PERANCANGAN DASHBOARD BUSINESS INTELLIGENCE DALAM BIDANG PENJUALAN PADA PT.PELANGI TOUR & TRAVEL 3
Tri Ayu Rizki1, Ahmad Haidar Mirza2,Ari Muzakir Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No.03 Palembang
[email protected] ,
[email protected],
[email protected]
Abstrak. PT. Pelangi Tour & Travel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan tiket pesawat. Namun PT. Pelangi Tour & Travel tidak memiliki aplikasi yang efektif untuk melakukan monitoring, evaluasi, dan pengukuran kinerja penjualannya. Analisa pendapatan perusahaan yang tidak menentu juga menjadi permasalahan yang timbul di dalam perusahaan. Dikarenakan sistem yang sekarang ini masih belum bisa membantu pihak eksekutif dalam pengambilan keputusan guna meningkatkan profit perusahaan, sehingga dibutuhkanlah business intelligence.Business Intelligence merupakan suatu sistem pendukung keputusan yang dibuat berdasarkan pada data-data fakta dari perusahaan. Dashboard Business Intelligence dirancang dengan tujuan untuk menampilkan informasi yang dibutuhkan dan mempermudah proses analisa yang dilakukan oleh eksekutif dan akan dibantu dengan metode Roadmap sebagai metode yang mendukung Business Intelligence. Kata kunci : Business Intelligence, Dashboard Business Intelligence, Roadmap
1. Pendahuluan Pada era globalisasi saat ini, proses untuk mengambil keputusan dalam suatu perusahaan sangatlah sulit. Terkadang sebuah aplikasi yang biasa digunakan untuk menampilkan laporan-laporan sehubungan dengan perusahaan yang hanya dapat menampilkan laporan operasional saja tidak cukup membantu untuk melakukan analisa lebih dalam demi menghasilkan keputusan yang tepat. Eksekutif membutuhkan aplikasi dalam melakukan analisa untuk mendapatkan infomasi yang diperlukannya dalam hal pengambilan keputusan.Untuk itu, diperlukan suatu sistem yang dapat membantu menampilkan dan menghasilkan informasi yang dapat membantu eksekutif dalam menganalisa. Business Intelligence (BI) merupakan suatu sistem pendukung keputusan yang berdasarkan pada data-data fakta kinerja perusahaan. BI berguna untuk mengefisienkan finansial, manusia, material serta beberapa sumber daya lainnya yang bisa dijadikan nilai dari keuntungan atau penjualan dari dimensi yang berbeda. PT. Pelangi Tour & Travel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan tiket pesawat. PT. Pelangi Tour & Travel ini sudah beroperasi dalam kurun
waktu yang cukup lama, yaitu kurang lebih 6 tahun. PT. Pelangi Tour & Travel mencoba untuk selalu memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggannya, dengan menyediakan tiket pesawat dengan harga yang terjangkau dan paket tour ke tempattempat wisata yang diminati oleh masyarakat. Sistem yang telah ada pada PT. Pelangi Tour & Travel dirancang dengan tujuan memberikan informasi penjualan tiket setiap harinya untuk membantu eksekutif mengetahui hasil pendapatan penjualan tiket per-harinya. Akan tetapi PT. Pelangi Tour & Travel tidak memiliki aplikasi yang efektif untuk melakukan monitoring, evaluasi, dan pengukuran kinerja penjualannya. Proses pengolahan laporan penjualan tiket masih dikelola dalam bentuk file excel. Laporanlaporan tersebut terkadang sulit dipahami oleh eksekutif, eksekutif juga mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi strategis yang relevan untuk melakukan monitoring kinerja penjualan tiket pesawat pada perusahaan. Analisa pendapatan perusahaan yang tidak menentu juga menjadi permasalahan yang timbul di dalam perusahaan. Dikarenakan sistem yang sekarang ini masih belum bisa membantu pihak eksekutif dalam pengambilan keputusan guna meningkatkan profit perusahaan, sehingga dibutuhkanlah business intelligence sebagai solusi dari masalah yang dihadapi PT. Pelangi Tour & Travel. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang terjadi adalah “Bagaimana merancang dashboard business intelligence dalam bidang penjualan untuk membantu eksekutif dalam menganalisa data penjualan pada PT. Pelangi Tour & Travel“. Agar pembahasan lebih terarah dan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka penulis hanya membahas tentang aplikasi dashboard dalam bidang penjualan tiket pesawat pada PT Pelangi Tour & Travel selama 3 tahun terakhir yaitu dari tahun 2012 hingga tahun 2014.
2. Metodologi Penelitian 2.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan melalui suatu penelitian dengan teknik-teknik dan alat-alat tertentu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Action Reasearch (AR). Adapun tahapan dalam melakukan penelitian Action Research yaitu: 1. Melakukan diagnosa (diagnosing) Melakukan identifikasi masalah-masalah pokok yang terdapat pada organisasi atau perusahaan sehingga terjadi sebuah perubahan. Pada tahap ini penulis melakukan diagnosa pada proses pengolahan dan penyimpanan data penjualan pada PT Pelangi Tour & Travel. 2. Membuat rencana tindakan (action planning) Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada. Pada tahapan ini peneliti membuat rencana tindakan apa yang akan dilakukan dalam perancangandashboardbusiness intelligence dalam bidang
penjualan pada PT Pelangi Tour & Travel. Rencana tindakan itu yaitu bagaimana mengambil data, mengolah data dan menampilkan data dalam bentuk dashboard business intelligence. Melakukan tindakan (action taking) Peneliti mengimplementasikan rencana tindakan dengan harapan dapat menyelesaikan masalah.Tindakan ini merupakan tindakan lanjut dari rencana tindakan yang telah dibuat sebelumnya.Hasil dari tahapan ini adalahdashboard business intelligence dalam bidang penjualan pada PT Pelangi Tour & Travel. Melakukan evaluasi (evaluating) Setelah melakukan implementasi (action taking) kemudian peneliti melaksanakan evaluasi hasil dari implementasi tadi.Di sini dilakukan penilaian atau evaluasi apakah dashboard business intelligence yang telah diterapkan sesuai dengan data penjualan tiket pesawat pada PT Pelangi Tour & Travel. Pembelajaran (learning) Tahapan ini adalah bagian akhir dari siklus yang telah dilalui dengan melaksanakan review tahap-pertahap yang telah berakhir kemudian penelitian ini dapat berakhir.
3.
4.
5.
2.2 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah Business Intelligence Roadmap.Berdasarkan buku Larissa T Moss, Business Intelligence Roadmap dibagi menjadi metode analisis dan metode perancangan. 2.2.1 Metode Analisis Metode analisis yang digunakan terdiriatas tujuh tahapan, diantaranya adalah: 1. Justification
2.
Business Case Assesment
Untuk merancang sebuah aplikasi BI, tahap awal yang harus dilakukan adalah melakukan pengecekan atau pemeriksaan serta pengumpulan informasi yang dibutuhkan seperti tujuan, strategi dan sasaran sebuah organisasi atau perusahaan. Planning Tahapan ini mempunyai dua kegiatan utama yang dilakukan yaitu enterprise infrastructure evaluation dan project planning. a. Enterprise Infrastructure Evaluation Perancangan infrastruktur dilakukan agar aplikasi BI dapat berjalan baik dan sesuai dengan kebutuhan.Tahapan ini terdiri dari Technical Infrastructure dan non-technical infrastructure. b. Project Planning Tahapan ini dibuat agar perancangan aplikasi yang dibangun dapat selesai tepat waktu.Oleh karena itu diperlukannya perancangan mengenai pengerjaan proyek.
3.
Business Analysis Tahapan ini mempunyai empat kegiatan utama yang dilakukan yaitu project requirement definition, data analysis, appkication prototyping dan metadata repository analysis. a. Project Requirement Definition Tahapan ini adalah tahapan pengecekan infrastruktur yang ada apakah sudah sesuai dengan infrastruktur yang dibutuhkan atau tidak, sehingga aplikasi dapat diimplementasikan jika infrastruktur itu sesuai yang dibutuhkan. b. Data analysis Tahapan ini berupa pengecekan kualitas data-data tersebut, apakah kualitas data-data tersebut baik atau tidak, sehingga perlu dilakukan proses analisia pada tahapan ini. c. Application Prototyping Pada tahap ini penulis membuat rancangan fitur-fitur berdasarkan kebutuhan perusahaan, kemudian aplikasi dibuat sesuai dengan fitur-fitur yang telah disepakati atau disetujui ke dalam bentuk prototype. d. Metadata Repository Analysis Metadata dirancang untuk menyimpan informasi kontekstual perusahaan, tetapi metadata berbeda dengan database yang pada umumnya digunakan untuk menyimpan data aplikasi bisnis. Metadata biasanya digunakan untuk membantu dalam perubahan bentuk data ke dalam informasi sehingga memudahkan pihak manajerial mengetahui informasi tentang data-data yang akan digunakan.
2.2.2 Metode Perancangan Berdasarkan buku Lariss T Moss, metode perancangan yang digunakan terdiri atas tujuh tahapan, yaitu: 1. Design a. Database design Perancangan database ini dilakukan untuk menunjang aplikasi yang akan dibangun. Adapun database design yang dirancang pada tahapan ini dapat berupa star schema. b. ETL design Tahapan ini akan dilakukan jika data-data tersebut kualitasnya kurang baik. Namun jika kualitas data-data tersebut sudah baik, maka proses ini tidak perlu lagi dilakukan. c. Metadata repository design Tahapan ini akan dilakukan perancangan metadata repository. Ini dilakukan untuk menerangkan sumber data yang digunakan.Tabel-tabel yang digunakan pada tahapan ini berupa kolom dan atribut. 2. Construction a. ETL Development Tahap ini menggambarkan tentang proses penggambaran ETL yang telah dilakukan dalam pembuatan dashboard business intelligence. Tahapan ini
dilakukan jika kualitas data-data buruk, dan apabila kualitas data-data baik maka tahapan ini tidak dilakukan. b. Application Development Tahapan ini berupa pembuatan dashboard business intelligence dan hasil taampilan atau output dari aplikasi yang dibuat. c. Data Mining Dilakukan dengan cara teknik clustering.Jika data-data sudah tidak perlu lagi di clustering, maka tahap ini tidak dilakukan.Tahapan ini bersifat optional.(Larissa T.Moss). d. Metadata Repository Development Tahapan ini menampilkan hasil dari tiap-tiap metadata repository yang telah dibuat sebelumnya dalam proyek berdasarkan informasi yang akan dihasilkan. Metadata repository ini berisikan tentang data-data dari OLAP.
3. HASIL Hasil dari dashboard business intelligence tersebut, dibuat dari relasi antar tabel Penumpang, Rute, Invoice dan Penjualan. Gambar relasi antar tabel adalah sebagai berikut :
Gambar 1. Entity Relationship Diagram database penjualan Dari tabel relasi di atas, hasil dari pembuatan dashboard yang dibuat berdasarkan data penjualan tiket pesawat pada PT Pelangi Tour & Travel:
Gambar 2. Tampilan Dashboard Penjualan tiket pesawat Keterangan : 1. 2.
Dashboard di atas menampilkan informasi data penjualan tiket pesawat pada PT Pelangi Tour & Travel selama 3 tahun terakhir yaitu data penjualan dari tahun 2012 sampai tahun 2014. Dashboard tersebut bertujuan untuk mempermudah pihak eksekutif dalam menganalisa data penjualan pada perusahaan agar pihak eksekutif dapat menentukan strategi bisnis untuk penjualan pada tahun-tahun berikutnya.
4. SIMPULAN Simpulan yang didapatkan oleh penulis dari penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Perancangan Dashboard Bussiness Intelligence. Perancangan Dashboard Bussiness Intelligence menggunakan langkah-langkah atau tahapan-tahapan di dalam Business Intelligence Roadmap. Dashboard business intelligence dapat menghasilkan informasi yang berisikan matrik dan tabel yang dapat membantu pihak eksekutif dalam menganalisa data penjualan pada PT Pelangi Tour & Travel selama 3 tahun terakhir. 2. Dashboard Business Intelligence penjualan pada PT Pelangi Tour & Travel memberikan informasi berupa jumlah penjualan tiket pesawat, tujuan penerbangan yang paling diminati, pelanggan yang menguntungkan serta jumlah penumpang selama 3 tahun terakhir.
Daftar Pustaka 1.
Larissa T.Moss, Shaku Atre (2008). Business Intelligence Roadmap-The Complete project lifecycle for Decision-Support Applications.