan secara online
Referensi [1] EN Christanto. “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Distribusi (Studi kasus: PT. Solopos Raya)”. Skripsi : Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah: Surakarta. [2009] [2] Pujawan, I. N. “Supply Chain Management”. Surabaya: Guna Widya. [2005] [3] Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto. “Konsep Manajemen Supply Chain : Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern di Indonesia”, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. [2006] [4] Rainer Jr., & Cegielski, C. G. “Introduction Information Systems : Supporting and Transforming Business”. USA: John Wiley & Sons, Inc. [2011] [5] Roger S. Pressman, P.D. “Rekayasa perangkat lunak”. Pendekatan Praktisi. Andi:Yogyakarta. [2010]. [6] levi, D. S., Kaminsky, P., & levi, E. S.. “Managing The Supply Chain : The Definitive Guide for The Business Professional”. New York: McGraw-Hill. [2004]