Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
PERAN WANITA DALAM MENUNJANG PEREKONOMIAN RUMAH TANGGA KELUARGA PETANI TRADISIONAL UNTUK PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DESA KUWIL KECAMATAN KALAWAT Indah Aswiyati1
ABSTRACT
In general, working women are not only to spend their spare time or develop their career. The aim of this research is to investigate the role of women in supporting the tradisional farmer household economic at Kuwil village Kalawat sub-regency. Descriptive method used by the researcher in giving explanations about the facts toward the aim. The result showed that women role as wives or house wives of tradisional farmer in increasing the farmer household economy in Kuwil village Kalawat sub-regency. The role was relatively important and strong because the process of taking decision related to economic and social needs for the family dominated by them.
Keywords: Women role in family
1
Dosen Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi
1
Pendahuluan
kemerdekaannya. Dengan ada-
Pada permulaan abad ke -18, merupakan suatu jaman yang penuh dengan adanya perubahan sosial, yang membuka suatu jaman baru dalam sejarah kehidupan
manusia.
Dengan
terjadinya revolusi sosial berarti membawa perubahan kemasyarakatan dan merubah (mengembangkan)
kedudukan
manusia. sosial
Perubahan
ini
dirasakan
sosial susunan
terutama
banyak
nya perubahan berarti menggerakkan kebudayaan, yakni dalam dinamika perkembangan bidang sosial ekonomi, yang menyebabkan perubahan suatu penyusunan baru dalam perimbangan kekuasaan. Baik pria dan wanita tidak ada garis pemisah dalam kehidupan dan kekuasaan dalam masyarakat dan negara, tetapi sama-sama
berhak
untuk
menentukan kemajuannya.
bagi kaum wanita,
Negara Indonesia, semenjak
karena pada abad sebelumnya
proklamasi kemerdekaan, teru-
kaum wanita banyak mengalami
tama pada saat sekarang ini di
penindasan
dalam era pembangunan dan
dan pemerkosaan
atas hak kemerdekaannya. Kaum
reformasi,
laki-laki tidak mengakui kemer-
menjadi tumpuan harapan untuk
dekaan bagi kaum perempuan,
mendorong
dengan
hasilan
demikian
kehidupan
wanita laju
Indonesia dan
pembangunan
keberbaik
kaum wanita diliputi kegelapan
secara luas maupun sempit. Di
dalam hidupnya.
masa pembangunan dan refor-
Sejak
timbulnya
masyarakat,
revolusi
terutama
dalam
Revolusi Perancis dan kekuasaan yang
baru
dari
golongan
masyarakat mengakibatkan adanya persaingan dalam masyarakat.
ideal, yaitu wanita yang bisa menjalankan peranan rangkapnya (peran ganda). Potensi wanita yang kian hari kian penting arti dan perannya
berlomba-lomba, saling meng-
perlu diusahakan peningkatan-
halangi, disebabkan oleh hasrat
nya,
berjuang
Undang-undang
untuk
adanya
tenaga wanita cakap dan wanita
sifat
2
Artinya,
masi, dibutuhkan secara mutlak
memperoleh
bahwasanya
di Dasar
dalam 1945
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
sendiri tidak ada kalimat yang
nilainya, yaitu sebagai "abdi"
mengandung perbedaan antara
yang
laki-laki dan wanita, antara lain
sebagai warga, yakni " anggota".
terdapat dalam pasal: 26, 27, 30
Wanita dan laki-laki mempunyai
dan 31 Undang-Undang Dasar
kesamaan dalam arti menurut
1945.
fungsi masing-masing. Adapun
Usaha meningkatkan peranan dan sumbangan wanita dalam pembangunan,
termasuk
me-
nunjang perekonomian keluarga, ternyata
wanita
Indonesia
mempunyai
perbedaan
kedudukan
yang
keluarga
ada
hanyalah
dalam
mengenai
kodrat yang khusus merupakan hidup kewanitaan. Dengan
demikian
menyadari sepenuhnya mening-
dalam
katkan taraf hidup dan kema-
kedudukan antara lain sebagai
juan, sehingga terpenuhi kebu-
teman hidup, kekasih, ibu, dalam
tuhan
arti tidak ada diskriminasi antara
spiritual
dan
materil.
keluarga
wanita
mempunyai
Potensi wanita yang cukup besar
anggota
jumlahnya itu mempunyai arti
sebagai
dan mengambil bagian secara
menentukan dan berhak ikut
aktif baik dalam pembangunan
melakukan
dan
keselamatan dan kebahagiaan
meningkatkan
perekono-
mian keluarga. Menurut
baik
Holleman
(1971),
kedudukan wanita (ibu) dalam rumah tangga dianggap sebagai belahan yang satu menentukan yang lainnya sebagai komplemen, untuk bersama-sama mewujudkan
suatu
keseluruhan
yang organis dan harmonis yaitu keluarga. Wanita sebagai ibu dalam
keluarga
mempunyai
kedudukan yang sama (tinggi)
keluarga. ibu
berhak kekusaan
dalam
maupun
Wanita
bidang
untuk bagi imaterial
material
seluruh
anggota. Menurut pengamatan kondisi wanita di Desa Kuwil ternyata menunjukan peran istri petani
dan
suami
melengkapi
dalam
kebutuhan
ekonomi
saling
memenuhi rumah
tangganya. Demikian
pula
dalam
kehidupan rumah tangga petani pada
umumnya
menunjukkan
3
masih banyak yang tergolong
Tujuan Penelitian
miskin. Untuk itu dalam meme-
(1) Untuk mengkaji peran wanita
nuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya,
semua
anggota
rumah tangga harus bekerja termasuk istri petani. Berdasarkan hasil
penelitian
di
Indonesia
menunjukan peran ganda istri petani relatif besar, sebagaimana dikemukakan
oleh
berbagai
peneliti studi wanita. Sehubungan dengan uraian tersebut di atas maka sungguh menarik untuk dibahas tentang peran wanita dalam menunjang perekonomian
rumah
tangga
petani tradisional di Desa Kuwil Kecamatan Kalawat. latar
belakang
yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
(1) Bagaimana
petani tradisional di desa Kuwil kecamatan Kalawat?
(2) Untuk mengkaji peran wanita dalam kehidupan perekonomian rumah tangga petani tradisional
di
desa
kecamatan
Kalawat
Kuwil dalam
mengatasi kemiskinan. Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu memberikan
uraian
yang
berisi
penjelasan tentang fakta-fakta,
peran
tentang hal-hal mengenai keadaan atau situasi sasaran penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif
dengan
tujuan mtggambarkan tentang wanita
peran wanita (ibu rumah tangga)
per-
dalam menunjang perekonomian
ekonomian rumah tangga
rumah tangga petani tradisional
keluarga
di Desa Kuwil Kecamata Kalawat.
dalam
menunjang petani
di
Desa
Kuwil Kecamatan Kalawat.
(2) Bagaimana dalam
4
mian rumah tangga keluarga
lukisan-lukisan atau gambaran
Rumusan Masalah Berdasarkan
dalam menunjang perekono-
peran
kehidupan
Jumlah populati keluarga petani
wanita
tradisional yang bermukim di
per-
Desa Kuwil Kecamatan Kalawat
ekonomian rumah tangga
berjumlah
45
petani tradisional di Desa
populasi
yang
Kuwil Kecamatan Kalawat.
sebagai
sampel
keluarga. ada
Dari
diambil
sebanyak
5
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
orang, terdiri dari para
istri
Sehubungan
dengan
adanya
petani tradisional yang mem-
perubahan tersebut, maka dalam
berikan
beberapa hal wanita dibiarkan
informasi
yang
dibutuhkan.
bergerak di dalam masyarakat.
Fokus Penelitian
Wanita
Fokus
penelitian
dijelaskan
sebagai berikut:
(1) Karakteristik wanita (ibu rumah tangga) yang bekerja mencari nafkah, khususnya untuk menunjang perekonomian keluarga petani tradisional di Desa Kuwil, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahata Utara. (2) Pola alokasi waktu wanita (ibu rumah tangga) petani tradisional pada aktivitas pekerjaan mencari nafkah dan aktivitas pekerjaan rumah tangga. (3) Kontribusi pendapatan wanita (ibu rumah tangga) pada aktivitas pekerjaan mencari nafkah untuk menunjang pendapatan keluarga. Kerangka Teori Kedudukan makhluk
lebih
mengerti
akan
dirinya dan menyadari perannya, bahwa dirinya mampu dan dapat bekerja
dalam
membantu
kehidupan rumah tangganya. Peran wanita dalam keluarga merupakan peranan yang dilaksanakan
perempuan
karena
menduduki posisi dalam masyarakat.
Peran
keluarga
wanita
dengan
dalam
melakukan
pekerjaan rumah tangga seperti memasak,
mengasuh
melayani
suami,
anak,
merupakan
suatu kegiatan produktif yang secara
tidak
langsung
me-
nambah pendapatan keluarga. Menurut
Sayogyo
(1983),
keikutsertaan perempuan dalam usaha
meningkatkan
kesejah-
teraan keluarga serta memajukan daerah
adalah
merupakan
perwujudan dari perannya secara wanita
individu
dinamis
dari kedudukan
dan
sosial,
status perempuan dalam suatu
berarti wanita mempunyai hak
sistem sosial tempat perempuan
dan
tersebut
dapat
hendak
dan
sebagai
menentukan
menurut
ke-
pribadinya.
Ihromi
berada. (1990)
Sedangkan, membedakan
5
peranan dan kedudukan perem-
kehidupan keluarga sehari-hari
puan atas dua bagian, yaitu: (1)
dimana biasanya perempuan di
Peranan dan kedudukannya di
desa mendapingi suami bekerja
dalam keluarga sebagai tenaga
untuk mencari nafkah. Tujuan
kerja
hidup keluarga, yaitu kebahagian
domestik
labor
yang
berhubungan dengan masalah-
lahir
masalah mengurus rumah tang-
dicapai dengan dilandasi kecin-
ga, dan (2) Peranan dan kedu-
taan dari kedua belah pihak, ada
dukannya di luar keluarga meli-
toleransi, jujur dan terus terang.
puti usaha untuk mencari nafkah
Laki-laki dan perempuan sebagai
untuk memperoleh penghasilan
makhluk terikat satu sama lain,
keluarga serta jangkauan sosial
karena
terhadap berbagai kegiatan di
mempunyai keseragaman, untuk
luar rumah tangga. Perbedaan
menghadapi
peranan dan kedudukan tersebut
keluarga.
dapat dipakai sebagai indikator
masalah dalam keluarga harus
dalam kaitan tugas dan kewa-
dipecahkan secara musyawarah,
jiban dari para wanita dalam
dengan demikian akan tercapai
kehidupan rumah tangganya. Hal
suatu keluarga sejahtera.
ini ada tugas kerja yang bersifat domestik dan tugas kerja yang bersifat kemasyarakatan.
dan
batin
itu
suami
ini
masalah
Dalam
Rahayu
yang
dapat
harus dalam
menghadapi
(1999),
keluarga
sejahtera yaitu keluarga yang mempunyai kemakmuran ma-
Menurut Siagian (1984) peran
teril, mental dan spiritual untuk
perempuan di pedesaan dibagi
mengembangkan kehidupan dan
dalam dua bagian (1) sebagai
penghidupan
istri atau ibu rumah tangga,
dan sosialnya. Karena itu perlu
dimana
melakukan
bagi wanita (ibu) mempunyai
pekerjaan rumah tangga yang
tugas untuk membantu suami
tidak menghasilkan pendapatan
dengan
secara
tidak
sesuai dengan kodrat wanita.
ke-
Sedangkan pengertian kemak-
mereka
langsung
memungkinkan
tetapi anggota
pekerjaan
luarga lain melakukan pekerjaan
muran
mencari nafkah, (2) membantu
menyangkut
untuk mencari nafkah dalam
akhlak
6
jasmani,
mental dan
rohani
lain
yang
yaitu
lebih
mengenai
iman
sikap
terhadap
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
pengetahuan dan penampilan
untuk
dalam
kehidupan.
hidup.
mental/jiwa terjadi
Pembinaan
pada
seseorang
bersamaan
dengan
pembinaan kepribadian. Dengan ini peranan ibu sangat penting. Ibu
dalam
mental
pembinaan
benar-benar
sikap
menen-
tukan, sebab ibulah yang paling banyak bergaul dengan anak, terutama dalam tahun pertama dari pertumbuhan anak. Dengan wanita
demikian atau
kaum
ibu
perlu
mempunyai bekal pengetahuan intelektual baik
melalui pen-
didikan formal maupun informal. Seorang ibu harus mempunyai keterampilan
dalam
berbagai
cabang usaha, guna menjadi seorang ibu yang ideal, saleh, cakap
dan
sehat.
kemakmuran
spiritual,
diartikan sebagai bangkit
Pengertian daya
semangat
dapat pem(yang
berkenaan dengan kemampuan rohani). Bagi ibu (wanita) perlu mendorong suami serta anakanaknya
untuk
baik
dan
berprestasi. Seorang ibu harus tetap setia dan mencintai anakanaknya dan menjadi pendorong
menunjang
dalam
Menurut Widyamartya (1978), wanita di zaman modern sangat diperlukan dalam
untuk,
perannya
melaksanakan
mendorong bangan
lajunya
dan
perkem-
pembangunan,
baik
dalam arti luat maupun pembangunan dalam arti sempit, yaitu keluarga. Pada umumnya perempuan di pedesaan maupun istri petani bekerja bukanlah semata-mata untuk mengisi waktu luang atau mengembangkan
karir,
me-
lainkan dilakukan untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan
keluarga,
karena
pen-
dapatan yang diperoleh suaminya dikatakan kurang mencukupi kebutuhan perempuan
sehingga
banyak
(istri-ibu
rumah
tangga) yang bekerja. Ihromi (1990), bekerja adalah kegiatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk
mendapatkan
penghasilan dalam bentuk uang, barang dan jasa, mengeluarkan energi
dan
mempunyai
nilai
waktu. Kedudukan dan peranan 7
wanita
dalam
sistem
mata
mengalami
kemiskinan
dan
pencaharian sangat menentukan
ketidakpastian
bukan saja sebagai ibu rumah
karena mereka tidak memiliki
tangga, tetapi juga menang-
lahan pertanian sendiri, tetapi
gulangi kekurangan dalam me-
hanya
nambah biaya ekonomi rumah
penggarap.
tangga.
byarto, Yuswanto, dan Mukhlis
Pada
umumnya
wanita
bekerja bukanlah semata-mata untuk mengisi waktu luang atau mengembangkan
karir,
me-
lainkan dilakukan untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga karena pendapatan yang diperoleh suaminya kurang
mencukupi
sehingga
banyak wanita yang bekerja di bidang
formal
dan
informal.
Wanita sebagai pencari nafkah berusaha
untuk
membantu/
menunjang perekonomian keluarganya. nafkah
Kegiatan
bagi
mencari
wanita
adalah
segenap kegiatan yang dilakukan ibu
rumah
tangga,
di
luar
pekerjaan rumah tangga untuk mendapatkan pendapatan bagi dirinya
ataupun
bagi
keluarganya. Acheton mukakan
tentang
petani,
khususnya
buruh
atau
Sedangkan
Mu-
(1984), mengemukakan bahwa sebagian besar petani bukan pemilik lahan dan merupakan kegiatan
yang
menghasilkan
imbalan yang paling rendah. Adanya kendala tersebut, petani dan anggota rumah tangganya harus meningkatkan mekanisme kerjanya, agar dapat memenuhi kebutuhan
ekonomi
tangganya.
Semua
rumah anggota
rumah tangganya harus bekerja termasuk istri petani.
Pembahasan Berdasarkan profil Desa Kuwil, diperoleh gambaran bahwa jika dilihat dari latar belakang sosial ekonomi masyarakat di Desa Kuwil 49% adalah masyarakat miskin
yang
tidak
memiliki
pekerjaan tetap, walaupun secara masyarakat
Desa
menge-
Kuwil memiliki lahan pertanian
kehidupan
atau perkebunan, namun lahan
petani
tersebut hanya merupakan tanah
penggarap, masyarakat petani 8
sebagai
keseluruhan (1981),
perekonomian,
warisan
dari
orang
tuanya
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
dengan luas yang sangat kecil.
jakan
Terlebih
turun-
bungan dengan tugas sebagai
temurun harus diwariskan lagi
ibu rumah tangga atau istri saja.
atau dibagi untuk anak-anak dan
Melainkan mereka juga bekerja
cucunya.
untuk mendapatkan pendapatan
jika
Dengan
secara
keadaan
tersebut,
banyak masyarakat di Desa Kuwil yang melakukan migrasi atau merantau ke daerah-daerah lain untuk
bekerja.
Adapun
pekerjaan
yang
sehu-
tambahan, seperti menjadi buruh mencuci
pakaian,
menjual
makanan dan minuman serta menjual hasil pertanian, seperti sayur, ubi-ubian, pisang dll.
penduduk Desa Kuwil sebagai
Perlu diketahui, bahwa para
penerima raskin adalah 70 orang,
wanita di Desa Kuwil disamping
penerima UKM
77orang dan
banyak yang melakukan kegiatan
penerima Jamkesmas 82 orang.
di luar tugasnya sebagai ibu
Sebagian dari penduduk Desa
rumah
Kuwil dalam kondisi kekurangan
melakukan
tetapi
hidup
budaya
per-
Mereka
tetap
dengan
bertahan
mengolah
hasil
tangga,
mereka
kegiatan serta
juga sosial,
keagamaan.
memiliki
organisasi
tanian atau perkebunan disam-
sosial dengan Kegiatan arisan
ping
mencukupi
dan menabung serta kegiatan
kebutuhan keluarga, para wanita
PKK yang dikoordinasi oleh Ibu
di Desa Kuwil banyak melakukan
Hukum
kegiatan ekonomi yang menda-
Adapun kegiatan mereka adalah
tangkan pendapatan (uang). Dari
hal-hal yang berkaitan dengan
pengamatan di lapangan, banyak
arisan atau menabung, kese-
para wanita di Desa Kuwil yang
hatan keluarga, dll. Demikian
menjual
minuman,
pula untuk kegiatan keagamaan,
membuka warung atau toko.
di samping melaksanakan ke-
Terlebih khusus para wanita/istri
giatan
petani tradisional di Desa Kuwil
mengikuti organisasi arisan dan
yang menjadi fokus penelitian,
menabung.
itu
untuk
makanan,
Tua
di
ibadah
Desa
mereka
Kuwil.
juga
mereka bukan hanya menger-
9
1. Peran wanita (istri-ibu rumah tangga) Dalam
bangunan
saja.
Adanya kendala tersebut, maka menunjang
pereko-
nomian rumah tangga petani tradisional di Desa Kuwil Kecamatan Kalawat dalam rangka pengentasan kemiskinan. Berbicara tentang kehidupan keluarga petani pada umumnya menunjukkan, masyarakat petani. Terlebih khusus petani tradisional kondisinya
numpang dan
anggota
rumah
tangganya, seperti ibu dan anakanaknya
harus
meningkatkan
mekanisme kerjanya, agar dapat memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangganya. Artinya semua anggota rumah tangganya harus bekerja termasuk istri petani dan anak-anaknya.
miskin
Dari hasil wawancara men-
merupakan
kegiatan
dalam dengan para istri petani
menghasilkan
imbalan
tradisional di Desa Kuwil tersebut
yang rendah) dan mengalami
di atas, ternyata mereka mela-
ketidakpastian
perekonomian.
kukan peran bukan hanya untuk
Hal ini dikarenakan para petani
bekerja yang berkaitan dengan
di Indonesia dapat digolongkan
kedudukan dan kewajiban se-
menjadi
petani
bagai ibu rumah tangga saja,
penggarap
dan
(karena yang
tergolong
petani
pemilik, buruh
tani.
seperti
:
melayani
suami,
Untuk penggarap dan buruh tani
memasak, membersihkan rumah,
sering
menghadapi
mengasuh,
khusus
yang
kendala
memang
tidak
dapat dihindarkan. matan di lapangan, sebagian besar kondisi keluarga petani tradisional di Desa Kuwil dapat digolongkan miskin, jika dilihat dari rumah dengan ukuran kecil (rata-rata 6x5 m) dan terbuat dari dinding bambu dan kayu,
10
pula
yang
dan
mengatur perekonomian rumah tangganya. Tetapi juga mem-
Ternyata dari hasil penga-
ada
mendidik
hanya
me-
bantu
bagaimana
caranya
memenuhi kebutuhan keluarganya.
Adapun
sebagai
'jalan
keluar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, para istri
petani
tradisional
ini
memutuskan untuk bekerja. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan
oleh
Munandar
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
(1985), bahwa peranan wanita
tehari-hari
bukan saja hanya bekerja di
perempuan di Desa mendam-
dalam rumah tangganya, yaitu
pingi
melayani,
seperti
mencari nafkah.
merawat,
mengatur
mendidik, untuk
dinikmati oleh orang lain atau minikmati
bersama-sama
de-
ngan orang lain. Tetapi juga bekerja, yaitu melakukan kegiatan yang memberikan penghasilan untuk kebutuhan keluarga. Artinya tradisi perempuan sebagai tenaga kerja turut aktif dalam kegiatan ekonomi (untuk
mencari
nafkah)
di
berbagai jenis kegiatan sesuai dengan
keterampilan
dan
pendidikan yang dimiliki serta lapangan kerja yang tersedia. Keadaan
para
istri
dimana
suami
biasanya
bekerja
untuk
Dari hasil wawancara tentang pendapatan ternyata
ibu
keluarga
mereka,
rumah
tangga
petani tradisional di Desa Kuwil ini tidak hanya mengandalkan pendapatan suami yang rata-rata dari hasil menjadi buruh tani hanya memperoleh pendapatan Rp. 50.000,- s/d Rp. 60.000,- Jika dihitung
dalam
perbulannya
dapat diperkirakan, misalnya: 30 x Rp.50.000,- maka diperoleh pendapatan Rp.1.500.000,- s/ d Rp.2.250.000,-.Ternyata dari hasil wawancara, pendapatan rumah
petani
tangga mereka tidak menentu/
tradisional di Desa Kuwil, yang
tidak telalu dapat mencukupi
berperan ganda, yaitu disamping
kebutuhan
melakukan
adanya kendala khusus, seperti
pekerjaan
rumah
tangga yang tidak menghasilkan pendapatan secara larigsung dan melakukan rumah
pekerjaan
di
tangganya
mendapatkan
luar untuk
nafkah,
juga
didukung oleh Siagian (1984), yang
menyatakan
bahwa
membantu untuk mencari nafkah dalam
kehidupan
keluarga
hidupnya,
karena
tidak memiliki lahan sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, para petani jika tidak ke kebun, beralih profesi sementara
mencari
pekerjaan
lain sebagai sampingan, seperti: bertani,
tukang
sebagainya.
Namun
dan
lain
demikian
kesempatan itupun tidak selalu
11
diperoleh,
misalnya
seperti
serta harus bertanggung jawab
bekerja sebagai tukang tergan-
mencukupkan pendapatan dan
tung jika ada panggilan (menjadi
memenuhi kebutuhan ekonomi
pembantu tukang/kenek).
rumah tangganya. Dalam hal ini
Usaha kebutuhan sebagai
untuk
mengatasi
rumah
tangganya
salah
satu
strategi
adaptif rumah tangga petani tradisional di Desa Kuwil adalah pembagian kerja antara suami dan istrinya. Pembagian kerja ini
tampak
dominasi istri petani
dalam memegang dan mengatur keuangan
rumah
Suami/petani
tangga.
kurang
peduli
apakah pendapatannya cukup atau tidak. Dari kegiatan yang dilakukan
merupakan persetujuan bersama,
oleh
suami
istri
petani tradisional di Desa Kuwil
membantu mencari pendapatan,
menunjukan, mereka tidak hanya
seperti
tinggal di rumah untuk suami
ke
kebun
sebagai
dan
buruh
nyuci
pakaian, dagang, ke kebun, dll. Ternyata peran istri dalam menunjang perekonomian rumah tangga petani tradisional di Desa Kuwil benar-benar terbukti relatif besar, jika dilihat berdasar jenis kegiatan yang dilakukan dan dominasi dalam memegang dan mengatur keuangan rumah tangga serta bertanggung jawab untuk
memenuhi
kebutuhan
ekonomi rumah tangganya. Di samping itu, istri petani juga mengatur ekonomi, dalam hal ini membelanjakan kebutuhan lainnya. Istri petani juga memegang dan
mengatur
pengeluaran
untuk kebutuhan rumah tangga 12
istri/ibu
rumah
tangga
dan anak-anaknya saja. Proses kegiatan wanita sebagai istri dan ibu rumah tangga petani di Desa Kuwil
ini
ternyata
dapat
menghilangkan anggapan bahwa penghidupan perempuan anak
menurut hanya
serta
kodrat
melahirkan
menjadi
penjaga
rumah. Namun benar menunjukan bahwa para wanita istri petani
di
desa
penelitian
memiliki tugas yang sifatnya multi fungsi. Artinya wanita-ibu rumah tangga petani tradisional di Desa Kuwil bukan hanya melaksanakan
peran
dan
kedudukannya di dalam keluarga sebagai
tenaga
kerja
yang
berhubungan dengan masalah
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
mengurus rumah tangga saja
Hal ini seperti yang diung-
yang tidak diperhitungkan atau
kapkan
dihargai dengan uang. Melain-
bahwa bekerja adalah kegiatan
kan mereka juga mempunyai
yang dilakukan baik secara lang-
peranan dan kedudukan di luar
sung maupun tidak langsung
keluarga.
untuk
untuk mendapatkan penghasilan
melakukan kegiatan di luar tugas
dalam bentuk uang, barang dan
keluarganya, karena menyadari
jata, mengeluarkan energi dan
akan tanggung jawabnya dalam
mempunyai
memenuhi
menyiapkan
Kedudukan dan peranan wanita
kebutuhan kesehariannya bagi
dalam sistem mata pencaharian
anggota
Mereka
hidup sangat menentukan kaum
menyadari bahwa penghasilan
wanita bukan saja sebagai ibu
suaminya yang bekerja sebagai
rumah
petani dalam hal pendapatan
menanggulangi
tidak menentu. Untuk itu dalam
dalam menambah biaya eko-
usahanya
untuk
nomi rumah tangga.
kebutuhan
keluarga,
Dorongan
dan
keluarga.
memenuhi istri-ibu
rumah tangga harus bekerja. Mereka mengambil keputusan tersebut,
mengingat
kedudukan
bahwa
wanita-ibu
rumah
tangga petani tradisional adalah sebagai makhluk individu dan sosial. Artinya wanita-ibu rumah tangga
mempunyai
dapat
menentukan
menurut lebih
hak
kehendak
pribadinya. menyadari
dan
Mereka perannya,
bahwa dirinya mampu dan dapat bekerja untuk membantu kehidupan perekonomian rumah tangganya.
oleh
Ihromi
nilai
tangga,
dan
tetapi
(1990),
waktu.
juga
kekurangan
Untuk itu mereka ada yang memilih" bekerja diluar rumah dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarganya dengan bekerja tambahan, seperi menjual makanan, makanan ringan bahkan
bekerja
menjadi
buruh
cucian dengan upah atau tambahan tuami ke kebun sebagai buruh tani. Jika dikalkulasikan dari pendapatan tambahan yang diperoleh dari para istri -ibu rumah tangga petani tradisional di
Desa
Kuwil,
maka
dapat
ditampilkan secara rata-rata. Istri
13
yang mencari tambahan dengan
yang
bekerja ternyata dalam seharinya
rumah tangganya. Mereka ini
memperoleh tambahan sekitar
mencari nafkah untuk berusaha
Rp. 50.000,- hingga Rp .75.000,-.
membantu
Dengan memahami kegiatan para istri tani keseluruhannya,
berhubungan
atau
dengan
Menunjang
perekonomian keluarganya. Hal ini sesuai dengan yang
hal ini dapat dilihat secara umum
dikemukakan
mereka
(1985), dalam perannya perem-
mengerjakan
tugat
oleh
rumah sendiri (istri petani yang
puan
mempunyai anak wanita relatif
pekerjaan
besar ikut membantu mereka
tetapi
mengerjakan
do-
sekaligus menggantikan peker-
mestik), seperti kegiatan meng-
jaan pria sesuai dengan kemam-
asuh anak, membersihkan ru-
puannya dalam rangka untuk
mah, memasak, mencuci pakaian
menunjang perekonomian atau
anggota
pendapatan keluarga.
tugas-tugas
rumah
tangga.
Jika
diamati dari kegiatan setiap ibu rumah tangga petani tradisional dalam penelitian ini, tidak ada lagi waktu untuk bersantai. Perlu
ditambahkan
bekerja
Munandar
bukan
sebatas
mengurut keluarga,
bita
untuk
Selanjutnya
membantu
beliau
menge-
mukakan, jika dilihat dari faktor ekonomi, maka motivasi perempuan untuk bekerja, diantara
bahwa
yang
sesuai
dengan
konditi
pada umumnya wanita bekerja
lokati penelitian tentang wanita
bukan hanya temata-mata untuk
sebagai istri atau ibu rumah
mengisi
atau
tangga petani tradisional di Desa
mengembangkan karir, melain-
Kuwil, yaitu diantaranya untuk
kan
untuk
menambah penghasilan keluar-
mencari nafkah untuk memenuhi
ga, agar perekonomian keluarga
kebutuhan
keluarga,
karena
tidak hanya tergantung suami,
pendapatan
yang
dip eroleh
dan untuk mengisi waktu luang,
kurang
mencukupi
waktu
dilakukan
suaminya
luang untuk
sehingga para wanita sebagai istri petani tradisional di Desa Kuwil bekerja di luar pekerjaan 14
yang
lebih
urgen
adalah
mengentaskan kemiskinan. Usaha
untuk
memahami
status peran wanita dalam suatu
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
keluarga atau masyarakat tidak
maupun tugas tambahan, dalam
dapat dilepaskan dari berbagai
hal
indikator. Salah satu indikator
dapatkan pendapatan. Seperti
yang sering digunakan untuk
kegiatan
menentukan tinggi rendahnya
membimbing dalam belajar terta
status
tingkat
kegiatan peribadatan maupun
partisipati angkatan kerja wanita.
kegiatan totial lainnya, mereka
Dengan kata lain semakin tinggi
sangat
tingkat partitipasi angkatan kerja
dalam melaksanakan tugasnya.
wanita
wanita, wanita
adalah
diasumsikan dalam
status
keluarga
atau
masyarakat semakin tinggi pula. 2. Dampak peran wanita dalam kehidupan rumah
perekonomian tangga
tradisional
di
petani
Desa
Kuwil
ini
bekerja
untuk
men-
mengasuh
anak,
bertanggung
jawab
Misalnya diantara informan yang memiliki anak yang duduk di tingkat Disamping itu istri petani tardisional di Desa Kuwil juga diberi kesempatan untuk memutuskan sendiri tanpa minta pertimbangan
suami
dalam
Kecamatan Kalawat.
menentukan strategi adaptif ter-
Para istri petani tradisional di
tentu.
Desa Kuwil banyak melakukan pekerjaan di luar rumali dalam rangka
mencari
pendapatan nyata
tambahan
keluarganya,
mereka
tidak
ter-
mening-
Karena
suami
menye-
rahkan sepenuhnya kepada istri untuk
bekerja
dalam
rangka
mendapatkan pendapatan tambahan untuk keluarganya. Demikian
pula
untuk
galkan tugat rumah tangganya
pengelolaan keuangan keluarga,
yang sudah menjadi tanggung
sebagai
suami
jawabnya,
secara
sepenuhnya
seperti
memasak/
menyerahkan kepada
mempersiapkan makanan, mem-
istrinya. Namun jika menyangkut
bersihkan
urusan yang lebih kompleks,
rumah,
mencuci
pakaian dan pekerjaan lainnya.
seperti
untuk
Mereka ternyata dapat membagi
rumah
waktu dan ketempatan dalam
menentukan dalam pengambilan
melaksanakan tugat pokoknya
keputusan.
maka
memperbaiki suami
banyak
15
Untuk melihat distributi dan alokasi
kekuasaan
tanggung
Peranan ekonomi wanita dalam rumah tangga ini jika dianalisis
jawab antara suami (petani) dan
berdasarkan
wanita
tra-
pendapatan istri relatif besar,
disional di Desa Kuwil perlu
bukan hanya suplementer saja,
melihat sumber daya pribadi
tetapi dapat dikatakan peran istri
yang penting, berupa keteram-
dalam kehidupan perekonomian
pilan, uang dan tenaga kerja.
rumah tangganya bukan hanya
Dari hasil wawancara mendalam
sebagai tambahan, tetapi sama
dengan para istri petani tra-
pentingnya dengan suami yang
disiorial ini, ternyata sumbangan
komplementer.
(istri/IRT)
mereka
berupa
petani
keterampilan,
analisa
dari
Dari basil pengamatan dan
uang dan tenaga relatif lebih
wawancara,
besar jika dibandingkan dengan
sebagai istri - IRT keluarga petani
suaminya. Hal ini dapat dilihat
ternyata
wanita
tradisional di Desa Kuwil ini
bagaimana para istri petani ini
peran
berusaha
mereka memberi dampak yang
untuk
kebutuhan
memenuhi
ekonomi
rumah
tangga mereka. Jika dihit-ung dengan
menggunakan
rumus
yang
sangat
dilakukan
kuat,
oleh
baik
dalam
pengelolaan
uang
atau
pendapatan,
inisiatif
dalam
dlam analisa data, yaitu dampak
pemenuhan kebutuhan keluarga,
pendapatan = pendapatan IRT
dan
dibagi pendapatan keluarga kali
Dalam kehidupan bermasyarakat
100, maka dapat diperkirakan tambahan
pendapatan
dari
pengambilan
kepututan.
sering diungkapkan bahwa tuami (laki-laki)
selalu
dikatakan
usaha kerja istri secara rata-rata
sebagai kepala rumah tangga,
terendah:
ternyata jika diterapkan pada
Rp.1.250.000,-
per
bulan hingga Rp.2.000.000,- per
wanita
sebagai
istri
petani
Desa
Kuwil,
bulan. Jika dilihat dari perolehan
tradisional
usaha para istri - ibu rumah
kelihatan dapat beralih posisi
tangga petani ini, maka jelas
bahwa wanita sebagai istri dan
sangat
besar
memberikan
dampak pada kehidupan perekonomian 16
rumah
tangganya.
ibu
rumah
di
tangga
petani
tradisional di Desa Kuwil yang
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari - Juni 2016
dapat dikatakan sebagai kepala
Kesimpulan
rumah tangga. Namun demikian
1 Peran wanita sebagai istri-ibu
dalam halhal tertentu mereka
rumah
dalam memututkan suatu hal
traditional
lebih komplekt tetap diputuskan
relatif besar dan kedudukan
tecara bersama, yaitu melibatkan
mereka
suami
yang
rumah tangga relatif kuat,
yang
karena istri petani dominan
istimewa para wanita-Ibu Rumah
dalam mengambil keputusan
Tangga
sendiri
dan
sudah
anak-anak
dewasa. petani
Hal
tardisional
di
tangga di
petani
Desa
sebagai
dalam
Kuwil istri-ibu
memenuhi
Desa Kuwil dalam melaksanakan
kebutuhan
pengelolaan keuangan keluarga
sosial
maupun
pendapatan
Demikian pula untuk beban
tambahan yang diperoleh tetap
kerja dalam rumah tangga,
menggunakan
perencanaan
yaitu
dengan
yang
ternyata juga besar.
hasil
program
telah
disiapkan, misalnya seperti untuk biaya sekolah, perbaikan rumah, dan
lain
sebagainya.
Karena
ternyata dari basil wawancara mendalam,
mereka
juga
menyadari bahwa dalam suatu rumah tangga pasti memiliki tujuan
hidup
sejahtera Walaupun
keluarga, atau
mereka
yaitu
bahagia.
2
bagi
domistiknya
peran
rumah
wanita-ibu
tangga
tradisional
di
dan
keluarganya.
tugas
Dampak
dalam
ekonomi
Desa
kehidupan
petani Kuwil pere-
konomian rumah tangganya ternyata juga cukup tinggi. Hal ini ditebabkan pendapatan itti-ibu rumah tangga petani
tidak
jauh
dengan
menyadari,
pendapatan suami yang rata-
kondisi rumah tangganya tidak
rata bisa memberi tambahan
menentu karena keluarga petani
pendapatan keluarga sekitar
pasti
Rp.50.000,-
kehidupan
tidak pasti.
ekonominya
hingga
Rp.
75.000,- per harinya.
17
Daftar Pustaka Acheson. 1991. Wanita dan Perekonomian Rumah Tangga Nelayan. Jakarta: UI Prets. Anonim. 2008. Monografi Kelurahan Kuzvil, Kecamatan Kalazvat. Minahasa Utara. Andriati Re tno. 2004. Wanita dan Perekonomian Rumah tangga Nelayan. Jakarta: UI Press. Arikunto, S., 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Guhardja, S.S. Hartoyo dan H. Puspitawati. 1993. Pengembangan Sumberdaya Keluarga. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Handayani, T., 2002. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang: UMM Press. Holleman.
1971.
Kedudukan Hukum Perkembangan di Bratama.
Wanita Indonesia dan India Belanda. Jakarta:
Horton dan -Hunt. 1991. Sosiologi. Alih Bahasa: Aminudin Ram dan Tota Sobari. Sosiology. Jakarta: Erlangga. Ihromi, T.O. 1990. Para Ibu yang berperan Tunggal dan yang Berperan Ganda. Jakarta: Fakultas Ekonomi UI. Moleong, L.J., 1991. Metodologi Kualitatif. Bandung: PT. Pustaka Remaja Pusdakarya. Moses, I.C. 1992. Gender dan pembangunan. Jakarta: Pustaka Fajar. Soekarno. 1992. Pendidikan Keluarga Surakarta: FKIP Univertitas Sebelas Maret.
18