PERANCANGAN ALAT SISTEM INFORMASI JARINGAN MULTI SOURCE DAN TAMPILAN KW METER BERBASIS ARDUINO DAN GSM SHIELD
Sugito1 dan Fahraini Bacharuddin2 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta1,2
[email protected],
[email protected] banyak dimana biasanya menggunakan ukuran kabel antara Abstrak - Abstract - Multi System Source system is an 1mm sampai dengan 1,5mm seringkali muncul masalah electrical network that uses multiple source (generator) kehandalan pada peralatan tersebut. to supply power in a region or area through one distribution network, 3 or 2 sources can be operated Penggunaan Arduino sebagai alat pemantau simultaneously can also just use one source, depending on keadaan jaringan multi source yang mengirimkan sms pada the consideration of the reliability and the economic side, saat tertentu secara otomatis dengan menggunakan PCB the condition of the network is also constantly monitored adapter arduino seri e18.Arduino.68.1 dimana semua sensor and monitored 24 hours during operation. bisa tersambung dengan kuat dan handal sehingga akurasi The distance between plants 1 by other has a considerable pembacaan sensor bisa terjaga dengan baik, dengan delay distance, so that the necessary tools to monitor the penerimaan sms kurang dari 1 menit sangat membantu dalam condition of each equipment and the total power (kW) operasional jaringan multi source. that is being borne, under fault conditions the information is also very necessary for officers to monitor Keyword: Arduino, SMS, 7 segment, PCB arduino, multi from the outside, as the basis for instruction if required, source, genset. use arduino with socket IO small for applications in the field by the number of sensor cable which is pretty much I. PENDAHULUAN where typically use wire size between 1mm to 1,5mm Sistem Multi Source adalah sebuah jaringan listrik reliability problems often arise in the equipment. yang menggunakan beberapa sumber (pembangkit) untuk Arduino use as a monitoring tool of multi-source state of menyuplai daya dalam sebuah kawasan atau daerah, sistem the network at a given moment to send sms automatically ini pada awalnya di gunakan oleh PLN untuk mencukupi using adapter PCB arduino e18.Arduino.68.1 series kebutuhan listrik di Indonesia, saat ini sistem multi source where all the sensors can be connected securely and juga mulai banyak di gunakan untuk di kawasan terpadu, reliably so that the accuracy of the sensor readings can be seperti di kawassan Kelapa Gading Square (KGS) yang di well preserved, with a delay receipt of sms less than 1 kelola PT. Cahaya Bintang Agung. minute is very helpful in a multi-source network Di kawasan KGS menggunakan tiga sumber tenaga operations. listrik untuk mencukupi kebutuhan listrik di kawasan tersebut, sistem ini kita kenal dengan nama Triple Source, Keyword: Arduino, SMS, 7 segment, PCB arduino, multi sumber-sumber energy listrik itu adalah: listrik PLN, gas source, genset. engine genset, dan diesel engine genset. Dalam menjaga kehandalan suplai daya listrik ke Abstrak - Sistem Multi Source adalah sistem sebuah tiga sumber bisa di gunakan salah satu sumber atau sinkron jaringan listrik yang menggunakan beberapa sumber dua buah sumber, dan ataupun sinkron ketiga-tiganya, dalam (pembangkit) untuk menyuplai daya dalam sebuah kawasan memilih pola operasi biasanya di dasarkan pada tingkat atau daerah melalui 1 jaringan distribusi, 3 atau 2 sumber bisa kehandalan suplai daya dan juga aspek ekonomis. dioperasikan secara bersamaan bisa juga hanya Diesel engine genset atau lebih kita kenal dengan menggunakan 1 sumber, tergantung pertimbangan dari sisi istilah Diesel Genset (DG) dioperasikan untuk menjaga kehandalan dan sisi ekonomisnya, kondisi jaringan ini juga kehandalan suplai daya listrik ke pelanggan, walaupun sistem terus dimonitor dan dipantau 24 jam selama beroperasi. sudah di rancang sedemikian handal, petugas jaga tetap membutuhkan informasi yg cepat dan akuran dari total beban Jarak antara pembangkit 1 dengan lainya yang di pikul oleh diesel engine, jarak yang cukup jauh antara mempunyai jarak yang cukup jauh, sehingga diperlukan alat diesel genset dengan panel control utama yang berada di area bantu untuk memonitor kondisi tiap peralatan dan total daya panel kontrol gas engine (GE) genset menjadi satu kendala (kW) yang sedang ditanggung, dalam kondisi gangguan tersendiri dalam pengoperasian, untuk mengetahui jumlah informasi ini juga sangat diperlukan bagi petugas yang diesel genset (DG) yang beroperasi dan keadaan Circuit memantau dari luar, sebagai dasar instruksi jika diperlukan, breaker (CB) secara garis bersar bisa di monitor melalui penggunaan arduino dengan soket IO yang kecil untuk aplikasi dilapangan dengan jumlah kabel sensor yang cukup
http://digilib.mercubuana.ac.id/
mimic panel diesel genset yang sudah terpasang lokasi panel kontrol utama. Dalam keadaan tertentu penanggung jawab utama dari sistem ini membutuhkan informasi mengenai keadaan jaringan tersebut secara cepat dan akuran, saat ini hal tersebut dilakukan dengan cara pelaporan secara periodic oleh petugas jaga kepada penanggung jawab. Dalam kondisi emergency petugas jaga memberikan informasi kepada penanggung jawab melalui telephone, hal ini tentunya cukup menyita waktu dan perhatian atau konsentrasi petugas jaga walaupun, jika ada sebuah alat yang bisa bekerja secara otomatis memberikan informasi tersebut, tentunya sangat membantu dalam penanganan keadaan emergency tersebut. II. DASAR TEORI Sistem multi source Sistem Multi Source adalah sebuah jaringan listrik yang menggunakan beberapa sumber (pembangkit) untuk mensuplai daya dalam sebuah kawasan atau daerah, sistem ini pada awalnya digunakan oleh PLN untuk mencukupi kebutuhan listrik di Indonesia.
Dalam menjaga kehandalan suplai daya listrik ketiga sumber bisa digunakan salah satu sumber atau sinkron dua buah sumber, dan ataupun sinkron ketiga-tiganya, dalam memilih pola operasi biasanya didasarkan pada tingkat kehandalan suplai daya dan juga aspek ekonomis.
2.1
Gambar 2.1 Jaringan listrik Jawa-Bali Saat ini sistem Multi Source juga mulai banyak digunakan untuk di kawasan terpadu, seperti di kawassan Kelapa Gading Square (KGS), jaringan listrik sistem Multi Source yang digunakan untuk di kawasan terpadu kelapa gading Square mulai dikemebangkan pada awal tahun 2008 dan mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2008 menggunakan dua sumber listrik yaitu PLN dan Gas engine genset, seiring dengan peningkatan kebutuhan daya listrik dan untuk meningkatkan kehandalan sistem, pada awal 2011 sistem tersebut dikembangkan menjadi tiga sumber, sistem ini kita kenal dengan nama Triple Source, sumber-sumber energy listrik itu adalah: Listrik PLN, Gas engine genset, dan Diesel engine genset sesuai gambar 2.3.
Gambar 2.2 Topolagi jaringan Multi Source
Gambar 2.3 Ruang Panel kontrol dan mimic panel Gas Engine Semua kondisi jaringan bisa dengan mudah dimonitor dari satu tempat melalui Mimic Panel diesel genset dan panel Master gas engine genset yang berada di ruang kontrol gas engine sesuai gambar 2.3, dengan demikian semua sumber listrik dapat beroperasi dengan aman dan handal. 2.2 Mimic Panel Mimic panel adalah sebuah alat atau panel kontrol yang di gunakan untuk membaca indicator-indicator atas suatu alat atau panel listrik yang berada pada tempat yang berbeda, tanda-tanda pada mimic panel biasanya hanya berupa lampu atau tanda sederhana lainya seperti tampak pada gambar 2.4 berikut.
Gambar 2.4 Mimic panel diesel genset tampak luar dan dalam Karena jarak antara diesel engine ke ruang kontrol gas engine yg cukup jauh, maka di gunakan IO remote PLC, status DG yeng telah di ambil oleh master PLC di kirimkan ke mimic panel melalui remote IO, yaitu digital IO dan Analog IO. Digital IO di gunakan untuk status unit genset dan Circuit Breaker (CB)-nya, sedangkan Analog IO di gunakan untuk nilai total beban diesel genset seperti dijelaskan dalam gambar 2.5 berikut.
Gambar 2.5 Wiring diagram mimic panel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk menyalakan lampu indicator status unit genset ataupun CB-nya, digital IO akan mengeluarkan tegangan untuk menghidupkan relai, dan selanjutnya relai di gunakan sebagai switch untuk menghidupkan lampu indicator seperti digambarkan pada gambar 2.5. 2.2.1 Relai Relai adalah sebuah peralatan listrik yang berfungsi sebagai saklar otomatis yang bekerja berdasarkan medan magnet, bentuk relai dapat dilihat pada gambar 2.6.
Untuk AO yang digunakan pada mimic panel proyek ini adalalah DRT2-DA02 merk OMRON seperti pada gambar 2.8 berikut.
Gambar 2.8 Analog Output type DRT2-DA02, Omron AO tersebut bisa mengeluarkan arus ataupun tegangan, tergantung pilihan kita sesuai kebutuhan, terdapat 2 chanel atau 2 pasang AO dan semuanya bisa mengeluarkan tegangan atau arus.
Gambar 2.6 Relay MY2 24VDC dan detail soket kaki Pada gambar 2.6, sebuar relai terdapat dua jenis kontak, yaitu kontak yang dalam kondisi relai normal tidak bekerja akan selalu terhubung atau tertutup dan kita kenal dengan istilah kontak Normally Closed (NC) dan kontak yang dalam kondisi tersebut selalu terbuka dan kita kenal dengan istilah kontak Normally Open (NO) Pemilihan tipe relai biasanya di dasarkan pada tegangan kerja, jumlah kontak, kapasitas kontak atau kuat hantar arus pada kontak, serta tipe kaki atau soket untuk menyesuaikan pemasanganya, pada mimic panel yang akan dimanfaatkan penulis menggunakan ralai tipe MY2, 24 VDC, relai tersebut bekerja normal pada tegangan 24VDC dan terdapat 2 kontak NO dan 2 kontak NC yang berkapasitas hantar arus pada masing-masing kontaknya sebesar 5 A.
Gambar 2.7 Detail dimensi relai MY2 dan MY3 2.2.2
Analog Input Output Analog Input Output (AI/O) adalah sebuah perangakat elektronik yang bisa mengeluarkan atau membaca besarnya nilai tegangan dan atau arus, batasan nilai tegangan atau arus yang di keluarkan atau dibaca tergantung pada pabrik pembuat serta tipe masing-masing alat tersebut, tetapi pada umumnya nilai tegangan yang bisa di keluarkan atau dibaca oleh AI/O antara 0 VDC sampai dengan 10 VDC, sedangkan untuk nilai arus biasanya berkisar antara 0 mA sampai dengan 20 mA.
Gambar 2.9 Pengkabelan dan pemilihan dip switch pada AI/O DRT2-DA02 Pada proyek tugas akhir ini penulis akan memanfaatkan output dari AO tersebut yang berupa tegangan dengan nilai 0 VDC sampai dengan 5 VDC untuk mebaca besarnya beban yang di pikul oleh seluruh Diesel genset, pada saat diesel genset bekerja, master PLC akan membaca jumlah beban yang sedang di tanggung oleh masing-masing diesel genset, kemudian akan di jumlahkan dan di kirimkan ke mimic panel berupa tegangan antar 0 VDC sampai dengan 5 VDC. 2.3 Microcontroller Arduino Arduino adalah sebuah perangkat elektronik yang bersifat open source yang menyediakan hardware dan Integrated Development Environment (IDE) yang menggunakan bahasa pemograman C++. Arduino dapat menerima masukan dari berbagai macam sensor dan juga dapat mengontrol lampu, motor dan actuator lainnya. Microcontroller pada papan arduino diprogram dengan menggunakan bahasa pemograman arduino (based on wiring) dan IDE arduino (based on processing). Komponen utama didalam papan Arduino adalah sebuah microcontroller 8 bit dengan merk Atmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh Arduino Uno menggunakan ATmega 328, sedangkan Arduino Mega yang mempunyai kapasitas memori program dan Input Output baik digital maupun ADC lebih banyak menggunakan ATmega 2560. Pemilihan jenis Arduino dalam sebuah proyek pembuatan alat biasanya didasarkan pada beberapa hal, seperti besarnya memori, jumlah Input / Output, dan lainlain. Karena pada alat yang akan dibuat membutuhakan jumlah Input / Output yang cukup banyak, untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menghindari penggunaan modul expander Input / Output dipilih Arduino Mega 2560. Arduino Mega menggunakan IC ATmega 2560, memiliki 54 digital Input / Output pin, dimana 14 pindapat digunakan sebagai output PWM, 16 analog input, 4 UART (hardware serial port), osilator16 MHz kristal, koneksi USB, jack DC Power Supply, header ICSP, dan tombol reset.
Gambar 2.12 Arduino Mega Tabel 2.1 Tabel Spesifikasi Arduino Mega 2560
Gambar 2.14 Sevent Segment TM1637 Untuk menghidupkan display ini cukup kita sambungkan power suplai 5 VDC pada kaki 5 V dan GND, serta menghubungkan CLK (Clock), dan DIO (Digital Input Output) pada pin digital IO arduino, pin bisa kita pilih menyesuaikan program kita 2.6. Arduino Sketch Arduino Sketch adalah sebuah program yang digunakan untuk memasukkan program ke dalam Arduino. Program ini bersifat bebas bayar dan dapat diunduh tanpa biaya dari website Arduino. Program ini dapat berjalan pada sistem operasi Windows, Linux maupun Apple. III. MERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
2.4
GSM / GPRS Shield GSM / GPRS Shield adalah salah satu produk turunan aplikasi dari arduino yang digunakan sebagai alat komunikasi dengan peralatan yang lain, pad alat ini akan kita gunakan GPRS Shield v3.0 sim 900, produk dari seeed studio.
Untuk membuat sebuah perangkat di perlukan perencanaan yang matang, hal ini sangat membantu dalam perhitungan biaya, fungsi dan kinerja dari alat tersebut, perancangan dasar dari sebuah peralatan ini biasanya kita lakukan dengan beberapa langkah, antara lain: 1. Blok Diagram 2. Flowchart sistem kerja. 3. Gambar kerja. 4. Perakitan Alat 5. Program Arduino 3.1
Blok Diagram Dalam blok diagram tergambarkan jenis-jenis komponen yang di gunakan, hubungan antar komponen, fungsi dari komponen, untuk membuat suatu alat.
Gambar 2.13 GPRS Shield seed studio GPRS Shield v3.0 dari Seeed studio adalah salah satu Shield yang cocok penggunaannya dengan Arduino Mega 2560. Shield ini bekerja pada 4 band (850/900/1800/1900), dengan SIM card standar, untuk menghidupkan dan mematikan Shield dapat digunakan Soft Power, didukung perintah AT standar SIMCOMM GSM 07.07 dan penggunaan daya yang rendah. Dalam aplikasinya dapat digunakan Port serial hardware maupun serial software. 2.5 Seven Segment display 4 digit TM1637 Sesuain amanya, Seven segment terdiri dari 4 kelompok LED (Light Emitling Diode) dan tiap kelompaknya terdiri dari tujuh bagian LED batang yang disusun membentuk angka delapan sehingga bisa kita bentuk menjadi suatu angka.
Gambar 3.1 Blok diagram alat Dari gambar 3.1 blok diagram di atas, beberpa komponen yang kita butuhkan untuk membuat alat ini antara lain: 1. PCB adapter arduino yang sudah di lengkapi dengan DC regulator untuk menurunkan tegangan dari 24VDC menjadi 6VDC. 2. Arduino Mega 2560. 3. GPRS shield v3.0 4. Display 7 segment PCB adapter kita butuhkan untuk merubah sistem sambungan IO yang awalnya berupa soket diubah menjadi terminal penulis membuat sendiri dan di rancang untuk dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
di pergunakan untuk perakitan alat-alat lainya, sedangkan untuk Arduino mega 2560, GPRS Shield, dan display 7 segment penulis menggunakan yang sudah tersedia di pasaran. PCB adapter yang penulis gunakan dalam proyek ini gambarnya di buat secara manual dengan menggunakan program AutoCAD.
Gambar 3.2 Proses perancangan jalur PCB dengan Auto CAD Setelah proses perancangan dengan AutoCAD selesai, selanjutnya kita perlu rubah atau cetak gambar tersebut kedalam format.
Gambar 3.3 Jalur PCB bagian atas dan bawah. 3.2 Flowchart Dalam perancangan sebuah alat Flowchart atau urutan proses alat tersebut bekerja di buat di awal sebelum membuat program, hal ini untuk memudahkan pembuatan program serta agar urutan program yang di buat tidak berantakan. Start
Inisialisasi Program
Menghidupkan GPRS Shield
A
Monitoring Status Genset, CB genset & penghitungan counter status, Reset counter , Jika Counter > dari n MAX
Membaca nilai Analog kalibrasi Total Load DG& menampilkan ke 7 Segment
TIDAK
Island Mode Counter ==n YA
Print Status Plant di Serial Port, kirim sms tipe 1 ke Petugas 1, 2, 3,…,n Reset Counte mains parallel=0
TIDAK
Island Mode Counter ==n1
Print Status Plant di Serial Port, kirim sms tipe 2 ke Petugas 1, 2, 3,…,n Reset Counte mains parallel=0
TIDAK Mains Parallel Counter ==n YA
Island Mode Counter ==n2
TIDAK
Print Status Plant di Serial Port, kirim sms tipe 1 ke Petugas 1, 2, 3,…,n Reset Counter Island mode=0
YA TIDAK
Print Status Plant di Serial Port, kirim sms tipe 3 ke Petugas 1, 2, 3,…,n Reset Counte mains parallel=0
Mains Parallel Counter ==n1 YA
Print Status Plant di Serial Port, kirim sms tipe 2 ke Petugas 1, 2, 3,…,n Reset Counter Island mode=0
Req. Report Counter ==n
Print Status Plant di Serial Port, kirim sms tipe 3 ke Petugas 1, 2, 3,…,n reset Req. Report Counter=0
A
Gambar 3.4 Flowchart alat sistem informasi jaringan multi source dan tampilan KW meter berbasis Arduino dan GSM shield
Dari Flowchart di atas proses alat yang di buat penulis secara singkat di jelaskan sebagai berikut: 1. Pengenalan ( Inisialisasi ) 2. Penentuan nilai atau parameter awal ( Void Set Up ) 3. Program yang berulang-ulang ( Void Loop ) Start merupakan awal proses kerja alat tersebut dimulai, pada awal start alat akan mulai dengan inisialisasi program antara lain meliputi pengenalan peralatan yang akan dipakai, istilah yang di gunakan, penentuan peruntukan IO atau pengalamtan IO, serta pengenalan nomor nomor telepon yang akan kita kirim sms. Selanjutnya program akan masuk Void Set Up, hal ini hanya dilakukan 1 kali selama program menyala atau bekerja yaitu pada saat awal start, bebrapa parameter yang kita masukan dalam void set up antara lain pemberian nilai awal pada IO, penentuan nilai n-cycle untuk reset atau pengiriman sms, menghidupkan GPRS Shield, serta mengirimkan berita awal bahwa program mulai dijalankan dan bekerja dengan normal, sms ini hanya di kirim kepada programmer, tidak dikirimkepada pengguna alat atau User. Program berjalan atau loop yaitu program yang akan di jalankan secara berulang secara terus menerus selama sistem bekerja atau hidup, tahapan pertama pada program ini yaitu micro controller membaca semua digital input (DI) untuk memonitor kondisi genset dan Circuit Breaker (CB) serta besarnya nilai analog yang masuk melalui Analog Input (AI) yang nantinya kan dilaporkan keadanya sesuai kondisi yang telah di tentukan dalam program, nilai analog yang masuk ke-microcontroller melalui terminal Analog Input 1 (AI1), di mana analog tersebut merupakan beasaran total beban Diesel Engine Genset, besaran nilai AI1 antara 0 mVDC sampai dengan 5000 mVDC Setelah besarnya nilai analog terbaca, dilakukan perhitungan atas nilai analog tersebut, dalam keadaan sebenarnya di lapangan besarnya total beban Diesel Genset (DG) adalah dalam satuan kilo Watt (kW), karena nilai analog berupa tegangan DC yang besarnya bernilai antara 0 mVDC sampai dengan 5000 mVDC, dimana nilai 0 = 0 kW, dan 5000 mVDC= 110% total kapasitas diesel genset terpasang. Total kapasitas diesel genset yang terpasang dihitung sebagai berikut: Total kapitas DG = DG1 + DG2 + DG3 + DG4 + DG5 + DG6 ( kW ) = 1440 + 1440 + 1440 + 600 + 1600 + 1600 ( kW ) = 9120 ( kW ) Dari perhitungan di atas, kalibrasi AI1 menjadi Total beban DG dapat di hitung sebagai berikut: Total beban DG = A1 : 1023 x ( 9120 x 1,1) ( kW ) = A1 x 10032 : 1023 ( kW ) = A1 x 9.8064516129 ( kW ) 3.3 Gambar Kerja Untuk memperlancar pekerjaan dalam membuat suatu alat di butuhkan gambar dari alat tersebut secara keseluruhan, dalam proyek tugas akhir karena yang di buat adalah sebuah alat terapan yang menyesuaikan kebutuhan di
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lapangan, penulis menggunakan gambar kerja berupa gambar alur pengkabelan atau sering kita kenal dengan dengan istilah wiring diagram yang sudah baku di gunakan dalam proyekproyek aplikasi terapan yang menggunakan Programmable Logic Controller atau sering kita singkat dengan istilah PLC ataupun pekerjaan control lainya, gambar kerja tersebut di design dengan menggunakan progam Auto CAD.
Gambar 3.5 Gambar kerja komponen utama dan sistem pengkabelan IO untuk sensor (digital Input) 3.4
Perakitan Alat Sebuah peralatan adalah gabungan dari beberapa alat kecil-kecil atau komponen yang mempunya fungsi berbedabeda dan digabungkan atau dijadikan menjadi suatu kesatuan untuk suatu fungsi baru, proses penggabungan ini biasa kita kenal dengan istilah perakitan alat. 3.4.1
Perakitan PCB adapter Setelah PCB di cetak sesuai dengan gambar rencana, selanjutnya penulis melakukan pemasangan komponenkomponen pada PCB tersebut agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya,
Gamabr 3.7 PCB sebelum dan sesudah di pasang komponen 3.4.2 Perakitan PCB adapter, Arduino Mega 2560, dan GSM shield menjadi satu kesatuan alat Sesuai dengan perencanaan sebelumnya, fungsi PCB adapter adalah untuk mempermudah pemasangan kabel input dan output baik yang digital maupun analog, PCB adapter ini di pasang di bagian tengah, sedangkan arduino Mega dipasang di bagian bawah, dan untuk GSM shield dipasang di bagian atas PCB adapter seperti pada gambar 3.8. Jika diperlukan penambahan shield yang lain, maka pemasanganya tinggal ditambahkan saja di bagian atasnya lagi, di susun seperti kalau kita pasang langsung ke bord arduino.
Gamabr 3.8 Pemasangan arduino dan GSM shield pada PCB 3.4.3 Perakitan panel peraga Panel peraga atau juga bisa kita sebut dengan simulator adalah sebuah alat yang terdiri dari switch-switch yang di gunakan untuk menguji dan atau mensimulasikan kinerja dari alat yang penulis buat panel ini dibuat dari bahan acrylic yang tembus pandang sehingga alat yang terpasang di dalamnya bisa dilihat dari luar dengan jelas.
Gambar 3.9 Pemasangan alat ke panel peraga Switch-switch dihubungkan dengan kabel ke PCB adapter melalui terminal sehingga kabel dapat terpasang dengan kuat dan handal dan diharapkan tidak akan menaikan nilai tahanan penghantar secara signifikan yang dapat menggangu kinerja dari alat ini, 3.5 Program Arduino 3.5.1 Inisialisasi Program Semua software dan istilah parameter yang kita gunakan dalam program harus terlebih dahulu kita kanalkan kedalam program, pengenalan ini biasanya kita lakukan dengan penulisan di bagian awal dg kode awal “int” untuk istilah atau parameter dan “include” untuk software bawaan komponen, contah penulisan untuk pengenalan pada gambar 3.10 :
Gambar 3.10 Inisialisai program, penempatan dan penamaan input 3.5.2
Void Set Up Selanjutnya program akan masuk dalam tahapan seting awal atau Void Set-Up yang hanya dilakukan 1 kali pada awal start program bekerja, beberapa parameter yang kita masukan dalam void set up antara lain pemberian nilai awal pada IO, penentuan nilai n-cycle (gambar 3.11) untuk reset atau pengiriman sms, menghidupkan GPRS Shield, serta mengirimkan berita awal bahwa program mulai dijalankan dan bekerja dengan normal, sms ini hanya di kirim kepada programmer.
Gambar 3.11 Pemberian nilai counter awal dan nilai “n”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Setelah semua parameter ditentukan dan diberikan nilai awal, untuk menghidupkan GPRS Shield penulis menggunakan sub program untuk menuliskan programnya dengan lengkap, sedangkan untuk menjalankan program tersbut dalam void set up penulis cukup menuliskan sub program. 3.5.3
Void loop Program berjalan atau Void loop yaitu program yang akan di jalankan secara berulang secara terus menerus selama system bekerja atau hidup, dalam proyek ini penulis membuat sub program dari beberapa program yang dijalankan pada void loop, hal ini bertujuan agar penulisan program dalam void loop menjadi ringkas dan mudah untuk dievaluasi dan dikoreksi.
Sub Program Sesuai namanya dan penulis sudah menyinggung sedikit dalam sub bab diatas, sub program adalah program lengkap dari salah satu bagian dalam program berjalan, hal ini umum dilakukan oleh programmer dengan tujuan mempersingkat penulisan program dalam void loop, sehingga bila program tersebut akan di jalankan beberapa kali dengan beberapa ketentuan dalam satu putaran program cukup dengan memanggil judul dari sub program tesebut.
Tabel 4.2 Analisa uji tahanan jalur pin input ke terminal (mole) pada PCB
4.2 Pengujian Panel Peraga untuk memastiakan kabel penghubung terpasang dengan baik, dan memiliki daya hantar yang baik, penulis melakukan pengetesan penghantar dengan menggunakan alat Ohm meter.
3.5.4
Gambar 4.2 Pengujian panel peraga Tabel 4.3 Analisa Pengukuran Tahanan Jalur Kabel
IV. ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Untuk memastikan semua kompenen dan jalur PCB terhubung dengan baik, penulis melakukan pengujian niali tahanan penghantar jalur PCB dengan menggunakan alat Ohm meter, semua jalur di ukur nilai hambatanya, jika nilai tahanan jalur sama dengan 0 Ohm atau mendekati 0 Ohm berarti jalur PCB terhubung dengan bagus, dan sebaliknya, jika nilai tahanan sama dengan tak terhingga atau mendekati tak terhingga berarti jalur tidak terhubung atau tidak terhubung dengan bagus. Metode dan hasil salah pengujian dapat kita lihat pada gambar 4.1 dibawah ini.
Pada tabel 4.4 diatas sebagian besar jalur kabel pada panel peraga terpasang dengan baik, hal ini ditunjukan dengan nilai maksimum 0,6 ohm, dan nilai tahan jalur kabel terbaik mempunyai tahanan penghantar hanya 0.2 ohm. 4.3 Pengujian kinerja alat Setelah semua bagian dari alat ini diuji secara terpisah dan mendapatkan hasil yang maximal, diharapkan alat ini secara utuh juga bisa bekerja sesuai rencana dengan tingkat eror yang minimum, untuk memastikan hal tersebut program yang di masukan kedalam alat di uji tahap demi tahap. 4.3.1
Gambar 4.1 Foto pengujian jalur PCB Dari tabel hasil pengujian, penulis melakukan analisa mengenai nilai tahanan jalur PCB berkisar antara 0,2 ohm sampai dengan 0,3 ohm, dan sebagian besar jalur PCB mempunya nilai tahanan minimum, dari hasil pengujian ini penulis sangat optimis PCB adapter akan bekerja dengan baik, karena mempunya daya hantar listrik yang bagus, analisa lengkap mengenai tahan jalur PCB dapat kita baca pada tabel 4.2 dibawah ini.
Pengujian parameter nilai batasan counter
Ada beberapa batasan counter yang kita tentukan di awal program, dimana parameter ini digunakan untuk menentukan beberapa langkah, parameter n counter itu antara lain: n0 = sebagai nilai awal counter jika counter sudah melebihi nilai puncak. n1 = nilai counter untuk dasar pengiriman report ke-1 n2 = nilai counter untuk dasar pengiriman report ke-2 n3 = nilai counter untuk dasar pengiriman report ke-3 n4 = nilai counter untuk dasar pengiriman report ke-4 n5 = nilai counter untuk dasar pengiriman report ke-5 nmax = sebagai nilai counter puncak atau maximum. Tabel 4.5 Pengujian nilai parameter “n”
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 4.9 Tampilan Serial dan SMS case Island Mode Tabel 4.9 Pengujian waktu pengiriman sms. 4.3.2 Pengujian sub program untuk penghitungan jumlah DG dan GE running Untuk menghitung jumlah Gas Engine dan Diesel Engine yang running dan menyuplai daya ke beban, penulis menentukanya dengan cara membaca digital input, jika digital input sensor engine running high, dan sensor CB high, maka engine tersebut dinyatakan running, tetapi jika hanya salah satu digital input yang high, belum dihitung sebagai engine running. 4.3.3 Pengujian sub program untuk pembacaan dan kalibrasi analog input “Total Load DG” Jumlah beban yang di tanggung seluruh Diesel Genset dibaca melalui analog input (AI1), dan dikalibrasi dengan perhitungan matematis, untuk selanjutnya di tampilkan ke 7 segment LED. Tabel 4.8 Pengujian kalibrasi Total load DG
Catatan : kalibrasi = A1 : 1023 x ( 9120 x 1,1) Kw 4.3.4
Pengujian pengiriman pesan (sms) Sesuai tujuan di awal, alat ini dibuat untuk dapat memberikan informasi yang singkat, padat dan akurat mengenai kondisi jaringan multi source dilapangan tulisan pesan dibagi menjadi 3 model, dan semuanya di buat pada sub menu.
V. KESIMPULAN Setelah melakukan proses pembuatan dan study literature perencanaan, percobaan dan pengujian alat serta pendataan, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan PCB adapter arduino seri e18.Ardu.68.1 yang dirancang dan dibuat penulis untuk merubah sambungan soket atau tusuk menjadi terminal screw dapat mempermudah pekerjaan pemasangan dilapangan dimana diameter kabel control yang digunakan biasanya cukup besar untuk ukuran mikrokontroller atau berkisar 1mm sampai dengan 1,5mm. 2. Dari hasil pengujian, delay waktu yang terjadi antara waktu pengiriman sms oleh alat dan diterima pada HP masih cukup singkat, bahkan ada yang dalam tempo kurang dari 1 menit sehingga masih layak dengan baik untuk dipergunakan. VI. DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3.
4. 5. Gambar 4.6 Foto pengujian island mode
Budiharto, Widodo. 2005. Perancangan sitem dan aplikasi mikrokontroler Jakarta : PT. Elex Media Komputindo Syahwil. Muhammad.2013. Panduan Mudah Simulasi & Praktek Mikrokontroler Arduino: Jakarta: Penerbit Andi La Ode Aksah, Ronny. 2014. Perancangan dan pembuatan perangkat monitoring satelit modem comtech cdm-570 berbasis sms menggunakan aarduino di pt XYZ. Tugas Akhir Sistem jaringan multi source 20KV di kawasan KGS, Asbuild drawing. 2008 Sistem mimic panel diesel genset 3x1800 kVA dan 3x2000kVA, Asbuild drawing. 2012.
http://digilib.mercubuana.ac.id/