ISSN-P 2407-2184 Jurnal Akuntansi Politeknik Sekayu ( ACSY ) Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGELUARAN KAS DI PDAM TIRTA RANDIK SEKAYU KABUPATEN MUSI BANYUASIN Sunanto Dosen Program Studi Akuntansi Politeknik Sekayu Email:
[email protected],
[email protected] Hp. 081315876844
ABSTRACT PDAM Tirta Musi Banyuasin Randik Sekayu is one local manufacturing company and aims to serve the sociaty in MUBA. In this riset, the author examines the company's operational audit activities affect the effectiveness of the company's cash expenditures. Based on the results of a questionnaire distributed directly to the company, the authors conclude that the audit is equally effective and sufficient cash expenditures affect activity, as evidenced by the results of the questionnaire shows the effectiveness rate of 0.73 from the value 1. Companies need to pay attention to the procedures and policies, and internal controls companies such as separation section, functions, and duties of employees in the company. Company should maintain the effectiveness of the company’s, and conduct a thorough examination and further clarify the procedures and internal control company. Keywords: Operational Audit and Effectiveness of Cash Disbushment
PENDAHULUAN
perusahaan industri harus mengawasi kegiatan
Pesatnya perkembangan dunia ekonomi,
pengeluaran kasnya dengan baik, agar tidak
bisnis dan teknologi berawal dari banyaknya
terjadi masalah dalam pengoperasian usahanya.
kebutuhan manusia yang tidak terbatas, dimana
Contoh salah satu perusahaan milik daerah yang
kebutuhan tersebut harus dipenuhi seiring dengan
perlu melakukan pengawasan pada kegiatan
berjalannya
pengeluaran kas perusahaannya, yaitu Perusahaan
I.
waktu.
Pemenuhan
kebutuhan
manusia tersebut menyebabkan banyaknya berdiri
Daerah
perusahaan,
baik
Kabupaten Musi Banyuasin.
manufaktur
dan
banyakperusahaan
itu
perusahaan
jasa,
dagang,
bahkan
sudah
yang bekerjasama
dengan
Air
Minum
Tirta
Randik
Sekayu
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta
Randik
Kabupaten
Musi
Banyuasin
pemerintah. Disisi lain, pesatnya perkembangan
(MUBA) merupakan suatu perusahaan daerah
dunia ekonomi juga dapat dilihat dari banyaknya
yang bekerja sama dengan pemerintah kabupaten,
jumlah perusahaan yang bergerak di bidang
yakni dalam hal memenuhi salah satu kebutuhan
industri, dagang, terlebih lagi perusahaan yang
pokok masyarakat yang berupa air bersih. PDAM
mendukung
Tirta
aktivitas
perekonomian,
dan
Randik
yang
memiliki
12
Cabang
pemenuhan kebutuhan pokok atau primer bagi
perusahaan dan telah tersebar di masing-masing
masyarakat pada umumnya.
daerah yang ada Muba ini, melakukan banyak
Ada banyak aktivitas yang dilakukan
kegiatan dalam hal pemenuhan dan pengadaan air
perusahaan untuk menjalankan usahanya. Salah
bersih, hal tersebut dilakukan untuk memenuhi
satu aktivitas utama sebuah perusahaan
kebutuhan pokok khususnya bagi masyarakat
yaitu
melakukan kegiatan pengeluaran kas, dimana kas
Kabupaten Musi Banyuasin.
merupakan aktiva lancar yang paling sering
Kemampuan
digunakan dalam operasi perusahaan. Setiap
sebagai
perusahaan dagang, perusahaan
masyarakat
jasa, maupun
Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
perusahaan Muba,
PDAM daerah
Tirta yang
tergantung
Randik melayani pada 1
keefektivitasan dalam seluruh proses kegiatan
dilakukan oleh badan pengawas pada perusahaan.
perusahaannya. Salah satu kegiatan perusahaan
Dimana komponen-komponen tersebut dapat
yang sangat penting yaitu peningkatan efektivitas
menjadi faktor utama yang sangat mempengaruhi
dalam kegiatan pengeluaran kas perusahaan,
kegiatan operasi perusahaan. Untuk itu sangat
dimana
tersebut
diperlukannya audit oprasional bagi perusahaan,
kebijakan
agar pengawasan pada kegiatan manajemen
pengukuran
tergantung
pada
efektivitas
prosedur
dan
perusahaan yang berjalan dengan baik. Untuk itu
perusahaan dapat berjalan dengan baik.
perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut terhadap
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka
pengawasan pengeluaran kas perusahaan tersebut.
penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih
Evaluasi lebih lanjut dalam perusahaan
lanjut
yang
diberi
judul
“Peranan
Audit
dapat dilakukan dengan melaksanakan audit
Operasional Dalam Meningkatkan Efektivitas
operasional,
Pengeluaran Kas Di PDAM Tirta Randik
khususnya
dalam
kegiatan
pengeluaran kas perusahaan. Tujuan dilakukannya
Sekayu Kabupaten Musi Banyuasin.”
audit operasional itu sendiri yaitu, agar adanya peningkatan efektivitas kinerja karyawan atau
1.1
Rumusan Masalah
menejemen yang mengatur pengeluaran kas
Berkaitan dengan latar belakang yang telah
perusahaan. Selain itu, audit operasional juga
diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
bermanfaat sebagai alat pengontrol agar kegiatan
permasalahaan-permasalahan
operasi perusahaan berjalan dengan baik, dan
pertanyaan yaitu:
benar.
1.
Terwujudnya
pengawasan
terhadap
meningkatkan
tersebut, diharapkan agar PDAM Tirta Randik
pengeluaran
tetap
Sekayu?
melakukan
pelayanan
terbaik
kepada masyarakat Musi Banyuasin.
2.
Pencapaian efektivitas yang dilakukan perusahaan,
sekaligus
untuk
bentuk
Bagaimana peranan audit operasional dalam
efektivitas kegiatan pengeluran kas perusahaan
mampu
dalam
efektivitas kas
PDAM
kegiatan Tirta
Randik
Bagaimana pelaksanaan audit operasional kegiatan pengeluaran kas yang dijalankan
mewujudkan
PDAM Tirta Randik?
komitmennya dalam hal melancarkan pelayanan kepada masyarakat Muba tidaklah mudah, bahkan tidak jarang sebuah perusahaan yang melayani
1.2
Batasan Masalah Sistematika kegiatan yang diterapkan pada
masyarakat ini menemui beberapa kendala dalam
PDAM Tirta
pengoperasian
Banyuasin
kegiatan
usahanya.
Kendala-
Randik Sekayu Kabupaten Musi sangat ruang
luas,
sehingga
kendala tersebut berupa, kurangnya disiplin pada
memfokuskan
beberapa karyawan dan manajemen, dan sering
batasan-batasan masalah yang meliputi fungsi,
juga terjadi perangkapan kerja antar fungsi dalam
laporan,
manajemen keuangan, serta kurangnya penegasan
mendukung dan terkait dengan audit operasional
secara rinci, terhadap batasan-batasan tugas yang
kegiatan
dilakukan karyawan dalam menunjang kelancaran
bantuan operasional tambahan.
dokumen
pengeluaran
lingkup
dan
kas
masalah
penulis
bukti-bukti
perusahaan
pada
yang
pada
aktivitas perusahaan, khususnya pada kegiatan pengeluaran kas. Beberapa kendala tersebut berakibat dari kurangnya pengawasan yang Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
2
1.3
Tujuan Penulisan
mengevaluasi
bahan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
memberikan
pendapat
ini adalah: 1.
Untuk
mengetahui
efektivitas
dalam kegiatan
peranan
audit
meningkatkan pengeluaran
kas
perusahaan. Untuk
dan
bertujuan
mengenai
kewajaran
laporan keuangan tersebut.
operasional
2.
bukti
Dari definisi tersebut, ada beberapa kata kunci
yang akan memudahkan pemahaman
tentang audit menurut Ulum (2009:4), yaitu sebagai berikut:
mengetahui
bagaimana
audit
1.
Informasi yang dapat diukur dan kriteria
operasional kegiatan pengeluaran kas yang
yang ditetapkan. Untuk melaksanakan
dijalankan PDAM Tirta Randik?
audit perlu dilakukan informasi yang dapat diverifikasi dan sejumlah stándar
II.
LANDASAN TEORI
yang dapat digunakan sebagai pegangan
2.1
Pengertian Audit
pengevaluasian informasi tersebut.
Audit
berkaitan
erat
dengan
proses
2.
Entitas Ekonomi
evaluasi, pengawasan dan pengecekkan dalam
Setiap kali melakukan audit, lingkup
perusahaan, badan, maupun organisasi tertentu.
ruang tanggung jawab auditor harus jelas,
Berikut adalah pendapat dari beberapa ahli
terutama
mengenai
mengenai pengertian audit:
ekonomi
dan
periode
waktu
entitas yang
diaudit.Contoh PT, CV, Firma, lembaga
Pengertian audit menurut Konrath dalam
pemerintah, atau organisasi nirlaba.
Agoes yang dikutip oleh Mukminin (2010:9), suatu proses sistematis untuk secara objektif
penetapan
3.
Pengumpulan dan pengevaluasian bahan
mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai
bukti Bahan bukti diartikan sebagai segala
asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-
informasi yang digunakan auditor dalam
kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat
menentukan kesesuaian informasi audit
keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang
dengan kriteria yang ditetapkan.
telah ditetapkan dan mengkonsumsikan hasilnya
4.
Seorang
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Sedangkan
menurut
Ulum
Orang yang kompeten dan independen auditor
harus
mempunyai
kemampuan memahami kriteria
(2009:3),
pengertian audit adalah, suatu proses sistematik
digunakan
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
jumlah bahan bukti yang dibutuhkan
obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang
untuk mendukung kesimpulan yang akan
kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan
diambilnya.
untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
5.
serta
mampu
yang
menentukan
Pelaporan
pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria
Tahap terakhir dalam pelaporan audit
yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-
adalah penyusunan laporan audit yang
hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
merupakan alat penyampaian temuan-
Secara umum pengertian di atas dapat diartikan bahwa audit adalah proses sistematis
temuan kepada para pemakai laporan tersebut.
yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen
dengan
mengumpulkan
Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
dan 3
2.2
memecahkan
Jenis-jenis Audit Ulum
(2009:5)
mengatakan
bahwa:
“secara umum dalam akuntansi nonpublik, audit
berbagai
merekomendasikan
masalah
berbagai
dengan
tindakan
yang
diperlukan.
dibedakan dalam tiga jenis, yaitu laporan
Menurut Bayangkara, IBK yang dikutip
keuangan (financial statement audit), audit
oleh Astari (2011:21) dalam jurnal, mengatakan
operasional
bahwa : audit operasional bertujuan untuk
(operational
audit),
dan
audit
ketaatan (compliance audit)”.
mengidentifikasi kegiatan, program, dan aktivitas
a.
yang masih memerlukan perbaikan, sehingga
Audit Keuangan Audit Keuangan menurut Rai (2010:31)
dengan rekomendasi yang diberikan nantinya
adalah sebagai berikut: Audit atas laporan
dapat dicapai perbaikan atas pengelolaan berbagai
keuangan yang bertujuan untuk memberikan
program dan aktivitas pada perusahaan tersebut”.
keyakinan yang memadai (reasonable assurance),
Dari beberapa pengertian di atas, maka
apakah laporan keuangan telah disajikan secara
penulis
wajar, dalam semua hal yang material sesuai
operasional berkaitan erat dengan efektivitas dan
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
efisiensi
Indonesia atau basis akuntansi komprehensif
operasional lebih berorientasi ke masa depan,
selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di
artinya
Indonesia.
operasional
Menurut Tunggal (2012:40), mengatakan
menarik
kesimpulan
suatu
hasil
manajemen
organisasi.
penilaian diharapkan
dalam
bahwa
audit
Dimana
berbagai dapat
meningkatkan
audit
kegiatan membantu efektivitas
bahwa: “terdapat delapan bukti dalam melakukan
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh
audit keuangan yaitu: physical examination,
organisasi.
confirmation, analytical procedures, inquiries of
Jenis audit operasional menurut Tunggal
the client, reperformance, observation, and
(2012:22) terdiri atas tiga kategori utama yaitu
recalculation”.
sebagai berikut:
b.
1.
Audit Operasional Menurut Reider yang dikutip Tunggal
(2012:16)
mengatakan
bahwa
Audit Fungsional Yang dimaksud dengan fungsional adalah
“Operational
kategori
aktivitas fungsi
dalam
suatu
akuntansi
dapat
review procedures embrace the concept of
bisnis.Misalnya
conducting operations for economy, efficiency,
dibagi menjadi fungsi pengeluaran kas,
and effectiveness”.
penerimaan kas, dan penggajian dan fungsi
Menurut Widjayanto yang dikutip oleh
penggajian dapat dibagi menjadi fungsi
Divianto (2012:208), pengertian audit adalah:
penetapan karyawan, pencatatan waktu, dan
pemeriksaan operasional adalah suatu tinjauan
pembayaran gaji.
dan penelaahan efektivitas serta efisiensi suatu kegiatan
atau
Audit Organisasional
kegiatan
Audit operasional dalam suatu organisasi
pemeriksaan ini dilaksanakan dengan disertai
berfokus pada seluruh unit organisasi seperti
tanggung jawab untuk mengungkapkan dan
departemen, cabang, atau anak perusahaan.
memberi informasi kepada manajemen mengenai
Dalam audit ini rencana organisasi dan
berbagai
metode
masalah
prosedur-prosedur
2.
operasi
meskipun
tujuan
sebenarnya adalah membantu manajemen untuk Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
untuk
koordinasi
aktivitas
merupakan hal penting dan diutamakan. 4
3.
Penugasan khusus
kebijaksanaan serta tujuan yang telah
Dalam audit operasional, penugasan khusus
ditetapkan.
muncul atas permintaan dari manajemen, dengan
bermacam-macam
Misalnya
untuk
jenis
menentukan
5.
audit.
penyebab
Penetapan efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian manajemen.
6.
inefisiensi sistem Teknologi Informasi (TI).
Penetapan tingkat kehandalan (reliability) dan kemanfaatan (usefulness) dari berbagai laporan manajemen.
2.3
Tujuan dan Manfaat Audit Operasional
7.
Divianto (2012:209) menjelaskan dalam jurnalnya mengenai tujuan audit operasional
dan mungkin juga penyebabnya. 8.
adalah sebagai berikut: 1.
Untuk
memeriksa
menelaah
lebih
menilai efektivitas dan efisiensi
organisasi.
kegiatan 9.
Untuk menilai apakah prestasi manajemen sesuai
dengan
Identifikasi berbagai tindakan alternatif dalam berbagai daerah kegiatan.
ketentuan, 2.4
Karakteristik Audit Operasional Tunggal (2001:73) menjelaskan ada 6
masa sebelumnya.
karakteristik dari audit operasional yakni sebagai
Untuk menilai kecermatan dan keberhasilan
berikut:
pengendalian manajemen yang digunakan
1.
rencana yang telah ditetapkan manajemen.
Divianto
(2012:210)
manfaat
yang
2.
prosedur
yang
bersifat
Mencakup semua aspek dari suatu unit operasi kecuali aspek-aspek yang bersifat
dapat
alamiah. Kemanusiaan dan batasan-batasan
diperoleh dari audit operasional antara lain adalah sebagai berikut:
Merupakan investigasif.
Menurut Widjayanto yang dikutip oleh
ekonomis. 3.
Bidang yang diaudit (Audit Entry) bisa
Identifikasi tujuan, kebijaksanaan, sasaran
merupakan seluruh perusahaan atau unit-
dan prosedur organisasi yang sebelumnya
unit perusahaan (penjualan, perencanaan
tidak jelas.
produksi, bagian keuangan dan sebagainya)
Identifikasi
kriteria
dipergunakan
untuk
yang
dapat
mengukur
atau bisa juga suatu fungsi atau salah satu
tingkat
sub-klasifikasinya
seperti
pengendalian
tercapainya tujuan organisasi dan menilai
persediaan. Management Reporting System,
kegiatan manajemen.
latihan kepegawaian dan sebagainya.
Evaluasi yang independen dan objektif atas suatu kegiatan tertentu.
4.
untuk
dimanfaatkan
dan mengurangi biaya atau hambatan dalam
perusahaan dalam mencapai tujuan dan
3.
yang
perusahaan atau kegiatan perusahaan dan
dalam perusahaan dan lebih baik dari pada
2.
kesempatan
meningkatkan laba, mendorong pendapatan,
kebijaksanaan dan peraturan yang ada
1.
berbagai
kegiatan
telah
3.
Identifikasi dapat
tersebut 2.
Identifikasi daerah - daerah permasalahan
Pencapaian mematuhi
apakah
4.
Memfokuskan penelaahan pada prestasi dan keefektivandari
organisasi
prosedur,
sudah
peraturan,
Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
Audit
Entry
dalam
melaksanakan misi, tanggung jawab dan tugasnya.
5
5.
6.
Pengukuran keefektivan didasarkan atas
Perencanaan untuk audit operasional sama
bukti (Evidance) dan standar
dengan perencanaan untuk audit atas laporan
Tujuan utama dari suatu audit operasional
keuangan historis. Seperti auditor laporan
adalah
keuangan, operasional harus menentukan
untuk
manajemen
memberitahukan
mengenai
kepada
kefektivan
atau
ruang
lingkup
penugasan
dan
ketidak effektifan suatu unit atau fungsi.
mengkomunikasikannya ke unit organisasi.
Tujuan
Hal-hal yang perlu diperhatikan juga adalah:
tambahannya
adalah
berupa
penentuan masalah dan sebab-sebabnya dan
a.
Melakukan penugasan dengan benar
pemberian rekomendasi mengenai tindakan-
b.
Mendapatkan informasi latar belakang
tindakan perbaikan yan perlu dilakukan.
mengenai unit organisasi
Sementara itu Divianto (2012:209-210)
c.
Memahami pengendalian internal
menjelaskan bahwa: kriteria adalah nilai-nilai
d.
Memutuskan bukti yang memadai untuk
ideal yang digunakan sebagai tolak ukur dalam melakukan
perbandingan.
diakumulasi
Dengan adanya
Pada akhirnya, tidak seperti audit keuangan,
kriteria, pemeriksa dapat menentukan apakah
audit operasional mengharuskan auditor
suatu kondisi yang ada menyimpang atau tidak
menghabiskan lebih banyak waktu dengan
dan
Karena
pihak yang berkepentingan untuk mencapai
pemeriksaan pada intinya merupakan proses
persetujuan atas syarat penugasan dan
perbandingan antara kenyataanyang ada dengan
kriteria evaluasi.
kondisi
yang
diharapkan.
suatu kondisi yang diharapkan, maka dalam audit operasionalpun
diperlukan
adanya
kriteria.
2) Akumulasi dan Evaluasi Bukti Pengendalian internal, dan prosedur operasi
Kesulitan utama yang umumnya dihadapi dalam
merupakan
bagian
audit operasional adalah mementukan kriteria
operasional,
maka
audit untuk menilai efektivitas dan efesiensi
dokumentasi,
organisasi. Berbeda dengan audit keuangan,
prosedur analitis, dan observasi secara
dalam audit operasional tidak terdapat kriteria
ekstensi.Konfirmasi pelaksanaan ulang, dan
tertentu yang berlaku umum untuk setiap audit.
perhitungan kembali tidak digunakan secara
Arens dan Loebbecke yang dikutip oleh
penting
dari
biasanya
penyelidikan
audit
dilakukan atas
klien,
luas dalam audit operasional dibandingkan
Divianto (2012-210) menyebutkan beberapa
pada
kriteria yang dapat digunakan dalam audit
keberadaan dan akurasi tidak relevan dengan
operasional
kebanyakan audit operasional.
Engineered
yaitu“historical Standard,
dan
Performance, Discussion
audit
keuangan
karena
tujuan
and
Agreement.”
3) Pelaporan dan Tindak Lanjut Dua perbedaan utama antara laporan audit
2.5
Tahap-tahap Dalam Menjalankan Audit
keuangan
Operasional
mempengaruhi laporan audit operasional
Terdapat tiga fase dalam menjalankan audit operasional menurut Tunggal (2012:38-41),
dan
operasional
yang
adalah: a.
Dalam
audit
operasional,
yaitu sebagai berikut:
biasanya
1) Perencanaan
manajemen, dengan tembusan kepada
Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
dikirimkan
hanya
laporan kepada
6
unit yang diaudit. Pengguna pada pihak
b.
3.1
Analisis Data dan Sampel Penelitian
ketiga tidak memerlukan susunan kata-
Dari data yang diperoleh, populasi dalam
kata baku untuk pembuatan laporan
penelitian ini adalah seluruh pegawai PDAM
audit operasional.
Tirta Randik Sekayu beserta beberapa pegawai
Banyaknya
jenis
audit
operasional
dari cabang dan unit perusahaan
yang terkait
memerlukan laporan yang berbeda-beda
dalam pengeluaran
untuk mencakup ruang lingkup audit,
keuangan,
temuan dan rekomendasi.
beberapa staf dan kepala cabang unit, dan
Tindak lanjut merupakan hal umum
lainnya) yang berjumlah 52 pegawai. Akan tetapi
dalam audit operasional ketika auditor
dalam penelitian ini, hanya sebagian dari pegawai
membuat
tersebut yang akan menjadi sampel, dengan
rekomendasi
kepada
manajemen untuk menentukan apakah terdapat
perubahan
bagian
kas
perusahaan
umum,
bagian
(bagian rekening,
jumlah keseluruhan yakni 35 pegawai.
yang
Pemilihan responden tersebut didasarkan
direkomendasikan, dan jika tidak, harus
pada keterkaitan pegawai dalam menunjang
dijelaskan mengapa.
kegiatan pengeluaran kas perusahaan. Alasan dilakukannya penyebaran pada kantor cabang
METODE PENELITIAN
Sekayu
Dalam melakukan penelitian ini penulis
merupakan kantor pusat PDAM Tirta Randik
menggunakan beberapa metode penelitian, yakni
Kabupaten Musi Banyuasin. Sehingga apabila ada
sebagai berikut:
permintaan atas pengeluaran kas perusahaan,
1.
maka akan kembali ke kantor cabang sekayu
III.
Metode Studi Pustaka Dalam
metode
studi
pustaka,
penulis
pusat
dikarenakan,
cabang
sekayu
pusat.
mengumpulkan informasi dari buku-buku ilmiah dan berbagai referensi serta literatur
2.
IV.
HASIL
PENELITIAN
DAN
yang berhubungan dengan penelitian, untuk
PEMBAHASAN
memperoleh landasan teori sekaligus sebagai
Pada bagian ini penulis akan membahas
pedoman.
tentang hasil penelitian terhadap data kuisioner
Metode Studi Lapangan
yang telah disebarkan di PDAM Tirta Randik
Pada metode studi lapangan yang penulis
Sekayu yang sesuai berdasarkan hasil kusioner.
lakukan dalampenelitian ini, yaitu dengan
Hasil penelitian tersebut dapat dilihat sebagai
menggunakan
berikut:
membagikan
kuisioner.Dimana kuisioner
penulis mengenai
kefektivitasan kegiatan pengeluaran kas yang
Tabel 1 Hasil Analisis Data Variabel
Koefisien
Jumlah responden yang menjawab Ya
983
karyawan yang terkait dengan divisi dan
Jumlah Pertanyaan
45
bagian-bagian
Jumlah Responden
30
Efektivitas
0,73
ada
di
perusahaan,
yang
kepada
melakukan
beberapa
kegiatan
pengeluaran kas. Baik itu di kantor pusat yang ada di Sekayu, maupun dibeberapa
Sumber : diolah dari data primer 2013
cabang unit lainnya.
Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
7
Tabel diatas menunjukkan hasil ukuran
Pengaruh
terhadap
peningkatan
efektivitas yang dilakukan pada penelitian ini,
efektivitas pengeluaran kas tersebut, dapat dilihat
dimana hasil tersebut dihitung berdasarkan pada
dengan adanya pengawasan dari pihak yang
rumus efektivitas yeng telah dijelaskan dalam
berwenang, yakni badan pengawas yang berdiri
teori sebelumnya. Dimana rumus efektivitasnya
secara independen dari luar perusahaan.Selain itu
akan dijelaskan sebagai berikut:
efektivitas
pengeluaran
kas
yang
ada
di
perusahaan juga didukung dengan adanya hasil
=1
penyebaran kuisioner yang telah dikelola, dan Efektivitas
hasil analisa tersebut disajikan pada tabel 1 diatas.
Dimana
pada
menunjukkan bahwa
hasil
tabel
tersebut
sudah mencapai tingkat
Berdasarkan perhitungan di atas, dapat
efektivitas yakni dengan 0,73atau 73. Skor
diketahui hasil efektivitas pada penelitian ini
tersebut mengartikan bahwa output aktual telah
yakni
teori
mencapai tingkat efektifitas yang baik dalam
sebelumnya juga menjelaskan bahwa, hasil
mempengaruhi efektivitas pengeluaran kas di
tersebut dapat dikatakan efektivitas apabila output
PDAM Tirta randik Sekayu. Berikut adalah
aktual berbanding output yang ditargetkan lebih
penjelasan indikator pencapaian kinerja
besar atau sama dengan 1(satu), akan tetapi
tabel 1, berdasarkan Keputusan Menteri Dalam
berdasarkan indikator yang ada diperusahaan nilai
Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tanggal 31 Mei
tersebut dikalikan dengan 100 untuk mencapai
1999 tentang pedoman penilaian Perusahaan
kinerja yang telah di tetapkan. Nilai 73 memiliki
Daerah Air Minum:
sebesar
0,73.
Dimana
pada
arti bahwa, sudah tercapainya tingkat efektivitas
Tabel 2 Indikator Pencapaian Kinerja
yang dilakukan dalam kegiatan pengeluaran kas pada PDAM Tirta Randik Sekayu. Pada pelaksanaan audit operasional yang dilakukan di PDAM Tirta Randik Sekayu ini
Skor Kinerja
Klasifikasi Kinerja
>75
Baik Sekali
>60 – 75
Baik
>45 _ 60
Cukup
ditujukan untuk mengetahui prestasi manajemen
>30 – 45
Kurang
perusahaan agar lebih baik dari masa sebelumnya,
<=30
Tidak
serta
untuk
mengetahui
apakah
prestasi
manajemen perusahaan telah sesuai dengan kebijakan perusahaan.
dan
peraturan
Dari
hasil
yang analisis
pada
ada
dalam
data
yang
membahas tentang peranan audit operasional dalam meningkatkankan efektivitas pengeluaran kas di PDAM Tirta Randik Sekayu menunjukkan bahwa, audit operasional yang dilakukan dalam perusahaan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan efektivitas pengeluaran kas perusahaan.
Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
Dalam melakukan penelitian pada audit operasional
perusahaan,
penulis
melakukan
pengamatan terhadap proses kinerja karyawan, dan
melakukan
melakukan
review
penyebaran
dokumentasi
serta
kuisioner
untuk
mengetahui tingkat efektivitasnya. Selain itu, penelitian ini juga didasarkan pada teori ilmu akuntansi yang telah penulis pelajari dari buku referensi yang telah dibaca. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan, ada beberapa 8
temuan yang dirasa harus diperlukan perbaikan,
bahwa masih belum adanya kejelasan antar
seperti:
fungsi-fungsi yang mendukung kegiatan
1.
Objek pemeriksaan Audit Opersional
perusahaan, khususnya fungsi yang ada pada
Dalam pelaksanaan audit operasional yang
bagian keuangan perusahaan. Hal ini tentu
dilakukan oleh PDAM Tirta Randik Sekayu,
tidak sesuai dengan prinsip internal control
objek yang diperiksa hanya meliputi laporan
tentang pemisahaan fungsi yang jelas.
dari perusahaan dan pengamatan sekilas terhadap
fasilitas
fisik
yang
ada
di
V.
perusahaan. Pelaksanaan audit operasional yang
baik
semestinya
perusahaan
2.
yaitu
yang
tidak
KESIMPULAN DAN SARAN Setelah
melakukan
penelitian
pada
dilakukan
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Randik
meliputi
sekayu (PDAM) Tirta Randik Sekayu, maka
hanya
pemeriksaan fasilitas fisik, dan laporan
penulis
perusahaan, tetapi harus juga melakukan
memberikan
pemeriksaan
kegiatan
bermanfaat sebagai masukan yang tidak hanya
perusahaan, agar meminimalisir terjadinya
berguna bagi PDAM Tirta Randik Sekayu dalam
kelalaian dalam melakukan pengawasan yang
memperhatikan
dilakukan oleh badan pengawas perusahaan.
perusahaannya tetapi juga berguna bagi pihak-
Prosedur Audit
pihak yang berhubungan atau membutuhkan
Pada
terhadap
dasarnya
proses
prosedur
audit
menjadi
mencoba
menarik
saran
yang
kesimpulan sekiranya
manajemen
dan dapat
kegiatan
penulisan tugas akhir ini.
komponen yang sangat mendukung kegiatan audit dalam perusahaan, berjalan lancarnya sebuah
pengawasan
dikarenakan
perusahaan
tahap-tahap
atau
Simpulan Berdasarkan
hasil
disimpulkan bahwa:
prosedur
1.
audit,
penulis
memberi
perusahaan
dan
Peranan
audit
operasional
dalam
perlu
meningkatkan efektivitas pengeluaran kas di
memberikan penjelasan secara rinci terhadap
PDAM Tirta Randik Sekayu dinilai sudah
prosedur audit operasional yang dilakukan
cukup
dalam perusahaan, untuk mempermudah
diketahui dari hasil penelitian yang penulis
dalam menjalankan audit operasional dalam
lakukan
perusahaan.
melakukan penyebaran kuisioner kepada staf,
Internal control
dan karyawan yang terkait dengan audit
Kegiatan
bahwa
dapat
penelitian
pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
prosedur audit dalam perusahan. Dari proses
simpulan
3.
adanya
pada
5.1
perusahaan
perusahaan,
tersebut
yakni
dapat
dengan
operasional dan kegiatan pengeluaran kas
didukung juga dengan internal control yang
perusahaan. Dimana hasil penelitian tersebut
semestinya dilakukan dalam perusahaan
sudah menunjukkan pengaruh efektivitas
pada
adanya
pada pengeluaran kas dengan nilai yang
pemisahaan antar fungsi dalam menjalankan
mendekati 1 yakni 0,73 atau berdasarkan
proses kegiatan perusahaan. Berdasarkan
tolak ukur yang digunakan perusahaan yakni
hasil pengamatan yang telah dilakukan,
dengan nilai sebesar 73. Skor tersebut dapat
maka penulis dapat
dikatakan efektif atau baik dikarenakan telah
yakni
baik
di
hal
harus
umumnya,
yang
berpengaruh,
harus
memberi simpulan
Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
9
sesuai
dengan
indikator
kinerja
yang
DAFTAR PUSTAKA
ditetapkan KEPMENDAGRI No. 47 Tahun 1999 tentang pedoman penilaian kinerja Perusahaan Daerah Air Minum. 2.
Pelaksanaan
audit
Agoes, Sukrisno. 2013. AUDITING Petunjuk Praktis
operasional
Pemeriksaan
Akuntan
oleh
yang
Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
dijalankan perusahaan sudah berjalan dengan
Astari, Voni. 2011. Peranan Audit Operasional
baik, akan tetapi masih ada beberapa yang
Dalam
harus diperhatikan dalam pelaksanaannya
Kegiatan
yaitu, objek pemeriksaan yang dilakukan
http://thesis.binus.ac.id/doc/Cover/2011-
dewan pengawas agar pengawasan dapat
2-00075-AK%20Cover.pdf,diakses
dilakukan secara menyeluruh. Selain itu perlu
mei 2013
juga memperhatikan prosedur dan kebijakan
Divianto.2012.
Meningkatkan
Efektivitas
Perkreditan.
Peranan
(online).
4
Audit
Operasional
Efektivitas
Pelayanan
yang dilakukan perusahaan, serta internal
Terhadap
control
Kesehatan Rawat Inap Di Rumah Sakit.
perusahaan
seperti
pemisahaan
bagian, fungsi, dan tugas karyawan dalam
(online).
perusahaan.
(http://news.palcomtech.com/wpcontent/uploads/2012/01/DIVIANTO-
5.2
Saran
JEO02022012.pdf, diakses 5 mei 2013).
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, penulis mengajukan saran yang nantinya dapat bermanfaat bagi Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Randik Sekayu yaitu: 1.
Perlu mempertahankan pelaksanaan audit operasional yang ada diperusahaan. Dengan adanya audit operasional tersebut, maka efektivitas pada kegiatan perusahaan akan meningkat khususnya pada kegiatan-kegiatan yang memperlancar usaha.
Pemeriksaaan
secara
rutin
audit
mengamati laporan dan mengamati fasilitas fisik saja, akan tetapi perlu juga dilakukan pengawasan secara intensif terhadap proses pengeluaran kas Selain
itu
Salemba Empat. Mukminin,
L.S.
2010.
operasional
Pengaruh
terhadap
kinerja
audit non
keuangan dengan audit atas persediaan sebagai variable interverning. (online). (http://repository.uinjkt.ac.id, diakses 4 mei 2013). Rai, I Gusti Agung. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik Jakarta: Salemba Empat.
terhadap
operasional dapat dilakukan tidak hanya dengan
perusahaan.
IAI. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta:
perlu
memberikan
kejelasan terhadap prosedur audit dan kejelasan
Tunggal, A. W. 2001. Audit Operasional (Suatu Pengantar). Jakarta: Harvarindo. Tunggal, A.W. 2012. Pokok-pokok Operational & FINANCIAL AUDITING. Jakarta: Harvarindo. Ulum, Ihyaul. 2009. Audit Sektor Publik. Jakarta: Bumi Aksara.
terhadap pemisahaan bagian, fungsi, dan tugas karyawan.
Jurnal ASCY, Volume I, No. 1, Juli 2014, h. 1-10
10