Perancangan Aplikasi Penjadwalan untuk Optimalisasi Waktu Produksi dengan Metode Hill Climbing Dwi Setyawan. 1, Heribertus Himawan , M. Kom. 2 1,2
Tekhnik Informatika , Fakultas Ilmu Komputer , Universitas Dian Nuswantoro Jalan Nakula I No 5, Semarang, Indonesia Email:
[email protected] 1,
[email protected] 2
PT. Sai Apparel Industries Ltd adalah perusahaan yang bergerak di bidang garment, setiap tahunnya perusahaan ini memproduksi sekitar 7 juta pakaian yang berupa celana, baju, jaket dan lain-lain yang semuanya adalah produk ekspor. Tetapi sering terjadi keterlambatan pengiriman barang pada konsumen (buyer) menurut survey penulis dalam persentase keterlambatan produksi barang mencapai 15% / tahun dari total semua produksi yang didapat dari catatan rekapitulasi produksi tahun 2012, hal ini di sebabkan buruknya managemen waktu. Oleh sebab itu perlu adanya penjadwalan yang dapat mengoptimalkan produksi tersebut dengan waktu dan sumber daya yang ada yaitu dengan aplikasi penjadwalan optimalisasi waktu produksi dengan metode hill climbing yang akan diterapkan di PT. Sai Apparel Industries Ltd. Metode hill climbing digunakan untuk melakukan pencarian order serta penempatannya ke dalam antrian produksi untuk mencari bentuk antrian yang paling pendek dalam waktu produksinya sehingga mampu mengoptimalkan waktu produksi. Dalam hal ini bagaimana merancang aplikasi penjadwalan untuk optimalisasi waktu produksi yang nantinya dapat menghasilkan sebuah penjadwalan produksi sesuai berdasarkan permasalahan yang di hadapi oleh PT. Sai Apparel Industries Ltd dengan mengoptimalkan waktu kerja serta antriannya. Hasilnya yaitu sebuah grafik jadwal yang dapat menginformasikan bagaimana panjang waktu produksi serta antrian pengerjaanya dengan urutan alur produksi yang lebih optimal dari pada sebelumnya.
Kata kunci : penjadwalan, optimal, hill climbing, perhitungan, grafik jadwal
1. Pendahuluan PT. Sai Apparel Industries Ltd adalah perusahaan yang bergerak di bidang garment, setiap tahunnya perusahaan ini dapat memproduksi sekitar 7 juta pakaian yang berupa celana, baju, jaket dan lainlain yang semuanya adalah produk ekspor, sayangnya sering terjadi keterlambatan pengiriman barang pada konsumenn yang telah memesanya (buyer) menurut survey yang penulis lakukan prosentasi keterlambatan produksi barang mencapai 15% / tahun dari total semua produksi yang didapat dari catatan rekapitulasi produksi pada tahun 2012, hal ini di sebabkan karena managemen waktu yang ada dan kurang optimalnya menghitung kalkulasi waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk. Oleh sebab itulah perlu adanya sistem aplikasi yang dapat mengoptimalkan produksi tersebut dengan waktu dan sumberdaya yang ada. Untuk itu maka diperlukanya aplikasi penjadwalan berdasarkan penerapan ilmu metode hill climbing sehingga dapat menghasilkan
penjadwalan produksi dengan waktu kerja serta antriannya
mengoptimalkan
1.1 Penjadwalan (Scheduling) Penjadwalan dalam buku Jeffrey W. Herrmann (2007) memuat tentang definisi penjadwalan rinci oleh Coxet al. (1992) adalah sebagai "tugas sebenarnya memulai dan / atau tanggal penyelesaian pada operasi atau kelompok operasi untuk menunjukkan kapan ini harus dilakukan jika urutan manufaktur akan selesai tepat waktu". Dari definisi di atas maka penjadwalan adalah suatu kegiatan untuk mencanangkan waktu kapan dimulainya suatu kegiatan yang dilaksanakan pada periode waktu tertentu sesuai dengan batasan batasannya. Jadwal produksi yaitu mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan produktivitas dan meminimalkan biaya operasi. Sebuah jadwal produksi dapat mengidentifikasi sumber konflik,
mengontro ol pelepasan peekerjaan ke tok ko, memastikan n bahwa bah han baku yang g diperlukan memerintahkan m n dalam wak ktu, menentuk kan apakah jan nji pengiriman n dapat dipeenuhi, dan men ngidentifikasi periode waktu u yang terseedia untuk pem meliharaan preeventif. Dalam m hal ini yang y akan dib buat adalah penjadwalanan p n produksi. 1.2 Hill Cllimbing Metode M Hill Cliimbing Search h adalah teknik k pencarian untuk menyeelesaikan masaalah optimasi. n solusi paling g Idenya adaalah untuk meemulai dengan awal (yaitu u, mulai dari dasar bukit) dan kemudian n berulang kali k meningkattkan solusi (beerjalan ke atass bukit) sam mpai beberap pa kondisi dimaksimalkan d n (puncak bukit b tercapai ). Atau leb bih singkatnyaa menghasilk kan dan coba ditambah deng gan arah untuk k bergerak. Metodolog gi Hill Climbin ng adalah 1) Mem mbuat sebuah solusi sub-optimal yang g mem menuhi kendala dari masalah 2) Meng gambil solusi dan d membuat perbaikan p padaa bagiaan atasnya 3) Berulang meningkaatkan solusi sam mpai tidak adaa lagi perbaikan p yang g diperlukan / mungkin. m
n dari teknik Hill Climbing Gambarr 1.1 Gambaran dalam pencarrian nilai terkeecil Contoh Alg goritma Hill Climbing C :
Rumus dari Hill Clim mbing adalah upaya untukk memaksimalkan (atau meeminimalkan) fungsi targeet , di m mana adalahh vektor nilai kkontinu dan / atau diskrit. Pada setiap itterasi, Hill Cliimbing dan akan menyesuaikaan satu elem men dalam meneentukan apakkah perubahannnya meningkkatkan nilai . (Catataan bahwa ini bberbeda dari m metode di gradiient descent, yyang mengaturr semua nilai setiapp iterasi sesuaai dengan graddien bukit.) D Dengan Hill Climbing, setiiap perubahan yang meningkkatkan diterima, dann proses berlannjut sampai tidaak ada perubbahan dapat diitemukan untukk meningkatkaan nilai kemudian dikatakan "lokkal optimal". Dalam ruaang vektor diskkrit, setiap nilaai yang munggkin untuk dapat digambaarkan sebagai ssimpul dalam m grafik. Hill Climbing akaan mengikuti grafik dari ttitik ke titik, sselalu meningkkat secara lokal (atau penuurunan) nilai , sampai m maksimum lokaal (atau minim mum lokal) terrcapai. Ada 2 macam tipe H Hill Climbing yaitu 1) S Simple Hill Cllimbing Alggoritma : a)) Mulai dari kkeadaan awal,, lakukan penggujian: jika merupakkan tujuan, maaka berhenti; daan jika tidak, lanjuutkan dengan keadaan sekkarang sebagai keaddaan awal. b)) Kerjakan llangkah-langkaah berikut ssampai solusinya diitemukan, atauu sampai tidaak ada operator barru yang akan diaplikasikann pada keadaan sekaarang : 1) Cari ooperator yanng belum ppernah digunakkan; gunakan operator ini untuk mendappatkan keadaann yang baru. 2) Evaluassi keadaan baruu tersebut. c)) Jika keadaann baru merupakkan tujuan, keluar. 1) Jika bukkan tujuan, naamun nilainyaa lebih baik daaripada keadaaan sekarang, maka jadikan keadaan barru tersebut m menjadi keadaann sekarang. 2) Jika keeadaan baru tidak lebih baik daripadaa keadaan sekarang, maka lanjutkaan iterasi. 3) Pada siimple hill cllimbing ini, aada 3 masalahh yang mungkinn, yaitu: kalau berhenti a. Algorritma akan mencaapai nilai optim mum local. b. Urutaan penggunaaan operator akan sangaat berprngaruhh pada peneemuan solusii. c. Tidakk diijinkan unttuk melihat saatupun langkkah sebelumnyaa. 2) S Stepest Ascentt Hill Climbingg
Algorittma : a) Mullai dari keadaaan awal, lakuk kan pengujian: jika merupakan tujjuan, maka berrhenti; dan jikaa tidak k, lanjutkan dengan kead daan sekarang g sebaagai keadaan aw wal. b) Kerjjakan hingga tujuan tercapaai atau hinggaa iteraasi tidak meemberikan perrubahan padaa kead daan sekarang. 1. Ten ntukan SUCC C sebagai nilai n heuristik k terb baik dari succeessor-successorr. 2. Keerjakan untuk tiap t operator yang digunakan n oleeh keadaan sek karang: a) Gunakan opeerator tersebu ut dan bentuk k keadaan baru.. b) Evaluasi kead daan baru terseb but. c) Jika merupaakan tujuan, keluar. Jikaa bukan, band dingkan nilai heuristiknyaa dengan SUCC C. Jika lebih baik, jadikan n nilai heuristiic keadaan baru tersebutt sebagai SUC CC. Namun jik ka tidak lebih h baik, nilai SU UCC tidak berub bah. 3. Jik ka SUCC lebih baik daripadaa nilai heuristik k keaadaan sekarang g, ubah node SUCC S menjadii keaadaan sekarang g.
tetappi tujuan yang ddicapai memiliiki kesamaan ddengan tetanngga dan akhirrnya kondisi ppaling awal terrtinggi yangg dihasilkan.
Kelebihan Hill Climbing: 1) Lebih efisien e dari seg gi memori, billa dibadingkan n dengan metode steepeest - ascent hilll climbing 2) boleh digabungkan dengan meto ode pencarian n yang laain, memberikaan permulaan yang y baik Kekurangaan Hill Climbin ng: 1) Tidak boleh kembaali ke state semula atau u backtraacking 2) Bisa teerjebak di local maxima, plateaus atau u ridges. Pengertian leb bih mendaalam padaa kelemahan nnya yang perrtama adalah Local L maximaa sebuah states s yang lebih baik dari semuaa tetanggany ya, tapi tidak lebih baik dariipada beberapaa states lain jauh. Jadi hasil yang dituju tidak maximall karena kurrang luasnya daan dalamnya peencarian.
Kerangka Pem mikiran 1.3 K Kerangka pemikiran ppada penilitiaan ini adalaah “Bagaimanaa pengaruh paanjadwalan prooduksi pada optimalisasi pproduksi?”. Daalam hal ini vaariable bebas adalah penjaadwalan dan vaariabel terkait aadalah optim malisasi produkksi.
Gambar 1.33 Kondisi terjaadinya Plateu Ridge addalah local opptimum yang lebih untuk disebbabkan kareena ketidakkmampuan mengggunakan 2 operator sekaliguus. Way s Out adalah 1) M Mundur ke beeberapa simpuul sebelumnya dan m mencoba berjalaan ke arah yang berbeda. 2) M Membuat lomppatan besar unntuk mencoba untuk m mendapatkan dii bagian baru. 3) P indah ke beberrapa arah sekalligus.
Gambar 1.44 Bagan keranggka penelitian
Gambaar 1.2 Kondisi terjadinya Loccal maxima Pllateu adalah seebuah daerah datar d dari ruang g pencarian di mana semu ua states tetan ngga memilikii nilai yang sama. Hampirr sama sepertii Local mximaa
Gambar 1.5 B Bagan kerangkka tipe variablee
Dari D gambar dii atas maka diketahui d levell yaitu wakttu, tenaga kerjaa, alat dan bah han dimana hall tersebut yaang mempengaaruhi dibuatnya suatu jadwall dalam hall ini termasu uk variable bebas. b Jadwall digunakan untuk men ngatur kapan dan berapaa lamanya waktu w produksii serta kegiatan n apa saja yang g dilakukan selama pro oduksi. Dan hubungannyaa dengan opttimalisasi prod duksi (variabel terikat) adalah h dari berapaa jumlah prod duksi per hari (variabel yang g dicari). Dari D itu semu ua maka pen nelitian ini dii lakukan. DE PENELIT TIAN 2. METOD 2.1. Metod de Pengemban ngan Sistem Metod de yang digunaakan untuk daalam penelitian n adalah model Rapid App plication Devellopment (RAD)) , sehingga model inilah yang y akan dibaahas, langkah – langkah metode RAD yaiitu
3. D Desain Sistem ddan Software T Tahap ini terdirii atas: a. Desain Sistem m, yang mengghasilkan konfiigurasi sistem secaraa keseluruhan termasuk penjjelasan kebutuhan haardware dan sof oftware. b. Desain Softw ware, yang merupakan proses multistep berffokus pada 4 aatribut pemrogrraman: struktur dataa, arsitektur ssoftware, spessifikasi interface, dann algoritma yanng digunakan. T Tujuan tahap iini adalah unntuk menerjem mahkan keebutuhan mennjadi represenntasi software yang biisa diukuur, sebellum dilaakukan peemrograman/ppengkodean. 4. Im mplementasi daan Testing Uniit D Dalam tahap ini, desain yang telah dibuat diiterjemahkan ddalam bentuk kode program m yang daapat dieksekuusi dan dimeengerti oleh m mesin. K Kemudian dilakkukan pengujiaan tiap-tiap prrogram attau unit prograam untuk mempperbaiki error dalam peenulisan kodee dan untuk meyakinkan bbahwa fuungsi-fungsi yaang dibentuk ddapat berjalan sesuai keeinginan. Tuj ujuan tahap ini adalah untuk m menghasilkan uunit program yaang dapat diekksekusi daan valid. 5. S istem Versi A Adalah versi dari program m yang dibuaat dari aw walnya jadi tapi masih memiliki bbanyak keekurangan hinngga versi yanng paling baruu yang suudah mempeerbaiki kekuurangannya sesuai keeinginan user.
Gambar 2..1 Model RAD D 1. Planing g Tahap dimana dibuatnya perancaangan aplikasii yang ak kan dibuat yan ng awalnya tu ujuan mengapaa aplikasii ini dibuat. Kemudian daari itu dibuatt gambarran besar dari apa yang akan diinputkan,, proses yang diingin nkan serta keluaran k yang g hkan. dibutuh 2. Analisis/Definisi Keb butuhan Ada du ua aktifitas padaa tahap ini yaittu: a. Analisis Kebutuhan n, yang meng ghasilkan gariss besarr kebutuhan. b. Defin nisi Kebutuh han, yang menghasilkan n doku umen kebutuhaan. Dalam tah hap ini, sistem m analis harus men nggali inform masi mengenaii fungssi, sifat, tujuan n dan kendalaa-kendala yang g ada di d dalam sistem m, yang kemudian dituangkan n menjadi definisi keb butuhan yang jelas. j m Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengetahui bagaim mana sebenarny ya sistem yang akan dikemb bangkan.
2.2 P Penelitian korrelasi Penelitian korelasi adallah suatu pennelitian yangg melibatkan ttindakan penggumpulan dataa guna meneentukan, apakkah ada hubuungan dan ttingkat hubuungan antaraa dua variaabel yaitu antara Penjaadwalan dengaan Optimalisaasi Waktu Prooduksi. Adannya hubungan dan tingkat vvariabel ini peenting, karenna dengan meengetahui tinggkat hubungann yang ada, peneliti akan dapat mengem mbangkannya sesuai denggan tujuan peneelitian. Peneelitian korelassi mempunyaii tiga karaktteristik pentiing, yaitu: 1. P enelitian koreelasi tepat jikaa variabel kom mpleks daan peneliti tidaak mungkin m melakukan maniipulasi daan mengontroll variabel sepeerti dalam pennelitian ekksperimen. 2. M Memungkinkann variabel diuukur secara inntensif daalam setting (liingkungan) nyyata. 3. M Memungkinkann untuk meendapatkan dderajat assosiasi yang siggnifikan. Tujuaan penelitian kkorelasional addalah untuk :
1. Mendetteksi sejauh mana variasii-variasi padaa suatu faaktor berkaitan n dengan variaasi-variasi padaa satu attau lebih fak ktor lain berd dasarkan padaa koefisieen korelasi. 2. Menenttukan hubungaan antara variab bel, atau untuk k menggu unakan hubung gan tersebut untuk u membuatt predikssi. 2.3 Peranccangan Untuk U menenttukan optimaalisasi waktu u produksi, ada a beberapa teknik pengump pulan data dan n variable yaang digunakan sebagai beriku ut: a. Studi Lapangan L Yaitu Y data secaara langsung dapat d diperoleh h dengan meninjau dan n mengamati seecara langsung g terhadaap obyek yang diteliti melaluii : 1. Waw wancara (Interview) Selam ma pengam matan langsu ung penuliss meng gadakan tanya jawab j secara langsung l untuk k mend dapatkan kellengkapan data. d Penuliss meng gajukan beb berapa pertaanyaan yang g berkaaitan dengan masalah yang g dibahas dan n proseedur sistem yan ng dilakukan. 2. Surveey Pengumpulan dataa dengan penccatatan secaraa cerm mat terhadap proses sistem produksi p yang g ada pada p PT. SAII APPAREL INDUSTRIES S Ltd Semarang S b. Studi Pustaka Untuk U membanttu penulis dalaam pembuatan n tugas akhir ini, maka penuliis melakukan n pendek katan – pendek katan dengan tujuan yaitu u dengan membaca buku-buku b dan d referensi– – referensi yang ada agar a tidak men nyimpang darii ketentu uan yang ditetap pkan 3. ANALISA DAN PER RANCANGAN N SISTEM 3.1 Kebuttuhan Perangk kat Keras Spesifikasii hardware pendukung yang akan n digunakan dalam proses pengembaangan aplikasii adalah : a. Processsor Intel Pentiu um Dual Core Centrino C b. Memorry 2 GB c. Hardisk k 120 GB kat Lunak 3.2 Kebuttuhan Perangk Dalam D prosess pembangu unan aplikasii penjadwalaan produksi pada PT. Sai Apparell Industries Ltd. Beberaapa perangkatt lunak yang g ngun aplikasi webserver. w digunakan untuk memban a. XAMPP Merupaakan akronim dari cross-plattform, Apachee HTTP Server, MyS SQL, PHP, Perl, P Tomcat. XAMPP memudahkan didesain n untuk n program mmer dalam mengembangka m an aplikasi web b
beerbasis PHP ddengan menyeediakan serverr lokal seehingga tidak dibutuhkan aakses internet untuk m menguji aplikassinya. b. A Adobe Dreamw weaver M Merupakan apllikasi bantuan untuk membbangun applikasi penjaddwalan produuksi pada PT T. Sai A Apparel Indusstries Ltd bberdasarkan bbahasa peemrogramam CSS, PHP, Javascript ddengan m menggunakan fr framework Codde Ignited. c. F irefox dan Gooogle Chrome M Merupakan aplikasi pendukuung untuk mem mbuka applikasi penjadw walan produkssi dan untuk m menguji applikasinya. d. S istem Operasi P enulis mengguunakan sistem operasi Winddows 7 unntuk mengembbangkan aplikaasi web. Akann tetapi paada proses pengerjaannyya tidak meenutup keemungkinan tterkadang pennulis mengguunakan siistem operasi yyang berbeda. 3.3 P Perancangan S Sistem. 3.3.11 Arsitekturr Umum
Gambaar 3.1 Arsitektuur Sistem Alur proses dimulaai dari input daata cuting dan ssewing dari Section Chieff .Setelah itu di ikuti inpuut data motivve, color dan ffabric yang m menjadi acuan untuk mengginput style yang berissi estimasi waktu produuksinya untukk jabatan IE. Dilanjutkan jabatan Manaager Marketinng untuk mennginput buyerr serta orderr yang melipuuti jenis style nnya yang diprooduksi oleh suatu buyer. D Dan pada akhirnya semua ituu akan dilapporkan kepada Hall Chief. 3.3.22
Perancanggan Diagram
Gambar 3.2 Flowchart Pembentukan Jadwal secara umum dalam Aplikasi Optimalisasi Penjadwalan Flowchart di atas menggambarkan fase pembentukan jadwal dari menambahkan order yang ingin dibuatkan jadwal produksinya untuk masuk daftar jadwal. Kemudian menggapus seluruh jadwal produksi selama 1 tahun (rencana 1 tahun penuh kedepan) pada cutting, sewing, washing serta keseluruhannya. Kemudian membuat kembali jadwal produksi pada cutting, sewing, washing serta keseluruhannya dengan acuan daftar jadwal yang baru ditambah order baru.
Gambar 3.3 Flowchart Pembentukan Jadwal pada sewing dalam Aplikasi Optimalisasi Penjadwalan Penjelasan secara lebih luas pada saat pembentukan jadwal baru, terutama pada penjadwalan sewing. Karena produksi pada sewing menjadi acuan utama untuk membuat berbagai jadwal produksi di bagian yang lainnya. Pembentukan Jadwal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Mencari order dengan batas tenggang waktu perjanjian dengan buyer yang paling pendek dan belum dibuat jadwal untuk sewing nya. 2. Memasukan order ke dalam jadwal sewing. 3. Mencari line paling pertama untuk dibuatkan jadwal untuk line yang belum memiliki jadwal produksi. 4. Memasukan order ke dalam jadwal line. 5. Mengecek tanggal apa saja line memiliki kekosongan jadwal selama tenggang waktu produksi order. 6. Memasukan order ke dalam jadwal line pada tanggal - tanggal tersebut jika ada. 7. Mengecek apa sudah jumlah quantity order sudah terpenuhi. 8. Jika belum maka mencari line berikutnya lalu melakukan kegiatan dari nomer 4 dan seterusnya
atau jika sudah terpenuhi maka mencari order berikutnya jika masih ada yang belum dibuatkan jadwal lalu melakukan kegiatan dari nomer 2 dan seterusnya. 9. Kegiatan akan berakhir jika semua order sudah di buatkan jadwal atau sewing sudah tidak dapat menampung produksi order berikutnya. Maka dari aturan pencarian dengan metode Hill Climbing akan tercipta suatu jadwal dengan cepat dan optimal yang dapat di capai.
3. Mengecek order pada line dan tanggal tersebut. 4. Memasukan order ke dalam jadwal cutting. 5. Mencari line atau mesin cutting paling pertama untuk dicek. 6. Apakah line atau mesin cutting cocok dengan type mesin pada motive yang akan dibuat. 7. Jika tidak maka mencari line atau mesin cutting berikutnya lalu melakukan kegiatan dari nomer 6 kembali dan seterusnya. 8. Apakah mesin tersebut masih mampu membuat sejumlah besar order yang akan di produksi di line sewing tersebut. 9. Jika mampu maka masukan ke jadwal line atau mesin cutting tersebut dan jika tidak mampu maka cari line atau mesin cutting selanjutnya atau melakukan kegiatan nomer 6 dan seterusnya. 10. Apakah semua line sewing sudah di cek order produksinya. 11. Jika sudah maka mengecek tanggal selanjutnya dan lakukan kegiatan nomer 2 dan seterusnya atau jika belum maka mengecek line sewing selanjutnya pada sewing kemudian melakukan kegiatan nomer 3 dan seterusnya. 12. Kegiatan akan berakhir jika semua order di semua line sewing dari semua tanggal sudah di buatkan jadwal di cutting atau line atau mesin pada cutting sudah tidak dapat menampung produksi order berikutnya. Maka dari aturan pencarian dengan metode Hill Climbing akan tercipta suatu jadwal dengan cepat dan optimal yang dapat di capai.
Gambar 3.4 Flowchart Pembentukan Jadwal pada cuting dalam Aplikasi Optimalisasi Penjadwalan Penjelasan secara lebih luas pada saat pembentukan jadwal baru, terutama pada penjadwalan cutting setelah membentuk penjadwalan sewing. Karena produksi pada sewing akan menjadi acuan utama untuk membuat jadwal produksi di bagian cutting. Pembentukan Jadwal tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Mengecek tanggal dari awal tahun. 2. Dari tanggal tersebut untuk mengecek line sewing paling pertama pada sewing.
Gambar 3.5 Flowchart Pembentukan Jadwal pada cuting dalam Aplikasi Optimalisasi Penjadwalan Penjelasan secara lebih luas pada saat pembentukan jadwal baru berikutnya yaitu penjadwalan washing setelah membentuk penjadwalan sewing dan cutting. Karena produksi
pada sewing akan meenjadi acuan utama untuk k membuat jadwal prod duksi di bag gian washing. Pembentuk kan Jadwal tersebut dapat dijabarkan n sebagai berrikut: 1. Mencari order deng gan batas ten nggang waktu u produksiinya pada sew wing yang palin ng pendek dan n belum diibuat jadwal un ntuk washing nya n pada . 2. Mengeceek order ke dalam jadwal waashing. 3. Apa ord der sudah ada di d jadwal washiing. 4. Jika sud dah maka men ngecek order dengan batass tenggang g waktu produksinya p pada sewing g berikutnya lalu melaku ukan kegiatan di d nomer 2 dan n seterusny ya. 5. Apa ord der termasuk produksi p yang harus melaluii proses washing. w 6. Jika ben nar maka masu ukan order ke jadwal j wasing g tapi jika tidak maka mengecek m orderr dengan batass tenggang g waktu produksinya p pada sewing g berikutnya lalu melaku ukan kegiatan di d nomer 2 dan n seterusny ya. 7. Kegiatan n akan berakh hir jika semu ua order yang g termasuk k produksi meelalui proses cuci c di semuaa line sew wing dari semu ua tanggal sud dah di buatkan n jadwal di d washing. Maaka dari aturaan pencarian dengan d metodee Hill Climb bing akan terrcipta suatu jadwal dengan n cepat dan optimal o yang dapat d di capai. 3.3.3 Perancangan In nterface Pada tahap pan ini antarm muka aplikasi akan didesain n untuk masing – masing user u dan di baw wah ini adalah h contoh interface dari diagram d penjaadwalan yang g menunjukaan order, buyerr dan style yang g digunakan.
3. Maampu mengettahui kebutuhhan kemampuuan / jum mlah line yangg dibutukan dii cutting dan ssewing unt ntuk memenuhhi permintaan order dengann kata lainn dapat mengeetahui jumlah lline yang haruus aktif dallam rentan wakktu produksinyya.
Daftar Pusttaka File Jeffrey W. Herrmann , Website educcation, Home paage on-line. Available from http://drum.llib.umd.edu/biitstream/1903/77488/ 4/25813_covv.pdf; Internet; accessed 1 April 2013. File Wikibooks , W Website organnitation, Homee page from on-line. Availaable http://en.wikkibooks.org/wiiki/Algorithmss/Hill_ Climbing; Innternet; accesssed 1 April 20113. File Universitas K Kristen Petra , Website acaddemic, Home paage on-line. Available from http://puslit..petra.ac.id/filees/published/joournals /INF/INF020302/INF020330203.pdf; Innternet; accessed 1 A April 2013. File
Romisatriaw wahono, Website entitas, Home from page oon-line. A Available http://romisaatriawahono.neet/2012/08/07//kiatmenyusun-kkerangka-pemikkiranpenelitian/Innternet ; accesssed 1 April 20113.
File IInstitut Teknologi Bandung , Website acaddemic, Home paage on-line. Available from http://mail.sstei.itb.ac.id/~soni/EL5133/M Materi/ 03-heuristic%20search.pdff; Internet; accessed 1 April 20133. File Wikipedia , W Website organnitation, Homee page on-linne. from Available httpss://en.wikipediaa.org/wiki/Hilll_climbing; Innternet; accesssed 1 April 20013.
Gambaar 3.6 Rancang gan Aplikasi Peenjadwalan 4. Kesimp pulan Berd dasarkan peembahasan dipaparkan n sebelumny ya maka kesimpulan n diantaranya adalah a :
yang dapat d
telah h ditarik k
1. Prototyp pe yang tellah dikemban ngkan, dapatt memperh hitungkan dallam memperk kirakan antaraa kemamp puan dengan permintaan yang y terbentuk k dalam jaadwal. 2. Prototyp pe yang pen nulis kembang gkan berhasill menghassilkan bentuk jadwal berupaa grafik untuk k menunju ukan jadwal di setiap tempat produksi. p