PERANAN PEMANGKU ADAT DALAM PENANGGULANGAN PERGAULAN BEBAS REMAJA DI KECAMATAN JUJUHAN KABUPATEN BUNGO
1
Eko Kurniawan1 Muslim1 Pebriyenni1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta E_mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini dilatar belakangi dengan masih banyaknya remaja yang melakukan tindakan-tindakan yang melanggar norma adat yang ada dalam masyarakat Jujuhan seperti: mabuk-mabukan, percurian, perkelahian dan perbuatan yang tidak wajar sebagai remaja seperti: berpacaran yang telah melampaui batas dan duduk berduaan ditempak yang sepih. Ini disebabkan karena kurangnya pengawasan dari kedua orang tua, dan mudahnya mengakses informasi yang negatif melalui internet dan handpone seperti video porno dan poto porno. Penyebab terjadinya pergaulan bebas remaja di Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo karena pengaruh perkembangan teknologi dan informasi yang negatif terhadap remaja yang kurang diawasi penggunaannya di Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo. Penelitian ini bertujuan: 1)Untuk menggambarkan peran dan fungsi pemangku adat dalam penanggulangan pergaulan bebas di Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo. 2)Untuk menggambarkan pengaruh perkembangan teknologi dan informasi yang negatif terhadap perilaku berpacaran remaja di Kecamatan Jujuhan Kabupatn Bungo. 3)Untuk menggambarkan upaya pemangku adat dalam penanggulangan pergaulan bebas remaja di Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah observasi, angket, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan pemangku adat dalam penanggulangan pergaulan bebas remaja sangat memberikan kontribusi yang baik dan positif dalam membina perilaku dan sikap remaja menjadi lebih baik, walaupun demikian harus ada pengawasan dari semua pihak baik itu Pemangku Adat, Orang Tua dan semua elemen masyarakat di Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo.
Kata Kunci: Pemangku Adat, Pergaulan Bebas, Remaja
PERANAN PEMANGKU ADAT DALAM PENANGGULANGAN PERGAULAN BEBAS REMAJA DI KECAMATAN JUJUHAN KABUPATEN BUNGO
1
Eko Kurniawan1 Muslim1 Pebriyenni1 Program Pancasila and Citizenship Education Study Faculty of Teacher Training and Education Bung Hatta University E_mail:
[email protected]
Abstrak
This research [of] background overshadow with still to the number of adolescent which [do/conduct] actions which impinge existing custom norm in society of Jujuhan like: srewed, stealing, factious deed and fight as adolescent like: having an affair which have is abysmal [of] boundary and sit bothly [of] ditempak which [is] sepih. This [is] caused by the lack of observation from both old fellow, and easy to its[his] access negative information [pass/through] and internet of handpone like video of porno and of poto porno. Cause the happening of adolescent free assocciation [in] District Of Jujuhan Sub-Province of Bungo because influence of growth of negative information and technology to adolescent which less observed its use [in] District Of Jujuhan Sub-Province of Bungo. This Research aim to: 1)To depicting my me function and role [of] custom in penanggulangan of free assocciation [in] District Of Jujuhan Sub-Province of Bungo. 2)To depicting influence of growth of negative information and technology to behavior have an affair adolescent [in] District Of Jujuhan Kabupatn Bungo. 3)To depicting my me effort [of] custom in penanggulangan of adolescent free assocciation [in] District Of Jujuhan Sub-Province of Bungo. Type Research the used [is] descriptive. Instrument the used [is] observation, enquette, interview, and documentation. Result of this research indicate that role of my me [of] custom in penanggulangan of adolescent free assocciation very is giving [of] positive and good contribution in constructing adolescent attitude and behavior become betterly, even though observation there must be from all that good [party/ side] [of] My me [of] Custom, Old Fellow and all society element [in] District Of Jujuhan Sub-Province of Bungo. Keyword: My Me [of] Custom, Free Assocciation, Adolescent
Undang
I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara besar
yang
terdiri
dari
ditangan
Rajo
(Pemerintah).
banyak
Kecamatan
Jujuhan
Provinsi, dan setiap Provinsi terdiri
Kabupaten Bungo merupakan bagian
dari Kabupaten dan Kota yang
dari
memiliki
merupakan
kebudayaan
dan
adat
wilayah
Adat
Jambi
masyarakat
kesatuan
terkenal
multikultural
persoalan yang ditimbulkan kaum
kebudayaan seperti suku, ras, dan
Remaja harus diatasi oleh ketiga
bahasa daerah.
unsur pimpinan masyarakat Adat
Kabupaten Bungo merupakan
sesuai
Oleh
dalam
istiadat yang berbeda. Indonesia dengan
Adat.
yang
ketentuan
sebab
Adat
itu
Jambi.
salah satu dari Kabupaten yang ada
Wilayah adat Bungo dibagi dalam
di Provinsi Jambi, sejak zaman
wilayah-wilayah kecil yang disebut
dahulu sampai sekarang kehidupan
Marga.
masyarakat
disebut
yang
berdiam
Kecamatan-kecamatan
pada
Kepala
Pemerintahannya
dengan
gelar
dalam
Pasirah. Himpunan beberapa Dusun
Kabupaten Bungo dituntun oleh Adat
atau Kampung itulah yang disebut
istiadat yang dipegang oleh Ninik
Bathin yang dipimpin oleh Pasirah
Mamak secara turun temurun dan
Kepala Marga, sedangkan
dipatuhi
Dusun
oleh
penduduk
yang
atau
kampung,
pada Kepala
berdiam dalam wilayah persekutuan
Pemerintahan bergelar Rio kecuali
Hukum Adat Bungo. Adat istiadat itu
dua Kecamatan yaitu Bathin Tanah
tidak pernah bertentangan dengan
Tumbuh, Kepala Dusunnya bergelar
Peraturan-peraturan
Patih.
Pemerintah,
Sedangkan
dalam
daerah
karena antara Ninik Mamak selaku
Kecamatan Jujuhan, Kepala dusun
pemegang adat selalu ada kerjasama
atau Kampung ada yang bergelar Rio
dan saling pengertian dengan pihak
dan adapula yang bergelar Depati
pemerintah karena itulah kita kenal
yang dibantu seorang pembantu yang
dengan seluko adat yang berbunyi:
bergelar Penghulu Mudo (Lembaga
Adat
Adat Provinsi Jambi, 1993:2-6).
ditangan
Ninik
Mamak,
Sedangkan bagi daerah lain, Kepala
Dusun
seseorang
atau yang
Mangku. Pasirah maupun
Kampung bergelar
Kepala
Kepala
Dusun
Marga
Terhadap yang
gelar
seseorang
menjadi
pimpinan
daerah yang ada hubungan dengan
adat
senatiasa
atau
diberikan kepada pimpinan
Kampung selalu diangkat atau dipilih
wilayah sesuai dengan kata–
berdasarkan
dan
kata adat’ Jabatan dipangku,
menyandang gelar. Kepemimpinan
gelar dijunjung, memangku
dalam masyarakat adat “berjenjang
jabatan menyandang gelar.
naik, bertanggo turun” sangat diikuti
Pada
dan dipatuhi, yang mengatur tata
macam gelar yang disandang
cara, penghidupan dan kehidupan,
oleh pimpinan atau pemangku
baik dalam keluarga maupun dalam
adat :1.Gelar bagi seseorang
masyarakat
yang
keturunan
adat
antara
lain
;
pokoknya
ada
menjadi
dua
pimpinan
Tengganai, Tuo Tengganai, dan
dizaman dahulu yang ada
Ninik
hubungan
Mamak
(Lembaga
Adat
Provinsi Jambi,1993:8). Kepemimpinan
dengan
adat.2.Gelar diterima sebagai dalam
warisan yang diterima dari
masyarakat mempunyai hubungan
suku atau kalbu. Selanjutnya
dengan
yang menyandang gelar dari
jenjang
susunan
Pemerintahan adalah sebagai beikut:
rakyat
a. Alam nan barajo. b. Rantau nan
diberi julukan dengan kata-
bajenang. c. Negeri nan babathin. d.
kata:
Luak nan bapenghulu. e. Kampung
kebawah
nan batuo.f.Rumah nan batangganai
berakar.
(Lembaga
Oleh
Adat
Provinsi
Jambi,
1993:10). MenurutLembaga
tersebut
oleh
Keatas
bepucuk,
berurat
karena
adat
dan
itu
kepemimpinan akan disenangi oleh Adat
rakyat. Penyandang gelar demikian
Provinsi Jambi, (1993:22), sebagai
disebut dalam adat, bekato dulu
berikut:
sepatah, bejalan dulu selangkah, makan menghabis. tetak memutus,
rupo dilihat kato didengar. Gelar itu
menjalakan
adalah
penanggulangan
merupakan
pusako
peran
dalam
pergaulan
kebesaran. Sebagai penuntun dalam
bebas
kehidupan
remajayaitudenganmelakukan
keluarga
bermasyarakat menciptakan
maupun
agar
dapat
upaya-upaya
untuk
masyarakat
yang
penanggulangan
pergaulan
beragama, beradat, dan berhukum
bebas remaja tersebut dengan
(Lembaga
melakukan kegiatan-kegiatan
Adat
Provinsi
Jambi,
1993:7).
seperti: penyuluhan tentang
Setelah
melakukan
bahaya
pergaulan
bebas,
remaja
masjid,
wawancara pada hari Kamis, 28
pengajian,
April 2014 dengan bapak Muklis,
ceramah agama dan dialog
Ketua
Melayu
tentang adat. Oleh karna itu
Kecamatan Jujuhan di jalan Lintas
perlu kerja sama dan bantuan
Sumatra, Rantau Ikil mengatakan
dari semua pihak terutama
bahwa:
kedua
Lembaga
Adat
orang
tua
remaja
Pergaulan dikalangan remaja
tersebut.
sudah
menghawatirkan,
Sebagai pimpinan masyarakat
karena banyak remaja-remaja
adat, peran yang harus dijalankan
yang
telah
ketiga unsur Pemangku Adat dalam
seperti:
mengatasi persoalan yang muncul
berpacaran
melampaui
batas
peluk-pelukan, cium-ciuman
ditengah-tengah
dan duduk berduaan ditempat
sebagaimana halnya persoalan yang
yang sepih. Ini disebabkan
dihadapi oleh masyarakat disebabkan
karena
masalah yang dibuat oleh kaum
pengaruh
perkembangan teknologi dan
Remaja
di
informasi yang negatif seperti
Kabupaten Bungo.
kaum
Kecamatan
Remaja,
Jujuhan
mudahnya mengakses video
Berdasarkan latar belakang
porno dan poto porno melalui
masalah diatas, maka penelitian ini
hanpone dan warnet. Kami
Peneliti beri judul, sebagai berikut:
Pemangku
“Peranan Pemangku Adat dalam
Adat
telah
Penanggulangan Pergaulan Bebas Remaja
di
Kecamatan
1. Mendeskripsikan peran dan
Jujuhan
fungsi Pemangku Adat dalam
Kabupaten Bungo”. Berdasarkan
penanggulangan uraian
diatas,
bebas
peneliti tertarik melihat bagaimana peranan
Pemangku
di
Kecamatan Jujuhan. 2. Mendeskripsikan
pergaulan
bebas
perkembangan teknologi dan
Kecamatan
Jujuhan
informasi yang negatif masih
Bungo,
dengan
tinggi
beberapa
pertanyaan
perilaku
remaja
di
Kecamatan Jujuhan.
1. Bagaimanakah
peran
dan
3. Mendeskripsikan
fungsi Pemangku Adat dalam
Pemangku
penanggulangan
penanggulangan
masih
pergaulan rendah
di
2. Bagaimanakah
Adat
pergaulan
II. METODOLOGI
perkembangan teknologi dan
PENELITIAN
informasi yang negatif masih
Berdasarkan
berpacaran
dalam
Kecamatan Jujuhan. dampak
terhadap
upaya
bebas remaja masih kurang di
Kecamatan Jujuhan ?
tinggi
dampak
terhadap
berpacaran
mendasar, yaitu:
bebas
di
dalam
Kabupaten mengajukan
rendah
Adat
penanggulangan remaja
masih
pergaulan
perilaku
remaja
di
langkah-langkah
yang dilakukan, maka penelitian ini digolongkan
dalam
penelitian
“deskriptif kualitatif” yaitu berusaha
Kecamatan Jujuhan? 3. Bagaimanakah
upaya
mengungkapkan bagaimana Peranan
Pemangku
dalam
Pemangku
Adat
penanggulangan
pergaulan
Adat
dalam
Penanggulangan Pergaulan Bebas di
bebas remaja masih kurang di
kecamatan
Jujuhan
kabupaten
Kecamatan Jujuhan?
Bungo. Menurut Arikunto (1997),
Berkaitan dengan masalah yang
penelitian kualitatif dilakukan dan
telah dirumuskan di atas, maka
terjadi secara ilmiah, apa adanya,
tujuan dari penelitian ini adalah
dalam
untuk:
manipulasi keadaan kondisinya.
situasi
normal
tidak
Penelitian
ini
bertujuan
bebas Remaja di Kecamatan Jujuhan
mengungkapkan data secara ilmiah
Kabupaten Bungo, maka yang jadi
yaitu untuk menjawab masukan yang
populasi dalam penelitian ini adalah
telah
ini
Pemangku Adat, para remaja di Desa
serta
Pulau Jelmu dan Desa Rantau Ikil di
pada
Kecamatan Jujuhan.
dirumuskan.
menjalani proses
Penelitian
langkah-langkah untuk
sampai
kesimpulan dengan kata lain mencari
Sampel
Menurut
Arikunto
informasi sebanyak mungkin melalui
(2006:131) bahwa sampel adalah
informasi sebanyak mungkin melalui
sebagian atau wakil populasi yang
informasi dan pengamatan lapangan.
diteliti. Dinamakan sampel sebab
Penelitian kepada
ini
deskripsi
menekankan alami.
contoh dari populasi. Kemudian
Pengambilan data dilakukan secara
penulis generalisasikan, atau yang
alami dan natural.Untuk itu dalam
menjadi
penelitian ini dituntut keterlibatan
sebagai suatu yang berlaku bagi
peneliti secara langsung dilapangan.
populasi. Sampel adalah sebagian
Menurut
secara
hanya meneliti satu atau beberapa
Sugiyono
(2005)
dari
hasil
populasi
penelitian
terjangkau
sampel
(dapat
bahwa penelitian kualitatif pada
diterapkan) yang memiliki sifat yang
hakekatnya adalah mengamati orang
sama dengan populasi.
dalam
lingkungan
hidupnya
Pengambilan sampel dalam
berinteraksi dengan mereka tentang
penelitian ini dilakukan dengan cara
dunia sekitarnya.
tekhnik Total Sampling. Menurut
Populasi
Menurut
Arikunto
Arikunto (2006:112), menyatakan
(2006:130) populasi adalah semua
bahwa: ’’Apabila subjeknya kurang
subjek penelitian. Sesuai dengan
dari
tujuan
seluruhnya,
penelitian
yaitu;
untuk
100,
maka
harus
diambil
jika
jumlah
namun
mengetahui bentuk pergaulan bebas
subjek lebih dari 100, dapat diambil
Remaja yang terjadi, fungsi dan
sebesar 10-15%, dan 20-25%, atau
peran Pemangku Adat, dan peranan
lebih,
Pemangku Adat serta pemerintah
populasi”. Dengan berpedoman pada
dalam
pendapat di atas, maka sampel dari
penanggulangan
pergaulan
dari
jumlah
keseluruhan
penelitian ini adalah Pemangku Adat
4. Dokumentasi
Desa Pulau Jelmu dan Desa Rantau
Dokumentasi dalam bentuk
Ikil dan 20 orang remaja Desa Pulau
foto sewaktu peneliti melakukan
Jelmu dan 20 orang remaja Desa
proses wawancara dengan Pemangku
Rantau Ikil.
Adat, kegiatan penyuluhan, dialog
1. Observasi
tentang Adat, dan para remaja yang
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses
mengisi angket (Kuesioner). III. HASIL PENELITIAN DAN
yang tersusun dari berbagai proses
PEMBAHASAN
biologis dan psikologis. Dua di
Pembahasan dalam penelitian
antara yang terpenting adalah proses-
ini,
proses
menggambarkan kondisi yang ada di
pengamatan
dan
ingatan
peneliti
menjelaskan
dan
(Sugiyono, 2012:203).
lapangan, terkait dengan penelitian
2. Wawancara (Interview)
ini yang bersifat kualitatif untuk
Wawancara
digunakan
mengetahui
persepsi
sebagai teknik pengumpulan data
terhadap
apabila peneliti ingin melakukan
dalam pembinaan remaja, penelitian
studi pendahuluan untuk menemukan
ini dilakukan kurang lebih selama
permasalahan yang harus diteliti, dan
satu bulan mulai dari tanggal 16
juga
Oktober sampai 29 November 2014
apabila
peneliti
ingin
mengetahui hal-hal dari responden
sedikit/kecil
Untuk
menilai
Adat
bagaimana
peran Pemangku Adat dapat dilihat
(Sugiyono, 2012:194).
dari
3. Angket (Kuesioner)
persepsi/penilaian
Kuesioner merupakan teknik
Pemangku
di Kecamatan Jujuhan.
yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
peran
masyarakat
ekspektasi
terhadap Pemangku
serta masyarakat Adat
dalam
pengumpulan data yang dilakukan
menjalankan perannya, dalam hal ini
dengan cara memberi seperangkat
masyarakat yang tinggal dan yang
pertanyaan atau pernyataan tertulis
berada di Kecamatan Jujuhan. Selain
kepada responden untuk dijawabnya
untuk
(Sugiyono, 2012:199).
masyarakat
mengetahui terhadap
penilaian bagaimana
Pemangku Adat dalam menjalankan
Jujuhan,
perannya, hasil dari survei dan
terhadap remaja tersebut.
kuesioner
menunjukkan
sangat
berpengaruh
indikator
Hasil angket yang disebarkan
yang berpengaruh kuat terhadap
kepada 20 Responden remaja Desa
bagaimana
adat
Pulau Jelmu dan 20 Renponden
menjalankan perannya. Kemudian
remaja Desa Rantau Ikil, Kecamatan
hasilnya digunakan oleh peneliti
Jujuhan, pada tanggal 27 Oktober
untuk
dan
sampai tanggal 2 November 2014,
mengenai
100% responden menyatakan peran
pemangku
melihat
persepsi
tanggapan
masyarakat
peranan
pemangku
penanggulangan
adat
dalam
dan fungsi Pemangku Adat dalam
pergaulan
bebas
penanggulangan
remaja di Kecamatan Jujuhan.
pergaulan
bebas
sangat berpengaruh positif terhadap
Selain hal tersebut, dari hasil penelitian ini digunakan menjadi
remaja. 2. Dampak
Perkembangan
bahan masukan dan pertimbangan
Teknologi dan Informasi yang
untuk
dalam
Negatif Masih Tinggi terhadap
terhadap
Perilaku Berpacaran Remaja di
pemangku
melakukan
adat
pembinaan
remaja, karena remaja merupakan
Kecamatan Jujuhan
generasi penerus bangsa dan harapan
Adapun
bangsa khususnya remaja-remaja di
perkembangan
Kecamatan
informasi yang negatif masih tinggi
Jujuhan
Kabupaten
dampak teknologi
dan
Bungo.
terhadap perilaku berpacaran remaja
1. Peran dan Fungsi Pemangku Adat
di Desa Pulau Jelmu dan Desa
dalam Penanggulangan Pergaulan
Rantau Ikil Kecamatan Jujuhan, telah
Bebas
melampaui batas.
Masih
Rendah
di
Kecamatan Jujuhan
Hasil angket yang disebarkan
Adapun peran dan fungsi
kepada 20 Responden Pemangku
pemangku
Adat
dalam
Adat Desa Pulau Jelmu dan 20
penanggulangan
pergaulan
bebas
Renponden Pemangku Adat Desa
masih rendah di Desa Pulau Jelmu
Rantau Ikil, Kecamatan Jujuhan,
dan Desa Rantau Ikil Kecamatan
pada tanggal 3 November sampai
tanggal
10November
2014,
video porno
70%responden menyatakan bahwa pengaruh perkembangan teknologi
2.
pengaruh yang negatif dari temanteman sebaya
20 %
3.
kurangnya pengawasan dari keluarga terutama orang tua
10 %
dan informasi yang negatif seperti poto porno dan video pornosangat berpengaruhterhadap
perilaku
berpacaran remaja, 20% responden menyatakan
bahwa
berpacaran
prilaku remaja
Sumber: Wawancara pada Pemangku Adat Kecamatan Jujuhan Berdasarkan tabel di atas
dikarenakanpengaruh yang negatif dari teman-teman sebaya, dan 10% responden
menyatakan
bahwa
dapat diketahui bahwa, penyebab
perilaku berpacaran remaja karena
yang besar dari pergaulan bebas
kurangnya pengawasan dari keluarga
remaja
terutama orang tua. Adapun jumlah
dikarena
persentase
perkembangan
penyebab
perilaku
di
Kecamatan oleh
Jujuhan, pengaruh
teknologi
dan
berpacaran remaja di Desa Pulau
informasi yang negatif seperti poto
Jelmu
porno
dan
Kecamatan
Desa
Rantau
Jujuhan,
Ikil adalah
sebagaimana yang tertlihat pada tabel 7 di bawah ini:
1.
video
porno
yaitu
sebanyak 70 %. 3. Upaya Pemangku Adat dalam Penanggulangan Pergaulan Bebas
Tabel 7 Jumlah Persentase Penyebab perilaku berpacaran remaja Penyebab Perilaku NO. berpacaran Persentase remaja pengaruh perkembanga n teknologi dan informasi yang negatif seperti poto porno dan
dan
Remaja
Masih
Kurang
di
Kecamatan Jujuhan Adapun Adat
upaya
dalam
pergaulan
Pemangku
penanggulangan
bebas
remaja
masih
kurang di Desa Pulau Jelmu dan Desa 70 %
Rantau
Ikil
Kecamatan
Jujuhan, walaupun demikian telah di upayakan
dengan
melakukan
kegiatan-kegiatan
yang
bersifat
mendidik dan membina.
Penyuluhan
Pada harihari libur Nasional
Dialog tentang Adat
Setiap selesai Sholat jum’at
3.
Hasil angket yang disebarkan kepada 20 Responden Pemangku Adat Desa Pulau Jelmu dan 20
4.
Renponden Pemangku Adat Desa Rantau Ikil, Kecamatan Jujuhan,
Sumber: Wawancara Pemangku Adat
dengan
pada tanggal 12 November sampai Berdasarkan tabel di atas
tanggal 19November 2014, 100% responden
menyatakan
upaya
pemangku
adat
dalam
penanggulangan
pergaulan
bebas
remaja di Kecamatan Jujuhan sudah melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat mendidik dan berpengaruh positif terhadap perilaku remaja. Adapun
kegiatan-kegiatan
yang
bersifat mendidik tersebut, adalah sebagaimana terlihat pada tabel 8 di
Tabel 8 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Pemangku Adat dalam penanggulangan Pergaulan Bebas Remaja Nama waktu Kegiatan Kegiatan NO.
2.
Wirid Yasin Setiap Remaja sabtu Masjid malam Ceramah Agama
Adat telah melakukan upaya dalam penanggulangan
pergaulan
bebas
remaja, dengan melakukan kegiatankegiatan seperti, wirit yasin rermaja masjid, ceramah agama, penyuluhan, dan dialog tentang adat, yang bersifat membina dan mendidik para remaja agar
tidak
terjerumus
dalam
pergaulan bebas. Berdasarkan hasil penelitian
bawah ini:
1.
dapat diketahui bahwa, Pemangku
Setiap selesai magrib
dan temuan dilapangan, penulis akan membahas lebih lanjut dimana dalam uraian ini peneliti mendeskripsikan “Peranan Pemangku Adat Dalam Penanggulangan Pergaulan Bebas Remaja
Di
Kecamatan
Jujuhan
Kabupaten Bungo” sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan
Peran
dan
Fungsi Pemangku Adat dalam Penanggulangan Pergaulan Bebas
Masih
Rendah
di
Kecamatan
Jujuhan
Peran dijalankan
dan
fungsi
Pemangku
yang
Adat
di
Peran dan fungsi Pemangku
Kecamatan Jujuhan tidak terlepas
Adat dalam ketentuan adat Melayu
dari ketentuan Adat Melayu. Oleh
bukan hanya sebatas kepemimpianan
sebab itu Pemangku Adat memiliki
informal
kewajiban untuk menjalankan peran
saja,
menjalankan
yaitu peran
yang sebagai
dan
fugsinya
dalam
menjalani
pemimpin Pemerintahan Kecamatan
hubungan dengan kepanakan, yaitu
dan Desa saja, melainkan juga
sebagai pelindung dan pembimbing
sebagai pemimpin Adat, yaitu harus
kepanakan agar tidak terjerumus
menjalankan
pada pergaulan bebas. Masyarakat di
peran
mempertahankan
nilai-nilai
dalam Adat
Kecamatan
Jujuhan
menganggap
yang menjadi pedoman bagi seluruh
positif terhadap peran dan fungsi
masyarakat Melayu dalam menjalani
Pemangku
sosial kehidupannya.
menggambarkan bahwa Pemangku
Peran dan fungsi Pemangku
Adat
Adat.
sebagai
Hal
tokoh
masyarakat
Adat di Kecamatan Jujuhan telah
adalah
dijalankan sesuai dengan ketentuan
kepercayaan
Adat Melayu, hal tersebut terlihat
kepanakan, kaum dan masyarakat di
bagaimana
Kecamatan
peran
dan
fungsi
orang-orang
tersebut
untuk
Jujuhan
yang
diberi
membimbing
yang
sesuai
Pemangku Adat dijalankan, dimana
dengan ketentuan Adat Melayu.
Pemangku Adat menjalankan peran
2.
Mendeskripsikan
Dampak
dan fungsinya mulai dari ruang
Perkembangan Teknologi dan
lingkup yang kecil yaitu kaum, baru
Informasi yang Negatif Masih
menuju ke ruang lingkup yang lebih
Tinggi
besar yaitu desa dengan berperan
Berpacaran
sebagai salah satu pimpinan desa.
Kecamatan Jujuhan.
Karena sebagai pimpinan kaum, Ninik
Mamak
harus
terhadap
Perilaku
Remaja
di
Masa remaja merupakan fase
mampu
perkembangan yang dinamis dalam
menjalankan peran dan fungsinya
kehidupan seorang individu, masa ini
dalam membimbing keponakannya.
merupakan periode transisi dari masa
anak ke masa dewasa yang ditandai
umumnya lebih sering menghabiskan
dengan kecepatan pertumbuhan dan
waktu
perkembangan fisik, mental dan
teman-temannya.
emosional.
kebersamaan,
Sebagaimana
kondisi
untuk
berkumpul
dengan Dalam
mereka
sering
perbuatan
yang
remaja di berbagai daerah lainnya,
melakukan
remaja di Kecamatan Jujuhan juga
melanggar aturan Adat, yang tidak
identik dengan berbagai pola dan
wajar sebagai remaja, dan kadang
tingkah laku yang sangat rentan dan
kalanya mereka juga berbuat serta
mudah
melakukan sesuatu yang merugikan
terpengaruh
oleh
lingkungannya, karna sebagian dari
dan mengganggu orang lain.
mereka juga ditemukan berbuat dan bertingkah
laku
yang
tidak
Perbuatan dan tindakan yang sering
dilakukan
remaja
Jujuhan
di
semestinya dan disebut juga dengan
Kecamatan
Kabupaten
pergaulan bebas remaja.
bungo, yang dapat dikategorikan
Banyak hal-hal yang menjadi
pergaulan bebas di antaranya adalah;
pemicu terjadinya perbuatan dan
berpacaran atau duduk berduaan di
tingkah laku berpacaran remaja yang
tempat yang sepi, membawa pergi
telah melampaui batas, dan itu sangat
anak gadis
dipengaruhi
sebagainya. Hal tersebut
oleh
perkembangan
orang dan lain-lain
teknologi dan informasi yang negatif,
buruk
seperti mudahnya mengakses video
keluarga dan masyarakat yaitu hamil
dan poto porno melalui henpon dan
diluar nikah, membuat malu keluarga
warnet
dan merusak nama baik desa.
yang
penggunaannya terhadap
tidak oleh
diawasi orang
anak-anak
tua
remajanya.
bagi
remaja
berakibat
itu
3. Mendeskripsikan Pemangku
sendiri,
Upaya
Adat
dalam
Sehingga remaja sering terpengaruh
Penanggulangan Pergaulan Bebas
dan
Remaja
sering
berbuat
hal
tidak
sebagaimana mestinya. Remaja mendapatkan
yang pendidikan
Masih
Kurang
di
Kecamatan Jujuhan tidak formal
maupun agama secara baik, pada
Sebagai
pemimpin
masyarakat adat, peran yang harus dijalankan
dalam
mengatasi
persoalan masyarakat juga tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya.
terlepas dari menghadapi persoalan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan
yang muncul ditengah-tengah kaum
Alim
remaja,
sebagaimana
halnya
kegiatan-kegiatan seperti pengajian,
persoalan
yang
oleh
ceramah agama, remaja Masjid dan
masysrakat,
dihadapi
disebabkan
masalah
Ulama
diskusi
tersebut
berupa
keagamaan
yang dibuat oleh kaum remaja, hal
dilaksanakan
yang
maupun Masjid yang terdapat di
demikian
juga
terjadi
di
Kecamatan Jujuhan. Dalam rangka
di
yang
Musholla/Surau
Kecamatan Jujuhan.
membina anak kepanakan, Ninik
Upaya Cerdik Pandai dalam
Mamak yang ada di Kecamatan
penanggulangan
Jujuhan memberikan arahan-arahan
remaja
dari pengajaran-pengajaran tentang
sebagaimana mestinya. Hal tersebut
cara bersikap, berperilaku dalam
diwujudkan dalam bentuk aktivitas-
kehidupan bermasyarakat.
aktivitas yang bermanfaat dengan
Upaya Ninik Mamak dalam penanggulangan
pergaulan
bebas
pergaulan
telah
bebas
diupayakan
mengadakan kegiatan-kegiatan pada waktu-waktu
tertentu,
sehingga
remaja di Kecamatan Jujuhan sudah
memberi peluang pada remaja untuk
diupayakan
dapat menggunakan waktu dengan
tersebut
dengan
baik.
diwujudkan
kegiatan-kegiatan
yang
Hal
dengan
berbuat sesuatu yang lebih positif.
dapat
Tanggapan remaja terhadap
membina akhlak kepanakan dengan
usaha-usaha
jalan memberikan arahan dialog-
Pemangku
dialog atau komunikasi langsung
penanggulangan
dengan kepanakan-kepanakan yang
disebabkan oleh berbagai tindakan
berkeinginan untuk lebih ketentuan
dan
adat dan ajaran agama yang jadi
remaja tersebut mendapat respon
sumber utamanya.
positif dari kalangan remaja yang
Upaya Alim Ulama dalam penanggulangan
pergaulan
bebas
remaja di Kecamatan Jujuhan sudah
yang
dilakukan
Adat
perbuatan
persoalan
sebagian
dalam yang
remaja,
lainnya, karena Pemangku Adat telah menjalankan perannya sebagaimana mestinya
dalam
penanggulangan
pergaulan
bebas
remaja
di
Kecamatan Jujuhan.
diperoleh
orang tua terhadap usaha yang
1.
pergaulan
membina terlepas
baik. Hal itu menambah rasa bangga
peran
Dari seluruh penjelasan ada Peranan dalam
penanggulangan
pergaulan
bebas
remaja
di
Kecamatan
tua,
fugsinya
dalam
hubungan
dengan
kepanakan,
yaitu
sebagai
dan
pembimbing
Masyarakat
di
dijalankan
Pemangku
oleh Pemangku Adat saja, oleh karena itu harus ada pengawasan dari semua pihak, untuk bisa menanggulangi pergaulan bebas remaja
maupun dari kalangan remaja itu
tersebut,
baik
itu
Pemangku Adat, Orang Tua dan
sendiri.
semua elemen masyarakat.
IV. KESIMPULAN Dari
memiliki
bebas remaja tidak bisa di atasi
Pandai. Selain itu, usaha tersebut
orang
itu
Adat. Permasalahan pergaulan
Ulam, maupun dari tokoh Cerdik
sebagai
sebab
menjalani
yang
berasal dari Ninik Mamak, Alim
masyarakat
adat
positif terhadap peran dan fungsi
Pemangku Adat, baik itu yang
dari
ketentuan
Kecamatan Jujuhan menganggap
telah diupayakan oleh tokoh-tokoh
positif
tidak
Adat
dan
kepanakan.
Jujuhan
sebagaimana mestinya. Hal tersebut
respon
remaja
Oleh
pelindung
Kabupaten Bungo, telah berjalan
mendapat
dari
dalam
kewajiban untuk menjalankan
pada ketentuan adat Melayu.
Adat
yang
Jujuhan
Pemangku
mereka miliki, yang berpedoman
Pemangku
fungsi
para
Melayu.
masyarakat terhadap budaya yang
bahwa,
dan
Kecamatan
bebas
remaja di Kecamatan Jujuhan cukup
diketahui
Peran
dijalankan Pemangku Adat di
dijalankan Pemangku Adat dalam
dapat
sebagai
berikut:
Respon masyarakat sebagai
penanggulangan
kesimpulan
hasil
penelitian
dan
pembahasan penelitian di atas, dapat
2.
Dampak
perkembangan
teknologi dan informasi yang negatif
terhadap
prilaku
berpacara remaja masih tinggi di
Ninik
Kecamatan
Jujuhan
seperti
maupun
mudahnya
mengakses
video
Pandai. Selain itu, usaha tersebut
porno dan poto porno melalui
mendapat respon positif dari
handpone dan warnet yang tidak
masyarakat sebagai orang tua,
diawasi
maupun dari kalangan remaja itu
penggunaannya
oleh
orang tua terhadap anak-anak remajanya.
Sehingga
remaja
sering terpengaruh dan sering berbuat hal tidak sebagaimana mestinya
seperti
berpacaran,
duduk berduaan di tempat yang sepi, membawa pergi anak gadis orang, hal tersebut
berakibat
buruk bagi remaja itu, keluarga dan masyarakat
yaitu
hamil
diluar nikah, membuat malu keluarga dan merusak nama baik desa. 3.
Upaya Pemangku Adat dalam penanggulangan bebas
remaja di
pergaulan
berjalan sebagaimana mestinya. Hal tersebut telah diupayakan tokoh-tokoh
dari
Alim tokoh
Ulam, Cerdik
sendiri. V. DAFTAR PUSTAKA Al-Mighwar, Muhammad. 2006. Psikologi Remaja. Bandung: Pustaka Setia. Kartono, Kartini. 2012. Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Lembaga Adat Provinsi Jambi. 1993. Buku Pedoman Adat Jambi. Jambi: Provinsi Jambi Sarwono, Sarlito W. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Soekanto, Soerjono. 1984. Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Ghalia.
Kecamatan
Jujuhan Kabupaten Bungo, telah
oleh
Mamak,
Pemangku
Adat, baik itu yang berasal dari
Sudarsono. 2012. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R, D. Bandung: Alfabeta.