Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.1, No.1 September 2016
ISSN xxxx-xxxx
Perancangan Aplikasi Analisis Overall Equipments Effectiveness (OEE) Dengan Metode Pareto Di PT Wavin Duta Jaya Purnawan, Tumini Teknik Informatika, STMIK Cikarang
Abstrak PT Wavin Duta Jaya adalah satu produsen pipa PVC yang beroperasi di indonesia dibawah lisensi Wavin BV Holland . Dalam pelaksanaan proses produksi sehari-hari montoring pencapaian tingkat efektifitas mesin masih dilakukan secara manual dan baru bisa dilakukan secara mingguan, Oleh karena itu penelitian skripsi ini akan membahas tentang penerapan metode perhitungan Overall Equipment Effectiveness pada Divisi Fitting yang berbasiskan Object Oriented. Analisis dan Desain yang dirancang pada sebuah program aplikasi berbasis VB.Net , Selain menghitung Overall Equipment Effectiveness juga dihitung pareto yang menyebabkan mesin tidak bekerja secara effektif Sehingga sistem analisis yang dirancang berdasarkan parameterparameter menghasilkan tabel pareto dan grafik pareto. Hasil analisis dari penelitian Aplikasi analisis Overall Equipment Effectiveness ini diharapkan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan peningkatan produktivitas mesin produksi guna melakukan penurunan biaya produksi. Kata kunci: Overall Equipment Effectiveness, Analisis dan Desain Object Oriented
I Pendahuluan Dengan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri saat ini yang mengaharuskan setiap dunia usaha harus bisa melakukan efisiensi dalam proses produksi. Untuk dapat menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif dan bersaing dengan kompetitor dalam industri manufacture harus bisa melakukan 3 aspek yaitu yang dikenal adalah istilah QCD (Quality ,Cost, Delivery), maka untuk menunjang ketiga aspek tersebut dibutuhkannya suatu sistem yang efektif dan efisien yang dapat meningkatkan tingkat produktivitas suatu proses manufacture. Tingginya produktivitas harus diimbangi dengan tingkat qualitas yang memenuhi syarat guna meningkatkan produktivitas qualitas tidak boleh diturunkan atau dikurangi, sehingga qualitas adalah prioritas utama dalam melakukan perbaikan kenerja dan adapun aspek yang lain yang tidak kalah penting adalah aspek cost dalam sistem manufacture. Untuk dapat melakukan penurunan biaya produksi dalam peningkatan produktivitas tidak boleh mengorbankan kualitas, peralatan atau mesin yang digunakan,maka dalam sistem harus dapat menjaga kondisi peralatan dan mesin yang digunakan dapat bekerja secara optimal dengan tingkat kerusakan yang minim sehingga cost produksi dapat terjaga. Pariera (1987) mengatakan bahwa adanya pertumbuhan dunia usaha yang semakin maju tentunya memerlukan suatu pengelolaan yang lebih baik agar usaha yang dijalankan dapat lebih bertahan atau bahkan dapat lebih berkembang. PT Wavin Duta Jaya adalah salah satu badan usaha yang bergerak dalam bidang industri pipa dan
Copyright@2016 STMIK Cikarang www.jurnal.stmikcikarang.ac.id
fitting plastic dimana dalam kegiatan produksi banyak menggunakan peralatan dan mesin yang berasal dari berbagai negara dimana setiap mesin mempunyai karakter dan masalah yang berbeda – beda. Dalam hal kontrol dan tingkat keefektifan suatu peralatan atau mesin yang digunakan masih dilakukan secara manual dengan menggunakan program open office calculation dan belum terintegrasi dengan database. Dalam melakukan analisis masalah membutuhkan waktu yang relative lama dan terkadang sulit sekali dalam melakukan telusur data karena belum adanya alat yang mendukung. Masalah yang sering timbul adalah terlambatnya penanganan terjadinya proses yang tidak efisien misalnya pencapaian performace rate yang tidak tidak tercapai dan baru bisa diketahui pada akhir planning produksi secara mingguan karena pengolahan data pencapaian baru bisa dilakukan secara mingguan karena terbatasnya tenaga pengolah data sehingga ketika akan melakukan perbaikan sudah terlambat. Adapun permasalahan lain yang dihadapi adalah lamanya pengelompokan masalah yang ditimbulkan karena metode pengelompokan masalah untuk melakukan tindakan penanganan dengan melakukan pengumpulan data manual kemudian data dihitung dengan tools data pilot dan dibuat data pareto masalah tetapi hal ini masih kurang efisien karena data yang dipilot sangat banyak dan program tersebut tidak mampu untuk data lebih dari satu bulan sehingga dalam perhitungan laporan perquarter dan tahunan harus dilakukan banyak penggabungan data dimana faktor kesalahan dalam penghitungan data masih tinggi.
17
Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.1, No.1 September 2016
Proses produksi yang tidak efisien disebabkan bukan hanya dari faktor mesin yang digunakan, tetapi juga dari factor non teknis, seperti salah satunya melakukan penanganan masalah yang diakibatkan salah analisa. Dengan perkembangan teknologi saat ini kita dapat membuat sistem informasi dan pengolahan data sekaligus, dengan sistem pengolah data yang terintegrasi dengan department support yang dapat memberikan informasi pencapaian produksi, masalah reject, OEE (Overall Equipment Effectiveness) sehingga cepat dalam melakukan telusur data apabila terjadi suatu masalah.Visual.Net adalah suatu program aplikasi yang dapat digunakan dalam mebuat sistem pengolah data di department produksi fitting dan maintenance yaitu sistem “OEE Fitting Sistem” . aplikasi ini dengan sistem multi user dan client server yang diinput oleh dua department yaitu department produksi dan maintenance dimana hasil produksi dan total reject untuk penghitungan performance rate dan quality rate diinput oleh department produksi dan data jam produksi dan breakdown diinput oleh maintenance. Program aplikasi yang dibuat dapat diakses oleh semua departement support dan pihak yang dapat memberikan keputusan untuk melakukan tindakan apabila ada suatu masalah. Dengan adanya program analisys overall Equipment Effectiveness diharapkan mempercepat analisa penyebab masalah untuk penanganan masalah yang lebih cepat dan tepat guna meningkatkan produktivitas produksi. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Overall Equipment Effectiveness (OEE) Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah sebuah metrik yang berfokus pada seberapa efektif suatu operasi produksi dijalankan. Hasil dinyatakan dalam bentuk yang bersifat umum sehingga memungkinkan perbandingan antara unit manufacture di industri yang berbeda, Pengukuran OEE juga biasanya digunakan sebagai indikator kinerja utama (KPI) dalam implementasi lean manufacturing untuk memberikan indikator keberhasilan. 2.2. Availability Availability atau availability rate adalah indikator yang menunjukkan kehandalan mesin mengacu pada indikator lama waktu mesin beroperasi, downtime (lama waktu kerusakan yang mengakibatkan mesin berhenti untuk produksi) dan lama waktu untuk setup dan adjustment. Availability dihitung dari persentase antara lama waktu mesin berhenti, lama yang dibutuhkan untuk setup mesin pada saat mulai berproduksi atau mulai berproduksi setelah mengalami kerusakan yang mengakibatkan mesin berhenti sampai
Copyright@2016 STMIK Cikarang www.jurnal.stmikcikarang.ac.id
ISSN xxxx-xxxx
adjustment setting parameter meter sampai menghasilkan produk yang dinyatakan memenuhi standar oleh QA dibagi dengan jumlah waktu rencana produksi. 2.3. Performance Performance atau performance rate adalah indikator yang menunjukkan seberapa cepat kecepatan mesin yang dioperasikan untuk menghasilkan produk dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh pembuat mesin atau Process Engineer dengan mempertimbangkan aspek-aspek yang mempengaruhi tingkat performa mesin ataupun material yang digunakan. 2.4. Quality Quality atau quality rate adalah indikator seberapa banyak reject produksi yang dihasilkan atau rework produk selama proses produksi dibandingkan dengan total produksi. 2.5. Pareto Diagram Pareto pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli ekonomi dari Italia yang bernama Vilfredo Frederigo Samoso pada tahun 1897 merupakan pendekatan logic dari tahap awal pada proses perbaikan suatu situasi yang digambarkan dalam bentuk histogram yang dikenal sebagai konsep vital few and the trivial many untuk mendapatkan menyebab utamanya. kemudian digunakan oleh Dr. M. Juran secara luas dalam kegiatan kendali mutu untuk menangani kerangka proyek; proses program; kombinasi pelatihan, proyek dan proses, sehingga sangat membantu dan memberikan kemudahan bagi para pekerja dalam meningkatkan mutu pekerjaan. 2.6. Six Big Losses (Enam Kerugian Besar) Kegiatan dan tindakan-tindakan yang dilakukan dalam TPM tidak hanya berfokus pada pencegahan terjadinya kerusakan pada mesin/peralatan dan meminimalkan downtime mesin/peralatan. Akan tetapi banyak faktor yang dapat meyebabkan kerugian akibat rendahnya efisiensi mesin/peralatan saja Rendahnya produktivitas mesin/peralatan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan sering diakibatkan oleh penggunaan mesin/peralatan yang tidak efektif dan efisien terdapat enam faktor yang disebut enam kerugian besar (six big losses). Efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana sebaiknya sumber-sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan karakteristik proses mengukur performansi aktual dari sumber daya relatif
18
Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.1, No.1 September 2016
terhadap standar yang ditetapkan Sedangkan efektivitas merupakan karakteristik lain dari proses mengukur derajat pencapaian output dari sistem produksi. Efektivitas diukur dari aktual output rasio terhadap output direncanakan. Dalam era persaingan bebas saat ini pengukuran sistem produksi yang hanya mengacu pada kuantitas output semata akan dapat menyesatkan karena pengukuran ini tidak memperhatikan karakteristik utama dari proses yaitu: kapasitas, efisiensi dan efektivitas. 2.7. Total Productive Maintenance TPM didefinisikan sebagai konsep perbaikan berkelanjutan yang melibatkan seluruh karyawan untuk meningkatkan perawatan mesin, peralatan, dan meningkatkan produktivitas. Indikator kesuksesan TPM di ukur oleh OEE (Overall Equipment Effectiveness) dimana ukuran kinerja ini mencakup ke berbagai macam kerugian (losses) seperti downtime, changeover, speed loss, idle mesin, stoppages, startup, defect, dan rework. Masalah umum yang terjadi pada mesin di produksi seperti mesin yang kotor, peralatan yang terbengkalai, mur dan baut hilang, oli yang belum diganti, kebocoran pada mesin, bunyi-bunyi yang tidak normal, getaran mesin yang berlebihan, filter yang belum diganti, dan lain-lain.TPM berprinsip bahwa hal ini disebabkan oleh kurangnya keterlibatan total dari operator produksi dalam perawatan mesin dan cenderung menyerahkan perawatan mesin ke pihak maintenance. Hal tersebut terjadi karena kurangnya standard perawatan mesin, kurangnya pelatihan kepada operator, kurang terampilnya operator dalam menjalankan perawatan, dan juga lingkungan kerja yang kurang memadai. III Rancangan Setelah mengadakan analisa dan penelitian sistem yang sedang berjalan di PT Wavin Duta Jaya pada Divisi Fitting, maka selanjutnya akan dibahas mengenai rancangan usulan sistem yang akan dibangun. Ada beberapa usulan prosedur yang bertujuan untuk memperbaiki sistem penghitungan anlisys OEE manual yang sedang berjalan saat ini, yaitu merubah proses penggabungan data proses produksi dan maintenance yang masih manual menjadi terkomputerisasi sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan. Berdasarkan perubahan sistem OEE Analisys yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan sistem yang baru telah ditentukan, maka langkah-langkah berikutnya yaitu perancangan atau design sistem usulan yang bertujuan untuk memperbaiki sistem yang lama dengan memberi gambaran atau pandangan yang jelas menurut proses design sistem dari awal hingga akhir penelitian. Dalam menganalisa usulan prosedur yang baru pada penelitian
Copyright@2016 STMIK Cikarang www.jurnal.stmikcikarang.ac.id
ISSN xxxx-xxxx
ini digunakan program Start UML untuk menggambarkan use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. 1. Perancangan sistem Menurut McLeod (2007 ,p238) perancangan sistem adalah penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru, jika sistem itu berbasis komputer, perancangan dapat dinyatakan spesifikasi peralatan yang digunakan. Menurut Mardi MSI (2011 ,p124) menjelaskan bahwa pengembangan sistem idealnya dilaksanakan dalam suatu kerangka rancangan induk sistem yang mengkoordinasikan proyek pengembangan sistem kedalam rancangan strategis perusahaan. 2. Tujuan Perancangan Sistem Tujuan dari perancangan sistem aplikasi Overall Equipment Effectiveness dengan menggunakan metode pareto berbasis VB.Net untuk mengasilkan suatu sistem analis yang mampu: a. Memberikan informasi tingkat keefektifan suatu mesin atau equipment secara cepat dan realtime. b. Membuat aplikasi yang dapat memberikan informasi permasalahan berdasarkan masalah yang paling sering terjadi. c. Membuat aplikasi yang secara otomatis dapat menghitung tingkat pencapaian OEE tanpa harus melakukan pengumpulan data dan penggabungan data secara manual. d. Membuat aplikasi yang dapat diakses oleh dua departement atau lebih sesuai dengan otorisasi masing-masing departement. 3. Perancangan Antar Muka Perancangan antarmuka dibutuhkan untuk mewakili keadaan sebenarnya dari aplikasi yang akan dibangun, Sistem ini ditujukan untuk 4 (empat) jenis pemakai dan user untuk departement Support yang memerlukan data produksi dan maintenance sehingga diharapkan tidak ada informasi kondisi proses produksi yang terputus antar departement. berikut akan disajikan perancangan antarmuka dari aplikasi yang akan dibangun. 3.1. Menu Login Sebelum masuk kedalam sistem aplikasi Overall Equipment Effectiveness mempunyai menu login yang akan ditampilkan pada saat pertamakali aplikasi ini dijalankan.
19
Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.1, No.1 September 2016
X
User Name
Password
OK
Cancel
Gambar 3.1. Rancangan Lay Out Login Jika username dan pasword diisi dengan benar maka akan masuk kedalam form utama seperti pada gambar 3.3. Jika data yang dimasukan salah, user tidak diperkenankan masuk dan akan muncul tampilan sepertia pada gambar 3.2.
ISSN xxxx-xxxx
4. Tipe Reject : Merupakan data penamaan jenis reject 5. Status Mesin : Merupakan identitas status mesin yang beroperasi 6. Satus Produksi : Merupakan status produksi 7. Tipe Breakdown: Merupakan penamaan jenis breakdown atau kerusakan 8. Operator : Merupakan database namanama opertor 9. User Logon : Merupakan database pemakai Dengan menekan menu Master Data maka akan muncul pilihan data master yang ingin ditampilkan seperti contoh pada gambar 3.4.
X
Coba Lagi Password Anda Salah
Gambar 3.2. Rancangan Tampilan Gagal Login 3.2. MenuUtama
Gambar 3.4. Rancangan Tampilan Master Data User Logon 3.4. Menu Transaksi Pada aplikasi ini inputan berasal dari dua departement yang berbeda, yaitu departemen produksi dan departement maintenance serta ditambahkan satu menu copy data shift. Tujuan utama copy data shift ini untuk menghindari kesalahan dalam melakukan inputan mesin, memudahkan dalam input produksi dan mempercepat dalam membuat transaksi produksi dengan mengcopi data mesin dan moulding yang running dari shift sebelumnya. Berikut rancangan form transaksi produksi dan maintenance :
Gambar 3.3. Rancangan Menu Utama 3.4.1. Transaksi Produksi 3.3. Menu Master Data Untuk data yang bersifat tetap atau tidak sembarangan diubah, maka data tersebut dapat dipanggil dengan menekan menu Master Data yang hanya bisa di akses oleh admin dan manager untuk melakukan edit, tambah dan hapus. Adapun isi master data yaitu : 1. Tipe Material : Merupakan data master material yang digunakan 2. Mould : Merupakan data kode mould yang digunakan 3. Produk : Merupakan master data nama produk
Copyright@2016 STMIK Cikarang www.jurnal.stmikcikarang.ac.id
X
Transaksi Produksi Tanggal
Tanggal
Shift
Group
No Mesin
Art No
Mould
Cavity
Jam Prod Actual Box
Berat
Chr Time
1 2 3 A B C D E Browse Save
اا
Gambar 3.5. Rancangan Form Transaksi Produksi Pada form transaksi produksi seperti rancangan pada gambar 4.5 disediakan banyak field yang akan
20
Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.1, No.1 September 2016
ISSN xxxx-xxxx
diinput oleh foreman produksi, untuk menginput semua hasil produksi dan reject yang dihasilkan foreman produksi menginput pada lembar kerja yang telah disediakan kemudian dengan menekan tombol “Save”, maka data akan disimpan pada database.
X
Pilihan Laporan
Awal
Akhir
Preview
3.4.2. Transaksi Breakdown X Shift :
Tanggal : Tanggal
Shift
1
Group
2
3
Group :
A
Mesin
B
Tipe
C
D
E
Durasi
Browse Keterangan
Gambar 3.8. Rancangan Tampilan Laporan 3.5.3. Tampilkan Browse Data X Tanggal
Shift
Group
No Mesin
Art No
Mould
Cavity
Jam Prod
Actual Box
Berat
Chr Time
Update
Gambar 3.6. Rancangan Form Transaksi Breakdown 3.5. Menu Tampilkan Menu tampilkan merupakan laporan berupa grafik pareto, file open office dengan extension ods sebagai defaultnya dan browse data berupa tampilan grid view pada layar. Berikut rtampilan form tampilkan sebagai laporan dari rancangan sistem aplikasi yang akan dibuat. 3.5.1. Tampilkan Grafik Pareto
Gambar 3.7. Rancangan Tampilan Grafik Pareto Tampilan laporan bebentuk berupa grafik pareto reject dan frekensi down time dengan batas maksimal 31 hari untuk menampilkan grafik.
Gambar 3.9. Rancangan Browse Data IV Pengujian Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem. Tahapan ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman. Setelah diimplementasikan maka dilakukan pengujian terhadap sistem dan dilihat kekurangan-kekurangan pada aplikasi untuk pengembangan sistem selanjutnya. 4.1. Penggunaan Program Program dibuat dengan mengikuti kriteriakriteria yang ada, yaitu mudah dioperasikan (User Friendly), dan tampilan yang menarik (User Interface). Sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam desain sistem, maka sistem aplikasi yang dikembangkan diharapkan mampu menjawab segala permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya. Dibawah ini terdapat cara-cara dalam menggunakan program aplikasi sistem informasi yang dibuat penulis, yaitu : 4.1.2.
Login Menu
3.5.2. Tampilkan Laporan
Gambar 4.1. Tampilan Menu Login
Copyright@2016 STMIK Cikarang www.jurnal.stmikcikarang.ac.id
21
Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.1, No.1 September 2016
4.1.3.
ISSN xxxx-xxxx
Form Menu Utama berisi daftar pelayanan yang ada dalam aplikasi.
Gambar 4.5. Form Tampilan Master Mould Gambar 4.2. Tampilan Menu Utama Daftar pelayanan yang ada adalah sebagai berikut : a. File, pada menu File berisi Exit untuk keluar dari sistem.
3.
Produk berisi semua daftar jenis produk yang diproduksi.
Gambar 4.6. Form Tampilan Master Produk Gambar 4.3. Tampilan File b.
4.
Tipe Reject berisi semua kategori reject yang telah ditetapkan.
Master Data, pada menu Master Data ini berisi master data antara lain : 1.
Tipe Material merupakan master data semua material yang digunakan untuk berproduksi .
Gambar 4.7. Form Tampilan Tipe Reject 5.
Status Mesin berisi status mesin yang berisi pilihan status Automatic, Semi Auto, Manual, dan belum ada Mesin.
Gambar 4.4. Form Tampilan Master Tipe Material 2.
Mould berisi semua daftar mould yang dimiliki oleh PT. Wavain Duta Jaya.
Gambar 4.8. Form Tampilan Master Status Mesin
Copyright@2016 STMIK Cikarang www.jurnal.stmikcikarang.ac.id
22
Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.1, No.1 September 2016
6. Status produksi berisi pilihan status produksi dengan pilihan status Produksi, Trial Mesin, Trial Mould Baru, Trial Mould Repair dan Other.
ISSN xxxx-xxxx
c.
Transaksi, pada menu Transaksi berisi transaksi proses produksi dan transaksi breakdown yang terjadi selama proses dengan tampilan sebagai berikut: 1. Transaksi Produksi berisi form berupa gridview untuk melakukan inputan transaksi produksi.
Gambar 4.9. Form Tampilan Master Status Produksi 7. Tipe Breakdown berisi kategori brekdown yang telah distandarkan.
Gambar 4.13. Form Tampilan Transaksi Produksi 2. Transaksi Breakdown berisi form berupa gridview untuk melakukan transaksi breakdown selama proses berlangsung.
Gambar 4.10. Form Tampilan Master Tipe Breakdown 8. Operator berisi semua daftar operator yang mengoperasikan mesin.
Gambar 4.14. Form Tampilan Transaksi Breakdown d.
Tampilkan, pada menu Tampilkan berisi Grafik, Laporan, dan browse data
Gambar 4.11. Form Tampilan Master Operator 9. User Logon berisi semua user yang dapat mengakses sesuai dengan hak otoritasnya Gambar 4.15. Form Tampilan Grafik 1. Grafik Pareto, Pada Form Grafik Pareto disediakan dua grafik yaitu: a. Grafik Pareto Reject.
Gambar 4.12. Form Tampilan Master User logon
Copyright@2016 STMIK Cikarang www.jurnal.stmikcikarang.ac.id
23
Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.1, No.1 September 2016
ISSN xxxx-xxxx
Gambar 4.20. Format Laporan Availbility Gambar 4.16. Form Grafik Pareto
b. Grafik Pareto Breakdown.
d. About, pada menu Tampilkan berisi About berisi tentang program perusahaan yaitu Manufacturing Excelent
Gambar 4.17. Form Grafik Breakdown 2.
Laporan, Pada Form Laporan disediakan tiga buah format laporan yang akan keluar otomatis dengan format ods (Open Officce Calc) dengan tampilan sebagai berikut: a. Laporan Reject OEE ( Overall Equipment Effectiveness )
Gambar 4.18. Format Laporan OEE b. Laporan Reject
Gambar 4.19. Format Laporan Reject c. Laporan Availbility
Copyright@2016 STMIK Cikarang www.jurnal.stmikcikarang.ac.id
Gambar 4.21. Form About V Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian dengan kasus uji sample di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak sudah dapat mengeluarkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Dari segi fungsi aplikasi sistem pengolahan data Overall Equipment Effectiveness ini dapat memenuhi spesifikasi dalam pelaksanaan tugas secara cepat dan akurat. Adapun beberapa point kesimpulan dari hasil pengujian dan implementasi antara lain: 1. Hasil pencapaian Overall Equipment Effectiveness yang digunakan untuk parameter tingkat efektifitas dapat dilihat hasilnya secara harian atau pershift yang sebelumnya hanya dapat dilihat mingguan. 2. Telusur data dapat dilakukan lebih cepat hanya membutuhkan waktu 1 jam karena tidak harus melakukan penggabungan data manual yang sebelumnya dibutuhkan waktu lebih 6 jam dan Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan analisis penyebab masalah membutuhkan waktu hanya 2 jam yang sebelumnya 4 jam serta telah disediakan database untuk menyimpan data. 3. Seluruh pencapaian produksi dan tingkat efektifitas mesin dapat di akses oleh departement support seperti Workshop dan Engineering yang dapat
24
Jurnal Informatika SIMANTIK Vol.1, No.1 September 2016
digunakan sebagai penujang keputusan untuk melakukan tindakan perbaikan. Referensi [1] Anonim, 2010, Visual Basic, wikipedia.org. [2] Anonim,2010, Pengertian ManajemenKeuangan, definisi pengertian. blogspot.com [3] C. Efisitek dan R. Fikriansyah, Dasar Pemprograman VB.Net 2008. Jakarta: Penerbit Restu Agung, 2008. [4] Hartini, Sri 2011, Teknik Mencapai Produksi Optimal, Cv. Lubuk Agung, Bandung.
Copyright@2016 STMIK Cikarang www.jurnal.stmikcikarang.ac.id
ISSN xxxx-xxxx [5] Sadeli, Muhammad. (2010). Aplikasi Penjualan dengan Visual Basic 2008. Maxicom. Jakarta [6] Sibero, Alexander F.K. (2010). Dasar – Dasar Visual Basic.net. Mediakom. Yogyakarta [7] Wahana Komputer 2010, SQL Server 2008 Express, Andi Offset, Yogyakarta. [8] Wahana Komputer 2010, Membuat Aplikasi Client Server dengan Visual Basic 2008 , Andi Offset, Yogyakarta. [9] Wiwit Siswoutomo, “The Screet of Vb.Net”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2010
25