1
Seminar Nasional Teknologi Informasi 2009
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSFER STOK PULSA OTOMATIS BERBASIS GSM Maman Abdurohman1), Adiwijaya2), Suwastika Eka3) 1,2,3
IT Telkom, Jln. Telekomunikasi No.1 Bandung Telp : (022) 7565931, Fax : (022) 7565931 E-mail :
[email protected]),
[email protected]) HU
ABSTRACT Semakin meningkatnya pertumbuhan pengguna handphone menyebabkan semakin bertambahnya perusahaan telekomunikasi yang bergerak dalam bidang selular. Sejalan dengan semakin meningkatnya penggunaan telepon seluler menyebabkan angka penjualan pulsa semakin meningkat. Awalnya penjualan pulsa dilakukan secara manual dengan menggunakan perangkat handphone. Semakin meningkatnya jumlah transaksi dan dalam rangka mengurangi kesalahan manusia maka diperlukan suatu perangkat yang dapat mempercepat proses transfer dan mengurangi kesalahan proses. Pada paper ini telah dibuat suatu model dan aplikasi contoh proses transfer yang berbasis modem GSM. Terdapat dua masalah yang diselesaikan dengan menggunakan metode ini yang tingkat kecepatan yang lebih baik dan tingkat kesalahan yang lebih rendah. Implementasi dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi 7.0 dan basis data MySql.
Key words Transfer stok, GSM modem, Delphi 7.0, MySql
1. Pendahuluan Kebutuhan proses transfer stok pulsa semakin meningkat sejalan dengan meningkatknya jumlah transaksi penjualan pulsa. Proses penjualan pulsa dengan cara manual, menggunakan handphone yang dioperasikan oleh seorang petugas, memerlukan waktu yang lama dan rentan terhadap kesalahan yang dilakukan petugas. Kelambanan dan kesalahan ini sangat berpengaruh terhadap kinerja penjualan pulsa. Proses manual seperti ini dapat ditingkatkan dengan menggunakan sistem pengelolaan otomatis menggunakan perangkat lunak transfer stok dan perangkat komputer.
UH
H
U
Masing-masing operator seluler memiliki sistem penjualan pulsa yang berbeda-beda. Telkomsel dengan MKios-nya, XL dengan dompet pulsa-nya atau operator lainnya. Pada penelitian ini dibatasi hanya pada penjualan pulsa operator Telkomsel yaitu M-Kios. Pemilihan kasus ini didasarkan pada struktur sistem penjualan yang lebih baik dan jumlah pelanggan yang besar. Diperlukan suatu sistem yang dapat mengelola proses transfer stok secara otomatis. Masalah yang perlu diatasi adalah : Bagaimana mengimplementasikan perangakat lunak untuk mengelola proses transfer stok pulsa secara otomatis. Bagaimana mengimplementasikan proses transfer stok yang lebih cepat dengan menggunakan GSM modem. Tujuan paper ini adalah membuat sistem pengelolaan transfer stok pulsa otomatis dan Mengukur tingkat kecepatan proses transfer stok pulsa menggunakan gsm modem. Metode yang digunakan untuk menganalisis dan menggambarkan sistem adalah metode analisis dan desain terstruktur. Sedangkan pengembangan terhadap aplikasi / program menggunakan metodologi pendekatan waterfall (waterfall model). Pendekatan ini dipilih karena pendekatan ini mempunyai struktur yang jelas dan terarah dalam setiap tahapan perancangan dan implementasinya. Metodologi yang diberikan berikut ini adalah metodologi yang diterapkan untuk pengembangan program sampai akhir pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan.
2. Data dan Teknologi Sistem 2.1 Data Pengguna Data pengguna dirancang untuk memberikan mendefinisikan dan memberikan hak akses data oleh user / pengguna. Terdapat beberapa kategori pengguna sesuai jenis kepentingan hak aksesnya, yaitu :
1. 2.
3.
Administrator, dengan hak akses penuh. Jenis user ini dikhususkan bagi Admin Transfer Stok. Operator, dengan hak akses mentrasfer. User ini memiliki kemampuan untuk mentransfer stok kepada pelanggan (menambah, mengubah dan menghapus data). Manajer, dengan hak akses read only. User ini digunakan khusus bagi level tertentu yang memiliki akses untuk membaca informasi.
Sistem / Aplikasi
ODBC
Database
Server Server adalah komputer pusat yang mengendalikan seluruh aktivitas jaringan komputer. Selain berfungsi mengatur jaringan, server juga digunakan sebagai pusat penyimpanan semua data atau program yang dapat diakses oleh komputer client.
Client Client adalah komputer yang digunakan oleh setiap orang untuk mengakses komputer pusat. Fungsi utama client dalam model client server adalah untuk mengukur fungsi bisnis dengan bahasa pemrograman secara lojik dan merepresentasikan fungsi tersebut pada pemakai melalui aplikasi.
3. Perancangan Sistem Gambar 2.1. Model koneksi basis data
2.2 Model Jaringan Pengaksesan data menggunakan ODBC memberikan banyak kemudahan pada sistem, disamping platform engine database dapat diganti (migrasi data) dapat pula dikembangkan dari stand alone application menjadi client server application. Jadi dengan menerapkan metode akses data ODBC, sistem aplikasi Transfer Stok dapat digunakan oleh beberapa user sekaligus. Hubungan yang tepat untuk menggambarkan aplikasi ini adalah hubungan client-server atau Arsitektur client-server. Client-Server adalah sebuah model jaringan komputer dengan arsitektur utama pelayanan transfer data yang terdiri dari client dan server. Lingkup client-server menggunakan jaringan area lokal (LAN – Local Area Network) untuk menghubungkan semua perangkat komputer dan printer. Arsitekturnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Database Server Server
Client Program Client Program Client Program Client Program
Gambar 2.2. Model Jaringan Aplikasi
Perancangan sistem dimulai dengan menentukan perangkat lunak yang digunakan. Perangkat lunak yang digunakan dalam aplikasi ini adalah sebagai berikut : Sistem Operasi Windows XP sebagai sistem operasi. Borland Delphi 7.0. Basis data yang digunakan MySQL Microsoft Excel, sebagai file sharing data, export dan import data.
3.1 Rancangan Aplikasi Rancangan modul akan menggambarkan rancangan proses yang yang terjadi pada bagian modul dan arus aliran data dan informasi yang terjadi antar modul. Dalam perancangan ini, digunakan beberapa teknik perancangan sistem antara lain menggunakan teknik : Analisis Aliran Data Diagram Konteks Diagram Aliran Data Proses Bisnis Penjualan M-Kios di AD (Authorized Dealer) Proses bisnis yang terdapat dalam sistem penjualan MKios adalah sebagai berikut : 1. Pemilik SD (Sub dealer) membeli voucher M-Kios kepada AD (Authorize Dealer) dengan mengirimkan daftar pembelian dalam file excel. Cara ini dilakukan untuk memudahkan input data pada saat pembelian. Bisa juga dilakukan secara manual (input di point of sales). 2. Petugas penjualan meng-import file excel tersebut kedalam sistem.
3.
4.
Dilakukan pemeriksaan oleh Validator1 yang bertujuan memastikan bahwa semua pesanan pemilik SD telah dibayar melalui bank. Hanya SD yang telah bayar yang akan dipenuhi permintaannya. Validator2 akan melakukan transaksi transfer stok kepada SD yang melalui validasi1.
3.2 Diagram Kontek Diagram Konteks menggambarkan hubungan antara sistem dengan entitas luarnya. Digram Konteks untuk Sistem Aplikasi Transfer stok digambarkan sebagai berikut : Laporan, pesan error
Laporan
3.3. Diagram Aliran Data Berikut adalah Diagram Alir Data (Data Flow Diagram - DFD) level 1, pengembangan dari Diagram Konteks yang merupakan hubungan alir data antar modulmodul proses. Masing-masing entitas sudah terlihat berinteraksi langsung dengan modul-modul proses yang bersesuaian. Dalam DFD Level 1 ini, Diagram Konteks dipecah menjadi sub-sub diagram yang lebih kecil yang terdiri dari sub-sub proses sebagai berikut : Input data Validasi Transfer Stok Pelaporan
3.4. Spesifikasi Proses User
Sistem Transfer Stok
File Excel, data, login
Manajer
Spesifikasi Proses untuk masing-masing proses dan sub proses adalah sebagai berikut : Nomor Proses Nama Deskripsi
Request informasi
Gambar 3.1. Diagram Kontek
Masukan Keluaran Logika Proses
Dalam Diagram Konteks, terdapat dua entitas yang terkait langsung dalam proses transfer stok yaitu User dan Manajer. 1. Input data
File Excel, data, login
2. Validasi
Data
3. Transfer Stok Data_valid
Pesan Error
Nomor Proses Nama Deskripsi Masukan Keluaran Logika Proses
2. Validasi Memvalidasi data yang diinputkan Data siap validasi Data yang tervalidasi Input data siap validasi Diperiksa apakah customer sudah menyelesaikan administrasi Jika telah selesai administrasi maka validasi data. Jika belum selesai maka kirim pesan error
Nomor Proses Nama Deskripsi Masukan Keluaran
3. Transfer stok Mengirim pulsa kepada pelanggan Data pesanan pelanggan Data yang telah dikirimkan
Data Transfer
User 4. Pelaporan
Laporan
Informasi
Request Manajer
Gambar 3.2. DFD Level 1
1 Input data Input data dari pengguna yang akan divalidasi oleh sistem File XL atau data text Data siap validasi Menerima input data Jika datanya file excel maka diubah ke dalam basis data Menyimpan data yang siap validasi:
Logika Proses
Nomor Proses Nama Deskripsi
Masukan Keluaran Logika Proses
Periksa setiap detail input Transfer stok setiap pesanan kepada pelanggan Simpan informasi hasil tranfer.
4. Pelaporan Melaporkan hasil proses transfer stok baik yang berhasil ataupun yang tidak berhasil Data hasil transfer stok Informasi transfer stok Input data Hasil transfer stok Buat laporan berdarkan informasi hasil transfer Kirim kepada pengguna dan manajer
4. Hasil dan Analisis
Skenario Pengujian Pengujian dilakukan secara langsung dengan mengamati proses transfer stok pulsa dari Authorize Dealer (AD) ke Sub dealer (SD) dan ke Reseller (RS).
Authorize Dealer (AD)
Sub Dealer (SD)
Reseller (RS)
Waktu Transaksi yang diamati
Gambar 4.1. Waktu Transaksi Transfer Stok Pengukuran dilakukan pada satu AD dengan 28 Subdealer. Masing-masing subdealer memiliki rata-rata 100 Reseller. Waktu yang diukur adalah waktu transfer dari AD ke SD dan dari SD ke RS. Pengukuran dilakukan untuk memperoleh nilai waktu transfer dari AD – SD – RS. Pengukuran dilakukan selama 3 minggu dari tanggal 10 Nov 08 – 29 Nov 08, selain hari minggu, untuk mendapatkan data yang utuh. Data pengukuran tiga minggu dianggap mewakili karena pola transaksi transfer stok berulang dalam periode satu minggu. Waktu proses transfer stok diambil dari waktu transfer keseluruhan selama satu hari untuk sejumlah transaksi dalam satuan menit. Waktu keseluruhan proses ini dibuat rata-rata untuk setiap transaksi dalam satuan detik. Hasil pengukuran akhir akan dibandingkan dengan data acuan proses transfer yang ada sebagai berikut : 1. Rata-rata waktu transfer stok SD – RS dengan menggunakan handphone terkomputerisasi adalah + 6 detik diluar proses transfer AD ke SD.
Rata-rata waktu transfer stok SD – RS dengan menggunakan handphone manual adalah + 15 detik diluar proses transfer AD ke SD. Data acuan ini diperoleh berdasarkan Mean Opinion Score (MOS) petugas transfer stok yang menggunakan pola transfer dengan menggunakan Handphone terkomputerisasi dan manual. 2.
Analisis Sistem Setelah melakukan pengukuran diperoleh data waktu transfer. Data yang digunakan adalah hasil ujicoba sistem selama satu minggu, sebagai berikut :
Tanggal
Qty
Trans
Dtk
Rata2 (s)
10 Nov 08
36.895
492
1440
2,93
11 Nov 08
22.287
289
900
3,11
12 Nov 08
175.461
1.310
7200
5,50
13 Nov 08
38.017
478
1500
3,14
14 Nov 08
16.816
220
660
3,00
15 Nov 08
29.528
381
1200
3,15
17 Nov 08
35.419
463
1560
3,37
18 Nov 08
22.708
271
1140
4,21
19 Nov 08
158.149
1.365
6900
5,05
20 Nov 08
41.797
378
1320
3,49
21 Nov 08
33.054
341
900
2,64
22 Nov 08
24.673
323
1380
4,27
24 Nov 08
32.481
406
1380
3,40
25 Nov 08
32.976
338
1140
3,37
26 Nov 08
150.030
1.261
6600
5,23
27 Nov 08
55.637
429
1320
3,08
28 Nov 08
26.045
267
1500
5,62
29 Nov 08
43.988
494
1200
2,43
975.961
9.506
39240
3,72
Total
Berdasar hasil pengukuran selama tiga minggu pada proses transfer stok diperoleh hasil akhir rata-rata proses transaksi transfer stok adalah 3,72 s. Hasil pengamatan ini menunjukan waktu transfer stok rata-rata lebih baik dibandingkan dengan hasil proses transaksi menggunakan handphone yang hanya memiliki kecepatan + 6 detik dan melakukan transfer secara manual dengan kecepatan + 15 detik per transaksi. Peningakatan performansi transaksi transfer stok ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan waktu proses :
Kecepatan internal proses pada GSM modem lebih baik dibandingkan dengan penggunaan telepon selular. Penggunakan kartu sim yang simultan SIMMax meningkatkan kecepatan proses perpindahan (Switch) dari satu SD dengan SD yang lain. Berdasar hasil analisis data yang telah dilakukan, terbukti bahwa penggunaan GSM modem dalam proses transfer stok dapat meningkatkan kecepatan proses transfer stok dengan kecepatan relatif sebagai berikut : Dibandingkan dengan proses transfer stok menggunakan handphone berbasis komputer adalah : Peningkatan kecepatan = 6/3,72 = 1,61 kali.
Dibandingkan dengan proses transfer menggunakan handphone manual adalah :
stok
Peningkatan kecepatan = 15/3,72 = 4,03 kali.
5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan 1. Penggunaan GSM modem dapat meningkatkan kecepatan proses transaksi transfer stok dibandingkan dengan menggunakan perangkat handphone dan transfer manual. 2. Penggunaan SIMMax dapat meningkatkan kecepatan waktu proses. 3. Rata-rata waktu proses transaksi menggunakan GSM modem adalah sebesar sekitar 3,72 s. 4. Pengingkatan kecepatan relatif terhadap proses transfer stok menggunakan handphone berbasis komputer adalah sebesar 1,61 kali. 5. Peningkatan kecepatan relatif terhadap proses transfer stok menggunakan handphone manual adalah sebesar 4,03 kali. 5.2. Saran 1. Penggunaan GSM modem untuk proses transfer stok dapat dilakukan untuk berbagai jenis vendor pulsa. 2. Dapat menggunakan USB hub untuk memaksimalkan penggunakan perangkat komputer. Satu komputer dapat terhubung dengan 4-5 GSM Modem dan masing-masing GSM Modem dapat menampung 4-8 Chip.
REFERENSI [1] Advanced Wireless Planet, “GSM GPRS Modem”. Web : http://www.gsm-modem.de/. 2008. [2] Javi, “ MySMS Isi pulsa otomatis ” . Web. http://www.sms-otomatis.Com/p1/content/ view/12/1/ . 2007.
[3] Mobile Media. “Software Pendistribusian Pulsa”. Web : http://www.pulsamedia.com/. 2008. [4] Yulianto, Eko. “One Stop Shoping Technology”. Web : http://www.dewaonline.com/. 2008.Castleman, Kenneth R., 1998, “Digital Image Processing”, Prentice Hall, New Jersey. Maman Abdurohman, memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Telkom pada tahun 1998. Kemudian pada tahun 2004 memeroleh gelar Magister Teknik dari Institut Teknologi Bandung. Saat ini sebagai Staf Pengajar program studi Teknik Informatika IT Telkom.