PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KARTU TERNAK BERBASIS WEB Untung Subagyo 1 1 Manajemen Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta Email: 1
[email protected]
Abstract
Sistem Informasi Kartu Ternak adalah sistem yang digunakan untuk mendata ternak besar, mencetak kartu ternak, dan memberikan informasi populasi ternak beserta keluarga peternak yang ada di Kabupaten Kebumen. Sistem informasi ini berbasis web, sehingga dapat diakses dari banyak komputer pengguna yang terhubung. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengembangkan sistem informasi yang memudahkan dalam mencatat data ternak besar khususnya sapi, mengetahui populasi ternak dan rumah tangga peternak, menertibkan administrasi kepemilikan ternak melalui pemberian kartu ternak,meningkatkan pengawasan mutasi ternak. Penelitian ini telah menghasilkan suatu sistem informasi yang dapat digunakan untuk mendata ternak besar, mencetak kartu ternak, dan memberikan informasi populasi ternak beserta keluarga peternak yang ada di Kabupaten Kebumen. Keywords: Sistem Informasi, Perancangan Sistem Informasi, Pengembangan Sistem 1. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Identifikasi dan Pengawasan Ternak Ruminansia Besar, mengamanatkan bahwa identifikasi ternak merupakan suatu sistem untuk mengefektifkan penelusuran faktor-faktor yang terkait dengan penyakit hewan dan keamanan pangan dengan memberikan tanda atau identitas terhadap ternak maupun pemilik/penggaduh/pemelihara. Disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen, Ir. Pudjirahaju, bahwa pemberian identitas ternak di Kabupaten Kebumen belum dilaksanakan dengan tertib. Hal ini mengakibatkan data dan informasi keberadaan ternak berdasarkan kepemilikan ternak, populasi ternak, jumlah rumah tangga peternak, mutasi ternak dan stock ternak yang ada belum diperoleh secara akurat. Permasalahan yang dihadapi selama ini adalah sulitnya mendapatkan data keberadaan ternak yang akurat berdasarkan kepemilikan ternak. Sehingga sulit diketahui tentang pendataan ternak, jumlah rumah tangga peternak, mutasi ternak, stock ternak. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten untuk mengatasi hal tersebut dan mengacu pada tindak lanjut rekomendasi KPK atas kajian kebijakan tataniaga sapi dan daging sapi diperlukan implementasi kartu ternak. Pemberian Kartu Ternak juga sebagai bukti atas Kepemilikan ternak Masyarakat dimana pemerintah wajib memberikan jaminan atas hak tersebut. Oleh karena itu diperlukan untuk merancang dan mengembangkan Sistem Informasi Kartu Tenak. Dengan sistem ini diharapkan dapat menertibkan pemberian identitas ternak di Kabupaten Kebumen. Sehingga permasalahan sulitnya mendapatkan data keberadaan ternak yang akurat berdasarkan kepemilikan ternak bisa teratasi.
2. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1. KAJIAN LITERATUR 2.1.1. Konsep Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan yang menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan ke rja prosedur - prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama - sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kedua kelompok definisi ini adalah benar dan tidak bertentangan. Yang berbeda adalah cara pendekatannya. 2.1.2. Definisi Sistem Definisi sistem secara sederhana, sistem diartikan sebagai suatu kumpu lan atau himpunan dari unsur atau variabel - variabel yang saling terorganisasi saling berinteraksi dan saling bergantung antara satu sama yang lain. Mundick dan Ros (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang k ainnya untuk suatu tujuan bersama. Sementara definisi sistem dalam kamus webster’s Unbriged adalah elemen - elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan organisasi [1] . Sistem sebagai sekelompuk elemen – elemen yang berinteraksi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sumber daya mengalir dari elemen output dan untuk menjamin prosesnya berjalan dengan baik maka dihubungkan dengan mekanisme kontrol [2 ] . 2.1.3. Komponen Dasar Informasi 2.1.3.1. Definisi Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna lebih berarti bagi yang menerimanya. Menurut Brunch dan Gary Grundnifshi mendefinisikan bahwa informasi adalah data yang diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk di gunakan dalam pengambilan keputusan. 2.1.3.2. Definisi Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlakukan [3 ] . 2.1.4. Konsep Kartu Ternak Kartu Ternak adalah tanda bukti kepemilikan ternak. Pemilik ternak adalah orang yang memiliki dan / atau memelihara ternak sapi. Registrasi Ternak adalah kegiatan pendataan ternak sapi meliputi ternak yang dimiliki/dipelihara baik oleh masyarakat, pemerintah maupun swasta. Mutasi ternak adalah kejadian ternak akibat jual beli, hibah, warisan, kelahiran, kematian, hilang, potong paksa . 2.1.5. HTML (Hypertext M arkup L anguage) HTML (Hypertext Markup Language) adalah salah satu bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web . Yang dirancang tanpa tergantung pada platform tertentu. Dokumen HTML adalah suatu dokumen teks biasa dan disebut sebagai markup language karena mengandung tanda - tanda tag untuk menentukan tampilan teks dalam bentuk dokumen dan
kita tanpa harus membaca dokumen secara urut dari atas ke bawah tetapi dapat langsun g menuju ke topik dengan menggunakan teks penghubung yang akan membawa anda ke suatu topik atau dokumen lain secara langsung [6 ]. 2.1.6. PHP ( Pre Hypertex Processor) PHP (Pre Hypertex Processor) merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server dan hasilnya dapat ditampilkan pada client. PHP termasuk bahasa perograman Server Side Scripting yaitu sintaks dan perintah - perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server untuk kemudian dikirimkan ke klien dalam format yang bisa dibaca oleh browser. 2.1.7. MYSQL SQL (Structured Query Language) adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses server database. Semenjak t ahun 70 - am bahasa ini telah dikembangkan oleh IBM, yang kemudian diikuti dengan adanya oracle, infomix, dan Sybase. Dengan menggunakan SQL, proses akses database menjadi lebih user - friendly. 3. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan data primer, yaitu data yang berasal dari sumber pertama. Data primer dicari melalui narasumber atau responden, yaitu orang-orang yang dijadikan obyek penelitian sebagai sarana mendapatkan data ataupun informasi. Narasumber dalam penelitian ini yaitu Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen beserta staff. Selain itu data diperoleh dengan mempelajari Petunjuk Teknis Implementasi Kartu Ternak untuk Sapi dan Kerbau di Kabupaten Kebumen. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis dan Perancangan Sistem Untuk mengidentifikasi masalah yang ada maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, keamanan, pelayanan adalah: 1. Analisis Kinerja ( Performance Analysis ) Analisis Kinerja Jumlah Produksi (Throughput) Untuk menyelesaikan 1 kartu ternak butuh waktu 12 menit. Maka untuk menyelesaikan tahap pertama dengan target 10.000 Kartu Ternak dalam 1 tahun yang tinggal sisa 7 bulan, maka akan dibutuhkan waktu 120.000 menit / 2000 Jam. Asumsi terdapat 2 petugas dan 1 hari petugas mengalokasikan waktu 4 jam untuk mengurusi kartu ternak. Sehingga akan dibutuhkan waktu 250 hari. 1 bulan terdapat kurang lebih 25 hari efektif kerja, maka akan dibutuhkan waktu 10 bulan. Dengan adanya sistem informasi diharapkan 1 kartu ternak dapat dihasilkan dalam waktu maksimal 8 menit, sehingga waktu yang dibutuhkan 80.000 : 60 : 8 : 25 = 6.7 bulan (memenuhi target). 2. Analisis Informasi ( Information Analysis ) Akurat - Informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan Maksudnya. Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data) mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah data - data asli tersebut Relevan - Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi berbeda - beda untuk tiap - tiap orang satu dengan yang lainnya. Tepat Waktu - Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). 3. Analisis Ekonomi ( Economic Analysis )
Biaya dan Manfaat Biaya yang dikeluarkan memang banyak, namun sangat bermanfaat. Analisis Pengendalian ( Control Analysis ) Pada sistem pencatatan manual akan rentan dengan kerusakan yang disebabkan kelalaian manusia seperti tertumpah minuman atau tidak adanya backup data dalam bentuk softcopy. Sehingga apabila data hilang, akan membutuhkan waktu yang lama lagi untuk memproses semuanya. 4.
4.2. Analisis Kebutuhan Sistem 4.2.1. Analisis Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses - proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem baru. Selain itu, kebutuhan fungsional juga berisi informasi informasi apa saja yang harus ada dan dihasilkan oleh sistem baru tersebut. Berikut adalah kebutuhan fungsional sistem baru: 1. Sistem dapat menyediakan Login untuk petugas pendataan. a. Petugas Pendataan dapat melakukan pendataan Kartu Ternak,Kelahiran Ternak, Mutasi Ternak , Kehilangan Ternak, dan Kematian Ternak sesuai dengan formulir. b. Petugas Pendataan dapat melihat laporan Ternak, Kelahiran, Kehilangan dan Kematian Ternak. 2. Sistem menyediakan Login untuk Kepala Bidang a. Kepala Bidang mendapatkan informasi laporan berupa laporan ternak, laporan keluarga peternak, kelahiran ternak, kehilangan ternak, dan kematian ternak. 4.2.2. Analisis Kebutuhan Non Fungsional Sistem diharapkan dapat menghasilkan informasi yang lebih cepat, akurat, serta dapat meningkatkan kualitas kerja. 4.3. Analisis Kelayakan Sistem 4.3.1. Analisis Kelayakan Teknologi Berdasarkan ketersediaan teknologi, teknologi yang digunakan untuk pengembangan sistem mudah didapatkan. Perangkat keras dan perangkat lunak untuk mengakses aplikasi web sudah banyak tersedia dan telah banyak pihak yang sudah menggunakannya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sistem baru yang akan diusulkan ini layak dalam segi teknologi. 4.3.2. Analisis Kelayakan Hukum Secara hukum sistem ini telah memenuhi aturan undang - undang yang berlaku, karena sistem ini menggunakan perangkat keras yang legal. 4.3.3. Analisis Kelayakan Operasional Agar disebut layak secara operasional, sistem harus bisa menyelesaikan masalah yang ada pada sisi pengguna website. Sistem ini mampu memberikan kemudahan dalam pendataan ternak, kartu ternak, rumah tangga peternak, dan mutasi ternak. Sistem dapat memberikan informasi populasi ternak dan rumah tangga peternak. 4.4. Perancangan Sistem 4.4.1. Flowchart Sistem Flowchart sistem menunjukan aliran data/dokumen di dalam sistem. Flowchart sistem ditunjukan pada gambar 1.
Gambar 1. Flowchart Sistem 4.5. Implementasi dan Pengujian 4.5.1. Implementasi Database Sebelum membangun aplikasi ini,tahap yang paling awal dilakukan adalah membuat struktur tabel yang dibutuhkan dalam aplikasi ini. Tabel yang dibuat terdiri dari a. Tabel Referensi Tabel Referensi terdiri dari : i. ref_bangsa ii. ref_desa iii. ref_kecamatan iv. ref_kabupaten v. ref_propinsi vi. ref_ekor, ref_gumba, ref_jenisternak, ref_tanduk, ref_telinga, ref_warnabulu b. Tabel Master Tabel Master terdiri dari: Tabel Ternak, Tabel Peternak, dan Tabel User c. Tabel Transaksi Tabel Transaksi terdiri dari: vii. kartuternak viii. kartukelahiran ix. kematian x. kehilangan xi. mutasi Relasi antar tabel yang digunakan sistem ini ditunjukan pada gambar 2.
Gambar 2. Relasi Antar Tabel 4.5.2. Implementasi Sistem Berikut adalah tampilan dari sistem sebagai implementasi dari sistem yang dikembangkan.
Gambar 3. Halaman Depan sebagai Halaman Login
Gambar 4. Halaman Pendaftaran Kartu Ternak
Gambar 5. Tampilan Luar Kartu Ternak
Gambar 6. Tampilan Dalam Kartu Ternak
Gambar 7. Register Ear Tag Ternak
Gambar 8. Formulir Pendaftaran Kartu Ternak
Gambar 9. Halaman Pendaftaran Kartu Kelahiran
Gambar 10. Formulir Mutasi Ternak
Gambar 11. Formulir Kehilangan Ternak
Gambar 12. Formulir Kematian Ternak
Gambar 13. Laporan Keluarga Peternak
Gambar 14. Laporan Ternak 4.5.3. Pengujian Program (White Box Testing) White Box Testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam moduk untuk meneliti kode – kode program yang ada, dan menganalisis adanya kesalahan White Box testing digunakan untuk menguji kerja aplikasi secara rinci, 4.5.4. Pengujian Sistem (Black Box Testing) Black box testing adalah pengujian spesifikasi yaitu menguji suatu fungsi atau modul apakah dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Adapun cara pengujian B lack Box Testing dengan cara menjalankan unit sistem secara keseliruhan, kemudian barulah diamati apakah hasil data yang masuk sudah sesuai dengan data yang diharapkan dari tahap perancangan atau belum. 4.5.5. Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem sangat diperlukan untuk menghindari adanya kesalahan dikemudian hari. Hal ini dilakukan secara berkala oleh pembuat sistem. 4.5.6. Pelatihan Personal Manusia merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam sistem informasi jika sistem ingin sukses maka personal - personal yang terlihat harus diberi pengertian dan pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi dan posisi serta tugas mereka. Walaupun sebelumnya petugas yang ada sudah tidak asing lagi dengan dunia komputer dan internet, tetapi sistem yang akan dipakai belum pernah ditemui dan belum pernah dioperasikan. Untuk itu supaya sistem informasi yang diolah berjalan dengan lancar, maka perlu adanya pelatihan personal yang akan mengoperasikan sistem ini nantinya. Pemilihan personal berasal dari petugas pendataan kartu ternak di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen, sehingga nantinya personil
ini mampu mengoperasikan sistem yang baru dengan harapan kinerja sistem yang baru dapat dimanfaatkan secara optimal. 5. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Dari penjelasan dan uraian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1. Sistem Informasi Kartu Ternak dapat digunakan untuk mendata dan menghasilkan Kartu Ternak, Kartu Kelahiran, Mutasi Ternak, Kehilangan Ternak, dan Kematian Ternak. 2. Sistem Informasi Kartu Ternak dapat menghasilkan laporan Kartu Ternak, laporan Rumah Tangga Peternak, Laporan Kelahiran, Kematian, dan Kehilangan Ternak. b. Saran Untuk pengembangan selanjutnya sebaiknya sistem dikembangkan dalam versi Android sehingga pendataan bisa langsung dari lokasi dengan pengambilan koordinat lokasi ternak serta pengambilan foto dari ternak maupun peternak. Pendataan bisa dilakukan langsung oleh petugas masing-masing desa maupun kecamatan. DAFTAR PUSTAKA [1] Hanif Al Fatta. 2007 . Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern . Penerbit Andi. [2] McLeod, Jr,Raymond. 1995. Sistem Informasi Manajemen, Studi Sistem Berbasis Komputer. Edisi Bahasa Indonesia . Jakarta : PT P renhalindo [3] Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi :Pendekatan Tersruktur Teori dan Praktik Aplikasi [4] Sofyan Sauri. Nilai.Http://file.upi.edu. hal.1 [5] Kamus Besar Bahasa Indonesia, http://bahasa. kemdiknas.go.id/kbbi [6] Sutarman, 2003. Membangun Aplikasi Web dengan PHP dan MySql . Penerbit Graha Ilmu . [7] Dinas Pertanian dan Peternakan, 2016. Petunjuk Teknis Implementasi Kartu Ternak Untuk Sapi dan Kerbau Di Kabupaten Kebumen