Peranan Universitas Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs (Yohnson)
Peranan Universitas Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs (Seri Penelitian Kewirausahaan) Yohnson Staf pengajar Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen - Universitas Kristen Petra
ABSTRAK Peranan Universitas dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan muda sangat penting dalam menumbuhkan jumlah wirausahawan . Dengan meningkatnya wirausahawan dari kalangan sarjana akan mengurangi pertambahan jumlah pengangguran bahkan menambah jumlah lapangan pekerjaan. Pertanyaannya adalah bagaimana pihak universitas dapat mencetak wirausahawan muda. Peranan universitas dijelaskan oleh beberapa pendapat para ahli bidang kewirausahaan .Salah satunya dijelaskan oleh Thomas Zimmerer bahwa salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan adalah pendidikan kewirausahaan. Selain itu Douglas A.Gray menyarankan untuk memulai usaha sejak dini misalnya pada waktu masih kuliah . Sedangkan data secara empirical juga didapatkan melalui penelitian yang dilakukan pada alumni Universitas Kristen Petra tentang faktor paling dominan memotivasi alumni menjadi wirausahawan. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa faktor kesempatan yang mendorong alumni memutuskan menjadi wirausahawan. Jadi pihak universitas berperan menjadi pemberi informasi tentang kesempatan apa yang akan didapat jika menjadi wirausahawan, serta memberikan pendidikan kewirausahaan dan memberikan wadah bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dengan mendirikan bisnis kecil di lokasi universitas. Peranan universitas sangat menentukan tercetaknya wirausahawan muda yang handal. Kata kunci: wirausahawan, motivasi, peranan universitas
ABSTRACT The role of university to motivate the fresh graduate to be young entrepreneurs is very important to increase the number of entrepreneurs. Be Increasing of young entrepreneurs will decrease unemployment and it will even open more job vacancies. How the university can produce young entrepreneurs. The role of university is explained by some expert of entrepreneurship .One of them is explained by Thomas Zimmerer . He explained that one factor that triggers the growth of entrepreneurship is educational entrepreneurship. Mr.Douglas.A Gray suggested that people should start their own business as soon as possible. For example, when the students are still studying in the university they can try to start their own business. By empirical data, research has been done to Petra Christian University Student about the dominant factor that influences the student to be young entrepreneurs. The result of the research shows that the dominant factor is opportunity. Therefore the university should play it’s roles which are giving information about the advantages of becoming entrepreneurs, giving educational entrepreneurship and providing some activities where they can practice their Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
97
98
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 2, September 2003: 97 - 111
knowledge and feel the entrepreneurship world. With those roles of the university, young entrepreneurs can be produce successfully. Keywords: entrepreneurs, motivation, role of university
PENDAHULUAN Sebagian besar pendorong perubahan ,inovasi dan kemajuan suatu negara adalah para wirausahawan. Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sebuah bisnis yang berhadapan dengan resiko dan ketidakpastian bertujuan memperoleh profit dan mengalami pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan . Dewasa ini banyak kesempatan untuk berwirausaha bagi setiap orang yang jeli melihat peluang bisnis tersebut. Karier kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat yaitu menghasilkan imbalan finansial yang nyata. Wirausahawan di berbagai industri membantu negara dalam hal menambahkan pilihan pekerjaan bagi masyarakat serta memberikan banyak pilihan barang dan jasa bagi konsumen baik dalam maupun luar negri. Meskipun perusahaan raksasa lebih menarik perhatian publik dan sering kali menghiasi berita utama, bisnis kecil tidak kalah penting perannya bagi kehidupan sosial dan pertumbuhan ekonomi suatu negara . Oleh karena itu pemerintah mengharapkan para sarjana yang baru lulus mempunyai kemampuan dan keberanian untuk mendirikan bisnis baru meskipun secara ukuran bisnis termasuk kecil tetapi membuka kesempatan pekerjaan bagi banyak orang. Pihak Universitas bertanggung jawab dalam mendidik dan memberikan kemampuan dalam melihat peluang bisnis serta mengelola bisnis tersebut serta memberikan motivasi untuk mempunyai keberanian menghadapi resiko bisnis. Dari latar belakang diatas maka perlu semakin banyak penulisan tentang kewirausahaan sehingga semakin banyak orang mengetahui dunia kewirausahaan. Penulisan kali ini lebih difokuskan pada peranan Universitas dalam memotivasi para sarjana menjadi entrepreneur dengan didukung data penelitian dengan judul “Motivasi Alumnus UK Petra menjadi entrepreneur ”.
SUDUT PANDANG TEORIKAL A. Peranan Universitas Dalam Mendorong Pertumbuhan Dunia Kewirausahaan Peranan universitas dalam memotivasi para sarjananya menjadi young entrepreneurs , merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut (Thomas W.Zimmerer,2001:12) : 1. Wirausahawan sebagai pahlawan Faktor diatas sangat mendorong setiap orang untuk mencoba mempunyai usaha sendiri karena adanya sikap masyarakat bahwa seorang wirausaha dianggap sebagai pahlawan dan sebagai model untuk diikuti.Sehingga status inilah yang mendorong seseorang memulai usaha sendiri. 2. Pendidikan kewirausahaan Pendidikan kewirausahaan sangat populer di banyak Akademi dan Universitas di Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Peranan Universitas Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs (Yohnson)
3.
4.
5.
6.
7.
99
Amerika. Banyak mahasiswa semakin takut dengan berkurangnya kesempatan kerja yang tersedia sehingga mendorong untuk belajar kewirausahaan dengan tujuan setelah selesai kuliah dapat membuka usaha sendiri. Faktor Ekonomi dan kependudukan Dari segi demografi sebagian besar entrepreneur memulai bisnis antara umur 25 tahun sampai dengan 39 tahun .Hal ini didukung oleh komposisi jumlah penduduk di suatu negara sebagian besar pada kisaran umur diatas.Lebih lagi , banyak orang menyadari bahwa dalam kewirausahaan tidak ada lagi pembatasan baik dalam hal umur,jenis kelamin, ras, latar belakang ekonomi atau apapun juga dapat mencapai sukse dengan memiliki bisnis. Pergeseran ke ekonomi jasa Di Amerika pada tahun 2000 sektor jasa menghasilkan 92 % pekerjaan dan 85 % GDP negara tersebut. Karena sektor jasa relatif rendah investasi awalnya sehingga menjadi populer di kalangan para wirausaha dan mendorong wirausaha untuk mencoba memulai usaha sendiri di bidang jasa. Kemajuan Teknologi Dengan bantuan mesin bisnis modern seperti komputer pribadi, laptop, mesin fax, printer berwarna , mesin penjawab telepon seseorang dapat bekerja di rumah seperti layaknya bisnis besar. Pada jaman dulu, tingginya biaya teknologi membuat bisnis kecil tidak mungkin bersaing dengan bisnis besar yang mampu membeli alat-alat tersebut. Sekarang komputer dan alat komunikasi tersebut harganya berada dalam jangkauan bisnis kecil. Gaya hidup bebas Kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan , tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stres hubungan dengan kerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hotel Hilton , 77 % orang dewasa yang diteliti , menetapkan penggunaan lebih banyak waktu dengan keluarga dan teman sebagai prioritas pertama. Menghasilkan uang berada pada urutan kelima dan membelanjakan uang untuk membeli barang-barang berada pada urutan terakhir. E-Commerce dan The World Wide Web Perdagangan online bertumbuh cepat sekali (lihat Grafik Perdagangan Online), yang menciptakan banyak kesempatan bagi wirausahawan berbasis internet atau Website. Data yang dikumpulkan menunjukkan bahwa 47 persen bisnis kecil melakukan akses internet sedangkan 35 persen sudah mempunyai Web sites sendiri. Faktor ini juga mendorong pertumbuhan wirausahawan di beberapa negara.
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
100
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 2, September 2003: 97 - 111
Sumber : Forrester Research Inc. Gambar 1. Grafik Perdagangan Online 8. Peluang Internasional Dalam mencari pelanggan , bisnis kecil kini tidak lagi dibatasi dalam ruang lingkup negara sendiri. Pergeseran dalam ekonomi global yang dramatis telah membuka pintu ke peluang bisnis yang luar biasa bagi para wirausahawan yang bersedia menggapai seluruh dunia. Kejadian dunia seperti tembok Berlin , revolusi di negara-negara Baltik Uni Sovyet dan hilangnya hambatan perdagangan sebagai hasil perjanjian Masyarakat Ekonomi Eropa , telah membuka sebagian besar pasar dunia bagi para wirausahawan. Peluang Internasional akan terus berlanjut dan tumbuh dengan cepat pada abad ke–21. Faktor yang mendukung pembahasan ini adalah faktor Pendidikan Kewirausahaan. Di Amerika , banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalam mempelajari bidang kewirausahaan sehingga ada suatu embrio young entrepreneurs .Peranan universitas hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan dan penyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat, keberanian , kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru. Keberhasilan program yang ditetapkan sampai tercapai “The Finish entrepreneurship education “ lebih banyak tergantung pada seberapa banyak sarjana mempunyai pengalaman yang bermakna selama proses belajar-mengajar dan hal tersebut terus berlanjut saat proses bisnis berlangsung. Pihak universitas memotivasi dan membekali para sarjananya untuk membuka bisnis baru serta menjalankan pada masa kuliah dan diteruskan setelah kuliah selesai. Definisi entrepreneurship dapat membantu menemukan apa yang salah dalam pendidikan kewirausahaan jika universitas belum berhasil mencetak young entrepreneurs. Definisi kewirausahaan tersebut adalah “a process by which individuals –either on their own or inside organizations-pursue opportunities without regard to resources they currently control “ (Stevenson dan Jarillo ,1990). Pertama kewirausahaan itu adalah proses , dan kedua kewirausahaan itu bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri melainkan suatu kegiatan berlanjut terus menerus. Jadi universitas perlu mempertimbangkan banyak hal mengenai proses pembelajaran yang berlangsung baik dalam kurikulum maupun metode pembelajaran sehingga mahasiswa mengalami proses dalam mendapatkan pengalaman yang bermakna dan proses tersebut dapat berlanjut pada saat menjalankan bisnis.
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Peranan Universitas Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs (Yohnson)
101
B. Keuntungan Dan Kendala Dalam Kewirausahaan Seseorang akan termotivasi akan sesuatu pasti disebabkan oleh beberapa faktor antara lain karena keuntungan-keuntungan yang mereka akan dapatkan setelah melakukan kegiatan tersebut. Tetapi perlu diingat bahwa selama pencapaian keuntungan tersebut pasti akan mengalami banyak kendala yang dihadapi.Oleh karena itu sebelum masuk pembahasan perlu adanya pengetahuan tentang keuntungan yang didapat dan kendala yang akan dihadapi. Berikut ini adalah pembahasan tentang keuntungan dan kendala (Thomas W.Zimmerer, 2001: 6). a. Keuntungan-keuntungan dalam dunia kewirausahaan Sebelum mendirikan suatu bisnis baru setiap orang harus mempertimbangkan keuntungan –keuntungan mendirikan usaha kecil. Keuntungan – keuntungan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kesempatan untuk menciptakan tujuan sendiri 2. Kesempatan untuk membuat sebuah perbedaan 3. Kesempatan untuk mencapai potensi penuh 4. Kesempatan untuk mendapat keuntungan yang tak terbatas 5. Kesempatan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat 6. Kesempatan mengerjakan yang disukai b. Kendala-kendala dalam dunia kewirausahaan Kepemilikan bisnis kecil mempunyai banyak keuntungan tetapi juga akan muncul kendala yang akan dihadapi oleh setiap wirausaha . Oleh karena itu wirausaha harus mengantisipasi kendala yang dapat muncul sebagai berikut : 1. Ketidakpastian Pendapatan 2. Resiko kehilangan seluruh investasi 3. Kerja lama dan kerja keras 4. Kualitas hidup rendah sampai bisnis mapan 5. Tingkat Stres Tinggi 6. Tanggung Jawab penuh 7. Putus Asa Pertimbangan keuntungan dan kendala yang dapat muncul selama proses permulaan bisnis mempengaruhi motivasi seseorang dalam mengambil keputusan untuk menjadi wirausahawan. Seringkali young entreprenuers merasa putus asa pada saat menghadapi masa-masa sulit saat permulaan usaha karena kendala-kendala diatas muncul dalam bisnisnya. Data pada grafik The Small Business Survival Rate memberikan gambaran tentang perjalanan wirausahawan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya. Informasi mengenai data tingkat bertahan bisnis kecil akan mengndorong kepada young entrepreneurs untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang berhubungan dengan keberhasilan usaha serta karakter yang dibutuhkan.
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
102
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 2, September 2003: 97 - 111
Sumber : NFIB Foundation /Visa Business Card Primer.
Gambar 2. Grafik The Small Business Survival Rate C. Keragaman Budaya Dalam Kewirausahaan Dalam dunia kewirausahaan terdapat keragaman budaya salah satunya adalah young entrepreneurs atau wirausahawan muda . Kira-kira 30 persen dari semua wirausahawan di Amerika berusia 30 tahun atau pemuda. Berdasarkan penelitian akhir-akhir ini telah ditemukan bahwa 60 persen dari pemuda berusia 18 tahun sampai dengan 29 tahun berkata bahwa mereka berharap dapat menjadi wirausahawan dan 69 persen siswa SMU memiliki aspirasi kewirausahaan (Thomas W.Zimmerer,2001:15). Peranan universitas sangatlah penting dalam mengarahkan mahasiswa dalam merealisasikan impiannya menjadi wirausahawan. Persiapan yang dilakukan selama kuliah menentukan pencapaian impian diatas. Selain itu pengajar –pengajar yang terlibat dalam proses pembelajaran terus meningkatkan kualitas bahan pengajaran serta metode penyampaian yang kreatif. Bahan –bahan diskusi terus diperbaharui sehingga mengikuti kemajuan jaman sehingga dapat direalisasikan dalam pelaksanaan usaha . D. Alasan Peningkatan Minat Terhadap Bisnis Kecil Impian terbesar orang Amerika adalah belajar tentang bisnis kecil untuk memiliki dan mengoperasikan perusahaan. Dan sebagian besar mereka percaya bahwa kepemilikan bisnis merupakan jalur untuk menjadi kaya. Studi yang dilakukan US Trust menemukan hampir 40 persen dari 1 persen orang kaya Amerika mendapatkan kekayaannya berasal dari memiliki sebuah bisnis kecil. Setiap tahun, sekitar tiga per empat dari satu juta orang Amerika yang memimpikan memiliki bisnis sendiri menjadi kenyataan. SBA- sponsored research ternyata ada beberapa alasan adanya peningkatan minat terhadap bisnis kecil antara lain (Megginson & Byrd, 2000: 5) : 1. Peningkatan yang cepat jumlah bisnis kecil 2. Perusahaan kecil menghasilkan beberapa lapangan kerja baru. 3. Masyarakat membantu bisnis kecil 4. Adanya peningkatan minat bisnis kecil di dunia pendidikan (SMU dan Universitas) 5. Terdapat tren peningkatan terhadap bekerja sendiri 6. Kewirausahaan menarik bagi semua usia
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Peranan Universitas Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs (Yohnson)
103
Salah satu alasan adanya peningkatan minat terhadap bisnis kecil adalah peranan dunia pendidikan sangat penting dalam memotivasi orang muda untuk berbisnis. Adanya peningkatan minat oleh orang-orang muda menjadikan salah satu indikator bagi kesuksesan universitas dalam memotivasi mahasiswanya. E. Mengapa Seseorang Memulai Bisnis Kecil ? Salah satu kontribusi dari peningkatan pebisnis baru adalah semakin banyak perusahaan besar melakukan corporate downsizing. Hari-hari ini semakin banyak profesional perusahaan meninggalkan perusahaan untuk memulai bisnis sendiri. Hal ini dikarenakan adanya kesempatan untuk mendirikan bisnis sendiri dengan menggunakan keahlian yang mereka miliki dari perusahaan besar serta jaringan kerja yang dimiliki. Alasan tersebut diatas sebenarnya bukanlah pernyataan yang mengusulkan para sarjana untuk bekerja terlebih dahulu di perusahaan besar untuk membuka usaha sendiri. Memang pada kenyataannya pengalaman dan jaringan kerja yang didapat di perusahaan besar lebih membantu seseorang untuk memulai usaha baru. Tetapi tidak menutup kemungkinan tanpa bekerja di perusahaan besar dapat berhasil dalam mendirikan bisnis kecil. Berikut ini adalah beberapa alasan seseorang memulai bisnis kecil (Megginson dan Byrd,2000:24): 1. Memuaskan Tujuan Pribadi a. Kemandirian b. Menerima Pendapatan Lebih c. Membantu Keluarga d. Menemukan Produk baru 2. Mencapai Tujuan Bisnis a. Melayani kebutuhan masyarakat baik produk maupun jasa b. Mendapatkan keuntungan c. Peduli terhadap kehidupan sosial baik masyarakat maupun lingkungan d. Mendapatkan Pertumbuhan e. Tujuan bisnis dihubungkan dengan tujuan pribadi Seseorang memilih menjadi wirausahawan pada tiap saat dalam hidupnya. Kewirausahawan dapat dimulai pada saat manapun. Wirausahawan dapat memulai usahanya pada waktu di sekolah menengah atau akademi , setelah lulus , pada saat menganggur , di rumah atau pada bisnis yang sudah ada . Dibawah ini adalah beberapa alternatif permulaan mendirikan usaha sendiri (Douglas A Gray, 1996: 7 ) : a. Paruh waktu pada saat di sekolah menengah b. Paruh waktu pada saat di akademi /universitas,dikampus atau di luar kampus. c. Pada saat penulisan tesis d. Pada berhenti kuliah e. Setelah lulus dan merencanakan suatu bisnis f. Setelah berhenti dari suatu pekerjaan ,atau setelah dipecat atau dirumahkan g. Setelah pensiun Jadi setiap orang dapat memilih kapan memulai usaha sendiri; bekerja di perusahaan besar terlebih dahulu atau langsung memulai usaha sendiri mulai sejak dini atau usia muda. Alternatif diatas tidak menentukan kesuksesan dalam menjalankan usaha tetapi jika memulai sejak usia dini maka akan melatih sense of business pada anak tersebut. Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
104
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 2, September 2003: 97 - 111
SUDUT PANDANG EMPIRIKAL A. Pendahuluan “Motivasi Alumnus UK Petra menjadi Entrepreneurs” yang disusun bersama oleh Yohnson, Aryana Putra Alwan dan Yenny Lanawati merupakan data empirik yang mendukung penjelasan sejauh mana peranan universitas dalam memotivasi mahasiswa menjadi young entrepreneurs. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Apakah faktor motivasi yang paling dominan yang membuat seseorang memiliki keinginan menjadi seorang entrepreneur ? Tujuan penelitian ini untuk mengetahui factor yang paling dominan dalam memotivasi sehingga seseorang mempunyai keinginan untuk menjadi entrepreneur. Lingkup penelitian difokuskan pada para alumni Universitas Kristen Petra yang telah menjadi wirausahawan selama kurang atau sama dengan dua tahun. Karena itu sample yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling yaitu dari para wiraushawan yang merupakan alumni Universitas Kristen Petra yang telah menjadi wirausahawan di Surabaya selama tidak lebih dari dua tahun dengan alasan agar tidak lupa faktor apa yang memotivasi dalam memutuskan memulai berwirausaha sebanyak 100 responden. Data Responden tersebut dapat dilihat pada tabel berdasarkan jenis usaha, dan kegiatan yang diikuti sebelum wirausaha dibawah ini. Tabel 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Usaha Jenis Usaha Depot Butik Jasa Toko MLM Supplier Total Sumber : Olahan Penulis
Jumlah 6 6 37 41 6 4 100
Tabel 2. Data Responden Berdasarkan Kegiatan yang Diikuti Sebelum Wirausaha Keterangan Mengikuti Organisasi Bekerja sampingan Bekerja dengan orang lain Sumber : Olahan Penulis
YA 58 43 42
TIDAK 42 57 58
Berdasarkan data diatas sebagian besar responden mempunyai usaha yang bergerak di bidang jasa dan perdagangan dengan membuka toko. Dan sebagian besar juga pernah mengikuti organisasi selama kuliah yang diharapkan dapat pengalaman tersebut berguna dalam berwirausaha.
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Peranan Universitas Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs (Yohnson)
105
B. Teknik Analisa Data Teknik analisa data penelitian diatas menggunakan analisa faktor yang akan membantu menjawab rumusan masalah diatas .Analisa faktor digunakan untuk menemukan hubungan sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. (Naresh K.Maholtra,1996) Model analisis faktor yang dirumuskan sebagai berikut: Xi = Ai1Fi1+Ai2Fi2+Ai3Fi3+……+ AimFim+ViUi Xi = variabel ke –i yang distandarisasi Aij = Koefisien regresi ganda yang distandarisasi dari variabel i pada common factor j F = Common factor i. Vi = Koefisien regresi ganda yang didtandarisasi dari variabel i pada unique factor i. Ui = Unique factor untuk variabel i . m = Jumlah common factor Faktor–faktor unik berkorelasi satu dengan yang lain dan dengan faktor-faktor umum.Faktor umum itu sendiri dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel yang diminati, dengan persamaan: Fi = Wi1X1+Wi2X2+ Wi3X3+…..+WikXk Fi = Estimasi faktor ke-i Wi = Bobot /koefisien nilai faktor. X = variabelnya k = jumlah variabel C. Analisa & Pembahasan Indikator dari motivasi yang dipakai dalam penelitian ini terdapat 15 indikator antara lain Tantangan pribadi, melanjutkan tradisi keluarga, menghasilkan untuk menjadi lebih makmur, meningkatkan status sosial, stres dengan pekerjaan yang tetap, variasi dan petualang dalam bekerja, mencoba produk dan ide bisnis baru, tinggal dan bekerja di lokasi yang diinginkan, membutuhkan uang lebih untuk bertahan hidup, dapat mengontrol waktu dan jam kerja sendiri, lebih mau memimpin daripada dipimpin orang lain, PHK, bos yang buruk pada pekerjaan lama, ingin meningkatkan kesenangan pribadi, lebih baik menggunakan kemampuan dan ketrampilan. Dari 15 indikator tersebut diatas dijabarkan menjadi 30 variabel. Dari variable diatas yang mewakili indikator motivasi akan disebarkan ke beberapa alumni lalu diolah dengan menggunakan analisa faktor maka tinggal 25 variabel. Lima variabel yang hilang adalah ingin mencari tantangan dalam dunia bisnis, mencoba pengalaman yang sulit dalam berbisnis, PHK, ingin mencari pengalaman yang lebih banyak dalam dunia bisnis dan stress pada pekerjaan yang monoton tidak dapat diproses lebih lanjut karena MSAnya kurang dari 0,5.
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
106
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 2, September 2003: 97 - 111
Tabel 3. Communalities Melanjutkan usaha keluarga Kebanyakan anggota keluarga Penghasilan yang diperoleh lebih banyak Simpanan uang lebih Meningkatkan posisi jabatan Memperoleh kebanggaan Perbedaan konsep Variasi pekerjaan Produk baru Mengembangkan kreativitas Lokasi tempat kerja Tempat sesuai dengan jenis usaha Kebutuhan hidup meningkat Membutuhkan uang lebih Waktu kerja dapat dikontrol Peraturan jam kerja Prinsip tidak mau jadi bawahan Mempunyai kemampuan memimpin Tidak adanya pekerjaan yang sesuai lagi Trauma pada pimpinan Tekanan dari pimpinan Kepuasan kerja yang didapat Kenikmatan kerja Meningkatkan kemampuan bisnis Ketrampilan yang dimiliki Extraxtion Method: Principal Component Analysis Sumber: Olahan penulis
Initial 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Extraction .254 .305 .662 .312 .329 .363 .404 .367 .173 .419 .540 .466 .355 .211 .485 .533 .248 .415 .214 .435 .472 .298 .166 .598 .273
Angka–angka diatas adalah menjelaskan berapa besar varians dari variabel dapat menjelaskan faktor yang terbentuk. Dari tabel diatas diketahui variabel penghasilan yang diperoleh lebih banyak sekitar 66.2% varians dari variabel penghasilan yang diperoleh lebih banyak dapat dijelaskan oleh faktor yang nanti terbentuk.
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Peranan Universitas Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs (Yohnson)
107
Tabel 4. Total Variance Explained Component 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Total 4.397 2.668 2.234 1.850 1.640 1.300 1.234 1.171 1.011 .896 .881 .718 .645 .600 .550 .516 .464 .427 .354 .316 .298 .236 .221 .193 .181
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings % of % of Cumulative % Total Cumulative % Variance Variance 17.586 17.586 4.397 17.586 17.586 10.670 28.257 2.668 10.670 28.257 8.936 37.192 2.234 8.936 37.192 7.398 44.590 6.559 51.150 5.202 56.352 4.934 61.286 4.684 65.970 4.043 70.013 3.582 73.595 3.525 77.120 2.871 79.992 2.579 82.570 2.401 84.971 2.200 87.171 2.066 89.237 1.854 91.091 1.710 92.801 1.417 94.218 1.265 95.483 1.192 96.675 .945 97.619 .884 98.503 .771 99.274 .726 100.00
Extraction Method: Principal Component Analysis Sumber : Olahan data penulis Berdasarkan table total variance Expalined ada 25 variabel yang dimasukkan dalam analisis factor. Dengan masing –masing variabel mempunyai 1 varians, maka total varians adalah 25. 25 variabel tersebut diekstrak menjadi 3 faktor yaitu : • Varians factor pertama adalah 4.397/25 x 100% = 17.586% • Varians factor kedua adalah 2.668/25 x 100% = 10.670% • Varians factor ketiga adalah 2.234/25 x 100% = 8.936% Total dari ketiga faktor akan dapat menjelaskan 17.586% + 10.670%+8.936% atau 37.192% dari variabilitas kedua puluh lima variabel asli tersebut. Pada ketiga factor tersebut, semua angka eigenvalues diatas 1. Jika sebuah factor ditambah atau menjadi empat faktor maka eigenvalues menjadi dibawah 1 sehingga proses penambahan factor dihentikan
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
108
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 2, September 2003: 97 - 111
Scree Plot 5
4
3
Eigenvalue
2
1
0 1
3
5
7
9
11
13
15
17
19
21
23
25
Component Number Sumber : Olahan Data Penulis Gambar 3. Grafik Scree Plot Dari Grafik di atas terlihat bahwa dari satu ke dua faktor (garis dari sumbu component number 1 ke 2), arah garis menurun dengan cukup tajam .Kemudian dari angka 2 ke 3 , garis masih menurun dengan angka batas eigenvalues pada sumbu Y masih tidak terlewati. Namun saat perpindahan dari angka 9 ke 11 , faktor 11 sudah berada dibawah angka satu dari sumbu Y(eigenvalues).Tetapi dalam penelitian ini memilih 3 faktoryang paling bagus untuk meringkas kedua puluh lima variable tersebut karena penurunan garisnya tajam. Tabel 5. Rotated Component Matrix
melanjutkan usaha keluarga kebanyakan anggota keluarga penghasilan yang diperoleh lebih banyak simpanan uang lebih meningkatkan posisi jabatan meningkatkan posisi jabatan memperoleh kebanggaan memperoleh kebanggaan
1 -.197 -3.485E-02 .269 .218 .559 .559 .579 .579
Component 2 3 .460 5.328E-02 .544 8.756E-02 .696 -.324 .514 -2.009E-02 -.104 -7.857E-02 -.104 -7.857E-02 3.087E-02 .165 3.087E-02 .165
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
109
Peranan Universitas Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs (Yohnson)
perbedaan konsep
4.574E-02
-.117
.623
sambungan Tabel 5. variasi pekrjaan .567 .166 .135 produk baru .166 6.241E-02 .376 mengembangkan kreativitas .550 6.538E-02 .335 lokasi tempat kerja .382 .599 -.189 tempat disesuaikan dengan jenis usaha .673 .114 -1.859E-02 kebututhan hidup meningkat .281 .493 .181 membutuhkan uang lebih -1.935E-02 .120 .443 waktu kerja dapat dikontrol -.147 .656 .180 peraturan jam kerja -.365 .498 .389 prinsip tidak mau jadi bawahan 6.840E-02 4.825E-02 .491 mempunyai kemampuan memimpin .483 8.149E-02 .418 tidak adanya pekerjaan yang sesuai lagi 5.922E-02 .108 .446 trauma pada pimpinan .184 -6.054E-02 .631 tekanan dari pimpinan -1.246E-02 -7.120E-02 .683 kepuasan kerja yang didapat .301 .432 .144 kenikmatan kerja .105 .392 -3.885E-02 meningkatkan kemampuan bisnis .746 .170 .112 meningkatkan ketrampilan yang dimiliki .369 7.097E-02 .364 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 6 iterations. Sedangkan untuk tabel diatas memperlihatkan ada tiga component matrix , sesuai dengan jumlah faktor yang didapat yaitu distribusi variable ke dalam faktor dengan adanya proses rotasi. Untuk mengetahui variabel-variabel diatas masuk pada faktor yang mana maka angka disetiap faktor 1, 2 dan 3 harus melewati cut off point sebesar 0.55 dan yang paling besar dibandingkan antar faktor 1,2 dan 3. Sedangkan variabel-variabel yang tidak melewati cut off point 0.55 akan dihilangkan. Dari tabel diatas maka terdapat 13 variabel yang tidak melewati cut off point. Dan untuk 12 variabel yang melewati cut off point 0.55 dikelompokkan sebagai berikut: a. Faktor 1 terdiri dari variabel meningkatkan posisi jabatan, memperoleh kebanggaan pada saat menunjukkan identitas dirinya, jenis variasi pekerjaan yang banyak, kreatifitas bisnis yang tinggi, tempat usaha disesuaikan dengan jenis usaha, meningkatkan kemampuan berbisnis.Faktor ini dinamakan Faktor Kesempatan b. Faktor 2 terdiri dari atas variabel penghasilan yang dipeorleh meningkat ,menentukan lokasi tempat kerja yang diinginkan, waktu kerja dapat dikontrol. Faktor ini dinamakan Faktor Kebebasan c. Faktor 3 terdiri atas variabel perbedaan konsep dalam bekerja di kantor, trauma pada pimpinan yang buruk , adanya tekanan dari pimpinan.Faktor ini dinamakan Faktor Kepuasan menjalani hidup Dari hasil analisa keseluruhan dapat disimpulkan bahwa faktor motivasi yang mendorong para alumni Universitas Kristen Petra menjadi wirausahawan adalah faktor Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
110
Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 5, No. 2, September 2003: 97 - 111
kesempatan.
KESIMPULAN Peranan universitas dalam memotivasi sarjananya menjadi wirausahawan muda sangatlah penting. Hal ini dilihat dari beberapa pendapat para ahli di bidang kewirausahaan yang sudah dibahas diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak universitas mampu melakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap berwirausaha. Peranan pihak universitas dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting sesuai dengan pendapat Douglas A Gray bahwa memulai bisnis bisa pada saat masa kuliah berjalan. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana peranan universitas dalam hal memotivasi mahasiswanya untuk tergabung didalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaat dari berwirausaha maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi untuk memperdalam ketrampilan berbisnis.Oleh karena itu pihak universitas juga perlu mengetahui faktor yang paling dominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Dari hasil penelitian yang diadakan pada alumni Universitas Kristen Petra memperlihatkan bahwa factor yang paling dominan memotivasi sarjana menjadi wirausahawan adalah faktor kesempatan, faktor kebebasan dan faktor kepuasan hidup. Ketiga factor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan . Penelitian ini sangat membantu pihak universitas dalam memberikan informasi kepada para mahasiswanya bahwa menjadi wirausahawan akan mendapatkan beberapa kesempatan , kebebasan dan kepuasan hidup. Proses penyampaian ini harus sering dilakukan sehingga mahasiswa semakin termotivasi untuk memulai berwirausaha. Sebab banyak mahasiswa merasa takut menghadapi resiko bisnis yang mungkin muncul yang membuat mereka membatalkan rencana bisnis sejak dini. Motivasi yang semakin besar ada pada mahasiswa menyebabkan wadah yang disiapkan oleh pihak universitas tidak sia-sia melainkan akan melahirkan wirausahawan muda yang handal. Dengan semakin banyaknya mahasiswa memulai usaha sejak masa kuliah maka besar kemungkinan setelah lulus akan melanjutkan usaha yang sudah dirintisnya. Sehingga semakin berkurangnya jumlah pengangguran di negara kita tetapi sebaliknya semakin bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan yang dibuka.
DAFTAR PUSTAKA Aryana Putra Alwan dan Yenny Lanawati. 2003. Motivasi Alumnus Universitas Kristen Petra untuk menjadi Entrepreneur. Universitas Kristen Petra. Gray, Douglas A. 1996. Anda Siap Sebagai Wiraswasta. Penerbit Arcan. Edisi Pertama. Longenecker, Justin.G , Moore, Carlos W and Petty, J.William. 2001 . Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Penerbit Salemba Empat. Edisi Pertama. Maholtra ,K.Naresh. 1996. Marketing Research an Applied Orientation. Prentice Hall : Second Edition Megginson, William L., Byrd, Mary Jane and Megginson, Leon.C. 2000. Small Business Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/
Peranan Universitas Dalam Memotivasi Sarjana Menjadi Young Entrepreneurs (Yohnson)
111
Management. Mc Graw Hill.Third Edition. Scarborough,M.Norman & Zimmerer, W Thomas. 2002. Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management. Prentice Hall: Third Edition Scarborough,M.Norman & Zimmerer, W Thomas. 2002. Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil. Prenhallindo: Edisi Bahasa Indonesia. Stevenson,H.H and Jarillo, J.C. 1990. A paradigm of entrepreneurship: entrepreneurial management. Strategic Management Journal, Vol 11,17-27.
Jurusan Ekonomi Manajemen, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/management/