Design Thesis : Perancangan Apartemen di Surabaya dengan Konsep Open p Building g OLEH : AGUNG PERMADI 3209 207 005
Pendahuluan : Latar Belakang g Arsitektur itu selalu berkenaan dengan manusia dan
budayanya. Manusia, sebagai makhluk hidup, selalu berada dalam proses perubahan seiring dengan berjalannya waktu. perubahan, waktu Dalam konteks ini perubahan dapat diartikan sebagai pertumbuhan, yang dapat dibedakan menjadi pertumbuhan fisik dan mental. Hal yang mempengaruhi perancangan Arsitektur: faktor eksternal (Climate, site, konteks, etc) dan faktor Internal (Penghuni). Kebutuhan, pola hidup, egronomologi, dan selera,, termasuk dalam faktor internal yyang g berpengaruh p g dari sebuah kegiatan perancangan arsitektur. (menurut Donna P Duerk) Mendesain bukanlah sebuah p pengalaman g linier,. , Melainkan adalah sebuah proses sirkular, Hal tersebut menuntut setiap rancangan arsitektur untuk tanggap terhadap Perbaikan, perubahan, atas Dampak dan kesalahan yang timbul.
Pendahuluan : Latar Belakang g Dengan D menerapkan k Tema T O Open, maupun Konsep K O Open
Building merupakan metode yang dirasa mampu menjawab permasalahan diatas. diatas Open, maupun dapat diterjemahkan sebagai terbuka, sehingga Open building dipahami dengan sifat keterbukaan bangunan dalam memfasilitasi segala perubahan dan p p perbedaan faktor internal p penghuni g didalamnya, dengan jalan memberikan kelonggaran pilihan dalam beberapa hal, seperti: luasan, pola pembagian, material penyelesaian masing masing unit ruangan didalamnya
Pendahuluan : Latar Belakang g Gerakan Open Building, Building merupakan salah satu bentuk
aplikasi dari model merancang dengan tema Open. Gerakan Open-building pada awalnya dimulai dari Belanda l d dan d Jepang, pada d tahun h 1970an, dan d tetap konsisten dikembangkan hingga sekarang. Pencetus gerakan ini adalah John Habraken,, dan SAR. Openg p Building Tujuan dari Open Building adalah menghasilkan sebuah rancangan yang responsif terhadap kebutuhan penghuninya. Sebuah bangunan yang dirancang dengan konsep Open Building akan selalu membuka peluang t j di terjadinya perubahan, b h d dapat dan d t dipastikan di tik bahwa b h didalam Open Building akan menuntut partisipasi dari para calon penghuni.
Pendahuluan : Latar Belakang g Sehingga S hi d dengan adanya d b b beberapa l t belankang latar b l k
diatas maka dalam kesempatan kali ini kami hendak mengusulkan sebuah usulan Rancangan Apartemen di Surabaya, yang sesuai dengan prinsip Arsitektur, yang berkenaan dengan prinisp kemanusiaan, kemanusiaan dalam hal ini adalah perubahan. Dengan cara menggunakan konsep Open Building yang berada dalam lingkup tema rancangan Open.
Sketsa
Unit Hunian (+/- 70 m2)
Sketsa
EFISIENSI, PROFIT oriented, SERAGAM
Penataan P unit i apartemen oleh l h perencana pada d
umumnya
Sketsa
Rotate Mirror Rotate, Mirror, Move(geser)
Tipikal unit sama dengan rancangan sebelumnya
Rancangan yang dikehendaki
Sketsa
Rotate Mirror Rotate, Mirror, Move(geser)
Lebih User Oriented, Fleksibel, variatif,
Rancangan yang dikehendaki
Pendahuluan
RUMUSAN PERMASALAHAN Bagaimanakah penjabaran konsep Open Building, dan
apa p saja j elemen-elemen yyang g akan dituangkan g dalam perancangan Apartemen ini? Bagaimana konsep arahan rancangan untuk skala unit ruangan? Dan Bagaimana g wujud j g gedung g apartemen p secara keseluruhan yang diharapkan? Bagaimanakah detil contoh model unit yang ditawarkan, bersama dengan g variasi modelnya? y Bagaimanakah g kemungkinan hasil akhir rancangan gedung apartemen yang akan terjadi? Bagaimanakah aga a a a rancangan a ca ga dapat menunjukkan e u ju a kelebihannya e eb a ya dalam menjawab prinsip Arsitektur, yang selalu berkenaan dengan prinsip kemanusiaan, dalam hal ini adalah perubahan.
Pendahuluan
TUJUAN DESIGN THESIS Mempelajari lebih lanjut konsep dan ide tentang
Konsep Open Building yang nantinya akan dituangkankan g dalam sebuah kegiatan g perancangan apartemen di Surabaya. Mendapatkan p sebuah model rancangan g apartemen, bersama dengan kelebihan yang ditawarkannya, yang sesuai dengan prinsip A i k Arsitektur dalam d l bentuk b k gambar b b beserta penjelasannya.
Pendahuluan
MANFAAT DESIGN THESIS Penelitian ini utamanya y adalah untuk kepentingan p g
pengembangan pengetahuan tentang teori, konsep, dan metode merancang sebuah model perumahan massal, l dalam d l h l ini hal i i adalah d l h apartemen, t d dengan t tema fleksibel di Surabaya. Yang kemudian untuk dituangkan dalam aplikasi proses merancangnya. Design thesis ini dilakukan untuk kepentingan praktis p ide baru dalam kegiatan g dalam hal mendapatkan perancangan sebuah model Apartemen yang dirancang dengan tema fleksibel.
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA Pengertian Apartemen Apartemen, atau flat diartikan sebagai sebuah perumahan yang terdiri
dari beberapa kamar, yang menempati dalam sebuah gedung. Dan dalam hal ini dapat berarti dimiliki oleh penghuni maupun hanya b if menyewa. Kata apartemen dan bersifat d flat fl itu i sendiri di i bermakna b k sama, hanya pemakainya saja yang berbeda. Apartemen umumnya dipakai oleh orang Amerika, sedangkan Flat banyak dipakai oleh orang Eropa. Pengertian Kondominium
Sebuah kondominium, atau kondo, adalah bentuk hak guna
perumahan dimana bagian tertentu real estat (umumnya kamar apartemen) dimiliki secara pribadi sementara penggunaan dan akses ke fasilitas seperti lorong, sistem pemanas, elevator, eksterior berada dibawah hukum yang dihubungkan dengan kepemilikan pribadi dan dikontrol oleh asosiasi pemilik yang menggambarkan kepemilikan seluruh l hb bagian. i S Sebutan b t iinii sering i di digunakan k untuk t k merujuk j k pada d unit it itu sendiri menggantikan kata "apartemen".
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA Pengertian Rumah susun
Pengertian dasar dari rumah susun sebenarnya adalah
rumah bertingkat, g namun dalam keseharian kita di di Indonesia, kata ini dipakai secara umum dalam pengertian sebuah model perumahan massal yang disusun secara vertikal. vertikal Rumah Susun atau Rusun merupakan kategori resmi pemerintah Indonesia untuk tipe p p hunian bertingkat g seperti p apartemen, kondominium, flat, dan lain-lain. Namun pada perkembangannya kata ini digunakan secara umum untuk menggambarkan hunian bertingkat kelas bawah bawah. Dan dari sini, Rumah susun itu sendiri dikategorikan lagi menjadi 2 yakni Rusunami, dan Rusunawa.
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA Permasalahan yang dihadapi di Indonesia adalah
pemakaian istilah-istilah tersebut memiliki konotasi yang berbeda. Sampai S i pada d saat ini i i terbentuk b k suatu pemahaman h b h bahwa istilah rumah susun, merupakan sebuah perumahan vertikal untuk g golongan g masyarakat y kelas bawah. Sedangkan apartemen merupakan perumahan vertikal untuk golongan masyarakat kelas atas. Oleh pemiliknya, pemiliknya Apartemen bisa jadi tidak dimanfaatkan sebagai hunian utama, melainkan sebagai hunian sekunder. Apartemen hanya dipakai sebagai t tempat t singgah i h sementara, t ataupun t rumah h cadangan, d yang dipakai sewaktu-waktu apabila diperlukan.
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA LANG menulis tentang Perubahan yang dimungkinkan terjadi pada Bangunan “Banyak Banyak perilaku manusia bisa terjadi pada
satu rancangan lingkungan bangunan yang sama Kadang kala beberapa lingkungan sama. bangunan dapat memfasilitasi beberapa macam jenis aktifitas tanpa merubah strukturnya melalui proses restrukturisasi, ada pula yang berubah untuk memenuhi kebutuhan beraktifitas manusia tersebut”
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA Adaptable Ad t bl : Lebih L bih cenderung d k kepada d pengertian ti yang
pertama diatas, dimana sebuah rancangan lingkung bina mampu menampung atau memfasilitasi berbagai macam pola aktifitas dan perilaku (beserta perubahannya) p y ) manusia yyang g dinaunginya. g y Flexible : Lebih cenderung kepada pengertian yang kedua,, yyakni sebuah lingkung g g bina dalam memfasilitasi pola aktifitas dan perilaku manusia, ia menyesuaikan dirinya dengan cara mengubah struktur pembentuknya, sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas yang berlangsung padanya.
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA Kendall K d ll dalam d l b k bukunya “R id ti l O “Residential Open B Building” ildi ” menulis beberapa elemen kunci untuk Konsep O Open-Building B ildi yakni: k i Level Support Infill Unbundling Decision making Capacity C it Sustainability
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA Levell L Tingkatan yang muncul dalam suatu lingkungan Urban Tissue Support Infill
Perubahan yang terjadi di tingkat yang lebih tinggi berpengaruh pada berpengaruh pada tingkat yang dibawahnya,
Perubahan yang terjadi di tingkat yang lebih rendah tidak berpengaruh p pada tingkat yang g y g diatasnya,
Jika dikaitkan dalam konteks perancangan kali ini, ini
konsep ini dipakai sebagai dasar pemahaman bahwa rancangan g yyang g kita lakukan adalah berdiri p pada tingkatan bangunan (building), yang harus tunduk pada batasan-batasan yang ditentukan oleh tingkatan tissue, kapling dan selubung bangunan. bangunan Dan perlu untuk disadari pula bahwa karena hasil rancangan kita berdiri pada posisi building, yang masih berada diatas infill, maka perlu adanya penentuan batasan-batasan yang berfungsi sebagai pengikat k l keseluruhan h infill i fill yang memiliki iliki wujud j dd dan b bentuk k yang bermacam-macam.
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA Supportt S Sebuah support adalah setting fisik yang menawarkan kemungkinan penataan ruang untuk bertinggal. Sebuah support bersifat permanen, dan didalamnya mencakup infill. Infill Merupakan bagian yang berada didalam sebuah support. Dia bersifat fleksibel berubah, berdasar g user. Ia harus terdiri dari banyak y variasi keinginan sehingga pengguna dapat memlilih sesuai dengan kebutuhan dan seleranya.
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA
infill
Support
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA
U b dli d Unbundling decision i i making ki Yakni p pemisahan pengambilan p g keputusan p
berdasarkan tingkatan (level) masing-masing, apakah Tissue, Support, atau Infill. Dalam hal ini tiap i levelnya l l memiliki iliki decision d i i maker k tersendiri. di i dengan demikian kita dapat membuat penghuni individual maupun kelompok untuk turut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan atas huniannya huniannya, dan mempertanggung jawabkan atas keputusannya
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA
Conventional Desc.Making
Konvensional
Open Building Desc.Making Open Building
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA
C Capacity i penganalisaan kapasitas adalah kompleks,
membutuhkan latihan dan pembelajaran lebih lanjut dalam menuju inti dari konsep Open Building. Seorang perancang harus benar-benar mengerti akan kapasitas yang dapat ditampung oleh support.
Sustainability Konsep ini mendukung pula terhadap prinsip
ketahanan lingkungan, lingkungan dimana terkait kepada pemakaian produk pabrikasi, dan disarankan untuk mereka yyang g bersifat re-useable.
BAB 2:KAJIAN PUSTAKA Sebuah sistem support hendaknya bersifat adaptable
dikarenakan sifatnya yang harus tetap namun mampu memfasilitasi segala perubahan pola aktifitas dan perilaku manusia yang terjadi didalam dan diluar rancangan lingkung bina. Perubahan aktifitas dan perilaku manusia ditunjukkan dengan perubahan infill. Dengan adanya aplikasi dari adaptable-support dan flexible-infill diatas maka diharapkan usia usulan rancangan nantinya akan bertahan lebih lama dalam melawan, perubahan cuaca, iklim, aktifitas pengguna, pola perilaku pengguna, dan yang paling parah adalah perubahan selera dan persepsi pengguna, pengguna dalam jangka waktu yang panjang.
KAJIAN PRESEDEN Pipe-stairwell Pipe stairwell Adaptable Housing
(1994) Arsitek : Ma Yunye dan Zhang Qinnan, M & A Architects and C Consultant lt t iinternational t ti lC Co., B Beijing iji Lokasi : Cuiwei Residential Quarter, Beijing, China Unit Hunian : 9 Support construction : Lantai plat beton, kolom beton , dinding pemikul batu bata, saft vertikal untuk keperluan elektrikal dan mekanikal pada bagian ruang tangga Infill construction : Penataan Ruang dalam dengan banyak varian model eksperimen
KAJIAN PRESEDEN
Unit variation Plan
Support Plan
KAJIAN PRESEDEN VVO/Laivalahdenkaari 18 (1995) Arsitek : Arkkitehtuuri Oy Kahri & Co. Unit Hunian : 97 unit sewa Lokasi : Helsinski, Finlandia Support Construction : lantai, dinding, kolom, balok beton, posisi kamar mandi tetap, namun finishing material adalah pilihan. Infill I fill Construction C t ti : pilihan ilih material pada seluruh ruang seperti pada balkon, partisi yang p dibongkar g p pasang, g, dapat kelonggaran dalam hal penempatan dapur
KAJIAN PRESEDEN
Unit variation Plan
KAJIAN PRESEDEN Arabianranta bi / 2001 / Helsinski l i ki Finlandia i l di Architect : Esko Kahri Developer : Sato Development Company
KAJIAN PRESEDEN
Unit variation Plan
KAJIAN PRESEDEN Support S pport frame frameworks orks : ada bebe beberapa apa pilihan untuk nt k
dipakai dalam rancangan, yakni struktur balok, beton, dan plat lantai beton konvensional, yang dibangun dengan sistem pre pre-cast. cast Ataupun bentuk ‘tunnel’ tunnel yang umum dipakai di eropa. Bahkan di Jepang terdapat berapa jenis pilihan lain seperti: inverterted slab/beam/cloumn, thickened voided flat slab and coloumn thickened-voided coloumn, bearing wall structure, z-beam/slab/coloumn type. Sub sistem mekanikal dapat dimasukkan dalam kelompok support maupun infill. Jalur pipa dan kabel horizontal dapat g g p pada infill, f karena menyesuaikan y lokasi yyang g digolongkan d dituju, d dab bb bervariasi antara tiap unitnya. Sedangkan d k jalur j l vertikal digolongkan sebagai support, yang biasanya dijadikan satu dalam saluran shaft mekanikal-elektrikal d l dalam b bangunan.
KAJIAN PRESEDEN Infill : demi pemenuhan jumlah variasi yang akan terjadi
sebanyak mungkin, maka sebaiknya dapur dan kamar mandi dalam rancangan nantinya tidak dalam kondisi tetap (fixed). Perlu adanya penerapan sistem raised raised-floor floor guna mempermudah pemipaan dan pengabelan. Keleluasaan dalam pemilihan bentuk fasad juga hendaknya diturut sertakan sebagai bagian dari infill, dan menjadi bagian dari keputusan penghuni, sehingga fasad yang terjadi bervariasi antara unit satu dengan yang lainnya. Seperti yang diaplikasikan dalam papendrecht, Belanda. Dikarenakan teknologi dan industri infill di Indonesia tidak semaju di negara lain yang lebih lama menerapkan Openbuilding sebelumnya, maka penyelesaiannya menggunakan k konstruksi t k i konvensional k i l saja. j Namun N ttetap t mengutamakan t k material yang bersifat cepat-pasang seperti dinding memakai partisi gipsum dengan rangka hollow, lantai karpet, parquet dsb. parquet, dsb
KAJIAN PRESEDEN Parcelation P l i system : adalah sistem pembagian unit hunian dalam hal penjualan kepada calon penghuni. dimana dalam penjualannya pengelola memberikan keleluasaan bagi penghuni yang h d k menambah hendak b h ataupun t mengurangii lluasan huniannya, menyesuaikan dari kebutuhan dan dana yang dimiliki Konsep ini seperti diterapkan pada preseden dimiliki. apartemen di arabianranta di Helsinski Finlandia. Sehingga gg dengan g memakai sistem ini diharapkan p varian yang terjadi semakin banyak, dan bangunan kita dapat dikatakan semakin fleksibel.
BAB III:Metode Design g Thesis Adapun jenis penelitian yang terjadi proses dalam
design thesis ini tergolong pada tipe penelitian eksploratif.
Hal tersebut meliputi mengidentifikasi unsur-unsur
dalam rancangan sebuah apartemen yang berkonsep fleksibel. Termasuk p program g ruang, g, tekhnologi g baru,, detail-detail khusus, komposisi tampang dan massa, dsb. Menentukan lahan yang cocok untuk rancangan ini i i melalui l l i pertimbangan i b atas k kelebihan l bih dan kekurangan dari beberapa alternatif pilihan.
START
Arsitektur itu selalu berhubungan dengan Manusia dan Budayanya
Fenomena perubahan faktor/kekuatan internal dalam proses merancang, yang berkaitan dengan penghuni yakni manusia.
Perlu sifat terbuka (Open) dalam Rancangan,
Belum adanya rancangan Apartemen di Surabaya yang mengeterapkan sifat terbuka (Open) maupun konsep Open building
Mengusulkan rancangan Apartemen di Surabaya yang menerpkan konsep Open building
Dilanjutkan dengan Proses Pengumpulan data
Proses Merancang merupakan proses sirkular, selalu ada perbaikan dan Perubahan.
Tahap awal
Permasalahan
Usulan Topik
Proses Pengumpulan Data
Hasil
STUDI LITERATUR PUSTAKA, mengkaji teori, tulisan, ide, dan konsepkonsep mengenai Open Building
DATA
Di pakai untuk acuan
STUDI LITERATUR PRESEDEN, mengkaji studi kasus rancangan yang menganut tema ataupun konsep k O Open Building
DATA DATA DATA
FIELD RESEARCH, mengunjungi lokasi, dan mempelajari kondisi fisik, sosial buadaya, sosial, buadaya dan regulasi mengenai tapak yang hendak dipakai dalam perancangan
DATA DATA DATA
Pengumpulan Data PEMILAHAN DATA
Pengumpulan l Data DATA STUDI LITERATUR STUDI PRESEDEN STUDI PRESEDEN
DATA
FIELD REASEARCH DATA
Analisa Data
KONSEP / IDE RANCANGAN
Sintesa Evaluasi
PEMILAHAN DATA
PROGRAM RUANG
DATA LAHAN
PERANCANGAN
EVALUASI
INFO. PENUNJANG
PROSES PENCARIAN/PENGUMPULAN DATA STUDI LITERATUR Studi literatur adalah kegiatan penelitian yang dilakukan dengan cara pencarian segala informasi dari sumber tertulis seperti buku, media cetak, maupun internet. STUDI
LITERATUR
mengenai teori-teori perancangan arsitektur, diutamakan mereka yyang g menunjukkan j p perhatian terhadap p konsep p fleksibilitas STUDI
PRESEDEN
obyek studi kasus yang memiliki keterkaitan terhadap obyek rancangan maupun tema rancangan
PROSES PENCARIAN/PENGUMPULAN DATA FIELD RESEARCH Field Reascerch adalah peneleitian yang dilakukan di lapangan,dapat berupa survey lokasi, pemotretan situasi, interview kepada pihak-pihak pihak pihak yang terkait dengan proyek proyek, dsb dsb.
SURVEI LOKASI/SITE objek pengamatan adalah kondisi fisik lahan, b batas-batas b lahan, l h jenis j i dan d karakter k k dari d i tanah lahan, serta ditambah dengan kondisi sosial dari lingkungan sekitar lahan tersebut. Kegiatan ini d dapat di ditunjang j d dengan pengambilan bil ffoto terhadap h d informasi yang berkaitan dari lahan. SURVEY PERATURAN BANGUNAN DAN TATA GUNA LAHAN
Kegiatan ini dilakukan dengan jalan mengunjungi pihak yang berwenang, be e g, tujuannya j y adalah d untuk mendapatkan e d p informasi o as peraturan bangunan seperti, GSB, KSB, KDB, dsb.
ANALISA DATA Dari D id data t yang ttelah l h dik dikumpulkan lk dil dilakukan k k proses
pengelompokan dalam beberapa kategori, seperti komponen ide komponen, ide, konsep dsb dsb. dan kategori tersebut bertindak sebagai variabel dalam desain tesis ini. Setiap data yang dianggap penting dapat diberikan analisa khusus, dalam rangka penyesuaian terhadap rancangan. g Dapat memulai proses modifikasi variabel, meskipun p sebenarnya y p proses tersebut terus menerus akan dilakukan pada kegiatan sintesa maupun evaluasi.
SINTESA Dimana komponen, komponen unsur, unsur atau variabel dari hasil analisa
data-data yang telah diperoleh bangunan yang didapat dituang sebagian, ataupun seluruhnya dalam rencana lahan. Disela-sela penggabungan komponen atau variabel tersebut dapat diikuti dengan penyesuaian melalui modifikasi komponen unsur, komponen, unsur yang dapat membentuk rancangan. rancangan Setelah itu dilanjutkan dengan proses analisa pertimbangan kecocokan hubungan antar variabel, melihat lih pada d h hubungan b antar masing-masing i i variabel. i b l H Hall iinii dilakukan pada media gambar rancangan berupa denah, tampak, p , potongan, p g , maupun p perspektif.Sehingga p p gg sampai p terjadi sebuah rancangan apartemen yang memiliki karakter fleksibel.
PERMASALAHAN PENELITIAN PERMASALAHAN PENELITIAN • Bagaimana konsep perancangan apartemen p g y open‐building di Surabaya? • Bagaimana wujud hasil akhir rancangan? • Bagaimana variasi perubahan dan perbedaan B i i i b h d b d yang ditawarkan? dalam skala mikro maupun makro • Apakah rancangan telah menjawab prinsip Apakah rancangan telah menjawab prinsip kemanusiaan dalam arsitektur
Konsep Open Building (pada rancangan) Konsep Open Building (pada rancangan) Fleksibel Pada: Fleksibel Pada: • Perubahan atau penambahan luasan unit ruangan • Penataan dan pembagian kamar dalam unit Penataan dan pembagian kamar dalam unit (termasuk pada termasuk pada ukuran balkon)
• Pemilihan material ruangan dalam Pemilihan material ruangan dalam • Pemilihan perabot ruangan Ditunjukkan rancangan berupa: • Kaya Variasi bentuk rupa Tampang (bentuk tampang fleksibel, namun dengan penyelesaian akhir yang telah ditetapkan oleh developer) • Kaya K variasi bentuk organisasi ruangan i ib t k i i
Perubahan Luasan Double unit/Space D bl it/S Horizontally Oriented
Method of Method of joining units/Spaces w/ Slabstick Syst. w/ Slabstick Syst.
Multi unit/Space / p Multi Orientation
Double unit/Space Horizontally Oriented
Conventional joining units/Spaces method
Single unit/Space
Perubahan Luasan Transforming Process: Joining Single units/Spaces Joining Single units/Spaces
Composition of Single unit/Space
Composition of multi p transformed unit/Space
Perubahan luasan unit ruangan apartemen dapat apartemen dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal
Perubahan Luasan
Perubahan luasan unit ruangan apartemen dapat apartemen dapat dilakukan secara horizontal maupun vertikal
Organisasi Ruangan
TIPE 69/70 Dua unit tipe 69/70 Dua unit tipe 69/70 yang didesain dengan fitur berbeda, dalam hal penataan ruang, hal penataan ruang, dan desain tampang
Organisasi Ruangan
penggabungan
TIPE 69/70 TIPE 69/70 Sebanyak 2 buah yang berdempetan di samping kiri atau di samping kiri atau kanan
Rupa dan Bentuk Tampang
Bentuk tampang y g j yang terjadi menyesuaikan pada pengorganisasian ruangan masing‐ masing unit hunian. Material, dan elemen pembentuk tampang diseragamkan
Tampang
Denah
Variasi 1 tipe70c •1 1 Kamar Tidur Kamar Tidur •1 Kamar keluarga •1 Kamar Makan •1 Dapur 1 Dapur •1 Kamar Mandi •1 Balkon
Pengaturan g Ruangan (Modul)
Denah
Variasi 2 tipe 70m •1 Kamar Tidur •1 1 Kamar keluarga Kamar keluarga •1 Kamar Makan •1 Dapur •1 Kamar Mandi •1 Balkon
Tampang
Pengaturan R Ruangan (Modul) (M d l)
Denah
Variasi 3 tipe 70m •2 2 Kamar Tidur Kamar Tidur •1 Kamar keluarga •1 Kamar Makan •1 Dapur 1 Dapur •1 Kamar Mandi •1 Balkon
Tampang
Pengaturan Ruangan (Modul)
Rupa dan Bentuk Tampang Dinding ekspos Batu Bata Batu Bata Dinding cat warna Putih Dinding penyekat kaca/ Jendela rangka Jendela rangka alumunium warna natural, kaca tinted kaca tinted Pintu Jendela Pabrikan Railing Besi Tempa
Rancangan
Rancangan g
Rancangan g
Rancangan g
Rancangan g
Rancangan g
Rancangan g
Rancangan g
Rancangan g
Rancangan g
Rancangan g
Kekayaan model Rupa dan Bentuk tampang unit hunian Menunjukkan salah satu sifat pada konsep Open‐Building
Rancangan g
Denah Lantai LG Lobby Kantor Pengelola l l Minimarket Kafe
Denah Lantai UG Kantor Pengelola Kantor Developer l Kantor Konsultan
Denah Lantai 1‐4 Tipe 54 Tipe 70 Tipe 81 Tipe 108
= 0 = 10 = 2 = 1
Denah Lantai 5‐7 Tipe 54 Tipe 70 Tipe 81 Tipe 108
= 3 = 2 = 0 = 1
Denah Lantai 8 Tipe 54 Tipe 70 Tipe 81 Tipe 108
= 4 = 0 = 0 = 0
Denah Lantai 9‐10 Tipe 54 Tipe 70 Tipe 81 Tipe 108
= 1 = 2 = 1 = 0
Denah Lantai 11‐13 Tipe 54 Tipe 70 Tipe 81 Tipe 108
= 3 = 1 = 0 = 0
Sistem Struktur Sistem Struktur • SSecara umum sistem it struktur t kt apartemen t adalah d l h sistem it struktur t kt rangka, yang terdiri dari kolom, balok, dan plat lantai p, hal ini berperan p sebagai g • Kolom dan balok bersifat tetap, dalam support dalam konsep open building, • Plat lantai adalah berupa sistem pre‐cast disusun dengan menata plat beton batangan berjajar, dan plat beton berjajar dan ditumpukan pada 2 balok 2 balok plat plat yang berseberangan seperti pada gambar, namun tidak diikat dengan pengecoran, dan didesain dengan lebar yang lebih kecil supaya lebih ringan dan memungkinkan untuk terjadi perubahan. l bih i d ki k t k t j di b h
Alur Penghunian Alur Penghunian Pemiilihan unit Pemiilihan unit Perencanaan
Modul
B&Q Material Std
Penyesuaian
B&Q Material Std.++
Pemesanan
Berbeda/Baru
B&Q Material Cust.
Pelaksanaan
Material
Drop Off Area
Instalasi
Unit Apartemen
Freight Elevator
Pelaksanaan Renovasi
Pos Gudang Mtrl.
Pos Gudang Mtrl. Pembersihan Unit Apartemen Pembuangan Limbah
Freight Elevator Drop Off Area Drop Off Area
Prinsip Pelaksanaan Prinsip Pelaksanaan • P Prinsip i i pengerjaan j unit‐unit apartemen it it t adalah d l h tergolong t l pekerjaan k j konstruksi ringan. Sebisa mungkin tidak memakai peralatan konstruksi berat. Sebagian besar merupakan pekerjaan instalasi atau pemasangan beserta penyesuaiannya, dan penyesuaiannya dan sisanya adalah pekerjaan pembersihan. Sedangkan pekerjaan pembuatan dilakukan dipabrik atau bengkel pertukangan. • Konsultan melakukan Konsultan melakukan ‘pembedahan’ pembedahan kebutuhan material atas kebutuhan material atas rancangan yang telah disepakati oleh calon penghuni, setelah itu dilanjutkan dengan pemesanan dan proses pelaksanaan. • Pengelola telah menyiapkan modul dasar yang lengkap dengan BQ Pengelola telah menyiapkan modul dasar yang lengkap dengan BQ hasil ‘pembedahan’ rancangan modul tersebut. Penghuni dapat merubah dan mengkostumisasi modul tersebut dengan konsekuensi waktu pengerjaan yang bertambah seiring konsekuensi waktu pengerjaan yang bertambah seiring bertambahnya waktu perencanaan.
Prinsip Pelaksanaan Prinsip Pelaksanaan
Contoh proses p ‘Pembedahan’ suatu bidang dinding menjadi beberapa bagian material
Transportasi Material Transportasi Material
Transportasi Material Transportasi Material
Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan Perbedaan dan Perubahan Material Finishing (Lantai) g( ) Sistem Rised‐Floor
Parquet
Karpet
Keramik
Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan Perbedaan dan Perubahan Material Finishing (dinding) g( g)
W ll Wallpaper
Cat Dinding
Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan Perbedaan dan Perubahan Material Finishing (Langit‐Langit) g( g g )
Gypsum
Tanpa finishing (ekspos)
Kayu
Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan Perbedaan b d d Perubahan dan b h Organisasi O i i Ruang
Sistem Partisi rangka kayu/alumunium dengan penutup gypsum, kalsium, multiplek.
Metode Pelaksanaan Metode Pelaksanaan Perbedaan b d d Perubahan dan b h Luasan Unit i Ruang
Horizontal
Vertikal
Gangguan Kenyamanan Gangguan Kenyamanan Gangguan Kenyamanan dalam pekerjaan Rancangan kelompok hunian yang mengaplikasikan konsep Open‐building akan menimbulkan beberapa konsekuensi gangguan kenyamanan. Hal ini timbul karena selama dalam proses penghunian, kegiatan penghunian kegiatan konstruksi renovasi pada unit tetangga dimungkinkan akan sering terjadi. Gangguan kebisingan, limbah pekerjaan, tidak akan dapat dihindari pada setiap pekerjaan konstruksi. Untuk itu diperlukan metode pengerjaan yang mampu meminimalisir l gangguan tersebut. b • Kebisingan Sifat pekerjaan adalah instalasi, proses produksi dilakukakan diluar lokasi apartemen • Pembuangan Limbah merupakan tanggung jawab pekerja, harus ditempatkan pada wadah pembuangan khusus, yang harus diangkut ketika perkerjaan selesai tiap b kh h di k k ik k j l i i hari, melalui lift barang.
•
Prinsip Kemanusiaan dengan Rancangan yang dihasilkan Manusia terkait Perbedaan dan Perubahan Kodrat manusia yang selalu mengalami perbedaan dan perubahan. Manusia, dengan budi pekerti dan akal pikirannya, melakukan perbaikan‐ perbaikan atas kesalahan yang terlanjur yang terlanjur dilakukannya dimasa lampau. lampau Adanya perbaikan atas kesalahan sebelumnya tersebut menunjukkan adanya proses perubahan yang terjadi dalam tiap manusia. Sebuah rumah adalah kebutuhan dasar bagi hidup seorang manusia bersama keluarganya. Kehadiran sebuah tempat tinggal yang aman dan nyaman merupakan syarat utama dalam meningkatkan kualitas hidup dan k j h kesejahteraan d l dalam k hid kehidupan Sehingga dalam merancang sebuah hunian, maupun kelompok hunian, yang ditujukan untuk manusia, hendaknya memperhatikan perbedaan di j k k i h d k h ik b d d dan perubahan yang akan terjadi pada para penghuninya.
Prinsip Kemanusiaan dengan Rancangan yang dihasilkan Fiturr rancangan yang tanggap Fit ang tanggap terhadap Perbedaan dan Perubahan Per bahan Fleksibel Pada: • Perubahan atau penambahan luasan unit ruangan • Penataan dan pembagian kamar dalam unit (termasuk pada bentuk dan ukuran balkon) Pemilihan material ruangan dalam • Pemilihan material ruangan dalam Dengan adanya fitur‐fitur tersebut tiap calon penghuni dapat mengkostumisasi unit hunian unit hunian miliknya sesuai dengan kebutuhan, kebutuhan selera, dan kemampuan finansialnya, serta merubahnya ketika suatu saat diperlukan. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa rancangan ini Sehingga dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rancangan ini telah menjawab prinsip kemanusiaan dalam arsitektur, yang terkait dengan perbedaan dan perubahan.
KESIMPULAN dan Saran KESIMPULAN dan Saran • B Bahwa rancangan Apartemen yang dibangun dengan konsep open‐ h A t dib d k building ini sudah dapat diterapkan di Surabaya, karena SDA, SDM, dan teknologi bangunan dari rancangan telah dikondisikan dengan yang dimiliki dan tersedia saat ini yang dimiliki dan tersedia saat ini. • Dengan diaplikasikannya konsep open‐building dalam rancangan ini, maka Prinsip kemanusiaan dalam Arsitektur, dalam hal ini adalah kebutuhan manusia yang memiliki perbedaan dan perubahan kebutuhan manusia, yang memiliki perbedaan dan perubahan dalam berhidup dan bertinggalnya telah terjawab. • Perlu adanya penelitian dan perencanaan lebih lanjut tentang prosedur kegiatan renovasi unit apartemen yang lebih kuat dan prosedur kegiatan renovasi unit apartemen yang lebih kuat dan matang. • Perlu adanya konsultasi lebih lanjut mengenai detil perhitungan kekuatan struktur demi didapatnya rancangan yang lebih aplikatif kekuatan struktur, demi didapatnya rancangan yang lebih aplikatif.
Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan dan Kekurangan
+
• Fl Fleksibel terhadap perbedaan dan perubahan penghuni k ib l h d b d d b h h i • Kaya Variasi organisasi ruang dan tampang, yang menghasilkan rupa bangunan yang kompleks. h ilk b k l k
_
+
+
• Gubahan massa bangunan yang sederhana, terkesan b h b d h k monoton dan ketinggalan jaman. • Perlu adanya rencana prosedur pelaksanaan renovasi P l d d l k i unit yang kuat dan matang. • Perlu adanya tambahan sistem rised‐floor Perlu adanya tambahan sistem rised floor supaya plat supaya plat batang lantai tetap terhindar dari kerusakan
_
_
_
_
T i Terima Kasih K ih Ballantyne, Andrew ;(2002) What is Architecture. Routledge; London D k D Duerk, Donna P (1993) “Architectural Programming:Information Management for P (1993) “A hit t l P i I f ti M tf Design” Von Nostrad Reinhold, New York. Habraken, John ;The Uses of Levels , Open House International vol 27 no.2(2002) Habraken John N (1972) “Supports Habraken, John N (1972) Supports : an alternative to mass housing : an alternative to mass housing” The The Architectural Press, London Kendall, Sthepen and Jonathan Teicher; (2000) Residential Open Building; E & FN Spon; New York Spon; New York Lang, John; (1987) Creating Architectural Theory; Von Nostrand Reinhold Company; New York Loch Sigrid ;Flexible Housing Type (2007); Germany Loch, Sigrid ;Flexible Housing Type (2007); Germany Mangunwijaya, YB. (1988); Wastu Citra; Gramedia Pustaka Utama; Jakarta Kertas Kerja, kuliah tamu Stephen Kendall “Introduction to Open‐Building” di g Arsiteyktur y ITS, Surabaya , y Rg.Jelantik