Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Perancangan dan Kajian Keandalan Sistem Informasi Seminar Nasional Berbasis Web Menggunakan Human Computer Interaction (HCI) Methodology: Studi Kasus Pada STMIK Nusa Mandiri Frieyadie1 dan Mochamad Wahyudi2 Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI) Jl. RS. Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan http://www.bsi.ac.id Email:
[email protected] dan
[email protected]
Abstrak -- Permasalahan yang timbul pada penyelenggaraan seminar nasional adalah administrasi seminar nasional yang digunakan masih bersifat konfensional atau manual, belum dapat memenuhi yang diharapkan oleh panitia seminar, permasalahan tersebut diantaranya: tidak adanya pengelompokan jenis materi pembicara, tidak adanya ruang konfirmasi pembayaran seminar dan feedback, konfirmasi pembayaran, tidak ada ruang untuk mengirimkan naskah seminar, sehingga jika dikirimkan lewat email bisa saja panitia tidak menerima, tidak adanya pemberitahuan pemberitahan hasil kepada pemakalah, diterima atau ditolaknya nasakah seminar yang dikirimkan, tidak adanya pelaporan yang cepat mengenai jumlah peserta seminar, pemakalah seminar, dan jenis seminar yang dimakalahkan pada penyelenggaraan seminar. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: menganalisis kebutuhan sistem informasi seminar nasional STMIK Nusa Mandiri menggunakan pendekatan Human Computer Interaction (HCI) dengan Model Foley dan sebagai rekomendasi sistem informasi seminar nasional pada STMIK Nusa Mandiri. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Foley Model, dianalisa dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML).Sistem Informasi Seminar Nasional ini diukur dengan standard pengukuran kinerja sistem (system performance) dengan menggunakan lima belas dimensi pengukuran dan juga diuji dengan lima metode dan teknik yang khas untuk pengujian aplikasi web. Nantinya diharapkan bahwa hasil penelitian ini akan membuktikan bahwa dengan menggunakan pendekatan Human Computer Interaction (HCI) dengan Model Foley dapat menjawab permasalah yang dihadapi oleh panitia penyelenggara seminar nasional pada STMIK Nusa Mandiri
Kata Kunci: Information Systems, National Seminar, Foley Model, Webbase, Human Computer Interaction I. PENDAHULUAN Permasalahan yang timbul saat ini adalah administrasi seminar nasional yang digunakan masih bersifat konfensional atau manual, belum dapat memenuhi yang diharapkan oleh panitia seminar yang juga merupakan karyawan pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Nusa Mandiri (STMIK Nusa Mandiri) untuk dapat memberikan pelayanan yang tepat dan cepat kepada peserta dan pemakalah yang merupakan tugas dari pengolahan data seminar. Pada penelitian ini akan dilakukan penganalisaan sistem berjalan pengolahan data seminar nasional, kebutuhan pengguna sistem dan sistem usulan hingga pengembangan sistem informasi berbasis web dengan menggunakan Human Computer Interaction (HCI). Salah satu tantangan besar yang Interaksi ManusiaKomputer yang selalu mengubah cara ilmu komputer pada awalnya dipahami, bergeser dari konsepsi primitif komputer terpusat untuk brand new paradigma user-centered. (Perdrix, 2009). Teknis analisa dengan alat bantu Unified Modeling Language (UML). Hasil yang didapat pada penelitian ini memudahkan proses analisa perancangan sistem informasi seminar nasional. Hasil wawancara, dapat diperoleh gambaran umum permasalahan yang dihadapi bidang seminar tentang pengolahan seminar yang diselenggarakan oleh bidang seminar. Permasalahan yang timbul saat ini adalah: 1. Tidak adanya pengelompokan jenis materi pembicara.
500
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
2. 3.
4. 5.
Tidak adanya ruang konfirmasi pembayaran seminar dan feedback, konfirmasi pembayaran. Tidak ada ruang untuk mengirimkan naskah seminar atau paper seminar, sehingga jika dikirimkan lewat email bisa saja panitia tidak menerima. Tidak adanya pemberitahuan pemberitahan hasil kepada pemakalah, diterima atau ditolaknya naskah seminar yang dikirimkan. Tidak adanya pelaporan yang cepat mengenai jumlah peserta seminar, pemakalah seminar, dan jenis seminar yang dimakalahkan pada penyelenggaraan seminar.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis kebutuhan sistem informasi seminar nasional STMIK Nusa Mandiri menggunakan pendekatan Human Computer Interaction (HCI) dengan Model Foley. 2. Sebagai rekomendasi sistem informasi seminar nasional STMIK Nusa Mandiri. Pembahasan pada penelitian ini penulis membatasi penelitian hanya menganalisa sistem berjalan, membuat sistem usulan hingga implemenetasi sistem informasi pengolahan data seminar nasional berbasis web. Penelitian ini dilakukan pada Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Nusa Mandiri (LPPM Nusa Mandiri). Instrumen pendukung lain yang digunakan untuk penelitian adalah berupa daftar pertanyaan, kuesioner atau angket dengan menggunakan skala likert, yang penulis uji validitas dan realibilitasnya. Pengujian validitas setiap butir pertanyaan pada instrumen penulis lakukan dengan cara menganalisi item yaitu dengan cara mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Sedangkan pengujian reliabilitas dari instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. II. METODOLOGI Penelitian ini dirancang bagaimana membangun sistem informasi berbasis web untuk membantu pengolah seminar nasiolah diselenggarakan oleh STMIK Nusa Mandiri. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Human Computer Interaction dengan model Foley (Hémard, 2000), dianalisa dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). Model Foley Model Foley memiliki tahapan proses desain yang dipilih dimulai dari tahap pra-desain pengumpulan informasi, diikuti oleh tahap desain prototype dengan evaluasi formatif untuk implementasi desain web dan
evaluasi sumatifnya. Berikut tahapan pada Model Foley seperti di bawah: (Hémard, 2000) 1. Pengumpulan Informasi Pra-desain. Tahap awal, dan fokus utama perhatian dari penelitian ini, berkesinambungan dengan mempelajari sistem yang akan dilakukan. Aktivitas utamanya berkisar pada tugas analisis, hal itu sendiri didasarkan atas kebutuhan pengguna dan, akhirnya, penerapan tujuan desain. Oleh karena itu, tahap pra-desain terdiri dari menentukan dan fungsionalitas yang diperlukan circumscribing produk yang akan dirancang pada kekuatan karakteristik pengguna, disamping untuk menilai dan menganalisis tugas-tugas yang terlibat dalam mencapai tujuan desain yang diusulkan. 2. Desain prototype dan evaluasi formatif awal. Fase desain konsentrasi dengan perkembangan konseptual dan skenario evaluasi formatif dan desain alternatif pada kekuatan taks analisis, kebutuhan fungsional, karakteristik pengguna dan kendala desain. Oleh karena itu, aplikasi dikandung selama tahap ini di dalam batasan konseptual yang jelas terkait dengan keluaran (output) informasi dari tahap pra-desain. Tahap ini juga memastikan bahwa sistem yang akan dirancang diterima dan terealisasi. Oleh karena itu, keputusan desain yang berkaitan dengan kualitas desain yang dihasilkan dilakukan pada tahap ini. 3. Desain implementasi. Tahap implementasi terdiri dari perancangan sistem melalui proses modifikasi dan perbaikan. Perangkat rekayasa perangkat lunak dan program berorientasi objek, dapat dengan cepat, efisien dan desain output yang terintegrasi, kini telah difasilitasi dengan implementasi desain seperti iterasi prototype. Dalam kasus ini, proyek ini disajikan ditulis dengan bahasa sctipt PHP dan HTML untuk implementasi berbasis Web. 4. Evaluasi sumatif. Tahap terakhir ini berkaitan dengan koreksi dan evaluasi sistem yang dirancang. Tahap evaluasi sumatif dimasukkan ketika aplikasi yang dirancang telah mencapai sebuah stage yang dapat diterima dan hanya jika dilakukan modifikasi dalam skala yang kecil. Pengujian Aplikasi Web Pengujian adalah salah satu yang paling penting ukuran jaminan kualitas. Uji tradisional dan teknik sebagian besar berkonsentrasi pada pengujian persyaratan fungsional. Berikut ini penjelasan secara singkat metode dan teknik yang khas untuk pengujian aplikasi web. (Kappel, 2006), yaitu: 1. Tes Link (Link Testing) 2. Tes Browser (Browser Testing) 3. Tes Kegunaan (Usabiliy Testing) 4. Load, Stress, dan Continuous Testing 5. Security Testing
501
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
3. Variabel Pengukuran Variabel terkait pada penelitian ini adalah sistem informasi seminar nasional yang merupakan skor yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan menggunakan angket, yang menggambarkan dukungan perangkat lunak (software) untuk menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan dan bersifat user friendly. Indikator yang dipergunakan untuk mengukur variabel ini adalah: (Lislie, 1991) 1. Akurat. 2. Output terpercaya. 3. Bekerja sesuai spesifikasinya. 4. Mudah bagi pemakai (user friendly). 5. Relevan. 6. Waktu respon yang cepat. 7. Memenuhi semua kebutuhan pemakai. 8. Tidak ada downtime. 9. Dikirim tepat waktu. 10. Memiliki dokumentasi pemakai. 11. Dapat diganti dengan cepat. 12. Dikirimkan sesuai anggaran. 13. Biaya operasi rendah. 14. Memiliki dokumentasi programmer. 15. Menggunakan teknologi baru.
4. 5.
Ruang untuk mengirimkan naskah seminar atau paper seminar, sehingga jika dikirimkan lewat email bisa saja panitia tidak menerima. Pemberitahan hasil kepada pemakalah, diterima atau ditolaknya nasakah seminar yang dikirimkan. Pelaporan yang cepat mengenai jumlah peserta seminar, pemakalah seminar, dan jenis seminar yang dimakalahkan pada penyelenggaraan seminar.
Desain Implementasi Tujuan perancangan sistem untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, juga untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Use case Diagram Use case diagram menggambarkan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem (actor). Use case Diagram Halaman Awal Sistem Berikut adalah Use case Diagram untuk Halaman Awal Sistem.
Analisis terhadap data yang dihasilkan dari instrumen sistem informasi menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen. Instrumen terdiri dari 15 butir (item), dimana tiap butir disiapkan 4 interval jawaban. Jawaban terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 4.
Anggota
Administrator
Contact Commitee
Non-Anggota
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Komunikasi global didukung oleh semakin baik dan mudahnya mengakses internet baik dari warnet yang semakin menjamur, handphone maupun personal komputer atau laptop yang kita gunakan. Oleh sebab itu dirasa perlu untuk membangun sebuah media yang dapat membantu dan memberi kemudahan dalam hal menyediakan Informasi untuk bagian Seminar pada LPPM STMIK Nusa Mandiri yang nantinya berfungsi sebagai alat Call of Papers. Proses kegiatan analisa menggunakan metodologi Human Coputer Interaction dengan Model Foley. Berikut adalah tahapan Model Foley:
Login
Register
Menu
Gambar 1. Use case diagram Halaman Awal Sistem Pada Use case diagram Halaman Awal Sistem diatas, terdapat tiga buah actor, yaitu: non-Anggota, Anggota dan Administrator. Terdapat empat buah Use case, yaitu: login, contact commitee, register, dan menu. Use case Diagram Ruang Anggota Berikut adalah Use case diagram untuk Ruang Anggota.
Pengumpulan Informasi Pra-desain Tahap pra-desain terdiri dari menentukan dan fungsionalitas yang diperluka. Berikut identifikasi awal spesifikasi fungsional menyediakan titik referensi evaluatif yang berguna juga sebagai dasar untuk menetapkan tujuan usability: 1. Pengelompokan jenis materi pembicara. 2. Ruang konfirmasi pembayaran seminar dan feedback, konfirmasi pembayaran.
502
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Hasil pengujian link yang dikelompokkan menjadi dua yaitu: global navigasi dan content, dalam bentuk link grafik (sitemap), seperti di bawah ini:
Informasi Anggota
HOME Content
Kirim Abstrak
Global Navigasi Learn Overview Contact Commitee
Konfirmasi Pembayaran
Anggota
News News News
Informasi Login Overview
Kirim Paper
Counter Site
Last Member
Register Menu Lost Password
Overview
Prihal SNTI News News
RSS
Program News Kegiatan News
Makalah News News
Site Map
Hotel dan News Penginapan News
Hide All
Pengumuman
Gambar 2. Use case diagram Ruang Anggota Use case diagram Ruang Anggota di atas memiliki actor anggota, karena hanya anggota yang dapat mengakses ruang anggota. Pada Use case ini memiliki lima Use case, yaitu: Informasi Anggota, Kirim Abstrak, Konfirmasi Pembayaran, Kirim Paper dan Pengumuman. Use case Diagram Halaman Administrator Berikut adalah Use case Diagram untuk Halaman Administrator. Menus
Abstrak
News
Pengumuman
Laporan Materi Seminar Laporan Pemakalah
Gambar 3. Use case diagram Halaman Administrator Use case diagram Halaman Administrator di atas memiliki actor administrator, karena hanya administrator yang dapat mengakses ruang administrator. Pada Use case ini memiliki sepuluh Use case, yaitu: Menu, News, User Member, Pembayaran, Laporan Peserta, Laporan Materi Seminar, Laporan Pemakalah, Abstrak, Papers dan Pengumuman. Evalusi Sumatif Pengujian Web Aplikasi Berikut lima metode dan teknik yang khas untuk pengujian aplikasi web, seperti di bawah ini: (Kappel, 2006). Tes Link (Link Testing)
Tes Browser (Browser Testing) Testing Browser mencoba untuk menemukan kesalahan dalam aplikasi web yang disebabkan oleh tidak kompatibel antara berbagai web Browser. Pada makalah ini pengujian dengan menggunakan tiga browser. 1. Mozilla Firefox versi 3.6.3 2. Opera versi 10.0 3. Internet Explorer versi 8.0 Usabiliy Testing Usability Testing, yang dilakukan, sebanyak dua pengujian, yaitu: Pencegahan kesalahan dan Pemberian umpan balik.
User Members
Laporan Peserta
Gambar 4. Sitemap Sistem Informasi Seminar Nasional
Papers
Administrator
Pembayaran
Show All
Load, Stress, dan Continuous Testing Load Testing dan Stress Testing, yang dilakukan saat ini, menggunakan perangkat lunak pengujian aplikasi web, yaitu WAPT versi 6.0, yang dapat diunduh (download) versi trialnya, pada alamat http://www.loadtestingtool.com/. Hasil pengujian dengan WAPT 6.0, dengan menggunakan sebanyak 20 vitual user, dengan pengujian selama 1 menit. Continous Testing dilakukan untuk memastikan bahwa operasi dijalankan berkali-kali selama jangka waktu yang lama. Hasil pengujian menghitung ratarata bandwidth yang digunakan oleh 20 user secara bersamaan sebesar 69 KB terkirim dan 3,225 KB terima. Security Testing Pengujian keamanan ini menyangkut masalahmasalah dalam kaitannya dengan karakteristik kualitas "keamanan". Pengujian keamanan dilakukan adalah: Pengujian Kerahasiaan, Pengujian Otorisasi, Pengujian Otentikasi, Pengujian Akuntabilitas dan Pengujian Integritas.
503
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
Tabel 2. Hasil analisis item instrumen Sistem Informasi Seminar Nasional Analisis dan Interprestasi Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian ini item instrumen sistem Informasi seminar nasional pada STMIK Nusa Mandiri oleh pengguna web, sebagai sarana pendukung untuk mengukur kinerja sistem (system performance). Berikut data responden dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini:
No. Butir Instrument 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tabel 1. Data Responden Penelitian No
Klasifikasi Responden
Jml
Jenis Kelamin: a. Laki-laki 18 b. Perempuan 22 Jumlah 40 2 Usia: c. < 20 Tahun 0 d. 20 – 30 Tahun 27 e. 31 – 40 Tahun 11 f. > 40 Tahun 2 Jumlah 40 3 Pendidikan: a. SLTA Sederajat 0 a. Akademi/Diploma 1 b. Sarjana (S1) 33 c. Magister (S2) 6 d. Doktor (S3) 0 Jumlah 40 4 Komputer dengan Akses Internet: a. Komputer Kantor 6 b. Komputer Rumah 4 c. Komputer Warnet 2 d. Laptop + Modem 28 Internet Mobile Jumlah 40 Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner
Prosentase
1
45,00% 55,00% 100,00%
Koefesien Korelasi 0,49 0,45 0,67 0,47 0,45 0,47 0,67 0,38 0,43 0,46 0,49 0,45 0,45 0,67 0,47
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner Dari tabel 2, dapat dilihat bahwa korelasi antara skor butir 1 dengan skor total adalah = 0,49, antara skor butir 2 dengan skor total adalah = 0,45 dan seterusnya.
0,00% 67,50% 27,50% 5,00% 100,00%
Pengujian Reabilitas Instrumen Pengujian reliabilitas instrumen ini dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Rumus Spearman Brown adalah sebagai berikut :
0,00% 2,50% 82,50% 15,00% 0,00% 100,00% 15,00% 10,00% 5,00% 70,00% 100,00%
Pengujian Validitas Instrumen Dalam analisi item ini Masrun (1979) menyatakan “Teknik Korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai dengan saat ini merupakan teknik yang paling banyak digunakan”. Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun menyatakan “Item yang mempunyai korelasi positif dengan kreterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukan bahwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3”. Dengan demikian apabila korelasi antar butir dengan skor total kurang dari 0,3, maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. (Sugiono, 2009). Berdasarkan data yang terkumpul dari 40 responden yang ditunjukan pada tabel 2, maka terdapat 15 koefisien korelasi (jumlah butir pertanyaan ada 15 (butir)). Hasil analisis item untuk instrumen Sistem Informasi Seminar Nasional ditunjukan pada tabel 2 berikut ini:
Untuk keperluan tersebut maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu : kelompok butir instrumen yang ganjil dan kelompok butir instrumen yang genap. Untuk kelompok butir instrumen yang ganjil ditunjukan pada tabel 4.31 dan kelompok butir instrumen yang genap ditunjukan pada tabel 4, kemudian skor butirnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Selanjutnya skor total antara kelompok butir instrumen yang ganjil dan kelompok butir instrumen yang genap dicari korelasinya. Jadi yang dikorelasikan adalah 22, 28, 26, …, 27, 24, 32 dengan 19, 24, 23, … , 23, 19, 27. Berdasarkan hasil dari pengolah data menggunakan software SPSS 10.0.1 for Windows didapatkan koefisien korelasi sebesar 0,681. Koefisien korelasi tersebut selanjutnya dimasukan ke dalam rumus Spearman Brown. rj =
2 ∙ rb 1 + rb
=
2 ∙ 0,681 1 + 0,681
= 0,810
Jadi reliabilitas instrumen Sistem Informasi Seminar Nasional = 0,810. Karena berdasarkan uji coba
504
Seminar Nasional Pengaplikasian Telematika SINAPTIKA 2010 – ISSN 2086-8251
instrumen ini sudah valid dan reliabel suluruh butirnya. IV. KESIMPULAN Berdasarkan perancangan, implementasi, dan kajian yang dilakukan sebagaimana diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis kebutuhan sistem informasi seminar nasional STMIK Nusa Mandiri dapat dijawab dengan pendekatan Human Computer Interaction (HCI) dengan Model Foley. 2. Pengukuran kinerja sistem informasi seminar nasional yang dibuat terbukti valid dengan pengukuran validitas dan reabilitas, didapatkan hasil uji coba tersebut ternyata koefisien korelasi semua butir dengan skor total di atas 0,3, sehingga semua butir instrumen sistem informasi seminar nasional dinyatakan valid. Butir yang mempunyai validitas tertinggi adalah butir 3, 7, dan 14 dengan koefisien korelasi sebesar 0,67 dan butir yang mempunyai validitas paling rendah adalah butir 8 dengan koefisien korelasi sebesar 0,38. Reliabilitas instrumen sistem informasi seminar Nasional sebesar 0,810. Sesuai dengan data diatas, maka hasil dapat direkomendasi sistem informasi seminar nasional STMIK Nusa Mandiri. V. DAFTAR PUSTAKA Hémard, D. (2000). From Access to Acceptability: Exploiting the Web to Design a New CALL Environment. Computer Assisted Language Learning , Vol. 13, No. 2, 103–118. Kappel, G. B. (2006). Web Enginnering The Discipline of Systematic Development of Web Applications. West Sussex England: John Wiley & Sons Ltd. Leslie A., C. a. (1991). Information System Quality and Value : A Comparison Study of User Versus IS Perceptions (Number 3, 1991). Journal of Information Technology Management 2 , 20. Perdrix, F. ,. (2009). New Trends on Human– Computer Interaction. London: Springer.
505