PERANCANGAN APARTEMEN SEWA DI SURAKARTA (Dengan pendekatan konsep Emilio Ambasz) 1)
Oleh : Herry Prasetya1), Iwan Priyoga2), Y. Dicky Ekaputra3) Mahasiswa Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran Semarang 2), 3) Dosen Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran Semarang
ABSTRAKSI Semakin bertambahnya penduduk dan semakin padatnya tata ruang kota, maka telah diasumsikan dengan berbagai kesimpulan cara mengatasi pembangunan yang semakin padat dengan kebutuhan pembangunan pula. Maka terciptalah suatu bangunan berbentuk vertikal dengan jumlah lantai lebih dari satu (highrise building). Dalam mengatasi hal tersebut tercipta apartemen untuk hunian penduduk yang padat. Gedung apartemen merupakan suatu bangunan yang menggunakan konsep rumah susun (rusunawa) yang disempurnakan menjadi bangunan modern dan diaplikasikan untuk golongan menengah keatas. Bentuk dari bangunan apartemen ini merupakan bangunan highrise building yang merupakan suatu blok dan terbagi-bagi dalam sejumlah ruang dan unit-unit tipe hunian yang dipasarkan secara strata-title atau disewakan. Dari hunian dengan fasilitas kamar 1 sampai 3 kamar yang nyaman serta modern, sehingga dapat menarik penyewa apartemen sebagai pelayanan jasa penyewaan hunian. Kata kunci : Apartemen, konsep Emilio Ambasz
I.
sebagian besar warga kotanya. Untuk itulah,
PENDAHULUAN
maka pemerintah pada beberapa dasa warsa
1.1. Latar belakang Perkembangan kota yang berjalan sejajar
terakhir
ini
mulai
juga
menggalak-
dengan makin lajunya pertambahan penduduk
kan pembangunan rumah susun sederhana
kota dan kegiatannya. Hal ini sekaligus juga
(Rusunawa dan Rusunami), dan swasta juga
makin tingginya tuntutan warga kota terhadap
untuk kelas menengah dan mewah (lebih
pemanfaatan lahan untuk fungsi-fungsi kota
sering disebut apartemen).Apartemen adalah
yang makin produktif seperti fungsi bisnis,
blok bangunan yang di dalamnya terbagi-bagi
perdagangan,
dalam sejumlah ruang atau unit, yang
jasa
dan
perkantoran.
Konsekuensinya adalah pembangunan secara vertikal
merupakan
terutama
bagi
sebuah
kawasan pusat
keharusan kota
atau
dipasarkan secara strata-title atau disewakan. Laporan perancangan ini dibuat sebagai tindak lanjut dari penyusunan Landasan
kawasan potensial lainnya. Laju pemanfaatan
Program
lahan untuk fungsi-fungsi di atas, seringkali
Arsitektur dengan judul Apartemen Sewa di
memaksa
Surakarta. Laporan ini berisikan garis besar
tempat
tinggal
warganya
Perencanaan
dan
menyingkir ke lokasi yang relatif jauh dari
pemikiran-pemikiran
pusat kegiatan kota.
cangan fisik dengan didasarkan pedoman
Di sisi lain,kebutuhan untuk tempat tinggal yang nyaman dan dekat dengan tempat
perancangan Sasaran
yang
dan
Perancangan
konsep
meliputi
Perancangan,
peran-
Tujuan
Faktor
dan
Penentu
kerja juga merupakan salah satu tuntutan bagi
1
Perancangan, Kegiatan dan Pelaku Kegiatan, serta Dasar Filosofi. Berdasarkan dilakukan
Maksud dalam perancangan apartemen adalah untuk mengatasi dalam pembangunan
pedoman
desain
kota, agar kepadatan kota dapat diminimalisir
untuk
dengan hunian-hunian berbentuk vertikal,
memperoleh alternatif desain terbaik dan
sehingga dalam penataan kota akan tertata
konsepsi perancangan diuraikan dalam:
dengan baik.
a.
eksplorasi
perancangan
Perancangan tapak meliputi pencapaian dan sirkulasi.
b.
c.
1.3. Tujuan dan Sasaran
Perancangan bangunan meliputi bentuk
Tujuan ; laporan ini adalah untuk
massa bangunan, penampilan bangunan,
mengungkapkan dan merumuskan masalah-
tata ruang dalam dan luar, struktur dan
masalah yang berkaitan dengan perencanaan
bahan bangunan.
dan
Perlengkapan bangunan, yang meliputi
Surakarta
persyaratan fisik dan utilitas bangunan.
pemecahannya secara arsitektural seperti pada
Dasar
tapak dan bentuk bangunannya, Strukturnya,
pendekatan
perencanaan
dan
perancangan arsitektur ini di maksudkan sebagai acuan yang dipakai untuk menyusun
perancangan serta
Apartemen
Sewa
memberikan
di
alternatif
serta Utilitasnya. Sasaran ; tersusunnya langkah-langkah
landasan program perancangan apartemen
pokok
Sewa di Surakarta. Dasar pendekatan tersebut
perancangan Apartemen Sewa di Surakarta
adalah:
berdasarkan
1.
Pendekatan aspek fungsional
perancangan (design guide lines aspect).
2.
Pendekatan aspek teknis
3.
Pendekatan aspek kinerja
4.
Pendekatan aspek arsitektural
5.
Pendekatan aspek kontekstulal Dari
rumusan
di
atas
(proses
dasar)
atas
perencanaan
aspek-aspek
dan
panduan
1.4. Batasan dan Anggapan Batasan ; Peraturan bangunan yang akan digunakan mengacu pada peraturan daerah diharapkan
setempat yang tercantum dalam RDTRK kota
terwujud perancangan sebuah Apartemen
Surakarta dan uu no.28 tahun 2002 tentang
Sewa di Surakarta yang mampu memenuhi
pembangunan gedung.
kebutuhan binis akomodasi/penyewaan yang bertaraf
internasional
untuk
Anggapan ; Situasi, kondisi dan daya
mendukung
dukung tanah kawasan yang digunakan
program pemerintah dalam bidang investasi
termasuk jaringan utilitas kota, serta sarana
dan pariwisata.
infrastruktur mengantisipasi
1.2. Maksud
lain,
dianggap berdirinya
siap
untuk
bangunan
Apartemen Sewa di Surakarta.
2
II. TINJAUAN TEORI
dilengkapi
2.1. Definisi Apartemen
(kolam renang, pusat kebugaran, toko,
Beberapa
definisi
apartemen
secara
dengan
berbagai
fasilitas
dsb) Sedangkan séwa berarti pemakaian
umum:
sesuatu dengan membayar uang. Jadi
a.
Apartemen mempunyai 2 pengertian
“Apartemen
yaitu : (sumber: Mulio,Anton M, dkk.
bangunan yang terdiri dari beberapa unit
Kamus besar bahasa Indonesia : cetakan
hunian
ketiga hal 45 .1990 balai pustaka,
kehidupan bersama, dapat dihuni dengan
Surakarta)
membayar sewa dalam batas waktu
- Tempat tinggal yang berada di satu
tertentu. (Sumber : http://pusatbahasa.
lantai bangunan bertingkat rumah/flat. - Bangunan bertingkat yang dibagi beberapa tempat tinggal dan unit-unit. b.
c.
d.
Sewa”
yang
adalah
didalamnya
suatu terdapat
diknas.go.id/kbbi/index.php ). Apartemen menjadi
sewa
dua
diklasifikasikan
jenis,
yaitu
apartemen
Menurut ensilopedia nasional Indonesia
servis(serviced apartment) dan apartemen non
kata
system
servis. Apartemen servis adalah apartemen
hunian baru yang berbentuk vertikal
sewa yang dilengkapi dengan pelayanan
untuk
harian hotel seperti layanan kamar, binatu,
Apartemen
merupakan
mengatasi
keterbatasan
lahan
dikota.
dan makanan. Dengan adanya “tambahan”
Menurut james hombeck dalam bukunya
pelayanan
apartement & Dormitories, Apartemen
menetapkan tarif sewa yang lebih tinggi
adalah dibangun dalam suatu lingkungan,
dibandingkan apartemen sewa biasa. Dengan
yang terbagi dalam bagian – bagian yang
tarif sewa yang lebih tinggi, apartemen servis
distrukturkan secara fungsional dalam
umumnya
area yang horizontal maupun vertikal &
memerlukan
merupakan suatu kesatuan yang masing –
Apartemen
masing
terpisah,
dikelola seperti jaringan hotel sehingga
terutama untuk tempat hunian yang
penghuni menikmati. Fasilitas dan pelayanan
dilengkapi bagian bersama, benda–benda
seperti menginap di hotel (inhouse keeping),
bersama dan tanah bersama.
sedangkan apartemen non servis merupakan
dapat
Menurut
digunakan
Kamus
Besar
Indonesia
apartemen
apartemen yaitu merupakan tempat
management
tinggal (terdiri atas kamar duduk, kamar
apartemen.
tidur, kamar mandi, dapur, dsb) yang berada
pada
bertingkat
yg
satu
lantai
besar
dan
bangunan mewah,
tersebut,
diminati
apartemen
oleh
akomodasi servis
yang
mereka jangka
(serviced
dikelola
dengan
servis
yang
pendek.
apartment)
oleh
pelayanan
property standar
Dalam hal ini pengertian diatas maka dapat
ditarik
suatu
kesimpulan
bahwa
apartement adalah : suatu bangunan gedung
3
bertingkat
yang
dibangun
dalam
suatu 2.3. Berdasarkan Sistem Sirkulasi Vertikal
lingkungan yang terbagi dalam bagian yang distrukturkan
secara
fungsional
kearah
Menurut James Hombeck dalam buku Apartments
and
Dormitories,
horizontal maupun vertikal dan merupakan
apartemen
dapat
satu kesatuan yang dimiliki,disewakan dan
system sirkulasi vertikal.
digunakan secara terpisah sebagai tempat
a.
dibedakan
hal.26-28 berdasarkan
Elevated Apartment
tinggal atau hunian bagi satu keluarga atau
Pencapaian bangunan melalui sarana
perorangan sebagai satu kehidupan bersama,
elevator (lift), umumnya digunakan pada
yang dilengkapi dengan bagian bersama,
apartemen dengan ketinggian lebih dari 4
benda bersama dan tanah bersama.
lantai. b
Pencapaian melalui sarana tangga dan
2.2. Macam-macam Apartemen Bangunan apartemen dapat digolongkan dalam berbagai macam, antara lain : a.
Walk Up Apartment
umumnya berlaku bagi bangunan yang tidak lebih dari 4 lantai.
Ketinggian Bangunan (Housing, Jphn Mascai, hal.225) : -
Low
Rise
2.4. Berdasarkan
Apartment
(bertingkat
rendah) tipe bangunan bertingkat
-
sirkulasi
vertikal
a.
Exterior Corridor System Merupakan sistem koridor yang melayani
melalui
unit-unit apartemen dari satu sisi. Ciri utama
tangga (walk up) tanpa menggunakan
bangunan yang menggunakan sistem ini
lift.
adalah tiap unit hunian memiliki dua wilayah
Medium Rise Apartment (bertingkat
ruang luar. Bentuk ini memungkinkan unit-
sedang) Tipe bangunan bertingkat
unit apartemen mendapatkan ventilasi silang
dengan menggunakaan lift hidrolik
dan pencahayaan dari dua arah secara
yang konsekuensinya memiliki beban
alamiah.
terbatas dan ketinggian antara 4-8 High
Bentuk bangunan secara keseluruhan pada umumnya merupakan bentuk massa
lantai. -
Koridor
(Housing, John Mascai, 226-262)
dengan ketinggian 2-4 lantai, dan sistem
Pelayanan
Rise
Apartment
(bertingkat
memanjang dan bukan merupakan tipe yang
dengan
ekonomis. Karena dengan luasan yang sama
menggunakan lift elektrik, tinggi
hanya diperoleh jumlah unit hunian jika
bangunan lebih dari 8 lantai dan
menggunakan Double Louded System.
jumlah
b.
tinggi)
Tipe
lantai
bangunan
maksimum
hanya
dibatasi oleh kemajuan teknologi.
Central Corridor System Merupakan
digunakan
system
paling
umum
dimana sebuah koridor berada
4
ditengah melayani unit-unit apartemen yang
Faktor utama yang menentukan penggunaan
berada di kedua sisi koridor. Sistem ini
jenis ini adalah kondisi tapak, view dan
dipandang
dibandingkan
jumlah unit hunian. Type Multicore System ini
dengan Single Louded Systemyang hanya
member jawaban atas kebutuhan koridor
melayani
pendek, rasa kebersamaan, dan peningkatan
lebih
ekonomis
satu
sisi.
Memungkinkan
dikembangkannya unit-unit baru sepanjang
pengawasan
dan
keamanan
serta
lebih
arah koridor dengan pertimbangan pelayanan
mengutamakan pendekatan manusia. Namun
transportasi vertikal yang ada dengan panjang
lebih mahal dibandingkan Central Corridor
bangunan, tetapi system ini juga memiliki
System, karena jumlah core lebih dari satu.
beberapa masalah, antara lain terbentukanya koridor yang terlalu panjang atau jika terdapat
2.5. Berdasarkan bentuk hunian
view yang bagus hanya dapat dilihat dari
Menurut
Joseph
de
Chiara
dalam
salah satu sisi bangunan saja. Oleh karena itu
bukunya yang berjudul Time Saver Standards
diperlukan pendekatan yang tepat dalam
for Development, hal. 459-469 apartemen
menentukan bentuk bangunan yang tepat
berdasarkan bentuk huniannya terdiri atas:
dengan kondisi yang sudah ada.
a.
c.
Point Block System (koridor terpusat)
Simplex Apartment / Flat Apartemen yang terdiri dari satu buah
Merupakan pengembangan dari Double
lantai disetiap unitnya dan melakukan semua
Louded Systemdengan koridor yang sangat
kegiatan dilantai yang sama.
pendek, sehingga terjadi perubahan dari
b.
skema perencanaan secara linier dengan sisi terpanjang
menjadi
bujur
sangkar
Duplex Apartemen yang memiliki dua lantai
dan
disetiap unitnya dari ruang tamu, dapur, dan
terbentuk system koridor . system koridor
ruang makan pada lantai pertama dan area
yang memiliki coreyang secara langsung
tidur di lantai kedua, dihubungkan oleh tangga
berhubungan dengan unit-unit hunian yang
yang terdapat didalamnya.
tersusun memiliki core. Unit-unit hunian pada
c.
Triplex
tiap lantai terbatas antara 4-6 unit. Jenis ini
Apartemen yang terdiri dari tiga buah
dapat mereduksi penggunaan ruang koridor.
lantai di dalam satu unit hunian. Sama seperti
Bentuk bangunan secara keseluruhan pada
duplex, bentuk triplex untuk kegiatan bersama
umumnya bermassa menara (tower paln).
dan area tidur di lantai paling atas.
Bentuk
ini
bisa
berkembang
menjadi
bermacam bentuk, tidak hanya bujur sangkar. d.
2.6. Berdasarkan Jumlah Ruang Tidur per
Multicore System
Unit Hunian.
Diaplikasikan untuk memenuhi tuntutan
Menurut
yang lebih berariasi dari bangunan hunian.
Joseph
de
Chiara
dalam
bukunya yang berjudul Time Saver Standards
5
for
Residential
Development,
hal.470
Fasilitas
penunjang
lingkungan
apartemen dibedakan berdasarkan jumlah
perumahan dapat diartikan sebagai kelompok
ruang tidur per unit hunian.
kegiatan penunjang yang diharapkan dapat
a.
Apartemen
Efisien
merupakan
unit
sosial bagi penduduk sekitar hunian tanpa
utama yang digunakan untuk berbagai
menganggu aktivitas kegiatan utama dalam
keperluan (tidur, makan, duduk-duduk).
kawasan
Terkadang
penunjang yang akan diadakan adalah:
jenis
ini
sering
disebut
a)
Apartemen dengan satu kamar tidur (one
Kegiatan Fitness Centre Lengkap.
Pada jenis ini ruang makan dan ruang
apartemen dan masyarakat sekitar. b)
untuk
kelompok
penghuni
Kegiatan perkantoran. Mampu menyediakan ruang yang dapat
Apartemen dengan dua kamar tidur (two 2
bedrooms apartment, ± 46,45-92,90 m ).
disewakan untuk kegiatan perkantoran. c)
Kegiatan Praktek Dokter
Terdiri dari 2 ruang tidur, ruang duduk,
Mampu menyediakan fasilitas kegiatan
ruang makan, dapur dan kamar mandi.
Praktek Dokter Bersama beserta fasilitas
Apartemen dengan tiga kamar tidur
pendukungnya (laboratorium, klinik dan
(three bedrooms apartment, ± 55,74-
sebagainya).
111,48 m2). Terdiri dari 3 ruang tidur,
d)
Kafetaria ; Menyediakan Kebutuhan
ruang duduk, ruang makan, dapur, dapur
makan ringan /snack, rehat kopi,dengan
dan 1-2 kamar mandi.
best-view
Apartemen dengan empat kamar tidur
pengunjung.
(four bedrooms apartment, ± 102,19-
e)
yang
menarik
bagi
Restauran ; Menyediakan restaurant yang
139,35 m2). Terdiri dari 4 ruang tidur,
lengkap
ruang duduk, ruang makan, dapur, 2
apartemen dan penduduk sekitar.
kamar mandi dan gudang. f.
fasilitas
olahraga
ruang tidur, dapur, kamar mandi / WC.
e.
Beberapa
bedroom apartment, ± 37.16-55,74 m ). duduk jadi satu, selain itu juga terdapat
d.
apartemen.
mampu mengakomodasikan kebutuhan
2
c.
kebutuhan-kebutuhan
hunian apartemen yang terdiri dari ruang
Apartemen Studio. ( ± 8,58-46,45 m2). b.
mengakomodasikan
f)
untuk
kebutuhan
Ruang Serba Guna ;
penghuni
Menyediakan
Mewah (penthouse) terdiri dari 5 ruang
ruangan serbaguna yang dapat digunakan
tidur, ruang makan, ruang duduk, ruang
untuk Ruang seminar, Ruang Rapat, dan
kerja, dapur (lengkap dengan pantry), 3
sebagainya.
kamar mandi dengan ruang ganti, ruang pelayan, ruang cuci dan gudang.
g)
Mini Market Menyediakan kebutuhan rumah tangga yang
sering
diperlukan,
makanan
2.7. Berdasarkan Fasilitas Penunjang
6
minuman praktis, kebutuhan alat-alat h)
Pemasaran,
yang
kantor .
permintaan
terhadap
Kios (Area Komersil)
jumlah penduduk yang berpotensi, jenis
Menyediakan
hunian yang ditinggal dirumah susun,
komersil
wadah untuk kegiatan
yang
masyarakat
disewakan guna
kepada
ditinjau
dari
rumah
hal
susun,
dan industry didaerah tersebut dan
menunjang
rencana dimasa mendatang. -
perekonomian kawasan.
i)
-
Keterangan
yang
berkaitan
dengan
Musholla sebagai tempat beribadah,
daerah sekitarnya (hal-hal yang berkaitan
dan dibutuhkan ruangan yang benar-
dengan jalan, tempat parker, taman, dan
benar privat.
bahaya lingkungan seperti bising, asap, debu dan lain-lain). -
2.8. Berdasarkan Jenis Sewa
yang ada, waktu pencapaian, biaya
Sewa biasa adalah penghuni membayar
tranportasi umum, dan jadwal tranportasi
uang sewa kepada pemilik bangunan sesuai dengan perjanjian tanpa terikat batas waktu.
Sewa beli adalah uang sewa berfungsi sebagai
angsuran
pembelian,
bila
umum. -
maka
bangunan
-
Sewa
sekolah,
menjadi
kantor,pusat
perbelanjaan,
gedung peribadatan, rekreasi, rumah
kontrak
adalah
penghuni
membayar uang sewa secara periodik sesuai dengan persetujuan, apabila masa kontrak
Fasilitas lingkungan yang dilihat dilihat dari jarak dan pencapaiannya, seperti
milik penghuni.
Peraturan pemerintah yang mengatur tentang masalah bangunan setempat.
angsuran sudah memenuhi harga yang ditetapkan,
Transportasi dilihat dari jenis transportasi
berakhir
dapat
sakit, dan sebaginya. -
Lingkup pelayanan kota.
-
Utilitas seperti saluran hujan dan sanitair, persediaan air, gas, listrik dan telepon.
diadakan b.
perjanjian baru.
Persyaratan bangunan Apartemen Menurut Peraturan Mentri Pekerjaan
Umum
2.9. Persyaratan Teknis Apartemen a.
bukunya
Joseph yang
de
Chiara
berjudul
dalam
Standards
Perancangan Tapak, pemilihan tapak sebuah apartemen dibawah ini :
mengenai
Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah
Persyratan Lokasi Tapak Menurut
No.60/PRT/1992
mempertimbangkan
hal-hal
Susun, rumah susun maupun apartemen harus mempunyai kelengkapan bangunan, antara lain : 1.
Alat
transportasi
bangunan,
yang
meliputi :
7
o Lift atau Escalator, digunakan pada
4.
rumah susun dengan ketinggian lebih
penangkal konvensional (non radioaktif)
dari 4 lantai dengan ketentuan sebagai
atau non konvensional (radioaktif).
berikut:
5.
- Memiliki
kapasitas
sesuai
- Dapat
rumah pompa, meter air keran, dengan
berfungsi
penumpang,
sebagai
barang,
lift
ketentuan :
makanan,
o Tangki didalam tanah, dipermukaan
serta satu lift kebakaran.
tanah, atau sebagian didalam tanah
o Tangga, digunakan pada rumah susun
harus dapat memenuhi kebutuhan air
dengan ketinggian sampai 4 lantai
sekurang-kurangnya untuk tiga hari
yang
pemakaian.
memiliki
ketentuan sebagai
berikut :
o Tangki yang ada di atas permukaan
- Lebar berguna dan bordes 120 cm.
tanah atau di atas rumah susun dapat
- Railing tangga setinggi minimal
memenuhi
110 cm.
kebutuhan
sekurang-
kurangnya untuk 6 jam.
Pintu tangga darurat yang berguana saat penanggulangan
bahaya
o Pompa diletakkan pada tempat yang
kebakaran,
terlindungi dan dapat mengurangi
dengan ketentuan teknis sebagai berikut: o Pintu dan tangga darurat terletak pada
gangguan suara. 6.
setiap lantai dengan radius 12,5 m.
Saluaran pembuangan air hujan yang terdiri
dari
tiga
jaringan
didalam
o Pintu darurat harus pada tempat yang
bangunan dan diluar bangunan, dapat
mudah di capai dan terlihat serta tahan
berupa talang datar maupun talang tegak.
api.
3.
Jaringan air bersih dapat terdiri dari jaringan distribusi, tangki penampung,
kebutuhan.
2.
Penangkal petir yang dapat berupa
7.
Saluran pembungn air limbah yang
o Tangga darurat terbuat dari bahan
berasal dari dapur, kamar mandi, cuci,
tahan api dengan ruang tangga yang
dan pembuangan dari kakus. Saluran
tahan asap terutama untuk rumah
pembuangan dari kakus harus dipisahkan
susun dengan ketinggian 40 m keatas.
dari saluran pembuangan yang lain.
Alat dan system pemadam kebakaran
8.
Tempat pewadahan sampah, yang dapat
harus disediakan untuk rumah susun
terdiri dari wadah sampah tiap-tiap
lebih dari 5 lantai yang disediakan mulai
satuan rumah susun atau saluran sampah
dari
sprinkler,
dengan perlengkapannya yang terletak
hydrantgedung, pemadam api ringan dan
dalam satuan rumah susun atau diluar
hydrant halaman yang dapat berfungsi
satuan
otomatis sesuai kebutuhan yang ada.
persyaratan kesehatan.
lantai
1,
seperti
rumah
susun sesuai
dengan
8
9.
Tempat jemuran secara fungsional harus mudah
dipergunakan,
1.
memenuhi
Adanya
potensi
dikembangkan
lokasi
yang
untuk
dapat
memenuhi
persyaratan keamanan, kebersihan, dan
kebutuhan fasilitas Penghuni di Kota
tidak mengganggu pandangan serta dapat
Surakarta.
menjamin terjadinya sirkulasi udara dan
2.
penetrasi sinar matahari yang cukup.
kebijakan Pemerintah Kota Surakarta
10. Jaringan listrik yang dapat menyediakan kebutughan
listrik
apartemen.
Generator
Lokasi perancangan disesuaikan dengan dalam perencanaan pembangunan.
seluruh
unit
listrik
yang
adalah pencapaian harus mudah dan
berfungsi sebagi cadangan listrik dari
terletak didekat pemukiman penduduk,
jaringan listrik utama PLN. Besaran
dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 dan
listrik
roda 4.
sekurang-kurangnya
3.
dapat
memberikan penerangan pada tangga
4.
Pemilihan tapak untuk Apartemen Sewa
Perancangan ini merupakan suatu sistem
umum, koridor dan lobi, pompa air,
agar Apartemen Sewa yang dibangun
pompa kebakaran serta untuk lift, sesuai
dapat berfungsi sesuai dengan ketentuan
dengan kebutuhan.
dan persyaratan yang ada.
11. Jaringan gas dan telepon
5.
Besaran
ruang
perancangan
ini
didasarkan pada studi literature, survey lapangan, studi banding dan analisa dari
III. METODOLOGI
unsur penentu, pelaku, kegiatan, ruang,
Pada penelitian dalam merancang sebuah atau
gedung
harus
fasilitas,
mempertimbangkan
beberapa
aspek
dibutuhkan.
bangunan
lokasi
serta
tapak
yang
diantaranya ; fungsional, teknis, kinerja, 3.2. Kegiatan dan Pelaku Kegiatan
arsitektural dan kontektual.
Ada beberapa Kegiatan dan Pelaku kegiatan yang ada di Apartemen yaitu sebagai
3.1. Faktor Penentu Perancangan Faktor berdasarkan
penentu
perancangan
pendekatan
dan
ini
ketentuan
berikut : 1.
Pengelola
perencanaan Apartemen Sewa di Surakarta.
Pengelola Apartemen dan tenaga kerja
Pendekatan perencanaan dan perancangan ini
yang melayani seluruh aktivitas dalam
merupakan
aktivitas Apartemen.
landasan
pedoman program
untuk
mencapai
perencanaan
dan
perancangan Apartemen Sewa di Surakarta. Adapun faktor penentu Perancangan
Kegiatan Administrasi
Kegiatan
Service/pelengkap
meliputi
kegiatan laundry,
dalam pendekatan ini adalah sebagai berikut:
9
1.
mekanikal elektrikal, dapur, mushola,
Kawasan ini diperuntukan untuk area
kafetaria, dan Restoran.
perdagangan, jasa, dan perkantoran. Luas total
Pengunjung/Tamu
tapak ini sekitar 10.6 Ha.
Sedangkan untuk Pengunjung dibedakan
a.
Utara : Jln. Brigjen Slamet Riyadi
menjadi 2 aktifitas yakni sebagai berikut:
Batas Tapak Barat
: Batik Danar Hadi
apartemen.
Selatan
: Pertokoan
Pengunjung/tamu yang tidak menginap,
Timur
: Jln. Honggowongso
Pengunjung/tamu
yang
menyewa
di
dalam hal ini pengunjung yang tidak
b.
Tata Guna Lahan : 1. Perdagangan
menyewa, tidak sewa hunian.
dan
jasa
(Hotel,
Pertokoan, dll). 3.3. Filosofi
2. Relatif Datar <10%
Bangunan
dirancang
sesuai
dengan
3. Luas Tapak = 10.610,82 m2
fungsinya sebagai bangunan Apartemen Sewa
4. KDB : 60-80 %
yang
5. KLB : 5,4
diperuntukkan
untuk
akomodasi
penyewa yang terfokus pada bidang jasa.
6. GSB : 29 m
Gaya yang ditampilkan dalam Apartemen
7. Tinggi Bangunan : lebih dari 4 lantai
sewa
di
Surakarta
ini
menyesuaikan
kebutuhan para penggunanya yang bersifat
c.
Potensi Tapak Dekat dengan area bisnis
dinamis. Pada perancangan ini digunakan pendekatan Arsitektur Modern yang mampu menunjukkan fungsi karya tersebut.
4.2. Pembagian Ruang a. Kelompok Aktivitas Pengelola 1) Ruang Penerima/lobby
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari berbagai refrensi dan data-data yang
2) Ruang General Manager 3) Ruang Manager
diperoleh serta survei dilapangan dan study
4) Ruang Sekretaris
banding serta study literatur dari hasil
5) Ruang-ruang Kepala Bagian
pembahasan atara lain :
6) Ruang Staff 7) Ruanq Rapat
4.1. Pemilihan tapak Dari kriteria dan persayaratan pemilihan tapak yang ada maka alternatif tapak yang di dapat adalah sebagai berikut: Berdasarkan pemilihan tapak telah ditentukan tapak terpilih di Jalan Slamet Riyadi. Terletak di dekat perempatan di Jalan Slamet Riyadi.
8) Ruang Arsip 9) Ruang Istirahat 10) Ruang Tamu 11) Lavatory 12) Mushola 13) Gudang b. Kelompok Aktivitas Servis
10
1) Ruang Perawatan Bangunan a) Ruang jaga
16) Ruang Pengawasan CCTV 17) Mushola
b) Ruang Cleaning Service c) Gudang Alat
d. Kelompok Aktivitas Parkir 1)
Ruang Drop Off/ Lobby
2)
Ruang Parkir Pengunjung
3)
R. Parkir Penghuni Apartemen
a) Ruang Genset
4)
Ruang Parkir Pengelola
b) Ruang Mesin AC
5)
Ruang Drop Off Basemen
c) Ruang PABX
6)
Ruang Parkir Taxi
2) Ruang
Pelayanan
Teknis
Bangunan
d) Ruang AHU
e. Kelompok Aktivitas Hunian
e) Ruang Pompa dan Reservoir
1)
Ruang Tamu
f) Ruang Transformator
2)
Ruang Keluarga
g) Ruang Penampungan Sampah
3)
Ruang Tidur
h) Ruang Panel
4)
Ruang Makan
i)
5)
Lavatory
6)
Dapur/pantry
Ruang Control
3) Ruang Security 4)
Ruang Pengawasan CCTV
5)
Mushola
f. Kelompok Aktivitas Penunjang
c. Kelompok Aktivitas Servis
1)
Kelompok Ruang Penerima
2)
Lobby Apartemen
1)
Ruang Perawatan Bangunan
3)
Ruang multifungsi
2)
Ruang jaga
4)
Resepsionis
3)
Ruang Cleaning Service
4)
Gudang Alat
5)
Ruang
g. Kelompok Fasilitas Hunian a)
Ruang Serba Guna
b)
Restoran/Kafe
Bangunan
c)
Laundry
6)
Ruang Genset
d)
ATM
7)
Ruang Mesin AC
e)
Mini Market
8)
Ruang PABX
f)
Drugstore dan Klinik
9)
Ruang AHU
Pelayanan
Teknis
h. Kelompok Fasilitas Rekreasi dan
10) Ruang Pompa dan Reservoir
Olahraga
11) Ruang Transformator
1)
Kolam renang
12) Ruang Penampungan Sampah
2)
Massage and Spa
13) Ruang Panel
3)
Jogging Track
14) Ruang Control
4)
Fitness Center
15) Ruang Security
5)
Children Playground
11
4.3. Perhitungan Besaran Tapak
Luasan lantai tipical tower hunian = Type
Luas Total yang dibutuhkan =
1 : Type 2 : Type 3 = 60 m2 : 80 m2 : 114
30.000 m2
m2
LUAS TOTAL APARTEMEN
= 8 unit : 6 unit : 2 unit
=(Luas total bangunan tower + Fasilitas
= 480 m2 : 480 m2 : 228 m2
Penunjang outdor + Pelayanan + Parkir)
= 1188 m2
= 17.788,2 + 1724 + 1071.48 + 9377
Kebutuhan jumlah lantai tipical pada
= 29.960.88m2
hunian :
= 29.960 m2
= 11.672 : 1188
= 2.99 Ha
= 10 lantai pada hunian tower A.
Luas Tapak terpilih 10.610,82 m2
Pada tower B penambahan 3 lantai
KDB 60 % = 6.366, 49 m2
= 15.444 : 1188
= 6.366 m2 yang boleh dibangun
= 13 lantai pada hunian tower B
Area outdoor
Jadi total seluruh lantai ada 18 terdiri dari :
= 1724 m2
Area pelayanan = 1071.5 m2
Basment
= Parkir Publik
Luas parkir
Lantai 1
= Pengelola dan servis
= 9377 m2
Asumsi parkir outdoor = 1000 m2
Lantai 2-4 = Parkir Indoor hunian
Parkir indoor 4 lantai ( 1 lantai basement
Lantai 5
dan tiga lantai tipikal )
Lantai 6-18 = Hunian
= Mini Market
Luas lantai dasar : 6.366 – 1.724 – 1.071.5 – 1.000 =
4.4. Bentuk Massa Bangunan
3.789.13 m2
Arsitektural bangunannya berupa satu
Jumlah luas fasilitas indoor non hunian
massa berbentuk tower. Bangunan apartemen
Jumlah Fasilitas Indoor 2711.4 m2
menampilkan bentuk bangunan high rise yang
Total luas ruang pengelola 440.1 m2
melambangkan karakter dan citra kota dari
Jadi,
= 2711.4 m2
kota Surakarta tersendiri. Selain berkonsep
=
Modern Architecture, Green Architecture juga
440.1 m2 + 3151.5 m2
Sirkulasi 20% =
630.3 m2
diterapkan pada bangunan-bangunan tersebut +
3781.8 m2
dengan menggunakan konsep Emilio Ambasz dimana konsep adalah struktur menyatu
Jumlah fasilitas indoor non hunian =
dengan lansekap sebagaimana manusia harus
3781.8 m2
bersahabat dengan alamnya dan tidak ada
Jumlah Luas tower tipical hunian =
hasil-hasil alamnya dan tidak ada hasil-hasil
11.672 m2
alam yang terbuang.
12
mempertimbangkan efisiensi penataan ruang
4.5. Konsep Penekanan Desain Penekanan desain yang digunakan dalam
dalamnya.
Modul
Horizontal
ditentukan
perancangan Rental Apartment Surakarta
dengan melihat modul ruang efektif lagi
adalah dengan konsep modern sustainable.
apartemen, serta parkir indoor. Modul grid
Dalam hal ini konsep apartment sustainable
lebr efektif digunakan untuk menciptakan unit
terhadap
hunian apartemen. Penggunaan kolom pada
citra
sustainable
kota
terhadap
atau
budaya
green
dan
architecture
tampilan bangunan dapat menampilkan.
lobby/hall/atrium
dihindarkan
untuk
kemudahan sirkulasi. Modul vertikal , ditentukan oleh modul servis, modul efektif dan system ventilasi,
4.6. Konsep Penataan Luar Ruang Menurut fungsinya dapat dibagi 2 yaitu
berdasarkan pendekatan pada bab sebelumnya
ruang luar aktif (fasilitas penunjang outdoor,
ditentukan modul vertikal dan langit-langit
sirkulasi kendaraan dan manusia, dan parkir
yang efisien adalah 2,70 – 3,00 m.
outdoor) serta luar ruang pasif (tanamantanamn). Untuk mengurangi traffic-jam akibat parkir
ditelataran,
maka
seluruh
4.8. Konsep Utilitas (Pendekatan Kinerja)
parkir
Apartemen
yang
direncanakan
diletakkan di basement, sehingga ruang luar
menggunakan system utilitas serta keamanan
hanya untuk sirkulasi kendaran masuk-keluar,
yang efisien serta dapat terintegrasi satu
drop off, lalu lintas manusia dan fasilitas
dengan
outdoor. Unsur-unsur ruang luar antara lain :
menggunakan intelligent Building System
1.
(IBS) dan Building Automated System (BAS).
Landscaping Penataan
landscaping
lahan
yang
lainnya.
System
tersebut
Sistem IBS yang digunakn dalam bangunan,
dimaksimalkan lahan hijau untuk difungsikan
antara lain sebagi berikut :
sebagai ruang terbuka hijau. Pembuatan
1.
Sistem Pencahayaan
taman-taman dan mini waterfall diplataran,
Pencahayaan alami digunakan pada siang
sitting group di apartemen, dan landmark
hari untuk skylight pada atrium. Untuk
apartemen ini.
unit hunian apartemen, dibuat jendela-
2.
Sirkulasi
jendela
Entrance apartemen, sirkulasi dan area
Matahari dalam hunian.
parkir
apartemen.Sirkulasi
manusia
disediakan pedestrian ways.
untuk
memasukkan
cahaya
Pencahayaan buatan merata digunakan untuk retail, koridoor, dinding, lantai dan unit hunian serta fasilitas apartemen yang
4.7. Konsep Struktur (Pendekatan Teknis) Modul yang digunakan menyesuaikan system
struktur
yang
digunakan
dalam
aktivitasnya
tidak
memerlukan
pengamatan khusus. Penerangan terarah digunakn untuk member penonjolan pada
13
2.
ruang etalase dan display. Penerangan
aliran listrik didistribusikan ketiap-tiap lantai
setempat digunakan untuk melengkapi
melalui
penerangan
cahayanya
Apartemen memiliki UPS (Uninteruptible
terhalang, misalnya pada barang-barang
Power Supply) yang dilengkapi automatic
pamer, sculpture,dan benda lain yang
switch. Dan untuk cadangannya menggunakan
sifatnya estetis.
Genset yang digunakan apabila aliran listrik
Sistem Perkondisian Udara
terputus. Genset yang digunakan dilengkapi
Suhu rata-rata di Surakarta yang cukup
dinding berganda/glass wools untuk meredam
umum
yang
sub
DistributionPanel
tinggi, menyebabkan suhu nyaman yang
suara dan getaran.
diinginkan dalam satu bangunan belum bias
4.
tercapai, Karena suhu nyaman dan optimum o
(SDP).
Sistem penyediaan Air Bersih Kebutuhan air bersih diambil dari dua
untuk suatu ruangan adalah 21 C dengan
macam, yakni air bersih dari artetis yang
kelembaban 40% - 70%, oleh karena itu perlu
didistribusikan ketiap lantai melalui system
diusahakanpemecahannya untuk memperoleh
down
suhu dan kelembaban sesuai dengan standart
destilasi, dimana air kotor didaur ulang untuk
kenyamanan dengan cara menerapkan:
digunakan
Orientasi bangunan dalam arah Utara-
pembagian distribusi air bersih.
Selatan,
5.
terutama
untuk
hunian
bersih.
pembuangan
Berikut
Air
Kotor
System pembuangan air kotor yang
Pemakaian kantilever dan kisi-kisi untuk
digunakan adalah sebagai berikut :
mengurangi sangat dan silau yang masuk
Air hujan, dialirkan melalui torong ke IPAL, untuk diproses menjadi air bersih.
Kotoran, yang berbentuk padat dan cair
AC setempat digunakan didalam unit
dari hunian dan lavatory, dialirkan ke
hunian.
septiktank.
AC Central digunakan untuk lobby, fasilitas
indoor,
Air
Kotor
Limbah
pengelola.
(bukan
Sumber panas dari dalam bangunan,
dialirkan
seperti
menjadi air bersih.
mesin-mesin
dapat
ditekan
Sistem Penyediaan dan Distribusi Listrik
Rumah
Tangga
seperti; cucian wastafel, kamar mandi
kantor
dengan pemakaian bahan isolator panas. 3.
System
air
system
Timur.
koridor,
sebagi
menggunakan
(Drainase)
yang berada di tingkat atas.
Dan
apartemen, dihindari orientasi arah Barat-
kedalam hunian, terutama bagi hunian
feed.
6.
limbah ke
kloset), IPAL
dan
untuk
dapur diproses
Sistem Penangkal Petir Menggunakan
model
farada
yang
Listrik berasal dari PLN yang disalurkan
menggunakan tiang-tiang bliksem split dengan
ke gardu utama setelah melalui transformator,
tinggi 30 cm, di atas atap bangunan yang
14
dipasang setiap 3,5 m. tiang yang satu dengan
demikian memberikan banyak manfaat
yang lainnya dihubungkan dengan kawat
pada bangunan, karena biasanya evakuasi
tembaga dan turun melalui kawat menuju
orang
arde.
waktu yng cukup panjang.
7.
Sistem Pemadam Kebakaran
8.
Pencegahan dilakukan dengan memakai
keluar
gedung
membutuhkan
Sistem Komunikasi Penyediaan system komunikasi pada
struktur dari bahan tahan api, seperti beton.
bangunan dibedakan menjadi 2 yaitu :
Sedangkan penaggulangan meliputi tindakan
a.
pendeteksian
api,
Komunikasi yang menghubungkan antar
penyealamatan
ruang. Media yang digunakan antara lain
penghuni melalui prosedur evakuasi, dengan
intercom, pengeras suara dan telepon
menyediakan tangga darurat yang tahan
system parallel, yang berguna untuk
terhadap api.
penyampaian panggilan, pengumuman,
pengendalian
awal, asap
pemadam
Komunikasi Internal
dan
Sarana deteksi dan alarm kebakaran menggunakan heat and smoke detector.
background music. b.
Komunikasi Eksternal
System pemadam api menggunakan :
Komunikasi
Hydrant kebakaran
bangunan
Hidrant kebakaaran didalam gedung
bangunan. Media yang digunakan adalah
tahan panas, dengan panjang selang
lingkungan
luar
9.
System keamanan System
keamanan
bangunan
20-30 m, diletakkan ditiap-tiap lantai
menggunakan intelligent Building System,
dan apartemen.
yang pengaplikasiannya menggunakan CCTV (Closed
Hydrant kebakaran dihalaman Dilengkapi
dengan
siamesse
Circuit
Television)
yang
dapat
diamati dari ruang pengawas dan dilengkapi alarm jika ada yang merusak system. Khusus
connection
dengan
menghubungkan
telepon, faksimil dan internet.
Selang kebakaran dengan diameter 1,5”-2” harus terbuat dari bahan yang
yang
Sprinkler
untuk
penghuni
apartemen,
pengelola
Alat ini bekerja apabila suhu diruangan
apartemen, menggunakan access card atau
mencapai 60OC-70OC. penutup kaca pada
pass card yang digunakan untuk membuka
sprinkler akan pecah dan menyemburkan
kunci saat masuk area kantor dan hunian. Bagi
air. Jarak antar dua sprinkler diletakkan
visitorjuga disediakan access card yang
dihunin apartemen, koridor apartemen
digesekkan saat akan masuk area kantor dan
dan koridor basement parkir.
hunian.Pengamanan manual disediakan di akan
pintu masuk parkir kendaraan, lobby drop off,
memberikan peringatan dini dan dengan
lobby basement, oleh staff security dengan
Detector
asap
dan
panas
15
pemeriksaan metal detector pada kendaraan dan barang bawaan.
10. Sistem Pengelolaan Sampah Sampah-sampah yang diangkut dari unit hunian.Boks-boks untuk tempat pembuangan yang terletak di tempat-tempat bagian servis di tiap lantai. Masing-masing boks setiap lantai dihubungkan dengan pipa penghubung dari beton atau PVC atau asbes dengan diameter
10-14”.
Dinding
paling
atas
diberikan lubang untuk udara dan dilengkapi dengan kran air untuk pembersihan atau pemadaman
sementara
kalau
terjadi
kebakaran di lubang sampah tersebut. Boks penampungan di bagian paling bawah berupa ruangan atau gudang dengan dilengkapi kereta-kereta bak sampah sebagai tempat penampungan sampah sementara, setelah itu sampah-sampah terseut akan dialihkan ke luar tapak oleh Dinas Kebersihan Kota yang selanjutnya dibuang ke TPA.
16
17
18
Gambar Maket Apartemen Sewa Di Surakarta
Perspektif Eksterior
19
Gambar Tampak Depan
Perspektif Interior
20
Schueller, Wolfgang, 1989, Struktur Bangunan
X. KESIMPULAN DAN SARAN 10.1
Kesimpulan
Bertingkat Tinggi, Cetakan Pertama (terj.),
1.
Pada perancangan apartemen tersebut
Eresco, Bandung.
telah dipilih tapak yang sesuai dan
Cyril M Harris, Dictionary of Architecture and
setrategis serta bisa diakomodasi dengan
Construction, Mc Graw Hill Book Comp,
berbagai
1975, hal.20
macam
kendaraan,
yang
De Chiara, Joseph; J Crosbie, Michael. 2001.
berlokasi dijalan Slamet Riyadi.
2.
dengan
Time Saver Standards for Residential
kelompok ruang tersendiri diantaranya;
Development. Singapore: Mc Graw Hill
ruang publik, private dan semi publik,
Book Companies Inc.
Pembagian
ruangan
sesuai
yang diaplikasikan pada lantai bangunan.
Persyaratan
Pada bangunan tipikal ruang private
Susun,
diaplikasikan pada lantai atas untuk
Umum No.60/PRT/1992
hunian/penyewa,
tetapi
untuk
ruang
Teknis
Pembangunan
Peraturan
Menteri
Rumah Pekerjaan
Penyelidikan Masalah Bangunan, Peraturan
pengelola dan servis diaplikasikan pada
Bangunan
lantai dasar, agar sirkulasi keluar masuk
Undang-Undang
tidak menghambat aktifitas lain, untuk
No.28 Th.2002, “Bangunan Gedung”,
ruang servis dan pengelola diaplikasikan
Depkimpraswil,Surakarta 2003.
dekat dengan site enterence (SE) yang
Peraturan
Nasional,
Menteri
berada di samping bangunan, sehingga
No.60/PRT/1992,
bisa untuk aktifitas sirkulasi masuk
Pembangunan
keluar ME/SE. Untuk parkir pengelola
Surakarta, 1992.
1973,
Republik
hal.9
Indonesia
Pekerjaan
Umum
“Persyaratan
Teknis
Rumah
Susun,DPU,
Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid 1, Jakarta,
diberikan fasilitas parkir tersendiri.
Penerbit Erlangga, 2002. 10.2 Saran Pada berlokasi
Neufert, Ernst. Data Arsitek Jilid 2, Jakarta: perancangan
di
jalan
apartemen
Fontana Apartemen dengan Desain Modern
penghijauannya agar ada perawatan khusus,
Edaran Semi oleh Mark Arsitek Inqqris
karena
Source:
Penghijauan
berada
bertujuan
Riyadi
Penerbit Erlangga, 2002.
untuk
bangunan
Slamet
yang
di
untuk
tepi
jalan.
mengurangi
kebisingan dan penyaring udara kotor Carbon dioksida (CO2) serta untuk peredam panas.
http://decoratingdesigninterior.com/categor y/apartment-design#ixzzlPydb5dxZ astudioarchitect.com Arsitektur tropic bangunan tinggi Ken Yeanq / High Rise tropical
DAFTAR PUSTAKA
Architecture of Ken Yeang
Cyrill M Harris, Dictionary of Architecture and Construction, Mc Graw Hill Book Comp, 1975, hal.20
21